REKAYASA NILAI
(HS2134)
Dibuat:
Agus Supriyadi
H2A114001
Ahmad Fauzani
H2A114002
Dedy Pratama. J
H2A114003
Habib Zarnuji
H2A114004
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Perencanaan.................................................................................................. 2
1.4 Batasan Perencanaan ................................................................................................ 3
1.5 Lokasi Perencanaan & Desain.................................................................................. 3
1.6 Rencana Anggaran Biaya ......................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN..................................................... 10
2.1 Sejarah Rekayasa Nilai........................................................................................... 10
2.2 Definisi Value Engineering (Rekayasa Nilai) ........................................................ 11
2.2.1 Pengertian Rekayasa Nilai Menurut Para Ahli................................................ 12
2.2.2 Pengertian-Pengertian Dasar ........................................................................... 14
2.2.2.1
Biaya ................................................................................................. 14
2.2.2.2
Harga................................................................................................. 15
2.2.2.3
Fungsi................................................................................................ 15
2.2.2.4
Nilai................................................................................................... 16
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Posisi Dermaga ................................................................................................ 3
Gambar I.2 Peta Lokasi Perencanaan Pelabuhan Peti Kemas Trisakti ............................... 4
Gambar I.3 Lokasi Perencanaan Pelabuhan Peti Kemas Trisakti ....................................... 4
Gambar I.4 Layout Dermaga Peti Kemas ........................................................................... 5
Gambar I.5 Kondisi Eksisting............................................................................................. 5
Gambar I.6 Diagram Pareto ................................................................................................ 7
Gambar II.1 Diagram Fast Untuk Pekerjaan dermaga I selatan........................................ 32
Gambar II.2 Diagram Fast Untuk Pekerjaan dredging dan galian .................................... 33
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kapal rencana adalah 10.000 DWT dengan kecepatan merapat 0,2 m/detik
dan dengan design depth (dredge line) -9.00 mLWS. Beban kerja vertikal meliputi
beban merata q = 3 t/m, beban container crane bentang 16 m berat total 850 ton
dan beban bergerak truk trailer petikemas. Beban tumbuk kapal (approach point)
diasumsikan pada 2 titik fender, serta beban tarik boulder 70 ton untuk kapal
10.000 DWT.
2)
3)
Posisi dermaga petikemas yang akan dirancang terletak di tepi Sungai Barito
yang berjarak 26,35 km dari muara Sungai Barito pada posisi 032018 LS dan
1143448 BT.
3
Lokasi perencanaan
pelabuhan petikemas
Lokasi perencanaan
pelabuhan petikemas
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT.
H. SATUAN
JUMLAH
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Administrasi / dokumentasi
1,0
Ls
Rp
30.000.000,00
Rp
30.000.000,00
1,0
Ls
Rp
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00
Pengukuran / bouwplank
1,0
Ls
Rp
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00
Mobilisasi / demobilisasi
1,0
Ls
Rp
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00
1,0
Ls
Rp
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00
1,0
Ls
Rp
50.000.000,00
Rp
50.000.000,00
1,0
Ls
Rp
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00
Rp
580.000.000,00
II
A
1
2
3
4
750.000,00
480.784,40
586.460,50
1.084.383,25
Rp
Rp
Rp
Rp
6.321.000.000,00
2.315.457.670,40
2.118.295.326,00
637.617.351,00
bh
Rp
225.425,50
Rp
44.183.398,00
10,0
bh
Rp
15.000.000,00
Rp
150.000.000,00
24,6
m3
Rp
3.251.423,01
Rp
332,5
m2
Rp
Jumlah I
8.428,0
4.816,0
3.612,0
588,0
196,0
m'
m'
m'
bh
Rp
Rp
Rp
Rp
750.000,00
Jumlah A
m3
Rp
3.886.086,42
Rp
341.975.604,96
565,6
m3
Rp
3.959.214,14
Rp
2.239.331.517,58
462,0
m3
Rp
4.107.960,55
Rp
1.897.877.774,10
52,9
m3
Rp
3.742.321,95
58,8
m3
Rp
4.327.196,38
Rp
254.439.147,14
1.188,0
m3
Rp
4.721.861,98
Rp
5.609.572.032,24
1,4
m3
Rp
3.148.053,58
Rp
4.363.202,26
90,9
m3
bh
bh
ls
Rp
2.615.564,69
Rp
237.869.915,17
Rp
Rp
Rp
39.375.000,00
70.000.000,00
75.000.000,00
Rp
Rp
Rp
275.625.000,00
980.000.000,00
75.000.000,00
Kerb
5
6
7
8
9
10
11
12
Poer
Rp
198.043.677,59
m'
Rp
1.153.115,20
Rp
253.685.344,00
2,0
bh
Rp
5.143.226,50
Rp
10.286.453,00
16,0
titik
Rp
1.530.200,00
Rp
24.483.200,00
12,0
titik
Rp
3.588.181,60
Rp
43.058.179,20
.- Plat Beton
4,4
m3
Rp
3.047.461,28
Rp
1,0
bh
Rp
Stopper Crane
Crane Anchor Fitting
Junction Box
4
5
6
IV
220,0
1
2
3
7,0
14,0
1,0
Bolder Tipe Harbor kapasitas 70 ton lengkap dengan pasang dan asesoris
Pengadaan dan pemasangan fender karet tipe DA-A500H-2000L
III
249.379.624,84
11.916.016.199,91
80.082.829,67
Rp
Rp
Pemotongan turap
3.347.952,00
13.500.253,47
Rp
3.347.952,00
Jumlah B
Rp
12.462.459.252,72
Jumlah II
Rp
24.378.475.452,64
756.250.000,00
661.078.550,00
1.375,0
1.375,0
110,0
m
m
bh
Rp
Rp
550.000,00
480.784,40
Rp
Rp
Rp
225.425,50
Rp
24.796.805,00
1.128,5
1.128,5
37,0
m
m
bh
Rp
Rp
750.000,00
480.784,40
Rp
Rp
846.375.000,00
542.565.195,40
Rp
225.425,50
Rp
8.340.743,50
74,0
bh
Rp
1.084.383,25
Rp
80.244.360,50
62,8
m2
Rp
750.000,00
Rp
47.076.765,91
165,0
m3
Rp
3.742.321,95
Jumlah A
Rp
Rp
617.483.121,75
3.584.210.542,06
Jumlah III
Rp
3.584.210.542,06
PEKERJAAN PEMBONGKARAN
ls
Rp
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00
ls
Rp
75.000.000,00
Rp
75.000.000,00
Semua balok - balok kayu vertikal dan horizontal penahan tanah oloran (semi turap)
ls
Rp
75.000.000,00
Rp
75.000.000,00
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00
ls
Rp
ls
Rp
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00
6
7
8
9
Pembongkaran poer, balok-balok dan lantai beton dermaga eks. PT Semen Tonasa
Pembongkaran hopper atau conveyor belt eks. PT Semen Tonasa
Pembongkaran dermaga penunjang hopper eks. PT Semen Tonasa
1
1
1
1
ls
ls
ls
ls
Rp
Rp
Rp
Rp
100.000.000,00
100.000.000,00
100.000.000,00
100.000.000,00
Jumlah A
Jumlah IV
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
100.000.000,00
100.000.000,00
100.000.000,00
100.000.000,00
850.000.000,00
850.000.000,00
m3
m3
Rp
Rp
V
1
2
50.589
90.000
25.000,00
30.000,00
Jumlah A
Jumlah V
GRAND TOTAL
Harga Total + PPN 10%
Rp
1.264.731.350,00
Rp
2.700.000.000,00
Rp
3.964.731.350,00
Rp
3.964.731.350,00
Rp 33.357.417.344,70
Rp 36.693.159.079,17
Diagram Pareto :
,
,
,
,
.
