Komunitas Pada Ibu Hamil KEK Dan Anemia
Komunitas Pada Ibu Hamil KEK Dan Anemia
PENDAHULUAN
A.Konsep Teori Keluarga
1.
Pengertian Keluarga
Effendy (1995) mengutip dari Departemen Kesehatan (1988)
menyebutkan bahwa keluarga adalah unit terkecil di masyarakat yang terdiri
dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dalam Friedman (1998), Bailon dan Maglaya (1989) menyatakan
bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam
perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri dari 2 orang atau
lebih dengan adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah dan hidup dalam
satu rumah tangga serta di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga yang
mana berinteraksi di antara sesama anggota keluarga dan setiap anggota
keluarga mempunyai peran masing-masing untuk menciptakan dan
mempertahankan suatu kebudayaan.
Menurut Freeman (1981), dalam Effendy (1995) salah satu alasan
keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan
keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antar sesama anggota
keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga disekitarnya atau
masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
keluarga adalah sebagai pasien yang perlu dirawat.
Dalam melihat keluarga sebagai pasien ada beberapa karakteristik
yang perlu diperhatikan oleh perawat diantaranya adalah:
a.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
Mempertahankan
suasana
di
rumah
yang
menguntungkan
b.
c.
d.
2.
Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Effendy (1995) terdiri dari bermacammacam, diantaranya adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
3.
Bentuk Keluarga
Dalam Friedman (1998) mengutip dari Sussman (1974) dan Macklin
(1988) membagi bentuk-bentuk keluarga menjadi dua yaitu:
a.
Keluarga Inti
Karier ganda, suami, istri, dan anak hidup dalam rumah tangga yang
sama.
a)
b)
Keluarga-keluarga
orang
tua
Pasangan Inti
Suami dan Istri saja tanpa anak, atau tidak ada anak yang tinggal
bersama mereka.
a)
Karier tunggal.
b)
Keduanya berkarier.
(1)
Karier
istri
terus
berlangsung.
(2)
3)
yang
mengepalai
sebagai
konsekuensi
dari
perceraian,
Bekerja/berkarier.
b)
Tidak bekerja.
4)
5)
6)
7)
b.
2)
3)
4)
5)
b.
c.
d.
e.
f.
4.
Peran keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu.
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai
berikut:
a.
b.
c.
peran formal dan peran informal. Peran formal bersifat eksplisif yang
berkaitan dengan setiap posisi formal keluarga yang merupakan sejumlah
perilaku yang kurang lebih bersifat homogen. Keluarga membagi peran
secara merata kepada para anggota keluarga. Peran formal yang standar
terdapat dalam keluarga adalah pencari nafkah, ibu rumah tangga, tukang
perbaiki rumah, sopir, pengasuh anak, manajer keuangan dan tukang masak.
Sedangkan peran informal adalah sebagai berikut:
a.
Pendorong
Pendorong memuji, setuju dengan, dan menerima kontribusi dari orang
lain. Akibatnya ia dapat merangkul orang lain dan membuat mereka
merasa bahwa pemikiran mereka penting dan bernilai untuk didengar.
b.
Pengharmonis
Pengharmonis menengahi perbedaan yang terdapat di antara para anggota
menghibur menyatukan kembali perbedaan pendapat.
c.
Inisiator-Kontributor
Inisiator-kontributor mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau
cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.
Kantor dan Lehr (1975), dalam Friedman (1998) menyatakan tipe peran
ini sebagai penggerak peran yang dicirikan oleh inisiasi tindakan.
d.
Pendamai
Penghalang
Penghalang cenderung negatif terhadap semua ide yang ditolak tanpa
alasan. Kantor dan Lehr (1975), dalam Friedman (1998) memberikan
label kepada peran ini sebagai oposan.
f.
Dominator
Dominator cenderung memaksakan kekuasaan atau superioritas dengan
memanipulasi
anggota
kelompok
tertentu
dan
membanggakan
Penyalah
Peran ini sebagai penghalang dan dominator. Penyalah adalah seorang
yang suka memberitahu kesalahan, diktator, dan seorang bos yang
mengetahui semuanya.
h.
Pengikut
Seorang pengikut terus mengikuti dari gerakan kelompok, menerima ideide dari orang lain kurang lebih secara pasif, tampil sebagai pendengar
dalam diskusi kelompok dan keputusan kelompok.
i.
Pencari pengakuan
Pencari pengakuan berupaya mencari cara apa saja untuk menarik
perhatian kepada dirinya sendiri, perbuatannya, prestasi, dan masalahmasalahnya.
j.
Martir
Martir tidak menginginkan apa saja untuk dirinya, ia hanya berkorban
anggota keluarga.
k.
Keras hati
Orang yang memainkan peran ini mengumbar secara terus-menerus dan
aktif tentang semua hal yang benar, tidak bedanya dengan komputer.
Sahabat
Sahabat seorang teman bermain keluarga yang mengikuti kehendak
pribadi dan memaafkan perilaku keluarga tingkah lakunya sendiri tanpa
melihat konsekuensinya. Nampak ia tidak selalu relevan.
m.
n.
