Hipoksia serebri :
- Hipertensi kronis
- Arteriosklerosis
- Anemia
- Hipertensi kardiovaskuler
- Fibrilasi atrium paroksismal
- Stenosis aorta & insufisiensi
- Sindrom sinus karotis
- Sinkope
- Hipotensi ortostatik
- Blok jantung
b. Infeksi :
- Meningitis
- Ensefalitis
- Abses
- lues
c. Trauma
d. Tumor
e. Migren
f. Epilepsi
g. Kelainan endokrin :
- Hipotiroidi
- Hipoglikemi
- Hipoparatiroidi
- Tumor medula adrenalis
- Keadaan menstruasi, hamil, menopause
h. Kelainan psikoneurosis
B. Vertigo yang sistematis, yaitu vertigo yang disebabkan oleh kelainan sistem vestibular
(yaitu laibirin, nervus VIII atau inti vestibularis)
1. Telinga :
a. Bagian luar :
- Serumen
- Benda asing
b. Bagian tengah :
- Retraksi membran timpani
- Otitis media purulenta akuta
- Otitis media dengan efusi
- Labirinitis
- Kolesteatoma
c. Bagian dalam :
- Labirinitis akuta toksika
- Trauma
- Serangan vaskular
- Alergi
- Morbus Meniere
- Mabuk gerakan
- Vertigo postural
2. Nervus VIII :
a. Infeksi :
- Meningitis akuta
- Meningitis TB
b. Trauma
c. Tumor
3. Inti vestibulum (batang otak)
a. Infeksi :
- Meningitis
- Ensefalitis
- Abses otak
b. Trauma
c. Perdarahan
d. Trombosis arteria serebeli postero inferior
e. Tumor
f. Sklerosis multipleks
Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu vertigo vestibular dan nonvestibular.
1. Vertigo vestibular adalah vertigo yang disebabkan oleh gangguan sistem vestibular.
2. Vertigo non vestibular adalah vertigo yang disebabkan oleh gangguan sistem visual dan
somatosensoris.
Tabel 1. Perbedaan Vertigo Vestibular dan Non Vestibular
Gejala
Vertigo Vestibular
Sifat vertigo
rasa berputar
melayang,
Serangan
episodik
Mual/muntah
Gangguan
+/-
pendengaran
Gerakan pencetus
Situasi pencetus
gerakan kepala
-
hilang
keseimbangan
kontinu
gerakan obyek visual
keramaian, lalu lintas
1. VERTIGO VESTIBULAR
Vertigo Vestibular Perifer
Vertigo vestibular perifer adalah vertigo yang terjadi akibat gangguan alat keseimbangan
tubuh di labirin (telinga dalam) atau di saraf kranial VIII (Saraf Vestibulokoklear) divisi
vestibular.
Vertigo jenis ini biasanya diikuti gejala-gejala seperti:
1. pandangan gelap
2. rasa lelah dan stamina menurun
3. jantung berdebar
4. hilang keseimbangan
5. tidak mampu berkonsentrasi
6. perasaan seperti mabuk
7. otot terasa sakit
8. mual dan muntah-muntah
9. memori dan daya pikir menurun
10.
11.
berkeringat
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain penyakitpenyakit seperti Benign Parozysmal Positional Vertigo atau BPPV (gangguan keseimbangan
karena ada perubahan posisi kepala), menieres disease (gangguan keseimbangan yang sering
kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf
keseimbangan) dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran)
Vertigo Vestibular Sentral
Vertigo vestibular sentral vertigo yang terjadi akibat gangguan alat keseimbangan
tubuh disistem saraf pusat, baik di pusat integrasi (serebelum dan batang otak)
ataupun di area persepsi (korteks). Penyebab vertigo sentral antara lain adalah perdarahan
atau iskemik diserebelum, nukleus vestibular, dan koneksinya di batang otak, tumor di
sistem saraf pusat, infeksi, trauma, dan sklerosis multiple. Vertigo yang disebabkan neuroma
akustik juga termasuk dalam vertigo sentral. Vertigo akibat gangguan dikorteks sangat
jarang terjadi, biasanya menimbulkan gejala kejang parsial kompleks.
