Anda di halaman 1dari 33

 Melati Indri Hapsari, SKM

 Drs. Agus Purwanto


 Heri Sutanto, S.Kom

IV

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIOANAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMUDA

Seri BALAI
Bahan
Belajar XX
G Y P S U M
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMUDA (BPPLSP)
REGIONAL III JAWA TENGAH
2003

Seri Bahan Belajar

XX

III

GYPSUM
Membuat Rumah Jadi Mewah
PENGEMBANGAN
BAHAN BELAJAR:
Ketua/Penanggung Jawab:
Drs. Wartanto, MM.
Tim Penyusun:
Melati Indri Hapsari, SKM
Drs. Agus Purwanto
Heri Sutanto, S.Kom
Sumber Belajar:
Aris Pati
Disain Sampul dan Tata Letak:
Rakhmat Gunarja, S.Pd
Ilustrator:
Gunadi
PRODUKSI VCD:
Pengarah Produksi
Drs. Imron Masykuri
Video Shooting
Drs. Agus Purwanto
Post Production
Jamaludin, ST
Ihksan Hendra W., ST
Narasi
Dra. Aniek S. Harahap

Bahan belajar ini dikembangkan oleh Pamong Belajar


Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP)
Jawa Tengah
Diproduksi oleh:
Proyek Pemberdayaan UPT dan Tenaga Kependidikan Luar Sekolah Jawa Tengah
th. 2003

IV

Seri Bahan Belajar

XX

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya pada kita semua, sehingga kita dapat mengerjakan
segala pekerjaan.
Bahan belajar dengan judul GYPSUM, Membuat Rumah Jadi
Mewah ini disusun sebagai upaya untuk mensosialisasikan produk
pendidikan yang dapat diikuti oleh masyarakat dan menunjukkan berbagai
hasil dari proses pendidikan yang telah dicapai oleh penyelenggara
pendidikan di Indonesia.
Bahan belajar ini bersumber dari pengusaha/produsen sangkar burung,
dan sudah dilengkapi dengan VCD sehingga memudahkan pembaca untuk
mempelajari cara membuat sangkar burung.
Sumbang saran dari pembaca sekalian sangat diharapkan untuk
perbaikan kegiatan selanjutnya.

Ungaran, 8 Oktober 2003


Kepala BPKB Jawa Tengah

Drs. Wartanto, MM
NIP 130568020

Seri Bahan Belajar

XX
III

III

DAFTAR ISI

BAB. 1. PENDAHULUAN
BAB. 2. BAHAN DAN ALAT
A. Bahan pembuatan dan pemasangan gypsum
B. Alat pembuatan dan pemasangan gypsum
BAB. 3. PROSES PEMBUATAN GYPSUM
A. Tahap I (pengadukan gypsum)
B. Tahap II (penuangan bahan gypsum ke dalam cetakan)
BAB. 4. TEKNIK PEMASANGAN GYPSUM
A. Bahan pemasangan gypsum
B. Alat pemasangan gypsum
BAB. 5. PEMASANGAN
BAB. 6. PERINCIAN BIAYA
BAB 7. MANAJEMEN USAHA KECIL
A. Pengelolaan usaha
B. Jumlah tenaga dan tugas
BAB 8. PROFIL PENGUSAHA GYPSUM YANG BERHASIL

IV

Seri Bahan Belajar

XX
IV

BAB 1

LATAR BELAKANG
Rumah merupakan salah satu

rumah. Jadi, rumah yang nyaman

kebutuhan primer manusia yang

tidak harus besar tetapi rumah yang

harus dipenuhi. Selain untuk tempat

kecil pun bisa nyaman bila

tinggal seluruh anggota keluarga,

mempunyai nilai artistik yang dapat

rumah juga harus merupakan

membuat seluruh anggota keluarga

tempat hunian yang nyaman untuk

merasa betah untuk tinggal di

beraktivitas dan berinteraksi antar

rumah.

anggota keluarga sehingga setiap

Desain interior yang dapat

anggota keluarga merasa betah

mempercantik rumah banyak sekali

untuk tinggal di rumah seperti

jenisnya, salah satu diantaranya

slogan Rumahku Istanaku. Untuk

adalah seni untuk mempercantik

menciptakan hunian yang nyaman,

plafon rumah yang disebut gypsum.

perlu adanya usaha yang dilakukan

Orang membuat gypsum

antara lain dengan menambah nilai

mempunyai beberapa tujuan antara

artistik rumah itu sendiri. Cara untuk

lain untuk tujuan seni dan tujuan

menambah nilai seni suatu rumah,

ekonomis. Tujuan itulah yang

diantaranya dengan memberi desain

membuat orang tertarik

baik desain eksterior maupun

memproduksi gypsum. Tujuan seni

desain interior. Contoh desain

adalah untuk menambah nilai

eksterior antara lain desain rumah,

artistik dan nilai estetik yang tinggi

penataan lahan, pembuatan taman,

pada desain suatu rumah sehingga

sedangkan contoh desain interior

menjadi hunian yang nyaman dan

antara lain pemilihan cat, pemilihan

ideal. Sedangkan tujuan ekonomis

dan peletakan furniture serta

adalah untuk menambah

pemasangan gypsum pada plafon

pendapatan pengrajin yang

Seri Bahan Belajar

XX
1

III

membuat dan memasang gypsum.

Gypsum adalah suatu seni

Cara membuat dan memasang

dekorasi untuk memberi nilai artistik

gypsum mudah tetapi memberi

pada plafon sehingga rumah

pemasukan yang cukup besar.

menjadi cantik. Gypsum dibuat dari

Penyusunan bahan belajar

bahan dasar yang disebut casting

tentang keterampilan membuat

(bubuk lembut berwarna putih).

gypsum ini mempunyai dua tujuan

Bahan itu mudah diperoleh di toko

yaitu tujuan penyusunan bahan

bangunan. Gypsum mempunyai

belajar sendiri dan tujuan

berbagai macam bentuk dan motif

keterampilan membuat gypsum.

yang beraneka ragam sesuai


dengan keinginan pemilik rumah,

TUJUAN PENYUSUNAN BAHAN

karena cetakan dapat dibuat

BELAJAR ADALAH:

bermacam macam sesuai dengan

1. Menyediakan bahan belajar

motif yang telah dirancang,

tentang cara membuat gypsum

misalnya bentuk lurus dengan

yang mudah dan jelas dipahami

bermacam motif, bentuk oval atau

oleh masyarakat.

melingkar dengan berbagai motif

2. Memberikan informasi tentang

pula.

usaha produksi gypsum bagi


masyarakat yang membutuhkan.
TUJUAN KETERAMPILAN
MEMBUAT GYPSUM ADALAH:
1.Membuat suatu karya yang
berfungsi untuk menambah nilai
seni pada hunian sehingga rumah
menjadi lebih cantik.
2. Menambah penghasilan untuk
pengrajin gypsum.

IV

Seri Bahan Belajar

XX
2

BAB 2

BAHAN DAN ALAT


Untuk bahan belajar pembuatan

diperoleh di toko-toko tertentu yang

dan pemasangan gypsum ini alat

menyediakan bahan tersebut seperti

dan bahan dibagi menjadi 2 yaitu

toko bangunan dengan merk yang

alat dan bahan untuk membuat

bervariasi seperti:

gypsum serta alat dan bahan untuk

 Jaya Board

pemasangan gypsum.

 Elephant Board
 SGP Casting

1. BAHAN PEMBUATAN DAN


PEMASANGAN GYPSUM

 Judal Board
Untuk perawatannya casting
sebaiknya ditaruh di tempat yang

a. Dalam pembuatan Gypsum ini

kering dan tidak lembab serta

ada beberapa bahan yang harus

jangan sampai terkena air sedikit

dipersiapkan, yaitu:

pun dengan maksud agar casting

1). CASTING

tidak mudah mengeras atau

Merupakan bahan

membatu.

utama dalam pembuatan


gypsum yang mempunyai
bentuk seperti bubuk
lembut dengan warna putih.
Casting yang baik adalah
casting dengan bentuk
bubuk yang semakin lembut
dan dengan warna yang
semakin putih. Untuk
mendapatkan casting dapat
Seri Bahan Belajar

Gambar 1. Jenis kemasan casting


menurut merknya.

XX
3

III

2). ROVING

Air yang digunakan bisa air sumur,

Roving dalam pembuatan

air PAM, air artetis, yang tidak

gypsum digunakan sebagai bahan

mengandung garam. Karena air

penguat pada waktu pencetakan.

yang mengandung kadar garam

Roving bentuknya seperti serabut

yang tinggi menyebabkan gypsum

yang sudah tertata rapi, sehingga

tidak tahan lama atau mudah

nantinya jika ingin digunakan tinggal

pecah.

memotongnya sesuai ukuran

4). MINYAK

dengan yang diinginkan.


Untuk perawatan, roving

Minyak yang digunakan dalam


pembuatan gypsum bisa dibuat

sebaiknya ditaruh di tempat yang

dengan menggunakan bahan lemak

kering dan jangan ditumpuki bahan

dari binatang lembu atau kerbau

berat karena sifatnya yang rapuh.

yang dipanaskan atau dimasak

Untuk mendapatkan casting yang

sekitar 5 menit sampai lemak itu

baik bisa diperoleh di toko-toko

mencair kemudian campurkan

tertentu yang menyediakan bahan

dengan solar dengan perbandingan

tersebut seperti toko bahan

2 banding 1, kemudian dimasak lagi

bangunan dengan merk yang

sekitar 5 menit sambil diaduk agar

bervariasi.

kedua cairan itu menyatu


sehingga menjadi sebuah
minyak yang sudah siap di
gunakan.
Dengan penggunaan
minyak yang dibuat dari

Gambar 2. Bentuk Roving.


3). AIR

menghasilkan gypsum yang sesuai


dengan keinginan yaitu tetap akan

Air nantinya digunakan sebagai


bahan untuk mencampur casting.

IV

bahan lemak sapi akan

Seri Bahan Belajar

berwarna putih dan bersih tidak


bercampur dengan warna minyak.

XX
4

b. Adapun Bahan
pemasangan Gypsum
adalah sebagai
berikut:
1) LEM
2) SEKRUP
Sekrup digunakan
pada waktu pemasangan
gypsum untuk
mengaitkan antara
gypsum dengan kayu di
eternit jika kayunya keras. Sekrup
bisa diperoleh di toko toko bahan
bangunan.

Gambar 3. Proses Pembuatan Minyak.

5). TALI
Tali nantinya digunakan sebagai
pengait gypsum untuk digantungkan

Gambar 4. Macam Sekrup yang


digunakan.

setelah dilepas dari cetakan, untuk


itu tali yang dipilih harus kuat, bisa

3) PAKU
Paku dipakai juga untuk

tali rafia atau sejenisnya, yang


mudah diperoleh di toko-toko bahan

mengaitkan antara gypsum dengan

bangunan, toko toko kelontong

kayu di eternit pada waktu

dan lain lain.

pemasangan untuk jenis kayu yang


Seri Bahan Belajar

XX
5

III

lunak. Paku bisa diperoleh di toko

pemasangan gypsum adalah seperti

toko bahan bangunan.

eternit. Hardboard yang baik adalah


hardboard yang seratnya halus,
sehingga hasilnya akan bagus.
Hardboard bisa diperoleh di toko
toko bahan bangunan dan toko
kayu, dengan jenis yang bervariasi.
Untuk perawatan sebaiknya

Gambar 5. Jenis Paku yang


digunakan.

harboard dibeli pada saat gypsum


akan dipasang.
6) PLAMIR

4) KAYU

Plamir merupakan bahan yang

Ada bermacam-macam Kayu

digunakan untuk meratakan pori

yang bisa dipakai dalam

pori pada hardboard. Plamir ini

pemasangan gypsum, tetapi

dapat diperoleh dengan mudah di

disarankan kayu itu sifatnya yang

toko toko bahan bangunan.

lunak sehingga mudah pada waktu

Perawatan plamir dilakukan dengan

dipasang, seperti kayu jati, meranti,

menyimpan di tempat yang teduh

mahoni dan sejenisnya.

dan di dalam kaleng dalam posisi

Kayu jenis ini bisa diperoleh di


toko toko kayu dan tersedia

kaleng tertutup agar tidak mudah


mengeras atau membatu.

dengan bebagai macam ukuran.


Untuk perawatan sebaiknya kayu
diletakkan ditempat yang aman dari

1. ALAT PEMBUATAN DAN


PEMASANGAN GYPSUM

bahaya seperti termite yang


disebut rayap atau binatang

a. Dalam pembuatan Gypsum ini

sejenisnya.

ada beberapa alat yang harus

5) HARDBOARD

dipersiapkan, antara lain:

Penggunaan hardboard dalam

IV

Seri Bahan Belajar

1) EMBER ATAU ALAT

XX
6

SEJENISNYA

bulunya bercabang dua atau

Ember digunakan sebagai

bercabang tiga. Karena kuas yang

tempat untuk mengaduk casting

mempunyai bulu bercabang akan

dengan air. Jika ember tidak ada

mempunyai kemampuan daya serap

bisa menggunakan alat lain yang

yang tinggi pada minyak sehingga

sejenis, yang penting bisa

penggunaannya lebih lama dan

digunakan sebagai tempat untuk

tidak harus sering menyelupkan

mengaduk.

pada minyak.
Perawatan atau penyimpanan
kuas yang telah dipakai, pertama
kuas dibersihkan terlebih dahulu
dengan menggunakan premium,
agar kuas tidak mengandung lemak
dan tidak mudah melekat.

Gambar 6. Alat yang digunakan


sebagai tempat mengaduk.
2) KUAS
Pemilihan kuas yang baik
merupakan syarat penting bagi
demikian dalam memilih kuas

Gambar 7. Bentuk kuas yang


digunakan.
Penyimpanan kuas yang bersih

hendaknya yang berbulu halus dan

dapat dilakukan dua cara, pertama

kuat, supaya bulu kuas tidak mudah

kuas ditutup dengan kertas

lepas apabila dipakai untuk

aluminium foil dengan menggunakan

meratakan minyak pada sebuah

selotip sampai bulu kuas tidak

cetakan. Kuas yang baik ujung

kelihatan, kedua kuas digantungkan

tukang pembuat gypsum Dengan

Seri Bahan Belajar

XX
7

III

dan dimasukan pada sebuah kaleng

5) CETAKAN

atau galon.

Cetakan gypsum bermacam-

3) TIMBANGAN

macam ada yang bentuknya oval

Timbangan digunakan untuk

dengan berbagai macam ornamen,

mengukur jumlah casting yang akan

bulat/lingkaran, dan profil. Cetakan

digunakan untuk mencetak gypsum.

bisa dibeli atau dibuat sendiri. Yang


perlu diperhatikan pada saat
membeli cetakan adalah bentuk
ornamen dan kehalusan ornamen
karena akan mempengaruhi hasil
cetakan gypsum. Selain itu, juga
harus dipilih yang kuat dan tidak
rapuh. Cetakan gypsum ini bisa
diperoleh di toko toko bahan
bangunan yang menyediakan

Gambar 8. Jenis timbangan yang


dapat digunakan.

cetakan tersebut.
Untuk perawatanya, setelah
dipakai taruhlah cetakan pada

4) GELAS UKUR
Gelas ukur digunakan untuk

tempat yang datar dan bersih serta


kering, untuk jenis profil cara

menakar air yang akan digunakan

menaruhnya jangan disandarkan

untuk mencetak gypsum.

pada tembok karena bisa


mengakibatkan cetakan itu jadi
melengkung. Sebaiknya cetakan
diletakkan di tempat yang datar dan
dalam posisi tidur untuk
menghindari kelengkungan pada
cetakan.

Gambar 9. Gelas ukur.

IV

Seri Bahan Belajar

XX
8

CETAKAN BULAT

CETAKAN BATANG

Gambar 10. Macam macam bentuk cetakan.