Penghibur
Penghibur senantiasa mengagungkan dan mencoba menyenangkan, tidak
pernah tidak setuju, ia termasuk yang selalu mengiyakan.
o.
Perawat Keluarga
Perawat keluarga adalah orang yang terpanggil untuk merawat dan
mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhkannya.
p.
Pioner keluarga
Pioner keluarga membawa keluarga pindah ke suatu wilayah asing, dan
dalam pengalaman baru.
q.
Distraktor
Distraktor bersifat tidak relevan dengan menunjukkan perilaku yang
menarik perhatian, ia membantu keluarga menghindari atau melupakan
persoalan-persoalan yang menyedihkan dan sulit.
r.
Koordinator keluarga
Koordinator keluarga mengorganisasi dan merencanakan kegiatankegiatan keluarga, yang berfungsi mengangkat keterikatan/ keakraban
dan memerangi kepedihan.
s.
Penghubung keluarga
Perantara keluarga adalah penghubung, ia (biasanya ibu) mengirim dan
memonitor komunikasi dalam keluarga.
t.
Saksi
Peran dari saksi sama dengan pengikut kecuali dalam beberapa hal,
saksi lebih pasif. Saksi hanya mengamati, tidak melibatkan dirinya.
5.
Fungsi keluarga
Fungsi keluarga adalah hasil atau konseksuensi dari struktur keluarga.
Menurut Friedman (1998) fungsi keluarga antara lain:
a.
b.
Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi menyatakan begitu banyak pengalaman belajar yang
ada dalam keluarga dengan tujuan untuk mengajar anak-anak agar
bagaimana berfungsi dan menerima peran-peran sosial dewasa seperti
suami-ayah dan istri-ibu serta membuat mereka menjadi anggota
masyarakat yang produktif dan juga sebagai penganugerahaan status
anggota keluarga.
c.
perawatan
kesehatan
dan
praktik-praktik
sehat
(yang
Fungsi Reproduksi
Menurut Leslie dan Horman (1989), dalam Friedman (1998) menyatakan
salah satu dasar dari keluarga adalah untuk menjamin kontinuitas
keluarga antar generasi dan masyarakat yaitu menyediakan tenaga kerja
(rekruit) bagi masyarakat.
e.
Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi meliputi tersedianya sumber-sumber dari keluarga
secara cukup (finansial, ruang gerak dan materi) dan pengalokasian
b.
c.
d.
Tahap II
Tahap III
Tahap IV
Tahap V
Tahap VI
Friedman
(1998)
menyatakan
bahwa
formulasi
tahap-tahap
Tahap II
Tahap III
Tahap IV
Tahap V
Tahap VI
Tahap VII
Tahap VIII
2.
3.
a.
b.
Mensosialisasikan anak.
c.
d.
Permulaan dari tahap kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika
anak terakhir meninggalkan rumah.Tugas perkembangan tahap ini adalah
memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru
yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak, melanjutkan untuk
memperbaharui
dan
menyesuaikan
kembali
hubungan
perkawinan,
membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari istri maupun suami.
(Friedman, 1998 yang mengutip dari Carter dan McGoldrick, 1988)
Tahap VII: Orang tua usia pertengahan
Tahap ini dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini memiliki
tugas perkembangan yaitu menyediakan lingkungan yang meningkatkan
kesehatan, mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan
penuh arti dengan para orang tua, memperkokoh hubungan perkawinan.
(Friedman, 1998 yang mengutip dari Carter dan McGoldrick, 1988)
Tahap VIII: Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Dalam Friedman (1998), yang mengutip dari Duvall dan Miller (1985)
menyatakan bahwa tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan
salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung
hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain
meninggal. Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
7.
(1985),
dalam
Friedman
(1998)
menyatakan
bahwa
merawat individu yang tidak mandiri) dan dalam melaksanakan tugas ini
mereka dianggap sebagai individu dari pada keluarga atau subsistem
keluarga (Orem, 1983, yang dikutip oleh Friedman, 1998)
Dalam Friedman (1998), Chin (1985) mengatakan bahwa satu alasan
mengapa terhadap kekurangan dari kemampuan penerapan model dan
Orem pada keluarga sebagai unit adalah syarat-syarat perawatan diri bagi
keluarga berbeda dengan untuk individu. Ia menyatakan bahwa fungsi
universal dari keluarga menjadi dasar untuk syarat perawatan diri
keluarga.
c.
d.
Friedman
(1998),
menurut
Whall
(1981)
secara
jelas
2)
3)
Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhankebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga.
4)
Ancaman kesehatan.
2)
3)
Situasi krisis.
Sifat masalah.
2)
3)
4)
2)
3)
Relaxin
mempunyai
pengaruh
menenangkan
hingga
tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang
berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan
tersebut lebih sering dijumpai Hidroureter Dekstra dan Pielitis
Dekstra.
Disamping sering kencing tersebut diatas terdapat pula poliuri.
Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal
pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai
69 %. Reabsorbsi di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak
dapat dikeluarkan urea, asam folik dalam kehamilan. (Hanifa
Wiknjosastro, 2002 : 97)
10) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat
alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore
Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah
satu hormon yang juga dikeluarkan oleh Lobus Anterior Hipofisis.
