Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN BEDREST LAMA PADA PASIEN STROKE DENGAN ATROFI OTOT DI RSUD PALEMBANG BARI

1,2,3

Deden siswanto1*) I!"ann#ddin$ RA Tan%i&a' Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

A(st!a) Penyakit stroke telah menjadi masalah kesehatan yang selain menyebabkan kematian, stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan dan penyebab seseorang dira at di rumah sakit dalam aktu lama! Keadaan imobilisasi dalan aktu yang lama salah satunya dapat menyebabkan atro"i otot! Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan bedrest lama pada pasien stroke dengan atro"i otot di #$U% Palembang &'#(! )enis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik potong lintang! Penelitian ini dilakukan di #umah $akit Umum %aerah Palembang &'#(! pengambilan data dilakukan secara total sampling dengan jumlah sampel sebesar * pasien! %ata diambil dengan menggunakan meteran elastis satuan cm yaitu dilakukan pengukuran lingkar paha pasien dan di ikuti selama kurang lebih 2 minggu! Kemudian data dianalisa dengan menggunakan uji + berpasangan! ,asil penelitian menunjukkan ada hubungan antara bedrest lama pada pasien stroke dengan atro"i otot! %engan hasil Uji + berpasangan di dapatkan p value untuk perbandingan pengukuran hari ke-1 dan hari ke-. di dapatkan p value /,13 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signi"ikan antara pengukuran hari ke-1 dan hari ke-.! Pengukuran hari ke-1 dan hari ke-0 adalah /,/1 dan untuk perbandingan pengukuran hari ke-1 dan hari ke-12 adalah /,//1 maka terdapat perbedaan yang signi"ikan dari pengukuran hari ke-1 dan hari ke-0 serta hari ke-1 dan hari ke-12! &erdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara bedsrest lama pada pasien stroke dengan atro"i otot! Re"e!ensi* '+ ,1--$ . $+1$) Kata K#n/i * st!o)e at!o"i otot (ed!est

ABSTRACT Stroke has become a health problem in addition to causing death. Stroke is the leading cause of disability as well as the cause for a person to be hospitalised for a long time. The immobility condition during such a long time can cause other several things, one of which is muscle atrophy. This study aims to analyse the correlation between long bed rest and muscle atrophy in stroke patients at Regional General Hospital Palembang ari. This study is an observational analytic with cross!sectional design. The study was conducted at the Regional General Hospital Palembang ari. The data collection was conducted in a way of total sampling with a sample si"e of # patients. The data were obtained using an elastic tape measure with cm units, by measuring the patients$ thigh circumference. This was done repeatedly for appro%imately & weeks. Then the data were analysed using paired T test. The results showed that there is a correlation between long bed rest and muscle atrophy in stroke patients. 'ith paired T test results, it was obtained that the p!value for the comparison between the measurements on day ( and day ) was *.(+. So it can be concluded that there is no significant difference between the measurements on day ( and on day ). ,s for the measurements on day ( and day - the p!value was *.*( and for the comparison between the measurements on day ( and day (& was *.**(. So there is a significant difference between the measurements on day ( and day - and between the ones on day ( and on day (&. ased on the results above, it can be concluded that there is a correlation between long bed rest and muscle atrophy in stroke patients. Re"e!en/e* '+ ,1--$ 0 $+1$) Ke1wo!ds* st!o)e 2#s/&e at!o341 (ed !est

*)

korespodensi1 alamat e-mail 2deden!sis anto3ymail!com4 Mobile1 /0*0../2*1/

Penda4#&#an $troke merupakan penyakit serebrovaskuler yang semakin sering dijumpai! $troke sendiri di istilahkan sebagai penyakit gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri ke otak! istilah stroke biasanya digunakan secara spesi"ik untuk menjelaksan in"ark serebrum! %ata penyebab kematian dari tahun 1**/-an telah menunjukkan bah a penyakit serebrovaskular tetap menjadi penyebab utama kematian! Pada tahun 2//1 diperkirakan bah a penyakit serebrovaskular 2stroke4 menyumbang 5,5 juta kematian di seluruh dunia, setara dengan *,67 dari semua kematian! %ua-pertiga dari kematian tersebut terjadi pada orang yang hidup dalam negara berkembang dan ./7 dari subyek berusia kurang dari 8/ tahun! $elain itu, penyakit serebrovaskular adalah penyebab utama kecacatan pada orang de asa1! &erdasarkan data 9,: 22/1/4 setiap tahunnya terdapat 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke! %iantaranya ditemukan jumlah kematian sebanyak 5 juta orang dan 5 juta orang lainnya mengalami kecacatan yang penyebab utama kecacatan pada usia de asa dan merupakan salah satu penyebab terbanyak di dunia! $troke menduduki urutan ketiga sebagai penyebab utama kematian setelah penyakit jantung koroner dan kanker di negara-negara

berkembang! +erdapat sekitar 13 juta korban stroke baru setiap tahun, dimana sekitar .,. juta diantaranya meninggal dalam 12 bulan! %i (ndonesia data nasional stroke menunjukkan angka kematian tertinggi 15,.7 sebagai penyebab2! Usia rata rata terjadinya stroke dari data 20 #umah $akit di (ndonesia adalah 50,0 tahun ; 13,3 tahun, dengan kisaran 10 < *5 tahun! Usia rata rata anita lebih tua dari pada pria 26/,. ; 13,0 tahun versus 58,5 ; 12,8 tahun4! Usia kurang dari .5 tahun sebanyak 12,*7 dan lebih dari 65 tahun sebanyak 35,07! Menurut .ramingham terlihat korelasi yang signi"ikans antara kejadian stroke dengan bertambahnya umur! ,al yang agak berbeda adalah kejadian pada anita lebih banyak dari pria 253,07 versus .6,274, studi di (ndonesia, sedangkan studi Framingham, kejadian pada pria rata-rata 2,5 kali lebih sering dari pada anita3! Penyakit stroke telah menjadi masalah kesehatan yang selain menyebabkan kematian, stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan dan penyebab seseorang dira at di rumah sakit dalam aktu lama! Keadaan seseorang yang dira at dirumah sakit dalam aktu yang lama juga dapat menimbulkan komplikasi lain seperti berkurangnya substansi epidermis dan dermis! &ila otot tidak digunakan=hanya melakukan aktivitas ringan 2seperti1 tidur dan duduk4 maka terjadi penurunan kekuatan otot sekitar 57 dalam tiap harinya, atau setelah 2 minggu

dapat menurun sekitar 5/7! Keadaan seperti ini sangatlah mengganggu program ambulasi, misalnya pada penderita hemiplegia! Karena tungkai yang sehat menjadi lemah karena tidak digunakan 2disuse4! Padahal saat mulai ambulasi, beban yang ditumpu menjadi lebih berat daripada massa sebelum sakit 2karena sebelum sakit ditopang kedua tungkai dengan seimbang4! Maka diperlukan program latihan khusus yang ber"ungsi untuk mempertahankan kekuatan atau memperkuat bagian otot yang sehat tersebut! )uga untuk penderita paraplegia, pentingnya pemberian latihan untuk mempertahankan kekuatan otot pada ekstremitas atas.! %isamping terjadi kelemahan otot, juga terjadi atro"i otot 2disuse athrophy4! ,al ini disebabkan karena serabut-serabut otot tidak berkontraksi dalam aktu yang cukup lama, sehingga perlahan-lahan akan mengecil 2atro"i4, dimana terjadi perubahan perbandingan antara serabut otot dan jaringan "ibrosa! 'tro"i otot juga sering terjadi pada anggota gerak yang diletakkan dalam pembungkus gips, sehingga dapat mencegah terjadinya kontraksi otot5. &ila suatu otot tidak digunakan selama bermingguminggu,kecepatan penghancuran protein kotraktil akan berlangsung lebih cepat daripada kecepatan penggantiannya, karena itu terjadi atro"i otot6! +erjadinya atro"i otot bisa juga disebabkan oleh karena berkurangnya suplai darah, nutrisi yang tidak adekuat, hilangnya

