Anda di halaman 1dari 410

Laporan Tahunan

2013

Menuju
Pertumbuhan Berikutnya

www.jasamarga.com

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Menuju Pertumbuhan
Berikutnya
Leading Up to the Next Growth

Jasa Marga adalah perusahaan yang bertumbuh dan akan terus bertumbuh
(growing company). Dengan pengoperasian proyek-proyek baru dan penyelesaian
konstruksi proyek-proyek baru di tahun 2013, Jasa Marga telah memiliki aset-aset
yang akan mendukung pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
Tahun 2013 sebagian proyek-proyek jalan tol baru telah dioperasikan yaitu, Jalan
Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2
Utara, serta proyek-proyek baru yang hampir selesai pengerjaan konstruksinya
pada akhir tahun 2013 seperti Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2A Ruas
Kedung Halang-Kedung Badak, Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 2 Ruas UngaranBawen, Jalan Tol Gempol-Pandaan dan Jalan Tol Gempol-Pasuruan.
Proyek-proyek jalan tol tersebut merupakan proyek yang sangat potensial karena
merupakan bagian dari interkoneksi kota-kota besar dan akan menjadi mesin
pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
Lebih dari Pertumbuhan yang ada saat ini, Pertumbuhan Jasa Marga akan
diperkokoh dengan upaya mentransformasikan Perseroan yang pada tahun
2013 telah dimulai dengan penetapan Visi baru yaitu: Menjadi Perusahaan yang
Terkemuka pada tahun 2022. Visi tersebut menjadi landasan bagi perusahaan
untuk terus melakukan ekspansi. Dengan didukung kompetensi, kapasitas dan
pengalaman, jalan tol baru yang dimiliki Jasa Marga akan terus bertambah.
Pertumbuhan selama 5 tahun terakhir yang dicapai oleh Jasa Marga akan
menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan dengan penambahan pengoperasian
jalan-jalan tol baru serta dengan upaya penambahan konsesi-konsesi jalan tol
baru yang potensial Jasa Marga Menuju Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up
to the Next Growth).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Referensi Peraturan
Bapepam-LK* No. X.K.6
* Sejak tahun 2013 Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Pembahasan & Penjelasan


I.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

II.

Umum
1.
Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga
dibuat selain dalam Bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka
Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan
penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan
Tahunan dalam Bahasa Indonesia.
2.
Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel,
dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.
3.
Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran
A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.
4.
Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
1.
Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun
buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang:
1. Pendapatan.
2.
Laba bruto.
3.
Laba (rugi).
4.
Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan non pengendali.
5.
Total laba (rugi) komprehensif.
6.
Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepentingan non pengendali.
7.
Laba (rugi) bersih per saham.
8.
Jumlah aset.
9.
Jumlah liabilitas.
10. Jumlah ekuitas.
11. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset.
12. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas.
13. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan.
14. Rasio lancar.
15. Rasio liabilitas terhadap ekuitas.
16. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset.
17. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis
industrinya.
2.
Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa
triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:
1. Jumlah saham beredar.
2. Kapitalisasi pasar.
3. Harga saham tertinggi. terendah, dan penutupan.
4. Volume perdagangan.
3.
Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham
(reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka
informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka (2), wajib ditambahkan penjelasan
antara lain mengenai:
1. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi.
2. Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham.
3. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi.
4. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Halaman

54-57

54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
58-59
58
58
58
58
-

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pembahasan & Penjelasan


4.

III.

IV.

V.

Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun
buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian
sementara tersebut.
5.
Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka (4) masih berlangsung
hingga tanggal penerbitan Laporan Tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib
menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan.
2.
Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi.
3.
Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
Laporan Direksi
Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
2.
Gambaran tentang prospek usaha.
3.
Penerapan tata kelola perusahaan.
4.
Perubahan komposisi Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
Profil Perusahaan
Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat elektronik (email), dan laman
(website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan
masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan.
2.
Riwayat singkat perusahaan.
3.
Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa
yang dihasilkan.
4.
Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur
satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan.
5.
Visi dan Misi Perusahaan.
6.
Profil Dewan Komisaris, meliputi:
1. Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama
kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara
keputusan RUPS.
3. Riwayat pendidikan.
4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada).
5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya, serta pemegang saham (jika ada).
7.
Profil Direksi, meliputi:
1. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama
kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara
keputusan RUPS.
3. Riwayat pendidikan.
4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada).
5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham
(jika ada).
8.
Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah
tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan sebagaimana
dimaksud dalam angka (1) huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan
adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya.
9.
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya,
aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Halaman
-

74-79
78
78
82-87
84
86
86
12-49
10

12-14
15
22
18
80
80
80, 190

80
199
193
88
88
88, 201

88
205
193
-

32, 162-165

Identitas Perseroan

Pembahasan & Penjelasan

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

10.

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

VI.

Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku
yang terdiri dari:
1. Pemegang Saham yang memiliki 5% (lima per seratus) atau lebih saham Emiten atau
Perusahaan Publik.
2. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik.
3. Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu kelompok Pemegang Saham yang masingmasing memiliki kurang dari 5% (lima per seratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik.
11. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik,
baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam
bentuk skema atau diagram.
12. Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau
Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan
saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak,
agar ditambahkan informasi mengenai alamat.
13. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir
tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada).
14. Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada).
15. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada).
16. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi
penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan
Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan
yang telah dilakukan.
17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun
internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis Laporan Keuangan dan
informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun
buku, yaitu paling kurang mencakup:
1.
Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industry Emiten atau Perusahaan
Publik, antara lain mengenai:
1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya.
2. Pendapatan.
3. Profitabilitas.
2.
Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam
2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak
perubahan tersebut, antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset.
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas.
3. Ekuitas.
4. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain dan total laba (rugi)
komprehensif.
5. Arus kas.
3.
Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
4.
Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
5.
Struktur permodalan dan kebijakan Manajemen atas struktur permodalan tersebut.
6.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan
tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan
tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan
perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
7.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
8.
Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan
pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak
dipercaya.
9.
Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai
(realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap
penting bagi perusahaan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Halaman
63-67
63
64
64
63

34-43

61
61-62
49
49

71
90-143
92-116

117-143

117
120
122
124-131
131
134
134
135
136

136
136

136

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pembahasan & Penjelasan


10.

VII.

Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang,
mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang
dianggap penting bagi perusahaan.
11. Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa
pasar.
12. Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan
jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:
1. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan Laporan Realisasi
Penggunaan Dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran
umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku.
2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan
Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut.
14. Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/
peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang
mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain
memuat:
1. Tanggal, nilai dan obyek transaksi.
2. Nama pihak yang bertransaksi.
3. Sifat Hubungan afiliasi (jika ada).
4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi.
5. Pemenuhan ketentuan terkait.
15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada).
16. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada).
Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Dewan Komisaris, mencakup antara lain:
1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan
Komisaris.
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan
Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan
Komisaris dalam rapat tersebut.
2.
Direksi, mencakup antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi.
2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta
hubungan antara Remunerasi dengan kinerja perusahaan.
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi,
termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi
dalam rapat tersebut.
4. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam
hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan.
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi
(jika ada).
3.
Komite Audit, mencakup antara lain:
1. Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan.
3. Riwayat pendidikan.
4. Periode jabatan anggota Komite Audit.
5. Pengungkapan independensi Komite Audit.
6. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite
Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut.
7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang
dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Halaman
136

137
137
138

141

141
141
174-255
190-200
193
197
195

201-207
202
206
205

186-187
209-211
202-216
212
212, 216
216
212, 216
213
214
215

Identitas Perseroan

Pembahasan & Penjelasan

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

4.

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

5.

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

6.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi
dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, yang
mencakup antara lain:
1. Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan.
3. Riwayat pendidikan.
4. Periode jabatan anggota komite.
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi anggota komite.
6. Uraian tugas dan tanggung jawab.
7. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite
dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut.
8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku.
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan.
1. Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan.
3. Riwayat pendidikan.
4. Periode jabatan Sekretaris Perusahaan.
5. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku.
Uraian mengenai Unit Audit Internal.
1. Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan.
3. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi Audit Internal (jika ada).
4. Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal.
5. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam
piagam (charter) unit audit internal.
6. Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku.
Uraian mengenai sistem pengendalian intern (internal control) yang diterapkan oleh
perusahaan, paling kurang mengenai:
1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan lainnya.
2. Review atas efektivitas sistem pengendalian interen.
Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan.
2. Jenis risiko dan cara pengelolaannya.
3. Review atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan.
Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota
Dewan Komisaris dan Direksi anggota yang sedang menjabat, antara lain meliputi:
1. Pokok perkara/gugatan.
2. Status penyelesaian perkara/gugatan.
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada
tahun buku terakhir (jika ada).
Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi:
1. Pokok-pokok kode etik.
2. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture).
3. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya.
4. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan
perusahaan.
Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang
dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan
karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Halaman
217-220

217
217, 220
220
217, 220
217
217
218
219
222-223
223
223
223
223
222-223
224-228
224
224, 225
225
225
226
227
227-228
227-228
228
229-237
230
232-234
236
238-246

246

247-248
247
248
248
248
249

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pembahasan & Penjelasan


13.

VIII.

IX.

X.

Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing System) di Emiten atau


Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika
ada), antara lain meliputi:
1. Cara penyampaian laporan pelanggaran.
2. Perlindungan bagi pelapor.
3. Pihak yang mengelola pengaduan.
4. Hasil dari penanganan pengaduan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1.
Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan
biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:
a.
Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan
dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang
lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain.
b.
Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender
dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover)
karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain.
c.
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial,
bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
d.
Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi
produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
2.
Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam
angka (1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan
Laporan Tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti Laporan Keberlanjutan (Sustainability
Report) atau Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility
Report).
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit
Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan
dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan
sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi
1.
Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
sedang menjabat.
2.
Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri
dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan
bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi
Laporan Tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
3.
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan
Tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat
tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
4.
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan
Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi
yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri
yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Halaman
249-253

251-253
253
250
253
256-271

258-260

260-267

267-269

269-271

275

272-273

272-273

Daftar Isi

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
1
Proyek Baru

Menuju Pertumbuhan Berikutnya


Leading Up to the Next Growth
Pengelolaan
2
Human Capital REFERENSI PERATURAN BAPEPAMLK NO. X.K.6
Tata Kelola
8
DAFTAR ISI
Perusahaan
10
IDENTITAS PERSEROAN
Tanggung Jawab
12
PROFIL PERSEROAN
Sosial Perusahaan
12
Sekilas Jasa Marga
Tanggung Jawab
12 Atas Perjalanan Penting Jasa Marga
Manajemen
Laporan Tahunan 2013
14
Riwayat Singkat Jasa Marga
Daftar Istilah
15
Kegiatan Usaha
18
Visi & Misi dan Tata Nilai Perseroan
Laporan Keuangan
Konsolidasian
22
24
32
34
35
42
44
47
49
50
54
54
57
58
60
61
63
68
71
74
74
78
78
80
82
84
86
86
86
88

Struktur Organisasi
Pejabat Senior Jasa Marga
Profil Sumber Daya Manusia
Pemegang Saham Utama, Entitas
Anak dan Entitas Asosiasi
Entitas Anak
Entitas Asosiasi
Wilayah Operasi dan Proyekproyek Jalan Tol Baru
Alamat Kantor Cabang, Entitas
Anak dan Entitas Asosiasi
Lembaga dan Profesi Penunjang
TRANSFORMASI JASA MARGA
IKHTISAR 2013
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Operasional
Ikhtisar Saham
Ikhtisar Obligasi
Kronologis Pencatatan Saham dan
Emisi Obligasi Jasa Marga
Komposisi Kepemilikan Saham
JSMR
Peristiwa Penting 2013
Penghargaan yang Diterima
Perseroan
LAPORAN MANAJEMEN
Laporan Dewan Komisaris
Penilaian Kinerja Direksi
Pandangan atas Prospek Usaha yang
Disusun Direksi
Profil Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Analisa Kinerja Perseroan Tahun 2013
Prospek Usaha Perseroan ke Depan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Secara Berkesinambungan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Direksi

90

ANALISA DAN PEMBAHASAN


MANAJEMEN

91
92

Kegiatan Usaha Perseroan


Tinjauan Operasi per Segmen
Usaha
Segmen Usaha Pengoperasian
Jalan Tol
Wawancara dengan HasanudinDirektur Operasi
Segmen Usaha Pengembangan
Usaha Non Tol
Analisa Kinerja Keuangan
Komprehensif
Aset
Liabilitas
Ekuitas
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Pendapatan Usaha
Beban Usaha
Laba Usaha
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Rasio Profitabilitas
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Kemampuan Membayar Utang dan
KolektIbilitas Piutang
Struktur Modal
Kebijakan Struktur Modal
Belanja Modal
Perbandingan Target 2013 dan
Realisasi 2013
Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai
Tahun 2014
Ikatan Material untuk Investasi
Barang Modal
Informasi Material setelah Tanggal
Laporan Akuntan
Prospek Usaha, Kondisi Industri dan
Kondisi Ekonomi
Pemasaran dan Pangsa Pasar
Kebijakan Dividen dan Pembayaran
Dividen Tunai
Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
Peningkatan/Penurunan Material dari
Pendapatan Bersih Terkait dengan
Volume Penjualan atau Jasa Baru
Informasi Material Mengenai
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi
dan Restrukturisasi Utang/Modal

97
111
114
117
117
120
122
123
124
128
129
130
130
131
131
131
134
135
135
135
136
136
136
136
136
137
137
138
141
141

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

141

141
141
142
144
154
158
159
161
162
166
167
171
171
172
172
173
174
176
176
177
179
182
185
190
190
193
193
193
193
194

Informasi Transaksi Material yang


Mengandung Benturan Kepentingan
dan/atau Transaksi dengan Pihak
Afiliasi
Perubahan Peraturan Perundang
Undangan yang Berpengaruh
Signifikat Terhadap Perseroan
Perubahan Kebijakan Akuntansi yang
Berpengaruh Terhadap Perseroan
Wawancara dengan Reynaldi
Hermansjah-Direktur Keuangan
PENGEMBANGAN PROYEK BARU
Wawancara dengan Abdul Hadi
Hs.-Direktur Pengembangan Usaha
PENGELOLAAN
HUMAN CAPITAL
Paradigma Baru Human Capital
Perencanaan SDM dan Rekrutmen
Pengembangan Kompetensi SDM
Pengembangan Karir Karyawan
Produktifitas Karyawan
Pengelolaan Hubungan Karyawan
dengan Manajemen
Program Paska Kerja
Pengelolaan Tenaga Alih Daya
Biaya Sumber Daya Manusia
Wawancara dengan Muh Najib
Fauzan-Direktur SDM dan Umum
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Komitmen Jasa Marga dalam
Penerapan GCG
Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga
Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa
Marga
Hasil Penilaian Implementasi GCG
Struktur, Kebijakan dan
Mekanisme Penerapan Tata Kelola
Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Komposisi Dewan Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
Pengangkatan dan Pemberhentian
Dewan Komisaris
Independensi Dewan Komisaris dan
Komisaris Independen
Hubungan Afiliasi dan Kepengurusan
di Perusahaan Lain
Rangkap Jabatan dan Benturan
Kepentingan

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

74

Laporan
Manajemen

tata kelola perusahaan

90

ANALISA DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN

194
195
197
199
200
200
200
201
201
202
203
203
204
205
205
205
206
208
209
212
212
212
212
212
212
213
214
214
215
216
217
217

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan


Komisaris (Board Charter)
Rapat Dewan Komisaris
Prosedur, Dasar Penetapan dan
Besarnya Remunerasi Anggota
Dewan Komisaris
Program Pelatihan dan
Pengembangan Kompetensi Dewan
Komisaris
Keputusan-keputusan Dewan
Komisaris
Rekomendasi Dewan Komisaris
Komite-komite di Bawah Dewan
Komisaris
Direksi
Komposisi Direksi Jasa Marga
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Independensi Direksi
Rangkap Jabatan Direksi
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
(Board Charter)
Program Pelatihan dan
Pengembangan Kompetensi Direksi
Rapat Direksi
Keputusan-keputusan Direksi Tahun
2013
Prosedur, Dasar Penetapan dan
Besarnya Remunerasi Anggota Direksi
Hubungan Dewan Komisaris dan
Direksi
Asesmen Dewan Komisaris dan
Direksi
Komite-komite
Komite Audit
Komposisi Komite Audit
Dasar Hukum Pembentukan Komite
Audit
Kualifikasi Pendidikan dan
Pengalaman Kerja
Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Audit
Independensi Komite Audit
Rapat Komite Audit
Remunerasi Komite Audit
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Komite Audit
Profil Komite Audit
Komite Investasi dan Risiko Usaha
Komposisi Komite Investasi dan
Risiko Usaha

256

174

217
217
217
218
218
219
220
221
221
221
222
223
224
224
225
225
225
226
226
226
227
227
227
227
227
228
228
229
230
230
232
234
237

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

158

tanggung
jawab sosial
perusahaan

PENGELOLAAN HUMAN
CAPITAL

Dasar Hukum Pembentukan Komite


Investasi dan Risiko Usaha
Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Investasi dan Risiko Usaha
Independensi Komite Investasi dan
Risiko Usaha
Rapat Komite Investasi dan Risiko
Usaha
Remunerasi Komite Investasi dan
Risiko Usaha
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Komite Investasi dan Risiko Usaha
Profil Komite Investasi dan Risiko
Usaha
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Tata Kelola Perusahaan
Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretaris Perusahaan
Profil Corporate Secretary
Unit Internal Audit
Profil Head of Internal Audit
Struktur dan Kedudukan Unit Internal
Audit
Pengangkatan dan Pemberhentian
Head of Internal Audit
Pengembangan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Internal Audit dan
Sertifikasi Profesi Audit
Pedoman Kerja Unit Internal Audit
Kode Etik Auditor Internal
Tugas dan Tanggung Jawab Unit
Internal Audit
Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal
Audit Tahun 2013
Hasil Audit Unit Internal Audit
Kegiatan Pendukung Audit Lainnya
Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit
Sistem Pengendalian Internal
Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP
Review atas Efektifitas Sistem
Pengendalian Internal Perusahaan
(SPIP)
Laporan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko
Struktur Tata Kelola Manajemen
Risiko
Risiko Perseroan dan Pengelolaannya
Implementasi Program Kerja
Manajemen Risiko Tahun 2013
Profil VP Manajemen Risiko

238
246
247
247
248
249
249
249
254
255
256
257
258
260
267
269
271
272
274
275

Perkara Penting yang Dihadapi


Informasi tentang Sanksi
Administratif
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Kode Etik
Budaya Perusahaan
Program Kepemilikan Saham oleh
Karyawan dan/atau Manajemen
Perlakuan yang Sama terhadap
Seluruh Pemegang Saham
Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System)
Pengadaan Barang dan Jasa
Auditor Eksternal
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Strategi dan Kebijakan
Tanggung Jawab Lingkungan
Hidup
Ketenagakerjaan dan Kesehatan &
Keselamatan Kerja
Pengembangan Sosial dan
Kemasyarakatan
Tanggung Jawab kepada
Konsumen
Akses terhadap Informasi dan Data
Perseroan
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
DAFTAR ISTILAH
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN

10

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Nama Perusahaan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Berkedudukan di Jakarta
Alamat Kantor Pusat
Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta 13550 Indonesia
Tel.: 62-21 841 3526, 841 3630
Fax.: 62-21 841 3540
Email: jasmar@jasamarga.com,
sekper@jasamarga.co.id
Website: www.jasamarga.com
Informasi Lalu Lintas dan
Pelayanan Lainnya
JMTIC (Jasa Marga Traffic Information
Center) 62-21 8088 0123

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Tanggal Pendirian
01 Maret 1978
Dasar Hukum Pendirian
Peraturan Pemerintah No. 04 tahun 1978
Modal Dasar
Rp 9,52 triliun
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Rp 3,4 triliun
Kepemilikan
Pemerintah Indonesia 70%
Publik 30%

11

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Identitas
Perseroan

Kegiatan Usaha
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-20288.AH.01.02.Tahun
2011 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan maksud dan tujuan Perseroan adalah turut
serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan
dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya
pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan
sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip
perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
Kegiatan Usaha Utama
1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol.
2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol)
dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk
tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan
fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Kegiatan Usaha Penunjang


1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang
berdekatan dengan koridor jalan tol.
2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang
terkait dengan moda-moda/sarana transportasi,
pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana
informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan
koridor jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi,
pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol.
Informasi Pencatatan di Bursa
Bursa: IDX, kode JSMR sejak 12 November 2007
Bloomberg: JSMR IJ
Reuters: JSMR.JK

12

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Profil
Perseroan
Sekilas Jasa Marga
Perjalanan Penting Jasa Marga

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

1978
Jasa Marga
didirikan dengan
bidang usaha
pengelolaan,
pemeliharaan
dan pengadaan
jaringan jalan tol.
Jagorawi sebagai
jalan tol pertama
di Indonesia mulai
beroperasi.

2003
Pengoperasian
Jalan Tol
Cipularang
(Cikampek
Purwakarta
Padalarang).

1984

1983
Pengoperasian Jalan Tol
Semarang.

2004
Fungsi Otorisator
dikembalikan
kepada Pemerintah
(Departemen
Pekerjaan Umum c.q.
Badan Pengatur Jalan
Tol (BPJT).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Pengoperasian Jalan Tol


Jakarta-Tangerang.
Pengoperasian Jalan Tol
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo.

1986
Pengoperasian
Jalan Tol SurabayaGempol.
Pengoperasian
Jalan Tol Belmera
(Belawan-MedanTanjung Morawa).

2006 2007
Penandatanganan
Perjanjian
Pengusahaan Jalan
Tol (PPJT) Bogor
Outer Ring Road, PPJT
Semarang-Solo, PPJT
Gempol-Pasuruan,
PPJT GempolPandaan, PPJT JORR
W2 Utara, PPJT
Surabaya-Mojokerto
dan 13 ruas jalan
tol yang telah
dioperasikan oleh
Perseroan

Perubahan Logo
Jasa Marga yang
Menggambarkan
Modernisasi dan
Transformasi
Perseroan.
Jasa Marga menjadi
perusahaan terbuka
melalui Initial Public
Offering (IPO)
dan mencatatkan
sahamnya di Bursa
Efek Indonesia.

2008
Penandatanganan
Perjanjian
Pengusahaan
Jalan Tol (PPJT)
Kunciran-Serpong.

13

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

1987
Pemerintah membuka
kesempatan pihak swasta
berpartisipasi dalam
mengusahakan jalan
tol melalui sistem Build,
Operate and Transfer (BOT)
dengan Jasa Marga.
Jalan Tol Dalam Kota mulai
dioperasikan oleh Jasa
Marga secara bertahap.

2009
Pengoperasian Jalan
Tol Bogor Outer Ring
Road (Seksi 1 Ruas
Sentul Selatan-Kedung
Halang).
Implementasi e-Toll
Card.
Penandatanganan
Perjanjian Pengusahaan
Jalan Tol (PPJT)
Cengkareng-Kunciran.

1988 1990
Pengoperasian
Jalan Tol JakartaCikampek.

Pengoperasian
Jalan Tol Padaleunyi
(PadalarangCileunyi)

2011
Pengoperasian Jalan
Tol Surabaya-Mojokerto
(Seksi 1A Ruas WaruSepanjang) dan Jalan
Tol Semarang-Solo
(Seksi 1 Ruas SemarangUngaran).
Penandatanganan
Perjanjian Pengusahaan
Jalan Tol (PPJT) Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

1991
Pengoperasian
Jalan Tol Jakarta
Outer Ring Road

2012
Implementasi
e-Toll Pass.

1998
Pengoperasian
Jalan Tol Palikanci
(Palimanan-Kanci)

2013
Pengoperasian Jalan
Tol Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa (Jalan Tol Bali
Mandara) dan Jalan Tol
JORR W2 Utara (Ruas Kebon
Jeruk-Ciledug).

14

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Riwayat Singkat Jasa


Marga
Untuk mendukung gerak pertumbuhan
ekonomi, Indonesia membutuhkan
jaringan jalan yang handal. PT
Jasa Marga (Persero) Tbk. dibentuk
berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 04 tahun 1978
tentang Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia dalam pendirian
Perusahaan Perseroan (Persero) di
bidang pengelolaan, pemeliharaan
dan pengadaan jaringan jalan tol, serta
ketentuan-ketentuan pengusahaannya
(Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 04 tahun 1978 juncto Surat

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Keputusan Menteri Keuangan Republik


Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang
Penetapan Modal Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Jasa Marga tanggal 27
Februari 1978).
Perseroan didirikan berdasarkan Akta
No. 1 tanggal 01 Maret 1978, dengan
nama, PT Jasa Marga (Indonesia
Highway Corporation), yang kemudian
diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal
19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah
menjadi PT Jasa Marga (Persero),
keduanya dibuat dihadapan Kartini
Muljadi, SH., pada saat itu Notaris
di Jakarta.

15

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pada awal berdirinya, Perseroan


berperan tidak hanya sebagai operator
tetapi memikul tanggung jawab
sebagai otoritas jalan tol di Indonesia.
Hingga tahun 1987 Perseroan adalah
satu-satunya penyelenggara jalan tol
di Indonesia yang pengembangannya
dibiayai Pemerintah dengan dana
berasal dari pinjaman luar negeri serta
penerbitan obligasi Jasa Marga. Sebagai
jalan tol pertama di Indonesia yang
dioperasikan oleh Perseroan, Jalan
Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi)
merupakan tonggak sejarah bagi
perkembangan industri jalan tol di
Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak
tahun 1978.
Pada akhir dasawarsa tahun 1980an Pemerintah Indonesia mulai
mengikutsertakan pihak swasta untuk
berpartisipasi dalam pembangunan
jalan tol melalui mekanisme Build,
Operate and Transfer (BOT). Pada
dasawarsa tahun 1990-an Perseroan
lebih berperan sebagai lembaga otoritas
yang memfasilitasi investor-investor
swasta yang sebagian besar ternyata
gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa
jalan tol yang diambil alih Perseroan
antara lain adalah JORR (Jakarta Outer
Ring Road) dan Cipularang.
Dengan terbitnya Undang Undang
No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang
menggantikan Undang Undang No. 13
tahun 1980 serta terbitnya Peraturan
Pemerintah No. 15 Tahun 2005 yang
mengatur lebih spesifik tentang jalan
tol, terjadi perubahan mekanisme bisnis
jalan tol diantaranya adalah dibentuknya
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai
regulator industri jalan tol di Indonesia,
serta penetapan tarif tol oleh Menteri
Pekerjaan Umum dengan penyesuaian
setiap dua tahun. Dengan demikian
peran otorisator dikembalikan dari
Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai
konsekuensinya, Perseroan menjalankan
fungsi sepenuhnya sebagai sebuah

perusahaan pengembang dan operator


jalan tol yang akan mendapatkan ijin
penyelenggaraan tol dari Pemerintah.
Pembangunan dan pengoperasian jalan
tol sejak saat itu didasarkan kepada
konsep investasi dimana Perseroan
sebagai investor akan berinvestasi pada
jalan-jalan tol yang mempunyai tingkat
kelayakan pengembalian secara finansial
sesuai dengan masa konsesi. Proses
untuk mendapatkan konsesi jalan tol
baru juga harus melalui pembentukan
entitas bisnis usaha tersendiri. Melalui
Anak Perusahaan yang dibentuk
Perseroan dengan beberapa partner
usaha, sampai dengan akhir tahun 2013,
Perseroan memiliki tambahan sembilan
ruas jalan tol baru dengan panjang
211 km dimana Perseroan mempunyai
kepemilikan mayoritas lebih dari 51%.

Kegiatan Usaha
Berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa pada
tanggal 12 September 2007 tentang
perubahan seluruh Anggaran Dasar
Perseroan dalam rangka Penawaran
Umum Perdana Saham, termasuk
peningkatan modal dasar, modal
ditempatkan dan disetor, perubahan
nilai nominal dan klasifikasi saham,
perubahan status Perseroan dari
perusahaan tertutup menjadi
perusahaan terbuka, dan perubahan
nama Perseroan menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Jasa Marga
(Indonesia Highway Corporatama)
Tbk. atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Keputusan mengenai perubahan seluruh
Anggaran Dasar tersebut dinyatakan
dalam Akta No. 27 tanggal 12 September
2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih
Adi Warsito SH. Akta tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Keputusan No. W710487 HT.01.04-TH.2007 tanggal 21
September 2007.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Anggaran Dasar Perseroan telah


mengalami beberapa kali perubahan
dan Anggaran Dasar terakhir telah
diumumkan dalam Tambahan No. 27404
dari Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 12 Desember 2008 No. 100 dan
terakhir diubah dengan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 33 tanggal 05
April 2011 yang dibuat dihadapan
Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Wasito,
SH., Notaris di Jakarta sebagaimana
telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusannya No.
AHU-20228.AH.01.02 tahun 2011
tanggal 21 April 2011, dan terakhir
diubah sebagaimana Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 95 tanggal 21
Juni 2012 yang dibuat dihadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH.,
Notaris di Jakarta dan telah mendapat
surat penerimaan pemberitahuan dari
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
Umum Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-25313
tanggal 10 Juli 2012.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran
Dasar, maksud dan tujuan Perseroan
adalah turut serta melaksanakan dan
menunjang kebijaksanaan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya pembangunan di bidang
pengusahaan jalan tol dengan sarana
penunjangnya dengan menerapkan
prinsip-prinsip perusahaan terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut, Perseroan melaksanakan
kegiatan usaha utama sebagai berikut:
1. Melakukan perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian
dan/atau pemeliharaan jalan tol.
2. Mengusahakan lahan di ruang milik
jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang
berbatasan dengan Rumijatol untuk
tempat istirahat dan pelayanan,

berikut dengan fasilitas-fasilitas dan


usaha lainnya.

16

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Kegiatan usaha tersebut dilakukan


Perseroan melalui proses merencanakan,
membangun, mengoperasikan dan
memelihara jalan tol serta sarana
kelengkapannya agar jalan tol dapat
berfungsi sebagai jalan bebas hambatan
yang memberikan manfaat lebih tinggi
daripada jalan umum bukan tol.

Untuk mendukung ekspansi dan


pengembangan Perseroan, pada tahun
2007, Perseroan menjadi perusahaan
terbuka dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta)
sejak Pemerintah melepas 30%
sahamnya kepada masyarakat pada
tanggal 12 November 2007.

Melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan


Tol (PPJT) yang ditandatangani pada
tanggal 07 Juli 2006, 13 (tiga belas)
ruas jalan tol Perseroan yang sudah
beroperasi saat itu mempunyai masa
konsesi selama 40 tahun berlaku
efektif sejak 01 Januari 2005, dengan
pengecualian PPJT JORR Seksi S yang
pada tahun 2013, Jasa Marga telah
ditunjuk sebagai operator sementara
berdasarkan Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No.80.1/KPTS/M/2013
tentang Pengoperasian Sementara Jalan
Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok
Pinang-Jagorawi (JORR S).

Selain terus berupaya menambah


jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan
juga menambah porsi kepemilikan di
anak perusahaan pemegang konsesi
jalan tol. Tahun 2009, Perseroan
meningkatkan penyertaan kepemilikan
saham dan menjadi pemegang saham
mayoritas pada PT Marga Kunciran
Cengkareng, pemegang konsesi Jalan
Tol Cengkareng-Kunciran; PT Marga
Trans Nusantara, pemegang konsesi
Jalan Tol Kunciran-Serpong; dan PT
Marga Nujyasumo Agung, pemegang
konsesi Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
yang mempunyai masa konsesi
35 tahun.

Dalam perkembangannya, Perseroan


terus melakukan upaya untuk
menambah kepemilikan konsesi jalan
tol baru. Sejak tahun 2006, Perseroan
telah menandatangani 6 perjanjian
pengusahaan jalan tol (PPJT) yaitu
Jalan Tol Bogor Outer Ring Road yang
konsesinya dipegang oleh PT Marga
Sarana Jabar, Jalan Tol Semarang-Solo
oleh PT Trans Marga Jateng, Jalan
Tol Gempol-Pasuruan oleh PT Trans
Marga Jatim Pasuruan, PPJT GempolPandaan oleh PT Jasamarga Pandaan
Tol, Jalan Tol JORR W2 Utara oleh PT
Marga Lingkar Jakarta, dan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto oleh PT Marga
Nujyasumo Agung.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Tahun 2011, Perseroan meningkatkan


penyertaan kepemilikan saham hingga
menjadi pemegang saham mayoritas
dengan melakukan pembelian saham
pemegang saham eksisting pada PT
Marga Bumi Adhikaraya sebagai pemilik
konsesi Jalan Tol Gempol-Pandaan
dengan masa konsesi 35 tahun. Selain
itu, bersama konsorsium 4 (empat)
BUMN, BUMD dan Pemerintah Daerah,
Perseroan ditunjuk sebagai pemrakarsa
proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa di Bali dengan masa konsesi
45 tahun. Sehingga sampai dengan
akhir tahun 2013 Perseroan mempunyai
tambahan 9 konsesi ruas jalan tol baru

17

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

melalui Anak Perusahaan dimana


Perseroan menjadi pemegang
saham mayoritas.
Melalui 9 Cabang dan 10 Anak
Perusahaan bidang usaha jalan tol,
Perseroan adalah pemegang konsesi
untuk 22 ruas jalan tol yang 18 ruas
diantaranya sepanjang 560 km telah
beroperasi, termasuk empat ruas baru
yang dioperasikan secara bertahap yaitu
Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi
1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang
(3,8 km), Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1
Ruas Semarang-Ungaran (10,8 km), Jalan
Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Ruas
Waru-Sepanjang (2,3 km), Jalan Tol JORR
W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7
km) dan mengoperasikan secara penuh
Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
(10 km), sehingga sampai dengan akhir
tahun 2013, Perseroan menguasai 73%
pangsa pasar industri jalan tol dari segi
panjang jalan (km) di Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan,
Perseroan juga melakukan kegiatan
usaha penunjang, yaitu:

Hal ini dilakukan untuk mensinergikan


dan memaksimalkan pengembangan
aset-aset yang dimiliki Perseroan.
Kegiatan usaha penunjang diperkuat
dengan mendirikan dua entitas anak
perusahaan yaitu PT Sarana Marga
Utama yang didirikan pada tahun
1988 dan diakuisisi sejak tahun 2010
bergerak dalam bidang jasa konstruksi,
perdagangan dan persewaan
kendaraan serta PT Jasamarga Properti
yang didirikan pada tahun 2013 dan
bergerak dalam bidang pembangunan,
perdagangan dan jasa terkait properti.
Pada kedua entitas tersebut, Perseroan
merupakan pemegang saham mayoritas.
Pendapatan utama Perseroan berasal
dari transaksi kendaraan yang melewati
jalan tol (pendapatan tol). Selain itu
pendapatan Perseroan juga berasal
dari pendapatan usaha non tol yang
terdiri dari sewa lahan, pendapatan
iklan, tempat peristirahatan dan jasa
pengoperasian jalan tol pihak lain serta
jasa pemeliharaan.

1. Bidang pengembangan properti di


wilayah yang berdekatan dengan
koridor jalan tol.
2. Bidang pengembangan jasa untuk
usaha-usaha yang terkait dengan
moda-moda/sarana transportasi,
pendistribusian material cair/padat/gas,
jaringan sarana informasi, teknologi
dan komunikasi, terkait dengan koridor
jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan untuk
layanan konstruksi, pemeliharaan dan
pengoperasian jalan tol.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Selain terus
berupaya
menambah
jumlah konsesi
jalan tol baru,
Perseroan juga
menambah
porsi
kepemilikan
di anak
perusahaan
pemegang
konsesi jalan
tol.

18

Identitas Perseroan

Visi, Misi & Tata Nilai


Perseroan

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Memperhatikan pencapian kinerja perusahaan dalam kurun waktu 35 Tahun sejak Tahun 1978 hingga
Tahun 2013, serta mencermati perubahan lingkungan eksternal Perseroan dan peluang bisnis baik di
Jalan Tol dan diluar Jalan Tol, maka Perseroan memandang perlu untuk melakukan perumusan Visi,
Misi, dan Tata Nilai Perusahaan untuk masa 5 dan 10 Tahun mendatang. Perumusan Visi, Misi, dan Tata
Nilai Perseroan dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak yang tekait, yaitu antara lain: Komisaris,
Direksi, dan Karyawan, serta memperhatikan kepentingan dari para Pemangku Kepentingan.

Visi, Misi, dan Tata Nilai Perseroan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris
dan Direksi melalui Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01 Maret
2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Tahapan Penyusunan Visi, Misi, Tata
Nilai Perusahaan
1. Direksi melakukan evaluasi terhadap
pencapain kinerja dan kekuatan
internal Perseroan
2. Direksi melakukan evaluasi
terhadap perubahan strategis
lingkungan eksternal Perseroan dan
mempertimbangkan peluang bisnis
di masa akan datang
3. Direksi melakukan evaluasi dan
identifikasi terhadap harapan
dan kebutuhan para pemangku
kepentingan
4. Dengan mempertimbangkan
Kekuatan Internal dan Peluang
Eksternal serta harapan para
pemangku kepentingan, Direksi
merumuskan Visi, Misi dan Tata Nilai
Perseroan
5. Visi, Misi dan Tata Nilai tersebut
kemudian disampaikan dan
dievaluasi oleh Dewan Komisaris
yang kemudian ditetapkan dan
disepakati bersama oleh Dewan
Komisaris dan Direksi
6. Direksi menetapkan Visi, Misi dan
Tata Nilai Perseroan melalui Surat
Keputusan Direksi.

Dewan Komisaris dan Direksi secara
berkala setiap tahun melakukan
evaluasi terhadap pencapaian Visi dan
Misi Perseroan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Bagan Proses Penyusunan


Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan

KEBUTUHAN DAN
HARAPAN PARA
PEMANGKU KEPENTINGAN

DIREKSI DAN
DEWAN KOMISARIS
VISI, MISI & TATA NILAI

PERUBAHAN STRATEGIS
LINGKUNGAN EKSTERNAL
DAN PELUANG BISNIS

PENCAPAIAN KINERJA
DAN KEKUATAN
INTERNAL PERUSAHAAN

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. L aporan Tahunan 2 0 1 3

19

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Visi dan Misi


Untuk memberikan Kejelasan Arah (Clarity of Direction) dan tujuan bersama yang akan dicapai
(Unifying Focal Point), dilakukan review kembali terhadap Visi Perseroan dengan melakukan evaluasi
terhadap kekuatan Perseroan dan peluang bisnis dalam jangka panjang baik di Jalan Tol
maupun usaha Lain. Visi Perseroan adalah :

Visi Tahun 2017

Menjadi Perusahaan
Pengembang dan Operator
Jalan Tol Terkemuka di
Indonesia.

Visi Tahun 2022

Menjadi Salah Satu Perusahaan


Terkemuka di Indonesia.

Yang dimaksud Perusahaan Terkemuka adalah sebagai berikut:


Memiliki keuntungan finansial (financial soundness) yang relatif tinggi di Industrinya dan memberikan
nilai investasi dalam jangka panjang (long-term investment value)
Menjadi market leader di industrinya
Selalu melakukan inovasi sehingga mempunyai kualitas produk dan layanan yang ekselen, melalui
inovasi yang terus menerus
Memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan
Mempunyai Manajemen Perusahaan yang berkualitas
Menjadi panutan dalam pengelolaan Human Capital bagi Perusahaan lain dan menjadi pilihan untuk
berkarir bagi orang orang yang bertalenta

Dalam melakukan perumusan Misi Perseroan, dilakukan evaluasi kembali terhadap alasan keberadaan
Perseroan (Reason For Being), Tujuan Perseroan (Fundamental Purpose) serta mengkomunikasikan
manfaat Perseroan (Value). Misi Perseroan adalah:

Misi

1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol.


2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal.
3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa.
Arti dari Misi Perseroan adalah bahwa Perseroan secara sadar memahami keberadaan Perseroan
dalam kegiatan usahanya sebagai pengembangan dan pengoperasian jalan tol, mempunyai tugas untuk
mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi
yang dicanangkan oleh Pemerintah. Selain itu, Perseroan juga memahami bahwa keberadaan Jalan Tol
yang dikelola oleh Perseroan harus memberikan manfaat bagi pengguna jalan yang membutuhkan Jalan
Tol yang efisien dan andal serta membutuhkan kelancaran distribusi barang dan jasa.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

20

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

Tata Nilai

Laporan
Manajemen

Untuk menjalankan Misi Perseroan dan mencapai Visi Perseroan, Jasa Marga
telah menyusun Tata Nilai yang menjadi Pedoman Prinsip (Guiding Principles)
dalam Berperilaku (Behaviour) dan Membuat Keputusan (Decision Making), maka
dilakukan review terhadap Tata Nilai Perseroan. Tata Nilai tersebut dibangun atas
dasar tata empat nilai pokok yang diakui dan dikembangkan bersama, yaitu: Jujur,
Sigap, Mumpuni dan Respek. Secara rinci arti dan penjelasan maksud dari Tata Nilai
Perseroan adalah sebagai berikut:

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

J
S
M
R

JUJUR
Jasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya
selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan
kepentingan.

SIGAP
Jasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku
kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan
proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian.
MUMPUNI
Jasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar
kompetensi, konsisten dan inovatif.
RESPEK
Jasa Marga RESPEK terhadap pemangku
kepentingan dalam bersinergi mencapai
prestasi.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

21

22

Identitas Perseroan

Struktur Organisasi

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Selain melakukan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan, pada tahun 2013 Perseroan juga melakukan pengembangan

Ikhtisar 2013

dengan kebijakan strategis di bidang human capital yang berbasis pada kompetensi. Perseroan memerlukan organisasi yang

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru

struktur organisasi. Hal ini dianggap perlu dalam rangka mencapai Visi Misi serta rencana strategis bisnis Perseroan dan sesuai
merupakan pengelompokan fungsi dengan pendekatan hard dan soft competence untuk menunjang efektifitas dan kinerja
organisasi.
Struktur Organisasi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 41/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 adalah
sebagai berikut:

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Struktur Organisasi Perseroan

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

DIREKTUR
UTAMA
ADITYAWARMAN

DIREKTUR OPERASI

DIREKTUR
PENGEMBANGAN USAHA

DIREKTUR SUMBER
DAYA MANUSIA DAN
UMUM

HASANUDIN

ABDUL HADI Hs.

MUH NAJIB FAUZAN

INTERNAL AUDIT

DIVISI OPERATION
MANAGEMENT

DIVISI TOLL ROAD


BUSINESS DEVELOPMENT

DIVISI HUMAN CAPITAL


STRATEGY AND POLICY

DJOKO DWIJONO

TARULI M. HUTAPEA

DEDI KRISNARIAWAN S.

UNGGUL CARIAWAN

CORPORATE
SECRETARY

DIVISI MAINTENANCE

DAVID WIJAYATNO

AYU WIDYA KISWARI

DIVISI RELATED
BUSINESS DEVELOPMENT
AGUS SETIAWAN

DIVISI HIGHWAY AND


TRAFFICE ENGINEERING
SONHADJI SURAHMAN

BRANCH OFFICES

TOLL ROAD
SUBSIDIARIES

NON TOLL ROAD


SUBSIDIARIES

DIVISI HUMAN CAPITAL


SERVICES
SUTIRYA WIRIAS SASTRA

DIVISI GENERAL AFFAIRS


BAMBANG SANCOYO

UNIT REST AREA


BUSINESS
LEONA ROEDHIANITASARI L.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

UNIT JASA MARGA


DEVELOPMENT CENTER
ENKKY SASONO A. W.

23

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Perseroan memiliki 4 direktorat dimana

Sementara itu, Direktorat SDM dan

Selain unit-unit kerja di atas, Perseroan

setiap direktorat memiliki fungsi dan

Umum melakukan pengelolaan dan

juga memiliki beberapa unit kerja yang

ruang lingkup kerja masing-masing.

pengembangan sumber daya manusia

langsung dikendalikan oleh Direktur

Direktorat operasi melalui Divisi Operation

melalui Divisi Human Capital Strategy and

Utama yaitu Unit Internal Audit dan

Management melakukan pengelolaan

Policy, Divisi Human Capital Services, serta

Corporate Secretary. Sedangkan Divisi Risk

terhadap kegiatan operasional perusahaan,

pengelolaan kegiatan administrasi umum

and Quality Management, Divisi Legal dan

seperti pengumpulan tol dan pelayanan

melalui Divisi General Affairs. Direktorat

Divisi Information Technology sebagai

lalu lintas, sementara Divisi Maintenance

Keuangan melalui Divisi Corporate

pengelola risiko, teknologi dan hukum

melakukan kegiatan pemeliharaan

Planning, Divisi Finance and Accounting

korporasi serta Branch Offices, Toll Road

jalan tol. Direktorat Pengembangan

serta Unit Community Development

Subsidiaries, Non Toll Road Subsidiaries,

Usaha melalui Divisi Toll Road Business

Program, melakukan perencanaan,

Unit Rest Area Business dan Unit Jasa

Development, Divisi Related Business

pengendalian serta pengelolaan

Marga Development Center berada di

Development, Divisi Highway dan Traffic

keuangan Perseroan.

bawah kendali Direksi Perseroan.

Engineering melakukan pengelolaan


kegiatan investasi pembangunan jalan tol
baru dan pengembangan usaha lain serta
pemantauan dan pengendalian kinerja
Anak Perusahaan.

DIREKTUR KEUANGAN

REYNALDI HERMANSJAH

DIVISI CORPORATE
PLANNING

DIVISI RISK AND QUALITY


MANAGEMENT

MOHAMMAD SOFYAN

SATRIA GANEFANTO

DIVISI FINANCE AND


ACCOUNTING

DIVISI LEGAL

SYACHRIANI ATIM

TOLU ISMED ARIEF

UNIT COMMUNITY
DEVELOPMENT PROGRAM

DIVISI INFORMATION
TECHNOLOGY

ENKKY SASONO A. W.

D. HARI PRATAMA

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

24

Identitas Perseroan

Pejabat Senior Jasa Marga

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Kantor Pusat

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

David Wijayatno

Djoko Dwijono

Satria Ganefanto

Corporate Secretary

Head of Internal Audit

VP Risk and Quality Management

Profil dapat dilihat di Profil


Corporate Secretary.

Profil dapat dilihat di Profil Head


of Internal Audit.

Profil dapat dilihat di Profil


VP Risk and Quality Management

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Taruli M. Hutapea

Ayu Widya Kiswari

Sonhadji Surahman

VP Operation Management

VP Maintenance

VP Highway and Traffic Engineering

Menjabat sebagai VP Operation


Management sejak 01 Juli 2012.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak
1986. Menyelesaikan pendidikan S1
Teknik Sipil dari Universitas Indonesia
pada tahun 1999. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa
Marga diantaranya Kepala Sub Divisi
Manajemen Pengumpulan Tol Divisi
Manajemen Operasi (2007-2009) dan
Kepala Sub Divisi Pengendalian Sistem
Pengumpulan Tol Divisi Pengumpulan Tol
(2001-2007).

Menjabat sebagai VP Maintenance sejak


20 Januari 2014. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak 1995. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan
dari Institut Teknologi Sepuluh November
Surabaya pada tahun 1994. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di
Jasa Marga diantaranya Kepala Sub
Divisi Pengendalian Pemeliharaan Divisi
Pemeliharaan (2009-2011) dan Kepala
Sub Divisi Program, Persiapan dan Tata
Laksana Pemeliharaan (2007-2009).

Menjabat sebagai VP Highway and Traffic


Engineering sejak 20 Januari 2014. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1985.
Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Umum dari
Universitas Diponegoro pada tahun 1984 dan
S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada
tahun 2002. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur
Utama PT Marga Lingkar Jakarta (2009-2014)
dan Direktur Teknik PT Marga Trans
Nusantara (2008).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

25

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Dedi Krisnariawan Sunoto

Mohamad Agus Setiawan

Unggul Cariawan

VP Toll Road Business Development

VP Related Business Development

VP Human Capital Strategy and Policy

Menjabat sebagai VP Toll Road Business


Development sejak 29 September 2006.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Universitas Gajah Mada pada tahun
1988 dan S2 Master of Management Program
dari Universitas Pelita Harapan pada tahun
2007. Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub
Divisi Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan
Usaha (2001-2006) dan Kepala Sub Divisi
Pengendalian Investasi Divisi Pengembangan
Investasi (1999-2001).

Menjabat sebagai VP Related Business


Development sejak 08 Mei 2012. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1996.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil
dari Institut Teknologi Bandung pada tahun
1995 dan S2 Teknik Pengelolaan Jaringan
Jalan Departemen Pekerjaan Umum dari
Universitas Parahyangan Bandung pada
tahun 2009. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Sub Divisi Perencanaan
Investasi Usaha Lain Divisi Pengembangan
Usaha Lain (2010-2012) dan Kepala Sub
Divisi Pengendalian Investasi Jalan Tol Divisi
Pengembangan Jalan Tol (2008-2010).

Menjabat sebagai VP Human Capital Strategy and


Policy sejak 01 Oktober 2010. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
pada tahun 1986 dan S2 Manajemen Keuangan dari
Universitas Indonesia pada tahun 1999. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Biro Manajemen Mutu dan Risiko
(2010) dan Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan
Informasi Penanam Modal (2001).

Sutirya Wirias sastra

Bambang Sancoyo

Mohammad Sofyan

GM Human Capital Services

GM General Affairs

VP Corporate Planning

Menjabat sebagai GM Human Capital


Services sejak 01 Juli 2013. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak 1981.
Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen
Perekonomian dari STIA LAN Jakarta pada
tahun 1999. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan
dan Program Bina Lingkungan (2011-2013)
dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang
Jakarta-Cikampek (2007-2011).

Menjabat sebagai GM General Affairs sejak


29 September 2006. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak tahun 1995. Menyelesaikan
pendidikan S1 Akuntansi dari Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun
1982 dan S2 Magister Manajemen dari
Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro
Akuntansi (1999-2006) dan Kepala Bagian
Dana Kerja Biro Keuangan (1997-1999).

Menjabat sebagai VP Corporate Planning sejak 06


Maret 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya
pada tahun 1996, S2 Project Management dari
Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan S2
Business & IT dari The University of Melbourne
pada tahun 2007. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi
Program Kerja Perusahaan Biro Perencanaan
Perusahaan (2010-2012) dan Kepala Bagian
Analisa Pengembangan Teknologi Biro Teknologi
Informasi Perusahaan (2008-2010).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

26

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Syachriani Atim

Tolu Ismed Arief

VP Finance and Accounting

VP Legal

Menjabat sebagai VP Finance and


Accounting sejak 01 Oktober 2011.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan
S1 Akuntansi dari STIE YAI Jakarta pada
tahun 1994. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Bagian Treasury Biro
Keuangan dan Akuntansi (2007-2011)
dan Kepala Bagian Keuangan Cabang
Jakarta-Cikampek (2006-2007).

Menjabat sebagai VP Legal sejak 29


September 2006. Bergabung dengan Jasa
Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan
pendidikan S1 Hukum Perdata dari
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
pada tahun 1987. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Bagian Korporasi dan
Perjanjian Biro Hukum (2001-2006) dan
Kepala Sub Bagian Perancangan Peraturan,
Inventarisasi dan Dokumentasi Biro
Administrasi (1992-1994).

D. Hari Pratama
VP Information Technology
Menjabat sebagai VP Information
Technology sejak 01 Mei 2013.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan
S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember pada tahun 1995 dan
S2 Teknik Sipil dari Queensland University
of Technology Australia pada tahun
2001. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan
Properti di Koridor Jalan Tol di Jawa
Timur (2012-2013) dan Kepala Divisi
Pengembangan Usaha Lain (2010-2012).

Kantor Cabang

Enkky Sasono A. W.

Hardjono Santoso

Agus Purnomo

GM Jasa Marga Development

GM Jagorawi Branch

Center

Menjabat sebagai GM Jagorawi


Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1986.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Universitas Diponegoro pada
tahun 1985. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Cabang Purbaleunyi
(2006-2012) dan Kepala Cabang
Palikanci (2002-2006).

GM Cawang-Tomang-Cengkareng

Menjabat sebagai GM Jasa Marga


Development Center sejak 08 Desember
2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1
Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta
pada tahun 1996 dan S2 Manajemen
dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2001.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala
Unit Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM
dan Umum Cabang Surabaya-Gempol
(2007-2011).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Branch
Menjabat sebagai GM Cawang-TomangCengkareng sejak 20 Januari 2014.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Institut Teknologi 10 November
Surabaya pada tahun 1987. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa
Marga diantaranya Kepala Cabang SurabayaGempol (2008-2014) dan Kepala Cabang
Semarang (2006-2008).

27

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Yudhi Krisyunoro

Supratowo

Ricky Distawardhana

GM Jakarta-Cikampek Branch

GM Jakarta-Tangerang Branch

GM Purbaleunyi Branch

Menjabat sebagai GM Jakarta-Cikampek


Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil Struktur dari
Institut Teknologi Bandung pada tahun
1985 dan S2 Teknik Sipil Transportasi dari
Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Pimpinan
Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi
dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini (20102012) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu
Lintas dan Keamanan Ketertiban Cabang
Jagorawi (2009-2010).

Menjabat sebagai GM JakartaTangerang Branch sejak 01 Juli 2012.


Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1986. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari
Universitas Diponegoro pada tahun
1985. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Cabang Semarang
(2009-2012) dan Kepala Bagian
Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan
Ketertiban Merangkap Kepala Bagian
Pemeliharaan Cabang Jagorawi
(2007-2009).

Menjabat sebagai GM Purbaleunyi


Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1989.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil
dari Institut Teknologi Bandung pada tahun
1989. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya VP
Maintenance (2012-2014) dan Kepala Cabang
Jakarta-Tangerang (2009-2012).

Christantio Prihambodo

Roy A. Darwis

GM Surabaya-Gempol Branch

GM Palikanci Branch

Menjabat sebagai GM Surabaya-Gempol


Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1988.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Universitas Indonesia pada
tahun 1985. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya GM Purbaleunyi Branch
(2012-2014) dan Kepala Sub Divisi
Manajemen Pengumpulan Tol Divisi
Manajemen Operasi (2011-2012).

Menjabat sebagai GM Palikanci sejak 20


Januari 2014. Bergabung dengan Jasa
Marga sejak tahun 1993. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut
Sains & Teknologi Nasional pada tahun
1991 dan S2 SDM dari Universitas
Krisnadwipayana pada tahun 2004.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya GM
Belmera Branch (2009-2014) dan Kepala
Sub Divisi Manajemen Lalu Lintas Divisi
Manajemen Operasi (2007-2009).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

28

Proyek

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Sari Purnawarman

Raddy R. Lukman

Mulyono

GM Semarang Branch

GM Belmera Branch

Menjabat sebagai GM Semarang


Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1986.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil
dari Universitas Diponegoro pada tahun
2003. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas
Cabang Jagorawi (2010-2012) dan Kepala
Bagian Pengumpulan Tol Cabang JakartaTangerang (2007-2010).

Menjabat sebagai GM Belmera Branch


sejak 20 Januari 2014. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak 1996.
Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil
dari Universitas Indonesia pada tahun
1994. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Deputy General Manager Toll Collection
Management Cabang Jakarta-Cikampek
(2012-2014) dan Kepala Bagian
Manajemen Lalu Lintas Cabang JakartaCikampek (2011-2012).

Pemimpin Proyek Pembangunan


Jalan Tol Porong-Gempol
Menjabat sebagai Pemimpin Proyek
Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol sejak
02 Januari 2012. Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan
S1 Teknik Sipil dari ITN Malang pada tahun
1983. Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian
Manajemen Lalu Lintas Cabang Jakarta-Cikampek
(2007-2011) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu
Lintas dan Keamanan dan Ketertiban merangkap
Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang JakartaTangerang (2006-2007).

Silverster Aryan Widodo

Bambang Eko

Ari Kristopo

Pemimpin Proyek Bisnis


Pengembangan Usaha
Teknologi Informasi &
Komunikasi

Pemimpin Proyek Penataan dan


Perluasan Kantor Pusat, Gerbang Tol
Taman Mini Utama, Kantor Cabang

Pemimpin Proyek Penambahan


Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi

Menjabat sebagai Pemimpin Proyek


Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi
Informasi & Komunikasi sejak 02 Januari
2010. Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1985. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1985.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala
Divisi Teknik PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta (2003-2007) dan Kepala Sub Divisi
Administrasi Teknik Divisi Perencanaan
Teknik (1997-2003).

Jagorawi dan Sekitarnya


Menjabat sebagai GM Jasa Marga Development
Center sejak 08 Desember 2011. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1986.
Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi
Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996
dan S2 Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada
tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala
Unit Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan
Umum Cabang Surabaya-Gempol (2007-2011).

Menjabat sebagai Pemimpin Proyek Penambahan


Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang
Tol Taman Mini Utama sejak 20 Januari 2014.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1995.
Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi
dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada
tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur
Teknik PT Sarana Marga Utama (2012-2014) dan
Kepala Divisi Manajemen Operasi PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta (2009-2011)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Gerbang Tol Taman Mini Utama

29

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Entitas Anak dan Asosiasi

Leona Roedhianitasari
Legawati
Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat
dan Pelayanan
Menjabat sebagai Kepala Unit Bisnis Tempat
Istirahat dan Pelayanan sejak 01 Oktober
2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1995. Menyelesaikan pendidikan
S1 Transportasi dari Universitas Pancasila
Jakarta pada tahun 1993. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa
Marga diantaranya Pemimpin Proyek
Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat
dan Pelayanan (2011-2012) dan Kepala
Bagian Pengendalian Pelaksanaan II Proyek
Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan
Pelayanan (2009-2011).

Septerianto Sanaf

Muhammad Zahir Siregar

Direktur Utama PT Jalantol


Lingkarluar Jakarta

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar

Menjabat sebagai Direktur Utama


PT Jalantol Lingkarluar Jakarta sejak 01 Juli
2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan
S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik
Parahyangan Bandung pada tahun 1986.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi
Pengumpulan Tol (2003-2006) dan Kepala
Divisi Manajemen Operasi (2006-2012).

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Sarana


Jabar sejak 02 Desember 2011. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sumatera
Utara pada tahun 1986 dan S2 Manajemen dari STM
PPM pada tahun 2003. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Kepala Cabang Palikanci (2006-2011) dan Kepala
Cabang Belmera (2005-2006).

Djadjat Sudradjat

Slamet Sudradjat

A. Tito Karim

Direktur Utama PT Trans Marga


Jateng

Direktur Utama PT Marga


Nujyasumo Agung

Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol

Menjabat sebagai Direktur Utama PT


Trans Marga Jateng sejak November 2011.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada
tahun 1985. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Divisi Pembangunan
(2006-2009) dan Direktur Utama PT Marga
Nujyasumo Agung (2009-2011).

Menjabat sebagai Direktur Utama PT


Nujyasumo Agung sejak tahun 2011.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1983. Menyelesaikan pendidikan D3 Teknik
Sipil dari Akademi Teknik Pekerjaan Umum
pada tahun 1980 dan S2 Civil Engineering
dari The University of New South Wales
pada tahun 1991. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan
Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan
(2006-2008) dan Pemimpin Proyek Persiapan
dan Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring
Road (2005-2006).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga


Bali Tol sejak 02 Desember 2011. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1986.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari
Universitas Sriwijaya pada tahun 1984 dan S2
Manajemen SDM dari Ikopin Bandung pada tahun
2006. Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama
PT Marga Sarana Jabar (2010-2011), Direktur
Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
(2007-2010).

30

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Subakti Syukur

Hengki Herwanto

Direktur Utama PT Marga


Lingkar Jakarta

Direktur Utama PT Transmarga Jatim


Pasuruan

Menjabat sebagai Direktur Utama PT


Marga Lingkar Jakarta sejak 20 Januari
2014. Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1986 Menyelesaikan
pendidikan S1 Sipil dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1986
dan S2 Manajemen dari Universitas
Kristen Jakarta tahun 2010. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di
Jasa Marga diantaranya GM CawangTomang-Cengkareng Branch (2008-2014)
dan Kepala Cabang Surabaya-Gempol
(2006-2008).

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Transmarga


Jatim Pasuruan sejak 28 Juni 2010. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1982. Menyelesaikan
pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut
Teknologi Sepuluh November pada tahun 1981 dan
S2 Administrasi Bisnis dari IPPM pada tahun 1993.
Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di
Jasa Marga diantaranya Direktur PT Citra Margatama
Surabaya (2005-2007) dan Pemimpin Proyek
Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol GempolPasuruan (2008-2011).

Setiyono
Direktur Utama PT Jasamarga
Pandaan Tol

Agus SuharJanto
Direktur Utama PT Marga Trans
Nusantara

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga


Pandaan Tol sejak 01 Januari 2012. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1985.
Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi
dari Institut Teknologi Sepuluh November pada
tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub
Divisi Keselamatan Lalu Lintas Divisi Manajemen
Lalu Lintas (2001-2006) dan Kepala Bagian Teknik
Cabang Jakarta-Tangerang (1998-2001).

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga


Trans Nusantara sejak 01 Desember 2011.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil
Konstruksi dari Universitas Gajah Mada pada
tahun 1986. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin
Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol
Semarang-Solo (2006-2010) dan Pemimpin Proyek
Peningkatan Jalan Tol Jagorawi merangkap
Pemimpin Proyek Ruas Padalarang By Pass
(2004-2006).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

31

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Saut Parlindungan Simatupang

Kristianto

Direktur Utama PT Marga KunciranCengkareng

Direktur Utama PT Sarana Marga


Utama

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Kunciran


Cengkareng sejak 2008. Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982
dan S2 Magister Manajemen Internasional STM PPM
pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek
Pembangunan JORR E1, Sie.IV Ruas Jati Asih-Cikunir
(2004-2008) dan Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan
Tol Padalarang By Pass (2001-2004).

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Sarana Marga


Utama sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa
Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan
S1 Teknik Sipil dari Universitas Dipenogoro
pada tahun 1985 dan S2 Manajemen Bisnis dari
STIE Nusantara pada tahun 1997. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Direktur PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
(2010-2012) dan Direktur PT Marga Mandala Sakti
(2001-2010).

Irwan Nurhadi

Iwan Moedyarno

Direktur Utama PT Jasamarga Properti

Direktur Utama PT Ismawa Trimitra

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga


Properti sejak 15 Januari 2013. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Struktural dari Universitas
Indonesia pada tahun 1978, S1 Ekonomi Manajemen
Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 1989,
S2 Economic Science dari Universitas Indonesia pada
tahun 1991, S2 Manajemen Pemasaran, UK pada tahun
1998, S3 Business Administration (Real Estate Finance
Management), San Beda College Manila, Philipine pada
tahun 2010. Sebelum bergabung di Jasa Marga adalah
General Manager Properti dan Senior Manager Properti
di PT Surya Semesta Internusa Astra Group (19962008), serta Property Advisor di Agung Podomoro
Group (2008-2012).

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Ismawa


Trimitra sejak 2013. Bergabung dengan Jasa
Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2
Bisnis di IIM-Pitsburg State University pada
tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala
Divisi Pengembangan Usaha Lain (2008-2010),
saat ini juga menjabat sebagai Pemimpin
Proyek Pengembangan Properti di Lahan
Ex Workshop dan Kantor Cabang Jagorawi
(2010-sekarang).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

32

Profil Sumber Daya Manusia


Jasa Marga

Identitas Perseroan

Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi

Profil Perseroan

pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika
dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan
tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang.

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Jumlah Karyawan Tetap 2009-2013

(orang)

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

5.443

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Daftar Istilah

5.075

5.154

5.303

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

4.875

Laporan Keuangan
Konsolidasian

2009

2010

2011

2012

2013

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tingkat Pendidikan

2012
Jumlah (orang)

2013
Proporsi (%)

Jumlah (orang)

Proporsi (%)

S3

0,0

S2

0,1

70

1,4

S1

510

10,0

500

10,3

16

0,3

17

0,3

SMA

4.335

85,4

4.210

86,4

SMP

113

2,2

17

0,3

96

1,9

60

1,2

5.075

100

4.875

100

Akademi

SD
Jumlah

Komposisi karyawan Jasa Marga di tahun 2013 berdasarkan tingkat pendidikan mengalami perubahan dibandingkan
tahun 2012. Hal ini menunjukkan keberhasilan Jasa Marga dalam proses rekrutmen dan pengembangan kompetensi
akademis karyawan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

33

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan USIA


Usia
(Tahun)

2012
Jumlah (orang)

2013
Proporsi (%)

Jumlah (orang)

Proporsi (%)

25

44

0,9

35

0,7

26-30

88

1,7

83

1,7

31-35

358

7,1

283

5,8

36-40

1.068

21,0

1.023

21,0

41-45

1.238

24,4

1.162

23,8

46-50

1.382

27,2

1.375

28,2

897

17,7

914

18,7

5.075

100

4.875

100

>51
Total

Kebijakan dalam Kesempatan Kerja


Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Jasa Marga melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan terbuka tanpa
diskriminasi (gender ras suku agama), dengan memprioritaskan sumber dari dalam Perseroan dengan memperhatikan prestasi kerja,
kemampuan dan kompetensi Karyawan.

Biaya Pendidikan dan Pelatihan


Selama tahun 2013, Perseroan mengeluarkan biaya sebesar Rp 18,7 miliar untuk pendidikan dan pelatihan karyawan.

Jenis
Biaya Pendidikan dan Pelatihan

2013
18.660.453.279

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

2012
9.911.096.483

Pemegang Saham Utama,


Entitas Anak & Entitas Asosiasi

34

Struktur Korporasi grup Jasa Marga


(Per 31 Desember 2013)

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

NEGARA
REPUBLIK
INDONESIA

PUBLIK

70%

30%

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk.

ENTITAS ANAK
(KEPEMILIKAN>50%)

ENTITAS ASOSIASI
(KEPEMILIKAN<50%)

PT Jalantol
Lingkarluar
Jakarta
99%

PT Marga
Sarana
Jabar
55%

PT Trans
Marga
Jateng
60%

PT Marga
Kunciran
Cengkareng
76,07%

PT Marga
Lingkar
Jakarta
65%

PT Marga
Nujyasumo
Agung
55%

PT Transmarga
Jatim
Pasuruan
96,39%

PT Jasamarga
Bali Tol
55%

PT Marga
Trans
Nusantara
60%

PT Jasamarga
Pandaan Tol
66,48%

PT Sarana
Marga
Utama
99%

PT Jasamarga
Properti
99%

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

PT Citra
Bhakti
Margatama
Persada
(CBMP)
34,83%

PT Citra
Ganesha
Marga
Nusantara
30%

PT Bukaka
Marga
Utama
20%

PT Ismawa
Trimitra
25%

PT Jatim
Marga
Utama
26%

PT Trans
Lingkar
Kita Jaya
21,24%

35

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Entitas Anak

Entitas Anak Jasa Marga


No.
1.
2.

per 31 Desember 2013

Nama Entitas

Kepemilikan Saham (%)

Bidang Usaha

PT Jalantol Lingkarluar

Jasa Marga: 99,00%

Operator Jalan Tol Jakarta

Jakarta (JLJ)

Inkopkar Jasa Marga: 1,00%

Outer Ring Road

PT Marga Sarana Jabar (MSJ)

Jasa Marga: 55,00%

Operator Jalan Tol Bogor

PT CMNP Tbk: 30,00%

Outer Ring Road

Status*
Beroperasi
Beroperasi

PT Jasa Sarana: 15,00%


3.

PT Trans Marga Jateng (TMJ)

Jasa Marga: 60,00%

Operator Jalan Tol

PT Sarana Pembangunan

Semarang-Solo

Beroperasi

Jawa Tengah: 40,00%


4.

PT Marga Nujyasumo Agung

Jasa Marga: 55,00%

Operator Jalan Tol Surabaya-

(MNA)

Moeladi Grup: 25,00%

Mojokerto

Beroperasi

PT Wijaya Karya: 20,00%


5.

PT Jasamarga Bali Tol (JBT)

Jasa Marga: 55,00%

Operator Jalan Tol Nusa Dua-

PT Angkasa Pura I: 8,00%

Ngurah Rai-Benoa

Beroperasi

PT Pelindo III: 17,98%


PT Pengembangan - Pariwisata Bali: 1,00%
PT Adhi Karya: 1,00%
PT Hutama Karya: 1,00%
Pemprov Bali: 8,01%
Pemkab Badung: 8,01%
6.
7.
8.

PT Marga Lingkar Jakarta

Jasa Marga: 65,00%

Operator Jalan Tol JORR W2

(MLJ)

PT Jakarta Marga Jaya: 35,00%

Utara

PT Transmarga Jatim

Jasa Marga: 96,39%

Operator Jalan Tol Gempol-

Pasuruan (TJP)

PT Jatim Marga Utama: 3,61%

Pasuruan

PT Jasamarga Pandaan Tol

Jasa Marga: 66,48%

Operator Jalan Tol Gempol-

Perusda Pasuruan: 17,77%

Pandaan

Beroperasi
Belum Beroperasi
Belum Beroperasi

PT Margabumi Matraraya: 14,38%


Entrada Utama: 1,37%
9.

PT Marga Trans Nusantara

Jasa Marga: 60,00%

Operator Jalan Tol Kunciran-

(MTN)

PT Astratel Nusantara: 30,00%

Serpong

Belum Beroperasi

PT Transumata Arya Sejahtera: 10,00%


10.

PT Marga Kunciran

Jasa Marga: 76,07%

Operator Jalan Tol

Cengkareng (MKC)

CMS WIL: 21,00%

Cengkareng-Kunciran

Belum Beroperasi

PT Wijaya Karya: 2,09%


PT Nindya Karya: 0,42%
PT Istaka Karya: 0,42%
11.

Beroperasi

PT Sarana Marga Utama

Jasa Marga: 99,00%

Jasa Konstruksi,

(SMU)

Inkopkar Jasa Marga: 1,00%

Perdagangan, Persewaan

PT Jasamarga Properti (JMP)

Jasa Marga: 99,00%

Pembangunan, Perdagangan Belum Beroperasi

Inkopkar Jasa Marga: 1,00%

dan Jasa Terkait Properti

kendaraan
12.

* Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

36

Identitas Perseroan

Tentang Entitas Anak

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)


JLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan

JALANTOL LINGKARLUAR JAKARTA

Ikhtisar 2013

untuk menyelenggarakan pengusahaan jalan tol,

Laporan
Manajemen

melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang

Kelompok Usaha Jasa Marga

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

berlaku dan menjalankan usaha di bidang lainnya yang

jalan tol lainnya berdasarkan ketentuan hukum yang


berkaitan dengan penyelenggaraan jalan tol dengan

Pengembangan
Proyek Baru

memberdayakan potensi yang ada. Pendapatan utama

Pengelolaan
Human Capital

pengamanan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer

JLJ diperoleh dari jasa pengoperasian, pemeliharaan, dan

Tata Kelola
Perusahaan

Ring Road/JORR) Jasa Marga, PT Translingkar Kita Jaya

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Tol untuk ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa.

untuk ruas Cinere-Jagorawi Seksi 1 dan PT Jasamarga Bali

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

PENYELENGGARA JALAN TOL JORR

Susunan Pengurus

Komisaris Utama: Bambang Sulistyo


Komisaris: Heri Purnomo
Direktur Utama: Septerianto Sanaf
Direktur: Albert MP Silaen
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)

Aset

103,28

Pendapatan

234,50

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)


MSJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan

PENYELENGGARA JALAN TOL BOGOR RING ROAD

untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Bogor Outer


Ring Road, yang meliputi pendanaan, perencanaan
teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan

Susunan Pengurus

pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai


dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Jalan Tol Bogor Outer Ring
Road (BORR) Seksi 1 sepanjang 3,8 km diresmikan
pengoperasiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia tanggal 23 November 2009 dan sejak
tanggal tersebut telah memperoleh pendapatan dari
pengoperasian jalan tol.

Komisaris Utama: Maqdir Ismail


Komisaris: Reynaldi Hermansjah
Komisaris: Diah Wahju Sari
Direktur Utama: Muhammad Zahir Siregar
Direktur Keuangan: Aggi Tjetje
Direktur Teknik & Operasi: Ach. Lukman Letnantoro

Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013


(Rp miliar)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Aset

896,35

Pendapatan

336,56

37

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

3. PT Trans Marga Jateng (TMJ)


TMJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk


melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo yang
meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha

Susunan Pengurus

lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan


perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi

Komisaris Utama: Danang Atmodjo

1 sepanjang 10,8 km telah beroperasi sejak 12 November 2011 dan

Komisaris: Djuwarso

pendapatan utamanya berasal dari jasa tol.

Komisaris: Hasanudin
Direktur Utama: Djadjat Sudradjat
Direktur Keuangan: Darmoko
Direktur Teknik: Ari Nugroho

Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013


(Rp miliar)

Aset
Pendapatan

3.407,47
671,92

4. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)


MNA merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan


untuk melaksanakan kegiatan usaha sebagai pelaksana dari
Jasa Marga, Qualitateque Menteri Pekerjaan Umum RI dalam
penyelenggaraan proyek yang meliputi pembangunan,

Susunan Pengurus

pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto


sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A sepanjang 2,3 km telah
beroperasi sejak 05 September 2011 dan pendapatan utamanya
berasal dari pengoperasian jalan tol.

Komisaris Utama: Bambang Pramudjo


Komisaris: Muh Najib Fauzan
Komisaris: Amien Moeladi
Direktur Utama: Slamet Sudradjat
Direktur Keuangan: Syafaruddin AR
Direktur Operasi: Edwin Cahyadi
Direktur Administrasi & Umum: Kamil Rusnandar
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)

Aset
Pendapatan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

1.766,14
237,95

38

Identitas Perseroan

5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)

Profil Perseroan

JBT merupakan entitas anak Jasa Marga yang


didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan

Transformasi
Jasa Marga

HIGHWAY CORPORATION

Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, yang meliputi

Ikhtisar 2013

pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan

Laporan
Manajemen

konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta

Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa serta usaha-usaha


perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Nusa

Pengembangan
Proyek Baru

Dua-Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km diresmikan

Pengelolaan
Human Capital

Yudhoyono pada tanggal 24 September 2013.

pengoperasiannya oleh Presiden RI Susilo Bambang

Tata Kelola
Perusahaan

Susunan Pengurus

Komisaris Utama: Abdul Hadi Hs.


Komisaris: A. Edy Hidayat Nurjaman
Komisaris: Robert Daniel Waloni
Komisaris: Wayan Blayu Suarjaya
Direktur Utama: A. Tito Karim
Direktur Keuangan: Ronny Haryanto
Direktur Teknik & Operasional:

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Wiwin Kwintandi Soeprapto

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013


(Rp miliar)

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Aset
Pendapatan

2.172,60
575,69

6. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)


MLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan


untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol JORR
W2 Utara, yang meliputi pendanaan, perencanaan
teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol JORR W2 Utara serta usahausaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan

PT. MARGA LINGKAR JAKARTA


Susunan Pengurus

serta perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol

Komisaris Utama: Mamun Amin

JORR W2 Utara diresmikan pengoperasiannya oleh

Komisaris: Abdul Hadi Hs.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada

Direktur Utama: Subekti Syukur

tanggal 27 Desember 2013.

Direktur Keuangan: Yauw Diaz Moreno


Direktur Teknik: Agus Achmadi

Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013


(Rp miliar)

Aset
Pendapatan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

1.846,87
564,54

39

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

7. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TJP)


TRANSMARGA JATIM PASURUAN

TJP merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk

PENYELENGGARA JALAN TOL GEMPOL-PASURUAN


Kelompok Usaha Jasa Marga

melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan, yang


meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Gempol-Pasuruan serta
usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta
perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember

Susunan Pengurus

2013, Jalan Tol Gempol-Pasuruan belum beroperasi karena masih


dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan. Diharapkan Jalan Tol
Gempol-Pasuruan dapat beroperasi pada tahun 2014.

Komisaris Utama: Agus Purnomo


Komisaris: Bambang Kusbandono
Direktur Utama: Hengki Herwanto
Direktur Keuangan: Imron
Direktur Teknik: Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)

Aset

629,22

Pendapatan

499,56

8. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)


JPT merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk


melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan,
yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan
konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Gempol-

PANDAAN TOL

Pandaan serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan


dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai

Susunan Pengurus

dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Gempol-Pandaan belum


beroperasi karena masih dalam tahap pembebasan lahan
dan konstruksi. Diharapkan Jalan Tol Gempol-Pandaan dapat
beroperasi pada tahun 2014.

Komisaris Utama: Moh. Khusaini


Komisaris: Moertomo Basoeki
Komisaris: Firmansyah
Komisaris: Tolu Ismed Arief
Direktur Utama: Setiyono
Direktur Keuangan & SDM: Tri Riyaningsih
Direktur Teknik & Operasional: Rahardjo
Direktur Administrasi & Umum: Nursyam
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Aset

801,58

Pendapatan

443,33

40

Identitas Perseroan

9. PT Marga Trans Nusantara (MTN)

Profil Perseroan

MARGA TRANS NUSANTARA

MTN merupakan entitas anak Jasa Marga yang

PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-SERPONG

didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan

Transformasi
Jasa Marga

Tol Kunciran-Serpong, yang meliputi pendanaan,

Ikhtisar 2013

perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,

Laporan
Manajemen

pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol serta

Susunan Pengurus

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan

Presiden Komisaris: Paulus Bambang W.E.S

peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.

Wakil Presiden Komisaris:

Sampai dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Kunciran-

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

JB Eddy Bambang Susilotomo

Serpong belum beroperasi karena masih dalam tahap

Wakil Presiden Komisaris: Irawan Santoso

pembebasan lahan.

Presiden Direktur: Agus Suharjanto


Direktur: Rachmat Soulisa

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013


(Rp miliar)

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Aset

351,56

Pendapatan

Daftar Istilah

Laporan Keuangan
Konsolidasian

10.PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)


MARGA KUNCIRAN CENGKARENG

MKC merupakan entitas anak Jasa Marga yang

PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-CENGKARENG


Kelompok Usaha Jasa Marga

didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan


Tol Kunciran-Cengkareng, yang meliputi pendanaan,
perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Kunciran-

Susunan Pengurus

Cengkareng serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan

Komisaris Utama: Dedi Krisnariawan Sunoto

ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan

Komisaris: Mohd. Ghazali bin Mahmood

yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2013,

Direktur Utama: Saut Parlindungan Simatupang

Jalan Tol Kunciran-Cengkareng belum beroperasi

Direktur Teknik: Hendro Atmodjo

karena masih dalam tahap pembebasan lahan

Direktur Keuangan: Zaidi B. Ibrahim

Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013


(Rp miliar)

Aset
Pendapatan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

270,39
-

41

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

11.PT Sarana Marga Utama (SMU)


SMU merupakan entitas anak Jasa Marga yang


bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi,
perdagangan, dan persewaan kendaraan.
Susunan Pengurus

Komisaris Utama: Muh Najib Fauzan


Komisaris: Arief Witjaksono
Direktur Utama: Kristianto
Direktur Keuangan & Umum: Adik Supriatno
Direktur Teknik: Dadang Sumaryana

Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013


(Rp miliar)

Aset

178,02

Pendapatan

205,47

12.PT Jasamarga Properti (JMP)


JMP merupakan entitas anak Jasa Marga yang

properti

bergerak dalam bidang jasa properti.

Susunan Pengurus

Komisaris Utama: Ibnu Purna


properti
Komisaris: Abdul Hadi Hs

Direktur Utama: Irwan Nurhadi


Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknik: Irwan Hasan
Direktur Keuangan: Haris Prayudi

Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013


(Rp miliar)

Aset
Pendapatan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

63,55
-

42

Identitas Perseroan

Entitas Asosiasi

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Entitas Asosiasi Jasa Marga

Ikhtisar 2013

No.

Laporan
Manajemen

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Kepemilikan Saham

Bidang Usaha

Status*

Jasa Marga (%)

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Nama Entitas

per 31 Desember 2013

1.

PT Trans Lingkar Kita Jaya

21,24

Operator Jalan Tol

Beroperasi

2.

PT Ismawa Trimitra

25,00

Sewa Gedung dan Pengelolaan


Rest Area

Beroperasi

3.

PT Jatim Marga Utama

26,00

Operator Jalan Tol

Belum Beroperasi

4.

PT Bukaka Marga Utama

20,00

Operator Jalan Tol

Belum Beroperasi

5.

PT Citra Bhakti Margatama Persada

34,83

Operator Jalan Tol

Pengakhiran PKP

6.

PT Citra Ganesha Marga Nusantara

30,00

Operator Jalan Tol

Pengakhiran PKP

* Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol)

Tentang Entitas Asosiasi


1. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)

PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk

pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan

berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005

dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini

disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Pebruari 2006.

Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di

dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat

6.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh)


per saham atau setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah
penuh), yang merupakan 25% kepemilikan Perseroan pada
tanggal 30 September 2013.
3. PT Jatim Marga Utama (JMU)

dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Perusahaan patungan


ini didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan
proyek Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang telah terhenti

di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi


setelah Menkimpraswil mencabut izin konsesi yang diberikan

Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum

kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan

Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001.

Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-42662 tanggal 30


November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta.

Perseroan memiliki 131.688 saham dengan nilai

nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau

setara dengan Rp 131.688.000.000 (Rupiah penuh),

yang merupakan 21,24% kepemilikan.

JMU merupakan perusahaan patungan antara Perseroan

Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan


Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka
hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada MNA.
Sebagai akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam proyek

jalan tol tersebut.

4. PT Bukaka Marga Utama (BMU)


2. PT Ismawa Trimitra (IT)

dari Notaris Sri Rahayu Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU

IT didirikan untuk pengusahaan sewa gedung

dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek

perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di

Jalan Tol Ciawi-Sukabumi. Perseroan memiliki 4,000 saham

jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal

dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per saham

14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah,

atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah penuh) yang

SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan

merupakan 20% kepemilikan. Pemegang saham mayoritas BMU

di dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008

tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan

dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta

tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP. Perseroan mengakui

ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi

kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada BMU

Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan


No. AHU-31703.A.H.01.01 tanggal 10 Juli 2009.
IT berkedudukan di Jakarta. Perseroan memiliki

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Februari 1997

sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp 9.435.999.000


(Rupiah penuh).

43

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

5. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP)

6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)

CBMP merupakan entitas asosiasi Perseroan. Penyertaan

Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan

pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan

penyelenggaraan proyek Jalan Tol Cikampek-Padalarang.

proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3-N (Cikunir-Cakung-Cilincing-

Perseroan memiliki 5.310 saham dengan nilai nominal Rp

Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun yang berakhir

1.841.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan

pada tahun 2028. Perseroan memiliki 56.787.000 saham

Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30%

dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham

kepemilikan. Berdasarkan surat Perseroan kepada CGMN No.

atau setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang

AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran

merupakan 34,83% kepemilikan. Pembangunan jalan tol

PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan

oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank.

Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik

Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap

Indonesia (Menkimpraswil) No. 417, tanggal 18 Juli 2001

kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada

mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum

saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman

Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober

untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi

1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan

perbankan yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur

Jalan Tol Cikampek-Padalarang kepada Perseroan dalam

CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan

bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan

pembangunan jalan tol. Adanya surat Perseroan kepada CBMP

penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki

No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran

nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan

PKP No. 96 tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan

nilai penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun

penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki

2001 sebesar Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).

nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan nilai


penyertaan saham pada CBMP pada tahun 2000 sebesar Rp
56.786.999.000 (Rupiah penuh).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

44

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Wilayah Operasi dan Proyek-Proyek


Baru Jalan Tol Baru
Lokasi ruas-ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan di
seluruh Indonesia dapat dilihat pada peta sebagai berikut:

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Keterangan:
Ruas-ruas jalan tol Perseroan yang telah beroperasi secara penuh

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

SUMATERA UTARA

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Belmera: 42,7 Km

Peta Lokasi
Ruas-ruas Jalan
Tol Jasa Marga

Daftar Istilah

Ruas-ruas jalan tol baru Perseroan, baik yang belum beroperasi maupun
yang telah beroperasi secara bertahap, yaitu:
1. BORR Seksi 1 (3,8 km), beroperasi sejak 23 November 2009;
2. Surabaya-Mojokerto Seksi 1A (2,3 km), beroperasi sejak 05 September
2011;
3. Semarang-Solo Seksi 1 (10,8 km), beroperasi sejak 12 November 2011;
4. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), beroperasi sejak 24 September
2013; dan
5. JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km), beroperasi sejak 27
Desember 2013.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

maluku
sulawesi

sumatera

kalimantan
papua
java

JABODETABEK
& JAWA BARAT
Jagorawi: 59,0 Km
Jakarta - Tangerang: 33 Km
Ulujami- Pondok Aren: 5,55 Km
Jakarta Inner Ring Road: 23,55 Km
Prof Dr. Ir. Sedyatmo: 14,3 Km
Jakarta - Cikampek: 83,0 Km
Jakarta Outer Ring Road: 43 Km
Cikampek - Padalarang: 58,5 Km
Padalarang - Cileunyi: 64,4 Km
Palikanci: 26,3 Km
Bogor Outer Ring Road: 11,0 Km
Cengkareng - Kunciran: 14,2 Km
Kunciran Serpong: 11,2 Km
JORR W2 Utara: 7,67 Km

JAWA TIMUR

jawa tengah
Semarang: 24,75 Km
Semarang - Solo: 72,64 Km

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

BALI
Nusa Dua - Ngurah rai - Benoa: 10 Km

Surabaya - Gempol: 49,0 Km


Surabaya - Mojokerto: 36,3 Km
Gempol - Pasuruan: 34,15 Km

45

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Konsesi-konsesi yang Dimiliki Perseroan


Ruas-ruas jalan tol yang dimiliki Perseroan memiliki masa konsesi yang berkisar antara 35 sampai dengan 45 tahun.
Sebanyak 13 ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan mempunyai konsesi 40 tahun dimulai sejak tahun 2005 (kecuali
JORR Seksi S). Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, masa konsesi yang dimiliki oleh Perseroan masih panjang.
Sampai dengan akhir tahun 2013, status dan masa konsesi ruas-ruas jalan tol Perseroan adalah sebagai berikut:

Tabel Konsesi Ruas-ruas Jalan Tol Jasa Marga


No.

Ruas

1.

Jagorawi (Jakarta-Bogor-

2.
3.

Operator

Panjang
(Km)

Tahun
Mulai
Konsesi

Masa
Konsesi

Status

Cabang Jagorawi

59,0

2005

40

Beroperasi sejak 1978

Prof. Dr. Ir. Sedyatmo

Cabang Cawang-

14,3

2005

40

Beroperasi sejak 1984

Jakarta Inner Ring Road

Cabang Cawang-

23,55

2005

40

Beroperasi sejak 1987

(JIRR)

Tomang-Cengkareng

Jakarta-Cikampek

Cabang Jakarta-

83,0

2005

40

Beroperasi sejak 1988

33,0

2005

40

Beroperasi sejak 1984

Cabang Purbaleunyi

64,4

2005

40

Beroperasi sejak 1990

Cabang Purbaleunyi

58,5

2005

40

Beroperasi sejak 2003

Cabang Palikanci

26,3

2005

40

Beroperasi sejak 1998

Ciawi)
Tomang-Cengkareng

4.

Cikampek
5.

Jakarta-Tangerang

Cabang JakartaTangerang

6.

Padaleunyi (PadalarangCileunyi)

7.

Cipularang (CikampekPurwakarta-Padalarang)

8.

Palikanci (Palimanan-

9.

Semarang

Cabang Semarang

24,75

2005

40

Beroperasi sejak 1983

10.

Surabaya-Gempol

Cabang Surabaya-

49,0

2005

40

Beroperasi sejak 1986

Cabang Belmera

42,7

2005

40

Beroperasi sejak 1986

PT Jalantol Lingkarluar

43,0

2005

40

Beroperasi sejak 1991

5,55

2005

40

Beroperasi sejak 2001

11,0

2009

45

Beroperasi sejak 2009

Kanci)

Gempol
11.

Belmera (BelawanMedan-Tanjung Morawa)

12.

Jakarta Outer Ring Road


(JORR) *)

Jakarta

13.

Ulujami-Pondok Aren

PT Jalantol Lingkarluar

14.

Bogor Outer Ring Road

PT Marga Sarana Jabar

Jakarta
(BORR)
Seksi 1 Sentul SelatanKedung Halang (3,8
km): beroperasi sejak 23
November 2009
Seksi 2A Kedung
Halang-Kedung Badak:
pembebasan lahan dan
konstruksi
15.

JORR W2 Utara

PT Marga Lingkar
Jakarta

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

7,7

2005

40

Beroperasi sejak 2013 Seksi


Kebon Jeruk-Ciledug

46

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

No.

16.

Ruas

Cengkareng-Kunciran

Tata Kelola
Perusahaan

14,2

Tahun
Mulai
Konsesi
-

Masa
Konsesi
35

Pembebasan lahan

35

Pembebasan lahan

45

Beroperasi sejak 2011

(konstruksi
dimulai)

17.

Kunciran-Serpong

PT Marga Trans

11,2

Nusantara

(konstruksi
belum
dimulai)

18.

Semarang-Solo

PT Trans Marga Jateng

72,6

2010

Tahap I Seksi 1
Semarang-Ungaran

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

(10,8 km): beroperasi


sejak 12 November 2011

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Tahap I Seksi 2 UngaranBawen: pembebasan

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Status

belum

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

PT Marga Kunciran

Panjang
(Km)

Cengkareng

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Operator

lahan dan konstruksi


19.

Surabaya-Mojokerto

PT Marga Nujyasumo

36,3

2007

42

Agung

Beroperasi sejak 2011


Seksi 1A WaruSepanjang: beroperasi
sejak 05 September
2011
Seksi 1B, 2, 3 dan 4
Sepanjang-Mojokerto:
pembebasan lahan dan
konstruksi

20.

Gempol-Pasuruan

PT Trans Marga Jatim

21.

Gempol-Pandaan

PT Jasamarga Pandaan

22.

Nusa Dua-Ngurah Rai-

PT Jasamarga Bali Tol

34,1

2013

45

13,6

2012

35

Pembebasan lahan dan

10

2012

45

Beroperasi sejak Oktober

Pasuruan

konstruksi

Tol
Benoa

Catatan: *) Tidak termasuk JORR Seksi S

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Pembebasan lahan dan

konstruksi
2013

47

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Alamat Kantor Cabang, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Jasa Marga
Kantor Cabang dan Unit Bisnis
No.

1.

Kantor

Cabang Jagorawi

Alamat

Telepon/Fax/Email

Jln. Raya Taman Mini Indonesia Indah

Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732

Jakarta 13560

Fax.: 62 21 840 0055


e-mail: jagorawi@jasamarga.co.id

2.

3.

4.

Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng

Cabang Jakarta-Cikampek

Cabang Jakarta-Tangerang

Plaza Tol Cililitan

Tel.: 62 21 8088 7227

Jln. Cililitan Besar

Fax.: 62 21 8088 7228

Jakarta 13510

e-mail: ctc@jasamarga.co.id

Jln. Teuku Umar, Sepanjang Jaya Rawa

Tel.: 62 21 821 6515, 8243 0045/48

Lumbu

Fax.: 62 21 821 6507

Bekasi 17114

e-mail: jakpek@jasamarga.co.id

Plaza Tol Tangerang

Tel.: 62 21 5575 3904/6237

Jln. Raya Serpong

Fax.: 62 21 5575 4029

Tangerang, Banten 15001

e-mail: janger@jasamarga.co.id

Jawa Barat
5.

Cabang Palikanci

Jln. Jend. Sudirman No. 138

Tel.: 62 231 489 800, 484 268

Ciperna, Cirebon 45171

Fax.: 62 231 483 457


e-mail: palikanci@jasamarga.co.id

6.

7.

8.

9.

Cabang Purbaleunyi

Cabang Semarang

Cabang Surabaya-Gempol

Cabang Belmera

Plaza Tol Pasteur

Tel.: 62 22 200 0867/68

Jln. Dr. Djundjunan No. 257

Fax.: 62 22 201 1433

Bandung 40164

e-mail: purbaleunyi@jasamarga.co.id

Plaza Tol Manyaran

Tel.: 62 24 760 6012/14

Jln. Tol Semarang

Fax.: 62 24 762 3940

Semarang 50147

e-mail: semarang@jasamarga.co.id

Plaza Tol Kota Satelit

Tel.: 62 31 567 9401/2008

Jln. Mayjen. Sungkono

Fax.: 62 31 732 9941

Surabaya 60189

e-mail: surgem@jasamarga.co.id

Jln. Simpang Tanjung No. 1A

Tel.: 62 61 661 1701/2920

Medan 20241

Fax.: 62 61 661 1055


e-mail: belmera@jasamarga.co.id

10.

Unit Bisnis Rest Area

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Jalan Tol Purbaleunyi KM 88 Jalur B

Tel.: 62 264 8280388

Sukatani Purwakarta 41167

Fax.: 62 264 8260288

48

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

Entitas Anak
No.
1.

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Kantor
Plaza Tol Jati Asih

Tel.: 62 21 822 3232

Jakarta

Bekasi 17423

Fax.: 62 21 820 5151


e-mail: layanan@jlj.co.id

2.

3.

PT Marga Sarana Jabar

PT Trans Marga Jateng

Plaza Tol Sentul Barat

Tel.: 62 251 837 1310 ,

Jalan Tol Lingkar Luar Bogor 16710

833 3375

PO BOX 2012

Fax.: 62 251 834 6232

Jln. Murbei No. 1

Tel.: 62 24 747 5735

Sumur Boto Banyumanik

Fax.: 62 24 747 5735

Semarang
Jawa Tengah
4.

PT Marga Nujyasumo Agung

Jln. Pagesangan Baru No. 9 Surabaya

Tel.: 62 31 829 7696/32


Fax.: 62 31 827 5419

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Kantor Jakarta:
Tel.: 62 21 798 0394/7640

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Telepon/Fax/Email

PT Jalantol Lingkarluar

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Alamat

Fax.: 62 21 799 4694, 798 0464


5.

PT Jasamarga Bali Tol

Ikat Plaza

Tel.: 62 361 725326

Jln. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 505

Fax.: 62 361 725327

Pemogan 80221
Denpasar
Bali
6.

PT Marga Lingkar Jakarta

Plaza Pondok Indah 3 Blok B No. 7

Tel.: 62 21 75900256

Jln. T. B. Simatupang

Fax.: 62 21 7660547

Jakarta
7.

PT Transmarga Jatim

Perumahan Pondok Mutiara Blok A7

Tel.: 62 31 8955707

Pasuruan

Sidoarjo

Fax.: 62 31 8955707

Jawa Timur
8.

PT Jasamarga Pandaan Tol

Perum Pondok Mutiara Blok BK No. 12

Tel.: 62 31 8073542

Sidoarjo

Fax. : 62 31 8073542

Jawa Timur
9.

PT Marga Kunciran

Ruko Business Park Tangerang City No. A 19

Tel.: 62 21 5578 2453

Cengkareng

Jln. Jend. Sudirman No. 1 Cikokol

Fax.: 62 21 5578 2456

Tangerang 15117
10.

PT Marga Trans Nusantara

Ruko Bidex Blok H. No. 7

Tel.: 62 21 5315 4680

Jln. Pahlawan Seribu, BSD City

Fax.: 62 21 5315 4681

Tangerang
11.

PT Sarana Marga Utama

Komplek Bina Marga No.2

Tel.: 62 21 844 4640

RT 001/RW 05 Kel. Cipayung,

Fax.: 62 21 845 987 68

Kec. Cipayung, Jakarta Timur 13840


12.

PT Jasamarga Properti

Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah


Jln. Jasa Marga RT 008/002
Kel. Dukuh, Kec. Kramat Jati
Jakarta Timur

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732

49

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Entitas ASOSIASI
No.
1.

2.

3.

Kantor

Alamat

PT Trans Lingkar Kita Jaya

PT Ismawa Trimitra

PT Jatim Marga Utama

Telepon/Fax/Email

Jln. Gas Alam Kp. Pedurenan RT/RW.06/07

Tel.: 62 21 8775 7676

Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis

Fax.: 62 21 8775 0141

Depok 16954

e-mail: sekrt@translingkar.co.id

Graha Iskandarsyah

Tel.: 62 21 7207 5858

Jln. Iskandarsyah Raya 66 C, Kebayoran Baru

Fax.: 62 21-7209 935

Jakarta Selatan 12160

e-mail: ismawa@cbn.net.id

Jln. Puncak Permai Utr II 15 Gadel,

Tel.: 62 31 7344 279

Sukomanunggal
Surabaya 60188
Jawa Timur
4.

PT Bukaka Marga Utama

Jln. Raya Pasar Minggu Kav. 17-A

Tel.: 62 21 7944 386

Jakarta

Fax.: 62 21-7944 376

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal


Lembaga

BIRO ADMINISTRASI EFEK (BAE)

Lembaga

PT Datindo Entrycom
Alamat

Lembaga

Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH.

Puri Datindo Wisma Sudirman


Jln. Jend.Sudirman Kav. 34-35
Jakarta 10220
Tel.: 62 21 570 9009
Fax.: 62 21 570 9026

Alamat

PERUSAHAAN PEMERINGKAT

Lembaga

Lembaga

Panin Tower Senayan City 17th Floor


Jln. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10720
Tel.: 62 21 7278 2380
Fax.: 62 21 7278 2370

AKUNTAN PUBLIK
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
(RSM AAJ Associates)

Alamat

Plaza ABDA, Lantai 10


Jln. Jend.Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190
Tel.: 62 21 5140 1340
Fax.: 62 21 5140 1350

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Jln. Panglima Polim V 11


Melawai, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160

PT Pemeringkat Efek Indonesia


Alamat

NOTARIS

KONSULTAN HUKUM
Melli Darsa & Co.

Alamat

Menara Standard Chartered 19th Floor


Jln. Prof. Dr. Satrio No. 164,
Jakarta 12950

50

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

Transformasi
Jasa Marga

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Setelah 35 Tahun Perseroan berdiri,

masih banyaknya peluang pembangunan

Perseroan telah berhasil menjadi

jalan tol dan masih terus tumbuhnya

pemimpin di industri jalan tol dengan

volume lalu lintas pada ruas ruas jalan

menguasasi 73% pangsa pasar jalan tol

tol yang telah beroperasi serta posisi

beroperasi dan 83% pangsa pasar volume

keuangan yang kuat dan daya saing yang

lalu lintas transaksi di Indonesia.

tinggi untuk mendukung pertumbuhan


Perseroan, pada tahun 2013 ini

Melihat potensi pertumbuhan ekonomi

Perseroan melakukan transformasi untuk

di Indonesia yang diperkirakan terus

memperkokoh posisi industry leader di

tumbuh sehingga berdampak pada

jalan tol dengan menetapkan Visi dan Misi

pertumbuhan masyarakat kelas menengah

Perseroan untuk 2017 dan 2022.

dan pertumbuhan penjualan kendaraan


bermotor, serta melihat potensi bisnis
jalan tol yang masih relatif tinggi dengan

Transformasi Perseroan untuk Memperkokoh Posisi Industry Leader


di Jalan Tol
Melihat potensi pertumbuhan ekonomi
Indonesia, potensi bisnis jalan tol yang luas,
serta pencapaian Perseroan yang telah berhasil
menjadi pemimpin industri jalan di Indonesia
maka ditetapkan Visi Perseroan pada 2013
dan 2017

2022
2017

Menjadi Perusahaan
Pengembang dan Operator
Jalan Tol Terkemuka di
Indonesia

2012

Perseroan telah berhasil menjadi


pemimpin di indutri jalan tol di Indonesia
dengan menguasai 73% pangsa pasar
jalan tol beroperasi dan 83% pangsa pasar
volume lalu lintas transaksi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Menjadi Salah
Satu Perusahaan
Terkemuka di
Indonesia

Misi 2013-2022
1. Mewujudkan Percepatan
Pembangunan Jalan Tol
2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien
dan Andal
3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi
Barang dan Jasa

51

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Untuk mencapai Visi dan Misinya, Jasa Marga


mengembangkan strategi-strategi sebagai berikut:

Strategi Perseroan
visi: Menjadi Perusahaan Pengembang Dan Operator Jalan Tol Terkemuka Di Indonesia
Misi: Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol, Menyediakan Jalan Tol Yang Efisien Dan Andal,
Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang Dan Jasa
Tata Nilai : Jujur, Sigap, Mumpuni, Respek

Mengoperasikan Jalan Tol sepanjang 738 Km pada tahun 2017 dengan Volume Lalu Lintas Transaksi 1,7 Miliar kendaraan

Growth

Business
Diversification

Pengembangan Bisnis Jalan Tol


Menambah panjang jalan tol untuk meningkatkan Nilai
Perusahaan dan untuk tetap mempertahankan Pangsa Pasar
paling sedikit 50% Panjang Jalan Tol

pengoperasian Jalan Tol


Mengoperasikan Jalan Tol yang Efisien, Aman dan Bermutu
Tinggi untuk meningkatkan kinerja Operasional dan
memberikan pelayanan yang ekselen bagi Pengguna Jalan,
Masyarakat dan Pemerintah

Pengembangan bisnis lain


Mengembangkan usaha lain yang secara strategis memperkuat pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol dan untuk
meningkatkan Pendapatan Usaha dengan memanfaatkan Sumber Daya Perusahaan

Pengelolaan
keuangan
Pengendalian Keuangan
untuk meningkatkan Nilai
Perusahaan, mendukung
pertumbuhan Perusahaan
dan mempertahankan
Financial Stability

Financial
Sustainability

Organisasi dan sdm


Peningkatan Kompetensi
dan Penyiapan kader
pimpinan serta karyawan
bertalenta yang mendukung
Transformasi Organisasi
untuk meningkatkan
Produktivitas dan
pertumbuhan perusahaan

Org. & Human


Capital

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

teknologi informasi
dan rekayasa teknik
Peningkatan Kompetensi
dan Penyiapan kader
pimpinan serta karyawan
bertalenta yang mendukung
Transformasi Organisasi
untuk meningkatkan
Produktivitas dan
pertumbuhan perusahaan

Innovation

kepatuhan dan
manajemen risiko
Pengelolaan Risiko dan
Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik untuk
meningkatkan kepercayaan
dan Nilai Perusahaan

Good
Corporate
Governance

Operational
Excellence

52

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Dari sisi
operasional,
pelayanan
yang diberikan
Perseroan
difokuskan
untuk
memberikan
jasa layanan tol
yang modern
dan berkualitas.

Strategi Bisnis Utama

Strategi Pengembangan Bisnis


Lain

Strategi Pengembangan Bisnis


Jalan Tol

Selain fokus pada pengembangan

Untuk mempertahankan posisi Perseroan

memaksimalkan aset, Perseroan

sebagai market leader dalam industri jalan

melakukan pengembangan bisnis lain

tol, Perseroan terus melakukan usaha

yang terkait dengan pengembangan

penambahan panjang jalan tol yang ada

dan pengoperasian jalan tol melalui

melalui pembangunan ruas-ruas jalan tol

pengembangan bisnis pada koridor

baru yang terkoneksi dengan ruas-ruas

jalan tol dan pengembangan bisnis yang

jalan tol yang beroperasi.

memanfaatkan kompetensi Perseroan.

Dalam menambah panjang jalannya,

Hal ini dilakukan dengan mengkapitalisasi

selain melalui tender, Perseroan juga

lahan yang ada menjadi area komersil,

mendapatkan konsesi jalan tol melalui

seperti properti atau jaringan fiber optic.

akuisisi maupun secara unsolicited.

Kerja sama usaha non tol ini dilakukan

Perseroan dapat mengakuisisi ruas-ruas

secara mandiri atau dikerjasamakan

baru yang potensial, yang pemegang

dengan mitra.

bisnis jalan tol, dalam rangka

konsesinya memiliki hambatan untuk


membangun jalan tol tersebut, terutama

Strategi Operasional

jalan tol yang terletak di kota-kota besar

Dari sisi operasional, pelayanan yang

yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan

diberikan Perseroan difokuskan dengan

sedapat mungkin terhubung dengan jalan

tujuan untuk memberikan jasa layanan

tol eksisting Perseroan/Anak Perusahaan.

tol yang modern dan berkualitas. Hal

Jalan tol yang konsesinya didapatkan

tersebut dilakukan Perseroan melalui

melalui akuisisi adalah Jalan Tol Surabaya-

peralihan dari sistem yang berbasis SDM

Mojokerto dan Jalan Tol Gempol-Pandaan.

(human-based) menjadi berbasis teknologi

Perseroan juga dapat mengusulkan kepada

(technology-based). Modernisasi peralatan

Pemerintah pembangunan ruas tol baru

layanan transaksi dilakukan Perseroan

untuk dibangun (unsolicited) dimana ruas

dengan menerapkan e-Toll Card, Gardu Tol

tol tersebut tidak terdapat dalam Master

Otomatis (GTO), dan e-Toll Pass.

Plan jaringan jalan tol di Indonesia, namun


Perseroan menilai bahwa ruas jalan tol

Penerapan sistem transaksi elektronik

tersebut layak untuk dibangun. Jalan Tol

tersebut memberikan layanan transaksi

Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol

yang lebih cepat serta memberikan

Bali Mandara) merupakan jalan tol yang

kemudahan bagi pengguna jalan tol

konsesinya diperoleh secara unsolicited.

dengan tidak diperlukannya uang tunai


dalam bertransaksi. Teknologi e-Toll Card
dan e-Toll Pass akan terus dikembangkan
sebagai bagian dari komitmen Jasa Marga
untuk memberikan pelayanan yang
memudahkan pengguna jalan dalam
bertransaksi serta memperluas jumlah GTO
untuk transaksi dengan e-Toll Card dan
e-Toll Pass.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

53

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Perseroan juga menerapkan sistem

Strategi Organisasi dan SDM

Strategi Inovasi

informasi dan komunikasi pelayanan

Untuk mendukung pertumbuhannya,

Perseroan terus berupaya melakukan

lalu lintas terpadu dan efektif, dengan

Perseroan melakukan pengembangan

inovasi dalam memberikan pelayanan

mengintensifkan pemantauan kondisi lalu

organisasi dan menyiapkan kebutuhan

kepada pengguna jalan tol. Rekayasa

lintas secara real time melalui kamera CCTV

sumber daya manusia melakukan

teknik dan implementasi teknologi

(closed-circuit television), mempercepat

rekrutmen karyawan baru dan melakukan

informasi dalam kegiatan bisnis Perseroan

proses penyediaan informasi terkait kondisi

pelatihan untuk meningkatkan kompetensi

diharapkan mampu meningkatkan efisiensi,

lalu lintas secara real time melalui rambu

karyawan.

produktivitas dan kinerja Perseroan.

dan Jasa Marga Traffic Information Center,

Selain itu, untuk mendukung strategi

Strategi Kepatuhan dan Manajemen Risiko

sehingga response time bagi petugas di

operasional, Perseroan melakukan

Perseroan berupaya untuk melakukan

lapangan dan informasi yang disampaikan

perbaikan sistem dan prosedur untuk

pengelolaan risiko dan penerapan tata

kepada pengguna jalan tersedia dengan

meningkatkan kinerja operasional

kelola perusahaan yang baik untuk

cepat, akurat, dan real time.

sekaligus melakukan efisiensi. Perseroan

meningkatkan kepercayaan para

juga melakukan pelatihan untuk

pemangku kepentingan dan

Untuk menunjang strategi-strategi di

meningkatkan kualitas layanan dan

nilai perusahaan.

atas, Perseroan menjalankan berbagai

peningkatan produktivitas karyawan.

elektronik VMS (Variable Message Sign)

kebijakan yang terkait dengan


pendanaan dan manajemen organisasi

Strategi pengembangan organisasi

sebagai fungsi pendukung untuk

dilakukan dengan menjadikan Kantor

menjalankan strategi usaha.

Pusat sebagai investment holding


company sementara Anak Perusahaan/

Strategi Bisnis Pendukung

Kantor Cabang sebagai SBU (Strategic


Business Unit). Dengan strategi tersebut,
sebagian besar wewenang operasional

Strategi Keuangan

yang ada di Kantor Pusat didelegasikan

Dalam hal strategi pendanaan, Perseroan

ke Kantor Cabang dan Anak Perusahaan

berusaha untuk menyiapkan dan

sehingga proses pengambilan keputusan

mendukung pertumbuhan organic melalui

dapat menjadi lebih efisien dan efektif.

diversifikasi instrumen peminjaman. Selain

Untuk mendukung pengembangan

itu Perseroan juga melakukan persiapan

kompetensi karyawan, Perseroan

struktur keuangan untuk mendukung

juga telah membentuk Jasa Marga

pertumbuhan unorganic.

Development Center, unit yang fokus


dalam pengembangan kompetensi melalui

Sumber dana Perseroan berasal dari

pendidikan dan pelatihan.

arus kas internal (Pendapatan Tol) serta


sumber eksternal yang dicari dari sumber

Sebagai upaya untuk mendorong

yang paling efisien dari segi biaya

karyawan untuk terus berkarya,

dan penarikannya pun sesuai dengan

Perseroan menerapkan sistem remunerasi

kebutuhan. Sumber dana eksternal berasal

berdasarkan kompetensi yang dikaitkan

dari pasar modal, perbankan dan pasar

dengan kinerja serta standar yang berlaku

uang. Setelah jalan tol beroperasi, hutang

di industri (industry best practices).

bank akan di-refinance dengan hutang


jangka panjang lainnya yaitu dengan
menerbitkan obligasi yang mempunyai
tenor lebih panjang.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

54

Ikhtisar 2013
Ikhtisar keuangan
(dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Identitas Perseroan

URAIAN

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

2013

2012

2011

2010

2009

Laba Rugi Komprehensif


Konsolidasi
Pendapatan Usaha

10.295

9.070

6.486

4.379

3.692

Beban Usaha

(7.631)

(6.095)

(4.155)

(2.390)

(2.176)

Laba Usaha

2.663

2.975

2.330

1.988

1.516

Laba Sebelum Pajak

1.715

2.055

1.590

1.476

1.094

Beban Pajak

(477)

(519)

(411)

(292)

(212)

1.336

1.602

1.196

1.193

993

Laba Periode Berjalan yang Dapat


Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali

(98)

(66)

(17)

(9)

(15)

1.238

1.536

1.179

1.184

978

1.335

1.603

1.198

1.195

994

(98)

(66)

(17)

(9)

(15)

1.237

1.536

1.180

1.186

980

6.800

6.800

6.775

6.775

6.775

197

236

177

176

147

94,24

78,88

105,69

87,91

Total Aset

28.366

24.754

20.916

18.952

16.174

Total Liabilitas

17.499

14.966

12.555

10.593

8.429

Total Ekuitas

10.867

9.788

8.361

8.359

7.183

4.931**

1.832

2.304

1.181

1.605

192

176

201

201

207

-1.174

-2.130

-90,78

1.612

464

Total Laba (Rugi) Periode Berjalan


Laba Komprehensif yang Dapat
Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Total Laba (Rugi) Komprehensif
Data Saham
Jumlah Saham yang Beredar
(juta lembar)
Laba Bersih per Saham
(Rupiah penuh)
Dividen per Saham (Rupiah penuh)
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasi

Belanja Modal
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Modal Kerja Bersih
Rasio Keuangan (%)
Rasio Laba (Rugi) terhadap Aset

4,71

6,47

5,72

6,30

6,14

Rasio Laba (Rugi) terhadap Ekuitas

12,30

16,37

14,31

14,28

13,82

Rasio Laba (Rugi) terhadap


Pendapatan

12,98

17,66

18,45

27,26

26,89

Rasio Lancar

76,15

67,95

97,78

165,04

115,64

161,03

152,90

150,00

126,71

117,34

61,69

60,46

60,03

55,89

52,11

10,40

10,24

8,89

8,11

6,84

1.195.063

1.099.853

939.709

812.013

667.184

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas


Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
Rasio INDUSTRI
Rasio Pendapatan Tol terhadap
Panjang Jalan (Rp miliar/km)
Rasio Pendapatan Tol terhadap
Jumlah Karyawan (Rp penuh/orang)
*) Akan ditentukan dalam RUPS tahun 2014
**) Total Belanja Modal Konsolidasi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

55

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Beban Usaha 2009-2013


(miliar Rupiah)

2011

4.155

2012

2013

2009

2.390

2.176

2010

2010

2011

2012

1.094

2009

2010

2011

2012

2013

Laba Periode Berjalan yang


Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 2009-2013

2009

2010

1.590

1.476

2.055

2.330

1.516

1.988

2.663

Laba Sebelum Pajak 2009-2013


(miliar Rupiah)

2.975

Laba Usaha 2009-2013


(miliar Rupiah)

2013

2011

2012

1.715

2009

4.379

3.692

6.486

6.095

9.070

10.295

7.631

Pendapatan Usaha 2009-2013


(miliar Rupiah)

2013

Laba Bersih per Saham


2009-2013
(Rupiah Penuh)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

2013

2009

177

2012

176

1.196

2011

147

2010

1.336

2009

1.193

993

1.602

197

236

(miliar Rupiah)

2010

2011

2012

2013

56

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Liabilitas 2009-2013
(miliar Rupiah)

Ekuitas 2009-2013
(miliar Rupiah)

2009

2010

2011

2012

2013

2009

2010

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

2012

2013

2009

2010

2011

2012

10.867

9.788

8.359

7.183

2011

8.361

14.966
12.555

8.429

10.593

28.366

24.754

20.916

18.952

16.174

17.499

Aset 2009-2013
(miliar Rupiah)

2013

57

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Ikhtisar Operasional
Keterangan

2013

2012

2011

2010

2009

Panjang Jalan Tol (km)

560

545

545

531

531

Volume Lalu Lintas Transaksi (miliar kendaraan)

1,26

1,20

1,09

0,96

0,92

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Jumlah Pegawai Tetap (Orang)

4.875

5.075

5.154

5.303

5.443

Jumlah Petugas Pengumpulan Tol (Pultol) (Orang)

4.917

4.724

3.805

3.653

3.552

3.447.999

3.291.413

2.991.176

2.621.618

2.510.913

15.961.458

15.292.473

13.269.123

11.797.550

9.949.269

Pemenuhan SPM

Volume Lalu Lintas Transaksi Harian Rata-rata


(kendaraan)
Pendapatan Tol Harian Rata-rata (ribuan Rupiah)

Perkembangan Panjang Jalan Tol yang Konsesinya Dimiliki


oleh Jasa Marga (2003-2013)

Volume Lalu Lintas Transaksi


2009-2013

(Dalam Km)

545

2013

2011

2012

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

517

517

2004

2005

2006

2007

2008

531

517

2003

531
517

2011

517

2010

517

0,96

0,92

2009

545

1,26

2012

1,09

1,20

560

(miliar transaksi kendaraan)

2009

2010

2013

58

Identitas Perseroan

Ikhtisar saham

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Informasi Harga & Volume Perdagangan Saham JSMR di Bursa Efek Indonesia per Triwulan
2007-2013
Tahun Kalender

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Harga
Penutupan

Volume
Perdagangan
(lembar)

Jumlah Saham
Beredar (lembar)

Kapitalisasi
Pasar
(Rp miliar)

7.779.000

6.800.000.000

12.920

2007

TW IV

2.200

1.700

1.900

2008

TW I

2.025

1.220

1.400

844.500

6.800.000.000

9.520

TW II

1.450

1.150

1.160

2.034.500

6.800.000.000

7.888

TW III

1.380

830

1.010

667.500

6.800.000.000

6.868

TW IV

1.000

610

910

10.152.500

6.800.000.000

6.188

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

2009

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Harga
Terendah
(Rp penuh)

Tata Kelola
Perusahaan

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Harga
Tertinggi

2010

2011

2012

2013

TW I

1.060

830

900

11.740.000

6.800.000.000

6.120

TW II

1.740

900

1.550

1.768.000

6.800.000.000

10.540

TW III

1.920

1.540

1.870

6.375.000

6.800.000.000

12.716

TW IV*)

1.940

1.710

1.810

5.534.500

6.775.476.500

12.264

TW I

1.900

1.660

1.790

12.074.000

6.775.476.500

12.128

TW II

2.200

1.750

2.025

7.123.000

6.775.476.500

13.720

TW III

3.375

2.000

3.200

8.456.500

6.775.476.500

21.682

TW IV

3.900

3.150

3.425

9.506.500

6.775.476.500

23.206

TW I

3.575

2.925

3.400

10.509.500

6.775.476.500

23.037

TW II

3.650

3.250

3.625

16.022.000

6.775.476.500

24.561

TW III

4.275

3.400

3.975

6.335.500

6.775.476.500

26.933

TW IV

4.275

3.550

4.200

2.323.500

6.775.476.500

28.457

TW I

5.150

4.125

5.150

17.973.000

6.775.476.500

34.894

TW II*)

5.700

4.875

5.400

8.058.500

6.800.000.000

36.720

TW III

6.000

5.300

5.850

10.731.500

6.800.000.000

39.780

TW IV

5.950

5.450

5.450

10.019.500

6.800.000.000

37.060

TW I

5.950

5.100

5.950

17.130.000

6.800.000.000

40.460

TW II

6.950

5.700

6.050

16.095.500

6.800.000.000

41.140

TW III

6.000

5.300

5.200

11.699.000

6.800.000.000

35.360

TW IV

5.800

4.525

4.725

4.192.000

6.800.000.000

32.130

Catatan:
*) Pada Triwulan 4 Tahun 2009, Perseroan melakukan Buyback sebesar 24.523.500 lembar saham dan pada
Triwulan 2 Tahun 2012 Perseroan melakukan penjualan kembali saham buyback tersebut.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

59

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Volume dan Harga Saham Jasa Marga (JSMR) Tahun 2012 dan 2013
Volume
(juta saham)

Rp
Harga

Volume

140

7.000,00

120

6.500,00

100

6.000,00
80

5.500,00
60

5.000,00
40

4.500,00

20

4.000,00

TW I

TW II

TW III

TW IV

TW I

TW II

2012

TW III

TW IV

2013
Return (%)

Komparasi Tingkat Pengembalian SAHAM JSMR vs IHSG 2007-2013


300

JSMR

250

Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia


200
150
100
50
0
-50

Dec
2007

Mar

Jun

Sep

Dec

Mar

2008

Jun

Sep

Dec

2009

Mar

Jun

Sep

Dec

2010

Mar

Jun

Sep

Dec

Mar

2011

Jun

Sep

Dec

Mar

2012

Jun

Sep

Dec

2013
Sumber: Bloomberg

Sejak tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 12 November 2007 sampai dengan 31 Desember 2013, JSMR memberikan tingkat
pengembalian sebesar 181,69%. Per 31 Desember 2013, JSMR juga tercatat dalam beberapa Indeks Lokal dan Indeks Internasional.

Indecs
Indices

Indeks LQ45
ISSI
Indeks 30
Indeks SMinfra18

Kompas 100

Indeks
SRI-KEHATI

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Indeks
MNC36

MSCI Global
Standard Indices

Indeks ASEAN Exchanges

Indeks FTSE

60

Identitas Perseroan

Ikhtisar Obligasi

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Obligasi Beredar Jasa Marga

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Obligasi Beredar Jasa Marga Tahun 2012


Obligasi

Jumlah
(Rp Juta)

Tahun Jatuh
Tempo

Peringkat

12,30

2013

idAA

Rata-rata SBI
3 bulan

2013

1.

Jasa Marga XI (P)

Pengembangan
Proyek Baru

2.

JORR I *

Pengelolaan
Human Capital

3.

JORR II (A) *

77.377

15,25

2016

4.

JORR II (B) *

77.377

15,25

2018

Tata Kelola
Perusahaan

1.000.000

Tingkat
Bunga (%)

274.260

5.

JORR II (C) *

104.400

15,50

2021

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

6.

Jasa Marga XII (Q)

1.000.000

13,50

2016

idAA

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

7.

Jasa Marga XIII (R)

1.500.000

10,25

2017

idAA

8.

Jasa Marga XIV (JM-10)

1.000.000

9,35

2020

idAA

9.

Jasa Marga I (JM-10)

Tanpa Bunga

2013

idAA

Tingkat
Bunga (%)

Tahun Jatuh
Tempo

Peringkat

Daftar Istilah

500.000

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Obligasi Beredar Jasa Marga Tahun 2013


Obligasi

Jumlah
(Rp Juta)

1.

JORR II (A) *

77.377

15,25

2016

2.

JORR II (B) *

77.377

15,25

2018

3.

JORR II (C) *

104.400

15,50

2021

4.

Jasa Marga XII (Q)

1.000.000

13,50

2016

idAA

5.

Jasa Marga XIII (R)

1.500.000

10,25

2017

idAA

6.

Jasa Marga XIV (JM-10)

1.000.000

9,35

2020

idAA

7.

Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga


Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A

700.000

8,4

2014

idAA

8.

Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga


Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B

400.000

8,7

2016

idAA

9.

Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga


Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C

1.000.000

8,9

2018

idAA

Keterangan: * Tidak Dicatatkan

Tempat Pencatatan Obligasi


Seluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, kecuali Obligasi Jasa Marga XI (P) dicatatkan
di Bursa Efek Surabaya.

Definisi Peringkat
idAA merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat
untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif
terhadap obligor Indonesia lainnya.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

61

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Kronologis Pencatatan Saham dan Emisi Obligasi Jasa Marga


Kronologis Pencatatan Saham Jasa Marga

Tanggal

Aksi Korporasi

Komposisi Kepemilikan
Pemerintah Republik Indonesia
Saham
Seri A

Status Sebelum IPO

Saham Seri B

Publik

Saham Pembelian
Kembali (Buyback)

Saham Seri B

Saham Seri B

4,759,999,999

100

12 November 2007

IPO di Bursa
Efek Jakarta

4,759,999,999

70

2,040,000,000

30

13 Oktober 2008 12 Januari 2009

Pembelian
Saham Kembali
(Buyback)

4,759,999,999

70

2,015,476,500

29.6

24,523,500

0.4

05 April 2012 - 25
Juni 2012

Penjualan
Kembali Saham
Buyback

4,759,999,999

70

2,040,000,000

30

(24,523,500)

4,759,999,999

70

2,040,000,000

30

Status per 31 Desember 2013

Tempat Pencatatan Saham


Seluruh Saham Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Kronologis Pencatatan Obligasi Jasa Marga


Obligasi

Jumlah
(Rp Juta)

Tenor
(Tahun)

Tanggal
Penerbitan
(tgl-bln-thn)

Tanggal Jatuh
Tempo
(tgl-bln-thn)

Peringkat

Status

1.

Jasa Marga I (A)

23.718

11-03-1983

11-03-1988

Lunas

2.

Jasa Marga II/1 (B)

40.000

31-10-1983

31-10-1988

Lunas

3.

Jasa Marga II/2 (C)

20.000

06-02-1984

06-02-1989

Lunas

4.

Jasa Marga II/2 (D)

20.000

05-03-1984

05-03-1989

Lunas

5.

Jasa Marga II/2 (E)

20.000

31-03-1984

31-03-1989

Lunas

6.

Jasa Marga III/1 (F/1)

40.000

28-12-1984

28-12-1989

Lunas

7.

Jasa Marga III/2 (F/2)

30.000

01-03-1985

01-03-1990

Lunas

8.

Jasa Marga IV/1 (G/1)

40.000

27-12-1985

27-12-1990

Lunas

9.

Jasa Marga IV/2 (G/2)

60.000

24-03-1986

24-03-1991

Lunas

10.

Jasa Marga V/1 (H)

60.000

06-07-1987

06-07-1992

Lunas

11.

Jasa Marga V/2 (I)

40.000

19-11-1987

19-11-1992

Lunas

12.

Jasa Marga VI/1 (J)

75.000

20-6-1988

20-06-1996

Lunas

13.

Jasa Marga VI/2 (K)

50.000

01-02-1989

01-02-1997

Lunas

14.

Obligasi Indeks Pendapatan


Tahap I

40.000

12

31-07-1989

31-07-2001

Lunas

15.

Obligasi Indeks Pendapatan


Tahap II

30.000

12

21-09-1989

21-09-2001

Lunas

16.

Jasa Marga VII (L)

100.000

08-06-1990

08-06-1998

Lunas

17.

Jasa Marga VIII (M)

150.000

27-03-2000

27-03-2008

Lunas

18.

Jasa Marga IX (N)

400.000

12-04-2002

12-04-2007

Lunas

19.

Jasa Marga X (O)

650.000

04-12-2002

04-12-2010

20.

Jasa Marga XI (P)

1.000.000

10

10-10-2003

10-10-2013

idAA

Lunas

21.

Jasa Marga I (JM-10)

500.000

10-12-2010

10-12-2013

idAA

Lunas

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Lunas

62

Identitas Perseroan

Obligasi

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Jumlah
(Rp Juta)

Tenor
(Tahun)

Tanggal
Penerbitan
(tgl-bln-thn)

Tanggal Jatuh
Tempo
(tgl-bln-thn)

Peringkat

Status

21.

Jasa Marga I (JM-10)

500.000

10-12-2010

10-12-2013

idAA

Lunas

22.

JORR I *)

274.260

10

19-11-2003

19-11-2013

Lunas

23.

JORR II (A) *)

77.377

10

05-01-2006

05-01-2016

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Belum
Lunas

JORR II (B) *)

77.377

12

05-01-2006

05-01-2018

Belum
Lunas

Pengembangan
Proyek Baru

JORR II (C) *)

104.400

15

05-01-2006

05-01-2021

Belum
Lunas

Pengelolaan
Human Capital

24.

Jasa Marga XII (Q)

1.000.000

10

06-07-2006

06-07-2016

idAA

Tata Kelola
Perusahaan

Belum
Lunas

25.

Jasa Marga XIII (R)

1.500.000

10

06-21-2007

06-21-2017

idAA

Belum
Lunas

26.

Jasa Marga XIV (JM-10)

1.000.000

10

10-12-2010

10-12-2020

idAA

Belum
Lunas

27.

Obligasi Berkelanjutan I Jasa


Marga Tahap I Tahun 2013
Seri S-Seri A

700.000

370 hari

27-09-2013

02-10-2014

idAA

Belum
Lunas

Obligasi Berkelanjutan I Jasa


Marga Tahap I Tahun 2013
Seri S-Seri B

400.000

27-09-2013

27-09-2016

idAA

Belum
Lunas

Obligasi Berkelanjutan I Jasa


Marga Tahap I Tahun 2013
Seri S-Seri C

1.000.000

27-09-2013

27-09-2018

idAA

Belum
Lunas

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Keterangan: * Tidak Dicatatkan

Tempat Pencatatan Obligasi


Seluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, kecuali Obligasi No. 1-20 pada tabel di atas dicatatkan
di Bursa Efek Surabaya.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

63

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Komposisi Kepemilikan Saham JSMR


Komposisi Kepemilikan Saham JSMR per 31 Desember 2013

Pemodal Asing

13,29%
Reksadana

5,10%

Institusi Indonesia

Pemerintah Indonesia

9,61%

70,00%

Perorangan Indonesia

2,00%

Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham


Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham
Nama
Negara Republik Indonesia

Status Pemilik

Jumlah Saham

Persentase (%)

Negara Republik Indonesia

4.760.000.000

70,000

Informasi Pemegang Saham


Utama
Pada tanggal 31 Desember 2013,Negara
Republik Indonesia sebagai Pemegang
Saham Utama memiliki satu lembar saham
Seri A Dwiwarna dan 4.760.000.000 lembar
Saham Biasa Seri B. Sebagai Pemegang

per 31 Desember 2013

Saham Seri A Dwiwarna, Negara Republik

Dewan Komisaris, penggabungan,

Indonesia memiliki hak-hak istimewa

peleburan, pengembilalihan serta

dalam hal menambah atau mengurangi

pembubaran dan likuidasi Perseroan.

modal dasar dan perubahan Anggaran


Dasar Perseroan, pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksi dan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

64

Identitas Perseroan

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi Dan Karyawan

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Nama

Jabatan

Agoes Widjanarko

Komisaris Utama

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Ibnu Purna
Akhmad Syakhroza

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

per 31 Desember 2013

Jumlah Saham

Persentase (%)

80.000

0,0012

Komisaris

10.500

0,0002

Komisaris

Tidak Ada

Joyo Winoto

Komisaris

Tidak Ada

Mayjen. (Purn). Samsoedin

Komisaris Independen

Tidak Ada

Irjen Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Komisaris Independen

Tidak Ada

134.500

0,0020

8.500

0,0001

Adityawarman

Direktur Utama

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Hasanudin

Direktur Operasi

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Abdul Hadi Hs.

Direktur Pengembangan Usaha

260.500

0,0038

Reynaldi Hermansjah

Direktur Keuangan

360.000

0,0053

Muh Najib Fauzan

Direktur SDM dan Umum

107.500

0,0016

961.500

0,0140

Kepemilikan Saham Karyawan

17.642.261

0,2595

Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

18.603.761

0,2736

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi

Sepuluh Pemegang Saham PUBLIK dan Obligasi Terbesar


Sepuluh Pemegang Saham JSMR Terbesar
( Kepemilikan Saham Kurang dari 5% )
No.

Nama

per 31 Desember 2013

Jumlah Saham

Persentase (%)

1.

PT. JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO)-JHT

148.751.000

2,19

2.

BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND2039844119

105.806.500

1,56

3.

PT. JAMSOSTEK (PERSERO) - PROGRAM NON JHT

83.834.500

1,23

4.

PT TASPEN (PERSERO) - THT

58.967.500

0,87

5.

PT AIA FINL - UL EQUITY

53.844.500

0,79

6.

JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS 2157804006

46.835.855

0,67

7.

BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD

37.492.500

0,55

8.

REKSA DANA PANIN DANA MAKSIMA 91033.40.00

31.450.500

0,46

9.

BBH LUXEMBOURG S/A FIDELITY FD, SICAV-INDONESIA FD

30.399.500

0,45

10.

RD BNP PARIBAS EKUITAS - 897634000

28.254.000

0,42

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

65

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (A) Terbesar


No.

Nama

per 31 Desember 2013

Jumlah Efek

Persentase (%)

1.

PT Bank Panin Tbk

64.256.977.177,50

83,04

2.

PT Bank Bukopin

4.454.792.142,15

5,76

3.

Bank DKI

3.319.366.427,74

4,29

4.

PT Bank Panin Tbk

3.157.411.315,79

4,08

5.

Arjuna Finance

431.548.517,06

0,56

6.

Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan


Negara Lain2

265.904.628,31

0,34

7.

Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan


Negara Lain3

202.881.838,48

0,26

8.

PT Bank Windu Kentjana

201.204.507,31

0,26

9.

PT Bank Mega Tbk

189.200.595,34

0,24

10.

PT Bank Mega Tbk

189.200.595,34

0,24

Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (B) Terbesar


No.

Nama

per 31 Desember 2013

Jumlah Efek

Persentase (%)

1.

PT Bank Panin Tbk

64.256.977.177,50

83,04

2.

PT Bank Bukopin

4.454.792.142,15

5,76

3.

Bank DKI

3.319.366.427,74

4,29

4.

PT Bank Panin Tbk

3.157.411.315,79

4,08

5.

Arjuna Finance

431.548.517,06

0,56

6.

Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan


Negara Lain2

265.904.628,31

0,34

7.

Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan


Negara Lain3

202.881.838,48

0,26

8.

PT Bank Windu Kentjana

201.204.507,31

0,26

9.

PT Bank Mega Tbk

189.200.595,34

0,24

10.

PT Bank Mega Tbk

189.200.595,34

0,24

Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (C) Terbesar


No.

Nama

per 31 Desember 2013

Jumlah Efek

Persentase (%)

1.

PT Bank Panin Tbk

85.675.969.570,00

82,07

2.

PT Bank Bukopin

5.939.722.856,20

5,69

3.

Bank DKI

4.425.821.903,65

4,24

4.

PT Bank Panin Tbk

4.209.881.754,39

4,03

5.

Bpk. Wiantono

1.230.410.599,54

1,18

6.

Arjuna Finance

575.398.022,74

0,55

7.

Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan


Negara Lain2

354.539.504,42

0,34

8.

Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan


Negara Lain2

270.509.117,97

0,26

9.

PT Bank Windu Kentjana

268.272.676,41

0,26

10.

PT Bank Mega Tbk

252.267.460,45

0,24

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

66

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XII (Q) Terbesar


per 31 Desember 2013
No.

Nama

Jumlah Efek

Persentase (%)

1.

PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT.

207.000.000.000

20,70

2.

PT Taspen (Persero) - THT

150.000.000.000

15,00

3.

BCA- TREASURY DEPT

100.000.000.000

10,00

4.

Dana Pensiun Pertamina

100.000.000.000

10,00

5.

DP BNI

51.000.000.000

5,10

6.

Dana Pensiun PLN

50.000.000.000

5,00

7.

DP. Telkom

50.000.000.000

5,00

8.

REKSA DANA DANAREKSA INVESTA FLEKSI VI

42.000.000.000

4,20

9.

DANA PENSIUN BRI

30.000.000.000

3,00

10.

Dana Pensiun Garuda Indonesia

19.000.000.000

1,90

Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XIII (R) Terbesar


per 31 Desember 2013

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

No.

Nama

Jumlah Efek

Persentase (%)

1.

PT Taspen (Persero) - THT

323.000.000.000

21,53

2.

BCA- TREASURY DEPT

231.000.000.000

15,40

3.

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)-DIVISI


TREASURY

100.000.000.000

6,67

4.

PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT.

74.000.000.000

4,93

5.

REKSA DANA BAHANA MAXIMA DINAMIS 2

66.000.000.000

4,40

6.

DANA PENSIUN BRI

60.000.000.000

4,00

7.

PT (PERSERO) ASURANSI KESEHATAN INDONESIA

50.000.000.000

3,33

8.

Dana Pensiun Pertamina

35.000.000.000

2,33

9.

Dana Pensiun Garuda Indonesia

32.000.000.000

2,13

10.

AAA OPTIMAL INCOME FUND

30.000.000.000

2,00

Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XIV (JM-10) Terbesar per 31 Desember 2013
No.

Nama

Jumlah Efek

Persentase (%)

1.

PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT.

230.000.000.000

23,00

2.

PERSERO ASURANSI KESEHATAN INDONESIA

100.000.000.000

10,00

3.

BCA- TREASURY DEPT

90.000.000.000

9,00

4.

PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

80.000.000.000

8,00

5.

PT AJ BRINGIN JIWA SEJAHTERA

58.000.000.000

5,80

6.

PT ASURANSI ASTRA BUANA

35.000.000.000

3,50

7.

REKSADANA OPTIMA PENDAPATAN ABADI

30.000.000.000

3,00

8.

RDPT TRIM Performa Dinamis Terbatas

29.900.000.000

2,99

9.

BNI TREASURY

25.000.000.000

2,50

10.

REKSA DANA MANDIRI INVESTA INVESTA


DANA PENDAPATAN OPTIMAL

25.000.000.000

2,50

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

67

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013


Seri S-Seri ATerbesar per 31 Desember 2013
No.

Nama

Jumlah Efek

Persentase (%)

1.

PT Bank Mandiri

150.000.000.000

21,43

2.

RD MANDIRI INVESTA PASAR UANG

115.000.000.000

16,43

3.

REKSA DANA EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE

72.000.000.000

10,29

4.

BDI Treasury ALM Family

60.000.000.000

8,57

5.

REKSA DANA MANULIFE INDONESIA MONEY MARKET FUND

60.000.000.000

8,57

6.

PT Bank DBS Indonesia - GFM

40.000.000.000

5,71

7.

DPLK AVIVA INDONESIA FD A1

34.000.000.000

4,86

8.

PT BANK RIAU KEPRI

32.000.000.000

4,57

9.

Treasury bank bjb

25.000.000.000

3,57

10.

Reksa Dana Schroder Dana Likuid A/C. 94474-4000

17.000.000.000

2,43

Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B
Terbesar per 31 Desember 2013
No.

Nama

Jumlah Efek

Persentase (%)

1.

PT. MANDIRI SEKURITAS

72.000.000.000

18,00

2.

PT Bank CIMB Niaga Tbk.

60.000.000.000

15,00

3.

PT Bank DBS Indonesia - GFM

60.000.000.000

15,00

4.

PT AIA FINANCIAL

50.000.000.000

12,50

5.

DP. Jasa marga

30.000.000.000

7,50

6.

