PENDAHULUAN
1
2
(Potter dan Perry, 2010). Latihan ROM melatih gerakan sendi yang
memungkinkan terjadi kontraksi dan peregangan otot, dimana klien
menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik
secara aktif ataupun pasif. Melatih mobilisasi persendian dengan ROM dapat
mencegah berbagai komplikasi seperti infeksi saluran perkemihan,pneumoni
aspirasi, nyeri karena tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dan dekubitus.
Andrawati (2013) menyatakan terdapat 83,3 % ROM aktif dapat
meningkatkan kekuatan otot dan 16.7% Rom pasif dapat meningkatkan
kekuatan otot. Sedangkan menurut Safa’ah (2017) latihan ROM dapat
meningkatkan kekuatan otot lansia sebesar 58%. Manfaat ROM untuk
menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan, memperbaiki tonus otot, memperbaiki toleransi otot untuk
latihan, mencegah terjadinya kekakuan sendi dan memperlancar sirkulasi
darah (Lumantobing, 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Astutik (2015) menyatakan terdapat
hubungan terapi ROM aktif dengan pemenuhan activity of daily living (ADL)
pasien stroke di Poli Syaraf RSUD Jombang dengan p value 0.000.
kemudian penelitian lain yang dilakukan Bakara dan Warsito (2016)
menyatakan dalam penelitiannya bahwa latihan Range of Motion pasif
memiliki hubungan dengan rentang sendi pasien pasca stroke dengan nilai p
value 0.000.
Dari gambaran data dan teori terkait di atas yang mendorong peneliti
untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Range Of Motion terhadap
Mobilisasi Pasien Stroke di Rumah Sakit
B. Rumusan masalah
Dari gambaran data, teori dan kesenjangan yang terjadi, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh Range Of Motion terhadap
mobilisasi pasien stroke di ruang rama rumah sakit
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh Range Of Motion terhadap mobilisasi pasien
stroke di ruang rama rumah sakit .
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui mobilisasi pasien stroke di ruang rama rumah sakit
pada kelompok kontrol
b. Mengetahui mobilisasi pasien stroke sebelum pemberian intervensi
di rumah sakit
c. Mengetahui mobilisasi pasien stroke setelah pemberian intervensi
ROM di rumah sakit
d. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedan mobilisasi pasien stroke
sebelum dan sesudah intervensi ROM.
D. Manfaat
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan dan menambah
pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian
2. Bagi Institusi RS
Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan pasien stroke.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan menambah ilmu
tentang penelitian pasien stroke bagi mahasiswa lainnya.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti
tentang pasien stroke
E. Keaslian Penelitian
No Judul dan Tahun Sasaran Metode Kesimpulan
nama peneliti
1 hubungan 2015 stroke di Penelitia Berdasarkan hasil p
terapi ROM Poli n value 0.000
aktif dengan Syaraf korelasi sehingga
pemenuhan RSUD dengan disimpulkan
activity of Jombang desing terdapat hubungan
daily living cross terapi ROM aktif
(ADL) pasien sectional dengan pemenuhan
stroke di Poli activity of daily living
Syaraf RSUD (ADL) pasien stroke
Jombang di Poli Syaraf RSUD
oleh Astuti Jombang.
Perbedaan dengan
penelitian yang
akan dilakukan
5
eksperimen dengan
desaign quasy
eksperimen yang
artinya juga terdapat
kelompok perlakuan
dan kelompok
control. Pada
variable yang akan
diteliti juga terdapat
perbedaan