rangsangan endokrin, dan penuaan8! Meskipun telah diketahui terdapat hubungan antara bedrest lama dengan atro"i otot, tetapi di (ndonesia sedikit sekali penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan pengaruh bedrest lama terhadap atro"i otot! $elain itu masih tinggi nya angka kejadian pasien stroke dapat menjadi "aktor risiko meningkatnya angka kejadian pasien yang mengalami atro"i otot! Pencegahan atro"i otot sendiri berguna untuk program penyembuhan pada pasien stroke! Maka berdasarkan alasan yang telah dijelaskan di atas peneliti tertarik untuk meneliti hubungan dan pengaruh pada pasien stroke yang bedrest lama dengan atro"i otot pada pasien di #$U% Palembang &ari! Metode Pene&itian Penelitian hubungan bedrest lama pada pasien stroke dengan atro"i otot di #$U% Palembang &'#( berbentuk penelitian observasional analitik potong lintang! Pada penelitian ini sampel adalah semua pasien stroke yang dira at atau bedrest di bangsal sara" #$U% Palembang &'#( periode desember 2/13 sampai dengan januari 2/1.! %idapatkan * responden penelitian yaitu 5 orang responden perempuan dan . reponden lakilaki! %ata penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan secara prospekti" dengan mengukur lingkar otot paha pada semua pasien stroke dengan menggunakan instrument berupa meteran elastic

dengan satuan cm! observasi lingkar otot dilakukan pada 1=3 medial tengah "emur, dengan patokan garis hayal antara spina iliaca anterior superior 2$('$4 dan patella! $trategi analisis yang akan digunakan, untuk mencari hubungan antara variabel dependen dan variabel independen! Untuk mengetahui adanya hubungan bedrest lama pada pasien stroke dengan atro"i otot di #$U% Palembang &'#(, uji statistik yang digunakan adalah uji hubungan! Hasi& dan Pe2(a4asan %ari hasil didapatkan bah a usia responden yang paling banyak ditemukan adalah kelompok usia 51 6/ tahun . orang 2..!. 74 sedangkan usia terendah terdapat pada kelompok usia > ./ tahun dan .1 < 5/ tahun yaitu masing < masing 1 orang 211!174! $edangkan jenis kelamin responden perempuan memiliki persentase yang lebih besar pada penelitian ini 55!6 7 di bandingkan dengan laki-laki ..!. 7! #ata < rata pasien di ra at di rumah sakit adalah 16 hari! lama pera atan responden terbanyak adalah selama 12 hari sebanyak . orang 2..,.74 dan masing-masing sebanyak 1 orang lama pera atan selama 13 hari, 1. hari, 15 hari, 18 hari dan .2 hari! $ehingga dapat ditarik kesimpulan, bah a penyakit stroke dapat membuat seseorang dira at di rumah sakit dalam aktu yang cukup lama! &erdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan rata < rata persentase penurunan lingkar otot paha adalah sebesar /,52 7!

Penurunan lingkar otot paha terbesar adalah 1!22 7 sedangkan persentase penurunan terkecil adalah /!10 7! ,asil ini berbeda dengan teori yang di ungkapkan ukuran lingkar otot biasanya akan menurun sebanyak 2,1 < 217! Perbedaan ini mungkin disebabkan lama penelitian yang masih singkat0! %ari hasil uji korelasi pearson diperoleh nilai sig /,*88 yang menunjukan bah a korelasi antara lama pera atan dengan persentase penurunan lingkar otot paha adalah tidak bermakna! ?ilai korelasi pearson sebesar /,/11 menunjukan korelasi positi" dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah! ,asil ini tidak sesuai dengan teori yang di ungkapkan semakin lama imobilisasi maka akan semakin membuat otot atro"i bahkan masa otot berkurang setengah dari pada ukuran semula setelah mengalami 2 bulan imobilisasi! Perbedaan hasil ini mungkin di sebabkan perbedaan dalam metodelogi penelitian, pengambilan data masing masing responden dalam penelitian ini sama yaitu hampir 2 minggu sehingga tidak dapat dilihat perbandingan masing < masing lama pera atan0! &erdasarkan hasil uji statistik + berpasangan yang telah dilakukan di dapatkan ukuran lingkar otot paha pengukuran hari ke-1 rata-rata adalah .5,*. cm sedangkan pada pengukuran hari ke-. di dapat ratarata adalah .5,06 cm! ,asil uji statistik di dapatkan nilai p@/,13 A B /,/5 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signi"ikan antara hasil pengukuran lingkar otot paha pada hari ke-1 dan hari ke-.! $edangkan untuk pengukuran hari ke-0 di dapat rata-rata ukuran

