Anda di halaman 1dari 16

Tinjauan Pustaka

Bentuk panggul yang mempengaruhi proses suatu kelahiran


Rio Ramadhona
102011446

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jalan Arjuna Utara no. 6 Jakarta Barat 11470
No. Telp. (021) 56942061, No. Fax. (021) 5631731
E-mail: Rioramadhona@yahoo.com

Pendahuluan
Dalam anatomi manusia, panggul atau pelvis merupakan transisi dari batang tubuh ke
anggota tubuh bagian bawah. Pelvis dalam bahasa latin berarti cekungan, karena bentuk panggul
kita seperti cekungan dan di cekungan tersebut terdapat banyak organ. Organ-organ yang berda
di dalamnya membentuk beberapa system yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Salah
satu sistemnya adalah system urogenital. System urogenital adalah system yang berperan dalam
pembentukan urin dan system reproduksi manusia. Panggul pria dan wanita dapat dibedakan
secara anatomi, tetapi kedua duanya memiliki fungsi yang sama. Pada wanita mempunyai
anatomi panggul yang unik dan berbeda satu sama lain. Panggul terdiri atas bagian keras panggul
(dibentuk oleh tulang) dan bagian lunak panggul (dibentuk otot, jaringan dan ligamen).

Rumusan Masalah
Ibu mempunyai panggul yang sempit sehingga susah untuk melahirkan.

Pembahasan
1. Anatomi Pelvis
Pelvis adalah daerah batang tubuh yang berada di sebelah dorsokaudal terhadap abdomen dan
merupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke extremitas inferior. Pelvis bersendi dengan
vertebra lumbalis ke-5 di bagian atas dan dengan caput femoris kanan dan kiri pada acetabulum
yang sesuai. Pelvis dibatasi oleh dinding yang dibentuk oleh tulang, ligamentum, dan otot.
Cavitas pelvis yang berbentuk seperti corong, memberi tempat kepada vesicaurinaria, alat
kelamin pelvic, rectum, pembuluh darah dan limfe, dan saraf.1
A. Kerangka Pelvis
Kerangka pelvis terdiri dari:1
-

Dua os coxae, masing-masing dibentuk oleh tiga tulang : os ilii, osischii, dan os pubis.
Os sacrum
Os coccyges

Gambar 1. Pelvis manusia2


a. Os Sacrum

Os sacrum terdiri dari lima vertebrae rudimenter yang bersatu membentuk tulang
berbentuk baji yang cekung kearah anterior. Pinggir atas atau basis ossis sacribersendi
dengan vertebra lumbalis V. Pinggir inferior yang sempit bersendi dengan os coceygis. Di
lateral, os sacrum bersendi dengan kedua os coxae membentuk articulation sacroiliaca.
Pinggir anterior dan atas vertebra sacralis pertama menonjol ke depan sebagai batas
posterior apertura pelvis superior, disebut promontorium os sacrum, yang merupakan
bagian penting bagi ahli kandungan untuk menentukan ukuran pelvis. Foramina
vertebralia bersama-sama membentuk canalis sacralis.Canalis sacralis berisi radix
anterior dan posterior nervi lumbales, sacrales, dan coccygeus filum terminale dan lemak
fibrosa.1
b. Os Coccygis
Os coccygis berartikulasi dengan sacrum di superior. Tulang ini terdiri dari empat
vertebra rudimenter yang bersatu membentuk tulang segitiga kecil yang basisnya
bersendi dengan ujung bawah sacrum.Vertebra coccygea hanya terdiri atas corpus, namun
vertebra pertama mempunyai processus transverses rudimenter dan cornu coccygeum.
Cornu adalah sisa pediculusdan processus articularis superior yang menonjol ke atas
untuk bersendi dengan cornu sacrale.1
c. Os inominatum (tulang panggul)
Tulang ini terdiri dari tiga bagian komponen, yaitu: ilium, iskium, dan pubis. Saat
dewasa tulang-tulang ini telah menyatu selurunya pada asetabulum.1
-

Ilium : batas atas tulang ini adalah Krista iliaka.Krista iliaka berjalan ke
belakang dari spina iliaka anterior superior menuju spina iliaka posterior
superior. Di bawah tonjolan tulang ini terdapat spina inferiornya. Permukaan
aurikularis ilium disebut permukaan glutealis karena disitulahpelekatan m
gluteus. Linea glutealis inferior, anterior, dan posterior membatasi pelekatan
glutei

ke

tulang.