.
%=
Kriteria perancangan
1. Pekerjaan dermaga I selatan
a. Pekerjaan pemancangan tiang
Pengadaan & angkutan tiang pancang beton 60cm t=10cm sampai di dermaga
tujuan pekerjaan
Pemancangan tiang pancang beton 60cm t = 10cm (tegak) dan pengangkutan
dari lokasi penumpukan ke titik pancang
Pemancangan tiang pancang beton 60cm t=10cm (miring) dan pengangkutan
dari lokasi penumpukan ke titik pancang
Penyambungan tiang pancang beton 60cm t=10cm (3 sambungan per pile)
Pemotongan tiang pancang beton 60cm t=10cm
Dynamic Load test (PDA test + PIT)
Beton isi tiang
Pelindung karat sambungan tiang pancang beton 60cm t=10 cm
b. Pekerjaan beton dermaga
Pembuatan Balok Dermaga :
- Balok Memanjang 80 x 100 cm
- Balok Melintang 80 x 100 cm
- Balok Crane 140 x 150 cm
- Balok Fender 80 x 135 cm
- Plank Fender 300 x 140 x 70 cm
Pembuatan Pelat Dermaga t = 40 cm :
Kerb
Poer
Bolder Tipe Harbor kapasitas 70 ton lengkap dengan pasang dan asesoris
Pengadaan dan pemasangan fender karet tipe DA-A500H-2000L
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
b.
c.
dimulai oleh Dunlop Company pada 1961 dan pada 1963 telah banyak perusahaan
di Inggris yang menerapkan Rekayasa Nilai. Meningkatnya keingintahuan
mengenai Rekayasa Nilai disebabkan oleh pendirian pelatihan Value Analysis Inc.
di AS oleh Lawrence D. Miles dan pendirian Value Engineering Ltd. Di Inggris
pada tahun 1962 yang mempunyai andil dan tanggung jawab besar dalam
penyebaran dan pengembangan awal Rekayasa Nilai (Crum, 1971).
Rekayasa Nilai sebagai suatu teknik manajemen yang menghasilkan
penghematan biaya proyek berkembang dengan pesat dalam dunia industry
konstruksi. Pengaruhnya sampai ke Indonesia tahun 1986, pada saat pemerintah
sedang melakukan program efisiensi dalam penggunaan biaya.
Nilai Guna
2.
Nilai Kebanggaan
3.
Nilai Tukar
4.
Nilai Biaya
Nilai (value) dapat dirumuskan sebagai ratio (perbandingan) antara
performansi yang ditampilkan oleh suatu fungsi terhadap biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan fungsi tersebut.
11
kualitas,
kegunaan,
sesuatu
yang
menghidupkan,
12
Management),
didefinisikan
sebagai:
.sesuatu
yang
langkah-langkah
teknis
untuk
mengidentifikasi
dan
suatu
usaha
yang
terorganisasi
secara
sistematis
an
13
dalam
mengembangkan,
memproduksi
dan
2.
3.
Overhead,
terdiri
dari
macam-macam
elemen,
seperti
2.2.2.2 Harga
Harga (price) adalah apa yang didapatkan oleh penjual sebagai ganti
atau pertukaran barang dan atau jasa yang diberikan kepada pembeli
(Fellows,2002).
2.2.2.3 Fungsi
Menurut Crum (1971), Fungsi adalah apa saja yang diberikan atau
dilakukan oleh suatu produk yang dapat digunakan untuk bekerja. Fungsi
tak perlu adalah apa saja yang dibeikan dan tidak mempunyai nilai
kegunaan, nilai tambah, nilai tukar atau nilai estetika. L.Miles
menerangkan kategori fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Dasar, yaitu alas an pokok system itu terwujud. Contohnya
konstruksi pondasi, fungsi pokoknya menyalurkan beban bangunan
kepada tanah dasar, hal tersebut yang mendorong pembuatan
konstruksi pondasi. Sifat-sifat fungsi dasar adalah sekali ditentukan
tidak dapat diubah lagi. Bila fungsi dasarnya telah hilang, maka
hilang pula nilai jual yang melekat pada fungsi tersebut.
2. Fungsi Sekunder, adalah kegunaan tidak langsung untuk memenuhi
dan melengkapi fungsi dasar, tetapi diperlukan untuk menunjangnya.
