Anda di halaman 1dari 9

KURIKULUM PEMBELAJARAN ABAD 21

Untuk berhasil di abad ke 21, kurikulum harus memberikan peluang bagi semua siswa untuk memperoleh keahlian dasar dan kompetensi disiplin akademisnya, seperti karakter, keterampilan, berpikir kritis dan kepemimpinan. Beberapa komponen kunci dalam kurikulum adalah: bahasa, mastery, pembelajaran berbasis enquiry, mengajarkan karakter dan kepemimpinan, disiplin pelajaran, minat dan kaya pengalaman. 1. Bahasa. Kemampuan membaca siswa sekolah di tingkat Sekolah asar!"adrasah #btidaiyah $S !"#% saat ini memiliki kecenderungan rendah. Progress in International Reading Literacy Study $&#'(S%, yaitu studi internasional dalam bidang membaca pada anak)anak di seluruh dunia yang disponsori oleh The International Association for the Evaluation Achievement pada esember 2*12 mempublikasikan hasil studinya. +asil studi menunjukkan bahwa rata)rata anak #ndonesia berada pada urutan keempat dari bawah dari ,- negara di dunia. (emahnya kemampuan membaca siswa S !"# patut diduga karena lemahnya pembelajaran Bahasa #ndonesia $.nonym, 2*1/%. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu keterampilan menyimak $listening skills%, keterampilan berbicara $speaking skills%, keterampilan membaca $reading skills%, serta keterampilan menulis $writing skills%. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan dan tidak dapat berdiri sendiri. 0amun keempat keterampilan berbahasa tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu komunikasi tatap muka serta komunikasi tidak tatap muka. Komunikasi tatap muka terdiri dari keterampilan menyimak yang bersi1at langsung, apresiati1, resepti1, dan 1ungsional serta keterampilan berbicara yang bersi1at langsung, produkti1, dan ekspresi1. Sementara itu, komunikasi tidak tatap muka meliputi keterampilan membaca yang bersi1at tidak langsung, apresiati1, resepti1, dan 1ungsional serta keterampilan menulis yang bersi1at tidak langsung, produkti1, dan ekspresi1. ari pengelompokan yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan berbicara sangat erat kaitannya dengan kegiatan menyimak sedangkan kegiatan membaca sangat erat kaitannya dengan kegiatan menulis $2arigan, 1341%. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam mempelajari berbagai bidang ilmu. +al ini dikarenakan bahasa ber1ungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan berbagai bidang ilmu tersebut sehingga keterampilan berbahasa mutlak diperlukan. 1

2untutan kebutuhan untuk menguasai berbagai bidang ilmu ini tentunya harus disikapi secara ari1. alam bidang pengajaran, pengetahuan dan keterampilan berbahasa digunakan untuk mempelajari materi pelajaran $content area material% baik bidang ilmu sosial dan budaya seperti sejarah, ekonomi, geogra1i, bahasa dan sastra, maupun bidang ilmu eksakta seperti 1isika, matematika, biologi, dan kimia. Keterampilan membaca dan menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh guru dan siswa untuk mempelajari berbagai bidang ilmu tersebut. $(estyarini, 2*11%. 2. Mastery (praktik untuk menyempurnakan). &raktik yang terencana dan bertujuan mengarah kepada mastery &raktik tersebut merupakan proses per1ormansi kerja, yang berlanjut dan bertarget $memiliki sasaran%, yang dilakukan oleh siswa untuk menguasai mata pelajaran, metodologi atau keterampilan. &raktik ditargetkan langsung pada area kelemahan siswa dan menuntut siswa untuk mendedikasikan dirinya, menggunakan waktunya, untuk praktik secara berkualitas tinggi dan berperilaku baik. /. Pembelajaran Berbasis inquiry. Siswa berkesempatan melengkapi proyek belajarnya setiap tahun, yang dimulai dengan pertanyaan enquiry yang menantang dan subyek belajar yang kompleks, dengan keterampilan)keterampilan kunci, kerja tim dan inisiati1nya. &engerjaan proyek akan mencapai tugas puncak berupa presentasi, output 1isik, laporan penelitian atau diskusi panel. &royek)proyek ini memerlukan subyek pengetahuan yang mendalam dan seringkali mencakup 2 atau / subyek dalam satu tugas. "etode ini memberikan man1aat)man1aat kepada pebelajar yaitu: 2ugas)tugas tersebut rele5an dan 1ungsional!operasionalnya berkaitan dengan gambaran yang lebih besar $kompleks%. .nak)anak membuat keputusan dan bertanggung jawab atas hal tersebut .nak)anak sering belajar tentang kerja tim 2ugas)tugas tersebut akti1 berdasar pada 6melaksanakan dan menciptakan7 daripada 6duduk dan mendengarkan7 ihasilkan produk pada akhir proyek $pembelajaran% yang dapat dibanggakan anak)anak tersebut

,.

