Anda di halaman 1dari 6

Organ Reproduksi Ternak Betina

1. Ovarium
Ovarium berbentuk oval, pada sapi berbentuk kacang. Fungsi dari ovarium
adalah menghasilkan telur. Hal ini sesuai dengan pendapat Wodzicka et all., (1991)
yang menyatakan bahwa ovari pada domba betina berbentuk oval dengan panjang
kira-kira 1,5 cm. Ovari terdiri dari 2 bagian utama yaitu zona vaskular (medulla) dan
zona parenkima. Partodihardjo (1980) Ovarium atau gonad merupakan bagian alat
kelamin yang utama, ovarium menghasilkan telur, oleh karena itu dalam bahasa
Indonesia seringkali disebut induk telur. Ovarium sapi pada umumnya berbentuk oval
besarnya kira-kira sebesar biji kacang tanah sampai sebesar buah pala. Diameternya
0,75 cm sampai 5 cm. Ovarium kanan umumnya lebih besar dari ovarium kiri yang
disebabkan karena fisiologik ovarium kanan lebih aktif daripada yang kiri.
2. Tuba falopii
Falopii atau oviduct tersebut berbentuk tabung yang berkelok-kelok apabila
diluruskan panjangnya bisa mencapai lebih kurrang 15 cm, fungsi dari tuba falopii
tersebut adalah tempat terjadinya pembuahan tempat bertemunya spermaozoa dan sel
telur hal ini sesuai dengan pendapat Wodzicka et all., (1991) Tuba falopii atau
oviduct ini berkelok-kelok sehingga kelihatannya lebih pendek dari panjang
sebenarnya (kira-kira 15 cm). Oviduct terbagi menjadi 3 bagian infundubulum yang
merupakan perluasan dari ujung ovarium , ampulla yang merupakan bagian tengan
dari oviduct tempat terjadi pembuahan, isthmus yang merupakan bagian terakhir dari
oviduct yang terbuka langsung ke bagian ujung runcing dari uterus. Partodihardjo
(1980) menambahkan Saluran ini ada sepasang merupakan saluran yang
menghubungkan ovarium dan uterus. Bentuknya bulat, kecil, panjang dan berkelok-
kelok. Ukuran panjang dan kelok-keloknya berbeda setiap hewan. Fungsi oviduct
adalah menerima telur yang diovulasikan oleh ovarium, menerima spermatozoa dari
uterus, mempertemukan ovum dan spermatozoa, dan menyalurkan ovum yang telah
dibuahi ke dalam uterus.
3. Uterus
Uterus pada ternak sapi, domba dan babi berbentuk tanduk, pada sapi dan
domba bentuknya lebih pendek dibandingkan dengan babi. Uterus dibagi atas badan
dan kornua, hal ini sesuai dengan pendapat Wodzicka et all., (1991) uterus terdiri atas
bagian badan yang pendek (3-4 cm) dan dua kornua (tanduk) yang menggulung
dengan panjang kira-kira 10 cm. Kedua kornua digabungkan beberapa sentimeter oleh
suatu ligamentum sehingga bagian badan kelihatannya agak lebih panjang.
Partodihardjo (1980) Uterus pada hewan kebanyakan terdiri atas sebuah korpus uteri
dan 2 buah kornua uteri. Kornua umumnya berbentuk panjang lancip, hanya pada
jenis kera dan manusia berbentuk pendek sekali atau beberapa pendapat mengatakan
kornua pada bangsa primata tidak ada.
Bagian-bagian uterus terdiri atas :
1. Fundus uteri, adalah bagain uterus proksimal di ats muara tuba uterina yang
mirip dengan kubah , di bagian ini tuba Falloppii masuk ke uterus. Fundus uteri
ini biasanya diperlukan untuk mengetahui usia/ lamanya kehamilan
2. Korpus uteri, adalah bagian uterus yang utama dan terbesar. Korpus uteri
menyempit di bgaian inferior dekat ostium internum dan berlanjut sebagai
serviks. Pada kehamilan, bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat
janain berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri (
rongga rahim ).
3. Serviks uteri, serviks menonjol ke dalam vagina melalui dinding
anteriornya,dan bermuara ke dalamnya berupa ostium eksternum. Serviks uteri
terdiri dari :
Pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio
Pars supravaginalis servisis uteri yaitu bagian serviks yang berada di atas
vagina.
4. Serviks
Serviks memiliki dinding yang sangat tebal teretak diujung uterus dan diujung
vagina, pada serviks terdapat cairan yang berfungsi membantu jalannya spermatozoa.
Fungsi dari serviks adalah menutup lumen uterus dari gangguan mikrobia, hal ini
sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Partodihardjo, (1980) yang
menyatakan bahwa serviks adalah urat daging sphincter yang terletak diantara uterus
dan vagina jadi serviks dapat dianggap pintu masuk ke dalam uterus, karena dapat
terbuka dan tertutup dan tergantung pada fase siklus birahi hewan. Fungsi serviks
adalah terutama menutup lumen uterus sehingga tak memberi kemungkinan untuk
masuknya jasad mikroskopik maupun mikroskopik ke dalam uterus. Serviks
mempunyai cairan serviks yang berfungsi memberi jalan dan arah bagi spermatozoa
yang disemprotkan oleh penis dalam vagina. Spermatozoa akan berenang mengikuti
asal arah cairan. Pada babi ujung penis sewaktu kopulasi menerobos masuk ke dalam
lumen serviks karena vagina babi biasanya pendek 15 cm. Pada sapi serviks itu
demikian meluasnya sehingga segera setelah fetus meninggalkan uterus sepintas lalu
kita tidak dapat mengenal vagina, serviks atau uterus. Saliasbury (1985) Serviks
merupakan bagian dari alat reproduksi yang berdinding tebal dengan panjang 5-10 cm
dari tempat sambungan dengan uterus ke arah belakang yang berkesinambungan
dengan vagina yang berdinding tipis.
5. Vagina
Vagina berada didalam pelvis, pada ternak betina normal akan terjadi
erubahan pada saat birahi hal ini sesuai degan pendapat Wodzicka et all., (1991)
vagina terletak di dalam pelvis Partodihardjo, (1980) Hewan betina yang nomal dan
tidak bunting , epitel mukosa vaginanya secara periodik berubah. Perubahan ini
berada di bawah pengaruh hormon yang disekresikan oleh ovarium.
6. Vulva
Vulva berada pada bagian paling luar organ reproduksi ternak betina pada
vulva terdapat bulu-bulu halus, vulva berfungsi sebagai tempat tempat masuknya
penis ternak jantan, hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Wodzicka
et all., (1991) labia vulva ditutupi oleh bulu-bulu yang jarang dan menjaga lubang
luar saluran reproduksi. Pada domba commisure dorsal nya agak membulat,
sedangkan dari bagian ventral labia diteruskan sebagai tonjolan di tengah-tengah.
Saliasbury, (1985) vulva merupakan alat kelamin betina bagian luar. Lubang luar alat
reproduksi sapi betina berada tepat di bawah anus.