6) SARUNG TANGAN KARET
Sarung tangan karet berfungsi

hasilnya merata. Sekop ini bisa


diperoleh di toko toko bahan

untuk melindungi tangan pada saat

bangunan dengan harga yang

mengaduk bahan pembuatan

sangat murah.

gypsum. Sarung tangan karet ini

Untuk perawatannya,sekop

mudah diperleh di toko-toko bahan

selalu dibersihkan setelah selesai

bangunan dengan harga yang

dipergunakan.

murah. Untuk perawatannya mudah


sekali yaitu cucilah sarung tangan
karet ini dengan air sampai bersih
kemudian keringkan dan simpan di
tempat yang aman, untuk dipakai
lagi.
Gambar 10. Skop

7) SEKOP
Sekop dalam pembuatan

8) RAKEL

gypsum digunakan sebagai alat

Rakel mempunyai bentuk

pengaduk pada saat pencampuran

persegi panjang yang terdiri dari dua

antara casting dengan air, supaya

bahan yaitu kayu dengan karet dan

Seri Bahan Belajar

XX
9

III

mempunyai fungsi untuk meratakan

menempel kuat pada langit langit.

larutan casting pada sebuah sisi

Obeng mempunyai dua bentuk yaitu

cetakan.

bentuk kembang dan bentuk min


yang sesuai dengan mata sekrup.
2) PENGUNGKIT/TANG
Pengungkit atau yang biasa
disebut tang digunakan untuk
mengambil paku atau sekrup
apabila dalam pemasangannya
mengalami kesalahan, sehingga

Gambar 12. Bentuk Rakel

paku atau sekrup itu harus dicopot

b. Dalam pemasangan Gypsum

kembali.

ini ada beberapa alat yang


harus dipersiapkan, antara lain:
1) OBENG
Obeng adalah alat yang
berfungsi untuk
mengencangkan sekrup

Gambar 14.
Pengungkit/tang

yang di dipasang pada


gypsum sehingga dapat

3) GERGAJI
Gergaji merupakan salah satu
OBENG
KEMBANG

alat untuk menyiapkan hardboard


atau kayu yang digunakan untuk
memasang gypsum pada plafon
rumah. Gergaji yang digunakan
OBENG
MIN

adalah gergaji yang biasa digunakan


untuk kayu.

Gambar 13. Jenis jenis obeng.

IV

Seri Bahan Belajar

4) ALAT PAHAT

XX
10

Alat pahat adalah alat yang


digunakan untuk membentuk kayu
sesuai dengan gypsum yang akan
dipasang.
5) PALU
Alat ini digunakan untuk
memasang paku dalam
pemasangan gypsum agar gypsum
lebih kuat pada plafon.
6) SCRUB
Alat yang digunakan untuk
mengoleskan plamir pada sebuah
hardboard.

Seri Bahan Belajar

XX
11

III

BAB 3

PROSES PEMBUATAN GYPSUM


Pembuatan gypsum melalui

bentuk gypsum yang akan

beberapa proses kegiatan. Proses

dibuat.
 Gelas ukur, yang digunakan

kegiatan itu harus dilaksanakan


secara runtut dan benar agar

untuk menakar air.

menghasilkan gypsum yang sesuai

 Ember atau tempat lain yang

dengan keinginan dan mempunyai

mirip bentuknya yang bisa

kualitas yang bagus.

digunakan untuk tempat

Tahap tahap proses

mengaduk.
 Sekop, yang digunakan untuk

pembuatan gypsum yaitu:

mengaduk atau alat alternatif lain

1. TAHAP 1 (PENGADUKAN
BAHAN GYPSUM)

yang mirip sekop yang bisa


dibuat dari bahan kayu atau

Proses awal pembuatan

sejenisnya, yang nantinya bisa

gypsum diawali dengan pengadukan

digunakan untuk mengaduk

bahan gypsum. Adapun bahan yang

dengan merata.

dipakai dalam proses pengadukan


adalah:

PROSES TAHAP 1:

 casting

Pertama kita mempersiapkan

 air

sebuah cetakan yang akan dipakai

Sedangkan alat yang

membuat gypsum dalam keadaan

persiapkan adalah:

bersih dan kering, mulailah diolesi

 Timbangan, yang digunakan

minyak yang telah dibuat agar

untuk menakar ukuran jumlah

gypsum tidak melekat dan mudah

casting yang akan diaduk

dilepaskan dari cetakan.

sehingga disesuaikan dengan

IV

Seri Bahan Belajar

Mula-mula dipersiapkan dulu

XX
12

bahannya yaitu dengan menimbang


casting dan menakar air yang akan
dipergunakan sesuai dengan bentuk

2. TAHAP 2 (PENUANGAN
BAHAN GYPSUM KE DALAM
CETAKAN)
Setelah bahan pada proses

ukuran gypsum, dengan


perbandingan 1 : 2, artinya jika kita

pertama selesai dikerjakan maka

menggunakan casting 2 Kg maka

tahap kedua adalah menuangkan

untuk airnya 1 liter.

adonan tersebut ke dalam cetakan.

Gambar 15. Proses pembutan Gypsum tahap 1


Masukkan casting yang sudah

Alat dan bahan yang perlu

ditakar ke dalam ember, setelah itu

dipersiapkan adalah cetakan

baru diberikan air. Tunggu 5 menit,

gypsum yang akan dibuat dan

supaya kekentalan air merata.

adonan casting yang telah dicampur

Setelah 5 menit baru kita aduk


dengan menggunakan sekop

dengan air yang sudah dikerjakan


pada tahap pertama.

sampai benar benar rata.