Fungsi sekunder seringkali dapat menimbulkan hal-hal yang kurang
menguntungkan. Misalnya struktur pondasi basement dapat
digunakan sebagai ruang parkir atau penggunaan lainnya, tetapi
dapat mengakibatkan terjadinya perubahan muka air tanah. Jika
fungsi sekunder dihilangkan, tidak akan mengganggu kemampuan
dari fungsi utama.
3. Fungsi tak nperlu adalah apa saja yang diberikan dan tidak
mempunyai nilai kegunaan, nilai tambah, nilai tukar atau nilai
estetika. Fungsi suatu benda dapat juga diidentifikasikan dengan
menggunakan kata kerja dan kata benda, seperti pada table berikut.
15
2.2.2.4 Nilai
Menurut Crum (1971), nilai adalah suatu ukuran kepuasan konsumen
terhadap barang atau jasa yang telah dibeli, pada aspek kualitas,
kehandalan, dan harga. Kemampuan produk untuk memberikan kepuasan
fungsi guna, dibandingkan dengan harga yang dibayar disebut sebagai
nilai guna.
a. Nilai biaya adalah biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu
produk yang merupakan total jumlah dari tenaga kerja, material dan
biaya overhead.
b. Nilai guna adalah kemampuan untuk memenuhi suatu kegunaan
pekerjaan
c. Nilai estetika adalah kelengkapan, kelebihan atau daya pikat yang
mendorong keinginan untuk memiliki.
d. Nilai tukar adalah kualitas dari suatu produk yang memungkinkan
produk tersebut untuk dapat ditukar dengan sesuatu yang lain.
b.
16
b.
c.
d.
Pareto juga mangatakan 20% dari bagian-bagian penting dari suatu item
akan merupakan 80% dari biaya.
18
Ada dua cara berfikir secara vertikal dan berfikir secara lateral. Berfikir
secara vertikal mendasarkan kepada logika, dan disebut vertikal karena ada
kontinuitas berfikir dari satu tahap ke tahap berikutnya. Disamping logika
dan kontinuitas secara vertikal bersifat memilih dan menilai. Dalam memilih
ini tentulah perlu berbagai altematif. Untuk menciptakan alternatif-alternatif
inilah digunakan berfikir secara lateral (De Bono, 1982). Berfikir secara
vertikal akan memilih dan menilai alternatif-alternatif yang telah dihasilkan
oleh berfikir secara lateral, dan mengembangkan untuk mendapatkan solusi
yang paling optimal. Dalam mengembangkan altematif yang telah terpilih,
tetap terbuka masuknya berfikir secara lateral, sehingga akan mendapatkan
solusi yang total optimal (De Bono, 1982).
Selain cara diatas teknik brainstorming atau sumbang saran adalah suatu cara
untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok orang dalam waktu yang
singkat. Waktu yang singkat itu antara 20 menit dengan hasil 100 ide sampai
dengan 225 menit dengan hasil 1200 ide dan kreativitas adalah kemampuan
untuk mengkombinasikan hal-hal yang semula tidak ada kaitannya, untuk
memenuhi suatu fungsi tertentu (Rawlinson, 1981)
Dalam konsep kreativitas, fungsi ini merupakan acuan sudut pandang dari
berbagai hal atau data, kombinasi yang dapat dibentuk akan bermacammacam, namun kombinasi tersebut harus mengacu kepada fungsi yang sama.
Dari hal itu, pada tahap kreatif ini diharapkan dapat menghasilkan alternatif
atau ide baru dari hal-hal yang telah ditetapkan pada tahap pengecekan
kelayakan, untuk dilakukan rekayasa nilai. Tujuan tahap kreatif adalah
mengembangkan sebanyak-banyaknya ide-ide kreatif dalam memenuhi
fungsi primer atau fungsi sekunder yang dibutuhkan. Dalam tahap ini setiap
alternatif belum boleh dievaluasi. Disini dibutuhkan kreativitas berpikir bagi
perekayasa nilai untuk memperoleh alternatif-alternatif tersebut. Pertanyaan
Kunci adakah cara-cara maupun bahan lain yang memenuhi fungsi yang
dibutuhkandengan penggunaan biaya yang rendah? Cara-cara yang
digunakan Balam tahap kreativitas ini adalah:
1. Mencetuskan dan menyaring
Setiap anggota tim rekayasa nilai harus dapat menciptakan ide-ide
baru. Sedangkan ide-ide yang dihasilkan yang sekiranya tidak
bermanfaat dibuang.
20
2. Perbandingan fungsional
Menjawab pertanyaan kunci dengan berpikir kreatif dalam
pemecahan masalah dan menemukan jalan pemecahan yang dan untuk
mendapatkan bahan yang murah dan biaya yang rendah.
Bertujuan untuk mendapatkan ide alternatif desain yang dapat
memenuhi fungsi dasar item kerja yang dipilih, dimana pada tahap ini
dilakukan
eksplorasi
ide
sebanyak-banyaknya
tanpa
melalui
21
Pengertian Fungsi
Fungsi
Barang atau Jasa
Kata Kerja
Kata Benda
Pintu
rumah
Truk
Mengangkut
Barang
Kursi
Duduk
Kayu
Pondasi
Menyangga
Bangunan
Tiang
Menyangga
Atap
22
Fungsi Primer
Barang atau
Jasa
Kata Kerja
Memindahkan
Jembatan
Reservoir
Instalasi
Fungsi Sekunder
Kata Benda
Lalu-lintas
Kata Benda
Kata Kerja
Memperindah
Lingkungan
Memberikan
Landmark
Menampung
Air
Mengendapkan
Lumpur
Menjernihkan
Air
Menyaring
Lumpur
Pengolahan Air
Kursus
Mentransfer
Kuliah
Menimba
Keterampilan
Ilmu
Menyediakan
Menambah
Tempat kerja
Wawasan
kemungkinan
dikembangkan
untuk
mendapatkan
23
25
pokok-pokok,
bagian-bagian
atau
kemungkinan-
26
2.7.6 Sinektik
Sinektik adalah teknik unutk menghasilkan altematif-alternatif ide dalam
memecahkan suatu masalah yang dilakukan oleh suatu kelompok.