Permukaan

dalam

ilium

halus

dan

berongga

membentukfosailiaka. Fosailiaka merupakan tempat melekatnya m. iliakus.


Permukaan aurikularis ilium berartikulasi dengan sacrum pada sendi sakro
iliaka (sendi sinovial). Ligamentum sakro iliaka posterior, interoseus, dan

anterior memperkuat sendi sakro iliaka. Linea iliopektinealis berjalan di


sebelah anterior permukaan dalamilium dari permukaan aurikularis menuju
-

pubis.1
Iskium : terdiri dari spina di bagian posterior yang membatasi insisura
iskiadika mayor (atas) dan minor (bawah. Tuberositas iskia adalah penebalan
bagian bawah korpus iskium yang menyangga berat badan saat duduk. Ramus
iskium menonjol kedepan dari tuberositas ini dan bertemu serta menyatu

dengan ramus pubis inferior.1


Pubis : terdiri dari korpus serta rami pubis superior dan inferior. Tulang
iniberartikulasi dengan tulang pubis di tiap sisi simfisis pubis. Permukaan
superior dari korpus memiliki krista pubikum dan tuberkulum pubikum.
Foramen obturatorium merupakan lubang besar yang dibatasi oleh rami pubis

dan iskium.1
d. Plevis major (panggul besar, pelvis spurium)
Terletak cranial terhadap aperture pelvis superior (aditus pelvis). Terbuka dan melebar
pada ujung atasnya dan harus dipikirkan sebagai bagian cavitas abdominalis. Melindungi
isi abdomen dan setelah kehamilan bulan ketiga, membantu menyokong uterus
gravidarum. Selama stadium awal persalinan, pelvis major membantu menuntun janin
masuk ke pelvis minor. Kearah ventral dibatasi dinding abdomen, kearah lateral oleh
fossa iliaca dextra dan fossa iliaka sinistra, dan kearah dorsal oleh vertebra L. S dan
vertebra S1.1
e. Pelvis minor (panggul kecil, pelvis verum)
Berada antara aperture pelvis superior dan aperture pelvis inferior (exitus pelvis).
Merupakan lokasi visera pelvis (misalnya vesica urinaria). Dibatasi oleh permukaan
dalam os coxae, os sacrum, dan os coccygis. Ke bawah dibatasi oleh diaphragma pelvis.
Pelvis minor mempunyai pintu masuk, pintu keluar, dan sebuah cavitas. Pelvis minor
merupakan saluran tulang yang harus dilalui oleh janin padaproses persalinan.1
B. Sendi (Articulatio) dan Ligamen Pelvis
Ada 4 sendi pelvis, yaitu:3

Dua articulation sacroiliaca


Symphisis pubis
Articulation sacrococcygea

a. Dua Articulatio Sacro iliaca


Articulation sacroiliaca kanan dan kiri terletak di anara corpus vertebrae sacralis ke-1 dan
ke-2 dan facies articularis ilium pada kedua sisi. Karena berat tubuh dihantarkan lewat pelvis,
maka sendi-sendi ini dapat mengalami tekanan yang berat. Permukaan sacrum dan ilium
mempunyai banyak tonjolan dan cekungan yang saling mengunci seperti jigsaq puzzle dan
dengan demikian memberikan kestabilan pada sendi tersebut sesuai dengan kebutuhan,
karena terdapat sedikit gerakan sinovia pada setinggi vertebra sacralis ke-2.3
Ligamenta sacroiliaca yang kuat mengelilingi sendi ini. Ligament sacrospinosa dan
sacrotuberosa menghubungkan sacrum dan os coxae.Ligament sacrotuberostum terentang
dari tepi bawah sacrum sampai tuber ischiadicum.Ligament sacrospinosum terentang dari
tepi bawah sacrum sampai spina ischiadicum.Semua ligamentum tersebut secara normal
membantu membatasi gerakan sacrum.3
b. Symphisis Pubis
Adalah articulation cartilaginosa sekunder yang panjangnya kira-kira 4 cm. facies
articularis dari corpus ossis pubis ditutupi oleh kartilago hialin, dan suatudiscus cartilaginosa
yang menggabungkan kedua corpora tersebut. Ligamentum pubicum mengelilingi sendi
tersebut dan hanya dapat melakukan gerakan yang minimum.3
c. Articulatio Saccrococcygea
Merupakan articulation cartilaginosa sekunder dibentuk oleh tepi bawah sacrum dan tepi
atas coccyx. Sendi ini dikelilingi dan ditopang oleh ligamentum sacrococcygeum dan dapat
melakukan fleksi dan ekstensi yang merupakan gerakan pasif saatdefekasi dan
melahirkan.Ligamentum poupart juga disebut ligamentum inguinale terentang antara spina
iliaca anterior superior dan corpus ossis pubis.Membrane obturatoria: Membrana obturatoria
menutup foramen obturatorium dan padanya terdapat celah sempit untuk lewat pembuluh
darah, saraf dan pembuluh limfatika.Semua sendi ini dapat bertambah keluasan gerakannya