Mengajarkan karakter dan kepemimpinan. "engajarkan untuk mengembangkan perangkat kesuksesan: integritas personal, 1**8 usaha, kebaikan untuk sesama, disiplin diri, 1leksibilitas dan kepercayaan diri.

-.

Disiplin pelajaran.

ari pada mengajarkan sekumpulan subyek dan pengetahuan

yang tidak saling berhubungan, lebih baik 1okus pada9 kunci disiplin akademis, pengembangan kemampuan siswa untuk memahami cara pikir, metodologi: sejarah, matematika, sains sebagai 1ondasi kemampuan belajar siswa. :. Minat. "ampu mengetahui minat siswa dan membantu mereka untuk mengembangkannya agar bisa menghubungkan!mengkaitkan dengan bidang!minat di bidang lain. +al ini memoti5asi siswa untuk menikmati dan sukses di sekolahnya. ;. Kaya pengalaman. .nak)anak sangat sedikit berkesempatan untuk melakukan eksplorasi di tempat!komunitas belajarnya. .nak)anak tidak memahami dinamika dan proses kehidupan yang terjadi disekitarnya. .nak)anak tidak mampu meman1aatkan 1enomena di lingkungannya sebagai alat, media dan model belajarnya. $.nonym, 2*1/%. 2ujuan dari pengembangan dan penyesuaian kurikulum ini adalah untuk memperoleh kurikulum modern kelas dunia yang menginspirasi dan menantang semua pebelajar dan mempersiapkan mereka untuk masa depan. Kurikulum yang tepat untuk masa depan harus: mempunyai 1okus yang terus meningkat di keterampilan)keterampilan, utamanya keterampilan belajar untuk mampu belajar $learning to learn% menggunakan pendekatan)pendekatan untuk mengembangkan kualitas personal mengembangkan 1leksibilitas dan keari1an lokal lebih mendukung kemandirian, kreati1itas dan produkti1itas peduli dengan when dan how berupa $Assessment for Learning! Learning to Learn! thinking! Teaching and Learning approaches%. tanggap teknologi, keotentikan dan when! where! who dan how menggunakan secara akti1 pengetahuan untuk berkreati1itas dan menyelesaikan masalah mengkaitkan pembelajaran ke9 isu besar, dimensi internasional dan aksi komunitas

memperbarui prinsip)prinsip perancangan, dengan menetapkan tujuan)tujuan dan maksud)maksud yang jelas antisipasi wytiwyg $dibaca <witty"wig=%: #hat $ou Test Is #hat $ou %et . Ketika pengajaran dilangsungkan dengan didasarkan proses penilaian yang dangkal atau sederhana, pengajaran itu sendiri hanya menyampaikan sedikit pengalaman belajar bagi siswa. Ketika siswa menghabiskan sebagian besar waktu mereka mengha1al 1akta maka keterampilan berpikir mereka, yang merupakan keterampilan dasar untuk mengubahnya menjadi anggota masyarakat yang kontributi1, dimatikan. >ika tes itu sendiri dangkal, maka siswa belajar dengan dangkal pula. .spek positi1 wytiwyg sangat besar, tetapi membutuhkan komitmen dan keseriusan untuk memastikan bahwa penilaian $tes% dapat mengukur kemampuan memecahkan masalah $problem sol5ing% pada siswa.

(ebih banyak cara untuk mengukur pencapaian dan keluasan kesuksesan #no5asi pembelajaran suatu disiplin ilmu berdampak positi1 berupa peningkatan

keterampilan untuk belajar dan hidup. &roses belajar mengajar menunjukkan peningkatan kehadiran dan perilaku positi1, berupa pelibatan diri dan antusiasme. ?aktu pelaksanaan proses belajar mengajar yang memperhatikan personalisasi siswa, 1leksibel disesuaikan dengan kebutuhan. @leksibel dikarenakan tiap siswa memiliki kebutuhan waktu pencapaian mastery subyek belajar yang berbeda. >ika kita mengharapkan generasi muda untuk memiliki keingin tahuan dan peduli pada dirinya sendiri $masa depannya%, maka kita perlu untuk: memberikan mereka alasan atau sebab untuk menemukan sesuatu di luar mengetahui minat mereka dan membangun itu menghubungkan pembelajaran ke isu)isu yang berdampak pada generasi muda mengajarkan keterampilan penelitian dan analisis kepada mereka mempromosikan konsep)konsep seperti anak)anak sebagai peneliti, anak)anak sebagai wartawan dll Kurikulum Integratif &endidik juga harus memperhatikan pendidikan lingkungan, pendidikan karakter dan literasi lainnya $media, bahaya!darurat dan teknologi%. Banyaknya harapan yang harus dicakup dan dinilai dari kurikulum, menjadikan pendidik seringkali merasa kewalahan. Bagaimana pendidik dapat melakukan itu semuaA. Salah satu cara untuk dapat mangakomodasikan semua harapan)harapan tersebut adalah dengan melakukan integrasi kurikulum. Kurikulum 4

terintegrasi mengajarkan konsep)konsep dan keterampilan)keterampilan inti dengan menghubungkan area)area berbagai disiplin ilmu pada satu tema atau isu. Bra awal kurikulum terintegrasi adalah pendekatan pendidikannya yang holistik, konstrukti1, dan berpusat pada anak. Bra berikutnya berkembang pada kurikulum yang terstandarisasi, spesi1ik subyek dan kembali ke dasar. &ergeseran tersebut berkonsekuensi perlunya prioritas pada rele5ansi dan akuntabilitas. +asil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan program ilmu)ilmu yang terintegrasi menunjukkan kinerja akademik yang sama atau lebih baik dari pada siswa dengan program berbasis disiplin ilmu tertentu. "an1aat tambahan lainnya adalah siswa9 lebih terlibat $berpartisipasi akti1% di sekolah, menurun tingkat ketidak hadirannya di sekolah dan berkurang masalah)masalah perilaku negati1. Bagaimana pendidik melakukan perencanaan? Biasanya perencanaan kurikulum terintegrasi merupakan suatu proses kolaborati1. &endidik menggunakan desain mendekatan terbalik. &endidik mengawali dengan mengeksplorasi harapan)harapan yang penting untuk9 diketahui $know%, dikerjakan $do% dan menjadi $be%, dan 1okus pada cara untuk menilai outcome siswa. esain akti1itas)akti1itas instruksional menjadi langkah terakhir. @ogarty, rake and Brickson memberikan saran pendekatan yang berbeda) rake beda. @ogarty mengusulkan 1* pendekatan untuk integrasi mulai dari pemantapan koneksi pada satu disiplin ilmu, ke pemantapan hubungan koneksi lintas disiplin)disiplin ilmu. kegiatan belajar. &raktekkan integrative thinking $berpikir integrati1%. 2injau gambaran besar dan detil dari disiplin)disiplin ilmu dalam saat yang sama. Bksplorasi harapan)harapan lintas disiplin ilmu untuk mengidenti1ikasi K B dan mengetahui bagaimana harapan)harapan tersebut saling melengkapi. Secara 5ertikal tentukan harapan)harapan dari disiplin ilmu, dua tingkat di bawahnya dan satu tingkat diatasnya. Secara simultan identi1ikasi harapan)harapan spesi1ik tiap disiplin ilmu pada tiap kegiatan belajar. Secara horiContal tentukan harapan)harapan lintas disiplin ilmu yang menjadi sasaran pembelajaran. 2entukan pengalaman belajar apa yang paling penting dari pembelajaran yang akan dilakukan. "irip dengan apa yang paling penting untuk9 5 dan Brickson mengusulkan pendekatan)pendekatan berbasis konsep menciptakan unit)unit

diketahui siswa $konsep inti seperti sistem dan struktur, keberlanjutan dan kemandirian%, dikerjakan siswa $keterampilan)keterampilan abad 21 seperti penelitian dan berpikir kritis% dan siswa menjadi $isu)isu etika dalam konteks diri dan komunitas%.