Kadang kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan
hidung dikenal sebagai Cloasma Gravidarum. Di daerah leher sering
terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di areola mamae. Linea Alba
pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai Linea Nigra.
Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak,
warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut Striae
Livide. Setelah partus Striae Livide ini berubah warnanya menjadi
putih dan disebut Striae Albikantes. Pada seorang multigravida sering
tampak
Striae
Livide
bersama
Striae
Albikantes.
(Hanifa
Wiknjosastro, 2002 : 97 98 )
11) Sistem Endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti :
a) Kelenjar Tiroid : Dapat membesar sedikit
b) Kelenjar Hipofise : Dapat membesar terutama lobus anterior
c) Kelenjar Adrenal : Tidak begitu terpengaruh
12) Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme,
karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan
dalam kondisi sehat.
a) Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate,BMR) pada wanita
hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
pengaruh
kelenjar
endokrin
agak
terasa,
seperti
mg/hari)
Air
: Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g) Berat badan wanita hamil akan naik rata-rata sekitar 10-14 kg,
yaitu pada Trimester I = 1-2 kg, Trimester II = 5-7 kg, dan
Trimester III = 4-5 kg. Kenaikan berat badan wanita hamil
disebabkan oleh : Janin, uri, air ketuban, uterus, payudara, kenaikan
volume darah, lemak, protein dan retensi air. Kenaikan berat badan
yang berlebihan biasa ditemukan pada Ibu hamil yang mengalami
keracunan kehamilan.
h) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori
yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat
arang, khususnya sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila
dibutuhkan, dipakai lemak ibu untuk mendapatkan tambahan
kalori.
i) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus
mengandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai
penderita defisiensi zat besi dan vitamin B, oleh karena itu wanita
hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan
vitamin. (Rustam Muchtar, 1998 : 39-40)
13) Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone dan elastin
dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan
ketidakseimbangan persendian.
Akibat dari perubahan
fisik
selama
kehamilan
adalah
mengurangi
semua
kegiatan
yang
mencegah
kemungkinan
tetanus
neonatorum.
Imunisasi
TT
Penyakit
menular
yang
disebabkan
virus
dapat
dapat menimbulkan
komplikasi kehamilan
dan meningkatkan
infeksi
puerperium,
pengeluaran
ASI
berkurang,
disebabkan karena
1) Abortus
2) Kematian intra uterine
3) Persalinan prematuritas tinggi
4) Berat badan lahir rendah
5) Kelahiran dengan anemia
6) Cacat bawaan
7) Bayi mudah infeksi sampai kematian perinatal
8) Intelegiensia rendah (Manuaba, 2010)
e. Pencegahan anemia
Pencegahan anemia pada ibu hamil antara lain :
1) Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran
warna hijau, kacang kacangan, protein hewani, terutama hati.
2) Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk,
tomat, mangga dan lainlain yang dapat meningkatkan penyerapan zat
besi.
Suplemen zat besi memang diperlukan untuk kondisi tertentu,
wanita hamil dan anemia berat misalnya. Manfaat zat besi selama
kehamilan bukan untuk meningkatkan atau menjaga konsentrasi
hemoglobin ibu, atau untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu. Ibu
yang mengalami kekurangan zat besi pada awal kehamilan dan tidak
mendapatkan suplemen memerlukan sekitar 2 tahun untuk mengisi
kembali simpanan zat besi dari sumber-sumber makanan sehingga
suplemen zat besi direkomendasikan sebagai dasar yang rutin (Depkes,
2008).
Penderita anemia ringan sebaliknya tidak menggunakan suplemen
zat besi. Lebih cepat bila mengupayakan perbaikan menu makanan.
Misalnya dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi
seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tahu, oncom,
kedelai, kacang hijau, sayuran berwarna hijau, sayuran berwarna hijau
tua (kangkung, bayam) dan buah-buahan (jeruk, jambu biji dan pisang).
Selain itu tambahkan substansi yang memudahkan penyerapan zat besi
seperti vitamin C, air jeruk, daging ayam dan ikan. Sebaliknya substansi
penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari
(Anonim, 2004).
3. KEK
a. Pengertian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan
malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi
(Helena, 2013).
Menurut Depkes RI (2002) menyatakan bahwa kurang energi
kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan
yang berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil.
Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam
jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi)
untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan
protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi
lainnya. Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi
makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam
periode/kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein
dalam jumlah yang cukup, atau disebabkan menderita muntaber atau
penyakit kronis lainnya.
b. Etiologi
Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa
jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi
kurang, mutunya rendah atau keduanya. Zat gizi yang dikonsumsi juga
mungkin gagal untuk diserap dan digunakan untuk tubuh (Helena, 2013).
Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin
yang dikandungnya yaitu meliputi:
tentang
nutrisi
melandasi
pemilihan
makanan.
persen
energi
dipenuhi
oleh
karbohidrat
(beras
dan
hamil
melahirkan
terlalu
dan
gemuk
bahkan
untuk
jangan
menghindarkan
terlalu
kurus
kesulitan
karena
dapat