mengikuti prosedur GMP, dimana negara tersebut menetapkan sendiri pedoman GMP bagi
perusahaan yang melakukan proses produksi di wilayahnya. Sedangkan di Amerika Serikat,
pedoman GMP ditetapkan oleh FDA. Pedoman GMP yang dikeluarkan oleh FDA disebut
sebagai Current Good Manufacturing Practice (cGMP) (The Westin, 2011).
Peraturan cGMP untuk obat-obatan jadi yang telah diumumkan oleh FDA telah menjadi
topik diskusi aktif sejak pertama kali diterbitkan dengan perubahan undang-undang obat
Kefauver-Harristahun 1962. cGMP tersebut dimaksudkan untuk menentukan cara pembuatan dan
kontrol minimum untuk farmasi industri dan fokus pada apa yang perlu dilakukan daripada
bagaimana harus dilakukan. Kegagalan untuk mematuhi peraturan GMP sebagaimana diatur
dalam Code of Federal Regulations merupakan pemalsuan obat yang dimasukkan ke dalam
perdagangan antarnegara dan karena itu tunduk pada tindakan regulasi. Persyaratan ini berlaku
untuk obat manusia dan hewan (The Westin, 2011).
Pada akhir tahun 1970, FDA mengadakan satuan tugas untuk mempelajari GMPs. GMPs
yang telah direvisi diterbitkan pada bulan September 1978, dan menjadi resmi pada bulan Maret
1979. Pada saat itu, FDA juga mempertimbangkan menetapkan peraturan GMP yang lebih untuk
produk seperti sediaan parenteral volume kecil, gas obat dan bahan obat, untuk melengkapi
lingkup peraturan yang ada (Swarbrick, 2007).
Peraturan GMP yang berlaku didasarkan pada tahun 1978 dari peraturan GMP asli.
Peraturan GMP diperbarui setiap tahun Namun, tidak ada perubahan besar telah dilaksanakan
sejak tahun 1978 (CFR, 2011).
Sebagai anggota dari Konferensi Internasional tentang Harmonization of Technical
Requirements for Registration of Pharmaceutical for Human Use (ICH), Amerika Serikat telah
mengadopsi dokumen ICH pedoman Q7, Good Manufacturing Practice merupakan panduan
untuk bahan aktif farmasi, dan diterbitkan sebagai pedoman bagi industri. Pada tahun 2002, FDA
mengadopsi pendekatan sistem untuk inspeksinya (CFR, 2011).
2.2.1
hal-hal yang berkaitan dengan terapeutik melalui berbagai tindakan yang komprehensif termasuk
memastikan efikasi dan keamanan obat-obatan yang diperbolehkan dijual di Australia.
Komponen kunci dari keseluruhan regulasi TGA mengenai obat-obatan dan alat kesehatan adalah
inspeksi dari fasilitas manufaktur untuk memastikan proses produksi dijalankan sesuai dengan
prinsip manufaktur yang dilegalisasi, termasuk Code of Good Manufacturing Practice (GMP).
Di Australia, Therapeutic Goods Act dibuat pada tahun 1989 dengan beberapa
pengecualian, bahwa produsen barang-barang terapeutik harus mempunyai lisensi. Untuk
mendapatkan lisensi untuk memproduksi hal-hal yang berkaitan dengan terapeutik, produsen
harus menunjukkan, selama inspeksi pabrik tersebut harus mematuhi prinsip-prinsip manufaktur
yang terkandung dalan GMP dan Quality systems.
Produsen luar negeri yang akan menjual barang terapi di Australia harus memenuhi
standar GMP yang setara dengan produsen di Australia. Produsen luar negeri diwajibkan
memberikan bukti ini kepada TGA. Jika bukti dokumen GMP tidak dapat diterima, maka auditor
TGA akan melakukan on-site audit dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada produsen
di Australia.