Umumnya kelompok sinektik ini terdiri dari seorang pemimpin kelompok,
klien dan sekitar enam orang peserta lainnya. Pihak klien adalah mereka
yang mempunyai persoalan dan proses ini ditujukan untuk Bapat menolong
mereka mencarikan jalan keluar dari persoalan yang dihadapinya.
Sebenarnya teknik ini hampir sama dengan teknik sumbang saran dalam
mendorong anggota kelompok untuk melakukan diskusi secara bebas dan
tidak dievaluasi.
Perbedaan-perbedaan dengan teknik sumbang saran antara lain :
1. Pemimpin kelompok tidak ikut menyumbang ide, hanya mengarahkan
proses sinektik.
2. Dapat menggunakan berbagai analogi, seperti analogi personal, analogi
langsung, analogi simbolis, dan analogi fantasi.
3. Akhirnya proses sinektik akan dipilih beberapa alternatif ide yang disukai
klien.
2.
3.
4.
5.
Penilaian ini tidak boleh dilakukan oleh seseorang saja ataupun orangorang dari satu disiplin ilmu atau kelompok saja.
6.
7.
2.
3.
28
29
Jabatan
Keterangan
Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
Pelindo III
SPI
Pelindo III
Konsultan Perencana
Tim Ahli
Jabatan
Keterangan
Ketua Team
Manajer Teknik
2. Roy Saputra, ST
Anggota
Konsultan Supervisi
3. Fauzi Ihsan, ST
Anggota
Konsultan Supervisi
Anggota
Nama
1. Andri Pramana, MT
4. Supriyatno, ST
30
Pemberi Tugas
Kontraktor
: PT. WIKA
Bentuk Bangunan
: Dermaga
Engineer estimate
: Rp. 36.693.159.079
31
BAGAIMANA ?
Kriteria Desain
MENGAPA ?
setiap saat
Menstabilkan
struktur
Memenuhi
Kestabilan
Memberkan
Keamanan
Mampu
Menahan Beban
Memenuhi
Keamanan
Basic Fungtion
Mendukung
Beban
Menerima Beban
Menerima Beban
Statis (Beban Mati)
Meneruskan
Beban
Mampu
Menahan Beban
Isi T. Pancang :
Menerima Beban
Statis :
Bebab Angin
Beban Gempa
Beban Hidup
Tulangan
Semen
Kerikil
Baja Sambungan
Isi Balok :
Menahan Beban
Menyebarkan
Beban Ketanah
Mencapai Tanah
Keras
Menahan Gaya
Lateral
Mencegah
Penurunan
Tulangan
Beton
Kerikil
Baja Sambungan
Cakupan Masalah
Garis Cakupan
Garis Cakupan
32
BAGAIMANA ?
Kriteria Desain
MENGAPA ?
setiap saat
Alur Kapal
Memenuhi kedalaman
minimum
Memberkan
Keamanan
Menambah dalam
sungai
Memenuhi
Keamanan
Basic Fungtion
Penggalian
Sungai
Menampung
Kapal
Arus Kapal
Tranportasi laut
Mencapai tinggi
minimum
kedalaman Kapal
sesuai spek.
Memperlancar
arus kapal
Mencegah Kandas
Cakupan Masalah
Garis Cakupan
Garis Cakupan
33
Analisis Fungsi
Item : Pekerjaan dermaga I selatan
Tabel II.4 Tiang Pancang
Fungsi
Diskripsi
Kata Kerja
Kata Benda
Jenis
Tulangan
Memperkuat
Beban
Semen
Mengikat
Beban
Pasir
Mengisi
Beban
Kerikil
Mengisi
Beban
Sambungan
Menghubungkan
Beban
Chemical
Mempercepat
Campuran
Total
Cost.
Rp.
Worth
Rp.
Rp 11.677.695.875,92
Rp11.916.016.199,91
Ket.
Rp238.320.324,00
Rp11.916.016.199,91
Rp11.916.016.199,91
.
= 1,02
Kata Benda
Jenis
Tulangan
Memperkuat
Beban
Semen
Mengikat
Beban
Pasir
Mengisi
Beban
Kerikil
Mengisi
Beban
Sambungan
Menghubungkan
Beban
Bakisting
Membentuk
Kayu
Total
Cost.
Rp.
Worth
Rp.
Rp10.909.763.917,02
Rp12.462.459.252,72
Ket.
Rp1.552.695.335,70
Rp12.462.459.252,72
Rp12.462.459.252,72
34
= 1,14
Kata Benda
Jenis
Tanah Keras
Menggali
Cadas
Tanah Sedang
Menggali
Lempung
Tanah Lunak
Mengeruk
Tanah Lepas
Tanah Lumpur
Menyedot
Lumpur
Total
Cost.
Rp.
Worth
Rp.
Rp3.964.731.350,00
Rp3.964.731.350,00
Rp3.964.731.350,00
Rp3.964.731.350,00
Ket.
.
.
.
.
35
.
.
,
,
= 1,00
Identifikasi Fungsi
Berdasarkan hasil analisis fungsi pada table diatas, maka item pekerjaan
pada tiang pancang memiliki rasio C/W = 1,02 sehingga memungkinkan untuk
dilakukan penghilangan fungsi sekunder. Untuk item pekerjaan balok memiliki
rasio C/W = 1,14 sehingga memungkinkan juga untuk dilakukan penghilangan
fungsi sekunder. Untuk item pekerjaan tanah dasar sungai memiliki rasio C/W =
1,00 sehingga perlu diteliti apakah nilai worth untuk tanah bisa lebih kecil, apabila
mencapai fungsinya dapat digunakan alternatif yang memenuhi semua fungsinya,
tetapi lebih murah. Idealnya value engineering dilaksanakan pada item pekerjaan
yang memiliki nilai C/W >= 1. Akan tetapi karena proyek pengembangan dermaga
petikemas Trisakti pelabuhan Banjarmasin ini didominasi oleh pekerjaan struktur
yang merupakan fungsi dasar (basic function), maka value engineering bisa
dilaksanakan pada komponen struktur tersebut asalkan ditemukan indikasi bahwa
kegunaannya kurang menunjang nilainya atau biayanya masih kurang profesional
terhadap kegunaannya. Pertimbangan ini diambil dengan dasar masih terdapat
beberapa alternatif bahan yang lain yang belum ditinjau. Biaya yang masih tidak
profesional terhadap kegunaannya memungkinkan kedua komponen tersebut dteliti
lebih lanjut.
2.8.3 Fase / Tahap Kreatif
Fase ini merupakan pengumpulan/invetarisasi ide-ide kreatif yang
dihasilkan sebagai alternatif-alternatif dari item-item yang akan dilakukan
rekayasa nilai. Seluruh anggota tim pada fase ini diminta untuk menyampaikan
usulan-usulan secara bebas dan terbuka, tanpa takut bahwa ide yang
disampaikannya akan ditolak, atau berpikir bahwa ide yang disampaikannya
dianggap tidak logis. Hal penting yang perlu diingat bahwa adalah pada fase ini
ide-ide yang disampaikan belum diadakan penilaian untuk suksesnya fase ini buku
Value Engineering, A Practical Approach for Owners, Designers and Contractors,
by Larry W. Zimmerman and Glen D. Hart, menganjurkan sebagai berikut:
Hart menganjurkan sebagai berikut:
36
j.
37
Kayu (timber)
Beton Bertulang (reinforced concrete)
Beton Prategang Pracetak (solid or tube of pre. Prest. Concrete)
Pipa baja (steel pipe)
Item Balok
Struktur pendukung utama, fungsi = mendukung berat sendiri dan lalu lintas.
Pada dermaga, balok merupakan satu kesatuan dengan antara lantai dan balok
tersebut.
Tabel Tipe-tipe Balok
Balok
1.
2.
3.
4.
Item Tanah
Pekerjaan Tanah merupakan pekerjaan terpenting sebelum struktur terbuat. Fungsi =
sebagai penentuan elevasi dari struktur.
Tabel Tipe-tipe Tanah dasar sungai
Pengerukan Tanah dasar sungai
1.
2.
3.
4.
Clamp Cell
Exavator
Penyedotan
Dozer/pengupasan
38
Kriteria
Skala Penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
4
4
2
3,5
3,5
3
3
2,5
2
Biaya Awal
Mobilisasi (mobdemob)
Waktu persiapan
Waktu pelaksanaan di lapangan
Kemudahan pelaksanaan
Kekuatan dan mutu
Biaya pemeliharaan
Teknologi
Sarana kerja
Kriteria biaya awal diberi bobot paling tinggi yaitu 4, hal ini didasarkan
pada tujuan penerapan value engineering, yaitu untuk mendapatkan
alternatif yang paling ekonomis tetapi memberikan fungsi yang sama.
Kriteria daya dukung (kekuatan dan mutu) diberi bobot 3 karena daya
dukung dianggap lebih penting daripada kriteria lain dibawahnya.
Sedangkan bobot kriterian yang paling rendah adalah 2.
39
Kriteria
Skala Penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
4
2
3,5
3,5
3
3
2,5
2
Biaya Awal
Waktu persiapan
Waktu pelaksanaan di lapangan
Kemudahan pelaksanaan
Kekuatan dan mutu
Biaya pemeliharaan
Teknologi
Sarana kerja
Tabel II.9 Skala penilaian pemberian bobot untuk item pengerukan tanah dasar sungai
Kriteria
Skala Penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
4
2
3,5
3,5
3
3
2,5
2
Biaya Awal
Waktu persiapan
Waktu pelaksanaan di lapangan
Kemudahan pelaksanaan
Kekuatan dan mutu
Biaya pemeliharaan
Teknologi
Sarana kerja
40
Ide Usulan
Pondasi
Driven Pile
Kayu
No.
Kriteria
Item
Keuntungan Kerugian
Nilai
(+)
(-)
Selisih
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Biaya Awal
Mobilisasi (mobdemob)
Waktu Pelaksanaan
Kemudahan Pelaksanaan
Kekuatan dan Mutu
Biaya Pemeliharaan
Teknologi
Sarana Kerja
Pabrikasi
4
4
3,5
3,5
3
3
2,5
2
2
4
4
3,5
3,5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
2,5
2
2
Total
4
4
3,5
3,5
-3
-3
-2,5
-2
-2
2,5
Beton Bertulang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Biaya Awal
Mobilisasi (mobdemob)
Waktu Pelaksanaan
Kemudahan Pelaksanaan
Kekuatan dan Mutu
Biaya Pemeliharaan
Teknologi
Sarana Kerja
Pabrikasi
4
4
3,5
3,5
3
3
2,5
2
2
4
4
0
0
3
3
0
2
0
0
0
3,5
3,5
0
0
2,5
0
2
Total
4
4
-3,5
-3,5
3
3
-2,5
2
-2
4,5
Beton prategang
pracetak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Biaya Awal
Mobilisasi (mobdemob)
Waktu Pelaksanaan
Kemudahan Pelaksanaan
Kekuatan dan Mutu
Biaya Pemeliharaan
Teknologi
Sarana Kerja
Pabrikasi
4
4
3,5
3,5
3
3
2,5
2
2
0
0
3,5
0
3
0
2,5
2
2
4
4
0
3,5
0
3
0
0
0
Total
-4
-4
3,5
-3,5
3
-3
2,5
2
2
-1,5
41
2. Item Balok
Tabel II.11 Analisis keuntungan dan kerugian dari tipe-tipe balok.
Ide Usulan
No.