selama kehamilan karena terjadi elastisitas (kelenturan) ligament yang memperkuat sendi
tersebut akibat adanya hormone relaksin.3
C. Struktur Dinding Pelvis
Dinding pelvis dapat dibedakan atas dinding ventral, dua dinding lateral, dinding dorsal, dan
sebuah dasar pelvis .
a. Dinding pelvis ventral.
Dinding pelvis ventral pertama-tama dibentuk oleh kedua corpus ossis pubis dan ramus
ossis pubis serta symphisis pubica.3
b. Dinding-dinding Pelvis Lateral.
Dinding-dinding pelvis lateral memiliki kerangkatulang yang dibentuk oleh bagianbagian os coxae. Musculus obturator internus menutupi hampir seluruh dinding-dinding ini.
Medial terhadap musculus obturator internus terdapat nervus obturatorius dan pembuluh
obturatoria, dan cabang lain dari pembuluh iliaca interna. Masing-masing musculus obturator
internus meninggalkan pelvis melalui foramen ischiadicum minus dan melekat pada femur
(os femoris).3
c. Dinding Pelvis Dorsal.
Dinding pelvis dorsal dibentuk oleh sacrum, bagian-bagianos ischii yang berdekatan, dan
articulation sacro-iliaca serta ligamenta sacroiliaca. Musculus piriformis melapisi dinding ini
di sebelah lateral. Masing-masing musculus piriformis meninggalkan pelvis minor melalui
foramen ischiadicum (sciaticum) majus. Medial terhadap musculus piriformis terdapat sarafsaraf dari plexus sacralis (lihat Bagan 4.3) dan pembuluh iliaca interna serta cabangnya.Dasar
Pelvis. Dasar pelvis dibentuk oleh diaphragma pelvis yang dibentuk oleh musculus levator
ani dan musculus coccygeus serta fascia-fascia yang menutupi permukaan cranial dan
permukaan kaudal otot tersebut. Diaphragma pelvis terbentang antara os pubis di sebelah
ventral, dan os coccyges di sebelah dorsal, dan dari dinding-dinding pelvis lateral yang satu
ke dinding-dinding pelvis lateral di seberangnya. Karena itu, diaphragma pelvis menyerupai
sebuah corong yang tergantungpada tempat perlekatan tadi.3

D. Macam-macam Bentuk Pelvis


Klasifikasi normal yang dipakai adalah klasifikasi dari Caldwell dan Molloy.Ada empat
kelompok utama:5

Gambar 2. Macam-macam Bentuk Pelvis4


1. Ginekoid
Pelvis Ginekoid adalah nama lain dari pelvis wanita normal. Mempunyai pintu masuk
berbentuk bulat dan pintu keluarnya mempunyai spina ischiadica yang tumpul ( bulat ),
tidak tajam dan tidak menonjol. Arcus pubis mempunyai sudut yang membulat. Pelvis
jenis ini memiliki efek yang menguntunkan pada sat persalinan, karenapelvis bulat di
depan, maka fetus akan memberikan presentasi kepala sehingga jalannya persalinan akan
lebih mudah.5
2. Android
Pelvis Android mempunyai pintu masuk yang berbentuk jantung, menyebabkan pelvis
bagian depan sangat sempit. Mempunyai kurvatura yang buruk. Pintu keluar membentuk
angulus subpubicus yang lebih tajam dan mempersempit ruangan. Spina ischiadica tajam

dan membelok. Pelvis jenis ini membuat persalinan cenderung lebih lama,tetapi
berlangsung normal.5
3. Platipeloid
Pelvis jenis ini dapat disebabkan oleh faktor perkembangan, rakitis atau faktor
herediter. Pintu masuknya berbentuk ginjal. Pintu keluarnya cukup luas karena arcus
pubisnya sangat besar. Pada pelvis Platipeloid proses persalinannya cukup sulit karena
kepala fetus mengalami kesulitan dalam memasuki pintu masuk pelvis.5
4. Antropoid
Pintu masuknya berbentuk oval, mempunyai diameter anteroposterior yang
panjang,tetapi diameter tranversa yang lebih pendek. Kavitas pelvisnya cukup memadai
pada semua diameternya, tetapi agak dalam. Pintu keluarnya juga cukup memadai pada
semua diameternya, dengan arcus pubis yang agak lebar. 5
E. Perbedaan Bentuk Panggul Pria dan Wanita
1. Pada wanita, dinding pelvis spurium dangkal, SIAS menghadap ke ventral. Padapria,
dinding pelvis spurium tajam / curam, SIAS menghadap ke medial.5
2. Pada wanita, apertura pelvis superior berbentuk oval. Pada pria, apertura pelvis superior
berbentuk heart-shaped, lengkung, dengan promontorium os sacrum menonjol ke
anterior.5
3. Pada wanita, pelvis verum merupakan segmen pendek suatu kerucut panjang. Padapria,
pelvis verum merupakan segmen panjang suatu kerucut pendek.5

4. Pada wanita, ukuran-ukuran diameter rongga


panggul lebih besar (perbedaan sampai sebesar
0.5-1.5 cm) dibandingkan ukuran-ukuran diameter
rongga panggul pria.5
5. Pada wanita, apertura pelvis inferior berbentuk
bundar, diameter lebih besar.Pada pria, apertura
pelvis inferior berbentuk lonjong dan kecil.5
6. Pada wanita, angulus subpubicus adalah sudut
lebar / besar. Pada pria, angulus subpubicus
merupakan sudut tajam / kecil.5
Gambar 3. Bentuk Pelvis Pria dan Wanita6
F. Beberapa Ukuran Panggul Wanita yang Memiliki Kepentingan Dalam Obstetrik
1. Diameter anteroposterior pintu atas panggul (conjugata interna, conjugata vera)
Jarak antara promontorium os sacrum sampai tepi atas symphisis os pubis. Tidak dapat
diukur secara klinik pada pemeriksaan fisis.Secara klinik dapat diukur conjugata
diagonalis, jarak antara promontorium os sacrum dengan tepi bawah symphisis os pubis,
melalui pemeriksaan pelvimetri per vaginam.7
2. Diameter obliqua pintu atas panggul
Jarak dari sendi sakroiliaka satu sisi sampai tonjolan pektineal sisi kontralateralnya
(oblik/menyilang).7
3. Diameter transversa pintu atas panggul
Diameter terpanjang kiri-kanan dari pintu atas panggul. Bukan sungguh diameterkarena
tidak melalui titik pusat pintu atas panggul.7
4. Diameter / distantia interspinarum pada rongga panggul

Jarak antara kedua ujung spina ischiadica kiri dan kanan.7


5. Diameter anteroposterior pintu bawah panggul
Jarak antara ujung os coccygis sampai pinggir bawah symphisis os pubis.7
6. Diameter transversa pintu bawah panggul
Jarak antara bagian dalam dari kedua tuberositas os ischii.7
7. Diameter sagitalis posterior pintu bawah panggul
Jarak antara bagian tengah diameter transversa sampai ke ujung os sacrum.7
H. Perkiraan Ukuran Rata-rata Panggul Wanita Normal
1. Pintu atas panggul
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan dibatasi
oleh:5
Promontorium
Sayap os sakrum
Linea terminalis kiri dan kanan
Pinggir atas simfisis pubis

Gambar 4. PAP8
Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu :7
Ukuran muka belakang (Conjugata Vera) : Panjangnya sekitar 11 cm, tidak dapat
diukur

secara

langsung,

pengukuran Conjugata

tetapi

diagonalis.

ukurannya
Panjang

diperhitungkan

Conjugata

diagonalis

melalui
antara

promontorium dan tepi bawah simfisis pubis. Conjugata Vera (CV) = CD 1,5 CM.