Seri Bahan Belajar

Cara penuangannya adalah

XX
13

III

persiapkan dulu cetakan pada

roving ini alat dan bahan yang perlu

tempat yang datar supaya nantinya

dipersiapkan adalah sisa adonan

adonan yang dituangkan betul

sebelumnya. Roving yang sudah

betul merata. Kemudian tuangkan

dipotong kira-kira 25 cm yang

adonan ke dalam cetakan secara

jumlahnya disesuaikan dengan

pelan pelan hingga merata dengan

ukuran cetakan dan tali ( bisa tali

Gambar 16. Proses Pembuatan Gypsum tahap 2.


ketinggian kurang lebih 1 cm dari

ravia atau sejenisnya) yang kuat

tepi cetakan, jadi tidak semua

karena nantinya digunakan untuk

adonan tadi kita tuangkan ke dalam

menggantung hasil cetakan. Roving

cetakan.

juga harus disesuaikan dengan


rakel yang berfungsi untuk

3. TAHAP 3 ( PEMASANGAN

meratakan.

ROVING)

Dalam tahap pemasangan

Dalam tahap pemasangan

IV

Seri Bahan Belajar

roving ini, pertama kita ambil roving

XX
14

yang sudah dipotong sesuai dengan

Jadi tidak semua tepi cetakan kita

ukuran kemudian kita letakkan

rapikan dari roving.

roving tersebut ke dalam cetakan

Adapun cara mengaitkan tali

yang sudah dilakukan pada tahap 2

ialah letakkan tali secara melintang

dengan cara menebarkan roving ke

ke dalam sisa roving, kemudian sisa

dalam cetakan yang sudah diisi

roving kita gulung sekali ke arah

adonan tadi secara merata.

dalam cetakan sehingga membuat

Setelah roving kita tebarkan

tali tadi menjadi melingkar.

secara merata, selanjutnya ialah

Setelah itu tuangkan sisa

merapikan tepi cetakan dari roving

adonan tadi ke dalam cetakan

yang mungkin menjuntai keluar

gypsum sampai penuh.

dengan menggunakan rakel. Tetapi

Langkah selanjutnya ialah

untuk salah satu ujung sisi, kita

mengeringkannya sampai kurang

sisakan roving tadi untuk

lebih 30 menit.

mengaitkan tali penggantungnya.

Gambar 17. Proses Pembuatan Gypsum tahap 3.


Seri Bahan Belajar

XX
15

III

4. TAHAP 4 (PELEPASAN

b. Cetakan oval/melingkar

GYPSUM DARI CETAKAN)

Yaitu dengan cara diketukkan

Setelah kurang lebih 30 menit,

pelan pelan dan hati hati, secara

gypsum sudah kering dan siap

menyeluruh ke semua bagian

untuk dilepas dari cetakan. Ada dua

cetakan sampai gypsum terlepas.

cara melepaskan gypsum dari


cetakan ssuai dengan model
cetakan yaitu:
a. Cetakan model lurus
Untuk cetakan model lurus
pelepasan dimulai dari salah satu
ujung dengan membukanya secara
perlahan-lahan, kemudian kita
gerakkan telapak tangan kita hingga

Gambar 19. Cara Melepas Gypsum


Bentuk Oval.

ujung yang satunya lagi, sampai


semua gypsum terlepas.

Setelah gypsum terlepas


gantungkan untuk menambah
kekeringannya.

Gambar 18. Cara Melepas Gypsum


Model Lurus.

IV

Seri Bahan Belajar

XX
16

BAB 4

TEKNIK PEMASANGAN GYPSUM


Langkah terakhir yang harus

1. Obeng

dilakukan agar gypsum dapat

2. Palu

dinikmati sebagai hiasan interior

3. Alat pahat

yang cantik adalah pemasangan

4. Pengungkit/tang

gypsum pada plafon. Hal hal yang

5. Gergaji

perlu dipersiapkan dalam

6. Scrub

pemasangan gypsum yaitu:

Pemasangan gypsum dilakukan


dengan cara:

A. BAHAN PEMASANGAN.
1. Kayu sesuai dengan ukuran

a. Pemasangan dimulai dari


hardboard sebagai alas dengan cara

gypsum yang akan dipasang pada

dipaku di antara sudut-sudut

atap sebagai kerangka. Bentuk

hardboard, pemakuan dilakukan

kerangka disesuaikan dengan

setiap 25 cm agar lebih kuat dan

gypsum yang sudah terbentuk


(yang akan di pasang).
2. Hardboard yang telah
dipasang pada kayu.
3. Sekrup dan paku untuk
memasang gypsum pada kerangka
yang telah dibuat.
4. Plamir dan lem untuk
memoles gypsum yang telah
dipasang.

B. ALAT PEMASANGAN
Seri Bahan Belajar

Gambar 20. Tahap 1

XX
17

III

tidak kelihatan cembung.

c. Gypsum yang berbentuk

b. Gypsum bentuk profil yang

mahkota dipasang pada plafon

sudah potong menyudut yang akan

tengah sebagai aksen dengan

dipakai pada sebuah sudut dengan

menggunakan paku, waktu

ukuran disesuaikan, diberi lem pada

pemukulan dilakukan secara hati-

kedua sisi pinggiran gypsum secara

hati pada ke empat sisi.

merata kemudian dipasang dan

Selanjutnya lubang paku yang


kelihatan juga di tutup dengan
menggunakan lem.