Kelompokkan harapan)harapan tersebut dalam kelompok)kelompok yang bermakna yang menggambarkan konten konseptual $&now%, keterampilan)keterampilan $'o% dan perilaku!keyakinan $(e% atau &'(. 1. &ilih isu atau tema yang tepat untuk dipelajari. 2. (rainstorm akti1itas)akti1itas yang dimungkinkan berdasar pada harapan)harapan tersebut. Diptakan peta konsep dalam bentuk diagram. Buat hubungan)hubungan yang natural, tidak dipaksakan. &engalaman dalam mempraktekkan integrasi akan menjadikan hubungan yang natural lebih terlihat. /. @inalisasikan K B sebagai payung unit. ,. Buatlah tugas)tugas sebagai sarana melakukan penilaian terhadap akti1itas)akti1itas belajar. Kaitkan tugas dengan K B dan harapan kurikulum. 2ugas untuk penilaian yang rele5an tetapi menantang adalah yang9 melibatkan lebih dari satu disiplin ilmu dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mendemonstrasikan capaian mereka terhadap harapan)harapannya dan capaian pada K B. -. Diptakan dua atau tiga pertanyaan)pertanyaan besar. Erganisasikan instruksi hariannya. :. Diptakan akti1itas)akti1itas instruksional harian yang mengarah pada pertanyaan) pertanyaan besar untuk memastikan bahwa siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk mampu mendemonstrasikan K B. &adukan penilaian 1ormati1 $misal: obser5asi, checklist atau rubrik% dalam tiap akti1itas. &astikan kurikulum sesuai dengan memastikan bahwa semua akti1itas bermuara pada pelaksanaan tugas untuk pencapaian K B. Semua akti1itas instruksional dan penilaiannya memiliki tujuan: < emonstrasi pembelajaran yang dibutuhkan untuk setiap unit=. Dampak Integrasi Kurikulum ampak penerapan integrasi kurikulum di satuan pendidikan adalah:

a. Rasa kepemilikan siswa 'asa kepemilikan siswa akan proses belajarnya adalah aspek paling positi1 dari integrasi. 'asa kepemilikan yang besar mengurangi permasalahan perilaku negati1, siswa senang dan terangsang untuk bekerja lebih dari harapan yang direncanakan pendidik. Koneksi kajian dengan dunia nyata memoti5asi siswa dan meningkatkan ketertarikan mereka, sehingga instruksi belajar $kegiatan% yang diberikan akan dilaksanakan siswa dengan antusias. #ntegrasi kurikulum mendukung penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi $)igher *rder Thinking atau )*T%. b. K!lab!rasi &endidik antusias melaksanakan perencanaan secara kolaborati1 karena akan memicu munculnya ide)ide dan memoti5asi merancang praktik)praktik belajar yang baru. Kolaborasi membuka peluang bertumbuhnya pro1esionalisme pendidik. 0amun harus diketahui bahwa kelompok kolaborasi yang sangat besar beresiko menjadi inkoheren dan dis1ungsional. &artner mengajar harus siap dan bersedia menjadi relawan karena integrasi membutuhkan mindset sebagaimana membutuhkan rangkaian keterampilan yang kontributi1. Siswa dapat berkolaborasi dengan guru untuk merencanakan unit belajar atau membuat rubric penilaian. &emahaman terhadap kriteria penilaian, memampukan siswa untuk menilai capaian belajar dirinya sendiri dan pasangan belajarnya. c. "iterasi (iterasi adalah kemampuan untuk membaca, mere5iu, menulis, mendesain, menyampaikan dan mendengar dalam suatu cara yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara e1ekti1 dan bermakna untuk kalangan luas. "engapa literasi pentingA (iterasi 5ital untuk memastikan anak)anak mempunyai kesempatan terbaik untuk sukses di sekolah dan di kehidupan kesehariannya. (iterasi menjadikan kita diakui di tulisan, 5isual dan teks lisan seperti dalam buku, surat kabar, majalah, F , program tele5isi dan radio, petunjuk)petunjuk, peta, percakapan dan instruksi. "engkaitkan kurikulum dengan dunia nyata menyuburkan penggunaan bahan)bahan nyata, menguatkan penggunaan teknologi komunikasi dan meningkatkan rele5ansi akti1itas membaca dan menulis. +al)hal inilah yang menarik untuk anak didik. d. #umerasi Kemampuan dalam hal numerasi adalah yakin dan e1ekti1 menggunakan matematik untuk kebutuhan hidup sehari)hari. "engapa numerasi pentingA 0umerasi mengembangkan kemampuan kita untuk berpikir logis dan berstrategi secara rasional di kehidupan. Kita memerlukan numerasi untuk menyelesaikan masalah dan memaknai waktu, angka, pola dan bentuk dalam akti1itas memasak, membaca peta atau nota!tagihan, membaca instruksi dan bahkan saat berolahraga!bertanding. 7

