LILA merupakan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit.
Pengukuran LILA dilakukan pada pertengahan antara pangkal lengan atas dan ujung siku dalam
ukuran cm (centi meter) (Zeman dan Ney, 1988).
ada cara lain untuk menghitung status gizi yang cukup akurat juga yaitu dengan mengukur
Lingkar Lengan Atas (LILA).pengukuran ini seringkali digunakan untuk mengukur status gizi ibu
hamil, tapi perhitungan ni bisa juga digunakan untuk selain ibu hamil,asal usia di atas 18
tahun.Karena sasarn LILA adalah Wanita Usia Subur umur 1545 tahun dan ibu hamil.
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan deteksi dini Kurang Energi Kronis (KEK).
Bumil yang KEK berpotensi melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR
berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang anak.
Alat : pita LiLA sepanjang 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm atau meteran kain.
Persiapan yang perlu diperhatikan saat mengukur LILA yaitu:
1. Apabila orang tidak kidal, pengukuran dilakukan pada lengan KIRI, sedangkan pada orang
kidal dilakukan pada lengan kanan.
2. Lengan dalam posisi bebas (tanpa lengan baju, tanpa pelapis)
3. Pastikan lengan tidak tegang atau kencang , tidak memegang apapun serta otot lengan tidak
tegang
4. Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek
5. Jika lengan responden > 33cm, gunakan meteran kain
PENGUKU RAN:
Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada responden bahwa petugas akan
menyingsingkan baju lengan kiri responden sampai pangkal bahu. Bila responden keberatan, minta
izin pengukuran dilakukan di dalam ruangan yang tertutup.
1. Tentukan posisi pangkal bahu.
2. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke arah perut.
3. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita LiLA
atau meteran (Lihat Gambar), dan beri tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya dengan
sopan minta izin kepada responden). Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya.
4. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan responden sesuai tanda (di
pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
5. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
6. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
7. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah angka yang lebih
besar).
8. Tuliskan angka pembacaan
Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan meteran
Gambar di atas adalah cara menentukan titik tengah untuk mengukur LILA (perhatikan tangan
harus ditekuk 90 derajat)
Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LILA. Baca menurut tanda
panah
Gambar di atas adalah posisi tangan saat membaca nilai LILA (tangan diluruskan setelah tadi
ditekuk 90 derajat)
Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita LILA
Hasil pengukuran LILA kemudian diubah dalam bentuk persentase dengan standar:
Laki-laki : 29,3 cm
Perempuan : 28,5 cm
Obesitas: >120%
Overweight : 110-120%
Normal : 90-110%
Underweight : < 90%
Keterangan:
Jika lengan kiri lumpuh, yang diukur adalah lengan kanan (beri keterangan pada kolom catatan
pengumpul data).
Simpan pita LiLA dengan baik, jangan sampai berlipat-lipat.
Simpan pita LiLA dengan baik, jangan sampai berlipat-lipat atau sobeK
KONVERSI LUTUT
Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan, sehingga data tinggi badan didapatkan dari
tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau lansia. Pada lansia digunakan tinggi lutut
karena pada lansia terjadi penurunan masa tulang, bertambah bungkuk, sehimgga bertambah
sukar untuk mendapatkan data tinggi badan akurat. Data tinggi badan lansia dapat
menggunakan formula atau nomogram bagi orang yang berusia >59 tahun.
Formula (Gibson, RS; 1993):
Teknik pengukuran tinggi lutut sangat erat hubungannya dengan tinggi badan sehingga sering
digunakan untuk mengestimasi tinggi badan dengan gangguan lekukan spinal atau tidak dapat
berdiri. Tinggi lutut diukur dengan caliper berisi mistar pengukuran dengan mata pisau
menempel pada sudut 900.Alat yang digunakan adalah alat ukur tinggi lutut terbuat dari
kayu. Subyek yang diukur dalam posisi duduk atau berbaring/tidur. Pengukuran dilakukan
pada kaki kiri subyek antara tulang tibia dengan tulang paha membentuk sudut 900. Alat
ditempatkan di antara tumit sampai bagian proksimal dari tulang platela. Pembacaan skala
dilakukan pada alat ukur dengan ketelitian 0,1 cm (Gambar 1). Hasil penguluran dalam cm
dikonversikan menjadi tinggi badan
menggunakan rumus Chumlea7,8:
TB pria = 64,19 (0,04 x usia dalam tahun) + (2,02 x tinggi lutut dlm cm)
TB wanita = 84,88 (0,24 x usia dalam tahun) + (1,83 x tinggi lutut dlm cm)
Teknik pengukuran panjang depa. Dilakukan pengukuran panjang depa bagi subyek dengan
alat mistar panjang 2 meter.
