Anda di halaman 1dari 2

SOAL UJIAN KUALIFIKASI

PROGRAM S2 PENDIDIKAN FISIKA SPs UPI


METODA PENELITIAN PENDIDIKAN
KAMIS, 3 OKTOBER 2013
WAKTU: 10.15-11.30
(OPEN BOOK)
Pilihlah salah satu dari tiga masalah di bawah ini untuk dijadikan latar belakang dalam
merencanakan sebuah penelitian.
1. Hasil observasi yang dilakukan salah seorang mahasiswa program magister pendidikan
Fisika SPs UPI dibeberapa sekolah SMA di Kab. Bandung menunjukkan bahwa pada
umumnya hasil belajar siswa pada aspek pemahaman konsep dan keterampilan pemecahan
masalah masih dalam kategori rendah. Hasil observasi lebih lanjut menunjukkan bahwa
rendahnya pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah diduga ada kaitannya
dengan proses pembelajaran yang selama ini digunakan kurang memfasilitasi penanaman
pemahaman konsep dan kurang melatihkan kemampuan pemecahan masalah. Atas dasar
hasil observasi lapangan yang dilakukannya, mahasiswa tersebut berencana melakukan
sebuah penelitian untuk menguji coba penerapan sebuah model pembelajaran inovatif
yaitu model pembelajaran berbasis masalah pada kelas XI di salah satu SMA di Kab.
bandung. Adapun materi ajar Fisika yang akan dibahas adalah Listrik dinamis.
Berdasarkan kajian literatur dan hasil penelitian terdahulu yang relevan, model
pembelajaran berbasis masalah cocok digunakan sebagai model pembelajaran yang
berorientasi pada pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah. Untuk
menguji keandalan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan
pemahaman konsep Listrik Dinamis dan kemampuan pemecahan masalah, pada penelitian
tersebut digunakan perlakuan kontrol berupa model pembelajaran yang biasa digunakan di
sekolah tersebut yaitu model pembelajaran tradisional. Dimisalkan di sekolah SMA
tersebut terdapat 8 kelas XI yang karakteristik akademisnya hampir setara.
2. Persoalannya sama persis dengan yang diceritakan pada soal no.1, tetapi penelitian
dilakukan untuk menguji keandalan model pembelajaran berbasis masalah dalam
memperbaiki capaian pemahaman konsep Listrik dinamis dan kemampuan pemecahan
masalah. Sebagai kontrol juga digunakan model pembelajaran yang biasa digunakan di
sekolah tersebut yaitu model pembelajaran tradisional.
3. Hasil observasi yang dilakukan salah seorang mahasiswa program magister pendidikan
Fisika SPs UPI dibeberapa sekolah SMA di Kab. Garut menunjukkan bahwa pada
persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi kalor dan pengaruhnya
terhadap zat masih cukup besar yaitu sekitar 45 %. Hasil observasi lebih lanjut
menunjukkan bahwa tingginya kuantitas miskonsepsi tersebut diduga ada kaitannya
dengan proses pembelajaran yang selama ini digunakan kurang diorientasikan pada
penanaman pemahaman konsep. Atas dasar hasil observasi lapangan yang dilakukannya,
mahasiswa tersebut berencana melakukan sebuah penelitian untuk menguji coba
penerapan pembelajaran inovatif yaitu Strategi konflik kognitif dalam pembelajaran
berorientasi perubahan konseptual (CCM = conceptual change model) di kelas X salah
satu SMA di Kab. Garut. Berdasarkan kajian literatur dan hasil penelitian terdahulu yang
relevan, miskonsepsi sulit diremediasi dengan pembelajaran biasa, karena konsepsi yang
salah itu telah melekat kuat di benak siswa dan ia sendiri tidak menyadari bahwa