Ukuran melintang (Diameter Transversa) : Jarak antara kedua linea terminalis

(12,5 cm).
Ukuran serong (Diameter Obliqua) : Jarak antara artikulasio sacro-iliaka menuju
tuberkulum pubikum yang bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada
wanita yang masih hidup.
2. Pintu bawah panggul
Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama yaitu :7
Segitiga depan : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arkus pubis.
Segitiga belakang : dasarnya tuber ossis dan dibatasi oleh os sacrum.
Ukuran-ukuran pintu bawah panggul adalah :
- Ukuran muka belakang : Tepi bawah simfisis menuju ujung tulang sakrum
-

(11,5 cm).
Ukuran melintang : Jarak antara tuber ischiadica kanan dan kiri sebesar 10-

10,5 cm.
Diameter sagitalis posterior : Ujung tulang sakrum ke pertengahan ukuran
melintang 7,5 cm.

I. Vaskularisasi Pelvis
A. Pudenda interna meninggalkan pelvis di antara M. piriformis dan
M.coccygeus, kemudian menyilang spina ischiadica, masuk perineum melalui framen
ischiadicum minus, kemudian berjalan dlm canalis pudendalis ( Alcock) berdama vena
dan nervus, menembus belakang difragma urogenitale, masuk deep perineal pouch.5
2. Struktur organ yang terdapat pada panggul
A. Wanita
Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu :
- Genetalia Interna7
a) Mons Veneris
Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk
estetika.
b) Labia Mayora
Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan
cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.

c) Labia Minora
Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah
erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
d) Klitoris
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras
apabila mendapatkan rangsangan seksual.
e) Vestibulum
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna
untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
f) Hymen
Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina,
membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan
dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar.
-

Genetalia Eksterna7

a) Vagina
Berfungsi sebagai :
1. Saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam
uterus.
2. Alat untuk bersenggama.
3. Jalan lahir
bayi waktu
melahirkan.

Gambar 5. Organ yang terdapat pada Panggul Wanita9

b) Uterus
Berfungsi sebagai:
Tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil dan
memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim.
c) Tuba Fallopi
Berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke
dalam uterus.
d) Ovarium
Berfungsi memproduksi ovum
e) Ligamentum
Berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar
terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan
organ sekitarnya.
B. PriaAlat-alat reproduksi pria yaitu:
-

Genetalia Eksterna7

a) Penis.
Berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi
b) Skrotum
Berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu.
-

Genetalia Interna7

a) Testis
Berfungsi sebagai :
Memproduksi sperma dan tempat memproduksi testosteron yang memegang peranan
penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan.
b) epididimis
Berfungsi sebagai:
1. Menghubungkan testis dengan saluran vas deferens.
2. Memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya
mematangkan.

3. Menyempurnakan bentuk sperma.

Gambar 6. Organ yang terdapat pada Panggul Pria10


c) vans deferens
Berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis dan sebagai
tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan .
d) Vesika seminalis
-

Berfungsi sebagai :
Tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau sedikit basa yang
mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi
spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam

mencapai ovum.
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan
seksual.

e) Kelenjar prostat
Berfungsi sebagai :
Mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna seperti susu mengandung
asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain.

f) kelenjar bulbo uretralis


Berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih
memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.

Kesimpulan
Dari scenario yang di dapat menyatakan bahwa panggul manusia memiliki macammacam bentuk dan khususnya untuk wanita sangat mempengaruhi proses bersalin. Bentuk
terbaik utnuk wanita adalah bentuk ginekoid yang mempunyai pintu masuk berbentuk bulat dan
pintu keluarnya mempunyai spina ischiadica yang tumpul ( bulat ), tidak tajam dan tidak
menonjol,sehingga cocok untuk melalukan proses kelahiran secara normal.

Daftar Pustaka
1. Sloanane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta. EGC.2004.
2. bebenta.blogspot.com diunduh pada 14 September 2013

3. Widjaja IH. Anatomi abdomen. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.
4. http://wwwforumkita.blogspot.com/2010/10/pelvis.html diunduh pada 14 September
2013
5. Snell RS . Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC.
6. iloveunair.blogspot.com diunduh pada 15 September 2013
7. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2004.
8. education.yahoo.com diunduh pada 15 September 2013
9. dokter-hanny.blogspot.com diunduh pada 15 September 2013
10. blog.uad.ac.id diunduh pada 15 September 2013

Anda mungkin juga menyukai