Balok
Menggunakan
sistem precast seluruh
elemen
struktur,
kecuali tiang
pancang
untuk
pilecaps,
balok dan
pelat lantai
Sistem
Konvensional
Keuntungan Kerugian
Selisih
Item
Nilai
(+)
(-)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Biaya Awal
Waktu Pemesanan
Waktu Pelaksanaan
Kemudahan Pelaksanaan
Kekuatan dan Mutu
Biaya Pemeliharaan
Teknologi
Sarana Kerja
Pabrikasi
4
3,5
3,5
3,5
3
3
2,5
2
2
4
3,5
0
0
3
3
2,5
2
2
0
0
3,5
3,5
0
0
0
0
0
Total
4
3,5
-3,5
-3,5
3
3
2,5
2
2
13
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Biaya Awal
Waktu Pemesanan
Waktu Pelaksanaan
Kemudahan Pelaksanaan
Kekuatan dan Mutu
Biaya Pemeliharaan
Teknologi
Sarana Kerja
Pabrikasi
4
3,5
3,5
3,5
3
3
2,5
2
2
0
0
3,5
3,5
3
3
2,5
0
0
4
3,5
0
0
0
0
0
2
2
Total
-4
-3,5
3,5
3,5
3
3
2,5
-2
-2
4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Biaya Awal
Waktu Pemesanan
Waktu Pelaksanaan
Kemudahan Pelaksanaan
Kekuatan dan Mutu
Biaya Pemeliharaan
Teknologi
Sarana Kerja
Pabrikasi
4
3,5
3,5
3,5
3
3
2,5
2
2
0
0
3,5
0
3
0
2,5
0
0
4
3,5
0
3,5
0
3
0
2
2
Total
-4
-3,5
3,5
-3,5
3
-3
2,5
-2
-2
-9
Balok
Menggunakan
sistem precast sebagian
elemen
struktur
Kriteria
42
Ide Usulan
No.
Tanah Dasar
Pengerukan
Tanah Dasar
Sungai
Kriteria
Keuntungan
Kerugian
Item
Nilai
(+)
(-)
Selisih
Clamp cell
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Biaya Awal
Waktu Pemesanan
Waktu Pelaksanaan
Kemudahan Pelaksanaan
Kekuatan dan Mutu
Biaya Pemeliharaan
Teknologi
Sarana Kerja
Pabrikasi
4
3,5
3,5
3,5
3
3
2,5
2
2
0
0
3,5
0
3
0
2,5
0
2
4
3,5
0
3,5
0
3
0
2
2
Total
-4
-3,5
3,5
-3,5
3
-3
2,5
-2
0
-7
Excavator
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Biaya Awal
Waktu Pemesanan
Waktu Pelaksanaan
Kemudahan Pelaksanaan
Kekuatan dan Mutu
Biaya Pemeliharaan
Teknologi
Sarana Kerja
Pabrikasi
4
3,5
3,5
3,5
3
3
2,5
2
2
0
0
0
3,5
0
0
0
2
2
4
3,5
3,5
0
3
3
2,5
0
0
Total
-4
-3,5
-3,5
3,5
-3
-3
-2,5
2
2
-12
Penyedotan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Biaya Awal
Waktu Pemesanan
Waktu Pelaksanaan
Kemudahan Pelaksanaan
Kekuatan dan Mutu
Biaya Pemeliharaan
Teknologi
Sarana Kerja
Pabrikasi
4
3,5
3,5
3,5
3
3
2,5
2
2
0
3,5
3,5
3,5
3
0
2,5
0
0
4
0
0
0
0
3
0
2
2
Total
-4
3,5
3,5
3,5
3
-3
2,5
-2
-2
5
43
Penggunaan Teknologi
- Teknologi yang digunakan sudah biasa (proven) atau belum
- Perlatan dan personil yang digunakan di lapangan/ di pabrik
- Penilaian berkisar dari 0 (teknologi baru) sampai 10 (untuk teknologi
biasa)
b.
Biaya Pengembangan
- Biaya pemancangan kembali
- Biaya pemesanan kembali
- (Penilaian berkisar dari 10 sampai 0)
c.
Kemungkinan Implementasi
Kemungkinan untuk dapat :
- Diterima oleh pemilik proyek
- Diproduksi di pabrik
- Dilaksanakan di lapangan
Penilaian juga berkisar dari 10 sampai 0.
d.
Waktu Implementasi
Berkaitan dengan :
- Waktu pemancangan kembali
- Waktu pemesanan kembali
- Waktu pelaksanaan di lapangan atau
- Waktu pembuatan di pabrik.
Penilaian juga berkisar dari 10 sampai 0.
44
e.
Kemungkinan Implementasi
10-100% ; 0 - 0%
Waktu Implementasi
10-singkat ; 0 - lama
Item Pondasi
1. Beton Prategang Pracetak
2. Beton Bertulang
3. Pipa Baja
4. Kayu
Item Balok
1. Precast sebagian
2. Precast total
3. Konvensional
Item Pengerukan Tanah Dasar Sungai
1. Clamp cell
2. Excavator
3. Penyedotan
Biaya Pengembangan
10-Tanpa Biaya ; 0 - Biaya
Penggunaan Teknologi
10-Baru ; 0 - Biasa
Total
8
7
8
9
8
9
7
8
9
9
7
4
8
8
8
4
6
8
7
5
39
41
37
30
7
7
6
9
8
8
9
7
8
8
9
7
9
8
7
42
39
36
7
8
7
7
7
8
9
8
9
8
7
9
8
8
8
39
38
41
45
= sangat baik
68
= baik
46
= cukup
24
= kurang
02
= sangat kurang
Keamanan/Kekakuan
Berkaitan dengan:
- Keamanan struktural/daya dukung
- Keamanan teknis pelaksanaan
b.
Biaya
Berkaitan dengan:
- Penghematan biaya awal
- Penghematan biaya operasional
- Penghematan biaya perawatan
c.
Cara pelaksanaan
Berkaitan dengan:
- Teknologi yang diterapkan
- Penempatan
46
d.
Pengawasan mutu
Berkaitan dengan:
- Kemudahan dalam pengawasan mutu
- Kemudahan dalam pengendalian mutu
e.
Pengadaan Bahan
Berkaitan dengan:
- Kemudahan dalam pemesanan dan pembelian
- Penyediaan peralatan dan personil
f.
Waktu Pelaksanaan
Berkaitan dengan:
- Waktu selama di pabrik jika ada
- Waktu pelaksanaan di lapangan
Kriteria dalam tahap ini diberi bobot berdasarkan besarnya pengaruh
= baik (good)
2 = wajar (fair)
47
7. Analisis Matrik Evaluasi Item Pondasi, Balok, dan Pengerukan Tanah Dasar
Sungai
Metode Zero One merupakan salah satu metoda yang digunakan untuk
memberikan angka pembobotan kriteria-kriteria yang ditetapkan pada analisis
matrik.