Gejala vertigo sentral biasanya terjadi secara bertahap, penderita akan mengalami hal-hal
seperti:
1. penglihatan ganda
2. sukar menelan
3. kelumpuhan otot-otot wajah
4. sakit kepala yang parah
5. kesadaran terganggu
6. tidak mampu berkata-kata
7. hilangnya koordinasi
8. mual dan muntah-muntah
9. tubuh terasa lemah
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo sentral termasuk antara lain stroke,
multiple sclerosis (gangguan tulang belakang dan otak), tumor, trauma di bagian kepala,
migren, infeksi, kondisi peradangan, neurodegenerative illnesses (penyakit akibat
kemunduran fungsi saraf) yang menimbulkan dampak pada otak kecil. Penyebab dan Gejala
Keluhan vertigo biasanya datang mendadak, diikuti gejala klinis tidak nyaman seperti banyak
berkeringat, mual,dan muntah. Faktor penyebab vertigo adalah Sistemik, Neurologik,
Ophtalmologik, Otolaringologi, Psikogenik, dapat disingkat SNOOP.
Bangkitan vertigo
lebih mendadak
lebih lambat
Derajat vertigo
berat
ringan
++
+/-
Gejala
otonom
(mual, ++
muntah, keringat)
Gangguan
pendengaran
(tinitus, tuli)
Selain itu kita bisa membedakan vertigo sentral dan perifer berdasarkan nystagmus.
Nystagmus adalah gerakan bola mata yang sifatnya involunter, bolak balik, ritmis, dengan
frekuensi tertentu. Nystagmus merupakan bentuk reaksi dari refleks vestibulo oculer terhadap
aksi tertentu. Nystagmus bisa bersifat fisiologis atau patologis dan manifes secara spontan
atau dengan rangsangan alat bantu seperti test kalori, tabung berputar, kursi berputar,
kedudukan bola mata posisi netral atau menyimpang atau test posisional atau gerakan kepala.
Vertigo Sentral
Vertigo Perifer
Arah
Berubah-ubah
Horizontal / horizontal
rotatoar
Sifat
Unilateral / bilateral
Bilateral
Test Posisional
-
Latensi
Singkat
Lebih lama
Durasi
Lama
Singkat
Intensitas
Sedang
Larut/sedang
Sifat
Susah ditimbulkan
Mudah ditimbulkan
jarang ditemukan
Fiksasi mata
Tidak terpengaruh
Sering ditemukan
Terhambat
adalah pola hidup yang tak teratur, seperti kurang tidur atau terlalu memikirkan suatu
masalah hingga stres. Vertigo yang disebabkan oleh stres atau tekanan emosional disebut
vertigo psikogenik.
Berdasarkan awitan serangan, vertigo dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu
paroksismal, kronik, dan akut. Serangan pada vertigo paroksismal terjadi mendadak,
berlangsung beberapa menit atau hari, lalu menghilang sempurna. Suatu saat serangan itu
dapat muncul lagi. Namun diantara serangan, pasien sama sekali tidak merasakan gejala. Lain
halnya dengan vertigo kronis. Dikatakan kronis karena serangannya menetap lama dan
intensitasnya konstan. Pada vertigo akut, serangannya mendadak, intensitasnya perlahan
berkurang namun pasien tidak pernah mengalami periode bebas sempurna dari keluhan.
Jenis
Vertigo Disertai
Keluhan Tidak
Disertai Timbul
Keluhan Telinga
Karena
Perubahan Posisi
Serangan
Vertigo paroksismal
Penyakit
epilepsi, positional
vertigo
ischemic
attack lambung
(TIA)
arteri
vertebralis
Vertigo kronis
sindroma
tumor komosio,
serebelo-pontine,
Vertigo akut
Trauma
multiple
obat-
obatan
labirin, Neuronitis
sklerosis,
akuta, ensefalitis
perdarahan labirin
vestibularis,
multipel sklerosis
PROGNOSIS
Prognosis pasien dengan vertigo vestibular tipe perifer umumnya baik, dapat terjadi
remisi sempurna. Sebaliknya pada tipe sentral, prognosis tergantung dari penyakit yang
mendasarinya. Infark arteri basilar atau vertebral, misalnya, menandakan prognosis yang
buruk.