konsepsinya itu salah. Untuk memudarkan konsepsi yang melekat kuat tersebut salah satu
cara yang dapat digunakan adalah mengkonfrontasi antara konsepsi yang dianut siswa
selama ini dengan fenomena yang sesungguhnya. Cara ini dikenal sebagai strategi konflik
kognitif. Ketika siswa melihat fenomena yang sebenarnya berbeda dengan yang ada di
pikirannya, maka akan muncul konflik di benaknya. Ketika sudah terjadi konflik maka
akan lebih mudah untuk menuntunnya ke konsepsi yang benar. Penelitian ini merupakan
penelitian uji coba awal untuk mendapatkan gambaran tentang berapa besar penurunan
kuantitas miskonsepsi siswa pada materi kalor sebagai impact penerapan strategi konflik
kognitif dalam CCM. Jadi tidak membandingkan dengan perlakuan kontrol. Misalkan di
SMA tersebut terdapat 6 kelas X yang memiliki karakteristik akademis hampir setara.
4. Seorang mahasiswa program magister pendidikan Fisika SPs UPI membaca opini yang
ditulis di sebuah surat kabar bahwa rendahnya kualitas hasil belajar fisika siswa SMA
terkait dengan kuafikasi guru Fisika SMA yang rendah. Untuk membuktikan opini
tersebut, mahasiswa itu berencana melakukan penyelidikan di Kab. Sukabumi untuk
mendapatkan gambaran pada saat ini keadaan kualifikasi guru yang sebenarnya, terutama
yang terkait dengan kompetensi profesional dan pedagogik, faktor-faktor yang
berhubungan dengan kedua kompetensi tersebut, dan korelasi (hubungan) antara
kualifikasi kompetensi guru dengan hasil belajar Fisika para siswa dimana guru-guru itu
bertugas. Dari hasil kajian literatur, didapatkan informasi bahwa faktor-faktor utama yang
berhubungan dengan kualifikasi kompetensi guru antara lain latar belakang pendidikan,
pengalaman mengajar, pengalaman mengikuti diklat, dan lain-lain. Mahasiswa tersebut
hanya ingin memfokuskan pada dua faktor saja penentu kualifikasi kompetensi guru yaitu
latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar. Misalkan di Kabupaten Sukabumi
terdapat 100 orang guru Fisika dengan kualifikasi S1 Pend. Fisika 30 orang, D3 Pend.
Fisika 25 0rang, S1 Fisika 20 orang dan sisanya lulusan S1 non pend. Fisika. Pengalaman
mengajarnya (1-5 th) ada 22 orang, (5-10 th) ada 38 orang, (10-15 th) ada 24 0rang dan
sisanya memiliki pengalaman mengajar lebih dari 15 tahun.
Pertanyaan :
1. Tuliskan bagian-bagian utama yang harus dipaparkan pada bagian latar belakang masalah
yang sesuai dengan masalah penelitian yang anda pilih!
2. Tuliskan rumusan masalah yang tepat dengan masalah penelitian yang ada pilih !
3. Apakah dapat diajukan hipotesis-hipotesis atas rumusan masalah yang diajukan tersebut ?
jika jawaban anda Ya, Tuliskan hipotesis-hipotesis penelitian yang bersifat memihak
(dalam hal ini memihak model pembelajar berbasis masalah) sesuai dengan rumusan
masalah yang diajukan. Jika jawaban anda tidak, jelaskan mengapa demikian !
4. Metode dan desain penelitian serta teknik sampling yang bagaimana yang harus
digunakan sesuai dengan masalah penelitian yang anda pilih ?
5. Tuliskan instrumen penelitian utama yang dapat digunakan untuk kepentingan
pengumpulan data penelitian sesuai permasalahan penelitian yang anda pilih!
6. Paparkan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan instrumen
penelitian tersebut yang berkualitas !
7. Teknik pengolahan dan analisis data seperti apa yang harus digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian yang anda pilih ?
8. Paparkan teknik dan langkah-langkah pengujian hipotesis-hipotesis yang harus dilakukan
sesuai hipotesis yang diajukan (jika ada hipotesis yang diajukan)

Anda mungkin juga menyukai