Tabel II.14 Metoda Zero one Item Pondasi, Balok, dan Pengerukan Tanah Dasar Sungai
Metoda Zero one Item Pondasi, Balok, dan Pengerukan Tanah Dasar Sungai
*) Keterangan elemen matrik zero one
x = untuk kriteria yang sama penting
1 = untuk kriteria yang lebih penting
0 = untuk kriteria yang kurang penting
Item Tiang Pancang
Keamanan/kekakuan
Biaya
Cara Pelaksanaan
Pengawasan Mutu
Pengadaan Bahan
Waktu Pelaksanaan
A
B
C
D
E
F
A
x
x
0
0
0
0
B
x
x
0
0
0
0
C
1
1
x
1
x
1
D
1
1
x
x
x
x
E
1
1
1
1
x
x
F
1
1
0
1
0
x
A
B
C
D
E
F
A
x
1
0
0
0
0
B
0
x
0
0
0
0
C
1
1
x
x
x
x
D
1
1
1
x
0
x
E
1
1
x
1
x
x
F
1
x
0
x
x
x
A
B
C
D
E
F
A
x
x
0
0
0
0
B
x
x
0
0
0
0
C
1
1
x
x
0
1
D
1
1
x
x
x
x
E
1
1
1
x
x
1
F
1
1
0
x
0
x
Item Balok
Keamanan/kekakuan
Biaya
Cara Pelaksanaan
Pengawasan Mutu
Pengadaan Bahan
Waktu Pelaksanaan
Item Tanah Dasar Sungai
Keamanan/kekakuan
Biaya
Cara Pelaksanaan
Pengawasan Mutu
Pengadaan Bahan
Waktu Pelaksanaan
48
Item Pondasi
Bobot
10 = sangat penting
0 = paling tidak penting
1. Beton Bertulang
2. Pipa Baja
3. Beton Prategang Pracetak
4. Kayu
Item Balok
Bobot
10 = sangat penting
0 = paling tidak penting
1. Precast Sebagian
2. Precast Total
3. Konvensional
Total
9
23,68
%
3
27
4
36
4
36
1
9
9
23,68
%
4
36
2
18
2
18
4
36
5
13,16
%
3
15
3
15
3
15
3
15
7
18,42
%
3
21
3
21
2
14
3
21
3
7,89
%
3
9
3
9
3
9
2
6
5
13,16
%
2
10
3
15
3
15
3
15
38
100
%
Total
9
23,68
%
4
36
4
36
4
36
9
23,68
%
3
27
2
18
1
9
7
18,42
%
3
21
3
21
3
21
7
18,42
%
3
21
3
21
3
21
3
7,89
%
2
6
3
9
2
6
3
7,89
%
3
9
4
12
4
12
38
100
%
Total
9
25,00
%
4
36
4
36
3
27
3
27
9
25,00
%
3
27
3
27
4
36
3
27
5
13,89
%
3
15
3
15
3
15
3
15
3
8,33
%
3
9
2
6
2
6
2
6
3
8,33
%
3
9
2
6
4
12
4
12
7
19,44
%
3
21
3
21
2
14
2
14
36
100
%
118
114
107
102
120
117
105
117
111
110
101
Rank
I
II
II
IV
Rank
I
II
IV
Rank
I
II
II
IV
49
50
4) Tinjauan Teknis
Dari hasil analisa beban pada struktur dermaga tersebut didapat beban
maksimal yang bekerja pada tiang pancang beton adalah sebesar 224,373
Ton. Untuk material tiang pancang class B mampu menahan beban hingga
238,30 Ton. Sedangkan untuk material class C mampu menahan beban
hingga 229,50 Ton. Sehingga untuk lebih efisien Tiang pancang beton
diameter 600 mm class C saja sudah mampu untuk menahan beban dari
struktur dermaga tersebut.
B.
Item Balok
1) Rancangan Awal
Menggunakan sistem pre-cast seluruh elemen struktur, kecuali tiang
pancang untuk pilecaps, balok dan pelat lantai dermaga.
2) Rancangan Usulan
Menggunakan sistem pre-cast sebagian elemen struktur di mana pelat
lantai dermaga dijadikan sebagai bekisting + topping concrete di tempat,
setelah dipasang balok sistem pre-cast dan pilecaps yang dicor dengan
sistem konvensional menggunakan formwork baja (balok-balok sementara
antar tiang pancang) sebagai penyangga.
3) Diskusi
Sebagai
konsep
usulan/konstruksi
pengganti
untuk
balok,
data
51
Bentang balok < 6,0 m, penggunaan alat crane akan dibutuh-kan lebih
banyak untuk transport dari tempat produksi,
Perlu meningkatkan mutu beton, karena harus memperhitungkan
beban-beban kerja selama pelaksanaan. Hal ini mempengaruhi design
kekuatan,
Perlu mempertimbangkan kualitas joint-joint antara pilecaps dengan
balok dan antara balok dengan pelat lantai jetty, sehingga memerlukan
tenaga kerja yang lebih terampil agar sistem joint tersebut menjadi
monolit.
C.
52
4) Tinjauan Teknis
Kemampuan clamshell ditentukan oleh batas-batas gaya angkat crane yang
diberikan. Terutama pada mobile crane, gaya angkat diberikan secara teliti
untuk menghindari tergulingnya alat. Biasanya gaya angkat maksimal
diberikan atas dasar 75% kekuatan yang tersedia pada mesin dan 85% dari
beban yang dapat menggulingkan crane. Pada crawler crane, jarak antara
pasangan crawler dibuat lebih besar dari pada yang khusus dibuat untuk
shovel, juga counter welight yang dipasang sebagai imbangan terhadap
beban, dibuat lebih besar.