Gambar 22. Tahap 3.


d. Plamir mulai digunakan pada
hardboard untuk meratakan pada
Gambar 21. Tahap 2.

setiap sambungan.

dibantu dengan sekrup pada


pinggiran sebelah atas. Setiap profil
dengan ukuran 2,15 cm cukup
menggunakan 4 sekrup. Adapun
untuk mengatasi setiap potongan
pada sudut yang tidak rata atau
lubang sekrup yang kelihatan
ditutup dengan menggunakan lem
sesuai dengan yang dikehendaki.

IV

Seri Bahan Belajar

Gambar 23. Tahap 4.

XX
18

BAB 5

PEMASARAN
Memasarkan atau menjual

pengalaman ini hanya akan

adalah suatu proses untuk

diperoleh jika orang tersebut

meyakinkan seorang calon

mempraktekkannya.

konsumen untuk membeli suatu

4. Memiliki sikap yang baik, sikap

barang atau jasa yang ditawarkan

ini dipahami sebagai suatu pola

oleh penjual atau tenaga pemasar.

pikir (kognitif), pola rasa (afektif)

Pemasaran ini adalah salah satu

dan pola perilaku (behavioral)

kegiatan yang penting dalam

terhadap kemampuan diri, profesi

menjalankan suatu usaha. Apapun

penjual, calon konsumen,

usaha yang dijalankan tidak akan

konsumen yang loyal, waktu dan

berhasil jika tidak ada kegiatan

terhadap kegagalan.

pemasaran yang terus menerus.


Oleh karena itu diperlukan seorang

Setidaknya empat hal itulah

tenaga pemasaran yang gigih dan

yang perlu dimiliki oleh seseorang

memiliki beberapa hal sebagai

untuk memasarkan produk atau

berikut :

gypsum yang dihasilkan.

1. Memiliki keyakinan bahwa dia

Memasarkan gypsum yang

mampu menjual produk (gypsum)

sudah dihasilkan merupakan hal

/ jasa yang dihasilkan.

yang sangat penting. Karena

2. Memiliki pengetahuan tentang

konsumen atau pengguna gypsum

produk (gypsum) yang akan dijual

tidak semua orang, bahkan hanya

dan tentang orang atau calon

pada kalangan tertentu saja. Oleh

konsumen, apa kebutuhan,

karena itu tenaga pemasar gypsum

harapan dan keinginanannya.

harus mempunyai keahlian untuk

3. Memiliki pengalaman menjual,


Seri Bahan Belajar

memasarkan atau mendekati kelas

XX
19

III

konsumen yang sesuai. Mempunyai

berprofesi sebagai pemborong atau

hubungan dengan berbagai

kontraktor.

kalangan terutama menengah ke


atas merupakan salah satu modal
penting yang harus dimiliki oleh
tenaga pemasar gypsum.
Cara pemasaran atau penjualan
yang dilakukan, biasanya tenaga
pemasar langsung datang ke
konsumen atau konsumen datang
untuk meminta produk yang kita
hasilkan untuk dipasang.
Sedangkan untuk usaha yang baru
dirintis dan belum memiliki nama,
maka pemilik usaha harus
melakukan kegiatan promosi.
Promosi ini juga menjadi kegiatan
yang penting dalam memulai
sebuah usaha. Bentuk-bentuk
kegiatan promosi yang dapat
dilakukan sebagai berikut :
1. Membuat poster atau leaflet,
yang disebarkan ke perumahanperumahan.
2. Memberi potongan harga
untuk pemesanan tertentu.
3. Memberi harga yang lebih
murah untuk konsumen yang

IV

Seri Bahan Belajar

XX
20

BAB 6

PERINCIAN BIAYA
Penentuan harga jual gypsum

diperoleh.

ini mempertimbangkan beberapa hal


antara lain:

Pada akhir usaha gypsum ini

1. Modal yang digunakan untuk

tentu kita ingin mengetahui

membeli bahan bahan produksi.


2. Biaya untuk membayar tenaga

seberapa besar keuntungan yang


diharapkan. Oleh karena itu penting

kerja.

bagi kita untuk menghitung

3. Biaya transportasi yang

kebutuhan dana yang disediakan,

dikeluarkan.

hingga nanti kita dapat melihat

4. Keuntungan yang ingin

besarnya keuntungan.

RINCIAN BIAYA USAHA GYPSUM:


Modal pembuatan gypsum propil list 9 cm:
- Casting 3 kg x Rp. 1.100,00

= Rp. 3.300,00

- Roving 0,1 kg x Rp. 20.000,00

= Rp. 2.000,00

- Minyak 1 gr x Rp. 500,00

= Rp.

Jumlah

= Rp. 5.800,00

500,00

Harga jual per batang = Rp. 12.000,00


Keuntungan

: Rp. 12.000,00 Rp. 5.800,00 = Rp. 6.200,00

Seri Bahan Belajar

XX
21

III

Sedangkan kalau kita


mengerjakan ruangan yang
berukuran 4 cm x 6 cm dengan
bentuk sederhana kita
membutuhkan bahan dan modal:

- Paku gypsum : 3 kg x Rp. 5.000,00

= Rp. 15.000,00

- Cornice : 10 kg x Rp. 4.000,00

= Rp. 40.000,00

- UB 888 : 20 kg x Rp. 3.500,00

= Rp. 70.000,00

- Sekrup gypsum : 100 biji x Rp. 75,00

= Rp.