lingkar otot paha adalah .5,80 cm yang mana jika hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran hari ke-1, didapatkan nilai p@/,/1 C B /,/5 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signi"ikan antara hasil pengukuran lingkar otot paha pada hari ke-1 dan hari ke-0! Pada hari ke-12 di dapatkan rata-rata ukuran lingkar otot paha adalah .5,8 cm yang mana jika hasil pengukuran di bandingkan dengan pengukuran hari ke-1, di dapatkan nilai p@/,//1 C B /,/5 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signi"ikan antara hasil pengukuran lingkar otot paha pada hari ke-1 dan hari ke-12! ,asil ini sesuai dengan teori yang di ungkapkan semakin lama mobilisasi maka akan semakin membuat otot atro"i bahkan Masa otot berkurang setengah dari pada ukuran semula setelah mengalami 2 bulan imobilisasi0 Si23#&an dan Sa!an Usia responden yang paling banyak ditemukan adalah kelompok usia 51 - 6/ tahun sebanyak . orang! #esponden perempuan memiliki persentase yang lebih besar pada penelitian ini dibandingkan responden laki-laki! #ata < rata pasien di ra at di rumah sakit adalah 16 hari! #ata < rata persentase penurunan lingkar otot paha adalah sebesar /,52 7! Penurunan lingkar otot paha terbesar adalah 1!22 7 sedangkan persentase penurunan terkecil adalah /!10 7! %iperoleh nilai sig /,*88 yang menunjukan bah a korelasi antara lama pera atan dengan

persentase penurunan lingkar otot paha adalah tidak bermakna! &erdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara bedsrest lama pada pasien stroke dengan atro"i otot! ,asil uji statistik + berpasangan tidak ada perbedaan yang signi"ikan antara pengukuran hari ke-1 dan hari ke-. namun terdapat perbedaan yang signi"ikan antara pengukuran hari ke1 dan ke-0 serta pengukuran hari ke1 dan ke-12! %alam penelitian hanya didapatkan responden sebanyak * responden serta aktu yang hanya 2 minggu perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai hubungan bedrest lama pada pasien stroke dengan atro"i otot dengan sampel yang lebih banyak dan aktu yang lebih lama agar dapat mendapatkan hasil yang berbeda! Da"ta! P#sta)a 1! +homas, +ruelsen! $tephen, &egg! Dolin, Mathers! 2//6! +he Elobal &urden o" Derebrovascular %isease! /http0www.who.int. diakses tanggal && September &*(+1. 2! #iset Kesehatan %asar, %epartemen Kesehatan #epublik (ndonesia! 2//8! %iunduh tanggal 21 $eptember 2/13! 3! 9ol" P', Dobb )F, %G'gostino #&.1**2! Hpidemiology o" $troke Pathophysiology, %iagnosis, and Management! diakses tanggal 21 $eptember 2/13! .! ,amid, +! 1**2! (lmu

5!

6!

8! 0!

Kedokteran Fisik dan #ehabilitasi 2Physiatry4! Unit #ehabilitasi Medik #$U% %#! $oetomo = FK! U?'(#! $urabaya! Prasetyo, yudik! 2//8! terapi latihan pada keadaan immobilisasi yang lama /http022staff.uny.ac.id2sites2de fault2files2(+&+*-)-)2Terapi 3atihanPada4eadaan5mmobi lisasi6ang3ama/Prolonged edrest178&7-*7#9.pdf diakses & :ovember &*(+1. Euyton, 'rthur D! 2//8! &uku 'jar Fisiologi Kedokteran. Hd!11! )akarta 1 HED! #obbins! 2//8! &uku 'jar Patologi #obbins. Hd!8! Iol!2! )akarta 1 HED! 'ru 9! $udoyo et al! 2//*! &uku 'jar (lmu Penyakit %alam, (nterna Publishing, Hdisi I )ilid (! )akarta 1 HED! ,al! 06/ - 061, 0*3!

Anda mungkin juga menyukai