MATA
PEMBAY
URAIAN
SAT
ARAN
II.A.1
HARGA
TOTAL HARGA
(Rp)
(Rp)
VOL
8.428
Rp. 500.000
Rp. 4.214.000.000
4.816
Rp. 480.784
Rp. 2.315.457.670
II.A.2
Rp. 6.529.457.670
53
b. Item Balok
Tabel II.17 Rancangan biaya usulan untuk Balok
MATA
PEMBAY
URAIAN
SAT
ARAN
II.B.1
HARGA
TOTAL HARGA
(Rp)
(Rp)
VOL
m3
88,0
Rp. 3.584.000
Rp. 315.392.000
II.B.2
m3
565,6
Rp. 3.759.006
Rp. 2.126.093.793
II.B.3
m3
462,0
Rp. 3.810.000
Rp. 1.760.220.000
II.B.4
m3
52,9
Rp. 3.475.000
Rp. 183.897.000
Rp. 4.385.602.793
MATA
PEMBAY
URAIAN
SAT
ARAN
V.1
HARGA
TOTAL HARGA
(Rp)
(Rp)
VOL
m3
50.589
Rp. 20.000
Rp. 1.011.785.080
m3
90.000
Rp. 25.000
Rp. 2.250.000.000
V.2
Rp. 3.261.785.080
54
Rancangan Awal
(Rp)
Rancangan Usulan
(Rp)
a. Pondasi
8,636,457,670.40
6,529,457,670.40
2,107,000,000.00
b. Balok
4,677,228,574.24
4,385,602,793.60
291,625,780.64
c. Tanah
3,964,731,350.00
3,261,785,080.00
702,946,270.00
17,278,417,594.64
14,176,845,544.00
3,101,572,050.64
Item
Total
ditentukan dengan
Rumus
= P
= P . (UCR)
Dimana
= Discount Rate
UCR
Rumus
= P
= P . (UPW)
Dimana
= Discount Rate
Item Pondasi
0,12 (1+0,12)20
(1+0,12)20 - 1
0,12 (1+0,12)20
(1+0,12)20 - 1
(1+0,12)20 - 1
0,12 (1+0,12)20
56
Rancangan Awal
(Rp)
Rancangan Usulan
(Rp)
8,636,457,670.40
-
6,529,457,670.40
195,883,730.11
8,636,457,670.40
6,725,341,400.51
Total Biaya
8,636,457,670.40
6,725,341,400.51
1,156,238,416.78
874,155,827.23
Nilai Sekarang
Biaya Pokok (initial cost)
Biaya Konstruksi
Biaya Perubahan Perancangan (3%)
Total Biaya Pokok
282,082,589.54
2,107,000,000
2.
Item Balok
0,12 (1+0,12)20
(1+0,12)20 - 1
Rancangan Usulan (sistem pre-cast sebagian elemen struktur di mana pelat lantai
dermaga dijadikan sebagai bekisting + topping concrete di tempat)
=
0,12 (1+0,12)20
(1+0,12)20 - 1
(1+0,12)20 - 1
0,12 (1+0,12)20
Rancangan Awal
(Rp)
Rancangan Usulan
(Rp)
4,677,228,574.24
-
4,385,602,793.60
131,568,083.81
4,677,228,574.24
4,517,170,877.41
36,890,308.60
36,137,367.02
Total Biaya
4,714,118,882.84
4,553,308,244.43
626,181,655.49
587,139,151.75
Nilai Sekarang
Biaya Pokok (initial cost)
Biaya Konstruksi
Biaya Perubahan Perancangan (3%)
Total Biaya Pokok
39,042,503.74
291,625,780.64
3.
0,12 (1+0,12)20
(1+0,12)20 - 1
Rancangan Usulan (sistem pre-cast sebagian elemen struktur di mana pelat lantai
dermaga dijadikan sebagai bekisting + topping concrete di tempat)
=
0,12 (1+0,12)20
(1+0,12)20 - 1
58
(1+0,12)20 - 1
0,12 (1+0,12)20
Rancangan Awal
(Rp)
Rancangan Usulan
(Rp)
3,964,731,350.00
-
3,261,785,080.00
97,853,552.40
3,964,731,350.00
3,359,638,632.40
31,717,850.80
26,877,109.06
Total Biaya
3,996,449,200.80
3,386,515,741.46
530,793,396.32
436,683,807.26
Nilai Sekarang
Biaya Pokok (initial cost)
Biaya Konstruksi
Biaya Perubahan Perancangan (3%)
Total Biaya Pokok
94,109,589.06
702,946,270.00
59
Biaya
Pondasi (Rp)
Balok (Rp)
Tanah (Rp)
Total (Rp)
Rancangan Awal
8,636,457,670.40
4,677,228,574.24
3,964,731,350.00
17,278,417,594.64
Rancangan Usulan
6,529,457,670.40
4,385,602,793.60
3,261,785,080.00
14,176,845,544.00
2,107,000,000.00
291,625,780.64
702,946,270.00
3,101,572,050.64
Penghematan Awal
Kotor
Biaya
Pondasi (Rp)
Balok (Rp)
Tanah (Rp)
Total (Rp)
Penghematan tahunan
282,082,589.54
39,042,503.74
94,109,589.06
415,234,682.34
2,107,000,000
291,625,780.64
702,946,270.00
3,101,572,050.64
Penghematan biaya
siklus hidup
Dari table diatas terlihat penghematan biaya siklus hidup sebesar : Rp. 3,101,572,050.64
60
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setelah mempelajari dan memahami mengenai Rekayasa Nilai dan
kemudian kemungkinan
b.
Proses Rekayasa Nilai pada suatu proyek, dalam hal meniadakan biaya- biaya
tertentu yang tidak diperlukan adalah bukan dengan cara meninjau ulang
perancangan yang ada atau menekan harga satuan, tetapi mencari altematif
lain yang lebih lebih baik dan efisien.
c.
d.
e.
Rancangan pengganti bangunan atas, konstruksi Menggunakan sistem precast sebagian elemen struktur di mana pelat lantai dermaga dijadikan sebagai
bekisting + topping concrete di tempat, setelah dipasang balok sistem pre-cast
dan pilecaps yang dicor dengan sistem konvensional menggunakan formwork
baja (balok-balok sementara antar tiang pancang) sebagai penyangga, lebih
61
g.
Untuk keseluruhan proyek dari nilai fisik akan lebih hemat Rp.
415,234,682.34
dan
dari
biaya
siklus
hidup
proyek
mengalami
3.2 Saran
a.
b.
Sangat diharapkan kerja sarna tim Rekayasa Nilai dengan pihak-pihak yang
terlibat harus
karena sangat
62