Rombel 5
Kelompok 10
ANDREW
RENI M
STELLA S
Dalam Logika Matematika ada dua kalimat penting
yaitu pernyataan dan kalimat terbuka.
Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai
nilai benar saja atau salah saja, tetapi tidak
sekaligus benar dan salah. Yang di maksud benar
atau salah adalah sesuai dengan keadaan yang
sesunguhnya.
Untuk lebih jelasnya ada contoh kalimat di bawah ini
1. Samarinda adalah ibu kota Provinsi Kalimantan
Timur ( benar )
2. Hasil 2 x 5 = 15 ( salah )
3. Pantai Kuta terletak di Sulawesi Utara ( salah )
4. Anak kecil itu cantik ( ? )
5. Hari ini hujan lebat ( ? )
6. Contoh bilangan genap adalah 4 ( benar )
Pada contoh diatas kalimat 1,2,3,6 merupakan
pernyataan karena kalimat - kalimat tersebut dapat
dinilai benar atau salahnya. Sementara itu kalimat 4
dan 5 belum merupakan pernyataan karena perlu
penyelidikan terlebih dahulu dengan keadaan
sesungguhnya.
• Nilai kebenaran digunakan untuk menentukan benar
atau salahnya suatu pernyataan. Suatu pernyataan
bisa dituliskan dengan lambang huruf kecil misalnya
p,q,r,s dan seterusnya. Contoh : Pernyataan “
Samarinda adalah ibu kota Kalimantan Timur”
dituliskan sebagai p:Samarinda ibu kota Kalimantan
Timur. Nilai kebenaran unutk p, dilambangkan
dengan T ( P ) adalah benar, secara singkat T(p)=B
Kalimat terbuka adalah kalimat yang masih memuat
peubah ( variabel ), sehingga belum dapat
ditentukan nilai benar atau salahnya. Variabel adalah
lambang yang di gunakan untuk mewakili anggota
sembarang dari suatu semesta pembicaraan.
Variabel tidak harus mewakili angka saja tetapi juga
dapat benda atau tempat.
Ingkaran atau negasi yaitu suatu pernyataan baru
yang dikonstruksi dari pernyataan semula sehingga
bernilai benar jika pernyataan semula salah dan
bernilai salah jika pernyataan semula benar
( dilambangkan dengan ~)
Contoh dari ingkaran adalah
p: Semua laki – laki pembohong
~p: Tidak benar bahwa semua laki – laki pembohong
r : Ada negara yang presidennya adalah wanita
~r : Tidak benar bahwa ada negara yang presidennya
adalah wanita
q: Saya seorang siswa
~q: Tidak benar bahwa saya seorang siswa atau saya
bukan seorang siswa
p: 8+4>12
~p: 8+4≤12
r : 8+9≤17
~r : 8+9>17
Kata kunci
Pernyataan Ingkaran
= ≠
< ≥
> ≤
≥ <
≤ >
Kalimat majemuk adalah kalimat yang diperoleh dengan
menggabungkan dua pernyataan atau lebih. Dua pernyataan dapat
digabungkan menggunakan kata sambung seperti ini: dan, atau,
jika…..maka…..,…….jika dan hanya jika…..,meskipun,tetapi.
Untuk Logika matematika ada 5 macam penghubung pernyataan yaitu
ingkaran (negasi) (tidak), konjungsi (dan), disjungsi (atau),implikasi(jika…
maka…) dan biimplikasi (jika dan hanya jika).
Tabel Kata Hubung Logika
…dan… Λ Konjungsi
…atau… V Disjungsi
Jika…maka… ⇒ Implikasi
B B B
B S S
S B S
S S S
p q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S
Operasi Biimplikasi ( Bikondisional).
Biimplikasi yaitu pernyataan majemuk yang menggunakan kata
hubung “……jika dan hanya jika …..” dinotasikan “⇔” .
Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p ⇔ q dibaca p jika dan
hanya jika q.Pernyataan p ⇔ q dapat juga dibaca :
1. p equivalent q
2. p adalah syarat perlu dan cukup bagi q
Jika p dan q dua buah pernyatan maka p ⇔ q benar bila kedua
pernyataan tersebut mempunyai nilai kebenaran yang sama,
sebaliknya p ⇔ q salah bila salah satu salah , atau salah satu benar
Contoh dari biimplikasi
1. p : Ayah mendapat gaji ( benar )
q : Ayah bekerja ( benar )
p⇔q : Ayah mendapat gaji jika dan hanya jika ayah bekerja ( benar)
2. p : Ani lulus ujian ( benar )
q : Ani malas belajar ( salah )
p⇔q : Ani lulus ujian jika dan hanya jika Ani malas belajar ( salah )
3. p : Padi tidak tumbuh subur ( salah )
q : Padi diberi pupuk ( benar )
p⇔q : Padi tidak tumbuh subur jika dan hanya jika padi diberi
pupuk ( salah )
4. p : Doni mendapat nilai jelek ( salah )
q : Doni malas belajar ( salah )
p⇔q : Doni mendapat nilai jelek jika dan hanya jika Doni malas
belajar ( benar ).