7.500,00

- Fiba tape : 24 m

= Rp.

6.000,00

- Cat tembok : 2 galon x Rp. 42.000,00

= Rp. 84.000,00

- Propil list 9 cm : 8 batang x Rp. 12.000,00

= Rp. 96.000,00

- Cealing 5 cm : 7 batang x Rp. 7.500,00

= Rp. 52.500,00

- Corner 5 cm : 4 buah x Rp. 5.000,00

= Rp. 20.000,00

- Orname oval 100 cm x 50 cm

= Rp. 80.000,00

Jumlah

= Rp. 471.000,00

IV

Seri Bahan Belajar

XX
22

BAB 7

MANAJEMEN USAHA KECIL


A. PENGELOLAAN USAHA

pengawasan. Namun demikian,

Manajemen adalah suatu

tentu dengan pemahaman yang

sistem perencanaan, pelaksanaan

sederhana sesuai dengan

dan pengawasan atas sumber daya,

kemampuan pemilik atau

kegiatan serta tujuan secara efisien

pengelolanya.

dan efektif. Manajemen atau


pengelolaan untuk bisnis yang

1. PERENCANAAN

berskala kecil tentu berbeda dengan


bisnis yang berskala besar.

Perencanaan adalah langkah


awal yang sangat menentukan,

Bisnis usaha gypsum adalah

karena pemilik atau pengelola harus

sektor industri rumah tangga yang

memutuskan apa apa yang ingin

masih berskala kecil, dilihat dari

dikerjakan, menetapkan tujuan serta

jumlah hasil dan bahan yang

memutuskan alat apa yang akan

dipergunakan. Pengelolaan usaha

digunakan untuk mencapai tujuan.

ini tidaklah serumit di perusahaan

Hubungannya dengan usaha

besar, tetapi menggunakan cara-

gypsum yang dipilihnya, tidak lepas

cara yang sederhana dan mudah

dari kegiatan perencanaan ini. Hal-

dipahami oleh pemiliknya.

hal yang perlu direncanakan antara

Jika dikaji lebih dalam

lain:

sebenarnya cara-cara mengelolanya

a. Modal yang digunakan.

tidak lepas dari pendapat-pendapat

b. Pembelian alat dan bahan.

atau tulisan para ahli menajemen

c. Tenaga yang dibutuhkan.

yang menggunakan fungsi-fungsi

d. Pemasaran.

manajemen, seperti fungsi

e. Kapan mulai usaha.

perencanaan, organisasi, dan

f. Di mana usaha akan

Seri Bahan Belajar

XX
23

III

A. JUMLAH TENAGA DAN


TUGASNYA

dilakukan.
Kegiatan perencanaan ini tidak
hanya pada saat mengawali usaha

Mengingat usaha gypsum ini

tetapi juga dilaksanakan pada saat

tidak terlalu rumit, maka tenaga

usahanya sudah berjalan. Tentu

kerja yang dibutuhkan tergantung

saja kegiatan perencanaan ini tidak

dari besarnya pemesanan.

persis sama seperti pada saat akan

Tenaga yang dipunyai terbagi

memulai usaha tersebut, tetapi

dalam beberapa bidang tugas,

perencanaan digunakan untuk

sebagai berikut :

pengembangan usaha atau untuk

1) Tenaga pembukuan
Tugasnya : mencatat keluar

mengambil suatu keputusan atas


kejadian-kejadian yang mungkin

masuknya uang dalam kegiatan

terjadi selama usaha berlangsung.

produksi.
Pembukuan untuk keuangan ini

2. PENGORGANISASIAN

sangat sederhana, mencakup :

Pengorganisasian merupakan

- modal

hal yang sangat penting dalam

- pemasukan dari hasil

melancarkan roda usaha, mengingat

penjualan

setiap tujuan yang hendak dicapai


memerlukan keahlian sesuai

- pengeluaran untuk bahan


produksi

bidangnya.

- pengeluaran untuk karyawan /

Dalam pengorganisasian ini

tenaga borongan

pengelola usaha gypsum

- pengeluaran untuk alat

memutuskan posisi-posisi yang

produksi

perlu diisi serta tugas dan tanggung

2) Tenaga produksi

jawab yang melekat pada posisi

Tenaga produksi yang dimiliki

tersebut untuk karyawannya dan

oleh produsen gypsum minimal

juga menyediakan faktor fisik atau

harus ada dua macam, yaitu:

peralatan yang dibutuhkan.

IV

Seri Bahan Belajar

- Mempunyai dasar tukang batu

XX
24

dengan tujuan lebih mudah dalam

bersama. Adanya kesatuan tekad

mencampur casting dengan air.

dan semangat, maka akan

- Mempunyai tukang kayu yang

menumbuhkan keterikatan,

bertujuan untuk proses pemasangan

perasaan ikut memiliki dari

gypsum pada plafon rumah.

karyawan terhadap usaha tersebut.

3) Tenaga pemasaran

Selanjutnya akan memungkinkan

Tugasnya : memasarkan hasil

para karyawan untuk melihat dan

produksi dan mencari konsumen

menganggap tujuan usaha sebagai

baru untuk memperluas penjualan.

bagian dari tujuan mereka sendiri.