Panjang depa biasanya menggambarkan hasil pengukuran yang sama dengan tinggi badan
normal dan dapat digunakan untuk menggantikan pengukuran TB. Subyek yang diukur harus
memiliki kedua tangan yang dapat direntangkan sepanjang mungkin dalam posisi lurus lateral
dan tidak dikepal. Jika salah satu kedua tangan tidak dapat diluruskan karena sakit atau sebab
lainnya, maka pengukuran ini tidak dapat dilakukan. Subyek berdiri dengan kaki dan bahu
menempel melawan tembok sepanjang pita pengukuran ditempel di tembok. Pembacaannya
dilakukan dengan skala 0,1
cm mulai dari bagian ujung jari tengah tangan kanan hingga ujung jari tengah tangan kiri
(Gambar 2).
Teknik pengukuran tinggi badan subyek diukur dalam posisi tegak pada permukaan
tanah/lantai yang rata (flat surface)
tanpa memakai alas kaki. Ujung tumit kedua telapak kaki dirapatkan dan menempel di
dinding dalam posisi agak
terbuka di bagian depan jari-jari kaki, pandangan mata lurus ke depan, kedua lengan dikepal
erat, tulang belakang dan
pantat menempel di dinding,
seminimal mungkin, tanpa isi kantong dan sepatu/sandal. Pembacaan skala dilakukan pada
alat dengan ketelitian 0,1 kg
(Gambar 4).
Z SCORE
Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan dua versi
yakni persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score = z). Menurut
Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang populasinya relative baik (wellnourished), sebaiknya digunakan presentil, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang
populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang
baku (SSB) sebagai persen terhadap median baku rujukan ( Djumadias Abunaim,1990).
Interpretasi
BB/U
TB/U
BB/TB
Rendah
Rendah
Normal
Rendah
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang ++
Rendah
Normal
Rendah
Sekarang kurang +
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang
Normal
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Tinggi, normal
Tinggi
Rendah
Tinggi
Obese
Tinggi
Normal
Tinggi
Standard Deviations
Yr
mth
-3sd
-2sd
-1sd
Median
+1sd
+2sd
+3sd
15
31.6
39.9
48.3
56.7
69.2
81.6
94.1
Standard Deviations
Cm
-3sd
-2sd
-1sd
Median
+1sd
+2sd
+3sd
145 0
24.8
28.8
32.8
36.9
43.0
49.2
55.4
Standard Deviations
Yr mth
-3sd
-2sd
-1sd
Median
+1sd
+2sd
+3sd
15
144.8
152.9
160.9
169.0
177.1
185.1
193.2
1. Untuk BB/U
1. Gizi Kurang Bila SSB < - 2 SD
2. Gizi Baik Bila SSB -2 s/d +2 SD
3. Gizi Lebih Bila SSB > +2 SD
2. TB/U
1. Pendek Bila SSB < -2 SD
2. Normal Bila SSB -2 s/d +2 SD
3. Tinggi Bila SBB > +2 SD
3. BB/TB
1. Kurus Bila SSB < -2 SD
2. Normal Bila SSB -2 s/d +2 SD
3. Gemuk Bila SSB > +2 SD
Dan juga status gizi diinterpretasikan berdasarkan tiga indeks antropomteri, (Depkes,
2004). Dan dikategorikan seperti yang ditunjuukan pada tabel 3
TB/U
BB/TB
Rendah
Rendah
Normal
Sekarang kurang ++
Rendah
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang +
Rendah
Normal
Rendah
Normal
Normal
Normal
Normal
Sekarang kurang
Normal
Tinggi
Rendah
Normal
Rendah
Tinggi
Tinggi, normal
Tinggi
Tinggi
Normal
Obese
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Normal
Tinggi
Persentil
Para pakar merasa kurang puas menggunakan persen terhadap median. Persentil 50 sama
dengan median dan nilai tengah dari jumlah populasi.
Contoh:
Ada 100 anak diukur tingginya, kemudian diurutkan dari yang terkecil. Ali berada pada
urutan 15 berarti persentil 15, berarti 14 anak berada di bawahnya dan 85 anak berada di
atasnya.
NCHS merekomendasikan:
Persentil ke-5 sebagai batas gizi baik dan kurang, persentil 95sebagai batas gizi lebih dan
baik.