Tabel Kebenaran Biimplikasi
p q p⇔q
B B B
B S S
S B S
S S B
Operasi Implikasi.
Operasi implikasi (kondisional) adalah operasi penggabungan dua
pernyataan yang menggunakan kata hubung “ jika …. maka ….” yang
dilambangkan “ ⇒“.
Implikasi dari pernyataan p dan q ditulis p⇒q dan dibaca “ jika p maka q”.
Pernyataan bersyarat p⇒q juga dapat dibaca “ p hanya jika q” atau “ p
adalah syarat cukup bagi q atau “ q adalah syarat perlu bagi p”.
Dalam pernyataan p⇒q
p disebut hipotesa / anteseden / sebab
q disebut koklusi / konequen / akibat
Jika p dan q dua buah pernyataan maka p⇒q salah jika p benar dan q
salah,dalam kemungkinan lainnya p⇒q benar.
Contoh dari Implikasi
1. p : 10 adalah bilangan genap ( benar )
q : 10 habis di bagi 2 ( benar )
p⇒q : Jika 10 adalah bilangan genap maka 10 habis di bagi 2 ( benar ).
2. p : Indonesia di lalui garis khatulistiwa ( benar )
q : Di Indonesia ada empat musim ( salah )
p⇒q : Jika Indonesia di lalui garis khatulistiwa maka di Indonesia ada
empat musim ( salah )
3. p : 12 adalah bilangan prima ( salah )
q : 12 habis dibagi 4 ( benar )
p⇒q : Jika 12 adalah bilangan prima maka 12 habis dibagi 4
( benar )
4. p : Inggris adalah negara berkembang ( salah )
q : Inggris bukan anggota organisasi negara maju ( salah )
p⇒q : Jika Inggris adalah negara berkembang maka Inggris bukan
anggota organisasi negara maju ( benar )
Tabel Kebenaran Implikasi
p q p⇒q
B B B
B S S
S B B
S S B
Menentukan Nilai Kebenaran Pernyataan Majemuk.
Dari pernyataan-pernyataan tunggal p, q, r, . . . dan dengan
menggunakan operasi-operasi pernyataan negasi (~), konjungsi (Λ),
disjungsi (v), implikasi (⇒) dan biimplikasi (⇔) dapat disusun suatu
pernyataan majemuk yang lebih rumit.
Contoh : 1) ~( p v ~q)
2) ~(pΛ(p⇒q))
3) ~((pvq)⇒r)
Nilai kebenaran pernyataan majemuk seperti itu dapat ditentukan
dengan menggunakan pertolongan tabel kebenaran dasar untuk
negasi, konjungsi, disjungsi , implikasi dan biimplikasi yang telah
dibahas di depan.Untuk memahami cara-cara menentukan nilai
kebenaran pernyataan majemuk yang lebih rumit ,perhatikan contoh
berikut .
Contoh : Tentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk ~ (pv~q ).
p q ~q (p v q) ~(p v ~q)
B B S B S
B S B B S
S B S S B
S S B B S
Mendeskripsikan Invers, Konvers Dan Kontraposisi
Dari suatu pernyataan bersyarat “ p⇒ q ” yang diketahui dapat dibuat
pernyataan lain sebagai berikut :
1. q⇒p disebut pernyataan Konvers dari p⇒q
2.~p⇒~q disebut pernyataan Invers dari p⇒q
3.~q⇒~p disebut pernyataan Kontraposisi dari p⇒q
Untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan
komponen p dan q, hubungan nilai kebenaran konvers, invers, dan
kontraposisi dengan implikasi semula, dapat ditunjukkan dengan
memakai tabel kebenaran .
Tabel hubungan nilai kebenaran q ⇒ p,~p ⇒ ~q , ~q ⇒ ~p dengan p ⇒ q
IMPLIKASI KONVERS INVERS KONTRAPOSISI
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalui bernilai benar
Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah
Kuantor universal , kuantor ini dilambangkan dengan (x)p(x)
ditandai dengan kata semua, segenap, setiap. Ingkaran kuantor
unversal adalah ((x))~p(x).
Kunator eksitensial (x)p(x) ditandai dengan kata ada, sebagian,
beberapa. Ingkaran kuantor eksistensial adalah
Negasi Pernyataan Majemuk, untuk menentukan negasi dari
pernyataan majemuk dapat digunakan sifat-sifat negasi pernyataan
majemuk pada tabel berikut ini:
p q p⇒q (p⇒q)Λp (p⇒q)Λp)⇒p Dari tabel pada kolom (5) tampak bahwa
(p⇒q)Λp)⇒q merupakan tautologi,jadi
B B B B B argumen tersebut sah.
B S S S B
S B B S B
S S B S B
Modus Tollens
Jika p⇒q benar dan ~q benar maka p benar
Skema argumen dapat ditulis sebagai berikut:
p ⇒ q . . . . . . premis 1
~q . . . . . . . premis 2
~p . . . . . . kesimpulan / konklusi