DPLK Bank BNI

25.000.000.000

6,25

7.

PT BANK RIAU KEPRI

20.000.000.000

5,00

8.

YAYASAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI PT BRI

20.000.000.000

5,00

9.

Treasury bank bjb

10.000.000.000

2,50

10.

AJB Bumiputera 1912 Permata

10.000.000.000

2,50

Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C Terbesar
per 31 Desember 2013
No.

Nama

Jumlah Efek

Persentase (%)

1.

PT. MANDIRI SEKURITAS

200.000.000.000

20,00

2.

PT. Jamsostek (Persero) - Program NON JHT

100.000.000.000

10,00

3.

DPLK Bank BNI

70.000.000.000

7,00

4.

PT. Bank Internasional Indonesia

50.000.000.000

5,00

5.

Dana Pensiun Perkebunan

50.000.000.000

5,00

6.

PT. Askrindo

50.000.000.000

5,00

7.

PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

50.000.000.000

5,00

8.

PT Bank CIMB Niaga Tbk.

50.000.000.000

5,00

9.

PT INDONESIA INFRASTRUCTURE FINANCE

50.000.000.000

5,00

10.

DP BNI

30.000.000.000

3,00

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

68

Peristiwa
Penting

Identitas Perseroan

01

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

februari

21

februari

06

maret

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Sosialisasi Penerapan
Whistleblowing System untuk
Memperkuat GCG
Dalam rangka implementasi roadmap
GCG, dilakukan implementasi
Whistleblowing System yang dimulai
dengan sosialisasi penerapan Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System) di seluruh unit kerja terkait, baik
di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang.
Penerapan Whistleblowing System ini
diharapkan mampu menjadi sarana
pengendalian dan penanganan masalah
pelanggaran tata kelola perusahaan.

07

MARET

Pengoperasian E-toll pass di


Gerbang Tol Kapuk
Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama
Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman
dan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli
Zaini meresmikan pengoperasian lajur
khusus pembayaran tol untuk pengguna
e-Toll pass di Gerbang Tol Kapuk. Pada lajur
khusus ini, pengguna e-Toll pass dapat
membayar tol tanpa berhenti, dengan
kecepatan kendaraan rata-rata 20 km/jam.

Menteri PU Meninjau Progres


Proyek Jalan Tol di Jawa Timur
Dalam rangka percepatan pembangunan
infrastruktur jalan tol, Menteri Pekerjaan
Umum Djoko Kirmanto melakukan
kunjungan langsung ke proyek-proyek
pembangunan jalan tol di Jawa Timur
untuk melihat progres pembangunan jalan
tol dan mendapatkan masukan secara
langsung kendala-kendala yang dihadapi
di lapangan.

10

MARET

Family Gathering Jasa Marga


Jasa Marga mengadakan Family Gathering
di Bumi Perkemahan Cibubur yang dihadiri
oleh karyawan dan keluarga karyawan
Jasa Marga. Kegiatan yang diadakan dalam
rangka memperingati HUT Jasa Marga
ke-35 ini diharapkan dapat menyatukan
karyawan dan manajemen sehingga dapat
untuk sama-sama memajukan perusahaan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Peluncuran Visi, Misi dan Tata


Nilai Baru dalam Acara Jasa
Marga Award
Dalam rangka transformasi Perusahaan
dilakukan peluncuran Visi, Misi dan
Tata Nilai Perusahaan yang baru yang
dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan Jasa Marga Award. Jasa Marga
Award merupakan ajang kompetisi rutin
tahunan untuk memilih dan memberikan
penghargaan bagi karyawan dan cabang
yang memiliki kinerja terbaik.

14-20

APRIL

Pelatihan Petugas Operasional


oleh Kopassus
Dalam rangka meningkatkan motivasi
serta pembinaan disiplin dan mental
bagi para petugas operasional, Jasa
Marga bekerjasama dengan Batalyon 23
Grup 2 Kopassus mengadakan Pelatihan
Achievement Motivation Training di
Markas Batalyon 23 Grup 2, Bogor.

69

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

29

april

28

mei

Rapat Umum Pemegang


Saham Tahunan

Jasa Marga Raih Indonesia


Service Quality Award 2013

Jasa Marga mengadakan Rapat Umum


Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2013 di
Hotel Dharmawangsa.

Dalam ajang Service Quality Award 2013


yang diselenggarakan Carre-Center for
Customer Satisfaction & Loyalty (Carre
CCSL) dan Majalah Service Excelence ini,
Jasa Marga memperoleh Service Quality
Gold Award 2013 untuk kategori Toll Road.

11

02

juli

SEPTEMBER

27

juni

Jasa Marga Raih The 1st


Rangking of Indonesia The Best
Public Companies Category
Transportation
Jasa Marga memperoleh penghargaan
dari ajang Wealth Added Creator Award
2013 yang diselenggarakan oleh Majalah
SWA dan Stern Steward & Co. Jasa Marga
berhasil menjadi The 1st Rangking of
Indonesia The Best Public Companies
Based On Wai dan 19th Rangking of
Indonesia The Best Public Companies
Based on Wai (overall) 2013 Category
Transportation.

23

SEPTEMBER

Kerjasama Pengendalian
Gratifikasi dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)

Penerbitan Obligasi untuk


Refinancing dan Ekspansi
Perseroan

Peresmian Jalan Tol Nusa DuaNgurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali


Mandara)

Dalam rangka meningkatkan kualitas


GCG, Jasa Marga menandatangani MoU
dengan KPK untuk membangun sistem
pengendalian gratifikasi. KPK memberikan
bantuan dalam bentuk assessment atas
kesiapan Jasa Marga untuk menjalankan
program pengendalian gratifikasi serta
bimbingan teknis kepada Tim Program
Pengendalian Gratifikasi (PPG).

Dalam rangka refinancing obligasi yang


jatuh tempo dan mendukung ekspansi
Perseroan, Jasa Marga mengadakan Public
Expose Penerbitan Obligasi Berkelanjutan
I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S
dengan nilai Rp 2,1 triliun yang dibagi
menjadi 3 seri dengan nilai, tingkat bunga
dan waktu jatuh tempo yang berbeda.

Jalan tol di atas laut di Bali sepanjang 12


km diresmikan oleh Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono. Jalan tol yang diberi
nama Jalan Tol Bali Mandara ini merupakan
100% hasil karya anak bangsa dan resmi
beroperasi untuk publik pada tanggal 01
Oktober 2013.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

70

Peristiwa
Penting

Identitas Perseroan

03

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

OKTOBER

11

oktober

05

DESEMBER

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Penandatanganan MoU Tol Atas


Laut Jakarta-Surabaya
Bertempat di Plaza Sarinah diadakan
penandatanganan Nota Kesepahaman
(MoU) Persiapan Rencana Kerjasama
Pengusahaan Jalan Tol Atas Laut
Jakarta-Surabaya oleh 19 Direksi BUMN
yang tergabung dalam Konsorsium
Pembangunan Jalan Tol Atas Laut JakartaSurabaya dimana Jasa Marga sebagai
koordinator dari konsorsium tersebut.

06

DESEMBER

Jasa Marga Raih Dua


Penghargaan Kategori BUMN
Infrastruktur dan Implementasi
GCG Berdaya Saing Terbaik
Di penghujung tahun 2013, Jasa Marga
kembali menorehkan prestasi dengan
meraih penghargaan Anugerah BUMN
2013 pada dua kategori yaitu BUMN
Infrastruktur Berdaya Saing Terbaik dan
Implementasi GCG BUMN Terbuka Berdaya
Saing Terbaik versi BUMN Track.

Penyesuaian Tarif Tol 11 Ruas


Sebagai wujud komitmen Pemerintah
untuk melakukan penyesuaian tarif secara
berkala bagi ruas-ruas tol yang sudah
dinilai memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM), 11 ruas jalan tol Jasa
Marga mengalami penyesuaian tarif yang
besarnya disesuaikan dengan laju inflasi.

16

DESEMBER

Jasa Marga Raih Penghargaan di


Bidang Human Capital
Jasa Marga menerima penghargaan sebagai
Best CEO Commitment on Human Capital
Management dan Best of Human Capital Initiative
(Career Management) di ajang Indonesia Human
Capital Study (IHCS) yang diadakan oleh Dunamis
Human Capital bekerja sama dengan Majalah
Business Review. IHCS dilaksanakan untuk
mengukur keefektivitasan pengelolaan Human
Capital yang diterapkan di berbagai
perusahaan di Indonesia.

27

DESEMBER

Jasa Marga Raih Penghargaan


Indonesia Trusted Companies

Pengoperasian Ruas Tol JORR W2


Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug

Jasa Marga kembali menorehkan


tinta emas di ajang Indonesia Good
Corporate Governance Award
2013. Bertempat di Ballroom Hotel
Intercontinental Jakarta, Jasa Marga
berhasil meraih penghargaan Indonesia
Trusted Company yang diikuti 776
perusahaan publik, BUMN, BUMD,
Perusahaan Swasta dan Lembaga
Bisnis Syariah.

Di akhir tahun 2013, Menteri Pekerjaan


Umum Djoko Kirmanto didampingi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
meresmikan pengoperasian Jalan Tol
Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR
W2) Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug
sepanjang 5,7 km.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Penghargaan yang
Diterima Perseroan

71

Menuju Pertumbuhan
Leading
Up to The NextBerikutnya
Growth

Jakarta, 26 Februari 2013

Jakarta, 04 Maret 2013

Jakarta, 07 Maret 2013

Jakarta, 19 Mei 2013

Indonesia Quality &

Penghargaan dari Komite

Contact Center Service

Penghargaan dari Kementerian

Productivity Award

Olahraga Nasional Indonesia

Excellence Award (CCSEA)

Negara BUMN atas pencapaian

predikat Emerging Industry

atas kepedulian Jasa Marga

untuk Jasa Marga Traffic

kinerja dan terobosan yang

Leader dari Indonesia Quality

terhadap mantan atlet

Information Center (JMTIC)

dilakukan Jasa Marga dalam

& Productivity Management

berprestasi Indonesia.

dengan predikat Excellent

mempercepat pembangunan

dalam Service Performance

Jalan Tol Bali Mandara.

Association (IQPMA).

untuk kategori Public


Service. Penghargaan ini
diberikan oleh Carre-Canter
for Customer Satisfaction &
Loyalty dan Majalah
Service Excellence.

Jakarta, 19 Mei 2013

Jakarta, 19 Mei 2013

Jakarta, 28 Mei 2013

Jakarta, 27 Juni 2013

Kementerian Negara BUMN

Penghargaan dari

Service Quality Gold Award

Wealth Added Creator Award

memberikan penghargaan

Kementerian Negara

2013 untuk kategori Toll

Penghargaan Wealth Added

kepada Jasa Marga atas

BUMN atas pencapaian

Road dari Carre-Center for

Creator Award dari Majalah

pencapaian kinerja

kinerja dan terobosan

Customer Satisfaction &

SWA dan Stern Steward & Co.

dan terobosan

yang dilakukan Jasa

Loyalty (Carre CCSL) dan

sebagai The 1st Rangking

yang dilakukan

Marga dalam Pelaksanaan

Majalah Service Excelence.

of Indonesia The Best Public

dalam Penggagas

Program BUMN Peduli.

Proyek Monorel.

Companies Based On Wai dan


19th Rangking of Indonesia
The Best Public Companies
Based on Wai (overall) 2013
Category Transportation.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

72

Penghargaan yang Diterima Perseroan

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Jakarta, 02 Juli 2013

Jakarta, 18 Juli 2013

Jakarta, 31 Juli 2013

Jakarta, 31 Juli 2013

Pengembangan
Proyek Baru

Bisnis Indonesia Award

The 9th National Customer

Sustainable and Responsible

BUMN Marketing Award 2013

2013 (BIA 2013)

Service Championship 2013

Invesment Index (SRI) KEHATI

penghargaan Bronze kategori

Kategori Sektor

kategori Most Empowered

Appreciation 2013

tactical dan penghargaan Silver

Infrastruktur, Transportasi

Team Leader, Most Improved

dari Yayasan KEHATI.

kategori strategic.

dan Utilitas Terbaik dari

Frontliner serta Case Study

Harian Bisnis Indonesia.

of The Year 2013 dari

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Carre Centre for Customer


Satisfaction & Loyalty

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

(Carre CCSL).

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Jakarta, 28 Agustus 2013

Jakarta, September 2013

Jakarta, 24 September 2013

Jakarta, 30 Oktober 2013

MNC Bussiness Award

Indonesias Top 50 Company

Anugerah Business Review

Best State-Owned Enterprises

Kategori The Best

Excellent Achievement

2013 sebagai The Best Potential

2013 dalam acara The 5th

Emiten Transportation,

diselenggarakan oleh

CEO of The Year 2013 kategori

IICD Corporate Govenance

Communication, Electric,

Koran Sindo.

Visionary, Peringkat III The Best

Conference and Award.

Gas Services, Highway

Operation Management of

Management

The Year 2013, Peringkat III The

Services Industry.

Best GCG Implementation of


The Year 2013, Peringkat III The
Best Corporation for Learning
Organization of The Year 2013
serta penghargaan sebagai The
Best Corporate of The Year 2013
Peringkat IV.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

73

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Jakarta, 30 Oktober 2013

Jakarta, 06 Oktober 2013

Jakarta, 05 Desember 2013

Jakarta, 06 Desember 2013

The 4th Infobank Award 2013

Global Performance Excellent

Indonesia Human Capital

Anugerah BUMN 2013

sebagai BUMN Kategori

Award World Class Large

Study (IHCS) sebagai Best CEO

Peringkat III BUMN

Industri Non Keuangan

Service Organization dari Asia

Commitment on Human Capital

Infrastruktur Berdaya Saing

dengan Predikat Sangat

Pacific Quality Organization.

Management dan Best of

Terbaik dan Peringkat III GCG

Human Capital Initiative (Career

Terbaik kategori

Management) yang diadakan

BUMN Terbuka.

Bagus atas Kinerja Keuangan.

oleh Dunami Human Capital


bekerja sama dengan Majalah
Business Review.

Sertifikasi Mutu
Pengelolaan Jalan
Tol
Seluruh Kantor Cabang Jasa
Marga telah mendapatkan
sertifikat mutu pengoperasian
jalan tol.

Jakarta, 16 Desember 2013


Indonesia Good Corporate
Governance Award 2013
Indonesia Trusted Companies.

Tabel Sertifikasi Mutu Pengoperasian Jalan Tol Jasa Marga


No.

Cabang

Sertifikasi ISO
Sejak
(tgl-bln-thn)

Masa Validitas/Berlaku
Sertifikat ISO 9001:2008
(tgl-bln-thn)

1.

Jagorawi

10-01-2000

23-08-0211 s.d. 23-08-2014

2.

Surabaya-Gempol

19-04-2001

19-04-2013 s.d. 19-04-2016

3.

Palikanci

21-07-2004

21-07-2013 s.d. 21-07-2016

4.

Belmera

12-10-2004

12-10-2013 s.d. 12-10-2016

5.

Jakarta-Tangerang*

22-12-2004

22-12-2010 s.d. 22-12-2013

6.

Semarang

06-01-2005

06-01-2011 s.d. 06-01-2014

7.

Jakarta-Cikampek

04-02-2005

04-02-2011 s.d. 04-02-2014

8.

Cawang-Tomang-Cengkareng

15-02-2005

15-02-2011 s.d. 15-02-2014

9.

Purbaleunyi*

22-12-2005

22-12-2010 s.d. 22-12-2013

* Proses resertifikasi sudah dilakukan, namum sertifikat belum dikeluarkan oleh SGS.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

74

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Laporan Manajemen

Laporan
Dewan
Komisaris

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Transformasi Perusahaan
untuk memperkokoh posisi
Perusahaan sebagai Industry
Leader dalam Bisnis Jalan Tol

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

75

Menuju Pertumbuhan Berikutnya


Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Agoes Widjanarko
Agoes Widjanarko
Komisaris
UtamaUtama
Komisaris

Pemegang Saham yang


terhormat,

Independen. Dalam rangka meningkatkan

tahun 2013 terdiri dari 7 (tujuh) perspektif

efisiensi dan efektifitas fungsi pengawasan

dan 18 indikator kinerja. Langkah-langkah

dan pemberian nasehat, dilakukan

ini dilakukan dengan tujuan agar selalu

Pertama-tama kami mengucapkan puji

pembagian tugas masing-masing anggota

tercipta peningkatan kinerja Dewan

syukur ke hadirat Allah SWT atas segala

Komisaris sebagaimana diatur dalam Surat

Komisaris dalam mengemban pelaksanaan

berkah dan rakhmat-Nya sehingga

Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-

tugas pengawasan dan pemberian

tugas-tugas Dewan Komisaris sepanjang

0031/II/2012 tanggal 20 Februari 2012.

nasihat kepada Direksi dalam

tahun 2013 dapat dilalui dengan baik.

Selain itu, Dewan Komisaris juga telah

pengelolaan Perseroan.

Seiring dengan berakhirnya tahun buku

menetapkan indikator kinerja kunci (key

2013 tersebut, bersama ini kami laporkan

performance indicator/KPI) berlandaskan

Berdasarkan hasil self assessment

pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dan

pada beberapa parameter sesuai dengan

evaluasi capaian KPI Dewan Komisaris

pemberian saran/rekomendasi terhadap

Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-

tahun 2013 diperoleh skor KPI sebesar

pengelolaan Perseroan untuk tahun 2013.

01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011

93,78%, lebih baik dibanding capaian

yang kemudian dijabarkan lebih lanjut

tahun lalu sebesar 91,08%. Selain itu,

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham

melalui Surat Keputusan Sekretaris Menteri

berdasarkan hasil penilaian dari Konsultan

Luar Biasa Jasa Marga pada tanggal 30

Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012

Independen terhadap pelaksanaan

Januari 2012, susunan anggota Dewan

tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good

Komisaris tidak mengalami perubahan,

Parameter Penilaian dan Evaluasi atas

Corporate Governance/GCG) di lingkungan

dengan komposisi yang terdiri dari 1 (satu)

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang

Dewan Komisaris, skor capaian GCG juga

orang anggota Komisaris sebagai Komisaris

Baik (Good Corporate Governance) pada

mengalami peningkatan, dari sebelumnya

Utama, 3 (tiga) orang anggota Komisaris,

BUMN. Sebagai gambaran dapat kami

94,60% pada tahun 2012 meningkat

dan 2 (dua) orang anggota Komisaris

sampaikan bahwa KPI Dewan Komisaris

menjadi 95,01% pada tahun 2013. Kinerja

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

76

Identitas Perseroan
Profil Perseroan

Usaha pengembangan
yang dilakukan Perusahaan
berdampak positif dengan
terus bertumbuhnya Asset
Perusahaan

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

positif ini tercapai berkat kerja sama

mengingat saat ini Perseroan sedang dalam

1-3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Saat ini, berkat

yang baik Dewan Komisaris dan

tahap ekspansi dimana 9 (sembilan) proyek

kerja sama dan kerja keras berbagai pihak,

Direksi serta jajaran manajemen

konstruksi jalan tol baru sedang dalam tahap

sebagian besar kendala lahan pada Seksi 4

sehingga berbagai rekomendasi

pengerjaan. Dengan berbagai kondisi ini,

Ciledug-Ulujami telah dapat diselesaikan.

perbaikan sesuai hasil penilaian

Perseroan masih mampu mencatat Laba

Diharapkan pada paruh pertama tahun

tahun 2012 dapat dijalankan dan

Bersih tahun 2013 sebesar Rp1.336,32 miliar,

2014, Seksi 4 Ciledug-Ulujami telah dapat

pada saat bersamaan berbagai

menurun bila dibandingkan tahun 2012

diselesaikan dan dioperasikan sehingga

capaian kinerja sebelumnya tetap

yang mencapai Rp1.602,09 miliar. Namun

jaringan JORR (Jakarta Outer Ring Road)

dapat dipertahankan.

capaian Laba Bersih tahun 2013 tersebut

dapat sepenuhnya beroperasi. Ruas Jalan

15,72% lebih tinggi dari target tahun 2013.

Tol JORR W2 Utara sangat strategis karena

Sepanjang tahun 2013, pencapaian

Prospek keuangan Perseroan ke depan

diperkirakan dapat mengurangi kemacetan

positif juga diraih dalam bidang

juga akan semakin baik seiring dengan

dan kepadatan lalu lintas Jalan Tol Dalam

keuangan dan pengembangan

diturunkannya beban bunga hutang melalui

Kota Jakarta secara signifikan, sehingga akan

usaha. Hal ini tercapai berkat

program refinancing yang dibiayai dengan

meningkatkan kelancaran arus barang dan

kerjasama dan kerja keras

penerbitan obligasi sebesar Rp2,1 triliun

jasa serta manusia di wilayah DKI Jakarta

Direksi dan jajaran manajemen

pada bulan September tahun 2013.

dan sekitarnya. Selain kedua tol tersebut,


Dewan Komisaris senantiasa mendorong

di bawahnya serta pengawasan


yang efektif dan intensif dari

Capaian keuangan ini diimbangi dengan

agar penyelesaian proyek-proyek jalan

Dewan Komisaris. Dalam bidang

kinerja pengembangan usaha yang pada

tol lainnya akan selesai sesuai dengan

keuangan, pendapatan tol dan

tahun 2013 berhasil menyelesaikan dan

jadwal yang telah ditetapkan pada tahun

non tol berhasil meningkat dan

mengoperasikan 2 (dua) proyek jalan

2014, seperti Jalan Tol Gempol-Pandaan

dibarengi dengan efisiensi usaha.

tol baru. Pertama, Jalan Tol Nusa Dua-

(13,6 km), Jalan Tol Semarang Solo Ruas

Capaian Efisiensi usaha perlu

Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km. Jalan

Ungaran-Bawen (12,3 km), JORR W2 Utara

mendapatkan perhatian tersendiri

tol ini sangat penting untuk membantu

Seksi 4 Ciledug-Ulujami (2 km), BORR Seksi

mengingat tekanan kenaikan

mengurangi kepadatan lalu lintas di Bali,

2A Kedung Halang-Kedung Badak (1,95

biaya yang meningkat dibanding

khususnya pada jalur sepanjang Nusa

km), dan Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-

tahun lalu. Salah satunya adalah

Dua-Bandara Ngurah Rai-Tanjung Benoa.

Rembang (13,9 km).

peningkatan biaya Sumber Daya

Selain itu, jalan tol ini juga merupakan

Manusia terkait dengan kebijakan

salah satu infrastruktur pendukung yang

Permasalahan utama yang selama ini

Pemerintah untuk menghapuskan

dipersiapkan oleh Pemerintah untuk

dihadapi dalam penyelesaian jalan tol

tenaga alih daya. Selain itu,

menyukseskan pelaksanaan konferensi APEC

baru adalah lambatnya pembebasan

beban investasi juga meningkat

di Bali. Kedua, Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi

lahan. Dengan melihat pada kompleksitas

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

77

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

permasalahan pembebasan lahan, Dewan

Selain penambahan panjang jalan tol,

pada tahap-tahap awal masih mengalami

Komisaris selalu memberikan masukan-

Dewan Komisaris juga selalu menempatkan

defisit karena traffic yang baru terbentuk.

masukan kepada Direksi serta memfasilitasi

aspek pemenuhan Standar Pelayanan

Dalam perkembangannya, pendapatan

koordinasi dengan instansi terkait untuk

Minimal (SPM) sebagai prioritas utama. Ini

non tol pada tahun 2013 meningkat secara

membantu penyelesaian masalah-masalah

merupakan tanggung jawab Perseroan

signifikan bila dibandingkan tahun-tahun

dalam pembebasan lahan. Koordinasi dan

dalam memberikan pelayanan kepada

sebelumnya. Pendapatan non tol tahun

komunikasi yang harmonis antara para

masyarakat pengguna jalan tol. Dalam

2013 mencapai Rp508,20 miliar, meningkat

pemangku kepentingan pembebasan lahan

kerangka pemenuhan SPM ini, Dewan

hingga lebih dari 2 kali dibanding capaian

terbukti menjadi kunci dalam mempercepat

Komisaris dan Direksi senantiasa berupaya

tahun 2012 sebesar Rp 143,47 miliar.

pembebasan lahan. Langkah-langkah ini

agar SPM ruas-ruas jalan tol yang dikelola

Dalam hal ini, Dewan Komisaris telah

akan dilanjutkan untuk menjaga agar target

Jasa Marga dapat memenuhi standar yang

melakukan review dan memberikan

Perseroan dalam menambah panjang jalan

telah ditetapkan BPJT dan bahkan lebih

rekomendasi terkait penajaman kebijakan

tol dapat terpenuhi. Selain itu, penyelesaian

tinggi. Sejalan dengan langkah ini, maka

dan strategi investasi usaha lain, termasuk

jalan-jalan tol baru sesuai target juga

telah dilakukan review terhadap sistem

mengkaji aspek legal dan administrasi.

merupakan salah bentuk dukungan kepada

pemenuhan SPM, yang kemudian dibarengi

Pada tahun 2013, juga telah dibentuk

Pemerintah dalam hal pembangunan

dengan berbagai upaya peningkatan

Anak Perusahaan di bidang properti serta

infrastruktur untuk memperlancar arus

kapasitas SDM dalam rangka pemenuhan

menyarankan perlunya repositioning

barang dan jasa, serta mendukung realisasi

human capital readiness dan berbagai

terhadap bisnis inti Anak Perusahaan

program MP3EI Pemerintah.

upaya lainnya, termasuk perbaikan sistem

non tol di bidang pemeliharaan jalan

pemeliharaan jalan tol.

tol. Langkah-langkah ini akan kembali


dipertajam dan dilanjutkan pada tahun

Kebijakan Pemerintah yang giat


mendorong pembangunan infrastruktur

Dalam hal operasi jalan tol untuk

2014 agar pencapaian pendapatan usaha

untuk pengembangan kawasan dan

meningkatkan pelayanan kepada

lain tahun 2014 sesuai target yang

pertumbuhan ekonomi tersebut, pada

masyarakat, Dewan Komisaris juga

telah ditetapkan.

satu sisi mencerminkan adanya prospek

mendorong agar pemanfaatan teknologi

positif bagi bisnis jalan tol. Namun pada

informasi dalam sistem pembayaran jalan

Pemegang Saham yang terhormat, selain

saat bersamaan juga berarti semakin

tol dapat diperluas. Langkah konkrit yang

hal-hal yang kami sampaikan di atas,

meningkatnya persaingan dalam bisnis

dilakukan adalah dengan memperbanyak

pada kesempatan ini kami juga akan

jalan tol. Oleh karena itu, Dewan Komisaris

pemasangan GTO (Gardu Tol Otomatis)

melaporkan mengenai hasil pemenuhan

senantiasa mendorong Direksi untuk

untuk meningkatkan penetrasi e-Toll Card

pelaksanaan kewajiban-kewajiban lain dari

memperdalam dan meningkatkan kualitas

dan penggunaan OBU (On Board Unit).

Dewan Komisaris dalam mengawasi dan

kajian proyek-proyek investasi sebagai

Dengan memperbanyak GTO diharapkan

memberikan nasihat kepada Direksi yang

dasar dalam melakukan investasi sesuai

akan meningkatkan kelancaran transaksi

mencakup hal-hal sebagai berikut:

dengan kebijakan dan strategi investasi

dan mengurangi kemacetan akibat antrian

yang telah digariskan Dewan Komisaris.

pada saat melakukan transaksi pembayaran

Penilaian ATAS Kinerja Direksi

Perkembangan bisnis yang dinamis juga

tol. Langkah ini juga merupakan salah

Mengacu pada Kontrak Manajemen antara

menuntut Perseroan senantiasa peka

satu upaya meningkatkan pendapatan

Direksi dengan Dewan Komisaris Tahun

dalam menangkap peluang dan sekaligus

tol. Pemasangan GTO ini diharapkan terus

2013 dan melalui evaluasi dan kajian atas

melakukan adaptasi terhadap perubahan

meningkat dan ditargetkan akan mencapai

Laporan-laporan Manajemen Triwulan 1,

lingkungan bisnis. Sejalan dengan hal

80% pada akhir tahun 2015.

2, 3 dan 4 Tahun 2013, Dewan Komisaris

tersebut, pada tahun 2013, telah dilakukan

dapat melakukan penilaian atas kinerja

review terhadap Rencana Jangka Panjang

Dewan Komisaris juga memberikan

korporat dan kinerja individual Direksi

Perseroan yang kemudian hasilnya

perhatian yang tinggi terhadap

dalam bidangnya masing-masing. Pada

ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang

pendapatan usaha lain (non tol). Potensi

umumnya capaian KPI masing-masing

Perusahaan (RJPP) Tahun 2013-2017 dan

pengembangan bisnis non tol, baik yang

Direksi telah melampaui target dan

menjadi pedoman dalam penyusunan RKAP

bersifat mendukung pelayanan jalan

mendapatkan penilaian baik atau cukup

tahun 2014. RJPP 2013-2017 dan RKAP 2014

tol maupun yang berupa pemanfaatan/

memuaskan. Berdasarkan hasil penilaian

tersebut kemudian disosialisasikan kepada

optimalisasi nilai bisnis dari akses jalan tol,

tersebut, Dewan Komisaris berpandangan

seluruh Kepala Cabang, Unit Kerja, dan

sangat menjanjikan. Pendapatan usaha

bahwa Direksi telah melakukan dengan

Direksi Anak-anak Perusahaan Jasa Marga

lain ini dapat menjadi pengaman (buffer)

baik pengelolaan Perseroan pada

dimana Jasa Marga sebagai pemegang

terhadap pendapatan ruas-ruas jalan

tahun 2013.

saham mayoritas.

tol yang baru beroperasi yang biasanya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

78

Identitas Perseroan

Ke depan, Dewan Komisaris tetap

pendapatan. Dalam RJPP tersebut, Jasa

itu, pembahasan dan evaluasi progres

Profil Perseroan

meminta agar Direksi senantiasa

Marga ditargetkan untuk mengoperasikan

penyelesaian proyek jalan tol baru telah

mencermati perkembangan

jalan tol sepanjang 738 km dengan

ditetapkan sebagai salah satu agenda

situasi ekonomi, perubahan

pendapatan di atas Rp9,9 triliun, sehingga

dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris-

Ikhtisar 2013

lingkungan bisnis, serta

dapat meningkatkan laba dan memberikan

Direksi yang dilaksanakan 1 (satu) kali

Laporan
Manajemen

persaingan usaha yang semakin

pelayanan prima bagi para pengguna

dalam sebulan. Langkah-langkah ini

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

ketat. Permasalahan pengadaan

jalan tol.

dimaksudkan untuk meningkatkan

lahan menjadi perhatian utama

Transformasi
Jasa Marga

efektifitas pengawasan Dewan Komisaris

agar penyelesaian proyek-proyek

Secara umum juga dapat kami laporkan

dan sekaligus mempercepat realisasi dan

Pengembangan
Proyek Baru

jalan tol baru dapat tepat waktu.

bahwa pengawasan terhadap realisasi

tindak lanjut terhadap saran, masukan dan

Pengelolaan
Human Capital

Selain itu, Dewan Komisaris selalu

pencapaian sasaran-sasaran RKAP tahun

rekomendasi Dewan Komisaris terhadap

menekankan agar pemenuhan

2013 dilakukan secara ketat sesuai dengan

berbagai permasalahan yang dihadapi

Tata Kelola
Perusahaan

SPM selalu memperhatikan

Program Kerja Dewan Komisaris Tahun

di lapangan. Hal ini dapat terlihat dari

tingkat kepuasan pengguna jalan

2013. Pada Semester I Tahun Buku 2013

beroperasinya 2 (dua) ruas tol baru pada

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

tol yang dicerminkan dari hasil

dilakukan review dan evaluasi, khususnya

tahun 2013, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-

survey pelanggan. Hal ini karena

terhadap realisasi Capex dan biaya

Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara)

pemenuhan SPM bukan hanya

operasional Perseroan tahun 2013. Hasil

di Bali, serta Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi

sebatas pemenuhan persyaratan

evaluasi yang berupa masukan-masukan

1, 2, dan 3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Selain

kenaikan tarif, namun lebih

dan rekomendasi untuk mempertajam

melalui penyelesaian jalan-jalan tol baru,

pada pemenuhan kepuasan

pencapaian target sasaran usaha, dan

Dewan Komisaris juga mendorong Direksi

pengguna jalan tol sebagai wujud

meningkatkan efektivitas serta efisiensi

untuk melakukan penambahan jalan tol

penjabaran dari Visi, Misi, dan Tata

usaha agar Laba Usaha dan Laba Bersih

melalui melalui program akuisisi ruas-ruas

Nilai Perseroan.

Perseroan tercapai sesuai target. Masukan

jalan tol baru, khususnya ruas-ruas tol yang

dan rekomendasi atas review RKAP Tahun

terhenti kelanjutannya namun mempunyai

Pandangan atas Prospek


Usaha yang Disusun
Direksi

2013 juga dipakai sebagai bahan masukan

tingkat kelayakan finansial memadai

Direksi dalam menetapkan strategi,

dan berdampak strategis bagi

sasaran dan asumsi dalam menyiapkan

pengembangan kawasan.

Perkembangan yang cukup

usulan RKAP Tahun 2014, sehingga

dinamis dalam bisnis jalan tol dan

usulan dapat selesai pada waktunya,

persaingan yang semakin ketat

yaitu 60 hari sebelum berakhirnya tahun

PENILAIAN KINERJA KOMITE DI


BAWAH DEWAN KOMISARIS

menuntut adanya penajaman

anggaran berjalan. Usulan dimaksud

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya

kebijakan dan strategi serta

telah dikaji secara mendalam oleh

Dewan Komisaris dibantu oleh Komite

perubahan-perubahan target

Dewan Komisaris dengan dibantu oleh

Audit serta Komite Investasi dan Risiko

jangka panjang perusahaan. Hal

Komite Audit dan Komite Investasi dan

Usaha untuk memberikan masukan

tersebut telah dilakukan dengan

Risiko Usaha. Setelah melalui kajian dan

dan pandangan terhadap pengelolaan

melakukan revisi terhadap

pembahasan yang mendalam akhirnya,

Perseroan yang dijalankan Direksi.

RJPP tahun 2010-2014 menjadi

RKAP Tahun 2014 ditetapkan pada awal

RJPP tahun 2013-2017. Dalam

bulan November 2013.

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

RJPP 2013-2017, dilakukan

Pada tahun 2013, Komite Audit telah


merealisasikan seluruh 9 (sembilan)

penajaman kebijakan, strategi

Sebagai upaya untuk mendorong

program kerja yang telah disusun.

dan penyesuaian sasaran jangka

penyelesaian jalan-jalan tol baru dan

Program-program yang telah dijalankan

panjang Perseroan dengan

pemenuhan SPM pada ruas-ruas yang

tersebut dipandang mampu dalam

tetap mengedepankan pada

telah beroperasi, Dewan Komisaris secara

membantu tercapainya tugas dan fungsi

pertumbuhan aset yang dibarengi

rutin melakukan kunjungan ke Cabang

Dewan Komisaris dalam hal: meningkatkan

dengan pertumbuhan ekuitas dan

dan Proyek-proyek Jalan Tol Baru. Selain

efisiensi dan efektivitas pelaksanaan RKAP

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

79

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Tahun 2013 baik oleh cabang maupun

Penutup

dan keberhasilan Direksi beserta seluruh

unit kerja, mempertajam penyusunan

Sebagai akhir dari laporan Dewan

jajarannya dalam meningkatkan kinerja

RKAP tahun 2014, meningkatkan

Komisaris tahun 2013, dapat kami

Perseroan tahun buku 2013. Ucapan

efektivitas sistem pengendalian intern

laporkan bahwa Dewan Komisaris telah

terima kasih juga kami sampaikan kepada

baik aspek keuangan maupun operasional

membantu dan mengarahkan Direksi

seluruh pemangku kepentingan atas

seperti pengamanan pengumpulan

dalam mempersiapkan RUPS Tahunan

dukungan dan kerja samanya selama

tol, pemenuhan SPM, mendorong

Tahun Buku 2012 sehingga RUPS

ini. Kami berharap pola kerja sama yang

dan memastikan kepatuhan Direksi

telah diselenggarakan dengan baik

telah terjalin dengan baik ini dapat terus

untuk memenuhi ketentuan peraturan

sesuai dengan jadwal dan materi yang

dipelihara dan ditingkatkan lagi demi

perundang-undangan yang berlaku serta

direncanakan. Dalam RUPS tersebut

kepentingan Perseroan pada tahun-

pengadaan Kantor Akuntan Publik tepat

juga telah disetujui penunjukan Kantor

tahun mendatang, dan tentunya terus

pada waktunya.

Akuntan Publik, yang pengadaannya

memberikan kontribusi positif bagi

dilakukan oleh Dewan Komisris, untuk

masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Sementara itu, Komite Investasi dan

mengaudit tahun buku 2013. Selain itu,

Akhir kata, bersama Direksi dan seluruh

Resiko Usaha (KIRU) telah menyusun 9

untuk mendukung penerapan Tata Kelola

jajaran PT Jasa Marga (Persero) Tbk., kami

(sembilan) program kerja yang dijabarkan

Perusahaan yang Baik (GCG) khususnya

senantiasa berkomitmen membangun

dalam 19 kegiatan yang antara lain

di lingkungan Dewan Komisaris, seluruh

dan menjadikan Jasa Marga sebagai aset

meliputi pemantauan, evaluasi, analisa

rekomendasi dari hasil penilaian konsultan

nasional yang berkembang dengan baik di

dan kajian dengan target output masing-

GCG tahun 2012 telah dipenuhi dan

masa kini dan yang akan datang.

masing berbentuk laporan. Dewan

dilaksanakan oleh Dewan Komisaris,

Komisaris menilai subtansi laporan,

salah satunya dengan melakukan revisi

saran dan masukan yang disampaikan

Buku Pedoman (Board Manual) Dewan

cukup signifikan dan bermanfaat,

Komisaris dan Direksi.

mempertajam efektivitas rencana investasi


pengembangan usaha tol dan non tol,

Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan

serta meningkatkan budaya sadar risiko

kami untuk menyampaikan ucapan

dan pelaksanaan manajemen risiko usaha,

selamat dan terima kasih atas kerja sama

termasuk mitigasinya.

Agoes Widjanarko
Komisaris Utama

Ibnu Purna

Akhmad Syakhroza

Joyo Winoto

Komisaris

Komisaris

Komisaris

Mayjen. (Purn). Samsoedin

Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto

Komisaris Independen

Komisaris Independen

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

80

Profil
Dewan Komisaris

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Agoes Widjanarko
Komisaris Utama

Menjabat sebagai Komisaris Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa


tanggal 30 Januari 2012.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Bidang Konstruksi di Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya (1979) dan S2 bidang Infrastructure Planning di
University Stuttgart, Jerman Barat (1987).
Saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan
Umum (2008-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (2007-2012), Direktur Jenderal Cipta Karya,
Departemen Pekerjaan Umum (2005-2008), Staf Ahli Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat
(2003-2005) dan Direktur Pembiayaan Perumahan, Direktorat Jenderal
Permukiman, Departemen Kimpraswil (2001-2003).
Usia per 31 Desember 2013 adalah 59 tahun.

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa


tanggal 30 Januari 2012.
Menyelesaikan pendidikan S1 Ekonomi di Universitas Airlangga Surabaya,
dan meraih gelar S2 Master of Arts dari University of Flinders, Australia.
Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Kabinet (2011-Sekarang).
Sebelumnya selain menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Sekretaris
Negara (2010) dan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Dukungan
Kebijakan (2007-2010), juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT
Kawasan Berikat Nusantara (2007-2012).
Usia per 31 Desember 2013 adalah 59 tahun.

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Ibnu Purna
Komisaris

Akhmad Syakhroza
Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara


BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris
diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan dipilih
kembali sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30
Januari 2012.
Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (1987), S2 bidang Accounting, Finance and Information System di
Cleveland State University, Ohio, USA (1991), S3 bidang Organization Behavior
and Management Accounting di Faculty of Business and Public Management
Edith Cowan University, Perth, Australia (2002).
Saat ini juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Keuangan SKK Migas, Anggota
Badan Supervisi Bank Indonesia (Maret 2010-sekarang), Staf Pengajar
Tetap Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia pada Program S1, S2 dan S3
(1986-sekarang) dan Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(2004-sekarang). Pernah menjabat sebagai Deputi Pengendalian Keuangan SKK
Migas (2011-2013), Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (20092011), Kepala Pusat Pengembangan Akuntansi FEUI (2002-Juli 2009), Tenaga Ahli
Badan Pemeriksa Keuangan RI (2005-2007) dan Penasehat Ekonomi & Investasi
Gubernur Provinsi Lampung (2006). Sebelumnya pernah berkarir di Citibank
Jakarta (1989-1990), Bimantara Group (1988-1989) dan Kantor Akuntan Publik
Amir Abadi Jusuf (1986-1988).
Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

81

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 09 Januari 2008 berdasarkan


Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 09 Januari 2008.
Meraih gelar PhD (Bidang Ekonomi Politik Sumber Daya dan Wilayah) dari
Department of Resource Development, Michigan State University, USA (1995).
Pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia (Juli 2005-Juni 2012). Sebelumnya menjabat Direktur Pangan,
Pertanian, dan Pengairan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Republik
Indonesia; Kepala Biro Pangan, Pertanian dan Pengairan Bappenas; dan
Kepala Biro Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Bappenas. Saat ini masih aktif
sebagai Direktur Senior Brighten Institute Bogor, dan sebagai Dosen di Institut

Joyo Winoto
Komisaris

Pertanian Bogor.
Usia per 31 Desember 2013 adalah 52 tahun.

Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara


BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris
diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan
diangkat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS
Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
Meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Negara dan Magister Manajemen
dari Universitas Philipina (UPI).
Karier militer penting sebelumnya pernah menjabat sebagai Koordinator Staf
Ahli KASAD (1996), Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat
(1995), Komandan Pusat Kesenjataan Artileri AD (1993), Komandan Resort Militer
162 Kodam Udayana (1988), Komandan Pusat Pendidikan Artileri AD (1985),

Mayjen. (Purn).
Samsoedin

Komandan Resimen dari ARMED 2 KOSTRAD (1983) dan Komandan Distrik

Komisaris Independen

PT Telekomindo Prima Bhakti (2000), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Militer, Komandan Batalion ARMED. Sebelumnya pernah juga menjadi Komisaris


Republik Indonesia (1997-1999) serta Widyaiswara Utama Lemhanas (1996).
Usia per 31 Desember 2013 adalah 71 tahun.

Diangkat menjadi Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara


BUMN No. RIS-292/D.VI.MBU/2007 tanggal 12 September 2007. Menjabat
kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar
Biasa tanggal 30 Januari 2012.
Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Lampung dan
S2 Magister Hukum Universitas Lampung. Merupakan lulusan Akademi
Kepolisian tahun 1973 dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1981,
Sekolah Staf & Pimpinan POLRI (Sespimpol) di Lembang Jawa Barat (19851986), Sekolah Staf & Komando Gabungan ABRI (Seskogab) di Bandung, Jawa
Barat (1995-1996).

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron
Primanto
Komisaris Independen

Purnawirawan POLRI dengan jabatan terakhir sebagai Gubernur Akademi


Kepolisian di Semarang dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi. Pernah
juga menjabat sebagai Kapolda Lampung (2002) dan Kapoltabes Medan
(1996).

Usia per 31 Desember 2013 adalah 64 tahun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

82

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Laporan Manajemen

Laporan
Direksi

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Tahun 2013 Perseroan


mengambil langkah strategis
untuk melakukan transformasi
dalam rangka memperkokoh
posisi Perseroan dalam Jangka
Panjang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

83

Menuju Pertumbuhan Berikutnya


Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Adityawarman
Direktur Utama

Pemegang Saham yang


terhormat,
Tahun 2013 adalah merupakan tonggak
yang penting dalam perjalanan Jasa
Marga kedepan untuk terus tumbuh dan
berkembang mempertahankan posisi
sebagai pemimpin di Industri Jalan Tol.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah
kami menyampaikan Laporan
Tahunan 2013 yang menggambarkan
pencapaian kinerja Perseroan tahun
2013, serta berbagai upaya Manajemen
dalam melakukan transformasi
untuk meningkatkan daya saing dan
memperkokoh posisi Perseroan di Industri
Jalan Tol di masa-masa mendatang.

Sejak tahun 2004 hingga 2012 Jasa Marga

strategis ini ditandai dengan penetapan

telah melalui dua peristiwa penting, yaitu

Visi dan Misi Perusahaan 2017 dan 2022.

perubahan fungsi dan peran Perseroan


dari regulator menjadi operator serta

Penetapan Visi dan Misi yang baru

menjadi Perusahaan publik pada Tahun

tersebut merupakan bagian dari proses

2007. Peristiwa-peristiwa penting tersebut

Transformasi Perseroan untuk menjadi

telah membawa Perseroan menjadi kuat

perusahaan terkemuka dan menjadi

secara finansial dan tetap berhasil menjadi

landasan bagi manajemen untuk

pemimpin di Industri Jalan Tol dengan

melakukan langkah-langkah strategis.

menguasasi 73% pangsa pasar Jalan Tol


Operasi dan 80% pangsa pasar volume

Untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan

lalu lintas transaksi jalan tol di Indonesia.

pada tahun 2017 dan 2022, pada sisi


Pengembangan usaha, Perseroan akan

Melihat Potensi pertumbuhan ekonomi

terus menambah panjang Jalan Tol dan

Indonesia, potensi bisnis Jalan Tol dan

terus meningkatkan kinerja pengoperasian

juga pencapaian kinerja Perseroan, pada

Jalan Tol, serta melakukan diversifikasi

tahun 2013 Perseroan mengambil langkah

usaha non tol yang mendukung

strategis untuk melakukan transformasi

Pengembangan dan Pengoperasian Jalan

dalam rangka memperkokoh posisi

Tol. Selain itu. untuk mendukung strategi

Perseroan dalam jangka panjang. Langkah

pencapaian visi dan misi, juga dilakukan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

84

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Perusahaan telah berhasil

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

mengoperasikan dua ruas Jalan Tol, yaitu

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa

Pengembangan
Proyek Baru

(Bali Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Kebun Jeruk-Ciledug sebagai bentuk

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

komitmen kami untuk terus menambah

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

panjang Jalan Tol beroperasi.

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

transformasi dibidang organisasi

1. Pengembangan Usaha Jalan Tol

dan pengelolaan SDM serta

Peningkatan pelayanan tersebut

Pada Tahun 2013 kami terus berusaha

difokuskan pada modernisasi sistem

transformasi di bidang Teknologi

untuk dapat menambah ruas-ruas

pengoperasian dan peningkatan

Informasi untuk meningkatkan

Jalan Tol beroperasi dengan terus

kapasitas Jalan. Modernisasi dilakukan

efisiensi dan produktifitas.

fokus pada pembangunan sembilan

dengan terus menambah Gardu Tol

ruas Jalan Tol baru yang dimiliki oleh

Otomatis (GTO) dan meningkatkan

Perseroan. Pada saat yang bersamaan

AnalisA Kinerja
Perseroan

Perseroan juga menjajaki penambahan

akses informasi layanan lalu lintas


yang real time.

hak pengusahaan Jalan Tol baik melalui


tender, akuisisi dan unsolicited pada

Kebijakan Strategis
Perseroan

ruas-ruas potensial.

Dalam rangka meningkatkan


kenyamanan dalam berkendara, pada
tahun 2013, Perseroan menambah

Dalam mencapai target Perseroan

2. Pengoperasian Jalan Tol

kapasitas jalan pada ruas-ruas yang V/C

pada tahun 2013 Kami melakukan

Pada Tahun 2013 disisi pengoperasian

Ratio melebihi 0,8 jika dimungkinkan

langkah-langkah strategis

Jalan Tol terus dilakukan peningkatan

dilakukan pelebaran dan menambah

sebagai berikut:

pelayanan untuk memenuhi kebutuhan

gardu transaksi pada gerbang-gerbang

layanan volume lalu lintas yang

yang padat.

terus meningkat.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

85

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

3. Pengembangan Bisnis Non Tol

Dalam rangka mengurangi kepadatan lalu

Untuk menjaga potensi pertumbuhan

Pada Tahun 2013 Perseroan terus

lintas dan meningkatkan kenyamanan

Jalan Tol yang pesat dan pencapaian

meningkatkan Pendapatan dari

dalam berkendara, pada tahun 2013 kami

visi Perusahaan tahun 2017, Jasa Marga

bisnis non tol yang terdiri dari

telah melakukan pelebaran lajur pada seksi

juga melakukan transformasi organisasi

Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa

Cibinong-Sentul Selatan Ruas Jagorawi

Perseroan dalam rangka menjembatani

Pengoperasian Jalan Tol, Pengelolaan

dan seksi Pasteur-Kopo Ruas Padaleunyi.

dan mempersiapkan karyawan Perseroan

tempat istirahat dan pelayanan, Sewa

Selain itu kami melakukan penambahan

menjadi kader-kader pemimpin di masa

Lahan untuk iklan dan Properti.

gardu-gardu transaksi untuk mengurangi

yang akan datang melalui pelatihan-

kepadatan pada gerbang tol.

pelatihan yang dapat meningkatkan

Pencapaian Kinerja Perseroan

kompetensi dan kepemimpinan.

Target Perseroan untuk menambah

Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis

panjang Jalan Tol yang beroperasi pada

Non Tol ditopang oleh Jasa Pemeliharaan

Tahun 2013 telah berhasil dicapai dengan

Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol,

Kendala yang dihadapi


perseroan

dioperasikannya dua ruas Jalan Tol, yaitu

Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat

Pada tahun 2013 kendala terbesar yang

Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali

Istirahat dan Pelayanan. Pencapaian kinerja

dihadapi Perseroan masih pada upaya

Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Kebon

Pengembangan Bisnis Non Tol pada

pembebasan lahan. Salah satu usaha yang

Jeruk-Ciledug sebagai bentuk komitmen

tahun ini cukup membanggakan, dimana

kami lakukan adalah dengan membentuk

Perseroan untuk terus menambah panjang

pencapaian Pendapatan Non-Tol sebesar

tim percepatan pembebasan lahan secara

Jalan Tol beroperasi dan mempertahankan

Rp508,20 miliar tumbuh 254,22% dari

internal yang bertugas untuk berkoordinasi

posisi Perseroan untuk terus menguasai

tahun sebelumnya.

dan membantu kerja Tim Pembebasan

mayoritas pangsa pasar Jalan Tol

Tanah yang dibentuk oleh Pemerintah


Keberhasilan Perseroan melebihi target

mengingat Proses Pembebasan Lahan

pencapaian volume lalu lintas transaksi

sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan

Dari aspek Pengoperasian Jalan Tol,

mengakibatkan pencapaian Pendapatan

wewenang Pemerintah. Strategi-strategi

Pencapaian volume lalu lintas transaksi

Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi)

yang telah dilakukan terbukti efektif karena

pada ruas jalan tol yang dioperasikan

pada tahun 2013 sebesar Rp6.334,13

pada tahun 2013 dari pemegang konsesi

sebesar 1.258,52 juta transaksi yang

miliar melebihi target 4,91% dan

jalan tol yang ada hanya Jasa Marga yang

lebih tinggi 0,39 % dari target yang

tumbuh 10,64% jika dibandingkan tahun

berhasil menambah panjang Jalan Tol

telah ditetapkan dan tumbuh 4,76% jika

sebelumnya. Usaha-usaha kami dalam

yang beroperasi.

dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

mengembangkan Perusahaan dapat

di Indonesia.

terlihat dari penambahan aset Perseroan

Dibidang ketenagakerjaan, perubahan

Untuk meningkatkan pelayanan pada

sebesar 14,6% tumbuh dari Rp24.753,55

regulasi mengenai Kenaikan UMP dan

pemakai jalan diwujudkan dengan

miliar menjadi Rp28.366,35 miliar. Laba

kebijakan alih daya turut mempengaruhi

melakukan modernisasi pengoperasian

Bersih pada tahun 2013 tercapai sebesar

pencapaian kinerja keuangan perusahaan,

dengan penambahan gardu tol otomatis

Rp1.336,32 miliar lebih rendah 16,59%

menggingat Perusahaan banyak memiliki

sebanyak 38 gardu tol. Usaha tersebut

dari tahun sebelumnya, hal ini merupakan

tenaga alih daya yang berpenghasilan

berdampak positif terhadap penggunaan

konsekuensi atas beroperasinya ruas-ruas

setara dengan UMP. Untuk mengatasi

E-toll card, hal ini tercermin dari

Tol Baru di 2013 dimana beban operasional

kendala ini kami terus menambah gardu

penggunaan e-toll card dari sebelumnya

sudah maksimal namun pendapatan

tol otomatis sebagai salah satu solusi untuk

9,37% dari total volume transaksi

tol belum optimal serta penyesuaian

mengefisienkan biaya Operasional.

meningkat menjadi 11,07% dari total

terhadap ketentuan Pemerintah berupa

volume transaksi pada tahun 2013. Selain

penggunaan BBM non subsidi dan

itu modernisasi juga dilakukan dalam

kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)

rangka memberikan informasi lalu lintas

yang cukup signifikan. Kami Optimis

yang real time kepada pengguna jalan

pada tahun-tahun berikutnya kinerja

dengan menambah papan pengumuman

keuangan khususnya Laba Bersih semakin

elektronik informasi lalu lintas sebanyak 23

membaik, hal ini tercermin dengan

buah dan terus meningkatkan pelayanan

dapat dipertahankannya rating obligasi

dari Traffic Information Center.

Perseroan id AAstable.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

86

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Perseroan berkomitmen memastikan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara

Pengembangan
Proyek Baru

hati-hati dan berdasarkan prinsip-prinsip

Pengelolaan
Human Capital

Good Corporate Governance (GCG) dan terus

Tata Kelola
Perusahaan

berupaya menyempurnakan praktik-praktik

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

GCG yang selama ini telah diterapkan.

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Prospek Usaha
Perseroan
ke Depan

Dengan beroperasinya ruas-ruas baru

telah melakukan sosialisasi penerapan

tersebut serta upaya efisensi biaya

Whistleblowing System, Komitmen

pengoperasian pada ruas-ruas yang

Pakta Integritas serta Program

telah beroperasi, kami optimis kinerja

Pengendalian Gratifikasi.

Tahun 2014 hingga 2017

Perusahaan akan tumbuh signifikan

merupakan periode yang penting

dimasa yang akan datang.

Upaya untuk selalu meningkatkan praktik-

bagi Perseroan. Pada periode

praktik GCG tercermin dalam kemampuan

tersebut seluruh ruas jalan tol

Perseroan mempertahankan hasil penilaian

baru yang direncanakan dapat


sepenuhnya beroperasi. Khusus
pada tahun 2014 kami akan

Penerapan Tata Kelola


Perusahaan Secara
Berkesinambungan

Skor GCG Perseroan, dimana untuk tahun


2013 Perseroan berhasil meraih predikat
Sangat Baik dengan nilai 95,01%.

merencanakan pengoperasian
lima ruas tol tambahan, yaitu:

Perseroan berkomitmen memastikan

Bogor Ring Road seksi Kedung

aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan

Halang-Kedung Badak, Semarang-

secara hati-hati dan berdasarkan prinsip-

Solo seksi Ungaran Bawen,

prinsip Good Corporate Governance (GCG)

Gempol-Pandaan, Gempol-

dan terus berupaya menyempurnakan

Program-program Tanggung Jawab

Pasuruan seksi Gempol-Rembang

praktik-praktik GCG yang selama ini

Sosial Perusahaan (TJSP) diarahkan

dan JORR W2 Utara Seksi

telah diterapkan. Untuk mempekuat

untuk menunjang keberlanjutan bisnis

Ciledug-Ulujami.

implementasi GCG, Perseroan secara aktif

Perseroan, yang meliputi tanggung

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan

87

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

jawab terhadap lingkungan antara lain

nasional untuk meraih prestasi diberbagai

pemangku kepentingan lainnya sehingga

melakukan penghutanan dan penanaman

event olahraga.

Jasa Marga dapat mencapai kinerja


yang baik selama tahun 2013. Semua

mangrove pada jalan tol-jalan tol yang


dioperasikan hal ini dilakukan sebagai

Selain itu sebagai kelanjutan program CSR

pencapaian tersebut merupakan hasil kerja

bagian dari kontribusi Perseroan terhadap

yang telah dilakukan sebelumnya yaitu

keras dan dedikasi para karyawan Jasa

pengurangan dampak pemanasan global

dalam rangka edukasi tertib berlalu lintas

Marga yang telah memberikan kontribusi

serta menjaga keseimbangan ekosistem

di sekolah-sekolah, Perseroan membuat

positif kepada Perseroan.

lingkungan disekitar pengoperasian

Marka Penyebrangan (Zona Selamat

jalan tol. Program TJSP terhadap

Sekolah) bagi sekolah Dasar.

Direksi juga menyampaikan terima kasih


dan penghargaan yang setinggi-tingginya

lingkungan ini juga dilakukan dengan

kepada Pemegang Saham atas segala

melibatkan berbagai institusi yang peduli


terhadap lingkungan.

Penutup

Dibidang sosial kemasyarakatan Perseroan

Dengan semangat kerja yang tinggi

melaksanakan berbagai pengembangan.

mengupayakan kondisi yang kondusif

serta disertai kebersamaan yang erat,

Penghargaan juga kami sampaikan kepada

bagi kelangsungan usaha Perseroan

kami optimis Kinerja Perseroan dimasa

Pemerintah, masyarakat, pengguna jalan

dengan didukung oleh masyarakat melalui

yang akan datang terus membaik sesuai

tol serta para mitra kerja dan pemangku

kegiatan-kegiatan bina lingkungan.

dengan tema kami pada tahun ini Menuju

kepentingan lainnya atas kerja sama dan

Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the

dukungan yang telah diberikan kepada

Next Growth)

Jasa Marga.

peningkatan prestasi program olah raga

Tak lupa kami menyampaikan terima

Semoga Tuhan Yang Maha Esa

Nasional. Perseroan mendukung atlet

kasih kepada seluruh karyawan dan para

memberikan karuniaNya kepada

dukungan yang diberikan, sehingga


pada tahun 2013 Perseroan dapat terus

Program-program TJSP lainnya yang patut


dikemukakan adalah dukungan terhadap

kita semua.

Adityawarman
Direktur Utama

Hasanudin

Abdul Hadi Hs.

Direktur Operasi

Direktur Pengembangan Usaha

Reynaldi Hermansjah

Muh Najib Fauzan

Direktur Keuangan

Direktur Sumber Daya Manusia & Umum

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

88

Profil
Direksi

Identitas Perseroan

Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1983. Menjabat sebagai Direktur

Profil Perseroan

Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Januari 2012.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Diponegoro dan S2 di

Transformasi
Jasa Marga

Magister Management Universitas Trisakti.

Ikhtisar 2013

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Operasi Jasa Marga (2008-

Laporan
Manajemen

2012), Komisaris PT Citra Waspphutowa (2006-2008), Komisaris Utama PT Citra


Margatama Surabaya (2002-2009), Direktur Operasi & Pengembangan Usaha PT

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

CMNP (2002-2007), Direktur Operasi PT CMNP (2000-2002), Komisaris PT CMNP


(1998-2000), Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (1997-2000), Kepala

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Cabang Jagorawi (1993-1997).

Adityawarman

Usia per 31 Desember 2013 adalah 58 tahun.

Direktur Utama

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menjabat sebagai


Direktur Operasi berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30

Daftar Istilah

Januari 2012.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh


Nopember, Surabaya dan meraih gelar S2 Master Engineering bidang
Transportasi dari University of New South Wales, Sydney, Australia.
Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Trans Marga Jateng.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pemeliharaan
(2006-2012), Komisaris PT Marga Mandala Sakti (2008-2010), dan
Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang (2004-2005).

Hasanudin

Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun.

Direktur Operasi

Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1987. Menjabat sebagai


Direktur Pengembangan Usaha sejak tahun 2006. Menjabat kembali
sebagai Direktur Pengembangan Usaha berdasarkan Keputusan RUPS
Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Trisakti dan S2
Magister Manajemen di Universitas Indonesia.
Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jasa Marga Bali
Tol, Komisaris PT Marga Lingkar Jakarta dan Komisaris PT Jasamarga
Properti. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta (2001-2005), Kepala Divisi Pengembangan Investasi

Abdul Hadi Hs.


Direktur Pengembangan
Usaha

(1994-2001), Komisaris PT Bukaka Marga Utama (1995-2001) dan sebagai


Ketua Tim Penanaman Modal Jalan Tol (1994-2001). Selain itu juga
menjabat sebagai Ketua Bidang Pasar Regional dan Internasional DPP
Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) periode 2007- 2011
berdasarkan SK No. KP.01/DPP-HPJI/XI/07 tanggal 05 November 2007 dan
diangkat kembali menjadi Ketua Hubungan dan Pengembangan Pasar
Internasional DPP HPJI berdasarkan SK No. 01/KPTS/DPP-HPJI/II/2012
tanggal 20 Februari 2012 untuk periode 2011-2015.
Usia per 31 Desember 2013 adalah 56 tahun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

89

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 2006. Menjabat kembali sebagai


Direktur Keuangan berdasarkan Keputusan RUPSLB tanggal 30 Januari 2012.
Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Trisakti.
Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Sarana Jabar dan Komisaris
Utama PT Trans Lingkar Kita Jaya. Memiliki pengalaman selama 15 tahun di
bidang investasi dan pasar modal di sektor keuangan. Karirnya dimulai tahun
1991 di Nomura Securities dan setelah itu menjabat pada posisi kunci di
beberapa Perusahaan Multinasional. Sebelum menjabat di Jasa Marga, adalah
Presiden Direktur di PT PNM Investment Management pada tahun 2003 sampai
2006. Saat ini memiliki lisensi manajer investasi dari Bapepam (No. KEP-38/PM-

Reynaldi Hermansjah
Direktur Keuangan

PI/1993).
Usia per 31 Desember 2013 adalah 46 tahun.

Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur
Sumber Daya Manusia dan Umum berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung dan S2
Magister Teknik Jalan Raya di Institut Teknologi Bandung.
Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Nujyasumo Agung
(2009-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan
Perusahaan (2006-2012), Ketua Tim IPO Jasa Marga (2007).
Usia per 31 Desember 2013 adalah 53 tahun.

Muh Najib Fauzan


Direktur Sumber Daya Manusia
& Umum

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

90
90

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Pada tahun 2017,


Jasa Marga akan mengoperasikan
jalan tol sepanjang 738 Km atau
meningkat 31,62% dari total
panjang jalan tol Perseroan
saat ini

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

91

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Analisa &
Pembahasan
Manajemen

73

Panjang jalan
tol di Indonesia
dioperasikan
oleh Jasa Marga

Pembahasan dalam Analisa dan

Kegiatan usaha Perseroan

Pembahasan Manajemen ini dibuat

Bidang usaha Perseroan sesuai dengan

berdasarkan informasi yang diperoleh

Anggaran Dasar Perseroan No. 8 tanggal 08

dari Laporan Keuangan Konsolidasian

Agustus tahun 2008, yang disempurnakan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Entitas

dengan Anggaran Dasar Perseroan No.

Anak untuk tahun-tahun yang berakhir

33 tanggal 05 April 2011 yang tercantum

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013

dalam Keputusan Menteri Hukum dan

dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar

AHU-20288.AH.01.02 Tahun 2011, Jasa

& Saptoto dan memperoleh pendapat

Marga sebagai perusahaan infrastruktur

wajar, dalam semua hal yang material,

penyedia jalan tol mempunyai kegiatan

posisi keuangan konsolidasian PT Jasa

usaha utama sebagai berikut:

Marga (Persero) Tbk. dan Entitas Anaknya

1. Melakukan perencanaan teknis,

tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja

pelaksanaan konstruksi, pengoperasian

keuangan dan arus kas konsolidasiannya

dan/atau pemeliharaan jalan tol.

untuk tahun yang berakhir pada tanggal

2. Mengusahakan lahan di ruang milik

tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi

jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang

Keuangan (SAK) di Indonesia.

berbatasan dengan Rumijatol untuk

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

92

Identitas Perseroan

tempat istirahat dan pelayanan,

dengan menggunakan mata uang asing,

usaha Jasa Marga dibagi berdasarkan sifat

Profil Perseroan

berikut dengan fasilitas-fasilitas

dan kenaikan tarif jalan tol berdasarkan

usaha Perseroan, dimana sesuai dengan

Transformasi
Jasa Marga

dan usaha lainnya.

inflasi.

Anggaran Dasar Perseroan, Segmen Usaha

Ikhtisar 2013

Selain kegiatan utama, Perseroan

Pertumbuhan ekonomi yang masih

Laporan
Manajemen

juga melakukan kegiatan usaha

tumbuh tersebut tercermin dari

I. Segmen Usaha Pengoperasian

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

penunjang, yaitu:

peningkatan penjualan kendaraan

Jalan Tol

1. Bidang pengembangan

bermotor di Indonesia, khususnya mobil.

Sesuai PSAK 5 (Revisi 2009) mengenai

properti di wilayah yang

Pada tahun 2013, angka penjualan mobil

Segmen Operasi, Segmen Usaha

berdekatan dengan koridor

telah mencapai 1,23 juta kendaraan (data

Pengoperasian Jalan Tol Perseroan

jalan tol.

Gaikindo), naik 10,18% dibandingkan

dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar.

2. Bidang pengembangan jasa

penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta

Kelompok pertama merupakan 6 (enam)

Tata Kelola
Perusahaan

untuk usaha-usaha

kendaraan. Dengan meningkatnya angka

segmen dengan hasil usaha terbesar atau

yang terkait dengan moda-

penjualan mobil tersebut secara tidak

segmen-segmen dengan hasil usaha

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

moda/sarana transportasi,

langsung memberikan kontribusi terhadap

yang digabungkan sebesar 75% dari total

pendistribusian material

peningkatan volume lalu lintas transaksi

hasil usaha. Sedangkan kelompok kedua

cair/padat/gas, jaringan

pada jalan-jalan tol yang dimiliki Perseroan.

adalah Segmen Lainnya yang bukan

sarana informasi, teknologi

dan komunikasi, terkait

Kebutuhan akan pengembangan jalan

kelompok pertama, atau yang memenuhi

dengan koridor jalan tol.

tol masih sangat tinggi. Hingga tahun

10% dari total hasil usaha.

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Perseroan dibagi menjadi:

merupakan bagian dari segmen pada

3. Bidang jasa dan perdagangan

2013, pembangunan jalan tol yang telah

untuk layanan konstruksi,

beroperasi masih sangat sedikit dari

pemeliharaan dan

total kebutuhan pembangunan jalan

Usaha Perseroan:

pengoperasian jalan tol.

tol. Kebutuhan pembangunan jalan tol

a. Segmen Utama

Berikut adalah pembagian dari Segmen

merupakan salah satu program strategis

1. Cabang Jagorawi

Saat ini kegiatan utama Perseroan

Pemerintah yang masuk dalam MP3EI,

2. Cabang Jakarta-Cikampek

ditopang oleh 9 (sembilan)

dimana untuk mendukung pertumbuhan

3. Cabang Cawang-Tomang-

Cabang, 1(satu) Unit Bisnis dan 10

ekonomi dibutuhkan penguatan

(sepuluh) Anak Perusahaan Jalan

konektivitas nasional yang salah satunya

4. Cabang Purbaleunyi

Tol. Sedangkan kegiatan usaha

percepatan pembangunan jalan tol.

5. Pusat (JORR)

Cengkareng

6. Cabang Jakarta-Tangerang

penunjang diperkuat dengan


mendirikan 2 (dua) entitas Anak

Sampai dengan Desember 2013, Jasa

Perusahaan.

Marga telah memiliki 560 km jalan tol, atau

1. Cabang Surabaya-Gempol

b. Segmen Lainnya

merupakan 73% dari keseluruhan total

2. Cabang Semarang

Selama tahun 2013,

panjang jalan tol di Indonesia. Selain itu,

3. Cabang Belmera

perekonomian Indonesia masih

hingga tahun 2017, Jasa Marga berencana

4. Cabang Palikanci

mengalami pertumbuhan. Hal ini

akan menambah 177 km jalan tol baru

5. Unit Bisnis

terlihat dari indikator-indikator

sehingga total kepemilikan jalan tol

6. PT Marga Sarana Jabar

ekonomi yaitu Produk Domestik

Perseroan pada tahun 2017 akan menjadi

7. PT Marga Nujyasumo Agung

Bruto (PDB) (atas dasar Harga

738 km atau meningkat sebesar 31,62%

8. PT Trans Marga Jateng

Berlaku) yang meningkat sebesar

dari total panjang jalan tol Perseroan

9. PT Jasamarga Bali Tol

5,78%. Di lain pihak inflasi

saat ini. Dengan kondisi-kondisi tersebut

mencapai 8,38% (data BPS), dan

di atas, Jasa Marga memimpin (leading)

nilai tukar Rupiah terhadap Dolar

dalam industri jalan tol di Indonesia.

Bloomberg). Namun demikian,

Tinjauan Operasi
per Segmen Usaha

3. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak


Lain
4. Pendapatan Iklan

2 (dua) indikator terakhir


tersebut, tidak terlalu signifikan

1. Pendapatan BBM SPBU


2. Sewa Lahan

Amerika melemah pada kisaran


Rp 9.795 ke Rp 12.171 (data

II. Segmen Usaha Non Tol

5. Lainnya

berpengaruh bagi bisnis

Dasar Penerapan Segmen Usaha


Jasa Marga

Perseroan mengingat Perseroan

Dalam menjalankan kegiatan

Informasi detail terkait informasi segmen

tidak mempunyai transaksi bisnis

operasionalnya, pendekatan segmen

usaha dapat dilihat pada catatan 47


Laporan Keuangan Konsolidasian.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

93

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas


transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar
kendaraan, naik 4,76% dari tahun sebelumnya

Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas

dari Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek,

Sampai saat ini implementasi kenaikan

transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar

dengan kontribusi Pendapatan Tol sebesar

tarif sesuai dengan jadwal yang diatur

kendaraan, dengan 86,57% merupakan

16,76% atau Rp976,57 miliar.

dalam UU tersebut di atas. Pemerintah


telah menunjukkan konsistensinya dalam

kendaraan golongan I (sedan, pick up) dan


13,43% merupakan golongan kendaraan

Meningkatnya Pendapatan Tol antara lain

memelihara iklim investasi jalan tol yang

besar (truk dan bus). Kontribusi terbesar

disebabkan oleh adanya penyesuaian

kondusif. Penyesuaian tarif ini lebih

pencapaian volume lalu lintas Perseroan

tarif tol pada jalan tol milik Perseroan.

didasarkan untuk kepastian pengembalian

diperoleh dari pengoperasian Ruas

Ketentuan penyesuaian tarif telah

atas investasi yang dilakukan oleh investor.

Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, dimana

ditetapkan dalam Undang Undang

Sesuai dengan Keputusan Menteri

kontribusinya mencapai 16,50% dari total

No. 38 tahun 2004 tentang Jalan Pasal

Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2013

transaksi secara keseluruhan atau sebesar

48 dan Peraturan Pemerintah No. 15

tanggal 04 Oktober 2013 dan Keputusan

207,64 juta kendaraan. Dengan pencapaian

tahun 2005 Pasal 6 ayat (1) dan (2) yang

Menteri Pekerjaan Umum No. 490/

volume lalu lintas tersebut, Pendapatan Tol

menyebutkan bahwa operator jalan tol

KPTS/M/2013 tanggal 28 November

Perseroan mencapai Rp5,83 triliun rupiah.

dapat menyesuaikan tarif setiap dua

2013, penyesuaian tarif tol pada tahun

Kontribusi Pendapatan Tol terbesar berasal

tahun sekali berdasarkan laju inflasi.

2013 terjadi pada 11 (sebelas) ruas milik


Perseroan, yaitu sebagai berikut:

Ruas-ruas Jalan Tol yang mengalami penyesuaian tarif Tahun 2013


No

Segmen

Ruas

Cabang/
Anak Perusahaan

Dasar Keputusan
Penyesuaian Tarif

Jagorawi

Jagorawi

Jagorawi

KepMen No 394/KPTS/M2013

Cawang-Tomang-Cengkareng

Dalam Kota Jakarta/JIRR

Cawang-Tomang-Cengkareng

Kepmen No. 490/KPTS/M/2013

Purbaleunyi

Purbaleunyi

Kepmen No. 394/KPTS/M/2013

Jakarta-Tangerang

Jakarta-Tangerang

Kepmen No. 394/KPTS/M/2013

Pusat (JORR)

PT Jalantol Lingkarluar Jakarta

Kepmen No. 394/KPTS/M/2013

Surabaya-Gempol

Surabaya-Gempol

Kepmen No. 394/KPTS/M/2013

Semarang

Semarang

Kepmen No. 394/KPTS/M/2013

Belmera

Belmera

Kepmen No. 394/KPTS/M/2013

Palikanci

Palikanci

Kepmen No. 394/KPTS/M/2013

Segmen Lainnya

Padaleunyi
Cipularang
Jakarta-Tangerang
Jakarta Outer Ring Road (JORR)
Ulujami-Pondok Aren

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

94

Identitas Perseroan

Berikut adalah hasil segmen usaha Perseroan untuk tahun 2012 dan 2013.

Profil Perseroan

Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi

dalam juta kendaraan

Ikhtisar 2013

Jumlah

Proporsi
(%)

Jagorawi

Jagorawi

Jagorawi

189,92

15,81

198,82

15,80

8,90

4,69

Jakarta-Cikampek

Jakarta-Cikampek

Jakarta-Cikampek

194,87

16,22

201,60

16,02

6,72

3,45

Cawang-TomangCengkareng

72,11

6,00

74,58

5,93

2,48

3,44

205,40

17,10

207,64

16,50

2,24

1,09

Purbaleunyi

54,98

4,58

57,76

4,59

2,78

5,07

5,34

0,44

5,86

0,47

0,52

9,68

Jakarta-Tangerang

Jakarta-Tangerang

Jakarta-Tangerang

107,88

8,98

112,81

8,96

4,93

4,57

Pusat (JORR)

Jakarta Outer Ring


Road (JORR)

PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta

139,93

11,65

145,75

11,58

5,82

4,16

44,33

3,69

46,62

3,70

2,29

5,18

Surabaya-Gempol

Surabaya-Gempol

75,51

6,29

81,47

6,47

5,96

7,90

Semarang

Semarang

45,27

3,77

48,61

3,86

3,33

7,36

Belmera

Belmera

21,68

1,81

23,95

1,90

2,27

10,46

Palikanci

Palikanci

19,32

1,61

20,09

1,60

0,77

3,99

Bogor Outer Ring


Road/BORR

PT Marga Sarana
Jabar

11,24

0,94

12,52

1,00

1,29

11,45

Surabaya-Mojokerto

PT Marga
Nujyasumo Agung

8,62

0,72

10,61

0,84

1,99

23,13

Semarang-Solo

PT Trans Marga
Jateng

4,96

0,41

6,58

0,52

1,62

32,69

Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa

PT Jasamarga
Bali Tol

3,24

0,26

3,24

n/a

57,15

4,76

Prof Dr. Ir Sedyatmo

Cawang-TomangCengkareng

Dalam Kota Jakarta/


JIRR
Padaleunyi

Purbaleunyi

Cipularang

Ulujami-Pondok Aren

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Segmen Lainnya

TOTAL

1.201,37

100,00

1.258,52

100,00

Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi

139,93
145,75
107,88
112,81

2012

54,98
57,76

72,11
74,58

75,51
81,47

2013

5,34
5,86

3,24

189,92
198,82

194,87
201,60

205,40
207,64

dalam juta kendaraan

4,96
6,58

Daftar Istilah

Proporsi
(%)

8,62
10,61

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Jumlah

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

2013

11,24
12,52

Pengelolaan
Human Capital

2012

Cabang/
Anak Perusahaan

Ruas

21,68
23,95

Pengembangan
Proyek Baru

Segmen

45,27
48,61

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

No

44,33
46,62

Laporan
Manajemen

19,32
20,09

Transformasi
Jasa Marga

wi
ora

Jag

Jak

ar

ek

mp

a
Cik
ta-

f
Pro

.
Dr

atm
dy

e
Ir S

lam

Da

a
ot

Jak

IRR

a/J

art

yi
un

ale

d
Pa

an
lar

u
Cip

Jak

ar

aO

rt
ka

ran

ge

n
Ta
ta-

er
ut

Rin

Ja

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

RR

/JO

ad

o
gR

uja

Ul

ok

d
on
i-P

en
Ar
Su

ra

-G
ya
ba

po

em

ran

ma

Se

era

li
Pa
rO

nc

ka

lm

Be

o
og

er
ut

R
ing

RR

BO

d/

oa

Su

ra

-M
ya
ba

rto

ke

ojo

lo

-So

ng

ara

m
Se

aD

s
Nu

-N

ua

ah
ur

i-B

Ra

oa

en

95

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi per Golongan

dalam juta kendaraan

Golongan I

Golongan II

1.040,73
1.089,49
101,84
106,27

Golongan III

34,55
35,85

Golongan IV

Golongan V

Golongan VI

14,86
15,41

9,39
10,04
1,46

2012
2013

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

96

Identitas Perseroan

PENCAPAIAN Pendapatan Tol

Profil Perseroan

dalam miliar rupiah

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

No

Laporan
Manajemen

Segmen

2012

Cabang/
Anak Perusahaan

Ruas

Jumlah

2013

Proporsi Jumlah
(%)

Rp

Proporsi
(%)

Jagorawi

Jagorawi

Jagorawi

508,90

9,10

548,25

9,41

40,16

7,90

Jakarta-Cikampek

Jakarta-Cikampek

Jakarta-Cikampek

896,24

16,06

976,57

16,76

80,33

8,96

Cawang-TomangCengkareng

388,78

6,97

423,16

7,26

34,38

8,84

674,79

12,09

686,80

11,79

12,01

1,78

Tata Kelola
Perusahaan

Purbaleunyi

269,47

4,83

276,29

4,74

6,82

2,53

655,38

11,74

741,09

12,72

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Jakarta-Tangerang

Jakarta-Tangerang

Jakarta-Tangerang

379,58

6,80

408,01

7,00

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Pusat (JORR)

Jakarta Outer Ring


Road (JORR)

1.100,17

19,71

946,37

Ulujami-Pondok Aren

PT Jalantol
Lingkarluar
Jakarta

115,58

2,07

131,85

2,26

16,27 14,08

Surabaya-Gempol

Surabaya-Gempol

240,80

4,31

270,47

4,64

29,67 12,32

Semarang

Semarang

97,18

1,74

104,77

1,80

7,59

Belmera

Belmera

73,21

1,31

81,57

1,40

8,36 11,41

Palikanci

Palikanci

100,54

1,80

107,49

1,84

6,95

Bogor Outer Ring


Road/BORR

PT Marga Sarana
Jabar

41,06

0,74

45,55

0,78

4,49 10,93

Surabaya-Mojokerto

PT Marga
Nujyasumo Agung

13,42

0,24

17,55

0,30

4,14 30,85

Semarang-Solo

PT Trans Marga
Jateng

27,46

0,49

36,49

0,63

9,03 32,88

Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa

PT Jasamarga
Bali Tol

23,65

0,41

5.581,75

100,00

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Prof Dr. Ir Sedyatmo


Dalam Kota Jakarta/
JIRR
Padaleunyi

Purbaleunyi

Cipularang

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Cawang-TomangCengkareng

Segmen Lainnya

TOTAL

85,71 13,08
28,43

16,24 (153,80) (13,98)

5.825,93

100,00

244,18

4,37

1.100,17

946,37

896,24
976,57

2012

655,38
741,09

2013

ar

f
Pro

S
. Ir
Dr

tm
ya

ed

lam

Da

ta

Ko

Jak

IRR

a/J

art

yi
un

ale

d
Pa

an
lar

u
Cip

Jak

ar

Jak

ran

ge

n
Ta
ta-

ter

ou
aA

RR

/JO

ad

o
gR

Rin

art

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

uja

Ul

ren
kA

do

on
i-P

Su

ra

-G
ya
ba

po

em

ran

ma

Se

era

li
Pa

Bo

O
or

nc

ka

lm

Be

er
ut

Rin

OR

/B

ad

o
gR

rab

Su

ojo

lo

-So

ng

ra
ma

Se

Nu

D
sa

23,65
-

rto

ke

a-M
ay

27,46
36,49

13,42
17,55

41,06
45,55

100,54
107,49

73,21
81,57

115,58
131,85

97,18
104,77

240,80
270,47

269,47
276,29

379,58
408,01

674,79
686,80
388,78
423,16

508,09
548,25

Jak

ek

mp

a
Cik
ta-

ra

gu

-N

ua

i-B

a
hR

oa

en

6,91

n/a

Pencapaian pendapatan tol

wi
ora

7,81

23,65

dalam miliar rupiah

Jag

7,49

97

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Segmen Usaha Pengoperasian Jalan Tol


Segmen Utama
1. Cabang Jagorawi

: 59 km

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1978

Jumlah Pegawai

: 621 orang

Jumlah Gardu

: 151

V/C Rasio

: 0,53 - 1,43

Sistem Transaksi

: Terbuka & Tertutup

Lokasi Pengoperasian

: Jakarta, Bogor

198,82

: Jagorawi

Panjang Jalan

4,69%

189,92

Ruas

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

548,25

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

2012

2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

7,90%

508,09

Cabang Jagorawi

2013

Proporsi Pendapatan Tol*

15,80%

84,20%

9,41%

90,59%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Jagorawi

Pendapatan Tol Cabang Jagorawi tumbuh 7,90% dari tahun lalu

tercatat sebesar 198,82 juta kendaraan, naik sebesar 4,69%

disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 4,69%

dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012

dan penyesuaian tarif tol pada Oktober 2013. Peningkatan volume

sebesar 189,92 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang

lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu

Jagorawi terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai

lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan

15,80%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp548,25 miliar,

wilayah di daerah Sentul dan Bogor. Selain itu juga oleh adanya

naik sebesar 7,90% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp508,09

bangkitan volume lalu lintas akibat beroperasinya Jalan Tol Cinere-

miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jagorawi mencapai

Jagorawi yang terkoneksi dengan jalan tol Jagorawi.

9,41% terhadap total Pendapatan Tol.


Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jagorawi
mencapai sebesar Rp240,55 miliar atau meningkat sebesar 5,45%
dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

98

Identitas Perseroan

2. Cabang Jakarta-Cikampek

Profil Perseroan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1988

Jumlah Pegawai

: 750 orang

Jumlah Gardu

: 159

V/C Rasio

: 0,31-1,78

Sistem Transaksi

: Terbuka & Tertutup

Lokasi Pengoperasian

: Jakarta, Bekasi,

Karawang, Cikampek

Tata Kelola
Perusahaan

3,45%

2012

2012

2013

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

291,66

: 83 km

976,57

: Jakarta-Cikampek

Panjang Jalan

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

8,96%

896,24

Laporan
Manajemen

Ruas

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

201,60

Ikhtisar 2013

Cabang Jakarta-Cikampek

194,87

Transformasi
Jasa Marga

2013

Proporsi Pendapatan Tol*


16,76%

16,02%

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

83,24%

83,98%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Cikampek Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi

Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Cikampek tumbuh 8,96%

Cabang Jakarta-Cikampek tercatat sebesar 201,60 juta

dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume

kendaraan, naik sebesar 3,45% dibandingkan dengan

lalu lintas transaksi 3,45%. Peningkatan volume lalu lintas

Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar

transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu lintas dan

194,87 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang

pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan wilayah di

Jakarta-Cikampek terhadap total Volume Lalu Lintas

daerah Bekasi dan Karawang.

Transaksi mencapai 16,02%. Sementara itu, Pendapatan


Tol mencapai Rp976,57 miliar, naik sebesar 8,96%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp896,24 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Cikampek
mencapai 16,76% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Jakarta-Cikampek mencapai sebesar Rp291,66 miliar atau
meningkat sebesar 9,51% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

99

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

3. Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng

: 38 km

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1984 & 1987

Jumlah Pegawai

: 793 orang

Jumlah Gardu

: 143

V/C Rasio

: 0,39-1,43

Sistem Transaksi

: Terbuka

Lokasi Pengoperasian

: Jakarta, Tangerang

2012

1.109,96

Panjang Jalan

1.063,57

: Prof Dr. Ir. Sedyatmo.


Dalam kota Jakarta

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

282,22

Ruas

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

277,51

Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng

1,70%
2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

2013

Proporsi Pendapatan Tol*

22,43%

77,57%

4,36%

19,05%

80,95%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Cawang-

Tahun 2013

Tomang-Cengkareng tercatat sebesar 282,22 juta kendaraan, naik

Pendapatan Tol Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng tumbuh

sebesar 1,70% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi

10,62% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu

tahun 2012 sebesar 277,51 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi

lintas transaksi 1,70% dan penyesuaian tarif pada jalan tol Dalam

Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng terhadap total Volume Lalu

Kota pada Oktober dan November 2013. Peningkatan volume lalu

Lintas Transaksi mencapai 22,43%. Sementara itu, Pendapatan

lintas transaksi disebabkan oleh oleh kebijakan pembatasan waktu

Tol mencapai Rp 1,11 triliun, naik sebesar 4,36% dibandingkan

truk masuk tol sehingga memperlancar arus lalu lintas dalam kota,

tahun 2012 sebesar Rp 1,06 triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari

adanya pemukiman baru di sekitar jalan tol Prof. Dr. Ir Sedyatmo

Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng mencapai 19,05% terhadap

dan terintegrasinya jalan tol tersebut dengan JORR W1. Selain itu

total Pendapatan Tol.

diberlakukannya PUTTRA (Petugas Jemput Transaksi) dan contra


flow mulai 1 Mei 2012 turut menyumbang pencapaian kenaikan

Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang CawangTomang-Cengkareng mencapai sebesar Rp771,79 miliar atau
turun sebesar 1,59% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

volume lalu lintas transaksi.

100

Identitas Perseroan

4. Cabang Purbaleunyi

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

: Padaleunyi, Cipularang

Panjang Jalan

: 123 km

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1990 & 2003

Jumlah Pegawai

: 538 orang

Jumlah Gardu

: 92

V/C Rasio

: 0,12 - 0,98

Sistem Transaksi

: Tertutup

Lokasi Pengoperasian

: Padalarang, Cileunyi,
Cikampek, Purwakarta

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

1.017,38

Laporan
Manajemen

Ruas

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

5,47%

2012

2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

10%

924,85

Ikhtisar 2013

Cabang Purbaleunyi

60,32

Transformasi
Jasa Marga

63,62

Profil Perseroan

2013

Proporsi Pendapatan Tol*

5,05%

17,46%

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

82,54%

94,95%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Cabang Purbaleunyi Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang

Pendapatan Tol Cabang Purbaleunyi tumbuh 10% dari tahun lalu

Purbaleunyi tercatat sebesar 63,62 juta kendaraan, naik

disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 5,47%

sebesar 5,47% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas

dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume

Transaksi tahun 2012 sebesar 60,32 juta kendaraan. Tahun

lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu

2013, Kontribusi Cabang Purbaleunyi terhadap total

lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan dari Jakarta menuju

Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 5,05%. Sementara

Bandung dan sekitarnya.

itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,02 triliun, naik sebesar


10% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp924,85 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Purbaleunyi
mencapai 17,46% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Purbaleunyi mencapai sebesar Rp706,52 miliar atau
meningkat sebesar 5,31% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

101

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

5. Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR)

: 49 km (+Ulujami)

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1991 & 2001

Jumlah Pegawai

: 4.080

Jumlah Gardu

: 159

V/C Rasio

: 0,19 - 1,27

Sistem Transaksi

: Terbuka

Lokasi Pengoperasian

: Jakarta, Bekasi

2012

1.078,22

Panjang Jalan

1.215,75

: JORR, UlujamiPondok Aren

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

192,37

Ruas

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

4,40%

184,26

Cabang Jalantol Lingkarluar Jakarta

-11,31%

2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

2013

Proporsi Pendapatan Tol*

15,29%

18,51%

81,49%

84,71%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR)

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Pusat (Ruas JORR)

Tahun 2013

tercatat sebesar 192,37 juta kendaraan, naik sebesar 4,40%

Pertumbuhan volume lalu lintas transaksi naik 4,40% dari tahun lalu.

dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012

Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya

sebesar 184,26 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi Pusat

pertumbuhan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, serta Jalan

(JORR) terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai

Tol Jagorawi yang terintegerasi dengan JORR.

15,29%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,08 triliun,


turun sebesar 11,31% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1,22
triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari Pusat (JORR) mencapai
18,51% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Pusat-Jakarta Outer
Ring Road (JORR) mencapai sebesar Rp554,10 miliar atau turun
sebesar 271,04% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

102

Identitas Perseroan

6. Cabang Jakarta-Tangerang

Profil Perseroan

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Panjang Jalan

: 33 km

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1984

Jumlah Pegawai

: 480 orang

Jumlah Gardu

: 78

V/C Rasio

: 0,44 - 1,57

Sistem Transaksi

: Terbuka

Lokasi Pengoperasian

: Jakarta, Tangerang

2012

408,01

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

: Jakarta-Tangerang

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

379,58

Laporan
Manajemen

Ruas

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

112,81

Ikhtisar 2013

Cabang Jakarta-Tangerang

107,88

Transformasi
Jasa Marga

4,57%
2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

7,49%
2013

Proporsi Pendapatan Tol*

8,96%

7,00%

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

93,00%

91,04%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Tangerang Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang

Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Tangerang tumbuh 7,49% dari

Jakarta-Tangerang tercatat sebesar 112,81 juta

tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas

kendaraan, naik sebesar 4,57% dibandingkan dengan

transaksi 4,57% dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013.

Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar

Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh

107,88 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang

pertumbuhan wilayah yang didorong peningkatan pembangunan

Jakarta-Tangerang terhadap total Volume Lalu Lintas

properti di kawasan Tangerang. Adanya pembatasan jam

Transaksi mencapai 8,96%. Sementara itu, Pendapatan

operasi kendaraan besar yang melintasi jalan raya Serpong

Tol mencapai Rp408,01 miliar, naik sebesar 7,49%

mengakibatkan kendaraan besar mengambil jalur alternatif yaitu:

dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp379,58 miliar.

ruas Jalan Tol Dalam Kota, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, JORR W1, dan

Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Tangerang

Jakarta-Tangerang.

mencapai 7,00% terhadap total Pendapatan Tol.


Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Jakarta-Tangerang mencapai sebesar Rp203,08 miliar
atau meningkat sebesar 10,29% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

103

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Segmen Lainnya
1. Cabang Surabaya-Gempol

: 49 km

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1986

Jumlah Pegawai

: 519 orang

Jumlah Gardu

: 87

V/C Rasio

: 0,37 - 0,92

Sistem Transaksi

: Terbuka

Lokasi Pengoperasian

: Surabaya, Gempol

2012

270,47

Panjang Jalan

240,80

: Surabaya-Gempol

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

81,47

Ruas

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

7,90%

75,51

Cabang Surabaya-Gempol

2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

2013

Proporsi Pendapatan Tol*


4,64%

6,47%

93,53%

12,32%

95,36%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Cabang Surabaya-Gempol Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Surabaya-

Pendapatan Tol Cabang Surabaya-Gempol tumbuh 12,32%

Gempol tercatat sebesar 81,47 juta kendaraan, naik sebesar 7,90%

dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu

dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012

lintas transaksi 7,90% dan penyesuaian tarif pada Oktober

sebesar 75,51 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang

2013. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan

Surabaya-Gempol terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi

perkembangan wilayah disekitar jalan tol Surabaya-Gempol,

mencapai 6,47%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp

dan adanya arteri Porong sejak April 2012 yang berdampak

270,47 miliar, naik sebesar 12,32% dibandingkan tahun 2012

tumbuhnya lalu lintas ke arah Surabaya dan sebaliknya.

sebesar Rp240,80 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang


Surabaya-Gempol mencapai 4,64% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang SurabayaGempol mencapai sebesar Rp100,89 miliar atau meningkat
sebesar 23,32% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

104

Identitas Perseroan

2. Cabang Semarang

Profil Perseroan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

: 25 km

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1983

Jumlah Pegawai

: 212 orang

Jumlah Gardu

: 30

V/C Rasio

: 0,22 - 0,63

Sistem Transaksi

: Terbuka

Lokasi Pengoperasian

: Semarang

2012

104,77

: Semarang

Panjang Jalan

7,36%

2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

7,81%

97,18

Laporan
Manajemen

Ruas

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

48,61

Ikhtisar 2013

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

Cabang Semarang

45,27

Transformasi
Jasa Marga

2013

Proporsi Pendapatan Tol*


1,80%

3,86%

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

96,14%

Laporan Keuangan
Konsolidasian

98,20%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Cabang Semarang Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang

Pendapatan Tol Cabang Semarang tumbuh 7,81% dari tahun lalu

Semarang tercatat sebesar 48,61 juta kendaraan, naik

disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 7,36%

sebesar 7,36% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas

dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume

Transaksi tahun 2012 sebesar 45,27 juta kendaraan.

lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah

Tahun 2013, kontribusi Cabang Semarang terhadap total

disekitar jalan tol Semarang. Selain itu, adanya perbaikan jalan

Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 3,86%. Sementara

arteri (jalan Setiabudi dan Pudak Payung) dari bulan Juni sampai

itu, Pendapatan Tol mencapai Rp104,77 miliar, naik

dengan Agustus 2013 yang mengakibatkan kendaraan beralih ke

sebesar 7,81% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp97,18

jalan tol

miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Semarang


mencapai 1,80% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Semarang mencapai sebesar Rp25,38 miliar atau
meningkat sebesar 12,46% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

105

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

3. Cabang Belmera

: 43 km

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1986

Jumlah Pegawai

: 214 orang

Jumlah Gardu

: 52

V/C Rasio

: 0,15 - 0,41

Sistem Transaksi

: Tertutup

Lokasi Pengoperasian

: Belawan, Medan,
Tanjung Morawa

2012

81,57

Panjang Jalan

10,46%

11,41%
73,21

: Belmera

21,68

Ruas

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

23,95

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

Cabang Belmera

2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

2013

Proporsi Pendapatan Tol*

1,90%

98,10%

1,40%

98,60%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Cabang Belmera Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Cabang Belmera Transaksi

Pendapatan Tol Cabang Belmera tumbuh 11,41% dari tahun lalu

tercatat sebesar 23,95 juta kendaraan, naik sebesar 10,46%

disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 10,46%

dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012

dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume

sebesar 21,68 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang

lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya Kawasan Industri

Belmera terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai

Medan (KIM), beroperasinya bandara Kuala Namu sejak Juli 2013

1,90%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp81,57 miliar,

dan tumbuhnya lalu lintas ke arah luar kota Medan menuju daerah

naik sebesar 11,41% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp73,21

Tebing Tinggi dan sekitarnya.

miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Belmera mencapai


1,40% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Belmera
mencapai sebesar Rp11,08 miliar atau turun sebesar 128,03% dari
tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

106

Identitas Perseroan

4. Cabang Palikanci

Profil Perseroan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Panjang Jalan

: 26 km

Konsesi s.d tahun

: 2044

Tahun beroperasi

: 1998

Jumlah Pegawai

: 166 orang

Jumlah Gardu

: 22

V/C Rasio

: 0,30 - 0,36

Sistem Transaksi

: Terbuka

Lokasi Pengoperasian

: Cirebon

107,49

: Palimanan - Kanci

3,99%

2012

2013

100,54

Laporan
Manajemen

Ruas

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

20,09

Ikhtisar 2013

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

Cabang Palikanci

19,32

Transformasi
Jasa Marga

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

6,91%

2013

Proporsi Pendapatan Tol*

1,60%

1,84%

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

98,16%

98,40%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja Cabang Palikanci Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang

Pendapatan Tol Cabang Palikanci tumbuh 6,91% dari tahun lalu

Palikanci tercatat sebesar 20,09 juta kendaraan, naik

disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 3,99%

sebesar 3,99% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas

dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume

Transaksi tahun 2012 sebesar 19,32 juta kendaraan. Tahun

lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah di

2013, kontribusi Cabang Palikanci terhadap total Volume

sekitar jalan tol Palikanci.

Lalu Lintas Transaksi mencapai 1,60%. Sementara itu,


Pendapatan Tol mencapai Rp107,49 miliar, naik sebesar
6,91% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp100,54
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Palikanci
mencapai 1,84% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Palikanci mencapai sebesar Rp25,76 miliar atau
meningkat sebesar 12,87% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

107

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

5. PT Marga Sarana Jabar

Konsesi s.d tahun

: 2054

Tahun beroperasi

: 2009

Jumlah Pegawai

: 116 orang

Jumlah Gardu

: 12

V/C Rasio

: 0,30-0,58

Sistem Transaksi

: Terbuka

Lokasi Pengoperasian

: Bogor

45,55

: 4 km (seksi I)

11,45%

2012

2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

2013

Proporsi Pendapatan Tol*


0,78%

1%

99,01%

10,93%

41,06

: Bogor Outer Ring Road

Panjang Jalan

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

12,52

Ruas

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

11,24

PT Marga Sarana Jabar

99,22%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja PT Marga Sarana Jabar Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas BORR tercatat

Pendapatan Tol ruas BORR tumbuh 10,93% dari tahun lalu

sebesar 12,52 juta kendaraan, naik sebesar 11,45% dibandingkan

disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi

dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 11,24

11,45%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan

juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi BORR terhadap total

oleh perekonomian diwilayah Bogor khususnya Sentul mulai

Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 1%. Sementara itu,

berkembang dan warga mulai mengenal jalur akses lewat

Pendapatan Tol mencapai Rp45,55 miliar, naik sebesar 10,93%

ruas BORR sehingga traffic pada tahun 2013 lebih tinggi dari

dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp41,06 miliar. Kontribusi

tahun 2012.

Pendapatan Tol dari BORR mencapai 0,78% terhadap total


Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga Sarana
Jabar mencapai sebesar Rp2,81 miliar atau turun sebesar 64,94%
dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

108

Identitas Perseroan

6. PT Marga Nujyasumo Agung

Profil Perseroan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

: 2 km (Seksi 1A)

Konsesi s.d tahun

: 2049

Tahun beroperasi

: 2011

Jumlah Pegawai

: 126 orang

Jumlah Gardu

: 21

V/C Rasio

: 0,15-0,31

Sistem Transaksi

: Terbuka

Lokasi Pengoperasian

: Waru

Tata Kelola
Perusahaan

17,55

Surabaya - Mojokerto

Panjang Jalan

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

13,42

Laporan
Manajemen

Ruas

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

10,61

Ikhtisar 2013

PT Marga Nujyasumo Agung

8,62

Transformasi
Jasa Marga

23,13%

2012

30,85%

2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

2013

Proporsi Pendapatan Tol*

0,84%

0,30%

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

99,16%

99,70%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja PT Marga Nujyasumo Agung Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas

Pendapatan Tol ruas Surabaya-Mojokerto Seksi IA tumbuh 30,85%

Surabaya-Mojokerto tercatat sebesar 10,61 juta

dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu

kendaraan, naik sebesar 23,13% dibandingkan dengan

lintas transaksi 23,13%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi

Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar

disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di wilayah Jalan

8,62 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas

Tol Seksi 1A Waru-Sepanjang

Surabaya-Mojokerto terhadap total Volume Lalu Lintas


Transaksi mencapai 0,84%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp17,55 miliar, naik sebesar 30,85%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp13,42 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Jalan Tol SurabayaMojokerto Seksi I mencapai 0,30% terhadap total
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga
Nujyasumo Agung mencapai sebesar Rp42,79 miliar atau
turun sebesar 20,96% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

109

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

7. PT Trans Marga Jateng

: 11 km (seksi I)

Konsesi s.d tahun

: 2055

Tahun beroperasi

: 2011

Jumlah Pegawai

: 96 orang

Jumlah Gardu

: 22

V/C Rasio

: 0,25-0,40

Sistem Transaksi

: Tertutup

Lokasi Pengoperasian

: Semarang

36,49

Panjang Jalan

32,69%

2012

2013

2012

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

2013

Proporsi Pendapatan Tol*

0,52%

99,48%

32,88%

27,46

: Semarang - Solo

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

6,58

Ruas

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

4,96

PT Trans Marga Jateng

0,63%

99,37%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja PT Trans Marga Jateng Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Semarang-

Pendapatan Tol ruas Semarang Solo Seksi Semarang-Ungaran

Ungaran tercatat sebesar 6,58 juta kendaraan, naik sebesar

tumbuh 32,88% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan

32,69% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi

volume lalu lintas transaksi 32,69%. Peningkatan volume lalu

tahun 2012 sebesar 4,96 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi

lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di

ruas Semarang-Ungaran terhadap total Volume Lalu Lintas

wilayah Jalan Tol Semarang-Ungaran.

Transaksi mencapai 0,52%. Sementara itu, Pendapatan Tol


mencapai Rp36,49 miliar, naik sebesar 32,88% dibandingkan
tahun 2012 sebesar Rp27,46 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol
dari Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I mencapai 0,63% terhadap
total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Trans Marga
Jateng mencapai sebesar Rp153,75 miliar atau turun sebesar
21,39% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

110

Identitas Perseroan

8. PT Jasamarga Bali Tol

Profil Perseroan

: Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa

Panjang Jalan

: 10 km

Konsesi s.d tahun

: 2057

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Tahun beroperasi

: 2013

Jumlah Pegawai

: 33 orang

Pengembangan
Proyek Baru

Jumlah Gardu

: 20

V/C Rasio

: 0,20-0,40

Sistem Transaksi

: Terbuka

Lokasi Pengoperasian

: Bali

Laporan
Manajemen

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Pendapatan Tol (miliar Rupiah)

23,65

Ruas

Ikhtisar 2013

Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)

PT Jasamarga Bali Tol

3,24

Transformasi
Jasa Marga

2012

2013

Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*

2012

2013

Proporsi Pendapatan Tol*


0,41%

0,26%

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

99,59%

99,74%

*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga

Kinerja Tahun 2013

Analisa Kinerja PT Jasamarga Bali Tol Tahun 2013

Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas

Jumlah Volume lalu-lintas Jalan Tol Bali Mandara pada hari

Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa tercatat sebesar 3,24 juta

pertama pengoperasian mencapai 38.558 kendaraan. Hal ini

kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas ruas Nusa Dua-

mendekati perkiraan dan target yang dipasang PT Jasamarga Bali

Ngurah Rai-Benoa terhadap total Volume Lalu Lintas

Tol (JBT) yaitu sebesar 39.000 kendaraan. Dengan pencapaian ini

Transaksi mencapai 0,26%. Sementara itu, Pendapatan

akan mempengaruhi pendapatan tol sehingga Perseroan optimis

Tol mencapai Rp23,65 miliar yang merefleksikan

bahwa volume lalu lintas maupun pendapatan akan tercapai

kontribusi Pendapatan Tol sebesar 0,41% terhadap total

dalam waktu dekat.

Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
PT Jasamarga Bali Tol mencapai sebesar Rp20,08 miliar
atau turun sebesar 202,32% dari tahun lalu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

111

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Wawancara dengan
Hasanudin
Direktur Operasi

Tanya (T)
T

Bagaimana kinerja pengoperasian jalan tol di tahun 2013?

J
Jawab (J)

Pada tahun 2013, kami melayani volume lalu lintas transaksi sebesar 1,26 juta kendaraan yang meningkat
sebesar 4,76% dari tahun lalu. Untuk melayani kebutuhan lalu lintas tersebut dan mengantisipasi kenaikan
volume lalu lintas dalam jangka panjang, pada tahun 2013, Perseroan melakukan peningkatan pelayanan
dengan terus menambah Gardu Tol Otomatis sebanyak 38 gardu tol sehingga secara total Perseroan
memiliki 89 Gardu Tol Otomatis. Kami juga melakukan peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran
pada Jalan Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas Cibinong-Sentul Selatan. Selain
itu, juga dilakukan peningkatan akses layanan informasi melalui penambahan 24 VMS (Variable Message
Sign) sehingga total VMS yang dimiliki Perseroan sebanyak 60 VMS.

T:T

Apa tantangan terbesar yang dihadapi pada bidang pengoperasian jalan


tol?

J:J

Tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengoperasikan jalan tol adalah tingginya kepadatan
lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol Jakarta dan sekitarnya namun tidak dapat dilakukan peningkatan
kapasitas jalan karena kendala ketidaktersediaan lahan untuk melakukan pelebaran jalan.

T:T

Bagaimana Bapak mengatasi tantangan tersebut?

J:J

Kami melakukan rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran seperti antara lain pemberlakuan
contra flow pada jam jam sibuk.

T:T

Bagaimana prospek kinerja operasional ke depan?

J:J

Volume transaksi lalu lintas diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi,
yang tentunya membutuhkan peningkatan pelayanan lalu lintas. Oleh sebab itu, kami akan terus
meningkatkan pelayanan dengan terus menambah gardu-gardu tol operasi dan meningkatkan
kapasitas jalan dengan melakukan pelebaran.
Selain itu kami menyakini Pemerintah akan terus konsisten memenuhi ketentuan peraturan akan
kepastian penyesuaian tarif tol setiap dua tahun. Hal ini merupakan hal yang positif bagi kepastian
pertumbuhan pendapatan tol.
Dari sisi efisiensi biaya pengoperasian, Perseroan akan terus meningkatkan efisiensi secara
berkelanjutan melalui upaya-upaya modernisasi pelayanan dan peralatan operasi, yang pada akhirnya
diharapkan pengoperasian jalan tol akan sepenuhnya menggunakan teknologi dimana kebutuhan
tenaga manusia akan semakin kecil.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

112

Melayani
Tanpa Henti

24/7

LAYANAN GARDU
TRANSAKSI

LAYANAN
TEMPAT ISTIRAHAT

Layanan
Transaksi

LAYANAN
AMBULAN

Proses layanan kepada pemakai jalan


termasuk kontrol atas pelaksanaan
transaksi, proses pengamanan dan
pengadministrasian tol serta proses
pendukung lainnya

Layanan
Lalu Lintas
Informasi kondisi lalu lintas secara real
time selama 24 jam melalui call center
memberikan kemudahan di perjalanan di
setiap waktu

LAYANAN
DEREK

LAYANAN
PATROLI
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

INFORMASI
LALU LINTAS
REAL TIME

113

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Layanan
Pemeliharaan
Kegiatan yang ditujukan untuk
memelihara jalan tol agar tetap
nyaman untuk dilalui kendaraan

GARDU TOL
OTOMATIS

E-TOLL
CARD

TRAFFIC
MONITORING

PT.Jasamarga

@PTJasamarga

TRAFFIC
INFORMATION
CENTER
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

www.jasamargalive.com
m.jasamargalive.com

114

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Segmen Usaha
Pengembangan Usaha
Non Tol

tahun tersebut Pendapatan Usaha

dapat menyokong Pendapatan utama

Lainnya mencapai Rp508,20 miliar,

Perseroan, yaitu Pendapatan Tol. Untuk

mengalami peningkatan sebesar 254,22%

saat ini, kontribusi Pendapatan Usaha

dibandingkan dengan tahun 2012.

Lainnya telah mencapai 4,94% dari total

Ikhtisar 2013

Segmen Usaha Pengembangan

Komponen terbesar dalam Pendapatan

Pendapatan Usaha Perseroan. Dengan

Laporan
Manajemen

Usaha Non Tol merupakan

Usaha Lainnya pada tahun 2013 berasal

pembentukan beberapa Anak Perusahaan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

segmen usaha yang berasal dari

dari Lainnya sebesar Rp225,94 miliar.

yang menjalankan bisnis non tol, Perseroan

pemanfaatan aset Perseroan

akan terus memaksimalkan pemanfaatan

baik yang tangible maupun

Peningkatan kinerja tahun 2013 pada

aset-aset untuk memberikan kontribusi

yang intangible. Hasil Segmen

Segmen Usaha Pengembangan Usaha

pada Pendapatan Usaha Perseroan. Berikut

Usaha Pengembangan Usaha

Non Tol merupakan usaha Perseroan

adalah ulasan kinerja Segmen Usaha

Non Tol pada Laporan Keuangan

untuk terus memanfaatkan segala

Pengembangan Usaha Non Tol dalam tabel

Tata Kelola
Perusahaan

Konsolidasian Tahun Buku 2013

bentuk aset Perseroan baik yang

dan grafik.

disajikan sebagai Pendapatan

tangible maupun yang intangible agar

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Usaha Lainnya, dimana pada

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Segmen

Pendapatan BBM SPBU

2012

2013

Rp

153,07

153,07

n/a

1,49

% Terhadap
Total JM

Sewa Lahan

75,23

90,06

14,83

19,72

0,87

Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain

21,93

32,41

10,47

47,74

0,31

Pendapatan Iklan

Lainnya

5,78

6,72

0,94

16,32

0,07

40,53

225,94

185,41

457,47

2,19

143,47

508,20

364,73

254,22

4,94

225,94

TOTAL

Pendapatan BBM SPBU

Sewa Lahan

2013
2012

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Jasa Pengoperasian
Jalan Tol Pihak Lain

Pendapatan Iklan

40,53

6,72

5,78

32,41

21,93

90,06

75,23

Laporan Keuangan
Konsolidasian

No.

153,07

Daftar Istilah

dalam miliar rupiah

Lainnya

115

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

(miliar Rupiah)
153,07

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013, Segmen Usaha


Pengembangan Usaha Non Tol Perseroan dibagi menjadi:

1,49%

90,06

Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Audited

a. Pendapatan BBM SPBU


Pendapatan BBM SPBU merupakan pendapatan yang
dihasilkan dari penerimaan BBM SPBU pada Unit Bisnis Tempat
Istirahat dan Pelayanan Km 88 Jalan Tol Purbaleunyi dan Km
226 Jalan Tol Palikanci. Kontribusi pendapatan BBM SPBU
sebesar 1,49% dari total Pendapatan Usaha

b. Sewa Lahan
Pada tahun 2013, Pendapatan Sewa Lahan meningkat sebesar

98,51%

2012

2013

(miliar Rupiah)
0,87%

90,06

19,72% dari tahun 2012. Pendapatan dari Sewa Lahan pada


tahun ini mencapai Rp90,06 miliar.

Kenaikan kinerja pada tahun 2013 disebabkan oleh


meningkatnya tarif sewa pada Tempat Istirahat (TI) yang di
baru untuk disewakan kepada pihak luar turut meningkatkan
pencapaian kinerja pada tahun 2013.

75,23

kelola oleh Perseroan. Selain itu, pembukaan lahan-lahan

2012

99,13%

2013

(miliar Rupiah)

32,41

0,31%

b. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain


Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain selama 2013 mencapai


tahun 2012 sebesar Rp21,93 miliar.

21,93

Rp32,41 miliar atau meningkat sebesar 47,74% dibandingkan

99,69%

2012

2013

(miliar Rupiah)

6,72

c. Pendapatan Iklan
Pendapatan Iklan mengalami kenaikan 16,32% dari

Rp 5,78 miliar di 2012 menjadi Rp 6,72 miliar di 2013.

Hal ini disebabkan karena meningkatnya peminat billboard

di sepanjang jalan tol.


5,78

0,07%

99,93%

2012
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

2013

116

Transformasi
Jasa Marga

e. Lainnya
Kinerja PT Sarana Marga Utama, sebagai Anak
bidang pengusahaan jasa konstruksi dan

Laporan
Manajemen

persewaan kendaraan, mengalami pencapaian

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

kinerja sebesar 240,80% dibandingkan pencapaian

Pengelolaan
Human Capital

yang sangat baik, dengan mengalami peningkatan


tahun 2012. Peningkatan kinerja ini dapat dilihat
dari pencapaian Laba Tahun Berjalan Rp9,39
miliar, jauh meningkat dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp2,76 miliar. Hal ini disebabkan oleh

Tata Kelola
Perusahaan

adanya peningkatan realisasi kontrak dari bidang

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

kontrak baru dari bidang sipil.

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

2,19%

Perusahaan Perseroan yang bergerak dalam

Ikhtisar 2013

Pengembangan
Proyek Baru

(miliar Rupiah)

PT Sarana Marga Utama


225,94

Profil Perseroan

SFO (Scrapping Filling Overlay) dan ada beberapa

PT Jasamarga Properti
Sementara itu, PT Jasamarga Properti, yang
bergerak dalam bidang pembangunan,
perdagangan dan jasa terkait properti, dimana
Perusahaan ini baru berdiri pada awal tahun 2013
dan diharapkan pada tahun 2014 akan mulai
berkontribusi terhadap Pendapatan Perseroan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

40,53

Identitas Perseroan

2012

97,81%

2013

117

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

ANALISA KINERJA KEUANGAN komprehensif


Diskusi dan analisis terkait dengan tinjauan keuangan berikut

jalan tol baru, seiring upaya Perseroan untuk terus melakukan

ini disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk

pengembangan usaha. Di sisi lain, kondisi tersebut menyebabkan

tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

liabilitas Perseroan meningkat sebesar 16,93% dibandingkan

Laporan keuangan konsolidasian telah diaudit oleh Aryanto, Amir,

tahun sebelumnya karena terdapat penambahan pinjaman untuk

Jusuf, Mawar Saptoto (RSM AAJ Associates) melalui Laporan Audit

mendukung aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan ekuitas

No. R/042.AGA/sat.2/2014 tanggal 12 Februari 2014 dan telah

Perseroan meningkat 11,03% dari tahun lalu sebagai cerminan

mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian.

bahwa Perseroan tetap berkomitmen menjaga perolehan laba


ditengah upaya ekspansi yang dilakukan.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian


Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan di tahun 2013

Aset

menunjukkan kinerja yang meningkat. Tahun ini, aset Perseroan

Aset perseroan terdiri dari Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar,

tercatat sebesar Rp28,36 triliun atau bertumbuh 14,60%

perbandingan masing-masing komposisi aset adalah sebagai

dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan ini disebabkan

berikut :

karena adanya peningkatan aktivitas konstruksi pembangunan

Aset

(miliar rupiah)

2012

Uraian

Jumlah

Aset Lancar

2013
Kontribusi

Jumlah

Rp

Kontribusi

4.517,29

18,25

3.746,34

13,21

(770,95)

-17,07

Aset Tidak Lancar

20.236,26

81,75

24.620,00

86,79

4.383,74

21,66

Total Aset

24.753,55

100,00

28.366,35

100,00

3.612,79

14,60

Total Aset Perseroan adalah Rp28,36 triliun, mengalami kenaikan

lancar sebesar 21,66% yaitu Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas

sebesar Rp3,61 triliun atau 14,60% dibandingkan dengan tahun

tol yang baru beroperasi.

2012. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penambahan aset tidak

Aset Lancar, Aset Tidak Lancar dan total aset

28.366,35

24.753,55

24.620,00

20.236,26

3.746,34

4.517,29

(miliar rupiah)

2012
2013

Aset Lancar

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Aset Tidak Lancar

Total Aset

118

Identitas Perseroan

Aset Lancar

penambahan setoran modal ke Entitas Anak dan pelunasan

Profil Perseroan

Secara keseluruhan perolehan Aset Lancar Perseroan

utang bank.

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

turun 17,07%, dari sebesar Rp4,51 triliun di tahun


2012 menjadi sebesar Rp3,74 triliun di tahun 2013.

Komposisi Aset Lancar tahun 2013 dibandingkan dengan tahun

Penurunan tersebut disebabkan karena adanya

2012 sebagai berikut:

Aset Lancar

(miliar rupiah)

2012

Uraian

Jumlah

2013
Kontribusi

Jumlah

Rp

Kontribusi

4.302,38

94,95

3.514,06

93,80

(788,32)

(18,32)

Investasi Jangka Pendek

7,82

0,17

6,63

0,18

(1,19)

(15,26)

Piutang Lain-lain-Lancar

50,27

1,41

177,20

4,73

126,93

252,51

Biaya Dibayar di Muka

155,53

3,43

47,36

1,26

(108,17)

(69,55)

Pajak Dibayar di Muka

1,29

0,03

1,10

0,03

(0,19)

(14,75)

4.517,29

100,00

3.746,34

100,00

(770,95)

(17,07)

Kas dan Setara Kas

Total Aset Lancar

Kas dan Setara kas

Piutang Lain-lain - Lancar

Kas dan Setara Kas perseroan turun 18,32% dari tahun

Piutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan diterima dari

sebelumnya sebesar Rp4,30 triliun menjadi Rp3,51 triliun

sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa ruang iklan dan bunga

di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan karena adanya

yang akan diterima dari deposito berjangka. Tahun 2013 Piutang

penambahan setoran modal ke entitas anak untuk

Lain-lain mencapai Rp177,20 miliar atau meningkat 252,51% hal

mempercepat penyelesaian konstruksi jalan tol baru yang

ini disebabkan Perusahaan membiayai terlebih dahulu kenaikan

sedang dilakukan oleh Perseroan.

harga tanah dalam rangka pengusahaan Jalan Tol Lingkar

Investasi Jangka Pendek


Investasi jangka pendek sebesar Rp6,63 miliar, menurun
sebesar 15,26% dari tahun 2012 yang mencapai Rp7,82
miliar. Penurunan ini disebabkan adanya kerugian yang
belum direalisasi (unrealized loss) sebesar Rp1,19 miliar
atas Efek tersedia untuk Dijual berupa Reksadana pada
Obligasi Seri II

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara, yang menjadi tanggungan


Pemerintah c.q Kementerian Pekerjaan Umum.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya Dibayar di Muka menurun 69,55% dari sebelumnya sebesar
Rp155,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp47,36 miliar pada tahun
2013. Hal ini disebabkan penurunan pada Uang Muka Pekerjaan
(work advances) sebesar Rp104,95 miliar.

119

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Aset Tidak Lancar

Peningkatan ini, terutama disebabkan karena pertumbuhan Aset

Pada tahun 2013, Aset Tidak Lancar mencapai Rp24,62 triliun

Tak Berwujud berupa Hak Pengusahaan Jalan Tol dengan total

atau mengalami peningkatan sebesar 21,66% dari tahun 2012.

Rp22,30 triliun.

Aset TIDAK Lancar

(miliar rupiah)

2012

Uraian

Jumlah

Piutang Lain-lain - Tidak Lancar

2013
Kontribusi

13,82

0,07

Jumlah

Kontribusi

Rp

19,75

0,08

5,93

42,87

459,32

1,87

294,27

178,30

Dana Ditetapkan
Penggunaannya

165,04

0,82

Investasi pada Entitas Asosiasi

175,75

0,87

192,10

0,78

16,35

9,30

Aset Keuangan Lainnya

241,61

1,19

241,61

0,98

Aset Tetap - Bersih

422,51

2,09

593,03

2,41

170,52

40,36

18.547,71

91,66

22.300,27

90,58

3.752,57

20,23

362,10

1,79

641,12

2,60

279,02

77,06

41,85

0,21

41,85

0,17

265,88

1,31

130,97

0,53

(134,91)

(50,74)

100,00

24.620,00

100,00

4.383,74

21,66

Aset Tak Berwujud


Hak Pengusahaan Jalan Tol
- Bersih
Lainnya
Goodwill
Aset Lain-lain
Total Aset Tidak Lancar

20.236,26

Dana Ditetapkan Penggunaannya

Aset Tetap

Adalah penyisihan dana untuk jaminan pelunasan Obligasi

Perolehan Aset tetap Perseroan mencapai Rp593,03 miliar di

dan bunga pinjaman bank. Pada tahun 2013, Dana Ditetapkan

tahun 2013 atau bertumbuh 40,36% dari sebelumnya Rp422,51

Penggunaannya mencapai Rp459,32 miliar atau naik 178,30% dari

miliar di tahun 2012. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya

tahun lalu. Kenaikan tersebut disebabkan adanya pembentukan

penambahan Aset Tetap Pemilikan Langsung berupa Tanah,

rekening khusus atas pendapatan dari pengoperasian JORR Seksi

Gedung Kantor dan Bangunan Lain, Peralatan Operasi dan Kantor,

S sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/

serta Kendaraan Bermotor yang totalnya mencapai Rp266,25

KPTS/M/ 2013 tanggal 25 Pebruari 2013 tentang Pengoperasian

miliar, Aset Sewa Guna Usaha sebesar Rp16,98 miliar dan Aset

Sementara Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang

Tetap Dalam Konstruksi sebesar Rp89,30 miliar.

Jagorawi (JORR S). Pada tahun 2013 rekening khusus tersebut


adalah sebesar Rp233,01 miliar.

Aset Tak Berwujud Hak Pengusahaan Jalan Tol


Aset Tak Berwujud mencapai Rp22,30 triliun, meningkat sebesar

Investasi Pada Entitas Asosiasi

20,23% atau Rp3,75 triliun dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini

Seiring perkembangan Perseroan, pada tahun 2013 Investasi

disebabkan karena adanya pengakuan Hak Pengusahaan Jalan Tol

pada Entitas Asosiasi meningkat menjadi Rp192,10 miliar atau

untuk jalan tol yang baru beroperasi yaitu Tol Bali Mandara (Nusa

naik 9,30% dibandingkan tahun 2012. Perseroan melakukan

Dua Ngurah Rai Benoa) dan JORR W2 Utara Paket 1 3 (Kebon

penambahan penyertaan saham pada entitas asosiasi yaitu

Jeruk Ciledug).

PT. Trans Lingkar Kita Jaya sebesar Rp21,24 miliar dengan


penambahan tersebut kepemilikan Perseroan menjadi 21,24%.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

120

Identitas Perseroan

Liabilitas

Profil Perseroan

Liabilitas Perseroan pada akhir 2013 adalah sebesar

Panjang meningkat dari Rp8,31 triliun di tahun 2012 menjadi

Transformasi
Jasa Marga

Rp17,49 triliun, naik sebesar Rp2,53 triliun atau 16,93%

Rp12,57 triliun pada tahun 2013. Sedangkan Liabilitas Jangka

dibandingkan tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan

Pendek turun sebesar 26,00% dari tahun lalu karena adanya

oleh adanya penambahan pinjaman untuk mendukung

pelunasan utang Obligasi dan utang Bank.

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

liabilitas

(miliar rupiah)

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

aktivitas konstruksi jalan tol baru, sehingga Liabilitas Jangka

2012

Uraian

Jumlah

2013

Kontribusi (%)

Jumlah

Kontribusi (%)

Rp

Liabilitas Jangka Pendek

6.648,16

44,42

4.919,88

28,11

(1.728,28)

(26,00)

Tata Kelola
Perusahaan

Liabilitas Jangka Panjang

8.317,60

55,58

12.579,48

71,89

4,261,88

51,24

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Total Liabilitas

14.965,77

100,00

17.499,37

100,00

2.533,60

16,93

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang

(miliar rupiah)

Daftar Istilah

Liabilitas Jangka Pendek

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

17.499,37

14.965,77

12.579,48

8.317,60

4.919,88

6.648,16

Laporan Keuangan
Konsolidasian

2012
2013

Liabilitas Jangka Panjang

Total Liabilitas

121

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Liabilitas Jangka Pendek

pelunasan Obligasi Seri P, Seri JORR I dan Seri I JM-10 (Zero

Pada akhir 2013, Perseroan mencatat Liabilitas Jangka Pendek

Coupon) serta pelunasan Utang Bank yang telah jatuh tempo

sebesar Rp4,91 triliun. Posisi tersebut lebih rendah 26,00% atau

pada tahun 2013. Total pelunasan Obligasi-obligasi tersebut

lebih rendah Rp1,72 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai

adalah sebesar Rp1,77 triliun, sedangkan pelunasan Utang Bank

Rp6,64 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya

sebesar Rp786,12 miliar.

Liabilitas Jangka Pendek

(miliar rupiah)

2012

Uraian

Jumlah

2013

Kontribusi (%)

Jumlah

Kontribusi (%)

Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang Usaha

1,38

80,67

1,64

(11,37)

(12,36)

1.325,01

19,93

1.153,45

23,44

(171,57)

(12,95)

281,38

4,23

164,33

3,34

(117,05)

(41,60)

36,38

0,55

66,27

1,35

29,88

82,13

437,32

6,58

464,68

9,44

27,36

6,26

92,04

Utang Kontraktor
Utang Pajak
Utang Lain-lain
Beban Aktual

Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun


Utang Bank

1.640,78

24,68

951,06

19,33

(689,72)

(42,04)

Utang Obligasi

1.771,62

26,65

700,00

14,23

(1.071,62)

(60,49)

Utang Bantuan Pemerintah

5,89

0,09

(5,89)

(100,00)

Liabilitas Kerjasama Operasi

0,82

0,01

0,82

0,02

(0,00)

(0,00)

809,43

12,18

1.112,70

22,62

303,27

37,47

Utang Sewa Guna Usaha

18,47

0,28

19,78

0,40

1,30

7,06

Provisi Pelapisan Jalan Tol

229,03

3,44

206,14

4,19

(22,89)

(9,99)

6.648,16

100,00

4.919,88

100,00

(1.728,28)

(26,00)

Liabilitas Pembebasan
Tanah

Total Liabilitas Jangka Pendek

Dari tabel diatas, Komposisi terbesar dari Liabilitas Jangka

Liabilitas Jangka Panjang

Pendek adalah Utang Kontraktor yaitu sebesar 23,44% dari total

Pada akhir 2013, Liabilitas Jangka panjang mengalami kenaikan

Liabilitas Jangka Pendek yang dimiliki Perseroan. Utang kontraktor

51,24% dari sebelumnya Rp8,31 triliun di tahun 2012 menjadi

merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan

Rp12,57 triliun di tahun 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan

sehubungan dengan adanya pembangunan jalan, pelapisan

karena peningkatan pinjaman kepada pihak ketiga guna

ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain.

mendukung kegiatan konstruksi jalan tol baru yang sedang


dilaksanakan Perseroan melalui entitas anak.

Sedangkan komposisi Liabilitas Pembebasan Tanah mencapai


22,62% dari total keseluruhan Liabilitas Jangka Pendek Perseroan.

Komposisi dari Liabilitas Jangka panjang terdiri dari Pendapatan

Liabilitas ini merupakan Dana talangan pembelian tanah untuk

Diterima Dimuka 0,56%, Liabilitas Pajak Tangguhan 4,15%,

pembangunan ruas Jalan yang menggunakan dana talangan

Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh

Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol.

Tempo Dalam Satu Tahun 89,23%, Liabilitas Jangka Panjang


Lainnya 3,46%, dan Liabilitas Imbalan Kerja 2,59%.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

122

Identitas Perseroan
Profil Perseroan

Liabilitas Jangka panjang

(miliar rupiah)

Transformasi
Jasa Marga

2012
Uraian

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Pendapatan Diterima di Muka

Pengembangan
Proyek Baru

Liabilitas Pajak Tangguhan

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Kontribusi
(%)

Jumlah

Kontribusi
(%)

Rp

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Pengelolaan
Human Capital

Jumlah

2013

57,12

0,69

71,03

0,56

13,91

24,35

466,57

5,61

522,67

4,15

56,10

12,02

Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Utang Bank

3.046,24

36,62

5.320,20

42,29

2.273,96

74,65

Utang Obligasi

3.749,45

45,08

5.144,38

40,89

1.394,93

37,20

21,39

0,26

21,39

0,17

0,00

0,00

374,10

4,50

566,17

4,50

192,07

51,34

27,36

0,33

47,13

0,37

19,77

72,26

95,77

1,15

124,95

0,99

29,18

30,47

202,45

2,43

435,47

3,46

233,01

115,09

277,16

3,33

326,11

2,59

48,95

17,66

8.317,60

100,00

12.579,48

100,00

4.261,88

51,24

Utang Bantuan Pemerintah


Liabilitas Kerjasama
Operasi
Liabilitas Pembebasan
Tanah
Utang Sewa Guna Usaha
Provisi Pelapisan Jalan Tol
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya
Liabilitas Imbalan Kerja
Total Liabilitas Jangka Panjang

Pendapatan Diterima Dimuka

disebabkan adanya kenaikan Utang Bank

Ekuitas

mengalami peningkatan sebesar

pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas

Perseroan mencatat Jumlah ekuitas tahun

24,35% dibandingkan tahun

konstruksi jalan tol baru.

2013 sebesar Rp10,86 triliun. Kondisi


tersebut meningkat 11,03% atau sebesar

sebelumnya, yang disebabkan


karena adanya kenaikan

Sedangkan Utang Obligasi sebesar Rp5,14

Rp1,07 triliun dibandingkan tahun 2012

pendapatan sewa iklan, lahan,

triliun mengalami peningkatan sebesar

yang mencapai Rp9,78 triliun. Peningkatan

tempat istirahat dan pendapatan

37,20% atau Rp1,39 triliun dari sebelumnya

ini disebabkan karena kemampuan

lain yang diterima di ruang milik

sebesar Rp3,74 triliun Kenaikan tersebut

Perseroan untuk mencetak laba

jalan tol.

disebabkan karena adanya penerbitan

komprehensif tahun berjalan sebesar

Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga

Rp1,23 triliun yang diimbangi dengan

Pada tahun 2013 Utang Bank

Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp2,1 triliun

dividen tunai sebesar Rp640,83 miliar.

mencapai Rp5,32 triliun,

yang digunakan untuk refinancing,

meningkat sebesar 74,65%

pengembangan usaha, dan peningkatan

Komposisi Ekuitas terdiri dari Modal Saham

atau Rp2,27 triliun dari tahun

kapasitas jalan.

31,29%, Tambahan Modal Disetor 22,58%,

sebelumnya sebesar Rp3,04

Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi

triliun. Peningkatan tersebut

Efek Tersedia Untuk Dijual 0,02%, Saldo


Laba 31,74% dan Kepentingan Non
Pengendali 14,37%.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

123

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Ekuitas

(miliar rupiah)

2012
Uraian

Jumlah

Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Keuntungan (Kerugian)
Belum Direalisasi Efek
Tersedia untuk Dijual
Saldo Laba

2013
Jumlah

3.400,00

Kontribusi
(%)
34,74

3.400,00

Kontribusi
(%)
31,29

2.453,89

25,07

2.453,89

3,29

0,03

2.753,97

28,14

Rp

%
-

22,58

2,10

0,02

(1,19)

(36,26)

3.449,45

31,74

695,48

25,25

Ditentukan Penggunaannya
100,00

1,02

125,00

1,15

25,00

25,00

1.940,20

19,82

2.876,46

26,47

936,25

48,26

713,76

7,29

447,99

4,12

(265,77)

(37,24)

Total Ekuitas yang Dapat


Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk

8.611,15

87,98

9.305,43

85,63

694,29

8,06

Kepentingan Non
Pengendali
Total Ekuitas

1.176,64

12,02

1.561,55

14,37

384,91

32,71

9.787,79

100,00

10.866,98

100,00

1.079,19

11,03

Cadangan Wajib
Cadangan Umum
Belum Ditentukan
Penggunaannya

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian


Pada tahun 2013 Perseroan mencatat perolehan Laba

Selain itu, penurunan Laba Komprehensif Tahun Berjalan juga

Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp1,23 triliun, turun 19,51%

disebabkan oleh meningkatnya biaya-biaya akibat penyesuaian

atau Rp299,72 miliar dibandingkan tahun 2012. Penurunan ini

terhadap ketentuan Pemerintah untuk menggunakan BBM Non

disebabkan oleh meningkatnya Beban Usaha dari ruas tol yang

Subsidi dan pemenuhan ketentuan Upah Minimum Regional.

baru beroperasi dan aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan


Pendapatan Tol dari ruas-ruas baru tersebut belum memberikan
kontribusi yang optimal.

Kinerja Keuangan 2012 dan 2013

(miliar rupiah)

Uraian

2012

2013

Rp

Pendapatan Usaha

9.070,22

10.294,67

1.224,45

13,50

Beban Usaha

6.094,98

7.631,49

1.536,51

25,21

Laba Usaha

2.975,24

2.663,18

(312,06)

(10,49)

Laba Komprehensif Tahun Berjalan

1.536,35

1.236,63

(299,72)

(19,51)

Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada :


Pemilik Entitas Induk

1.602,62

1.335,12

(267,50)

(16,69)

(66,28)

(98,50)

(32,22)

48,61

3.876,79

3.685,22

(163,14)

(4,21)

235,91

196,52

(39,39)

(16,70)

Kepentingan Non Pengendali


EBITDA
Laba Bersih per Saham

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

124

Identitas Perseroan

Pengelolaan
Human Capital

Pendapatan Usaha

Beban Usaha

Laba Usaha

196,52

3.685,22
EBITDA

235,91

3.876,79

1.335,12

Laba Komprehensif yang


Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk

14.965,77

Pengembangan
Proyek Baru

1.602,62

2.975,24

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

2.663,18

6.094,98

Laporan
Manajemen

7.631,49

Ikhtisar 2013

10.294,67

Transformasi
Jasa Marga

9.070,22

Profil Perseroan

Laba Bersih
per Saham

2012

Tata Kelola
Perusahaan

2013

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Pendapatan Konstruksi sebesar Rp3,96 triliun atau naik 18,40%

mencapai Rp10,29 triliun atau meningkat 13,50% dari

dan Pendapatan Usaha Lainnya sebesar Rp508,20 miliar atau

Pendapatan Usaha tahun 2012 sebesar Rp9,07 triliun.

meningkat 254,22%.

Peningkatan ini berasal dari ketiga segmen Pendapatan

Pendapatan Usaha

(miliar rupiah)

2012
Uraian

2013
Rp

Kontribusi
(%)

Jumlah

Kontribusi
(%)

Pendapatan Tol

5.581,75

61,54

5.825,93

56,59

244,18

4,37

Pendapatan Konstruksi

3.345,00

36,88

3.960,54

38,47

615,54

18,40

143,47

1,58

508,20

4,94

364,73

254,22

9.070,22

100,00

10.294,67

100,00

1.224,45

13,50

Pendapatan Usaha Lainnya

Pendapatan Tol

Pendapatan Konstruksi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

508,20

143,47

3.960,54

9.070,22

Total Pendapatan Usaha

10.294,67

Jumlah

3.345,00

Laporan Keuangan
Konsolidasian

yaitu Pendapatan Tol sebesar Rp5,82 triliun atau naik 4,37%,

Selama tahun 2013, Pendapatan Usaha Perseroan

5.825,93

Daftar Istilah

Pendapatan Usaha

5.581,75

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Pendapatan
Usaha Lainnya

2012
2013
Total
Pendapatan Usaha

125

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pendapatan Tol

ruas jalan tol dan kenaikan tarif tol di sebelas (11) ruas jalan tol

Pada tahun 2013 Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun atau

milik Perseroan pada triwulan IV tahun 2013.

meningkat 4,37% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 5,58 triliun.


Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume transaksi

Berikut adalah pendapatan tol dari ruas jalan tol yang dikelola

lalu lintas sebesar 1.258,52 juta kendaraan atau meningkat 4,76%

melalui Cabang dan Entitas Anak.

dari tahun 2012, karena penambahan kapasitas pada beberapa

Pendapatan ToL

(miliar rupiah)

2012
Uraian

Jumlah

Kantor Cabang

Jakarta - Cikampek

Cikampek - Padalarang

JORR Seksi non S

Cawang - Tomang - Pluit

Jakarta - Bogor - Jagorawi

Prof. Dr. Ir. Sedyatmo

Jakarta - Tangerang

Padalarang - Cileunyi

Surabaya - Gempol

JORR S

Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami


Palimanan - Kanci

Semarang Seksi A,B,C

Belawan - Medan - Tanjung Morawa


Sub Total

Entitas Anak

Bogor Outer Ring Road

Semarang - Solo

Surabaya - Mojokerto

Nusa Dua-Benoa

Sub Total

Total

2013
Proporsi
(%)

896,24
655,38
665,48
674,79
508,09
388,78
379,58
269,47
240,80
434,69
115,58
100,54
97,18
73,21
5.499,82

Jumlah

16,06
11,74
11,92
12,09
9,10
6,97
6,80
4,83
4,31
7,79
2,07
1,80
1,74
1,31
98,53

976,57
741,09
710,63
686,80
548,25
423,16
408,01
276,29
270,47
235,74
131,85
107,49
104,77
81,57
5.702,69

Rp

Proporsi
(%)

16,76
12,72
12,20
11,79
9,41
7,26
7,00
4,74
4,64
4,05
2,26
1,84
1,80
1,40
97,88

80,33
85,71
45,15
12,01
40,16
34,38
28,43
6,82
29,67
(198,95)
16,27
6,95
7,59
8,36
202,87

8,96
13,08
6,78
1,78
7,90
8,84
7,49
2,53
12,32
(45,77)
14,08
6,91
7,81
11,41
3,69

41,06
27,46
13,42
81,94

0,74
0,49
0,24
1,47

45,55
36,49
17,55
23,65
123,24

0,78
0,63
0,30
0,41
2,12

4,49
9,03
4,14
23,65
41,31

10,93
32,88
30,85
50,41

5.581,75

100,00

5.825,93

100,00

244,18

4,37

Dari tabel diatas, terlihat pertumbuhan diseluruh ruas tol

masih penyumbang terbesar pendapatan yang diperoleh

Perseroan. Kontribusi terbesar pendapatan tol berasal dari ruas

Perusahaan. Tahun 2013 total pendapatan tol yang berasal

jalan tol Jakarta-Cikampek yang mencapai Rp976,57 miliar

dari ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta mencapai Rp686,80

atau 16,76% dari total Pendapatan Tol secara keseluruhan,

miliar dengan kontribusi sebesar 11,79% dari total keseluruhan

sedangkan ruas-ruas yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya

pendapatan tol pada tahun tersebut.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

126

Identitas Perseroan

Pendapatan Konstruksi

Tahun 2013, Pendapatan Konstruksi meningkat 18,40% menjadi

Profil Perseroan

Pendapatan Konstruksi merupakan jasa kompensasi yang

Rp3,96 triliun dengan jumlah Beban Konstruksi Rp3,91 triliun

diakui oleh Perseroan dan Grup dalam pembangunan

dan Marjin Konstruksi Rp46,09 miliar atau naik 35,36% dari tahun

jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol.

sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa aktivitas

Ikhtisar 2013

Pendapatan konstruksi diakui sesuai dengan kontrak

konstruksi jalan tol baru seperti jalan tol Bogor Ring Road, Jalan

Laporan
Manajemen

biaya-plus.

Tol Semarang-Solo, Jalan Tol Gempol-Pandaaan, Jalan Tol Gempol

Transformasi
Jasa Marga

Pasuruan dan Jalan Tol JORR W2 Utara.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru

Pendapatan KonstruksI

(miliar rupiah)

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

2012

Uraian

2013
Kontribusi

Kontribusi

3.345,00

100,00

3.960,54

100,00

615,54

18,40

Beban Konstruksi

(3.310,95)

(98,98)

(3.914,45)

(98,84)

(603,50)

18,23

Marjin Konstruksi

34,05

1,02

46,09

1,16

12,04

35,36

Pendapatan Konstruksi

Jumlah

Rp

Jumlah

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Pendapatan Konstruksi dan Beban Konstruksi

46,09

34,05

(3.914,45)

(3.310,95)

3.960,54

3.345,00

(miliar rupiah)

2012
2013

Pendapatan Konstruksi

Beban Konstruksi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Marjin Konstruksi

127

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pendapatan Usaha Lainnya

SPBU pada unit bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 88

Pendapatan Usaha Lainnya merupakan pendapatan yang

purbaleunyi dan KM 226 Palikanci serta peningkatan Pendapatan

berasal dari pemanfaatan aset Perseroan baik yang tangible

Lainnya dari Rp40,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp225,94 miliar

maupun yang intangible. Pada 2013, Pendapatan Usaha Lainnya

di tahun 2013 karena kenaikan penerimaan pendapatan usaha

mencapai Rp508,20 miliar, meningkat signifikan sebesar 254,22%

Entitas Anak yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU).

dibandingkan tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan


adanya penerimaan pendapatan sebesar Rp153,07 miliar dari BBM

Pendapatan Usaha Lainnya

(miliar rupiah)

2012
Uraian

Kontribusi
(%)

Jumlah

Jumlah

Kontribusi
(%)

Rp

153,07

30,12

153,07

Sewa Lahan

75,23

52,44

90,06

17,72

14,83

19,72

Jasa Pengoperasian
Jalan Tol Pihak Lain

21,93

15,29

32,41

6,38

10,47

47,74

5,78

4,03

6,72

1,32

0,94

16,32

40,53

28,25

225,94

44,46

185,41

457,47

143,47

100,00

508,20

100,00

364,73

254,22

Pendapatan Iklan
Lainnya

Pendapatan BBM SPBU

Sewa Lahan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Jasa Pengoperasian
Jalan Tol Pihak Lain

Pendapatan Iklan

40,53
3,210.94
3,876.79

6,72

5,78

32,41

21,93

90,06

75,23

153,07

Total

225,94

Pendapatan BBM SPBU

2013

2012
2013
Lainnya

128

Identitas Perseroan

Beban Usaha

dari Beban Konstruksi yang meningkat 18,23% dari Rp3,31

Profil Perseroan

Tahun 2013, Beban Usaha Perseroan meningkat 25,21%,

triliun tahun 2012 menjadi Rp3,91 triliun di tahun 2013 karena

dari Rp6,09 triliun di tahun 2012, menjadi Rp7,63 triliun

bertambahnya aktivitas konstruksi jalan tol baru.

Transformasi
Jasa Marga

di tahun 2013. Kontribusi terbesar beban usaha berasal

Ikhtisar 2013

Beban Usaha

(miliar rupiah)

23,68

481,74

6,31

205,23

74,22

14,47

1,143,31

14,98

261,06

29,59

285,23

4,68

308,00

4,04

22,78

7,99

3.310,95

54,32

3,914,45

51,29

603,51

18,23

974,92

16,00

1.087,82

14,25

112,90

11,58

(400,17)

(6,57)

(254,73)

(3,34)

145,44

(36,35)

59,69

0,98

78,20

1,02

18,50

30,99

6.094,98

100,00

7.631,49

100,00

1.536,51

25,21

11,58

872,70

Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol

276,51

4,54

Beban Pemeliharaan Jalan Tol

882,25

Beban Kerjasama Operasi

Beban
Pengumpulan
Tol

Beban
Pelayanan
Pemakai
Jalan Tol

Beban
Pemeliharaan
Jalan Tol

Beban
Kerjasama
Operasi

974,92

308,00

285,23

3.310,95

Total Beban Usaha

Beban
Konstruksi

Beban Umum
dan Administrasi

Penghasilan
Lain-lain

78,20

Beban Lain-lain

59,69

Penghasilan Lain-lain

(400,17)

Beban Umum dan Administrasi

1.087,82

Beban Konstruksi

3.914,45

705,62

1.143,31

Laporan Keuangan
Konsolidasian

167,08

Beban Pengumpulan Tol

882,25

Daftar Istilah

11,44

Kontribusi
(%)

481,74

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Jumlah

872,70

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Rp

Kontribusi
(%)

705,62

Tata Kelola
Perusahaan

2013

Jumlah

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

2012

Uraian

(254,73)

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

276,51

Laporan
Manajemen

Beban Lain-lain

Beban Pengumpulan Tol naik 23,68% dari tahun

karena peningkatan pelayanan terhadap pemakai jalan yang

sebelumnya karena regulasi pemerintah untuk

menggunakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).

menggunakan BBM Non Subsidi pada kendaraan


operasional Perseroan serta peningkatan beban SDM

Beban Pemeliharaan Jalan Tol naik 29,59%, yang disebabkan

karena beroperasinya dua ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali

karena adanya perbaikan dan pemeliharaan aset tetap dan provisi

Mandara dan JORR W2 Utara Kebun Jeruk-Ciledug yang

overlay sebagai dampak dari peningkatan kapasitas jalan pada

turut berdampak pada meningkatnya beban penyusutan.

beberapa ruas tol dan peningkatan volume lalin sehingga potensi

Selain itu peningkatan beban penyusutan juga

kerusakan jalan menjadi lebih besar.

disebabkan adanya peningkatan kapasitas layanan jalan


tol melalui penambahan gardu transaksi dan pelebaran

Beban Umum dan Administrasi naik 11,58% karena adanya

jalan tol.

kenaikan beban Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 21,09%,


Bahan Bakar, Listrik dan Air sebesar 10,04% serta kenaikan biaya

Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol meningkat


74,22% atau naik 205,23 miliar dari tahun 2012

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

administrasi kantor sebesar 15,83% dari tahun sebelumnya.

129

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Laba Usaha

(miliar rupiah)

2012
Uraian

2013
Rp

Jumlah

Kontribusi
(%)

Jumlah

Kontribusi
(%)

Pendapatan Usaha

9.070,22

100,00

10.294,67

100,00

1.224,45

Beban Usaha

6.094,98

67,20

7.631,49

74,13

1.536,51

25,21

Laba Usaha

2.975,24

32,80

2.663,18

25,87

(312,06)

(10,49)

13,50

Laba Usaha Perusahaan di tahun 2013 mencapai Rp 2,66 triliun.

ruasruas baru tersebut telah diperhitungkan secara maksimal

Pencapaian tersebut lebih rendah dari tahun 2012 yang mencapai

namun penerimaan Pendapatan Tol belum optimal karena volume

Rp 2,97 Triliun yang disebabkan adanya peningkatan Beban Usaha

lalu lintas transaksi masih rendah.

dan pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru, dimana beban pada

Penghasilan (Beban) Lain-Lain

lain sebesar Rp254,73 miliar, turun 36,35% dari tahun 2012 dan

Penghasilan (Beban) Lain-Lain Perseroan pada tahun 2013

Beban Lain-lain sebesar Rp78,20 miliar, meningkat 30,99% dari

mencapai Rp176,53 miliar atau menurun sebesar 48,15%

tahun 2012. Penurunan ini disebabkan karena adanya pencairan

dibandingkan dengan tahun 2012. Terdiri dari Penghasilan Lain-

surat berharga seperti deposito yang digunakan untuk tambahan


setoran modal Perseroan ke entitas anak.

Penghasilan (Beban) Lain-lain

(miliar rupiah)

Uraian

2012

2013

Rp

Penghasilan Lain-lain

400,17

254,73

(145,44)

(36,35)

Beban Lain-lain

(59,69)

(78,20)

(18,50)

30,99

Total Penghasilan (Beban) Lain-lain

340,48

176,53

(163,94)

(48,15)

Laba Sebelum Pajak

Penurunan ini disebabkan karena meningkatnya Biaya Keuangan

Pada tahun 2013, Laba Sebelum Pajak Perseroan mencapai

yaitu Bunga Pinjaman sebesar 3,06% atau Rp28,07 miliar dari

Rp1,71 triliun, turun sebesar Rp340,60 miliar atau 16,57%

tahun sebelumnya.

dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,05 triliun.

Laba Sebelum Pajak

(miliar rupiah)

Uraian

2012

2013

Laba Usaha

2.975,24

Biaya Keuangan
Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi
Laba Sebelum Pajak

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Rp

2.663,18

(312,06)

(10,49)

(916,15)

(944,22)

(28,07)

3,06

(3,83)

(4,30)

(0,47)

12,25

2.055,26

1.714,66

(340,60)

(16,57)

130

Identitas Perseroan

Beban Pajak

Profil Perseroan

Beban Pajak Perseroan di tahun 2013 turun sebesar 8,20%

tahun 2013. Penurunan Beban Pajak Penghasilan dipengaruhi oleh

Transformasi
Jasa Marga

dari Rp519,45 miliar di tahun 2012 menjadi Rp476,83 di

penurunan Laba sebelum Pajak.

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Beban Pajak

(miliar rupiah)

2012

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Uraian
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Total Beban Pajak Penghasilan

2013

Jumlah

Kontribusi
(%)

Jumlah

Kontribusi
(%)

Rp

470,64

100,00

421,42

100,00

(49,22)

(10,46)

48,81

10,37

55,42

13,15

6,61

13,53

519,45

110,37

476,83

113,15

(42,62)

(8,20)

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan diatribusikan antara lain kepada Pemilik

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Laba Tahun Berjalan Perseroan mencapai Rp1,23 triliun,

Entitas Induk dan kepada Kepentingan Non Pengendali. Laba

apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012,

Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada Entitas Induk mencapai

Daftar Istilah

Laba Tahun Berjalan mengalami penurunan sebesar

Rp1,33 triliun menurun sebesar 16,59% di dibandingkan

Laporan Keuangan
Konsolidasian

19,40% yang disebabkan bertambahnya beban usaha

pencapaian tahun 2012. Sedangkan Laba (Rugi) Tahun Berjalan

Perseroan karena meningkatnya aktivitas konstruksi,

yang diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali di 2013

beroperasinya dua ruas tol baru, pemenuhan regulasi

mencapai Rp98,50 miliar, mengalami penurunan sebesar 48,61%

kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi dan

dibandingkan tahun 2012.

penggunaan BBM Non Subsidi.

Laba Tahun Berjalan

(miliar rupiah)

Uraian

2012

2013

Rp

1.602,09

1.336,32

(265,77)

(16,59)

Laba Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada


Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Total Laba Tahun Berjalan

(66,28)

(98,50)

(32,22)

48,61

1.535,81

1.237,82

(297,99)

(19,40)

Pendapatan Komprehensif Lain


Pada tahun 2013 Pendapatan Komprehensif Lain

323,56% dibanding 2012 hal ini disebabkan adanya kerugian yang

mengalami penurunan sebesar Rp1,72 miliar atau

belum direalisasi (unrealized loss) dari Efek Tersedia untuk Dijual.

Pendapatan Komprehensif Lain

(miliar rupiah)

Uraian

2012

2013

Rp

Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasikan dari


efek Tersedia untuk Dijual

534,01

(1.193,84)

(1.727,85)

(323,56)

Total Pendapatan Komprehensif Lain

534,01

(1.193,84)

(1.727,85)

(323,56)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

131

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Laba Komprehensif Tahun Berjalan


Laba Komprehensif Tahun Berjalan mencapai Rp1,23 triliun, menurun sebesar 19,51% dibandingkan dengan tahun 2012 yang
mencapai Rp1,53 triliun.

Laba Komprehensif Tahun berjalan

(miliar rupiah)

Uraian

2013

2012

Rp

1.602,62

1.335,12

(267,50)

(16,69)

(66,28)

(98,50)

(32,22)

48,61

1.536,35

1.236,63

(299,72)

(19,51)

Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada


Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan

Laba Komprehensif yang diatribusikan kepada Kepentingan Non

kepada Pemilik Entitas Induk mencapai Rp1,33 triliun, mengalami

Pengendali mengalami kerugian sebesar Rp98,50 miliar, kerugian

penurunan sebesar 16,69% dibandingkan tahun 2012. Sedangkan

tersebut mencapai 48,61% dibandingkan tahun 2012.

Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Rasio Profitabilitas
Uraian

2012

2013

Gross Profit Margin

32,80%

25,87%

Net Profit Margin

17,66%

12,98%

ROE (Return on Equity)

16,37%

12,30%

ROA (Return on Assets)


Margin EBITDA

6,47%

4,71%

67,71%

58,18%

Laba Bersih Per Saham

Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pada Laba

Tahun 2013 Laba Bersih per Saham sebesar Rp196,52, menurun

Komprehensif Yang Dapat diatribusikan kepada pemilik

sebesar 16,70% dari tahun 2012 yang mencapai Rp235,91.

Entitas Induk.

Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh)


Uraian
Laba Bersih per Saham

2012

2013

Rp

235,91

196,52

(39,39)

(16,70)

Laporan Arus Kas Konsolidasian


Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2013 mencapai Rp2,08 triliun

Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi 2013 mencapai Rp4,46

atau bertambah 7,98% dibanding tahun 2012. Peningkatan ini

triliun atau meningkat sebesar 59,12% dari aktivitas investasi

antara lain disebabkan adanya peningkatan Pendapatan Tol dan

tahun 2012. Peningkatan ini antara lain disebabkan karena adanya

Pendapatan Usaha Lainnya.

perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas tol baru yang
telah beroperasi.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

132

Identitas Perseroan

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

adanya penerbitan Obligasi berkelanjutan sebesar Rp2,1 triliun

Profil Perseroan

Arus Kas yang diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2013

untuk refinancing dan setoran modal, serta penerimaan hutang

mencapai Rp1,58 triliun, naik dibandingkan dengan

bank pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas kegiatan

tahun 2012 sebesar 12,58%. Kenaikan ini disebabkan

kontruksinya.

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

arus kas

(miliar rupiah)

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

2012
Jumlah

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi

1.931,73

44,90

(2.804,74)

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas


Pendanaan
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

2013

Uraian

Arus Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas


Investasi

Rp

2.085,83

Kontribusi
(%)
59,36

154,10

7,98

(65,19)

(4.463,03)

(127,00)

(1.658,29)

59,12

1.411,38

32,80

1.588,87

45,21

177,49

12,58

4.302,38

100,00

3.514,06

100,00

(788,32)

(18,32)

Kontribusi
(%)

Jumlah

Daftar Istilah

Arus Kas Neto dari


Aktivitas Operasi

3.514,06

4.302,38

Arus Kas Neto


Digunakan untuk
Aktivitas Investasi

3,210.94

1.588,87

1.411,38

(2.820,74)

2.085,83

1.931,73

(4.463,03)

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Arus Kas Neto


diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan

2012
2013

Saldo Kas dan Setara


Kas pada Akhir Tahun

Informasi Segmen
Sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan telah

Pendapatan Tol Jasa Marga dan Anak Perusahaan untuk tiap-tiap

mengoperasikan tujuh belas (17) ruas jalan tol. Empat (4)

segmen disajikan dalam tabel berikut ini:

ruas dioperasikan oleh Entitas Anak dan tiga belas (13)


ruas dikelola oleh sembilan Cabang.

Pendapatan Usaha per Segmen Usaha

(juta rupiah)

2012
No

Uraian

Jumlah

2013
Kontribusi
(%)

Jumlah

Kontribusi
(%)

Rp

Pusat (JORR)

1.238,544,00

13,66

1.848.589,00

17,96

610.045,00

49,26

Jagorawi

549.623,00

6,06

561.167,00

5,45

11.544,00

2,10

Jakarta - Cikampek

954.927,00

10,53

993.617,00

9,65

38.690,00

4,05

Purbaleunyi

963.334,00

10,62

1.029.467,00

10,00

66.133,00

6,87

Jakarta - Tangerang

418.618,00

4,62

416.038,00

4,04

(2.580,00)

(0,62)

Cawang - Tomang - Cengkareng

1.138.031,00

12,55

1.142.664,00

11,10

4.633,00

0,41

Segmen Lainnya

3.807.142,00

41,97

4.303.126,00

41,80

495.984,00

13,03

9.070.219,00

100,00

10.294.668,00

100,00

1.224.449,00

13,50

TOTAL

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

133

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Beban Usaha per Segmen Usaha

(juta rupiah)

2012
No
1

Uraian

Jumlah

Pusat (JORR)

2013
Proporsi
(%)

840.312,00

13,06

Jumlah

Rp

1.682.831,00

Proporsi
(%)
21,55

842.519,00

100,26

(3.956,00)

(1,22)

Jagorawi

322.951,00

5,02

318.995,00

4,09

Jakarta - Cikampek

682.865,00

10,61

702.594,00

9,00

19.729,00

2,89

24.697,00

8,42

Purbaleunyi

293.368,00

4,56

318.065,00

4,07

Jakarta - Tangerang

236.752,00

3,68

212.903,00

2,73

(23.849,00)

(10,07)

4,77

19.095,00

5,40

Cawang - Tomang - Cengkareng

Segmen Lainnya

TOTAL

353.490,00

5,49

372.585,00

3.705.720,00

57,58

4.200.051,00

53,79

494.331,00

13,34

7.808.024,00

100,00

1.372.566,00

21,33

6.435.460,00

100,00

Hasil Usaha (Laba (Rugi) Sebelum Pajak) per Segmen Usaha

(juta rupiah)

2012
No

Uraian

2013

(7,27)

(554.097,00)

Jagorawi

228.126,00

11,10

240.551,00

14,03

12.425,00

5,45

Jakarta - Cikampek

266.323,00

12,96

291.662,00

17,01

25.339,00

9,51

Purbaleunyi

670.916,00

32,64

706.524,00

41,20

35.608,00

5,31

Jakarta - Tangerang

184.132,00

8,96

203.076,00

11,84

18.944,00

10,29

Cawang - Tomang - Cengkareng

784.220,00

38,16

771.786,00

45,01

(12.434,00)

(1,59)

Segmen Lainnya

70.877,00

3,45

55.153,00

3,22

(15.724,00)

(22,18)

1.714.656,00

100,00

(340.602,00)

(16,57)

TOTAL

2.055.256,00

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

100,00

Jumlah

(149.337,00)

Pusat (JORR)

Proporsi
(%)

Rp

Proporsi
(%)
(32,32)

Jumlah

(404.760,00)

271,04

134

Identitas Perseroan

Kemampuan Membayar Utang dan Kolektibilitas Piutang

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Kemampuan Membayar Utang

Tingkat Likuiditas

Ikhtisar 2013

Kemampuan perseroan untuk membayar kewajiban

Kemampuan membayar Utang Jangka Pendek dicerminkan

jangka pendek dipengaruhi oleh tingkat likuiditas

dengan Rasio Likuiditas. Tingkat likuiditas dilihat dari Rasio Lancar

Perseroan.

(Current Ratio) Rasio Kas (Cash Ratio).

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Rasio Likuiditas
Uraian

2012

2013

Kas dan Setara Kas

4.302,38

3.514,06

Aset Lancar

4.517,29

3.746,34

Liabilitas Jangka Pendek

6.648,16

4.919,88

Rasio Lancar

0,68

0,76

Rasio Kas

0,65

0,71

Rasio

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Dari rasio-rasio Tingkat likuiditas, terlihat bahwa tingkat

to Equity Ratio Perseroan mencapai 1,61 kali. Rasio tersebut

likuiditas perseroan semakin membaik, Rasio Lancar

meningkat dibandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 1,53

meningkat dari 0,68 ditahun 2012 menjadi 0,76 di tahun

kali. Sementara EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga atau

2013, sedangkan Rasio Kas naik dari 0,65 menjadi 0,71.

Interest Coverage Ratio Perseroan pada tahun 2013 mencapai


3,90 kali. Hal tersebut menurun dibandingkan dengan 2012 yang

Tingkat Solvabiltas

mencapai 4,23 kali. Dengan kondisi tersebut, Perseroan masih

Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan

membayar kewajiban jangka panjang. Pada posisi

oleh kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat.

per akhir 2013, rasio Utang terhadap Modal atau Debt

Rasio SOLVABILITAS
Uraian

2012

2013

Total Aset

24.753,55

28.366,35

Total Liabilitas

14.965,77

17.499,37

Ekuitas

9.787,79

10.866,98

EBITDA

3.876,79

3.685,22

916,15

944,22

Beban Bunga
Rasio
DER

1,53

1,61

Debt Ratio

0,60

0,62

ICR (Interest Coverage Ratio)

4,23

3,90

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

135

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Kolektibilitas Piutang
Perseroan tidak memiliki Piutang Usaha mengingat transaksi yang

kolektibilitas piutang dilaksanakan setiap bulan bersamaan

dilakukan bersifat tunai atau kas. Sehingga tidak memungkinkan

dengan pembayaran gaji.

untuk mengukur tingkat Kolektibilitas Piutang. Sedangkan


Piutang yang dimiliki adalah piutang karyawan dimana

Struktur Modal
Struktur Modal Perseroan per 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut :

Struktur Modal

(miliar Rupiah)

Uraian

2012

2013

Liabilitas Jangka Pendek

6.648,16

4.919,88

Liabilitas Jangka Panjang

8.317,60

12.579,48

14.965,77

17.499,37

9.787,79

10.866,98

Rasio Liabilitas Jangka Pendek terhadap Ekuitas

0,68

0,45

Rasio Liabilitas Jangka Panjang terhadap Ekuitas

0,85

1,16

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas

1,53

1,61

Total Liabilitas
Total Ekuitas

Kebijakan Struktur Modal

Belanja Modal

Perseroan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap

Realisasi belanja modal pada tahun 2013 mencapai Rp 4,93 triliun,

risiko. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat

dimana Rp 3,36 triliun digunakan untuk pengembangan Anak

penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi

Perusahaan dengan perincian sebagai berikut:

dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan

PT Marga Lingkar Jakarta, Rp 556,75 miliar.

perusahaan lain dalam industri, Perseroan memonitor modal

PT Marga Sarana Jabar, Rp 286,01 miliar.

dengan dasar rasio Liabilitas terhadap Ekuitas. Rasio ini dihitung

PT Marga Trans Nusantara, Rp 218,56 miliar.

sebagai berikut: Total Liabilitas dibagi Ekuitas. Selama tahun

PT Marga Kunciran Cengkareng, Rp 149,33 miliar.

2013, Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas mencapai 1,61 kali, dengan

PT Trans Marga Jateng, Rp 636,86 miliar.

demikian Perseroan dapat mempertahankan rasio utang terhadap

PT Trans Marga Jatim Pasuruan, Rp 332,81 miliar.

modal sebesar maksimum 5:1 sesuai dengan yang dipersyaratkan

PT Marga Nujyasumo Agung, Rp 218,86 miliar.

oleh kreditur.

PT Jasamarga Pandaan Tol, Rp 436,34 miliar.


PT Jasa Marga Bali Tol, Rp 532,92 miliar.
Sisanya sebesar Rp 2,3 triliun dialokasikan untuk pengembangan
di Induk Perusahaan, khususnya di sisi operasional dan
peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran pada Jalan
Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas
Cibinong-Sentul Selatan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

136

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Perbandingan Target 2013 dan Realisasi 2013


Pada tahun 2013, Perseroan menargetkan Pendapatan

Usaha mencapai Rp6,33 triliun dan Volume Lalu lintas sebesar

Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar

1.258,52 juta kendaraan.

Rp6,03 triliun dan Volume Lalu Lintas sebesar 1.253,65


juta kendaraan. Realisasi yang dicapai oleh Perseroan

Pencapaian target ini karena beroperasinya ruas tol baru,

melampaui target yang ditetapkan, yaitu Pendapatan

peningkatan Volume Lalu lintas dan Kenaikan tarif tol.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Perbandingan Target 2013 dan Realisasi 2013


Uraian

Target 2013

Realisasi 2013

Pendapatan Usaha (miliar rupiah)

6.037,45

6.334,13

104,91

Volume Lalu lintas (juta kendaraan)

1.253,65

1.258,52

100,39

Keterangan
tanpa pendapatan Konstruksi

Daftar Istilah

Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai Tahun Depan

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Tahun 2014, Perseroan menargetkan kenaikan Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar Rp 7,2 triliun dan
1,36 miliar kendaraan volume lalu lintas transaksi.

target 2014
Uraian

Target 2014

Pendapatan Usaha (miliar rupiah)

7.200

Volume Lalu Lintas (juta kendaraan)

1.360

Keterangan
tanpa pendapatan Konstruksi

Ikatan Material untuk Investasi


Barang Modal

tahun 2013 sebesar 104,72 meningkat dari triwulan sebelumnya,

Di tahun 2013 Perseroan tidak melakukan ikatan yang

kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan

material atas investasi barang modal.

triwulan sebelumnya.

Informasi Material Setelah


Tanggal Laporan Akuntan

Pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh tersebut tercermin

dan prospek bisnis Triwulan I 2014 mencapai 103,93 yang berarti

dari peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia,

Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Neraca

khususnya mobil. Pada tahun 2013, angka penjualan mobil telah

yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan

mencapai 1,23 juta kendaraan (data Gaikindo), naik 10,18%

dalam laporan keuangan.

dibandingkan penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta kendaraan.


Dengan meningkatnya angka penjualan mobil tersebut secara

Prospek Usaha, Kondisi Industri


dan Kondisi Ekonomi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
perekonomian Indonesia pada tahun 2013 mengalami
pertumbuhan sebesar 5,78% dari tahun 2012 dengan
tingkat inflasi 8,38%. Hal ini menunjukkan bahwa
perekonomian Indonesia masih relatif stabil. Bahkan
kondisi Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan


volume lalu lintas transaksi pada jalan-jalan tol yang dimiliki
Perseroan.
Pada tahun 2013 total panjang jalan tol yang dikelola Perseroan
sebesar 560 km dan pada tahun 2014 ditargetkan penambahan
panjang jalan tol menjadi 612,2 km dan pada tahun 2017
menjadi 738 km.

137

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pemasaran dan Pangsa Pasar

dan Kunciran-Cengkareng terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta-

Untuk tetap menempati posisi sebagai market leader dalam

Tangerang dan Sedyatmo (Bandara); Jalan Tol Gempol-Pasuruan

pengoperasian jalan tol di Indonesia, Perseroan melakukan upaya-

dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto terkoneksi dengan Jalan Tol

upaya untuk meningkatkan panjang jalan tol yang dioperasikan

Surabaya-Gempol; dan Jalan Tol JORR W2 Utara terkoneksi dengan

dengan membangun ruas-ruas tol baru yang memiliki kelayakan

Jalan Tol JORR yang saat ini juga telah beroperasi.

dari segi finansial. Pengoperasian jalan tol baru yang diusahakan


oleh Perseroan harus terkoneksi dengan jalan tol yang telah

Sampai dengan saat ini Perseroan mengoperasikan 73% jalan tol

beroperasi untuk memberikan jaminan adanya volume lalu lintas

dari seluruh jalan tol yang beroperasi di Indonesia dengan total

pada jalan-jalan tol baru. Semua jalan tol baru yang diusahakan

panjang jalan tol 560 km. Jumlah ini akan terus bertambah seiring

oleh Perseroan saat ini terkoneksi dengan jalan tol eksisting yang

dengan rencana pengoperasian lima ruas tol tambahan pada

telah beroperasi. Jalan Tol Bogor Ring Road terkoneksi dengan

tahun 2014, yaitu: Bogor Ring Road seksi Kedung Halang-Kedung

Jalan Tol Jagorawi; Jalan Tol Semarang-Solo terkoneksi dengan

Badak, Semarang-Solo seksi Ungaran Bawen, Gempol-Pandaan,

Jalan Tol Semarang Seksi A, B, C; Jalan Tol Serpong-Kunciran

Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang, JORR W2 Utara Seksi


Ciledug-Ulujami.

Kebijakan Dividen
Kebijakan Perseroan adalah memberikan payout dividen

kepada para Pemegang Saham, namun tetap memungkinkan

minimal 20%, namun untuk hasil pencapaian tahun 2009 sampai

Perseroan untuk memanfaatkan sebagian besar saldo laba untuk

dengan tahun 2012 payout dividen Perseroan sebesar 60%, 60%,

diinvestasikan kembali dalam kegiatan usaha Perseroan. Besaran

40%, dan 40%. Perseroan merencanakan tingkat pembayaran

payout ratio untuk Dividen diputuskan dalam mekanisme Rapat

dividen yang dapat memberikan hasil atau return yang reguler

Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan usulan dari


pengurus Perseroan.

Pembayaran Dividen 2009-2013

(miliar rupiah)

Uraian

2009

2010

2011

2012

Laba Bersih

992,69

1.193,49

1.339,46

1.602,09

1.336,32

Jumlah Dividen

595,62

716,09

535,78

640,83

534,53

Rasio Dividen

60%

60%

40%

40%

40%

Waktu Pembayaran

2010

2011

2012

2013

2014

595,62

716,09

535,78

640,83

534,53

87,91

105,68

78,88

94,24

78,61

Tanggal Pengumuman Dividen

31 Mei 2010

16 Juni 2011

11 Mei 2012

01 Mei 2013

13 Maret 2014

Tanggal Pembayaran Dividen

15 Juli 2010

25 Juli 2011

21 Juni 2012

18 Juni 2013

23 April 2014

Jumlah Dibayar
Dividen per Saham

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

2013

138

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Realisasi Penggunaan Dana Hasil


Penawaran Umum

Sampai dengan tahun 2013, Ekspansi Perseroan dalam bentuk


kontribusi modal Entitas Anak mencapai Rp1,79 triliun yaitu
kontribusi modal ke PT Marga Sarana Jabar untuk ruas Jalan Tol

Realisasi Pengunaan Dana IPO

Bogor Outer Ring Road sebesar Rp168,02 miliar, PT Trans Marga

Proceed Dana IPO bersih yang diterima Perseroan pada

Jateng untuk ruas Jalan Tol Semarang-Solo sebesar Rp851,19

tahun 2007 adalah sebesar Rp3,36 triliun. Sampai dengan

miliar, PT Trans Marga Jatim Rp 200,10 miliar, PT Marga Kunciran

akhir tahun 2013, Realisasi Penggunaan Dana IPO telah

Cengkareng untuk ruas Jalan Tol Cengkareng-Kunciran sebesar

mencapai Rp1,94 triliun. Seiring dengan ketersediaan

Rp114,81 miliar, PT Marga Trans Nusantara untuk ruas Jalan

lahan untuk konstruksi maka Dana IPO yang telah

Tol Kunciran-Serpong sebesar Rp62,10 miliar, dan PT Marga

dimanfaatkan adalah 57,63% dari total proceed bersih IPO

Nujyasumo Agung untuk ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto

sebesar Rp3,36 triliun. Penggunaan Dana IPO tersebut

sebesar Rp 394,00.

terdiri dari Ekspansi, Refinancing dan Modal Kerja.

Tata Kelola
Perusahaan

Penggunaan Refinancing digunakan untuk melunasi Obligasi Jasa

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Pengunaan Dana untuk Modal Kerja belum ada.

Marga VIII Seri M Tahun 2000 sebesar Rp150 miliar. Sementara

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Penggunaan Dana IPO per 31 Desember 2013


(miliar rupiah)

Uraian
Jumlah Hasil Penawaran Umum
Biaya Penawaran Umum

2012

2013

3.468,00

3.468,00

101,45

101,45

Hasil Bersih

3.366,55

3.366,55

Ekspansi

1.297,07

1.790,22

96,52

168,02

551,19

851,19

99,50

200,10

KONTRIBUSI MODAL ENTITAS ANAK


PT Marga Sarana Jabar, konstruksi Jalan Tol Bogor RIng Road
PT Trans Marga Jateng, konstruksi Jalan Tol Semarang-Solo
PT Trans Marga Jatim, konstruksi Jalan TOl Gempol - Pasuruan
PT Marga Kunciran Cengkareng, konstruksi Jalan Tol Cengkareng - Kunciran

52,80

114,81

PT Marga Trans Nusantara, konstruksi Jalan Tol Kunciran - Serpong

387,06

62,10

PT Marga Nujyasumo Agung, konstruksi Jalan Tol Surabaya - Mojkerto

110,00

394,00

150,00

150,00

150,00

150,00

Refinancing
Pembayaran Pelunasan Pokok Obligasi Seri M
Modal Kerja

Total

1.447,07

1.940,22

Sisa Dana Hasil Penawaran Umum

1.919,48

1.426,33

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

139

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Realisasi Pengunaan Dana Obligasi

Di akhir tahun 2013 Ekspansi yang dilakukan adalah di bidang


Properti sebesar Rp63,36 miliar untuk pengembangan Tempat

Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga

Istirahat & Pelayanan (TIP) dan Bidang Engineering sebesar

Tetap dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga

Rp15 miliar untuk Pemeliharaan Jalan Tol dan Konstruksi lainnya.

Pada tahun 2010 Perseroan menerbitkan Obligasi Jasa Marga

Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Seri O tahun

XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1 triliun

2002 Sebesar Rp650 miliar dan pelunasan Kredit Investasi PT BCA,

dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga sebesar Rp500

Tbk sebesar Rp400 miliar.

miliar. Sampai dengan akhir tahun 2013 dana Obligasi tersebut


telah dimanfaatkan sebesar 83,93% dari Hasil Bersih Obligasi

Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Pelebaran Ruas

sebesar Rp 1,37 triliun. Pengunaan dana yang diperoleh dari

Jalan Tol Tomang Tangerang sebesar Rp 5 miliar dan Perbaikan

penawaran umum Obligasi digunakan untuk Ekspansi, Refinancing

Stabilitas Konstruksi Jalan Tol Cipularang sebesar Rp24,41 miliar.

dan Modal Kerja.

Realisasi Pengunaan Dana Obligasi JM XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku
Bunga Tetap dan Obligasi JM I Seri JM-10 Tanpa Bunga
(miliar rupiah)

Uraian
Jumlah Hasil Penawaran Umum (Obligasi)
Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap
Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga
Biaya Penawaran Umum
Hasil Bersih
Ekspansi
Bidang Properti - Pengembangan Tempat Istirahat & Pelayanan
Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi
Bidang Engineering - Pemeliharaan Jalan Tol & Konstruksi Lainnya
Refinancing

2013
1.385,03
1.000,00
385,03
5,62
1.379,41
78,36
63,36
15,00
1.050,00

Pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002

650,00

Percepatan Pelunasan Kredit Investasi PT BCA

400,00

Modal Kerja
Total
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

29,41
1.157,77
221,64

140

Identitas Perseroan

Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun

Profil Perseroan

2013 Seri S

Transformasi
Jasa Marga

Pada tahun 2013 Perseroan melakukan Penawaran Umum

Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga XI

Ikhtisar 2013

Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap

Seri P Tahun 2003 sebesar Rp 1 triliun, pelunasan Obligasi Jasa

Laporan
Manajemen

I Tahun 2013 Seri S dengan jumlah pokok sebesar Rp2,1

Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010 sebesar Rp500 miliar

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk Ekspansi,

dan pelunasa Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2013 sebesar

Refinancing dan Modal Kerja. Sampai dengan akhir tahun

Rp271,61 miliar.

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

2013, dana Obligasi tersebut telah terealisasi 100%.


Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Peningkatan Kapasitas
Perseroan melakukan Ekspansi melalui Penyertaan Modal

Jalan sebesar Rp164,10 miliar.

pada PT Marga Nujsumo Agung sebesar Rp49,50 miliar,


PT Marga Lingkar Jakarta sebesar Rp47,45 miliar dan
PT Margabumi Adhikaraya sebesar Rp60,00 miliar.

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Realisasi Pengunaan Dana Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I


Tahun 2013 Seri S
(miliar rupiah)

Uraian
Jumlah Hasil Penawaran Umum (Obligasi)
Biaya Penawaran Umum
Hasil Bersih
Ekspansi

2013
2.100,00
7,33
2.092,67
156,95

Penyertaan Modal pada PT Marga Nujsumo Agung

49,50

Penyertaan Modal pada PT Marga Lingkar Jakarta

47,45

Penyertaan Modal pada PT Margabumi Adhikaraya

60,00

Refinancing
Pelunasan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003

1.771,62
1.000,00

Pelunasan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010

500,00

Pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003

271,62

Modal Kerja
Total
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

164,10
2.092,67
(0,00)

141

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Peningkatan/Penurunan Material dari


Pendapatan Bersih Terkait dengan
Volume Penjualan atau Jasa Baru

nomor 189 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Provinsi


tahun 2013 yang berbunyi Upah Minimum Provinsi (UMP)
Tahun 2013 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar

Peningkatan Pendapatan Bersih Perseroan disebabkan oleh

Rp2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu rupiah) per bulan

beroperasinya beberapa ruas tol baru di Entitas Anak yang telah

maka Perseroan melakukan penyesuaian upah sesuai dengan

mulai menyumbangkan Pendapatan dan kenaikan tarif tol pada

peraturan tersebut.

triwulan IV tahun 2013. Selain itu, kenaikan volume lalu lintas


transaksi yang melalui jalan tol perseroan turut menjadi faktor

3. Alih Daya / Outsourcing

penyebab lainnya.

Diterbitkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 19 tahun 2012

Informasi Material Mengenai Investasi,


Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan
restrukturisasi utang/modal
Di tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Material
Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi dan Akuisisi.

tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan


Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain yang diundangkan
sejak tanggal 19 November 2012 menyebabkan adanya
pembatasan terhadap pekerjaan yang boleh dialihdayakan
yaitu 1) usaha pelayanan kebersihan (cleaning service); (2)
usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering); (3)
usaha tenaga pengamanan (security/satuan pengamanan);

Informasi Transaksi Material yanG


Mengandung Benturan Kepentingan
dan/atau Transaksi dengan Pihak
Afiliasi
Di Tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Transaksi
Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau
Transasksi dengan Pihak Afiliasi.

Perubahan Peraturan Perundang


Undangan yang Berpengaruh Signifikan
Terhadap Perseroan
Pada tahun 2013 terdapat beberapa Peraturan yang berpengaruh
signifikan terhadap Perseroan, antara lain :
1. Peraturan Menteri ESDM tentang Pengendalian Penggunaan
Bahan Bakar Minyak (BBM)

Dalam rangka menjaga besaran volume Bahan Bakar Minyak


sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, maka pada tanggal 29 Mei 2012, Pemerintah
melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2012
tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak
mengatur setiap kendaraan bermotor yang dimiliki/dikuasai
oleh BUMN (kendaraan dinas) dilarang untuk menggunakan
jenis BBM tertentu berupa Bensin Ron 88/Premium yang
merupakan jenis BBM bersubsidi. Terbitnya peraturan
tersebut membuat Perseroan mengambil kebijakan untuk
mengimplementasikan pengunaan BBM Non Subsidi pada
kendaraan dinas di lingkungan Perseroan.

2. Upah Minimum Provinsi


Pada tahun 2013 terjadi kenaikan Upah Minimum Provinsi


pada beberapa Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah DKI
Jakarta. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

(4) usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan;


dan (5) usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh.
Hal tersebut membuat Perseroan melakukan penyesuaian
kebijakan alih daya yang sesuai dengan strategi bisnis dan
peraturan perundang-undangan.

Perubahan Kebijakan Akuntansi yang


Berpengaruh Terhadap Perseroan
Standar akuntansi baru atau revisi atas standar akuntansi yang
wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah
PSAK 60 (Revisi 2010) Instrument Keuangan: Pengungkapan.
PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013 memperkenalkan
pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai
instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan
secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan
terhadap posisi keuangan dan kinerja Perusahaan, dan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul
dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan
minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko
pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan
pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai
wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan
dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam
bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai
wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format
tabel kecuali terdapat lain yang sesuai.
Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari
penyesuaian PSAK 60 tersebut, namun tidak material terhadap
laporan keuangan konsolidasian.

142

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Wawancara dengan
Reynaldi Hermansjah
Direktur Keuangan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Tanya T

Bagaimana Kinerja Keuangan Perseroan tahun 2013?

Jawab J

Pada tahun 2013, Aset Perseroan mencapai Rp28,36 triliun, naik 14,60% dari tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan beroperasinya ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali Mandara
dan JORR W2 ruas Kebun Jeruk-Ciledug. Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun, naik
sebesar 4,37% yang disebabkan adanya kenaikan volume lalu lintas dan kenaikan tarif
tol di triwulan IV sehingga marjin bersih Perseroan mencapai 12,98%. Untuk Rasio
EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga mencapai 3,90 kali. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa Perseroan masih berada dalam koridor Pembatasan Keuangan
yang dipersyaratkan kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat.

T:T

Apa tantangan yang dihadapi Perseroan ?

J:J

Tantangan utama yang dihadapi adalah dari sisi Keuangan yaitu bagaimana menjaga
stabilitas Finansial dalam situasi Perseroan sedang melakukan ekspansi. Selain itu
tantangan lain yang dihadapi adalah upaya untuk menjaga pencapaian Laba Bersih
Perseroan ditengah upaya ekspansi dan kenaikan Beban Usaha akibat pemenuhan
terhadap regulasi Pemerintah berupa kebijakan UMR dan penggunaan BBM Non
Subsidi serta tenaga alih daya.

T:T

Pada tahun-tahun awal beroperasi ruas-ruas baru, apakah ada

J:J

Jelas ada. Besarnya beban bunga pinjaman pada awal beroperasinya ruas baru belum
dapat dicover oleh pendapatan Tol sehingga menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih
relatif landai. Ini merupakan hal yang umum terjadi pada sebuah perusahaan Jalan Tol
yang sedang melakukan investasi yang signifikan, mengingat bahwa pada tahun awalawal operasi pendapatan belum mencapai titik optimum, sedangkan beban usaha
telah dibebankan secara penuh.

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

143

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

T:T

Bagaimana strategi Perseroan menghadapi tantangan tersebut ?

J:J

Perseroan melakukan upaya-upaya efisiensi dan rekayasa finansial dengan terus


berupaya menurunkan Weighted Average Cost of Debt (WACD) dan berupaya
mempertahankan rating Perseroan idd+ AA, hal ini terlihat dari langkah-langkah yang
dilakukan, yaitu :
1. Melakukan percepatan pelunasan pokok hutang bank, dan
2. Refinancing obligasi yang jatuh tempo dengan tingkat bunga yang jauh lebih
rendah.

T:T

Bagaimana rencana pendanaan untuk mendukung Ekspansi

Perusahaan ?
Untuk mendukung ekpansi Perseroan kedepan, perseroan mempunyai kebijakan
bahwa dalam tahap pembangunan kebutuhan pendanaan ditopang dari pinjaman
perbankan, dan setelah beroperasi, sumber pendanaan ditopang oleh penerbitan
Obligasi.

T:T

Bagaimana Prospek Kinerja Keuangan dalam Jangka Panjang ?

J:J

Prospek pertumbuhan pendapatan usaha akan terus meningkat seiring dengan


pertumbuhan volume lalu lintas, baik pada ruas-ruas jalan tol yang telah beroperasi
maupun pertumbuhan volume lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol baru.
Dengan telah dioperasikannya ruas-ruas baru tersebut, pada tahap-tahap awal
operasi akan menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih yang realtif landai, namun akan
cenderung lebih baik seiring dengan semakin meningkatnya pendapatan Tol pada
ruas-ruas baru yang telah dioperasikan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

144
144

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Terlepas dari kendala


terlambatnya pembebasan lahan,
pada Tahun ini Perseroan telah
berhasil menambah Jalan Tol
yang Beroperasi sebanyak dua
ruas, yaitu Jalan Tol Nusa DuaNgurah Rai-Benoa (Bali Mandara)
dan Jalan Tol JORR W2 Utara
Seksi Kebun Jeruk-Ciledug.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

145

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pengembangan
Proyek Baru

Saat ini, Perseroan melalui Anak Perusahaan, telah memiliki tambahan total 9 (sembilan) ruas konsesi jalan tol baru.
Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas pada seluruh Anak Perusahaan pemegang konsesi 9 (sembilan)
ruas jalan tol tersebut. Persentase kepemilikan Perseroan pada Anak Perusahaan pemegang konsesi ruas-ruas jalan
tol baru tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Persentase Kepemilikan Jasa Marga pada Anak Perusahaan (status 31 Desember 2013)
No.

Ruas

Panjang

Anak Perusahaan

Kepemilikan
Jasa Marga
(%)

1.

Bogor Outer Ring Road

11 km

PT Marga Sarana Jabar

55,0

2.

Semarang-Solo

73 km

PT Trans Marga Jateng

60,0

3.

Surabaya-Mojokerto

36 km

PT Marga Nujyasumo Agung

55,0

4.

JORR W2 Utara

8 km

PT Marga Lingkar Jakarta

65,0

5.

Gempol-Pasuruan

34 km

PT Trans Marga Jatim Pasuruan

96,4

6.

Gempol-Pandaan

14 km

PT Jasamarga Pandaan Tol

66,5

7.

Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa

10 km

PT Jasamarga Bali Tol

55,0

8.

Cengkareng-Kunciran

14 km

PT Marga Kunciran Cengkareng

76,1

9.

Kunciran-Serpong

11 km

PT Marga Trans Nusantara

60,0

Total

211 km

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

146

Identitas Perseroan
Profil Perseroan

Konstruksi Jalan Tol


Bogor Ring Road
Seksi 2a Kd Halang
- Kd Badak.

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Kinerja Pengembangan Bisnis Jalan Tol


Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah
berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun
Jeruk-Ciledug.
Strategi Perseroan dalam memastikan tercapainya target pengoperasian ruas-ruas
tol baru fokus pada progres pembebasan lahan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh
Manajemen seperti melakukan kordinasi dengan tim pemebebasan lahan, pendekatan
yang persuasif kepada warga yang terkena gusur, hingga membentuk Tim percepatan
pembebasan lahan demi tercapainya target pembebasan lahan yang telah dicanangkan
oleh Perseroan. Meskipun belum memberikan hasil secepat yang diharapkan, namun
usaha tersebut berdampak cukup positif bagi Perseroan, terbukti Jasa Marga menjadi
satu-satunya Pengembang dan Operator Jalan Tol yang berhasil menambah panjang
jalan tol beroperasi pada Tahun 2013.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

147

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Sampai dengan akhir tahun 2013 jika dibandingkan pada 2012, kemajuan masing-masing proyek jalan tol
tersebut adalah sebagai berikut:

Jalan Tol Bogor Outer Ring Road - PT marga saranajabar


Bogor Outer Ring Road

Panjang Jalan
(Km)

Seksi 1

Sentul-Kedung Halang

Seksi 2A

Kedung Halang-

Pengadaan Tanah (%)

Konstruksi (%)

2012

2013

2012

2013

3,8

100,0

100,0

100,0

100,0

46,1

100,0

16,1

88,8

2,2

KedungBadak
Seksi 2B

KedungBadak-Yasmin

Seksi 3

Yasmin-Darmaga
Total

11


BORR menghubungkan Tol Jagorawi dengan Kota Bogor. Melihat perekonomian Kota Bogor yang tumbuh cukup
signifikan (data BPS Jabar: rata 5,5% selama 2007-2012) sehingga membutuhkan infrastruktur jalan untuk
memudahkan pergerakan barang dan jasa di kota tersebut. Melihat potensi tersebut Perseroan optimis BORR
akan mempunyai prospek yang bagus dimasa yang akan datang.
Rencana pengoperasian Tol Bogor Outer Ring Road dibagi menjadi empat seksi dimana Seksi 1 Sentul-Kedung
Halang sepanjang 3,8 km telah dioperasikan sejak akhir tahun 2009 dan Seksi 2A Kedung Halang-Kedung Badak
sepanjang 1,95 km direncanakan akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 2B dan Seksi 3 sampai
dengan 31 Desember 2013 masih dalam proses sosialisasi awal pembebasan lahan.

Proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2a Kd Halang-Kd Badak

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

148

Identitas Perseroan

Jalan Tol Semarang-Solo - PT Trans Marga Jateng.

Profil Perseroan

Semarang - Solo

Transformasi
Jasa Marga

Konstruksi (%)

2012

2013

2012

2013

Semarang-Ungaran

10,8

100,0

100,0

100,0

100,0

Seksi 2

Ungaran-Bawen

12,3

99,0

100,0

62,3

97,0

Seksi 3

Bawen-Solo

49,5

2,5

Total

72,6

Seksi 1

Laporan
Manajemen

Pengembangan
Proyek Baru

Pengadaan Tanah (%)

(Km)

Ikhtisar 2013

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Panjang Jalan

Jalan tol ini menghubungkan Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah dengan Kota Solo. Tol Semarang-Solo

Pengelolaan
Human Capital

merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan

Tata Kelola
Perusahaan

Perseroan sejak tahun 1983, sehingga beroperasinya Jalan Tol Semarang-Solo akan meningkatkan volume kendaraan

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang yang sudah dioperasikan oleh
pada Jalan Tol Semarang. Melihat posisi Semarang-Solo yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di
Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Semarang maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan
mengoperasikan ruas tersebut dalam waktu dekat.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Semarang-Solo dibagi menjadi tiga seksi dimana Seksi 1 Semarang-Ungaran
sepanjang 10,8 km telah dioperasikan sejak tahun 2011 dan Seksi 2 Ungaran-Bawen sepanjang 12 km direncanakan
akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 3 Bawen-Solo sampai dengan 31 Desember 2013 masih dalam
tahap awal pembebasan lahan.

Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Semarang-Ungaran

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

149

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Jalan Tol Surabaya-Mojokerto - PT Marga Nujyasumo Agung


Surabaya - Mojokerto

Panjang Jalan
(Km)

Pengadaan Tanah (%)


2012

2013

Konstruksi (%)
2012

2013

Seksi 1A

Waru-Sepanjang

2,3

100,0

100,0

100,0

100,0

Seksi 1B

Sepanjang-Western Ring Road

4,3

53,4

69,8

6,9

Seksi 2

Western Ring Road-Driyorejo

5,1

35,8

37,7

Seksi 3

Driyorejo-Krian

6,1

50,9

54,8

Seksi 4

Krian-Mojokerto

18,3

62,7

75,6

34,3

53,5

Total

36,3

Sama halnya dengan Tol Semarang-Solo, Ruas Tol Surabaya-Mojokerto juga merupakan jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang
merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan
Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Surabaya-Mojokerto yang cukup strategis dalam
mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Surabaya-Gempol maka Perseroan berupaya untuk dapat
menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dibagi menjadi lima seksi dimana Seksi 1A-1 Waru-Juanda sepanjang 2,0 km
telah dioperasikan sejak tahun 2011, Seksi Kriyan-Mojokerto sepanjang 18,5 km dalam tahap konstruksi dimana per 31 Desember 2013,
progres konstruksinya sudah mencapai 53,5% sedangkan Seksi Sepanjang-Krian masih dalam tahap pembebasan lahan.

Gerbang Tol Waru pada Seksi 1A Waru-Sepajanjang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Proyek pembangunan Jalan Tol Seksi 4 Krian-Mojokerto

150

Jalan Tol JORR W2 Utara - PT Marga Lingkar Jakarta


JORR W2 Utara

Panjang Jalan

Identitas Perseroan
Profil Perseroan

Seksi 1

Kebon Jeruk-Ciledug

Transformasi
Jasa Marga

Seksi 2

Ciledug-Ulujami
Total

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Pengadaan Tanah(%)

Konstruksi(%)

(Km)

2012

2013

2012

2013

5,7

98,0

100,0

60,4

100,0

84,0

98,0

9,9

47,3

7,7

JORR W2 Utara merupakan missing link dari Tol Jakarta Outer Ring Road yang sebelumnya sudah lebih dahulu dioperasikan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

oleh Perseroan. Keberadaan JORR W2 Utara sangat strategis dalam mengurangi kemacetan di dalam Kota Jakarta, karena

Pengembangan
Proyek Baru

Tol Dalam Kota Jakarta dapat berkurang dengan beroperasinya ruas ini.

Pengelolaan
Human Capital

Rencana pengoperasian Tol JORR W2 Utara dibagi menjadi dua tahap, yaitu Seksi 1 Kebun Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km

Tata Kelola
Perusahaan

JORR W2 Utara merupakan penghubung Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Tangerang sehingga beban kemacetan di

telah beroperasi pada akhir tahun 2013 dan Seksi 2 Ciledug-Ulujami sepanjang 2,0 km yang direncakan akan beroperasi
pada tahun 2014.

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebon Jeruk-Ciledug

Jalan Tol Gempol-Pasuruan - PT Trans Jatim Pasuruan


Gempol-Pasuruan

Panjang Jalan

Pengadaan Tanah (%)

Konstruksi (%)

(Km)

2012

2013

2012

2013

Seksi 1

Gempol-Rembang

13,9

82,3

82,9

49,9

Seksi 2

Rembang-Pasuruan

8,1

Seksi 3

Pasuruan-Grati

12,2

Total

34,2

Ruas Tol Gempol-Pasuruan merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana
nantinya menghubungkan Kota Surabaya ke jalur penyebrangan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Ruas ini juga terkoneksi dengan
Jalan Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol
Gempol-Pasuruan akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Gempol-Pasuruan
yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol SurabayaGempol maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pasuruan dibagi menjadi tiga seksi yaitu Seksi Gempol-Rembang sepanjang 13,9
km akan beroperasi pada tahun 2014 sedangkan Seksi 2 Rembang-Pasuruan dan Seksi 3 Pasuruan-Grati masih dalam tahap
sosialisasi awal pembebasan lahan.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol Pasuruan Seksi Gempol-Rembang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

151

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Jalan Tol Gempol-Pandaan - PT Jasamarga Pandaan Tol


Panjang Jalan
(Km)

Gempol-Pandaan

2012

13,6
Total

Pengadaan Tanah (%)


99,0

Konstruksi (%)

2013

2012

99,0

17,1

2013
83,5

13,6

Ruas Tol Gempol-Pandaan merupakan tol bagian penghubung antara kota Surabaya dengan kota Malang. Karakter Tol Gempol-Pandaan
seperti Tol Jagorawi , hal ini disebabkan karena Kota Malang merupakan kota wisata bagi para warga Surabaya seperti halnya Puncak
pada kota Bogor. Beroperasinya Tol Gempol-Pandaan akan mengurangi beban kemacetan di Jalan Arteri terutama pada akhir pekan.
Perseroan berencana mengoperasikan Ruas Gempol-Pandaan pada Tahun 2014

Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan

Ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (bali mandara) - PT Jasamarga Bali Tol.


Nusa Dua-

Panjang Jalan

Ngurah Rai-Benoa

(Km)
10

Total

Pengadaan Tanah (%)


2012
100,0

2013
100,0

Konstruksi (%)
2012
73,7

2013
100,0

10

Ruas Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) merupakan tol pertama yang ada di pulau Bali. Dengan tingkat kemacetan yang
sangat tinggi di kota Bali, Perseroan berharap beroperasinya Tol Bali Mandara dapat mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada. Tol Bali
Mandara telah beroperasi pada tanggal 27 September tahun 2013 dimana pembangunannya membutuhkan waktu kurang lebih 1,5
Tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa Perseroan mampu membangun Jalan Tol secara cepat jika tidak ada kendala pembebasan
lahan seperti yang telah ditunjukan pada pembangunan Tol Bali Mandara.

Jalan Tol Bali Mandara

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

152

Jalan Tol Kunciran-Cengkareng - PT Marga Kunciran Cengkareng


Pengadaan Tanah (%)

Panjang Jalan
Identitas Perseroan

Kunciran-Cengkareng

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Total

Konstruksi (%)

(Km)

2012

2013

2012

2013

14,2

0,0

4,2

0,0

0,0

14,2

Ikhtisar 2013

Ruas Tol Kunciran-Cengkareng merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota

Laporan
Manajemen

Jakarta. Ruas Tol Kunciran-Cengkareng berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota Jakarta yang sudah sangat padat.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Cengkareng masih dalam proses pembebasan lahan

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Cengkareng-Kunciran

Kunciran-Serpong - PT Marga Trans Nusantara


Panjang Jalan
Kunciran-Serpong
Total

Pengadaan Tanah (%)

Konstruksi (%)

(Km)

2012

2013

2012

2013

11,2

3,4

10,1

0,0

0,0

11,2

Ruas Tol Kunciran-Serpong merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota
Jakarta. Bersama Ruas Tol Kunciran-Cengkareng, Ruas Tol Kunciran-Serpong berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota
Jakarta yang sudah sangat padat.
Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Serpong masih dalam proses pembebasan lahan. Meskipun progres pembebasan
lahannya belum optimal, namun dalam beberapa bulan terkahir dipenghujung 2013 mengalami peningkatan progres yang
cukup signifikan.

Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Kunciran-Serpong

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

153

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pengembangan Bisnis Non-Tol


Dalam rangka meningkatkan penggunaan aset-aset yang telah dimiliki, Perseroan melakukan diversifikasi usaha untuk meningkatkan
pendapatan usaha dan menunjang bisnis utama Perseroan.

Kinerja Pengembangan Bisnis Non-Tol


Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis Lain ditopang oleh Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan
untuk Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Berbagai usaha dilakukan untuk dapat meningkatkan Pendapatan Usaha Lain mulai
menambah titik iklan hingga investasi pada batching plan untuk memperkuat jasa pemeliharaan Jalan Tol. Strategi yang dilakukan oleh
Perseroan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan Pendapatan Usaha Lain. Hal ini terbukti dalam lima tahun terakhir Pendapatan
Usaha Lain tumbuh 70,2%.

Pertumbuhan pendapatan usaha lain


(Dalam miliar Rupiah)

508,20

500,00
450,00
400,00

%
0,2
7
:
r
cag

350,00
300,00
250,00

146,31

250,00

0,00

72,48

50,00

60,52

100,00

2009

2010

2011

143,47

200,00

2012

2013

Untuk memaksimalkan potensi Lahan disekitar Jalan Tol, pada awal tahun 2013 Perseroan telah membentuk Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang properti yang kedepannya fokus untuk mengembangkan wilayah disekitar Jalan Tol. Selain Itu pada tahun 2013 pula
Perseroan telah membentuk Unit Bisnis yang fokus pada pengembangan dan pengelolaan Tempat Istirahat dan Pelayanan yang dimiliki
oleh Perseroan.

Prospek Pengembangan Bisnis Non Tol


Kedepan fokus Perseroan mayoritas masih pada strategi pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol. Pengembangan Bisnis Non
Tol difokuskan untuk mendukung kedua strategi tersebut. Sehingga kedepan Pengembangan Bisnis Non Tol difokuskan pada Jasa
Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol dan Properti.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

154

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Wawancara dengan
Abdul Hadi Hs.Direktur
Pengembangan Usaha

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Tanya

Sebagai awalan, Bagaimana Kinerja Pengembangan Bisnis Jalan Tol


pada 2013?

Jawab

Pada Tahun 2013 Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi
sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan
Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug. Selain mengoperasikan dua ruas tol baru
Perseroan saat ini sedang melakukan konstruksi pada tujuh ruas tol baru dimana 3 ruas
tol yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi Ungaran-Bawen, dan GempolPandaan telah memasuki tahap akhir konstruksi.

T:T

Apa kendala terbesar yang dihadapi dalam pembangunan ruas-ruas


Jalan tol baru dan bagaimana bapak dalam menghadapi kendala
tersebut?

J:J

Kendala terbesar dalam melakukan pengembangan bisnis Jalan Tol adalah


ketidakpastian waktu pembebasan lahan sehingga sulit memprediksi pengoperasian
Jalan Tol Baru secara tepat. Proses Pembebasan Lahan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan wewenang Pemerintah, namun demikian Perseroan berupaya untuk
mendorong percepatan pembebasan Lahan dengan membentuk tim percepatan
pembebasan lahan yang bertugas untuk berkoordinasi dan membantu kerja Tim
Pembebasan Tanah. Hal ini terbukti cukup efektif mengingat Jasa Marga menjadi Badan
Usaha Jalan Tol dengan aktifitas konstruksi terbesar jika dibandingkan Badan Usaha
Jalan Tol lainnya.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

155

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

T:T

Bagaimana Progres pembangunan sembilan ruas proyek Jalan Tol


baru yang dimiliki oleh Perseroan?

J:J

Kami menargetkan tahun depan akan mengoperasikan 6 Ruas Jalan Tol Baru yang
dimiliki oleh Perusahaan, yaitu: yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi
Ungaran-Bawen, Gempol-Pandaan, JORR W2 Utara Seksi Ciledug-Ulujami dan GempolPasuruan Seksi Gempol-Rembang, dan relokasi Porong-Gempol Seksi Kejapanan-Gempol.
Selebihnya ditargetkan akan dioperasikan secara bertahap pada Tahun 2015 dan 2016.

T:T

Setelah sembilan ruas yang dimiliki kedepannya apa langkah yang


akan dilakukan oleh Perseroan?

J:J

Kami akan terus menambah Ruas Tol yang Perseroan miliki baik melalui akuisisi atau
tender terutama pada ruas-ruas yang terkoneksi dengan ruas tol eksisting Perseroan.
Selain hal tersebut Kami juga sudah memulai melakukan penjajakan atas kemungkinan
pembangunan Jalan Tol di luar pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kami percaya dengan terus menambah kepemilikan hak konsesi Jalan Tol baru akan
menjadikan Perseroan terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

T:T

Bagaimana dengan Pengembangan Bisnis Non Tol?

J:J

Bisnis Non Tol pada tahun ini berkembang cukup signifikan yang ditopang melalui Jasa
PemeliharaanJalan dan Jembatan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan untuk
Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Pendapatan Usaha Lainnya tahun 2013
berhasil tumbuh lebih dari 200% dari tahun 2012. Kedepan fokus utama pengembangan
bisnis non-tol pada tiga sektor, yaitu jasa pemeliharaan jalan tol, jasa pengoperasian
jalan tol, dan Properti.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

156

Jasa Marga

Menuju Pertumbuhan Berikutnya


Leading Up to the Next Growth
Target Operasi Penuh

2016

Target Operasi Penuh

2015

Bogor Outer Ring Road (11 Km)

Surabaya-Mojokerto (36,27Km)

Operasi: 3,8 Km
Proses pembangunan: 2 Km

Operasi: 2,3 Km
Proses pembangunan: 18,5 Km

Target Operasi Penuh

2014

JORR W2 Utara (7,7 Km)


Operasi: 5,65 Km
Proses pembangunan: 2,05 Km

Target Operasi Penuh

2014

Gempol-Pandaan (13,60 Km)


Operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 13,6 Km

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Target Operasi Penuh

Gempol-Pasuruan (34,20Km)
Operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 13,90 Km

2016

157

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Target Operasi Penuh

2016

Semarang-Solo (72,64Km)

Target Operasi Penuh

2013

Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa/


Bali Mandara (10 Km)

Operasi: .10,8 Km
Proses pembangunan: 12,3 Km

Operasi: 10 Km
Proses pembangunan: 0 Km

BALI

DENPASAR

Target Operasi Penuh

2016

Target Operasi Penuh

Cengkareng-Kunciran (14,20 Km)

Kunciran-Serpong (11,20 Km)

Operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 0 Km

Operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 0 Km

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

2016

Status per 31 Desember 2013

158
158

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Untuk mendukung pencapaian Visi


dan Misi Perseroan pada Tahun 2013
dicanangkan Transformasi Organisasi
dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
melalui pengembangan Sistem SDM
yang terintegrasi untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas karyawan
serta menciptakan kader pemimpin
yang bertalenta.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

159

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pengelolaan
Human Capital

Paradigma Baru Human Capital


Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap Perusahaan. Untuk itu, kami sejak tahun 2013
telah mengubah paradigma dengan memandang SDM sebagai modal insani (human capital). Paradigma baru ini menempatkan SDM
sebagai subyek yang harus dikelola dengan baik agar mampu menjadi modal untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam jangka panjang
secara berkelanjutan.
Perubahan sistem manajemen SDM telah dimulai sejak 2010 dengan melakukan audit yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan
Rencana Strategis Sistem SDM 2010-2020 dengan tahapan pengembangan sebagaimana bagan berikut.

Tahapan Pengembangan Sistem Human Capital Jasa Marga

Transisi I

Transisi II

Ultimate

Strengthening HR Foundation

Building Performance

Optimizing HR Capability
for Business Growth

2010-2013
Jangka Pendek

2013-2017
Jangka Menengah

2017-2022
Jangka Panjang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

160

Identitas Perseroan

Perseroan melakukan perubahan sistem SDM dengan

Selanjutnya sistem manajemen tersebut dibangun dengan

Profil Perseroan

pendekatan strategi sistem manajemen human capital

model 9 (Sembilan) Proses Strategis Sistem Human Capital yaitu

berbasis kompetensi (Competency Based Human

Desain Organisasi, Rekrutmen dan Seleksi Karyawan, Pelatihan

Resources Management), yaitu kompetensi sebagai dasar

dan Pengembangan, Sistem Remunerasi, Manajemen Kinerja,

Ikhtisar 2013

dalam mengelola karyawan terintegrasi dengan proses

Manajemen Karir dan Talent, Hubungan Industrial dan Manajemen

Laporan
Manajemen

bisnis Perseroan agar menghasilkan kinerja dan kepuasan

Paska Kerja, yang Terintegrasi dan didukung dengan Sistem

kerja yang maksimal.

Teknologi Informasi sebagaimana dapat dilihat pada bagan

Transformasi
Jasa Marga

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru

berikut.

Sembilan Proses Strategis Sistem Human Capital Jasa Marga

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

KINERJA BISNIS

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

KEPUASAN DAN KETERIKATAN STAKEHOLDER

Daftar Istilah
Lingkungan Tenaga Kerja

CONGRUENCE

COMPETENCE

HC Admin &
Services

Remunerasi

Pelatihan dan
Pengembangan

Hubungan
Industrial

Rekrutmen dan
seleksi karyawan

COST

Manajemen
Karir

Manajemen
KInerja

COMMITMENT

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Manajemen
Paska Kerja

INFORMATION TECHNOLOGY
VISI & MISI

DISAIN ORGANISASI

VALUES & PARADIGMA

RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS & PERTUMBUHAN INDUSTRI JALAN TOL

9 Proses Strategis Sistem HC JM:


1. Disain Organisasi
2. Rekrutmen & Seleksi Karyawan
3. Pelatihan & Pengembangan
4. Remunerasi
5. Manajemen Kinerja
6. Manajemen Karir
7. Hubungan Industrial
8. Manajemen Paska Kerja
9. HC Administrasi & Services

Restrukturisasi Organisasi Perseroan

Restrukturisasi organisasi diwujudkan dengan mengubah organisasi

Pada tahun 2013, untuk mendukung Transformasi

Jasa Marga menjadi Operating Holding Company, yaitu Kantor

Perseroan dan memastikan pencapaian Visi Perseroan

Pusat Jasa Marga menjadi induk (holding) yang mengelola 12 Anak

yang baru untuk menjadi perusahaan terkemuka di

Perusahaan bisnis jalan tol dan bisnis usaha non tol, sekaligus 9 Unit

Indonesia tahun 2022, Perseroan mulai mewujudkan

Cabang operasional yang mengelola 10 ruas jalan tol.

perubahan paradigma SDM sebagai modal insani


dengan restrukturisasi organisasi dan integrasi sistem

Penyempurnaan organisasi dilakukan secara bertahap khususnya

manajemen SDM dengan menerapkan praktik yang

pada pembentukan Anak Perusahaan untuk mendukung

diakui secara global, diantaranya penyelarasan sistem

pengembangan bisnis Jalan Tol, dan pembentukan Anak

manajemen kinerja, manajemen karir, manajemen

Perusahaan Bisnis Lain yang bergerak di bidang Properti dan Jasa

remunerasi, manajemen pelatihan dan pengembangan

Pemeliharaan Jalan Tol, penambahan Unit Bisnis Pengelolaan

serta manajemen telenta.

Tempat Istirahat untuk mendukung bisnis usaha non tol serta


perubahan unit JMDC sebagai unit mandiri.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

161

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Selain pembentukan Anak Perusahaan, penyempurnaan organisasi juga dilakukan pada pembenahan tanggung jawab jabatan,
penyelarasan standar kompetensi jabatan terhadap visi, misi, strategi, nilai-nilai dan proses bisnis Perseroan.

Organisasi Human Capital


Restrukturisasi pengelola human capital diwujudkan dengan pembentukan 3 unit terpisah pada organisasi Human Capital yaitu unit
Human Capital Strategy and Policy, Human Capital Services serta Jasa Marga Development Center, dengan harapan masing-masing unit
dapat lebih fokus dalam melaksanakan sasaran dan tugasnya namun tetap bersinergi dalam mewujudkan pengelolaan human capital
yang efektif.Human Capital Strategy and Policy terbentuk dengan sasaran sebagai pengarah, pembuat rencana dan pengendali dalam
pengembangan organisasi, pengelola sistem manajemen sumber daya manusia serta pengembangan sumber daya manusia.
Rencana dan pedoman yang dibuat oleh Human Capital Strategy and Policy tersebut kemudian diimplementasikan oleh unit Human
Capital Services yang mengelola manajemen karir, hubungan industri dan remunerasi dari Perseroan.
Jasa Marga Development Center (JMDC) merupakan unit organisasi strategis untuk menjalankan peran sebagai penyelenggara program
pengembangan karyawan Perseroan seperti yang telah ditetapkan oleh Human Capital Strategy and Policy.

Perencanaan SDM dan Rekrutmen


Perencanaan SDM (Manpower Planning)
Dalam rangka perwujudan Visi dan Misi serta sasaran strategis jangka panjang, terkait dengan penggunaan sumber daya manusia
yang efektif dan efisien serta dalam koridor rasio efisiensi dan produktivitas yang diharapkan, maka ditetapkan perkiraan jumlah
karyawan maupun pekerja maksimum dalam jangka panjang dalam suatu dokumen yang disebut Manpower Planning. Untuk itu telah
dilakukan kajian Manpower Planning sebagai acuan dalam penyusunan Staffing Plan dan Rencana Rekrutmen.
Manpower Planning ini dalam penyusunannya mengacu kepada: (a) Visi, Misi dan RJPP Jasa Marga, (b) Kajian mengenai struktur
organisasi dan konsep Rencana Strategis Pengembangan Sistem SDM

Siklus Proses Manpower Planning

workforce analysis
and planning
Align

Eva
luate

STAFFING PLAN
Perencanaan rekrut
internal dan eksternal,
rotasi dan promosi
sesuai dengan
kebutuhan organisasi
Moni
tor

Fine
tune

integrated strategies to
build workforce capability

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

RECRUIT &
PLACEMENT

162

Identitas Perseroan

Rekrutmen SDM

Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menjunjung

Profil Perseroan

Rekrutmen dan seleksi karyawan mengacu pada proyeksi

kesetaraan dalam menyeleksi sumber daya manusia. Perseroan

Transformasi
Jasa Marga

jumlah karyawan yang mempertimbangkan rencana

memberikan kesempatan yang sama kepada para pelamar untuk

pengembangan Anak Perusahaan Jalan Tol dan Non Tol

menjadi calon karyawan yang profesional tanpa membedakan

Ikhtisar 2013

serta rencana pensiun karyawan.

suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik.

Seiring dengan dinamika Perseroan dan tugas yang

Sepanjang tahun 2013, Perseroan tidak melakukan rekrutmen

semakin berat dan kompleks membuat Jasa Marga

karyawan baru.

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

membutuhkan tenaga kerja yang baik dari sisi kualitas

Pengembangan Kompetensi SDM

Pengembangan
Proyek Baru

maupun kuantitas.

Pengelolaan
Human Capital

Dalam melakukan proses rekrutmen, Perseroan bekerja

Tata Kelola
Perusahaan

sama dengan konsultan independen. Proses pemilihan

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

perusahaan tentang pengadaan barang dan jasa yang

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

konsultan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan

Model Kompetensi Pengembangan SDM


Sebagai wujud implementasikonsep Competency Based
Human Resources Management (CBHRM) maka pengembangan
SDM berdasarkan pada peningkatan kompetensi karyawan.
Untuk itu,Perseroan telah merumuskan model kompetensi

menjunjung tinggi prinsip-prinsip good corporate

yang dilengkapi dengan Kamus Kompetensi yang merupakan

governance (GCG). Proses rekrutmen dilakukan secara

kombinasi hard skill dan soft skill yang harus dimiliki setiap

ketat guna mendapatkan karyawan yang mempunyai

individu berdasar kebutuhan kompetensi setiap unit.

integritas dan kompetensi tinggi.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

MODEL Kompetensi

KOMPETENSI
KEPEMIMPINAN

Soft Competency

Kepemimpinan Kelompok / Team Leadership


Ketegasan dalam pengambilan Keputusan / Decisiveness

Business
Acumen

KOMPETENSI INTI
Dorongan Berprestasi / Achievement Orientation
Pembelajaran Berkelanjutan / Continuous Learning
Membangun Kemitraan / Building Partnership
Integritas/ Integrity

Orientasi Pelayan
Pelanggan
Customer Service
Orientation

KOMPETENSI JABATAN
Soft Competency
Pemikiran Analitis / Analytical Thinking
Peduli terhadap Keteraturan dan Kualitas/Concern for Order
Dampak dan Pengaruh/ Impact & Influence
Inisiatif / Initiative
Pemikiran Konseptual/ Conceptual Thinking

Pencarian Informasi / Information Seeking


Komitmen Terhadap organisasi / Organizational Commitment
Kesadaran Organisasi / Organizational Awareness
Empati / Interpersonal Understanding
Kerja Sama Kelompok / Teamwork`

Hard Competency

Hard Competency

KOMPETENSI TEKNIS (Generik)


IT/IT Skill
Komunikasi/Communication Skill
Pengetahuan Organisasi/Organization Knowledge
Berbahasa Inggris/English Proficiency
Kesadaran Mengenai Risiko/Risk Awareness
Kesadaran mengenai Sistem Keselamatan Kerja (K3)
Kesadaran Mengenai Manajemen Mutu/Quality Management
Kesadaran Standar Layanan/Service Standard
Eksekusi Program Strategis /Strategic Program Execution

KOMPETENSI TEKNIS
(SPESIFIK)

Kompetensi Kepemimpinan:
Kompetensi yang berhubungan dengan akuntabilitas/tanggung jawab manajerial dan posisinya sebagai seorang leader. Kompetensi ini memampukan para pemimpin
untuk dapat memberikan arahan yang tepat pada tim, dan menciptakan iklim dan budaya kerja yang kondusif, mampu mendorong dan memimpin proses perubahan,
sehingga mendorong timnya bekerja dengan optimal.
Kompetensi Inti:
Kompetensi yang diterjemahkan dari visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, dan harus tercermin pada seluruh karyawan di dalam organisasi.
Kompetensi Jabatan:
Kompetensi yang berhubungan dengan fungsi spesifik di dalam organisasi dan harus tercermin pada karyawan yang memegang jabatan dengan fungsi spesifik.
Kompetensi Teknis:
Kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan teknis berkaitan dengan pekerjaan yang diemban, terdiri dari:

Generik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang wajib dimiliki oleh setiap jabatan struktural .

Spesifik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang menjadi persyaratan khusus sesuai fungsi jabatan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

163

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pendidikan dan Pelatihan SDM


Dalam rangka mempersiapkan Human Capital Jasa Marga untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan melalui program
pendidikan formal.Perusahaan telah mengeluarkan kebijakan tentang pengaturan BEASISWA Karyawan untuk memutakhirkan
ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan analisis, sintesis dan inovasi karyawan.
Proses persiapan beasiswa telah dilaksanakan melalui benchmark ke beberapa universitas Luar Negeri seperti: University of
California Los Angeles, University of California Berkeley, Stanford University, London Business School, University of Cambridge,
University of Oxford sebagai tolok ukur Universitas terbaik di dunia.
Perusahaan juga telah melaksanakan Seleksi calon peserta beasiswa bagi para karyawan muda dengan usia maksimal 30 tahun
dan yang berpotensi menjadi kader pimpinan perusahaan untuk mengikuti Beasiswa Kader 2014-2015 yang secara khusus
dipersiapkan perusahaan sebagai salah satu program pengembangan Future Leader Jasa Marga.

STRATEGI DAN KEBIJAKAN POKOK PENDIDIKAN KARYAWAN

Formal Education : Beasiswa S2/S3

Usia < 35 tahun ( Talent)

Usia < 45 tahun ( Non Talent)


Strategi dan Kebijakan
Karyawan
Karyawan
Jasa
Jasa
Marga
Marga

2017 : Beasiswa Dalam Negeri &


Short Course untuk 34-45 th
2022 : Beasiwa Luar Negeri
untuk < 35 th

Future
Leader

Next
Leader

Usia > 35 tahun

S1

Non Formal Education : Short Course

S2
2017

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

S2
2020

S2
2022

164

Identitas Perseroan

Untuk mewujudkan Rencana Strategis perusahaan, maka Perseroan menyadari pentingnya Kader sebagai pemimpin

Profil Perseroan

masa depan perusahaan. Perusahaan sejak tahun 2009 telah mempersiapkan Future Leader Jasa Marga denganProgram

Transformasi
Jasa Marga

Pengembangan Leadershipyang terdiri dari 5 tingkatan program.

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Program Pengembangan Leadership

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

CORPORATE

Leadership

Pemimpin Perusahaan

Pengembangan
Proyek Baru
BUSINESS

Pengelolaan
Human Capital

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

FUNCTIONAL

TEAM
Pemimpin Tim
INDIVIDUAL
Pemimpin
Individu

28 th

32 th

36 th

Setingkat
Manager

Assistant Manager *)

CORPORATE
Leadership

Ethic &
Communication

SENIOR
Leadership

Performance
& Changes

ADVANCE
Leadership

Pemimpin unit
kerja fungsional

26 th

Pelatihan
Program

BUMN

Pemimpin Divisi/
Biro/ Cab/Proyek
LEVEL

Tata Kelola
Perusahaan

Anak Perusahaan

Fokus

Setingkat
AVP/DGM

40 th

HRD & Monitoring

JUNIOR
Leadership

Trust &
Team Work

BASIC
Leadership

Personality

45 th

Setingkat
VP/GM/
Direktur Anak Perusahaan

Pendidikan dan pelatihan karyawan dilaksanakanoleh Unit Jasa Marga Development Center sebagai learning center, dimana
selama tahun 2013, program pelatihan bagi karyawan fokus pada bidang:
Jasa Marga Leadership Program yaitu pengembangan kompetensi kepemimpinan yang bertujuan untuk menyiapkan kader
pemimpin Jasa Marga dimasa depan (future leader) untuk seluruh lapisan karyawan.
Pengembangan kompetensi teknis karyawan (jenis pelatihan, gunanya untuk apa)
Achievement Motivation Training yaitu program peningkatan motivasi serta pembentukan etika dan budaya kerja bagi
karyawan operasional (seperti apa)
Sertifikasi
Selama tahun 2013, telah dilakukan pelatihan yang bersifat pengembangan kompetensi dengan total 6.434 peserta pelatihan
sebagaimana disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013

Kelompok

2012

2013

Jumlah Peserta
L

Jumlah
Total

Program

Jumlah Peserta
L

Jumlah
Total

Program

Kader
Kepemimpinan

325

123

448

40

156

79

235

11

Pengembangan
Kompetensi

1.108

456

1.564

169

2.646

855

3.501

325

Pembekalan Tata
Nilai, Etika & Budaya
Perusahaan

1.902

437

2.339

112

1.959

582

2.541

74

Standar Profesi

40

14

54

22

109

42

151

29

3.375

1.030

4.405

343

4.870

1.558

6.428

439

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

165

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Jumlah Peserta Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013
Pengembangan
Kompetensi
1.564
35,51%

Standar
Profesi
151
2,35%

Pengembangan
Kompetensi
3.501
54,46%

2013

2012

Kader
Kepemimpinan
235
3,66%

Standar Profesi
54
1,23%

Pembekalan Tata
Nilai, Etika & Budaya
Perusahaan
2.339
53,10%

Kader
Kepemimpinan
450
10,17%

Pembekalan Tata Nilai,


Etika & Budaya Perusahaan
2.541
39,53%

Jumlah program Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013
Pengembangan
Kompetensi
169
49,27%

2013

2012

Pembekalan Tata
Nilai, Etika & Budaya
Perusahaan
112
32,65%

Standar
Profesi
29
6,61%

Pengembangan
Kompetensi
325
74,03%

Standar
Profesi
22
6,41%
Kader
Kepemimpinan
40
11,66%

Kader
Kepemimpinan
11
2,51%

Pembekalan Tata Nilai,


Etika & Budaya Perusahaan
74
16,86%

Selain melalui pelatihan eksternal, Perseroan juga melakukan upaya dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,
lain untuk meningkatkan kompetensi karyawan, Jasa Marga telah

diketahui, dan dipelajari oleh seluruh karyawan. EKM diharapkan

membangun Enterprise Knowledge Management (EKM) sebagai

dapat meningkatkan daya saing Perseroan melalui dikelolanya

acuan dalam menyusun perencanaan, melakukan pengembangan

pengetahuan sebagai aset intelektual yang efektif, efisien dan

dan menerapkan Manajemen Pengetahuan Korporat di

terintegrasi dengan seluruh elemen organisasi di Perseroan.

Perseroan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan,

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

166

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Pengembangan Karir Karyawan

Promosi dan mutasi jabatan diberikan kepada beberapa karyawan


untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki

Program pengembangan karyawan diantaranya

kinerja baik sekaligus dalam rangka penyeleksian sumber daya

dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan

manusia yang tepat untuk ditempatkan di bidang tertentu.

rotasi), dimana untuk tahun 2013 pengembangan


karyawan Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor

Kenaikan golongan, promosi dan mutasi jabatan karyawan Jasa

Proyek melalui kenaikan golongan sebanyak 34 orang,

Marga tahun 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

dan promosi jabatan sebanyak 67 orang.

Kenaikan Golongan dan Promosi Karyawan Jasa Marga Tahun 2013


No.

Pengembangan Karir

Kantor
Pusat

Kantor
Cabang

Kantor
Proyek

Jumlah

1.

Kenaikan Golongan

11

23

34

2.

Promosi Jabatan

18

48

67

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

167

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Penghargaan kepada Karyawan

Kebijakan dalam Kesempatan Kerja

Untuk memberikan apresiasi terhadap karyawan yang

Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan

telah mengabdikan diri pada Perseroan, Perseroan

karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan

memberikan penghargaan kepada karyawan.

dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Jasa Marga melaksanakan

Terdapat dua jenis penghargaan yang diberikan, yakni

pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan

penghargaan bagi pensiunan dan penghargaan atas

terbuka tanpa diskriminasi (gender ras suku agama), dengan

kesetiaan pada Perseroan.

memprioritaskan sumber dari dalam Perusahaan dengan


memperhatikan prestasi kerja, kemampuan dan

Pada tahun 2012, Perseroan memberikan Penghargaan

kompetensi Karyawan.

bagi 129 orang pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan


kepada 1.125 orang karyawan yang telah melampaui
masa kerja 10, 15, 20, 25 dan 30 tahun yang diberikan
pada tanggal 01 Maret 2013. Penghargaan bagi
pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan bagi karyawan
untuk tahun 2013 akan diberikan pada tanggal 01 Maret
2014, bertepatan dengan peringatan 36 tahun berdirinya

Produktifitas Karyawan
Manajemen Jasa Marga berkomitmen untuk senantiasa mencapai
kinerja ekselen melalui penyediaan sumber daya manusia yang

Jasa Marga.

handal. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Jasa Marga

Penghargaan Kesetiaan Karyawan Jasa


Marga Tahun 2013

sumber daya manusia.

Masa Kerja

meningkatkan pendayagunaan dan mengendalikan jumlah

Jumlah Penerima Penghargaan

10 Tahun

31

15 Tahun

288

20 Tahun

198

25 Tahun

450

30 Tahun

158

Total

1.125

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Pendayagunaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan


meningkatkan kompetensi melalui pelatihan, menyempurnakan
Sistem Manajemen Kinerja Karyawan serta meningkatkan motivasi
dengan memperbaiki Sistem Remunerasi.
Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi
transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi
kebutuhan posisi manajerial.

168

Identitas Perseroan

Jumlah Karyawan

Profil Perseroan

Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi

Transformasi
Jasa Marga

pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan

Ikhtisar 2013

dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan

Laporan
Manajemen

tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Rasio jumlah karyawan per km panjang jalan tol semakin membaik menjadi sebesar 8,80 yaitu karena adanya beberapa upaya

Pengembangan
Proyek Baru

melalui implementasi transaksi elektronik dan e-Toll Card.

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika

Perseroan dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan SDM serta adanya modernisasi sistem pembayaran transaksi elektronik

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan


Status Jabatan
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan
Status Jabatan Tahun 2012 dan 2013
Status Jabatan

2012

2013

Jumlah

Proporsi

Jumlah

Proporsi

(orang)

(%)

(orang)

(%)

Operasional

3,471

68.4

3309

67.9

Non-Operasional

1,604

31.6

1566

32.1

Jumlah

5,075

100

4,875

100

Laporan Keuangan
Konsolidasian

KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN STATUS


JABATAN TAHUN 2012
NonOperasional
1,604
32%

KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN STATUS


JABATAN TAHUN 2013
NonOperasional
1,566
32%

Operasional
3,471
68%

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Operasional
3,309
68%

169

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian


Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Tahun 2012 dan 2013

Status Kepegawaian

2012

2013

Tenaga Kerja Tetap

5,075

4,875

Tenaga Kerja Tidak Tetap

2,939

32

32

2.939

4.875

5.075

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2012 dan 2013

Tenaga Kerja Tidak Tetap

Tenaga Kerja Tetap


2012

2013

Perseroan menjamin hak-hak baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Adapun benefit antara karyawan tetap dan
tidak tetap adalah sebagai berikut:
Hak-hak Karyawan Jasa Marga

Kebijakan Perseroan

Karyawan Tetap

Karyawan Tidak Tetap

I. Pelayanan
1.

Informasi

2.

Fasilitas Kesehatan

3.

Pendampingan Hukum

4.

Jamsostek

II. Benefit
1.

Bantuan Pendidikan

2.

Bonus/Insentif

3.

Ongkos Cuti

4.

Pinjaman Karyawan (perumahan, pendidikan

dan fasiiltas kendaraan)


5.

Penghargaan

6.

Studi Banding di Dalam/Luar Negeri

7.

Pelatihan

III.

Lainnya & Pokok

1.

THR

2.

Gaji

3.

Seragam Dinas

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

170

Identitas Perseroan

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Golongan

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Golongan


Tahun 2012 dan 2013

Ikhtisar 2013

Golongan

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

2012
Jumlah (orang)

II

2013
Proporsi (%)

83

Jumlah (orang)

1.6

70

Proporsi (%)
1.4

III

148

2.9

143

2.9

IV

231

4.6

232

4.8

227

4.5

196

4.0

VI

1,277

25.2

1,308

26.8

VII

3,003

59.2

2,844

58.3

VIII
Jumlah
Keterangan:
Golongan II

Golongan III

Golongan IV

106

2.1

82

1.7

5,075

100

4,875

100

Corporate Secretary, Head, Vice President, General Manager,


Pemimpin Proyek, Advisor.
Assistant Vice President, Senior Manager, Deputy General Manager,
Coordinator, Kepala Bagian, Senior Specialist
Manager, Specialist, President Director Secretary

Golongan V Assistant Manager, Kepala Gerbang Tol, Director Secretary, Bendahara II.
Golongan VI Kepala Shift, Juru Tata Usaha, Tata Usaha Kantor Cabang, Sekretaris VP/GM,

Petugas Informasi dan Komunikasi.
Golongan VII Pengumpul Tol, Pelayanan Lalu Lintas, Tata Usaha, Teknisi.
Golongan VIII Messenger, Driver.

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2013, komposisi karyawan berdasarkan golongan didominasi oleh golongan VII yang
merupakan 58,3% dari total karyawan Perseroan.

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin


Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2012 dan 2013

Jenis Kelamin

2012

2013

Pria

3.993

3.808

Wanita

1.082

1.059

Jumlah

5.075

4.875

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

171

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pengelolaan Hubungan Karyawan


dengan Manajemen

Program PasKa kerja


Perseroan memiliki keyakinan bahwa kepastian akan

Jasa Marga senantiasa berkomitmen untuk memelihara

kesejahteraan paska kerja akan mempengaruhi loyalitas dan

hubungan industrial yang baik antara karyawan dan

produktifitas karyawan semasa kerja dalam mencapai tujuan

manajemen serta menghormati hak dan kewajiban

Perseroan. Untuk itu Perseroan telah memberikan fasilitas dan

karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

perlindungan paska kerja berupa:

yang berlaku. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan

a. Program Pensiun

penyaluran aspirasi karyawan yang baik dan sesuai

Perseroan menyelenggarakan Program Pensiun melalui

dengan etika. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan

Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang diselenggarakan

adanya Serikat Karyawan Jasa Marga yang didirikan pada

oleh Dana Pensiun Jasa Marga, yang pendiriannya telah

tahun 1999 dengan nama Serikat Karyawan Jasa Marga

mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik

(SKJM), dimana seluruh karyawan Jasa Marga

Indonesia Nomor: KEP-370/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997

merupakan anggotanya.

dan diperbaharui dengan KEP-379/KM.6/2004 tanggal 14


September 2004.

Hubungan yang harmonis antara Manajemen dan


Serikat Karyawan yang didasarkan pada semangat

Pada tahun 2013 telah dikeluarkan Keputusan Direksi PT

kemitraan selama ini mampu membangun suasana kerja

Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 117/KPTS/2013 tanggal 28

yang kondusif.

Agustus 2013 tentang Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga


dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat

Pada tahun 2012, Perseroan dan SKJM telah melakukan

Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor

perundingan dengan pokok-pokok kesepakatan

: KEP-16/NB.1/2014 tanggal 16 Januari 2014.

sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Bipartit


Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2012-2014 tanggal 14

Peserta PPMP adalah karyawan tetap Perseroan yang telah

Juni 2012. PKB tersebut telah didaftarkan di Kementerian

bekerja di Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2012,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Direktorat Jenderal

sedangkan terhadap karyawan yang bekerja di Perseroan

Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial

mulai 1 Juli 2012 diikutsertakan dalam Program Pensiun Iuran

Tenaga Kerja Jakarta berdasarkan Keputusan Direktur

Pasti (PPIP) yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga

Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan

Kuangan (DPLK), sebagaimana Perjanjian Kerja Bersama (PKB

Sosial Tenaga Kerja No. Kep. 137/PHUSK.PKKAD/PKB/

2012-2014) pasal 41.

VIII/2012 tentang Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama


antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Serikat Pekerja

Iuran Coming Service atas program tersebut yang berlaku

Jasa Marga tanggal 14 Agustus 2012.

sampai dengan bulan Desember 2013, masing-masing


dibebankan kepada karyawan sebesar 3% dari PhDP

Hingga akhir Desember 2013, Manajemen telah berhasil

dan 13.7% merupakan beban Perseroan, dan Iuran

menyelesaikan dan memenuhi sebagian besar hal-hal

PSL atas program tersebut sepenuhnya menjadi

yang disepakati dalam PKB tersebut.

tanggungan Perseroan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

172

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

b. Program Purna Karya


Dalam rangka menunjang kelangsungan aktifitas
bagi karyawan Perseroan yang telah mengakhiri
masa bhaktinya di Perseroan, maka Perseroan

Ikhtisar 2013

memberikan tunjangan berupa Uang Purna Karya

Laporan
Manajemen

yang pengelolaannya bekerjasama dengan AJB

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

sejak tahun 2007.

Bumiputera 1912 berdasarkan Perjanjian Kerjasama

Pengembangan
Proyek Baru

Iuran Coming Service atas program tersebut masing-

Pengelolaan
Human Capital

dari PhDA dan 4% merupakan beban Perseroan,

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

masing dibebankan kepada karyawan sebesar 2%


sedangkan Iuran PSL atas program tersebut
sepenuhnya menjadi tanggungan Perseroan.
Manfaat yang akan didapat dari Program tersebut
ketika Karyawan berhenti bekerja pada Usia Pensiun
Normal (56 tahun) adalah sebesar 24 x PhDA,
sedangkan terhadap karyawan yang berhenti bekerja
pada Usia Pensiun Dipercepat akan mendapatkan
Uang Purna Karya secara Proporsional, dan bagi yang
berhenti sebelum memasuki Usia Pensiun Dipercepat
akan mendapatkan uang Purna Karya sebesar Nilai
Tunai berdasarkan Perhitungan Aktuaria.
c. Program Jaminan Hari Tua dari Jamsostek
Semua karyawan Perseroan diikutsertakan
dalam Program JHT dari PT Jamsostek (BPJS
Ketenagakerjaan), Iuran JHT sebesar 5.7% dari Upah
semula sepenuhnya merupakan Beban Perseroan
sampai dengan bulan Juni 2013, sedangkan sejak

Pengelolaan Tenaga Alih Daya


Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada
ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait
pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan
sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain,
Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja
Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada
dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang
melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian
jalan tol.

Biaya Sumber Daya Manusia


Selama tahun 2013, biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga
untuk penggajian sebesar Rp365.135.739.955 meningkat
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp350.019.702.054.
Total realisasi investasi pendidikan dan pelatihan tahun 2013
yaitu Rp18.660.453.279 lebih tinggi dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp9.911.096.482. Hal ini menunjukkan komitmen Jasa
Marga terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
demi terciptanya pemimpin Perseroan yang handal
di masa depan.
Biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga 2012 dan 2013

Jenis

2013

2012

Juli 2013 pembayaran Iuran JHT dimaksud, 2%

Biaya Penggajian

365.135.739.955

350.019.702.054

menjadi Beban Karyawan sebagaimana ketentuan

Biaya Pendidikan

18.660.453.279

9.911.096.483

perundangan yang berlaku yang diratifikasi kedalam

dan Pelatihan

Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor


: 58/KPTS/2013 tanggal 25 Maret 2013.
d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Disamping mendapatkan manfaat berupa Uang
tunai, Pensiunan juga mendapatkan fasilitas
Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi
Nomor: 141/KPTS/2012 jo surat Keputusan Direksi
Nomor 228/KPTS/2006.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

173

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Wawancara dengan
Muh Najib Fauzan
Direktur
Sumber Daya Manusia

Tanya

Jawab J

Bagaimana kinerja pengelolaan SDM pada tahun 2013?


Rasio jumlah karyawan tetap per km panjang jalan tol tahun 2013 sebesar 8,8 menunjukkan perbaikan dibandingkan
dengan tahun 2012 sebesar 9,3 yang dicapai melalui peningkatan efisiensi pengelolaan SDM serta modernisasi
sistem pembayaran transaksi dengan mengimplementasikan transaksi elektronik. Pada tahun 2013, jumlah pegawai
tetap 4.875, turun 3.94% dari tahun 2012.
Pada tahun 2013 dilakukan perubahan struktur organisasi sebagai upaya untuk mendukung Visi dan Misi Perseroan
yang baru untuk memperkokoh posisi Perseroan dalam industri jalan tol melalui pengembangan jalan tol baru dan
meningkatkan kinerja operasional. Selain itu juga dilakukan penyesuaian strategi dan sistem Human Capital sesuai
dengan Rencana Strategis Human Capital yang lebih terarah dan sesuai dengan dinamika perubahan serta Rencana
Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017.
Manajemen juga melaksanakan pemenuhan formasi SDM baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Penyempurnaan
Sistem Manajemen SDM dilakukan dengan melakukan restrukturisasi organisasi menjadi Operating Holding Company.
Untuk meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan Human Capital Jasa Marga dalam menghadapi tantangan
bisnis ke depan, Perseroan menyelenggarakan pelatihan untuk dalam rangka pengembangan SDM berdasarkan
model kompetensi beserta Kamus Kompetensi yang telah dirumuskan.
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan
terkait pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat
penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, Perusahaan telah melakukan pengakhiran
pola hubungan kerja Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada dan memenuhi syarat direkrut
oleh Anak Perusahaan yang melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian jalan tol.
Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk
otomatisasi transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan posisi manajerial.

T
T:

Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan SDM?

J:J

Tantangan dalam pengelolaan SDM adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan formasi jabatan dan peningkatan
kompetensi untuk mendukung pertumbuhan Perseroan dan menggantikan karyawan yang telah pensiun. Selain itu
tantangan yang dihadapi adalah upaya untuk meningkatkan sistem dan manajemen SDM untuk mendukung kebutuhan
pertumbuhan Perseroan. Pada tahun 2013, Perseroan menghadapi masalah perubahan regulasi tenaga alih daya.

T
T:

Bagaimana strategi menghadapi tantangan tersebut?

J:J

Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan SDM, Perseroan melakukan upaya peningkatan kompetensi
dan merencanakan rekrutmen karyawan yang pelaksanaannya dilakukan pada tahun 2014. Untuk mengantisipasi
kebutuhan karyawan dalam jangka panjang dan mengantisipasi penggantian karyawan yang pensiun, Perseroan
melakukan serangkaian pelatihan secara terstruktur untuk mempersiapkan kader pemimpin yang berkarakter dan
bertalenta untuk menduduki posisi posisi strategis dalam jangka panjang.
Untuk masalah tenaga alih daya, Perseroan melakukan penyelesaian tenaga alih daya dengan melakukan
rekstrukturisasi jasa pengoperasian melalui Anak Perusahaan, dimana tenaga alih daya diarahkan untuk menjadi
pegawai pada Anak Perusahaan guna memenuhi ketentuan Pemerintah tentang tenaga alih daya.

T
T:

Bagaimana strategi SDM dalam jangka panjang?

J:J

Perseroan melakukan perbaikan dalam sistem dan manajemen SDM dengan menerapkan 9 Pilar Pengelolaan SDM
yang terintegrasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Perbaikan Sistem SDM akan dilakukan secara bertahap
dengan target pada tahun 2014 akan diberlakukan Sistem Manajemen Kinerja dimana akan diterapkan sistem
remunerasi dan pemberian jasa produksi dan insentif lainnya berdasarkan kinerja, sehingga akan mendorong
karyawan lebih berprestasi.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

174
174

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Sebagai bentuk komitmen untuk


terus meningkatkan Good Corporate
Governance, pada tahun 2013
Perseroan mengimplementasikan
Whistleblowing System Jasa MargaAmanah serta melakukan kerja
sama dengan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dalam Program
Pengendalian Gratifikasi.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

175

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Tata Kelola
Perusahaan

Jasa Marga bekerja


sama dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi
(KPK) Republik Indonesia
telah bersama-sama
menandatangani Komitmen
Program Pengendalian
Gratifikasi pada tanggal 11
Juli 2013, sebagai salah satu
wujud komitmen Perseroan
untuk meningkatkan GCG
dan menjaga Perseroan
tetap bersih dan bebas
dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

176

Identitas Perseroan

Komitmen Jasa Marga dalam Penerapan GCG

Tujuan Penerapan GCG di Jasa Marga adalah sebagai berikut:

Profil Perseroan

Seluruh Insan Jasa Marga menuangkan komitmennya untuk

1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara

Transformasi
Jasa Marga

menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dengan

Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan,

penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan setiap awal

Pengguna Jalan Tol/Pelanggan Lainnya, Mitra Usaha,

Ikhtisar 2013

tahun.

Kreditur/Investor, Serta Masyarakat dan Lingkungan

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

2. Mendorong dan mendukung pengembangan,


Pakta Integritas juga ditandatangani bersama-sama dengan

pengelolaan risiko Perseroan secara lebih hati-hati

penyedia barang/ jasa pada saat proses pengadaan barang/

(prudent), akuntabel dan bertanggungjawab sejalan

jasa di lingkungan Perseroan.

dengan prinsip-prinsip GCG.

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

3. Memaksimalkan nilai Perseroan agar Perseroan memiliki


daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun

Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga

internasional.
4. Memberdayakan fungsi dan kemandirian masing-masing

Untuk mewujudkan perusahaan yang berdaya saing tinggi


dan terus tumbuh berkembang, Jasa Marga telah dan terus

Organ Perusahaan.
5. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional,

mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan

efektif dan efisien demi tercapainya Visi dan Misi

(Good Corporate Governance/GCG) yang mengacu pada

Perusahaan.

prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best

6. Mendorong agar pengelola Perseroan dalam membuat

practice. Pelaksanaan GCG yang diimplementasikan Perseroan

keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai

didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/

moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan

MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata

perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan

Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dengan perubahan


terakhirnya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-09/MBU/2012, yang menyebutkan bahwa BUMN wajib
melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang
pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas,
responsibilitas, independensi dan kewajaran.

adanya tanggung jawab sosial Perseroan.


7. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada
Stakeholders.
8. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan
Perseroan.
9. Memperbaiki Budaya Kerja Perseroan.
10. Meningkatkan pencitraan Perseroan (Image) yang semakin

Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of


Corporate Governance) sebagaimana Keputusan Direksi No.
174/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tujuan penerapan
GCG di Jasa Marga adalah sebagai berikut:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

baik.
11. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian
nasional.

177

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa Marga

Undang-Undang

Peraturan Pemerintah

Peraturan Menteri BUMN

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 14


Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor:
11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 40
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas;
d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 38
Tahun 2004 Tentang Jalan;
e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 19
Tahun 2003 Tentang BUMN;
f. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 15
Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian
Uang sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Republik Indonesia Nomor: 25 Tahun
2003;
g. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20
Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undangundang Republik Indonesia Nomor: 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
h. Undang-undang Republik Indonesia
Nomor: 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal;
i. Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1992
Tentang Lalu Lintas

a. Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2005


Tentang Pendirian, Pengawasan dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 2005
tentang Jalan Tol
c. Peraturan Pemerintah Nomor: 12 Tahun 1998
Tentang Perusahaan Perseroan (Persero), jo
Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2001

a. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara


Nomor: PER-16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota
Direksi Badan Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha
Milik Negara;
c. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara
d. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-06/MBU/2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor
PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi
Badan Usaha Milik Negara;
e. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara No. PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman
Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
f. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara;
g. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor : PER-07/MBU/2010 Tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;
h. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-05/MBU/2008 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa di Badan Usaha Milik Negara;
i. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-05/MBU/2006 Tentang Komite Audit bagi
Badan Usaha Milik Negara.

Keputusan Menteri BUMN


a. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-104/MBU/2002 Tentang Penilaian
Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.
b. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-102/MBU/2002 Tentang Penyusunan
RJPP;
c. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-101/MBU/2002 Tentang Penyusunan
RKAP;
d. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-100/MBU/2002 Tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara;
e. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-09A/MBU/2002 Tentang Penilaian
Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Direksi
Badan Usaha Milik Negara

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Peraturan Bapepam-LK
a. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-413/
BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan
Bapepam-LK Nomor: IX.E.2 Tentang Transaksi
Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama;
b. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-412/
BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan
Bapepam-LK Nomor: IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu;
c. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor:Kep-496/
BL/2008 tanggal 28 November 2008, Peraturan
Bapepam Nomor: IX.I.7 Tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Internal Audit;
d. Lampiran Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-179/
BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, Peraturan Nomor: IX.J.1
tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan
yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat
Ekuitas dan Perubahan Publik;
e. Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor:
Kep-134/BL/2006, Peraturan Nomor: X.K.6 Tentang
kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi
Emiten atau Perusahaan Publik;
f. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-45/PM/2004,
Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.6 Tentang Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik;
g. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/
PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.5 Tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit;
h. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-40/PM/2003,
Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.11 Tentang
Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan;
i. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003
tanggal 30 September 2003, Peraturan Nomor: X.K.2
Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala;
j. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-27/PM/2003
tanggal 17 Juli 2003, Peraturan Nomor: X.K.4 Tentang
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum;
k. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-554/BL/2010
tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan
Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-06/PM/2000
tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan
Bapepam Nomor: VIII.G.7 Tentang Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan;
l. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-86/PM/1996
tanggal 24 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor:
X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus
Segara Diumumkan Kepada Publik;
m. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-63/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor:
IX.I.4 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan;
n. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-60/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: IX.I.1
Tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum
Pemegang Saham;
o. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-38/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: VIII.G.2
Tentang Laporan Tahunan.

Peraturan Lainnya
a. Anggaran Dasar PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang
telah diumumkan dalam Tambahan Nomor 27404
dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12
Desember 2008 Nomor 100, kemudian diubah
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 33 tanggal 5
April 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih
Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta sebagaimana telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusannya Nomor
AHU-20288.AH.01.02. Tahun 2011 tertanggal 21 April
2011, dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Nomor 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat
dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris
di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan
pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor AHU-AH.0.10-25313 tanggal 10 Juli
2012.
b. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Nomor: KEP-73/DKJM/VIII/2005 Tentang Panduan
Bagi Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
c. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor:
41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa
Marga (Persero) Tbk.
d. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Nomor: 60/KPTS/2009 Tentang Pembagian Tugas dan
Wewenang Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
e. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor:
197/KPTS/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Rapat
Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
f. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
yang tercantum dalam Risalah RUPS

178

Identitas Perseroan

sosialisasi dan internalisasi GCG

Road Map GCG Jasa Marga

Profil Perseroan

Selain penyempurnaan aturan, Perseroan juga melanjutkan

Perseroan menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk

Transformasi
Jasa Marga

sosialisasi dan internalisasi GCG kepada segenap Insan Jasa

Road Map GCG yang dimulai sejak tahun 2005. Road Map

Marga untuk memastikan ketaatan terhadap praktik GCG.

GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam

Ikhtisar 2013

Perseroan percaya, bahwa penerapan GCG tidak cukup

setiap aktivitas Perseroan. Pada saat ini posisi yang telah

Laporan
Manajemen

dilakukan hanya dengan mematuhi berbagai ketentuan yang

dicapai dalam penerapan GCG Perseroan adalah menuju

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

berlaku, namun harus ditunjukkan dalam praktik sehari-hari.

Good Corporate Citizen. Dengan pencapaian tersebut, maka

Perseroan meyakini, bahwa dengan melaksanakan GCG,

Perseroan optimis untuk terus meningkatkan kinerja secara

kepercayaan dari para stakeholder dapat terus dijaga dan

konsisten dan berkesinambungan.

Pengembangan
Proyek Baru

Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen.

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Bagan Roadmap GCG Jasa Marga

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

Program
Persiapan
SASARAN

GCG
Good Corporate Governance

Penjabaran:
1. Visi dan Misi
2. RJPP

TOLAK UKUR

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Memenuhi ketentuan dan peraturan


(mandatory maupun voluntary)
dalam tata kelola perusahaan

GGC
Good Governed Company

Dapat mengendalikan operasi bisnis


terutama aspek risiko usaha secara efektif

GGC
Good Corporate Citizen

Menjadi warga industri maupun


masyarakat sosial yang etikal
dan bertanggung jawab

PROSES VALUE CREATION


2006
Dokumen:
1. Sk Direksi No. 77/2005
2. Etika GCG
3. Etika Usaha dan Etika Kerja
4. Statement Corporate Intent
5. Board Manual
6. Laporan Kepatutan

Pakta
Integritas
Manajemen

2009

Prosedur
pengadaan
barang/jasa
Perusahaan

2005
Kick Off
penerapan GCG

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

2010

1. Pedoman
Tata Kelola
Perusahaan
(GOCG)
2. Pedoman
Perilaku (COC)
3. Tata Nilai
Perusahaan
4. Review
Manajemen
Risiko

2011

1. Review Pedoman GCG


(COCG dan COC)
2. Kebijakan Gratifikasi,
Benturan Kepentingan
dan Whistle Blowing
System
3. Penandatangan Pakta
Integritas seluruh
karyawan
4. Pernyataan Mulai
Whistleblowing
System

2012

2013

1. Komitmen Jasa
Marga Bersih
2. Persiapan
Infrastruktur
Whistleblowing
System

1. Go live
infrastruktur
Whistleblowing
System
2. Komitmen
Program
Pengendalian
Gratifikasi
3. Review Visi, Misi
Tata Nilai
4. Review Board
Manual

2014

1. Program BUMN
Bersih
2. Penerapan
ASEAN
Scoreboard
untuk
Assessment GCG
dan Laporan
Tahunan

Penerapan GCG secara konsisten


dan berkesinambungan

179

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Hasil Penilaian Implementasi GCG


Pada tahun 2013, berdasarkan hasil Self Assessment, Jasa Marga memperoleh peningkatan score GCG, yaitu menjadi 95,01 dengan
kategori Sangat Baik.
Hal ini membuktikan Jasa Marga secara konsisten terus menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dan selalu berupaya untuk
melakukan inovasi-inovasi di bidang GCG.

Hasil Self Assessment Perseroan Tahun 2013


Aspek Pengujian/Indikator/Parameter

Nilai
Maksimal

(1)

Capaian Tahun 2012

Capaian Tahun 2013

Skor
Capaian

Tingkat
Pemenuhan %

Skor
Capaian

Tingkat
Pemenuhan %

(2)

(3)

(4=3/2)

(5)

(6=5/2)

6,924

98,91%

6,783

96,89%

1 Komitmen Terhadap Penerapan


Tata Kelola Secara Berkelanjutan
2 Pemegang Saham dan RUPS

8,802

97,80%

8,839

98,22%

3 Dewan Komisaris

35

31,887

91,08%

32,823

93,78

4 Direksi

35

33,895

96,84%

33,567

95,91%

5 Pengungkapan Informasi dan


Transparansi

8,636

95,96%

8,709

96,76%

6 Aspek Lainnya

4,464

89,29%

4,286

85,71%

100

94,598

94,60%

95,007

95,01

Total
Peringkat Kualitas Penerapan Good
Corporate Governance

Sangat Baik

Sangat Baik

2008

95,01

94,59

82,65

81,62

87,22

95,54

Score GCG Hasil Assessment LEMBAGA INDEPENDEN

2009

2010

2011

2012

2013

Keterangan:
Skor tahun 2008 dan 2009 adalah skor IICG.
Pada tahun 2012 diberlakukan parameter penilaian baru yaitu SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/
Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan
Usaha Milik Negara.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Assessment GCG pada tahun 2013


mengacu pada parameter/metode
Assessment yang ditetapkan
oleh Kementerian Badan Usaha
Milik Negara berdasarkan pada
ketentuan SK-16/S.MBU/2012
tanggal 06 Juni 2012 tentang
Indikator/Parameter Penilaian
dan Evaluasi Atas Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance)
Pada Badan Usaha Milik Negara.

180

Identitas Perseroan

Score GCG HASIL ASSESSMENT CGPI

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

84,52

Laporan
Manajemen

83,41

Pengembangan
Proyek Baru

82,65

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

IICG adalah lembaga


independen yang didirikan
oleh Masyarakat Transparansi
Indonesia untuk mendorong
praktik praktik GCG di dunia
usaha.

81,62

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

83,65

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

2008

2009

2010

2011

2012

Jasa Marga untuk yang ke-5 kalinya mengikuti program riset

Dalam rangka memperkuat implementasi GCG tahun 2013

dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index

Jasa Marga telah melakukan pencapaian program yang

(CGPI) yang dilaksanakan pada tahun 2013 (untuk tahun

meliputi:

penilaian 2012) mengangkat Tema GCG dalam Perspektif


Pengetahuan. Program riset dan pemeringkatan tersebut

1. Penguatan Komitmen Implementasi GCG.

diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate

Kegiatan yang dilakukan adalah penandatanganan

Governance (IICD), yang penilaiannya meliputi beberapa

Pakta Integritas oleh seluruh Insan Jasa Marga dan

tahapan sebagai berikut:

penandatanganan Komitmen Jasa Marga Bersih oleh

1. Self assessment

Direktur Utama dan Serikat Karyawan Jasa Marga.

2. Kelengkapan dokumen
3. Penyusunan makalah

2. Sosialisasi dan Pelatihan GCG.

4. Observasi

Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi GCG bagi

karyawan baru, pemberian materi GCG dalam Pelatihan

Berdasarkan tahapan penilaian CGPI 2013 sebagaimana tersebut

Manajemen Proyek Jalan Tol, dan sosialisasi GCG dalam

di atas, Jasa Marga berhasil memperoleh peringkat Perusahaan

berbagai media Perseroan.

Terpercaya dengan peningkatan score menjadi 84,52.


3. Pengelolaan Gratifikasi dan Whistleblowing System.

Memperkuat Implementasi GCG Jasa Marga


Dalam memaknai tata kelola perusahaan yang baik, Jasa


Pengelolaan Gratifikasi

Marga memiliki prinsip-prinsip dasar yaitu mendorong

Kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemasangan

GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perseroan melalui

iklan untuk tidak menerima dan memberikan Gratifikasi

penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-

terkait Hari Raya di surat kabar nasional, serta

prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan

penyusunan dan pendistribusian surat edaran bagi

tanggung jawab.

seluruh Insan Jasa Marga untuk tidak memberikan


dan menerima gratifikasi, dengan pernyataan form

Jasa Marga telah melakukan berbagai inisiatif implementasi

pelaporan bagi gratifikasi yang tidak terhindarkan baik

GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu

berupa barang cepat kadaluwarsa maupun bentuk

oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola

lainnya.

perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

181

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Whistleblowing System
Pengelolaan whistleblowing system sebagai media

7. Pengukuran Kinerja

Untuk menunjang strategi perusahaan dan meningkatkan

pelaporan pelanggaran bekerja sama dengan pihak

kinerja perusahaan, sejak tahun 2008 Perseroan menerapkan

eksternal yang berpengalaman.

Malcolm Baldrige sebelum akhirnya pada tahun 2012 beralih


ke KPKU yang merupakan mandatory dari Kementerian

4. Partisipasi aktif dalam berbagai perlombaan/award terkait

Negara BUMN. KPKU merupakan alat ukur kinerja perusahaan

sebagaimana Surat Kementerian Negara BUMN No. S-153/S.

dengan GCG.
Kegiatan yang dilakukan adalah keikutsertaan dalam ajang

MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 tentang Pelaporan Kinerja

Corporate Governance Perception Index (CGPI)

Berdasarkan Pendekatan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul

2011 dengan hasil pencapaian sebagai Trusted Company,

(KPKU) BUMN.

keikutsertaan dalam Anugerah BUMN 2012 dengan


hasil Peringkat III untuk kategori GCG BUMN Terbaik dan

Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) adalah suatu kriteria

keikutsertaan dalam The 4th Indonesian Institute Corporate

yang komprehensif untuk mengukur kinerja BUMN sekaligus

Directorship (IICD) dengan hasil Best Corporate Governance

sebagai pedoman guna meningkatkan kinerja BUMN

Equitable Treatment for Shareholders.

sehingga dapat memainkan peranan yang lebih besar dalam


mewujudkan kemakmuran bangsa. Hasil asesmen KPKU BUMN

5. Pengukuran Implementasi GCG.

tahun 2012, Perseroan meraih total skor 537,25 atau di level

Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan self-assessment

Good Performance, dimana proses di beberapa area masih

GCG tahun 2011 dan assessment GCG tahun 2012 oleh

bervariasi, diperlukan penekanan pada deployment, integrasi,

konsultan independen yang terpilih berdasarkan proses

kontinuitas dan learning.

pengadaan barang/jasa.
8. Budaya Inovasi
6. Penerapan ISO dan SMK3

Untuk membangun budaya inovasi, Perseroan menerapkan

Dalam rangka melindungi karyawannya, Jasa Marga

perbaikan mutu berkelanjutan (Kelompok Perbaikan Mutu/

menerapkan OHSAS 18000, sedangkan untuk menjaga mutu

KPM dan Perbaikan Praktis/PP) sehingga budaya mutu secara

kepada para pelanggan, Perseroan menerapkan ISO

intensif dan terintegrasi dapat tercipta dimana setiap tahun


dilakukan penilaian dalam event Temu Karya mutu Jasa Marga.

9001:2008.

Komitmen Bersama Jasa Marga Bersih

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

182

Identitas Perseroan

Struktur, Kebijakan dan Mekanisme Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

STRUKTUR TATA KELOLA

Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang

Ikhtisar 2013

Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007

dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan

Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ

Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan

Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang

maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Saham, Direksi dan Dewan Komisaris.

dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah

Anggaran Dasar.

Pengembangan
Proyek Baru

Organ Perseroan yang mempunyai wewenang

Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas

yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan

melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus

Pengelolaan
Human Capital

Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam

sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat

Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar.

kepada Direksi.

Laporan
Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Jasa Marga telah memiliki Struktur Tata Kelola yang lengkap

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

khususnya dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, sebagai berikut:

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

RUPS

Komite
Audit
Dewan
Komisaris

Direksi

Komite
Investasi dan
Risiko Usaha

Corporate
Secretary

Divisi
Risk and Quality
Management

Compliance
GCG

Risk
Management

Investor
Relations

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Internal Audit

Divisi
Legal

183

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Organ Perseroan memainkan peran kunci dalam keberhasilan

jawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite yang telah

pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya

dibentuk oleh Dewan Komisaris Perseroan adalah:

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran


Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip

Komite Audit.

bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam

Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu

melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk

Dewan Komisaris memenuhi tugas dan kewajibannya dalam

kepentingan Perseroan.

mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, efektivitas


pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal, serta dalam

RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris saling menghormati tugas,

mengkaji dan memberikan persetujuan semua informasi dan

tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan

usulan yang disiapkan dan diajukan pihak lainnya seperti

Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

Laporan Keuangan dan Non Keuangan, serta Laporan


Tahunan Perusahaan.

Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu


oleh Corporate Secretary dan Internal Audit, serta satuan kerja lain

Komite Investasi dan Risiko Usaha.

yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan.

Komite yang dapat dibentuk oleh Dewan Komisaris


dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan fungsi

Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat

Dewan Komisaris untuk memantau secara berkala dan

membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah

merekomendasikan perbaikan terhadap manajemen risiko yang

anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung

dilaksanakan dan dikembangkan oleh Perseroan.

Hierarki Kebijakan GCG Perseroan


Anggaran
Dasar

Board Manual

Pedoman Tata
Kelola Perusahaan

Pedoman
Benturan
Kepentingan

Pedoman
Perilaku

Standar Operasional
Prosedur

Kebijakan Lainnya

1.
2.

3.
Anggaran Dasar Jasa Marga.
Board Manual Jasa Marga yang
terakhir telah dimutakhirkan pada
tahun 2013 yang disesuaikan
dengan Peraturan Menteri Negara
BUMN dan perubahan Visi, Misi dan
Tata Nilai Perusahaan.

Pedoman Tata Kelola


Perusahaan (Code of Corporate
Governance) ditetapkan sejak
tahun 2005 berdasarkan
Keputusan Direksi Jasa Marga,
dengan perubahan terakhirnya,
yaitu No. 194/KPTS/2013
tanggal 17 Desember 2013.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Pedoman
Penanganan
Gratifikasi

4.

5.

Pedoman Perilaku (Code of


6.
Conduct) ditetapkan sejak tahun 2005
berdasarkan Keputusan Direksi Jasa
Marga, dengan perubahan terakhirnya
yaitu No. 195/KPTS/2013 tanggal 17
7.
Desember 2013.
Pedoman Benturan Kepentingan
(Conflict of Interest) berdasarkan
Keputusan Direksi Jasa Marga No. 186/
KPTS/2011.

Pedoman Penanganan
Gratifikasi berdasarkan
Keputusan Direksi Jasa Marga No.
187/KPTS/2011.
Pedoman Whistleblowing
System, sejak tahun 2011
berdasarkan Keputusan Direksi
Jasa Marga dengan perubahan
terakhirnya yaitu No. 9/KPTS/2013
tanggal 16 Januari 2013.

8.

Pembentukan Tim Pengelolaan


Whistleblowing System, sejak tahun
2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa
Marga dengan perubahan terakhirnya
yaitu No. 10/KPTS/2013 tanggal 16
Januari 2013.

184

Identitas Perseroan

Mekanisme Tata Kelola

Profil Perseroan

Mekanisme Tata Kelola merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam

Transformasi
Jasa Marga

sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya
dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan

Ikhtisar 2013

main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism

Laporan
Manajemen

dapat diartikan sebagai aturan main,

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

prosedur dan hubungan yang jelas


antara pihak yang mengambil keputusan
dengan pihak yang melakukan kontrol
(pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
Perseroan menyebut governance
mechanism dengan sebutan soft-structure
GCG. Soft-structure merupakan aspek

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

penting dalam implementasi GCG, karena

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

document bagi segenap jajaran dan

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

soft-structure GCG akan menjadi living


tingkatan organisasi di suatu perusahaan.

Code of Conduct (COC)


COC merupakan sistem nilai
atau norma yang dianut oleh
seluruh Insan Jasa Marga dalam
melaksanakan tugasnya yang di
dalamnya memuat etika bisnis
dan perilaku seluruh Insan Jasa
Marga dalam mencapai tujuan,
Visi dan Misi Perseroan antara lain
etika hubungan antara Perseroan
dengan Karyawan, Pengguna Jalan
Tol, Pemegang Saham, Pemasok,
Kreditur/Investor, Pemerintah,
Mitra Usaha, Pesaing, Media Massa,
Masyarakat dan Lingkungannya.

Mekanisme Tata Kelola yang dimiliki

Pakta Integritas
Pakta Integritas adalah
surat pernyataan yang
ditandatangani oleh Dewan
Komisaris, Direksi, dan
Karyawan Perseroan, yang
berisi ikrar untuk menerapkan
prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dalam
menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya.

Pedoman Penanganan
Gratifikasi
Pedoman Penanganan
Gratifikasi merupakan

Perseroan antara lain:

pedoman bagi Insan Jasa


Marga untuk memahami,
mencegah dan menanggulangi

Code of Corporate Governance


(COCG)
COCG merupakan sekumpulan
nilai dan praktik Perseroan yang
menjadi suatu pedoman bagi
Organ Perusahaan dan Manajemen
dalam mengelola Perseroan yang di
dalamnya memuat prinsip-prinsip
GCG yang selaras dengan peraturan
perundang-undangan, tujuan, Visi
dan Misi serta nilai-nilai Perseroan.

Gratifikasi di Perseroan.

Piagam Komite di bawah Dewan


Komisaris
Memiliki peran sebagai panduan bagi

Pedoman Benturan

Komite Audit dan Komite Investasi

Kepentingan

dan Risiko Usaha dalam pelaksanaan

Pedoman Benturan

tugas sebagai organ pendukung

Kepentingan merupakan

Dewan Komisaris. Karakteristik

pedoman bagi Insan Jasa

Piagam Komite ini bersifat fleksibel

Marga untuk memahami,

dan dilakukan sesuai kebutuhan.

mencegah dan menanggulangi


Benturan Kepentingan di
Perseroan.

Board Manual
Board Manual merupakan kompilasi
dari praktik-praktik pengelolaan
perusahaan yang bersumber dari

Piagam Internal Audit (Internal

regulasi (Undang Undang/Peraturan),

Audit Charter)

Anggaran Dasar dan best practices

Piagam Internal Audit memiliki

yang disepakati bersama dalam

peran untuk meningkatkan fungsi

rangka implementasi GCG. Board

pengendalian yang terintegrasi di

Manual digunakan oleh Organ-organ

lingkup Perseroan dan memastikan

Perseroan yang berfungsi melakukan

kegiatan operasional telah

pengawasan dan pengelolaan

dijalankan dengan baik sesuai

Perseroan, yakni Dewan Komisaris dan

dengan aturan main yang berlaku.

Direksi.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Pedoman
Whistleblowing System
Pedoman Whistleblowing
System merupakan
pedoman bagi Insan Jasa
Marga dalam mencegah
dan mendeteksi potensi
pelanggaran di Perseroan.

185

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Rapat Umum Pemegang Saham


Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi

Sepanjang tahun 2013, Jasa Marga melaksanakan 1 (satu) kali

dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang tidak diberikan

RUPS yaitu RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2013 di Ballroom

kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang

The Dharmawangsa Jakarta, Jln. Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran

ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-

Baru, Jakarta 12160.

undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup


permintaan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi

Penyelenggaraan RUPS Tahunan tersebut telah melalui proses

terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran

persiapan dan penyelenggaraan sesuai dengan UU No. 40 tahun

Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan anggota

2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82, dan 83 serta

Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang

Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-60/PM/1996 tentang

pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.

Rencana dan Pelaksanaan RUPS.

RUPS dalam Perseroan adalah:

Proses rencana dan pelaksanaan RUPS Tahunan & Luar

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang

Biasa tersebut telah tertuang dalam surat Perseroan yang

diselenggarakan setiap tahun buku selambat-lambatnya

telah disampaikan ke Bapepam-LK serta pemasangan iklan

6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.

Pemberitahuan dan Panggilan masing-masing pada 2 (dua) surat

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum


Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan

kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran Nasional dengan


detail sebagai berikut:

kebutuhan.

proses persiapan penyelenggaraan rups tahunan 2013


Penyampaian Rencana dan
Agenda RUPS Tahunan

Pemberitahuan dan Ralat


Pemberitahuan RUPS
Tahunan

Panggilan/Undangan RUPS
Tahunan

Penyampaian dan
Pengumuman Hasil
RUPS Tahunan

Surat ke Ketua Bapepam-LK


No. BF.AK06.1739

Iklan di Surat Kabar Bisnis


Indonesia dan Investor Daily

Iklan di Surat Kabar Bisnis


Indonesia dan Investor Daily

Iklan di Surat Kabar Bisnis


Indonesia dan Investor
Daily

21 Maret 2013.

28 Maret 2013 dan


11 April 2013

12 April 2013

01 Mei 2013

RUPS Tahunan dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, yang

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan, RUPS (Rapat)

salah satu anggotanya adalah Ketua Komite Audit) dan Direksi

dipimpin oleh Komisaris Utama. Pemimpin Rapat memberikan

serta Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham

kesempatan kepada Pemegang Saham atau Kuasanya yang

Seri B dan/atau Kuasanya yang sah dengan kuorum kehadiran

hadir untuk mengajukan pertanyaan/tanggapan dan/atau

sebesar 84,193% dari seluruh saham yang memiliki hak suara

usulan pada setiap Agenda Rapat untuk kemudian dijawab

dan telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS

atau ditanggapi oleh Pemimpin Rapat atau yang ditunjuk oleh

juga dihadiri oleh Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit

Ketua Rapat. Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi,

Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan serta

dilakukan pemungutan suara dan hanya Pemegang Saham atau

Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara.

tahun buku 2012.

Setiap satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk

Jumlah Saham yang Hadir pada RUPS Tahunan


2012 Jasa Marga
Jumlah

5.725.102.411

Persentase (%)

84,193

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

mengeluarkan satu suara. Perseroan telah menunjuk Notaris


Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. sebagai pihak
independen yang melakukan memvalidasi suara dan menyusun
Berita Acara Rapat.

186

Identitas Perseroan

agenda, keputusan, hasil voting dan tindak lanjut keputusan rups tahunan 2013

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Agenda

Hasil Rapat

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru

1.





Persetujuan Laporan Tahunan


Perseroan Tahun Buku 2012 Mengenai
Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
serta Pengesahan Laporan Keuangan
Perseroan yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2012.

Mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Tugas


Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan
Perseroan untuk Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates)
sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/119.AGA/sat.1/2013 tanggal
15 Maret 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan
dan pengawasan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan tersebut bukan
merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Perseroan.

2.

Pengesahan Laporan Program


Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk
Tahun Buku 2012.

Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan


Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Keuangan PKBL yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM
AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/044.AGA/
sat.1/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat wajar dalam semua
hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas
tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2012, sepanjang
tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin di
dalam laporan tersebut.

3.

Penetapan Penggunaan Laba Bersih


Tahun Buku 2012.

Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 sebagai berikut:
a. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan sebesar Rp
1.602.090.230.000,00 (satu triliun, enam ratus dua miliar, sembilan
puluh juta, dua ratus tiga puluh ribu Rupiah) dengan komposisi sebagai
berikut:
Dividen tunai sebesar 40% atau Rp 640.836.092.000,00 (enam ratus
empat puluh miliar, delapan ratus tiga puluh enam juta, Sembilan
puluh dua ribu Rupiah
Cadangan Wajib sebesar 1,56% atau Rp 25.000.000.000,00 (dua
puluh lima miliar Rupiah).
Cadangan Lainnya sebesar 58,44% atau Rp 936.254.138.000,00
(sembilan ratus tiga puluh enam miliar, dua ratus lima puluh empat
juta, seratus tiga puluh delapan ribu Rupiah) akan menambah saldo
laba.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku
termasuk melakukan pembulatan ke atas pembayaran dividen per
saham.
c. Mulai tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Laba Bersih tahun
2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perseroan akan membentuk
cadangan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial
perusahaan yang besarnya sesuai kebutuhan dan kemampuan
Perseroan.

4.




Penunjukan Akuntan Publik


untuk Mengaudit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan untuk
Tahun Buku 2013 dan Laporan
Keuangan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.

a. Menetapkan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf,


Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) untuk mengaudit Laporan
Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan
Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan
Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) tidak
dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun
berdasarkan Ketentuan dan Perundang Undangan yang berlaku.

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

187

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Voting

Tindak Lanjut

Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:

5.721.693.411 suara (99,94%)


0 suara (0,00%)
3.409.000 suara (0,06%)

Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:

5.685.218.411 suara (99,30%)


0 suara (0,00%)
39.884.000 suara (0,70%)

Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:

5.686.579.911 suara (99,33%)


0 suara (0,00%)
38.447.500 suara (0,67%)

Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:

5.668.877.411 suara (99,02%)


8.218.500 suara (0,14%)
48.006.500 suara (0,84%)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Dividen tunai tahun buku 2012 dibagikan pada tanggal 18 Juni 2013 berdasarkan
Keputusan Direksi No. 78/KPTS/2013 tanggal 01 Mei 2013.

KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagai Akuntan Publik
Perseroan mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013
dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.

188

Identitas Perseroan

agenda, keputusan, hasil voting dan tindak lanjut keputusan rups tahunan 2013

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Agenda

Hasil Rapat

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

5.


Penetapan Tantiem Tahun Buku 2012,


Gaji, Honorarium dan Tunjangan serta
Fasilitas Lainnya untuk Direksi dan
Dewan Komisaris Tahun 2013.

6.


Laporan Direksi Mengenai Realisasi


Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum Saham (IPO) Tahun 2007 dan
Obligasi Jasa Marga Tahun 2010.

a. Menetapkan Gaji Direktur Utama Perseroan Tahun 2013 sebesar Rp


110.000.000,00 (seratus sepuluh juta Rupiah) per bulan, sedangkan
gaji Direktur dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
Direktur: 90% gaji Direktur Utama;
Komisaris Utama: 40% gaji Direktur Utama;
Komisaris: 36% gaji Direktur Utama.
b. Menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 untuk
Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp 16.748.000.000,00 (enam belas
miliar, tujuh ratus empat puluh delapan juta Rupiah) yang dibagi untuk
Direktur Utama, Anggota Direksi, Komisaris Utama, Anggota Dewan
Komisaris masing-masing 100%, 90%, 40%, 36% dan dibagikan secara
proporsional sesuai dengan masa bakti yang bersangkutan pada tahun
2012. Pajak Penghasilan atas tantiem dibebankan kepada penerima dan
tidak boleh dibebankan sebagai biaya Perseroan.
c. Menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan Tahun 2013 sesuai Ketentuan dalam Peraturan Menteri
Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Direksi telah menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil


Penawaran Umum Saham Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga tahun 2010.

7. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan



Menteri Negara BUMN.

a. Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-06/MBU/2011 tanggal 30
Desember 2011 tentang Pedoman
Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN.

b. Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret
2012 tentang Pedoman
Pengangkatan Anggota Direksi
dan Anggota Dewan Komisaris Anak
Perusahaan BUMN.

c. Peraturan Menteri Negara BUMN
No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24
Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN.

Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN sebagai


berikut:
a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30
Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN.
b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29
Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan
Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.
c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24
Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas BUMN.

8.

a. Kenaikan manfaat pensiun bagi peserta Dana Pensiun Jasa Marga


sehingga manfaat pensiun terkecil yang diterima sebesar Rp 500.000,00
terhitung mulai 01 Juli 2013.
b. Penetapan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) tahun 2013 sebagai basis
kenaikan PhDP akan dibekukan dan selanjutnya akan naik 5% per tahun,
dalam rangka pengendalian kewajiban pendiri yang mulai berlaku
bulan Juli 2013.
c. Pelaksanaan peningkatan manfaat pensiun dan penetapan PhDP seperti
tertuang dalam Keputusan Agenda 8 poin a dan b dilakukan setelah
penyesuaian/perubahan peraturan Dana Pensiun dan telah disahkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk
melaksanakan perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun
Jasa Marga dalam rangka perubahan Peraturan Dana Pensiun tersebut
dan hal-hal lain yang disyaratkan menurut Ketentuan Perundang
Undangan yang berlaku.

Perubahan Peraturan Dana


Pensiun Jasa Marga.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

189

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Voting

Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:

5.678.596.411 suara (99,19%)


6.547.000 suara (0,11%)
39.959.000 suara (0,70%)

Agenda Keenam merupakan laporan, maka tidak


dilakukan pemungutan suara.

Tindak Lanjut

Tantiem tahun buku 2012 dibayarkan pada tanggal 14 Mei 2013.

Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:

5.721.693.411 suara (99,94%)


0 suara (0,00%)
3.409.000 suara (0,06%)

Implementasi Peraturan-peraturan Menteri Negara BUMN tersebut pada


Perseroan.

Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:

5.192.938.949 suara (90,70%)


451.587.837 suara (7,89%)
80.575.625 suara (1,41%)

Implementasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga sesuai Keputusan


Direksi No. 117/KPTS/2013 tanggal 28 Agustus 2013.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

190

Identitas Perseroan

Dewan Komisaris

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Jasa Marga melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite
Investasi dan Risiko Usaha.

Komposisi Dewan Komisaris


Sampai dengan 31 Desember 2013 komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga berjumlah 6 (enam) orang, sebagai berikut:

Tabel Komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Nama

Jabatan

Representasi
Pemegang Saham

Agoes Widjanarko

Komisaris Utama

Keputusan RUPS Luar Biasa


tanggal 30 Januari 2012

Negara Republik
Indonesia

Mayjen. (Purn.) Samsoedin

Komisaris Independen

Keputusan RUPS Luar Biasa


tanggal 30 Januari 2012

Independen

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Komisaris Independen

Keputusan RUPS Luar Biasa


tanggal 30 Januari 2012

Independen

Ibnu Purna

Komisaris

Keputusan RUPS Luar Biasa


tanggal 30 Januari 2012

Negara Republik
Indonesia

Akhmad Syakhroza

Komisaris

Keputusan RUPS Luar Biasa


tanggal 30 Januari 2012

Negara Republik
Indonesia

Joyo Winoto

Komisaris

Keputusan RUPS Luar Biasa


tanggal 30 Januari 2012

Negara Republik
Indonesia

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Dasar
Pengangkatan

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS

Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara

merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas

kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum

pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-

dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta

prinsip GCG.

memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris


tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional.

Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6

Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris

(enam) bidang tugas yaitu:

termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris

1. Bidang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan,

Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan

2. Bidang Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya

kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat

Manusia,

dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas,

3. Bidang Investasi,

Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS.

4. Bidang Keuangan,
5. Bidang Teknis Jalan
6. Bidang Pelayanan Lalu Lintas Jalan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

191

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Nama:

Agoes Widjanarko

Jabatan:

Komisaris Utama

Bidang Tugas:

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan

Uraian Tugas:

1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dan mengkoordinasikan serta mengintegrasikan


masukan dari kelima bidang tugas lainnya, dalam rangka penyiapan, penyusunan Visi dan
Misi Perseroan, penyusunan kebijakan dan strategi Rencana Jangka Menengah dan atau
Jangka Panjang Perusahaan, termasuk dalam penyiapan dan penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan Tahunan serta pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham, persertujuan atas penghapusbukuan aktiva tetap, penyertaan
modal dan mendirikan anak perusahaan/perusahaan patungan, membeli atau menjual surat
berharga, kerja sama operasi dan investasi uang bersifat strategis yang berlaku untuk jangka
waktu lebih dari 3 tahun atau lebih dari 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO dan BRT.
2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas penetapan, evaluasi dan revisi Visi dan Misi
Perseroan, Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, serta Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan, termasuk persetujuan untuk melakukan tindakan-tindakan
yang belum ditetapkan dalam RKAP, serta persetujuan pengusulan wakil Perseroan untuk
menjadi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada perusahaan patungan dan atau
anak perusahaan yang bernilai strategis.
3. Memimpin dan menjamin tercapainya efektivitas pengambilan keputusan, atas rapat-rapat
Dewan Komisaris, rapat gabungan Dewan Komisaris Direksi, serta Rapat Umum Pemegang
Saham dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan Dewan
Komisaris.

Nama:

Akhmad Syakhroza

Jabatan:

Komisaris

Bidang Tugas:

Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Uraian Tugas:

1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyiapan penetapan dan


penyesuaian struktur organisasi Perseroan secara keseluruhan di tingkat Pusat, Cabang, Anak
Perusahaan dan penyiapan sistem dan prosedur tata laksana operasionalisasinya.
2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan pemenuhan kebutuhan penyediaan SDM
yang profesional, produktif dan berkompetensi serta pengembangan selanjutnya.
3. Bersama Anggota Dewan Komisaris lainnya, memberikan masukan dan rekomendasi atas
usulan calon Direksi Perseroan dan atas usulan calon Dewan Komisaris dan Direksi Anak
Perusahaan, kepada Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham Dwiwarna, serta
rekomendasi atas pengangkatan pejabat struktural inti (strategis) satu tingkat di bawah
Direksi.
4. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas
serta pemberdayaan SDM yang kompetitif dan proses bisnis yang berorientasi pada
pelanggan/pengguna jalan tol.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

192

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Nama:

Ibnu Purna

Jabatan:

Komisaris

Bidang Tugas:

Investasi

Uraian Tugas:

1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka menetapkan kebijakan


dan strategi investasi pembangunan jalan tol baru, mendapatkan konsesi jalan
tol baru secara tender ataupun akuisisi jalan tol dan divestasi atau spin off Anak
Perusahaan, serta dalam rangka pengembangan usaha non tol.

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

2. Melakukan pemantauan dan kajian serta memberikan masukan, saran dan


rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan teknis
jalan, biaya investasi konstruksi peningkatan kapasitas jalan dan pembangunan
jalan tol baru serta risiko usaha yang terkait, memberikan persetujuan atas
usulan penyertaan/pelepasan modal pada perusahaan lain dan atau memberikan
persetujuan untuk mengadakan kerja sama dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun
atau 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO BRT dan sebagainya.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Nama:

Joyo Winoto

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Jabatan:

Komisaris

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Bidang Tugas:

Keuangan

Uraian Tugas:

1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyusunan rencana


kerja dan anggaran perusahaan tahunan dan jangka panjang, melakukan kajian
terhadap usulan pengalihan dan menjadikan jaminan utang aktiva tetap Perseroan
yang nilainya sampai dengan Rp 500 miliar dalam satu (1) transaksi atau lebih dalam
satu tahun, menerima/memberikan pinjaman jangka menengah/jangka panjang
struktur keuangan yang mendukung pertumbuhan unorganic, pembahasan laporan
Perseroan tahunan dan triwulanan.

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka pengembangan, peningkatan


efisiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi keuangan, pengendalian pinjaman
serta pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan dan
transaksi keuangan.

Nama:

Mayjen. (Purn.) Samsoedin

Jabatan:

Komisaris Independen

Bidang Tugas:

Teknis Jalan

Uraian Tugas:

1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka pengelolaan,


pemeliharaan dan pengamanan ruas jalan tol untuk memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan atau mencapai
tingkat keandalan jalan tol yang tinggi, sesuai dengan harapan dan kebutuhan para
pengguna jalan tol.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan
efektivitas perbaikan dan pemeliharaan jalan tol beserta fasilitas/rambu-rambunya,
termasuk pengembangan sistem Performance Based Maintenance Contract,
penerapan manajemen risiko serta modernisasi pengoperasionalisasian jalan tol.

Nama:

Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto

Jabatan:

Komisaris Independen

Bidang Tugas:

Pelayanan Lalu Lintas Jalan

Uraian Tugas:

1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka kelancaran pelayanan


transaksi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pengendalian serta
pengamanan pendapatan tol, pengelolaan dan memberikan pelayanan lalu lintas
yang memenuhi standar keamanan, kecepatan tempuh serta peningkatan response
time penanganan gangguan perjalanan.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya untuk pelayanan transaksi dan pelayanan lalu
lintas jalan tol.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

193

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris

Kriteria Komisaris Independen

Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan

Sebagai perusahaan publik dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia,

oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh

Jasa Marga telah memenuhi ketentuan yang diatur regulator pasar modal

Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui

terkait kriteria Komisaris Independen. Ketentuan tersebut adalah sebagai

proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-

berikut: (1) Berasal dari luar perusahaan publik, (2) Tidak mempunyai

undangan dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS.

hubungan afiliasi dengan perusahaan, komisaris, direksi atau pemegang

Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum

saham Utama perusahaan, (3) Tidak memiliki hubungan usaha baik

dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual.

langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan usaha perusahaan,


(4) Tidak memiliki saham, baik langsung maupun tidak langsung dengan

Komisaris Independen

perusahaan, (5) Tidak bekerja rangkap sebagai direktur di perusahaan

Komisaris Independen merupakan anggota komisaris

lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan yang bersangkutan, (6)

yang berasal dari luar perusahaan (tidak memiliki

Memahami peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

hubungan afiliasi dengan perusahaan) yang dipilih


secara transparan dan independen, memiliki integritas

Jumlah Komisaris Independen Jasa Marga telah memenuhi ketentuan

dan kompetensi yang memadai, bebas dari pengaruh

Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan No.I-A

yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau

tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang

pihak lain, serta dapat bertindak secara objektif dan

Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik

independen dengan berpedoman pada prinsip-

harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari

prinsip GCG.

jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jasa Marga memiliki dua orang
Komisaris Independen atau 33% dari jumlah seluruh anggota Dewan
Komisaris.

Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk


menciptakan iklim yang lebih objektif dan independen,
dan juga untuk menjaga fairness serta mampu

Pernyataan Independensi Anggota Komisaris Independen

memberikan keseimbangan antara kepentingan

Komisaris Independen Perseroan tidak memiliki saham Perseroan, serta

pemegang saham mayoritas dan perlindungan

tidak ada hubungan dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris lainnya.

terhadap kepentingan pemegang saham minoritas


termasuk pemegang saham publik dan pemangku
kepentingan lainnya.

Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain


Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2013 sebagai berikut:

Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris, direksi dan pemegang saham utama/pengendali


Hubungan Afiliasi dengan
Pemegang Saham
Utama/ Pengendali

Mayjen. (Purn.) Samsoedin

Irjen. Polisi (Purn.) Michael


Dendron Primanto

Ibnu Purna

Akhmad Syakhroza

Joyo Winoto

Adityawarman

Hasanudin

Abdul Hadi Hs.

Reynaldi Hermansjah

Muh Najib Fauzan

Kementerian Negara BUMN

Direksi

Agoes Widjanarko

Dewan Komisaris

Agoes Widjanarko

Mayjen. (Purn.) Samsoedin

Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto

Ibnu Purna

Akhmad Syakhroza

Joyo Winoto

Adityawarman

Hasanudin

Abdul Hadi Hs.

Reynaldi Hermansjah

Muh Najib Fauzan

Kementerian Negara BUMN

Nama

Keterangan:

ada

tidak ada

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

194

Identitas Perseroan

Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga

Profil Perseroan

sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.

Transformasi
Jasa Marga

Kepengurusan di Perusahaan Lain Dewan Komisaris Jasa Marga

Ikhtisar 2013

Kepengurusan
di Perusahaan Lain

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Nama

Sebagai Dewan
Komisaris

Sebagai
Direksi

X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X

Agoes Widjanarko
Mayjen. (Purn.) Samsoedin
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Ibnu Purna
Akhmad Syakhroza
Joyo Winoto
Keterangan:

ada

Sebagai
Pemegang
Saham
X
X
X
X
X
X

tidak ada

Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board

Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan

Charter)

keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut

Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan

garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan

Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi

semenda.

tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan


Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,

Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan

sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan

Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, anggota

konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan

Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai:

Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk

1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha

mencapai Visi dan Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan

milik swasta.
2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsipprinsip GCG.

perundang-undangan yang berlaku.


3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif.

Penyusunan Board Manual merupakan salah satu wujud

4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan Good

kepentingan.

Corporate Governance (GCG) secara konsisten dalam


rangka pengelolaan Perseroan untuk menjalankan misi dan

Selama tahun 2013, tidak ada anggota Dewan Komisaris

mencapai visi yang telah ditetapkan.

yang merangkap jabatan sebagaimana disebutkan dalam


Anggaran Dasar Perseroan.

Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum


korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan

Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan

Anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat

Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices)

Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham

Good Corporate Governance.

Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada


Perseroan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan
dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

195

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Isi Board Manual


Bab I

Pendahuluan
Bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang
tercantum di dalam Board Manual.

Bab II

Dewan Komisaris
Bab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak,
persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta
sekretaris dewan komisaris.

Bab III

Direksi
Bab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan,
keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris
dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal.

Bab IV

Kegiatan Antar Organ Perseroan


Bab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan
komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum
pemegang saham.

Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris

Pengaturan dari Board Manual terkait Dewan Komisaris terdapat dalam Bab II tentang Dewan Komisaris yang mengatur
sebagai berikut:

TUGAS, KEWAJIBAN, WEWENANG DAN HAK


KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
PROGRAM PENGENALAN DAN PENINGKATAN KAPABILITAS
ETIKA JABATAN
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
FUNGSI PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
KINERJA DAN PELAPORAN DEWAN KOMISARIS

Rapat Dewan Komisaris

keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan

Selama tahun 2013, Dewan Komisaris secara berkala mengadakan

diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak.

rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat


Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.

Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat


dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek

Dewan Komisaris telah memiliki Tata Tertib rapat Dewan Komisaris

operasional, investasi, pengelolaan finansial dan SDM Jasa Marga.

berdasarkan Surat No. KEP-73/DKJM/VIII/2005 tanggal 19 Agustus


2005 tentang Panduan Bagi Dewan Komisaris poin (3) mengenai

Selama tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal

Tata Tertib dan Kehadiran. Keputusan rapat Dewan Komisaris

Dewan Komisaris sebanyak 12 kali.

diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

196

Identitas Perseroan
Profil Perseroan

Rekapitulasi Kehadiran Anggota Dewan Komisaris dalam Rapat


Internal Dewan Komisaris Tahun 2013

Transformasi
Jasa Marga

Nama

Jumlah Rapat
yang Dihadiri

Ikhtisar 2013

Persentase Kehadiran (%)

Laporan
Manajemen

Agoes Widjanarko

12

100

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Ibnu Purna

12

100

Akhmad Syakhroza

50

Pengembangan
Proyek Baru

Joyo Winoto

16

Pengelolaan
Human Capital

Mayjen. (Purn.) Samsoedin

75

12

100

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto

Catatan:
Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/
rapat penting yang tidak dapat diwakili.

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan

Agenda Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013 di antaranya

Daftar Istilah

rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi.

membahas hal-hal sebagai berikut:

rekapitulasi rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama

1. Bidang Pengembangan Usaha

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Direksi secara detail dapat dilihat pada Bagian hubungan

Dewan Komisaris bersama Direksi.

Jawa dan Jawa.


b. Evaluasi progres pembangunan jalan tol baru.

Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris

c. Perkembangan proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-

Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan

Benoa.

baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. risalah rapat di

d. Review capaian pengembangan usaha lain.

tandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang

e. Evaluasi pencapaian target perolehan hak

hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan

pengusahaan jalan tol: Evaluasi pencapaian akuisisi

Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan

jalan tol baru tahun 2013.

pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan

dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai

yang direncanakan dioperasikan tahun 2014.

perbedaan pendapat.

a. Tindak lanjut kebijakan investasi jalan tol baru di luar

f. Laporan progres penyelesaian proyek jalan tol baru


g. Pengembangan moda mass public transportation

dengan memanfaatkan koridor jalan tol.


Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya Dewan
Komisaris dibantu organ pendukung meliputi Sekretaris

2. Bidang Operasi

Dewan Komisaris, Komite audit, Komite Investasi dan risiko

a. Progres penanganan pengelolaan KTME.

usaha. Pembahasan Mengenai Sekretaris Dewan Komisaris,

b. Pembahasan mutu dan pelayanan lalu lintas jalan tol.

Komite audit dan Komite Investasi dan risiko usaha akan

c. Evaluasi pencapaian jumlah ruas jalan tol yang

dibahas dalam bagian tersendiri.

memenuhi indikator SPM (seluruh Cabang dan 4 Anak


Perusahaan), terutama ruas yang pada tahun 2013 akan
naik tarif.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

197

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

3. Bidang Keuangan

Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan Rapat

a. Evaluasi capaian ROE dan Margin beban usaha.

Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi.

b. Kajian evaluasi realisasi RKAP terhadap RJPP.

c. Pembahasan dan penetapan kebijakan dan strategi

Rekapitulasi Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi

penyusunan RKAP tahun 2014.

secara detail dapat dilihat pada Bagian Hubungan Dewan

Komisaris bersama Direksi.

d. Pembahasan Laporan Prognosa RKAP

Tahun 2013 sampai akhir tahun 2013.


Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi
4. Bidang Sumber Daya Manusia dan

Anggota Dewan Komisaris

Umum

Merujuk pada Pasal 96 ayat (1) UU Perseroan Terbatas No. 40

a. Evaluasi realisasi pemenuhan formasi jabatan.

tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi

b. Pengembangan karir human capital Jasa Marga:

ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut

pengisian formasi dan arahan kebijakan

berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan

pengembangan karir pegawai.

Komisaris.

c. Mekanisme/posedur pengisian jabatan di Perseroan

dan Anak Perusahaan.

Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No. 40


tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya gaji

5. Bidang Tata Kelola Perusahaan

dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris

ditetapkan oleh RUPS. Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta

a. Laporan hasil perbaikan Board Manual bagi anggota

Dewan Komisaris.

komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan

(selain gaji) mengacu pada peraturan Menteri Negara BUMN No.

b. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan GCG di lingkungan

Dewan Komisaris.

Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.

c. Laporan hasil pencapaian KPI Dewan Komisaris (self

assessment) tahun buku 2012.


d. Pembahasan Laporan Manajemen.

e. Review dan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan

Anak Perusahaan.

Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris

Dewan Komisaris

RUPS

Melakukan kajian penetapan remunerasi

Mempelajari usulan remunerasi

Mengusulkan pada RUPS

Memberikan persetujuan remunerasi

Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan tersebut dimana Remunerasi Dewan
Komisaris terdiri dari:
1. Gaji/Honorarium.
2. Tunjangan.
3. Fasilitas.
4. Tantiem/Insentif Kinerja.
5. Asuransi Purna Jabatan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

198

Identitas Perseroan

Dengan proporsi besaran Gaji sebagai berikut:

tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor-

Profil Perseroan

Komisaris Utama: 40% dari Direktur Utama.

faktor lain yang relevan (merit system).

Transformasi
Jasa Marga

Anggota Komisaris: 36% dari Direktur Utama.


Penghasilan Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh

Ikhtisar 2013

Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan

Laporan
Manajemen

dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi

Struktur Remunerasi Dewan Komisaris

dan kemampuan keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/

dan faktor-faktor lain yang relevan serta tidak bertentangan

MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,

Pengembangan
Proyek Baru

dengan peraturan perundang undangan. Sedangkan

Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur

Pengelolaan
Human Capital

tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan

remunerasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target,

RUPS yang berlaku selama satu tahun.

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Struktur Remunerasi Dewan Komisaris


Struktur Remunerasi
1. Gaji (Ditetapkan oleh RUPS).
2. Tunjangan
a. Tunjangan Hari Raya (THR).
b. Tunjangan Komunikasi.
c. Santunan Purna Jabatan.
d. Tunjangan Pakaian.
3. Tunjangan Khusus Dewan Komisaris: Tunjangan Transportasi.
4. Fasilitas:
a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus
Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di atas, yaitu Tunjangan Transportasi).
b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan.
c. Fasilitas Perkumpulan Profesi.
d. Fasilitas Bantuan Hukum.
5. Tantiem.

Realisasi Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2013


Nama/Jabatan

Gaji

(dalam Rupiah)

Tunjangan
Bulanan

Tahunan

Transportasi

Komunikasi

THR

Jumlah/
Bulan

Jumlah/
Tahun

Tantiem

Agoes Widjanarko Komisaris Utama

44.000.000

8.800.000

2.200.000

44.000.000

689.981.225

55.000.000

1.393.981.225

Ibnu Purna - Komisaris

39.600.000

7.920.000

1.980.000

39.600.000

626.483.104

49.500.000

1.260.083.104

Akhmad Syakhroza Komisaris

39.600.000

7.920.000

1.980.000

39.600.000

675.661.177

49.500.000

1.309.261.177

Joyo Winoto - Komisaris

39.600.000

7.920.000

1.980.000

39.600.000

675.661.177

49.500.000

1.309.261.177

Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen

39.600.000

7.920.000

1.980.000

39.600.000

675.661.177

49.500.000

1.309.261.177

Irjen. Polisi (Purn.) Michael


Dendron Primanto

39.600.000

7.920.000

1.980.000

39.600.000

675.661.177

49.500.000

1.309.261.177

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

199

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Program Pelatihan/Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris


Selama tahun 2013 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:

Pengembangan Kompetensi yang diikuti oleh Anggota Dewan Komisaris Tahun 2013
No.

Anggota Dewan Komisaris

Materi Seminar/Workshop

Penyelenggara

Tanggal & Tempat


Pelaksanaan
Rabu, 16 Januari 2013
Grand Mutiara,
The Ritz-Carlton Jakarta

1.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Workshop Komisaris/Pengawas BUMN


Fungsi & Tanggung Jawab Komisaris/
Pengawas dalam Mewujudkan BUMN
Bersih Dan Unggul.

BUMN EXECUTIVE CLUB

2.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Sosialisasi PER-19/MBU/2012 dan PER21/MBU/2012.

Media Pekerja BUMN

Jumat-Sabtu,
22-23 Februari 2013
Grand Inna Kuta, Bali

3.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Seminar on GSA-Governance Self


Assessment and SOP Design.

Asia Anti Fraud

Kamis-Jumat,
07-08 Maret 2013
Patra Vilias & Resort Bali

4.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Workshop Eksekutif & Komisaris/


Pengawas BUMN.

BUMN EXECUTIVE CLUB

Rabu, 03 April 2013


Mutiara Ballroom,
he Ritz-Carlton Jakarta

5.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Seminar Memahami Tips dan Trick


dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Bagi Komisaris, Direksi BUMN Serta
Anak Perusahaan BUMN.

Pusat Studi Investasi


dan Keuangan

Sabtu, 29 Juni 2013


Hotel Novotel Semarang

6.

Agoes Widjanarko

Business Executive Gathering Tahun


2013 antara Kementerian Negara BUMN
dan BUMN:

a.n. Menteri Badan


Usaha Milik Negara

Senin, 01 Juli 2013


Birawa Assembly Hall,
Hotel Bidakara, Jakarta

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Aspirasi Pemegang Saham tentang


Penyusunan Pengelolaan TI BUMN
sesuai Peraturan Menteri BUMN Per02/MBU/2013 tanggal 18 Februari
2013.

Deputi Bidang
Restrukturisasi dan
Perencanaan Strategi
BUMN

Sharing Session tentang IT Success


Story oleh Direktur Utama BUMN.
7.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani


dan Akal Sehat.

Media Pekerja BUMN

Jumat, 01 November 2013


Hotel Aston Primera, Bandung.

8.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

CEO Networking

IDX (Indonesia Stock


Exchange)

Selasa, 05 November 2013


Bali Pecatu Indah, Pecatu Bali.

9.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Leading Transformation

Hay Group

Rabu-Kamis,
27-28 November 2013
Shanghai.

10.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Prospek Ekonomi Indonesia 2014:


Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun
Politik.

Komite Ekonomi
Nasional

Selasa, 03 Desember 2013


Golden Ballroom,
Hotel Sultan, Jakarta

11.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Board Nomination and Election that


Creates Real Value (The Public Launch of
OECD Report on Board Nomination and
Election in Asia).

Indonesian Institute for


Corporate Directorship
(IICD)

Rabu, 04 Desember 2013


Four Seasons Hotel, Jakarta

12.

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Workshop 2 Hari Assessment


Berdasarkan Keputusan Sekmen No.
SK-16/S.MBU/2012

Media Pekerja BUMN

Kamis-Jumat,
19-20 Desember 2013.
Hotel Grand Royal Panghegar,
Bandung

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

200

Identitas Perseroan

Keputusan-keputusan Dewan Komisaris tahun 2013

Profil Perseroan

Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Jasa Marga terus mendorong pelaksanaan

Transformasi
Jasa Marga

keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengeluarkan
berbagai keputusan yang bersifat pengawasan antara lain sebagai berikut:

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Keputusan Dewan Komisaris Tahun 2013


Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Audit Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga.
Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Pengembangan
Proyek Baru

Perubahan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Pengelolaan
Human Capital

Revisi Penetapan Besaran Honorarium Rapat-rapat yang Diselenggarakan Komite-komite Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Tata Kelola
Perusahaan

Pembentukan Panitia Negosiasi Harga Jasa Akuntan Publik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga.

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Pengangkatan Tenaga Ahli Teknik untuk Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS Tahunan Tahun Buku 2012 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2013 PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013.

Daftar Istilah

Revisi Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tentang Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Penunjukan
Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Revisi Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Perpanjangan dan Penambahan Personalia Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Baru.
Penetapan dan Pengangkatan Kepala Bidang Pemantauan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Sekretariat Dewan Komisaris
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk.
Persetujuan dan Pengesahan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013.
Persetujuan dan Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017 PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Penetapan dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk.

Rekomendasi Dewan Komisaris

Komite di Bawah Dewan Komisaris

Seluruh keputusan hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris

Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah

dan Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor

organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan

tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya.

bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu

Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya

Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan

dalam pemberian nasihat, antara lain melalui pemberian

pemberian nasihat kepada Direksi. Komite pendukung Dewan

rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi.

Komisaris Jasa Marga meliputi Komite Audit dan Komite


Investasi dan Risiko Usaha.
Penjelasan mengenai Komite Dewan Komisaris akan
dibahas tersendiri.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

201

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Direksi
Direksi merupakan organ perseroan yang bertugas dan

mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal

bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan

dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan

Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan

keputusan RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit &

atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi

proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi

dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas,

kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan

kompetensi dan reputasi yang memadai.

perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.


Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan untuk dapat menjalankan
Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat

aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan Misi serta rencana

Umum Pemegang Saham (RUPS), dimana dalam RUPS tersebut

Perseroan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan

Direksi Perseroan terdiri dari lima (5) orang Direktur dengan

keputusan RUPS tersebut disetujui oleh Pemegang Saham

komposisi sebagai berikut:

Seri A Dwiwarna.

Komposisi Direksi Jasa Marga


Nama

Jabatan

Adityawarman
Hasanudin
Abdul Hadi Hs.

Direktur Utama
Direktur Operasi
Direktur Pengembangan
Usaha
Direktur Keuangan
Direktur SDM dan Umum

Reynaldi Hermansjah
Muh Najib Fauzan

Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012

Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi

Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit and Proper Test)

Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan

Semua anggota Direksi Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi,

formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat

reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam

umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,

menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.

sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan


Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi

dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.

diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/


Direksi terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan

MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham Dwiwarna

4 (empat) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi

melaksanakan fit and proper test dengan menggunakan jasa

diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing

pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian

anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali

diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.

sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila

Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan dan kepatutan Direksi yang menjabat pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut:

Status Uji Kemampuan dan Kepatutan Direksi Jasa Marga


Nama

Lulus Fit And Proper Test

Adityawarman

Hasanudin

Abdul Hadi Hs.

Reynaldi Hermansjah

Muh Najib Fauzan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

202

Identitas Perseroan

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan

Profil Perseroan

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi

sebagai amanat dari Pemegang Saham yang ditetapkan

senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran

dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan

Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-

tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi

Ikhtisar 2013

undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah:

senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi

Laporan
Manajemen

Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan

hasil pemerikaan auditor internal yang dilakukan oleh Satuan

Transformasi
Jasa Marga

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha

Pengawasan Intern maupun auditor eksternal. Para anggota

meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan.

Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.

Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan


Untuk lebih menyelaraskan dengan Visi dan Misi Perseroan,

Perseroan.

berdasarkan Keputusan Direksi No. 60/KPTS/2009 tertanggal


Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan

30 Maret 2009, tugas dan wewenang masing-masing anggota

Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta

Direksi adalah sebagai berikut:

Nama

Adityawarman

Jabatan:

Direktur Utama

Tugas dan Wewenang:

Memimpin dan memastikan:


a.
Tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan.
b.
Terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan
intern dan fungsi manajemen risiko.

Nama

Hasanudin

Jabatan:

Direktur Operasi

Tugas dan Wewenang:

Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan
Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol, meliputi:
a.
Pengoperasian jalan tol dalam rangka memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan tol.
b.
Pengumpulan pendapatan jalan tol.
c.
Pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya baik yang dilaksanakan
oleh Perseroan sendiri maupun bekerja sama dengan mitra usaha.
d.
Sistem pengamanan jalan tol.
e.
Manajemen risiko yang terkait dengan pengoperasian jalan tol serta pemeliharaan dan
peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya.

Nama:
Jabatan:
Tugas dan Wewenang:

Abdul Hadi Hs.


Direktur Pengembangan Usaha
Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan
Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengembangan usaha
meliputi:
a.
Pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru yang dilakukan oleh Perseroan
sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha.
b.
Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha lain dengan memanfaatkan potensi sumber daya
Perseroan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha.
c.
Pemantauan dan pengendalian kinerja Anak Perusahaan.
d.
Pengelolaan dan pengembangan teknologi pembangunan jalan tol dan usaha lain.
e.
Manajemen risiko yang berkaitan dengan investasi pembangunan jalan tol baru dan investasi
usaha lain.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

203

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Nama:

Reynaldi Hermansjah

Jabatan:
Tugas dan Wewenang:

Direktur Keuangan
Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP,
dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang keuangan serta teknologi dan informasi Perseroan,
meliputi:
a.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan RJPP.
b.
Pengendalian keuangan Perseroan.
c.
Pengelolaan portofolio investasi keuangan Perseroan.
d.
Pengelolaan teknologi informasi Perseroan.
e.
Manajemen risiko terkait dengan kebijakan-kebijakan di bidang keuangan.
f.
Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).

Nama:
Jabatan:
Tugas dan Wewenang:

Muh Najib Fauzan


Direktur Sumber Daya Manusia & Umum
Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta
RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia, aktivitas bidang umum dan hukum, meliputi:
a.
Pengembangan organisasi Perseroan dan manajemen.
b.
Pengembangan sistem dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia.
c.
Pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
d.
Pengembangan dan pemeliharaan budaya perusahaan.
e.
Pengelolaan aktivitas logistik, pengamanan aset Perseroan dan aktivitas umum lainnya.
f.
Pengelolaan fungsi pelayanan hukum.
g.
Pengelolaan manajemen risiko yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan di bidang pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia, bidang umum dan bidang hukum.
h.
Pengelolaan dan pengawasan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) di lingkungan Perusahaan.

Penambahan tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya

dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan. Sesuai

Manusia dan Umum terkait pengelolaan dan pengawasan

dengan Anggaran Dasar Perseroan, antar anggota Direksi serta

penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan

antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak

Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi No. 199/KPTS/2011

memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut

tanggal 30 Desember 2011 tentang Perubahan Keputusan Direksi

garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan yang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian

timbul karena perkawinan.

Tugas dan Wewenang Direksi (sebagaimana penambahan huruf


h dalam Pasal 1 ayat (5) pada Keputusan Direksi PT Jasa Marga

Rangkap Jabatan Direksi

(Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian Tugas dan

Berdasarkan Pasal 11 ayat (13) Anggaran Dasar Perseroan,

Wewenang Direksi).

anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai:


1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD dan badan usaha

Dengan penambahan tugas dan wewenang tersebut, maka

Direksi Jasa Marga telah menunjuk seorang anggota Direksi yaitu

kepentingan.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum sebagai penanggung

2. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/

jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik (GCG) di lingkungan Perseroan. Hal tersebut merupakan

3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

bentuk respon Perseroan atas pemberlakuan Keputusan Sekretaris

Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06


Juni 2012 tentang indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) pada BUMN.
Independensi Direksi
Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan
pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain
secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau
yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan
dan Anggaran Dasar Perseroan yang secara material dapat
menganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

swasta dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah.


perundang-undangan yang berlaku.

Selama tahun 2013, Direksi Jasa Marga tidak ada yang merangkap
jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (13)
Anggaran Dasar Perseroan.

204

Identitas Perseroan

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi (Board Charter)

Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar

Profil Perseroan

Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris

kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.

Transformasi
Jasa Marga

dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang


petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta

Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum

Ikhtisar 2013

menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis,

korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan

Laporan
Manajemen

mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten,

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam

Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best

melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan

practices) Good Corporate Governance. Isi dari Board

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Manual sebagai berikut:

Isi Board Manual


Bab I

Pendahuluan
Bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum
di dalam Board Manual.

Bab II

Dewan Komisaris
Bab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak,
persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta
sekretaris dewan komisaris.

Bab III

Direksi
Bab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan,
keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris
dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal.

Bab IV

Kegiatan Antar Organ Perseroan


Bab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris
dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang
saham.

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Pengaturan dari Board Manual terkait Direksi terdapat dalam Bab III tentang Direksi yang mengatur hal-hal sebagai berikut:

TUGAS DIREKSI
KEWAJIBAN DIREKSI
WEWENANG DIREKSI
HAK DIREKSI
PERSYARATAN DIREKSI
KEANGGOTAAN DIREKSI
PROGRAM PENGENALAN DAN PENINGKATAN KAPABILITAS
ETIKA JABATAN DIREKSI
RAPAT DIREKSI
EVALUASI KINERJA DIREKSI
CORPORATE SECRETARY
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

205

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Direksi


Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:

Pengembangan Kompetensi yang diikuti oleh Anggota Direksi Tahun 2013


No.

Anggota Direksi

Materi

Tanggal Pelaksanaan

1.

Muh Najib Fauzan

Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design

07-08 Maret 2013

2.

Hasanudin
Reynaldi Hermansjah
Muh Najib Fauzan
Muh Najib Fauzan

Live One Day Seminar with Philip Kotler

18 Maret 2013

Workshop Transforming Your Organization in the Digital Era:


Planning, Strategy, and Building Digital Team
Sosialisasi Komunikasi dan Informasi pada Kondisi Kritis

17 April 2013

3.
4.

Adityawarman
Hasanudin
Abdul Hadi Hs.
Reynaldi Hermansjah
Muh Najib Fauzan
Adityawarman
Muh Najib Fauzan
Muh Najib Fauzan
Muh Najib Fauzan

5.
6.
7.
8.

APEC CEO Summit Indonesia 2013


Sarasehan Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat
Hay Group International Conference
Workshop Assessment Berdasarkan Keputusan Sekretaris Menteri
Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012

20 September 2013

05-07 Oktober 2013


01 November 2013
27-28 November 2013
19-20 Desember 2013

Rapat Direksi
Selama tahun 2013, Direksi melaksanakan rapat internal Direksi sebanyak 45 kali.

Rekapitulasi Kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi Tahun 2013


No.

Nama

Jabatan

Jumlah Rapat
yang Dihadiri

Persentase Kehadiran
(%)

1.

Adityawarman

Direktur Utama

44

97%

2.

Hasanudin

Direktur Operasi

41

91%

3.

Abdul Hadi Hs.

Direktur Pengembangan Usaha

35

77%

4.

Reynaldi Hermansjah

Direktur Keuangan

43

95%

5.

Muh Najib Fauzan

Direktur SDM dan Umum

43

95%

Catatan:
Ketidakhadiran Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/
rapat penting yang tidak dapat diwakili.

Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi Jasa Marga telah

2. Bidang Operasi

dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam Risalah

Rapat Direksi. Risalah Rapat ditandangani oleh ketua rapat dan

Sedyatmo

a. Izin Bukaan Tol Jakarta-Tangerang km 11 dan km 31

didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri

b. Pengadaan tanah untuk pelebaran Gerbang Tol Cengkareng

rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion)

c. Kontrak Capex di JORR

yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam Risalah Rapat


disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.

3. Bidang Keuangan

a. Laporan pembayaran dividen

Agenda Rapat Direksi antara lain membahas tentang:


1. Bidang Pengembangan Usaha

4. Bidang SDM dan Umum

a. Laporan progres 7 ruas jalan tol baru

a. Laporan tindak lanjut RUPS

b. Tindak lanjut kerja sama pengembangan monorail

b. Penetapan harga konsultan hukum kasus Thamrin

c. PT SMU sebagai pengelola TIP km 29 A Jalan Tol Sedyatmo

d. Rencana akuisisi PT Ismawa

e. Penyelesaian tanah JORR W2 Utara

Tanjung

c. Penetapan TOR Konsultan Hukum kasus Purbaleunyi

d. Penetapan konsultan kajian OS

e. Pengisian formasi GM Human Capital Services dan VP

Highway and Traffic Engineering

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

206

Identitas Perseroan

Keputusan-keputusan Direksi tahun 2013

daya manusia, keuangan, operasional bisnis, maupun aspek

Profil Perseroan

Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengeluarkan

strategis. Keputusan Direksi yang dihasilkan sepanjang tahun

Transformasi
Jasa Marga

berbagai keputusan baik di bidang pengelolaan sumber

2012 berjumlah 184 keputusan.

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Keputusan Direksi Tahun 2013


Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Standar Operasional Prosedur Pengendalian Pelaksanaan Proyek di Lingkungan Perusahaan.
Standar prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahaan.
Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2013.
Pemberian Honorarium bagi Peserta Rapat yang Berasal dari Luar Perusahaan.
Pemberian Penghargaan Kesetiaan kepada Karyawan Periode Maret 2013 di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Identifikasi Jabatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Uraian Jabatan Fungsional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tipe A dan Tipe B.
Struktur Organisasi Unit Jasa Marga Development Center (JMDC).
Penyelenggaraan Beasiswa Karyawan.
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Revisi Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi

Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No.

Anggota Direksi

40 tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya

Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang Undang Perseroan

gaji dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Direksi

Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan

ditetapkan oleh RUPS.

tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.


Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan direksi

Dewan Direksi

RUPS

Melakukan kajian penetapan remunerasi

Mempelajari usulan remunerasi

Mengusulkan pada RUPS

Memberikan persetujuan remunerasi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

207

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang

Remunerasi Direksi Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan

termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu

tersebut dimana Remunerasi Direksi terdiri dari:

pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri

1. Gaji/Honorarium.

Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember

2. Tunjangan.

2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan

3. Fasilitas.

Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.

4. Tantiem/Insentif Kinerja.

Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan dan

Struktur Remunerasi Direksi

fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/

faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi dan kemampuan

MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,

keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi dan faktor-faktor

Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur

lain yang relevan serta tidak bertentangan dengan peraturan

remunerasi Direksi adalah sebagai berikut:

perundang undangan. Sedangkan tunjangan dan tantiem yang


bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor
pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan
serta faktor-faktor lain yang relevan (merit system).

Struktur Remunerasi Direksi


1. Gaji (ditetapkan oleh RUPS)
2. Tunjangan
a. Tunjangan Hari Raya (THR).
b. Tunjangan Komunikasi.
c. Santunan Purna Jabatan.
d. Tunjangan Pakaian.
3.



Tunjangan Khusus Direksi:


a. Tunjangan Cuti Tahunan.
b. Tunjangan Cuti Besar.
c. Tunjangan Perumahan.
d. Tunjangan Biaya Utilitas.

4. Fasilitas:
a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di
atas, yaitu Tunjangan Transportasi).
b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan.
c. Fasilitas Perkumpulan Profesi.
d. Fasilitas Bantuan Hukum.
5.


Fasilitas Khusus Direksi:


a. Fasilitas Rumah Jabatan.
b. Fasilitas Club Membership/Corporate Member.
c. Fasilitas Biaya Representasi.

6. Tantiem.

Penetapan Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012

Komisaris mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam

bagi anggota Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris

Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27

No. KEP-00102/VI/2012 tanggal 09 Juni 2012 tentang Penetapan

Desember 2010.

Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012 Bagi


Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga

Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk kinerja tahun

(Persero) Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut, maka penghasilan

2011 ditetapkan sebesar Rp 16.748.000.000 (enam belas miliar

Direksi tahun buku 2013 adalah Gaji Direktur Utama sebesar Rp

tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah) dan dibagi sesuai

110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) per bulan, sedangkan

dengan Komposisi Faktor Jabatan serta masa jabatan masing-

gaji anggota Direksi lainnya masing-masing sebesar 90% dari gaji

masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun buku

Direktur Utama. Adapun tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan

yang bersangkutan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

208

Identitas Perseroan

Realisasi Remunerasi Direksi Tahun 2013

Profil Perseroan

Jenis remunerasi yang diterima oleh Direksi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Transformasi
Jasa Marga

Remunerasi Anggota Direksi Tahun 2013 (dalam Rupiah)

Ikhtisar 2013

Nama & Jabatan

Gaji/Tahun

Tunjangan/Tahun

Penerimaan Bersih
/Tahun

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Perumahan

Utilitas

THR

Tantiem

Adityawarman Direktur Utama

1.320.000.000

252.000.000

75.600.000

110.000.000

1.765.398.248

3.522.998.248

HasanudinDirektur Operasi

1.188.000.000

252.000.000

75.600.000

99.000.000

1.483.707.763

3.098.307.763

Abdul Hadi
Hs. - Direktur
Pengembangan Usaha

1.188.000.000

252.000.000

75.600.000

99.000.000

1.606.652.941

3.221.252.941

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan

1.188.000.000

252.000.000

75.600.000

99.000.000

1.606.652.941

3.221.252.941

Muh Najib Fauzan Direktur SDM & Umum

1.188.000.000

252.000.000

75.600.000

99.000.000

1.483.707.763

3.098.307.763

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Perbandingan klasifikasi remunerasi Direksi tahun 2013 dan 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Perbandingan Klasifikasi Remunerasi Direksi Tahun 2013 dan 2012


Jumlah Remunerasi per Orang
dalam 1 Tahun

2013

2012

Di atas Rp 1 miliar

Diantara Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar

Di bawah Rp 500 juta

Hubungan Dewan Komisaris dan


Direksi
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan
operasional secara harian berbeda. Tugas utama Dewan
Komisaris adalah sebagai pengawas dan pemberian nasihat,
sedangkan tugas utama Direksi adalah menjalankan

Perundang undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. Dalam


beberapa hal tertentu yang strategis menyangkut aktiva,
pinjaman, ekuitas, struktur organisasi serta penetapan
direksi dan komisaris Anak Perusahaan, Direksi memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris secara formal.
Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara

pengelolaan operasional Perseroan.

Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board

Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan

Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain

memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masingmasing sesuai peraturan perundang undangan dan Anggaran
Dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi role

Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan


tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, dan etika
Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata
cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu

model bagi jajaran di bawahnya.

persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan

Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh

mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat

masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun


tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan
melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi


Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Penyelenggara
rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas
berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional,
peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan

209

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk

mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses

koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik

pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris yang

Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang

memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan

dituangkan dalam Risalah Rapat.

suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada Risalah Rapat.

Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk

Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan

mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 17 kali.

Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013
Nama

Jabatan

Jumlah
Kehadiran

Persentase
Kehadiran (%)

Agoes Widjanarko

Komisaris Utama

16

94

Ibnu Purna

Komisaris

17

100

Akhmad Syakhroza

Komisaris

12

70

Joyo Winoto

Komisaris

11

Mayjen. (Purn). Samsoedin

Komisaris Independen

14

82

Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto

Komisaris Independen

17

100

Adityawarman

Direktur Utama

17

100

Hasanudin

Direktur Operasi

16

94

Abdul Hadi Hs.

Direktur Pengembangan Usaha

17

100

Reynaldi Hermansjah

Direktur Keuangan

15

88

Muh Najib Fauzan

Direktur SDM dan Umum

13

76

Catatan:
Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris atau Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/
rapat penting yang tidak dapat diwakili.

Assessment Dewan Komisaris dan Direksi

Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:


1. Pelaksanaan tugas dan tanggung

Proses Pelaksanaan Assessment

jawab masing-masing anggota Direksi

Pemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan

sesuai Anggaran Dasar.

assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Selain

2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS

itu, Dewan Komisaris juga menyusun pedoman self-assessment

kinerja Dewan Komisaris melalui Surat Keputusan Dewan

3. Pencapaian realisasi dari RKAP.

Komisaris No. KEP-00177/XI/2012 tentang Penetapan Revisi Sistem

Tahunan 2012.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Hasil Assessment GCG Dewan Komisaris dan Direksi

Tahun 2012.

Pada tahun 2013, dilakukan self assessment implementasi


GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris dengan proses yang

Kriteria Penilaian Kinerja

dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang dikembangkan oleh

Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat dirinci sebagai

Kementerian Negara BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris

berikut:

Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06

1. RUPS.

Juni 2012. Dari hasil self assessment tersebut, Dewan Komisaris

2. Pengawasan Keuangan.

memperoleh nilai 93,78% dan Direksi memperoleh nilai 95,91%.

3. Pengawasan Operasional.
4. Pengawasan Pengembangan.

Adapun assessment GCG Dewan Komisaris secara garis besar

5. SDM.

meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut:

6. Pengawasan Kepatuhan.

1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/

7. Proses Internal Dewan Komisaris.

pembelajaran secara berkelanjutan.


2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktorfaktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas
Dewan Komisaris.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

210

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap


pelaksanaan kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan/

Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan


yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.

informasi dan komunikasi sesuai Peraturan Perundang

6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

Direksi

mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan

Pengembangan
Proyek Baru

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah


6. Direksi memastikan Perseroan melaksanakan keterbukaan

5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi

Tata Kelola
Perusahaan

Perseroan dan Stakeholders.


5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan

perusahaan patungan.
4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Pengelolaan
Human Capital

4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi

benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.


praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan

undangan yang berlaku dan penyampaian informasi


kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat
waktu.
7. Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi dan menghadiri
Rapat Dewan Direksi sesuai dengan ketentuan Perundang

secara efektif dan berkelanjutan.


7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang undangan.
8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris
untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.
9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang

undangan.
8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang
berkualitas dan efektif.
9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan
yang berkualitas dan efektif.
10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS
lainnya sesuai Peraturan Perundang undangan.

efektif.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Assessment GCG Direksi secara garis besar meliputi aspek-

Indikator Penilaian Kinerja Direksi

aspek penilaian sebagai berikut:

Kinerja Manajemen diukur berdasarkan Key Performance

1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran

Indicator berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU

serta melaksanakan program tersebut secara

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengacu pada Surat

berkelanjutan.

Kementerian Negara BUMN No. S-08/S.MBU/2013 tanggal 16

2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan

Januari 2013 perihal Penyampaian Pedoman Penentuan

keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan

KPI dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul pada BUMN. Kinerja

Perseroan.

Direksi diukur terhadap 5 (lima) perspektif dengan total

3. Direksi melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai


dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan

indikator sejumlah 18 (delapan belas) kinerja kunci sebagai


berikut:

Anggaran Dasar.
Perspektif

Key Performance Indicator

1. Return On Average Equity (ROE)


2. Net Profit Margin
Keuangan dan Pasar

3. Margin Beban Usaha


4. Pangsa Pasar Kilometer Panjang Ruas Jalan Tol
5. Pendapatan Non-Tol
6. Pangsa Pasar Volume Lalu Lintas Transaksi *)

Fokus Pelanggan

7. Indeks Kepuasan Pelanggan Tol


8. Pemenuhan SPM
9. Jumlah Perolehan Hak Pengusahaan Jalan Tol

Efektivitas Produk dan Proses

10. Progres Pelaksanaan Proyek Jalan Tol


11. Transaction Time (Kecepatan Transaksi Rata-rata)
12. Kecepatan Tempuh Rata-rata di Jalan Tol dibandingkan Jalan Non-Tol

Fokus Tenaga Kerja

13. Human Capital Readiness - Pemenuhan Formasi Jabatan n


14. Human Capital Readiness - Pemenuhan Kompetensi
15. KPKU Score

Kepemimpinan Tatakelola dan


Kemasyarakatan

16. GCG Score


17. Implementasi IT
18. Program Corporate Social Responsibility

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

211

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Ukuran kinerja Direksi tersebut disepakati dan ditandatangani

penyusunan KPI (Key Performance Indicator) Dewan Komisaris,

bersama oleh Direksi yang menjadi bagian dari Kontrak

Perseroan dibantu oleh Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi

Manajemen antara Dewan Komisaris dan Direksi.

universitas Indonesia (LMFE UI).

Pihak yang Melakukan Assessment

Untuk kegiatan assessment GCG pada tahun 2013, dilakukan self

Pada tahun 2013, kegiatan penilaian Direksi dilakukan oleh Dewan

assessment yang menindaklanjuti rekomendasi hasil assessment

Komisaris sedangkan penilaian Dewan Komisaris dilaksanakan

GCG tahun 2012.

secara self assessment, dimana anggota Dewan Komisaris dinilai


oleh anggota Dewan Komisaris yang lain. Sementara itu, dalam

Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Kebijakan Suksesi Direksi


Dalam rangka mewujudkan proses dan mekanisme pemilihan

Melalui proses seleksi yang dilaksanakan Direksi bersama dengan

dan penggantian anggota Direksi yang transparan, akuntabel

Dewan Komisaris, Perseroan memilih calon pemimpin yang dinilai

dan dapat dipertanggungjawabkan, Perseroan telah mengikuti

mempunyai personal quality yang baik, pengalaman dan keahlian

persyaratan dan tata cara yang diatur melalui Peraturan Menteri

yang memadai untuk menduduki jabatan pimpinan setingkat di

Negara BUMN No. PER-04/MBU/2009 tanggal 16 November 2009,

bawah Direksi dan Direktur Anak Perusahaan yang diharapkan

Perubahan Peraturan No. PER-08/MBU/2010 tanggal 31 Desember

dapat menjadi anggota Direksi Perseroan di masa yang akan

2011 serta PER-01/MBU/2012 tanggal 20 Januari 2012 mengenai

datang yang bersumber dari kalangan pejabat internal Perseroan.

Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian


Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.

Anggota Direksi Perseroan yang menjabat pada periode saat


ini, 3 (tiga) merupakan anggota Direksi yang sedang menjabat

Perseroan mempersiapkan kader-kader pimpinan perusahaan

pada periode sebelumnya serta 2 (dua) yang berasal dari pejabat

melalui mekanisme Talent Management System. Dengan

internal Perseroan yang berada satu tingkat di bawah Direksi.

mengidentifikasi 14 posisi kunci untuk executive leader dan


33 jabatan Direktur Anak Perusahaan, Perseroan
mengembangkan kompetensi calon pimpinan melalui
program Corporate Leadership.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

212

Identitas Perseroan

Komite-komite

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan

Komite Audit
Komite Audit Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan

Susunan anggota Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang

Komisaris No. KEP-0007/I/2012 tanggal 16 Januari 2012

Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2 (dua) orang

tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Komite

anggota Komite.

Audit Perseroan. Pemberhentian anggota Komite Audit


dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa

Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan adalah

jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan

sebagai berikut:

Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang


telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten
dalam menjalankan tugasnya.

Komposisi Komite Audit Jasa Marga

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto

Ketua merangkap anggota Komisaris Independen

Agita Widjajanto

Anggota Tenaga Ahli Aspek Teknis

Daftar Istilah

Rustam Wahjudi

Anggota Tenaga Ahli Aspek Administrasi dan Keuangan

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit

anggota Komite Audit terpilih. Selanjutnya, penetapan dan

Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan

pengangkatan calon anggota Komite Audit dilakukan melalui

peraturan/perundangan sebagai berikut:

Surat Keputusan Dewan Komisaris.

1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003


tentang Badan Usaha Milik Negara.
2. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/

Seluruh Anggota Komite Audit Jasa Marga memiliki integritas,


kompetensi dan reputasi keuangan yang baik.

BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan No.


I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara

3. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004

Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20

tanggal 24 September 2004 Lampiran: Peraturan IX.I.5

Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik

tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite

Negara, fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan

Audit.

Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu

4. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007


tentang Perseroan Terbatas.
5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.
PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang

agar pengelolaan Perseroan dapat berjalan efektif dan efisien.


Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite
Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab langsung
kepada Dewan Komisaris.

Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara.


Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja

kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Komite

Komite Audit Perseroan memiliki kualifikasi pendidikan

Audit kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan

dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung

akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan

pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit. Profil Anggota

dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.

Komite Audit dapat dilihat dalam Bagian Profil Komite Audit.


Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam
Proses rekrutmen Anggota Komite Audit dilakukan oleh

Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter) yang

Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kompetensi,

disahkan dalam keputusan Dewan Komisaris No. KEP-

keahlian dan integritas dan kemampuan bekerja sama.

00.06/I/2008 tanggal 22 Januari 2008 tentang Penetapan

Dewan Komisaris melakukan wawancara untuk menggali

Piagam Komite Audit PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

lebih dalam calon anggota Komite Audit. Selanjutnya,

Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab

Dewan Komisaris melakukan rapat untuk menentukan calon

Komite Audit adalah sebagai berikut:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

213

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas

5. Melakukan penelahaan dan melaporkan kepada Dewan


Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.

sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas

6. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk di

eksternal auditor dan internal auditor.

dalamnya perencanaan audit dan jumlah auditornya.

b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang akan


dilakukan oleh Internal Audit maupun auditor eksternal.
c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan

Independensi Komite Audit

Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan dua anggota

sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.

d. Memastikan bahwa telah dipatuhi review yang

profesional lainnya yang berasal dari luar Perseroan serta mempunyai

memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan

latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan bidang industri

oleh perusahaan, termasuk laporan keuangan berkala,

Perseroan. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan

proyeksi/prognosa keuangan dan lain lain informasi

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-29/PM/2004 tentang

keuangan yang disampaikan ke pemegang saham.

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam

e. Memastikan bahwa telah dipatuhi prosedur review

Pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan

yang memuaskan terhadap penyelenggaraan kegiatan-

independen.

kegiatan perusahaan sesuai dengan Standar Operating

Procedures yang berlaku.

Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan jumlah,

f.

Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris

komposisi, kriteria, kompetensi, dan independensi sesuai dengan

terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh

ketentuan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004

Direksi kepada Dewan Komisaris.

tanggal 24 September 2004, Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang

g. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, serta

perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-

Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20

tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris,

Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara

antara lain meliputi:

dan No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ

1. Melakukan penelahaan atas informasi keuangan yang akan

Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha

dikeluarkan Perseroan seperti Laporan Keuangan, Rencana

Milik Negara, yaitu:

Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan,

Komite Audit terdiri dari seorang anggota Komisaris


Independen selaku Ketua Komite Audit dan dua orang

Laporan Manajemen, dan informasi keuangan lainnya.


2. Melakukan penelahaan atas ketaatan Perseroan terhadap

anggota yang berasal dari luar BUMN.

peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal dan

Setiap anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan

peraturan perundang undangan lainnya yang berhubungan

keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga, baik

dengan kegiatan Perseroan.

menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan

3. Melakukan penelahaan atas pemeriksaan oleh auditor internal

anggota Komisaris dan/ atau anggota Direksi.


Salah seorang anggota Komite Audit memiliki latar belakang

dan mengkaji kecukupan fungsi audit internal termasuk


jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang

pendidikan akuntansi atau keuangan dan memahami

telah dilaksanakan.

manajemen risiko, dan seorang anggota lainnya memahami

4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang


dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko
oleh Direksi.

industri/ bisnis/teknis BUMN yang bersangkutan.


Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bersifat mandiri serta
bekerja secara profesional dan independen.

Independensi Komite Audit


Aspek Independensi

Irjen. Polisi (Purn.)


Michael Dendron Primanto

Agita Widjajanto

Rustam Wahjudi

Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan


Komisaris dan Direksi

Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak


perusahaan maupun perusahaan afiliasi

Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan


Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit

Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat


pemerintah daerah

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

214

Identitas Perseroan

Rapat Komite Audit

Profil Perseroan

Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu

Manajemen Perseroan melalui Satuan Audit Internal untuk

pada Piagam Komite Audit.

memberikan informasi yang diperlukan.

Ikhtisar 2013

Pertemuan dengan auditor eksternal dilakukan minimal

Kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam Rapat

Laporan
Manajemen

sebulan sekali pada saat jadwal pemeriksaan audit. Dalam

Komite Audit dan kegiatan-kegiatan yang dilaksakan Komite

pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang

Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Transformasi
Jasa Marga

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat Komite Audit dan Kegiatan-kegiatan
Komite Audit Tahun 2013
Rapat/Kegiatan

Jml (kali)

Tata Kelola
Perusahaan

Michael Dendron
Primanto
Ketua Komite
Kehadiran

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Agita Widjajanto
Anggota
Kehadiran

Rustam Wahjudi
Anggota
Kehadiran

Kali

Kali

Kali

23

23

100

20

87

23

100

100

86

100

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Rapat Internal Komite Audit

Daftar Istilah

Rapat Tim Negosiasi/Pengadaan KAP

100

75

100

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Rapat dengan Direksi/Manajemen

14

14

100

12

86

14

100

Rapat Internal Dewan Komisaris

12

12

100

12

100

12

100

Rapat/Pembahasan dengan KAP

100

67

100

Rapat dengan Unit PKBL

100

100

Kunjungan dan Rapat Dewan Komisaris


di Cabang

100

100

100

Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan

100

100

100

Rapat dengan SPI

Catatan:
Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat
kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan.

Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Jasa

Remunerasi Komite Audit

Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/

dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah Rapat ditandangani

MBU/2012 tanggal 26 Juli 2012 tentang Organ Dewan Komisaris/

oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota

Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Anggota

Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak.

Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh

Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam

remunerasi yang terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000

rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan

per bulan.

mengenai perbedaan pendapat.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

215

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit


Auditor Independen dan Independensi Auditor

Penugasan Audit Lainnya

Audit Umum atas Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero)

Komite Audit telah menelaah Laporan Manajemen dan

Tbk. Tahun Buku 2013 dilakukan oleh Auditor Independen yang

Laporan KAP AAJ mengenai efektivitas pengendalian internal

sama dengan audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012,

atas pelaporan keuangan Perseroan dan Evaluasi Kinerja

yaitu Kantor Akuntan Publik Aryanto (KAP) Amir Yusuf, Mawar dan

Perseroan. Komite Audit juga telah membahas dengan

Saptoto (AAJ).

Manajemen dan KAP kelemahan-kelemahan penting yang


ditemukan dalam proses evaluasi dan proses audit, serta
rencana Manajemen untuk memperbaiki kelemahankelemahan pengendalian internal atas pelaporan keuangan

Audit oleh KAP AAJ pada tahun buku 2012 merupakan audit

dan kinerja Perseroan tersebut.

yang pertama kali. Dengan demikian, maka sebagaimana yang

Komite Audit telah membahas dengan Internal Audit

diatur pada pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5


tahun 2011 tentang Akuntan Publik, khususnya terkait dengan

Perseroan dan KAP AAJ mengenai seluruh lingkup dan rencana

Pembatasan Pemberian Jasa Audit oleh Akuntan Publik dan/

audit mereka. Komite Audit juga telah mengadakan rapat-

atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk

rapat dengan Internal Auditor dan KAP AAJ tanpa kehadiran

beberapa tahun buku yang berturut-turut, KAP AAJ masih dapat

Manajemen untuk membahas hasil audit dan hasil evaluasi

ditunjuk kembali untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan

KAP terhadap pengendalian internal serta kualitas pelaporan

Tahun Buku 2013. Penunjukan kembali KAP AAJ dimaksud telah

keuangan secara keseluruhan.

dilakukan melalui proses Penunjukan Langsung dengan Negosiasi


Harga, dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham

Komite Audit juga telah menelaah dan membahas Laporan

(RUPS) Tahunan pada tanggal 29 April 2013.

Kengan Konsolidasian dan Catatan Atas Lapoiran Keuangan


Konsolidasian dengan Manajemen Perseroan. Pembahasan

Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Saptoto,

dimaksud mencakup kualitas dan akseptabilitas standar akuntansi

Signing Partner KAP AAJ, yang bertanggung jawab untuk

keuangan yang diterapkan Perseroan, kelayakan accounting

memberikan pendapat atas kewajaran penyajian Laporan

judgement dan kecukupan pengungkapannya dalam laporan

Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan Keuangan

keuangan konsolidasian.

Konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan


(SAK) di Indonesia, serta pendapat mereka mengenai efektivitas

Manajemen telah menginformasikan kepada Komite Audit bahwa

pengendalian internal atas pelaporan keuangan, kualitas dan

Laporan Keuangan Konsolidasian dimaksud di atas:

akseptabilitas standar akuntansi keuangan yang diterapkan

1. merupakan tanggung jawab Manajemen dan telah disajikan

oleh Perseroan. Penelaahan dan pembahasan yang dilakukan

secara objektif dengan penuh integritas; dan

oleh Komite Audit juga mencakup semua hal yang menurut

2. telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

standar auditing, Peraturan OJK dan peraturan lainnya mengenai

yang berlaku di Indonesia.

komunikasi dengan Komite Audit, harus didiskusikan dengan


Komite Audit. Selain itu, Komite Audit juga telah mendiskusikan

Berdasarkan hasil pembahasan-pembahasan tersebut di atas,

mengenai Independensi KAP terhadap Manajemen Perseroan

maka Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan

dan terhadap Perseroan sendiri. Selama tahun buku 2013 tidak

Konsolidasian tahun buku 2013, yang merupakan bagian yang

terdapat penugasan non audit kepada KAP AAJ dan Komite Audit

tidak terpisahkan dari Annual Report 2013 serta evaluasi terhadap

telah menerima surat dari KAP AAJ yang memberikan penjelasan

efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan

mengenai independensi mereka.

perusahaan, layak dan dapat disertakan dalam Annual Report


2013 Jasa Marga untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan
tahun buku 2013.

Jakarta, Februari 2014


Komite Audit

Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto


Ketua
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

216

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Profil Komite Audit


Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto, Ketua
Menjadi Ketua Komite Audit Jasa Marga sejak Januari 2010. Saat ini juga menjabat sebagai
Komisaris Independen Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Rustam Wahjudi, Anggota



Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun 2011.


Meraih gelar Sarjana Akuntansi (S1) dari Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan pada
tahun 1981.

Mulai berkarir di BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) pada tahun 1975.
Beberapa jabatan penting di BPKP yang pernah dijabat sebelumnya diantaranya adalah

Daftar Istilah

Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah II pada BPKP Pusat (2008-

Laporan Keuangan
Konsolidasian

2010), Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha pada
Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur (2004-2005), Kepala Sub Direktorat Pengawasan
Produksi dan SDA pada BPKP Pusat (2002-2004), Kepala Sub Direktorat Pengawasan
Perminyakan pada BPKP Pusat (2000-2002), Kepala Bidang Pengawasan BUMN/BUMD pada
Perwakilan BPKP NAD (1998-2000), Kepala Seksi Pengawasan Agraris pada Perwakilan BPKP
Jawa Timur (1995-1997) dan Kepala Seksi Perencanaan, Analisa dan Evaluasi pada Perwakilan
BPKP Provinsi Maluku (1990-1995).

Usia per 31 Desember 2013 adalah 61 tahun.

Agita Widjajanto, Anggota



Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun 2011.


Meraih gelar Insinyur Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995 dan gelar
Master dalam Bidang Teknik Terowongan dari International Institute for Infrastructures,
Hydraulic and Environmental Engineering (IHE) Delft, Netherlands pada tahun 2001.

Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pola Investasi, Pusat
Pembinaan Sumber Daya Investasi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan
Umum. Sebelumnya pernah menjadi Kepala Sub Bidang Pengendalian Investasi, Bidang
Investasi, Sekretariat BPJT, Departemen Pekerjaan Umum (2005-2011). Sejak 2005 aktif dalam
berbagai kepanitiaan tender, kelompok kerja, proyek, task force, dan lain-lain di Kementerian
Pekerjaan Umum diantaranya Badan Pembinaan Konstruksi BPJT dan Direktorat Jenderal
Bina Marga, baik sebagai anggota, counterpart, maupun sebagai narasumber. Menerima
beberapa penghargaan diantaranya Satya Lancana Karya Satya X Tahun dari Pemerintah
(2008) dan Singapore Cooperation Programme Training Awards (SCPTA) pada Lee Kuan Yew
School of Public Policy and Civil Service College International, Singapore (2006).

Usia per 31 Desember 2013 adalah 42 tahun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

217

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Komite Investasi dan Risiko Usaha


Komite Invetasi dan Risiko Usaha Perseroan ditetapkan dengan

Susunan anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha terdiri dari

Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-00030/I/2012 tanggal 20

1 (satu) orang Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2

Februari 2012. Pemberhentian Komite Investasi dan Risiko Usaha

(dua) orang anggota Komite.

dapat dilakukan apabila apabila yang bersangkutan berakhir masa


jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan

Susunan keanggotaan Komite Investasi dan Risiko Usaha

Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang

Perseroan adalah sebagai berikut:

telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan


tugasnya.

Komposisi Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga

Ibnu Purna

Ketua

Nasikhin Ahsanto

Anggota

Eduard T. Pauner

Anggota

Seluruh Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik.

Dasar Hukum Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha

3. Menyiapkan bahan, informasi, materi, analisis dan kajian

Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan dibentuk berdasarkan

terkait dengan pelaksanaan investasi dan manajemen risiko,

peraturan-peraturan/perundangan sebagai berikut:

dalam rangka menekan dan atau menghindarkan Perseroan

1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang

dari terjadinya cost overrun dan meningkatkan efisiensi dan

Badan Usaha Milik Negara.


2. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
3. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No.
Kep-OO94/VIII/2010 tentang Penetapan Pembentukan Komite
Investasi dan Risiko Usaha Perusahaan Perseroan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.

efektivitas di bidang investasi jalan tol dan non tol.


4. Masukan dan kajian tentang kelayakan investasi jalan tol dan
non tol serta risikonya, terkait dengan ketepatan proyeksi
volume trafik, pembebasan lahan, rekayasa pembiayaannya
dan ketepatan penggunaan teknologi dan inovasinya serta
value engineering.
5. Menyusun program kerja tahunan Komite Investasi dan Risiko
Usaha untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha


Komite Investasi dan Risiko Usaha bertanggung jawab kepada

membuat laporan periodik untuk disampaikan dan di evaluasi


oleh Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.

pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan Perseroan dapat

7. Dalam melaksanakan tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha

berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan

melapor dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen.


Independensi Komite Investasi dan Risiko Usaha
Berdasarkan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha, tugas dan

Komite Investasi dan Risiko Usaha menjalankan tugas dan

tanggung jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah:

tanggung jawabnya secara independen dan profesional sesuai

1. Melakukan evaluasi atas perencanaan investasi jangka panjang

dengan peraturan perundang undangan. Komite Investasi

dan jangka pendek yang tersebut dalam RJPP dan RKAP

dan Risiko Usaha diketuai oleh salah seorang Komisaris dan

Perseroan dan menyampaikan hasil evaluasinya kepada Dewan

anggotanya terdiri dari profesional dengan latar belakang sesuai

Komisaris sebagai masukan dalam membahas penyusunan dan

dengan bidang industri Perseroan.

atau review RJPP, serta dalam membahas usulan RKAP Tahunan


yang diajukan oleh Direksi.
2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan investasi, kebijakan
dan strategi investasi dan manajemen risiko yang ada
dan memberikan masukan dalam rangka mereview dan
menetapkan kebijakan dan strategi investasi dan risiko usaha
yang baru.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Independensi anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha


tercermin dalam tabel dengan aspek sebagai berikut:

218

Identitas Perseroan

Independensi Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha

Profil Perseroan

Aspek Independensi

Ibnu Purna

Nasikhin Ahsanto

Eduard T. Pauner

Tidak memiliki hubungan keuangan dengan


Dewan Komisaris dan Direksi

Laporan
Manajemen

Tidak memiliki hubungan kepengurusan


di Jasa Marga, anak perusahaan maupun
perusahaan afiliasi

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Tidak memiliki hubungan kepemilikan


saham di Jasa Marga

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan


Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama
anggota Komite Audit

Tidak menjabat sebagai pengurus partai


politik, pejabat pemerintah daerah

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha

terbanyak. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang

Komite Investasi dan Risiko Usaha melakukan rapat koordinasi

maka usulan dianggap ditolak.

secara bekala. Dalam pelaksanaan rapat Komite Investasi


dan Risiko Usaha dapat mengundang Manajemen Perseroan

Selama tahun 2013, Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU)

untuk memberikan informasi yang diperlukan.

telah menyelenggarakan rapat berupa Rapat Internal KIRU,


Rapat KIRU dengan Dewan Komisaris, Rapat KIRU dengan

Keputusan Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha

Manajemen terkait Jasa Marga, Peninjauan Lapangan dan

diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam

Rapat KIRU dengan pihak eksternal dengan total rapat

hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka

sebanyak 62 kali. Tingkat kehadiran anggota Komite Investasi

keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju

dan Risiko Usaha adalah sebagai berikut:

Kehadiran Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha dalam Rapat Komite Investasi
dan Risiko Usaha dan Kegiatan-kegiatan Komite Investasi dan Risiko Usaha Tahun 2013
Nama

Kehadiran dalam Rapat


(kali)

Persentase
(%)

Ibnu Purna

35

56

Nasikhin Ahsanto

Eduard T. Pauner

38

61

Catatan:
Eduard T. Pauner menjabat sebagai Komite Investasi dan Risiko Usaha sejak 01 Maret 2013 dan mulai rapat tanggal 14 Maret 2013.
Nasikhin Ahsanto menjabat sebagai anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha sejak 01 Februari 2014.
Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat
kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan.

Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Investasi dan

Remunerasi Komite Investasi dan Risiko Usaha

Risiko Usaha Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan

Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha yang bukan

dengan baik dalam risalah rapat Komite Investasi dan Risiko

anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang

Usaha. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan

terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000 per bulan.

didistribusikan kepada semua anggota Komite Investasi


dan Risiko Usaha yang menghadiri rapat maupun tidak.
Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam
rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan
mengenai perbedaan pendapat.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

219

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha


Dalam melaksanakan tugas pemantauannya, Komite Investasi

pembebasan lahan. Dalam hal investasi non tol, KIRU memberikan

dan Resiko Usaha (KIRU) menyusun program kerja secara tahunan

saran terkait kebijakan dan strategi investasi usaha lain, termasuk

yang dijabarkan berdasarkan tugas pokok KIRU yang tercantum di

diantaranya mengenai metode lelang beauty contest, re-focusing

dalam Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha.

pada bisnis inti, review perjanjian dengan mitra, serta optimalisasi


pemanfaatan lahan kelola.

Selama tahun 2013, KIRU melaksanakan berbagai program dan


kegiatan seperti analisis dan kajian terkait dengan pelaksanaan

Di bidang pemenuhan standar mutu pelayanan, KIRU

investasi dan manajemen risiko; review terhadap kajian kelayakan

memberikan rekomendasi terkait penyempurnaan aspek-

investasi; evaluasi pelaksanaan, kebijakan, dan strategi investasi;

aspek dalam Pedoman Pengukuran Standar Pelayanan

pemantauan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan risiko;

Minimal, diantaranya penanganan jalan berlubang, mekanisme

evaluasi sistem dan model pengelolaan risiko; serta penugasan

pengawasan terhadap pelaksanaan SOP Pemenuhan SPM dan

lain dari Dewan Komisaris.

mekanisme pelaporan; dan perbaikan sistem pemeliharaan jalan


tol dan penanganan kondisi jalan.

Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan sepanjang


tahun 2013 tersebut, KIRU memberikan saran-saran perbaikan

Di bidang pengelolaan risiko, KIRU memberikan rekomendasi

di bidang investasi, pemenuhan standar mutu pelayanan dan

terkait penyempurnaan daftar risiko korporat tahun 2014 dalam

pengelolaan risiko. Pokok-pokok saran perbaikan tersebut

hal risiko-risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran

diantaranya adalah sebagai berikut:

strategis Perseroan; penyempurnaan sistem pemantauan dan


pengendalian Direksi terhadap pencapaian sasaran strategis

Di bidang investasi tol, KIRU memberikan rekomendasi terkait

Perseroan berbasis manajemen risiko untuk membentuk sistem

percepatan penyelesaian ruas-ruas jalan tol baru, salah satunya

peringatan dini terhadap kejadian risiko dan penanganan risiko;

dengan meningkatkan intensitas dan efektifitas koordinasi serta

serta perbaikan praktik dan proses pengelolaan risiko agar

komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat

kualitas dan kedalaman penilaian risiko dapat ditingkatkan.

Jakarta, Februari 2014


Komite Investasi dan Risiko Usaha

Ibnu Purna
Ketua

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

220

Identitas Perseroan

Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Ibnu Purna, Ketua


Menjadi Ketua Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak Februari 2012. Saat ini
juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian
Profil Dewan Komisaris.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Nasikhin Ahsanto, Anggota


Bergabung dengan Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak tahun 2014.

Meraih gelar S1 Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003.

Sejak tahun 2001, aktif berperan dalam berbagai studi dan kajian di daerah-daerah di
Indonesia yang diselenggarakan berbagai instansi, diantaranya BPJT (Badan Pengatur
Jalan Tol), Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Intelijen & Keamanan Mabes Polri,

Daftar Istilah

Kementerian Perhubungan, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Bank Indonesia,

Laporan Keuangan
Konsolidasian

beberapa Pemerintah Daerah, PT Pelindo, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya
Mineral), dan lain-lain.

Usia per 31 Desember 2013 adalah 35 tahun.

Eduard T. Pauner, Anggota


Bergabung dengan Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak 01 Maret 2013.

Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil pada tahun 1977 dari Institut Teknologi
Bandung dan S2 Teknik Manajemen Proyek pada tahun 2002 dari Universitas Indonesia.

Saat ini juga merupakan Staf Pengajar Manajemen Risiko Program Pasca Sarjana
Universitas Parahyangan Bandung dan Program Pasca Sarjana ITS (2012-sekarang).
Merupakan pemegang lisensi Certified Risk Management Professional dari Lembaga
Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai
Direktur Sistem Jaringan Prasarana Dit.Jen. Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum
(2003-2005), Anggota Komite Risiko PT Hutama Karya (Persero) (2006-2010), Anggota
Komite Audit PT Brantas Abipraya (Persero) (2008-2012), Komite Pemantau Manajemen
Risiko PT Brantas Abipraya (Persero) (2012).

Usia per 31 Desember 2013 adalah 60 tahun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

221

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Komite Remunerasi dan Nominasi

Sekretaris Dewan Komisaris

Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Remunerasi dan

Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk

Nominasi. Namun Perseroan memiliki sistem dan prosedur dalam

mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.

penetapan remunerasi yang akan diberlakukan di Perseroan

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-

dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku, yaitu Peraturan

00020/I/2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Pengisian Personil

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/2009

Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga

tanggal 27 April 2009 tentang Pedoman Penghasilan Direksi,

(Persero) Tbk., telah ditetapkan sebagai berikut:

Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

1. Sekretaris Dewan Komisaris untuk masa jabatan 5 (lima)

Kajian mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi


dilakukan oleh DIvisi Human Capital Services yang hasilnya dibahas
dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi untuk
kemudian disepakati dan diusulkan dalam RUPS.

tahun.
2. Staf Bidang Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris.
3. Staf bidang Kerumahtangaan Sekretariat Dewan Komisaris,

Juru Tata Usaha Dokumentasi dan Kearsipan.

Agar sistem remunerasi Perseroan dapat mengikuti praktik terbaik

Tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah untuk membantu

dalam sistem remunerasi dalam industrinya, Perseroan juga

Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan

menggunakan konsultan independen.

Dewan Komisaris. Secara rinci fungsi Sekretaris Dewan Komisaris


antara lain:

Dalam nominasi calon Direksi, Dewan Komisaris mengusulkan

1. Menyusun program/agenda tahunan/triwulanan kegiatan

kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna pejabat satu level di

bawah Direksi berdasarkan hasil assessment, kinerja dan integritas

2. Menyusun mekanisme pelaksanaan kegiatan kesekretariatan

untuk mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan oleh

Pemegang Saham seri A Dwiwarna. Pemegang Saham Seri A

3. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di

Dwiwarna, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan mengusulkan

calon-calon Direksi untuk mendapat persetujuan RUPS.

4. Menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan rapat/

Dewan Komisaris sesuai keputusan rapat Dewan Komisaris.


agar kegiatan Dewan Komisaris berjalan lancar.
lingkungan Dewan Komisaris.

pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Pemegang

Sedangkan untuk pemilihan Pengurus Anak Perusahaan dalam

Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya.

hal prosedur pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris

5. Menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan

anak perusahaan Direksi mengacu pada Peraturan Menteri

Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 dengan prinsip dasar yang


berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance
yaitu profesionalisme, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran.

Komite Tata Kelola Perusahaan


Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Tata Kelola Perusahaan.
Namun demikian, Dewan Komisaris secara aktif melakukan
pengawasan terhadap implementasi GCG di Perseroan. Selain itu,
secara berkala Perseroan melakukan assessment yang dilakukan
oleh pihak independen untuk memastikan bahwa penerapan
tata kelola perusahaan telah dilakukan dengan baik sesuai aturan
yang berlaku.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Komisaris dan Komite-komite dalam Dewan Komisaris.

222

Identitas Perseroan

Sekretaris Perusahaan

Menyelenggarakan kegiatan RUPS Perseroan.


Menyelenggarakan kegiatan komunikasi antara Direksi

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

/ Manajemen dengan stakeholders dalam rangka

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) memiliki

membangun citra Perseroan.

peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan

Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan pengurus

dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perseroan,


Corporate Secretary bertanggung jawab secara langsung

Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroan/

kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok

pimpinan dengan para stakeholders.

Corporate Secretary meliputi komunikasi internal dan


eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan pimpinan

Pelaksanaan Tugas Corporate Secretary

perusahaan. Keberadaan Corporate Secretary sesuai dengan

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Secretary

Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan

sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam

1. Penyelenggaraan RUPS Tahunan sebanyak 1 kali.

rangka meningkatkan pelayanan kepada investor bagi

2. Penyelenggaraan kegiatan terkait

perusahaan publik.

Struktur Organisasi Corporate Secretary

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013 tanggal

Daftar Istilah

(Persero) Tbk., Unit Corporate Secretary terdiri atas beberapa

Laporan Keuangan
Konsolidasian

01 Maret 2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga


bagian sebagai berikut:

investor relations:

a. Public Expose sebanyak 1 kali.

b. Site Visit sebanyak 4 kali.

c. Non Deal Roadshow sebanyak 1 kali.

d. Investor Conference sebanyak

4 kali.
3. Penyelenggaraan kegiatan terkait

1. Corporate Compliance.
2. Investor Relations.
3. Corporate Communication.
4. Corporate Relations.
Tugas Corporate Secretary adalah:
Mengelola informasi yang berkaitan dengan lingkungan
bisnis dan menjalin hubungan baik antara Perseroan
dengan para pihak lembaga penunjang industri pasar
modal dan regulator pasar modal.
Memastikan Perseroan menjalankan prinsip GCG serta
mematuhi ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku.

komunikasi perusahaan meliputi:

a. Konferensi Pers sebanyak 10 kali.

b. Press Release sebanyak 21 kali.

c. Media Visit sebanyak 2 kali.

d. Advertorial sebanyak 18 kali.

e. Talkshow televisi dan radio sebanyak 4 kali.

f. Iklan display sebanyak 33 kali.

4. Penyelenggaraan kegiatan terkait


stakeholders meliputi:

a. Temu Pelanggan Jalan Tol.

b. Survey persepsi stakeholder.

c. Komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian

Negara BUMN, Kementerian Keuangan, Bapepam-LK,


dan Pemerintah Daerah.

Struktur Organisasi corporate secretary

Corporate
Secretary

Corporate
Compliance

Investor
Relations

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Corporate
Communication

Corporate
Relations

223

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

5. Penyelenggaraan kegiatan rapat-rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Penyelenggaraan kegiatan GCG: Self-assessment GCG.
7. Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi kebijakan Direksi dan kegiatan internal korporat.
Riwayat Jabatan Corporate Secretary
Adapun riwayat jabatan singkat David Wijayatno di Perseroan dalam 10 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Riwayat Jabatan Singkat Corporate Secretary


No.

Nama Jabatan

Satuan Kerja

Terhitung Mulai
Tanggal

1.

Corporate Secretary

Corporate Secretary

03-09-2012

2.

Pimpinan Proyek Bisnis Pengembangan Properti


JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan SurabayaMojokerto

Proyek Bisnis Pengembangan Properti Koridor Jakarta


Outer Ring Road, Semarang-Solo dan SurabayaMojokerto

03-05-2010

3.

Staf Utama Bidang Pengembangan Jalan Tol

Divisi Pengembangan Jalan Tol

15-08-2008

4.

Staf Utama Bidang Manajemen Operasi

Divisi Manajemen Operasi

12-05-2008

5.

Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng

Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng

29-09-2006

6.

Kepala Cabang Semarang

Cabang Semarang

30-06-2006

7.

Kepala Bagian Pelayanan dan Pemeliharaan


Cabang Padaleunyi-Citarum

Cabang Padaleunyi-Citarum

04-12-2002

Program Pelatihan Pengembangan Kompetensi Corporate Secretary

PENGEMBANGAN KOMPETENSI CORPORATE SECRETARY


No.

Materi Seminar/Workshop

Penyelenggara

Tanggal & Tempat Pelaksanaan

1.

Workshop Finalisasi Visi, Misi dan Tata


Nilai Perusahaan

Jasa Marga Development Center

Kamis, 31 Januari 2013, Class Room JMDC Kantor Pusat


Jasa Marga

2.

Seminar on GSA (Governance Self


Assessment) and SOP Design

Charles Bonar Sirait

Kamis-Jum'at, 07-08 Maret 2013, Class Room JMDC


Kantor Pusat
Jasa Marga

3.

14th REAAA (Road Engineering


Association of Asia and Australasia)
Conference 2013

Himpunan Pengembangan Jalan


Indonesia (HPJI)

Selasa-Kamis, 26-28 Maret 2013, Traders Hotel Malaysia

4.

Sosialisasi Komunikasi dan Informasi


pada Kondisi Kritis

Asia Anti Fraud

Jum'at, 20 September 2013, Patra Jasa Resort Bali

5.

Pelatihan Sistem Pengendalian Internal


Perusahaan (SPIP) level I-II dan Sharing
Leadership

Jasa Marga Development Center

Senin-Selasa, 9-10 Desember 2013, Class Room JMDC


Kantor Pusat Jasa Marga

Profil Corporate Secretary


David Wijayatno

Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menjabat sebagai Corporate Secretary
berdasarkan Surat Keputusan No. 102/AA.P-6a/2012 tanggal 03 September 2012.

Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil S1 Teknik Sipil Transportasi dari Universitas


Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1986.

Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek
Bisnis Pengembangan Properti JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto
(2010-2012) dan Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (2006-2008)

Usia per 31 Desember 2013 adalah 54 tahun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

224

Identitas Perseroan

Unit Internal Audit

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Fungsi Audit Internal di Jasa Marga dijalankan oleh Unit

Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan oleh Perseroan

Internal Audit (IA). Di dalam melaksanakan perannya, Unit

merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan

Internal Audit selalu diposisikan sebagai mitra strategis yang

yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan

dapat dipercaya oleh manajemen, bekerja secara profesional,

seluruh karyawan untuk memberikan keyakinan memadai

obyektif, dan independen.

atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan


yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

Unit Internal Audit membantu Direktur Utama dalam

pengamanan aset Perseroan dan ketaatan terhadap peraturan

melaksanakan audit internal Perseroan dalam menilai sistem

perundang-undangan.

pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan proses tata


kelola perusahaan serta memberikan saran perbaikan.

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Profil Head of Internal Audit


Djoko Dwijono

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menjabat sebagai Head of Internal Audit
sejak tahun 2008 berdasarkan Keputusan Direksi No. 054/AA.P-6a/2008 tanggal 15 Agustus

Daftar Istilah

2008.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986
dan S2 Engineering dari University of Melbourne Australia pada tahun 1994.

Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi
Pengembangan Usaha Lain (2006-2008), serta Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan, Sistem
Informasi dan Pengembangan Teknologi (1999-2006).

Usia per 31 Desember 2013 adalah 54 tahun.

Kualifikasi Unit Internal Audit


DJumlah Personil Internal Audit pada akhir tahun 2013
berjumlah 17 orang dengan 7 orang diantaranya memiliki
kualifikasi Qualified Internal Auditor (QIA).

Unit Internal Audit

Jumlah

Head of Internal Audit


Auditor
Sekretariat
Total

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

1
10
6
17

225

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit

Organisasi Internal Audit ditetapkan dalam Keputusan Direksi No.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam bahwa Internal

41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero)

Audit merupakan Unit yang Independen terhadap unit-unit yang

Tbk.

lain dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktur


Utama.

Struktur Organisasi Internal audit

HEAD OF INTERNAL AUDIT

GROUP OF
AUDITORS

DEPARTEMEN
PROGRAM PLANNING
AND CONTROLLING

DEPARTEMEN
INTERNAL MANAGEMENT

SEKSI
PROGRAM CONTROLLING

SEKSI
INTERNAL ADMINISTRATION

SEKSI
AUDIT RESULTS

Pengangkatan dan Pemberhentian Internal Audit

pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan

Internal Audit dipimpin oleh seorang Head of Internal Audit yang

berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi

diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan

pada tahun 2013 ditempuh dengan 2 (dua) cara, yaitu:

Dewan Komisaris. Head of Internal Audit dibantu oleh AVP

1. Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal

Program Planning & Controlling dan AVP Internal Management

2. Pengembangan kompetensi secara internal.

serta Group of Auditors.


Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dilakukan
Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Internal

melalui formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya yang

Audit dan Sertifikasi Profesi Audit

berkaitan dengan masalah audit baik yang dilaksanakan oleh

Perseroan senantiasa melakukan program peningkatan

Perseroan maupun Lembaga pendidikan eksternal lainnya.

kompetensi personil Internal Audit dengan melakukan program

Pelatihan Audit selama tahun 2013


Nama Pelatihan

Penyelenggara

Jumlah Peserta

Pelatihan Sertifikasi QIA

YPIA

4 orang

Seminar & Musyawarah FK SPI

FK SPI BUMN

6 orang

Seminar Nasional Internal Audit

YPIA/PAII

11 orang

Pelatihan Penulisan Laporan Internal Audit yang Efektif

YPIA

11 orang

Seminar Penundaan Transaksi Bisnis

Media BUMN

2 orang

Workshop Audit Anti Korupsi

BUMN Track

2 orang

Workshop Gratifikasi

KPK

2 orang

Simposium Nasional Penerapan COSO 2013 dan ERM

BPK

2 orang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

226

Identitas Perseroan

Pedoman Kerja Internal Audit

kepentingan organisasinya atau kegiatan-kegiatan

Profil Perseroan

Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Internal Audit

yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan

berpedoman pada Piagam Audit Internal dan Manual

kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan

Transformasi
Jasa Marga

Audit Internal, Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) dan

Ikhtisar 2013

menggunakan pendekatan Risk-Based Audit Planning

Laporan
Manajemen

(Perencanaan Audit Berbasis Risiko).

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal ditetapkan

Pengembangan
Proyek Baru

28 Maret 2013. Selain sebagai pedoman kerja, Piagam

Pengelolaan
Human Capital

dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar

memenuhi tanggung jawab profesinya secara obyektif.


5. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam
bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok
ataupun mitra bisnis organisasinya yang dapat atau patut

berdasarkan Keputusan Direksi No. 59/KPTS/2013 tanggal


Audit Internal dan Manual Audit Internal juga berperan

diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesinya.


6. Auditor Internal hanya melakukan jasa-jasa yang
dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi
profesional yang dimilikinya.
7. Auditor Internal harus mengusahakan berbagai upaya

Tata Kelola
Perusahaan

keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan bagi


Internal Audit. Oleh karena itu, Piagam Audit Internal dan

8. Auditor Internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Manual Audit Internal juga disebarluaskan agar diketahui

dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga


terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam

agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Internal Audit.

pelaksanakan tugasnya.
9. Kecuali disyaratkan dalam ketentuan peraturan

mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Perseroan. Piagam Audit

perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau peraturan

Internal dan Manual Audit Internal telah dimiliki sejak 1

Perseroan, Auditor Internal harus merahasiakan informasi

Maret 2003 dan pada tanggal 28 Mei 2009 dan tanggal 28


Maret 2013, telah dilakukan revisi sesuai dengan peraturan
Bapepam-LK yang berlaku. Secara berkala, Piagam Audit
Internal dan Manual Audit Internal dikaji ulang dan
disempurnakan sesuai dengan perkembangan peraturan
yang berlaku.

yang diperoleh sewaktu melaksanakan tugasnya.


10. Dalam melaksanakan tugasnya, Auditor Internal harus
mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang
diketahuinya.
11. Auditor Internal harus senantiasa meningkatkan
kompetensi serta efektifitasnya dan kualitas pelaksanaan
tugasnya.

Secara garis besar Piagam Audit Internal dan Manual Audit


Internal memuat:

Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit

1. Definisi Audit Internal.

Internal Audit berperan memastikan dan memberikan

2. Struktur dan Kedudukan Internal Audit.

konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen

3. Peran dan Fungsi Internal Audit.

sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan

4. Wewenang Internal Audit.

memperbaiki operasional bisnis Jasa Marga.

5. Kode Etik Auditor Internal Audit.


6. Persyaratan Auditor Internal Audit.

Tugas dan tanggung jawab Internal Audit sesuai Internal

7. Pertanggungjawaban Internal Audit.

Audit Charter meliputi:

8. Larangan Perangkapan Tugas.

1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit

Kode Etik Auditor Internal

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem

Tahunan.
Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi
Code of Conduct Perseroan yang berlaku secara umum,
Internal Audit juga memiliki Kode Etik Auditor yang tercantum

Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) dan Manajemen


Risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan

di dalam Internal Audit Charter, yaitu:

efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,

1. Auditor Internal harus menunjukkan kejujuran,

sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan

objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas


dan memenuhi tanggung jawab profesinya.
2. Auditor Internal harus menunjukkan loyalitas terhadap
organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani.
3. Auditor Internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam
tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan
profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya.
4. Auditor Internal harus menahan diri dari kegiatankegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

lainnya.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat
manajemen.
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan
audit internal yang dilakukannya.
7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

227

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

8. Melakukan Manajemen Audit Internal di Anak Perusahaan

rekomendasi dari hasil audit tersebut diperhatikan dan menjadi

sebagai penugasan khusus dari Direktur Utama, dalam rangka

referensi dalam pelaksanaan tindak lanjutnya. Laporan hasil

melakukan bimbingan (guidance), pengawasan (supervision),

audit pada saat yang bersamaan juga disampaikan kepada

pembelajaran (learning) dan konsultasi (consulting) dalam

Komite Audit.

mempersiapkan dan melaksanakan Audit Internal di Anak


Perusahaan.

Kegiatan Pendukung Audit Lainnya


Selain kegiatan audit rutin, Internal Audit telah meningkatkan

Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal Audit Tahun 2013

manajemen audit dengan menggunakan aplikasi komputer (Audit

1. Audit Rutin/Audit Operasional

Management System/AMS). Semua kegiatan audit mulai dari PKAT,

Sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun

Penjadwalan/Penugasan Tim Audit, Pelaksanaan di lapangan (field

2013 yang ditetapkan oleh Direktur Utama, selama tahun 2013

work), Pelaporan Audit dan Monitoring Tindak Lanjut hasil audit

Internal Audit telah melaksanakan pemeriksaan 22 Obyek

di-manage dengan Audit Management System/AMS.

Audit.
Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit

Audit tersebut dilakukan pada Unit Kerja Kantor Pusat,

Kinerja Internal Audit diukur dan dinilai dari pencapaian Key

Kantor Cabang dan Proyek Pembangunan/Peningkatan Jalan

Performance Indicators (KPI). Terdapat 13 Indikator yang dapat

Tol. Monitoring tindak lanjut atas Rekomendasi Hasil Audit

diukur serta dinilai secara tahunan dan merupakan bentuk

dilakukan melalui mekanisme rutin setiap Triwulan.

kontrak manajemen antara Head of Internal Audit dengan Direksi.


Indikator yang memiliki bobot yang besar di dalam KPI adalah:

2. Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu

Efiensi biaya Pelaksanaan Audit

Pelaksanaan Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu

Permintaan Audit dari Manajemen

dilakukan berdasarkan PKAT dan adanya permintaan dari

Ketepatan waktu pembuatan laporan akhir

Manajemen untuk melakukan pemeriksaan/review terhadap

Pelaksanaan Rekomendasi yang ditindaklanjuti

permasalahan tertentu yang dipandang perlu oleh Manajemen

Ketepatan waktu penyelesaian Risk Base Internal Audit

untuk dilakukan evaluasi.

Planning

Pada 2013 Internal Audit telah melaksanakan 2 (dua) Audit

Pelaksanaan Rencana Audit

Pencapaian Program Kerja Unit

dengan Tujuan Tertentu yaitu Audit terhadap Pengadaan


Barang/Jasa dan Audit mengenai penerapan Outsourcing.

Untuk dapat memastikan bahwa pelaksanaan rekomendasi


telah ditindak lanjuti, telah diatur dengan mekanisme kontrol

3. Audit pada Anak Perusahaan

melalui suatu Instruksi Direksi tentang Kewajiban Auditee untuk

Pelaksanaan Audit pada Anak Perusahaan dilakukan atas

melaporkan tindak lanjut atas rekomendasi Internal Audit pada

permintaan dari Anak Perusahaan yang sebelumnya telah

setiap akhir triwulan kepada Direktur Utama.

ditetapkan dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham


Anak Perusahaan. Pelaksanaan Audit untuk Anak Perusahaan
dilakukan dengan membentuk Tim Audit Gabungan antara

Sistem Pengendalian Internal

para pemegang saham.


Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Jasa
Untuk tahun 2013, Unit Internal Audit telah membentuk Tim Audit

Marga mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha

yang melakukan Audit terhadap 2 (dua) Entitas Anak berdasarkan

Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata

Permintaan dari Anak Perusahaan.

Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Pada


BadanUsaha Milik Negara Pasal 26.

Hasil Audit Unit Internal Audit


Audit dilaksanakan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan

Melalui Keputusan Direksi No. 174/KPTS/2013 tentang Good

Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, Manajemen Risiko, dan

Corporate Governance (GCG), ditetapkan pelaksanaan Sistem

proses Tata Kelola Perusahaan serta melakukan penilaian efisiensi

Pengendalian Internal di Perusahaan (SPIP) yang mengacu

dan efektivitas atas seluruh aktivitas Perseroan (bidang keuangan,

dan mengadopsi konsep Sistem Pengendalian Internal COSO

operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan

(Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commision)

kegiatan lainnya).
Kerangka pengendalian internal yang terintegrasi menurut COSO
Laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Internal Audit

mempunyai 3 (tiga) kategori objectives dan 5 (lima) komponen

disampaikan kepada Direktur Utama yang selanjutnya

Pengendalian Internal.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

228

Identitas Perseroan

Tiga kategori objectives dimaksud adalah:

Tujuan Sosialisasi SPIP dan rencana ke depannya antara lain

Profil Perseroan

1. Sasaran Operasional

adalah:

Kesamaan pemahaman mengenai tujuan (objective)

Transformasi
Jasa Marga

Hal ini terkait dengan efektifitas dan efisiensi kegiatan


operasional perusahaan, termasuk dialamnya sesuai

Ikhtisar 2013

kinerja operasional dan finansial serta pengamanan aset

Laporan
Manajemen

Perseroan.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

2. Sasaran Pelaporan

Tata Kelola
Perusahaan

maupun eksternal, baik laporan finansial maupun non

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

dipahami dan dilaksanakan oleh semua Insan Jasa Marga.


Review atas Efektifitas Sistem Pengendalian Internal

finansial.

Kegiatan Sosialisasi Sistem Pengendalian


Internal Perusahaan (SPIP) Tahun 2013

3. Sasaran Kepatuhan

Unit Kerja

Level
Jabatan

Jumlah
Peserta

II, III, IV

92

Bemera

V-VII

50

Jagorawi

V-VII

40

Surabaya Gempol

V-VII

48

22

Hal yang terkait dengan kepatuhan terhadap aturanaturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Perusahaan.
Perseroan dapat lebih memastikan bahwa SPIP telah

perusahaan, termasuk didalamnya laporan internal

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Hal yang terkait dengan keandalan laporan keuangan

dan komponen dalam Sistem Pengendalian Internal

Lima komponen yang diperlukan untuk Sistem Pengendalian


Internal yang efektif adalah:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Kantor Pusat

Divisi Operation Management

3. Kegiatan Pengendalian (Control Activites)


4. Informasi dan Komunikasi

Perusahaan (SPIP)

Dari Laporan-laporan Hasil Audit yang kemudian

(Information & Communication)

5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring)

dikelompokkan sesuai dengan kategori sasaran (objectives)


dan komponen dalam SPIP (kerangka COSO), dilakukan

Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP

analisis secara periodik tahunan sehingga dengan demikian

Sejalan dengan kerangka Pengendalian Internal yang

dapat dilakukan peningkatan (improvement) untuk

telah dimiliki oleh Perseroan, Unit Internal Audit juga terus

komponen-komponen yang memerlukannya.

melakukan sosialisasi tentang pemahaman prinsip-prinsip


Pengendalian Internal berbasis COSO tersebut kepada Unit

Analisis Hasil Audit tersebut juga dilakukan untuk mengukur

Kerja di lingkungan Perseroan di seluruh level Jabatan melalui

keefektifan dari pencapaian sasaran SPIP (operasional

program pelatihan dan workshop yang dilakukan bersama

Perseroan, keakurasian/keandalan laporan-laporan Perseroan,

Jasa Marga Development Centre (JMDC).

serta kepatuhan terhadap aturan perundangan yang berlaku).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

229

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Laporan Manajemen Risiko

Dengan Visi dan Misi untuk menjadi pemimpin dalam industri


jalan tol, Jasa Marga mengadopsi teknologi dan sistem

Mengingat bisnis jalan tol merupakan investasi besar dengan

manajemen modern untuk senantiasa meningkatkan daya saing

pengembalian jangka panjang dan memiliki ketidakpastian tinggi

Perseroan.

selama masa pembangunan serta pengoperasiannya, maka


penerapan manajemen risiko menjadi semakin penting bagi gerak

Perjalanan Pengelolaan Risiko Jasa Marga

langkah Jasa Marga dalam menjalankan usahanya.

Sejak tahun 2007, Jasa Marga telah menerapkan Sistem


Manajemen Risiko yang berbasis pada standar AS/NZS 4360:1999

Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menyadari bahwa

sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 139/

risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap

KPTS/2007 tentang Manual Pengelolaan Risiko. Selanjutnya,

kegiatan operasionalnya dan dapat mempengaruhi hasil usaha

dengan terbitnya ISO 31000:2009 pada tanggal 31 Oktober 2009,

dan kinerja Perseroan. Pengelolaan manajemen risiko dilakukan

Jasa Marga melakukan tinjauan manajemen untuk mengubah

dengan pendekatan yang sistimatis, terstruktur dan terintegrasi

pedoman penerapan manajemen risiko dengan standar baru

untuk mengantisipasi suatu ketidakpastian atau kerugian yang

yang berorientasi pada Enterprise Risk Management (ERM).

mungkin terjadi dalam pengelolaan Perseroan yang meliputi 2


(dua) bidang utama, yaitu bidang pengembangan (operasional,

Skema perjalanan Jasa Marga dalam memulai menerapkan

investasi) dan bidang pendukung (keuangan, SDM, IT) serta

manajemen risiko dapat dilihat pada Roadmap Pengembangan

bidang lainnya, sesuai dengan bidang dalam RJPP 2013-2017

Sistem Manajemen Risiko sebagai berikut:

Roadmap Pengembangan Sistem Manajemen Risiko Jasa Marga


2016 - 2017

Sasaran RJPP

Hasil
Risk
Maturity
Level

gap

11
Prinsip Prinsip ISO
31000:
2009

Semua
keputusan
strategis
mempertimbang
kan
hasil analisa
risiko
Perusahaan
terhindar dari
Risiko Kerugian

road map 2007 - 2011

2014-2015
2012-2013
Persiapan
Integrasi dengan
Proses Lainnya
persiapan integrasi

1. Sosialisasi dan Workshop


Manajemen Risiko
2. Pelatihan Manajemen Risiko
untuk Para VP/ GM dan Tim EPRP
3.Manajemen Risiko terintegrasi
dalam Perencanaan Strategis
(RJPP/ RKAP)
4. Risk Base Audit
5. Pengembangan Risk Maturity
Model
6. Desain Penerapan sistem
Data base Manajemen risiko
yang sistimatis dan terstruktur
dengan aplikasi secara online
7. Desain Penyusunan Profil Risiko
Perusahaan terintegrasi.
8. Penyusunan Risk Appetite dan
Tolerance
9. Monitoring Tindak lindung dan
Evaluasi kejadian Risiko

integrasi dengan
perencanan
strategis
1. Sosialisasi dan Workshop
Manajemen Risiko
2. Pelatihan Manajemen Risiko untuk
BOD/ BOC
3. Penyusunan RPR RKAP 2015 dan
Lap. Tindak Lindung 2014 secara
on line
4. Draft Pedoman Perencanaan
Strategis (RJPP/ RKAP) berbasis
Manajemen Risiko
5. Integrasi Sasaran Manajemen
Risiko dengan KPI
6. Pengukuran Risk Maturity
7. Uji Coba Laporan Perusahaan
teritegrasi dengan Manajemen
Risiko

proses manajemen transformasi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

risk culture

1. Review dan pengembangan


sistem manajemen risiko
2. Manajemen Risiko
terintegrasi :
RJPP
RKAP
Keputusan strategis lainnya
Laporan Kinerja Perusahaan
3. Terbentuknya perilaku
sadar risiko
4. Pengukuran Risk Maturity

230

Identitas Perseroan

Kebijakan Manajemen Risiko

luas dan terintegrasi, dalam rangka menunjang kepastian

Profil Perseroan

Penerapan ISO 31000 : 2009 di Jasa Marga dilaksanakan

pencapaian Sasaran Jangka Panjang Perusahaan, serta

Transformasi
Jasa Marga

berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 129.2/

memberikan kerangka penerapan manajemen risiko secara

KPTS/2010 tentang Kebijakan Manajemen Risiko dan Manual

sistematis dan terukur sesuai persyaratan internasional.

Ikhtisar 2013

Manajemen Risiko di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero)

Laporan
Manajemen

Tbk. Dalam hal ini, Direksi menetapkan Kebijakan Manajemen

Ditandatanganinya Kebijakan Manajemen Risiko oleh

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Risiko sebagai acuan dalam mencapai Sasaran Jangka

semua Direksi menunjukkan komitmen, kesungguhan dan

Panjang Perusahaan. Di samping itu, Direksi juga menetapkan

kepedulian Direksi terhadap pentingnya manajemen risiko

Manual Manajemen Risiko sebagai wujud komitmen untuk

dalam keberlangsungan hidup dan mengamankan sasaran

penerapan manajemen risiko di seluruh organisasi secara

Perseroan.

Tujuan dari penerapan manajemen risiko di Jasa Marga

Tata Kelola Manajemen Risiko di Jasa Marga adalah sebagai

adalah:

berikut:

1. Meningkatkan kesadaran terhadap adanya dampak dari

1. Dewan Komisaris.

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

aktifitas dan tindakan bisnis maupun pengaruh faktor

2. Direksi.

eksternal yang mengandung risiko.

3. Komite Investasi dan Risiko Usaha.

2. Menurunkan potensi frekuensi kejadian-kejadian


berbahaya yang mungkin terjadi.
3. Meminimalkan potensi kerugian sebagai dampak yang
ditimbulkan oleh kejadian-kejadian tersebut.

4. Komite Manajemen Risiko, yang diketuai oleh Direktur


Keuangan.
5. Divisi Risk & Quality Management sebagai fasilitator
6. Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (Tim EPRP).
7. Risk Owner (Kepala Biro/Satuan/Divisi/Cabang/Unit).

Struktur Tata Kelola Manajemen Risiko


Perseroan sadar bahwa manajemen risiko harus diterapkan di
semua lini. Oleh karena ini dibuat suatu Struktur Tata Kelola
Manajemen Risiko, dimana semua orang mempunyai peranan
dalam membangun, mengelola dan memastikan penerapan
manajemen risiko.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

8. Risk Officer (sebagai fasilitator dalam pelaksanaan


assessment).
9. Risk Assessor (yang melakukan assessment di setiap unit
kerja).

231

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

STRUKTUR TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO JASA MARGA


KOMITE INVESTASI
DAN RISIKO USAHA

DEWAN
KOMISARIS
INTERNAL
AUDIT

KOMITE MANAJEMEN
RISIKO

DIREKSI
CORPORATE
SECRETARY

PROYEK

ANAK PERUSAHAAN

DIVISI

CABANG

BIRO

DIVISI RISK &


QUALITY MANAGEMENT

RISK OFFICER

RISK OFFICER

RISK OFFICER

RISK OFFICER

RISK OFFICER

RISK OFFICER

RISK ASSESOR

RISK ASSESOR

RISK ASSESOR

RISK ASSESOR

RISK ASSESOR

RISK ASSESOR

TIM EPRP

Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU) diketuai oleh Komisaris dengan anggota profesional.*

Komite Manajemen Risiko (KMR) diketuai oleh Direktur Keuangan dengan sekretaris VP Divisi Risk and Quality
Management dan anggota VP Corporate Planning, VP Toll Road Business Development, VP Related Business
Development, VP Operation Management, serta VP Finance and Accounting.
*Profil Ketua dan anggota KIRU dapat dilihat pada bagian Komite Investasi dan Risiko Usaha
*Profil Ketua dan anggota KMR dapat dilihat pada bagian Profil Direksi dan Pejabat Senior Jasa Marga

Kerangka Kerja Manajemen Risiko di Jasa Marga merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip manajemen risiko yang memberikan
dasar dan penataan organisasi yang mencakup seluruh kegiatan pada semua tingkatan perusahaan.
Skema Kerangka Kerja Manajemen Risiko Jasa Marga

Mandat & Komitmen

Perencanaan Kerangka Kerja Manajemen Risiko:


1. Pemahaman organisasi dan konteksnya
2. Kebijakan Manajemen Risiko
3. Integrasi ke dalam proses bisnis perusahaan
4. Penanggung Risiko
5. Sumber Daya
6. Pembuatan Mekanisme Pelaporan dan
Komunikasi

Perbaikan Secara
Berkelanjutan

Persiapan
Manajemen Risiko
Monitoring &
Peninjauan Ulang

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

232

Identitas Perseroan

Kerangka Kerja Manajemen Risiko mendorong terlaksananya

Risiko Perseroan dan Pengelolaannya

Profil Perseroan

Pengelolaan Risiko secara efektif dengan menggunakan

Sejalan dengan komitmen Direksi Jasa Marga, untuk

Transformasi
Jasa Marga

penerapan proses Manajemen Risiko pada berbagai tingkatan

mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif dan

organisasi dan dalam konteks spesifik Perusahaan. Kerangka

Ikhtisar 2013

efisien maka pada setiap jenjang organisasi Perseroan yaitu

Kerja Manajemen Risiko pada dasarnya merupakan suatu

korporat dan unit bisnis harus menerapkan manajemen

Laporan
Manajemen

sistem manajemen dengan struktur sistem yang membentuk

risiko dengan memperhatikan prioritas dan manfaat tiap

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA), sehingga memudahkan

program kerja/proyek bagi kelangsungan Perseroan.

integrasi sistem Manajemen Risiko pada sistem manajemen

Diharapkan dengan adanya RKAP berbasis risiko, maka

Perseroan yang lainnya.

program-program yang dikerjakan pada tahun 2013

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

memberikan kontribusi bermakna kepada pencapaian


Untuk mendukung efektifitas penerapan manajemen risiko,

target dan keberlangsungan Perseroan.

Jasa Marga telah menyusun beberapa prosedur antara lain:

Tata Kelola
Perusahaan

a) Prosedur Pengelolaan Risiko (PK/PR/01-BMMR).

Jasa Marga membagi tingkat risiko menjadi 3 (tiga) tingkatan,

b) Prosedur Penyusunan RPR dan (PPR PK/PR/02-BMMR).

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

yaitu tinggi, moderat, dan rendah. Identifikasi risiko untuk

c) Prosedur Monitoring Pelaksanaan Tindak Lindung

tahun 2013 dilakukan sesuai dengan hasil review Rencana

(PK/PR/03-BMMR).

Janga Panjang Perusahaan (RJPP) 2013-2017, yang dibagi

d) Prosedur Penyusunan Profil Risiko Perusahaan

menjadi 4 (empat) bidang.

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

(PK/PR/04-BMMR).
e) Prosedur Dokumentasi dan Pelaporan (PK/PR/05-BMMR).

Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing risiko

f ) Prosedur Evaluasi Kejadian Risiko (PK/PR/06-BMMR).

yang telah diidentifikasi oleh Perseroan dan telah disusun


berdasarkan bobot dari masing-masing risiko.
A. Risiko Bidang Pengembangan
Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 Bidang Pengembangan, teridentifikasi beberapa
risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian
sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko
yang perlu mendapat perhatian antara lain:

Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang PENGEMBANGAN


No.

Risiko

Tindak Lindung

1.

Risiko waktu penyelesaian


pengadaan tanah melebihi
rencana.

1. Koordinasi dengan instasi terkait antara lain: Bina Marga, BPJT, BPN,
TPT, P2T, Pemda.
2. Konsinyasi pembayaran di pengadilan.
3. Membuat Legal Drafting untuk meminimalisir potensi klaim.

2.

Risiko waktu penyelesaian


konstruksi melebihi rencana.

1. Penyerahan lahan sebelum bebas 100 %.


2. Memproses penerbitan Surat Ijin Mulai Kerja (SMIK) dari BPJT.
3. Pembentukan tim panel ahli untuk permasalahan kondisi khusus.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

233

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

B. Risiko Bidang Operasional

yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Di

Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran

antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko yang perlu

RKAP 2013 bidang Operasional, teridentifikasi beberapa risiko

mendapat perhatian antara lain:

Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang Operasional


No.

Risiko

Tindak Lindung

1.

Risiko kinerja peralatan untuk pengendalian


pendapatan tol kurang optimal, yaitu peralatan tol
untuk mengukur akurasi pendapatan tol di gerbang
tol kurang optimal.

1. Pemasangan Optical Beam Sensor (OBS) pada gardu tol.


2. Pengimplementasian Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME).

2.

Risiko kerusakan jalan dan jembatan tidak


teridentifikasi secara detail, yaitu kerusakan konstruksi
jalan dan jembatan.

Penelitian jalan dan jembatan pada seluruh ruas jalan tol secara rutin
setiap 2 (dua) tahun dan inspeksi internal secara rutin per tahun.

3.

Risiko stabilitas tanah rendah/area potensi longsor,


yaitu settlement/struktur tanah pada badan jalan/
sekitarnya tidak stabil dan berpotensi terjadinya
kerusakan badan jalan/longsor di lokasi ruas Jalan Tol
Cipularang.

1. Perkuatan lereng dengan bored pile pada ruas Jalan Tol Cipularang.

4.

Risiko kemacetan jalan tol, yaitu kemacetan


kendaraan pengguna jalan tol.

1. Penambahan lajur Cikarang-Cikampek.


2. Penambahan lajur Tanjung Perak-Dupak dan Waru-Porong.
3. Penambahan lajur ruas Pasteur-Kopo Jalur B (KM 127+500 KM
136+000).
4. Penambahan lajur ruas Kopo-Buah Batu Jalur B (KM 136+000 KM
143+000).
5. Penambahan lajur ruas Cibinong-Sentul Selatan Jalur A (KM 27+500
KM 37+000) dan Jalur B (KM 27+500 KM 37+000).

5.

Risiko kenaikan tarif tol terlambat, yaitu


keterlambatan jatuh tempo kenaikan tarif tol.

1. Memenuhi standar pelayanan minimal, sebelum audit BPJT.


2. Menggunakan konsultan independen untuk menilai kecukupan
pemenuhan SPM sebelum dilakukan penilaian oleh BPJT.

2. Untuk timbunan yang tidak terlalu tinggi digunakan retaining wall,


untuk yang di daerah sesar digunakan bored pile.
3. Pengamatan setiap periodik dengan menggunakan alat bantu
instrument lereng (Inclinometer, patok geser dll).

C. Risiko Bidang Keuangan

berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Diantara

Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran

risiko yang telah diidentifikasi, risiko yang perlu mendapat

RKAP 2013 bidang keuangan, teridentifikasi beberapa risiko yang

perhatian antara lain:

Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang Keuangan


No.

Risiko

Tindak Lindung

1.

Risiko kekurangan kas untuk operasi, yaitu


ketersediaan kas untuk keperluan dengan jumlah 1
(satu) bulan ke depan tidak terpenuhi.

1. Melakukan monitoring terhadap proses transfer otomatis Hasil


Pengumpulan Tol (HPT) setiap hari dari rekening Cabang ke Rekening
Kantor Pusat
2. Memonitor kebijakan pelaksanaan Penggunaan Dana Operasi (PDO)
Cabang dan batas waktu maksimum transaksi pembayaran 14 hari
kerja sejak dokumen pembayaran diterima dengan lengkap dan
benar.
3. Mengendalikan pembayaran Dana Kerja Lain (DKL) cabang dengan
batas waktu maksimum 2 (dua) hari sebelum jatuh tempo.

2.

Risiko terlambatnya penyediaan dana investasi, yaitu


ketersediaan dana untuk keperluan pengembangan
usaha sesuai RKAP terlambat terpenuhi.

1. Melakukan Perjanjian Kredit (Standby Loan) dengan Bank dengan


jumlah plafon yang cukup dan dapat ditarik setiap saat.
2. Melakukan koordinasi dengan Unit terkait mengenai jadwal
pembayaran rencana kebutuhan dana investasi.

3.

Risiko hilangnya pokok penempatan dana, yaitu


kehilangan pokok simpanan deposito.

1. Melakukan analisa kesehatan bank.


2. Melakukan penempatan dana berdasarkan analisa Bank Maksimum
Penempatan Deposito (BMPD) dan Batas Portofolio Penempatan
(BPP) secara berkesinambungan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

234

Identitas Perseroan

D. Risiko Bidang SDM dan Lainnya

risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian

Profil Perseroan

Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran

sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko

RKAP 2013 Bidang SDM dan Lainnya, teridentifikasi beberapa

yang perlu mendapat perhatian antara lain:

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang SDM


No.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

1. Mengusulkan dan menyusun skema kompensasi pensiun


dini yang menarik.
2. Evaluasi beban kerja dan pola kerja.

2.

Risiko pembayaran hak-hak karyawan berhenti


tidak sesuai waktu, jumlah dan waktu, yaitu tidak
terpenuhinya sistem pelayanan dan pembayaran hakhak karyawan yang berakhir hubungan kerja dengan
Perseroan.

1. Membuat format laporan untuk analisis.


2. Diusulkan penyempurnaan aplikasi payroll.

3.

Risiko tidak terpenuhinya kebutuhan formasi jabatan,


yaitu risiko pemenuhan kebutuhan SDM terutama
jabatan struktural masih belum terpenuhi.

1. Melakukan asesmen karyawan secara berkala dan


komferhensif.
2. Menyusun sistem manajemen karir.

Pengelolaan
Human Capital

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

Tindak Lindung

Risiko jumlah karyawan melebihi target rasio, yaitu


risiko jumlah karyawan tidak mencapai target
rasio yang telah ditetapkan: rasio jumlah karyawan
(Panjang Jalan : Karyawan) sebesar 1 : 9; rasio
produktifitas (pendapatan Perseroan : karyawan)
sebesar 940 juta; rasio jumlah tenaga kerja (panjang
jalan : tenaga kerja) sebesar 1 : 12,7.

Pengembangan
Proyek Baru

Tata Kelola
Perusahaan

Risiko

1.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Implementasi Program Kerja Manajemen


Risiko Tahun 2013

bisnis setelah program RKAP-nya disetujui oleh Direksi


maka untuk program yang bernilai diatas Rp 5 Milyar
sebelum dilaksanakan unit kerja/bisnis harus membuat

1. Integrasi Manajemen Risiko ke dalam Keseluruhan

RPR program terlebih dahulu.

Proses Bisnis Perseroan


a. Penyusunan RJPP 2013-2017 Bebasis Manajemen
Risiko

d. Penyusunan RKAP 2014 Berbasis Manajemen Risiko


Program penyusunan RJPP 2013-2017 merupakan

Program ini merupakan program rutin tahunan seiring


penyusunan RKAP tahunan sesuai dengan prosedur

program review atas RJPP 2010-2014. Hal ini seiring

penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan

dengan penggantian Visi dan Misi Perseroan. Dalam

Perubahan Pengelolaan Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR.

penyusunan RJPP 2013-2017, Jasa Marga melakukan

Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen risiko

penyusunan RJPP 2013-2017 berbasis Manajemen

dilakukan tahapan sebagai berikut:

Risiko, dilakukan tahapan sebagai berikut:

i. Sosialisasi dan workshop penyusunan Risk Register

i. Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance RJPP

RKAP 2014.

2013-2017.

ii. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko RKAP 2014.

ii. Asesmen risiko RJPP 2013-2017.

iii. Penyusunan Rekomendasi dalam rangka penetapan

iii. Penyusunan tindak lindung risiko RJPP 2013-2017.

RKAP 2014.
iv. Penyusunan Profil Risiko RKAP Tahun 2014.

b. Penyusunan Profil Risiko Tahun 2013


Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen

Program penyusunan Profil Risiko tahun 2013 adalah

risiko, Anak Perusahaan diwajibkan untuk melakukan

penyesuaian Rencana Pengelolaan Risiko setelah

penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko dan melaporkan.

penetapan RKAP 2013, dimana sebelumnya telah disusun

Hal ini dalam rangka memastikan bahwa risiko kegiatan

Rencana Pengelolaan Risiko sebelum ditetapkan RKAP

operasional bisnis di tahun 2014 telah teridentifikasi dan

2013 di Triwulan IV tahun 2012. Proses penyusunan profil

telah disusun rencana tindak lindungnya.

risiko ini sesuai dengan Prosedur Penyusunan Profil Risiko


Perusahaan nomor PK/PR/04-BMMR.

e. Pelaksanaan dan Monitoring Tindak Lindung Risiko


Tahun 2013

c. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko Program


Rencana pengelolaan risiko yang telah ditetapkan dalam

Menindaklanjuti prosedur penyusunan Rencana

Profil Risiko Perseroan tahun 2013, selanjutnya sesuai

Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan Pengelolaan

dengan prosedur monitoring pelaksanaan tindak lindung

Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR, maka setiap unit kerja/

No. PK/PR/03-BMMR maka setiap unit kerja/bisnis harus

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

235

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

melaksanakan tindak lindung dan melakukan monitoring

2. Sosialisasi, Sharing, Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen


Risiko

pelaksanaan tindak lindungnya serta kondisi status risikonya.


Hal ini agar risiko yang telah teridentifikasi dalam Profil Risiko

Dalam rangka meningkatkan kompetensi pengelolaan

Perseroan dapat dimonitor dan diminimalisir

Manajemen risiko, Jasa Marga melakukan sosialisasi ke setiap

i. Pelaksanaan tindak lindung.

unit kerja, melakukan seminar dan sharing Manajemen risiko.

1) Unit Kerja/Bisnis melaksanakan tindak lindung dari


Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan

a. Pelatihan dan sertifikasi Corporate Risk Governance

Pengelolaan Risiko (PPR) RJP, RKAP dan KPI yang telah

Jasa Marga juga telah melaksanakan pelatihan dan seminar

disahkan oleh Direksi.

serta seritifikasi Manajemen Risiko bagi para karyawan

2) Apabila terdapat perubahan program RJP/RKAP, maka

tingkat manajemen dan staf, baik yang diselenggarakan

setiap Unit Kerja/Bisnis melakukan asesmen ulang dan

melalui Internal Perusahaan maupun Eksternal Perusahaan

menyusun Perubahan Pengelolaan Risiko.

bekerjasama dengan para profesional di bidang risiko

ii. Monitoring Pengelolaan Risiko.

misalnya Centre Risk Management Studies (CRMS).

1) Pelaksanaan monitoring meliputi:


a) Pemantauan berkelanjutan oleh para risk owner yang
dilaksanakan sehari-hari.

Pelaksanaan Pelatihan, Seminar dan Sertifikasi


Manajemen Risiko tahun 2013

b) Pengawasan oleh atasan (pimpinan unit kerja/bisnis)

No.

Jenis Pelatihan/Seminar

Peserta

yang dilaksanakan secara berkala.


c) Pengawasan melalui audit internal maupun eksternal

1.

Pelatihan dan sertifikasi


Corporate Risk Governance.
Peserta pelatihan sebanyak
22 orang.

Kepala Divisi/Biro
dan Tim Evaluasi
Pengelolaan Risiko
Perusahaan (EPRP)

2.

Workshop Risk Officer dan


Risk Assessor (Risk Based
Budgeting) sebanyak 41
orang

Unit Kantor Cabang,


Kantor Pusat, dan
Proyek.

yang dilaksanakan secara periodik.


d) Investigasi atas kejadian peristiwa yang berkaitan
dengan Pengelolaan Risiko.
2) Setiap bulan Juli dan Januari, Kepala Unit Kerja/Bisnis
harus melaporkan progress hasil pelaksanaan tindak
lindung ke Direksi melalui Biro Manajemen Mutu dan
Risiko.
iii. Divisi Risk and Quality Management melaksanakan evaluasi

b. Studi Banding Manajemen Risiko

atas efektivitas pelaksanaan Pengelolaan Risiko dan

Jasa Marga melakukan studi banding terhadap

mendokumentasikannya.

perkembangan sistem manajemen risiko dengan ikut


dalam kegiatan roundtable manajemen risiko yang
diselenggarakan oleh Centre Risk Management Studies
(CRMS) setiap 6 (enam) bulan sekali. Roundtable Risk

realisasi pelaksanaan Tindak Lindung

Management merupakan suatu ajang tukar pengalaman

110

dan tukar pikiran antara praktisi dan profesional di


bidang Manajemen Risiko di Indonesia, terutama untuk

100
% Realisasi

saling mengasah kemahiran dan pengetahuan mereka


dalam bagaimana mengelola risiko melalui paparan dari

90

narasumber dan diskusi antar/dengan peserta.


80

Beberapa roundtable yang diikuti pada tahun 2013


70
60

1. Manajemen Risiko dan Penciptaan Nilai bagi Perusahaan


(Mengembangkan Budaya Sadar Risiko Pada Perusahaan) di
2008

2009

2010

2011

2012

United Tractor

2013

Realisasi

100

94

92

88

89

88

2. Enterprise Risk Management and its integration di

Target

100

70

85

85

80

80

PT Askes
3. Pembuatan Aplikasi Manajemen Risiko Berbasis Web

Rencana Pengelolaan Risiko dibuat oleh masing-masing Unit


Kerja, Cabang dan Anak Perusahaan, yang dikirim ke Divisi
Risk and Quality Management untuk dilakukan evaluasi
sebagai bahan penyusunan Profil Risiko Perseroan. Tujuan dari

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

236

Mendapatkan data atas gap dan gambaran

Identitas Perseroan

pembuatan aplikasi manajemen risiko adalah sebagai

Profil Perseroan

media yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan

Transformasi
Jasa Marga

administratif pengelolaan risiko (penyusunan RPR,


monitoring dan lain-lain) sehingga proses pengelolaan

Mendapatkan Rekomendasi (Strength dan Opportunity

Ikhtisar 2013

risiko menjadi lebih efisien serta mempunyai data base

for Improvement (OFI)) dan sekaligus mendapatkan

Laporan
Manajemen

dan pelaporan pengelolaan risiko yang lebih mudah dan

arah dan saran perbaikan dalam rangka implementasi

cepat yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

manajemen risiko ke depan.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Marga.

4. Pengukuran Efektifitas Implementasi Manajemen

Pengembangan
Proyek Baru

sejauhmana implementasi manajemen risiko di Jasa

Jasa Marga melakukan program pengukuran efektifitas

Risiko

implementasi manajemen risiko setiap 2 (dua) tahun sekali

Untuk memastikan bahwa Manajemen Risiko efektif

dengan harapan dalam selang pengukuran perbaikan atas

dan menunjang kinerja organisasi, maka Jasa Marga

pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko

Tata Kelola
Perusahaan

telah melakukan Pengukuran Tingkat Kematangan (Risk

dapat ditindaklanjuti secara berkesinambungan.

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

independen. Program ini merupakan pengukuran

Pengelolaan
Human Capital

Maturity) dalam Pengelolaan Risiko oleh konsultan

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

Berbeda dengan tahun 2011, model yang digunakan

efektifitas implementasi manajemen risiko, dalam rangka

untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat maturitas

memberikan arah perbaikan terhadap sistem manajemen

manajemen risiko pada tahun 2013, memiliki 5 (lima)

risiko yang sedang dilaksanakan di Jasa Marga, dengan

tingkat yang menggambarkan kompetensi perusahaan

tujuan sebagai berikut:

dalam menerapkan manajemen risiko dan 6 Atribut

Laporan Keuangan
Konsolidasian

Pengukuran.
MODEL PENGUKURAN MATURITAS MANAJEMEN RISIKO
TINGKATAN

AWAL (INITIAL)
LEVEL 1

PEMULA (BEGINNER)
LEVEL 2

KOMPETEN (CAPABLE)
LEVEL 3

MAHIR (PROFICIENT)
LEVEL 4

PEMIMPIN (LEADER)
LEVEL 5

ATRIBUT
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO (RISK MANGEMENT PRINCIPLES)
PROSES (PROCESS)
APLIKASI (APPLICATION)
PENGALAMAN (APPLICATION)
BUDAYA (CULTURE)

Pencapaian Positif Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan

4. Aplikasi manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero)

Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga tahun 2013:

Tbk masih belum konsisten digunakan dan hanya

1. Dalam lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sudah

mencakup bisnis atau proyek utama saja, manajemen

terdapat beberapa Pemahaman / Kesadaran terhadap


risiko.
2. Proses manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk

risiko masih didorong oleh proses, dan dilaksanakan


dengan sumber daya yang tidak mencukupi.
5. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin di PT

masih belum konsisten, belum terdapat pembelajaran

Jasa Marga (Persero) Tbk sudah dijadikan sebagai

dari pengalaman, dan masih menggunakan

role model untuk mengaplikasikan manajemen risiko

Pendekatan yang umum.


3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Memiliki pengalaman
Manajemen Risiko yang cukup memadai.

secara konsisten di seluruh organisasi.


6. Telah ada peningkatan pemahaman terhadap
prinsip manajemen risiko dan sebagian kecil prinsip
manajemen risiko telah mulai diterapkan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

237

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga berdasarkan atribut
Karakter

Nilai

Maturity Level

Budaya

3,20

Kompeten

Level 3

Proses

3,00

Kompeten

Level 3

Pengalaman

3,00

Kompeten

Level 3

Aplikasi

3,00

Kompeten

Level 3

Kepemimpinan

3,00

Kompeten

Level 3

Prinsip

3,50

Kompeten

Level 3

Tingkat Maturitas

3,12

Kompeten

Level 3

Profil VP Risk and Quality Management


Satria Ganefanto
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1993. Menjabat sebagai VP Risk and Quality Management
berdasarkan Surat Keputusan No. 017/AA.P-6a/2013 tanggal 08 Februari 2013.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik Parahyangan Bandung pada tahun
1988 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 2006.
Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Pelaksanaan
Pemeliharaan Cabang Jagorawi (2010-2011) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan dan
Pengendalian Mutu Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol (2009-2010).
Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

238

Identitas Perseroan

Perkara Penting yang Dihadapi

perkara penting yang dihadapi Jasa Marga merupakan


perkara perdata. Berdasarkan jenis pokok perkara yang

Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga

Perkara Penting adalah permasalahan hukum yang dihadapi

dihadapi, perkara penting Jasa Marga dapat dikelompokkan


menjadi Perkara Tanah, Perkara Korporasi, Perkara Hubungan

Ikhtisar 2013

Jasa Marga selama periode tahun laporan dan telah diajukan


melalui proses hukum baik melalui jalur Pengadilan ataupun

Industrial, dan Perkara Lain-Lain.

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Arbitrase. Sementara Nilai Gugatan merupakan nilai tuntutan


ganti rugi yang diajukan kepada Perseroan sebagai pihak

Atas perkara-perkara hukum di bawah ini, Jasa Marga

tergugat atau nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh

berpendapat bahwa hasil dari kelanjutan pemeriksaan

Perseroan sebagai pihak penggugat, baik kerugian materiil

atau keputusan pengadilan tersebut tidak akan membawa

maupun imateriil.

dampak material bagi Perseroan atau entitas anak Perseroan.


Berdasarkan estimasi Manajemen untuk menyelesaikan

Sebagai perusahaan pioneer di bidang jalan tol, Jasa Marga

perkara-perkara tersebut maka Jasa Marga menganggarkan

terlibat dalam berbagai kasus hukum, yang memposisikan

dana untuk penyelesaian perkara sebesar Rp 7.140.168.600,-

Jasa Marga baik sebagai Penggugat, Tergugat, ataupun

pada RKAP tahun 2013.

sebagai Turut Tergugat. Selama tahun 2013, keseluruhan


Perkara penting yang dihadapi Perseroan antara lain adalah

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

sebagai berikut:

Perkara Tanah
KASUS RAHMAN ISA
Perkara No.:

558/Pdt/2012/PT. Bdg

Lembaga:

Pengadilan Tinggi Bandung

Para Pihak:

Pembanding dahulu Penggugat:

Rahman Isa

Terbanding I dahulu Tergugat I:


Terbanding II dahulu Tergugat II:
Terbanding III dahulu Tergugat III:
Terbanding IV dahulu Tergugat IV:
Terbanding V dahulu Tergugat V:
Terbanding VI dahulu Tergugat VI:
Terbanding VII dahulu Tergugat VII:
Terbanding VIII dahulu Tergugat VIII:
Terbanding IX dahulu Tergugat IX:
Terbanding X dahulu Tergugat X:
Terbanding XI dahulu Tergugat XI:
Terbanding XII dahulu Tergugat XII:

Jasa Marga
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan
Umum
Roekiyono
Affandie
H. Aep
Walikota Bekasi
Kepala Kantor Pertanahan Bekasi
Camat Bekasi Selatan
Camat pondok Gede
Lurah Jakamulya Kecamatan Bekasi Selatan
Lurah Jatibening
PT Pelangi Buana Utama

Nilai Gugatan:

Rp 23.100.000.000,00 (dua puluh tiga miliar seratus juta rupiah)

Pokok Perkara:

Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 30.130 m2 terletak di Jalan Tol JakartaCikampek km 9 (dari arah Gerbang Tol Jatibening).

Status Perkara:

Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 13 Desember 2012. Inti putusannya adalah
permohonan Banding Rahman Isa tidak dapat diterima (Inkracht per tanggal 16 Juli 2013).

Upaya Manajemen:

Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya
penyelesaian.

Pengaruh Perkara terhadap


Perseroan:

Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

239

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

KASUS ACINTYA ANGGITA DEWI


Perkara No.:
1116 K/ Pdt/ 2011
Lembaga:
Mahkamah Agung
Para Pihak:
Penggugat:
Acintya Anggita Dewi
Tergugat I:
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum
Tergugat II:
Jasa Marga
Tergugat III:
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Selatan
Tergugat IV:
Walikota Jakarta Selatan
Tergugat V:
Hidayat Nur Utomo
Tergugat VI:
Tjoeng Andi Anthony
Tergugat VII:
Poltak Hasudungan Malauw
Nilai Gugatan:
Rp 90.625.600.000,00 (sembilan puluh miliar enam ratus dua puluh lima juta enam ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan terkait dengan kepemilikan lahan seluas 11.300 m di Jalan Tol JORR Ruas W2 Selatan.
Status Perkara:
Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 01 Februari 2012 dengan putusan Menolak permohonan
Kasasi dari Acintya Anggita Devi.
Upaya Manajemen:
Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap
Tidak berpengaruh.
Perseroan:
KASUS ONIH BINTI RIDI
Perkara No.:
Lembaga:
Para Pihak:
Nilai Gugatan:
Pokok Perkara:
Status Perkara:
Upaya Manajemen:
Pengaruh Perkara terhadap
Perseroan:

205/Pdt.G/2012/Jkt.Sel
Mahkamah Agung
Penggugat:
Urip bin Nasar dan Onih binti Ridi
Tergugat:
Jasa Marga
Rp 13.892.624.000,00 (tiga belas miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta enam ratus dua puluh empat
ribu rupiah).
Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 9.164 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.
Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 15 Juli 2013, inti putusannya adalah
Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Hingga saat ini, Penggugat sedang melakukan Banding.
Jasa Marga telah mengajukan Kontra Memori Banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 18
Oktober 2013.
Tidak berpengaruh.

KASUS SRI SUPARTINI


Perkara No.:

490 PK.Pdt/2007

Lembaga:

Mahkamah Agung

Para Pihak:

Penggugat:

Sri Supartini Cs.

Tergugat I:

Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Tangerang

Tergugat II:

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil)

Tergugat III:

Jasa Marga

Nilai Gugatan:

Rp 20.140.000.000,00 (dua puluh miliar seratus empat puluh juta rupiah)

Pokok Perkara:

Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 65.600 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.

Status Perkara:

Perkara pada tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 03 Juli 2008. Inti putusannya adalah
permohonan PK Jasa Marga tidak dikabulkan.

Upaya Manajemen:

Hingga saat ini Jasa Marga masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengajukan
gugatan perlawanan.

Pengaruh Perkara terhadap


Perseroan:

Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

240

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

KASUS AMSIR BIN SINAN


Perkara No.:

29PK/PDT/2011

Lembaga:

Mahkamah Agung

Para Pihak:

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Penggugat:

M. Amsir Bin Sinan Cs.

Tergugat I:

Jasa Marga

Tergugat II:

Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum

Tergugat III:

Kepala Desa Pondok Ranji

Tergugat IV:

Sekretaris Desa Pondok Ranji

Tergugat V:

Camat Ciputat

Tergugat VI:

Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangerang

Tergugat VII:

Kantor Pajak Tangerang

Tergugat VIII:

Bupati Tangerang

Tergugat IX:

PT Jaya Realestate

Tergugat X:

PT Sinar Hidayat Utama

Tergugat XI:

Tuan Insan Hartiwo

Nilai Gugatan:

Rp 25.020.000.000,00 (dua puluh lima miliar dua puluh juta rupiah).

Pokok Perkara:

Gugatan terkait kepemilikan lahan seluas 14.380 m2 yang terletak di Jalan Tol JORR Ruas
Ulujami-Pondok Aren.

Status Perkara:

Perkara di tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 17 Mei 2013. Inti putusannya
adalah Permohonan PK Amsir Cs ditolak.

Upaya Manajemen:

Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya
penyelesaian.

Pengaruh Perkara terhadap


Perseroan:

Tidak Berpengaruh

KASUS DIMYATI
Perkara No.:

No. 605/PDT/2012/PT.Bdg

Lembaga:

Pengadilan Tinggi Bandung

Para Pihak:

Pembanding semula Penggugat:

Dimyati Bin Syairih

Terbanding I semula Tergugat:

Affandie

Terbanding II semula Turut Tergugat I:

Roekiyono

Terbanding III semula Turut Tergugat II:

Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum Cq.


Direktur Jenderal Binamarga Cq. Pelaksana Proyek
Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol JORR Cikunir
Seksi I

Terbanding IV semula Turut Tergugat III:

Pemerintah RI Cq. Menteri Dalam Negeri Cq.


Gubernur Provinsi Jawa Barat Cq. Walikota Bekasi

Nilai Gugatan:

Rp 27.074.800.000,00 (dua puluh tujuh miliar tujuh puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah).

Pokok Perkara:

Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 21.080 m2 yang digunakan untuk Simpang Susun
Cikunir Jalan Tol JORR Ruas E1.

Status Perkara:

Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 28 Januari 2013. Inti putusannya adalah
permohonan Banding Dimyati tidak dapat diterima.

Upaya Manajemen:

Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya
penyelesaian.

Pengaruh Perkara terhadap


Perseroan:

Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

241

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

SABAR HUTAURUK
Perkara No.:

66/Pdt.G/2013/PN.Bgr

Lembaga:

Pengadilan Negeri Bogor

Para Pihak:

Penggugat:

Sabar Hutauruk

Tergugat I:

Acintya Anggita Devi

Tergugat II:

Jasa Marga

Tergugat III:

Bina Marga

Tergugat IV:

P2T Jakarta Selatan

Tergugat V:

Hidayat Nur Utomo

Tergugat VI:

Tjoeng Andy Anthony

Tergugat VII:

Bidang Poltak Hasudungan Malauw

Tergugat VIII:

H. Abdullah Jufri

Turut Tergugat I:

Kantor Pertanahan Jakarta Selatan

Turut Tergugat II:

John Leonard Waworuntu

Nilai Gugatan:

Rp 87.096.300.000,00 (delapan puluh tujuh miliar sembilan puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah).

Pokok Perkara:

Sabar Hutauruk mengklaim belum menerima uang pembayaran atas ganti rugi tanah milik Achmad
Prapto sebagaimana yang telah dijanjikan Achmad Prapto kepada Sabar Hutauruk.

Status Perkara:

Sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Bogor.

Upaya Manajemen:

Melakukan koordinasi, mengumpulkan dokumen/bukti yang diperlukan serta menunjuk konsultan


untuk menangani perkara.

Pengaruh Perkara terhadap


Perseroan:

Tidak berpengaruh.

KASUS MUSTAFA RAHMAN


Perkara No.:

1173 K/PDT/2012

Lembaga:

Mahkamah Agung

Para Pihak:

Tergugat I

Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah (Departemen


Pekerjaan Umum)

Tergugat II:

Walikota Jakarta Timur

Tergugat III:

Jasa Marga

Penggugat:

Mustafa Rahman

Nilai Gugatan:

Rp 17.775.000.000,00 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah).

Pokok Perkara:

Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 6.670 m2 yang terkena Jalan Tol JORR E1.

Status Perkara:

Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 21 Oktober 2013. Inti putusannya adalah permohonan
Kasasi dari Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Walikota Jakarta Timur ditolak.

Upaya Manajemen:

Jasa Marga telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali terhadap putusan dimaksud tanggal 12
Desember 2013.

Pengaruh Perkara terhadap


Perseroan:

Tidak Berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

242

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

KASUS BENUA CHANDRA


Perkara No.:

No. 704 K/Pdt/2007

Lembaga:

Mahkamah Agung RI

Para Pihak:

Penggugat

Benua Chandra

Tergugat I:

Jasa Marga

Tergugat II:

Direktorat Jenderal Bina Marga

Tergugat III:

Direktorat Pembinaan Jalan Kota

Tergugat IV:

Gubernur Provinsi Sumatera Utara

Tergugat V:

Kepala Dinas Jalan dan Jembatan

Tergugat VI:

Ketua Badan Pembangunan Daerah Provinsi


Sumatera Utara

Tergugat VII:

Direktur PT Perkebunan Nusantara II

Tergugat VIII:

Kepala Kantor Wilayah Nadam Pertanahan Nasional


Propinsi Sumatera Utara

Tergugat IX

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

Tergugat X

Direktur PT Kawasan Industri Medan

Tergugat XI

Bupati Kabupaten Deli Serdang

Tergugat XII

Camat Kecamatan Percut Sei Tuan

Tergugat XIII

Kepala Desa Saentis

Tergugat XIV

Tansri Chandra

Tergugat XV

Nazaruddin

Tergugat XVI

Liberti Manurung

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Nilai Gugatan:

Rp 12.882.400.000,00 (dua belas miliar delapan ratus delapan puluh dua juta
empat ratus ribu rupiah).

Pokok Perkara:

Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 3.603 m2 yang terkena Kantor
dan Gerbang Tol Mabar pada Jalan Tol Belmera.

Status Perkara:

Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 26 September 2007. Inti


putusannya adalah menolak permohonan Kasasi Jasa Marga.

Upaya Manajemen:

Jasa Marga telah mengajukan Peninjauan Kembali ke MA melalui PN Lubuk


Pakam, dan sampai dengan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di MA.

Pengaruh Perkara terhadap


Perseroan:

Tidak Berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

243

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Kasus Korporasi
KASUS TIRTOBUMI II
Perkara No.:

180/PDT/2013/PT.DKI

Lembaga:

Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Para Pihak:

Penggugat:

PT Tirtobumi

Tergugat:

Jasa Marga

Turut Tergugat:

Menteri Pekerjaan Umum

Nilai Gugatan:

Rp 1.247.567.000.000,00 (satu triliun dua ratus empat puluh tujuh miliar lima ratus enam puluh tujuh
juta rupiah).

Pokok Perkara:

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Tirtobumi kepada Jasa Marga dengan dasar Jasa Marga tidak
melaksanakan Putusan BANI.

Status Perkara:

Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 15 Juli 2013. Inti putusannya mengabulkan
permohonan banding Jasa Marga dan Menteri Pekerjaan Umum.

Upaya Manajemen:

Hingga saat ini Jasa Marga belum menerima salinan resmi pernyataan kasasi dari Penggugat.
Walau demikian Jasa Marga tetap memonitor kelanjutan perkara pada proses beracara pengadilan
selanjutnya.

Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:

Tidak berpengaruh.

KASUS PELEBARAN JALAN TOL RUAS CIKAMPEK-CIBITUNG (BTS 1)


Perkara No.:

240 K/Pdt/2011

Lembaga:

Mahkamah Agung

Para Pihak:

Dalam konpensi:
Pemohon Kasasi I:

Jasa Marga

Termohon Kasasi I:

PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)

Dalam gugatan rekonpensi:


Pemohon Kasasi II:

PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)

Termohon Kasasi II:

Jasa Marga

Nilai Gugatan:

a. Nilai tuntutan Jasa Marga Rp 583.053.000.000,00 (lima ratus delapan puluh tiga miliar lima puluh
tiga juta rupiah).
b. Nilai tuntutan BTS (dalam rekonpensi) Rp 4.827.233.000.000,00 (empat triliun delapan ratus dua
puluh tujuh miliar dua ratus tiga puluh tiga juta rupiah).

Pokok Perkara:

Gugatan Jasa Marga atas BTS terkait Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas
Cikampek-Cibitung No. 109 tanggal 16 Oktober 2002.

Status Perkara:

Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 24 Juli 2012. Inti putusannya adalah permohonan
Kasasi Jasa Marga dan BTS tidak dikabulkan.

Upaya Manajemen:

Jasa Marga telah melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali pada tanggal 09 Oktober 2013.

Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:

Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

244

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Kasus Hubungan Industrial


KASUS PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BANDUNG
Perkara No.:

116/G/2013/
PHI/PN.Bdg

Lembaga:

Pengadilan Hubungan Industrial Bandung

Para Pihak:

Penggugat 1:

Cecep Cahyadi, A.Md

Penggugat 2:

Teuku Fadil, BE

Penggugat 3:

Iwan Hitapermana

Penggugat 4:

Nursamsu

Penggugat 5:

Tommy Afief Noor

Penggugat 6:

Dasep Mahmudin

Penggugat 7:

Diki Syarif Bachtiar

Penggugat 8:

Iif Faidullah

Penggugat 9:

Ina Mardiah

Penggugat 10:

Arif Rakhman Hakim

Penggugat 11:

Eko Sukmana Purabaya

Penggugat 12:

A. A. Riswanto

Penggugat 13:

Deden Gumilar

Penggugat 14:

Agus Setiawan

Tergugat:

Jasa Marga

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Nilai Gugatan:

Tuntutan gaji dan tunjangan hari raya sebesar Rp 503.011.056,00 (lima ratus tiga juta
sebelas ribu lima puluh enam rupiah).

Pokok Perkara:

Gugatan mantan karyawan Cabang Purbaleunyi di Pengadilan Hubungan Industrial


Bandung.

Status Perkara:

Sedang dalam proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.

Upaya Manajemen:

Memonitor proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.

Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:

Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

245

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Kasus Lain-Lain
KASUS KECELAKAAN GERBANG TOL DUKUH 2
Perkara No.:

132/Pdt.G/ 2012/PN.Jkt Tim

Lembaga:

Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Para Pihak:

Penggugat:

Budiyanto Sutanto

Tergugat:

Jasa Marga

Nilai Gugatan:

Rp 10.450.218.000,00 (sepuluh miliar empat ratus lima puluh juta dua ratus delapan belas ribu
rupiah)

Pokok Perkara:

Gugatan Budiyanto Sutanto dilatarbelakangi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Gerbang
Tol Dukuh 2 pada tanggal 09 Juni 2011 yang mengakibatkan petugas pengumpul tol (Zakaria)
meninggal dunia akibat tertabrak mobil Budiyanto Sutanto. Budiyanto Suyanto telah dinyatakan
bersalah berdasarkan putusan pidana No. 1444/Pid.B/2011/PN.Jkt.Tim tanggal 06 Desember 2011.

Status Perkara:

Perkara telah diputus tanggal 13 Juni 2013. Inti putusannya adalah gugatan Budiyanto Suyanto
ditolak.

Upaya Manajemen:

Saat ini Jasa Marga masih melakukan proses Banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:

Tidak berpengaruh.

KASUS THAMRIN TANJUNG


Perkara No.:

51/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Tim

Lembaga:

Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Para Pihak:

Penggugat:

Ir. Thamrin Tanjung

Tergugat I:

PT Hutama Karya (HK)

Tergugat II:

Jasa Marga

Tergugat III:

Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum

Turut Tergugat:

Kejaksaan Agung RI

Nilai Gugatan:

Rp 472.830.000.000,- (empat ratus tujuh puluh dua miliar delapan ratus tiga puluh juta rupiah).

Pokok Perkara:

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan Thamrin Tanjung kepada HK, Jasa Marga,
Menteri Pekerjaan Umum dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat terkait eksekusi Jalan Tol JORR S
berdasarkan Putusan No. 720 K/Pid/2001.

Status Perkara:

Perkara telah diputus tanggal 30 September 2013. Inti putusannya adalah gugatan Thamrin
Tanjung tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut Penggugat tidak mengajukan banding.

Upaya Manajemen:

Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya
penyelesaian.

Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:

Tidak berpengaruh.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

246

Identitas Perseroan

Perkara di Anak Perusahaan

Profil Perseroan

Sepanjang tahun 2013, tidak ada perkara hukum yang dihadapi oleh Anak Perusahaan

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

maupun terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan.

Perkara di Anak Perusahaan per 31 Desember 2013


No.

Nama Anak Perusahaan

Ada/Tidak ada
Perkara

Nilai Gugatan

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

1.

PT Jalantol Lingkarluar Jakarta


(Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road)

Tidak Ada

Tidak Ada

Pengembangan
Proyek Baru

2.

Tidak Ada

Tidak Ada

Pengelolaan
Human Capital

PT Marga Lingkar Jakarta


(Jalan Tol JORR W2 Utara)

3.

PT Marga Sarana Jabar


(Jalan Tol Bogor Outer Ring Road)

Tidak Ada

Tidak Ada

Tata Kelola
Perusahaan

4.

PT Marga Kunciran Cengkareng


(Jalan Tol Cengkareng-Kunciran)

Tidak Ada

Tidak Ada

5.

PT Marga Trans Nusantara


(Jalan Tol Kunciran-Serpong)

Tidak Ada

Tidak Ada

6.

PT Marga Trans Jateng


(Jalan Tol Semarang-Solo)

Tidak Ada

Tidak Ada

7.

PT Marga Nujyasumo Agung


(Jalan Tol Surabaya-Mojokerto)

Tidak Ada

Tidak Ada

8.

PT Trans Marga Jatim Pasuruan


(Jalan Tol Gempol-Pasuruan)

Tidak Ada

Tidak Ada

9.

PT Jasamarga Bali Tol


(Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa)

Tidak Ada

Tidak Ada

10.

PT Marga Bumi Adhika Raya


(Jalan Tol Gempol-Pandaan)

Tidak Ada

Tidak Ada

11.

PT Sarana Marga Utama

Tidak Ada

Tidak Ada

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Perkara yang Dihadapi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi


Selama tahun 2013, tidak ada perkara yang dihadapi oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.

Informasi tentang Sanksi Adminsitratif


Selama tahun 2013 tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan oleh Otoritas Pasar Modal atau otoritas lainnya kepada
Jasa Marga, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

247

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Kode Etik dan Budaya


Perusahaan

Perilaku (Code of Conduct) Jasa Marga yang merupakan bagian dari implementasi GCG
yang diharapkan dapat menjadi landasan dalam melaksanakan tugas bagi seluruh jajaran
Manajemen dan Insan Jasa Marga, melalui Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17

Etika dan budaya merupakan landasan

Desember 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct).

penerapan GCG di Jasa Marga, mengingat


bahwa organisasi tidak lain adalah terdiri

Pedoman Perilaku (Code of Conduct) merupakan acuan bagi seluruh Insan Perseroan mulai

dari orang-orang di dalamnya. Dalam

dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan dalam bekerja dan berinteraksi dengan

mengelola GCG, maka penerapan GCG

segenap stakeholders Perseroan. Dengan nilai-nilai pokok Perseroan dan melaksanakan Pedoman

tidak dapat dipisahkan dari menjalankan

Perilaku Perseroan secara konsisten seluruh Insan Jasa Marga, dimanapun ia berada dan bekerja

bisnis yang beretika dan membentuk

senantiasa mendukung terlaksananya Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang pada akhirnya akan

kesadaran Perseroan dan karyawan yang

meningkatkan citra perusahaan (corporate image) bagi seluruh stakeholders-nya.

memiliki kepekaan tanggung jawab sosial


kepada masyarakat agar tidak terjadi

Pokok-pokok Kode Etik

benturan kepentingan dan benturan

Pedoman perilaku Perseroan mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit

kepada peraturan perundangan yang ada.

sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh Insan Jasa Marga.

Kode Etik

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan dalam Pedoman Perilaku

Dalam pengembangan GCG, Jasa Marga

(Code of Conduct) adalah:

telah merumuskan berbagai kebijakan


PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
Berdasarkan Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tentang
Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

yang menyangkut etika perusahaan. Jasa


Marga mengupayakan penerapan standar
etika terbaik dalam menjalankan segenap

PRINSIP GCG
Transparansi, Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Kemandirian dan Kewajaran

aktivitas bisnisnya sesuai dengan Visi,


Misi, dan budaya yang dimiliki melalui
implementasi Etika Usaha dan Etika Kerja.

1.

Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa

2.
3.

hubungan yang baik dengan pemangku


kepentingan dan peningkatan nilai

4.

Pemegang Saham dalam jangka panjang


hanya dapat dicapai melalui integritas
bisnis dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan

5.

sebagaimana tercantum dalam Etika Usaha


dan Etika Kerja.
Pedoman Perilaku
Perseroan telah mempunyai standar kode
etik atau yang lebih dikenal dengan Pedoman
Perilaku sejak tahun 2010. Pedoman Perilaku
tersebut disusun untuk melaksanakan
pengelolaan perusahaan yang baik dan benar
sehingga diperlukan suatu pedoman yang
bertujuan untuk membentuk dan mengatur

6.

kesesuaian tingkah laku sehingga mencapai


penerapan GCG yang konsisten sebagai
budaya Perseroan yang memaksimalkan
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik sehingga tercapainya
Visi dan Misi Perseroan.
Dengan semangat perubahan, telah
dilakukan revisi terhadap buku Pedoman

7.

ETIKA BISNIS
Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang
Undangan
Penanganan Gratifikasi
Kepedulian Terhadap Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Pemberian Kesempatan yang Sama kepada
Karyawan untuk Mendapatkan Pekerjaan,
Promosi dan Pemberhentian Kerja
Standar Etika dalam Berhubungan dengan
Stakeholders:
a. Hubungan dengan Insan Jasa Marga
b. Hubungan dengan Pemerintah
c. Hubungan dengan Pemegang Saham
d. Hubungan dengan Pengguna Jalan Tol
dan Pelanggan Lainnya
e. Hubungan dengan Mitra Usaha
f.
Hubungan dengan Pesaing
g. Hubungan dengan Kreditur/Investor
h. Hubungan dengan Pemasok/Kontraktor
i.
Hubungan dengan Masyarakat dan
Lingkungan Sekitar
j.
Hubungan dengan Media Massa
k. Hubungan dengan Anak Perusahaan
Standar Etika Jajaran Manajemen dan
Karyawan
a. Perilaku Sebagai Atasan terhadap
Bawahan
b. Perilaku Sebagai Bawahan terhadap
Atasan
c. Perilaku Sebagai Rekan Kerja
Hak Atas Kekayaan Intelektual (Intellectual
Property Rights)

ETIKA/TUNTUTAN PERILAKU
INSAN JASA MARGA
1. Komitmen Insan Jasa Marga
2. Menjaga Nama Baik
Perseroan
3. Menjaga Hubungan Baik
antar Insan Jasa Marga
4. Menjaga Kerahasiaan
Perusahaan
5. Menjaga dan Menggunakan
Aset Perseroan
6. Menjaga Keselamatan,
Kesehatan dan Lingkungan
Kerja
7. Perilaku Asusila, Narkotika,
Obat Terlarang, Perjudian
dan Merokok
8. Melakukan Pencatatan
Data Perusahaan dan
Penyusunan Laporan
9. Menghindari Terjadinya
Konflik Kepentingan Pribadi
(Insider Trading)
10. Penanganan Gratifikasi
11. Tidak Memanfaatkan Posisi
untuk Kepentingan Pribadi
(Benturan Kepentingan)
12. Aktivitas Politik

Setiap Insan Jasa Marga telah menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen
penerapan GCG dalam operasional Perseroan. Adapun persentase penandatanganan
komitmen code of conduct oleh Insan Jasa Marga adalah sebanyak 100%.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

248

Identitas Perseroan

Sosialisasi dan Upaya Penegakan Pedoman Perilaku

Profil Perseroan

Pedoman Perilaku diungkapkan dan/atau disebarkan kepada semua Insan Jasa Marga melalui berbagai media yang dimiliki

Transformasi
Jasa Marga

Perseroan, termasuk melalui teknologi informasi yang dapat diakses oleh semua pegawai dengan mudah setiap saat. Secara

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

periodik, kepada segenap Insan Jasa Marga disampaikan melalui media Memo dan/atau Surat Edaran dari Direksi tentang
pelaksanaan etika bisnis.
Pada tahun 2013, upaya penegakan Pedoman Perilaku dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Membuat pernyataan kepatuhan dan Pakta Integritas seluruh Insan Jasa Marga.
2. Menginformasikan setiap langkah-langkah strategis Perseroan maupun hasil kinerja Perseroan secara akurat dan tepat
waktu serta menyediakan media informasi Perseroan yang mudah diakses oleh seluruh Pemangku Kepentingan.
3. Senantiasa memenuhi (comply) terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan proses bisnis
Perseroan.

Tata Kelola
Perusahaan

4. Menjalankan usaha secara prudent dan pengelolaan risiko bisnis yang baik melalui analisis risiko yang tersistem.

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

6. Memperlakukan para Pemangku Kepentingan secara adil dan setara yang tercermin dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan.

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

5. Menolak secara tegas, dengan tata krama yang baik, segala intervensi yang merugikan Perseroan.
7. Senantiasa menginformasikan kepada Pemangku Kepentingan mengenai komitmen dan konsistensi Jasa Marga dalam
menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui berbagai sarana komunikasi.

Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

budaya perusahaan

pengembangan jangka panjang perusahaan dimana potensi


bisnis jalan tol untuk masa yang akan datang masih besar,

Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan (Corporate

serta untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan maka Tata Nilai

Culture) yang Dimiliki Perseroan

Perseroan pada tahun 2013 diubah menjadi: Jujur, Sigap,

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan berhasil

Mumpuni, dan Respek. Empat Nilai inilah yang menjadi

dilaksanakan apabila disokong oleh budaya perusahaan

landasan dalam interaksi Insan Jasa Marga dengan para

yang kuat. Pendekatan internalisasi budaya dilakukan melalui

stakeholders.

intervensi pada ketiga aspek yaitu kepemimpinan, sistem


dan karyawan. Dengan pendekatan tersebut, budaya Jasa

Tata Nilai ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi

Marga selain tertulis dalam kebijakan dan prosedur, juga

dengan Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01

menjadi suatu disiplin (soft skills) yang dipraktikkan oleh

Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.

Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan


pekerjaan sehari-hari.

Pokok-pokok Budaya Perusahaan


Budaya perusahaan yang menjadi landasan dalam interaksi

Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang

Insan Jasa Marga dengan para stakeholders, yang lebih dikenal

lebih dikenal dengan sebutan Tata Nilai Perusahaan.

dengan Tata Nilai Perseroan dapat dijabarkan sebagai berikut:

Untuk menyesuaikan dengan arah pertumbuhan dan

J
S
M
R

JUJUR
Jasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan
kepentingan.
SIGAP
Jasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif
serta tetap mengedepankan kehati-hatian.
MUMPUNI
Jasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif.
RESPEK
Jasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi.

Sosialisasi Tata Niliai Budaya Perusahaan


Tata Nilai tersebut secara terus menerus disosialisasikan epada segenap Insan Jasa Marga (Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan
Perseroan, Karyawan yang ditugaskan di anak perusahaan dan instansi lainnya serta personil lainnya yang secara langsung
bekerja untuk dan atas nama Perseroan).Penyebaran dan sosialisasi tata nilai ini dilakukan melalui situs internal dan eksternal
Perseroan, penayangan slide tata nilai di setiap kegiatan pelatihan ataupun rapat, pemasangan baner di tempat-tempat
strategis di Perseroan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

249

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH


KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN
(MSOP/ESOP)

Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam Proses Privatisasi

Program MSOP/ESOP Jasa Marga

Sekretaris Direksi Perseroan yang tercatat dalam Administrasi

Di Jasa Marga tidak terdapat program MSOP/ESOP, namun


Perseroan memiliki Program Penjatahan Saham Karyawan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk., peserta program ESA adalah


Karyawan Tetap, Direksi, Dewan Komisaris yang bukan Komisaris
Independen, Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan, dan Staf
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Perseroan
pada tanggal 31 Oktober 2007.

(Employee Stock Allocation ESA). Tujuan utama program ini


adalah agar karyawan memiliki sense of belonging yang dapat

Harga Exercise

memacu produktifitas kerja, sehingga berdampak pada kinerja

Karena merupakan Program ESA, maka tidak ada harga

korporasi secara keseluruhan dan bermuara pada peningkatan

exercise. Harga saham pada saat IPO adalah sebesar Rp 1.700

nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh para stakeholder.

per lembar saham.

Program ESA terdiri dari:

Perlakuan yang Sama Terhadap Seluruh


Pemegang Saham

1. Saham Bonus

Komisaris (selain Komisaris Independen), Direksi dan seluruh


karyawan tetap Jasa Marga yang memenuhi kriteria tertentu

Jasa Marga menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap

menerima Saham Bonus pada saat Penawaran Umum Perdana

seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham

sebesar ekuivalen dengan satu bulan gaji bulan Juni 2007. Jasa

minoritas dan asing. Jasa Marga juga memberikan perlakuan

Marga mengantisipasi untuk memberikan sekitar 11.862.000

yang adil terhadap saham-saham yang berada dalam satu kelas,

saham di dalam skema Saham Bonus yang diberikan kepada

melarang praktek-praktek insider trading dan self-dealing, dan

Komisaris non Independen, Direksi dan karyawan masing-

mengharuskan Dewan Komisaris untuk melakukan keterbukaan

masing sebesar 1,7% dan 98,3%.

jika menemukan transaksi yang mengandung benturan

2. Saham Jatah Pasti

kepentingan (conflict of interest). Di samping itu Jasa Marga

Selain pemberian Saham Bonus, peserta diberikan kesempatan

mengakui hak-hak stakeholders, seperti ditentukan dalam

untuk membeli Saham Jatah Pasti pada saat Penawaran Umum

Undang Undang, dan mendorong kerja sama yang aktif antara

Perdana. Jumlah Saham Jatah Pasti adalah sekitar 192.138.000

Perseroan dengan para stakeholders tersebut.

saham. Untuk pemesanan Saham Jatah Pasti dilakukan


penjatahan secara proporsional berdasarkan gaji bulanan

Dalam pelaksanaan assessment GCG tahun 2013 yang dilakukan

karyawan dan dilakukan beberapa pembatasan tertentu.

oleh pihak independen, dalam Bab Pemegang Saham dan RUPS,


Perseroan memperoleh nilai sebesar 8,84 atau 98,22%.

Jumlah Saham ESA


Sesuai RUPSLB pada tanggal 12 September 2007, pemegang
saham menyetujui rencana Program Penjatahan Saham Karyawan
(Employee Stock Allocation ESA), mengacu pada peraturan
BAPEPAM No. IX.A.7 yang memberikan kesempatan bagi
karyawan, manajemen dan pihak-pihak tertentu yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan yang diterbitkan Perseroan, untuk
memiliki maksimum 10% dari saham yang ditawarkan kepada

Sistem Pelaporan Pelanggaran


(Whistleblowing System)
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah
sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai
perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya

publik (atau sebanyak 204.000.000 lembar)

secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk

Jangka Waktu ESA

dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan

Sesuai dengan ketentuan, salah satu program ESA, yaitu Saham


Bonus tidak dapat dijual maupun dipindahtangankan selama 3

mengoptimalkan peran serta Insan Jasa Marga dan pihak lainnya


Perseroan.

(tiga) tahun (periode lock up).

Sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk terus

Persyaratan Karyawan dan/atau Manajemen yang Berhak

implementasi GCG dan Code of Conduct harus dihindari

Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 182.1/KPTS/2007


tentang Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan

menyempurnakan implementasi GCG, pelanggaran terhadap


oleh segenap Insan Jasa Marga. Terkait dengan hal tersebut,
Perseroan telah memiliki Whistleblowing System sebagai media
penyampaian pelaporan pelanggaran terhadap implementasi
GCG dan Code of Conduct Perseroan.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

250

Identitas Perseroan

Perseroan telah menyediakan sarana whistleblowing system JASA MARGA AMANAH yang dapat digunakan oleh seluruh Insan

Profil Perseroan

Jasa Marga maupun pihak eksternal sejak tanggal 16 Januari 2013.

Transformasi
Jasa Marga

Pengelolaan whistleblowing system Perseroan dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Direksi No. 09/KPTS/2013

Ikhtisar 2013

tanggal 13 Januari 2013 tentang Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Keputusan Direksi No. 10/KPTS/2013

Laporan
Manajemen

tanggal 13 Januari 2013 tentang Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasikan dan ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan

Pengembangan
Proyek Baru

pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan motif tindakan.

Pengelolaan
Human Capital

Sanksi yang dijatuhkan dapat berupa teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

fakta-fakta yang diperoleh. Keputusan terhadap terbukti/tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan

Perseroan tidak akan mentolerir setiap pelanggaran terkait dengan integritas.


Pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System)
Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) merupakan suatu mekanisme pelaporan terhadap
pelanggaran yang dilakukan secara rahasia yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan Perseroan. Pelaporan ditujukan
melalui suatu mekanisme baku dan dikelola secara profesional oleh Tim Pengelolaan Whistleblowing System yang dibantu oleh
Pengelola Administrasi Whistleblowing System yaitu PT Deloitte Konsultan Indonesia yang terpilih melalui proses pengadaan
barang/jasa di Perseroan.
Keanggotaan dari Tim Pengelolaan Whistleblowing System adalah sebagai berikut:

Keanggotaan tim pengelolaan Whistleblowing System


No.

Susunan Anggota

Kedudukan dalam Tim

1.

Head of Internal Audit

Ketua Merangkap Anggota

2.

Corporate Secretary

Sekretaris Merangkap Anggota

3.

VP Legal

Anggota

4.

GM Human Capital Services

Anggota

5.

VP Risk & Quality Management

Anggota

Landasan Penyusunan Whistleblowing System


1. Keinginan Perseroan untuk terus menegakkan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh

2. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning


system).
3. Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah

lingkungan Perseroan, khususnya yang berkaitan dengan

pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum

integritas dan transparansi.

meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat

2. Sebagai komitmen Perseroan untuk menyediakan media


bagi penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik, sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih

publik.
4. Timbulnya keengganan untuk melakukan pelanggaran
(pengawasan oleh semua pihak).

dan bertanggung jawab.


3. Sebagai salah satu alat yang ampuh dalam mencegah dan
mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran di Perseroan.

Sosialisasi Whistleblowing System


Sosialisasi Whistleblowing System (WBS) di internal Perseroan
disampaikan melalui berbagai media seperti buletin internal,

Maksud, Tujuan dan Manfaat Whistleblowing System

poster, sosialisasi etika maupun presentasi langsung kepada

Maksud, Tujuan dan Manfaat penerapan Sistem Pelaporan

unit kerja terkait. Untuk eksternal, sosialisasi dilakukan melalui

Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) di Perseroan

website Perseroan dan pengiriman surat edaran/memo.

adalah:
1. Tersedianya cara penyampaian informasi penting dan

Pada bulan Januari 2013, dilakukan sosialisasi Whistleblowing

kritis bagi Perusahaan kepada pihak yang harus segera

System Tim Pengelolaan Whistleblowing System untuk seluruh

menanganinya secara aman.

unit kerja Kantor Pusat dan Cabang.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

251

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Timeline Whistleblowing System

Kick Off

SK DIREKSI
195/KPTS/2011

14/12/2011

15/12/2011

Penandatangan
peryataan mulai oleh
Komisaris Utama dan
Direktur Utama

Penandatangan
Perjanjian
Kerjasama dengan
Deloitte

04/05/2012

1. Kebijakan
2. Jenis SPP
3. Mekanisme Pelaporan
4. Pembentukan Tim

Sosialisasi
Presentasi
ke Direksi

19/06/2012

16/01/2013

16/01/2013 s.d
11/02/2013

Go Live
Whistleblowing System

Ruang Lingkup Pelaporan


Ruang Lingkup Pelaporan yang akan ditindaklanjuti oleh Whistleblowing System adalah tindakan yang dapat merugikan Perseroan, yang
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku
2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar Perseroan
3. Pemerasan
4. Perbuatan curang
5. Benturan Kepentingan
6. Gratifikasi
Sarana Pelaporan
Pelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan.
Laporan melalui salah satu diantara cara berikut:

Sarana Pelaporan Pelanggaran

+62 21 23 50 7022
0811 1255 550
+62 21 2350 7023

http://jasamarga.tipoffs.asia

jasamarga@tipoffs.asia

P.O Box 2332, JKP 10023

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Khusus untuk Pelaporan melalui sarana telepon


dan sms, maka waktu Pelaporan secara live adalah
pukul 07.00 WIB s.d. 21.000 WIB.
Pelaporan yang masuk di luar waktu tersebut, akan
dialihkan ke voice mail.

252

Identitas Perseroan

Mekanisme Penerimaan Pelaporan

Profil Perseroan

Mekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:

Transformasi
Jasa Marga

mekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran

Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Deloitte contact centre memberikan tanggapan apabila pelapor


menanyakan status tindakan atas laporannya

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

Sarana Pelaporan

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Analis Deloitte
menanyakan
hal-hal yang
relevan
kepada
Pelapor

Analis
Deloitte akan
memberikan
nomor
referensi yang
unik kepada
Pelapor

Deloitte
investigator
mereview call
log, membuat
laporan
penyingkapan
dan
rekomendasi
tindak lanjut

Laporan
dimuat dalam
e-Room dan
sebuah email
Pemberitahuan
akan dikirim ke
semua anggota
Tim Pengelolaan
WBS Jasa Marga

Tim Pengelolaan
WBS akan
menindaklanjuti
dan
memberikan
tanggapan atas
kasus tersebut
kepada Deloitte

Deloitte
contact centre
memberikan
tanggapan
kepada Pelapor
berdasarkan
nomor referensi

Alur Proses Whistleblowing System

Laporan yang tidak terbukti akan dikembalikan kepada

Jika dokumen dan bukti-bukti yang disampaikan lengkap,

pelapor. Namun apabila terbukti, Tim Pengelolaan

Tim Pengelolaan Whistleblowing System melakukan

Whistleblowing System akan melaporkan hasil temuannya

pemilahan data dan memutuskan apakah kasus tersebut

tersebut kepada Direksi. Laporan yang berkaitan dengan

dapat dilanjutkan ke tingkat penyelidikan. Jika keputusannya

jajaran manajemen di bawah Direksi disampaikan dalam

adalah cukup bukti, maka laporan tersebut akan ditingkatkan

bentuk surat dan ditujukan kepada Direktur Utama,

statusnya ke tahap penyelidikan.

sedangkan laporan-laporan yang berkaitan dengan Direksi


akan ditujukan kepada Dewan Komisaris.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

253

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Alur Proses Whistleblowing System

Pelapor

Memenuhi
Kriteria

Pelapor

Telaah Awal
oleh Tim WBS

dilaporkan
ke Direksi

dilaporkan
ke Komisaris
diteruskan ke fungsi terkait

Memenuhi
Lanjutan

Tanggapan/feedback
Internal
Investigasi (SPI)

Catatan:
1. Pelapor pelanggaran akan selalu
mendapatkan feedback dan status

Laporan
Hasil
Investigasi

atas laporan yang diberikan


2. Alur Pelaporan

Jika yang dilaporkan


karyawan dan Dewan
Komisaris, laporan ditujukan
kepada Tim WBS

Jika yang dilaporkan anggota

Tim WBS

Tim WBS, laporan ditujukan


kepada Direksi

Internal
Khusus

Penindakan sesuai
dengan sistem & prosedur
yang berlaku

Putusan
Direksi/
Komisaris

Jika yang dilaporkan Direksi,


laporan ditujukan kepada
Dewan Komisaris

berkas ditutup

Perlindungan Terhadap Pelapor

Implementasi WBS di Tahun 2013

Perseroan menyediakan fasilitas saluran pelaporan (telepon,

Selama tahun 2013, pelaporan pelanggaran yang masuk adalah

surat, email) yang independen, bebas, dan rahasia bagi pelapor,

sebanyak 24 laporan dan laporan yang telah ditindaklanjuti

agar terlaksana proses pelaporan yang aman. Selain itu, WBS

sampai dengan proses akhir sebanyak 15 laporan.

juga menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan


memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota keluarga
atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. Informasi
pelaksanaan tindak lanjut laporan akan disampaikan secara
rahasia kepada pelapor yang identitasnya lengkap.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

254

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Pengadaan Barang
dan Jasa
Kebijakan Perseroan dalam
menerapkan Pengadaan Barang
dan Jasa tertuang dalam
Keputusan Direksi No. 15/
KPTS/2009 tanggal 20 Januari
2009 tentang Standar Prosedur
Operasional Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa di
Lingkungan Perusahan. Kebijakan
ini mengatur pengguna barang
dan jasa , pengelola pengadaan
barang dan jasa, pengelola
kontrak pengadaan barang dan
jasa, pengelola penyedia barang
dan jasa, pengelola material,
tim pengadaan, dan pejabat
berwenang serta penyedia barang
dan jasa sesuai dengan tugas,
fungsi, hak dan kewajiban serta
peran para pihak dalam proses
pengadaan barang dan jasa.
Tujuan Pengadaan Barang
danJasa adalah untuk
memperoleh barang dan jasa
yang diperlukan Perseroan
dengan mempertimbangkan
kualitas dan delivery time dari
sumber yang tepat dengan total
biaya terendah dan dilakukan
melalui strategi, perencanaan,
proses dan pengendalian
pengadaan yang efektif dan
efisien serta sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Untuk mencapai sasaran utama
Pengelolaan Rantai Pasokan
yaitu menjamin terlaksananya
kegiatan usaha serta penciptaan
nilai tambah (value creation) dan
peningkatan daya saing Perseroan,
Perseroan mempunyai kebijakan
manajemen sebagai berikut:
a. Pengelolaan Pengadaan Barang
dan Jasa
b. Pengelolaan kontrak
Pengadaan Barang dan Jasa
c. Pengelolaan Penyedia Barang
dan Jasa

Etika Perseroan dalam Penyedian


Barang dan Jasa
Perseroan melaksanakan pengadaan
barang dan jasa berdasarkan prinsipprinsip kompetitif, transparan, adil,
wajar dan akuntabel. Perilaku etis yang
diharapkan dalam berhubungan dengan
penyedia barang dan jasa antara lain:
Penentuan penyedia barang dan jasa
harus didasarkan pada mutu produk,
layanan purna jual, garansi, prestasi dan
rekam jejak dengan mengutamakan
kepentingan Perseroan.
Menghormati hak dan kewajiban
sesuai dengan perjanjian perikatan dan
ketentuan perundang-undangan.
Menjalin komunikasi yang terbuka
selama proses pelaksanaan pengadaa
hingga terpenuhinya hak dan
kewajiban para pihak.
Melakukan evaluasi atas penyedia
barang dan jasa serta memberikan
tindakan tegas kepada penyedia barang
dan jasa yang berperilaku tidak etis.
Penerapan e-Procurement
Untuk mencegah timbulnya praktik KKN,
selain perlu perbaikan sistem dan prosedur
pengadaan barang dan jasa agar lebih
transparan dan akuntabel, perlu pula dicari
alternatif lain yang memenuhi prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG), terutama
prinsip keterbukaan (transparency) serta
prinsip keadilan (fairness).
Di dalam lingkungan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Kementerian Negara BUMN
telah merilis Peraturan Menteri Negara
BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) pada
Badan Usaha Milik Negara, secara eksplisit
menjelaskan Tata Kelola Teknologi Informasi.
Dengan adanya peratuan tersebut, BUMN
diwajibkan untuk menerapkan prinsip Good
Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dalam aspek bisnis
dan pengelolaan perusahaan pada semua
jajaran perusahaan dengan dukungan IT.
Sebagai wujud komitmen penerapan GCG
dan Pakta integritas, Jasa Marga terus
konsisten hinga saat ini untuk mengelola
proses pengadaan dan kemitraan dengan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

menggunakan sistem e-Tendering melalui


aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE)/e-Procurement yang meminimalkan
kontak fisik antara pemasok/mitra dengan
panitia karena keseluruhan proses tender dan
negoisasi telah berbasis komputer sehingga
berlangsung adil dan transparan.
Beberapa manfaat yang telah diperoleh
antara lain kecepatan proses tender,
penetapan calon peserta tender secara
elektronik sesuai persyaratan yang
ditentukan, pemilihan pemenang secara
electronik dan manfaat lainnya terkait
dengan kualitas proses yang semakin baik,
kewajaran harga, keadilan, tranparansi dan
mencegah terjadinya intervensi.
e-Procurement adalah proses pengadaan
barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan
secara elektronik yang berbasis web/internet
dengan memanfaatkan fasilitas teknologi
komunikasi dan informasi yang meliputi
pelelangan umum secara elektronik yang
diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan
Secara Elektronik (LPSE).
Sesuai Keputusan Direksi No. 149/KPTS/
DIR/2013 tanggal 30 Agustus 2013, melalui
Divisi General Affairs dibuat LPSE dengan
bantuan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pengadaan
secara elektronik (e-Procurement) bagi
Perseroan tidak hanya meningkatkan
transparansi, tetapi juga meningkatkan
efisiensi dengan harga dan biaya transaksi
lebih murah, dan siklus pengadaan yang
lebih pendek. Dengan demikian menghindari
proses korupsi, serta meningkatkan
produktivitas kerja.
Pakta Integritas Mitra Kerja
Perseroan mewajibkan vendor dan mitra
kerja untuk menandatangani Pakta Integritas
dalam kaitannya dengan pengadaan barang
dan jasa.
Pakta Integritas Insan Jasa Marga
Dalam setiap Pengadaan Barang dan Jasa
Perseron juga mewajibkan insan Jasa Marga
untuk menandatangani pakta integritas
sebagai bentuk tidak adanya benturan
kepentingan dan transparansi dalam proses
pengadaan barang dan jasa.

255

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Auditor Eksternal
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan audit eksternal yang dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan telah melakukan audit laporan keuangan Perseroan sebanyak 3
(tiga) periode tahun buku berturut-turut (2009-2011). Tahun 2012 adalah periode pertama bagi KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &
Saptoto melakukan audit laporan keuangan Perseroan.

Auditor Eksternal Perseroan 2009-2012


Tahun

Kantor Akuntan Publik

2009

HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan

2010
2011

Kontrak (Rp)

Partner Pelaksana

858.000.000

Drs. Hartono, Ak., CPA

HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan

660.557.500

Drs. Hartono, Ak., CPA

HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan

1.065.000.000

Drs. Hartono, Ak., CPA

2012

RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto

1.622.500.000

Saptoto Agustomo

2013

RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto

1.245.750.000

Saptoto Agustomo

Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2013

Jasa Lain

Dalam pelaksanaan audit Laporan

Pihak yang ditunjuk Perseroan sebagai Auditor Ekternal tidak memberikan jasa lain selain jasa

Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan,

audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL.

Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan


Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam-LK

Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun

yaitu KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar

2013 adalah sebesar Rp 1.245.750.000,- (satu miliar dua ratus empat puluh lima juta

& Saptoto. Penunjukan KAP tersebut telah

tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) termasuk PPN dan belum termasuk Out of Pocket

diputuskan dalam RUPS pada tanggal

Expenses (OPE). KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang ditunjuk telah

29 April 2013 berdasarkan rekomendasi

menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik

Dewan Komisaris Perseroan. Lingkup Audit

dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Jangka waktu

yang dilakukan KAP RSM Aryanto, Amir

pelaksanaan audit terhitung sejak ditandatangani Kontrak oleh Para Pihak sampai

Jusuf, Mawar & Saptoto mencakup audit

dengan tanggal 31 Maret 2014.

Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan


tahun buku 2013 dan Laporan Keuangan

struktur tim auditor eksternal jasa marga tahun 2013

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan


untuk Tahun Buku 2013.
Penanggung Jawab
Saptoto Agustomo

Proses Penunjukan Auditor Eksternal


Proses penunjukan Auditor Eksternal
dilakukan melalui mekanisme sebagai
berikut:
1. Komite Audit melakukan evaluasi

terhadap Kantor Akuntan Publik.

Independent Partner
Amir Abadi Jusuf

Partner Pelaksana
Leknor Joni
Endang Pramuwati

Quality Assurance
Service
Dedy Sukrisnadi

Ketua Tim
Rini Nurzianah

Tax Specialist
Felix T. Purba

2. Komite Audit melaporkan Pengadaan


Jasa Kantor Akuntan Publik Tahun Buku
2013 kepada Dewan Komisaris.
3. Dewan Komisaris menyampaikan
kepada Direksi melalui surat Dewan
Komisaris kepada Direksi No. DK-0066/

IT Specialist
Billy Eduardo

IV/2013 tanggal 19 April 2013 perihal


Penetapan Kantor Akuntan Publik
Dalam Rangka Audit Umum PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013
4. Dewan Komisaris mengusulkan kepada
RUPS untuk menyetujui penunjukan
Kantor Akuntan Publik.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Auditor dan Compliance Auditor


Dewi Novita Sari, Rahmat, Andre Wahyudi, Ricky Edbert, Edi Riyanto
Bernando Barusela, Ary Y Putra, Putri Retno, Andreas Manurung, Rizki Lukman

256
256

Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Strategi dan kebijakan Perseroan dalam


menjalankan aktivitas berkelanjutan
sedapat mungkin memberikan dampak
positif serta mengurangi dampak negatif
yang mungkin terjadi pada aspekaspek ekonomi, sosial dan lingkungan
yang merupakan faktor utama dalam
menunjang keberlanjutan bisnis
Perseroan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

257

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Tanggung
Jawab
Sosial
Perusahaan

Selain uraian dalam bagian ini, Perseroan


juga membuat Laporan Keberlanjutan 2013
yang terpisah dari Laporan Tahunan 2013.

Strategi dan Kebijakan

Selain itu landasan penerapan aktivitas

Sebagai suatu institusi bisnis yang

tanggung jawab sosial juga mengacu

memiliki core business dalam

kepada beberapa regulasi yang berlaku

membangun dan mengelola jalan

antara lain Pasal 3 ayat (1) Peraturan

tol, aktivitas Perseroan tidak terlepas

Pemerintah Republik Indonesia No. 47

dari pengelolaan bisnis yang

tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

mempertimbangkan aspek ekonomi,

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas,

sosial dan lingkungan yang merupakan

sebagai dasar pelaksanaan Undang

faktor utama dalam menunjang

Undang No. 40 tahun 2007 tentang

keberlanjutan bisnis Perseroan. Oleh

Perseroan Terbatas ditegaskan bahwa

kerena itu strategi dan kebijakan

Tanggung jawab sosial dan lingkungan

Perseroan dalam menjalankan aktivitas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

yang berkelanjutan sedapat mungkin

menjadi kewajiban bagi Perseroan yang

memberikan dampak positif serta

menjalankan kegiatan usahanya di bidang

mengurangi dampak negatif yang

dan/atau berkaitan dengan sumber daya

mungkin terjadi pada aspek-aspek

alam berdasarkan Undang Undang.

tersebut.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

258

Identitas Perseroan

Secara spesifik, Peraturan Pemerintah Republik

Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan

Profil Perseroan

Indonesia, No. 47 tahun 2012 tersebut menjadi dasar

lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2013, mencakup

bagi Jasa Marga dalam melaksanakan aspek tanggung

program pelestarian lingkungan hidup, program di bidang

Transformasi
Jasa Marga

jawab sosial dan lingkungan atau yang dalam tataran

ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, program

Ikhtisar 2013

global disebut sebagai Corporate Social Responsibility

pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang meliputi

Laporan
Manajemen

(CSR).

program kemitraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,


pembangunan sarana dan prasarana untuk masyarakat, program

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Menyadari hal tersebut, Perseroan berupaya untuk tetap

bantuan bencana alam dan bantuan masyarakat, dan program

menjaga eksistensi bisnis dengan berlandaskan Triple

yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.

Pengembangan
Proyek Baru

Bottom Line; People, Planet and Profit sebagai landasan

Pengelolaan
Human Capital

dijalankan.

Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

aktivitas dalam menjaga keberlanjutan dari bisnis yang

Tanggung Jawab Lingkungan Hidup


Perseroan menyadari bahwa aktivitas bisnis yang
dilakukan memberikan dampak bagi lingkungan, baik
lingkungan yang berada di area Kantor Pusat maupun
area operasional. Untuk itu Perseroan secara proaktif
membina budaya tanggung jawab lingkungan tidak saja
terhadap karyawan tetapi juga meliputi masyarakat pada
umumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi
dampak lingkungan dari kegiatan Perseroan dalam
mengembangkan, membangun dan mengelola jalan

1. Penghematan energi melalui penggunaan teknologi baru


yang dapat mengurangi penggunaan energi di lingkungan
Perseroan.
2. Penggunaan produk-produk yang mengacu kepada eco
product (produksi yang ramah lingkungan).
3. Inventarisasi jumlah pohon dalam setiap kegiatan proyek yang
akan ditanam kembali.
4. Penanaman pohon sebagai akibat dari penebangan pohon
yang harus dilakukan.

tol, selain untuk mendukung program-program nasional


yang terkait dengan lingkungan hidup. Upaya untuk

Sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap perlindungan

meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak

lingkungan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan

negatif dari aktivitas bisnis ini terus menjadi fokus

meningkatkan nilai Perusahaan, pada tahun 2013 Manajemen

perbaikan utama Perseroan.

menandatangani pernyataan mulai penerapan sistem manajemen


lingkungan di lingkungan Perseroan, dan membuat pedoman

Kebijakan

sistem manajemen lingkungan yang disahkan dalam keputusan

Komitmen Perseroan untuk bertanggung jawab terhadap

Direksi No. 165/KPTS/2013 yang bertujuan mencegah terjadinya

lingkungan dilaksanakan melalui berbagai program

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan di sekitar usaha

dan kebijakan. Melalui Surat Edaran Direksi No. 18/

Perseroan, menjaga kerbersihan dan kelestarian fungsi lingkungan

SE/2010 tentang penghematan energi dan pelestarian

serta pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan,

lingkungan, Jasa Marga berupaya menerapkan

Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan Peraturan Daerah

peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui

di bidang lingkungan hidup.

kebijakan-kebijakan berikut ini:


pernyataan mulai penerapan sistem manajemen lingkungan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

259

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pengoperasian jalan yang


selaras dengan budaya
masyarakat setempat.

Kegiatan yang Dilakukan

3. Penghutanan jalan tol sebagai satu upaya mitigasi perubahan

Dalam pengelolaan jalan tol, Jasa Marga tetap mengkaji aspek

dampak lingkungan. Sebanyak lebih dari 75.800 pohon telah

fisik-kimia, sosio-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan

ditanam pada tahun 2013.

masyarakat. Upaya ini diimplementasikan Perseroan dengan

4. Pembersihan sampah-sampah di sepanjang koridor jalan tol.

menerapkan AMDAL terhadap proyek jalan tol dimulai dari

Upaya pengelolaan sampah di jalan tol sebagaimana Surat

pemilihan material yang sedapat mungkin dapat didaur ulang

Edaran Direktur Operasi nomor : 18/SE-DIR/2011 tanggal

hingga upaya untuk mengurangi dampak peningkatan polusi

30 November 2011 dalam rangka menjaga kebersihan

udara yang timbul akibat produk layanan.

dilingkungan di sepanjang ruas jalan tol yang mencakup


pengelolaan sampah akibat buangan di sekitar batas Ruang

Jasa Marga terus berupaya melakukan berbagai program terkait

Milik Jalan Tol, pengelolaan sampah Rest Area / Tempat

pelestarian lingkungan hidup dan terus melakukan pengembangan

Istrahat, dan pengelolaan sampah di lajur jalan tol / gerbang tol

sistem untuk mendukung kegiatan tersebut. Seluruh upaya


pelestarian lingkungan yang dilakukan membuat Jasa Marga

/ kantor gerbang tol / kantor cabang / kantor anak perusahaan


5. Penanaman 10.000 pohon mangrove di sekitar Jalan Tol

meraih penghargaan dari Sri Kehati untuk kategori Sustainable and

Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali sebagai bentuk tanggung

Responsible Investment Index (SRI) KEHATI Appreciation.

jawab kepada lingkungan dan untuk menjaga kelestarian di


lingkungan sekitar jalan tol serta bukti nyata bahwa Perseroan

Aktivitas lain dari tanggung jawab terhadap lingkungan ini antara lain:

mengedepankan pembangunan berbasis eco friendly.

1. Pemakaian energi sinar matahari (solar cell) khususnya untuk

6. Menyusun Roadmap Lingkungan Jasa Marga (2013-2017).

penerangan jalan. Lebih dari 2.500 titik telah menggunakan


sollar cell sebagai penerangan jalan umum.
2. Pengendalian polusi, efek gas rumah kaca serta emisi udara
berbahaya lainnya.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Berbagai kegiatan tersebut merupakan wujud nyata kontribusi


Jasa Marga dalam upaya menjaga kelestarian alam, yang
memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup dan

260

Identitas Perseroan

mengatasi pemanasan bumi (global warming) dan

Undang Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan menjadi acuan

Profil Perseroan

perubahan iklim (climate change), dengan harapan

seluruh kebijakan ketenagakerjaan Perseroan untuk memastikan

menjadi inspirasi kepada masyarakat dan terutama

kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan

karyawan untuk lebih sadar akan pentingnya lingkungan

meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi

hidup yang bersih dan sehat.

manusia dalam hubungan kerja.

Dampak Keuangan dari Kegiatan

Optimalisasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia ini

Guna mengoptimalkan pelaksanaan program

diterapkan oleh Perseroan dengan mengupayakan kebijakan-

dan kegiatan pengelolaan lingkungan, Perseroan

kebijakan sebagai berikut:

Pengembangan
Proyek Baru

secara khusus telah mengalokasikan biaya

1. Melaksanakan kepatuhan terhadap perundang undangan

Pengelolaan
Human Capital

telah mengeluarkan dana untuk pengelolaan lingkungan

2. Menjunjung tinggi hak-hak asasi pekerja.

sebesar Rp 3,5 miliar.

3. Memberikan program peningkatan dan pelatihan kompetensi.

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

pengelolaanlingkungan. Pada tahun 2013, Perseroan

ketenagakerjaan.

4. Menjunjungan kesetaraan gender dan jenjang karir.

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Sertifikasi di Bidang Lingkungan

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Sesuai dengan Visi Perseroan tahun 2017, untuk menjadi

Pelaksanaan kepatuhan terhadap perundang-undangan

perusahaan pengembang dan operator jalan tol

ketenagakerjaan.

terkemuka di Indonesia, Perseroan harus memperhatikan

Daftar Istilah

1. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen

juga pengendalian lingkungan, untuk itu Perseroan

Laporan Keuangan
Konsolidasian

menargetkan melakukan sertifikasi lingkungan pada tahun

telah terbina dengan baik. SKJM yang beranggotakan 99,92%

2015.

karyawan Jasa Marga merupakan organisasi yang berhak

Hubungan antara karyawan dengan Manajemen Perseroan

mewakili karyawan dalam berhubungan dengan Manajemen

Ketenagakerjaan dan Kesehatan &


Keselamatan Kerja

dan telah terlibat secara aktif dalam perundingan PKB dengan


Manajemen.
2. Rekrutmen SDM

Rekrutmen SDM Jasa Marga dilakukan melalui rekrutmen

Tanggung jawab sosial perusahaan dari sisi

internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan

ketenagakerjaan serta kesehatan dan keselamatan

mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki agar tercapai

kerja merupakan perhatian utama. Perseroan meyakini

efisiensi biaya pergantian karyawan dan didapatkan kandidat

bahwa karyawan sebagai aset utama adalah pelanggan

terbaik sesuai keperluan serta secara bersamaan memfasilitasi

pertama yang harus mendapatkan pelayanan terbaik dalam

pengembangan karir bagi karyawan yang ada. Rekrutmen

pemenuhan hak-haknya agar dapat berkontribusi dengan

eksternal difokuskan pada perekrutan karyawan untuk mengisi

optimal dan menjaga eksistensi suatu perusahaan. Oleh

kekosongan posisi di Jasa Marga.

sebab itu, Perseroan memberikan perhatian dan komitmen

3. Pengembangan Kompetensi

yang tinggi untuk meningkatkan profesionalisme karyawan

serta kompensasi dan benefit yang baik.

Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan


pendidikan untuk pengembangan kompetensi soft skill dan
hard skill, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung

Ketenagakerjaan

terhadap strategi bisnis dan operasional. Program peningkatan

Kebijakan

dan pelatihan kompetensi bagi karyawan saat ini dikelola

Sebagai perusahaan jasa, Perseroan menyadari bahwa


sumber daya manusia yang handal adalah kekuatan
utama untuk dapat terus menjalankan roda bisnis.
Jasa Marga memandang pekerja sebagai mitra dalam
upaya meningkatkan kinerja Perseroan (partner in profit),
mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner in
responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas
(partner in production).

melalui pembentukan JMDC.


4. Remunerasi Karyawan

Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit


yang diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas
kinerja serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu Jasa
Marga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi
karyawannya yang terdiri dari gaji bulanan, berbagai tunjangan
dan fasilitas antara lain manfaat pensiun dan kesehatan sesuai
peraturan yang berlaku dan secara berkala dievaluasi agar
pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

261

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

5. Program Pensiun

6. Survey kepuasan pekerja.

Jasa Marga memiliki dua program pensiun, yaitu (i) Program

Perseroan secara rutin melakukan survey kepuasan pekerja

Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang berlaku bagi karyawan tetap

agar dapat menerima feedback langsung dari pekerja.

yang bekerja sebelum 1 Juli 2012; dan (ii) Program Pensiun

Melalui survey ini diharapkan setiap pekerja Jasa Marga

Manfaat Pasti (PPMP) yang ditujukan bagi karyawan tetap

dapat menyampaikan pandangan mengenai berbagai

yang direkrut setelah 1 Juli 2012

aspek yang menentukan level kepuasan pekerja serta dapat

6. Penghargaan karyawan

menyampaikan saran dan masukan kepada Manajemen Jasa

Secara rutin, Jasa Marga memberikan apresiasi kepada

Marga terkait hal yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan

karyawan yang berprestasi dalam mendukung kegiatan

dan produktivitas Jasa Marga. Pada tahun 2013 hasil ERI adalah

operasional Perseroan, karyawan yang memiliki loyalitas

1,97 dengan tingkat Engaged sebesar 48%. Skor tahun 2013

tinggi terhadap Perseroan. Pemberian penghargaan ini untuk

lebih baik dibandingkan tahun 2011 (skor ERI 1,40).

memotivasi karyawan agar memberikan kontribusi yang lebih


baik di periode mendatang.

Lingkungan Kerja

7. Tingkat perpindahan (turnover) karyawan

Lingkungan dan iklim kerja yang kondusif mendukung

Tingkat perpindahan karyawan yang keluar dari Perseroan

peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Untuk itu,

dengan berbagai sebab antara lain pengunduran diri secara

Perseroan berkomitmen untuk selalu menciptakan lingkungan dalam

sukarela, meninggal dunia, dan pensiun normal.

bentuk suasana kerja yang aman, nyaman dan mampu meningkatkan

8. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja

kualitas kerja karyawan. Perseroan memastikan implementasi Sistem

Jasa Marga tidak memiliki kebijakan internal terkait

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diakui

ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya

secara nasional dan internasional. SMK3 bertujuan melindungi

berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku

karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi

diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh

bahaya yang mungkin terjadi. Perseroan telah membentuk Panitia

karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan

Pembina keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan

kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh

Perseroan. Sampai dengan saat ini Kantor Cabang, Kantor Pusat

karyawan.

dan satu Anak Perusahaan sudah membentuk P2K3, Susunan


pengurus P2K3 berasal dari unit yang bervariasi dan keterlibatan

Kegiatan yang Dilakukan

wakil dari pekerja.

1. Pemberian imbal jasa pekerjaan yang sesuai.


Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit yang

Peningkatan Kesejahteraan

diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas kinerja

Aspek kesejahteraan karyawan menjadi perhatian Jasa Marga

serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu, Perseroan

agar karyawan dapat merasa aman dan nyaman dalam bekerja,

mengupayakan imbal jasa terbaik melebihi ketentuan

sehingga hal tersebut memotivasi tiap individu untuk terus

perundang undangan (UMR), sesuai kemampuan Perseroan

meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja. Jasa Marga

dan tanpa memberatkan jam kerja karyawan. Nilai persentase

memberikan program kesejahteraan yang sudah memenuhi

imbal jasa terendah yang dikeluarkan oleh Perseroan lebih

standar Upah Minimum Provinsi (UMP) bagi seluruh karyawan

tinggi dari UMR yang ditentukan oleh Pemerintah setempat.

tetap. Program kesejahteraan meliputi jaminan sosial tenaga kerja

2. Pemberian kebebasan dalam berkumpul dan berserikat.

(Jamsostek), fasilitas kesehatan, program pensiun, tunjangan

Perseroan mendukung terbentuknya beberapa perkumpulan

pajak, tunjangan Hari Raya Keagamaan, tunjangan cuti, jaminan

seperti LKS Bipartit, Jasmapala dan komunitas lainnya.

asuransi kecelakaan dari kumpulan (khusus petugas operasional),

3. Penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan melalui


santunan kematian, seragam dinas, fasilitas pinjaman, uang

Jasa Marga Development Center (JMDC).

pendidikan anak, uang muka rumah, uang renovasi rumah, uang

Sepanjang tahun 2013, JMDC telah memfasilitasi pendidikan

muka kendaraan, mobil dinas, pelatihan dan pengembangan,

dan pelatihan dengan total jam pelaksanaan rata-rata 15,07

pencegahan polusi kerja (khusus petugas pengumpul tol), jasa

hari pelatihan tiap tahun menurut kategori operasional dan

produksi (sesuai kinerja Perseroan), serta fasilitas olahraga,

non operasional dengan total peserta 6.428 orang. Rata-rata

kesenian, keagamaan dan rekreasi.

jam pelatihan yang difasilitasi adalah 3,06 hari/orang.


4. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan kepada karyawan

Jasa Marga memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa

yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan pesangon

memberikan perlakuan yang adil dan setara bagi seluruh

untuk pensiunan.

karyawannya. Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi

5. Pemberian imbal jasa maupun promosi karyawan yang


berkompeten tanpa membedakan gender maupun SARA.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan menunjukkan


potensi terbaiknya bagi Jasa Marga.

262

Identitas Perseroan

Sebagai bentuk komitmen Jasa Marga dalam

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Serta

Profil Perseroan

peningkatan kesejahteraan karyawan, pada tahun 2012,

Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek

Perseroan telah melakukan revisi pengaturan terkait

Konstruksi dan Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 tanggal 03

penggajian baik untuk karyawan tetap maupun karyawan

Agustus 2010 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

tidak tetap melalui Keputusan Direksi No. 104/KPTS/2012

Laporan
Manajemen

tentang Perubahan Peraturan Penggajian Karyawan Tetap

Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Berdasarkan Sistem Manajemen Kinerja tanggal 29 Juni

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

2012 dan Keputusan Direksi No. 105/KPTS/2012 tentang

Kerja yang mewajibkan Perseroan untuk menerapkan Sistem

Peraturan Penggajian Karyawan Tidak Tetap tanggal 29

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), maka pada

Pengembangan
Proyek Baru

Juni 2012.

tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan dan manual Sistem

Pengelolaan
Human Capital

Tingkat Turnover Karyawan

Tata Kelola
Perusahaan

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah ada,


dan akan diterapkan pada tahun 2014.

Untuk menjaga tingkat turnover karyawan, Perseroan

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

kayawan dalam mengembangkan karir serta paket

Dasar Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

remunerasi yang kompetitif dalam bentuk manfaat

Dasar pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan

dan fasilitas yang diterima oleh karyawan. Sejauh ini

Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan Perseroan mengacu pada

tingkat turnover karyawan Jasa Marga sangat kecil yang

peraturan-peraturan sebagai berikut:

Daftar Istilah

tercermin dari jumlah karyawan yang mengundurkan diri

a. Undang Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Laporan Keuangan
Konsolidasian

dari Perseroan.

b. Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:

memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh

Turnover Karyawan 2009-2013


2009

2010

2011

2012

2013

5.436

5.303

5.154

5.075

4.875

0,02

0,02

0,04

0,02

0,04

Jumlah Karyawan Mengundurkan Diri


Jumlah Karyawan
Persentase (%)

Dampak Keuangan dari Kegiatan Ketenagakerjaan


Perseroan secara berkesinambungan melakukan praktik
ketenagakerjaan layak untuk terus menjaga karyawan
sebagai aset utama. Dalam upaya untuk melaksanakan
praktik ketenagakerjaan ini sepanjang tahun 2013, total
biaya yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 964,12
miliar.

Pasal 86, bahwa pekerja/buruh mempunyai hak untuk


memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja.
Pasal 87, bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Kebijakan

Kesehatan Kerja.
d. OHSAS 18001: 2007.
e. Keputusan Direksi No. 129/KPTS/2010 tanggal 22 Juli 2010

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

tentang Kebijakan Mutu dan K3, Manual Manajemen Mutu

bertujuan melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra

dan Pedoman Perbaikan Berkelanjutan di Lingkungan PT Jasa

kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin


terjadi. Sejak tahun 2011 pengelolaan K3 difokuskan

Marga (Persero) Tbk.


f. Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010 tentang Manual Sistem

untuk mencapai tingkat zero accident. Program ini

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta

diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan

Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek

dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta


dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen Jasa Marga
untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di
lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan Perseroan

Konstruksi di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.


g. Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 perihal Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
h. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011

yang diatur dalam Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010

tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)

tanggal 30 September 2010 tentang Manual Sistem

pada BUMN:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

263

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Pemeriksaan kesehatan
masyarakat sekitar jalan
tol, salah satu Program Bina
Lingkungan Jasa Marga.

Pasal 36, Direksi wajib memastikan bahwa aset dan lokasi

Kegiatan yang Dilakukan

usaha serta fasilitas BUMN lainnya, memenuhi peraturan

Berbagai kegiatan yang dilakukan terkait dengan program K3

perundang undangan berkenaan dengan kesehatan dan

selama tahun 2013 antara lain adalah:

keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.

1. Pembentukan organisasi Panitia Pembina Keselamatan


dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan kerja.

Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja

P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan


wadah kerja sama antara pengusaha dan karyawan untuk

Sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan

mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi

dengan Serikat Karyawan Jasa Marga tahun 2012-2014, disepakati

efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

Perseroan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang

Pembentukan organisasi P2K3 merupakan amanat dalam

terintegrasi dengan sistem manajemen Perseroan yang sudah

Undang Undang No. 01 tahun 1970 dimana P2K3 bertugas

ada. Penyelenggaraan kegiatan keselamatan dan kesehatan

memberikan pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan

kerja dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang

usaha pencegahan kecelakaan kerja dan sakit penyakit akibat

meliputi upaya pencegahan (preventif ), pengobatan (kuratif ),

kerja dalam Perseroan serta dapat memberikan penerangan

mempertahankan kesehatan (promotif ) serta pemulihan

efektif pada para pekerja.

kesehatan (rehabilitatif ).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

264

Organisasi P2K3 perseroan

Identitas Perseroan
Profil Perseroan

Ketua
Direktur Utama

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen

Sekretaris
VP Divisi Risk & Quality
Management

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru

Anggota
1. Seluruh VP
2. Kepala Cabang
3. Pimpro

Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

2. Peningkatan Kompetensi Personil K3.


Untuk menjamin terciptanya lingkungan kerja yang aman, perlu didukung oleh personil yang memahami mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja. Jasa Marga berkomitmen memiliki Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam unit
kerjanya. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga

Daftar Istilah

Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang Keselamatan Kerja. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki

Laporan Keuangan
Konsolidasian

kewenangan untuk memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukkan, meminta keterangan dan atau informasi
mengenai pelaksanaan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan keputusan penunjukannya,
memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta pembinaan keselamatan
dan kesehatan kerja. Guna memenuhi ketentuan tersebut maka pada tahun 2013 Perseroan telah melakukan pelatihan
Ahli Muda K3 Umum, Ahli K3 Konstruksi dan Safety Officer Pelaksanaan pelatihan Ahli K3 Umum (13 orang) dan Ahli K3
konstruksi (14 orang) dan Safety Officer (27 orang) pada Unit Kantor Pusat, Cabang dan Anak Perusahaan.

jumlah karyawan pada Perseroan yang memiliki Kompetensi K3 di kantor pusat, cabang, Proyek
dan Anak Perusahaan
No.
1.
2.
3.
4.

Keterangan
Ahli K3 Umum
Ahli K3 Konstruksi
Safety Officer
Hiperkes
TOTAL

Kantor Pusat dan Cabang


30
21
52
1
104

Proyek dan Anak Perusahaan


4
10
1
15

Persebaran karyawan dengan kompetensi K3:


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Unit/ Cabang/
Anak Perusahaan
Kantor pusat
Jagorawi
Cawang Tomang Cengkareng
Jakarta Cikampek
Jakarta Tangerang
Purbaleunyi
Semarang
Palikanci
Surabaya Gempol
Belmera
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta

Keterangan:
: ada
x : belum ada

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Ahli K3 Umum

x
x

Ahli K3
Konstruksi

Safety officer

Hiperkes

x
x
x

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

265

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Penerapan SMK 3 pada


konstruksi pembangunan
jalan tol baru.

3. Sosialisasi peraturan terkait keselamatan dan kesehatan


Sementara itu, hasil Audit OHSAS 18001:2007 yang dilakukan

kerja.

oleh PT SGS menunjukkan bahwa temuan/Corrective Action

Peraturan-peraturan tersebut mewajibkan penggunaan

Request (CAR) di Cabang yang paling banyak muncul adalah

sabuk keselamatan dan helm keselamatan, penyediaan Alat

pada bidang P2K3/MR, diantaranya mengenai tugas dan

Pelindung Diri (APD) di kendaraan dinas, penggunaan APD di

tanggung jawab P2K3 yang belum sepenuhnya dilaksanakan,

jalan tol, peraturan keselamatan di gerbang tol, pemasangan

kompetensi anggota P2K3 belum memadai dan kurangnya

rambu dan stiker K3, safety induction hingga briefing K3

komunikasi mengenai K3 kepada karyawan dan mitra kerja.

sebelum memulai kegiatan operasional keseharian.

Bersama konsultan dari PT SUCOFINDO telah dilakukan


Diagnostic Assesment Keselamatan dan Kesehatan Kerja

4. Sertifikasi OHSAS 18001 : 2007 dan Sertifikasi SMK3.

terhadap beberapa Cabang serta Kantor Pusat untuk

Dalam rangka implementasi SMK3 di Perseroan sesuai dengan

mengukur sejauh mana implementasi sistem manajemen

Peraturan Pemerintah RI No. 50 tahun 2012, perlu dibuktikan

keselamatan dan kesehatan kerja telah dilakukan. Hasil

dengan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yaitu

yang dicapai rata-rata adalah 70% dari minimal target yang

dengan melakukan audit. Sampai saat ini Audit Sistem

harus dipenuhi yaitu 85% sebagai penerapan memuaskan

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang

berdasarkan ketentuan penilaian hasil audit SMK3 yang

telah dilaksanakan di 9 Cabang, 1 (satu) Anak Perusahaan.

tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012.

Diantara Anak Perusahaan Jasa Marga, baru PT Jalantol


Lingkarluar Jakarta (JLJ) yang melaksanakan Audit SMK3
berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/
MEN/1996 dan memperoleh bendera emas.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan K3


a. Evaluasi Kasus Kecelakaan Kerja di Cabang CawangTomang-Cengkareng, Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi.

266

Identitas Perseroan

tahun 2013

a. pencegahan (preventif ),

Transformasi
Jasa Marga

c. Inspeksi Risiko K3 ke Jasamarga Bali Tol.

Ikhtisar 2013

kecelakaan kerja dari semua cabang

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

9. Program kesehatan

b. Evaluasi Pelaksanaan K3 cabang-cabang selama

Profil Perseroan

Vaksinasi untuk kepentingan pencegahan penyakit bagi

d. Mengumpulkan dan mengevaluasi data

anak kandung karyawan dapat dilakukan vaksinasi dasar


Uji Kesehatan Berkala (UKB) setiap 1 tahun sekali dalam
rangka menditeksi dini suatu penyakit karyawan

6. Diagnostic assessment dan audit SMK3 dan OHSAS


Pengembangan
Proyek Baru

Pemberian Gizi Kerja kepada karyawan yang terkena rotasi

18001:2007

kerja shift berupa Susu untuk meningkatkan daya tahan

Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50

tubuh karyawan
Penyemprotan dan Pengasapan jentik-jentik nyamuk untuk

tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen

mencegah penyebaran demam berdarah

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mewajibkan

Pengelolaan
Human Capital

Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan &

Perseroan untuk menerapkan Sistem Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) maka

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

dan manual Sistem Manajemen Keselamatan dan

keluarga karyawan untuk mengikuti program Keluarga


Berencana.

pada tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013

Perseroan melakukan pemeriksaan pap smear 1 (satu)

Kesehatan Kerja yang sudah ada, dan akan diterapkan

tahun sekali untuk menditeksi dini penyakit kanker mulut

pada tahun 2014. Untuk itu Jasa Marga melakukan

rahim terhadap karyawan dan atau istri karyawan

kegiatan Diagnostic Assessmet sebelum melakukan

Daftar Istilah

review kebijakan dan manual sistem Manajemen

Laporan Keuangan
Konsolidasian

b. pengobatan (kuratif ),

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), hal ini

Penggantian Biaya sebesar 80% untuk biaya Rawat jalan

bertujuan untuk melihat gap implementasi K3 yang

dapat dilakukan oleh karyawan dan keluarga karyawan ke

ada di Jasa Marga agar dapat segera diperbaiki

dokter, atau bidan berpraktek di rumah sakit, klinik, atau

sehingga target penerapan dan sertifikasi SMK3 pada

tempat praktek lainnya

tahun 2014 dapat tercapai.

Karyawan & Kel Karyawan yang menjalani rawat inap di

7. Menambah bekal mengembangkan manajemen

rumah sakit dapat langsung ke rumah sakit dengan kelas

lingkungan

perawatan I untuk Gol 1 s.d V dan untuk kelas perawatan II

Perseroan dengan mengikut sertakan karyawan ke

untuk Gol VI s.d VIII.

pelatihan pemahaman dan implementasi sistem

Pemeriksaan Kehamilan dan Bantuan Persalinan dalam

manajemen lingkungan dan audit & asesmen

1 kali proses kehamilan yang ditanggung perusahaan

lingkungan jalan raya dan tol.

sebanyak-banyaknya 9 kali.
Perusahaan memberikan Penunjang Diagnostik berupa USG

8. Sarana dan keselamatan kerja

sebanyak-banyaknya 2 kali kecuali ada kelainan kandungan

atas rekomendasi dokter spesialis

Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan

Pemeliharaan dan pengobatan perawatan Perawatan Gigi

karyawan dalam bekerja, Perseroan melengkapi para

penggantian biayanya sebesar 80%

karyawan operasional dengan Alat Pelindung Diri


(APD) berupa Rompi K3, Ear Plug, Respirator, Kaca
Mata, Topi K3, Sepatu Safety, Sarung Tangan, Helm, Jas

c. mempertahankan kesehatan (promotif )

Hujan dan Body Harnes sesuai tabel berikut:

perusahaan mengadakan ceramah-ceramah yang berkaitan

Kelengkapan untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan


Bidang Operasional

Rompi
K3

Ear
Plug

Respirator

Pengumpulan Tol

Petugas Yan lalin

rescue

Ambulans

Petugas Inspeksi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Kaca
Mata

Topi
K3

Sepatu
Safety

Sarung
Tangan

Helm

Jas
Hujan

Body
Harnes

267

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

kesehatan secara periodik (Ceramah kesehatan dilakukan

Sertifikasi Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja

secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh kantor pusat dan kantor

Sejalan dengan salah satu misi Perseroan untuk melaksakan

cabang), dalam rangka membudayakan cara hidup sehat

kegiatan usaha berdasarkan kepada penerapan kaidah-kaidah

perusahaan memberikan kesempatan untuk melakukan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang benar dan konsisten.

kegiatan olah raga (dilakukan Senam Kesehatan Jasmani

Wujud perhatian Perseroan ini terealisasi dengan didapatkannya

(SKJ) setiap hari jumt dan kegiatan olah raga lainnya)

sertifikasi standarisasi internasional OHSAS 18001 : 2007

untuk meningkatkan stamina dan kesehatan para karyawan

Occupational Health & Safety Assessment Series yang terintegrasi


dengan ISO 9001 untuk semua cabang dimulai dari tahun 2010

d. pemulihan kesehatan (rehabilitatif ).

sampai dengan sekarang.

Pembuatan dan pemasangan gigi palsu atas indikasi medis


hanya berlaku bagi karyawan yang memiliki masa kerja
minimal 3 tahun, maksimal dalam 1 tahun 3 (tiga) gigi palsu.
Pemeriksaan mata dan pembelian kaca mata bagi karyawan

Dampak Keuangan dari Kegiatan Kesehatan dan


Keselamatan Kerja
Perseroan secara berkesinambungan melakukan praktik K3

atas rekomendasi dokter, diberikan hanya kepada karyawan

untuk terus menjaga karyawan sebagai aset utama. Upaya untuk

yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun

melaksanakan praktik K3 ini, sepanjang tahun 2013, total investasi

hanya untuk 1 x dalam 2 tahun.

yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 59,89 miliar.

Alat bantu diberikan kepada karyawan yang memiliki masa


kerja sekurang-kurangnya 3 tahun dan diberikan dalam
jangka waktu 3 tahun sekali.

Pengembangan Sosial dan


Kemasyarakatan

Tingkat kecelakaan kerja


Semua bentuk kepatuhan pelaksanaan K3 Perseroan ditujukan

Sebagai operator jalan tol dan Badan Usaha Milik Negara,

untuk meminimalisasi situasi yang dapat memicu kecelakaan

kontribusi Jasa Marga kepada masyarakat diantaranya

kerja. Namun demikian, Jasa Marga menyadari bahwa kecelakaan

dilaksanakan melalui Unit Community Development Program.

dipengaruhi oleh banyak faktor dan bukan hal yang mudah untuk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diatur dalam

mengeliminasi kecelakaan (zero fatality).

Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27


April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil

Di Tempat Kerja

Hubungan Kerja

LR

LB

MD

LR

LB

MD

2012

16

2013

10

Tahun

Jumlah

BUMN No. PER-08/MBU/2013 tangal 10 September 2013.

Keterangan : Luka Ringan (LR); Luka Berat (LB); Meninggal Dunia (MD)
Catatan : Korban kecelakaan termasuk petugas Outsourcing (Pul Tol, satpam, hansip, driver,
THL dan lainnya)

Tujuan pelaksanaan program ini adalah membangun hubungan


harmonis dengan masyarakat, sekaligus memberi kontribusi
nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera. Dengan
mempertimbangkan keselarasan dengan potensi lingkungan
masyarakat dimana program dilaksanakan, pelaksanaan program

Pencapaian Bidang K3
Piagam Penghargaan zero accident K3 untuk Cabang Palikanci dan
Surabaya-Gempol yang diperoleh dari Disnaker tingkat Kabupaten
Cirebon dan Propinsi Jawa Timur.

dan Program Bina Lingkungan, serta Peraturan Menteri Negara

mengacu pada Keputusan Direksi No. 230/KPTS/2007 tentang


Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan.

Penghargaan zero accident.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

268

Identitas Perseroan

Jenis Program

Sesuai dengan Surat Kementerian Negara BUMN Deputi Bidang

Profil Perseroan

Sepanjang tahun 2013 Jasa Marga melakukan berbagai

Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN No. S-92/

Transformasi
Jasa Marga

kegiatan Program Kemitraan dan Program Bina

D5.MBU/2013, April tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan

Lingkungan. Program Kemitraan meliputi monitoring

Laba Bersih dan tidak menyalurkan Pinjaman Kemitraan baru.

Ikhtisar 2013

dana pinjaman bergulir yang telah disalurkan pada

Sumber dana baik Program Kemitraan maupun Program Bina

Laporan
Manajemen

tahun-tahun sebelumnya. Program Bina Lingkungan

Lingkungan menggunakan saldo dana yang ada.

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana,

Dampak Keuangan dari Kegiatan

pelestarian alam, sarana ibadah serta bantuan bencana

Sejak pertama kali Program PKBL dilaksanakan tahun 1992,

alam dan program sosial kemasyarakatan dalam

sampai dengan tahun 2013, Jasa Marga secara akumulasi telah

pengentasan kemiskinan.

menyalurkan pinjaman modal kerja sebesar Rp 301.463.908.173,-

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital

meliputi pemberian bantuan kesehatan, bantuan

dengan jumlah Mitra Binaan sebanyak 22.004 Mitra Binaan. Dana

Tata Kelola
Perusahaan

Program Kemitraan

Pembinaan Usaha berupa Pelatihan dan Pameran sejak tahun

Program Kemitraan merupakan program untuk

1992 sampai dengan 2013 secara akumulasi adalah sebesar

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi

Rp 41.630.238.707.

tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana

Dana yang disalurkan untuk pembinaan usaha (pelatihan dan

dari bagian laba BUMN. Program Kemitraan dimulai

pameran) untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.031.784.062

sejak tahun 1992 yang dilaksanakan oleh Unit

yang terdiri dari dana pelatihan dan promosi yaitu untuk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang

pembayaran saldo pelatihan di tahun 2012 dan pameran di

bertanggung jawab kepada Direksi melalui Direktur

Triwulan 1 2013.

Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Keuangan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/
Kegiatan Program Kemitraan yaitu:

MBU/2013 tanggal 01 Mei 2013 dan PER-08/MBU/2013 tanggal

Pinjaman modal kerja yang diperuntukkan bagi

10 September 2013, Program Bina Lingkungan digunakan untuk

masyarakat sekitar operasional perusahaan dengan

tujuan yang memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah

ketentuan sebagai berikut :

operasional Perseroan. Bentuk kegiatan Program Bina Lingkungan

1. Memiliki kekayaan maksimal Rp. 200 juta diluar

Jasa Marga difokuskan pada beberapa aspek, antara lain:

tanah dan bangunan;


2. Memiliki omset setinggi-tingginya sebesar Rp 1
miliar setahunnya.
Pembinaan Usaha yaitu berupa pelatihan dan
pameran bagi mitra binaan dengan kategori lancar.

1. Bantuan korban bencana alam.


2. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan.
3. Bantuan peningkatan kesehatan.
4. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum.
5. Bantuan sarana ibadah.
6. Bantuan pelestarian alam.

Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan adalah

7. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan


kemiskinan.

mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan


terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan
lapangan kerja serta kesempatan berusaha sehingga

Tahun 2013, Program Bina lingkungan yang disalurkan adalah

pengusaha kecil menjadi tangguh dan mandiri. Dengan

sebesar Rp 14.706.106.711,- dengan uraian sebagai berikut:

berkembangnya pengusaha kecil yang dibina oleh

1. Bantuan Korban Bencana Alam sebesar Rp 422.815.000,-

Perseroan diharapkan dapat memberikan efek berupa

berupa bantuan sembako, perahu karet, genset dan peralatan

peningkatan taraf hidup masyarakat serta mendorong

sekolah untuk korban banjir di lingkungan Kantor Pusat,

tumbuhnya kemitraan antara Perseroan dengan usaha

daerah Kampung Melayu, Cabang Jakarta-Cikampek, Jakarta-

kecil yang berada di lingkungan operasional Perseroan.

Tangerang dan Purbaleunyi.


2. Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan sebesar

Program Bina Lingkungan

Rp 4.405.062.513,- berupa pengadaan peralatan sekolah,

Program Bina Lingkungan adalah program

bola kaki, futsal, basket, komputer, tas sekolah pemberian,

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN

perbaikan sarana dan prasarana belajar, serta gerakan

melalui pemanfaatan dana dari BUMN yang ditetapkan

Direksi mengajar di SMAN 1 Kuta Selatan Badung Bali,

dan dilaksanakan oleh BUMN Pembina di wilayah

SMA Plus Negeri XVII Palembang, SMA Negeri 1 Boyolangu

operasional perusahaan.

Tulungagung, SMA Negeri I Semarang dan SMA di Medan


dengan memberikan bantuan berupa peralatan band, wireless,
handycam, Laptop dan TV LCD.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

269

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

3. Bantuan Peningkatan Kesehatan sebesar Rp 1.357.877.712,-

Realisasi komitmen ini dilakukan dengan langkah-langkah

berupa pengobatan gratis, sunatan masal bagi anak yang tidak

strategis sebagai berikut:

mampu yang pelaksanaannya pada saat libur sekolah serta

1. Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi

pemberian tajil di gerbang yang pelaksanaannya diadakan


serempak di seluruh Cabang.
4. Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum sebesar
Rp 5.134.354.632,- berupa pembuatan marka zona selamat
sekolah yang dilaksanakan oleh seluruh cabang dan Anak
Perusahaan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta; pengaspalan jalan

antrian di gerbang-gerbang tol.


2. Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas
layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time
dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan.
3. Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan
bangunan pelengkap operasional.

dan perbaikan saluran yang dilakukan di Kecamatan Gunung


Putri dan Kelurahan Kampung Rambutan; Pembuatan alat

Kebijakan

Tempat Pembuangan Sampah yang bekerja sama dengan

Sebagai wujud tanggung jawab penerapan GCG kepada

Universitas Diponegoro; pembuatan sumber air bersih dan

pelanggan dan masyarakat dan sejalan dengan misi kami untuk

perbaikan jalan yang terletak di Desa Cihanjuang Rahayu

memberikan layanan yang ancar aman dan nyaman, kami terus

Kecamatan Parongpong Bandung Barat; serta pembuatan

menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Kami menyadari

gudang kompos dan bak sampah, MCK dan sumur bor jalan

komunikasi yang lancar dan proaktif berperan penting bagi

lingkar; pembangunan jembatan, penataan lingkungan RW,

kelangsungan bisnis Perseroan di samping memastikan kualitas

peninggian jalan, pembuatan talud dan pos kamling serta

yang sesuai dengan standar.

pembuatan jalan sisi.


5. Bantuan Sarana Ibadah sebesar Rp 1.589.096.354,- berupa

Industri jalan tol di Indonesia mempunyai Standar Pelayanan

perbaikan sarana ibadah dan sumbangan peralatan sarana

Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri

ibadah serta pengadaan marmer untuk lantai, dinding dan

Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005

tangga untuk Mesjid Cisadane Bogor.

tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan

6. Bantuan Pelestarian Alam sebesar Rp 1.396.075.000,- berupa


penanaman pohon buah produksi yang dilaksanakan di

Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada


pengguna jalan tol.

seluruh cabang serta pembibitan dan penanaman mangrove


yang dilaksanakan di Tanjung Benoa Bali.
7. Program Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka

Untuk memenuhi peraturan ini dan komitmen kami kepada


pengguna jalan tol Direks Perseroan membuat Surat Edaran

Pengentasan Kemiskinan sebesar Rp 400.825.500,- berupa

No. 17/SE-DIR/2006 tanggal 29 Juli 2006 tentang Pedoman

pembagian sembako yang dilaksanakan di wilayah operasional

Pengukuran Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan

Cabang Jagorawi, Cawang-Tomang-Cengkareng dan Belmera

Tol dan Kebijakan Direksi No. 111/KPTS/2011 tanggal 24 Juni 2011

berupa pembagian sembako.

tentang Pedoman Pelayanan Ekselen di Lingkungan PT Jasa Marga


(Persero) Tbk.

Tanggung Jawab kepada Konsumen

Jenis Program

Jasa Marga memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi

2013, tidak lain untuk memberikan kenyamanan dan jaminan

tanggung jawab kepada konsumen atau pelanggan. Bagi Jasa

perlindungan konsumen melalui jalan tol yang lancar aman dan

Marga, pelanggan dalam hal ini pemakai jalan tol merupakan

nyaman.

Beberapa cara telah dilakukan dan disempurnakan pada tahun

partner dalam mengembangkan usaha di masa depan. Karena itu


Jasa Marga menempatkan kepuasan pelanggan sebagai bentuk

Sebagaimana telah disebutkan di atas, Standar Pelayanan

pelayanan yang fundamental dan penting.

Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri


Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005

Jasa Marga berkomitmen untuk mengimplementasikan program-

tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan

program kepuasan pelanggan dengan mengkampanyekan

Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada

pentingnya pelayanan prima atau Service Excellence dengan

pengguna jalan tol.

prioritas utama pada aspek keselamatan pekerja, area kerja,


perlengkapan dan lingkungan.

Salah satu poin penting dalam evaluasi SPM BPJT adalah indikator
marka jalan, penerangan jalan umum wilayah perkotaan, serta
pagar rumija yang merupakan jenis-jenis informasi yang menjadi
persyaratan produk layanan jalan tol. Evaluasi dan penilaian

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

270

Identitas Perseroan

SPM BPJT menunjukkan hasil bahwa jalan tol Perseroan telah memenuhi standar penyediaan informasi produk layanan yang

Profil Perseroan

mendukung keamanan bagi pelanggan. Peningkatan kualitas dari produk layanan ini terus ditingkatkan dengan target

Transformasi
Jasa Marga

melebihi standar peraturan yang berlaku (beyond the standard).

Ikhtisar 2013

Dalam rangka senantiasa meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jalan tol sebagai pelanggan Perseroan, selain juga

Laporan
Manajemen

untuk pemenuhan SPM, Perseroan selama tahun 2013 diantaranya melakukan hal-hal sebagai berikut:

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen

Strategi pelayanan dan aplikasi di Jalan tol

Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian

Strategi Pelayanan

Aplikasi

Meningkatkan kecepatan waktu


transaksi guna mengurangi antrian di
gerbang-gerbang tol.

1. Penerapan Hijau Hijau Hijau pada gerbang tol padat.


2. Penerapan Petugas Jemput Transaksi (PUTTRA) pada gerbang tol yang padat.
3. e-Toll Card.
4. e-Toll Pass.

Memperlancar lalu lintas melalui


peningkatan kapasitas layanan dan
pemberian informasi lalu lintas yang
real time dalam rangka mengurangi
gangguan perjalanan.

1. Penerapan sistem contra flow.


2. Penyediaan sarana teknologi operasional (CCTV, VMS, RTMS, Fiber Optic).
3. Diversifikasi penyampaian informasi (Jasa Marga Traffic Information Center).
4. Implementasi teknologi komunikasi (aplikasi mobile, live streaming CCTV,
website, twitter.

Meningkatkan kualitas konstruksi


jalan, jembatan dan bangunan
pelengkap operasional serta
meningkatkan kapasitas jalan tol.

1. Pemasangan PJU tenaga surya.


2. Optimalisasi penggunaan lahan untuk peningkatan kapasitas gerbang tol.
3. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan periodik jalan tol (scrapping filling
overlay).
4. Penambahan lajur.

Perlindungan terhadap konsumen


Sebagai sarana penyediaan informasi produk layanan yang mendukung keamanan bagi pelanggan, Jasa Marga memiliki pusat
informasi, yakni Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) yang merupakan media komunikasi bagi para pemakai jalan
tol. JMTIC akan mencatat dan menindaklanjuti pertanyaan dan keluhan pemakai jalan. Akses JMTIC dapat dijangkau melalui
beberapa jalur komunikasi, yaitu:
Call center JMTIC 021-80880123.
Website www.jasamargalive.com.
Aplikasi mobile melalui m.jasamargalive.com.
TINDAK LANJUT PENGADUAN KONSUMEN

Pelanggan
(Pengguna Jalan)
Management
Representative
Customer Services
Officer

Keluhan/Pengaduan

Saran

Saran

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Beri Informasi

Minta Bantuan

Minta Informasi

CCTV, LAN TV, RTMS

271

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Peningkatan kemampuan
petugas operasional melalui
pelatihan simulasi penanganan
kendaraan besar yang
mengalami gangguan.

Dampak Keuangan dari Kegiatan

Sebagai bentuk kepatuhan terhadap keterbukaan informasi, Jasa

Nilai biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan

Marga juga senantiasa melakukan pelaporan terhadap informasi

dengan tanggung jawab kepada konsumen selama tahun 2013

dan fakta material kepada otoritas pasar modal baik melalui surat

adalah sebesar Rp 37,71 miliar.

kepada Bapepam-LK maupun secara electronik reporting kepada


Bursa Efek Indonesia. Jasa Marga juga secara aktif melakukan
publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui press

Akses terhadap Informasi dan Data


Perseroan

release dua bahasa, Indonesia dan Inggris, dan publikasi tersebut

Dalam rangka untuk memberikan kemudahan bagi pada

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perusahaan,

pemangku kepentingan (stakeholder), Perseroan senantiasa

masyarakat umum dan investor dapat menghubungi Corporate

melakukan pembaharuan (updating) sarana dan prasarana

Secretary (David Wijayatno), Investor Relations Department (Rudi

penunjang penyampaian informasi. Selain itu, Perseroan juga

Kurniadi), Tel. (62-21) 8413630,8413526, Fax. (62-21) 8413540,

terus berupaya memperkuat platform teknologi informasi untuk

Email: sekper@jasamarga.com, investor.relations@jasamarga.co.id

menjaga dan meningkatkan kehandalan dalam penyediaan


informasi secara terintegrasi, tepat waktu dan tepat sasaran
melalui website www.jasamarga.com.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

dapat diunduh melalui website Jasa Marga.

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Tahunan 2013

Surat Pernyataan Anggota


Tentang Tanggung Jawab Atas

PT Jasa Marga (Persero) Tbk.


Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta,

Februari 2014

Dewan KomisariS

Agoes Widjanarko
Komisaris Utama

Ibnu Purna
Komisaris

Akhmad Syakhroza
Komisaris

Mayjen. (Purn.)
Samsoedin
Komisaris Independen

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Joyo Winoto
Komisaris

Irjen. PolISI (Purn.) Michael


Dendron Primanto
Komisaris Independen

Menuju Pertumbuhan Berikutnya

Dewan Komisaris dan Direksi


Laporan Tahunan 2013

Direksi

Adityawarman
Direktur Utama

Hasanudin
Direktur Operasi

Abdul Hadi Hs.


Direktur Pengembangan Usaha

Reynaldi Hermansjah
Direktur Keuangan

Muh Najib Fauzan


Direktur Sumber Daya Manusia
& Umum

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

274

Daftar
Istilah

Identitas Perseroan
Profil Perseroan

Istilah/Singkatan

Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013

JMTIC

Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah

Keterangan
Jasa Marga Traffic Information Center.
Layanan call center Jasa Marga yang memberikan informasi mengenai kondisi jalan tol
Jasa Marga kepada pemakai jalan serta media untuk menerima saran/keluhan dari pemakai
jalan.

GTO

Gardu Tol Otomatis.


Gardu tol dengan proses pelayanan transaksi secara swalayan dengan menggunakan
peralatan tol.

e-Toll Card
e-Toll Pass
OBU

Kartu yang digunakan untuk transaksi pembayaran tol secara elektronik.

Sistem transaksi tanpa henti pada GTO, dengan menggunakan e-Toll Card yang dipasang
pada OBU.
On Board Unit.
Alat penunjang transaksi tanpa henti yang terpasang di kendaraan yang berfungsi sebagai
alat komunikasi antara transceiver dan kartu pembayaran elektronik (e-Toll Card).

Laporan Keuangan
Konsolidasian

KTME

Kartu Tanda Masuk Elektronik.


Tanda bukti masuk jalan tol pada sistem tertutup yang dalam pengoperasiannya
menggunakan chip, berfungsi untuk menyimpan identitas kendaraan berupa golongan
kendaraan dan asal gerbang yang dilakukan secara elektronik oleh peralatan tol.

VMS
SPM
RTMS

Variable Message Sign.


Papan rambu elektronik yang menampilkan informasi mengenai kondisi lalu lintas jalan tol.
Standar Pelayanan Minimal.
Ukuran yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol.
Remote Traffic Microwave Sensor.
Sensor yang dipasang di jalan tol untuk mendeteksi kecepatan kendaraan yang melewati
jalan tol.

SFO

Scrapping Filling Overlay.


Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk menjaga aspal jalan tol tetap pada kondisi
baik.

V/C ratio
PJU

Volume/Capacity Ratio.
Rasio yang digunakan untuk mengukur kepadatan kendaraan di jalan tol.
Penerangan Jalan Umum.
Lampu yang dipasang pada sisi jalan tol untuk menerangi jalan tol.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

Leading Up to The Next Growth

275

Laporan
Keuangan
Konsolidasian

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012

d1/February 17, 2014

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012

Paraf/Sign:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES

Halaman/
Page

Surat Pernyataan Direksi

Table of Contents

Directors Statement Letter

Laporan Auditor Independen

Independent Auditors Report

Laporan Keuangan Konsolidasian


Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012

Consolidated Financial Statements


For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Consolidated Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Notes to the Consolidated Financial Statements

d1/February 17, 2014

Paraf/Sign:

Paraf/Sign:

12

12

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Piutang Lain-lain - Lancar
Biaya Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka

2013
Rp

1 Januari/
January 2012
31 Desember/
December 2011
Rp

2012*
Rp

3,514,061,335
6,627,910
177,197,911
47,356,940
1,100,643

4,302,382,487
7,821,744
50,267,652
155,529,466
1,291,131

3,764,008,591
38,787,728
70,431,914
101,985,146
3,965,464

ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and Cash Equivalents
Short Term Investments
Other Receivables - Current
Prepaid Expenses
Prepaid Taxes

3,746,344,739

4,517,292,480

3,979,178,843

Total Current Assets

19,750,666
459,315,101
192,095,078
241,607,444
593,028,346

13,824,674
165,044,677
175,745,092
241,607,444
422,506,867

17,561,679
45,200,244
200,921,819
114,797,944
397,098,595

22,300,271,393
641,118,538
41,848,567
130,965,456

18,547,705,598
362,097,252
41,848,567
265,878,790

15,571,088,046
213,190,107
41,848,567
335,004,723

NON CURRENT ASSETS


Other Receivables - Non Current
Appropriated Funds
Investment in Associates
Other Financial Assets
Property and Equipment - Net
Intangible Assets
Toll Road Concession Rights - Net
Others
Goodwill
Other Assets

Total Aset Tidak Lancar

24,620,000,589

20,236,258,961

16,936,711,724

Total Non Current Assets

TOTAL ASET

28,366,345,328

24,753,551,441

20,915,890,567

TOTAL ASSETS

2.d, 2.e, 2.p, 2.s, 3


2.d, 2.s, 4
2.d, 2.s, 5
2.g, 6
2.q, 7.a

Total Aset Lancar


ASET TIDAK LANCAR
Piutang Lain-lain - Tidak Lancar
Dana Ditetapkan Penggunaannya
Investasi pada Entitas Asosiasi
Aset Keuangan Lainnya
Aset Tetap - Bersih
Aset Takberwujud
Hak Pengusahaan Jalan Tol - Bersih
Lainnya
Goodwill
Aset Lain-lain

2.d, 2.s, 5
2.d, 2.s, 8
2.d, 2.j, 9
2.d, 10
2.h, 11
2.k, 12
12
2.t, 13
14

*) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/February 19, 2014

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements

paraf/sign:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes

2013
Rp

1 Januari/
January 2012
31 Desember/
December 2011
Rp

2012*
Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Utang Kontraktor
Utang Pajak
Utang Lain-lain
Beban Akrual
Liabilitas Jangka Panjang yang
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Utang Bank
Utang Obligasi
Utang Bantuan Pemerintah
Liabilitas Kerjasama Operasi
Liabilitas Pembebasan Tanah
Utang Sewa Pembiayaan
Provisi Pelapisan Jalan Tol

LIABILITES AND EQUITY


CURRENT LIABILITIES
2.d, 2.s, 15
2.d, 2.s, 16
2.q, 7.b
2.d, 2.s, 17
2.s, 18

80.668.899
1.153.448.281
164.329.238
66.267.404
464.678.613

92.043.627
1.325.014.167
281.375.171
36.384.038
437.317.112

136.141.780
608.921.041
84.534.137
42.632.202
480.072.443

2.d, 2.s, 19
2.d, 2.m, 20
2.d, 2.s, 21
2.d, 22
2.d, 2.s, 23
2.d, 2.i, 24
2.l, 25

951.057.511
700.000.000
-820.300
1.112.701.093
19.776.022
206.136.188

1.640.778.297
1.771.616.920
5.886.734
820.300
809.430.952
18.471.092
229.025.982

1.631.876.383
-14.442.902
820.302
867.271.758
12.121.937
190.666.107

4.919.883.549

6.648.164.392

4.069.500.992

Total Liabilitas Jangka Pendek


LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pendapatan Diterima di Muka
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Jangka Panjang - Setelah
Dikurangi Bagian yang Jatuh
Tempo Dalam Satu Tahun
Utang Bank
Utang Obligasi
Utang Bantuan Pemerintah
Liabilitas Kerjasama Operasi
Liabilitas Pembebasan Tanah
Utang Sewa Pembiayaan
Provisi Pelapisan Jalan Tol
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya
Liabilitas Imbalan Kerja

Accounts Payable
Contractors Payable
Taxes Payable
Other Payables
Accrued Expenses
Current Portion of
Long - Term Liabilities
Bank Loans
Bonds Payable
Loan from Government
Joint Operation Liabilities
Land Acquisition Liabilities
Capital Lease Payable
Provision for Overlay
Total Current Liabilities
NON CURRENT LIABILITIES

26
2.q, 7.c

2.d, 2.s, 19
2.d, 2.m, 20
2.d, 2.s, 21
2.d, 22
2.d, 2.s, 23
2.d, 2.i, 24
2.l, 25
45.i, 46.a
2.r, 27

71.028.456
522.668.019

57.119.855
466.565.928

5.320.197.953
5.144.375.988
-21.385.913
566.171.896
47.125.235
124.954.213
435.465.081
326.108.985

3.046.235.536
3.749.446.582
-21.385.913
374.102.952
27.356.411
95.773.316
202.454.407
277.160.581

49.295.196
422.310.725

Unearned Revenues
Deferred Tax Liabilities

1.550.702.483
5.516.485.411
5.886.734
23.983.532
307.928.457
54.642.148
108.852.653
202.454.407
243.338.174

Long Term Liabilities - Net of


Current Portion
Bank Loans
Bonds Payable
Loans from Government
Joint Operation Liabilities
Land Acquisition Liabilities
Capital Lease Payable
Provision for Overlay
Other Long Term Liabilities
Employee Benefits Liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang

12.579.481.739

8.317.601.481

8.485.879.920

Total Non Current Liabilities

Total Liabilitas

17.499.365.288

14.965.765.873

12.555.380.912

Total Liabilities

*) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/February 19, 2014

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements

paraf/sign:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham
Modal Dasar 19.040.000.000
saham - nilai nominal Rp 500
(Rupiah penuh) per saham,
Modal ditempatkan dan disetor
6.800.000.000 saham terdiri dari
1 Saham Seri A Dwiwarna
dan 6.799.999.999 saham
Seri B
Tambahan Modal Disetor
Keuntungan yang Belum Direalisasi
dari Efek Tersedia untuk Dijual
Saldo Laba
Ditentukan Penggunaannya
Cadangan Wajib
Cadangan Umum
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Modal Saham Diperoleh Kembali
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali

28
29

2013
Rp

1 Januari/
January 2012
31 Desember/
December 2011
Rp

2012*
Rp

EQUITY
Equity Attributable to
Owners of the Parent Entity
Share Capital
Authorized of 19,040,000,000
shares -par value of Rp. 500
(full Rupiah) per share, issued
and fully paid up capital of
6,800,000,000 shares
comprising 1 Series A Dwiwama
share and 6,799,999,999
shares series B
Additional Paid in Capital
Unrealized Gain on
Securities Available for Sale
Retained Earnings
Appropriated
Mandatory Reserves
General Reserves

3,400,000,000
2,453,890,100

3,400,000,000
2,453,890,100

3,400,000,000
2,335,525,034

2,098,260

3,292,095

2,758,079

125,000,000
2,876,455,967

100,000,000
1,940,201,829

75,000,000
1,188,313,887

2.x, 30

447,989,854
--

713,763,337
--

451,135,075
(12,261,750)

2.u, 31

9,305,434,181
1,561,545,859

8,611,147,361
1,176,638,207

7,440,470,325
920,039,330

Total Equity Attributable to


Owners of the Parent Entity
Non-Controlling Interests

Total Ekuitas

10,866,980,040

9,787,785,568

8,360,509,655

Total Equity

TOTAL LIABILITAS DAN


EKUITAS

28,366,345,328

24,753,551,441

20,915,890,567

TOTAL LIABILITIES AND


EQUITY

2.d, 4

Unappropriated
Treasury Stocks

*) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/February 19, 2014

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements

paraf/sign:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Tol
Pendapatan Konstruksi
Pendapatan Usaha Lainnya

2.o, 35
2.o, 36
2.o, 37
2.o, 38
2.o, 39
2.o, 33
2.o, 40
2.o, 41

5,825,932,269
3,960,538,543
508,196,823

5,581,752,793
3,344,997,734
143,468,547

Toll Revenues
Construction Revenues
Others Operating Revenues

10,294,667,635

9,070,219,074

Total Operating Revenues

254,728,826
(872,702,807)
(481,739,923)
(1,143,307,645)
(308,000,582)
(3,914,452,489)
(1,087,820,721)
(78,195,152)

400,171,550
(705,621,185)
(276,506,441)
(882,245,033)
(285,225,065)
(3,310,946,174)
(974,916,052)
(59,694,757)

Others Income
Toll Collection Expenses
Toll Road Service Expenses
Toll Road Maintenance Expenses
Joint Operations Expenses
Constructions Expenses
General and Administrative Expenses
Other Expenses

(7,631,490,493)

(6,094,983,157)

2,663,177,142

2,975,235,917

OPERATING INCOME

(944,219,190)
(4,302,810)

(916,145,910)
(3,833,305)

Finance Charges
Net Income (Loss) of Associates

(948,522,000)

(919,979,215)

1,714,655,142
(476,834,608)

2,055,256,702
(519,444,502)

INCOME BEFORE TAXES


Tax Expenses

1,237,820,534

1,535,812,200

INCOME OF THE YEAR

LABA USAHA
Biaya Keuangan
Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi

LABA SEBELUM PAJAK


Beban Pajak

2012
Rp
OPERATING REVENUES

2.o, 32
2.o, 33
2.o, 34

Total Pendapatan Usaha


Penghasilan Lain-lain
Beban Pengumpulan Tol
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol
Beban Pemeliharaan Jalan Tol
Beban Kerjasama Operasi
Beban Konstruksi
Beban Umum dan Administrasi
Beban Lain-lain

2013
Rp

CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

42

2.q, 7.c

LABA TAHUN BERJALAN


PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Keuntungan (Kerugian) yang Belum
Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual

OTHER COMPREHENSIVE INCOME


2.d, 4

TOTAL LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN

(1,193,835)

534,016

Unrealized Gain (Loss) on


Securities Available for Sale

1,236,626,699

1,536,346,216

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME


FOR THE YEAR

Laba Tahun Berjalan yang Dapat


Diatribusikan kepada:

Income for the Year


Attributable to:

Pemilik Entitas Induk


Kepentingan Non Pengendali

1,602,090,230
(66,278,030)

1,237,820,534

1,535,812,200

2.w, 48

1,335,122,900
(98,496,201)

1,602,624,246
(66,278,030)

1,236,626,699

1,536,346,216

196.52

235.91

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/February 19, 2014

Owner of the Parent Entity


Non Controlling Interest

Total Comprehensive Income


For the Year Attributable to:

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan


yang Dapat Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali

Laba Per Saham (Rupiah penuh)

1,336,316,735
(98,496,201)

Owner of the Parent Entity


Non Controlling Interest

Earnings Per Share (full Rupiah)

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements

paraf/sign:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK

CONSOLIDATED STATEMENTS
OF CASH FLOWS

LAPORAN ARUS KAS


KONSOLIDASIAN INTERIM

For the Years Ended

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

December 31, 2013 and 2012


(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes

2013
Rp

2012
Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITASI


OPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATING


ACTIVITIES

Penerimaan Pendapatan Tol


Penerimaan Pendapatan Lainnya
Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak
Pembayaran Kepada Karyawan
Pembayaran Beban Kerjasama Operasi
Pembayaran Pajak
Pembayaran Bunga Pinjaman
Arus Kas Neto Diperoleh dari
Aktivitas Operasi

5,825,932,269
508,196,823
(1,440,831,502)
(1,196,198,582)
(308,000,582)
(585,900,300)
(717,366,596)

5,581,752,793
143,468,546
(943,874,799)
(1,085,623,357)
(409,422,821)
(498,558,602)
(856,013,532)

Receipts from Toll Revenues


Receipts from Other Revenues
Payments to Vendors and Third Parties
Payments to Employees
Payments of Under Joint Operation
Payments of Taxes
Payment Interest of Bond Payable and

2,085,831,530

1,931,728,228

Net Cash Flows Provided by


Operating Activities
ACTIVITIES

--213,210,523
(274,539,837)
(331,075,672)
(4,070,621,864)

30,259,823
187,502,064
198,528,688
(297,740,299)
(290,132,389)
(2,633,154,329)

(4,463,026,850)

(2,804,736,442)

2,072,459,612
(786,123,299)
2,100,000,000
(1,771,616,920)

1,641,983,174
(59,446,222)
---

(294,270,425)
(5,886,734)
(640,836,088)
101,104,402
--

(119,844,473)
(8,556,168)
(562,574,203)
66,174,505
130,768,590

814,043,620

322,876,907

Proceeds from Bank Loans


Payment of Bank Loans
Bonds Issued
Payment of Bond Payable
Increase (Decrease) of Appropriated
Fund - Net
Payment of Loan from Government
Payments of Dividend and PKBL
Proceeds from Land Acquisition Loans
Sales from Treasury Stocks
Paid in Capital on Minority Interest at
Subsidiary Companies

1,588,874,168

1,411,382,110

Net Cash Flow Provided by


Financing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pencairan (Penempatan) Investasi Jangka
Pendek - Bersih
Penjualan (Penambahan) Investasi Jangka Panjang
Penerimaan Bunga
PeroIehan Aset Tetap Selain Jalan Tol
Pembayaran Biaya Pelapisan Ulang
Perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol
Arus Kas Neto Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan Utang Bank
Pelunasan Utang Bank
Penerbitan Utang Obligasi
Pelunasan Utang Obligasi
Pencairan (Penempatan) Dana Ditetapkan
Penggunaannya - Bersih
Pembayaran Utang Bantuan Pemerintah
Pembayaran Dividen dan PKBL
Penerimaan Bantuan Pembebasan Tanah
Penjualan dari Saham Treasuri
Setoran Modal Hak Minoritas Pada
Anak Perusahaan
Arus Kas Neto Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan

Proceeds from (Placement to) Short


Investment - Net
Proceeds from Long Term Invesment Receipts from Interest Income
Other Then Toll Road Expenditure
Overlay Charges Expenditure
Addition of Toll Road Concession Rights
Net Cash Flows Used in
Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO


KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA
AWAL TAHUN

(788,321,152)

538,373,896

4,302,382,487

3,764,008,591

NET INCREASE (DECREASE) IN


CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
BEGINNING OF THE YEAR

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA


AKHIR TAHUN

3,514,061,335

4,302,382,487

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT


END OF THE YEAR

Kas dan Setara Kas Terdiri dari :

Kas
Bank
Deposito Berjangka
Total

Cash and Cash Equivalents Consist of:


47,626,488
363,149,238
3,103,285,609

77,831,752
267,318,660
3,957,232,075

3,514,061,335

4,302,382,487

Total

Supplemental cash flows information of


non cash investing activities is presented in Note 51

Tambahan informasi aktivitas investasi yang tidak


mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 51

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/February 19, 2014

Cash on Hand
Cash in Banks
Time Deposits

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements

paraf/sign:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Umum

1.

General

1.a. Pendirian Perusahaan


PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selanjutnya disebut
Perusahaan, dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 1978
tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia
mengenai pendirian Perusahaan Perseroan (Persero)
di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan
jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan
pengusahaannya (Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 4 Tahun 1978 juncto Surat Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga,
tanggal 27 Pebruari 1978).

1.a. The Companys Establishment


PT Jasa Marga (Persero) Tbk, here in after referred to
as "the Company", was established under the
framework of Government Regulation No. 4 of 1978
regarding the State Capital Investment for the
establishment of a State-Owned Company (Persero) in
the area of management, maintenance and
development of toll roads and the detailed
management regulations (State Gazette No. 4 of 1978
in conjunction with the Decree of the Ministry of
Finance of the Republic of Indonesia
N o . 90/KMK.06/1978 regarding the Determination of
the Share Capital of PT Jasa Marga (Persero)
dated February 27, 1978).

Perusahaan didirikan berdasarkan Akta No. 1, tanggal


1 Maret 1978 dari Notaris Kartini Mulyadi, SH, dan
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. Y.A.5/130/1, tanggal 22 Pebruari 1982
dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta
No. 766 dan No. 767, tanggal 2 Maret 1982 serta
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia No. 73, tanggal 10 September 1982,
tambahan No. 1138.

The Company was established based on the Deed of


Notary Kartini Mulyadi, SH, No. 1 dated March 1, 1978
and was approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in the Decree No. Y.A.5/130/1
dated February 22, 1982, filed in Jakarta High Court
No. 766 and 767 on March 2, 1982 and was published
in the State Gazette No. 73, dated September 10,
1982, adddition No. 1138.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali


mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
pada tanggal 12 September 2007, tentang perubahan
seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka
Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk
peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan
disetor, perubahan nilai nominal dan klasifikasi saham,
perubahan status Perusahaan dari perusahaan
tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan
nama Perusahaan menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway
Corporation) Tbk atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran
Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27, tanggal
12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan
No.
W7-10487
HT.01.04-TH.2007,
tanggal
21 September 2007.

The Company's articles of association has been


amended several times and the last based on the
decision of the Extraordinary General Meeting of
Shareholders dated September 12, 2007, regarding
the changes of the Company's articles of association
regarding to Initial Public Offering, including the
increase of authorized capital, issued and fully paid
capital, changes of par value end the classification of
share, changes of the Company's status from private
company become public company, and changes
name of the Company become State-Owned
Company (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia
Highway Corporation) Tbk or PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. The decision of the changes of the
Companys articles of association is put forth into the
Deed No. 27, dated September 12, 2007 from Notary
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. These
amendments have been approved by the Decree of
the Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007, dated
September 21, 2007.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan


tujuan Perusahaan adalah turut serta melaksanakan
dan menunjang kebijaksanaan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di
bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana
penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip
perusahaan terbatas.

According to Article 3 of the Company's Articles of


Association, the aim and purpose of the Company's
activities are to engage in performing and assisting
the Government's programs and policies in economy
sector and generally in national development,
specially in development of toll roads and all their
supporting facilities with comply to the principles of
limited liability company.

d1/February 19, 2014

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,


Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut:
(i) Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan
konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan
jalan tol;
(ii) Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol
(Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan
Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan
berikut dengan fasilitas-fasilitasnya dan usaha
lainnya, baik diusahakan sendiri maupun bekerja
sama dengan pihak lain; dan
(iii) Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam
rangka pemanfaatan dan pengembangan sumber
daya yang dimiliki Perusahaan, baik secara
langsung maupun melalui penyertaan, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan.

For achieving these purposes, the Company performs


the following activities:

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak


tahun 1978.

The Company commenced its commercial operations


since 1978.

Perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya


berdasarkan UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan
PP No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol: Wewenang
penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah.
Sebagian
wewenang
Pemerintah
dalam
penyelenggaraan jalan tol dilaksanakan oleh Badan
Pengatur Jalan Tol. Pengusahaan jalan tol dilakukan
oleh badan usaha milik negara dan/atau badan usaha
milik daerah dan/atau badan usaha milik swasta.
Pengusahaan jalan tol yang diberikan oleh Pemerintah
kepada badan usaha dilakukan melalui pelelangan
secara transparan dan terbuka.

The Company run their operations based on Law


no. 38 of 2004 about the Road and PP. 15 of 2005
about Toll Road Toll road management authority on
the government.Half of government authority in the
administration of toll roads implemented by the Toll
Road Regulatory Agency. Toll road concession
implemented by state-owned enterprises and / or
regional owned enterprises and / or private
companies. Concession granted by the Government
to the business entity through a transparent and open
auctions.

Selama periode laporan yang disajikan (per


31 Desember 2013), ekspansi yang dilakukan oleh
Perusahaan adalah dibentuknya Entitas Anak baru
yang bergerak dalam bidang properti, yaitu
PT Jasamarga Properti (JMP), dengan bidang usaha
pembangunan, penjualan dan jasa properti.
PT Jasamarga Properti didirikan berdasarkan Akta
No. 02 tanggal 15 Januari 2013 dari Notaris Windalina,
SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat
keputusan No. AHU-02309.AH.01.01.Tahun 2013
tanggal 23 Januari 2013. Penyertaan pada JMP
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
usaha di bidang pembangunan, penjualan dan jasa
properti. Perusahaan memiliki 24.750 saham dengan
nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham
atau setara dengan Rp 24.750.000.000 (Rupiah
penuh), yang merupakan 99% kepemilikan
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013.

During the reporting period presented (as of


December 31, 2013), the expansion carried out by the
Company's expansion was the establishment of new
subsidiaries engaged in property, ie PT Jasamarga
Property (JMP), with field of business of property
development, sales and services. PT Jasamarga
Properti established based on the Deed. 02 dated
January 15, 2013 of Notary Windalina, SH, and has
been approved by the Minister of Law and Human
Rights through its letter No.AHU-02309.AH.01.01.year
of 2013 dated January 23, 2013. Inclusion in JMP
relates to the business in the areas of property
development, sales and services. The Company has
24,750 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full
amount) per share or equivalent to Rp 24,750,000,000
(full amount), which is 99% ownership of the Company
on December 31, 2013.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan pada saat ini


mengoperasikan 25 ruas jalan tol yang dikelola oleh 9
kantor cabang dan Entitas Anak dengan rincian
sebagai berikut:

The Company is domiciled in Jakarta and is currently


operating 25 toll roads managed by its 9 branch
offices and the Companys Subsidiaries with details
are as follows:

d1/February 19, 2014

(i) To perform technical planning, construction,


operate and/or maintenance of toll road;
(ii) To organize the land in toll road area (Rumijatol)
and the land aside on Rumijatol using for rest
area and service including facilities and other
business operated either separately or in
cooperation with other parties; and
(iii) To perform other activity and business in order to
utilize and develop the Company's resources,
either directly or through investment, subject to
laws and regulations.

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ruas Jalan Tol/ Toll Road Sections

Kantor Cabang/ Branch Offices


Jagorawi
Jakarta - Tangerang
Cawang - Tomang Cengkareng
Surabaya - Gempol
Jakarta - Cikampek
Purbaleunyi
Semarang
Belmera
Palikanci
Entitas Anak/ Subsidiaries
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
PT Trans Marga Jateng (TMJ)
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP)
PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)

Jakarta - Bogor- Ciawi


Jakarta - Tangerang
Cawang - Tomang - Pluit dan/ and Prof. Dr. Ir. Soediyatmo
Surabaya - Gempol
Jakarta - Cikampek
Cikampek - Padalarang dan/ and Padalarang - Cileunyi
Semarang Seksi/Section A B C
Belawan - Medan - Tanjung Morawa
Palimanan - Kanci
Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3, W2 dan/ and JORR Section S
dan/ and Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami
Bogor Outer Ring Road
Semarang - Solo
Kunciran - Batu Ceper - Cengkareng *)
Kunciran - Serpong *)
Surabaya - Mojokerto
Gempol - Pasuruan *)
Gempol - Pandaan *)
Nusa Dua - Benoa
JORR W2 Utara (Ulujami - Kebon Jeruk) *)

*) Belum Beroperasi/ Not Yet Operated

Selain itu, Perusahaan juga melakukan usaha lain


melalui Cabang dan Entitas Anak sebagai berikut:
Kantor Cabang/ Branch Offices
Unit Rest Area and Business
Entitas Anak/ Subsidiaries
PT Sarana Marga Utama (SMU)
PT Jasamarga Properti (JMP)

In addition, the Company also manage other business


activities through its branch and Subsidiaries, are as
follows:

Jenis Usaha/ Nature of Business


Pengelolaan rest area di jalan tol dan SPBU / Management of the rest area on the
highway and gas station
Jenis Usaha/ Nature of Business
Jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan/ Construction, trade and rental
vehicles
Pembangunan, penjualan dan jasa properti/ Development, sales and services in
property

1.b. Entitas Anak

1.b. Subsidiaries

1.b.1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)

1.b.1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)

PT Jalantol Lingkarluar Jakarta didirikan berdasarkan


Akta No. 113, tanggal 22 Desember 2000 dari Notaris
Agus Madjid, SH, dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No. C1598.HT.01.01Th 2001, tanggal 6 Maret 2001. Anggaran Dasar JLJ
telah mengalami beberapa kali perubahan dengan
perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 28 tanggal
16 Desember 2013, dari Notaris Amriyati A. Supriyadi,
SH, M.Kn, dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan surat
keputusan No. AHU-00222.AH.01.02 Tahun 2013,
tanggal 3 Januari 2014.

PT Jalantol Lingkarluar Jakarta was established based


on the Deed of Notary Agus Madjid, SH, No. 113 dated
December 22, 2000. This Deed has been approved by
the Minister of Justice of the Republic of Indonesia
No. C1598.HT.01.01-Th 2001 dated March 6, 2001.
JLJs article association has changed several times
with the most recent change of the last JLJ's article
association is based on the Deed No. 28 dated
December 16, 2013 of Notary Amriyati A. Supriyadi,
SH., M.Kn. This Deed has been approved by the
Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia AHU-00222.AH.01.02 Year 2013 dated
January 3, 2014.

JLJ berdomisili di Jakarta. JLJ mulai beroperasi


secara komersial sejak tanggal 1 Oktober 2001.

JLJ is domiciled in Jakarta. JLJ started its operation


since October 1, 2001.

d1/February 19, 2014

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Perusahaan memiliki 27.348.750 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 27.348.750.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 99% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.

The Company owns 27,348,750 shares with par value


of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 27,348,750,000 (full Rupiah), representing 99%
ownership as of December 31, 2013.

1.b.2. PT Marqa Sarana Jabar (MSJ)

1.b.2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)

PT Marga Sarana Jabar merupakan perusahaan


patungan antara Perusahaan dan PT Jasa Sarana
dalam pengusahaan ruas jalan tol Bogor Outer Ring
Road. MSJ didirikan berdasarkan Akta No. 10 tanggal
11 Mei 2007 dari Notaris Iwan Ridwan, SH, dengan
modal dasar sebesar Rp 475.000.000.000 (Rupiah
penuh), modal ditempatkan dan disetor sebesar
Rp 118.750.000.000 (Rupiah penuh) dan telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
Keputusan No. W8-01909 HT.01.01.TH.2007, tanggal
6 Juli 2007 serta diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 82, tanggal 12
Oktober 2007.

PT Marga Sarana Jabar is a joint venture company


between the Company and PT Jasa Sarana for
development of Bogor Outer Ring Road. MSJ was
established based on the Deed No. 10 dated May 11,
2007 of Notary lwan Ridwan, SH, with authorized
capital amounting to Rp 475,000,000,000 (full Rupiah),
issued and paid in capital amounting to
Rp 118,750,000,000 (full Rupiah) and has been
approved by the Minister of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia through Decree No. W801909 HT.01.01.TH.2007 dated July 6, 2007 and
announced in State Gazette No. 82 dated October 12,
2007.

Anggaran Dasar MSJ telah beberapa kali mengalami


perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta
No. 16 tanggal 27 November 2013 yang dibuat
dihadapan Notaris Nitra Reza, SH, M.Kn., di Jakarta,
sehubungan dengan peningkatan modal disetor.
Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam
proses pengesahan di Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.

MSJs article of association has been amended


several times, with the most recent change of the
article was based on the Deed No. 16 dated
November 27, 2013 from Notary Nitra Reza, SH,
M.Kn., in Jakarta, in accordance with the increase of
paid share capital. The amendment is in the process
of authorization from the Ministry of of Law and
Human Rights.

MSJ berdomisili di Bogor. MSJ mulai beroperasi


secara komersial sejak 23 Nopember 2009.

MSJ is domiciled in Bogor. MSJ started its operation


since November 23, 2009.

Perusahaan memiliki 15.632.650 saham dengan nilai


nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 156.326.500.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 55% kepemilikan dan tambahan
modal disetor sebesar Rp 22.000.000.000 (Rupiah
penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.

The Company owns 15,632,650 shares with par value


of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 156,326,500,000 (full Rupiah), representing 55%
ownership and addition of share capital amounting to
Rp 22,000,000,000 (full Rupiah) as of December 31,
2013.

1.b.3. PT Trans Marqa Jatenq (TMJ)

1.b.3. PT Trans Marqa Jatenq (TMJ)

PT Trans Marga Jateng merupakan perusahaan


patungan antara Perusahaan dan PT Sarana
Pembangunan Jawa Tengah dalam pengusahaan
pembangunan ruas jalan tol Semarang - Solo. TMJ
didirikan berdasarkan Akta No. 27 tanggal 7 Juli 2007
dari Notaris Prof. DR. Liliana Tedjosaputro, SH, MH,
yang kemudian diubah dengan Akta No. 84 dari
Notaris yang sama dan telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan
No. C-03976 HT.01.01TH.2007, tanggal 22 Nopember
2007.

PT Trans Marga Jateng is a joint venture company


between the Company and PT Sarana Pembangunan
Jawa Tengah for development of Semarang - Solo toll
road. TMJ was established based on the Deed
No. 27 dated July 7, 2007 of Notary Prof.DR. Liliana
Tedjosaputro, SH, MH, and amended with the Deed
No. 84 from the same Notary which has been
approved by the Minister of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia No. C-03976 HT.01.01
TH.2007, dated November 22, 2007.

TMJ berdomisili di Semarang. TMJ mulai beroperasi


secara komersial sejak 17 Nopember 2011.

TMJ is domiciled in Semarang. TMJ


operation since November 17, 2011.

d1/February 19, 2014

10

started its
Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Perusahaan memiliki 63.000.000 saham dengan nilai


nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 630.000.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 60% dan tambahan modal disetor
sebesar Rp 255.000.000.000 (Rupiah Penuh) pada
tanggal 31 Desember 2013.

The Company owns 63,000,000 shares with par value


of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 630,000,000,000 (full Rupiah), representing 60%
ownership and addition of share capital amounting to
Rp 255,000,000,000 (Full Rupiah) as of December 31,
2013.

1.b.4. PT Marga Trans Nusantara (MTN)

1.b.4. PT Marga Trans Nusantara (MTN)

PT Marga Trans Nusantara didirikan berdasarkan


Akta No. 8, tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy
Anggraini Muharam, SH. Penyertaan pada MTN
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
proyek jalan tol Kunciran - Serpong, berdasarkan Akta
perjanjian antara calon pendiri PT Marga Trans
Nusantara No. 1 tanggal 11 Pebruari 2008 yang
dikeluarkan Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH.
Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU37791.AH.01.01. Tahun 2008, tanggal 2 Juli 2008,
dan telah diumumkan dalam Berita Negara No.10
tanggal 3 Pebruari 2009.

PT Marga Trans Nusantara was established based on


the Deed No. 8, dated May 14, 2008 of Notary Suzy
Anggraini Muharam, SH. The investment in MTN
relates to the construction of the Kunciran - Serpong toll
road project, based on the Deed of Agreement between
the founders of PT Marga Trans Nusantara No. 1 dated
February 11, 2008 of Notary Suzy Anggraini Muharam,
SH. The article of association has been approved by
the Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia in Decision Letter No. AHU37791.AH.01.01. Year 2008, dated July 2, 2008, and
has been announced in the State Gazette No. 10 dated
February 3, 2009.

Anggaran Dasar MTN telah beberapa kali mengalami


perubahan, terakhir pada tanggal 12 September 2013,
dengan Akta No. 30 dari Notaris Kumala Tjahjani
Widodo, SH, MH, M.Kn., mengenai peningkatan
modal ditempatkan dan disetor. Perubahan anggaran
dasar tersebut masih dalam proses pengesahan di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

MTNs article of association has been amended


several times, with the most recent change of the
article was based on the Deed No. 30 dated
September 12, 2013 by Notary Kumala Tjahjani
Widodo, SH, MH, M.Kn., regarding to the increase of
issued and paid share capital. The amendment is in
the process of authorization from the Minister of of
Law and Human Rights.

MTN berdomisili di Tangerang. MTN belum beroperasi


secara komersial hingga 31 Desember 2013.

MTN is domiciled in Tangerang. MTN has not started


its operation until December 31, 2013.

Perusahaan memiliki 62.100 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 62.100.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 60% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.

The Company owns 62.100 shares with par value of


Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 62,100,000,000 (full Rupiah), representing 60%
ownership as of December 31, 2013.

1.b.5. PT Marga Nujyasumo Aqunq (MNA)

1.b.5. PT Marga Nujyasumo Aqunq (MNA)

PT Marga Nujyasumo Agung didirikan berdasarkan


Akta No. 121, tanggal 19 Agustus 1994 dari Notaris
Sutjipto, SH, juncto Akta No. 177, tanggal 26 Pebruari
1998 dari Notaris Rachmat Santoso, SH. Penyertaan
pada MNA dilakukan sehubungan dengan
pelaksanaan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto.

PT Marga Nujyasumo Agung was established based


on the Deed No.121, dated August 19, 1994 of Notary
Sutjipto, SH, in conjunction with the Deed No. 177,
dated February 26, 1998 of Notary Rachmat Santoso,
SH. The investment in MNA was made in relation to
the construction and operation of the Surabaya Mojokerto toll road project.

Anggaran Dasar MNA telah beberapa kali mengalami


perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan
Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham
No. 09 tanggal 18 Juli 2012 mengenai peningkatan
modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum

MNAs article of association has been amended


several times, with the most recent change of the
article was based on the Deed of Decision Statement
beyond General Shareholders Meeting No 09 dated
July 18, 2012, regarding to increase of issued and paid
share capital. The amendment has received approval

d1/February 19, 2014

11

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

dan
Hak
Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
berdasarkan
Surat
Keputusan
No. AHU-50085.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 25
September 2012.

from the Minister of of Law and Human Rights


of the Republic of Indonesia based on Letter
No. AHU--50085.AH.01.02 Year 2012 dated
September 25, 2012.

MNA berdomisili di Surabaya. MNA mulai beroperasi


secara komersial sejak 5 September 2011.

MNA is domiciled in Surabaya. MNA


operation since September 5, 2011.

Perusahaan memiliki 473.000.000 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 473.000.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 55% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.

The Company owns 473,000,000 shares with par value


of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 473,000,000,000 (full Rupiah), representing 55%
ownership as of December 31, 2013.

1.b.6. PT Marga Linqkar Jakarta (MLJ)

1.b.6. PT Marga Linqkar Jakarta (MLJ)

PT Marga Lingkar Jakarta didirikan berdasarkan Akta


No. 26 tanggal 24 Agustus 2009 dari Notaris Edi
Priyono, SH dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No.C-98-HT.03.02-Th
2002. Penyertaan pada MLJ dilakukan sehubungan
dengan pelaksanaan proyek Jalan Tol Lingkarluar
Jakarta Seksi W2 Utara.

PT Marga Lingkar Jakarta was established based on


the Deed No. 26, dated August 24, 2009 of Notary Edi
Priyono, SH which has been approved by Minister of
Justice of the Republic of Indonesia No.C-98HT.03.02-Th 2002. The investment in MLJ relates to
the construction and operation of the Jakarta Toll
Outer Ring Road Section W2 North.

Anggaran Dasar MLJ telah beberapa kali mengalami


perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Tatyana
Indrati Hasjim, S.H. No.13 tanggal 19 Desember 2013
mengenai peningkatan modal ditempatkan dan
disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusannya Nomor: AHU-0005942.AH.01.09.
Tahun 2014 tanggal 23 Januari 2014.

MLJs article of association has been amended several


times, with the most recent change of the article was
based on the Deed No. 13 dated September 19, 2013
by Notary Tatyana Indrati Hasjim, S.H regarding to the
increase of issued and paid share capital. The
amendment has received approval from the Minister of
of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
based on Letter No. AHU-0005942.AH.01.09. Year
2014 dated January 23, 2014.

MLJ berdomisili di Jakarta. MLJ belum beroperasi


secara komersial hingga 31 Desember 2013.

MLJ is domiciled in Jakarta. MLJ has not started its


operation until December 31, 2013.

Perusahaan memiliki 267.167.550 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 267.167.550.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 65% kepemilikan dan tambahan
modal disetor sebesar Rp 96.980.000.000 (Rupiah
penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.

The Company owns 267,167,550 shares with par


value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 267,167,550,000 (full Rupiah), representing 65%
ownership and additional of share capital amounting to
Rp 96,980,000,000 (full Rupiah) as of December 31,
2013.

1.b.7. PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP)

1.b.7. PT Transmarqa Jatim Pasuruan (TJP)

PT Transmarga Jatim Pasuruan didirikan berdasarkan


Akta No. 57 tanggal 28 Juni 2010 dari Notaris Retno
Suharti, SH dan telah mendapat pengesahan dari
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU.AH.01.10.15244-Th. 2008, tanggal
20 Juni 2008.

PT Transmarga Jatim Pasuruan was established


based on the Deed No. 57 dated June 28, 2010 of
Notary Retno Suharti, SH which has been approved by
the Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia No. AHU.AH.01.10.15244-Th. 2008,
dated June 20, 2008.

Anggaran Dasar TJP telah beberapa kali mengalami


perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dra. EC.
Inggriati Djojoseputro, SH, No.10 tanggal 15 April
2013 mengenai
peningkatan modal dasar,
ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak

TJPs article of association has been amended several


times, with the most recent change of the article was
based on the Deed No. 10 dated April 15, 2013 by
Notary Dra. EC. Inggriati Djojoseputro, SH regarding to
the increase of issued and paid share capital. The
amendment has received approval from the Minister of

d1/February 19, 2014

12

started its

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat


Keputusannya No. AHU-22281.AH.01.02. Tahun 2013
tanggal 26 April 2013.

of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia


based on Letter No. AHU-22281.AH.01.02. Year 2013
dated April 26, 2013.

Penyertaan pada TJP dilakukan sehubungan dengan


pelaksanaan proyek Jalan Tol Gempol - Pasuruan.

The investment in TJP relates to the construction and


operation of the Gempol -Pasuruan toll.

TJP berdomisili di Sidoarjo. TJP belum beroperasi


secara komersial hingga 31 Desember 2013.

TJP is domiciled in Sidoarjo. TJP has not started its


operation until December 31, 2013.

Perusahaan memiliki 20.010.000 saham dengan nilai


nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 200.010.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 96,39% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.

The Company owns 20,010,000 shares with par value


of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 200,010,000,000 (full Rupiah), representing
96.39% ownership as of December 31, 2013.

1.b.8. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)

1.b.8. PT Marqa Kunciran Cengkarenq (MKC)

PT Marga Kunciran Cengkareng didirikan berdasarkan


Akta No. 7 tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy
Anggraini Muharam, SH, yang telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan
No. AHU-04634.AH.01.01-Th. 2009 tanggal 12
Pebruari 2009. Penyertaan pada MKC dilakukan
sehubungan dengan pelaksanaan proyek jalan tol
Kunciran- Cengkareng.

PT Marga Kunciran Cengkareng was established


based on the Deed No. 7 dated May 14, 2008 by
Notary Suzy Anggraini Muharam, SH, which has been
approved by Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-04634.AH.01.01-Th.
2009 dated February 12, 2009. The investment in MTN
was made in relation of the Kunciran-Cengkareng toll
road.

Anggaran Dasar MKC telah beberapa kali mengalami


perubahan, terakhir dengan Akta No. 02 Tanggal 4
April 2013 dari Notaris Efemia Surjawati Salim, SH,
M.Hum yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat
Keputusan No. AHU-35521.AHA.01.02. Tahun 2013
tanggal 2 Juli 2013 tentang persetujuan perubahan
anggaran dasar perseroan.

MKCs article of association has been amended


several times, with the most recent change of the
article was based on the Deed No. 02 dated April 4,
2013 by Notary Efemia Surjawati Salim, SH, M.Hum.
Theamendment has received approval from the
Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia
based
on
Letter
No.
AHU35521.AHA.01.02.Year 2013 dated July 2, 2013.

MKC berdomisili di Tangerang. MKC belum beroperasi


secara komersial hingga 31 Desember 2013.

MKC is domiciled in Tangerang. MKC has not started


its operation until December 31, 2013.

Perusahaan memiliki 10.933.867 saham dengan nilai


nominal Rp 9.100 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 99.498,189.700 (Rupiah penuh)
yang merupakan 76,10% kepemilikan dan tambahan
modal disetor sebesar Rp 15.311.296.000 pada
tanggal 31 Desember 2013.

The Company owns 10,933,867 shares at par value of


Rp 9,100 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 99,498,189,700 (full Rupiah), representing 76.10%
ownership and addition of share capital amounting to
Rp 15.311.296.000 (full Rupiah) as of December 31,
2013.

1.b.9. PT Sarana Marga Utama (SMU)

1.b.9. PT Sarana Marga Utama (SMU)

PT Sarana Marga Utama, perusahaan semula


bernama PT Rezekibhakti Saranasejahtera, yang
didirikan berdasarkan Akta No. 41 tanggal 26 Agustus
1988 dari Notaris Abdul Latif, SH, dan telah
mendapatkan
pengesahan
dari
Departemen
Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan
No. C2.137.HT.01.01-Th. 1989 tanggal 10 Pebruari
1989. Perubahaan anggaran dasar yang terakhir
berdasarkan Akta No. 8 Tanggal 10 April 2013 dari
Notaris Bagus Nugraha Kusuma Wardhana, SH,

PT Sarana Marga Utama, was originally known as


PT Rezekibhakti Saranasejahtera established based
on Deed No. 41 dated August 26, 1988 by Notary
Abdul Latif SH, which has been approved by the
Ministry of Justice of the Republic of Indonesia
No. C2.137.HT.01.01-Th. 1989, dated February 10,
1989. The most recent amendmend of the article of
association was based on the Deed No. 8 dated April
10, 2013 by Notary Bagus Nugraha Kusuma
Wardhana, SH, regarding to the increase of

d1/February 19, 2014

13

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

tentang peningkatan modal dasar dan modal disetor.


Perubahaan ini telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.10.10-26179 tanggal 27
Juni 2013.

authorized, issued and paid share capital. The


amendment has received approval from the Minister of
of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
based on Letter No. AHU-AH.01.10.10-26179 dated
June 27, 2013.

Penyertaan pada SMU dilakukan sehubungan dengan


bidang usaha jasa konstruksi, perdagangan dan
persewaan kendaraan.

The investment in SMU was made in relation to the


construction, trade and rental vehicles.

SMU berdomisili di Jakarta. SMU mulai beroperasi


secara komersial sejak 10 Pebruari 1989.

SMU is domiciled in Jakarta. SMU


operation since February 10, 1989.

Perusahaan memiliki 62.747 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 62.747.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 99% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.

The Company owns 62,747 shares at par value of


Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 62,747,000,000 (full Rupiah), representing 99%
ownership as of December 31, 2013.

1.b.10. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (dahulu


PT Margabumi Adhikaraya (MAR)

1.b.10. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)


(Previously PT Margabumi Adhikaraya (MAR)

PT Margabumi Adhikaraya (MAR) didirikan


berdasarkan Akta No. 142, tanggal 25 September
1996 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH.

PT Margabumi Adhikaraya (MAR) was established


based on the Deed No. 142, dated September 25, 1996
of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami


beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta nomor
04 tanggal 20 Juni 2013 dari Dra. EC. Inggriati
Djojoseputro, SH, notaris di Surabaya, mengenai
perubahan Susunan Dewan Komisaris dan perubahan
nama Perseroan Terbatas "PT Margabumi
Adhikaraya"
menjadi
Perseroan
Terbatas
"PT Jasamarga Pandaan Tol". Akta perubahan ini
sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai
dengan
surat
keputusan
Nomor:
AHU46221.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 3 September
2013.

JPTs article of association has been amended several


times, with the most recent change of the article was
based on the Deed No. 04 dated June 20, 2013 by
Notary Dra. EC. Inggriati Djojoseputro SH, a notary in
Surabaya regarding to the change of composition of
board of Commissioners and change of the Companys
name Perseroan Terbatas "PT Margabumi Adhikaraya"
into Perseroan Terbatas "PT Jasamarga Pandaan Tol".
The amendment has received approval from the
Minister of of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia based on Letter No. AHU-46221.AH.01.02.
Year 2013 dated September 3, 2013.

JPT berdomisili di Surabaya. JPT belum beroperasi


secara komersial hingga 31 Desember 2013.

JPT is domiciled in Surabaya. JPT has not started its


operation until December 31, 2013.

Perusahaan memiliki 205.850.000 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 205.850.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 66,48% kepemilikan Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2013.

The Company owns 205,850,000 shares at par value


of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 205,850,000,000 (full Rupiah) representing 66.48%
ownership as of December 31, 2013.

1.b.11. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)

1.b.11. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)

PT Jasamarga Bali Tol didirikan berdasarkan Akta


No. 2 tanggal 22 Agustus 2011 dari Notaris Paulina
S.S. Endah Putri, SH, dan telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia melalui surat keputusan No.C-372.HT.03.01Th. 2006, tanggal 4 September 2006. Anggaran dasar
Perseroan telah mengalami perubahan dan terakhir
akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang

PT Jasamarga Bali Tol was established based on the


Deed No. 2, dated August 22, 2011 by Notary Paulina S.S.
Endah Putri, SH, which has been approved by Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
No. C-372.HT.03.01-Th. 2006, dated September 4, 2006.
JBTs article of association has been amended several
times, with the most recent change of the article was
based on Notarial Deed of Extraordinary General

d1/February 19, 2014

14

started its

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Saham Luar Biasa No. 1 tanggal 17 Oktober 2012


oleh Notaris Paulina S.S. Endah Putri, SH, notaris di
Depok. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia No. AHU-62682.AH.01.02-Tahun
2012 tanggal 6 Desember 2012.

Shareholders Meeting No. 1 dated October 17, 2012


by Notary Paulina S.S. Endah Putri, SH, notary in
Depok. The amendment has received approval from the
Minister of of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia based on Letter No. AHU-62682.AH.01.02Year 2012 dated December 6, 2012.

Penyertaan pada JBT dilakukan sehubungan dengan


penyelenggaraan proyek jalan tol Nusa Dua - Benoa.

The investment in JBT relates to the operation of the Nusa


Dua Benoa toll road.

JBT berdomisili di Bali. JBT mulai beroperasi secara


komersial tanggal 01 Oktober 2013.

JBT is domiciled in Bali. JBT started its operation since


October 01, 2013.

Perusahaan memiliki 409.993 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 409.993.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 55% kepemilikan Perusahaan dan
tambahan modal disetor sebesar Rp 2.551.744.970
(Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.

The Company owns 409,993 shares at par value of


Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 409,993,000,000 (full Rupiah) representing 55%
ownership and additional paid in capital amounting to
Rp 2,551,744,970 (full Rupiah) as of December 31,
2013.

1.b.12. PT Jasamarga Properti (JMP)

1.b.12. PT Jasamarga Properti (JMP)

PT Jasamarga Properti didirikan berdasarkan Akta


No. 02 tanggal 15 Januari 2013 dari Notaris Windalina,
SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat
keputusan No. AHU-02309.AH.01.01. Tahun 2013
tanggal 23 Januari 2013. Akta pendirian Perusahaan
telah mengalami perubahan dan yang terakhir dengan
Akta Notaris Windalina, SH, di Jakarta, No. 25 tanggal
28 Maret 2013. Perubahan Akta ini telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat keputusan Nomor.
AHU-0044014.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 14 Mei
2013.

PT Jasamarga Properti was established based on the


Deed No. 02, dated January 15, 2013 by Notary Windalina,
SH, which has been approved by Minister of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU02309.AH.01.01. Year 2013, dated January 23, 2013.
JMPs article of association has been amended several
times, with the most recent change of the article was
based on the Deed No. 25 dated March 28, 2013 by
Notary Notaris Windalina SH, notary in Jakarta. The
amendment has received approval from the Minister of
of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
based on Letter No. AHU-0044014.AH.01.09. Year
2013 dated May 14, 2013.

Penyertaan pada JMP dilakukan sehubungan dengan


penyelenggaraan usaha di bidang pembangunan,
penjualan dan jasa properti.

The investment in JMP relates to the development, sales


and services in property.

JMP berdomisili di Jakarta. JMP belum beroperasi


secara komersial hingga 31 Desember 2013.

JMP is domiciled in Jakarta. JMP has not started its


operation until December 31, 2013.

Perusahaan memiliki 24.750 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 24.750.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 99% kepemilikan Perusahaan dan
tambahan modal disetor sebesar Rp 38.610.000.000
(Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.

The Company owns 24,750 shares at par value of


Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 24,750,000,000 (full Rupiah) representing 99%
ownership and additional paid in capital amounting to
Rp 38,610,000,000 (full Rupiah) as of December 31,
2013.

Jumlah aset dan pendapatan usaha Entitas Anak


sebelum jurnal eliminasi adalah sebagai berikut:

Total assets and revenues of the Subsidiaries before


elimination journal are as follows:

d1/February 19, 2014

15

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Total Aset/Assets
2013
2012
Rp
Rp

Perusahaan/ Company
PT Trans Marga Jateng (TMJ)
PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP)
PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
PT Sarana Marga Utama (SMU)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
PT Jasamarga Properti (JMP)

3,407,470,487
2,172,599,696
1,846,870,401
1,766,141,082
896,352,182
801,575,563
629,222,947
351,564,379
270,393,300
178,020,265
103,281,607
63,548,090

Total Pendapatan/Revenues
2013
2012
Rp
Rp

2,682,556,359
1,659,510,652
1,237,391,546
1,564,140,921
548,357,000
405,636,162
208,613,652
132,097,736
126,828,694
78,227,545
67,676,199
--

671,919,441
575,693,464
564,542,637
237,954,936
336,559,364
443,326,091
499,556,649
--205,466,019
234,499,728
--

846,523,781
1,250,870,221
539,499,885
316,771,494
133,197,912
98,153,049
---35,017,116
170,471,250
--

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,


Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama
disebut sebagai Grup.

In these consolidated financial statements, the


Company and its subsidiaries are collectively
referred as the Group.

1.c. Dewan Direksi, Komisaris, Komite Audit dan


Karyawan
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Luar Biasa PT Jasa Marga Persero Tbk
No. 80 tanggal 30 Juni 2012, susunan Direksi dan
Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012 sebagai berikut:

1.c. Board of Directors, Commissioners, Audit


Committee and Employees
Based on the Companys Extraordinary Minutes of
Meeting of Shareholders No. 80 dated June 30,
2012, the composition of the Companys Board of
Directors and Commissioners as of December 31,
2013 and 2012 are as follows:

Direktur Utama
Direktur Operasi
Direktur Keuangan
Direktur Pengembangan Usaha
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris (Komisaris Independen)
Komisaris (Komisaris Independen)

Direksi/Directors
Ir. Adityawarman
Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc
Ir. Reynaldi Hermansjah
Ir. Abdul Hadi H.S, MM
Ir. Muh. Najib Fauzan, Msc
Komisaris/ Commissioners
Ir. Agoes Widjanarko, MIP
Ibnu Purna Muchtar, S.E, MA
Dr. Joyo Winoto
Prof. Dr. Akhmad Syakhroza
Mayjen. (Purn) Samsoedin
Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael
Dendron Primanto, SH, MH

Berdasarkan
Keputusan
Komisaris
No.KEP0010/I/2013, tanggal 15 Pebruari 2013, susunan
Komite Audit Perusahaan pada 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut:

President Director
Operation Director
Finance Director
Business Development Director
Human Capital Affairs Development Director
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner (Independent Commissioner)
Commissioner (Independent Commissioner)

Based on the Decision of the Commissioners


No.KEP0010/I/2013, date February 15, 2013, the
composition of the Company's Audit Committee as
of December 31, 2013 are as follows:

Komite Audit/ Audit Committee


Ketua Merangkap Anggota
Anggota
Anggota

d1/February 19, 2014

Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH.


Ir. Agita Widjajanto, MSc.
Drs. Rustam Wahyudi, Ak.

16

Chairman and Member


Member
Member

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Based on the Decision of the Commissioners No.KEP0007/I/2012, date January 16, 2012, the composition
of the Company's Audit Committee as of December
31, 2012 are as follows:

Berdasarkan Keputusan Komisaris No.KEP-0007/I/2012,


tanggal 16 Januari 2012, susunan Komite Audit
Perusahaan pada 31 Desember 2012 adalah sebagai
berikut:

Komite Audit/ Audit Committee


Ketua Merangkap Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH.


Ir. Bambang Widijanto Suwignjo, MSc.
Drs. Nugroho Widjajanto, Ak.
Setyo Puji Hartono, SE

Chairman and Member


Member
Member
Member

Pembentukan Unit Audit Internal Perusahaan


berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013
tentang Struktur Organisasi Perusahaan. Ketua unit
audit internal per 31 Desember 2013 adalah Djoko
Dwijono.

Establishment of the company Internal Audit Unit was


based on Directors Decree No. 41/KPTS/2013 about
the Organizational Structure of the Company.
Chairman of the internal audit unit by December 31,
2013 is Djoko Dwijono.

Penerapan sistem pengendalian internal yang


dilakukan oleh Perusahaan mengacu pada Peraturan
Meneg BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
Negara Pasal 26. Unit audit internal merupakan bagian
dari sistem pengendalian intern Perusahaan yang
didalam pelaksanaan tugas auditnya menggunakan
kerangka sistem pengendalian intern COSO
(Committee of Sponsoring Organization of the
Treadway Commission).

Implementation of internal control systems made by


the Company refers to the State Enterprises Minister
Regulation No. PER-01/MBU/2011 on the
Implementation of Good Corporate Governance
(GCG) at the State-owned Enterprise of Art 26.
Internal audit unit is part of the Company's system of
internal control in the execution of audit assignments
using the COSO (Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission)
framework for internal control system.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 102/AA.P6a/2012, tanggal 31 Agustus 2012, Sekretaris
Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012
adalah Ir. David Wijayatno.

Based on in Decision of the Director No. 102/AA.P6a/2012 dated August 31 2012, the corporate
secretary as of December 31, 2013 and 2012 is Ir.
David Wijayatno.

Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak


pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebanyak 4.875 dan 5.075 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2013 and 2012 the Company


and Subsidiaries had total permanent employees of
4,875 and 5,075 person, respectively (unaudited).

1.d. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan


Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan total
nilai sebesar Rp 9.523.978.000.000 (Rupiah penuh).
Jumlah utang obligasi yang belum dilunasi atau belum
jatuh tempo adalah sebesar Rp 5.859.154.384.000
(Rupiah penuh) dan sisanya telah dilunasi, dengan
rincian sebagai berikut:

d1/February 19, 2014

1.d. Public Bond Offering


The Company has issued bonds with total amount of
Rp 9,523,978,000,000 (full Rupiah). The total amount
of bonds that have not been paid or not yet reached
their
maturity
date
amounting
to
Rp 5,859,154,384,000 (full Rupiah) and the balance
has been paid, with details of bonds are as follows:

17

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

23.
24.
25.
26.
27

Obligasi/ Bonds
Jasa Marga I(A)
Jasa Marga II/1 (B)
Jasa Marga II/2 (C)
Jasa Marga II/2 (D)
Jasa Marga II/2 (E)
Jasa Marga III/1 (F/1)
Jasa Marga III/2 (F/2)
Jasa Marga IV/1 (G/1)
Jasa Marga IV/2 (G/2)
Jasa Marga V/1 (H)
Jasa Marga V/2 (I)
Jasa Marga VI/1 (J)
Jasa Marga VI/2 (K)
Obligasi Indeks Pendapatan Tahap I /
Fixed Income Index Bonds Phase I
Obligasi Indeks Pendapatan Tahap II /
Fixed Income Index Bonds Phase II
Jasa Marga VII (L)
Jasa Marga VIII (M)
Jasa Marga IX (N)
Jasa Marga X (O)
Jasa Marga XI (P)
Obligasi JORR I
Obligasi JORR II(A)
Obligasi JORR II (B)
Obligasi JORR II (C)
Jasa Marga XII (0)
Jasa Marga XIII (R)
Jasa Marga XIV (JM 10)
Jasa Marga I (JM 10)
Jasa Marga Seri / Series S A
Jasa Marga Seri / Series S B
Jasa Marga Seri / Series S C

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Total
(Rp Juta)/ Tenor
Par value (Tahun/
(Rp Million) Years)

Tanggal
Tanggal
Penerbitan/
Jatuh
Issuance
Tempo/
Date
Maturity Date

Status

23,718
40,000
20,000
20,000
20,000
40,000
30,000
40,000
60,000
60,000
40,000
75,000
50,000

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
8
8

3/11/1983
31/10/1983
6/2/1984
5/3/1984
31/3/1984
28/12/1984
1/3/1985
27/12/1985
24/3/1986
6/7/1987
19/11/1987
20/6/1988
1/2/1989

3/11/1988
31/10/1988
6/2/1989
5/3/1989
31/3/1989
28/12/1989
1/3/1990
27/12/1990
24/3/1991
6/7/1992
19/11/1992
20/6/1996
1/2/1997

Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid

40,000

12

31/7/1989

31/7/2001

Lunas/ Paid

30,000
100,000
150,000
400,000
650,000
1,000,000
274,260
78,300
78,300
104,400
1,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
700,000
400,000
1,000,000

12
8
8
5
8
10
10
10
12
15
10
10
10
3
1
3
5

21/9/1989
8/6/1990
27/3/2000
12/4/2002
4/12/2002
10/10/2003
19/11/2003
5/1/2006
5/1/2006
5/1/2006
6/7/2006
21/6/2007
12/10/2010
12/10/2010
12/27/2013
12/27/2013
12/27/2013

21/9/2001
8/6/1998
27/3/2008
12/4/2007
4/12/2010
10/10/2013
19/11/2013
5/1/2016
5/1/2018
5/1/2021
6/7/2016
21/6/2017
12/10/2020
12/10/2013
10/2/2014
9/27/2016
9/27/2018

Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid *)
Belum Lunas/ Not Yet Paid **)
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Lunas/ Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid

*) Dilunasi pada tanggal 24 Nopember 2008 sebesar/ Paid on November 24, 2008, amounted to Rp 923
**) Dilunasi pada tanggal 24 Nopember 2008 sebesar/ Paid on November 24, 2008, amounted to Rp 923

1.e. Penawaran Umum Perusahaan


Pada tanggal 1 Nopember 2007, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas
Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK),
sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
melalui Surat No. S-5526/BL/2007 untuk melakukan
penawaran umum perdana saham sebanyak
2.040.000.000 saham atas nama Seri B dengan nilai
nominal Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham yang
berasal dari saham dalam simpanan (portepel)
Perusahaan kepada masyarakat dengan harga
penawaran sebesar Rp 1.700 (Rupiah penuh) per
saham melalui pasar modal dan dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI).

d1/February 19, 2014

1.e. The Company Initial Public Offering


On November 1, 2007 the Company received the
effective statement from the Capital Market and
Financial Institutions Supervisory Board (BapepamLK), now named Indonesia Financial Services
Authority (OJK), through the Letter No.S-5526/BL/2007
to perform the initial public offering amounting to
2,040,000,000 Series B shares with par value of Rp
500 (full Rupiah) each share from the Company
porteple shares to the public at the offering price
amounting to Rp 1,700 (full Rupiah) each share
through capital market and listed in Indonesia Stock
Excange (IDX).

18

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
In the period since its initial public offering until the last
reporting period the Company has made the following
corporate actions:
1. Buy back of Company shares on October 24,
2008 until January 12, 2009 was done considering
the condition of the stock market potentially crisis
where the Composite Stock Price Index (CSPI)
Indonesia Stock Exchange (IDX) significantly
decreased thus providing an opportunity to the
Company to buy back its shares with respect the
ability of the Company and applicable regulations.
The company in this case aided by
PT Bahana Securities as Corporate Broker
Securities Trading. Funds issued by the Company
to buy back 24,523,500 shares (Treasury Stock)
amounting to Rp 21,837,595,326 (full amount).

Dalam kurun waktu sejak penawaran umum perdana


sampai dengan tahun pelaporan terakhir Perusahaan
melakukan aksi korporasi sebagai berikut:
1. Pembelian kembali saham Perusahaan pada
24 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009
dilakukan mengingat kondisi pasar saham saat
itu berpotensi krisis dimana Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI)
menurun cukup signifikan sehingga memberikan
peluang pada Perusahaan untuk membeli
kembali sahamnya dengan memperhatikan
kemampuan Perusahaan dan ketentuan yang
berlaku. Perusahaan dalam hal ini dibantu oleh
PT Bahana Securities sebagai Perusahaan Wakil
Perantara Perdagangan Efek. Dana yang
dikeluarkan Perusahaan untuk membeli kembali
24.523.500 lembar saham (Treasury Stock)
sejumlah Rp 21.837.595.326 (Rupiah penuh).
2. Sesuai dengan Poin 4D Peraturan Bapepam dan
LK No. KEP-105/BL/2010, Peraturan XI.B2
perihal Pembelian Kembali Saham yang
dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik,
maka treasury stock tersebut telah memasuki
periode wajib menjual (sudah dikuasai
Perusahaan selama 3 tahun) dan wajib untuk
dijual kembali. Perusahaan dalam penjualan
kembali saham Treasury dibantu oleh
PT Danareksa Sekuritas. Masa penjualan
berlangsung dari 5 April 2012 sampai dengan 25
Juni 2012.

2.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan

Based on 4D points Bapepam-LK Regulation


No. KEP-105/BL/2010, XI.B2 Regulations
regarding Buy Back Shares issued by the Issuer
or Public Company, then the treasury stock has
entered a period required to sell (already held by
the Company for 3 years) and mandatory for
resale. The Company in the resale of treasury
shares aided by PT Danareksa Securities. Sales
period runs from Apri 5, 2012 until June 25, 2012.

2. Summary of Significant Accounting


Policies

2.a. Pernyataan Kepatuhan


Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dan
disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan sesuai
dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal-Lembaga
Keuangan
(Bapepam-LK)
No. VIII.G.7 Lampiran Surat Keputusan No. KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik.

2.a. Statement of Compliance


The consolidated financial statements have been
prepared and presented in conformity with Indonesian
Statements of Financial Accounting Standards (PSAK)
established by the Indonesian Institute of Accountants,
and Regulation of Capital Market Supervisory BoardFinancial Institution No. VIII.G.7 attachment No.KEP347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding the
Guidelines of Financial Statements Presentations and
Disclosures for Issuers or Public Companies.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan


Keuangan Konsolidasian
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan
konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali
laporan arus kas.

2.b. Basis of Measurement and Preparation of the


Consolidated Financial
The basis used in preparing the consolidated financial
statements is historical cost, except for certain
accounts which are measured based on another basis
described in the related accounting policies for those
accounts. The consolidated financial statements are
prepared under the accrual basis of accounting except
for the statement of cash flows.

d1/February 19, 2014

19

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan


metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi
kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement cash flows are prepared


using the direct method with classifications of cash
flows into the operating, investing and financing
activities.

Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan


dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah Rupiah (Rp).

The reporting and functional currency used in the


preparation of the consolidated financial statements is
the Indonesian Rupiah (Rp).

Standar Akuntansi Baru


Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas
standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk
pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1
Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan
adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010)
Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Perusahaan
telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan
penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material
terhadap laporan keuangan konsolidasian.

New Accounting Standards


New accounting standard or improvement on
accounting standard which is relevant to the Company
and mandatory for the first time for the financial period
beginning 1 January 2013 is the improvement on
PSAK 60 (Revised 2010) Financial Instrument:
Disclosures. The Company has evaluated the impact
of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to
the consolidated financial statements.

Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, Kombinasi


Bisnis pada Entitas Sepengendali, PSAK 60,
Instrumen Keuangan: Penyajian, dan pencabutan
atas PSAK 51, Akuntansi Kuasi-Reorganisasi yang
berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan,
serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan
akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak
terhadap jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan
atau tahun sebelumnya.

Meanwhile, the revisions to PSAK 38, Business


Combinations on Entities under Common Control,
PSAK 60 Financial Instrument: Disclosure, and
withdrawal of PSAK 51, Quasi Reorganizations with
an effective date of 1 January 2013 did not result in
changes to the Company's accounting policies and
had no effect on the amounts reported for the current
period or prior financial years.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan
keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak yang
dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung
oleh Entitas Induk. Entitas anak dikonsolidasikan sejak
tanggal di mana pengendalian efektif beralih kepada
Entitas Induk dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak
tanggal Entitas Induk tidak memiliki pengendalian
efektif.

2.c. Principles of Consolidation


The consolidated financial statements incorporate
financial statements of the Parent Entity and
Subsidiaries, direct and indirectly owned by the Parent
Entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date
of effective control are achieved by the Parent Entity
and will be no longer consolidated from the date of the
Parent Entity has cease effective controls.

Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk


memiliki baik secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan
suara pada suatu entitas, kecuali kepemilikan tersebut
tidak
diikuti
dengan
pengendalian.
Suatu
pengendalian juga ada apabila Entitas Induk memiliki
setengah atau kurang kekuasaan suara jika terdapat:
1. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara
sesuai perjanjian dengan investor lainnya;
2. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan operasional entitas berdasarkan anggaran
dasar atau perjanjian;
3. Kekuasaan untuk menunjuk atau memberhentikan
sebagian besar dewan direksi dan dewan
komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui dewan atau organ
tersebut; atau

Control is presumed to exist when the Parent Entity


owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more
than half of the voting power of an entity unless, except
that, such ownership does not constitute control.
Control also exists when the parent owns half or less
of the voting power of an entity when there is:

d1/February 19, 2014

1. Power over more than half of the voting rights by


virtue of an agreement with other investors;
2. Power to govern the financial and operating policies
of the entity under a statute or an agreement;
3. Power to appoint or remove the majority of the
members of the board of directors or equivalent
governing body and control of the entity is by that
board or body; or

20

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

4. Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas


pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris
atau organ tersebut.

4. Power to cast the majority of votes at meetings of


the board of directors or equivalent governing body
and control of the entity is by that board or body.

Laporan keuangan konsolidasian harus disusun


dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi
yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan
yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan
secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali
dinyatakan secara khusus.

The consolidated financial statements are prepared


using uniform basis, i.e.: similar accounting policy for
similar transactions, events and circumstances. The
policy has been applied consistently by Subsidiaries,
unless otherwise stated.

Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian,


laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak
digabungkan secara baris per baris yakni dengan
menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari
aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara
Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.

In preparing the consolidated financial statements, the


financial statements of the Parent Company and
Subsidiaries are combined on a line by line basis by
adding together similar elements of assets, liabilities,
equity, income and expenses. All balances and
material transactions between the Parent Company
and the Subsidiaries have been eliminated.

Akun "Kepentingan Non-Pengendali" pada laporan


posisi keuangan konsolidasian merupakan hak
pemegang saham non pengendali pada Entitas Anak
tersebut. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi)
bersih Entitas Anak pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian disajikan sebagai
Laba/Rugi Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan
kepada Kepentingan Non Pengendali.

The account of Non Controlling Interests in


consolidated financial statement is represents interest
of the minority shareholders in the Subsidiaries. Non
controlling interest in net income (loss) of Subsidiaries
in the consolidated statement of comprehensive
income is presented as Current Year Profit/Loss
Attributable to Non Controlling Interest.

Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh


diatribusikan pada kepentingan non pengendali
bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non
pengendali mempunyai saldo defisit.

Losses of non-wholly owned Subsidiary are attributed


to the non controlling interest even if the non
controlling interest results in deficit balance.

2.d. Instrumen Keuangan


PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013
memperkenalkan
pengungkapan
baru
untuk
meningkatkan informasi mengenai instrumen
keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan
secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen
keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja
Perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan
kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen
keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum
mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko
pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan
terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan
tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan
signifikansi input yang digunakan dalam mengukur
nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk
pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai
wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan
dalam format tabel kecuali terdapat lain yang lebih
sesuai.

2.d. Financial Instruments


PSAK 60 which effectively applied on January 1, 2013
introduces new disclosures to improve the information
about financial instruments. It requires extensive
disclosures about the significance of financial
instruments for an entitys financial position and
performance, and quantitative and qualitative
disclosures on the nature and extent of risks arising
from financial instruments, including specified
minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and
market risk, as well as sensitivity analysis to market
risk. It also requires disclosures relating to fair value
measurements using a three-level fair value hierarchy
that reflects the significance of the inputs used in
measuring fair values and provides more direction in
the form of quantitative disclosures about fair value
measurements and requires information to be
disclosed in a tabular format unless another format is
more appropriate.

Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori,
yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
d1/February 19, 2014

Financial Assets
Financial assets are classified into 4 categories, i.e., (i)
financial assets at fair value through profit or loss, (ii)
loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial
assets and (iv) available-for-sale financial assets. The
21

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.


Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset
keuangan tersebut. Manajemen menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.

classification depends on the purpose for which the


financial assets were acquired. Management
determines the classification of its financial assets at
initial recognition.

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar


melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi adalah aset keuangan yang
ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika
diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek
yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset
diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan
efektif sebagai instrumen lindung nilai.

(i) Financial assets at fair value through profit or


loss
Financial assets at fair value through profit or loss
are financial assets which are held for trading.
Financial asset is classified as held for trading if it is
acquired principally for the purpose of selling or
repurchasing it in the near term and for which there
is evidence of recent actual pattern of short term
profit taking. Derivatives are also categorized as
held for trading unless they are designated and
effective as hedging instruments.

Grup tidak mempunyai aset keuangan yang


diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

The Group has no financial asset classified as


financial assets at fair value through profit or loss.

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal,
pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.

(ii) Loans and receivables


Loans and receivables are non-derivative financial
assets with fixed or determinable payments that are
not quoted in an active market. Loan and
receivables are initially recognized at fair value plus
transaction cost and subsequently measured at
amortized cost using the effective interest rate
method.

Grup mempunyai kas dan setara kas, piutang lainlain dan dana ditetapkan penggunaannya yang
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang.

The Group has cash and cash equivalents, other


receivables and appropriated funds, are classified
as loans and receivables.

(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo


Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah
investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok
tersedia untuk dijual; dan
c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman
yang diberikan dan piutang.

(iii) Held to maturity financial asset


Held-to-maturity financial assets are nonderivative
financial assets with fixed or determinable payments
and fixed maturities that management has the
positive intention and ability to hold to maturity,
other than:

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki


hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.

These are initially recognized at fair value including


transaction costs and subsequently measured at
amortized cost, using the effective interest rate
method.

d1/February 19, 2014

a) Those that are designated as at fair value


through profit or loss upon initial recognition;
b) Those that are designated as available for sale;
and
c) Those that meet definition of loans and
receivable.

22

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Grup tidak mempunyai aset keuangan yang


diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo.

The Group has no financial assets classified as


investments held to maturity.

(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual


Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk
dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu,
dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan
likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing
atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan atau piutang, investasi yang
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi.

(iv) Available for sales financial assets


Available-for-sale financial assets are non derivative
financial assets that are intended to be held for
indefinite period of time, which might be sold in
response to needs for liquidity or changes in interest
rates, exchange rates or that are not classified as
loans and receivables, held-to-maturity investments
or financial assets at fair value through profit or loss.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan


tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur
pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui
pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian
kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba
rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan
dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan
tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai,
akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada
bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian.

Available-for-sale financial assets are initially


recognized at fair value, plus transaction costs and
measured subsequently at fair value with gains and
losses being recognized in the consolidated
statement of changes in equity, except for
impairment losses and foreign exchanges gains and
losses, until the financial assets is derecognized. If
an available-for-sale financial asset is determined to
be impaired, the cumulative gain or loss previously
recognized in the equity section will be recognized
in the consolidated statements of income.

Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung


menggunakan metode suku bunga efektif dan
keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai
tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan
sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada
laporan laba rugi konsolidasian.

While, interest income is calculated using the


effective interest method, and foreign currency gain
or losses on monetary assets classified as
available-for-sale is recognized in the consolidated
statements of income.

Grup mempunyai aset keuangan yang


diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia
untuk dijual yaitu investasi jangka pendek dan
investasi pada saham yang tidak tersedia nilai
wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan
aset keuangan lainnya yang dicatat pada biaya
perolehannya.

The Group has financial assets classified as of


available for sale which are, short term investment
and investment in shares with ownership interest of
less than 20% that do not have readily determinable
its fair values and intended for long-term
investments are stated at cost (the cost method).

Penyisihan kerugian penurunan nilai aset


keuangan
Grup menentukan secara individual jika terdapat
bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan
nilai secara individual, maka perhitungan
penurunan nilai dengan menggunakan metode
discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.

Provision for impairment loss of financial assets


The Group assessed individually if there is objective
evidence of impairment to the financial assets. If
there is objective evidence of individual impairment,
the impairment calculation is made using discounted
cash flow method and/or the fair value of collateral.

Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti


objektif mengenai penurunan nilai, maka Group
membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai
secara kolektif. Perhitungan secara kolektif
dilakukan dengan persentase tertentu. Setiap
d1/February 19, 2014

For financial assets that have no any objective


evidence of impairment, the Group will provide a
provision for impairment loss collectively. The
collective impairment is calculated by a certain
percentage. Every year the Group will review the
23

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

tahun Group akan mengkaji basis persentase


tersebut sampai dengan diperoleh data historis
yang memadai.

basis of such percentage until the Company


obtained adequate historical data.

Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum


penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena
pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat
dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.

The effect on the impairment occured before the


application is charged to the current year, since the
separation of such impact can not be done by the
Company and is not practical.

Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan kedalam
kategori (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
a. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan.
Liabilitas
keuangan
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika
diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat
bukti mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan
sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.

Financial Liabilities
Financial liabilities are classified into (i) financial
liabilities are measured at fair value through profit or
loss, (ii) financial liabilities are measured at
amortized cost.
a. Financial liabilities are measured at fair value
through profit or loss
The fair value of financial liabilities measured at
fair value through profit and loss is financial
liabilities that are designated for trading. Financial
liabilities are classified as trading if acquired
primarily for the purpose of sale or repurchase in
the near future and there is evidence of the
current short-term profit taking pattern.
Derivatives are classified as trading liabilities
unless specified and effective as hedging
instruments.

Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang


diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Group has no financial liabilities at fair value


through profit or loss.

b. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya


perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.

b. Financial liabilities are measured at amortized


cost.
Financial liabilities that not classified as financial
liabilities measured at fair value through profit or
loss are classified in this category and are
measured at amortized cost by using effective
interest method.

Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai


wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam hal
liabilitas keuangan selain derivatif.

Financial liabilities are recognized initially at fair


value plus transaction costs that are directly
attributable to financial liabilities other than
derivatives.

Setelah pengakuan awal, utang bank dan


utang pembiayaan/liabilitas lancar lainnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada
laba rugi komprehensif ketika liabilitas
dihentikan pengakuannya dan melalui proses
amortisasi.

After initial recognition, bank debt and debt


financing/other current liabilities are measured at
amortized cost using the effective interest
method. Gains or losses are recognized in profit
or loss when the liabilities are derecognized, and
through the amortization process.

Grup memiliki utang usaha, utang kontraktor,


utang lain-lain, utang bank, utang obligasi,
utang bantuan pemerintah, utang kerjasama

The Group has account payables, contractor


payables, other payables, bank loans, bond
payables, loans from government, liabilities under

d1/February 19, 2014

24

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

operasi, utang pembebasan tanah dan utang


sewa pembiayaan yang diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi.

joint operation agreements, land acquisition


liabilities and finance lease liabilities that
classified as financial liabilities are measured at
amortized cost.

Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas merupakan setiap kontrak
yang memberikan hak residual atas aset suatu
entitas setelah dikurangi dengan seluruh
liabilitas.

Equity Instrument
Equity instrument is any contract that evidences a
residual interest in the assets of an entity after
deducting all liabilities.

Biaya transaksi yang timbul dari transaksi


ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas
(setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan
terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan
biaya tambahan yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan ekuitas, namun
diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara
langsung.

Transaction costs arising from equity transactions


are recorded as a deduction from equity (net of
related income tax benefit), provided that such
costs are additional costs that are directly
attributable to the equity, but ignored if it is not
directly attributable.

Metode saham diperoleh kembali dicatat


menggunakan metode biaya (cost method)
sebesar nilai perolehan, disajikan sebagai
pengurang akun Modal Saham.

Treasury share methods recorded the cost


method amounted at cost, are presented as a
deduction from Capital Stock account.

Estimasi nilai wajar


Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada
laporan posisi keuangan.

Fair Value Estimate


The fair value of financial instruments traded in
active markets is determined based on prevailing
market value at each reporting date.

Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya


tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.

Investments in equity securities with unavailable


fair value are recorded at cost.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang


tidak diperdagangkan di pasar ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian
tertentu.

The fair value for other financial instruments not


traded in the market is determined using certain
valuation techniques.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang


diukur dengan biaya perolehan diamortisasi,
disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya
mendekati nilai wajar pada akhir tahun buku
pelaporan.

Financial assets and financial liabilities are


measured at amortized cost, which are stated at
carrying value is close to fair value at end of year
end reporting.

Saling Hapus Instrumen Keuangan


Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus
buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak
yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut
dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.

Offsetting of Financial Instruments


Financial assets and financial liabilities are offset and
its net amount presented in the consolidated
statement of financial position only if it has a legally
enforceable right to set off the recognized amount;
and intends either to settle on a net basis or to
realize the assets and settle liabilities simultaneously.

Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan
ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir atau ketika

Derecognition
Derecognition of a financial asset when the
contractual rights to the cash flows from the financial
asset expire or when the financial asset has been

d1/February 19, 2014

25

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara


substansial seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset telah ditransfer (jika secara
substansial seluruh risiko dan manfaat tidak
ditransfer, maka Grup akan melakukan evaluasi
untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas
kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah
penghentian pengakuan).

transferred and substantially all the risks and rewards


of ownership have been transferred (if, substantially
all the risks and rewards are not transferred, then the
Group will conduct an evaluation to ensure ongoing
involvement of the controls which are still not prevent
derecognition).

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika


liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan
atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika liabilitas
keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain
dari pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial, atau
persyaratan dari liabilitas yang ada telah
dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau
modifikasi
tersebut
diperlakukan
sebagai
penghentian pengakuan liabilitas awal dan
pengakuan atas liabilitas baru, dan selisih antara
masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Financial liabilities are derecognized when the liability


specified in the contract is discharged or canceled or
expire. If an existing financial liability is replaced by
another liability from the same lender on substantially
different terms, or the terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange or
modification is treated as a derecognition of original
liabilities and the recognition of a new liability,
and the difference between the carrying amount of
each financial liabilities are recognized in the
statement of comprehensive income.

2.e. Kas dan Setara Kas


Setara kas meliputi deposito jangka pendek yang
jangka waktunya sama dengan atau kurang dari 3
(tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

2.e. Cash and Cash Equivalents


Cash equivalents consist of short-term deposits with
maturities equal to 3 (three) months or less from the
date of placement and are not pledged as collateral
and unrestricted.

2.f. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan


Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup
mereviu nilai tercatat aset non keuangan untuk
menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai
aset. Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa
aset mungkin mengalami penurunan nilai, entitas
harus mempertimbangkan informasi dari sumber
eksternal maupun informasi dari sumber internal untuk
menentukan adanya indikasi tersebut. Jika terdapat
indikasi penurunan nilai aset, jumlah yang terpulihkan
dari aset tersebut diestimasi untuk menentukan
besarnya jumlah penurunan nilai aset, jika ada. Jika
estimasi jumlah terpulihkan tidak dapat dilakukan
secara individual, Grup melakukan estimasi jumlah
terpulihkan dari unit penghasil kas dimana aset
tersebut berada.

2.f. Impairment of Non Financial Assets


At each statement of financial position date, the Group
reviews the carrying amounts of their nonfinancial
assets to determine whether there is any indication
that those assets have suffered an impairment loss. In
assesing whether there is any indication that an assets
may be impaired, an entity shall consider from external
and internal sources of information. If any such
indication exists, the recoverable amount of the asset
is estimated in order to determine the extent of the
impairment loss, if any. Where it is not possible to
estimate the recoverable amount of an individual
asset, the Group estimate the recoverable amount of
the cash-generating unit to which the asset belongs.

Jika suatu jumlah terpulihkan dari suatu aset atau unit


penghasil kas ditaksir lebih kecil dari nilai tercatatnya,
nilai tercatat aset tersebut atau unit penghasil kasnya
harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan.
Rugi penurunan nilai aset segera diakui sebagai
beban pada laporan laba rugi komprehensif, kecuali
aset tersebut dicatat dengan metode revaluasi, maka
rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan
revaluasi dan diakui sebagai rugi pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.

If the recoverable amount of the asset or cashgenerating unit is estimated to be less than its carrying
amount, the carrying amount of the asset or cashgenerating unit is reduced to its recoverable amount.
An impairment loss is recognized immediately in
statements of comprehensive income, unless the
relevant asset is carried at revaluation model, in which
case the impairment loss is treated as a revaluation
decrease and is recognized as loss in the consolidated
statements of comprehensive income.

d1/February 19, 2014

26

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam


tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang
digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga
jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah
penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai
yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun
sebelumnya.

A previously recognized impairment loss for an asset


other than goodwill is reversed only if there has been a
change in the assumptions used to determine the
assets recoverable amount since the last impairment
loss was recognized. If that is the case, the carrying
amount of the asset is increased to its recoverable
amount. The reversal is limited so that the carrying
amount of the asset does not exceed its recoverable
amount, nor exceeds the carrying amount that would
have been determined, net of depreciation, had no
impairment loss been recognized for the asset in prior
year.

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan


laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah
pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut
disesuaikan
di
tahun
mendatang
untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.

Reversal of an impairment loss is recognized in the


consolidated statements of comprehensive income.
After such a reversal, the depreciation charge on the
said asset is adjusted in future years to allocate the
assets revised carrying amount, less any residual
value, on a systematic basis over its remaining useful
life.

2.g. Biaya Dibayar di Muka


Biaya dibayar di muka dibebankan dalam laporan laba
rugi sesuai masa manfaatnya.

2.g. Prepaid Expense


Prepaid expenses are charged to the statements of
income in accordance with the beneficial periods.

2.h. Aset Tetap


Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga
perolehan. Setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan
dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan
nilai. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan
sebesar biaya perolehan.

2.h. Property and Equipment


Property and equipment, after initial recognition, are
measured based on cost method and stated at cost
less accumulated depreciation and provision for
impairment. Land rights are not depreciated and are
stated at cost.

Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode


garis lurus (straight line method) untuk
mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai
nilai residu sepanjang estimasi masa manfaatnya
sebagai berikut:

Property and equipment are depreciated using the


straight-line method over the estimated useful lives of
the assets as follows:

Tahun/ Years
Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasional dan Kantor
Kendaraan Bermotor

20
3-5
3-5

Office and Other Buildings


Operational and Office Equipment
Vehicles

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak


disusutkan.

Land is stated at cost and not depreciated.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke


dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya,
sedangkan pemugaran dan penambahan dalam
jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah
tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya
perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan
atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan
Iaba rugi tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to the


statements of income as incurred, significant renewals
and betterment are capitalized. When assets are
retired or otherwise disposed of, carrying value and the
related accumulated depreciation are removed from
the accounts and any resulting gain or loss is reflected
in the statements of income for the years.

d1/February 19, 2014

27

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai


bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya
perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman,
yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset
tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya
perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi
biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset
tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan
disusutkan sejak beroperasi.

Construction in progress are presented as part of


property and equipment and stated at cost. All costs,
including borrowing costs, incurred in connection with
the construction of assets are capitalized as part of the
cost of fixed assets in progress. The accumulated cost
will be reclassified to the appropriate fixed asset
account when the asset is completed or ready for use
and depreciated since the operation.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya


pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam
laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal


or when no future economic benefits are expected
from its use or disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset (calculated as the difference
between the net disposal proceeds and the carrying
amount of the asset) is included in the statements of
comprehensive income in the year the asset is
derecognized.

Pada akhir pelaporan/tahun buku, Grup melakukan


penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis
aset, nilai residu, metode penyusutan dan sisa umur
pemakaian berdasarkan kondisi teknis.

At the end of reporting year end, the Group periodically


reviews the useful lives of the assets, assets residual
value, depreciation method and the remaining usage
expectation based on technical specification.

2.i. Sewa Pembiayaan


Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang
signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset
tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran
sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian atas dasar garis lurus
yang masa manfaatnya adalah 5 tahun.

2.i. Capital Lease


Leases in which a significant portion of the risks and
rewards of ownership are retained by the lessor are
classified as operating leases. Payments made under
operating leases are charged to the consolidated
statements of comprehensive income on a straight-line
basis with useful life for 5 years.

Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara


substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa
pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa
sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset
sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.

Leases of property and equipment where the Group


has substantially all the risks and rewards of
ownership are classified as finance leases. Finance
leases are capitalized at the leases commencement at
the lower of the fair value of the leased property and
the present value of the minimum lease payments.

Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian


yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang
merupakan biaya keuangan sedemikian rupa sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas
saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam biaya
keuangan dibebankan di laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian selama masa sewa
sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan
disusutkan dengan metode yang sama dengan metode
penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak
terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan
mendapatkan kepemilikan atas aset pada akhir masa
sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu
yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan
masa sewa.

Each lease payment is allocated between the liabilities


and finance charges so as to achieve a constant rate
of interest on the outstanding balance. The interest
elements of the finance charges is charged to the
consolidated statement of comprehensive income over
the lease period so as to produce a constant periodic
rate of interest on the remaining balance of the liability
for each year. Property and equipment acquired under
finance leases are depreciated similarly to owned
assets. If there is no reasonable certainty that the
Group will hold the ownership by the end of the lease
term, the asset is depreciated over the shorter of the
useful life of the asset and the lease term.

d1/February 19, 2014

28

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Grup memiliki peralatan tol yang pembangunannya


didanai oleh pihak ketiga, selanjutnya pihak ketiga
menyewakan peralatan tol tersebut kepada
Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai sewa
pembiayaan.

The Group has toll equipment which its construction


was funded by third party, and then third party lease
such toll equipment to the Group and this can be
classified as a finance lease.

2.j. Investasi pada Entitas Asosiasi


Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana
Grup mempunyai pengaruh yang signifikan, namun
tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian
bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan
keputusan atas kebijakan finansial dan operasional
investi.

2.j. Investments in Associates


An associate is an entity over which the Group have a
significant influence, but does not have control or joint
control, through participation in decision-making over
financial and operating policies investee.

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode


ekuitas, yaitu pada awalnya investasi dicatat sebesar
biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk
perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset
bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan,
dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan
untuk setiap investasi secara individu.

Investments in associates are accounted for using the


equity method, the investment is initially recorded at
cost and subsequently adjusted for changes in the
Groups ownership on net assets of the entity after the
acquisition of the associate, less any impairment in
value is determined for each investment individually.

Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang


melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup
semua kepentingan jangka panjang, secara substansi,
membentuk investasi neto Grup dalam entitas
asosiasi) maka Grup akan menghentikan pengakuan
bagian atas ruginya lebih lanjut.

If Groups share of losses of Subsidiaries and


associates exceed of the carrying amount of the
investment (which includes all long-term interest, in
substance, form part of the Groups net investment in
associates) the Group will discontinue recognising its
shares of further losses.

Grup akan menentukan pada setiap tanggal pelaporan


apakah terdapat bukti yang obyektif yang
mengindikasikan bahwa investasi pada entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ada
indikasi tersebut, jumlah penurunan nilai dihitung
berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dengan
nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi, dan
mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.

The Group will determine at each reporting date


whether there is objective evidence which indicates
that investments in associates maybe impaired. In
case there is any indication, the impairment amount is
calculated based on the difference between the
recoverable amount to the carrying value of
investments in associates, and recognized as a loss in
the consolidated statements of comprehensive income

2.k. Aset Takberwujud


Aset hak konsesi merupakan hak Grup untuk
membebankan pengguna jasa publik berdasarkan
perjanjian jasa konsesi. Aset hak konsesi dicatat pada
nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan
diterima atas jasa kontrak konstruksi yang diberikan
ditambah dengan margin konstruksi yang telah
ditentukan oleh manajemen. Aset hak konsesi ini
diamortisasi selama masa hak konsesi dengan
menggunakan metode garis lurus sebagai berikut:

2.k. Intangible Assets


Concession assets are the Groups rights to charge
users of public services based on concession services
arrangements. Concession assets are recorded at fair
value of benefit that received or to be received for
construction services rendered. These concession
assets are intangible assets which are amortized over
the concession period using the straight-line method
as follows:

Ruas Jalan Tol


Jakarta Bogor Ciawi
Jakarta Tangerang
Surabaya Gempol
Jakarta Cikampek
Padalarang Cileunyi
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Cawang Tomang Pluit

d1/February 19, 2014

Tahun/ Years
40
40
40
40
40
40
40

29

Toll Roads
Jakarta Bogor Ciawi
Jakarta Tangerang
Surabaya Gempol
Jakarta Cikampek
Padalarang Cileunyi
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Cawang Tomang Pluit

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Ruas Jalan Tol

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tahun/ Years

Toll Roads

40
40
40
40
40

Belawan Medan Tanjung Morawa


Semarang Section A, B and C
Pondok Aren Bintaro Viaduct Ulujami
Palimanan Kanci
Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3
and W2
Cikampek Padalarang
JORR Section S *

Belawan Medan Tanjung Morawa


Semarang Seksi A, B dan C
Pondok Aren Bintaro Viaduct Ulujami
Palimanan Kanci
Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3
dan W2
Cikampek Padalarang
JORR Seksi S *

40
15

*) lihat Catatan 45.i

*) see Note 45.i

Biaya Konstruksi
Biaya konstruksi merupakan seluruh biaya konstruksi
pembangunan jalan tol atau peningkatan kapasitas
jalan tol yang meliputi pengadaan tanah, studi
kelayakan dan biaya-biaya lain yang berhubungan
langsung dengan pembangunan jalan tol, termasuk
biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan
alternatif dan fasilitas jalan umum yang disyaratkan,
ditambah biaya pinjaman lain yang secara langsung
digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset
tersebut. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan
saat proses pembangunan tersebut selesai dan
dioperasikan.

Construction Cost
Construction Cost comprehend all the amount of toll
road construction costs or toll road escalation
consisting of land acquisition cost, feasibility study cost
and other costs that are directly related to toll road
construction, including construction costs for access
roads, alternative roads and required public road
facilities, interest and other borrowing costs, either
directly or indirectly used for financing the
development of assets. These borrowing costs are
capitalized until the construction accomplished and
operated.

Grup mencatat pendapatan dan biaya konstruksi


bersamaan dengan pengakuan aset takberwujud pada
tahap konstruksi.

The Group accounted for construction revenue and


construction cost at the same time recognition of
intangible asset during construction phase.

Aset Takberwujud Lainnya


Biaya-biaya Pra-Konstruksi yakni biaya-biaya yang
terkait dengan perolehan tanah yang disiapkan untuk
konstruksi jalan tol dicatat sebagai aset takberwujud
lainnya dan nilai buku perangkat lunak.

Other Intangible Assets


Pre-Construction costs which are costs associated
with the acquisition of land prepared for construction of
toll roads are recorded as part of other intangible asset
and book value of software.

Aset Kerjasama Operasi


Dengan diterapkannya ISAK 16: Perjanjian Konsesi
Jasa sejak 1 Januari 2012, maka seluruh aset
kerjasama operasi telah direklasifikasi menjadi aset
takberwujud.

Joint Operation Assets


Since the Group adopted ISAK 16: Concession
Services Arrangements which effective on January 1,
2012 all joint operation assets has been reclassified
into intangible assets.

Sebelumnya, di dalam aset hak pengusahaan jalan


tol, terdapat jalan tol yang pembangunannya didanai
oleh investor (tanpa kuasa penyelenggaraan).
Sebelum berlakunya Undang-undang Jalan No.38
Tahun 2004 pengganti Undang-undang Jalan No.13
Tahun 1980, Perusahaan diberi wewenang untuk
bekerja
sama
dengan
investor
dalam
penyelenggaraan jalan tol dengan persetujuan
Pemerintah yang meliputi kerjasama operasi tanpa
kuasa penyelenggaraan dan kerjasama operasi
dengan kuasa penyelenggaraan.

Previously the toll road concession rights assets


include toll road developments which are funded by
investors (without operating rights). Prior to Law No.38
of 2004 regarding Roads, which superseded the Road
Law No.13 of 1980, the Company was given an
authority to enter into joint operations with investors for
the toll road operations, with the approval from
Government, including joint operation agreements with
and without operation rights.

Jalan tol yang pembangunannya didanai oleh investor


tanpa kuasa penyelenggaraan dengan pola bagi
pendapatan atau bagi hasil tol untuk masa tertentu,
dan pengoperasiannya dikendalikan oleh Perusahaan,
dicatat oleh Perusahaan sebagai jalan tol kerjasama

The construction of toll road is funded by investors


without operation rights under revenue or profit sharing
scheme for certain period of time, and the operation is
controlled by the Company, is recorded by the
Company as joint operation toll road and the Company

d1/February 19, 2014

30

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

operasi dan mengakui liabilitas (jangka panjang)


kerjasama operasi pada saat jalan tol selesai
dibangun dan diserahkan oleh investor untuk
dioperasikan.

recognized joint operation liabilities (long term) when


the construction is completed and transferred by the
investor to be operated.

Jalan tol kerjasama operasi disusutkan selama masa


hak pengusahaan jalan tol pada saat aset selesai
dibangun dan diserahkan oleh investor untuk
dioperasikan Perusahaan dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method).

Joint operation toll roads are depreciated over their


respective concession periods using the straight line
method, commencing from the time the asset has
been completely built and transferred from the investor
to be operated by the Company.

Sehubungan dengan pelaksanaan Undang-undang


Jalan No.38 Tahun 2004, Perusahaan telah
memperoleh hak pengusahaan jalan tol (hak konsesi)
untuk 13 ruas jalan tol yang diusahakannya menurut
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 7 Juli
2006 selama 40 tahun yang berlaku efektif sejak
1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2044.
Penerimaan hak pengusahaan jalan tol tersebut
berdampak pada perubahan taksiran masa manfaat
aset tetap khususnya pada kelompok aset Jalan dan
Jembatan dan perubahan klasifikasi aset Jalan dan
Jembatan yang sebelumnya dikelompokkan sebagai
Aset Pemilikan Langsung dan Jalan Tol Kerjasama
Operasi menjadi kelompok Aset Hak Pengusahaan
Jalan Tol.

In connection with the implementation of the Law


No.38 of 2004 regarding Roads, the Company
received concession rights for 13 toll road sections
that were operated or under construction by the
Company based on separate Toll Road Concession
Agreements, each dated July 7, 2006, for a period of
40 years from January 1, 2005 to December 31, 2044.
The Company's receipt of these concession rights
resulted in an extension of estimated useful life of
roads and bridges assets and the need for
reclassification of the roads and bridges assets from
Direct Ownership Assets and Joint Operation Toll
Roads categories into Concession Rights Assets
category.

Sebelum diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada


tanggal 1 Januari 2005, aset jalan tol yang terdiri dari
aset Jalan dan Jembatan dan aset Jalan Tol
Kerjasama Operasi disusutkan selama masa manfaat
ekonomi diestimasi sejak perolehan aset. Setelah
diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada tanggal 1
Januari 2005, taksiran masa manfaat aset Jalan dan
Jembatan dan Jalan Tol Kerjasama Operasi
diperpanjang menjadi selama masa hak pengusahaan
jalan tol yang diterima dan disusutkan setiap tahunnya
sebesar nilai buku aset Jalan dan Jembatan pada 1
Januari 2005 dibagi dengan masa hak pengusahaan
jalan tol.

Prior to the accepted of these concession rights on


January 1, 2005, the toll road assets consisting of
roads and bridges and joint operation toll roads were
depreciated over their estimated economic useful life.
Since January 1, 2005, their estimated economic
useful life of roads and bridges and joint operation toll
roads have been extended through the end of the
concession period and the assets are depreciated
annually based on their book value as of January 1,
2005 divided by the concession period.

Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika


dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat
ekonomi masa depan yang diperkirakan dari
penggunaannya atau pelepasannya. Keuntungan atau
kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan
aset takberwujud ditentukan sebagai selisih antara
hasil neto pelepasan (jika ada) dan jumlah tercatat
aset. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi
ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Keuntungan tidak diakui sebagai pendapatan.

An intangible asset shall be derecognised on disposal


or when no future economic benefits are expected
from its use or disposal. The gain or loss arising from
the derecognition of an intangible asset shall be
determined as the difference between the net disposal
proceeds, if any, and the carrying amount of the asset.
It shall be recognised in profit or loss when the asset is
derecognised. Gain shall not be recognized as
revenue.

2.l. Provisi Pelapisan Jalan Tol


Dalam pengoperasian jalan tol, Grup mempunyai
kewajiban untuk menjaga standar kwalitas jalan tol
sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum)
yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum,
yaitu dengan melakukan pelapisan ulang jalan tol

2.l. Provision for Overlay


In operating toll roads, the Group is obliged to maintain
the quality in accordance with the Minimum Service
Standards that have been established by the Ministry
of Public Works that is by perfoming overlay regularly.
The cost of this overlay will periodically be provision

d1/February 19, 2014

31

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

secara berkala akan diprovisi berdasarkan estimasi


seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan.
Provisi diukur dengan nilai kini atas estimasi
manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal
pelaporan.

based on estimation with the utilization of toll road by


customers. This provision is measured using the
present value of managements estimate of
expenditures required to settle present obligation at the
reporting date.

2.m. Utang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi


Utang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah
memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto.
Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang
dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam
menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara
hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan
diskonto atau premium dan diamortisasi selama
jangka waktu obligasi yang bersangkutan.

2.m. Bonds Payable and Bond Issuance Costs


Bonds payable are presented at par value net of
amortized premium or discount. Bond issuance costs
represent transaction costs which are directly deducted
from issuance proceeds to reflect the net proceeds of
the bonds. The difference between net bond proceeds
and the par value of the bonds represents a discount
or premium which will be amortized over the
outstanding period of the bond.

2.n. Biaya Emisi Saham


Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang
dalam akun Tambahan Modal Disetor.

2.n. Stock Issuance Costs


Stock issuance costs are presented as deduction to
the Additional Paid in Capital.

2.o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

2.o. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan Konstruksi
Grup mengakui aset takberwujud atas jasa konstruksi
dan peningkatan kemampuan dimana Grup menerima
hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa
publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa
publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk
menerima kas karena jumlahnya bergantung pada
sejauh mana publik menggunakan jasa. Pada fase
konstruksi, Grup mencatat aset takberwujud dan
mengakui pendapatan dan biaya konstruksi sesuai
dengan basis kontrak biaya-plus.

Construction Revenues
The Group recognizes intangible assets of construction
services and increased capacity in which the Group
receives the rights (license) to charge users of public
services. A right to charge users of public services is
not an unconditional right to receive cash because the
amounts depend on the extent of public using the
service. In the construction period, the Group recorded
intangible assets and recognize revenues and costs of
construction by using cost-plus contract basis.

Pendapatan Tol
Pendapatan tol dari hasil pengoperasian jalan tol
dicatat pada saat penjualan karcis tol dan/atau jasa
telah diberikan. Pendapatan tol dari hasil kerjasama
pengoperasian jalan tol dengan investor dengan
kuasa penyelenggaraan diakui pada saat penjualan
karcis tol setelah dikurangi bagian investor tersebut.
Pembayaran kepada investor tanpa kuasa
penyelenggaraan dicatat sebagai angsuran liabilitas
kerjasama operasi. Selisih antara jumlah pembayaran
ini dengan angsuran liabilitas kerjasama operasi
dicatat sebagai beban atau penghasilan kerjasama
operasi.

Toll Revenues
Revenue from toll road operations is recognized when
toll tickets are sold and/or services are rendered.
Revenue from profit sharing arrangement between the
recognized when toll tickets are sold, net of investor's
share. Payments to investors without operating rights
are recorded as a mandatory installment under joint
operation. The excess of total payment over mandatory
installment under joint operation is recorded as joint
operation expense or revenue.

Pendapatan Usaha Lainnya


Pendapatan sewa iklan, lahan dan tempat
peristirahatan serta pendapatan jasa pengoperasian
diakui sesuai periode yang sudah berjalan dalam
tahun yang bersangkutan. Pendapatan diterima di
muka untuk periode yang belum berjalan diakui
sebagai pendapatan diterima di muka dan disajikan di
laporan posisi keuangan sebagai liabilitas.

Other Operating Revenues


Revenues from advertisement, space and rest area
rental and income from toll road operating service are
recognized when earned. Advances received not yet
earned are recognized as unearned revenue and are
presented in the statements of financial position as a
liability.

d1/February 19, 2014

32

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Pendapatan Lainnya
Pendapatan dividen dari aset keuangan lainnya diakui
pada saat pembagian dividen diumumkan.
Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual.

Other Income
Dividend income from other financial asset is
recognized when the dividend distribution has been
declared. Other income is recognized based on accrual
basis.

Beban
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).

Expenses
Expenses are recognized when incurred (accrual
basis).

Beban Konstruksi
Beban konstruksi diakui sejak kegiatan konstruksi
dimulai sampai dengan proses pembangunan aset
selesai dan siap untuk digunakan.

Construction Cost
Construction cost are recognized during construction
stage up to construction activity was finished and asset
ready to use.

2.p. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing


Grup menyelenggarakan pembukuannya Dalam mata
uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang
asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan
dalam mata uang Rupiah dengan kurs Bank Indonesia
yang berlaku pada tanggal tersebut sebagai berikut:

2.p. Transactions and Balances in Foreign Currencies


The Group maintains its accounting records in
Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign
currencies are recorded at the rate of exchange
prevailing at the time of the transactions. On each
balance sheet date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are translated to
Rupiah using the Bank of Indonesia average rate of
exchange at such date, as follows:

2013
Rp
Dolar Amerika Serikat

2012
Rp

12,189

9,670

United States Dollar

Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat


dari penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang
asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.

Any resulting gains or losses on the translation of


foreign currency assets and liabilities are credited or
charged to operations of the current year in the
statement of income.

2.q. Pajak Penghasilan


Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat
aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya
diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode
liabilitas (liability method). Pajak tangguhan diukur
dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

2.q. Income Tax


All temporary differences between the tax base of
assets and liabilities and their carrying value for
financial reporting purposes are recognized as deferred
income tax using the liability method. Deferred income
tax is calculated using currently enacted tax rates.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui


sebagai aset pajak tangguhan apabila besar
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang
akan memadai untuk dikompensasi, koreksi terhadap
kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan
pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan
keberatan dan banding maka pada saat keputusan
atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan.

Deferred tax assets relating to the carry forward of


unused tax losses are recognized to the extent that if is
probable that future taxable profit will be available
against which the unused tax losses can be utilized.
Amendments to taxation obligations are recognized
when tax assessment letters are received or, if
objected to or appealed against, when the results of
the objection or appeal are determined.

Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak,


yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan
pajak yang berlaku.

Current income tax is calculated from taxable income


which is net income adjusted under the current tax
regulations.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika


terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum
untuk melakukan saling hapus aset pajak kini dan
liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang terkait dengan pajak penghasilan

Deferred tax assets and liability mutually write-off is a


right that can be enforced by law to do another write-off
current tax asset and current tax liability and tax
deferred assets and liability related to income taxes
that applied by the same taxation authority, both on the

d1/February 19, 2014

33

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama,


baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun
berbeda dan adanya niat untuk menyelesaikan saldosaldo tersebut secara neto.

same entity's taxable or different entity's and there is


an intention to settle the outstanding net balance.

2.r. Imbalan Kerja


Perusahaan
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK
24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja. Revisi SAK ini
antara lain membolehkan entitas untuk menerapkan
metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat
dari keuntungan/kerugian aktuarial yang timbul dari
imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung
keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode
berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain.
Karena Perusahaan memilih tetap menggunakan
metode pengakuan keuntungan/kerugian dengan
menggunakan metode koridor seperti diuraikan di
bawah ini. Dengan Demikian penerapan awal PSAK
24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
selain tambahan pengungkapan.

2.r. Employee Benefits


The Company
Effective Januari 1, 2012, the Company follows PSAK
24 (Revised 2010), Employee Benefits. The revised
SAK permit an entity to adopt any systematic method
that results in faster recognition of actuarial gains and
losses, which among others is immediate recognition of
actuarial gains and losses in the period in which they
occur recognized in other comprehensive income. The
Company choose to continue to use the corridor
approach in recognized the actuarial gains and losses
as futher described below. Therefore intial adoption of
PSAK 24 (Revised 2010) did not give significant impact
to the Companys consolidated financial statements
aside from additional disclosure.

Program Pensiun
Nilai kini liabilitas pasca kerja tergantung pada
beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang
digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan)
pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan
asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat
imbalan pasca kerja.

Pension Program
The present value of post employment benefit depends
on several factors which are determined by actuarial
basis based on several assumptions. Assumptions
used to determine pension costs (benefits) covered
discount rate. The changes of assumption might affect
carrying value of post employment benefit.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai


pada
akhir
periode
pelaporan,
dengan
mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi
pemerintah yang didenominasi dalam mata uang
imbalan yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu
yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang
terkait.

The Company determines the appropriate discount rate


at the end reporting period, by considering the discount
rate of governments bond which denominated in
currency of benefit and of that will be paid and have a
similar terms with the terms of the related liabilities.

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun


manfaat pasti untuk pegawai tetap yang dikelola oleh
Dana Pensiun Jasa Marga (DPJM). Manfaat pensiun
yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan
dasar pensiun dan masa kerja pegawai.

The Company provides a defined benefit pension plan


covering all permanent employees which is managed
by the Jasa Marga Pension Fund (DPJM). Pension
benefit to be paid are determined based on basic
pension income and the period of the employment.

DPJM telah mendapat persetujuan dari Menteri


Keuangan
Republik
Indonesia
No.KEP370/KM.17/1997, tanggal 15 Juli 1997 dan
diperbaharui dengan Surat Keputusan No.KEP-379/KM.6/2004, tanggal 14 September 2004.

The DPJM has been approved by the Decree of the


Ministry of Finance of the Republic of Indonesia
No.KEP-370/KM.17/1997, dated July 15, 1997 and
amended by the Decree No.KEP-379/KM.6/2004, dated
September 14, 2004.

Jumlah iuran karyawan untuk program pensiun


sebesar 3% dari gaji pokok dan sisa pendanaan
sebesar 7,48% menjadi beban Perusahaan.

The employees contribute 3% of their basic salaries to


the plan and the remaining funding of 7.48% is
contributed by the Company.

d1/February 19, 2014

34

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Program Purna Karya


Berdasarkan
Surat
Keputusan
Direksi
No. 163/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003,
Perusahaan akan memberikan tunjangan purna karya
berupa pembayaran sekaligus sebanyak 24 kali
penghasilan terakhir (diluar lembur dan tunjangan
pajak) kepada karyawan yang berhenti bekerja karena
pensiun, meninggal, atau cacat. Bagi karyawan yang
memasuki usia pensiun dipersyaratkan memiliki masa
kerja minimal 25 tahun. Surat keputusan ini berlaku
efektif sejak 1 Januari 2003.

Post Retirement Benefit Program


Based on the Companys Directors Decree
No. 163/KPTS/2003, dated September 23, 2003, the
Company provides retirement benefit which is equal to
24 times the monthly salary (excluding overtime and tax
allowance) for employees who cease work due to
retirement, death, or disability. Employees who have
reached retirement age are required to have a
minimum working period of 25 years to obtain this
benefit. This decree was effective on January 1, 2003.

Jumlah iuran premi coming service setiap bulan adalah


sebesar 6% dari Penghasilan Dasar Asuransi (PhDA)
dengan proporsi Perusahaan dan karyawan masingmasing sebesar 4% dan 2% dari PhDA.

The amount premium contribution coming service each


month is 6% from insurance basic income with
representing by the Company and employee proportion
4% and 2% from insurance basic income, respectively.

Perusahaan mengadakan kontrak kerjasama


pengelolaan program Purna Karya karyawan dengan
AJB
Bumiputera
1912,
melalui
Perjanjian
No. 34/Kontrak-DIR/2007 dan No. 441/AJB/JM/
PKS/12/07, tanggal 19 Desember 2007. Program
Purna Karya dalam kontrak ini akan memberikan
manfaat dalam bentuk uang purna karya secara
sekaligus (lumpsum) kepada karyawan tetap yang
berhenti bekerja.

The Company entered into cooperation agreement to


manage employee Post Retirement with AJB
Bumiputera 1912, through agreement No. 34/KontrakDIR/2007 and No. 441/AJB/JM/PKS/12/07, dated
December 19, 2007. The post retirement in this
contract will give a benefit in post retirement cash in
lump sum to the resign permanent employee.

Program Kesehatan Pensiunan


Berdasarkan
Surat
Keputusan
Direksi
No. 165/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003,
tentang Penyempurnaan Kedua Keputusan Direksi
No. 61/KPTS/2001 tentang Pengelolaan Pemeliharaan
Kesehatan Pensiunan dan Keluarga, yang bertujuan
untuk tetap menjaga agar pensiunan dan keluarga
pensiunan dapat melakukan pola hidup sehat dan
memiliki produktivitas yang tinggi, keluarga pensiunan
yang mendapat bantuan pengobatan dari Perusahaan
dibatasi dengan jumlah anak sebanyak-banyaknya
3 orang dan telah terdaftar di Perusahaan.

Pension Healthcare Program


Based on the Directors Decree No. 165/KPTS/2003,
dated September 23, 2003 regarding The Second
Improvement
of
the
Directors
Decrees
No. 61/KPTS/2001 regarding The Management of
Health Maintenance for the Pensioner and Family,
which its objective is to allow the pensionary and their
family to have a healthy life and high productivity, the
pensionary family that are eligible to receive medical
assistance from the Company are limited to 3 children
that are registered with the Company.

Perusahaan menghitung liabilitas imbalan pasca kerja


dengan metode projected unit credit, sesuai dengan
PSAK 24 (Revisi 2004). Biaya jasa kini diakui sebagai
beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai
dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan
aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa
kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas
pemutusan hubungan kerja diakui sebagai liabilitas
dan beban pada saat terjadi.

Based on PSAK 24 (Revised 2004), the Company has


calculated the liability for other employee benefits using
the projected unit credit method. Current service cost is
recognized as an expense in the current year. Past
service cost, actuarial adjustments and the effect of
changes in actuarial assumptions for active employees
are recognized in statements of income over the
estimated average remaining working period of those
employees. Employee benefits for terminations are
recognized as liabilities and expenses when these
occur.

Entitas Anak

Subsidiaries

Program Pensiun
PT
Jalantol
Lingkarluar
Jakarta
(JLJ)
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk
semua karyawan tetapnya. Program pensiun didanai

Pension Program
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) provides a
defined contribution pension program covering all
permanent employees. The pension program is entirely

d1/February 19, 2014

35

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

seluruhnya oleh JLJ. Kontribusi yang diberikan JLJ


dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

funded by JLJ. The contribution borne by JLJ is


charged to the statement of income in the current
period.

Program Imbalan Kerja Lainnya


JLJ, SMU, TMJ dan MNA (Entitas Anak) membukukan
liabilitas program imbalan kerja sesuai dengan
Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003.
Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004), liabilitas atas
masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan
metode projected unit credit. Tidak terdapat
pendanaan yang disisihkan oleh Entitas Anak
sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut.

Other Employee Benefit Program


JLJ, SMU, TMJ and MNA (Subsidiaries) recognized
other employee benefit liabilities conducted in
accordance with Labor Law No.13 Year 2003. Based
on PSAK 24 (Revised 2004), employee benefit
liabilities are estimated using the projected unit credit
method. No funding is provided by Subsidiaries relation
with estimation of employee benefits.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun


berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan
asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam
laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata
karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan
hubungan kerja diakui sebagai liabilitas dan beban
pada saat terjadi.

Current service cost is recognized as an expense in the


current year. Past service cost as effect of changes in
actuarial assumptions for active employees are
recognized in statements of income over the estimated
average remaining working period of those employees.
Employee benefits for terminations are recognized as
liabilities when these expenses occur.

2.s. Transaksi dengan Pihak Berelasi


Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait
dengan entitas yang terkait dengan Grup (entitas
pelapor).
1) Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
a. Memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
c. Personil manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk entitas pelapor.

2.s. Transactions with Related Parties


A related party is a person or entity that is related to the
Group (the reporting entity).

2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika


memenuhi salah satu hal berikut:
a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota
dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas anak
berikutnya terkait dengan entitas lain);
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha,
yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya);
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama;
d. Satu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga;
e. Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas

2) An entity is related to a reporting entity if any of


the following conditions applies:
a. The entity and the reporting entity are members
of the same group (which means that each
parent, subsidiary and fellow subsidiary is
related to the others);
b. One entity is an associate or joint venture of the
other entity (or an associate or joint venture of a
member of a group of which the other entity is a
member);

d1/February 19, 2014

1) A person or a close member of that person's family


is related to the reporting entity if that:
a. has control or joint control over the reporting
entity;
b. has significant influence over the reporting
entity; or
c. is a member of the key management personnel
of the reporting entity or of a parent of the
reporting entity.

c. Both entities are joint ventures of the same third


party;
d. One entity is a joint venture of a third entity and
the other entity is an associate of the third
entity;
e. The entity is a post-employment defined benefit
plan for the benefit of employees of either the
reporting entity or an entity related to the
reporting entity. If the reporting entity is itself
36

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

yang
pelapor
adalah
entitas
menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor;
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang dildentifikasikan
dalam huruf a; atau
g. Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1)
(a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas.

such a plan, the sponsoring employers are also


related to the reporting entity;
f. The entity is controlled or jointly controlled by a
person identified in (a); or
g. A person identified in (1)(a) has significant
influence over the entity or is a member of the
key management personnel of the entity (or of a
parent of the entity).

Entitas Berelasi dengan Pemerintah dapat


diklasifikasikan sebagai berikut adalah: Entitas yang
dikendallikan secara signifikan oleh Kementerian
Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan
Pemegang Saham Entitas. Pemerintah RI yang
diwakili oleh Kementerian BUMN sebagai kuasa
pemegang saham.

Related Parties with Government classified as follows:


Entities which significantly controlled by the Finance
Ministry or Local Government that representing as the
shareholders of the entity. The Government of
Indonesia, represented by the SOEe Ministry as
shareholders representative.

2.t. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga
perolehan investasi dan nilai wajar bagian
Perusahaan, atas aset bersih entitas anak atau
perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi.

2.t. Goodwill
Goodwill represents the excess of the cost of an
acquisition over the fair value of the Companys share
of the net assets of the acquired subsidiary or associate
at the date of acquisition.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi


diamortisasi, tetapi menjadi subjek dari uji penurunan
nilai (lihat Catatan 2.d). Selisih lebih bagian
pengakuisisi atas nilai wajar aset dan liabilitas yang
dapat diidentifikasi yang diakuisisi atas harga
perolehan akuisisi pada tanggal transaksi diakui
sebagai laba rugi.

Effective January 1, 2011, goodwill is no longer


amortized, but is subject to impairment test (see
Note 2.d). The excess of the acquirers interest in the
fair value of identifiable assets and liabilities acquired
over the cost of acquisition at the date of the exchange
transaction is recognized in profit or loss.

2.u. Kepentingan Non Pengendali


Bagian kepemilikan dari pemegang saham
nonpengendali atas ekuitas dari Entitas Anak
disajikan sebagai Kepentingan Non-Pengendali
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Apabila akumulasi kerugian yang dibebankan kepada
Kepentingan Non-Pengendali melebihi bagian
pemegang saham non-pengendali dalam ekuitas
Entitas Anak, kelebihan dari kerugian tersebut akan
dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dan
tidak dicatat sebagai aset, kecuali apabila pemegang
saham nonpengendali mempunyai liabilitas yang
mempunyai kemampuan untuk menanggung kerugian
tersebut. Keuntungan yang diperoleh Entitas Anak
setelahnya harus dialokasikan terlebih dahulu kepada
pemegang saham mayoritas sampai dengan sama
dengan kerugian kepentingan non-pengendali yang
ditanggung oleh pemegang saham mayoritas.

2.u. Non Controlling Interest


The interest of minority shareholders in the equity of
Subsidiaries is presented as Non Controlling Interest
in the consolidated statement of financial position.
When cumulative loss attributable to Non Controlling
interest exceeds the Non Controlling interest in the
equity of Subsidiaries, the excess of losses will be
borne by the majority shareholders and is not recorded
as an asset, unless the minority shareholders have a
binding obligation and able to cover the losses. Profit
generated by the Subsidiaries in subsequent period
shall be first allocated to the majority shareholders until
being equal to the losses of the non controlling interests
previuosly absorbed by the majority shareholders.

2.v. Segmen Operasi


Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009):
Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas
untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi

2.v. Operating Segments


The Company adopted PSAK 5 (Revised 2009):
Operating Segments. Standard requires an entity to
disclose information which enables users of financial
statements to evaluate the nature and financial effects

d1/February 19, 2014

37

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis.


Standar juga menyempurnakan definisi segmen
operasi dan prosedur yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi.
Standar mengharuskan pendekatan manajemen
dalam menyajikan informasi segmen menggunakan
dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal.
Hal ini tidak menyebabkan tambahan penyajian
segmen
yang
dilaporkan.
Perusahaan
mengoperasikan dan menjalankan bisnis melalui
beberapa segmen operasi. Segmen operasi
dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan
pelaporan internal yang disampaikan kepada
pengambil keputusan operasional.

of business activity. Standard also refines the definition


of operating segments and the procedures used to
identify and report operating segments. Standard
requires that "management approach" in the present
segment information using the same base as well as
internal reporting. This does not cause additional
presentation of the reported segment. The Company
operates and conducts business through a single
segment with managing the existing network
infrastructure. The segment reported operating in a
manner consistent with internal reporting provided to
operational decision-makers.

Pembuat keputusan operasional adalah Dewan


Direksi dan Kepala Divisi. Dewan Direksi dan Kepala
Divisi menelaah pelaporan internal Perusahaan untuk
menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya.
Manajemen
menentukan
operasi
segmen
berdasarkan laporan ini.

Operational decision have made by the Board of


Directors and Head of Divisions. Board of Directors and
Head of Divisions review of the Companys internal
reporting to assess performance and allocate
resources. Management determines the operating
segments based on this report.

Pelaporan informasi segmen usaha disajikan untuk


menunjukkan hasil usaha per wilayah yang berasal
dari pendapatan tol.

Reporting of business segment information is disclosed


to show the results of operations per region derived
from toll revenue.

2.w. Laba Per Saham


Laba per saham dihitung dengan membagi laba
bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas
induk dengan rata-rata tertimbang saham yang
beredar selama tahun yang bersangkutan.

2.w. Earnings Per Share


Earning per share is computed by dividing net income
attributable to owner of the parent entity by weighted
average shares outstanding during the year.

Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan


membagi total laba tahun berjalan dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada
periode pelaporan, yang disesuaikan untuk
mengasumsikan konversi efek berpotensi saham
biasa yang sifatnya dilutif.

Diluted earnings per share is calculated by dividing


profit for the period with the weighted average number
of ordinary shares outstanding during the reporting
period, adjusted to assume conversion of all potential
dilutive ordinary shares.

2.x. Modal Saham Diperoleh Kembali


Saham diperoleh kembali dicatat dengan
menggunakan nilai perolehannya sebagai "Modal
Saham yang Diperoleh Kembali" dan disajikan
sebagai pengurang ekuitas pemegang saham. Harga
pokok dari penjualan saham yang diperoleh kembali
dicatat dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang. Selisih antara harga perolehan kembali
dan harga jual kembali saham dicatat sebagai
"Tambahan Modal Disetor".

2.x. Treasury Stock


Treasury stock is accounted for using the acquisition as
the "Treasury Stock" and presented as a deduction
from shareholders' equity. Costs of sale of repurchased
shares are accounted for using the weighted average
method. Difference between the reacquisition price and
the resale price of shares is recorded as "Additional
Paid in Capital".

d1/February 19, 2014

38

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3. Kas dan Setara Kas

3.

Cash and Cash Equivalents

2013
Rp

2012
Rp

Kas
Kas Proyek

46,716,488
910,000

77,176,549
655,203

Cash
Cash for Project

Total Kas

47,626,488

77,831,752

Cash on Hand

212,335,353

Cash in Banks
Rupiah
Related Parties (Note 44)

Kas

Cash on Hand

Bank
Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank DKI
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank OCBC NISP Tbk

262,848,231

Third Parties:
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank DKI
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank OCBC NISP Tbk

77,633,787
5,050,851

44,076,237
1,588,109

4,697,296
3,867,514
2,915,177

3,289,524
-307,052

2,804,065
1,593,015
368,300
289,194

2,278,162
2,432,853
1,015
288,196

124,039
17,080
16,901
976

57,275
-16,984
1,645

362,226,426

266,672,405

922,812
922,812

646,255
646,255

Total Bank

363,149,238

267,318,660

Cash in Banks

Total Kas dan Bank

410,775,726

345,150,412

Total Cash on Hand and in Banks

Dolar Amerika Serikat


Pihak Berelasi (Catatan 44)

d1/February 19, 2014

39

United States Dollar


Related Parties (Note 44)

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp

Deposito Berjangka
Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 44)

2012
Rp

Time Deposits
Rupiah
Related Parties (Note 44)

2,036,802,514

2,086,636,000

315,600,000

541,365,616

256,090,000
99,989,326
91,593,000

625,790,000
75,500,000
67,353,459

71,700,000
64,000,000
35,050,000
32,000,000
27,000,000
15,000,000
10,000,000
9,000,000
8,000,000
3,500,000
3,012,268

250,550,000
72,000,000
20,000,000
-45,000,000
--92,000,000
3,000,000
2,500,000
--

3,000,000
2,000,000
2,000,000
2,000,000
1,830,377
710,224

18,000,000
----46,900,000

3,089,877,709

3,946,595,075

13,407,900

10,637,000

13,407,900

10,637,000

Total Deposito Berjangka

3,103,285,609

3,957,232,075

Total Time Deposits

Total Kas dan Setara Kas

3,514,061,335

4,302,382,487

Total Cash and Cash Equivalents

Pihak Ketiga
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Syariah
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
PT Bank Panin Syariah
PT Bank Sinar Harapan Bali
PT Bank Syariah Mega Indonesia
PT Bank Jatim Syariah
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank UOB Buana Indonesia Tbk
PT Bank International Indonesia Syariah
PT Bank DBS
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
Dolar Amerika Serikat
Pihak Berelasi (Catatan 44)

Deposito Berjangka
Jatuh Tempo (Bulan)
Tingkat Suku Bunga (%)
Rupiah
Dolar Amerika Serikat

1-3

1-3

4.5 - 11.5
1.5

3.5 - 8
1

Kas proyek merupakan uang tunai dan rekening giro yang


tersedia untuk membiayai pemeliharaan dan pembangunan
jalan tol.

d1/February 19, 2014

Third Parties:
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Syariah
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
PT Bank Panin Syariah
PT Bank Sinar Harapan Bali
PT Bank Syariah Mega Indonesia
PT Bank Jatim Syariah
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank UOB Buana Indonesia Tbk
PT Bank International Indonesia Syariah
PT Bank DBS
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
United States Dollar
Related Partiy (Note 44)

Time Deposits
Maturity Period (Months)
Interest Rate (%)
Rupiah
United States Dollar

Cash for projects represent cash on hand and in banks to


finance expenditures related to maintenance and toll roads
construction.

40

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

4. Investasi Jangka Pendek

4.
2013
Rp

2012
Rp
Marketable Securities Available for Sale

Efek Tersedia untuk Dijual


Reksadana Mandiri Investasi
Dana Obligasi Seri II
Kenaikan Nilai Aset Bersih

4,529,650
2,098,260

4,529,650
3,292,094

Total

6,627,910

7,821,744

Mutasi kenaikan nilai aset bersih adalah sebagai berikut:

Saldo Akhir

Sub Total
Dikurangi:
Cadangan Kerugian Penurunan Piutang
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Sub Total
Total Bersih
Piutang Lain-lain - Tidak Lancar
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Nancy Wijaya
Lain-lain
(Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar)
Sub Total
Dikurangi:
Cadangan Kerugian Penurunan Piutang
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Sub Total
Total Bersih

d1/February 19, 2014

Total

2012
Rp

3,292,094
(1,193,834)

2,758,078
534,016

Beginning Balance
Unrealized Profit (Loss)

2,098,260

3,292,094

Ending Balance

5. Piutang Lain-lain

Piutang Lain-lain - Lancar


Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
Kementerian Pekerjaan Umum
Pegawai
PT Graha Sarana Duta
PT Indocement Tunggal Prakarsa
Lain-lain
(Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar)

Mutual Fund Mandiri


Investment - Bond II Series
Increase in Net Assets Value

A movement of increase in net assets value is as follows:

2013
Rp
Saldo Awal
Laba (Rugi) Belum Direalisasi

Short Term Investments

5.
2013
Rp

2012
Rp

10,999,014

12,407,500

91,438,316
9,421,998
3,629,682
2,625,182

-----

59,083,719

38,104,011

177,197,911

50,511,511

---

(205,682)
(38,177)

--

(243,859)

177,197,911

50,267,652

4,486,214

10,083,566

9,500,000

9,500,000

22,064,295

1,012,805

36,050,509

20,596,371

(1,239,952)
(15,059,891)

(1,239,952)
(5,531,745)

(16,299,843)

(6,771,697)

19,750,666

13,824,674

41

Other Receivables

Other Receivables - Current


Related Parties (Note 44)
Third Parties
Minister of Public Works
Employees
PT Graha Sarana Duta
PT Indocement Tunggal Prakarsa
Others
(Each below Rp 1 Billion)
Sub Total
Less:
Allowance for Impairment Losees
Related Parties
Third Parties
Sub Total
Total Net
Other Receivables - Non Current
Related Parties (Note 44)
Third Parties
PT Nancy Wijaya
Others
(Each below Rp 1 Billion)
Sub Total
Less:
Allowance for Impairment Losees
Related Parties
Third Parties
Sub Total
Total Net

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Piutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan


diterima dari sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa
ruang iklan dan bunga deposito berjangka yang akan
diterima.

Other receivables represent revenues to be received from


rent of land, rest areas, advertisement spaces and interest
on time deposits.

Piutang kepada Kementerian Pekerjaan Umum merupakan


piutang atas Dana Dukungan Pemerintah berdasarkan
Amandemen I Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Lingkar
Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara sesuai Akta Notaris
Nomor 24 tanggal 18 November 2011 dibuat dihadapan
Notaris Rina Utami Djauhari, dalam hal realisasi
Pengadaan tanah melebihi batasan kewajiban Biaya
Pengadaan Tanah, Perusahaan memperoleh dana
dukungan Pemerintah sebesar Rp 387.643.000.000.
Sesuai Perjanjian Pemberian Dukungan Pemerintah
(PPDP) Nomor 05/KU.08.01/PPDP/DDPPTJT/III/2012
tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan membiayai terlebih
dahulu Kenaikan harga tanah yang menjadi tanggungan
Pemerintah dan mengajukan permohonan penggantian
dana (reimbursement) kepada Pemerintah.

Receivable from the Ministry of Public Works represents


receivables of Government Support Fund based on first
amendment Concession Agreement (JORR Section "S")
W2 Northern according to the Deed No. 24 dated
November 18, 2011 of Notary Rina Utami Djauhari, in
realization of the soil exceeds the limit Procurement
obligations of the Land Acquisition Costs, the Company
obtained government support of Rp 387,643,000,000.
Based on Government Support Agreement (PPDP)
No. 05/KU.08.01/PPDP/DDPPTJT/III/2012 on March 21,
2012, the Company financed increase the price of land to
be dependant by the Government and apply for
reimbursement to the Government.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan penyisihan


penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah cukup untuk
menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak
tertagihnya piutang tersebut.

Managemet believes that allowances made for impairment


losses on other receivables are adequate to cover possible
loss on uncollectible receivable.

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai


berikut:

Movement of allowance for impairment losses as follows:

2013
Rp
Saldo Awal
Penyisihan Kerugian selama
Tahun Berjalan
Saldo Akhir

2012
Rp

6,771,697

2,990,643

9,528,146

3,781,054

Beginning Balance
Allowance for Losses of
Current Year

16,299,843

6,771,697

Ending Balance

6. Biaya Dibayar di Muka

6.

Merupakan biaya dibayar di muka atas sewa, asuransi,


perlengkapan kantor dan tol serta uang muka perjalanan
dinas.

Prepaid Expenses

Represent prepaid rent, insurance, office and toll supplies


and advances for business travel.

2013
Rp

2012
Rp

Uang Muka Pekerjaan


Biaya Dibayar di Muka
Uang Muka Internal

39,916,352
5,532,072
1,908,516

144,871,503
7,613,424
3,044,539

Work Advances
Prepaid Expenses
Internal Advances

Total

47,356,940

155,529,466

Total

d1/February 19, 2014

42

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

7. Perpajakan

7.

a. Pajak Dibayar di Muka

a. Prepaid Taxes
2013
Rp

Entitas Anak
Pajak Penghasilan:
Pasal 28.a Tahun 2011
Pajak Pertambahan Nilai
Total

2012
Rp

-1,100,643

1,291,131
--

1,100,643

1,291,131

1,100,643

1,291,131

b. Utang Pajak

Entitas Anak
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 29
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Pertambahan Nilai
Total

d1/February 19, 2014

Subsidiaries
Income Taxes:
Article 28.a:
Value Added Tax
Total

b. Tax Payables
2013
Rp

Perusahaan
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
Kewajiban Pajak Lainnya

Taxation

2012
Rp

8,548,260
25,935,317
1,191,347
87,455,162
21,455,327
646,066

7,623,128
45,814,479
1,481,206
173,307,920
31,023,201
--

145,231,479

259,249,934

12,665,878
3,726,995
1,297,505
13,712
1,354,816
-38,853

13,953,641
4,523,664
1,377,692
-274,841
1,145,236
850,163

19,097,759

22,125,237

164,329,238

281,375,171

43

The Company
Income Tax:
Article 4 (2)
Article 21
Article 23
Article 29
Value Added Tax
Other Tax Liabilities
Subsidiaries
Income Tax:
Article 4 (2)
Article 21
Article 23
Article 26
Article 29
Land and Building Tax
Value Added Tax

Total

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

c. Beban Pajak Penghasilan

c. Income Tax Expenses


2013
Rp

2012
Rp

419,879,949
35,507,493

470,363,331
34,265,803

455,387,442

504,629,134

1,537,942
19,909,224

274,841
14,540,527

21,447,166

14,815,368

Konsolidasian
Pajak kini
Pajak Tangguhan

421,417,891
55,416,717

470,638,172
48,806,330

Consolidated
Current Tax
Deffered Tax

Total

476,834,608

519,444,502

Total

Perusahaan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Entitas Anak
Pajak Kini
Pajak Tangguhan

Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebeIum pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak:

The Company
Current tax
Deferred Tax
Subsidiaries
Current tax
Deferred Tax

Current Tax
A reconciliation between income before income tax as
reported in the statements of income and taxable income is
as follows:

2013
Rp

2012
Rp

Laba Konsolidasian Sebelum Pajak


Penghasilan Badan
Dikurangi: Laba (Rugi) Entitas Anak

1,714,655,142
(77,049,035)

2,055,256,702
(51,462,662)

Less: Portion of Subsidiaries Income (Loss)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan

1,791,704,177

2,106,719,364

Income Before Tax - The Company

Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan


sebagai berikut:
Koreksi Positif (Negatif) atas
Laba Komersial:
Beban Pengumpulan Tol
Pendapatan Konstruksi
Beban Pelayanan Pemakai Jalan ToI
Beban Pemeliharaan Jalan Tol
Beban Konstruksi
Beban Umum dan Administrasi
Bagian Rugi (Laba) Entitas Asosiasi
Penyusutan Aset Tetap, Pelapisan Ulang dan
Amortisasi Biaya Emisi Obligasi
Tantiem
Beban Bunga
Penghasilan Dikenakan Pajak Final
Biaya Perolehan Penghasilan Dikenakan
Pajak Final
Liabilitas Imbalan Kerja
Beban Piutang Karyawan
Beban Bunga Efektif Interest Rate
Realisasi Pembayaran Tantiem
Total

d1/February 19, 2014

Consolidated Income Before Tax

20,358,453
(755,561,481)
2,570,683
1,183,047
749,452,797
56,009,933
122,763,538

11,822,184
(241,918,473)
5,864,490
1,922,546
241,651,582
72,399,588
93,652,438

(195,032,376)
19,250,000
93,363,207
(423,632,083)

(167,617,202)
19,430,000
90,906,859
(384,034,512)

151,578,634
52,840,837
1,327,219
3,343,212
(12,000,000)

4,039,768
32,240,841
1,795,760
4,578,090
(12,000,000)

Calculation of Income Tax the Company as follows:


Positive (Negative) Corrections on
Commercial Income:
Toll Road Collection Expenses
Construction Revenues
Toll Road Services Expenses
Maintenance Cost of Toll Road
Construction Expenses
General and Administrative Expenses
Income (loss) of Associates
Depreciation of Fixed Assets, Overlay Cahrges
and Amortization of Bond Issuance Cost
Bonuses
Interest Expenses
Income Subject to Final Tax
Acquisition Cost of Income Subject
to Final Tax
Employee Benefits Obligation
Employee Receivable Expenses
Effective Rate Interest Expenses
Realization of Payment Bonuses

(112,184,380)

(225,266,041)

Total

44

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp

2012
Rp

1,679,519,797

1,881,453,323

Taxable Income

Beban Pajak Kini pada Tarif Pajak yang Berlaku

419,879,949

470,363,331

Current Tax Expense at Effective Tax Rate

Dikurangi: Uang Muka Pajak


Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 25

375,192
362,235,922

331,565
296,723,846

Less: Prepaid Taxes


Income Tax Article 23
Income Tax Article 25

Total

362,611,114

297,055,411

Total

Kurang (Lebih) Bayar Pajak Penghasilan


Perusahaan
Entitas Anak

57,268,835
1,354,816

173,307,920
274,841

Less (excess) Payment Income Tax


The Company
Subsidiaries

Total Utang Pajak - Konsolidasian

58,623,651

173,582,761

Consolidated Income Tax Payable

Laba Kena Pajak

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,


Perusahaan menyampaikan surat pemberitahuan
sendiri atas jumlah pajak yang terutang. Direktorat
Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah
kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak
tanggal terutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company


submits tax returns on the basis of self-assessment. The
Directorate General of Taxes may assess and amend
the tax payable within 5 years after the date when the
tax becomes payable.

Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang


berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah
dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan
yang disampaikan ke Kantor Pajak.

The income tax calculation for the year ended


December 31, 2012 had been reported in the Annual
Corporate Income Tax Return submitted to the Tax
Office.

Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari
perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian aset dan
liabilitas pajak tangguhan sebagai berikut:

Deferred Tax
Deferred tax is calculated using all temporary
differences between tax bases of assets and liabilities
and their carrying amounts in the financial statements.
The details of deferred tax assets and liabilities are as
follows:

31 Desember 2011/ Dibebankan ke 31 Desember 2012/


December 31, 2011
Laba Rugi/
December 31, 2012
Charge to
Statements
Income
Rp
Rp
Rp
Liabilitas (Aset) Pajak Tangguhan/
Deferred Tax Liabilities (Assets)
Perusahaan/ Company
Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud/
Fixed Assets and Intangible Assets
Provisi Pelapisan Jalan Tol/
Provision for Overlay
Liabilitas Imbalan Kerja/
Employee Benefits Liabilities
Total
Entitas Anak/ Subsidiaries
Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud/
Fixed Assets and Intangible Assets
Provisi Pelapisan Jalan Tol/
Provision for Overlay
Liabilitas Imbalan Kerja/
Employee Benefits Liabilities
Penyisihan Kerugian Penurunan Piutang/
Allowance for Impairment Loses
Rugi Fiskal/ Loss on Fiscal

Total
Liabilitas Pajak Tangguhan Konsolidasian/
Consolidated Deferred Tax Liability

d1/February 19, 2014

Dibebankan ke
Laba Rugi/
Charge to
Statements
Income
Rp

Penyesuaian/ 31 Desember 2013/


Adjustment December 31, 2013

Rp

Rp

463,454,195

45,225,483

508,679,678

50,685,360

4,177,326

563,542,364

16,223,222

(7,450,597)

8,772,625

(1,927,266)

--

6,845,359

(55,248,219)

(8,060,210)

(63,308,429)

(13,250,601)

(3,836,287)

(80,395,317)

424,429,198

29,714,676

454,143,874

35,507,493

341,039

489,992,406

(404,187)

14,540,528

14,136,341

26,042,917

--

40,179,258

--

--

--

(3,239,186)

--

(3,239,186)

(2,129,582)

--

(2,129,582)

997,653

--

(1,131,929)

-415,295

---

-415,295

(2,390,137)
(1,502,023)

-344,335

(2,390,137)
(742,393)

(2,118,474)

14,540,528

12,422,054

19,909,224

344,335

32,675,613

422,310,724

44,255,204

466,565,928

55,416,717

685,374

522,668,019

45

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The reconciliation between income tax expense and the
result of the multiplication of accounting income before
income tax with the current tax rate is as follows:

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil


perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan
dengan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut:
2013
Rp

2012
Rp

1,791,704,177

2,106,719,364

Income BeforeTax of the Company

447,926,044

526,679,841

Tax Expense at Effective Tax Rate:

5,089,613
(188,890,370)
642,671
295,762
187,363,199
14,002,483
1,537,941
30,690,885

2,955,546
(60,479,618)
1,466,122
480,636
60,412,896
18,374,735
421,712
23,413,110

(48,758,094)
4,812,500
23,340,802
(105,908,021)

(42,326,013)
4,857,500
22,726,719
(96,008,628)

37,894,659
13,210,209
331,805
835,803
(3,000,000)

1,009,941
8,060,210
448,940
1,144,523
(3,000,000)

Toll Road Collection Expenses


Construction Revenue
Toll Road Services Expenses
Toll Road Maintenance Expenses
Construction Expenses
General and Administrative Expenses
Deferred Tax
Profit on Associate Companies Net Income
Depreciation of Fixed Asset, Amortization of
Overlay Charges and Bond Issuance Cost
Bonuses
Interest Expenses
Income Subject to Final Tax
Acquisition Cost of Income Subject to
Final Tax
Employee Benefits Obligation
Employee Receivable Expense
Effective Rate Interest Expenses
Actual Payment Tantiem

Total

(26,508,153)

(56,041,669)

Total

Total Beban Pajak Kini


Total Beban Pajak Tangguhan

421,417,891
55,416,717

470,638,172
48,806,330

Total Current Tax Expenses


Total Deferred Tax Expenses

Total Beban Pajak Kini Konsolidasian

476,834,608

519,444,502

Total of Tax Expenses Consolidation

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan


Beban Pajak pada Tarif yang Berlaku
Beban Pengumpulan Tol
Pendapatan Konstruksi
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol
Beban Pemeliharaan Jalan Tol
Beban Konstruksi
Beban Umum dan Administrasi
Pajak Tangguhan
Bagian Laba Perusahaan Asosiasi
Penyusutan Aset Tetap, Pelapisan Ulang
dan Amortisasi Biaya Emisi Obligasi
Tantiem
Beban Bunga
Penghasilan Dikenakan Pajak Final
Biaya Perolehan Penghasilan Dikenakan
Pajak Final
Kewajiban Imbalan Kerja
Beban Piutang Karyawan
Beban Bunga Efektif Interest Rate
Realisasi Pembayaran Tantiem

8. Dana Ditetapkan Penggunaannya

8.
2013
Rp

Obligasi Jasa Marga XI seri P


Jaminan Pelaksanaan/
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Jaminan Pembebasan Tanah
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Bukopin Tbk

d1/February 19, 2014

Appropriated Funds

2012
Rp
--

32,500,000

27,656,063

--

6,496,257

6,723,370

44,036,995
26,850,000
11,250,000

68,820,370
15,500,000
11,250,000

46

Jasa Marga Bond XI, P Series


Performance Bond
Related Parties (Note 44)
Land Acquisition Guarantees
Related Party (Note 44)
Third Parties
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Bukopin Tbk

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Jaminan Sindikasi Bank


Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
Rekening Khusus
Total

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp

2012
Rp

110,015,112

30,141,000

-233,010,674

109,937
--

Syndicated Bank Guarantee


Related Party (Note 44)
Third Parties
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
Special Account

459,315,101

165,044,677

Total

Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003


Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi
No.6 tanggal 19 Agustus 2003 yang diubah dengan Akta
Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No.24 tanggal 25
September 2003 juncto Akta Addendum I Perjanjian
Penjaminan Emisi Obligasi No.26 tanggal 25 September
2003 dari Notaris Julius Pumawan, SH, Msi, juncto Berita
Acara Rapat Umum Pemegang Obligasi No.22, tanggal
7 Oktober 2004 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito,
SH, Perusahaan diwajibkan membentuk penyisihan dana
untuk
jaminan
pelunasan
bunga
sebesar
Rp 32.500.000.000 (Rupiah penuh) setiap triwulan pada
Januari, April, Juli dan Oktober, selambat-lambatnya dua
minggu sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi.
Perusahaan telah melunasi hutang pokok dan bunga
obligasi seri P per tanggal 8 Oktober 2013 sehingga tidak
lagi mencadangkan dana untuk jaminan pelunasan
bunganya.

Jasa Marga Bond XI Series P of 2003


Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No.6 dated
August 19, 2003 as amended by the Deed of Addendum of
Trustee Agreement No. 24 dated September 25, 2003 in
conjunction with the Deed of Addendum I of Bond
Underwriting Agreement No.26 dated September 25, 2003
of Notary Julius Pumawan, SH, Msi, in conjunction with the
Minutes of the General Meeting of Bondholders No.22 dated
October 7, 2004 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH,
the Company is required to established a sinking fund to
secure payment of interest amounting to Rp 32,500,000,000
(full Rupiah) every quarter in January, April, July and
October, no later than two weeks before the date of the bond
interest payment. The company had paid off the bond
payable as of October 8, 2013 and the sinking fund to
guarantee its interest payment had been terminated.

Rekening Khusus
Rekening khusus merupakan rekening atas pendapatan
dari pengoperasian JORR Seksi S setelah dikurangi biaya
operasional, termasuk didalamnya beban amortisasi, dan
pemeliharaan yang dipisahkan dan dimasukkan dalam
rekening khusus sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No. 80.1/KPTS/M/ 2013 tanggal
25 Pebruari 2013 (lihat Catatan 45.i).

Appropriated Account
Appropriated account represents account derived from
operational income of JORR Section S after deduction of
operational, including amortization expense and
maintenance expenses which were separated and
transferred to a specific account in accordance with decision
letter of Minister of Public Works No.80.1/KPTS/M/2013 date
February 25, 2013 (see Note 45.i).

9. Investasi pada Entitas Asosiasi


Perusahaan memiliki penyertaan saham pada entitas
asosiasi yang dipertanggungjawabkan dengan metode
ekuitas. Nilai tercatat penyertaan saham tersebut sebagai
berikut:

d1/February 19, 2014

9.

Investment in Associates

The Company has investments in associates accounted for


by using the equity method. The carrying values of such
investment in shares are as follows:

47

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 2013

Perusahan Asosiasi/
Associated Company
PT Citra Bhakti Margatama
Persada (CBMP)
PT Citra Ganesha Marga
Nusantara (CGMN)
PT Jatim Marga Utama (JMU)
PT lsmawa Trimitra (IT)
PT Bukaka Marga Utama (BMU)
PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)

Status
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/ Operate
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/ Operate

Nilai Tercatat
Penyertaan
Persentase
Awal Tahun/
Kepemilikan/ Carrying Value
Percentage
at Beginning
Ownership
of Year

Perubahan Selama Periode Berjalan/


Changes in Current Period
Penambahan
(Pengurangan)
Bagian Laba
Penyertaan/
(Rugi) Bersih/
Penerimaan
Additions
Portion in
Deviden/
(Deduction)
Net Profit
Dividend
(Loss)
Received
of Investment

Nilai Tercatat
Penyertaan
Akhir Tahun/
Carrying
Value at End
of Year

34.83

56,787,000

--

--

--

56,787,000

30.00

16,914,266

--

--

--

16,914,266

26.00
25.00

12,858,000
8,305,808

---

-670,634

---

12,858,000
8,976,442

20.00
21.24

9,436,000
154,581,281
258,882,355

-21,240,000
21,240,000

-(5,560,648)
(4,890,014)

----

9,436,000
170,260,633
275,232,341

Dikurangi/ Deducted
Penurunan Nilai Penyertaan pada CBMP/
Impairment of Investment in CBMP
Penurunan Nilai Penyertaan pada CGMN/
Impairment of Investment in CGMN
Penurunan Nilai Penyertaan pada BMU/
Impairment of Investment in BMU
Total

(56,786,999)

(56,786,999)

(16,914,265)

(16,914,265)

(9,435,999)
(83,137,263)

(9,435,999)
(83,137,263)

175,745,092

192,095,078

31 Desember/ December 2012

Perusahan Asosiasi/
Associated Company
PT Citra Bhakti Margatama
Persada (CBMP)
PT Citra Ganesha Marga
Nusantara (CGMN)
PT Jatim Marga Utama (JMU)
PT lsmawa Trimitra (IT)
PT Bukaka Marga Utama (BMU)
PT Jakarta Lingkar Barat Satu
PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)
Dikurangi/ Deducted
Penurunan Nilai/ Impairment of
Investment in CBMP
Penurunan Nilai/ Impairment of
Investment in CGMN
Penurunan Nilai/ Impairment of
Investment in BMU
Total

d1/February 19, 2014

Status/ Status
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/Operate
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/Operate

Nilai Tercatat
Penyertaan
Persentase
Awal Tahun/
Kepemilikan/ Carrying Value
Percentage
at Beginning
Ownership
of Year

Perubahan Selama Periode Berjalan/


Changes in Current Period
Penambahan
(Pengurangan)
Bagian Laba
Penyertaan/
(Rugi) Bersih/
Penerimaan
Additions
Portion in
Deviden/
(Deduction)
Net Profit
Dividend
(Loss)
Received
of Investment

Nilai Tercatat
Penyertaan
Akhir Tahun/
Carrying
Value at End
of Year

34.83

56,787,000

--

--

--

56,787,000

30.00

16,914,266

--

--

--

16,914,266

26.00
25.00

12,858,000
7,431,816

---

-873,992

---

12,858,000
8,305,808

20.00

9,436,000

--

--

--

9,436,000

18.05
21.24

180,632,000
-284,059,082

(180,632,000)
159,288,577
(21,343,423)

-(4,707,296)
(3,833,304)

----

-154,581,281
258,882,355

(56,786,999)

(56,786,999)

(16,914,265)

(16,914,265)

(9,435,999)
(83,137,263)

(9,435,999)
(83,137,263)

200,921,819

175,745,092

48

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP)


PT Citra Bhakti Margatama Persada didirikan
berdasarkan Akta No. 50, tanggal 11 Desember 1995
dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan
pada CBMP dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3- N
(Cikunir-Cakung-Cilincing-Tanjung Priok) untuk jangka
waktu 33 tahun yang berakhir pada tahun 2028,
Perusahaan memiliki 56.787.000 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 34,83% kepemilikan.

a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP)


PT Citra Bhakti Margatama Persada was established
based on the Deed No.50, dated December 11, 1995 of
Notary Siti Pertrwi Henny Singgih, SH. The investment in
CBMP was made in relation to the construction and
operation of JORR toll road Section E2-E3-N (CikunirCakung-Cilincing-Tanjung Priok) for a period of 33 years
ending in 2028. The Company owns 56,787,000 shares
at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or
equivalent to Rp 56,787,000,000 (full Rupiah),
representing 34.83% ownership.

Pembangunan jalan tol oleh CBMP dibiayai dari fasilitas


pinjaman sindikasi bank. Krisis ekonomi telah
menyebabkan ketidakpastian terhadap kemampuan
CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada saat
jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas
pinjaman untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi.
Restrukturisasi perbankan yang dilakukan terhadap
sebagian dari kreditur CBMP telah mengakibatkan
penghentian pelaksanaan pembangunan jalan tol.
Adanya
surat
Perusahaan
kepada
CBMP
No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai
pengakhiran PKP No.96 tanggal 16 Desember 1995
mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas
asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan
mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham
pada
CBMP
pada
tahun
2000
sebesar
Rp 56.786.999.000 (Rupiah penuh).

Toll road construction by CBMP was financed by loan


facilities from a banking syndicate. The economic crisis
created uncertainty of the ability of CBMP to settle its
liabilities at the maturity date and in using the loan
facilities to finance the toll road construction progress. A
banking restructuring conducted by certain of CBMPs
creditors resulted in the stoppage of toll road
construction. The Company issued Letter No.
AA.02.1009, dated July 25, 2000 to CBMP regarding the
termination of the Concession Agreement No. 96, dated
December 16, 1995. As a consequence of this
termination the Companys investment in the associate
company has no economic value. The Company has
recognized loss on impairment of the investment shares
of CBMP in 2000 amounting to Rp 56,786,999,000 (full
Rupiah).

b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)


PT Citra Ganesha Marga Nusantara didirikan
berdasarkan Akta No. 300, tanggal 22 Desember 1993
dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, juncto Akta
No. 67, tanggal 7 Juli 1994 dari Notaris Sri Laksmi
Damayanti, SH. Penyertaan pada CGMN dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
CikampekPadalarang. Perusahaan memiliki 5.310
saham dengan nilai nominal Rp 1.841.000 (Rupiah
penuh)
per
saham
atau
setara
dengan
Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan
30% kepemilikan.

b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)


PT Citra Ganesha Marga Nusantara was established
based on the Deed No. 300, dated December 22, 1993,
of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, in conjunction
with the Deed No. 67, dated July 7, 1994 of Notary Sri
Laksmi Damayanti, SH. The investment in CGMN was
made in relation to the construction and operation of the
Cikampek Padalarang toll road project. The Company
owns 5,310 shares at par value of Rp 1,841,000 (full
Rupiah) per share or equivalent to Rp 9,775,710,000 (full
Rupiah) representing 30% ownership.

Berdasarkan surat Menteri Pekerjaan Umum Republik


Indonesia No. KU.201-Mn/68 tanggal 4 Maret 1996 dan
surat Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 1562/A/52/0496 tanggal 18 April 1996, Perusahaan
memperoleh pengalihan Intelectual Property Rights
(IPR) dalam bentuk disain proyek jalan tol Cikampek
Padalarang sebesar UK Poundsterling 4,700,000 atau
setara dengan Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh)
sebagai Tambahan Modal Disetor Pemerintah pada
Perusahaan. Selanjutnya, Perusahaan mengalihkan
IPR tersebut kepada CGMN sebagai penyertaan saham
Perusahaan di CGMN. Berdasarkan perjanjian usaha
patungan antara Perusahaan dengan CGMN, IPR
tersebut dinilai setara dengan USD 8,530,000.

Based on the Decree of the Minister of Public Works of


the Republic of Indonesia No. KU.201-Mn/68 dated
March 4, 1996 and the Letter of the Minister of Finance of
the Republic of Indonesia No. 1562/A/52/0496 dated
April 18, 1996, the Company obtained a transfer of
Intelectual Property Rights (IPR) in the form of project
design of Cikampek Padalarang toll road amounting to
Great Britain Poundsterling 4,700,000 or equivalent to
Rp 16,914,266,000 (full Rupiah) as Additional Paid up
Capital from the Government to the Company. The
Company then transferred the IPR to CGMN as an
investment by the Company in CGMN. Based on the joint
venture agreement between the Company and CGMN,
the IPR was valued equal to USD 8,530,000. According

d1/February 19, 2014

49

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang


Saham Luar Biasa CGMN tanggal 10 Juli 1998
mengenai Peningkatan Modal Disetor, kepemilikan
saham pada CGMN sejumlah 8.530 saham dengan nilai
nominal USD 8,530,000 atau setara dengan
Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).

to the decision of the Extraordinary General Meeting of


Shareholders held by CGMN on July 10, 1998 regarding
the increase in paid up capital, the Company owns 8,530
shares at par value of USD 8,530,000 or equal to
Rp 16,914,266,000 (full Rupiah).

Berdasarkan surat Perusahaan kepada CGMN


No. AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai
pengakhiran PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari
Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana
Wilayah Republik Indonesia (Menkimpraswil) No. 417,
tanggal 18 Juli 2001 mengenai pencabutan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia
No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober 1994
mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan
Jalan Tol Cikampek Padalarang kepada Perusahaan
dalam bentuk usaha patungan dengan CGMN
mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas
asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan
mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham
pada CGMN sebagai beban tahun 2001 sebesar
Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).

On July 25, 2001, by the Companys Letter


No. AA.HK01.1273 to CGMN regarding termination of
the Concession Agreement No. 297 in order to
implement the Decree of the Minister of Settlement and
Regional Infrastructure of the Republic of Indonesia
No. 417 dated July 18, 2001 regarding cancellation of the
Decree of the Minister of Public Works of the Republic of
Indonesia No. 321/KPTS/1994 dated October 24,1994
regarding the Granting of license to Concession
Agreement to the Company to operate the Cikampek
Padalarang toll road in the form of a joint venture with
CGMN. Due to such termination, the investment in
CGMN has no economic value. The Company
recognized loss on the permanent impairment of this
investment in shares of CGMN as an expense in 2001
amounting to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah).

c. PT Jatim Marga Utama (JMU)


PT Jatim Marga Utama didirikan berdasarkan Akta
No. 25, tanggal 27 Desember 2002 dari Notaris Rosida,
SH. Perusahaan memiliki 12.858 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 12.858.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 30% kepemilikan.

c. PT Jatim Marga Utama (JMU)


PT Jatim Marga Utama was established based on the
Deed No. 25, dated December 27, 2002 of Notary
Rosida, SH. The Company owns 12,858 shares at a par
value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or
equivalent to Rp 12,858,000,000 (full Rupiah),
representing 30% ownership.

JMU merupakan perusahaan patungan antara


Perusahaan dan Pemerintah Daerah Jawa Timur.
Perusahaan patungan ini didirikan dengan maksud
untuk meneruskan kelanjutan proyek jalan tol Surabaya
- Mojokerto yang telah terhenti setelah Menkimpraswil
mencabut izin konsesi yang diberikan kepada PT Marga
Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat Menkimpraswil
No.418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001. Setelah
Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan
Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka
hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada
MNA. Sebagai akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam
proyek jalan tol tersebut. Pada 8 Mei 2007, JMU ikut
serta dalam penyertaan saham PT Transmarga Jatim
Pasuruan (TJP) untuk proyek jalan tol Gempol
Pasuruan dengan kepemilikan sebesar 20%.

JMU is a joint venture company with Local Government


of East Java. This company was established in order to
continue construction of the Surabaya - Mojokerto toll
road project that was suspended after the Minister of
Settlement and Regional Infrastructure cancelled the
concession granted to PT Marga Nujyasumo Agung
(MNA) as stated in his Letter No.418/KPTS/M/2001
dated July 18, 2001. After the Supreme Court refused
the application for Judicial Review of Minister of
Settlement and Regional Infrastructure, dated March 31,
2005, the concession rights have been returned to MNA.
As a result JMU is not involved in such toll road project.
On May 8, 2007, JMU participated in investment in
shares of PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) to
develop toll road project of Gempol Pasuruan, with
ownership of 20%.

Berdasarkan Berita Acara RUPS PT Jatim Marga


Utama tanggal 1 Juni 2011, JMU meningkatkan modal
disetor menjadi sebesar Rp 50.360.000.000 (Rupiah
penuh), yang ditempatkan dan disetor penuh oleh
Pemerintah
Provinsi
Jawa
Timur
sebesar
Rp 7.500.000.000 (Rupiah penuh). Atas penambahan
modal disetor tersebut kepemilikan saham oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur meningkat menjadi
sebesar 74% sementara kepemilikan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk terdilusi menjadi sebesar 26%.

Based on Minutes of General Meeting of Shareholders


dated June 1, 2011, JMU increased its additional paid in
capital became Rp 50,360,000,000 (full Rupiah) that fully
paid by the Government of East Java Province
amounting to
Rp 7,500,000,000 (full Rupiah). Upon
the addition by the Government of East Java Province,
their ownership rose to 74% while the ownership of
PT Jasa Marga (Persero) Tbk was diluted to 26%.

d1/February 19, 2014

50

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d. PT Ismawa Trimitra (IT)


PT Ismawa Trimitra didirikan untuk pengusahaan sewa
gedung perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di
jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal
14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah,
SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di
dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008 dibuat di
hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta ini disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU31703.A.H.01.01 tanggal 10 Juli 2009. IT berdomisili di
Jakarta.

d. PT Ismawa Trimitra (IT)


PT Ismawa Trimitra established for the sales of office
buildings and rest areas rental. IT established based on
the Deed No. 69 dated June 14, 1995 by Notary Imas
Fatimah, SH. The latest statute changes stated in the
Deed No. 62 dated December 23, 2008 by Notary Imas
Fatimah, SH. This deed was approved by the Ministry of
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia
in the Decree No. AHU-31703.A.H.01.01 dated July 10,
2009. IT is domiciled in Jakarta.

Perusahaan memiliki 6.250.000 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah penuh), yang
merupakan 25% kepemilikan Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2013.

The Company owns 6.250.000 shares at par value of


Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 6,250,000,000 (full Rupiah) representing 25% ownership
as of December 31, 2013.

e. PT Bukaka Marga Utama (BMU)


PT Bukaka Marga Utama didirikan berdasarkan Akta
No. 5 tanggal 17 Pebruari 1997 dari Notaris Sri Rahayu
Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
Ciawi-Sukabumi. Perusahaan memiliki 4,000 saham
dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per
saham atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah
penuh) yang merupakan 20% kepemilikan.

e. PT Bukaka Marga Utama (BMU)


PT Bukaka Marga Utama was established based on the
Deed No. 5 dated February 17, 1997 of Notary Sri
Rahayu Sedyono, SH, The investment in BMU was
made in relation to the construction and operation of the
Ciawi-Sukabumi toll road project. The Company owns
4,000 shares at par value Rp 2,359,000 (full Rupiah) per
share or equivalent to Rp 9,436,000,000 (full Rupiah),
representing of 20% ownership.

Pemegang saham mayoritas BMU tidak dapat memberi


kepastian atas pembangunan ruas jalan tol yang telah
disetujui sesuai dengan PKP. Perusahaan mengakui
kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada
BMU sebagai beban tahun 2005 sebesar
Rp 9.435.999.000 (Rupiah penuh).

Since the majority shareholders of BMU could not give


assurance regarding the toll road development as
agreed under the Concession Agreements, the
Company recognized the loss on impairment of this
investment as an expense in 2005 amounted to
Rp 9,435,999,000 (full Rupiah).

f. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)


PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk
pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan
berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005
dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Pebruari 2006.
Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di
dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat di
hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi
Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.10-42662 tanggal 30
November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta.

f. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)


PT Trans Lingkar Kita Jaya established for the
concession of Cinere-Jagorawi toll road. TLKJ
established based on the Deed No. 18 dated January
19, 2005 by Notary Agus Madjid, SH. This deed was
approved by the Ministry of Justice and Human Rights of
the Republic of Indonesia in the Decree
No. C-03269.HT.01.01 dated February 7, 2006. The
latest statute changes stated in the Deed No. 76 dated
November 29, 2012 by Notary Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH. This deed was approved by
the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic
of Indonesia in the Decree No. AHU-AH.01.10-42662
dated November 30, 2012. TLKJ is domiciled in Jakarta.

Perusahaan memiliki 131.688 saham dengan nilai


nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 131.688.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 21,24% kepemilikan Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2013.

The Company owns 131,688 shares at par value of


Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 131,688,000,000 (full Rupiah) representing 21.24%
ownership as of December 31, 2013.

d1/February 19, 2014

51

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

10. Aset Keuangan Lainnya

10. Other Financial Assets

Perusahaan memiliki penyertaan saham yang dikategorikan


sebagai aset keuangan tersedia untuk di jual yang dicatat
sebagai harga perolehan sebagai berikut:

The Company has investment in shares categorized as


available-for-sale financial asset that accounted for at cost
which detail as follow:
2013

Perusahaan/ Company
PT Marga Mandala Sakti (MMS)
PT Citra Margatama Surabaya (CMS)
PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)

PT Margabumi Matraraya (MBM)


PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP)

PT Margaraya Jawa Tol (MJT)


PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
PT Marga Mawatindo Esprit (MME)

PT Marga Net One Limited (MNOL)

PT Jakarta Lingkar Barat Satu (JLB)

Status/ Status

Rp

2012
%

Rp

Operasi/ Operate
Operasi/ Operate
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Operasi/ Operate
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/ Operate
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession

28,000,000
20,000,000

1.94
5.26

28,000,000
20,000,000

1.94
5.26

9,500,000
5,500,000

10.00
6.47

9,500,000
5,500,000

10.00
6.47

4,725,000

15.00

4,725,000

15.00

4,143,438
3,332,000

2.47
1.47

4,143,438
3,332,000

2.47
1.47

2,780,862

8.33

2,780,862

8.33

15,291

10.00

15,291

10.00

Operasi/ Operate

180,632,000
258,628,591

19.10

180,632,000
258,628,591

19.10

Total

258,628,591

258,628,591

(9,499,999)

(9,499,999)

(4,724,999)

(4,724,999)

(2,780,860)

(2,780,860)

(15,289)

(15,289)

(17,021,147)

(17,021,147)

241,607,444

241,607,444

Dikurangi/Deducted:
Penurunan Nilai Penyertaan pada MNB/
Impairment of Investment in MNB
Penurunan Nilai Penyertaan pada CMSP/
Impairment of Investment in CMSP
Penurunan Nilai Penyertaan pada MME/
Impairment of Investment in MME
Penurunan Nilai Penyertaan pada MNOL/
Impairment of Investment in MNOL
Total

a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)


PT Citra Marga Nusaphala Persada didirikan
berdasarkan Akta No. 58, tanggal 13 April 1987 dari
Notaris Kartini Muljadi, SH, juncto Akta No.19 dan 20,
tanggal 11 Juli 2001 dari Notaris Siti Pertiwi Henny
Singgih, SH. Penyertaan pada CMNP dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
Cawang Tanjung Priok-Jembatan Tiga. Tahun 1997,
Perusahaan meningkatkan penyertaan saham pada
CMNP menjadi 355.760.000 saham dengan
menggunakan hak pada penawaran umum terbatas
sebanyak 177.880.000 saham dengan nilai nominal
Rp 500 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar
d1/February 19, 2014

a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)


PT Citra Marga Nusaphala Persada was established
based on the Deed No. 58, dated April 13, 1987 of
Notary Kartini Muljadi, SH, in conjunction with the Deed
No. 19 and 20, dated July 11, 2001 of Notary Siti Pertiwi
Henny Singgih, SH. The investment in CMNP was made
in relation to the construction and operation of the
Cawang Tanjung Priok-Jembatan Tiga toll road project.
In 1997, the Company increased its investment in CMNP
to become 355,760,000 shares by executing the rights
through limited public offering of 177,880,000 shares
with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share or
amounting to Rp 88,940,000,000 (full Rupiah) as a
52

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Rp 88.940.000.000 (Rupiah penuh) sehingga seluruh


penyertaan berjumlah Rp 133.410.000.000 (Rupiah
penuh) yang merupakan 17,79% kepemilikan.

result, the total investment amounting to


Rp 133,410,000,000 (full Rupiah) representing 17.79%
ownership.

Pada 28 Desember 2006, Perusahaan menjual


sejumlah 271.186.000 saham atau sebesar
Rp 91.123.000.000 (Rupiah penuh) dengan harga
Rp 1.770 (Rupiah penuh) per saham atau
Rp 479.999.220.000 (Rupiah penuh) sehingga sisa
pernyertaan Perusahaan di CMNP menjadi sebesar
4,23% atau 84.574.000 saham dengan nilai nominal
Rp 500 (Rupiah penuh) per lembar atau
Rp 42.287.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan
menerima hasil penjualan bersih saham sebesar
Rp 477.316.024.360 (Rupiah penuh) pada tanggal
4 Januari 2007.

On December 28, 2006, the Company sold 271,186,000


shares or equivalent to Rp 91,123,000,000 (full Rupiah)
of the investment at a price of Rp 1,770 (full Rupiah) per
share or in total Rp 479,999,220,000 (full Rupiah).
Therefore, the Company's ownership in CMNP became
4.23% or 84,574,000 shares with par value of Rp 500
(full Rupiah) per share or in total Rp 42,287,000,000 (full
Rupiah). The Company received the net proceeds from
sale of shares on January 4, 2007 amounting to
Rp 477,316,024,360 (full Rupiah).

Pada tahun 2007, Perusahaan telah menjual 1.535.500


saham atau setara dengan Rp 3.598.475.000 (Rupiah
penuh) dengan harga berkisar antara Rp 2.300
(Rupiah penuh) dan Rp 2.425 (Rupiah penuh) per
saham dengan membukukan keuntungan bersih
sebesar Rp 2.818.130.337 (Rupiah penuh) sehingga
bersisa 83.038.500 saham atau 4,15% kepemilikan.
Pada tahun 2008, Perusahaan menjual 0,07% atau
1.393.500
saham
atau
setara
dengan
Rp 3.212.550.000 (Rupiah penuh) dengan harga
berkisar antara Rp 2.300 (Rupiah penuh) dan Rp 2.325
(Rupiah penuh) per saham dengan membukukan
keuntungan bersih sebesar Rp 696.750.000 (Rupiah
penuh) sehingga sisa penyertaan di CMNP adalah
4,08%. Pada April 2012, Perusahaan telah menjual
81.645.000
saham
atau
setara
dengan
Rp 40.822.500.000 (Rupiah penuh) dengan harga
Rp 2.300 (Rupiah penuh) per saham dengan
membukukan
keuntungan
bersih
sebesar
Rp 146.961.000.000 (Rupiah penuh) sehingga per
31 Desember 2013 Perusahaan sudah tidak
mempunyai penyertaan saham pada CMNP.

In 2007, the Company sold 1,535,500 shares or


equivalent to Rp 3,598,475,000 (full Rupiah) of the
investment at price among of Rp 2,300 (full Rupiah) and
Rp 2,425 (full Rupiah) per share and recorded gain on
sale amounting to Rp 2,818,130,337 (full Rupiah),
therefore, the Companys shares remain 83,038,500
shares or 4.15% ownership. In 2008, the Company sold
1,393,500 shares represent 0.07% or equivalent to
Rp 3,212,550,000 (full Rupiah) at price range of
Rp 2,300 (full Rupiah) to Rp 2,325 (full Rupiah) per
share and recorded gain on sale amounting to
Rp 696,750,000 (full Rupiah) and therefore, the
Companys shares to become 4.08% ownership. At April
2012, the Company sold 81,645,000 shares or
equivalent to Rp 40,822,500,000 (full Rupiah) of the
investment at price Rp 2,300 (full Rupiah) per share and
recorded gain on sale amounting to Rp 146,961,000,000
(full Rupiah), therefore, as of December 31, 2013 the
Company has no shares ownership in CMNP.

b. PT Marga Mandala Sakti (MMS)


PT Marga Mandala Sakti didirikan berdasarkan Akta
No. 14, tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Kartini
Muljadi, SH. Penyertaan pada MMS dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
Tangerang Merak. Perusahaan memiliki 28.000.000
saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh)
per saham atau setara dengan Rp 28.000.000.000
(Rupiah penuh) yang merupakan 8,68% kepemilikan.
Berdasarkan Akta No. 4, tanggal 4 April 1995 dari
Notaris Sutjipto, SH, penyertaan saham Perusahaan
pada MMS sebesar 14.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham telah
dijaminkan oleh MMS sehubungan dengan fasilitas
kredit sindikasi yang diperoleh MMS.

b . PT Marga Mandala Sakti (MMS)


PT Marga Mandala Sakti was established based on the
Deed No.14, dated October 4, 1989 of Notary Kartini
Muljadi, SH. The investment in MMS relates to the
construction and operation of the Tangerang Merak toll
road. The Company originally owned 28,000,000 shares
at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or
equivalent to Rp 28,000,000,000 (full Rupiah),
representing 8.68% ownership. Based on the Deed No. 4
dated April 4, 1995 of Notary Sutjipto, SH, the investment
in MMS amounting to 14,000,000 shares with the par
value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share has been
pledged by the Company connection with syndicated
credit facilities received by MMS.

Berdasarkan risalah RUPSLB dengan Akta No. 5,


tanggal 9 Desember 2004 dari Notaris Hendra Karyadi,

Based on the minutes of the Extraordinary General


Meeting of Shareholders as included in the Deed No. 5

d1/February 19, 2014

53

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SH, para pemegang saham menyetujui penerbitan


921.310.773 saham baru kepada pemegang obligasi
konversi. Para pemegang saham lama menyatakan
telah melepaskan hak masing-masing untuk membeli
saham baru yang diterbitkan kepada pemegang obligasi
konversi tersebut. Perubahan pemegang saham
tersebut sesuai dengan Akta No. 11, tanggal 1 Agustus
2005 dari Notaris Benny Kristianto, SH, mengenai
perubahan pemegang saham MMS dan telah diterima
oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia Direktorat Administrasi Hukum Umum
No.C-UM.02.01.14078, tanggal 23 September 2005,
sehingga kepemilikan Perusahaan pada MMS menjadi
1,94%.

dated December 9, 2004 of Notary Hendra Karyadi, SH


the shareholders agreed with the issuance of
921,310,773 new shares to convertible bondholders.
The predecessor shareholders had already waived their
rights to subscribe for new shares issued to the
convertible bondholders. This change of shareholders
according to the Deed No. 11 dated August 1, 2005 of
Notary Benny Kristianto, SH, regarding the change of
MMS shareholders has been received by the Directorate
General of General Law Administration, Department of
Law
and
Human
Rights
under
receipt
No.C-UM.02.01.14078, dated September 23, 2005, as a
consequence, the Company's ownership in MMS
become 1.94%.

c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS)


PT Citra Margatama Surabaya didirikan berdasarkan
Akta No. 99, tanggal 26 Desember 1996 dari Notaris
Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMS
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
proyek Jalan Tol WaruJuanda. Perusahaan memiliki
8.550.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000
(Rupiah penuh) per saham atau sebesar
Rp 8.550.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan
15% kepemilikan.

c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS)


PT Citra Margatama Surabaya was established based on
the Deed No. 99, dated December 26, 1996 of Notary Siti
Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMS was
made in relation to the constructions and operations of
the Waru-Juanda toll road project. The Company owns
8,550,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah)
per share or equivalent to Rp 8,550,000,000 (full
Rupiah), representing 15% ownership.

Berdasarkan Akta No. 717 tanggal 27 Juni 2007 dari


Notaris Margaretha Dynawati, SH, para pemegang
saham antara lain menyetujui peningkatan modal
ditempatkan
dan
disetor
penuh
menjadi
Rp 380.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan
hanya
melakukan
setoran
modal
sebesar
Rp
20.000.000.000
(Rupiah
penuh)
dari
Rp 48.000.000.000 (Rupiah penuh) yang ditetapkan.
Dengan demikian kepemilikan Perusahaan di CMS
mengalami penurunan menjadi 5,26% yang
merupakan 20.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara
dengan Rp 20.000.000.000 (Rupiah penuh).

Based on the Deed No. 717, dated June 27, 2007 of


Notary Margaretha Dynawati, SH, the shareholders
agreed to increase the issued and paid up capital to
become Rp 380,000,000,000 (full Rupiah). The Company
had paid up capital amounted to Rp 20,000,000,000 (full
Rupiah) from total Rp 48,000,000,000 (full Rupiah).
Therefore, the Companys ownership in CMS was
decreased to become 5.26%, representing 20,000,000
shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or
equivalent to Rp 20,000,000,000 (full Rupiah).

Berdasarkan Akta No. 40, tanggal 21 Mei 2005 dari


Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan
dan
CMS
mengadakan
Perjanjian
Kuasa
Penyelenggaraan yang mengubah wewenang
penyelenggaraan jalan tol WaruTanjung Perak
menjadi kurang lebih 12 Km. Perjanjian Kuasa
Penyelenggaraan telah dialihkan menjadi Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Pemerintah
dengan CMS pada tanggal 12 Pebruari 2007 dengan
masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2040.

Based on the Deed No. 40, dated May 21, 2005 of


Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company and
CMS entered into a Joint Operation Agreement that
changed the authority of Waru Tanjung Perak toll road
to become approximately 12 Km. On February 12, 2007,
such Joint Operation Agreement has been changed to a
Concession Rights Agreement between the Government
and CMS with the concession right until year 2040.

Jalan Tol WaruJuanda telah beroperasi sejak April


2008.

Waru-Juanda toll road has been operated since April


2008.

d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)


PT Marga Nurindo Bhakti didirikan berdasarkan Akta
No. 9, tanggal 2 Desember 1991 dari Notaris BRAY
Mahyastoeti Notonogoro, SH, juncto Akta No. 19,

d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)


PT Marga Nurindo Bhakti was established based on The
Deed No. 9, dated December 2, 1991 of Notary BRAY
Mahyastoeti Notonogoro, SH, conjunction with the Deed

d1/February 19, 2014

54

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

tanggal 4 Maret 1998 dari Agus Madjid, SH.


Penyertaan pada MNB dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan proyek Jalan Tol JORR Seksi S dan
E1 (Pondok Pinang Jagorawi Cikunir). Perusahaan
memiliki 1.350 saham dengan nilai nominal
Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara
dengan Rp 13.500.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 10% kepemilikan.

No. 19 dated March 4, 1998 of Agus Madjid, SH. The


investment in MNB relates to the construction and
operation of the JORR toll road Section S and E1
(Pondok Pinang Jagorawi Cikunir). The Company
owns 1,350 shares at par value of Rp 10,000,000 (full
Rupiah) per share or equivalent to Rp 13,500,000,000
(full Rupiah), representing 10% ownership.

Berdasarkan surat Perusahaan kepada MNB


No. AA.HK.02.1143, tanggal 11 Agustus 2000,
Perusahaan mengambil alih proyek yang dibangun
oleh MNB. Pengambilalihan proyek ini mengakibatkan
penyertaan Perusahaan dinilai sudah tidak memiliki
nilai ekonomis dan mengakui kerugian atas penurunan
nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai
beban tahun 2000 sebesar Rp 9.499.999.000 (Rupiah
penuh).

Based on the Companys Letter No. AA.HK.02.1143,


dated August 11, 2000 to MNB, the Company took over
the JORR sections being built by MNB, with the
consequence that the Companys investment had no
economic value, therefore, the Company recognized the
loss on the permanent impairment of the investment as
an expense in year 2000 amounting to
Rp 9,499,999,000 (full Rupiah).

e. PT Margabumi Matraraya (MBM)


PT Margabumi Matraraya didirikan berdasarkan Akta
No. 15, tanggal 15 Pebruari 1991 dari Notaris
Tawangningrum Purwono, SH, juncto Akta No. 15
tanggal 13 Agustus 1997 dari Notaris Agus Hashim
Admad, SH. Penyertaan pada MBM dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
Surabaya Gresik. Perusahaan memiliki 550 saham
dengan nilai nominal Rp 10.000.000 (Rupiah penuh)
per saham atau setara dengan Rp 5.500.000.000
(Rupiah penuh) yang merupakan 6,47% kepemilikan.

e. PT Margabumi Matraraya (MBM)


PT Margabumi Matraraya was established based on the
Deed No. 15, dated February 15, 1991 of Notary
Tawangningrum Purwono, SH, in conjunction with the
Deed No. 15 dated August 13, 1997 of Notary Agus
Hashim Admad, SH. The investment in MBM relates to
the constructions and operations of the Surabaya
Gresik toll road. The Company owns 550 shares at par
value of Rp 10,000,000 (full Rupiah) per share or
amounting to Rp 5,500,000,000 (full Rupiah),
representing 6.47% ownership.

f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP)


PT Citra Mataram Satriamarga Persada didirikan
berdasarkan Akta No. 36, tanggal 12 April 1996 dari
Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan
pada CMSP dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi W2
(Kebon Jeruk Pondok Pinang). Perusahaan memiliki
4.725.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000
(Rupiah penuh) per saham atau setara dengan
Rp 4.725.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan
15% kepemilikan.

f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP)


PT Citra Mataram Satriamarga Persada was established
based on the Deed No. 36, dated April 12, 1996 of
Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in
CMSP relates to operation of the JORR Section W2
(Kebon Jeruk Pondok Pinang) toll road project. The
Company owns 4,725,000 shares at par value of
Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 4,725,000,000 (full Rupiah) representing 15%
ownership.

Berdasarkan surat Perusahaan kepada CMSP


No. AA.HK.02.820, tanggal 21 Juni 2000, dinyatakan
mengenai pengambilalihan proyek dan pengakhiran
PKP. Penyertaan Perusahaan pada CMSP ini
dipandang sudah tidak memiliki nilai ekonomis,
sehingga Perusahaan mengakui kerugian atas
penurunan nilai penyertaan sebagai beban tahun 2000
sebesar Rp 4.724.999.000 (Rupiah penuh).

Based on the Company Letter No. AA.HK.02.820, dated


June 21, 2000 to CMSP, regarding the takeover of the
project and termination of Concession Agreement, the
Companys investment in CMSP is deemed to have no
economic value, therefore, the Company has recognized
the loss caused by the impairment of this investment as
an
expense
in
2000
amounting
to
Rp 4,724,999,000 (full Rupiah).

g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT)


PT Margaraya Jawa Tol didirikan berdasarkan Akta
No. 18, tanggal 6 Juni 1997 dari Notaris Enimarya
Agoes Suwarako, SH. Penyertaan pada MJT dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan
Tol Waru (Aloha) Tanjung Perak. Perusahaan

g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT)


PT Margaraya Jawa Tol was established based on the
Deed No. 18 dated June 6, 1997 of Notary Enimarya
Agoes Suwarako, SH. The investment in MJT relates to
the construction and operation of the Waru (Aloha)
Tanjung Perak toll road project. The Company originally

d1/February 19, 2014

55

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

memiliki 4.143.438 saham dengan nilai nominal


Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara
dengan Rp 4.143.438.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 5% kepemilikan.

owned 4,143,438 shares at par value of Rp 1,000 (full


Rupiah), amounting to Rp 4,143,438,000 (full Rupiah), or
representing 5% ownership.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar


Biasa mengenai restrukturisasi MJT yang tercantum
dalam Akta No. 17 tanggal 20 Oktober 2004 dari
Notaris Adrian Djuaini, SH, Perusahaan memperoleh
1.250.000 saham dari hasil kapitalisasi atau konversi
20.000.000 saham baru sehingga kepemilikan saham
Perusahaan menjadi 5.393.438 saham atau setara
dengan Rp 5.393.438.000 (Rupiah penuh). Selain itu,
MJT juga mengeluarkan saham baru dari saham
portepel sebanyak 110.458.000 saham. Perusahaan
tidak ambil bagian dalam tambahan setoran modal
disetor tersebut sehingga kepemilikan Perusahaan
mengalami penurunan menjadi 2,47%. Pemerintah dan
MJT telah menandatangani PPJT pada tanggal 19 Juli
2007 dengan masa konsesi hingga tahun 2047.

Based on the Extraordinary General Meeting of


Shareholders, regarding MJT restructuring, as included
in the Deed No. 17 dated October 20, 2004 of Notary
Adrian Djuaini, SH, the Company acquired 1,250,000
shares from capitalization or conversion of convertible
bond to 20,000,000 new shares hence the Companys
shares became 5,393,438 shares or equivalent to
Rp 5,393,438,000 (full Rupiah). In addition, MJT issued
new shares from its portfolio of 110,458,000 shares. The
Company did not increase additional paid in capital so
that the Companys ownership decrease to become
2.47%. The Government and MJT have entered into
Concession Rights Agreement on July 19, 2007 with
concession period until year 2047.

h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)


PT Bosowa Marga Nusantara didirikan berdasarkan
Akta No. 20, tanggal 12 April 1993 dari Notaris
Mestariany Habie, SH. Penyertaan pada BMN
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
proyek jalan tol Ujung Pandang yaitu Jalan Satando
Simpang Urip Sumoharjo/Petta Rani (tahap l) Jalan
Sultan Alauddin (tahap ll). Berdasarkan Akta No. 25,
tanggal 5 September 1998, Perusahaan memiliki 3.332
saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah
penuh) per saham atau setara dengan
Rp 3.332.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan
10% kepemilikan.

h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)


PT Bosowa Marga Nusantara was established based on
the Deed No. 20, dated April 12, 1993 of Notary
Mestariany Habie, SH. The investment in BMN was
made in relation to the construction and operation of the
Ujung Pandang toll roads that is Jalan Satando Urip
Sumoharjo Interchange/Petta Rani (phase l) Jalan
Sultan Alauddin (phase ll). Based on the Deed No. 25
dated September 5, 1998, the Company owns 3,332
shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per
share or equivalent to Rp 3,332,000,000 (full Rupiah),
representing 10% ownership.

Keputusan
Menteri
Pekerjaan
Umum
No. 276/KPTS/1994, tanggal 26 Agustus 1994 dan Akta
No. 322, tanggal 29 Agustus 1994, dari Notaris
Mestariany Habie, SH, menyatakan bahwa BMN
mengoperasikan jalan tol selama 30 tahun untuk tahap I
dan tahap II akan ditentukan kemudian namun tidak
lebih dari 30 tahun sejak dioperasikannya jalan tol baik
sebagian atau seluruhnya. Ruas jalan tol Ujung
Pandang tahap I dan II telah dioperasikan sejak tahun
1998.

The Decree of the Minister of Public Work


No. 276/KPTS/1994, dated August 26, 1994 and the
Deed No. 322, dated August 29, 1994 of Notary
Mestariany Habie, SH, states that BMN would operate
phase I of the toll road for 30 years and phase II will be
decided later but not for a period longer than 30 years
since the operation of either part of all of the toll road.
Phase I and Phase II of the Ujung Pandang toll road has
been operated since 1998.

Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar BMN yang


tercantum dalam Akta Karin Christiana Basoeki, S.H,
No.13 tanggal 16 Mei 2008 terdapat peningkatan
modal dasar, ditempatkan dan disetor perusahaan.
Dengan adanya perubahan tersebut penyertaan
saham Perusahaan terdilusi menjadi 1,47%.

Based on amanded the Article of Association of BMN as


stated on the Deed No.13 dated May 16, 2008 of notary
Karin Christiana Basoeki, S.H, there was the increase of
the companys authorized, issued and fully paid in
capital. As result of such amendment, the Companys
investment in shares has been diluted to 1.47%.

i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME)


PT Marga Mawatindo Esprit didirikan berdasarkan Akta
No. 96, tanggal 30 Mei 1997 dari Notaris Siti Pertiwi
Henny Singgih, SH. Penyertaan pada MME dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol

i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME)


PT Marga Mawatindo Esprit was established based on
the Deed No. 96, dated May 30, 1997 of Notary Siti
Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in MME
relates to the construction and operation of the

d1/February 19, 2014

56

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Semarang Demak. Perusahaan memiliki 1.154.364


saham dengan nilai nominal Rp 2.409 (Rupiah penuh)
per saham atau setara dengan Rp 2.780.862.876
(Rupiah penuh) yang merupakan 8,33% kepemilikan.

Semarang Demak toll road. The Company owns


1,154,364 shares at par value of Rp 2,409 (full Rupiah)
per share or equivalent to Rp 2,780,862,876 (full
Rupiah), representing 8.33% ownership.

Berdasarkan Surat No. 001/SPK-DIR/2003, tanggal


6 Januari 2003, Perusahaan dan MME sepakat untuk
mengakhiri Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan No. 58,
tanggal 25 Pebruari 1998. Pengakhiran PKP ini
mengakibatkan penyertaan pada perusahaan ini tidak
memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan
mengakui adanya kerugian atas penurunan nilai
penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban
tahun 2002 sebesar Rp 2.780.861.876 (Rupiah penuh).

Based on Letter No. 001/SPK-DIR/2003, dated January


6, 2003, the Company and MME agreed to terminate the
Concession Rights Agreement No. 58, dated February
25, 1998. The result of such termination of Concession
Rights Agreement caused the Companys investment to
have no economic value, the Company recognized the
loss on the permanent impairment of the investment as
an expense in year 2002 amounting to
Rp 2,780,861,876 (full Rupiah).

j. PT Marga Net One Limited (MNOL)


PT Marga Net One Limited didirikan berdasarkan 57
hukum Negara Bangladesh sebagaimana termuat
dalam Incoporated Under The Company Act 1994
(ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited By
Shares) dan Memorandum of Association of Marga Net
One Limited, tanggal 29 Pebruari 2003 juncto Certificate
of Incoporation No. C-50732 (1027)/ 2003 tanggal
11 Oktober 2003 yang dikeluarkan Registrar of Joint
Stock Companies Bangladesh.

j. PT Marga Net One Limited (MNOL)


PT Marga Net One Limited was established based on
the Law of Bangladesh as stated in The Company Act
1994 (ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited by
Shares) and Memorandum of Association of Marga Net
One Limited dated February 29, 2003, in conjunction
with Certificate of Incorporation No. C-50732(1027)/
2003 dated October 11, 2003, issued by the Bangladesh
Registrar of Joint Stock Companies.

Berdasarkan Memorandum of Association of MNOL,


tanggal 29 Pebruari 2003, Perusahaan memiliki 200
saham dengan nominal TK 100 (mata uang Taka
penuh) per lembar saham atau 10% kepemilikan dan
setoran modal sejumlah USD 1.800 (Dolar penuh) atau
setara dengan Rp 15.290.775 (Rupiah penuh) yang
dilakukan pada 2 September 2003.

Based on the Memorandum of Association of MNOL


dated February 29, 2003, the Company owns 200
shares at par value of TK 100 (full Taka amount) per
share or 10% ownership and paid in capital amounting to
USD 1,800 (full Rupiah) or equivalent to Rp 15,290,775
(full Rupiah) was subscribed on September 2, 2003.

Perusahaan sepakat melakukan kerjasama pemberian


jasa teknik dalam manajemen pengumpulan tol,
manajemen lalu lintas dan manajemen pemeliharaan
atas pengelolaan dan pengoperasian jembatan tol
Jamuna di Bangladesh selama 5 tahun.

The Company agreed to render technical services by


providing a management of toll collecting, traffic
management, and management of maintenance for the
operations of the Jamuna toll bridge in Bangladesh for 5
years.

Perusahaan menganggap penyertaan pada MNOL


sudah tidak memiliki nilai ekonomis disebabkan tidak
adanya kepastian pengembalian investasi atas
penyertaannya dan mengakui kerugian atas penurunan
nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban
tahun 2006 sebesar Rp 15.289.775 (Rupiah penuh).

The Company has identified that the investment in


MNOL does not have any expected future economic
benefit and the Company recognized the loss on
impairment of the investment amounted to
Rp 15,289,775 (full Rupiah) as an expense in 2006.

k. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)


Perusahaan telah melakukan pengakhiran kerjasama
penyelenggaraan jalan tol JORR Seksi W1 dan
pencabutan izin kerjasama dalam Surat Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum No. 80/KPTS/1997, tanggal
4 April 1997 sehubungan dengan tidak adanya
kejelasan kelanjutan pembangunan proyek jalan tol
JORR W-1. Menunjuk surat Menteri Pekerjaan Umum
No. JL.0103-Mn/271, tanggal 31 Maret 2005, Menteri
Pekerjaan Umum meminta Perusahaan dan JLB
melakukan penilaian kembali tentang kelayakan untuk

k. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)


The Company had terminated cooperation in completing
Toll Road JORR Section W1 and withdrawn cooperation
license in the Decree of the Minister of Public Works
No. 80/KPTS/1997 dated April 4, 1997 due to theres no
clear willingness to continue construction project of Toll
Road JORR W-1. With reference to the Decree of the
Minister of Public Works No. JL.0103-Mn/271 dated
March 31, 2005, the Minister of Public Works asked the
Company and JLB to conduct reevaluation on the
feasibility of continuing cooperation in development of

d1/February 19, 2014

57

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

kerjasama
dalam
pelaksanaan
melanjutkan
pembangunan ruas jalan tol JORR Seksi W-1.

Toll Road JORR Section W-1.

Pada tanggal 2 Pebruari 2007, PT Jakarta Lingkar


Baratsatu (JLB) selaku pemegang hak pengusahaan
jalan tol JORR Seksi W-1 telah menandatangani
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Seksi
W-1 No. 02/PPJT/II/Mn/2007 dengan masa konsesi
selama 35 tahun dan berlaku efektif sejak 2 Pebruari
2007. Berdasarkan perjanjian penyertaan saham pada
JLB No.2 tanggal 4 Pebruari 2009 dari Notaris Febrian,
SH, Perusahaan melakukan penyertaan pada JLB
dengan cara in-kind berupa bangunan Simpang Susun
Penjaringan dengan nilai penyertaan sebesar
Rp 180.632.000.000 (Rupiah penuh) atau setara
dengan 180.632 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000.000 per-lembar, atau setara dengan 23%
penyertaan dari total saham ditempatkan.

On February 2, 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu


(JLB) as the owner of concession rights of Toll Road
JORR Section W1 has entered into Contract of
Concession Toll Road JORR Section W-1
No. 02/PPJT/II/Mn/2007 with concession period of 35
years and effectively on February 2, 2007. Based on
agreement of the investments in shares of JLB No.2
dated February 4, 2009 from Notary Febrian, SH, the
Company had participated in JLB with in-kind method for
building of Simpang Susun Penjaringan with participation
value of Rp 180,632,000,000 (full Rupiah) or equivalent
with 180,632 shares wih par value Rp 1,000,000 per
share, or equivalent to 23% participation from total
issued share capital.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa


Pemegang Saham No.18 tanggal 28 September 2009
dari Notaris Kartono SH, penyertaan Perusahaan
secara in-kind berupa bangunan Simpang Susun
Penjaringan dengan nilai Rp 180.632.000.000 (Rupiah
penuh) terdiri dari 180.632 lembar atau 19,1 %
kepemilikan.

Based on Minutes of the Extraordinary General Meeting


of Shareholders No.18 dated September 28, 2009 by
Notary Kartono SH, the Company participation with inkind method were in form of Simpang Susun Penjaringan
building amounting to Rp 180,632,000,000 (full Rupiah)
consisting of 180.632 shares or 19.1% ownership.

11. Aset Tetap

11. Property and Equipment


Saldo Awal/
Beginning Balance

31 Desember/ December 2013


Penambahan/
Pengurangan/
Addition
Disposals

Saldo Akhir/
Ending Balance

Harga Perolehan
Aset Tetap Pemilikan Langsung

Acquisition Cost
3,515,187
145,866,546
580,000,957
37,043,819
766,426,509

-55,107,277
194,992,743
16,151,695
266,251,715

185,400
389,276
1,100,000
2,709,430
4,384,106

3,329,787
200,584,547
773,893,700
50,486,084
1,028,294,118

Direct Acquisition Assets


Land Rights
Office and Other Buildings
Operational and Office Equipment
Vehicles
Sub Total

112,480,223
112,480,223

16,988,196
16,988,196

32,339,887
32,339,887

97,128,532
97,128,532

Finance Lease Assets


Sub Total

76,339,726
76,339,726

89,301,732
89,301,732

69,908,715
69,908,715

95,732,743
95,732,743

Construction in Progress
Sub Total

955,246,458

372,541,643

106,632,708

1,221,155,393

Total Acquisition Cost

Aset Sewa Guna Usaha


Total Akumulasi Penyusutan

59,033,036
417,086,406
24,280,262
500,399,704
32,339,887
532,739,591

15,841,309
105,044,205
6,907,096
127,792,610
2,475,496
130,268,106

230,276
32,568,593
2,081,781
34,880,650
-34,880,650

74,644,069
489,562,018
29,105,577
593,311,664
34,815,383
628,127,047

Finance Lease Assets


Total Accumulated of Depreciations

Nilai Buku

422,506,867

593,028,346

Book Value

Hak atas Tanah


Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasi dan Kantor
Kendaraan Bermotor
Sub Total
Aset Sewa Guna Usaha
Sub Total
Aset Tetap dalam Konstruksi
Sub Total
Total Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasi dan Kantor
Kendaraan Bermotor

d1/February 19, 2014

Accumulated Depreciation

58

Offiice and Other Buildings


Operational and Office Equipment
Vehicles

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo Awal/
Beginning Balance

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 2012
Penambahan/
Pengurangan/
Addition
Disposals

Saldo Akhir/
Ending Balance

Harga Perolehan
Aset Tetap Pemilikan Langsung

Acquisition Cost
3,684,116
150,120,532
552,772,261
39,463,346
746,040,255

-3,500,000
44,197,004
2,977,701
50,674,705

168,929
7,753,986
16,968,308
5,397,228
30,288,451

3,515,187
145,866,546
580,000,957
37,043,819
766,426,509

Direct Acquisition Assets


Land Rights
Office and Other Buildings
Operational and Office Equipment
Vehicles
Sub Total

Aset Sewa Guna Usaha


Sub Total

45,176,526
45,176,526

67,303,697
67,303,697

---

112,480,223
112,480,223

Finance Lease Assets


Sub Total

Aset Tetap dalam Konstruksi


Sub Total

32,115,574
32,115,574

121,552,334
121,552,334

77,328,182
77,328,182

76,339,726
76,339,726

Construction in Progress
Sub Total

823,332,355

239,530,736

107,616,633

955,246,458

Total Acquisition Cost

Aset Sewa Guna Usaha


Total Akumulasi Penyusutan

53,280,238
323,198,472
24,887,272
401,365,982
24,867,778
426,233,760

6,108,740
94,131,897
3,972,152
104,212,789
8,474,787
112,687,576

355,942
243,963
4,579,162
5,179,067
1,002,678
6,181,745

59,033,036
417,086,406
24,280,262
500,399,704
32,339,887
532,739,591

Finance Lease Assets


Total Accumulated of Depreciations

Nilai Buku

397,098,595

422,506,867

Book Value

Hak atas Tanah


Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasi dan Kantor
Kendaraan Bermotor
Sub Total

Total Harga Perolehan


Akumulasi Penyusutan
Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasi dan Kantor
Kendaraan Bermotor

Accumulated Depreciation

Alokasi Beban Penyusutan Aset Tetap Sebagai Berikut:

Beban Pengumpulan Tol


Beban Pemeliharaan Jalan Tol
Beban Umum dan Administrasi
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol

Offiice and Other Buildings


Operational and Office Equipment
Vehicles

Allocation of Depreciation Expenses as follows:

2013
Rp

2012
Rp

68,191,177
33,293,259
27,059,774
1,723,896

69,492,257
7,097,353
32,126,071
3,971,895

130,268,106

112,687,576

Toll Collection Expenses


Toll Road Maintenance Expenses
General and Administrative Expenses
Toll Road Service Expenses

Aset tetap gedung dan peralatan telah diasuransikan


terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, pencurian dan
risiko lainnya, kepada PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) sebesar Rp 274.548.343.578 (Rupiah penuh),
PT Jasa Raharja Putera sebesar Rp 98.764.500.000
(Rupiah penuh), PT Asuransi Staco Mandiri sebesar
Rp 23.116.912.000 (Rupiah penuh), PT Asuransi Takaful
Umum sebesar Rp 4.252.049.050 (Rupiah penuh),
PT Asuransi
Himalaya
Pelindung
sebesar
Rp 60.600.000.000, PT Asuransi Purna Artanugraha
sebesar Rp 28.827.215.970 (Rupiah penuh) dan
PT Asuransi
Bina
Dana
Arta
Tbk
sebesar
Rp 39.002.793.750 (Rupiah penuh) per 31 Desember 2013.

Building and equipments have been insured against


earthquake, fire, theft and other risks associated with the
property and equipment to PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) amounting to Rp 274,548,343,578 (full Rupiah),
PT Jasa Raharja Putera amounting to Rp 98,764,500,000
(full Rupiah), PT Asuransi Staco Mandiri amounting to
Rp 23,116,912,000 (full Rupiah), PT Asuransi Takaful Umum
amounting to Rp 4,252,049,050 (full Rupiah), PT Asuransi
Himalaya Pelindung amountin to Rp 60,600,000,000,
PT Asuransi
Purna
Artanugraha
amounting
to
Rp 28,827,215,970 (full Rupiah) and PT Asuransi Bina Dana
Arta Tbk amounting to Rp 39,002,793,750 (full Rupiah) as of
December 31, 2013.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan


tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insured amounts are


adequate to cover possible losses that might arise from the
assets insured.

d1/February 19, 2014

59

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Rincian tingkat penyelesaian atas aset tetap dalam


konstruksi per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
adalah sebagai berikut:

The detail of property and equipment under construction in


progress as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013

2012
Persentase
Penyelesaian/
Percentage
Completion

Rp
Gedung Kantor/ Office Buildings
Bangunan Sarana Pelengkap/Facility Buildings

78,146,082
17,586,661

Total

95,732,743

Rp

50%
98%

53,347,079
22,992,647

47%
7%

76,339,726

12. Aset Takberwujud

12. Intangible Assets

a. Hak Pengusahaan Jalan Tol

a.
Saldo Awal/
Beginning Balance
Rp

Biaya Perolehan
Akumulasi Amortisasi

21.851.814.512
3.304.108.914

Nilai Buku

18.547.705.598

Saldo Awal/
Beginning Balance
Rp
Biaya Perolehan
Akumulasi Amortisasi

18,380,122,431
2,809,034,385

Nilai Buku

15,571,088,046

Beban Pemeliharaan Jalan Tol


Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol
Beban Pengumpulan Tol

Toll Road Concession Rights

31 Desember/ December 2013


Penambahan/
Pengurangan/
Additions
Disposals
Rp
Rp
4.298.687.938
546.122.143

Saldo Akhir/
Ending Balance
Rp
---

31 Desember/ December 2012


Penambahan/
Pengurangan/
Additions
Disposals
Rp
Rp
3,471,692,081
495,074,529

Alokasi beban amortisasi Hak Pengelolaan Jalan Tol


sebagai berikut:

26.150.502.450
3.850.231.057

Cost
Accumulated Amortization

22.300.271.393

Book Value

Saldo Akhir/
Ending Balance
Rp
---

21,851,814,512
3,304,108,914

Cost
Accumulated Amortization

18,547,705,598

Book Value

Allocation of amortization Toll Road Concession Rights


expenses as follows:

2013
Rp

2012
Rp

474.594.854
54.080.527
17.446.762

424.442.444
56.727.295
13.904.790

546.122.143

495.074.529

Kapitalisasi bunga pinjaman dalam masa konstruksi ke


dalam hak pengelolaan jalan tol adalah sebagai berikut:

d1/February 19, 2014

Persentase
Penyelesaian/
Percentage
Completion

Toll Road Maintenance Expenses


Toll Road Service Expenses
Toll Collection Expenses

Capitalization of interest during construction to the toll


road concession rights are as follows:

60

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp

Kredit Bank Sindikasi


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Sub Total
Bunga Pinjaman
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Sub Total
Total

2012
Rp

1,306,589,787
550,206,691
456,221,805
124,887,016
112,624,451

741,296,452
871,114,845
659,761,819
11,726,070
53,780,508

86,953,452
60,208,493
58,733,651
56,312,226
6,839,115
4,806,868
3,520,546

38,467,473
19,370,769
28,046,535
26,890,254
45,159,639
25,979,154
14,645,895

Syndicated Bank Loans


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara

2,827,904,101

2,536,239,413

Sub Total

80,407,346
17,124,264
16,732,216
7,653,653
7,079,593
3,692,008
3,539,797

71,793,633
77,876,619
47,920,899
-207,567
108,246
210,712

2,608,524
2,064,426
----

372,881
126,681
3,803,700
3,082,706
70,223

Interest During Construction


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara

140,901,827

205,573,867

Sub Total

2,968,805,928

2,741,813,280

Total

b. Aset Takberwujud Lainnya

b. Others Intangible Assets

Akun ini merupakan biaya perolehan persiapan


konstruksi jalan tol yang antara lain terdiri dari biaya
pembebasan lahan, biaya perencanaan dan
pengembangan proyek, dan biaya lainnya.
Saldo Awal/
Beginning Balance
Rp
Tanah Pra-Konstruksi
Perangkat Lunak

338,821,284
23,275,968

Total

362,097,252

d1/February 19, 2014

This account is the cost of highway construction


preparation which is comprised of the cost of land
acquisition, planning and project development costs, and
other costs.

31 Desember/ December 2013


Penambahan/
Pengurangan/
Additions
Disposals
Rp
Rp
439,129,096
--

61

147,911,956
12,195,854

Saldo Akhir/
Ending Balance
Rp
630,038,424
11,080,114

Pre-Construction Land
Software

641,118,538

Total

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo Awal/
Beginning Balance
Rp
Tanah Pra-Konstruksi
Perangkat Lunak

210,445,102
2,745,005

Total

213,190,107

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 2012
Penambahan/
Pengurangan/
Additions
Disposals
Rp
Rp
128,377,182
20,530,963

1,000
--

13. Goodwill

Total

338,821,284
23,275,968

Pre-Construction Land
Software

362,097,252

Total

13. Goodwill
2013
Rp

2012
Rp

36,879,508
2,120,709
2,848,350

36,879,508
2,120,709
2,848,350

41,848,567

41,848,567

Nilai Tercatat
Akuisisi PT Marga Nujyasumo Agung
Akuisisi PT Marga Kunciran Cengkareng
Akuisisi PT Sarana Marga Utama

Saldo Akhir/
Ending Balance
Rp

Carrying Amount
Acquisition of PT Marga Nujyasumo Agung
Acquisition of PT Marga Kunciran Cengkareng
Acquisition of PT Sarana Marga Utama
Total

Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.23,


tanggal 10 Januari 2007, dari Notaris Buntario Tigris, SH
dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No.W700655.HT.01.04.Th.2007 tanggal 18 Januari 2007,
pemegang saham PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
menyetujui peningkatan modal dasar serta modal
ditempatkan dan modal disetor masing-masing menjadi
Rp 600.000.000.000
(Rupiah
penuh)
dan
Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh) melalui penerbitan
saham baru.

Based on the Deed of Changes of Articles of Association


No. 23 dated January 10, 2007 of Notary Buntario Tigris, SH
and as approved by the Minister of Law and Human Rights
through Decree No.W7-00655.HT.01.04.Th.2007 dated
January 18, 2007, the shareholders of PT Marga Nujyasumo
Agung (MNA) agreed to increase its authorized capital and
the issued and paid in capital to become
Rp 600,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 350,000,000,000
(full Rupiah), respectively, through a rights issue.

Berdasarkan kesepakatan bersama No. 46 tanggal


18 Pebruari 2009 dari Notaris Johny Dwikora Aron, SH atas
peningkatan modal dasar tersebut, Perusahaan mengambil
bagian sebesar Rp 330.000.000.000 (Rupiah penuh) atau
setara dengan 55% penyertaan. Dengan demikian,
klasifikasi investasi Perusahaan pada MNA berubah dari
investasi jangka panjang menjadi konsolidasian.
Peningkatan di MNA ini dilakukan dengan akuisisi saham
dari beberapa pemegang saham di MNA yaitu PT Moeladi,
PT Kaliurang Daya Cipta, PT Dressa Cipta, PT Induco
Matra dan pembelian saham portepel PT Marga Nujyasumo
Agung.

Based on the Deed No.46 dated February 18, 2009 of


Notary Johny Dwikora Aron, SH regarding the increasing of
authorized capital, the Company participated in capital
amounting to Rp 330,000,000,000 (full Rupiah) or
representing 55% ownership. Therefore, the Companys
investment in MNA changed from long term investment to
become consolidation. The capital increase in MNA was
getting done by doing acquisition from the shareholders of
MNA consisted of PT Moeladi, PT Kaliurang Daya Cipta,
PT Dressa Cipta, PT Induco Matra and MNAs shares.

Pada tahun 2009 Perusahaan telah mencatat goodwill


Rp 36.879.508.000 (Rupiah penuh) berdasarkan estimasi
yang dilakukan Perusahaan dan nilai yang tercatat pada
tahun 2010 sebesar Rp 70.693.667.450 (Rupiah penuh)
telah disesuaikan dengan hasil penilaian dari apraisal
independen.

In 2009, the Company has recorded goodwill which was


estimated by the Company amounting to Rp 36,879,508,000
(full Rupiah) and the carrying value in 2010 amounted to
Rp 70.693.667.450 (full Rupiah) has been adjusted for
appraisal value from the independent appraisal.

Pada tahun 2010 Perusahaan melakukan akuisisi terhadap


PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) yang bergerak
dalam bidang jalan tol dengan jumlah penyertaan saham
sebesar 75% kepemilikan. Perusahaan telah mencatat
goodwill yang timbul dari akuisisi ini.

In 2010, the Company acquired PT Marga Kunciran


Cengkareng (MKC), a company engaged in toll road with
value of investment of shares representing 75% ownership.
The Company has recorded goodwill arose from this
acquisition.

d1/February 19, 2014

62

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Pada tahun 2010, Perusahaan juga telah melakukan


akuisisi pada PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) yang
bergerak di bidang jasa konstruksi, perdagangan dan
persewaan kendaraan. Jumlah akuisisi adalah sebesar 99%
kepemilikan saham. Perusahaan telah mencatat goodwill
yang timbul dari akuisisi ini.

In 2010, the Company also acquired PT Sarana Margabhakti


Utama (SMBU) which is engaged in construction, trading
and rental vehicles. Total acquisition value amounted to 99%
ownership. The Company has recorded goodwill arose from
this acquisition.

Berdasarkan Akta Notaris No. 108 tanggal 10 Pebruari 2011


dari Notaris H. Feby Rubein Hidayat, SH., Notaris di Jakarta
terdapat perubahan nama PT Sarana Margabhakti Utama
(SMBU) menjadi PT Sarana Marga Utama (SMU).

Based on Notarial Deed No. 108 dated February 10, 2011


from Notary H. Feby Rubein Hidayat, SH., a Notary in
Jakarta, there was a change of name from PT Sarana
Margabhakti Utama (SMBU) become PT Sarana Marga
Utama (SMU).

14. Aset Lain-lain

14. Other Assets


2013
Rp

2012
Rp

51,485,132
54,877,581
34,203,915

183,585,661
49,904,731
34,203,915

12,027,508
-4,673,373

12,027,508
2,534,209
9,924,819

Advance for Contractors


Guarantees
Foreclosed Assets
Surabaya Gempol Toll Road
Porong-Gempol Section
Net - Deferred Charges
Others

Total Aset Lain-lain

157,267,509

292,180,843

Total Other Assets

Penyisihan Penurunan Nilai Aset

(26,302,053)

(26,302,053)

Allowance for Impairment Losses

Total Bersih

130,965,456

265,878,790

Total Net

Uang Muka Kontraktor


Jaminan
Aset Diambil Alih
Jalan Tol Ruas Surabaya Gempol
Seksi Porong Gempol
Biaya Ditangguhkan Bersih
Lainnya

a. Aset Diambil Alih


Aset diambil alih dari pengakhiran Perjanjian Kuasa
Penyelenggaraan (PKP) adalah sebagai berikut:

a. Foreclosed Assets
Foreclosed assets from termination of Concession
Rights Agreements are as follows:

2013
Rp

2012
Rp

Ruas Tol Semarang-Demak (MME)


Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)
Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)

20,129,778
12,000,000
2,074,137

20,129,778
Toll Road Semarang-Demak (MME)
12,000,000
Toll Road Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)
2,074,137 Toll Road Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)

Sub Total

34,203,915

34,203,915

Penyisihan Penurunan Nilai Aset:


Ruas Tol Semarang-Demak (MME)
Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)
Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)

12,227,916
12,000,000
2,074,137

Allowance for Impairment Losses:


12,227,916
Ruas Tol Semarang-Demak (MME)
12,000,000
Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)
2,074,137 Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)

Sub Total

26,302,053

26,302,053

b. Uang Muka
Merupakan uang muka kontraktor dan konsultan dalam
rangka pembangunan jalan tol, pelapisan ulang,
pengadaan peralatan jalan tol dan pengadaan jalan lain
yang akan diperhitungkan dengan tagihan atas
kemajuan pekerjaan kontraktor dan konsultan.

d1/February 19, 2014

Sub Total

Sub Total

b. Advances
Represents down payments to contractors and
consultants for toll road construction, overlay, toll road
equipment procurement and other road procurements
and are calculated from the invoice of working progress
from the contractors and consultants.

63

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. Utang Usaha

15. Accounts Payable

Merupakan utang kepada pemasok untuk pengadaan


barang cetakan, alat tulis kantor, karcis tol, obat-obatan dan
pakaian dinas serta utang usaha atas jasa pemeliharaan
dan pembersihan jalan tol.

Represent payables to suppliers associated with the


procurement of printing goods, office stationery, toll tickets,
medicine, uniform, toll road maintenance and cleaning
services.

2013
Rp

2012
Rp

Pihak Berelasi (Catatan 44)


Pihak Ketiga

7,990,621
72,678,278

9,852,756
82,190,871

Related Parties (Note 44)


Third Parties

Total

80,668,899

92,043,627

Total

16. Utang Kontraktor

16. Contractors Payable

Merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan


rekanan sehubungan dengan pembangunan jalan,
pelapisan ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain.

Represents payables to contractors, consultants and


partners associated with the construction of roads, overlay
and procurement of toll facilities and other buildings.

2013
Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Aremix 3M
PT Manikam Mega Persada
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
PT Delameta Bilano
PT Perkasa Adiguna Sembada
PT Module Intracs Yasatama
PT Widya Sapta Colas
PT Kadi International
PT Tata Guna Patria
PT Bauer Pratama Indonesia
PT Sumber Batu
PT Citra Cahaya Trimanunggal
PT Roadmixindo Raya
PT Merakindo Mix
PT Wiga Nusantara Sejati
PT Pancatunggal Karsasejati
PT Perkasa Adiguna
PT Aremix Planindo
PT Areabangun PS
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 Milyar)
Subtotal
Total

d1/February 19, 2014

2012
Rp

1,018,819,471

1,094,451,677

Related Parties (Note 44)

17,805,793
13,855,080
10,481,810
10,474,087
7,020,997
7,003,216
6,074,078
4,073,554
3,922,033
2,554,174
2,463,756
2,436,599
2,259,859
2,171,369
-----42,032,405

--4,241,828
---13,475,498
-------4,369,311
9,214,027
2,593,012
3,210,277
3,510,996
189,947,541

134,628,810

230,562,490

Pihak Ketiga
PT Aremix 3M
PT Manikam Mega Persada
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
PT Delameta Bilano
PT Perkasa Adiguna Sembada
PT Module Intracs Yasatama
PT Widya Sapta Colas
PT Kadi International
PT Tata Guna Patria
PT Bauer Pratama Indonesia
PT Sumber Batu
PT Citra Cahaya Trimanunggal
PT Roadmixindo Raya
PT Merakindo Mix
PT Wiga Nusantara Sejati
PT Pancatunggal Karsasejati
PT Perkasa Adiguna
PT Aremix Planindo
PT Areabangun PS
Others (each below Rp 2 Billion)
Subtotal

1,153,448,281

1,325,014,167

Total

64

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. Utang Lain-lain

17. Other Payables


2013
Rp

Pihak Berelasi (Catatan 44)

2012
Rp

9,858,000

9,858,000

Related Parties (Note 44)

Pihak Ketiga
PT PPA Finance
PT Astra Credit Company
Sumbangan Area Pramuka Cibubur & TMII
Lainnya

12,262,599
2,799,979
2,388,715
38,958,111

1,990,898
1,805,114
2,388,715
20,341,311

Third Parties
PT PPA Finance
PT Astra Credit Company
Contribution to Pramuka Cibubur Area & TMII
Others

Sub Total

56,409,404

26,526,038

Sub Total

Total

66,267,404

36,384,038

Total

Utang kepada pihak berelasi merupakan utang kepada


PT Jatim Marga Utama (JMU) yang merupakan setoran
modal sebagai penyertaan pada JMU yang diterima kembali
oleh Perusahaan pada bulan April 2003.

Payable to related party represented payable to PT Jatim


Marga Utama (JMU) for payment related to the Company's
investment in JMU that was received by the Company in
April 2003.

Sumbangan Area Pramuka Cibubur dan Taman Mini


Indonesia Indah merupakan sumbangan Perusahaan
kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Taman Mini
Indonesia lndah yang didasarkan pada Keputusan Presiden
No.14 Tahun 1981 tentang penggunaan sebagian dari
pendapatan tol pada pintu gerbang menuju/dari Taman Mini
Indonesia lndah dan Arena Pramuka Cibubur. Namun, sejak
tanggal 26 Januari 2008, Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Presiden No.3 Tahun 2008 mengenai
pencabutan Keputusan Presiden No.14 Tahun 1981.

Contribution to Pramuka Cibubur Area and Taman Mini


Indonesia lndah (TMII) represents the Company's
contribution to Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Cibubur
and TMII that is based on Presidential Decree No.14 year
1981 regarding the use of a portion of toll revenue at the
gateway to/from Taman Mini Indonesia Indah and Cibubur
Scout Area Toll gates. However, since the date of January
26, 2008, the Government issued Presidential Regulation
No.3 year 2008 for the revocation of the Presidential Decree
No.14 year 1981.

18. Beban Akrual

18. Accrued Expenses


2013
Rp

2012
Rp
Interest Expenses

Beban Bunga
Obligasi
Utang Bank
PT Bank Central Asia Tbk
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Utang Bank Sindikasi
Utang Bantuan Pemerintah
Beban Gaji dan Tunjangan
Beban Umum dan Administrasi
Beban Kerjasama Operasi
Lain-lain

77,530,340

114,176,093

7,971,200
2,979,167
15,971,358
-118,064,239
155,431,430
66,890,996
19,839,883

17,326,813
2,760,417
3,534,016
134,659
123,235,535
84,060,590
66,890,996
25,197,993

Bonds
Bank Loans
PT Bank Central Asia Tbk
Related Party (Note 44)
Syndicated Bank Loan
Loan from Government
Salaries and Allowances Expenses
General and Administrative Expenses
Joint Operation Expenses
Others

Total

464,678,613

437,317,112

Total

d1/February 19, 2014

65

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. Utang Bank

19. Bank Loans

Bagian Jangka Pendek:

Pihak Berelasi (Catatan 44)


Pihak Ketiga
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
Total

Current Portion:
2013
Rp

2012
Rp

292,972,283

258,500,000

636,007,177
19,833,171

1,380,028,297
--

2,244,880

2,250,000

658,085,228

1,382,278,297

951,057,511

1,640,778,297

Bagian Jangka Panjang:

Pihak Ketiga
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Total

Third Parties
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
Total

Long Term Portion:


2013
Rp

Pihak Berelasi (Catatan 44)

Related Parties (Note 44)

2012
Rp

4,632,708,859

2,772,099,080

130,226,657
119,704,044

42,475,224
53,988,074

119,398,896

19,497,449

88,924,692

38,440,353

75,988,929
59,852,022
51,835,794
41,558,060

14,716,119
26,994,037
48,242,345
29,782,855

687,489,094

274,136,456

5,320,197,953

3,046,235,536

Related Parties (Note 44)


Third Parties
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Total

Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan


perjanjian kredit masing-masing bank adalah Rasio Utang
terhadap Ekuitas (DER) maksimal 5:1 dan Interest
Coverage Ratio (ICR) minimal 1,25:1.

The Company's financial ratio requirement based on each


bank's credit agreement is a Debt to Equity Ratio (DER)
maximum of 5:1 and Interest Coverage Ratio (ICR)
minimum of 1.25:1.

Pinjaman pada PT Bank Central Asia Tbk


a. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 28,
tanggal 11 Juli 2003, yang telah mengalami beberapa
kali perubahan dan terakhir dengan Akta Adendum
perjanjian kredit No.05 tanggal 12 Agustus 2013 dari
Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH,
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar
Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka
waktu 1 tahun. Tingkat suku bunga pinjaman sama
dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu
3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal
deposito lebih besar atau sama dengan
Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan

Loan from PT Bank Central Asia Tbk


a. Based on the Deed of Working Capital Credit
Agreement No. 28, dated July 11, 2003 and lastly
amended by the Deed of Amendment to Credit
Agreement No. 05, dated August 12, 2013 of Notary Ir.
Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the
Company has obtained loan facilities amounting to
Rp 150,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1
year.The loan interest rate equal to the rate of rupiah
deposits for a period of 3 (three) months in the BCA
applies to the nominal value of deposits greater than or
equal to Rp 25,000,000,000 (full Rupiah), published in
general plus 3.9% per annum. The maturity of this

d1/February 19, 2014

66

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

secara umum ditambah 3,9% per tahun. Batas waktu


jatuh tempo fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut
diperpanjang menjadi 13 Agustus 2014. Perusahaan
tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang
bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga
debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang
sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank
maupun kepada kreditur lainnya. Pada tanggal 30
Oktober 2013 Perusahaan telah melakukan pelunasan
untuk pinjaman bank tersebut.

working capital credit facility has been extended to


August 13, 2014. The Company does not provide a
guarantee against the loan. The bank loan is given by
Negative Pledge, so that the debtor does not submit
guarantee/collateral that are preferred and/or separated
either to the bank or other creditors. On Oct 30, 2013,
The Company has fully paid the bank loan.

b. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 37,


tanggal 25 Oktober 2005 dibuat dihadapan Notaris Ir.
Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Perseroan
mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan tujuan
untuk pembiayaan proyek jalan tol JORR II (Seksi E1,
E3) sebesar Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh). Akta
ini diubah dengan Akta Adendum Perjanjian Kredit
Investasi No. 53, tanggal 28 April 2006 untuk fasilitas
kredit investasi sebesar Rp 310.000.000.000 (Rupiah
penuh) dan Akta Perjanjian Kredit No. 54, tanggal 28
April 2006 sebagaimana kemudian diubah dalam Akta
Adendum Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 6, tanggal
10 Agustus 2006 dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH, Akta Adendum Perjanjian
Kredit No. 47 tanggal 29 Maret 2007 dan Akta Adendum
Perjanjian Kredit No. 06 tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris
Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan
memperoleh fasilitas time loan revolving sebesar
Rp 40.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu
1 tahun dan mendapat tambahan jumlah pokok fasilitas
kredit sebesar Rp 596.000.000.000 (Rupiah penuh)
sehingga jumlah fasilitas yang diterima Perusahaan
menjadi Rp 636.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat
suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga
deposito rupiah untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang
berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar
atau sama dengan Rp. 25.000.000.000
(Rupiah
penuh) yang dipublikasikan secara umum ditambah
3,9% per tahun. Berdasarkan Akta Adendum No. 07
tanggal 12 Agustus 2013, jangka waktu kredit
diperpanjang dari 13 Agustus 2013 menjadi jatuh tempo
pada 13 Agustus 2014. Perusahaan tidak memberikan
jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan
secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak
menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen
dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada
kreditur lainnya. Jumlah pinjaman bank pada
31 Desember 2013 sebesar Rp 636.000.000.000
(Rupiah penuh).

b. Based on the Deed of Credit Agreement No. 37, dated


October 25, 2005 of Notary Ir. Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained
loan facilities amounting to Rp 350,000,000,000 (full
Rupiah) for the purpose of financing JORR II toll road
project (E1, E3 Section). The Deed has been changed
with the Deed of Credit Agreement No. 53, dated April
28, 2006 for the loan facilities amounting to Rp
310,000,000,000 (full Rupiah) and based on the Deed of
Credit Agreement No. 54 dated April 28, 2006 as
changed in Deed of Amendment to Working Capital
Credit Agreement No. 6, dated August 10, 2006, Deed
of Addendum to Credit Agreement No. 47 dated March
29, 2007 and Deed of Amendment to Credit Agreement
No. 06 dated June 6, 2007 of Notary Ir. Nanette
Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has
obtained time loan revolving facility amounting to
Rp 40,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year
and an additional credit facility amounting to
Rp 596,000,000,000 (full Rupiah). Total facilities
obtained by the Company were amounting to
Rp 636,000,000,000 (full Rupiah), the loan interest rate
equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3
(three) months in the BCA applies to the nominal value
of deposits greater than or equal to Rp. 25,000,000,000
(full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum.
Based on the Deed of Amendment No. 07 dated August
12, 2013, the maturity of the loan has been extended
from August 13, 2013 to August 13, 2014. The Company
does not provide a guarantee against the loan. The bank
loan is given by Negative Pledge, so that the debtor
does not submit guarantee/collateral that are preferred
and/or separated either to the bank or other creditors.
The Total outstanding loan as of December 31, 2013
amounting to Rp 636,000,000,000 (full Rupiah).

c. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 33, tanggal


13 Agustus 2009, dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH, Perusahaan mendapatkan
fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
sebesar Rp 375.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk
jangka waktu 1 tahun. Tingkat suku bunga pinjaman
sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka

c. Based on the Deed of Credit Agreement No. 33, dated


August 13, 2009, from Notary Ir. Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH, the Company obtained credit
facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounting
to Rp 375,000,000,000 (full Rupiah), for the period of 1
year. the loan interest rate equal to the rate of rupiah
deposits for a period of 3 (three) months in the BCA

d1/February 19, 2014

67

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai


nominal deposito lebih besar atau sama dengan
Rp. 25.000.000.000
(Rupiah penuh) yang
dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun.
Perjanjian tersebut telah mengalami perubahan dengan
Akta Adendum No. 06 tanggal 12 Agustus 2013,
sehingga jatuh tempo kredit menjadi 13 Agustus 2014.
Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap
pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative
Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/
agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik
kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada
tanggal 30 Oktober 2013 Perusahaan telah melakukan
pelunasan untuk pinjaman bank tersebut.

applies to the nominal value of deposits greater than or


equal to Rp. 25,000,000,000 (full Rupiah), published in
general plus 3.9% per annum. The Deed most recently,
was amended by the Deed of Amendment No. 06 dated
August 12, 2013, so that the maturity has been extended
to August 13, 2014. The Company does not provide a
guarantee against the loan. The bank loan is given by
Negative Pledge, so that the debtor does not submit
guarantee/collateral that are preferred and/or separated
either to the bank or other creditors. On Oct 30, 2013,
The Company has fully paid the bank loan.

d. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 67, tanggal


31 Mei 2010, dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito,
SH, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar
Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka
waktu selama 1 tahun dan berakhir pada tanggal 31 Mei
2011. Akta ini diperpanjang dengan Akta No. 08 tanggal
12 Agustus 2013 dan jatuh tempo pada 13 Agustus
2014. Pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan
modal kerja (KMK). Tingkat suku bunga pinjaman sama
dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu
3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal
deposito lebih besar atau sama dengan
Rp. 25.000.000.000
(Rupiah penuh) yang
dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun.
Perusahaan wajib membayar provisi kepada BCA
sebesar 0,25% per tahun dihitung secara proporsional.
Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap
pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative
Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/
agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik
kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada
tanggal 13 November 2013 Perusahaan telah
melakukan pelunasan untuk pinjaman bank tersebut.

d. Based on the Deed of Credit Agreement No. 67, dated


May 31, 2010 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari
Adi Warsito, SH, the Company has obtained a loan
facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounted
Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) for the period of 1
year and ended May 31, 2011. The Deed has been
extended by the Deed of Amendment No. 08 dated
August 12, 2013 and ended on August 13, 2014. The
objective of the loan is for financing working capital. the
loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for
a period of 3 (three) months in the BCA applies to the
nominal value of deposits greater than or equal to Rp.
25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus
3.9% per annum. The Company obliged to pay the
provision fee to BCA at 0.25% per annum calculated
proportionally. The Company does not provide a
guarantee against the loan. The bank loan is given by
Negative Pledge, so that the debtor does not submit
guarantee/collateral that are preferred and/or separated
either to the bank or other creditors. On Nov 13, 2013,
The Company has fully paid the bank loan.

Pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 22, tanggal 09
Agustus 2010, yang telah mengalami perubahan dengan
Akta Addendum No.03 tanggal 02 Agustus 2013 dari
Notaris Ir. Nanette Cahyani Handari Adi Warsito, SH,
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar
Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu
1 tahun. Tingkat bunga pinjaman mengacu pada suku
bunga deposito 3 (tiga) bulan Bank ditambah 4,00% (empat
persen) . Batas waktu jatuh tempo fasilitas kredit modal
kerja tersebut diperpanjang menjadi 08 Agustus 2014.
Perusahaan wajib membayar provisi kepada PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk sebesar 0,25% per tahun dihitung
secara proporsional. Perusahaan tidak memberikan jaminan
terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara
Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan
jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis
baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Sampai

Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


Based on the Deed of Credit Agreement No. 22, dated
August 09, 2010 which lastly amended by the Deed of
Amendment to Credit Agreement No.03, dated August 02,
2013 of Notary Ir. Nanette Cahyani Handari Adi Warsito,
SH, the Company has obtained loan facilities amounting to
Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year.
The loan interest rate refers to the deposit rate 3 (three)
months Bank plus 4.00% (four percent). The maturity of this
working capital credit facility has been extended to August
08, 2014. The company obliged to pay the provision fee to
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk at 0.25% per annum
calculated proportionally. The Company does not provide a
guarantee against the loan. The bank loan is given by
Negative Pledge, so that the debtor does not submit
guarantee/collateral that are preferred and/or separated
either to the bank or other creditors. Until the date of the
financial statements, as of December 31, 2013, the

d1/February 19, 2014

68

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

dengan laporan keuangan dibuat, pada tanggal


31 Desember 2013, Perusahaan telah mencairkan fasilitas
kredit tersebut sebesar Rp 250.000.000.000 (Rupiah
penuh).

Company has drawdown the loan facility amounting to


Rp 250,000,000,000 (full Rupiah).

Pinjaman pada PT Bank DBS Indonesia


PT Sarana Marga Utama (Entitas Anak) mengadakan
perjanjian gadai No. 29/PG-DBSI/II/2013 antara
Perusahaan dengan PT Bank DBS Indonesia yang
dituangkan dalam akta notaris Sulistyanigsih, SH, No. 88
tanggal 22 Februari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas
perbankan dari Bank dalam bentuk Uncommitted Revolving
Credit Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum
sebesar Rp 30.000.000.000, Uncommitted Omnibus Facility
dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar
Rp 10.000.000.000 dan Uncommitted Bank Guarantee
Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar
Rp 10.000.000.000 Semua fasilitas kredit berakhir pada
tanggal 22 February 2014 atas masa kredit 1 tahun, dengan
pembebanan tingkat suku bunga sebesar 10,25 10,75%
pertahun berbasis mengambang.

Loan from PT Bank DBS Indonesia


PT Sarana Marga Utama (the Subsidiary) held the
agreement of Pledge No. 29/PG-DBSI/II/2013 between the
company and PT Bank DBS Indonesia noted in the notary
deed Sulistyanigsih, SH, no. 88 dated February 22, 2013,
the company acquired the banking facilities from banks in
the form of Uncommitted Revolving Credit Facility with a
maximum amount of available facilities amounting to
Rp 30,000,000,000, Uncommitted Omnibus Facility with
maximum
amount
of
facilities
available
at
Rp 10,000,000,000 and Uncommitted Bank Guarantee
Facility with maximum amount of facilities available at
Rp 10,000,000,000. All of credit facility expired on the 22nd
of February 2014 1 year credit period is over, with the
imposition of interest rate of 10.25 - 10.75% per year based
floating.

Pinjaman Sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero)


Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan
PT Bank Bukopin Tbk

Syndicates Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk and
PT Bank Bukopin Tbk

a. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)


Pada tanggal 18 Nopember 2009, MSJ mengadakan
perjanjian kredit sindikasi antara MSJ dengan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kredit
Sindikasi No. 64, tanggal 18 Nopember 2009 oleh
Notaris Fatimah, SH. Fasilitas kredit yang diberikan
adalah maksimum sebesar Rp 1.053.447.000.000
(Rupiah penuh) dan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret
2022. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar
14,16% per tahun untuk pinjaman tahap pertama dan
11.62% pertahun untuk pinjaman tahap kedua. Saldo
Per 31 Desember 2013 adalah Rp 440.669.655.567
(Rupiah penuh), dengan jaminan atas pendapatan jalan
tol sesuai akta perjanjian No. 43 tanggal 16 Desember
2009 oleh Notaris Fatimah, SH.

a. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)


On November 18, 2009, MSJ obtained syndicate credit
agreement between MSJ with PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
Tbk based on the Deed of Syndicate Credit Agreement
No. 64 dated November 18, 2009 of Notary Fatimah,
SH. Credit facility is granted with maximum limit
amounting to Rp 1,053,447,000,000 (full Rupiah) and
will mature on March 6, 2022, The interest loan rate is
14.16% per annum for the first phase and 11.62% for
the second phase. As of March 31, 2013, the
outstanding loan amounting to Rp 440,669,655,567 (full
Rupiah), provided with collateral in form of toll road
revenue as stipulated in the Deed No. 43 dated
December 16, 2009 of Notary Fatimah, SH.

b. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)


Pada tanggal 24 Januari 2007, MNA telah mengadakan
perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Negara
Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan
PT Bank Bukopin Tbk, dan telah dikuatkan dengan akta
Perjanjian Kredit Sindikasi No. 33, tanggal 24 Januari
2007 oleh Fatimah, SH, Notaris di Jakarta. Fasilitas
kredit yang diterima MNA adalah maksimum sebesar
Rp 1.526.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari
Fasilitas
Kredit
Investasi
sebesar
Rp 1.374.576.000.000 (Rupiah penuh) dan Fasilitas

b. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)


On January 24, 2007, MNA entered into syndicated
credit agreement with PT Bank Negara Indonesia Tbk,
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank
Bukopin Tbk as put forth into Deed of Syndicated Credit
Agreement No.33 dated January 24, 2007 of Fatimah,
SH, Notary in Jakarta. The credit facility granted by
MNA
with
the
maximum
limit
of
Rp 1,526,000,000,000 (full Rupiah) comprises of
Investment
Credit
Facility
amounting
to
Rp 1,374,576,000,000 (full Rupiah) and Interest During

d1/February 19, 2014

69

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction)


sebesar Rp 151.424.000.000 (Rupiah penuh), dengan
jangka waktu 44 Triwulan atau 11 tahun termasuk
masa tenggang 2 tahun 6 bulan terhitung sejak
ditandatanganinya akta dan berakhir pada tanggal
24 Januari 2018. Atas pinjaman ini perusahaan
dikenakan suku bunga secara Weighted Average atas
dasar suku bunga yang disampaikan oleh masingmasing kreditur kepada agen fasilitas yaitu PT Bank
Negara Indonesia Tbk. Untuk pertama kalinya bunga
dibebankan sebesar 16% pertahun. Jaminan pinjaman
antara lain Tagihan atas pendapatan tol dan
pendapatan usaha lain yang akan diikat secara fidusia
dengan
nilai
penjaminan
sebesar
Rp 3.356.656.000.000 (Rupiah penuh). Saldo
31 Desember 2013 sebesar Rp 687.404.318.724
(rupiah penuh).

Construction Facility amounting to Rp 151,424,000,000


(full Rupiah), with term of credit for 44 quarter or 11
years including grace period of 2 years and 6 months
since the signing of loan agreement deed and will
mature on January 24, 2018. The interest were charged
on weighted average rate on the basis of the rate of
each bank which were provided to the PT Bank Negara
Indonesia Tbk as the agent of the syndicated banks. For
the first time interest loan changed was 16% per annum.
The loan is proved with collaterals consisting of toll road
revenue and other operating revenues which are binded
fiducially with the amount of guarantee of Rp
3,356,656,000,000 (full Rupiah). The outstanding loan
as of December 31, 2013 amounting to
Rp 687,404,318,724 (full Rupiah).

c. PT Trans Marga Jateng (TMJ)


Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal
11 Desember 2009, TMJ mengadakan perjanjian kredit
sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah untuk pembiayaan
Proyek Jalan Tol Semarang-Solo seksi 1 sebesar
maksimum kredit Rp 4.697.960.000.000 (Rupiah penuh)
yang terdiri dari Fasilitas Kredit Tranche I sebesar
Rp 2.745.579.000.000 (Rupiah penuh) dan Tranche II
sebesar Rp 1.952.381.000.000 (Rupiah penuh). Jangka
waktu fasilitas kredit, termasuk masa tenggang terhitung
sejak ditandatanganinya akta dan berakhir pada tanggal
6 Maret 2022. Tingkat suku bunga Average Time
Deposit untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank
sindikasi yang dimuat di media massa ditambah margin
6% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol
dan pendapatan usaha lain yang akan diikat secara
fidusia
dengan
nilai
penjaminan
sebesar
Rp 6.711.371.000.000 (Rupiah penuh). Saldo
31 Desember 2013 sebesar Rp 1.952.381.032.341
(Rupiah penuh).

c. PT Trans Marga Jateng (TMJ)


Based on the Deed No. 21 dated December 11, 2009
TMJ had syndicates credit agreement with
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah for financing Semarang-Solo Toll Road Project
Section I amounting to Rp 4,697,960,000,000 (full
Rupiah) comprises of investment scheme facilities for
Tranche I amounting to Rp 2,745,579,000,000 (full
Rupiah)
and
Tranche
II
amounting
to
Rp 1,952,381,000,000 (full Rupiah). Credit Facility
period included grace period start since signed loan
agreement deed and it will mature on March 6, 2022.
The Weighted Average Time Deposit Rate for 3 months
period from syndicated banks plus 6% for margin with
collateral toll revenue and others revenues and will
bonded fiducially amounting to Rp 6,711,371,000,000
(full Rupiah). As of December 31, 2013, the outstanding
loan was Rp 1,952,381,032,341 (full Rupiah).

d. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)


Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No.13 tanggal
13 Oktober 2011, MLJ menandatangani perjanjian kredit
sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan
PT Bank Pembangunan Daerah DKI untuk pembiayaan
proyek pembagunan jalan tol Lingkarluar Jakarta Seksi
W2
Utara
dengan
maksimum
kredit
Rp 1.554.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC
Rp 168.000.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu
fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya
akta. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun pertama
adalah 10%, untuk selanjutnya menggunakan tingkat
suku bunga Average Time Deposit untuk jangka waktu
3 bulan dari bank-bank sindikasi yang dimuat di media
massa ditambah margin 4% dengan jaminan berupa
tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha

d. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)


Based on the Deed of Syndicates Credit No.13 dated
October 13, 2011, MLJ signed syndicates credit
agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and
PT Bank Pembangunan Daerah DKI for financing
Jakarta Outer Ring Road Section W2 North with
maximum limit of Rp 1,554,000,000,000 (full Rupiah)
including Interest During Construction (IDC)
Rp 168,000,000,000 (full Rupiah). The Maturity Date of
Credit is 15 years which be effective since the signing of
the Deed. The interest rate is 10% per annum for the
first year and for the remaining years using 3 months of
Average Time Deposit Rate from syndicated banks plus
4% of margin with collateral toll revenues and other
revenues and will bonded fiducially amounting to
Rp 2,149,000,000,000 (full Rupiah). The outstanding

d1/February 19, 2014

70

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai


penjaminan sebesar Rp 2.149.000.000.000 (Rupiah
penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar
Rp 665.860.147.951 (Rupiah penuh).

loan as of December 31, 2013 amounting to


Rp 665,860,147,951 (full Rupiah).

e. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)


Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 79
tanggal 22 Juni 2012, JBT telah memperoleh fasilitas
Kredit Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Proyek Jalan
Tol Nusa Dua Ngurah Rai Benoa dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia
(persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan
Daerah Bali dengan jumlah maksimum kredit sebesar
Rp 1.622.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC
sebesar Rp 117.300.000.000 (Rupiah penuh). Jangka
waktu fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak
ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga untuk 1
tahun pertama adalah 10%, untuk selanjutnya
menggunakan tingkat suku bunga Simple Interest Rate
ditambah marjin sebesar 5% dengan jaminan berupa
tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha
lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai
penjaminan sebesar Rp 2.484.780.000.000 (Rupiah
penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar
Rp 1.041.006.222.823 (Rupiah penuh).

e. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)


Based on the Deed of Syndicates Credit No. 79 dated
June 22, 2012, JBT signed syndicates credit agreement
with
PT
Bank
Mandiri
(Persero)
Tbk,
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia
Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan
PT Bank Pembangunan Daerah Bali for financing Nusa
Dua Ngurah Rai Benoa Toll Road Project with
maximum limit of Rp 1,622,000,000,000 (full Rupiah)
including Interest During Construction with maximum
limit of Rp 117,300,000,000 (full Rupiah). The Maturity
Date of Credit is 15 years which be effective since the
signing of the Deed. The Interest Rate is 10% per
annum for the first year and for the remaining years
using Simple Interest Rate from syndicated banks plus
5% of margin with collateral toll revenues and other
revenues and will bonded fiducially amounting to
Rp 2,484,780,000,000 (full Rupiah). The outstanding
loan as of December 31, 2013 amounting to
Rp 1,041,006,222,823 (full Rupiah).

f. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)


Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 38 tanggal
12 Juni 2012, MAR menandatangani perjanjian kredit
sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Pembangunan Daerah DKI, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk,
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk untuk
pembiayaan proyek pembagunan jalan tol Gempol Pandaan dengan maksimum kredit Rp 733.000.000.000
(Rupiah penuh) termasuk IDC Rp 84.000.000.000
(Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15
tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku
bunga untuk 1 tahun pertama adalah 10,50%, untuk
selanjutnya menggunakan tingkat suku bunga Simple
Interest Rate ditambah margin 5,25% dengan jaminan
berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan
usaha lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan
nilai penjaminan sebesar Rp 1.202.242.000.000
(Rupiah penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar
Rp 359.232.432.862 (Rupiah penuh).

f. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)


Based on the Deed of Syndicates Credit No. 38 dated
June 12, 2012, MAR signed syndicates credit
agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Pembangunan Daerah DKI, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk,
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk for
financing Gempol Pandaan Toll Road with maximum
limit of Rp 733,000,000,000 (full Rupiah) including
Interest During Construction (IDC) Rp 84,000,000,000
(full Rupiah). The Maturity Date of Credit is 15 years
which be effective since the signing of the Deed. The
Interest Rate is 10.50% per annum for the first year and
for the remaining years using Simple Interest Rate from
syndicated banks plus 5.25% of margin with collateral
toll revenues and other revenues and will bonded
fiduciary amounting to Rp 1,202,242,000,000 (full
Rupiah). The outstanding loan as of December 31,
2013 amounting to Rp 359,232,432,862 (full Rupiah).

d1/February 19, 2014

71

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

20. Utang Obligasi

20. Bonds Payable


2013
Rp

Obligasi Jasa Marga:


XIII Seri R

2012
Rp
Jasa Marga Bond:
XIII - R Series

1,500,000,000
1,000,000,000
-1,000,000,000
--259,154,384
700,000,000
400,000,000
1,000,000,000

1,500,000,000
1,000,000,000
1,000,000,000
1,000,000,000
500,000,000
271,616,920
259,154,384
----

Total

5,859,154,384

5,530,771,304

Total

Biaya Penerbitan yang Belum Diamortisasi


Total Utang Obligasi

(14,778,396)
5,844,375,988

(9,707,802)
5,521,063,502

Unamortized Bond Issuance Cost


Total Bond Payable

Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

(700,000,000)

(1,771,616,920)

Current Maturities

Utang Obligasi Bagian Jangka Panjang

5,144,375,988

3,749,446,582

Bond Payable of Long - Term Portion

XII Seri Q
XI Seri P
XIV Seri JM - 10
I Seri JM - 10
JORR I
JORR II
Seri S A
Seri S B
Seri S C

Jumlah pelunasan utang obligasi menurut tahun jatuh


tempo adalah sebagai berikut:

XII - Q Series
Xl - P Series
XIV JM - 10 Series
I JM - 10 Series
JORR I
JORR II
Seri S A
Seri S B
Seri S C

The amounts of repayments of bonds payable by the year of


maturity are as follows:

Tahun Jatuh Tempo/


Year of Maturity

Total
Rp

2014
2016
2017
2018
2020
2021

700,000,000
2,477,377,192
1,500,000,000
77,377,192
1,000,000,000
104,400,000

Total

5,859,154,384

Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan


perjanjian obligasi adalah Rasio Utang terhadap Ekuitas
maksimal 5:1 dan Interest Coverage Ratio minimal 1,25: 1.

The Company's financial ratio requirements of all bonds


payable are Debt to Equity Ratio maximum of 5:1 and
Interest Coverage Ratio (ICR) minimum of 1.25:1.

a. Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007


Berdasarkan Akta No. 26, tanggal 4 Mei 2007, Akta
Adendum 1 No.10, tanggal 6 Juni 2007, Perjanjian
Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R
Tahun 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito,
SH,
dengan
nilai
nominal
obligasi
Rp 1.500.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat bunga
tetap sebesar 10,25% per tahun. Obligasi ditawarkan
dengan nilai 100% dari jumlah pokok. Bunga obligasi
dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu obligasi yaitu
10 tahun, jatuh tempo 21 Juni 2017. Bertindak selaku
wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat
obligasi adalah idA+ dari PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo).

a. Jasa Marga Bond XIII Series R Year 2007


Based on the Deed No. 26 dated May 4, 2007, the Deed
of Addendum 1 No.10, dated June 6, 2007, and Bond
Trustee Agreement of Jasa Marga XIII Series R Year
2007 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, with a
par value of Rp 1,500,000,000,000 (full Rupiah), a fixed
interest rate of 10.25% per annum. The bonds were
offered at 100% of the principal amount. Bond interest
payable quarterly. The timing of 10-years bonds,
maturing June 21, 2017. Acting as trustee is PT Bank
Mega Tbk. The bond ratings are idA+ by
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo),

Berdasarkan
Akta
Addendum
I
Perjanjian
Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R,

Based on the Deed of Agreement Addendum I of the


Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XIII Series R,

d1/February 19, 2014

72

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk


melunasi sebagian pinjaman (refinancing) Bank BCA,
Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Jabar dan utang
bantuan pemerintah dengan proporsi masing-masing
sekitar 48%, 25%, 10%, 14% dan 3%.

the Company issued these bonds to partially repay of


outstanding bank loans due to Bank BCA, Bank Mandiri,
Bank Bukopin, bank Jabar and loan from government in
the following proportions: 48%, 25%, 10%, 14% and 3%,
respectively.

b. Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006


Berdasarkan Akta No. 66, tanggal 18 Mei 2006, Akta
Addendum I No.74, tanggal 19 Juni 2006 dan Akta
Addendum II No.89, tanggal 26 Juni 2006, Perjanjian
Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q
Tahun 2006, dari Notaris Imas Fatimah, SH, dengan
nilai nominal obligasi sebesar Rp 1.000.000.000.000
(Rupiah penuh), tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per
tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari
jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
triwulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10
tahun, jatuh tempo 6 Juni 2016. Bertindak selaku wali
amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi
tersebut adalah idA+ dari Pefindo.

b. Jasa Marga Bond XII Series Q Year 2006


Based on the Deed No. 66 dated may 18, 2006, the
Deed of Addendum I No.74 dated June 19, 2006, and
the Deed of Addendum II No. 89 dated June 26, 2006,
and Bond Trustee Agreement of Jasa Marga Bond XII
Series Q Year 2006 of Notary Imas Fatimah, SH, the par
value of the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full
Rupiah), with a fixed interest rate of 13.5% per annum.
The bonds were offered at 100% of principal amount.
Bond interest payable quarterly. The timing of 10 years
bond, maturing June 6, 2016. Acting as trustee of this
bond is PT Bank Mega Tbk. The bond ratings are rated
idA+ by Pefindo.

Berdasarkan Akta Addendum II Perjanjian


Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q,
tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk
melunasi sebagian pinjaman (refinancing) Bank BCA,
Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank Jabar dengan
proporsi masing-masing sekitar 15%, 28%, 53% dan
4%.

Based on the Deed of Addendum II of the Trustee


Agreement for Jasa Marga Bond XII Series Q, the
Company's purpose issued the bonds is to repay part of
the loans (refinancing) due to Bank BCA, Bank Mandiri,
Bank BNI and Bank Jabar in the following proportions:
15%, 28%, 53% and 4%, respectively..

c. Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003


Pada September 2003, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa
Marga XI Seri P Tahun 2003. Nilai nominal obligasi
adalah Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan
tingkat bunga tetap sebesar 12,3% per tahun untuk
bunga ke-1 sampai bunga ke-20,13% untuk bunga ke
21 sampai bunga ke-40. Obligasi ini ditawarkan dengan
nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga
dibayarkan setiap 3 bulan. Jangka waktu penyelesaian
obligasi yaitu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 10
Oktober 2013.

c. Jasa Marga Bond XI - Series P Year 2003


In September 2003, the Company received an effective
statement from the Chairman of Capital Market
Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa
Marga Bond XI Series P Year 2003. The par value of
the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) with a
fixed interest rate of 12.3% per annum for the first up to
the twentieth interest payment, and 13% for the twenty
first up to the fortieth interest payment. The bonds were
offered at 100% of the principal amount. The interest is
paid quarterly. The timing of 10-years bonds, maturing
October 10, 2013.

d. Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010


Pada Oktober 2010, Perusahan memperoleh
pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga
XIV Seri JM-10 tahun 2010. Nilai nominal obligasi
adalah Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan
tingkat bunga tetap 9,35% per tahun. Obligasi ini
ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan.
Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun,
jatuh tempo 12 Oktober 2020. Bertindak selaku wali
amanat PT Bank Mega Tbk. Berdasarkan surat
No.1044/PEF-DirN11/2010 tanggal 29 Juli 2010 dari
Peringkat Obligasi tersebut PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) adalah idAA+ (double A; Stable
Outlook).

d. Jasa Marga Bonds XIV Series JM-10 Year 2010


In October 2010, the Company received an effective
statement from the Chairman of Capital Market
Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Marga
Bond XIV Series JM-10 year 2010. The par value of
bonds is Rp 1.000.000.000.000 (full Rupiah) with fixed
interest rate of 9.35% per annum. The bonds were
offered at 100% of the principal amount. The interests
paid quarterly. The timing of 10-years bond, maturing
October 12, 2020. Acting as trustee of the bonds is
PT Bank Mega Tbk. Based on letters No.1044/PEFDirN11/2010 dated July 29, 2010, the bonds rated by
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) is idAA+
(double A; Stable Outlook).

d1/February 19, 2014

73

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Berdasarkan Akta Perjanjian Penjamin Efek Obligasi


tanggal 4 Agustus 2010 juncto Addendum 1 Akta
Perjanjian Penjamin Emisi Efek Obligasi No.45 tanggal
26 Agustus 2010 tujuan penerbitan obligasi adalah
untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun
2002, percepatan pelunasan Kredit Investasi Bank
BCA, pengembangan investasi pada bidang usaha nontol (bidang properti, bidang teknologi informasi dan
komunikasi, serta bidang engineering), dan
pembiayaan modal kerja Perusahaan dengan proporsi
masing-masing 43%, 27%, 25% dan 5%.

Based on the Deed of Bond Issuance Agreement dated


August 4, 2010 in conjunction with Addendum 1 of the
Deed of Bond Issuance Agreement No.45 dated August
26, 2010, the purpose of issued the bonds is for
settlement the Jasa Marga Bonds X Series O Year
2002, accelerated settlement of the Investment Credit
due to Bank BCA, non-toll investment development
(property, information technology and communication,
and also engineering), and financing the Company's
working capital with the following proportions: 43%,
27%, 25% and 5%.

e. Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tahun 2010


Pada bulan Oktober 2010, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga I
Seri JM-10 tahun 2010. Nilai nominal Obligasi Tanpa
Bunga adalah Rp 500.000.000.000 (Rupiah penuh),
jangka waktu 3 (tiga) tahun. Obligasi ini ditawarkan
dengan dengan nilai 77,0062% dari jumlah pokok
Obligasi Tanpa Bunga. Bertindak selaku wali amanat
PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi tersebut adalah
IdAA+ dari Pefindo. Pembayaran pokok Obligasi Tanpa
Bunga dilakukan secara penuh (bullet payment)
sebesar 77,0062% dari pokok pada saat tanggal jatuh
tempo yaitu 12 Oktober 2013.

e. Jasa Marga Bonds 1 Series JM-10 Year 2010


In October 2010, the Company received an effective
statement from the Chairman of Capital Market
Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa
Merga Bond I Series JM-10 year 2010. The par value of
the Non-Interest Bonds is Rp 500.000.000.000 (full
amount) with the terms of the bonds is 3 years. The
bonds offered at 77.0062% the principal amount of the
Non-Interest Bonds. Acting as trustee is PT Bank Mega
Tbk. The principal payment of the Non-Interest Bonds
are made in bullet payment equal to 77.0062% of the
principal amount on due date of October 12, 2013.

f. Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003


Berdasarkan Akta Perjanjian Penyelesaian Utang
JORR No.44, tanggal 19 Nopember 2003 dari Notaris
Imas Fatimah, SH, Perusahaan berkewajiban untuk
menyelesaikan utang JORR kepada kreditur JORR
sejumlah Rp 1.070.251.000.000 (Rupiah penuh).
Sebagai bagian dari pelaksanaan perjanjian tersebut,
pada tanggal 29 Nopember 2003 Perusahaan
menyelesaikan utang JORR Seksi Non S sejumlah
Rp 548.521.000.000 (Rupiah penuh) melalui
pembayaran tunai, sejumlah Rp 274.260.500.000
(Rupiah
penuh)
dan
sisanya
sejumlah
Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dilunasi dengan
penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003.
Obligasi tersebut tidak terdaftar di bursa.

f. Jasa Marga Bond JORR 1 Year 2003


Based on the Deed of JORR Debt Settlement No.44,
dated November 19, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH,
the Company has committed to settle debts to JORR
creditors amounting to Rp1,070,251,000,000 (full
Rupiah). As part of performance of this commitment, on
November 29, 2003 the Company settled the JORR
debt other than in respect of JORR Section non S
amounted to Rp 548,521,000,000 (full Rupiah) by cash
payment amounting to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah)
and by issuance of Jasa Marga Bond JORR I Year 2003
for the remaining Rp 274,260,500,000 (full Rupiah). The
bonds are not listed on any stock exchange.

Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa


Marga JORR I Tahun 2003 No.44, tanggal 9 Nopember
2003 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah,
SH, Perusahaan menerbitkan obligasi Jasa Marga
JORR I Tahun 2003 dengan nilai nominal obligasi
sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dengan
tingkat suku bunga berdasarkan tingkat suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulanan yang dihitung
selama rata-rata 6 (enam) bulan. Bunga dibayarkan
setiap tanggal 2 Januari dan 1 Juli. Obligasi ini
berjangka waktu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 19
Nopember 2013.

Based on the Deed of Bond Issuance Agreement Jasa


Marga Bond JORR I Year 2003 No.44, dated November
9, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company
issued Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 at par value
amounting to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) with
interest rate based on the average interest rate of 3months Certificates of Bank Indonesia (SBI), calculated
over 6 months average. The interest is paid on January
2 and July 1. The bonds have a term of 10 years with
the maturity date on November 19, 2013.

Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No.45,


tanggal 29 Nopember 2003 dari Notaris Imas Fatimah,

Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No.45


dated November 29, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH,

d1/February 19, 2014

74

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SH, obligasi tersebut terdiri dari 2 sertifikat yang dimiliki


oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan
nominal Rp 224.900,208.364 (Rupiah penuh) dan 18
sertifikat yang dimiliki oleh 18 kreditur lain dengan nilai
keseluruhan Rp 46.716.711.824 (Rupiah penuh).

the bonds have 2 (two) certificates owned by


PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) at par value of
Rp 224,900,208,364 (full Rupiah) and 18 certificates
owned by 18 creditors with a total value amounting to
Rp 46,716,711,824 (full Rupiah).

g. Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005


Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa
Marga JORR II Tahun 2005 No.2 tanggal 5 Januari
2006, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai
nominal sebesar Rp 261.000.000.000 (Rupiah penuh)
yang terbagi dalam 3 Tranche, sebagai berikut:
Tranche A sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah
penuh) untuk jangka waktu 10 tahun dan dikenakan
bunga sebesar 11,5% per tahun untuk 5 tahun
pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk 5
tahun kedua;
Tranche B sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah
penuh) untuk jangka waktu 12 tahun dan dikenakan
bunga sebesar 12,5% per tahun untuk 5 tahun
pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk
tahun ke enam dan selanjutnya; dan
Tranche C sebesar Rp 104.400.000.000 (Rupiah
penuh) untuk jangka waktu 15 tahun dan dikenakan
bunga sebesar 13,5% per tahun untuk 5 tahun
pertama, dan sebesar 15,5% per tahun untuk tahun
ke enam dan selanjutnya.

g. Jasa Marga Bond JORR II Year 2005


Based on the Deed of Bond Issuance Agreement Jasa
Marga JORR II Year 2005 No.2 dated January 5, 2006,
the Company issued bonds at par value of
Rp 261,000,000,000 (full Rupiah) divided into 3
Tranches as follows:
Tranche A amounting to Rp 78,300,000,000 (full
Rupiah) for a term of 10 years with an interest rate of
11.5% per annum for the first 5 years, and 15.25%
per annum for the second 5 years;

Pada tanggal 24 Nopember 2008 Perusahaan telah


membeli kembali obligasi JORR II ini sejumlah
Rp 1.845.625.895 (Rupiah penuh) meliputi sertifikat
yang dimiliki Bank IFI dan menurut ketetapan surat
Direktur Keuangan No.BA.KU2.1744 tanggal 28
Nopember 2008 atas pengalihan tersebut dianggap
sebagai pelunasan dipercepat.

On November 24, 2008, the Company repurchased this


obligation JORR 11 amounting to Rp 1,845,625,895 (full
Rupiah) covers certificate owned by PT Bank IFI and
according to the decision letter of Finance Director
No.BA.KU2.1744 dated November 28, 2008 such
transfer was assumed as the accelerated settlement.

h. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun


2013 Seri S
Pada September 2013, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk menerbitkan Obligasi berkelanjutan I Jasa
Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan nilai
nominal sebesar Rp. 2.100.000.000.000,- (rupiah
penuh) yang terdiri dari Obligasi Seri A dengan tingkat
bunga tetap sebesar 8,40% per tahun berjangka waktu
370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sebesar
Rp. 700.000.000.000,- (rupiah penuh), Obligasi Seri B
dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,70% per tahun
berjangka waktu 3 (tiga) tahun sebesar
Rp. 400.000.000.000,- (rupiah penuh), Obligasi Seri C
dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% per tahun
berjangka waktu 5 (lima) tahun sebesar
Rp. 1.000.000.000.000,- (rupiah penuh). Berdasarkan
Prospektus Final Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga
Tahap I Tahun 2013 Seri S tujuan penerbitan obligasi
adalah sekitar 84,36% digunakan untuk Pelunasan
Obligasi Perseroan XI Seri P Tahun 2003, pelunasan
d1/February 19, 2014

Tranche B amounting to Rp 78,300,000,000 (full


amount) for a term of 12 years with an interest rate
of 12.5% per annum for the first 5 years and 15.25%
per annum for the sixth years and after; and
Tranche C with amounting to Rp 104,400,000,000
(full Rupiah) for a term of 15 years with an interest
rate of 13.5% per annum for the first 5 years and
15.5% per annum for the sixth years and after.

h. Jasa Marga Bond Phase I Year 2013 Series S


In September 2013, the Company received an effective
statement from Financial Services Authority (OJK) for
offering Jasa Marga Bonds Phase I Year 2013 Series S
with the par value of bonds is Rp 2.100.000.000 (full
rupiah), consisting of, A Series Bonds with fixed interest
rate of 8.40% per annum, 370 (three hundreds and
seventy) days period of time, is amount to
Rp 700.000.000.000 (full rupiah), B Series Bonds with
fixed interest rate of 8.70% per annum , 3 (three) years
period of time, is amount to Rp. 400.000.000.000 (full
rupiah), C Series Bonds with fixed interest rate of 8.90%
per annum, 5 (five) years period of time, is amount to
Rp. 1.000.000.000.000 (full rupiah). Based on
Prospectus of Jasa Marga bonds Phase I Year 2013
Series S, the purposed of issued the bonds 84.36% is
for settlement The Jasa Marga Bond XI Series P Year
2003, The Jasa Marga Bond I Series JM-10 (zero
coupon), and The Jasa Marga Bond JORR I, 7.48%
bonds is for expansion of equity investment in
75

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga (zero


coupon), dan pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I,
kemudian 7,48% digunakan untuk kegiatan
pengembangan usaha Perseroan melalui penyertaan
modal di Entitas Anak Perseroan (MNA, MLJ, JPT)
dan 8,16% digunakan untuk modal kerja Perseroan,
yaitu peningkatan kapasitas jalan. Bertindak selaku
wali amanat adalah PT. Bank Mega Tbk. Berdasarkan
hasil pemeringkat atas surat utang jangka panjang
sesuai dengan surat dari PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) No. 1150/PEF-Dir/IV/2013 tanggal
26 Juni 2013, hasil pemeringkat atas Obligasi
Berkelanjutan I Tahun 2013 Perseroan adalah idAA
(double A).

subsidiaries (MNA, MLJ, JPT) and 8.16% bonds is for


companys working capital in enhancement toll road
capacity. Acting as trustee of the bonds is PT Bank
Mega Tbk. Based on letters No. 1150/PEF-Dir/IV/2013,
dated June 26, 2013, The Bonds rated by
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) is idAA
(Doube A).

Rincian jumlah sertifikat yang dimiliki oleh para kreditur


pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut:

The detail amount of certificates owned by creditors as of


December 31, 2013 consist of:
Tranche
A dan/ and B*

full Rupiah)
Total

Tranche C

PT Bank Pan Indonesia (Panin) Tbk


PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Interartha Multi Finance
PT Bank Harapan Santosa (dalam likuidasi/ in liquidation )
PT Bank Guna Internasional (dalam likuidasi/ in liquidation)
PT Bank Windu Kentjana International Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Syariah Mega Indonesia
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank Swadesi Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Bisnis lnternasional
PT Bank Antardaerah
PT Bank Kesawan Tbk
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
PT Bank IFI

134,828,777
8,909,584
6,638,733
863,097
531,809
405,764
402,409
378,401
378,401
286,657
258,929
257,340
215,774
172,619
138,509
87,580
--

89,885,851
5,939,723
4,425,822
575,398
354,540
270,509
268,273
252,267
252,267
191,105
172,619
171,560
143,850
115,080
92,339
58,386
1,230,411

224,714,628
14,849,307
11,064,555
1,438,495
886,349
676,273
670,682
630,668
630,668
477,762
431,548
428,900
359,624
287,699
230,848
145,966
1,230,411

Total

154,754,384

104,400,000

259,154,384

* Catatan : persentase jumlah utang obligasi Tranche


A dan B masing-masing sebesar 50%.

* Notes: percentage of bonds payable under Tranche A


and B is 50% each.

21. Utang Bantuan Pemerintah

21. Loan from Government


2013
Rp

2012
Rp

Utang Bantuan Pemerintah


Dikurangi:
Bagian Jangka Pendek

--

5,886,734

--

(5,886,734)

Loan from Government


Less:
Current Maturities Portion

Bagian Jangka Panjang

--

--

Long - Term Portion

Dalam pembiayaan pembangunan jalan tol, Perusahaan


memperoleh pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia.
Perusahaan melakukan penarikan pinjaman tersebut sesuai
d1/February 19, 2014

In toll road construction financing, the Company obtained a


loan from the Government of the Republic of Indonesia. The
Company drew down the loan in accordance with the
76

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

dengan mata uang yang ditagh oleh kontraktor dan


dibayarkan langsung oleh Bank Indonesia melalui Bank
Penatausaha yang ditunjuk. Penarikan pinjaman dikonversi
ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs Bank
Indonesia pada tanggal penarikan dan dinyatakan sebesar
ekuivalen Rupiah pada tanggal penarikan. Pembayaran
utang ini dilakukan secara angsuran setiap 6 bulan sejak
bulan Juni 1998.

currency billed by the contractor and paid directly by the


Bank Inonesia via appointed Bank Penatausaha.
Withdrawal of loans converted into Rupiah exchange rate of
Bank Indonesia on the withdrawal date and are stated at
the equivalent amount on the date of withdrawal.
Repayment of this loan is done in installments every 6
months since June 1998.

Sisa pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia sebesar


Rp 5.886.733.805 (Rupiah Penuh) telah dilunasi sebelum
tanggal jatuh tempo 28 Pebruari 2013.

The remainning of the loan from the Government of the


Republic of Indonesia of Rp 5,886,733,805 (full Rupiah) has
been paid before the due date on February 28, 2013.

22. Liabilitas Kerjasama Operasi

22. Joint Operation Liabilities

Merupakan liabilitas kerjasama operasi kepada investor


dalam pembiayaan pembangunan aset tetap jalan tol.

Represents liabilities under joint operation agreements to


investors arising from acquisition of toll road assets.

2013
Rp
Bagi Pendapatan Tol
PT Jakarta Baru Cosmopolitan
Sub Total
Bagian Jatuh Tempo Setelah Satu Tahun:
Bagi Pendapatan Tol
PT Surya Cipta Swadaya
Sub Total
Total

2012
Rp
820,300
820,300

Toll Revenue Sharing


PT Jakarta Baru Cosmopolitan
Sub Total

21,385,913

21,385,913

Non Current Maturities:


Toll Revenue Sharing
PT Surya Cipta Swadaya

21,385,913

21,385,913

22,206,213

22,206,213

820,300
820,300

23. Liabilitas Pembebasan Tanah


Merupakan liabilitas Grup atas dana talangan pembelian
tanah, untuk pembangunan ruas Jalan, dengan
menggunakan dana talangan Badan Layanan Umum
Badan Pengatur Jalan Tol. Penggunaan dana talangan
tersebut oleh PT Marga Nujyasumo Agung adalah untuk
pembangunan ruas jalan tol Surabaya Mojokerto, untuk
PT Trans Marga Jateng adalah untuk ruas Tol Semarang
Solo, untuk PT Margabumi Adhikaraya adalah untuk ruas
tol Gempol-Pandaan, untuk PT Transmarga Jatim
Pasuruan adalah untuk ruas tol Gempol-Pasuruan, Untuk
PT Marga Trans Nusantara adalah ruas Tol KunciranSerpong, dan untuk PT Marga Lingkar Jakarta adalah ruas
Tol Ulujami-Kebon Jeruk (JORR W2 North), serta untuk
PT Marga Sarana Jabar adalah ruas Tol Bogor Outer Ring
Road. Selain itu, kewajiban pembebasan tanah merupakan
kewajiban pembebasan tanah untuk pelunasan ganti rugi
pelebaran Jalan Tol Sedyatmo.

d1/February 19, 2014

Sub Total
Total

23. Land Acquisition Liabilities


Represent liabilities of the Group for the bail-out loan for
land acquisition, for construction of roads by using bail out
from the Public Service Assistance Unit - the Indonesian Toll
Road Authority (ITRA). The use of bail out funds by
PT Marga Nujyasumo Agung is for construction of Surabaya
- Mojokerto toll road. PT Trans Marga Jateng is for
construction of Semarang-Solo toll Road, PT Margabumi
Adhikaraya is for construction Gempol- Pandaan Toll Road,
PT Transmarga Jatim Pasuruan is for construction GempolPasuruan Toll Road, PT Marga Trans Nusantara is for
construction Kunciran- Serpong Toll road and PT Marga
Lingkar jakarta is for construction Ulujami-Kebon Jeruk
(JORR W2 North) and for PT Marga Sarana Jabar is for
construction Bogor Outer Ring Road Toll Road. In addition,
the land acquisition liability is also for settlement payment for
widening of Sedyatmo toll road.

77

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

24. Utang Sewa Pembiayaan

24. Capital Lease Payable

Perusahaan mengadakan kerjasama dengan PT Module


Intracs Yasatama, PT New Module Int Efkom AG untuk
Pekerjaan Pengadaan dan Pemeliharaan Peralatan Tol
pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Jalan Tol Cipularang
dan Jalan Tol Padaleunyi dengan Sistem Pendanaan dari
Pihak Kontraktor, selanjutnya Pihak Kontraktor
menyewakan peralatan tol kepada Perusahaan untuk
jangka waktu 8 (delapan) tahun terhitung sejak
ditandatanganinya Berita Acara Pengoperasian.

The Company entered into a joint operation with PT Module


Intracs Yasatama, PT New Module Int Efkom AG for Work
Procurement and Maintenance of Toll Equipments at
Jakarta-Cikampek Toll Road, Cipularang Toll Road and
Padaleunyi Toll Road under Financing System from the
Contractor, then the Contractor party would rent such toll
equipments to the Company for a period of 8 (eight) years
from the signing of the Minutes of Operation.

Saldo utang sewa pembiayaan kepada PT Module Intracs


Yasatama pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
sebagai berikut:

Total of the capital lease payable to PT Module Intracs


Yasatama as of December 31, 2013 and 2012 as follows:

Utang Sewa Pembiayaan


Bagian yang Jatuh Tempo
Dalam Waktu Satu Tahun
Bagian Jangka Panjang

2013
Rp

2012
Rp

66,901,257

45,827,503

Capital Lease Payable

(19,776,022)

(18,471,092)

Current Maturities Portion

47,125,235

27,356,411

Long - Term Portion

25. Provisi Pelapisan Jalan Tol

25. Provision for Overlay


2013
Rp

2012
Rp

Saldo Awal
Penambahan
Realisasi

324,799,298
340,108,272
(333,817,169)

299,518,760
315,412,927
(290,132,389)

Beginning Balance
Addition
Realization

Saldo Akhir

331,090,401

324,799,298

Ending Balance

Bagian Jangka Pendek


Bagian Jangka Panjang

206,136,188
124,954,213

229,025,982
95,773,316

Current Portion
Long Term Portion

Total

331,090,401

324,799,298

Total

Provisi pelapisan jalan tol merupakan estimasi liabilitas


pelapisan ulang jalan tol secara berkala seiring dengan
penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi ini diukur
dengan menggunakan nilai kini atas estimasi manajemen
terhadap
pengeluaran
yang
diperlukan
untuk
menyelesaikan kewajiban pelapisan ulang.

Provision for overlay is a periodic estimated liabilities of


overlay as it is in line with toll roads usage. Provision is
measured by present value of managements estimates of
expenditure required to accomplish the overlay liabilities.

26. Pendapatan Diterima Dimuka

26. Unearned Revenue


Represents revenue received from rental of advertisements,
space and rest areas, and other unearned revenue for use of
the Space Owned Toll Road Area (Rumijatol).

Merupakan pendapatan sewa iklan, lahan, tempat


peristirahatan dan pendapatan lain yang diterima di muka
atas pemanfaatan Ruang Milik Jalan Tol (Rumijatol).

d1/February 19, 2014

78

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. Liabillitas Imbalan Kerja

27. Employee Benefit Liabilities

Liabilitas imbalan kerja terdiri dari:

Perusahaan
Program Kesehatan Pensiunan
Program Pensiun
Program Purna Karya
Sub Total

Entitas Anak
Program Pensiun dan Imbalan
Pasca Kerja Lainnya
PT Marga Nujyasumo Agung
PT Sarana Marga Utama
PT Trans Marga Jateng
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Sub Total
Total

Employee benefit liabilities consist of:


2013
Rp

2012
Rp

241,633,603
49,274,028
31,726,612

210,797,570
21,362,045
42,316,323

322,634,243

274,475,938

2,102,460
1,021,442
350,840
--

1,559,534
868,654
247,927
8,528

3,474,742

2,684,643

326,108,985

277,160,581

The Company
Pension Health - Care Program
Pension Program
Post-Retirement Benefits Program
Sub Total

Subsidiaries
Pension Program and Other Post
Benefits Program
PT Marga Nujyasumo Agung
PT Sarana Marga Utama
PT Trans Marga Jateng
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Sub Total
Total

Estimasi liabilitas imbalan kerja yang diakui Perusahaan


dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

The estimated employee benefits liabilities recognized by


the Company and the Subsidiaries are as follows:

a. Program Kesehatan Pensiunan


Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas
program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pension Healthcare Program


Funding status and cost formed on of these benefits
program can be described as follow:

2013
Rp

2012
Rp

Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun


Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Pembayaran Imbalan
Penyesuaian
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial

330,967,879
9,265,717
20,154,454
(8,505,058)
292,775
(43,869,020)

259,738,117
9,958,528
20,779,049
(5,346,265)
-45,838,450

Present Value Liability - Beginning of Year


Present Service Cost
Interest Cost
Benefits Payments
Adjustment
Actuarial Gain (Loss)

Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun

308,306,747

330,967,879

Present Value Liability - End of Year

2013
Rp

2012
Rp

Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun


Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun

308,306,747
--

330,967,879
--

Present Value Liability Unfunded - End of Year


Present Value Liability Funded - End of Year

Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun

308,306,747

330,967,879

Present Value Liability - End of Year

2013
Rp

2012
Rp

Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti


Posisi Pendanaan
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (Non Vested)
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui

308,306,747
(22,804,124)
(43,869,020)

330,967,879
(25,654,640)
(94,515,669)

Present value - Defined Benefit Liability


Funding
Unrecognized Past Service (Non Vested)
Unrecognized Actuarial Gain (Loss)

Liabilitas yang Diakui

241,633,603

210,797,570

Recognized Liability

d1/February 19, 2014

79

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp

2012
Rp

Liabilitas - Awal Tahun


Beban yang diakui
Pembayaran Imbalan
Penyesuaian

210,797,570
38,512,110
(8,505,058)
828,981

180,506,698
35,637,137
(5,346,265)
--

Liability - Beginning of Year


Recognized Expenses
Benefits Payments
Adjustment

Liabilitas - Akhir Tahun

241,633,603

210,797,570

Liability - End of Year

2013
Rp

2012
Rp

Biaya Jasa Kini


Biaya Bunga
Biaya Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui

9,265,717
20,154,454
2,850,516
6,241,423

9,958,528
20,779,049
2,850,516
2,049,044

Current Service Cost


Interest Cost
Unrecognized Past Service (Non Vested)
Recognized Actuarial Gain (Loss)

Beban yang Diakui

38,512,110

35,637,137

Recognized Expenses

2013
Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/
Present value of Defined Benefit Liability
Nilai Wajar Aset Program/
Fair Value of Program Assets
Posisi Pendanaan/ Funding

2012
Rp

2011
Rp

2010
Rp

308,306,747

330,967,879

259,738,117

244,569,023

239,753,409

--

--

--

--

--

308,306,747

330,967,879

259,738,117

244,569,023

239,753,409

2013

2012

6%
6%
6.5%
6.5%
7.5%
5%
TMI 3
TMI 3
10 % dari TMI 3
10 % dari TMI 3
Tingkat
6%
3%
1.8%
1.2%
0.6%
0%
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/
Average of remaining of working period

Tingkat Diskonto/ Discount Rate


Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment
Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment
Tingkat Mortalita/ Mortality Rate
Tingkat Cacat/ Disability Rate
Usia/ Age
15 29
30 34
35 39
40 50
51 52
> 52
Metode Aktuaria/ Acturial Method
Usia Pensiun Normal/ Pension Normal Age
Metoda Amortisasi dan Periode Amortisasi
Biaya jasa lalu
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period

Garis lurus/ Straight line


Rata-rata sisa masa kerja/
Average of remaining of working period

Keuntungan/ Kerugian
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period

d1/February 19, 2014

2009
Rp

Garis lurus/ Straight line


Rata-rata sisa masa kerja/
Average of remaining of working period

80

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

b. Program Pensiun
Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas
program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

b. Pension Program
Funding status and cost formed on of these benefits
program can be described as follow:

2013
Rp
Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Pembayaran Imbalan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun

2012
Rp

1,045,409,247
25,041,537
62,724,555
(28,076,485)
(194,439,191)

705,743,341
29,587,777
56,459,467
(23,019,745)
276,638,407

Present Value Liability - Beginning of Year


Present Service Cost
Interest Cost
Benefits Payments
Actuarial Gain (Loss)

910,659,663

1,045,409,247

Present Value Liability - End of Year

2013
Rp

2012
Rp

Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun


Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun

-910,659,663

-1,045,409,247

Present Value Liability Unfunded - End of Year


Present Value Liability Funded - End of Year

Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun

910,659,663

1,045,409,247

Present Value Liability - End of Year

2013
Rp

2012
Rp

Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun


Iuran Perusahaan
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program
Imbalan yang Dibayarkan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial

614,800,234
32,637,433
54,717,221
(28,076,485)
(56,234,038)

568,750,035 Fair Value of Program Assets - Beginning of Year


33,314,960
Contribution of Employer
56,875,004
Expected Return from Program Assets
(23,019,745)
Benefit Payment
(21,120,020)
Actuarial Gain (Loss)

Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun

617,844,365

614,800,234

2013
Rp

2012
Rp

Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti


Nilai Wajar Aset Program
Posisi Pendanaan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui
Liabilitas yang Diakui

Liabilitas - Awal Tahun


Beban yang diakui
Pembayaran Imbalan
Liabilitas - Akhir Tahun

Fair Value of Program Assets - End of Year

910,659,663
(617,844,365)
292,815,298
(243,541,270)

1,045,409,247
(614,800,233)
430,609,014
(409,246,969)

Present value - Defined Benefit Liability


Fair Value of Program Assets
Funding
Unrecognized Actuarial Gain (Loss)

49,274,028

21,362,045

Recognized Liability

2013
Rp

2012
Rp

21,362,045
60,549,416
(32,637,433)

21,437,823
33,239,182
(33,314,960)

Liability - Beginning of Year


Recognized Expenses
Benefits Payments

49,274,028

21,362,045

Liability - End of Year

2013
Rp

2012
Rp

25,041,537
62,724,555
(54,717,221)
27,500,545

29,587,777
56,459,467
(56,875,004)
4,066,942

Current Service Cost


Interest Cost
Expected Return from Program Assets
Recognized Actuarial Gain (Loss)

Beban yang Diakui

60,549,416

33,239,182

Recognized Expenses

d1/February 19, 2014

81

Biaya Jasa Kini


Biaya Bunga
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp

Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/


Present value ofDefined Benefit Liability
Nilai Wajar Aset Program/
Fair Value of Program Assets
Posisi Pendanaan/ Funding

2012
Rp

2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

910,659,663

1,045,409,247

705,743,341

598,270,558

239,753,409

(617,844,365)

(614,800,233)

(568,750,035)

(494,154,344)

(432,972,807)

292,815,298

430,609,014

136,993,306

104,116,214

(193,219,398)

Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment


Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment
Tingkat Mortalita/ Mortality Rate
Tingkat Cacat/ Disability Rate
Tingkat Mengundurkan Diri/ Early Retirement Rate
Usia/ Age
15 29
30 34
35 39
40 50
51 52
> 52
Metode Aktuaria/ Acturial Method
Usia Pensiun Normal/ Pension Normal Age

2013
%
5%

2012
%
5%

0%
GA 1971
10 % dari GA 1971

0%
GA 1971
10 % dari GA 1971

Tingkat
6%
3%
1.8%
1.2%
0.6%
0%
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period

Metoda Amortisasi dan Periode Amortisasi


Biaya jasa lalu
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period

Garis lurus/ Straight line


Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period

Keuntungan/ Kerugian
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period

Garis lurus/ Straight line


Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period

c. Program Purna Karya


Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas
program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

c. Post-Retirement Benefits Program


Funding status and cost formed on of these benefits
program can be described as follow:

2013
Rp

2012
Rp

Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun


Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Pembayaran Imbalan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial

457,261,315
17,875,652
27,435,679
(30,728,336)
(51,164,196)

369,489,979
20,023,434
29,559,198
(28,925,254)
67,113,958

Present Value Liability - Beginning of Year


Present Service Cost
Interest Cost
Benefits Payments
Actuarial Gain (Loss)

Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun

420,680,114

457,261,315

Present Value Liability - End of Year

2013
Rp

2012
Rp
--

--

Present Value Liability Unfunded - End of Year

Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun

420,680,114

457,261,315

Present Value Liability Funded - End of Year

Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun

420,680,114

457,261,315

Present Value Liability - End of Year

Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun

d1/February 19, 2014

82

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp

2012
Rp

Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun


Iuran Perusahaan
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program
Imbalan yang Dibayarkan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial

249,834,059
45,208,235
22,485,065
(30,728,336)
6,019,785

159,107,655 Fair Value of Program Assets-Beginning of Year


45,045,168
Contribution of Employer
14,319,689
Expected Return from Program Assets
(28,925,254)
Benefit Payment
60,286,801
Actuarial Gain (Loss)

Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun

292,818,808

249,834,059

2013
Rp

2012
Rp

Fair Value of Program Assets - End of Year

420,680,114
(292,818,808)
127,861,306
(31,558,994)
(64,575,700)

457,261,315
(249,834,059)
207,427,256
(35,278,690)
(129,832,243)

Present value - Defined Benefit Liability


Fair Value of Program Assets
Funding
Unrecognized Past Service (Non Vested)
Unrecognized Actuarial Gain (Loss)

Liabilitas yang Diakui

31,726,612

42,316,323

Recognized Liability

Liabilitas - Awal Tahun


Beban yang diakui
Pembayaran Imbalan

2013
Rp
42,316,323
34,618,524
(45,208,235)

2012
Rp
40,290,577
47,070,914
(45,045,168)

Liability - Beginning of Year


Recognized Expenses
Benefits Payments

31,726,612

42,316,323

Liability - End of Year

2013
Rp

2012
Rp

Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti


Nilai Wajar Aset Program
Posisi Pendanaan
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (Non Vested)
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui

Liabilitas - Akhir Tahun

Biaya Jasa Kini


Biaya Bunga
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program
Biaya Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui
Beban yang Diakui

17,875,652
27,435,679
(22,485,065)
3,719,696
8,072,562

20,023,434
29,559,198
(14,319,689)
3,719,696
8,088,275

Current Service Cost


Interest Cost
Expected Return from Program Assets
Unrecognized Past Service (Non Vested)
Recognized Actuarial Gain (Loss)

34,618,524

47,070,914

Recognized Expenses

2013
Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/
Present value of Defined Benefit Liability
Nilai Wajar Aset Program/
Fair Value of Program Assets
Posisi Pendanaan/ Funding

d1/February 19, 2014

2012
Rp

2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

420,680,114

457,261,315

369,489,979

334,793,006

236,117,393

(292,818,808)

(249,834,059)

(159,107,655)

(113,369,001)

(124,574,904)

127,861,306

207,427,256

210,382,324

221,424,005

111,542,489

83

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Tingkat Diskonto/ Discount Rate


Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment
Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment
Tingkat Mortalita/ Mortality Rate
Tingkat Cacat/ Disability Rate
Tingkat Mengundurkan Diri/ Early Retirement Rate
Usia/ Age
15 29
30 34
35 39
40 50
51 52
> 52
Metode Aktuaria/ Acturial Method
Usia Pensiun Normal/ Pension Normal Age
Metoda Amortisasi dan Periode Amortisasi
Biaya jasa lalu
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period

6%
6.5%
0%

6%
6.5%
0%

Tingkat
6%
3%
1.8%
1.2%
0.6%
0%
Projected Unit Credit
56 tahun/ year

Garis lurus/ Straight line


Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period

28. Modal Saham

d1/February 19, 2014

2012

CSO 1980
10 % dari CSO 1980

Keuntungan/ Kerugian
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period

Pemegang Saham Seri A mempunyai hak istimewa tertentu


sebagai tambahan atas hak yang diperoleh Pemegang
Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak
khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan komisaris
dan untuk memberikan persetujuan atas: (a) peningkatan
modal, (b) perubahan anggaran dasar, (c) penggabungan,
peleburan, dan pengambilalihan, (d) pembubaran dan
likuidasi, (e) pengangkatan dan pemberhentian anggota
direksi dan komisaris. Perusahaan telah melakukan
pembelian kembali atas saham yang beredar (treasury
stocks) sampai tanggal 31 Desember 2013 sebanyak
24.523.500 lembar saham, dan hal ini mengakibatkan
jumlah saham beredar terkoreksi.

2013

28. Share Capital


The Shareholders of Series A shares have certain privileges
in addition to any rights acquired by Series B Shareholders.
These privileges include the exclusive rights to nominate
directors and commissioners and to give approval for: (a) an
increase in capital, (b) changes in the article of association,
(c) merger, consolidation and acquisition, (d) dissolution and
liquidation, (e) appointment and dismissal of directors and
commissioners. The Company has bought back the
outstanding shares (treasury stocks) to December 31, 2013
amounting to 24,523,500 shares, and this has resulted in
the number of outstanding shares adjusted.

84

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pemegang Saham

Saham Seri A Dwiwarna


Pemerintah Republik Indonesia
Saham Seri B
Pemerintah Republik Indonesia
Manajemen;
Ir. Agoes Widjanarko, MIP
(Komisaris Utama)
Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Komisaris)
Ir. Adityawarman (Direktur Utama)
Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Direktur Operasi)
Ir. Abdul Hadi HS, MM.
(Direktur Pengembangan Usaha)
Ir. Reynaldi Hermansjah
(Direktur Keuangan)
Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc.
(Direktur SDM dan Umum)
Karyawan
Total Manajemen dan Karyawan

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31 Desember/ December 2013


Total Saham/
Presentase
Total
Kepemilikan/
(Rupiah Penuh)/
Shares
Percentage of
(Full Rupiah)
Ownership

Shareholders

107,500
17,642,261
18,603,761

0.26
0.27

53,750,000
8,821,130,500
9,301,880,500

Series A Dwiwarna - Share


The Government of the Republic of Indonesia
Series B - Share
The Government of the Republic of Indonesia
Management
Ir. Agoes Widjanarko, MIP
(General Commissioner)
Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Comissioner)
Ir. Adityawarman (President Director)
Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Operation Director)
Ir. Abdul Hadi HS, MM.
(Business Development Director)
lr. Reynaldi Hermansjah
(Finance Director)
Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc.
(Human Capital and General Affairs Director)
Employees
Total Management and Employees

PT Jamsostek (Persero) - JHT


Masyarakat (masing-masing dibawah 2%)

148,751,000
1,872,645,239

2.19
27.54

74,375,500,000
936,322,619,500

PT Jamsostek (Persero) - JHT


Public (each below 2%)

Total

6,800,000,000

100.00

3,400,000,000,000

Total

Pemegang Saham

Saham Seri A Dwiwarna


Pemerintah Republik Indonesia
Saham Seri B
Pemerintah Republik Indonesia
Manajemen;
Ir. Agoes Widjanarko, MIP
(Komisaris Utama)
Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Komisaris)
Ir. Adityawarman (Direktur Utama)
Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Direktur Operasi)
Ir. Abdul Hadi HS, MM.
(Direktur Pengembangan Usaha)
Ir. Reynaldi Hermansjah
(Direktur Keuangan)
Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc.
(Direktur SDM dan Umum)
Karyawan
Total Manajemen dan Karyawan

1
4,759,999,999

500
70.00

2,379,999,999,500

80,000
10,500
134,500
8,500

40,000,000
5,250,000
67,250,000
4,250,000

260,500

130,250,000

360,000

180,000,000

31 Desember/ December 2012


Total Saham/
Presentase
Total
Kepemilikan/
(Rupiah Penuh)/
Shares
Percentage of
(Full Rupiah)
Ownership

Shareholders

107,500
23,327,919
24,289,419

0.34
0.36

53,750,000
11,663,959,500
12,144,709,500

Series A Dwiwarna - Share


The Government of the Republic of Indonesia
Series B - Share
The Government of the Republic of Indonesia
Management
Ir. Agoes Widjanarko, MIP
(General Commissioner)
Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Comissioner)
Ir. Adityawarman (President Director)
Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Operation Director)
Ir. Abdul Hadi HS, MM.
(Business Development Director)
lr. Reynaldi Hermansjah
(Finance Director)
Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc.
(Human Capital and General Affairs Director)
Employees
Total Management and Employees

PT Jamsostek (Persero) - JHT


Masyarakat (masing-masing dibawah 2%)

115,689,500
1,900,021,081

1.70
27.94

57,844,750,000
950,010,540,500

PT Jamsostek (Persero) - JHT


Public (each below 2%)

Total

6,800,000,000

100.00

3,400,000,000,000

Total

1
4,759,999,999

70.00

2,379,999,999,500

80,000
10,500
134,500
8,500

40,000,000
5,250,000
67,250,000
4,250,000

260,500

130,250,000

360,000

180,000,000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa,


tanggal 17 Januari 1998, yang dinyatakan dalam Akta
No.52, tanggal 16 Maret 1998 dari Notaris Imas Fatimah,
SH, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No.C2-3192. HT.01.04.Th.98, tanggal 3 April 1998, para
pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal
d1/February 19, 2014

500

Based on the Extraordinary General Meeting of


Shareholders on January 17, 1998, as stated in the Deed
No.52 dated March 16, 1998 of Notary Imas Fatimah, SH,
which was approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia through the Decree No.C23192.HT.01.04.Th.98 dated April 3, 1998, the shareholders
of the Company agreed to increase the authorized share
85

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

dasar dari sebesar Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh)


menjadi sebesar Rp 2.000.000.000.000 (Rupiah penuh)
yang terbagi atas 2.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham dan
meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi
sebesar Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh).

capital from Rp 350,000,000,000 (full Rupiah) to


Rp 2,000,000,000,000 (full Rupiah) which consist of
2,000,000 shares with par value of Rp 1,000,000 (full
Rupiah) per share, and to increase the issued and paid in
capital to become Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah).

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah


dituangkan dalam Risalah No.RIS-292/D6.MBU/2007,
tanggal 12 September 2007 dengan Akta No.27 tanggal 12
September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, SH, memutuskan antara lain:

The Extraordinary General Meeting of Shareholders as set


forth in Proceedings No.RIS-292/D6.MBU/2007, through the
Deed No.27 dated September 12, 2007, of Notary Ny.
Poerbaningsih Adi Warsito, SH, decided, among other as
follows:

1 Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sebagai


berikut:
a. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula
Rp 2.000.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi
sebesar Rp 9.520.000.000.000 (Rupiah penuh) dan
modal ditempatkan dan disetor penuh dari
Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi
sebesar Rp 2.380.000.000.000 (Rupiah penuh)
yang berasal dari kapitalisasi sebagian saldo laba
(ditahan) per 30 Juni 2007 sebesar
Rp 1.380.000.000,000 (Rupiah penuh), sehingga
saldo laba (ditahan) posisi per 30 Juni 2007 tersisa
sebesar Rp 24.895.100.523 (Rupiah penuh);
b. Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari
semula Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) setiap saham
menjadi sebesar Rp 500 (Rupiah penuh) setiap
saham;
c. Perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh
Perusahaan menjadi sebesar Rp 2.380.000.000.000
(Rupiah penuh), terbagi atas 4.760.000.000 lembar
saham yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A
Dwiwarna dan sebesar 4.759.999.999 lembar
saham Seri B; dan
d. Penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan
Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal.

1. Amendment of the Company's Articles of Association by:

2. Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan


Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka.

2. Changes of the Companys status from a Limited


Company to become a Public Company.

3. Penjualan saham dalam simpanan Perusahaan kepada


masyarakat melalui pasar modal sebanyak-banyaknya
30% dari jumlah saham yang dikeluarkan setelah
Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana
(Initial Public Offering) atau sebanyak-banyaknya
2.040.000.000 lembar saham.

3. Sales of the Company's share in the portfolio to public


through capital market as much as 30% of the issued
shares after the Company made an Initial Public Offering
or a maximum of 2,040,000,000 shares.

4. Penetapan program kepemilikan saham Perusahaan


untuk karyawan dan manajemen Perusahaan melalui
Employee and Management Stock Allocation (ESA)
sebanyak-banyaknya 10% dari emisi saham baru
Perusahaan yang diterbitkan (sebanyak-banyaknya
204.000.000 saham) sesuai dengan ketentuan pasar
modal. Ketentuan alokasi saham tersebut sebagai
berikut:

4. Determination of the Company's share ownership


program for employees and management through the
Employee and Management Stock Allocation (ESA) as
much as 10% of the Companys issuance of new shares
issued (as much as 204,000,000 shares) in accordance
with capital market regulation. The stock allocation
provisions are as follows:

d1/February 19, 2014

a Increase of the Company's authorized share capital


from Rp 2,000,000,000,000 (full Rupiah) to become
Rp 9,520,000,000,000 (full Rupiah) and issued and
paid up capital of Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah)
to become Rp 2,380,000,000,000 (full Rupiah)
derived from partial capitalization of retained
earnings position as of June 30, 2007 amounting to
Rp 1,380,000,000,000 (full Rupiah), therefore the
retained earnings position as of June 30, 2007
remained at Rp 24,895,100,523 (full Rupiah);
b. Changes of the par value of the Companys shares
from Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share to Rp 500
(full Rupiah) per share;
c. Changes in the Company's issued and fully paid up
capital became Rp 2,380,000,000,000 (full Rupiah),
divided into 4,760,000,000 shares consisting of 1
(one) Series A Dwiwarna Share and 4,759,999,999
Series B shares; and
d. Changes of the Company's Articles of Association to
conform with the Law No.8 Year 1995 regarding
Capital Market.

86

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

a. Saham Bonus
- Sebesar 1 (satu) kali gaji bersih bulan Juni 2007

a. Shares Bonus
- An amount of 1 (one) times the net salary in June
2007;
- A 3-years lock up period or the employee resigned
from the Company; and
- Imposition of bonus shares will be treated as
expenses in the 2007 cost budget, with a
condition, a target profit after tax in 2007 which
has been set at the previous RUPS.

- Masa lock up 3 tahun atau yang bersangkutan


tidak bekerja lagi di Perusahaan; dan
- Pembebanan saham bonus tersebut akan
dibiayakan pada anggaran biaya tahun 2007,
dengan catatan, target laba setelah pajak tahun
2007 yang telah ditetapkan pada RUPS yang
lalu.
b. Saham Jatah Pasti
Sebanyak 204.000.000 lembar saham (10% dari
emisi saham baru) dikurangi jumlah saham bonus;
dan tidak ada masa lock up.

b. The Fixed Allotment Shares


A total of 204,000,000 shares (10% of the new
shares issued) minus the number of bonus shares;
and no lock up period.

c. Yang berhak memperoleh program kepemilikan


saham karyawan dan manajemen Perusahaan
adalah:
- Direksi Perusahaan;
- Komisaris, Sekretaris Komisaris dan Staf
Sekretaris Perusahaan; dan
- Karyawan tetap Perusahaan.

c. Those entitled for employee and management stock


ownership program of the Company are:

Komisaris Independen dan Komite Audit yang bukan


anggota komisaris tidak diperkenankan mengikuti program
ESA.

Independent Commissioners and the Audit Committee who


are not member of the Commissioner are not allowed to
participate in the ESA program.

Jumlah saham yang diterbitkan sehubungan penawaran


umum perdana saham tersebut adalah sebanyak
6.800.000.000 saham dengan nilai nominal per saham
Rp 500 atau setara dengan Rp 3.400.000.000.000 (Rupiah
penuh). Selisih antara jumlah yang diterima dengan jumlah
nilai nominal dari saham yang diterbitkan adalah sebesar
Rp 2.448.000.000.000 (Rupiah penuh) disajikan dalam
bagian Tambahan Modal Disetor.

The number of shares issued related to the initial public


offering were 6,800,000,000 shares with the par value of
shares Rp 500 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 3,400,000,000,000 (full Rupiah). The difference between
the proceeds amount and the amount of par value of shares
issued amounted to Rp 2,448,000,000,000 (full Rupiah) are
presented as part of Additional Paid in Capital.

Jumlah saham yang diterbitkan sehubungan pelaksanaan


program ESA terdiri dari 11.862.000 saham bonus dan
189.337.500 saham jatah pasti dengan jumlah nilai nominal
sebesar Rp 100.599.750.000 (Rupiah penuh). Selisih
antara jumlah yang diterima dan jumlah nilai nominal dari
saham yang diterbitkan dari saham bonus dan saham jatah
pasti masing-masing sebesar Rp 14.234.400.000 (Rupiah
penuh) dan Rp 227.205.000.000 (Rupiah penuh) disajikan
dalam bagian Tambahan Modal Disetor. Jumlah beban
kompensasi yang diakui sehubungan pelaksanaan program
ESA sebesar Rp 20.165.400.000 (Rupiah penuh),
dibebankan pada beban operasi tahun berjalan dan
dikreditkan pada bagian dari Tambahan Modal Disetor.
Sisa dari seluruh pelaksanaan program ESA yang tidak
digunakan sejumlah 2.800.500 saham jatah pasti menjadi
tidak berlaku.

The number of shares issued related to the implementation


of the ESA program consists of 11,862,000 shares and
189,337,500 bonus shares for the fixed allotment share with
total par value amounting to Rp 100,599,750,000 (full
Rupiah). The difference between the proceeds amount and
the total par value of the issued shares from bonus shares
and the fixed allotment share amounting to
Rp 14,234,400,000 (full Rupiah) and Rp 227,205,000,000
(full Rupiah), respectively, are presented as part of
Additional Paid in Capital. Total compensation expenses
recognized related to the program implementation ESA
amounted to Rp 20,165,400,000 (full Rupiah) charged to
current year operating expenses and is credited in part of
Additional Paid in Capital. The rest of the entire
implementation of the program ESA are not used a number
of 2,800,500 shares from the fixed allotment share become
expired.

d1/February 19, 2014

- Directors of the Company;


- Commissioners, Secretary to Commissioners and
the Staffs of the Corporate Secretary; and
- Permanent employees of the Company

87

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

29. Tambahan Modal Disetor

29. Additional Paid in Capital


2013
Rp

2012
Rp

Tambahan Modal Disetor dari:


Penawaran Umum Perdana
Saham Tahun 2007
Pembelian Saham
Kembali (Treasury Shares)
Hasil Bersih
Penjualan Treasury Shares
Total

2,343,266,337

2,343,266,337

(7,741,303)

(7,741,303)

118,365,066

118,365,066

2,453,890,100

2,453,890,100

30. Modal Saham Diperoleh Kembali


Pada tahun 2008, pemerintah melalui Menteri Negara
BUMN dan Menteri Keuangan mengharuskan BUMN untuk
melakukan pembelian kembali saham treasuri. Pembelian
dilakukan secara bertahap sebanyak 24.523.500 lembar
saham atau setara dengan Rp 21.805.477.755 (Rupiah
penuh). Adanya pembelian kembali saham treasuri tersebut
menyebabkan
agio
saham
terkoreksi
sebesar
Rp 9.543.727.755 (Rupiah penuh) dan modal saham
terkoreksi Rp 12.261.750.000 (Rupiah penuh). Pada tahun
2012, perusahaan menjual kembali seluruh modal saham
treasuri senilai Rp 118.561.300.087 sehingga menambah
agio saham menjadi sebesar Rp 108.821.338.000 (Rupiah
penuh).

Repurchase of Shares
Net Proceeds from
Sales of Treasury Shares
Total

30. Treasury Stocks


In 2008, Government through the Minister of State Owned
Enterprise and the Minister of Finance suppose to the State
Owned Enterprise to buy back treasury stocks. The
procurement is executed gradually as 24,523,500 shares or
equivalent to Rp 21,805,477,755 (full Rupiah). The
repurchased of treasury stocks result adjustment of
additional paid in capital amounting to Rp 9,543,727,755 (full
Rupiah) and share capital amounting to Rp 12,261,750,000
(full Rupiah). In 2012, the Company selling back all of the
treasury stocks amounting to Rp 118,561,300,087 therefore
increase additional paid in capital amounting to
Rp 108,821,338,000 (full Rupiah).

31. Kepentingan Non Pengendali


Merupakan hak pemegang saham non pengendali atas
aset bersih dan bagian Iaba (rugi) bersih entitas anak yang
dikonsolidasikan.

Additional Paid in Capital from:


Inital Public Offering
Year 2007

31. Non Controlling Interests


Represent non controlling interest in net assets and portion
of net income (loss) of the consolidated subsidiaries.
2013
Rp

PT Trans Marga Jateng (TMJ)


PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
PT Sarana Marga Utama (SMU)
PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
PT Jasamarga Properti (JMP)

Total

d1/February 19, 2014

88

2012
Rp

956,914,552
277,946,551
97,528,232
75,086,406
59,319,335
44,341,403
27,647,375
17,547,142
3,008,904
1,518,487
671,981
15,491

329,258,494
74,372,751
37,125,155
182,005,296
293,399,283
136,528,507
17,196,342
72,566,141
30,081,737
3,993,695
110,806
--

1,561,545,859

1,176,638,207

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

32. Pendapatan Tol

32. Toll Revenues


2013
Rp

2012
Rp

976,573,383
741,088,701
710,633,832
686,795,164
548,248,469
423,161,468
408,011,261
276,294,982
270,467,516
235,740,905
131,848,482
107,487,136
104,770,032
81,566,269

896,244,511
655,380,103
665,483,579
674,789,714
508,088,195
388,780,631
379,581,422
269,473,344
240,801,088
434,686,271
115,577,419
100,541,337
97,177,899
73,210,199

The Company
Jakarta - Cikampek
Cikampek - Padalarang
JORR Seksi non S
Cawang - Tomang - Pluit
Jakarta - Bogor - Ciawi
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Jakarta - Tangerang
Padalarang - Cileunyi
Surabaya - Gempol
JORR S
Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami
Palimanan - Kanci
Semarang Seksi A,B,C
Belawan - Medan - Tanjung Morawa

5,702,687,600

5,499,815,712

Total

45,553,674
36,485,489
17,554,363
23,651,143

41,064,104
27,457,799
13,415,178
--

Subsidiaries
Bogor Outer Ring Road
Semarang - Solo
Surabaya - Mojokerto
Nusa Dua - Benoa

Total

123,244,669

81,937,081

Total

Total

5,825,932,269

5,581,752,793

Total

Perusahaan
Jakarta - Cikampek
Cikampek - Padalarang
JORR Seksi non S
Cawang - Tomang - Pluit
Jakarta - Bogor - Ciawi
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Jakarta - Tangerang
Padalarang - Cileunyi
Surabaya - Gempol
JORR S
Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami
Palimanan - Kanci
Semarang Seksi A,B,C
Belawan - Medan - Tanjung Morawa
Total
Entitas Anak
Bogor Outer Ring Road
Semarang - Solo
Surabaya - Mojokerto
Nusa Dua - Benoa

Pendapatan jalan tol diperoleh dari jumlah kendaraan yang


lewat dikalikan dengan tarif sesuai dengan golongan
kendaraan. Tarif tol yang ditetapkan didasarkan pada:

Revenue from toll road are derived from total number of


passing vehicles multiplied with the tariff based on class of
vehicles. The toll tariff shall be based on:

- Undang-undang (UU) No.38 tahun 2004 sebagai


pengganti Undang-undang No.13 tahun 1980.
- Peraturan Pemerintah (PP) No.15 tahun 2005 sebagai
pengganti PP No.8 tahun 1990 dan PP No.40 tahun
2001.

- The Law No.38 of Year 2004 as a replacement for the


Law No.13 year 1980.
- The Government Regulation (GR) No.15 year 2005 as a
replacement for the GR No.8 of Year 1990 and the GR
No.40 year 2001.

UU dan PP tersebut merupakan landasan hukum


perhitungan/penyesuaian tarif tol yang kemudian ditetapkan
oleh Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (Kepmen PU).

Law and Government Regulations are legal basis for


calculation/adjustment of the toll tariff which later
determined by the Decree of Minister of Public Works.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005,


pasal 66 ayat (1) dinyatakan: "Tarif dihitung berdasarkan
kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar keuntungan
biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi unsurunsur kelayakan investasi" dan pasal 66 ayat (2): "Besar
keuntungan biaya operasi kendaraan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan pada selisih
biaya operasi kendaraan dan nilai waktu pada jalan tol
dengan lintas alternatif jalan umum yang ada".

Based on the Government Regulation No. 15 of Year 2005,


article 66 section (1) declares that: "Tariff will be calculated
based on payment capability of the toll user, amount of
profits from the vehicles operating cost, and investment
properness elements" and article 66 section (2): "The
amount of profits from the vehicles operating cost as of
referred to under section (1) is to be calculated based on
difference of vehicle operating cost on the toll road with the
available alternative public road".

d1/February 19, 2014

89

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Berdasarkan Kepmen PU No. 212/KPTS/M/2012 tanggal
27 Juli 2012 untuk ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo dan berlaku
pada tanggal 03 Agustus 2012, tarif terjauh untuk ruas
tersebut adalah sebagai berikut:

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Based on the Decree of Minister of Public Works
No. 212/KPTS/M/2012, dated July 27, 2012, and expired
date August 03, 2012, the toll tariff for Prof. Dr. lr. Sedyatmo
section toll road is as follows:

Ruas/ Section

(Dalam Rupiah Penuh/ Full Rupiah)


Golongan/ Group
I
II
III
IV
V
7,000 8,500 11,000 14,000 17,000

Tarif tol berdasarkan KEPMEN PU RI No.


311/KPTS/M/2012, tanggal 01 Oktober 2012 dan berlaku
pada tanggal 08 Oktober 2012, Tentang Penetapan
Perubahan Sistem Pengumpulan Tol pada Seksi Jakarta IC
- Cikarang Barat dan Tarif Tol pada Ruas Jalan Tol Jakarta
- Cikampek, berikut tarif terjauh untuk ruas tersebut:

Based on the Decree of Minister of Public Works No.


311/KPTS/M/2012, dated October 01, 2012 and effective on
October 08, 2012, On the Establishment of Toll Collection
System Changes in Section IC Jakarta - Cikarang West and
Toll Rates Toll Road in Jakarta - Cikampek, the toll tariff for
Jakarta - Cikampek section toll road is:

No
1

Prof DR IR Soedyatmo

Sistem Transaksi Terbuka/ Open System Transaction


Sistem Transaksi Tertutup/ Close System Transaction
Ramp/ Ramp

(Dalam Rupiah Penuh/ Full Rupiah)


Golongan/ Group
I
II
III
IV
V
3,000 4,000 4,500 5,500
7,000
8,000 10,000 14,000 17,000 20,500
2,000 2,000 2,000 2,500
3,000

Berdasarkan Kepmen PU No. 394 /KPTS/M/2013, tanggal


04 Oktober 2013 dan berlaku pada tanggal 11 Oktober
2013 untuk ruas-ruas Jakarta - Tangerang, Serpong Pondok Aren, Ulujami - Pondok Aren, Padaleunyi,
Cipularang, Surabaya - Gempol, Belmera, Palikanci,
Semarang, JORR (W,S,E) dan Jagorawi, tarif terjauh untuk
ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the Decree of Minister of Public Works No. 394


/KPTS/M/2013, dated October 04, 2013, and effective on
October 11, 2013, the long distance of toll tariff for toll road
sections: Jakarta - Tangerang, Serpong - Pondok Aren,
Ulujami - Pondok Aren, Padaleunyi, Cipularang, Surabaya Gempol, Belmera, Palikanci, Semarang, JORR (W,S,E) and
Jagorawi is as follows:

No.
1
2
3

Ruas/ Section

No.
1
2
3
4
5
6
7

8
9
10

11
12

Ruas/ Section
Jakarta - Tangerang
Serpong - Pondok Aren
Pondok Aren - Ulujami
Padaleunyi
Cipularang
Lingkar Dalam Kota
Surabaya - Gempol
Sistem Transaksi Terbuka/ Open System Transaction (Dupak-Waru)
Sistem Transaksi Tertutup/ Close System Transaction
Belmera
Palikanci
Semarang (Jatingaleh - Krapyak)
Semarang (Jatingaleh - Srondol)
Semarang (Jatingaleh - Kaligawe)
Semarang (Jatingaleh - Gayamsari)
Semarang (Gayamsari - Kaligawe)
JORR (W2-S-E1-E2)
Sistem Transaksi Terbuka/ Open System Transaction
Sistem Transaksi Tertutup/ Close System Transaction
Ramp/ Ramp

d1/February 19, 2014

90

I
5,000
5,000
2,500
8,000
34,000
8,000
3,000
4,000
6,500
5,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
8,500
3,000
8,000
2,000

(Dalam Rupiah Penuh/ Full Rupiah)


Golongan/ Group
II
III
IV
V
6,000 8,000 10,000 11,500
9,500 11,500 14,500 17,000
5,000 6,000 7,500
9,000
13,000 15,000 19,000 22,500
51,000 67,500 84,500 101,500
10,000 13,000 16,000 19,000
4,000 5,000 6,000
7,500
5,000 8,000 10,000 12,000
10,500 11,500 14,500 17,500
6,000 9,500 11,500 14,000
2,500 3,000 4,000
4,500
2,500 3,000 4,000
4,500
3,000 4,000 5,000
6,000
3,000 4,000 5,000
6,000
3,000 4,000 5,000
6,000
10,500 12,000 15,000 18,000
4,000 4,500 5,500
7,000
10,000 14,000 17,000 20,500
2,000 2,000 2,500
3,000
Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

33. Pendapatan dan Beban Konstruksi

33. Construction Revenues and Expense

Pendapatan konstruksi merupakan jasa kompensasi yang


diakui oleh Grup dalam pembangunan jalan tol baru dan
peningkatan kapasitas jalan tol. Pendapatan konstruksi
dinilai dengan menggunakan metode cost-plus, yang mana
seluruh biaya yang dapat diatribusikan langsung sebagai
nilai perolehan aset tambahan dengan marjin tertentu.

Construction revenue is the compensation of the service


recognised by the Group for building new toll roads and to
upgrade toll roads capacity. Construction revenue measured
using cost-plus method, which specified margin ranging
added up to all cost directly attributable to the acquiring cost
of the assets.

2013
Rp
Pendapatan Konstruksi
Beban Konstruksi
Pendapatan Konstruksi - Bersih

2012
Rp

3,960,538,543
(3,914,452,489)

3,344,997,734
(3,310,946,174)

Construction Revenues
Construction Expenses

46,086,054

34,051,560

Profit from Construction - Net

34. Pendapatan Usaha Lainnya

34. Other Operating Revenues


2013
Rp

2012
Rp

Pendapatan BBM SPBU


Sewa Lahan
Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain
Pendapatan Iklan
Lainnya

153,072,190
90,060,436
32,405,824
6,721,041
225,937,332

-75,227,897
21,934,036
5,777,837
40,528,777

Petroleum Revenues
Land Rent
Toll Road Operating Service
Advertisement
Others

Total

508,196,823

143,468,547

Total

35. Penghasilan Lain-lain

35. Others Income


2013
Rp

2012
Rp

Penghasilan Bunga Deposito


Penghasilan Jasa Giro
Keuntungan Penjualan Aset Tetap
Lainnya

223,817,722
5,313,797
2,886,399
22,710,908

192,560,785
5,967,903
-201,642,862

Deposits Interest Income


Current Accounts Income
Gains on Disposal of Fixed Assets
Others

Total

254,728,826

400,171,550

Total

36. Beban Pengumpulan Tol

36. Toll Collection Expenses

Beban pengumpulan tol merupakan beban yang timbul dari


kegiatan di gerbang tol.

Toll collection expenses represent expenses incurred in


relation to activities at the toll gates.

2013
Rp

2012
Rp

Gaji dan Tunjangan


Penyusutan Aset Tetap
Administrasi dan Perlengkapan Tol
Perbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap
Bahan Bakar, Listrik dan Air
Sewa Kendaraan dan Peralatan Tol
Amortisasi Hak Pengusahaan Jalan Tol
Lainnya

593,809,291
68,191,177
63,632,925
53,931,682
32,386,100
20,851,538
17,446,762
22,453,332

488,914,453
47,880,154
41,988,657
40,204,245
27,978,202
19,762,105
13,904,790
24,988,579

Salaries and Allowance


Property and Equipment Depreciation
Administration and Toll Supplies
Property and Equipment Repair and
Fuel, Electricity and Water
Car Rental and Equipment Tol
Amortization of Toll Road Concession Rights
Others

Total

872,702,807

705,621,185

Total

d1/February 19, 2014

91

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

37. Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol

37. Toll Road Service Expenses

2013
Rp

2012
Rp

SPBU TIP
Gaji dan Tunjangan
Amortisasi Hak Pengusahaan Jalan Tol
Bahan Bakar, Listrik dan Air
Pelayanan Pemakai Jalan Tol
Perbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap
Sewa Kendaraan
Publikasi
Penyusutan Aset Tetap
Lainnya

147,935,120
125,785,251
54,080,527
49,730,195
32,506,719
28,068,331
16,232,015
5,199,164
1,723,896
20,478,705

-102,343,878
56,727,295
31,613,610
21,553,391
25,361,838
13,394,485
4,437,830
2,736,635
18,337,479

SPBU TIP
Salaries and Allowance
Amortization of Toll Road Concession Rights
Fuel, Electricity and Water
Toll Road User Services
Property and Equipment Repair and
Car Rental
Publications
Property and Equipment Depreciation
Others

Total

481,739,923

276,506,441

Total

Beban pelayanan pemakai jalan tol merupakan beban yang


timbul karena kegiatan terkait dengan pelayanan jalan tol
seperti patroli jalan tol, keperluan rescue, publikasi dan
penyuluhan jalan tol.

Toll road service expenses represent expenses incurred in


relation to toll road services such as toll patrol, rescue,
publications and toll road information.

38. Beban Pemeliharaan Jalan Tol

Amortisasi Hak Pengusahaan Jalan Tol


Provisi Pelapisan Ulang
Perbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap
Gaji dan Tunjangan
Penyusutan Aset Tetap
Pembersihan Jalan dan Pertamanan
Sewa Kendaraan
Bahan Bakar, Listrik dan Air
Lainnya
Total

38. Toll Road Maintenance Expenses


2013
Rp

2012
Rp

474.594.854
340.108.272
197.243.719
55.681.739
33.293.259
30.391.744
5.521.027
4.151.739
2.321.292

423.352.634
322.153.759
59.856.089
36.887.407
4.890.075
26.654.349
3.362.509
2.603.876
2.484.335

Amortization of Toll Road Concession Rights


Provision for Overlay
Property and Equipment Repair and
Maintenance
Salaries and Allowance
Fixed Asset Depreciation
Cleaning and Gardening
Car Rental
Fuel, Electricity and Water
Others

1.143.307.645

882.245.033

Total

39. Beban Kerjasama Operasi


Beban Kerjasama Operasi merupakan selisih antara jumlah
pendapatan tol yang menjadi bagian investor dengan
pembayaran liabilitas kerjasama operasi tanpa kuasa
penyelenggaraan, termasuk bagian bunga atas liabilitas
kerjasama operasi dalam bentuk bagi pendapatan tol
dengan jumlah minimum dan angsuran pasti. Beban
kerjasama operasi dalam bentuk bagi hasil pendapatan tol
merupakan beban kerjasama operasi dengan PT Bangun
Tjipta Sarana, PT Adhika Prakarsatama dan PT Surya
Cipta Swadaya.

d1/February 19, 2014

39. Joint Operations Expenses


Joint Operations Expenses represent the difference
between the amount of toll revenues that are investors
share over payments of liabilities under joint operation
agreements without concession rights, including a share of
interest charges on joint operation payable in the form of
revenue sharing with minimum payments and fixed
installment. Joint operations expenses in the form of toll
revenue sharing represents joint operations expenses with
PT Bangun Tjipta Sarana, PT Adhika Prakarsatama and
PT Surya Cipta Swadaya.

92

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

40. Beban Umum dan Administrasi

Gaji dan Tunjangan


Pajak Iuran dan Retribusi
Administrasi Kantor dan Sumbangan
Perbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap
Jasa Profesional
Penyusutan Aset Tetap
Transportasi dan Perjalanan Dinas
Bahan Bakar, Listrik dan Air
Sewa
Publikasi
Biaya Pengamanan Aset
Amortisasi Biaya Ditangguhkan
Biaya Administrasi Bank
Lainnya
Total

40. General and Administrative Expenses


2013
Rp

2012
Rp

556,929,962
210,139,464
81,795,761
47,304,403
35,483,080
27,059,774
21,337,296
21,274,005
20,328,691
16,561,297
6,494,697
5,547,588
875,062
36,689,641

518,154,312
173,535,146
70,614,213
41,387,601
38,063,847
22,134,858
14,395,412
19,332,274
17,159,229
13,067,214
1,062,051
7,774,423
88,458
38,147,014

Salaries and Allowance


Taxes, Contribution and Retribution
Office Administration and Donation
Property and Equipment Repair and
Professional Fees
Property and Equipment Depreciation
Transportation and Business Travel
Fuel, Electricity and Water
Rental
Publications
Security Assets Expenses
Amortization of Deffered Charges
Bank Administrative Expenses
Others

1,087,820,721

974,916,052

Total

41. Beban Lain-lain

41. Other Expenses

Merupakan beban administrasi bank, provisi pinjaman,


penghapusan piutang dan lainnya.

Represent bank administration expenses, loan provision,


receivable return off and other.

2013
Rp

2012
Rp

Lainnya

78,195,152

59,694,757

Others

Total

78,195,152

59,694,757

Total

42. Biaya Keuangan

42. Finance Charges


2013
Rp

2012
Rp

Utang Obligasi
Utang Bank
Utang Bantuan Pemerintah
Lainnya

619,819,599
298,442,330
25,957,261
--

613,628,912
297,175,278
894,724
4,446,996

Bonds
Bank Loans
Loan from Government
Others

Total

944,219,190

916,145,910

Total

43. Penggunaan Laba


Undang-undang (UU) No.1 Tahun 1995, tanggal 7 Maret
1995 yang telah diubah dengan UU No.40 Tahun 2007,
tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perusahaan Terbatas
mengharuskan perusahaan untuk membuat penyisihan
cadangan sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal
yang ditempatkan dan disetor penuh. UU tersebut tidak
mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan
d1/February 19, 2014

43. Distribution of Income


Law No.1 of 1995 dated March 7, 1995 as amended by Law
No.40 Year 2007, dated August 16, 2007 regarding Limited
Liability Company ("the Law") requires a company to provide
reserves up to at least 20% of the issued and paid up
capital. The Law does not require a time frame for the
provision of such reserves. Based on decision of the
General Meeting of Shareholders dated April 29, 2008 and
93

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

tersebut. Menindaklanjuti hal tersebut maka dengan


memperhatikan Keputusan RUPS tanggal 29 April 2008
dan Keputusan Rapat Direksi No.51 tahun 2008 tanggal 9
Desember 2008, Perusahaan memutuskan membentuk
Dana Cadangan Wajib sebesar Rp 25.000.000.000 (Rupiah
penuh).

decision of Directors Meeting No.51 Year 2008 dated


December 9, 2008, the Company decided to provide
Statutory Reserves amounted to Rp 25,000,000,000 (full
Rupiah).

Berdasarkan Keputusan RUPS, penggunaan laba tahuntahun buku 2012 dan 2011 sebagai berikut:

Based on the General Meeting of Shareholders, the


following are distribution of profit of the year 2012 and 2011
as follows:

Dividen
Cadangan Umum
Cadangan Wajib
Dana Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL)
Total

2012
Rp

2011
Rp

640,836,088
936,254,138
25,000,000

535,784,787
751,887,942
25,000,000

--

26,789,239

Dividend
General Reserve
Obligatory Reserve
Partnership and Community
Development Program (PKBL)

1,602,090,226

1,339,461,968

Total

44. Pihak-pihak Berelasi

44. Related Parties

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak


berelasi. Kebijakan Perusahaan mengatur bahwa
penetapan harga atas transaksi tersebut sama dengan
apabila Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak
ketiga. Berikut adalah transaksi dengan pihak-pihak
berelasi yang material:
Pihak Berelasi/
Related Parties

The Company entered into transactions with related parties.