Dalam mengimplementasikan

Setiap tenaga kerja tersebut

fungsi ini beberapa hal yang

bertanggung jawab langsung kepada

dilakukan oleh pemilik usaha

pengelola atau pemilik usaha. Hal

gypsum ini sebagai berikut :

ini karena usaha ini masih berskala

a. Memberi perintah dengan

kecil dan belum memerlukan

cara-cara yang baik, ramah, sopan

organisasi yang rumit.

tetapi tegas dan jelas


b. Memberi teguran

3. AKTUASI/BIMBINGAN

Memberi teguran dengan cara-

Aktuasi dirumuskan sebagai

cara obyektif, yaitu sebelum

usaha untuk menjadikan

memberi teguran mempunyai bukti/

keseluruhan karyawan untuk ikut

alasan, dilakukan dengan cara

bertekad dan berupaya dalam

rahasia dan tidak dalam keadaan

rangka mewujudkan tujuan usaha

marah.

tersebut. Penekanan dari fungsi

c. Memberi pujian /

aktuasi atau bimbingan adalah

penghargaan

penciptaan kerjasama antar anggota

Memberi pujian dan

serta pada pengarahan semangat

penghargaan kepada karyawan

kerja, tekad dan kemampuan

yang melaksanakan pekerjaannya

seluruh anggota untuk tujuan

dengan baik.

Seri Bahan Belajar

XX
25

III

d. Memelihara sikap yang baik

4. PENGAWASAN

Mengembangkan sikap-sikap

Dalam melakukan pengawasan

jujur, adil, tulus hati, ramah, dan

pengelola menentukan sejauh mana

dapat mengontrol diri.

pekerjaan telah dilaksanakan dan

e. Menerima saran dari

sejauh mana kemajuan telah

bawahan

dilaksanakan untuk mencapai

Memberi kesempatan karyawan

tujuan usaha.

untuk memberikan ide-idenya dan

Pengawasan ini dilaksanakan

mau menerima saran dari bawahan.

pada semua karyawan dan hasil

Jika ide/saran tidak diterima, maka

kerjanya untuk mengukur prestasi

memberitahu yang bersangkutan.

yang dicapai, membandingkan hasil

f. Memperkuat rasa persatuan

yang dicapai dengan yang

Memelihara persatuan adalah

diinginkan serta memperbaiki

hal penting, hal ini dapat dipupuk

penyimpangan-penyimpangan yang

dengan cara, antara lain rekreasi

mungkin terjadi.

bersama, mengadakan kunjungan


ke rumah karyawan, dan
sebagainya.
g. Menciptakan disiplin
Menegakkan disiplin/peraturan
yang berlaku atau disepakati di
tempat kerja dan memberi
kesempatan karyawan untuk
menjelaskan jika melanggar disiplin.
Demikian teknik-teknik
memimpin yang dilakukan oleh
pengelola untuk menunjang
keberhasilan usahanya.

IV

Seri Bahan Belajar

XX
26

BAB 8

PROFIL PENGUSAHA GYPSUM


YANG BERHASIL
Aris adalah seorang sosok

Setelah merasa memiliki

yang berhasil dalam usaha gypsum,

pengetahuan yang cukup ia mulai

yang lahir di Pati, 28 tahun yang

mendirikan usaha sendiri dengan

lalu itu. Setelah lulus dari SLTA dia

bantuan modal dari pamannya.

berusaha untuk mencari kerja di

Empat orang tenaga kerja ia rekrut.

Semarang dengan tinggal di rumah

Dua orang tukang batu dan dua

seorang pamannya. Oleh pamannya

orang tukang kayu. Dengan bekal

Aris diberi kesempatan untuk

keuletan dan kerajinan, usaha yang

belajar keterampilan tentang

ia kelola mulai menampakkan hasil.

pembuatan gypsum. Dia disarankan

Hanya dalam waktu lima bulan,

untuk memiliki keterampilan

modal awal yang ia keluarkan bisa

daripada mencari kerja, karena

kembali. Bulan keenam ia mulai

dengan mempunyai keterampilan

menikmati keuntungannya.

dia bisa menciptakan lapangan

Usahanya semakin berkembang

kerja untuk dirinya sendiri maupun

bagaikan air yang mengalir.

untuk orang lain.

Keuntungan pun selalu ia dapatkan

Semula ia hanya bermodalkan

dari penjualan dan pemasangan

pengetahuan tentang desain interior

gypsum. Perkembangan usahanya

dan tidak memiliki pengetahuan

yang begitu pesat tak lepas dari

tentang gypsum. Tetapi baginya

semakin tingginya minat

setiap ilmu bisa dipelajari asalkan

masyarakat terhadap seni

memeilki kesungguhan. Waktu dua

khususnyadesain interior.

bulan ia habiskan untuk belajar

Keberhasilan menggeluti usaha

gypsum pada seorang pengusaha di

gypsum tidak berarti tanpa

Kota Semarang.

hambatan, manis getirnya sebagai


Seri Bahan Belajar

XX
27

III

pengusaha gypsum pernah ia


rasakan. Hambatan pernah ia alami
dan ia atasi.
Mengenai kunci
keberhasilannya menyatakan,
bahwa hanya dengan kerja keras
dan pantang menyerah setiap usaha
akan membuahkan hasil.

IV

Seri Bahan Belajar

XX
28

Anda mungkin juga menyukai