GMP dan inspeksi TGA merupakan elemen kunci dari sistem regulasi Australia untuk
menjamin keamanan, kualitas dan efektivitas dari sejumlah besar obat-obatan yang beredar di
Australia. Program TGA mengenai inspeksi dan re-inspeksi GMP Manufacturing merupakan
cara terbaik untuk pemerintah Australia sehingga dapat memastikan bahwa barang-barang terapi
diproduksi dengan standar internasional tertinggi.
Pada tanggal 29 juli 2009, Therapeutic Goods (Manufacturing Principle) Determination
No. 1 of 2009 mengadopsi panduan PIC/S untuk GMP. Pada tanggal 15 januari 2009 PE-009-8
menjadi Code of GMP, kecuali Annexes 4, 5 dan 14 yang tidak diadopsi oleh Australia.
inhalation
Annex 11: Computerised systems
Annex 12: Use of ionising radiation in the manufacture of medicinal products
Annex 13: Manufacture of investigational medicinal products
Annex 15: Qualification and validation
Annex 17: Parametric release
Annex 19: Reference and retention samples
Annex 20: Quality risk management
Australia belum mengadopsi Annex 4 dan 5 dalam PIC/S Guide untuk pembuatan obatobatan hewan dan annex 14 untuk produk yang berasal dari darah manusia atau plasma manusia.
Panduan PIC/S tidak termasuk annex 16 dan 18 karena khusus untuk EU GMP Guide.
2.2.2
kemasan, label, distribusi, pengujian, dan penjualan obat harus mematuhi persyaratan dan prinsip
pemasaran dan tidak menempatkan konsumen pada resiko akibat tidak memadainya keamanan
dan kualitas.
Berikut merupakan regulasi GMP dimana pedoman GMP ini berlaku untuk farmasi,
radiofarmaka, obat biologi, dan kedokteran hewan dikembangkan oleh Health Canada.
Bagian
1. Bangunan
2. Peralatan
3. Personalia
4. Sanitasi
Regulasi
C.02.004
C.02.005
C.02.006
C.02.007
5. Pengujian raw
C.02.008
C.02.009
material
6. Kontrol
C.02.010
C.02.011
Produksi
7. Quality control
C.02.012
C.02.013
Packaging
C.02.015
C.02.016
C.02.018
produk jadi
10. Dokumentasi
C.02.017
Material
9. Pengujian
C.02.014
8. Pengujian
P/L
*
*
C.02.019
C.02.020
C.02.021
C.02.022
C.02.023
C.02.024
11. Sampel
C.02.025
12. Stabilitas
C.02.026
C.02.027
C.02.028
C.02.029
*
*
*
Cina
Tahun 1988, Chinas State Food and Drug Administration (SFDA) mempublikasikan
peraturan GMP pertama kali di China. Mengalami revisi 2 kali yaitu tahun 1992 dan 1999. Berisi
kompilasi sederhana mengenai persyaratan kontrol kualitas dasar pembuatan obat.
Tahun 2010, SFDA mengeluarkan peraturan GMP yang terbaru di Cina, berisi
persyaratan lebih rinci mengenai aspek-aspek kunci dari proses manufaktur obat. GMP 2010 ini
banyak mengadopsi peraturan EU GMP yang relevan dengan ICH dan WHO Guide to Good
Manufacturing Practice (GMP) Requirements.
Tahun 2011, SFDA mengeluarkan lampiran pedoman penerapan GMP untuk 5 kategori
produk: obat steril, bahan obat aktif (API), produk biologi, produk darah, dan pengobatan
tradisional Cina (TCM).
Struktural GMP Cina (2010 Revision):
General Provisions
Quality Management
Organization and Personnel
Premises and Facilities
Equipment
Materials and Products
Qualification and Validation
Documentation Management
Production Management
Quality Control and Quality Assurance
Contract Manufacture and Analysis
Product Distribution and Recalls
Self Inspections
Supplementary Provisions (The Westin, 2011)
Jepang
Pada tahun 1968 Jepang membentuk Persatuan Produsen Produk Farmasi Jepang (Japan