The Company's policy requires that the pricing of these
transactions should be the same as if the Company entered
into transactions with the third parties. Below are the material
transactions with related parties:

Hubungan/
Nature of Relationship

Jenis Transaksi/
Nature of Transactions

Pemerintah Republik Indonesia


Kementerian Keuangan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Hak Konsesi atas Ruang Tol, Utang Bantuan Pemerintah,


Dana Talangan Pembebasan Tanah dan Perpajakan/
Grantor of Toll Road Concession Rights, Loan from Government
Bail Out of Land Acquisition and Taxation

PT Adhi Karya (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan


Tol/ Contractor for Construction and Maintenance of Fixed Assets and
Toll Roads
Beban Penghargaan Masa Kerja kepada Karyawan/ Expenses of

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

PT Askes (Persero)

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

for Employees

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

for Pension Employees

PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

Achievement Rewards to Employees


Beban Asuransi Kesehatan Karyawan/ Helath Insurance Expenses
Beban Asuransi Jiwa Pensiunan Karyawan/ Life Insurance Expenses

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Investasi Jangka Pendek,


Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Fasilitas Kredit Modal Kerja,
Fasilitas Kredit Sindikasi, Biaya Keuangan dan Pendapatan Bunga/
Placement of Current Accounts, Time Deposits, Short Term Investments,
Appropriated Funds, Working Capital Credit Facility, Syndicated
Loans Facility, Finance Charges and Interest Income

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Fasilitas Kredit Investasi,


Fasilitas Kredit Sindikasi, Bank untuk Pengumpulan Tol, Biaya Keuangan
dan Pendapatan Bunga/ Placement of Current Accounts, Time Deposits,
Investment Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Bank for Toll
Collection, Finance Charges and Interest Income

d1/February 19, 2014

94

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pihak Berelasi/
Related Parties
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Hubungan/
Nature of Relationship

Jenis Transaksi/
Nature of Transactions

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Fasilitas Kredit Investasi,


Fasilitas Kredit Sindikasi, Bank untuk Pengumpulan Tol, Biaya Keuangan
dan Pendapatan Bunga/ Placement of Current Accounts, Time Deposits,
Investment Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Bank for Toll
Collection, Finance Charges and Interest Income

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Fasilitas Kredit Investasi, Fasilitas


Kredit Sindikasi, Biaya Keuangan dan Pendapatan Bunga/
Placement of Current Accounts, Time Deposits, Investment Credit
Facility, Syndicated Loans Facility, Finance Charges and Interest Income

PT Hutama Karya (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/
Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads

PT Istaka Karya (Persero)

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/
Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads

PT Jamsostek (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Beban Asuransi Kecelakaan Kerja Karyawan, Pemegang Saham


Non Pengendali/ Insurance Expenses for Employees and Non Controlling
Shareholder

PT Nindya Karya (Persero)

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/
Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/
Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/
Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads

PT Pertamina (Persero)

Pendapatan Kerjasama Bagi Hasil SPBU, Beban Bahan Bakar Minyak


Sebagai Pemasok Persediaan Bahan Bakar Tempat Istirahat/ Revenue from

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Profit Sharing of SPBU, Engine Fuel Expenses as Supplier of Rest Area's


Fuel Inventory
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Beban Listrik Peralatan Tol dan Gedung/ Electricity for Toll Equipment and

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Buildings

PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan


Tol/ Contractor for Construction and Maintenance of Fixed Assets and

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan


Tol/ Contractor for Construction and Maintenance of Fixed Assets and

Wika - Adhi - Hutama JO

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/


Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/
Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads

Koperasi Jasa Marga Bhakti

Pengendalian Manajemen Kunci/


Key Management Control

Pembelian Aset dan Perlengkapan, Beban Outsourcing Pegawai, Sewa


Kendaraan dan Peralatan Tol/ Purchase of Property and Equipment,

Toll Roads

Toll Roads

Outsourcing Expenses, Vehicles and Toll Equipment Lease


Yayasan Dana Pensiun Jasa Marga

Penempatan Dana Imbalan Kerja Karyawan/ Placement of Employee

Pengendalian Manajemen Kunci/


Key Management Control

Benefit Funds

PT Bukaka Marga Utama

Entitas Asosiasi/ Associated Company

Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company

PT Ismawa Trimitra

Entitas Asosiasi/ Associated Company

Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company

PT Jakarta Lingkar Baratsatu

Entitas Asosiasi/ Associated Company

Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company

PT Jatim Marga Utama

Entitas Asosiasi/ Associated Company

Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company

PT Trans Lingkar Kita Jaya

Entitas Asosiasi/ Associated Company

Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company

d1/February 19, 2014

95

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
a. Pemerintah
Induk Perusahaan memiliki Perjanjian Pengusahaan
Jalan Tol (PPJT) dengan Badan Layanan Umum-Badan
Pengatur Jalan Tol (BLU-BPJT) mengenai penggunaan
fasilitas pinjaman dana untuk pengadaan tanah dalam
rangka pembangunan jalan tol baru. Ketika PPJT
dialihkan dari Entitas Induk ke Entitas Anak, Utang BLU
secara otomatis menjadi milik Entitas Anak. Total
transaksi per 31 Desember 2013 dan 31 Desember
2012
adalah
masing-masing
sebesar
Rp 1.392.158.863.978
(Rupiah
penuh),
Rp 1.183.533.904.382 (Rupiah penuh).

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
a. Government
The Company has a Toll Road Concession Agreements
(PPJT) with the General Services Agency-Toll Road
Regulatory Agency (BLU-BPJT), regarding the use of
funds loan facilities for land acquisition designated for
the development of new toll roads. When PPJT is
transferred from the Parent Company to its Subsidiaries,
these BLU Payables automatically belonged to the
Subsidiaries. Total transactions as of December 31,
2013 and December 31, 2012 amounted to
Rp 1,392,158,863,978
(full
Rupiah),
and
Rp 1,183,533,904,382 (full Rupiah), respectively.

PT Marga Lingkar Jakarta


PT Marga Nujyasumo Agung
PT Marga Trans Nusantara
PT Trans Marga Jateng
PT Marga Kunciran Cengkareng
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Induk/ Parent)
PT Transmarga Jatim Pasuruan
PT Jasamarga Pandaan Tol
PT Marga Sarana Jabar
Total

2012
Rp

498,023,311
331,774,459
243,497,728
153,298,369
125,389,087
109,008,350
108,134,817
88,595,538
21,151,330

444,024,596
328,524,406
39,018,204
119,803,522
-45,578,546
97,647,373
88,572,557
20,364,700

1,678,872,989

1,183,533,904

The Company entered into toll roads overlay


transactions for its intangible assets in fulfilling the
minimum level of services (Standar Pelayanan Minimum
SPM) decided by the Indonesian Toll Road Authority
(Badan Pengatur Jalan Tol BPJT). The work of
overlay submitted to both the BUMN and private
contractors. Total of the work of overlay transaction with
related parties on December 31, 2013 and 2012 are as
follows:

Perusahaan melakukan transaksi atas pekerjaan


pelapisan ulang aset takberwujud jalan tol untuk
memenuhi persyaratan Standar Pelayanan Minimum
yang ditetapkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Pekerjaan pelapisan ulang diserahkan kepada
kontraktor BUMN maupun kontraktor swasta. Total
pekerjaan pelapisan ulang atas transaksi dengan pihak
berelasi masing-masing per 31 Desember 2013 dan
2012 adalah sebagai berikut:

PT Adhi Karya (Persero) Tbk

2013
Rp

2012
Rp

27,543,808

21,743,995

In the normal course of business, the Company entered


into certain transactions with the related parties
conducted by normal terms and conditions. These
transactions include payments made by the Company to
the related parties or vice versa. Ending balance of
related parties transactions as of December 31, 2013,
and 2012 are as follows:

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan


transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan
dengan syarat-syarat dan kondisi normal, termasuk
pembayaran oleh Perusahaan atas beban-beban pihakpihak berelasi atau sebaliknya. Saldo transaksi dengan
pihak berelasi per 31 Desember 2013 dan 2012,
sebagal berikut:

d1/February 19, 2014

2013
Rp

96

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2013
Rp

2012
Rp

Persentase dari Total Aset/


Percentage from Total Assets
2013
2012
%
%

Aset/ Assets
Kas dan Setara Kas/ Cash and Cash Equivalents
Bank/ Cash in Banks
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

146,093,198
103,195,062
11,741,073
1,818,898

83,044,531
120,014,320
9,234,634
41,868

0.52%
0.36%
0.04%
0.01%

0.34%
0.48%
0.04%
0.00%

Sub Total

262,848,231

212,335,353

0.93%

0.86%

Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sub Total

922,812

646,255

0.00%

0.00%

922,812

646,255

0.00%

0.00%

1,160,300,000
552,252,514
184,250,000
140,000,000

714,900,000
493,000,000
416,536,000
462,200,000

4.09%
1.95%
0.65%
0.49%

2.89%
1.99%
1.68%
1.87%

2,036,802,514

2,086,636,000

7.18%

8.43%

Deposito Berjangka/ Time Deposits


Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sub Total
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Sub Total Deposito Berjangka/ Time Deposits
Total Kas dan Setara Kas/ Cash and Cash Equivalents

13,407,900

10,637,000

0.05%

0.04%

13,407,900

10,637,000

0.05%

0.04%

2,313,981,457

2,310,254,608

8.16%

9.33%

5,039,047
3,236,616
1,105,764
699,284
638,750
133,907
63,558
----82,088

------726,227
1,586,533
792,671
1,071,024
393,553
7,837,492

0.02%
0.01%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%

0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.01%
0.00%
0.00%
0.00%
0.03%

10,999,014

12,407,500

0.04%

0.05%

4,486,214
--

-10,083,566

0.02%
0.00%

0.00%
0.04%

4,486,214

10,083,566

0.02%

0.04%

Piutang Lain-lain/ Other Receivables


Lancar/ Current
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Translingkar Kita Jaya
PT Waskita Karya (Persero) Tbk
INKOPKAR JAGA
PT Istaka Karya (Persero)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Lain-lain/ Others
Total
Tidak Lancar/ Non Current
Pemerintah Daerah Bogor
PT Istaka Karya (Persero)
Total

d1/February 19, 2014

97

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2013
Rp

Persentase dari Total Aset/


Percentage from Total Assets
2013
2012
%
%

2012
Rp

Dana Ditetapkan Penggunaannya/ Appropriated Funds


Jaminan Pelaksanaan/ Performance Bond
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

19,863,287
7,750,000
42,776

----

0.00%
0.00%
0.00%

0.00%
0.00%
0.00%

Sub Total

27,656,063

--

0.10%

0.00%

Jaminan Pembebasan Tanah/ Land Acquisition Guarantees


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

6,496,257

6,723,370

0.02%

0.03%

Sub Total

6,496,257

6,723,370

0.02%

0.03%

87,821,547
22,189,544
4,021

-30,141,000
--

0.31%
0.08%
0.00%

0.00%
0.12%
0.00%

Jaminan Sindikasi Bank/ Syndicated Bank Guarantee


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Sub Total

110,015,112

30,141,000

0.39%

0.12%

Total Dana Ditetapkan Penggunaannya/ Appropriated Funds

144,167,432

36,864,370

0.51%

0.15%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

262,966,718
28,493,565
1,512,000

257,500,000
500,000
500,000

1.50%
0.16%
0.01%

1.72%
0.00%
0.00%

Sub Total
Utang Jangka Panjang/ Long Term Loans

292,972,283

258,500,000

1.67%

1.73%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

2,054,399,848
1,404,703,029
1,111,180,323
62,425,659

1,088,270,118
948,391,463
707,282,718
28,154,781

11.74%
8.03%
6.35%
0.36%

7.27%
6.34%
4.73%
0.19%

4,632,708,859
4,925,681,142

2,772,099,080
3,030,599,080

26.47%
28.15%

18.52%
20.25%

3,744,354
1,531,348
1,199,298
666,117
638,336
211,168
------

3,905,862
-1,237,940
--119,132
1,853,205
1,686,306
461,604
270,385
318,322

0.02%
0.01%
0.01%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%

0.03%
0.00%
0.01%
0.00%
0.00%
0.00%
0.01%
0.01%
0.00%
0.00%
0.00%

7,990,621

9,852,756

0.05%

0.07%

PT Waskita Karya (Persero) Tbk


Wika - Adhi - Hutama JO
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
PT Istaka Karya (Persero)
PT Hutama Karya (Persero)
PT Yodya Karya (Persero)
PT Nindya Karya (Persero)
PT Bina Karya (Persero)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

366,580,413
134,564,614
254,241,823
185,691,627
51,753,257
12,581,649
8,408,898
3,245,248
1,037,511
688,556
25,875

478,061,112
273,011,569
180,572,791
100,658,612
46,272,945
12,581,649
--3,292,999
---

2.09%
0.77%
1.45%
1.06%
0.30%
0.07%
0.05%
0.02%
0.01%

3.19%
1.82%
1.21%
0.67%
0.31%
0.08%
0.00%
0.00%
0.02%

0.00%

0.00%

Total Utang Kontraktor/ Contractors Payable

1,018,819,471

1,094,451,677

5.82%

7.31%

Liabilitas/ Liabilities
Utang Bank/ Bank Loans
Utang Jangka Pendek/ Short Term Loans

Sub Total
Total Utang Bank/ Bank Loans
Utang Usaha/ Accounts Payable
Koperasi Jasa Marga Bhakti
PT Pertamina Retail
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967
Dana Pensiun Jasa Marga
Karyawan/ Employees
Tim Pembebasan Tanah (TPT)
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
PT Ismawa Trimitra
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Lainnya/ Others
Total Utang Usaha/ Accounts Payable
Utang Kontraktor/ Contractors Payable

d1/February 19, 2014

98

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2013
Rp

Persentase dari Total Aset/


Percentage from Total Assets
2013
2012
%
%

2012
Rp

Utang Lain-lain/ Other Payables


9,858,000

9,858,000

0.06%

0.07%

9,858,000

9,858,000

0.06%

0.07%

2,979,167

2,760,417

0.02%

0.02%

2,979,167

2,760,417

0.02%

0.02%

Utang Bantuan Pemerintah/


Loan from Government
Jangka Pendek/ Current Maturities
Jangka Panjang/ Non Current Maturities

---

5,886,734
--

0.00%
0.00%

0.04%
0.00%

Total Utang Bantuan Pemerintah/ Loan from Government

--

5,886,734

0.00%

0.04%

PT Jatim Marga Utama


Total Utang Lain-lain/ Other Payables
Beban Akrual/ Accrued Expenses
Utang Bank/ Bank Loan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total Beban Akrual/ Accrued Expenses

b. Remunerasi Komisaris dan Direksi


(i). Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Komisaris
untuk tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp 9.290.470.585 (Rupiah penuh) dan
Rp 7.337.164.708 (Rupiah penuh).

b. Remuneration of Commissioners and Directors


(i) Total remuneration received by the Board of
Commissioners for the years ended on December
31, 2013 and 2012 amounted to Rp 9,290,470,585
(full Rupiah) and Rp 7,337,164,708 (full Rupiah),
respectively.

(ii) Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Direksi


untuk tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp 16.322.731.648 (Rupiah penuh) dan
Rp 12.058.029.413 (Rupiah penuh).

(ii) Total remuneration received by the Board of


Directors for the years ended on December 31,
2013 and 2012 amounted to Rp 16,322,731,648
(full Rupiah) and Rp 12,058,029,413 (full Rupiah),
respectively.

45. Perjanjian dan Perikatan Penting


a.

45. Significant Agreement and Commitment

Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT)


(i)

1.
2.
3.

a. Concession Agreements

Perusahaan telah memperoleh penetapan hak


pengusahaan jalan tol (Hak Konsesi) yang
diterbitkan oleh Pemerintah meliputi 13 (tiga belas)
ruas jalan tol berdasarkan Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No. 242/KPTS/M/2006, tanggal
8 Juni 2006 yang kemudian ditindaklanjuti dengan
penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan
Tol (PPJT) pada tanggal 7 Juli 2006 untuk masingmasing ruas jalan tol, dengan masa konsesi
selama 40 (empat puluh) tahun, yang berlaku
efektif sejak tanggal 1 Januari 2005 sampai
dengan 31 Desember 2045, dengan rincian
sebagai berikut:

(i)

Ruas Jakarta - Bogor - Ciawi, berdasarkan PPJT


No. 246/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas Jakarta - Tangerang, berdasarkan PPJT
No. 247/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas Surabaya - Gempol, berdasarkan PPJT
No. 248/PPJT/VII/Mn/2006;

d1/February 19, 2014

1.
2.
3.

99

The Company has acquired the right of toll road


concession (Concession Right) issued by the
Government, which consists of 13 (thirteen) toll
roads, in accordance with Minister of Public Works
Decree No. 242/KPTS/M/2006, dated June 8,
2006, followed by the signing of the Toll Road
Concession Agreement (PPJT) for each toll road
dated July 7, 2006 with concession period of 40
(forty) years, effective commenced as of January
1, 2005 until December 31, 2045 with details as
follows:

Jakarta Bogor Ciawi Toll Road, according to


PPJT No. 246/PPJT/VII/Mn/2006;
Jakarta Tangerang Toll Road, according to PPJT
No. 247/PPJT/VII/Mn/2006;
Surabaya Gempol Toll Road, according to PPJT
No. 248/PPJT/VII/Mn/2006;
Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Ruas Jakarta - Cikampek, berdasarkan PPJT


No. 249/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas Padalarang - Cileunyi, berdasarkan PPJT
No. 250/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, berdasarkan PPJT
No. 251/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas Cawang - Tomang - Pluit, berdasarkan
PPJT No. 252/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas Belawan - Medan - Tanjung Morawa, PPJT
No. 253/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas Semarang Seksi A, B, C, berdasarkan
PPJT No. 254/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami,
berdasarkan PPJT No. 255/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas Palimanan - Kanci, berdasarkan PPJT
No. 256/PPJT/VII/Mn/2006;
Ruas
Lingkar
Luar
Jakarta
(JORR)
Ruas E1, E2, E3, W2, berdasarkan PPJT
No.257/PPJT/VII/Mn/2006; dan
Ruas Cikampek - Padalarang, berdasarkan PPJT
No. 258/PPJT/VII/Mn/2006.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Jakarta Cikampek Toll Road, according to PPJT


No. 249/PPJT/VII/Mn/2006;
Padalarang Cileunyi Toll Road, according to PPJT
No. 250/PPJT/VII/Mn/2006;
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Toll Road, according to PPJT
No. 251/PPJT/VII/Mn/2006;
Cawang - Tomang Pluit Toll Road, according to
PPJT No. 252/PPJT/VII/Mn/2006;
Belawan - Medan - Tanjung Morawa Toll Road,
according to PPJT No. 253/PPJT/VII/Mn/2006;
Semarang Toll Road, Sections A, B, C according to
PPJT No. 254/PPJT/VII/Mn/2006;
Pondok Aren - Bintaro Viaduct Ulujami Toll Road,
according to PPJT No. 255/PPJT/VII/Mn/2006;
Palimanan Kanci Toll Road, according to PPJT
No. 256/PPJT/VII/Mn/2006;
Jakarta Outer Ring Road Toll Road, Sections
E1, E2, E3, W2, according to PPJT
No. 257/PPJT/VII/Mn/2006; and
Cikampek Padalarang Toll Road, according to
PPJT No. 258/PPJT/VII/Mn/2006.

Sehubungan dengan perolehan Hak Konsesi


dimaksud, Perusahaan diwajibkan membentuk
jaminan pemeliharaan dengan nilai sekurangkurangnya 10% (sepuluh persen) dari realisasi
pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang
diterima pada atau sebelum tahun terakhir masa
konsesi dimana besarannya didasarkan pada laporan
keuangan tahunan terakhir yang tersedia dan telah
diaudit. Jaminan pemeliharaan tersebut diserahkan
kepada Pemerintah melalui Badan Pengelola Jalan
Tol (BPJT) dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum
masa konsesi berakhir dan jaminan pemeliharaan ini
tetap berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan
setelah berakhirnya masa konsesi.

With regard to the above Concession Rights, the


Company is required to establish a maintenance
guarantee with a value in the amount of not less than 10%
(ten percent) from the actual toll revenue and revenue
obtained from other businesses on or before the last year
of the concession period whereby such amount is
calculated based on the latest audited annual financial
statements. The aforementioned maintenance guarantee
shall be given to the Government through Indonesian Toll
Road Authority (BPJT) within 6 (six) months before the
expiration of concession period and shall prevail for the
successive 12 (twelve) months from the expiration of
concession period.

(ii) Perjanjian Investasi Jalan Tol


1. Ruas Bogor Outer Ring Road
Perusahaan dan PT Jasa Sarana telah
menandatangani Akta Kerjasama Pendanaan
dan Investasi Pengusahaan Jalan Tol Ruas
Lingkar Luar No. 10, tanggal 3 Oktober 2006,
dari Notaris Agus Madjid, SH, dan Perjanjian
Usaha Patungan No. 9, tanggal 11 Mei 2007,
dari Notaris Iwan Ridwan, SH, untuk
melaksanakan pengusahaan jalan tol yang
meliputi pendanaan, perencanaan teknik,
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha
lainnya yang terkait. Perjanjian Usaha
Patungan tersebut berlaku sejak tanggal
penandatanganan perjanjian sampai dengan
akhir masa konsesi sesuai PPJT (lihat
Catatan 1.b).

(ii) Toll Road Investment Agreements


1. Bogor Outer Ring Road
The Company and PT Jasa Sarana have signed
Deed of Financing and Investment of Toll Road
Concession Cooperation of Bogor Outer Ring
Road No. 10, dated October 3, 2006, from
Notary Agus Madjid, SH, and Deed of Joint
Venture Agreement No. 9, dated May 11, 2007,
from Notary Iwan Ridwan, SH, in order to
implement the toll road concession, which
consists of financing, technical plan,
construction, operation and maintenance of the
toll road, as well as other related businesses.
Such Joint Venture Agreement is effective as of
the date of signing until the expiration date of
concession period in accordance with the PPJT
(see Note 1.b).

d1/February 19, 2014

100

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2.

Ruas Gempol Pasuruan


Perusahaan dan PT Jatim Marga Utama
telah menandatangani Akta Kerjasama
Pendanaan dan Investasi Pengusahaan Jalan
Tol Gempol - Pasuruan No.11, tanggal 3
Oktober 2006, dari Notaris Agus Madjid, SH,
dan Akta Perjanjian Usaha Patungan No. 28,
tanggal 8 Mei 2007 dari Notaris Retno
Suharti,
SH,
untuk
melaksanakan
pengusahaan jalan tol yang meliputi
pendanaan,
perencanaan
teknik,
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha
lainnya yang terkait. Perjanjian Usaha
Patungan tersebut berlaku sejak tanggal
penandatanganan perjanjian sampai dengan
akhir masa konsesi sesuai PPJT.

2.

Gempol Pasuruan Toll Road


The Company and PT Jatim Marga Utama
have signed Deed of Financing and Investment
of Toll Road Concession Cooperation of
Gempol - Pasuruan No. 11, dated October 3,
2006, from Notary Agus Madjid, SH, and Deed
of Joint Venture Agreement No. 28, dated May
8, 2007, from Notary Retno Suharti, SH, in
order to implement the toll road concession,
which consists of financing, technical plan,
construction, operation and maintenance of the
toll road, as well as other related businesses.
Such Joint Venture Agreement is effective as of
the date of signing until the expiration date of
concession period in accordance with the PPJT.

3.

Ruas Semarang - Solo


Perusahaan dan PT Sarana Pembangunan
Jawa Tengah telah menandatangani Akta
Perjanjian Usaha Patungan No. 35, tanggal 8
Juni 2007, dari Notaris Prof. Dr. Liliana
Tedjosaputro, SH, MH, untuk melaksanakan
pengusahaan jalan tol yang meliputi
pendanaan,
perencanaan
teknik,
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha
lainnya yang terkait. Perjanjian Usaha
Patungan tersebut berlaku sejak tanggal
penandatanganan perjanjian sampai dengan
akhir masa konsesi sesuai PPJT (lihat
Catatan 1.b).

3.

Semarang - Solo Toll Road


The Company and PT Sarana Pembangunan
Jawa Tengah have signed Deed of Joint
Venture Agreement No. 35, dated June 8, 2007,
from Notary Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, SH,
MH, in order to implement the toll road
concession which consists of financing,
technical plan, construction, operation and
maintenance of the toll road, as well as other
related businesses. Such Joint Venture
Agreement is effective as of the date of signing
until the expiration date of concession period in
accordance with the PPJT (see Note 1.b).

4.

Ruas Cengkareng - Kunciran


Perusahaan telah menandatangani Akta
Perjanjian Konsorsium No. 03/CMS/PKKXII/05 berdasarkan Akta No. 53, tanggal 21
Mei 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, SH. Notaris Konsorsium tersebut
terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) CMS Works
International Limited, Malaysia; (iii) PT Wijaya
Karya (Persero); (iv) PT Nindya Karya
(Persero); dan (v) PT Istaka Karya (Persero)
untuk membangun ruas tol Cengkareng
Kunciran. Proporsi Perusahaan dalam
penyertaan saham di konsorsium tersebut
sebesar 20% (dua puluh persen).

4.

Cengkareng Kunciran Toll Road


The Company has entered into the Consortium
Agreement No. 03/CMS/PKK-XII/05 as set forth
in Deed No. 53, dated May 21, 2007 from
Notary Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito, SH
Notary The Consortium consists of (i) the
Company; (ii) CMS Works International Limited,
Malaysia; (iii) PT Wijaya Karya (Persero); (iv)
PT Nindya Karya (Persero); and (v) PT Istaka
Karya (Persero) to build Cengkareng Kunciran
Toll Road Segment. The Companys shares
proportion in such Consortium is 20% (twenty
percent).
According to Amendment of Consortium
Agreement No. 03/CMS/PKK-XII/05 as set forth
in Deed No. 52, dated May 21, 2007 from
Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. The
Companys shares proportion in such
Consortium is increased to 55% (fifty five
percent).

Berdasarkan
Adendum
Perjanjian
Konsorsium No. 03/CMS/PKK-XII/05 dengan
Akta No. 52, tanggal 21 Mei 2007 dari Notaris
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., proporsi
Perusahaan dalam penyertaan saham di
konsorsium tersebut mengalami perubahan
menjadi 55% (lima puluh lima persen).
d1/February 19, 2014

101

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Berdasarkan Akta Pendirian No. 7, tanggal 14


Mei 2008, dari Notaris Suzy Anggraini
Muharam, SH, telah didirikan PT Marga
Kunciran Cengkareng, sehubungan dengan
proyek Jalan Tol Kunciran Cengkareng.

According to Deed of Establishment No. 7,


dated May 14, 2008, from Notary Suzy
Anggraini Muharam, SH, Notary in Jakrta, PT
Marga Kunciran Cengkareng was established in
relation to the Kunciran Cengkareng Toll Road
project.
According to Deed of Establishment No. 7,
dated May 14, 2008, from Notary Suzy
Anggraini Muharam, SH, Notary in Jakrta,
PT Marga Kunciran Cengkareng was
established in relation to the Kunciran
Cengkareng Toll Road project.

Berdasarkan Akta Pendirian No. 7, tanggal 14


Mei 2008, dari Notaris Suzy Anggraini
Muharam, SH, telah didirikan PT Marga
Kunciran Cengkareng, sehubungan dengan
proyek Jalan Tol Kunciran Cengkareng.

According to Deed No. 22 dated December 13,


2010, Deed No. 23 dated December 13, 2010,
Deed No. 32 dated December 15, 2010, Deed
No. 37 dated December 16, 2010, all of which
from Notary Dra. Ayu Tiara Siregar, SH, Notary
in Tangerang, concerning Sale and Purchase of
Shares between PT Istaka Karya (Persero),
PT Nindya Karya (Persero), PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk., and CMS Works International
Limited (CMS WIL), and Deed of Statement of
Resolution of General Meeting of Shareholders
of PT Marga Kunciran Cengkareng No. 40 dated
December 17, 2010, The Companys shares
proportion in PT Marga Kunciran Cengkareng is
increased to 75% (seventy five percent).

Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 13


Desember 2010, Akta No. 23 tanggal 13
Desember 2010, Akta No. 32 tanggal 15
Desember 2010, Akta No. 37 tanggal 16
Desember 2010, yang seluruhnya dari Notaris
Dra. Ayu Tiara Siregar, SH. Notaris di
Tangerang, perihal Jual Beli Saham antara
Perusahaan dengan PT Istaka Karya
(Persero), PT Nindya Karya (Persero),
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan CMS
Works International Limited (CMS WIL), dan
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para
Pemegang Saham PT Marga Kunciran
Cengkareng No. 40 tanggal 17 Desember
2010, proporsi Perusahaan dalam penyertaan
saham atas PT Marga Kunciran Cengkareng
berubah menjadi 75% (tujuh puluh lima
persen).
5.

Ruas Kunciran Serpong


Perusahaan telah menandatangani Akta
Perjanjian Konsorsium No. 60 tanggal 22 Mei
2007, dari Notaris Benny Kristianto, SH,
Notaris di Jakarta. Konsorsium tersebut terdiri
dari (i) Perusahaan; (ii) PT Astratel
Nusantara; (iii) PT Leighton Contractors
Indonesia; dan (iv) PT Transutama Arya
Sejahtera untuk membangun ruas tol
Kunciran Serpong. Proporsi Perusahaan
dalam penyertaan saham di konsorsium
tersebut sebesar 10% (sepuluh persen).

5.

According to the Deed of Consortium Founder


Agreement No. 24 dated May, 22, 2007 from
Notary Benny Kristianto, SH. The Companys
shares proportion in the Consortium is
increased to 60% (sixty percent) whereby the
parties agreed to promptly finalize the
realization of such shares proportion in
accordance with the prevailing terms and
conditions. The Parties indicated that such
realization shall be made effective upon
Consortium being awarded the bid for the

Perjanjian Para Pendiri Konsorsium dengan


Akta No. 24, tanggal 22 Mei 2007 dari Notaris
Benny Kristianto, SH. antara lain
menyebutkan bahwa porsi kepemilikan
Perusahaan dalam konsorsium tersebut
berubah menjadi 60% (enam puluh persen).
Dimana
para
pihak
setuju
untuk
merealisasikan porsi kepemilikan final
sesegera mungkin dengan ketentuan yang
ada. Para pihak mengindikasikan bahwa
realisasi tersebut akan diusahakan untuk
d1/February 19, 2014

Kunciran Serpong Toll Road


The Company has signed Deed of Consortium
Agreement No. 60 dated May 22, 2007 from
Notary Benny Kristianto, SH. The Consortium
consists of (i) the Company; (ii) PT Astratel
Nusantara; (iii) PT Leighton Contractors
Indonesia; and (iv) PT Transutama Arya
Sejahtera to build Kunciran Serpong Toll
Road. The Companys shares proportion in
such Consortium is 10% (ten percent).

102

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

6.

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

diberlakukan segera setelah konsorsium


dinyatakan sebagai pemenang proyek dan
sebelum pembentukan Perusahaan.

project and prior to the establishment of the Toll


Road Company.

Pada tanggal 14 Mei 2008 berdiri perusahaan


konsorsium PT Marga Trans Nusantara
berdasarkan Akta No. 8 dari Notaris Suzy
Anggraini Muharam, SH, sehubungan dengan
proyek Jalan Tol Kunciran-Serpong.

Based on the Deed of Establishment No. 8,


dated May 14, 2008, from Notary Suzy
Anggraini Muharam, SH, PT Marga Trans
Nusantara was established in relation to the
Kunciran - Serpong Toll Road project.

Ruas JORR Seksi W2 Utara


Pada tanggal 2 April 2007, Perusahaan
bersama-sama
dengan
PT
Jakarta
Propertindo telah menandatangani Perjanjian
Pendahuluan tentang Rencana Kerjasama
Pengusahaan Jalan Tol JORR W2 Utara.
Pada tanggal 24 Agustus 2009 berdiri
Perusahaan konsorsium PT Marga Lingkar
Jakarta berdasarkan Akta No.26 dari Notaris
Edi Priyono, SH. dan telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.
C-98-HT.03.02-Th 2002. Porsi Perusahaan
dalam penyertaan saham dalam konsorsium
tersebut sebesar 65% (enam puluh lima
persen).

b. Perjanjian Fasilitas Kredit Investasi

6.

b. Investment Credit Facility Agreements

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk.
dengan
jumlah
seluruhnya
sebesar
Rp 2.881.802.800.000 (Rupiah penuh) terdiri dari: (I)
Perjanjian Kredit Investasi No. KP.COD/PK.KI/006/2007
sebesar Rp 1.879.184.000.000 (Rupiah penuh) untuk
pembiayaan Proyek Pembangunan Jalan Tol ruas
Semarang - Solo. Jangka waktu fasilitas kredit selama
15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan
dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating
rate
(ii)
Perjanjian
Kredit
Investasi
No.
KP.COD/PK.K1/007/2007 sebesar Rp 450.682.000.000
(Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek
pembangunan jalan tol ruas Bogor Outer Ring Road.
Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun.
Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan
tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate
dan
(iii)
Perjanjian
Kredit
Investasi No. KP.COD/PK.KI/008/2007 sebesar
Rp 551.936.800.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan
Proyek Pembangunan Jalan Tol ruas Gempol Pasuruan. Jangka waktu fasilitas kredit selama 13
tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan
dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating
rate.

d1/February 19, 2014

JORR Toll Road, Section W2 North


On April 2, 2007, the Company and PT Jakarta
Propertindo have signed the Preliminary
Agreement concerning Cooperation Plan of Toll
Road Concession of North Jakarta Outer Ring
Road Section W2. Furthermore, by Deed No. 26
dated August 24, 2009 of notary Edi Priyono,
SH, the Consortium Party has incorporated PT
Marga Lingkar Jakarta which has been legalized
with Minister of Law and Human Rights Decree
No. C-98-HT.03.02-Th 2002. The shares
proportion of the Company in such Consortium
has been defined in the amount of 65% (sixty
five percent).

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


On March 7, 2007, the Company obtained investment
credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
amounting to Rp 2,881,802,800,000 (full Rupiah)
consisting of: (i) Investment Credit Agreement
No,
KP.COD/PK.KI/006/2007
amounting
to
Rp 1,879,184,000,000 (full Rupiah) for financing The
Construction of the Semarang-Solo toll road section. The
credit facility period is 15 years. Interest is to be paid
monthly at an interest rate of 14% per annum, floating
rate,
(ii)
Investment
Credit
Agreement
No.
KP.COD/PK.K1/007/2007
amounting
to
Rp 450,682,000,000 (full Rupiah) for financing the
construction of the Bogor Outer Ring Road toll road
section. The credit facility period is 15 years. Interest is
to be paid monthly at an interest rate of 14% per annum,
floating rate and (iii) Investment Credit Agreement
No.
KP.COD/PK.KI/008/2007
amounting
to
Rp 551,936,800,000 (full Rupiah) for financing The
Construction of the Gempol - Pasuruan toll road section
The credit facility period is 13 years. Interest is to be paid
monthly with an interest rate of 14% per annum, floating
rate.

103

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk


Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, dengan jumlah seluruhnya sebesar
Rp 2.521.577.450.000 (Rupiah penuh) terdiri dari: (i)
Perjanjian Kredit Investasi No.13/PK/KPI/2007 sebesar
Rp 394.346.750.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan
Proyek Pembangunan Jalan Tol ruas Bogor Outer Ring
Road. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun.
Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan
tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate, (ii)
Perjanjian Kredit Investasi No.14/PK/KPI/2007 sebesar
Rp 482.944.700.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan
proyek pembangunan jalan tol ruas Gempol Pasuruan. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15
tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan
dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating
rate dan (iii) Perjanjian Kredit Investasi
No.15/PK/KPI/2007 sebesar Rp 1.644.286.000.000
(Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek
pembangunan jalan tol ruas Semarang - Solo. Jangka
waktu
fasilitas
kredit
selama
15 tahun, pembayaran bunga dilakukan setiap bulan
dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating
rate.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk


On March 7, 2007, the Company obtained investment
credit facilities from PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. amounting to Rp 2,521,577,450,000 (full
Rupiah) consisting of: (I) Investment Credit Agreement
No.13/PK/KPI/2007 amounting to Rp 394,346,750,000
(full Rupiah) for financing The Construction of the Bogor
Outer Ring Road toll road section. The credit facility
period is 15 years. Interest is to be paid monthly with an
interest rate of 14% per annum, floating rate, (ii)
Investment Credit Agreement No.14/PK/KPI/2007
amounting to Rp 482,944,700,000 (full Rupiah) for
financing the construction of the Gempol - Pasuruan toll
road section. The credit facility period is 15 years.
Interest is to be paid monthly with an interest rate 14%
per annum, floating rate and (iii) Investment Credit
Agreement No.15/PK/KPI/2007 is amounting to
Rp 1,644,286,000,000 (full Rupiah) for financing The
Construction of the Semarang - Solo toll road section.
The credit facility period is 15 years. Interest is to be
paid monthly with an interest rate of 14% per annum,
floating rate.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan
menandatangani Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas
Kredit Investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. dengan jumlah seluruhnya sebesar
Rp 1.537.089.043.000 (Rupiah penuh) yang akan
berlaku efektif setelah Perjanjian Kredit Investasi atas
fasilitas pinjaman tersebut ditandatangani terdiri dari: (i)
Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas Kredit Investasi
No.12/2007 sebesar Rp 184.750.000,000 (Rupiah
penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan
tol ruas Bogor Outer Ring Road, (ii) Perjanjian untuk
Memberikan Fasilitas Kredit Investasi No.13/2007
sebesar Rp 326.500.000.000 (Rupiah penuh) untuk
pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas
Gempol - Pasuruan dan (iii) Perjanjian untuk
Memberikan Fasilitas Kredit Investasi No.14/2007
sebesar
Rp 1.025.839.043.000 (Rupiah
penuh) untuk pembiayaan Proyek Pembangunan Jalan
Tol ruas Semarang - Solo.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


On March 7, 2007, the Company signed an agreement
to obtain investment credit facilities from PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk amounting to
Rp 1,537,089,043,000 (full Rupiah) that will be effective
after the Investment Credit Agreement has been signed,
The facilities include: (I) agreement for the provision of
investment credit facility No.12/2007 amounting to
Rp 184,750,000,000 (full Rupiah) for financing The
Construction of the Bogor Outer Ring Road toll road
section; (ii) agreement for the provision of investment
credit facility No.13/2007 amounting to Rp
326,500,000,000 (full Rupiah) for financing The
Construction of the Gempol - Pasuruan toll road section;
and (iii) agreement for the provision of investment credit
facility No.14/2007 amounting to Rp 1,025,839,043,000
(full Rupiah) for financing The Construction of the
Semarang - Solo toll road.

c. Perjanjian Penggunaan Dana Bergulir Pembelian


Tanah untuk Jalan Tol dengan Badan Layanan
Umum - Badan Pengatur Jalan Tol (BLU BPJT)
Perusahaan telah memiliki perjanjian dengan BLU BPJT, mengenai penggunaan dana bergulir untuk
penggantian pembelian tanah dalam rangka
pengusahaan ruas jalan tol Semarang - Solo, Gempol Pasuruan dan Bogor Outer Ring Road masing-masing
sebesar Rp 127.000.000.000 (Rupiah penuh),
Rp
100.000.000.000
(Rupiah
penuh)
dan

c. Agreement of Fund Facility for Reimbursement of


Land Aquisition for Toll Road with BLU-BPJT

d1/February 19, 2014

The Company has entered into an agreement with the


Public Service Assistance Unit ("Badan Layanan Umum
/BLU') and the Indonesian Toll Road Authority (ITRA)
based on the Notarial Deed No.1, 2 and 3 of Suzy
Anggaraini Muharam, SH dated June 6, 2007 regarding
fund usage for financing land acquisition for three toll
road projects Semarang - Solo, Gempol - Pasuruan and
104

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Rp 80.000.000.000 (Rupiah penuh) sesuai dengan Akta


No.1, 2 dan 3 tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris Suzy
Anggraini Muharam, SH.

Bogor Outer Ring Road sections amounting to


Rp 127,000,000,000 (full Rupiah), Rp 100,000,000,000
(full Rupiah) and Rp 80,000,000,000 (full Rupiah),
respectively.

Tata cara penggunaan dana bergulir pada Badan


Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol (BLUBPJT) untuk pengadaan tanah jalan tol diatur dalam
Peraturan Menteri PU No.04/PRT/M/2007, tanggal 26
Pebruari 2007. BLU-BPJT akan melaksanakan
pembayaran terlebih dahulu (dana talangan),
pembelian tanah untuk pembangunan ruas jalan tol
yang merupakan kewajiban dari Perusahaan kepada
Pemerintah sebagaimana diatur dalam PPJT. Dalam
hal 1 (satu) Seksi selesai dibebaskan, Perusahaan
harus mentransfer seluruh biaya ganti rugi tanah
termasuk bunga ke Rekening BLU-BPJT dan BLUBPJT membuat Berita Acara Serah Terima Tanah
kepada Badan Usaha.

The procedure using of pre-fund at Public Service


Assistance Unit (Badan Layanan Umum/BLU) of the
Indonesian Toll Road Authority (ITRA) for toll road land
acquisition based on the Decree of Public Works
No.04/PRT/M/2007, dated February 26, 2007. BLUBPJT
will conduct the payment firstly, acquisition land for toll
road construction which represent Company's obligation
to Government according to concession rights
agreement (PPJT). In case one section has completed,
the Company should transfer all indemnity costs
including interest to BLU-BPJT account and BLU-BPJT
should make minutes of land hand over to the entity.

Dalam hal Perjanjian Pengusahaan Ruas Jalan Tol


untuk ruas jalan tol Semarang - Solo, Gempol Pasuruan dan Bogor Outer Ring Road dialihkan kepada
Entitas Anak dari Perusahaan, maka hak dan kewajiban
Perusahaan dalam Perjanjian Penggunaan Dana BLU
ini akan dialihkan kepada Entitas Anak.

After the transfer of the Company's rights under the


Concession Agreements for Semarang - Solo, Gempol Pasuruan and Bogor Outer Ring Road toll road to
Subsidiaries, the Company's rights and obligations in the
BLU Fund Usage Agreement will be transferred to
Subsidiaries.

Menunjuk Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


No.14/PRT/M/2008 tentang tata cara penggunaaan
dana bergulir pada Badan Layanan Umum - Badan
Pengatur Jalan Tol untuk pengadaan tanah jalan tol,
diatur penghapusan surety bond (jaminan) dalam
perjanjian Penggunaan Dana Bergulir BLU, maka
sebagai pengganti jaminan atas pengembalian dana
bergulir ini akan diberlakukan cross default PPJT
apabila Perusahaan gagal membayar dana bergulir
BLU.

Referring to the Decree of the Minister of Public Works


No.14/PRT/M/2008 regarding the procedure of pre-fund
usage at Public Service Assistance Unit ("Badan
Layanan Umum /BLU) for land acquisition of toll road,
manage the surety bond erasing on pre-fund usage
agreement of BLU, therefore as a replacement of
guarantee on the pre-fund return, then will be occured
cross default PPJT if the Company failed to pay such
pre-fund from BLU.

d. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan PT


Jalan tol Lingkarluar Jakarta
Berdasarkan Surat Kuasa No.111/SK/2003, tanggal
21 Nopember 2003, Perusahaan telah memberi kuasa
kepada PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) (Entitas
Anak), untuk melakukan pengoperasian, pengamanan
dan pemeliharaan aset proyek JORR termasuk
penyerahan pelaksanaan pekerjaan penyelenggaraan
usaha lain. Surat Kuasa tersebut terakhir diubah
dengan Surat Perubahan II tanggal 29 Desember 2006,
jangka waktu kuasa selama 1 tahun terhitung sejak
tanggal 29 Desember 2006.

d. Toll Road Joint Operation with PT Jalantol


Lingkarluar Jakarta
Based on the Power of Attorney No.111/SK/2003 dated
November 21, 2003, the Company has given authority to
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) (the Subsidiary) to
operate, safeguard and maintain JORR project assets
and to manage other operations. The Power of Attorney
mentioned was changed with Alteration Letter II dated
December 29, 2006, to extend the due date for 1 (one)
year effective from December 29, 2006.

Berdasarkan akta perjanjian No: 068/KONTRAKDIR/2010 tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan


telah menyerahkan pelaksanaan pengoperasian,
pengamanan dan pemeliharaan jalan tol ruas JORR
dan ruas Ulujami-Pondok Aren selama jangka waktu 3
tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai

Based on the agreement No: 068/KONTRAK-DIR/2010


dated December 30 ,2010, the Company has appointed
the implementation of the operation, safe guarding and
maintenance of the JORR and Ulujami-Pondok Aren toll
road sections for over 3 years start which be effective
since January 1, 2011 until December 31, 2013. On

d1/February 19, 2014

105

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

dengan 31 Desember 2013. Pada tanggal 29


Desember 2011 akta perjanjian tersebut telah diubah
dengan Adendum I, Adendum II, Adendum III,
Adendum IV, Adendum V dan Adendum VI atas
Perjanjian
Pengoperasian,
Pengamanan
dan
Pemeliharaan Jalan Tol Ruas JORR Seksi W2, S, El
dan E2+E3 serta Ruas Ulujami - Pondok Aren.
Berdasarkan Adendum I, Adendum II, Adendum III,
Adendum IV, Adendum V kedua belah pihak
menyepakati tentang perubahan biaya pengoperasian,
pengamanan dan pemeliharaan atas ruas tersebut
untuk tahun 2012 dan 2013. Sedangkan berdasarkan
Adendum VI kedua belah pihak menyepakati tentang
penambahan jangka waktu perjanjian selama 3 tahun
dan berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 2014
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.

December 29, 2011, the agreement amended with


Amendment I, Amendment II, Amendment III,
Amendment IV, Amendment V, Amendment VI of
Agreement of the Operation, Safe Guarding and
Maintenance of JORR W2, S, El and E2+E3 Toll Road
section and Ulujami - Pondok Aren toll road section.
Based on the Amendment I, Amendment II, Amendment
III, Amendment IV, Amendment V, both of the parties
agreed the changes of cost of operation, safe guarding
and maintenance of these sections for 2012 and
2013.Thus, based on Amendment VI both parties
agreed to extend the agreement period for 3 (three)
years and commencing from January1, 2014 up to
December 31, 2016.

e. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan PT


Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)
Perusahaan mengadakan kerjasama dengan CMNP
dalam bentuk pengoperasian jalan tol secara terpadu
yang dimuat dalam Akta No.42, tanggal 4 Juni 1993
juncto Akta No.386, tanggal 31 Desember 1994. Dalam
Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum No.272A/KPTS/2996 dan Menteri Keuangan No.434/
KMK.016/2996, tanggal 20 Juni 1996 tentang
Pengoperasian Terpadu Jalan Tol Lingkar Dalam Kota
Jakarta (Tomang - Cawang Tanjung Priok - Ancol Timur
- Jembatan Tiga Pluit - Grogol Tomang) serta
Penetapan
Angka
Perbandingan
Pembagian
Pendapatan Tol dinyatakan bahwa jatan tol lingkar
dalam kota dijadikan sebagai satu kesatuan sistem
jaringan jalan tol dalam kota Jakarta yang
pengoperasiannya dilakukan secara terpadu dengan
bagi pendapatan tol masing-masing sebesar 25% untuk
perusahaan dan sebesar 75% untuk CMNP.

e. Toll Road Joint Operation with PT Citra Marga


Nusaphala Persada (CMNP)
The Company has entered into a joint operation
agreement with CMNP in the form of integrated toll road
operation as put forth in the Deed No.42 dated June 4,
1993 in conjunction with the Deed No.386 dated
December 31, 1994. Based on the Joint Decrees of the
Minister of Public Works of the Republic of Indonesia
No.272-A/KPTS/2996 and the Minister of Finance
No.434/KMK.016/2996 dated June 20, 1996 regarding
the integrated operation of the Jakarta Inner Ring Road
(Tomang-Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan
Tiga Pluit-Grogol Tomang) and determination of Toll
Revenue Sharing Ratio, the inner city ring road will be
operated as one toll road network system with toll road
revenue sharing of 25% for the Company and 75% for
CMNP.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan


Prasarana WIlayah No.JL.01.04-Mn/582, tanggal 7
Nopember 2002, ditetapkan persentase bagi hasil jalan
tol dalam kota Jakarta antara CMNP dan Perusahaan
sebagai berikut:

Based on the subsequent Decree of the Minister of


Housing and Regional Infrastructure No.JL.01.04Mn/582 dated November 7, 2002, the Jakarta Inner Ring
Road revenue sharing between CMNP and the
Company is set forth as follows:

Persentase Bagi Hasil/


Percentage of Revenue Sharing
CMNP
Perusahaan/
Company
Mulai Awal Konsesi s/d 9 Mei 2002
Mulai 10 Mei 2002 s/d 31 Desember 2002
Mulai 1 Januari 2003 s/d Akhir Masa
Konsensi (Tahun 2025)

d1/February 19, 2014

75%
65%

25%
35%

55%

45%

106

Beginning of Concession Period until May 9, 2002


From May 10, 2002 to December 31, 2002
From January 1, 2003 to the End of
Concession Period (Year 2025)

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

f. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan PT


Bintaro Serpong Damai (BSD)
Perusahaan telah mengadakan kerjasama kontrak
manajemen dengan BSD sebagai operator jalan tol
berdasarkan perjanjian kerjasama pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol Pondok Aren - Serpong
No.004/SPK-DIR/1998, tanggal 19 Mei 1998 yaitu
dimulai sejak tanggal pengoperasian sampai dengan
berakhirnya masa penyelenggaraan jalan tol Pondok
Aren-Serpong atau pada saat diakhirinya perjanjian ini
lebih awal. Berdasarkan Putusan Badan Arbitrase
Nasional Indonesia No.217/1/ARB-BANI/2006, tanggal
31 Agustus 2006, lingkup pengoperasian Perusahaan
sebagai berikut:

f. Toll Road Joint Operation with PT Bintaro Serpong


Damai (BSD)
The Company has entered into a joint operation
agreement with BSD as toll road operator for Pondok
Aren - Serpong section based on toll road operation and
maintenance agreement No.004/SPK-DIR/1998 dated
May 19, 1998 which started from the date of operation
until the expiration of the toll concession for Pondok
Aren-Serpong or at the time of the termination of the
agreement which ever is earlier. Based on the Decree of
the Indonesian Board of Arbitration No.217/1/ARBBANI/2006 dated August 31, 2006, the scope of
operations are as follows:

1. Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok


Aren Timur).
2. Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan
tol, serta pengamanan Aset, dengan catatan yang
dilakukan oleh Perusahaan adalah yang
menyangkut patroli seperti kendaraan rusak,
kecelakaan sesuai lingkup pekerjaan patroli.
Mengenai standar jumlah sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol yang
dikeluarkan Menteri Pekerjaan Umum.

1. Operation of Pondok Ranji toll gates (East Pondok


Aren).
2. Providing patrol and safety service for toll road users
and safeguarding toll road assets whereby the
Company is dealing with toll road users in the patrol
area including damaged vehicles and accidents on
toll roads on compliance with Standard of Minimum
Service for toll roads issued by the Minister of Public
Works.

g. Perjanjian Kerjasama Operasi


Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan
sejumlah investor dalam rangka pembangunan,
pembiayaan dan penyelengaraan jalan tol. Secara
umum pokok yang diatur dalam perjanjian kerjasama
operasi tanpa kuasa penyelenggaraan sebagai berikut:

g. Joint Operation Agreements


The Company has entered into joint operation
agreement with several investors for the construction,
financing and operation of toll roads. Generally, the key
provisions stipulated in such agreements are as follows :

(i) Investor membangun dan mendanai pembangunan


jalan tol sesuai dengan desain, spesifikasi dan
persyaratan yang telah ditetapkan.
(ii) Investor menyerahkan jalan tol tersebut yang telah
selesai dibangun kepada Perusahaan untuk dikelola
dan dioperasikan.
(iii) Perusahaan menanggung seluruh beban dan risiko
yang timbul sehubungan dengan pengelolaan dan
pengoperasian jalan tol.
(iv) Pembayaran kepada investor selama masa kerja
operasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:

(i) The investor builds and finances toll road projects


according to the design, specification and
requirements.
(ii) The investor hands over the completed toll road
projects to be managed and operated by the
Company.
(iii) The Company has responsibility to take any
expenses and risk arising from the management and
operations of the toll road.
(iv) Payments to the investors during the operations
period are arranged under one of the following:

1. Bagi hasil pendapatan tol; atau


2. Bagi hasil pendapatan tol dengan jaminan
pembayaran minimum; atau
3. Pembayaran secara angsuran dalam jumlah
tetap (angsuran pasti), selama masa kerjasama
operasi.

1. Toll revenue sharing; or


2. Toll revenue sharing with minimum guaranteed
payment; or
3. Fixed installments during the joint operations
period.

Rincian proyek kerjasama operasi tanpa kuasa


penyelenggaraan pada 31 Desember 2013 sebagai
berikut:

d1/February 19, 2014

Details of joint operations agreement without operating


rights as of December 31, 2013 are as follows:

107

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Investor

Proyek Kerjasama
Operasi/
Joint Operation
Project

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Bagian
Pendapatan
Tol/ Toll
Revenue
Sharing

Masa Kerjasama Operasi/


Joint Operation Period
Investors

Bagi Hasil Pendapatan Tol


Pelebaran Ruas Jalan
PT Bangun Tjipta Sarana

PT Adhika Prakarsatama
Simpang Susun
PT Surya Cipta Swadaya

Toll Revenue Sharing


Widening of Toll Road
Cikampek Cibitung

69%

Cawang Cibitung

41%

Jakarta - Tangerang

27%

Karawang Timur II

4 - 14%

20 Tahun, sejak 1989/


20 Years, since 1989
22 Tahun, sejak 1994/
22 Years, since 1994
17 Tahun 9 Bulan, sejak 1984/
17 Years 9 Months, since 1994
17 Tahun, sejak 1998/
17 Years, since 1998

PT Bangun Tjipta Sarana

PT Adhika Prakarsatarna
Toll Road Interchanges
PT Surya Cipta Swadaya

Perjanjian kerjasama operasi yang telah mengalami


perubahan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

The joint operations agreements that have been recently


amended are summarized below:

1. Perjanjian
Kerjasama
Operasi
dengan
PT Bangun Tjipta Sarana
PT Bangun Tjipta Sarana tidak dapat
menyelesaikan proyek pelebaran ruas Cawang Cibitung sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan
persentase penyelesaian pada saat terhentinya di
tahun 1998 sebesar 85,5%. Sementara itu,
Perusahaan telah mengoperasikan hasil pelebaran
jalan tol tersebut.

1. Joint Operation Agreement with PT Bangun Tjipta


Sarana
PT Bangun Tjipta Sarana was unable to complete the
widening project for the Cawang - Cibitung section
according to the agreed upon time schedule, Physical
progress completed by the investor up to 1998 was
85,5%. Meanwhile the Company operated the
widened toll road.

Pada tanggal 4 September 2002 dibuat Berita Acara


Kesepakatan Penerusan dan Revisi Bagi Hasil
Pelebaran Jalan Tol Jakarta - Cikampek Ruas
Cawang-Cibitung
No.032/BA-DIR/2002
yaitu
mengenai pengurangan masa konsesi selama
3 tahun dari 25 tahun menjadi 22 tahun.

On September 4, 2002, the Company and STS made


an Agreement for Continuation and Revision of
Revenue Sharing for Widening the Jakarta-Cikampek
Toll Road Cawang-Cibitung Section No.032/BADIR/2002 that reduced the concession period by
3 years from 25 years to 22 years.

2. Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Adhika


Prakarsatama
Berdasarkan perubahan kerjasama operasi
pembangunan pelebaran jalan tol Jakarta - Merak
No. 8, tanggal 28 Pebruari 2003, telah disepakati
pengurangan masa kerjasama operasi yang semula
18 tahun menjadi 17 tahun, 9 bulan.

2. Joint Operation Agreement with PT Adhika


Prakarsatama
Based on the amendment of the joint operation
agreement for the widening of the Jakarta - Merak toll
road No. 8, dated February 28, 2003, it has been
agreed to reduce of the joint operation period from 18
years to 17 years and 9 months.

3. Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Surya


Cipta Swadaya Tbk
PT Surya Cipta Swadaya melakukan pembangunan
Modifikasi Simpang Susun Karawang Timur Jalan
Tol Jakarta-Cikampek. Bagi Hasil dilakukan apabila
PT Surya Cipta Swadaya telah menyelesaikan
proyek tersebut dengan Perjanjian Kerjasama yang
dibuat tertuang dalam Akta Notaris No.50 Tanggal
13 Juli 1998 oleh Notaris Agus Madjid, SH dengan
Addendum I No.171 Tanggal 20 September 1998
dan Addendum ke II No. 1 Tanggal 01 Maret 1998.

3. Joint Operation Agreement with PT Surya Cipta


Swadaya Tbk
PT Surya Cipta Swadaya Tbk conducted modification
of construction on Karawang Timur Interchange of
Jakarta-Cikampek toll road. Based on Joint
Agreement No. 50 dated July 13, 1998 of Notary
Agus Madjid, SH, and its Amendment I and II each
No.171 dated September 20, 1998 and No. I dated
March 1, 1998, profit sharing will be made when PT
Surya Cipta Swadaya Tbk has completed the project.

d1/February 19, 2014

108

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
h. Restrukturisasi Utang JORR
Estimasi nilai liabilitas yang diambil alih sesuai dengan
Surat Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan
(KKSK) No.KEP-02/K.KKSK/02/2001, tanggal 5
Pebruari 2001 sebesar Rp 1.070.521.000.000 (Rupiah
penuh) dengan rincian sebagai berikut:

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
h. JORR Debt Restructuring
The estimated of liability to be taken over, according to
the Decree of the Committee for Financial Sector Policy
No.KEP-02/K.KKSK/02/2001, dated February 15, 2001
was Rp 1,070,521,000,000 (full Rupiah), with details as
follows:

Ruas Jalan Tol dan Investor/


JORR Sections and Investors

Estimasi
Kewajiban/
Estimated Liabilities

Surat Ketetapan Dasar Estimasi/


Letter of
Liability Estimation Basis

Pondok Pinang - Cikunir (Seksi/ Section S dan/ and El) - MNB

721,149,000

No. IJK/5/0257
tanggal 12 Januari 2001/
dated January 12, 2001

Cikunir - Tanjung Priok (Seksi/ Section E2, E3, N) - CBMP

243,415,000

No. SFN/031/2000
tanggal 11 Januari 2000/
dated January 11, 2000

Kebon Jeruk - Pondok Pinang (Seksi/ Section W2) - CMSP

105,957,000

No, 2000.1128/DIRCO - DPI


tanggal 1 Nopember 2000/
dated November 1, 2000

1,070,521,000

Total

Berdasarkan Akta No.42 dan 43 tanggal 19 Nopember


2003, dari Notaris Imas Fatimah, SH, dicapai
kesepakatan antara Perusahaan, PT Perusahaan
Pengelola Aset (Persero) (PPA d/h BPPN) dan para
kreditur JORR berkenaan dengan penyelesaian utang
yang terkait dengan proyek JORR sebagai berikut:

Based on the Deed No.42 and 43 dated November 19,


2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company has
reached agreements with PT Perusahaan Pengelola
Aset (Persero) (PPA, formerly the Indonesian Banking
Restructuring Agency, or IBRA) and other JORR
creditors regarding the final settlement of JORR debt
obligation as follows :

1. Utang kepada PPA (d/h BPPN) dan para kreditur


JORR lainnya senilai Rp 1.070.521.000.000
(Rupiah penuh) tidak jadi dikonversi menjadi ekuitas
di JLJ melainkan akan diselesaikan oleh
Perusahaan;

1. JORR debt obligations to PPA (formerly IBRA) and


other
JORR
creditors
amounting
to
Rp 1,070,521,000,000 (full Rupiah) will be settled by
the Company instead of being converted into equity
in JLJ;

2. Utang yang berhubungan dengan JORR Seksi non


S sebesar Rp 548.521.000.000 (Rupiah penuh)
diselesaikan dengan pembayaran tunai sebesar
Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dan sisanya
dengan penerbitan obligasi JORR I Tahun 2003
sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh)
kepada PPA (d/h BPPN) dan para kreditur JORR;
dan

2. Part of debt obligations associated with JORR


Section excluding Section S, amounting to
Rp 548,521,000,000 (full Rupiah), will be settled by
cash payment of Rp 274,260,500,000 (full Rupiah)
and the remaining balance of Rp 274,260,500,000
(full Rupiah) will be settled by the issuance of JORR
I Bond year 2003 series to PPA (formerly IBRA) and
the other JORR creditors; and

3. Sisa utang JORR sebesar Rp 522.000.000.000


(Rupiah penuh) yang berhubungan dengan Seksi S
(JORR S) akan diselesaikan Perusahaan setelah
terdapat pelaksanaan eksekusi atas Putusan
Mahkamah Agung.

3. The remaining JORR debt obligations associated


with Section (JORR S), amounting to Rp
522,000,000,000 (full Rupiah), will be settled by the
Company after the execution of the Supreme Court
Verdict validating the Company's concession rights
for Section S.

Memperhatikan Putusan Mahkamah Agung No. 720


K/Pid/2001, tanggal 11 Oktober 2001, Surat Perintah
Pelaksanaan Putusan dari Kejaksaan Negeri Jakarta
Pusat No.154/01.10/FU.1/10/2003 tanggal 14 Oktober
2003 dan Berita Acara Pelaksanaan Putusan

By reference to the Decree of the Supreme Court


No.720 K/Pid/2001 dated October 11, 2001, Instruction
Letter of Execution the Decree from District Attorney of
Central Jakarta No.154/01.10/FU.1/10/2003 dated
October 14, 2003 Minutes of Execution of the

d1/February 19, 2014

109

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Perampasan Barang Bukti, tanggal 7 April 2004,


Menteri Pekerjaan Umum dalam Surat Keputusan
No.276/KPTS/M/2005, tanggal 9 Juni 2005 tentang
Perubahan Wewenang Penyelenggaraan Jalan Tol
Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang - Jagorawi
(JORR S) kepada Perusahaan, telah memutuskan
antara lain:

Confiscation of Evidence dated April 7, 2004, and


Minister of Public Works on Decision Letter
No.276/KPTS/M/2005, dated June 9, 2005, regarding to
the change of authority of the operator of JORR Pondok
Pinang - Jagorawi Section (JORR Section "S") to the
Company, it has been decided as follows:

1. Mengubah wewenang penyelenggaraan Jalan Tol


Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang Jagorawi (JORR S) kepada PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. untuk melunasi kredit dari Kreditur
Sindikasi; dan
2. Dana sebesar Rp 50.431.647.999 (Rupiah penuh)
dalam Escrow Account yang tidak ada kaitan dan
relevansi yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan tegas dan jelas terhadap JORR S untuk
sementara tidak diperhitungkan dalam pembayaran
utang sampai adanya klarifikasi berdasarkan
penelitian lebih lanjut oleh Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan.
3. Setelah seluruh kredit dari Kreditur Sindikasi untuk
pembangunan JORR S dilunasi, Pemerintah akan
menentukan kemudian pengelolaan JORR S sesuai
dengan keputusan Mahkamah Agung RI.

1. To change the authority of the operator of JORR


Pondok Pinang - Jagorawi Section (JORR Section
"S") to the Company in order to settle the credits
from the syndicated loans; and

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan


Umum No. 276/KPTS/M/2005 dan Perjanjian
Penyelesaian Hutang (PPH) JORR S tanggal 29
Desember 2005, Perusahaan mencatat aset tetap hak
pengusahaan jalan tol dan kewajiban karena pemberian
hak pengusahaan jalan tol masing-masing sebesar
Rp 522.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan telah
melunasi
kewajiban
JORR
S
sebesar
Rp 522.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan
pembayaran tunai sebesar Rp 261.000.000.000
(Rupiah penuh) pada tanggal 3 Januari 2006 dan
sisanya diselesaikan melalui penerbitan obligasi JORR
II Tahun 2005 pada tanggal 5 Januari 2006.

Based on Decree of Minister of Public Works


No. 276/KPTS/M/2005 and the Debt Settlement
Agreement for JORR S dated December 29, 2005, the
Company registers its fixed assets of right to
development of toll roads and obligation from handing
over right to development of toll roads each in the
amount of Rp 522,000,000,000. The Company has
settled the JORR Section S debt obligations in the
amount of Rp 522,000,000,000 by paying in cash an
amount of Rp 261,000,000,000 on January 3, 2006 and
the remaining balance through the issuance of JORR II
Year 2005 bonds on January 5, 2006.

Di dalam surat dari BPJT No. 845/BPJT/KE/PW.10.01/


2009 tanggal 15 Oktober 2009 dan No. 993/BPJT/KU.
09.03/2009 tanggal 15 Desember 2009 disebutkan
bahwa wewenang penyelenggaraan jalan tol JORR S
diberikan kepada Perusahaan sampai dengan
tercapainya pelunasan Utang dari Kreditur Sindikasi.
Sehingga, perlu dilakukan penunjukan pihak
independen untuk melakukan analisa/kajian terhadap
pendapatan tol, beban serta arus kas JORR S dalam
kaitannya dengan proyeksi pelunasan utang tersebut.

In the letters from Indonesian Toll Road Authority


(ITRA) No. 845/BPJT/KE/PW.10.01/2009 dated October
15, 2009 and No. 993/BPJT/KU.09.03/2009 dated
December 15, 2009, it was stated that the authority of
developing JORR Toll Road S is handed over to
Company until debt obligations towards the Syndicated
Crediturs have been fully settled. As such, an
independent body must be selected to perform an
analysis/review of the toll revenues, liabilities, as well as
the cash flow of JORR S in relation to the projected
settlement of of such debt.

Perusahaan telah mengirimkan surat kepada BPJT


pada bulan September 2011, mengenai hasil
analisa/kajian pihak independen tersebut. Perusahaan
pada tanggal 23 Januari 2013 mendapatkan surat dari
Sekretaris Jenderal Pekerjaan Umum (PU) perihal
pemisahaan pendapatan tol JORR S dari pendapatan
JORR, dan Perusahaan telah melakukannya.

The Company has sent letters to BPJT in September


2011, the results of analysis / assessment independent
parties. On January 23, 2013, the Company to get a
letter from the Secretary-General of Public Works (PU)
with respect to separation of toll revenue from income
JORR S, and the Company has separated the revenue.

d1/February 19, 2014

2. The funds of Rp 50,431,647,999 (full Rupiah) in the


escrow account which were not related to and
relevant to the project accountability were
temporarily not included for debt repayment until
there is a clarification based on further investigation
by the Development and Finance Supervisory
Board.
3. After the syndicated loans for construction of JORR
S are fully repaid, the Government will decide the
authority upon JORR S in accordance to the Decree
of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

110

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Pada tanggal 20 Maret 2013 Perusahaan telah


menerima Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
No. 80.1/KPTS/M/2013 tanggal 25 Pebruari 2013
tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol
Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang Jagorawi
(JORR S), yang berisi antara lain:
1. Menugaskan Perusahaan untuk melaksanakan
pengoperasian sementara dan pemeliharaan Jalan
Tol JORR S sampai dengan ditetapkan Badan
Usaha Jalan Tol sebagai operator tetap.
2. Tugas Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol JORR
S meliputi sebagai berikut:
a. Pengoperasian dan pemeliharaan rutin Jalan
Tol JORR S termasuk penanganan darurat.
b. Pemeliharaan berkala dan rehabilitasi/
rekonstruksi kerusakan akibat bencana alam,
setelah mendapat persetujuan Menteri cq.
Kepala BPJT.
3. Pendapatan dan Pengoperasian Jalan Tol JORR S
setelah dikurangi biaya sebagaimana dimaksud
diktum kedua, dipisahkan dan dimasukkan
kedalam rekening khusus.
4. Melaporkan secara periodik setiap bulan
pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan
Jalan Tol JORR S termasuk status rekening
khusus kepada Menteri Pekerjaan Umum cq.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol.
5. Konsesi Jalan Tol JORR S akan ditetapkan oleh
Menteri Pekerjaan Umum secara proporsional
berdasarkan hasil audit dari auditor yang ditunjuk
bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk,
PT Hutama Karya (Persero) dan PT Marga
Nurindo Bhakti.
6. Dengan berlakunya Keputusan ini, maka
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
276/KPTS/M/2005 tentang Perubahan Wewenang
Penyelenggaraan Jalan Tol Lingkarluar Jakarta
Seksi Pondok Pinang Jagorawi (JORR S)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
7. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

On March 20, 2013 the Company received Decree


Letter from the Minister of Public Works No.
80.1/KPTS/M/2013 dated February 25, 2013, regarding
the temporary operation of Jakarta Outer Ring Road
Section Pondok Pinang - Jagorawi (JORR Section S),
which stipulated that:
1. Assigned the Company to temporarily operate and
maintain JORR Section S until BPJT legally decides
the legitimate operator.

Pada tanggal 26 Juni 2013 melalui surat


No. JL.01.03-Mn/417, Menteri Pekerjaan Umum
memerintahkan agar PT Hutama Karya (Persero),
PT Marga Nurindo Bhakti, dan PT Jasa Marga
(Persero)Tbk membuat kesepakatan bersama
untuk menunjuk auditor independen dalam rangka
mengaudit JORR S selambat-lambatnya 14 hari
setelah tanggal diterimanya surat dimaksud.
Apabila sampai dengan waktu yang ditetapkan
PT Hutama Karya, PT Marga Nurindo Bhakti, dan
PT Jasa Marga tidak menyerahkan kesepakatan
bersama terkait penunjukan auditor independen
dimaksud, maka Pemerintah akan menunjuk
auditor untuk mengaudit Pengusahaan Tol JORR
S.

On June 26, 2013 by letter No. Jl.01.03-Mn/417, the


Minister of Public Works has assigned PT Hutama Karya
(Persero), PT Marga Nurindo Bhakti and PT Jasa
Marga (Persero) Tbk to make a mutual agreement
regarding appointment of an independent auditor to
perform audit of JORR S at the latest 14 days after date
of receipt of the letter referred to. If until the specified
time PT Hutama Karya, PT Bhakti Marga Nurindo, and
PT Jasa Marga does not submit the relevant collective
agreement referred to the appointment of independent
auditors, the government would appoint an auditor to
audit the JORR S Toll Concession.

d1/February 19, 2014

2.

3.

4.

5.

6.

7.

111

Operation and maintenance of JORR Section S


includes among others are:
a. Regular operation and maintenance of JORR
Section S including emergency responses.
b. Periodic maintenance and rehabilitation/
reconstruction of damages due to natural
disasters, after obtaining approval from the
Head of BPJT.
Operation and toll revenue of JORR Section S,
after deducted by fees referred in the second point,
is separated and placed in a particular bank
account.
Periodic report is compulsory to be submitted
monthly to the Minister of Public Works cq. Head of
BPJT clarifying the operation and maintenance of
JORR Section S, including statement of balance of
particular bank accounts.
JORR Section S concession will be determined by
the Minister of Public Works proportionally based
on the results of the audit by the appointed
auditors after agreed by PT Jasa Marga (Persero)
Tbk, PT Hutama Karya (Persero) and PT Marga
Nurindo Bhakti.
As this Decree Letter is issued, the Decree of the
Minister of Public Works No: 276/KPTS/M/2005
regarding the change of authority of JORR Section
S operation is revoked and no longer valid.
This decree is valid started from the date of
enactment.

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Mengingat tidak tercapainya kesepakatan dalam


waktu 14 hari tersebut, maka Pemerintah
menunjuk BPK sebagai auditor untuk melakukan
audit terhadap JORR S.

Consider the disagreement within such 14 days, then


the Government appointed BPK as auditor to perform
audit of JORR S.

j. Perjanjian Pengoperasian Jalan Tol Jembatan


Surabaya - Madura (Suramadu)
Sesuai Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
No.KU.03.01-Mn/315, tanggal 29 Mei 2009, Perihal
Penetapan Lelang Pengoperasian Jalan Tol Surabaya Madura (Suramadu) ditetapkan untuk melaksanakan
Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan
Suramadu dengan masa Pengoperasian dan
Pemeliharaan adalah 18 bulan terhitung sejak tanggal
10 Juni 2009.

j. Agreement Toll Road Operation of Surabaya Madura (Suramadu) Bridge


Based on Decree of Minister of Public Works
No.KU.03.01-Mn/315, dated May 29, 2009, about The
Auction of Toll Road Operation of Surabaya - Madura
(Suramadu) Bridge for Operation and maintenance
Suramadu Bridge Toll Road during Operation and
Maintenance for 18 months since June 10, 2009.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan


Umum No.391/KPTS/M/2009, tanggal 4 Juni 2009,
tentang Penugasan Kepada Kepala Badan Pengatur
Jalan Tol untuk menandatangani Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol, maka Perusahaan telah
menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja No.
446/BPJT/SPMK/KE/2009 dengan Badan Pengatur
Jalan Tol atas nama Menteri Pekerjaan Umum.

Based on Decree of Minister of Public Works No.


391/KPTS/M/2009, dated June 4, 2009, about The
Assignment for Head of To// Road Coordination to sign
the concession toll road, the company signed Instruction
Letter Work Beginning No.446/BPJT/SPMK/KE/2009
with Toll Road Coordination Board in the name of
Minister of Public Works.

Sesuai surat Menteri Pekerjaan Umum No. KU.03.01Mn/339 tanggal 18 Juni 2012, Perihal Penetapan
Pemenang
Pelelangan
Pengoperasian
dan
Pemeliharaan Jalan Tol Suramadu ditetapkan untuk
melaksanakan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan
Tol Jembatan Suramadu dengan jadwal pelaksanaan
selama 6 (enam) tahun (2012-2017) dengan biaya
pelaksanaan sebesar Rp 324.922.103.034 (Rupiah
Penuh) termasuk PPN 10%, dan diwajibkan untuk
menandatangani Perjanjian Pengoperasian dan
Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu dalam
waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Penetapan.
Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum
mendapatkan
Perjanjian
Pengoperasian
dan
Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu.

Based on Decree of Minister of Public Works No.


KU.03.01-Mn/339, dated June 18, 2013, about The
Auction Winner Determination of Suramadu Toll Road
Operation and Maintenance assigning Company to
perform Suramadu Toll Road operation and
maintenance with the implementation schedule for six
years (2012-2017) and its cost amounted to Rp
324,922,103,034 (full Rupiah) including VAT 10%, it
required Company to sign letter of agreement of
SuramaduToll Road operation and maintenance within
one month from the date of the determination letter. Until
December 31, 2013, Company hasnt received the letter
of agreement of Suramadu Toll Road operation and
maintenance.

Sehubungan dengan belum ditandatanganinya surat


Perjanjian Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol
Jembatan Suramadu, pada tanggal 16 Oktober 2012
Perusahaan dan Badan Pengembangan Wilayah
Suramadu telah menandatangani Nota Kesepahaman
tentang pengusahaan jalan tol Suramadu yang berlaku
sampai dengan 16 Oktober 2013.

Related to the agreeement hasnt been signed, on


October 16, 2012, Company and Development Agency
of Suramadu has been signing an Memorandum Of
Understanding regarding Toll Road Suramadu
concession which is valid until October 16, 2013.

k. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)


PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) didirikan
berdasarkan Akta No.94, tanggal 20 Desember 1996
dari Notaris Mudofir Hadi, SH. Penyertaan pada KKDM
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
proyek jalan tol Bekasi Timur - Cawang - Kampung
Melayu yang meliputi pembangunan, pengoperasian
dan pemeliharaan jalan tol. Perusahaan memiliki

k. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)


PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) was
established based on the Deed No.94, dated December
20, 1996 of Notary Mudofir Hadi, SH. The investment in
KKDM relates to the operation of the Bekasi Timur Cawang - Kampung Melayu toll road project including
the construction, operation, maintenance of the toll road.
The Company owns 7,650,000 shares with a par value

d1/February 19, 2014

112

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

7.650.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000


(Rupiah penuh) per saham atau setara dengan
Rp 7.650.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan
10% kepemilikan Perusahaan. Sampai dengan tanggal
laporan ini, Perusahaan belum melakukan penyetoran
saham tersebut.

of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to


Rp 7,650,000,000 (full Rupiah), representing 10%
ownership of KKDM. Up to the date of this report, the
subscriptions of shares have not been paid by the
Company.

Pada tanggal 29 Desember 2006, melalui Surat


Perusahaan No.AA.KU05.2002 kepada Menteri BUMN,
Perusahaan mengajukan permohonan persetujuan
pelepasan penyertaan saham Perusahaan di KKDM
dan Perusahaan telah memperoleh persetujuan
pelepasan saham KKDM dari Menteri BUMN melalui
Surat No.S-175/MBU/2007, tanggal 29 Maret 2007.
Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum
melakukan pelepasan saham tersebut.

On December 29, 2006, through Letter of the Company


No.AA.KU05.2002 to the Minister of State-Owned
Enterprises the Company requested approval for
disposal of the Company's investment in KKDM and the
Company obtained approval for the share disposal from
the Minister of State Owned Enterprises through Letter
No.S-175/MBU/2007 dated March 29, 2007. Until the
date of this report, the Company has not yet disposed
the shares.

46. Kontinjensi

46. Contingencies

a. Kewajiban Karena Pengakhiran Perjanjian Kuasa


Penyelenggaraan
Perusahaan melakukan kerjasama operasi dengan
PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) untuk
pembangunan Jalan Tol Cikampek - Padalarang pada
tahun 1994, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian
Kuasa Penyelenggaraan (PKP) No.297 tanggal
21 Desember 1994. Namun demikian, pada 18 Juli
2001 Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah
(Menkimpraswil) dengan Surat Keputusan No.417
mencabut keputusan pemberian izin Kerjasama
Penyelenggaraan Jalan Tol antara Perusahaan dengan
CGMN. Pada 25 Juli 2001, Perusahaan mengakhiri
PKP dengan CGMN.

a. Obligation Due Termination of Concession


Agreement
The Company entered into a joint operation in 1994 with
PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) for
construction of the Cikampek - Padalarang Toll Road as
set forth in the Concession Agreement No.297 dated
December 21, 1994. However, on July 18, 2001, the
Minister of Housing and Regional Infrastructure with the
Letter No.417 revoked the decision granting permission
of Toll Road Joint Operation license between the
Company and CGMN. For that reason, on July 25, 2001,
the Company terminated the Concession Agreement
with CGMN.

Perjanjian Kuasa Penyelengaraan (PKP) No.297


tanggal 21 Desember 1994 menyebutkan bahwa bila
terjadi pengakhiran masa penyelenggaraan jalan tol
lebih awal sebelum masa konsesi berakhir, maka
Perusahaan berkewajiban untuk mengambil-alih seluruh
utang dan harus memenuhi hak Penanam Modal
(CGMN). Dalam pasal 14.1 PKP disebutkan bahwa
Perusahaan harus membayar sejumlah uang atas nilai
buku jalan tol setelah dikurangi nilai kewajiban yang
harus diambilalih Perusahaan.

The Concession Agreement No.297 dated December 21,


1994 states that if there is termination of concession
agreement before the concession period is due, the
Company has an obligation to take over the overall
liabilities and should fulfill the rights of shareholders
(CGMN). Article 14.1 of the Concession Agreement
states that the Company should pay some amount over
the book value of the toll road after deducting amount of
liabilities taken over by the Company.

Perusahaan telah melakukan estimasi kewajiban dan


nilai aset akibat pengakhiran PKP dengan CGMN
sebesar Rp 202.454.407.000 yang merupakan nilai
buku yang telah diaudit atas aset dalam penyelesaian
pada tanggal 31 Desember 1999. Perusahaan masih
terus mengupayakan penyelesaian penetapan secara
definitif atas jumlah liabilitas.

The Company has recorded that the estimation of


liabilities and assets value as a result of termination of
PKP with CGMN is in the amount of Rp
202,454,407,000, which constitutes the book value that
has been audited on the settlement assets on
December 31, 1999. The Company is still on the
process on determining the definitive value of liabilities.

Perusahaan telah membentuk tim untuk mengkaji


penyelesaian permasalahan akibat pengakhiran PKP
Jalan Tol Cikampek - Padalarang antara Perusahaan
dan CGMN.

The Company has formed a team to analyze the dispute


settlement that has arisen from the termination of the
Cikampek-Padalarang Toll Road PKP between the
Company and CGMN.

d1/February 19, 2014

113

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

b. Tuntutan Ganti Rugi Kepada PT Lapindo Brantas


dan Penutupan Sebagian Jalan Tol SurabayaGempol Seksi Porong-Gempol

b. Claim of Compensation Against PT Lapindo


Brantas and Closing of Part of the Surabaya Gempol Toll Road Section Porong - Gempol

Sebagai dampak dari bencana luapan Lumpur


PT Lapindo Brantas yang mengakibatkan kerusakan
pada sebagian jalan tol Surabaya - Gempol,
Perusahaan telah mengirimkan beberapa surat
permintaan ganti rugi dan somasi di tahun 2006 atas
kehilangan pendapatan tol dan pengeluaran berbagai
biaya kepada PT Lapindo Brantas. Klaim kerusakan
jalan tol tersebut akan meningkat menjadi klaim biaya
relokasi ruas jalan tol Porong - Gempol, yang akan
diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Surabaya - Gempol dan
kebijakan Pemerintah dalam penyelesaian dampak
semburan Lumpur di Sidoarjo, sesuai dengan
Keputusan
Menteri
Pekerjaan
Umum
No.394/KPTS/M/2006, tanggal 30 Nopember 2006
tentang penutupan sebagian Jalan Tol Surabaya Gempol.

As a consequence of the mud flood disaster of


PT Lapindo Brantas that has damaged part of the
Surabaya - Gempol toll road, in 2006 the Company has
submitted several claims of compensation to PT Lapindo
Brantas covering loss of toll revenues and expenditures.
The claim for damage to the toll roads is expected to
increase and later include a claim for cost to relocated
the Porong - Gempol Section toll road, and will be
settled in connection with the stipulation on the
Concession Agreement of the Surabaya - Gempol toll
road and the Government policy in settlement of the
effects of the mud flood disaster at Sidoarjo in
accordance with the Decree of the Minister of Public
Works No.394/KPTS/M/2006 dated November 30, 2006
regarding the Closure of Part of the Surabaya -Gempol
Toll Road.

Berdasarkan Keputusan Presiden No.13 Tahun 2006,


tanggal 3 September 2006 mengenai Tim Nasional
Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo, semua
biaya yang timbul sebagai akibat relokasi
pembangunan jalan tol dimaksud selain biaya
rehabilitasi kerusakan sarana menjadi tanggung jawab
PT Lapindo Brantas. Selain itu, Surat Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum No.394/KPTS/M/2006,
tanggal 30 Nopember 2006, mengenai Penutupan
sebagian Jalan Tol Surabaya -Gempol seksi Porong
Gempol, menyatakan antara lain sebagai berikut:

Based on the Decree of President No.13 Year 2006


dated September 3, 2006 regarding the National Team
for Mud Floods Disaster at Sidoarjo, all expenditures
incurred due to the relocation of toll road development
except for rehabilitation expenses for damaged facilites
will become the responsibility of PT Lapindo Brantas. In
addition, the Decree of Minister of Public Works
No.394/KPTS/M/2006 dated November 30, 2006 related
to the Closure of Part of the Surabaya - Gempol Toll
Road Porong - Gempol Section Provides:

1. Menutup

1. To close and stop the

2. Segala hal yang timbul pada pengusahaan jalan tol

2. Those all matter which impact on the operation of

Surabaya - Gempol sebagai akibat dari penutupan


seksi Porong - Gempol akan diselesaikan sesuai
dengan ketentuan dalam PPJT Surabaya - Gempol
dan kebijakan Pemerintah dalam penyelesaian
dampak semburan lumpur di Sidoarjo.

the Surabaya - Gempol toll road as a result of the


closure of the Porong Gempol Section will be
handled according to the regulation of Surabaya Gempol Toll Road Concession Agreement and the
Government policy for settlement of the effect of the
mud flood disaster at Sidoarjo.

Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum No.JL.


0103-Mn/131, tanggal 30 Maret 2007, dalam rangka
relokasi jalan tol seksi Porong - Gempol, kebutuhan
tanah untuk relokasi infrastruktur akan disediakan oleh
Pemerintah dan pelaksana konstruksi.

Based on the Minister of Public Works Letter


No.JL.0103-Mn/131, dated March 30, 2007, in order to
relocated the Porong - Gempol toll road section, the land
requirements for relocation of the infrastructure will be
provided by the Government and contractors.

Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik


Negara No.S-196/MBU/2007, tanggal 4 April 2007
kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri
Keuangan, sehubungan dengan kerugian atas
hilangnya sebagian aset jalan tol seksi Porong Gempol, maka sejalan dengan Undang-undang Jalan

Based on the Minister of State-Owned Enterprises Letter


No.S-196/MBU/2007 dated April 4, 2007 regarding the
loss of part of Porong - Gempol toll road assets and
according to the Road Law No.38 of 2004 and the State
Finance Law No.17 of 2003, the claim for losses should
be submitted by the Government through the

dan tidak mengoperasikan kembali


sebagian jalan tol Surabaya - Gempol Seksi Porong
-Gempol; dan

d1/February 19, 2014

operation a part of the


Surabaya - Gempol toll road Porong Gempol
Section; and

114

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

No.38 Tahun 2004 dan Undang-undang Keuangan


Negara No.17 Tahun 2003, klaim atas kerugian
dimaksud seyogyanya dilakukan oleh Pemerintah
melalui Departemen Pekerjaan Umum kepada
PT Lapindo Brantas.

Departement of Public Works to PT Lapindo Brantas.

Pada tanggal 17 Juli 2007, melalui Surat Perusahaan


No. AA.TN.02.1153, Perusahaan mengajukan tuntutan
ganti rugi akibat genangan lumpur pada ruas jalan tol
seksi Porong - Gempol kepada PT Lapindo Brantas.
Klaim atas kerugian kehilangan pendapatan tol dan
biaya tambahan lainnya akibat genangan lumpur pada
ruas Porong - Gempol sampai dengan bulan Mei 2007
adalah sebesar Rp 24.724.788.651 (Rupiah penuh) dan
klaim
atas
kerusakan
jalan
tol
sebesar
Rp 16.334.396.000 (Rupiah penuh).

On July 17, 2007, through the Company's Letter


No.AA.TN.02.1153, the Company claim compensation
caused by mud floods in Porong Gempol Section to
PT Lapindo Brantas. The claim for loss of toll revenue
and addition expenditures arising from mud in Porong Gempol
Section
until
May
amounts
to
Rp 24,724,788,651 (full Rupiah) and the claim for
damage to the toll road amountd to Rp 16,334,396,000
(full Rupiah).

Dalam Surat Perusahaan No.AA.KU.02.1268, tanggal


7 Agustus 2007 kepada Menteri Pekerjaan Umum,
Perusahaan menyampaikan antara lain mengenai
kesediaan Perusahaan untuk membiayai pembangunan
relokasi ruas jalan tol Porong - Gempol dengan
memperhitungkan pengembalian investasi dari tarif
baru (termasuk pengembalian akibat tidak berfungsinya
ruas jalan tol Porong-Gempol).

Based on the Company's Letter No.AA.KU.02.1268,


dated August 7, 2007 to the Minister of Public Works,
the Company delivered such of readiness to finance
development for relocation Porong - Gempol toll road by
estimate the reversion of investment from new tariff
(included reversion caused by un-function Porong Gempol toll road section).

Surat Ketua Dewan Pengarah Badan Penanggulangan


Lumpur Sidoarjo/ Menteri Pekerjaan Umum No.20/DPBPLS/2007, tanggal 24 September 2007 kepada
Menteri Negara BUMN, menyebutkan antara lain
mengenai usulan pelaksanaan konstruksi jalan tol
Porong-Gempol dapat dilakukan oleh Perusahaan.

Letter of the Chairman of Direction Board of Mud


Prevention Agency Sidoarjo/ the Minister of Public
Works No.20/DP-BPLS/2007, dated September 24,
2007 to Minister of State-Owned Enterprises, Mentioned
such of proposal construction implementation of Porong
- Gempol toll road can be performed by the Company.

Pada tanggal 14 Januari 2008, melalui Surat


Perusahaan No.AA.TN.02.50 kepada Menteri Negara
BUMN, Perusahaan menyampaikan antara lain
mengenai jumlah klaim total kerugian sampai dengan
bulan Mei 2007 sebesar Rp 24.724.788.651 (Rupiah
penuh), dan permohonan bantuan agar Pemerintah
memfasilitasi melalui Biro Hukum dan Humas
Kementerian
BUMN
dalam
menyelesaikan
permasalahan dengan PT Lapindo Brantas dengan
musyawarah mufakat, dan apabila musyawarah
mufakat tersebut tidak dapat ditempuh dapat
mempertimbangkan untuk melakukan upaya hukum di
Pengadilan.

On January 14, 2008, through the Company's Letter


No.AATN.02.50 to the Minister of State-Owned
Enterprises, the Company reported loss until May 2007
amounting to Rp 24,724,788,651 (full Rupiah), and
requesting assistance from the Government to facilitate
through Law Bureau and Public Relation of the Minister
of State-Owned Enterprises in solving the problem with
PT Lapindo Brantas by deliberation. Otherwise, the
Company will take the case to the court.

Pada tanggal 13 Mei 2009, melalui Surat Perusahaan


No.AA.TN.02.730 kepada Direktur Utama PT Lapindo
Brantas, Perusahaan kembali mengajukan tuntutan
ganti rugi akibat penutupan Ruas Jalan Tol Porong Gempol. Adapun klaim atas kehilangan pendapatan tol
dan kehilangan keuntungan atas bunga sampai dengan
periode Maret 2009, beserta biaya-biaya lainnya,
termasuk biaya pembongkaran Jembatan Tol Porong
adalah sebesar Rp 71.976.187.741 (Rupiah penuh).

On May 13, 2009 through Letter No.AA.TN.02.730 to the


President Director of PT Lapindo Brantas, the Company
claimed compensation due to closure of the PorongGempol Toll Road Section. The claim for loss of toll
revenue, loss of interest income and other expenses,
including demolishing cost of Porong Toll Bridge until
March 2009 totaling Rp 71,976,187,741 (full Rupiah).

d1/February 19, 2014

115

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Pada tanggal 17 September 2009, melalui surat


Perusahaan No.AA.TN.02.1286 kepada Direktur Utama
PT Lapindo Brantas, Perusahaan kembali mengajukan
tambahan kenaikan besaran rugi atas kehilangan
pendapatan tol sebesar Rp 76.942.149.750 (Rupiah
penuh), dan kehilangan keuntungan atas bunga sampai
dengan bulan Juni 2009 yakni sebesar
Rp 4.965.962.009 (Rupiah penuh).

On
September
17,
2009
through
Letter
No.AA.TN.02.1286 to the President Director of
PT Lapindo Brantas, the Company claimed additional
compensation for the loss of toll revenue amounting to
Rp 76,942,149,750 (full Rupiah), and the loss of interest
income until June 2009 amounting to Rp 4,965,962,009
(full Rupiah).

Pada tanggal 9 Pebruari 2010, Perusahaan


mengirimkan surat No.AA.PR.02.94 tentang Relokasi
Jalan Tol Ruas Porong-Gempol kepada BPJT yang
ditembuskan kepada Menteri Negara BUMN. Surat
tersebut dibuat dengan dasar bahwa Pemerintah
(Kementerian PU) mempunyai rencana untuk
melakukan relokasi terhadap jalan tol Ruas Porong Gempol yang terendam luapan lumpur Sidoarjo.

On February 9, 2010, the Company sent Letter


No.AA.PR.02.94 to BPJT, which copy forwarded to
Minister of State-Owned Enterprises. The letter was
made based on plan by government (Ministry of Public
Works) to relocate Porong - Gempol Toll Road affected
by the mudflow.

Sejak Mei 2011, Perusahaan telah melakukan aktivitas


pembangunan relokasi jalan tol ruas Porong-Gempol
per 31 Desember 2013 sebesar Rp 321.509.714.791
(Rupiah penuh).

Since May 2011, the Company completed a relocation


of Porong Gempol toll road amounting to
Rp 321,509,714,791 (full Rupiah) as of December 31,
2013.

c. Gugatan Ganti Rugi dari Pemilik Tanah untuk


Jalan Tol
Perusahaan masih menghadapi perkara litigasi/
gugatan dari beberapa orang yang mengklaim sebagai
pemilik tanah yang tanahnya digunakan untuk
pembangunan Ruas Jalan Tol JORR S, Jalan Tol
JORR E1, Jalan Tol Sediyatmo, Jalan Tol JORR W2 ,
Jalan Tol Pondok Aren-Ulujami, Jalan Tol Belmera
(Gerbang Tol Mabar dan Kantor Cabang Belmera).
Penanganan perkara litigasi tersebut masih dalam
proses peradilan di Pengadilan Negeri, Pengadilan
Tinggi dan kasasi di Mahkamah Agung.

c. Claims from Land Owners for Toll Road

d. Gugatan Perusahaan Terkait Perjanjian Kerjasama


Bagi hasil Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas
Cikampek-Cibitung kepada PT Bangun Tjipta
Sarana (BTS)
Perusahaan melakukan kerjasama bagi hasil jalan tol
Jakarta-Cikampek ruas Cikampek-Cibitung dengan
BTS yang dituangkan dalam Akta No . 109 tanggal 16
Oktober 1992 beserta perubahannya.

d. Lawsuit to PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)


Regarding Toll Revenue Sharing of JakartaCikampek Toll Road Section Cikampek-Cibitung

Saat ini Perusahaan sedang berperkara dengan BTS


terkait Akta No.109 tanggal 19 Oktober 1992 beserta
perubahannya. Perkara tersebut telah diputus ditingkat
Mahkamah Agung pada tanggal 24 Juli 2012 dengan
bunyi Menolak permohonan kasasi dari para pemohon,
1. PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2. PT Bangun Tjipta
Sarana. Salinan resmi pemberitahuan isi putusan
diterima oleh Perusahaan pada tanggal 24 April 2013.

The Company is currently facing a litigation with BTS


regarding to the Deed No. 109 dated October 19, 1992
along with its amendments. The case has been decided
on the level of the Supreme Court dated July 24, 2012
with the sound of "Rejecting an appeal of the applicant,
1. PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2. PT Bangun Cipta
Sarana ". A copy of the official notification of the decision
is received by the Company on 24 April 2013.

Atas putusan tersebut, pada tanggal 9 Oktober 2013,


Perusahaan mengajukan permohonan Peninjauan

Of that decision, in October 9, 2013, the Company filed a


request for reconsideration to The Central Jakarta District

d1/February 19, 2014

The Company is still facing a litigation from certain


persons who claimed to be the land owners whose land
were used for Toll Road Section JORR S, Toll Road
Section JORR E1, Toll Road Sediyatmo, Toll Road
Section JORR W2, Toll Road Pondok Aren-Ulujami, Toll
Road Belmera (Mabar Toll Gate and Belmera Branch
Office). These claims are still processed in the District
Courts, the High Courts and the Supreme Court.

The Company has entered into a toll revenue sharing


agreement with BTS for toll road Jakarta-Cikampek
section Cikampek-Cibitung which stipulated in the Deed
No. 109 dated October 16, 1992 along with its
amendments.

116

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Kembali (PK) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


dengan akta no: 20/SRT.PDT.PK/2013/PN.JKT.PST
Jo.Nomor:
200/PDT.G/2009/PN.JKT.PST.
Permohonan PK Perusahaan telah ditanggapi BTS
dengan kontra memori PK yang telah dikirimkan ke
Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat tanggal 16 Desember 2013.

Court by deed No: 20/SRT.PDT.PK/2013/PN.JKT.PST Jo


No: 200/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Bangun Tjipta
Sarana
has given respon by filling counter against the
reconsideration to Supreme Court through the Central
Jakarta District Court dated Desember 16, 2013.

e. Gugatan Perpanjangan Bagi Hasil Pendapatan Tol


untuk Pelebaran Kebon Jeruk-Tangerang dari
PT Tirtobumi Prakarsatama
Berdasarkan amandemen kerjasama bagi hasil
pembangunan pelebaran jalan tol Jakarta - Merak No. 8
tanggal 28 Pebruari 2003, Perusahaan dan PT Adhika
Prakarsatama telah menyepakati pengurangan masa
kerjasama bagi hasil yang semula 18 tahun menjadi
17 tahun, 9 bulan dan berakhir pada 29 Pebruari 2012.

e. Claim of Toll Revenue Sharing Against


PT Tirtobumi Prakarsatama for Widening Kebon
Jeruk Tangerang Highway
Based on the amendment regarding revenue sharing
agreement of Jakarta - Merak toll road extension No. 8
dated February 28, 2003, the Company and PT Adhika
Prakarsatama agreed to reduce the period of agreement
from 18 years to 17 years and 9 months ended on
February 29, 2012.

Pada tanggal 4 Januari 2011 dan 2 Pebruari 2011


PT Tirtobumi Prakarsatama (dahulu bernama PT
Adhika Prakarsatama) menyampaikan permohonan
kepada Perusahaan untuk melakukan pengkajian
perpanjangan masa kerjasama bagi hasil dan meminta
Perusahaan meneruskan hal tersebut kepada Menteri
Pekerjaan Umum. Alasan permohonan perpanjangan
adalah karena PT Tirtobumi Prakarsatama berpendapat
tidak ada kenaikan tarif tol dari tahun 1993 sampai
dengan 2005. Masa perpanjangan kerjasama bagi hasil
yang diajukan sekitar 24 tahun 2 bulan. Perusahaan
telah menjawab permohonan tersebut dengan surat No.
EC.HK.02.082 pada tanggal 9 Pebruari 2011 yang
intinya menyatakan bahwa Perusahaan sedang
mengkaji permohonan dimaksud.

On January 4, 2011 and February 2, 2011 PT Tirtobumi


Prakarsatama
(previously named as PT Adhika
Prakarsatama) submitted request to the Company to
review the extension periods of revenue sharing
agreement and urged the Company to forward the
proposal to the Minister of Public Works. The reason of
this proposal was due to PT Tirtobumi Prakarsatama
claimed that there has never been toll rates increase
which during the year 1993 to 2005. The extension
periods proposed by PT Tirtobumi Prakarsatama was
approximately 24 years 2 months. The Company
responded the request with the letter No. EC.HK.02.082
dated February 9, 2011 which mainly stated that the
Company is in the process of review the respective
request.

Pada tanggal 7 Juni 2011 PT Tirtobumi Prakarsatama


mengajukan gugatan di BANI (Badan Arbitrase
Nasional Indonesia) dengan tuntutan sebagai berikut:
1. Mengabulkan permohonan PT Tirtobumi
Prakarsatama untuk seluruhnya.
2. Menyatakan PT Jasa Marga tidak berhak dan/
atau berwenang untuk melakukan kajian dan/
atau mengambil pertimbangan apapun terkait
permohonan perpanjangan masa kerjasama bagi
hasil yang diajukan oleh PT Tirtobumi
Prakarsatama melalui PT Jasa Marga kepada
pihak yang berwenang.
3. Kelalaian PT Jasa Marga untuk meneruskan
permohonan perpanjangan masa kerjasama bagi
hasil kepada pihak yang berwenang dapat
menimbulkan kerugian bagi PT Tirtobumi
Prakarsatama.
4. Memerintahkan PT Jasa Marga untuk dengan
segera meneruskan permohonan PT Tirtobumi
Prakarsatama tersebut di atas kepada pihak yang
berwenang.
5. Menghukum PT Jasa Marga untuk mengganti
segala kerugian yang mungkin timbul sebagai

On June 7, 2011 PT Tirtobumi Prakarsatama sued the


Company in the National Arbitration Board (BANI) with
the following terms:
1. Accept the proposal for PT Tirtobumi Prakarsatama
entirely.
2. Declare that PT Jasa Marga has no right and/ or
authorized to conduct the review and/ or take any
considerations related to the proposal of extension
periods of revenue sharing agreement that proposed
by PT Tirtobumi Prakarsatama through PT Jasa
Marga to the Authorities.

d1/February 19, 2014

3. Omissions of PT Jasa Marga to forward the proposal


to the Authorities may create damage for
PT Tirtobumi Prakarsatama.
4. Instruct PT Jasa Marga to immediately forward the
proposal of PT Tirtobumi Prakarsatama to the
Authorities.
5. Punish PT Jasa Marga to replace any losses that
might arise as a result of that omissions and pay all
117

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

akibat kelalaian tersebut di atas serta membayar


seluruh biaya proses arbitrase ini, termasuk
mengganti biaya-biaya yang telah dan akan
dikeluarkan oleh PT Tirtobumi Prakarsatama.

any costs that arise from the arbitrase process,


including replace that costs that have been and will
be issued by PT Tirtobumi Prakarsatama.

BANI menerbitkan keputusan No. 406/VI/ARBBANI/2011 pada tanggal 5 Januari 2012 dengan
uraian sebagai berikut:

BANI issued the verdict No. 406/VI/ARB-BANI/2011 on


January 5, 2012 with the following terms:

1. Mengabulkan
permohonan PT Tirtobumi
Prakarsatama untuk sebagian.
2. Mewajibkan PT Jasa Marga untuk menyampaikan
dan mendiskusikan kajian mengenai perpanjangan
kerjasama bagi hasil kepada PT Tirtobumi
Prakarsatama dalam jangka waktu 30 hari sejak
tanggal Putusan.
3. Mewajibkan Perusahaan dalam Jangka waktu 40
hari sejak Putusan diterbitkan, untuk meneruskan
permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama disertai
hasil Kajian Perusahaan kepada Menteri
Pekerjaan Umum.
4. Menolak permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama
untuk selebihnya.
5. Menyatakan Putusan ini merupakan Putusan
dalam tingkat pertama dan terakhir serta mengikat
Para Pihak.
6. Memerintahkan kepada Sekretaris Majelis untuk
mendaftarkan salinan Putusan ini ke Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.

1. Consent the claim of PT Tirtobumi Prakarsatama


partially.
2. Obliged the Company to discuss the review with
PT Tirtobumi Prakarsatama within 30 days from the
date this decision pronounced.

BANI mendaftarkan keputusan No. 406/VI/ARBBANI/2011 tanggal 5 Januari 2012 pada tanggal 30
Januari 2012 Ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan
disampaikan kepada Para Pihak oleh BANI melalui
surat No. 12.209/II/BANI/ED tanggal 7 Pebruari 2012
dengan tambahan amar Putusan menjadi sebagai
berikut :
1. Mengabulkan
permohonan PT Tirtobumi
Prakarsatama untuk sebagian.
2. Mewajibkan PT Jasa Marga untuk menyampaikan
dan mendiskusikan kajian mengenai perpanjangan
kerjasama bagi hasil kepada PT Tirtobumi
Prakarsatama dalam jangka waktu 30 hari sejak
tanggal Putusan diucapkan.
3. Mewajibkan Perusahaan dalam Jangka waktu 40
hari sejak Putusan diucapkan, untuk meneruskan
permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama disertai
hasil Kajian Perusahaan kepada Menteri
Pekerjaan Umum
4. Menolak Permohonan PT Tirtobumi untuk
selebihnya.
5. Menyatakan Putusan ini merupakan Putusan
dalam tingkat pertama dan terakhir serta mengikat
Para Pihak.

BANI has registered the above Verdict No. 406/VI/ARBBANI/2011 on January 5, 2012 to Central Jakarta
District Court on January 30, 2012 and delivered to all
parties through letter No. 12.209/II/BANI/ED dated
February 7, 2012 with additional verdict as follows:

d1/February 19, 2014

3. Obliged the Company to forward the request of


PT Tirtobumi Prakarsatama along with the result of
the review to the Minister of Public Works within 40
days from the date this decision pronounced.
4. Rejected the rest of PT Tirtobumi Prakarsatamas
claims.
5. Declared the Verdict as the first decree and final and
bounded all parties.
6. Asked to the Secretary Council to register the
Verdict to Central Jakarta District Court.

1. Consent the claim of PT Tirtobumi Prakarsatama


partially.
2. Obliged the Company to submit and discuss the
review of extension of revenue sharing agreement
with PT Tirtobumi Prakarsatama within 30 days from
the date this decision pronounced.
3. Obliged the Company to forward the request of
PT Tirtobumi Prakarsatama along with the result of
the review to the Minister of Public Works within 40
days from the date this decision pronounced.
4. Rejected the rest of PT Tirtobumi Prakarsatamas
claims.
5. Declared the Verdict as the first decree and final and
bounded all parties.

118

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.

7.

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Mewajibkan Jasa Marga untuk mengembalikan


setengah
biaya
administrasi
sebesar
Rp 255.000.000 (Rupiah penuh) kepada PT
Tirtobumi Prakarsatama.
Memerintahkan kepada Sekretaris Majelis untuk
mendaftarkan salinan Putusan ini ke Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.

6. Oblige the Company to indemnify half of the


administration fee amounting to Rp 255,000,000
(full Rupiah) to PT Tirtobumi Prakarsatama.
7. Asked to the Secretary Council to register the
Verdict to Central Jakarta District Court.

Pada tanggal 27 Pebruari 2012 Perusahaan telah


melaksanakan keputusan BANI tersebut dengan
mengirimkan hasil kajian dan permohonan
perpanjangan kerjasama bagi hasil kepada Menteri
Pekerjaan Umum.

On February 27, 2012, the Company has conducted


BANI's Verdicts by forwarding the review and the
proposal of extension periods of revenue sharing
agreement to the Minister of Public Works.

Pada tanggal 15 Maret 2012, Perusahaan telah


membayarkan setengah dari biaya perkara sebesar
Rp 255.000.000 kepada PT Tirtobumi Prakarsatama.

On March 15, 2012, the Company has paid half of the


administration fee amounting to Rp 255,000,000 to
PT Tirtobumi Prakarsatama.

Terdapat perbedaan persepsi terhadap Putusan BANI:


PT Tirtobumi Prakarsatama berpendapat bahwa hasil
Putusan tersebut seharusnya dipenuhi setelah Putusan
diterbitkan, sedangkan Perusahaan meyakini bahwa
berdasarkan Hukum Arbitrase Pasal 59, seharusnya
Putusan BANI dilaksanakan setelah Putusan
didaftarkan ke Pengadilan Negeri.

There was different perception on BANIs verdicts:


PT Tirtobumi Prakarsatama believed that the verdicts
should be executed after the verdicts declared, whereas
the Company believed that based on Law of Arbitration
Article 59, the verdicts should be executed after they
were registered at District Court.

Berdasarkan perbedaan persepsi di atas, PT Tirtobumi


Prakarsatama menuntut Perusahaan di Pengadilan
Negeri Jakarta Timur dengan alasan Perusahaan
tidak melaksanakan putusan BANI. Perkara ini
telah
diputuskan
berdasarkan
Putusan
No. 64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM pada tanggal 10
Desember 2012 yang menyatakan bahwa Perusahaan
harus mengganti rugi kepada PT Tirtobumi
Prakarsatama sebesar Rp 1.247.576.000.000, atau
setara dengan perpanjangan waktu bagi hasil tol
selama 24 tahun 2 bulan.

Based on the different perception stated above,


PT Tirtobumi Prakarsatama sued the Company in
District Court of Jakarta Timur with the argument that
the Company did not fulfill the BANI's verdicts. The
claims had been declared based on the verdict
No. 64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM on December 10,
2012, stated that the Company had to indemnify PT
Tirtobumi Prakarsatama Rp 1,247,576,000,000, or
equivalent to the extension period of the toll roads for 24
years and 2 months.

Atas putusan ini Perusahaan banding ke Pengadilan


Tinggi DKI Jakarta, putusan banding telah dibacakan
pada tanggal 15 Juli 2013 dengan inti putusan
mengabulkan permohonan banding PT Jasa Marga
(Persero) Tbk dan Menteri Pekerjaan Umum. dan
membatalkan Putusan No. 64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM
pada tanggal 10 Desember 2012.

According to the Verdict, the Company had registered


the appeal statement to the Jakarta High Court on
December 17, 2012. In response to the Verdict, The
Company registered the appeal statement to the Jakarta
High Court, Appeal Verdict was read on July 15, 2013
which is stated to grant the appeal from PT Jasa Marga
(Persero) Tbk and the Minister of Public Works and to
cancel the verdict No. 64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM pada
dated December 10, 2012.

Perusahaan telah menyerahkan Memori Banding


kepada PengadilanTinggi DKI Jakarta melalui
Pengadilan Negeri jakarta Timur pada tanggal 22 Maret
2013.

The Company has rendered appeal memory to DKI


Jakarta High Court through the East Jakarta District
Court on March 22, 2013.

d1/February 19, 2014

119

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

47. Segmen Operasi

47. Operating Segments

Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam segmen


usaha yang terdiri dari beberapa cabang sebagai berikut
(dalam jutaan Rupiah):
Pusat/
Head Office

Jagorawi

The Company is managed and classified into bussines


segments which consist of branches as follow (in million
Rupiah):
31 Desember/ December 2013
Purbaleunyi
Jakarta
Camareng
Tangerang

Jakarta
Cikampek

Lainnya/
Others

Eliminasi/
Elimination

Konsolidasian/
Consolidated

Pendapatan/ Revenues
Total Pendapatan untuk Segmen Dilaporkan/
Segmented Revenues
Pendapatan Konstruksi/ Construction Revenues
Pendapatan Lainnya/ Others Income
Pendapatan Entitas/ Total Revenues

1.078.223
755.561
14.804
1.848.589

548.248
-12.918
561.167

976.573
-17.044
993.617

1.017.384
-12.083
1.029.467

408.011
-8.026
416.038

1.109.957
-32.707
1.142.663

687.535
3.204.978
632.361
4.524.873

--(221.747)
(221.747)

5.825.932
3.960.539
508.197
10.294.668

(1.682.831)
184.808
(744.033)
(156.328)

(318.995)
140
-(1.760)

(702.594)
258
-381

(318.065)
97
-(4.975)

(212.903)
113
-(171)

(372.585)
245
(65)
1.528

(4.421.798)
42.410
(200.121)
109.790

221.747
----

(7.808.024)
228.071
(944.219)
(51.537)

(4.303)

--

--

--

--

--

--

--

(4.303)

(554.097)
(455.387)

240.551
--

291.662
--

706.524
--

203.076
--

771.786
--

55.153
(21.448)

---

1.714.656
(476.835)
1.237.821

Aset Segmen Dilaporkan/ Segment Assets

2.024.060

2.208.130

2.607.762

3.648.177

1.475.152

6.121.268

15.964.365

(5.682.569)

28.366.345

Liabilitas Segmen Dilaporkan/ Segment Liabilities

8.654.282

48.228

186.867

105.370

53.003

202.189

8.306.176

(56.751)

17.499.365

Laba Rugi/ Profit and Loss


Beban Usaha/ Operating Expenses
Pendapatan Bunga/ Interest Income
Biaya Keuangan/ Finance Charges
Pendapatan (Beban) Lain/ Others Income (Expenses)
Bagian Laba-Rugi atas Entitas Asosiasi/
Net Equity on Associates
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan/
Earning Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan/ Income Tax
Laba Tahun Berjalan/ Income for the Year

Pusat/
Head Office

Jagorawi

31 Desember/ December 2012


Purbaleunyi
Jakarta
Camareng
Tangerang

Jakarta
Cikampek

Lainnya/
Others

Eliminasi/
Elimination

Konsolidasian/
Consolidated

Pendapatan/ Revenues
Total Pendapatan untuk Segmen Dilaporkan/
Total Segmented Revenues
Pendapatan Konstruksi/ Contruction Revenues
Pendapatan Lainnya/ Others Income
Pendapatan Entitas/ Total Revenues

1.215.747
14.581
8.216
1.238.544

508.088
30.181
11.354
549.623

896.245
45.979
12.704
954.927

924.853
22.503
15.977
963.334

379.581
35.018
4.019
418.618

1.063.570
47.325
27.136
1.138.031

593.668
3.149.412
224.192
3.967.272

--(160.130)
(160.130)

5.581.753
3.344.998
143.468
9.070.219

(840.312)
161.916
(740.601)
34.950

(322.951)
72
-1.382

(682.865)
153
-(5.891)

(293.368)
42
-908

(236.752)
49
-2.218

(353.490)
123
(895)
451

(3.865.850)
37.475
(174.650)
187.041

160.130
--(88.078)

(6.435.460)
199.829
(916.146)
132.981

(3.833)

--

--

--

--

--

7.667

--

3.833

(149.337)
(504.629)

228.126
--

266.323
--

670.916
--

184.132
--

784.220
--

158.955
2.040.441

(88.078)
--

2.055.256
(519.445)
1.535.812

Aset Segmen Dilaporkan/ Segment Assets

3.878.467

1.999.565

2.339.251

2.953.275

1.289.914

5.229.212

9.168.114

(2.104.248)

24.753.551

Liabilitas Segmen Dilaporkan/ Segment Liabilities

8.895.638

80.700

210.104

74.201

61.427

80.011

5.594.203

(30.519)

14.965.766

Laba Rugi/ Profit and Loss


Beban Usaha/ Operating Expenses
Pendapatan Bunga/ Interest Income
Biaya Keuangan/ Finance Charges
Pendapatan (Beban) Lain/ Others Income (Expenses)
Bagian Laba-Rugi atas Entitas Asosiasi/
Net Equity on Associates
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan/
Earning Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan/ Income Tax
Laba Tahun Berjalan/ Income for the Year

48. Laba Per Saham


Pada tanggal 1 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui Surat No. S5526/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum perdana
saham sebanyak 2.040.000.000 saham atas nama seri B
dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham
(lihat Catatan 1.e dan 28). Perusahaan telah melakukan
pembelian kembali atas saham yang beredar (Treasury
Stocks) pada tahun 2008 sebanyak 8.758.000 lembar
saham periode (4 Oktober 2008 - 6 Nopember 2008) dan
sampai tahun 2009 perusahaan telah menarik kembali
saham yang beredar sebanyak 24.523.500 lembar saham.
d1/February 19, 2014

48. Earnings Per Share


On November 1, 2007, the Company obtained effective
statement from Bapepam-LK through Letter No. S5526/BL/2007 for initial public offering as much as
2,040,000,000 shares of series B shares with a par value of
Rp 500 (full Rupiah) per share (see Note 1.e and 28). The
Company has made repurchase of shares outstanding
(Treasury Stocks) in the year 2008 as many as 8.758 million
shares period (October 4, 2008 - November 6, 2008) and up
in 2009 the Company has pulled back shares as many as
24,523,500 shares outstanding. This resulted in the weighted
average number of shares turn out to be as much as
120

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Hal ini mengakibatkan jumlah rata-rata tertimbang saham


yang beredar berubah menjadi sebanyak 6.775.840.609
lembar. Perusahaan menjual kembali seluruh saham
treasuri, sehingga pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar kembali menjadi
6.800.000.000 lembar.

6,775,840,609 outstanding shares. In 2012, the Company


has sold back all of the treasury shares,thereafter as of
December 31, 2013, the weighted average number of shares
become as much as 6,800,000,000 shares.

Laba bersih per saham dihitung dari laba tahun berjalan


yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham, dengan
rincian sebagai berikut:

Earnings per share is calculated from profit of the current


year attributable to owners of the parent divided by the
weighted average of outstanding shares, with details as
follows:

2013
Rp
Laba Bersih (Rupiah penuh)
Rata-rata Tertimbang
Saham Beredar (lembar)
Laba Bersih Per Saham (Rupiah penuh)

2012
Rp

1,336,316,734,569 1,602,090,230,262
6,800,000,000

6,790,965,684

Net Income (full Rupiah)


Weighted Average of
Outstanding Shares

196.52

235.91

Earnings per Share (full Rupiah)

49. Kebijakan Manajemen Risiko

49. Risks Management Policy

Bisnis Grup mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan


sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional.
Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan dan
Entitas Anak adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko
kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola sistem
manajemen resiko.

Business of the Group include risk - taking activities with


certain target by professional management. The main
function of the risk management of the Company and its
Subsidiaries is to identify all key risks, to measure these
risks and manage risk positions.

Grup mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan


kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh
faktor internal maupun faktor eksternal yang berpotensi
negatif terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.

The Group define financial risk as the possibility of loss or


lost profit, caused by internal factors as well as external
factors that potentially negative impact on achievement of
Company goals.

Tujuan Grup dalam mengelola risiko keuangan adalah


untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko
dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi potensi
efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.

The purpose of the Group in managing financial risks is to


achieve an appropriate balance between risk and returns
and minimize potential adverse effects of the financial
performance of the Company.

Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko


kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar
mata uang asing dan risiko perubahan kebijakan
pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik. Perhatian
atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara
signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan
volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.

The main financial risks facing by the Group are credit risk,
interest rate risk, liquidity risk, foreign currency exchange
rates and the risk of changes in government policy, socio economic and political conditions. Attention to this risk
management has increased significantly by considering
changes and financial market volatility in Indonesia and
internationally.

a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas
instrumen keuangan akan gagal memenuhi
kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami
kerugian keuangan.

a. Credit Risk
Credit risk is the risk that one party of a financial
instrument will fail to meet its obligations and cause the
other party suffered financial losses.

Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai


potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas

The Company's financial instruments that have the


potential for credit risk consist of cash and cash

d1/February 19, 2014

121

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

di bank, piutang lain dan investasi tertentu. Jumlah


eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai
tercatat atas akun-akun tersebut.

equivalents in bank, other receivables and certain


investments. Total maximum credit risk exposure equal
to the carrying value of these accounts.

31 Desember/ December 2013


0 - 1 Tahun/
> 1 Tahun/
Nilai Tercatat/
Year
Years
Carrying Amount
Rp
Rp
Rp
Piutang Lain-lain
Lancar - Bersih
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga

Other Receivables
Current - Net
Related Parties
Third Parties

10,999,014
166,198,897

---

10,999,014
166,198,897

177,197,911

--

177,197,911

Total

Tidak Lancar - Bersih


Pihak Berelasi
Pihak Ketiga

---

3,246,262
16,504,404

3,246,262
16,504,404

Non Current - Net


Related Parties
Third Parties

Total

--

19,750,666

19,750,666

Total

Total

b. Risiko Mata Uang


Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen
keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata
uang asing.

b. Currency Risk
Currency risk is the risk of fluctuations in the value of
financial instruments due to changes in foreign currency
exchange rates.

Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya


operasi dari Perusahaan, dilakukan dalam mata uang
Rupiah, oleh karena itu Perusahaan tidak memiliki
eksposur yang signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar
mata uang asing.

Revenue, funding and most of the operating costs of the


Company, made in the Rupiah currency, and therefore
the Company do not have significant exposure to
fluctuations in foreign currency exchange rates.

c. Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perusahaan
akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh
dana untuk memenuhi komitmennya terkail dengan
instrumen keuangan.

c. Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk in which the Company will
experience difficulties in acquiring funds to meet
commitments associated with financial instruments.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan


mempertahankan kas dan secara kas yang mencukupi
untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi
komitmen Perusahaan untuk operasi normal
Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan
pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus
menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset
dan kewajiban keuangan.

The Company manages liquidity risk by maintaining


cash and cash equivalents are sufficient to enable the
Company to meet its commitment to the normal
operation of the Company. In addition, the Company
also controls the cash flow projections and actual and
continuous monitoring maturity date of financial assets
and liabilities.

d. Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen
keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar,
terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkan
oleh faktor - faktor spesifik dari instrumen individual
atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi
seluruh instrument yang diperdagangkan di pasar.

d. Price Risk
Price risk is the risk of fluctuations in the value of
financial instruments as a result of changes in market
prices, regardless of whether the change was caused by
factors - specific factors of the individual instruments or
the issuer or factors affecting all instruments traded in
the market.

Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena


investasi Perusahaan atas aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.

The company has a price risk primarily because the


Company's investment of financial assets classified as
available for sale. The Company manages the price risk

d1/February 19, 2014

122

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan


pengawasan internal oleh manajemen secara
berkelanjutan.

by performing internal control by management in a


sustainable manner.

e. Risiko Suku Bunga


Risiko bunga atas arus kas adalah risiko dimana arus
kas masa datang suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

e. Interest Rate Risk


Interest on the cash flow risk is the risk that future cash
flows of a financial instrument will fluctuate due to
changes in market interest rates.

Eksposure terhadap suku bunga Perusahaan dinilai


rendah apabila ditinjau dari sisi Laporan Posisi
Keuangan, namun Perusahaan terus memonitor hal ini
untuk meminimalkan dampak negatif terhadap
perusahaan. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat
suku bunga variabel mengekspos perusahaan terhadap
arus kas dari risiko tingkat suku bunga.

Company's exposure to interest rate is considered low


when viewed from the side of the balance sheet, but
continue to monitor these companies to minimize the
negative impact on the company. Borrowings issued at
variable interest rates expose the company to cash
flows from interest rate risk.

f. Nilai Wajar
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi
untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk
keperluan pengungkapan. Aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan yang diukur dan diakui pada nilai wajar
adalah piutang dan utang derivatif.

f. Fair Value
The fair value of financial assets and financial liabilities
must be estimated for recognition and measurement or
for disclosure purposes. The Companys financial assets
and liabilities that are measured and recognised at fair
value are derivative receivables and payables.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang


diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan
kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai
pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset
keuangan adalah harga penawaran (bid price),
sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan
harga jual (ask price).

The fair value of financial instruments traded in active


markets is based on quoted market prices at the
reporting date. The quoted market price used for
financial assets held by the Company is the current bid
price, while financial liabilities use ask price.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak


diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut
menggunakan data pasar yang dapat diobservasi
sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu
pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai
wajar dapat diobservasi.

The fair value of financial instruments that are not traded


in an active market is determined using valuation
techniques. These valuation techniques maximise the
use of observable market data where it is available and
rely as little as possible on estimates. If all significant
inputs required to fair value an instrument are
observable.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak


berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi. Teknik
penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai
instrumen keuangan mencakup:
Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa
atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan;
Teknik lain seperti analisis arus kas yang
didiskonto digunakan untuk menentukan nilai
instrumen keuangan lainnya.

If one or more of the significant inputs is not based on


observable market data. Specific valuation techniques
used to value financial instrument include:

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan


nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

The fair values of financial assets and liabilities, together


with the carrying amounts, are as follow:

d1/February 19, 2014

The use of quoted market prices or dealer quotes


for similar instruments and;
Other techniques, such as discounted cash flows
analysis, are used to determine fair value for the
remaining financial instruments

123

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value

Aset Keuangan
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Piutang Lain-lain - Lancar
Piutang Lain-lain - Tidak Lancar
Dana Ditetapkan Penggunaannya
Aset Keuangan Lainnya

3,514,061,335
6,627,910
177,197,911
19,750,666
459,315,101
241,607,444

3,514,061,335
6,627,910
177,197,911
19,750,666
459,315,101
241,607,444

Financial Assets
Cash and Cash Equivalents
Short Term Investments
Other Receivables - Current
Other Receivables - Non Current
Appropriated Funds
Investment in Associates

Total

4,418,560,367

4,418,560,367

Total

2013
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
Liabilitas Keuangan
Utang Usaha
Utang Kontraktor
Utang Lain-lain
Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun
Utang Bank
Utang Obligasi
Utang Bantuan Pemerintah
Liabilitas Kerjasama Operasi
Liabilitas Pembebasan Tanah
Utang Sewa Pembiayaan
Provisi Pelapisan Jalan Tol
Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi
Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Utang Bank
Utang Obligasi
Utang Bantuan Pemerintah
Liabilitas Kerjasama Operasi
Liabilitas Pembebasan Tanah
Utang Sewa Pembiayaan
Provisi Pelapisan Jalan Tol
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya
Total

80,668,899
1,153,448,281
66,267,404

80,668,899
1,153,448,281
66,267,404

951,057,511
700,000,000
-820,300
1,112,701,093
19,776,022
206,136,188

951,057,511
700,000,000
-820,300
1,112,701,093
19,776,022
206,136,188

5,320,197,953
5,144,375,988
-21,385,913
566,171,896
47,125,235
124,954,213
435,465,081

5,320,197,953
5,144,375,988
-21,385,913
566,171,896
47,125,235
124,954,213
435,465,081

Financial Liabilities
Accounts Payable
Contractors Payable
Other Payables
Current Maturities of Long - Term
Liabilities
Bank Loans
Bonds Payable
Loan from Government
Joint Operation Liabilities
Land Acquisition Liabilities
Capital Lease Payable
Provision for Overlay
Long - Term Liabilities Net of Current
Maturity
Bank Loans
Bonds Payable
Loans from Government
Joint Operation Liabilities
Land Acquisition Liabilities
Capital Lease Payable
Provision for Overlay
Other Long Term Liabilities

15,950,551,977

15,950,551,977

Total

Manajemen Permodalan
Tujuan dari Perusahaan dalam mengelola permodalan
adalah untuk melindungi kemampuan entitas dalam
mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga
entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang
saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan
lainnya, dan untuk memberikan imbal hasil yang
memadai kepada pemegang saham dengan
menentukan harga produk dan jasa yang sepadan
dengan tingkat risiko.

Capital Management
The Company purpose in managing capital is to protect
the ability of the entity in maintaining business
continuity, so that entities can still deliver results for
shareholders and benefits for other stakeholders, and to
provide adequate returns to shareholders by pricing
products and services that are commensurate with the
level of risk.

Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai


proporsi terhadap risiko. Perusahaan mengelola
struktur modal dan membuat penyesuaian dengan
memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan

The Company set a number of capitals in proportion to


the risk. The Company manages its capital structure and
makes adjustments taking into account changes in
economic conditions and risk characteristics of the

d1/February 19, 2014

124

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
underlying asset. Consistent with other companies in the
industry, the Company monitors capital on the basis of
the ratio of adjusted debt to capital. This ratio is
calculated as follows: net debt divided by adjusted
capital. Net debt is total debt (as the amount in the
statement of financial position) less cash and cash
equivalents. Adjusted capital comprises all components
of equity (including capital stock, foreign exchange
translation adjustment of foreign currency and retained
earnings). During the year 2013, the Company's
strategy has not changed, namely, to maintain the debt
to equity ratio at maximum 5:1. The ratio of debt to
equity as at December 31, 2013 are as follows:

karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten


dengan Perusahaan lain dalam industri, Perusahaan
memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap
modal yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai
berikut: utang neto dibagi modal yang disesuaikan.
Utang neto merupakan total utang (sebagaimana
jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas
dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari
seluruh komponen ekuitas (meliputi modal saham,
selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta
asing dan saldo laba). Selama tahun 2013, strategi
Perusahaan tidak berubah yaitu mempertahankan rasio
utang terhadap modal sebesar maksimum 5:1. Rasio
utang terhadap modal pada 31 Desember 2013 adalah
sebagai berikut:
2013
Rp
Liabilitas Jangka Pendek
Liabiltas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Total Ekuitas
Rasio Utang terhadap Ekuitas

4,919,883,549
12,579,481,739
17,499,365,288
10,866,980,040
1.5 : 1

Short-term Liabilities
Long-term Liabilities
Total Liabilities
Total Equity
Debt to Equity Ratio

50. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi


yang Penting

50. Significant and Estimates Accounting


Judgements

Perusahaan membuat estimasi dan asumsi mengenai


masa depan. Estimasi dan pertimbangan yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan terus dievaluasi
berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya,
termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang
diyakini wajar. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda
dengan jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan
pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah.

The Company makes estimates and assumptions


concerning the future. Estimates and considerations used in
the preparation of financial statements continue to be
evaluated based on historical experience and other factors,
including expectations of future events that are believed
reasonable. Although these estimates are based on
management's best knowledge of current events and
actions, actual results may differ from those estimates.
Assumptions and considerations have a significant effect on
the carrying amount of assets and liabilities disclosed in
below.

Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting


Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada
saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah
akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali
Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam
asumsi terkait pada saat terjadinya.

Significant and Estimates Accounting Assumption


The main assumptions of the future and the main source of
estimation uncertainty on another reporting date that have
significant risk of material adjustment to the carrying value of
an asset and a liability for the following year is disclosed
below. The company based its assumptions and estimation
on parameters that are available at the time the financial
statements drawn up. Assumptions and the situation
regarding future developments may change due to changes
in the market or the situation beyond the control of the
company. The changes are reflected in the related
assumptions at the time of the occurrence.

d1/February 19, 2014

125

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Aset Takberwujud Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa
manfaat ekonomis aset tetap dan hak konsesi
pengusahaan jalan tol berdasarkan faktor-faktor seperti
kondisi teknis, perkembangan teknologi di masa depan dan
masa konsesi. Hasil operasi di masa depan akan
dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini
yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah
disebutkan di atas.

Estimated of Useful Lives of Fixed Assets and Intangible


Asset- Toll Road Concession Rights
The Company periodically reviews the useful lives of the
fixed assets and toll road concession rights expectation
based on technical specification and technology
development in the future and the length of concession.
Operating results in the future will be affected by the
estimated changes of those factors.

Estimasi Marjin Konstruksi


Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
mensyaratkan pendapatan konstruksi diakui sebesar nilai
wajarnya. Perusahaan menentukan profit atau margin
konstruksi dalam menghitung nilai wajar pendapatan
konstruksi tersebut berdasarkan estimasi terbaik
manajemen yang dihitung dengan model tertentu.

Estimated of Construction Margin


The accepted interpretation of accounting standard required
that the construction revenue recognized at their fair value.
The company determined the profit or construction margin in
calculating the fair value of construction margin based on
management estimation calculated in certain model.

Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan


Akuntansi
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam
rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang
memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan.

Significant Judgements in Determination of Accounting


Policy
These following judgments were made by management in
order the adoption of accounting policy of the company
which has the most significant impact on the recognized
amount in financial statement.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan


Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas
tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
oleh standar akuntansi dipenuhi. Dengan demikian, aset
keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada
Catatan 2.d.

Classification Financial Asset and Liability


The Company determines the classifications of certain
assets and liabilities as financial assets and financial
liabilities by judging if they meet the definition set forth in the
accountant standards. Accordingly, the financial assets and
financial liabilities are accounted for in accordance with the
Companys accounting policies disclosed in Note 2.d.

Pengakuan dan Pengukuran Aset Takberwujud Hak


Konsesi Pengusahaan Jalan Tol
Perusahaan mengakui aset takberwujud sejauh
Perusahaan memiliki hak (lisensi) untuk membebankan
pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan
pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan
pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat
untuk menerima kas karena jumlahnya bergantung pada
sejauh mana publik menggunakan jasa.

Recognition and Measurement of Intangible Asset Toll


Road Concession Rights
The company recognized intangible assets to the extent that
the company owned right (license) to charge the public. A
right to charge users of the public service. A right to charge
users of the public service is not an unconditional right to
receive cash because the amount depends on the extent to
which the public using the service.

Sifat imbalan yang diberikan oleh pemberi konsesi kepada


Perusahaan akan ditentukan dengan mengacu pada syarat
kontrak dan, jika ada, hukum kontrak yang relevan.

The nature of the rewards given by the concession principal


to the Company will be determined by reference to the terms
of the contract and, if applicable, the relevant contract law.

Reklasifikasi pada Saat Transisi


Berdasarkan rencana bisnis yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang
mengikat keseluruhan aset yang diperjanjikan sebagai satu
kesatuan aset, maka gedung kantor termasuk aset dalam
kategori yang menyatu dengan jalan tol, sehingga
direklasifikasikan sebagai bagian aset takberwujud konsesi
jasa pengelolaan jalan tol.

Reclassification during Transition


Based on a business plan that is inseparable part from the
toll road concession agreement which binds all assets that
are enforced as a single entity, the Office building including
assets in the category which merges with the highways, so
its reclassified as a part of intangible asset of toll road
service concessions.

d1/February 19, 2014

126

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Aset Takberwujud Lainnya


Hak konsesi jalan tol mulai berlaku efektif sejak diterbitkan
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh BPJT, sehingga
biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum kegiatan konstruksi
dimulai atau biaya pra konstruksi jalan tol, termasuk biaya
pembebasan lahan atau tanah ditangguhkan dan belum
diklasifikasikan sebagai aset takberwujud - konsesi jasa
pengusahaan jalan tol.

Other Intangible Asset


The toll road concession rights effective from order start
working letter published by BPJT, so that the costs incurred
before the construction activities started or pre-construction
costs of toll roads, including the cost of land or soil
acquisition suspended and has not been classified as
intangible asset of toll road service concessions.

51. Aktivitas Non Kas

51. Non Cash Activities

Informasi tambahan atas laporan arus kas terkait aktivitas


investasi non kas adalah sebagai berikut:

Supplemental cash flows information of non cash investing


activities is as follows:

2013
Rp

2012
Rp

Aset Sewa Pembiayaan


Aset Takberwujud Hak Pengusahaan Jalan Tol

4,697,319

34,051,560

89,890,149

184,179,605

Capital Lease Assets


Intengible Assets Toll Road Concession Rights

Total

94,587,468

218,231,165

Total

52. Reklasifikasi

52. Reclassification

Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun


31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan
penyajian laporan keuangan pada 31 Desember 2013,
dengan rincian sebagai berkut

Some of the account on financial statement as of


December 31, 2012 have been reclassificated with the
disclose on financial statement for the year ended
December 31, 2013 are as follow:
2012

Akun

Sebelum
Reklasifikasi/
Before
Reclasification

2011

Setelah
Reklasifikasi/
After
Reclasification

Sebelum
Reklasifikasi/
Before
Reclasification

Setelah
Reklasifikasi/
After
Reclasification

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/


Consolidated Statements of Financial Posisiton
Aset Lain-lain/ Other Assets

289,154,758

265,878,790

335,004,723

335,004,723

Aset Tak Berwujud - Lainnya/


Intangible Assets - Others

338,821,284

362,097,252

213,190,107

213,190,107

627,976,042

627,976,042

548,194,830

548,194,830

Jumlah/Total

d1/February 19, 2014

127

Paraf:

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal


31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

For the Years Ended


December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

53. Standar Akuntansi Baru yang Belum


Berlaku Tahun Buku 2013

53. New Accounting Standards Not Yet


Effective For Year 2013

Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku


sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan:

The following new Interpretations are effective on 1 January


2014 to the Company's consolidated financial statements:

ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan


ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas

ISAK No. 27 : Transfer of Assets from Customers


ISAK No. 28 : Extingushing Financial Liabilities with
Equity Instruments

Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar


Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah
menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian
yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1
Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut
tidak di perkenan kan.

In addition, in December 2013, the Accounting Standards


Board of The Indonesian Institute of Accountants issued a
number of new and revised accounting standards that will
become effective for the annual period beginning of January
2015. Early adoption of these standards is not permitted.

Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut:


- PSAK 65 Laporan keuangan konsolidasian
- PSAK 66 Pengaturan bersama
- PSAK 67 Pengungkapan kepentingan dalam entitas
lain
- PSAK 68 Pengukuran nilai wajar
- PSAK 1 (revisi 2013) Penyajian laporan keuangan

The new standards are:


PSAK 65 Consolidated financial statements
PSAK 66 Joint arrangements
PSAK 67 Disclosure of interests in other entities

PSAK 4 (revisi 2013) Laporan keuangan tersendiri


PSAK 15 (revisi 2013) Investasi pada entitas asosiasi
dan ventura bersama
PSAK 24 (revisi 2013) Irnbalan kerja

Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan


konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi
atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK
baru dan revisian tersebut.

54. Tanggung
Jawab
Manajemen
Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAK 68 Fair value measurement


PSAK 1 (revised 2013) Presentation of financial
statements
PSAK 4 (revised 2013) Separate financial statements
PSAK 15 (revised 2013) investment in associates and
joint ventures
PSAK 24 (revised 2013) Employee benefits

As at the authorisation date of this consolidated of financial


statements, the Company is still evaluating the potential
impact of these interpretations and new and revised PSAK.

atas

54. The Managements Responsibility on the


Consolidated Financial Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas


penyusunan dan isi laporan keuangan konsolidasian yang
diotorisasi untuk terbit tanggal 12 Pebruari 2014.

The Companys management is responsible for the


preparation and content of the consolidated
financial statements that were authorized for issued on
February 12, 2014.

d1/February 19, 2014

128

Paraf:

Anda mungkin juga menyukai