&endapat tentang mengintegrasikan matematika ber5ariasi. Beberapa pendidik menemukan bahwa mereka dapat mengintegrasikan matematik kehidupan nyata dengan area subyek lainnya: <@okus adapa pada pemecahan masalah. Koneksi dengan kehidupan nyata sangatlah banyak=. &endidikan lain menemukan bahwa mereka dapat mengintegrasikan beberapa aspek matematik, seperti manajemen data. Kebanyakan nyama mengintegrasikan numerasi bilamana sesuat, tetapi beberapa merasa bahwa numerasi tidak lebih mudah, dibandingkan literasi, untuk diintegrasikan. e. $iswa dengan k!ndisi khusus Guru berpikir bahwa kurikulum terintegrasi sangat cocok untuk pencapaian tertinggi anak)anak didik. Beberapa guru lainnya mencatat bahwa kurikulum terintegrasi memberikan suatu pembedaan dan menawarkan anak didik dengan kondisi khusus lebih banyak kesempatan untuk berhasil. Kurikulum terintegrasi secara special berman1aat untuk anak)anak dengan kondisi khusus, karena mereka diberikan peluang untuk dapat melakukan apapun yang dilakukan oleh anak) anak lainnya. f. %akupan kurikulum Beberapa guru mengekspresikan kepeduliannya terkait kecukupan cakupan harapan spesi1ik dari subyek. Kepedulian ini berkurang manakala pada realisasinya guru berhadapan dengan banyaknya harapan spesi1ik secara simultan dari unit, dan H dengan mem1okuskan pad aide)ide besar dan keterampilan ) keterampilan abad ke 21 H para guru dapat merumuskan harapan)harapan pembelajaran secara lebih mendalam. g. Penilaian Kunci kesuksesan merancang penilaian tugas yang menarik, menantang dan menyenangkan adalah sejalan dengan K B lintasi dua atau lebih subyek. imulai dengan merencanakan akti1itas dengan bermacam tujuan pencapaian!makna yang mendorong siswa, dengan beragam jalan, untuk mendemonstrasikan belajarnya $misal9 1esti5al, baCar atau 1orum%. ?adah bagi siswa menunjukkan capaiannya dengan audiensi. Kombinasikan penilaian 1ormati1 yang menantang dan menarik untuk membagun akti1itas yang bermakna. Seni dan teknologi adalah subyek)subyek yang memungkinkan untuk integrasi yang natural, khususnya untuk tugas penilaian yang beragam. Berikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan apa dan bagaimana mereka ingin belajar, dan bagaimana mereka ingin dinilai. +al ini secara khusus e1ekti1 untuk siswa pendidikan tingkat menengah dan tinggi, dimana mereka mampu untuk mengintepretasikan harapan)harapan kurikulm. "ereka dapat secara e1ekti1 merencanakan akti1itas instruksional yang sesuai denganharapan)harapan kurikkulum dan kebutuhannya. 8

#nti konsep crossdisciplinary dan keterampilan)keterampilan tingkat tinggi diajarkan dengan cara menghubungan beberapa subyek dalam kesatuan tema atau isu. Siswa dari program terintegrasi menunjukkan kinerja akademik yang sama atau lebih baik dari siswa dari program berbasis disiplin. "an1aatnya adalah lebih besarnya rasa memiliki dari siswa, meningkatkan kolaborasi dan bertumbuhnya pro1esionalisme guru dan lebih besarnya peluang untuk memberikan pembelajaran yang berbeda, yang semuanya secara spesial sangat membantu untuk siswa dengan kondisi khusus. "enciptakan kurikulum terintegrasi tidaklah tanpa tantangan, seringkali memerlukan perubahan mendasar pada praktek dan keyakinan. Referensi+
@letcher, B. . $2**2%. A ,ase Study In 'esign -or Sustaina.ility International /ournal of Sustaina.ility in )igher Education, Fol. / 0o. 1 , /4),;. @logaitis, B. $1334, Ectober 13)/*%. The ,ontri.ution of Environmental Education in Sustaina.ility Retrieved 0aret 12! 1324! from Environnement ,anada+ www ec gc ca5education5documents5colloquium5flogaitis htm +eick, 2. $2*12, .ugust /1%. 6 ,haracteristics *f 12st ,entury Learning http+55www teachthought com5learning56"characteristics"of"12st"century"learning5 0ur1uadah, '. 0. $2*1/, @ebruari 2;%. &endidikan #ndonesia di 0omor Sepatu. 'etrie5ed "aret 1-, 2*1/, 1rom okeCone.com: http:!!kampus.okeCone.com!read!2*1/!*2!2;!/;/!;:4/:-!pendidikan)indonesia)di)nomor) sepatu

Nama Pengirim : Drs. Daryanto Nomor Identitas, NIP, NIY : 19550609 198403 1 003 Instit si !er"a : PPPP#! $%&'(&D) *a+ang &mai+ : daryanto2007,ya-oo..om

Anda mungkin juga menyukai