Berbagai jenis tipe uterus dan terdapat pada hewan

1. Duplex
Duplex Terdiri dari dua duplex, tidak memiliki corpus-uterus, dan cornua
uterus terpisah sempurna. Tipe uterus ini dimiliki oleh tikus, mencit, kelinci,
marmut dan hewan kecil lainnya.

2. Bicornuate
Terdiri dari satu corpus-uterus yang kecil, dua cornua-uterus yang
panjangberkelok-kelok, dan satu cervix. Tipe uterus ini dimiliki oleh babi dan
hewaninsectivora.
4. simple
Simple Simplex dTerdiri dari satu cervix,satu corpus-uterus yang berukuran
besar dan jelastanpa cornua-uterus. Tipe uterus ini dimiliki oleh hewan primata.
5. Bipartite
Bipartite Terdiri dari satu cervix dan satu corpus-uterus yang jelas.Kecuali
kuda,terdapat septum antara cornua kanan dan cornua kiri. Tipe uterus ini
dimilikioleh domba,sapi, kerbau, kucing, anjing dan kuda.
















DAFTAR PUSTAKA

Toilehere, M. R. 1981.Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa, Bandung
Saliasbury, G.M. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.

Wodzicka, M, I.K. Sutama, I. G. Putu, T.G. Chaniago. 1991. Reproduksi, Tingkah laku dan
Produksi Ternak Di Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Partodihardjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Mutiara, jakarta

E.S.E.Hafez. 1972. Reproduction in Farm Animal (second edition). Washington State
University Pullman, Washington.

Diposkan 26th November 2012 oleh jilbab baru
0
Tambahkan komentar


Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai