ANAMNESIS
1. Keluhan Utama.
2. Keluhan Tambahan.
3. Faktor Pemberat.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
5. Riwayat keluarga
6. Riwayat sosio-ekonomi
PEMERIKSAAN
a) Pemeriksaan Fisik
) Keadaan umum
) Tanda vital
Tek. Darah: 160/90 mmHg
Suhu: afebris
FP: 32x/menit
FN: 120x/menit
JVP: 5+2 cmH2O
) Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
b) Pemeriksaan Penunjang
) Elektrokardografi
Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG
) menjadi pemeriksaan diagnosis
yang penting. Saat ini pemeriksaan
jantung tampa pemeriksaan EKG
dianggap kurang lengkap. Beberapa
kelainan jantung sering hanya
diketahui berdsarkan EKG saja
Foto Rotgen
Dalam menentukan diagnosis gagal jantung
juga dapat digunakan foto rotgen yaitu
rotgen dada. Pada pembacaan foto rotgen
dada PA standar, diameter keseluruhan
jantung yang normal adalah kurang dari
setengah diameter transversal toraks.
Pada hasil dari rongsen akan didapatkan :
- pembesaran jantung
-Distensi vena pulmonal
-Redistribusinya ke apeks paru (opasifikasi hilus paru bisa sampai ke
apeks)
-Peningkatan tekanan vaskular pulmonar; efusi pleura, kadangkadang
Ecocardiografi
Echocardiogram adalah suatu test yang
penyebabnya tanpa ada rasa nyeri.
Pemeriksaan dilakukan pada permukaan
dada dimana hasil pemeriksaan adalah
berupa gambar dari jantung, dimana
gambar tersebut menunjukkan seberapa
sehat
jantung
dalam
memompa
darah.Dapat menilai dengan cepat dengan
informasi yang rinci tentang fungsi dan
struktur jantung, katup dan perikard.
Echocaediografi
Lababoratorium
Kimia darah (termasuk ureum,
kreatinin, glukosa, elektrolit),
hemoglobin, tes fungsi tiroid, tes
fungsi liver, dan lipid darah.
Urinalisa
untuk
mendeteksi
proteinuria atau glukosuria.
ETIOLOGI
Penyebab dari gagal jantung antara lain
disfungsi miokard, endokard, perikardium,
pembuluh darah besar, aritmia, kelaianan
katup, dan gangguan irama. Dieropa dan
amerika disfungsi miokard paling sering terjadi
akibat jantung koroner biasanya akibat infark
miokard, yang merupakan penyebab paling
sering pada usua kurang dari 75 tahun, disusul
hipertensi
dan
diabetes.
Sedangkan
di
Indonesia belum ada data yang pasti,
sementara data rumah sakit
di Palembang
menunjukan hipertensi sebagai penyebab
terbanyak, disusul penyakit jantung koroner
dan katup.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi CHF adalah tergantung umur/agedependent. Menurut penelitian, gagal jantung
jarang pada usia di bawah 45 tahun, tapi menanjak
tajam pada usia 75 84 tahun.
Angka kejadian PJPD (Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah) di Amerika Serikat pada tahun
1996 dilaporkan hampir mencapai 60 juta
penderita, ternyata dari 5 orang Amerika 1
diantaranya menderita PJPD. Macam-macam
Tekanan darah tinggi paling sering dijumpai,
disusul dengan Penyakit Jantung Koroner dan
Stroke. Gagal Jantung Kongestif merupakan
komplikasi Tekanan Darah Tinggi yang tak
terkontrol dengan baik, atau PJK yang luas, cukup
sering ditemukan
PATOFISILOGI
MANIFESTASI KLINIK
Pada penderita gagal jantung kongestif,
hampir selalu ditemukan :
Gejala paru berupa : dyspnea,
orthopnea dan paroxysmal nocturnal
dyspnea.
Gejala sistemik berupa lemah, cepat
lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah,
asites, hepatomegali, dan edema
perifer.
Gejala susunan saraf pusat berupa
insomnia, sakit kepala, mimpi buruk
sampai
delirium.
DIAGNOSIS
a) Diagnosis Kerja
CHF terjadi ketika jantung tidak lagi
kuat untuk memompa darah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan
jaringan. Fungsi sitolik jantung
ditentukan oleh empat determinan
utama,
yaitu:
kontraktilitas
miokardium,
preload
ventrikel
(volume akhir diastolik dan resultan
panjang serabut ventrikel sebelum
berkontraksi),
afterload
kearah
Kriteria Minor
Edema ekstremitas
Batuk malam
Dispne pada aktivitas
Hepatomegali
Efusi pleura
Kapasitas vital berkurang 1/3 dari
normal
Takikardia ( > 120 denyut permenit)
b) Angina Pectoris
Angina pectoris merupakan suatu sindroma
gangguan pada dada berupa perasaan nyeri,
terlebih saat sedang berjalan, mendaki,
sebelum atau sesudah makan. Angina (angina
pektoris) adalah nyeri dada yang bersifat
sementara, dapat juga merupakan rasa
tertekan pada dada, yang terjadi karena otot
jantung mengalami kekurangan oksigen akibat
terganggunya aliran darah ke arteri yang
mengalirkan darah ke arahnya. Penyumbatan
atau
penyempitan
arteri
jantung
yang
mengakibatkan
angina
adalah
jika
penyumbatannya mencapai 70%
Unstableangina.
Merupakan jenis angina yang
sangat berbahaya dan
membutuhkan penanganan
dengan segera. Ini merupakan
tanda bahwa serangan jantung
(infark) akan segera dimulai.
Tidak seprti angina stabil, tipe
angina ini tidak memiliki pola
dan dapat timbul tanpa aktivitas
fisik sebelumnya serta tidak
Variantangina.
Tipe angina ini jarang terjadi.
Biasanya timbul saat istirahat, Nyeri
bisa memburuk dan terjadi ditengah
malam atau pagi buta. Menurun
dengan obat-obatan, Nyeri yang
timbul tengah malam itu merupakan
hasil dari peningkatan aktivitas
metabolisme REM saat tidur.
Aterosklerosis pembuluh
koroner merupakan penyebab
penyakit arteria koronaria yang
paling sering ditemukan. Pada
aterosklerosis koroner terdapat
penimbunan lipid dan jaringan
fibrosa pada arteria koronaria
sehingga mempersempit lumen
pembuluh darah koroner
Mekanisme aterosklerosi:
Pada tunika intima timbul endapan
lipid yang mengandung banyak
kolesterol.
Timbul kompleks plak aterosklerotik
yang terdiri dari lemak, jaringan
fibrosa, kolagen, kalsium, debris
seluler dan kapiler.
Perubahan degeneratif dinding
arteria.
Penyempitan lumen arteria koronaria
KOMPLIKASI
a.Syok kardiogenik ditandai oleh
gangguan fungsi ventrikel kiri yang
mengakibatkan gangguan fungsi ventrikel
kiri yaitu mengakibatkan gangguan berat
pada perfusi jaringan dan penghantaran
oksigen ke jaringan yang khas pada syok
kardiogenik yang disebabkan oleh infark
miokardium akut adalah hilangnya 40 %
atau lebih jaringan otot pada ventrikel kiri
dan nekrosis vocal di seluruh ventrikel
karena ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan supply oksigen
miokardium.
PENCEGAHAN
PENATALAKSAAN
Edukasi Pesien
Hidralazin-Isosorbid
metozalon)
ACE
inhibitor
(captopril,
blocker
benazepril)
Beta
Dinitrat
(bisoprolol,
karvedilol)
Angiotensin Reseptor Blocker
(ARB)
Glikosida jantung (digitalis)
Inotropik Positif
Antitrombotik (aspirin)
Anti Aritmia
PROGNOSIS
Prognosis CHF tergantung dari
derajat
disfungsi
miokardium.
Menurut New York Heart Assosiation,
CHF kelas I-III didapatkan mortalitas
1 dan 5 tahun masing-masing 25%
dab 52%. Sedangkan kelas IV
mortalitas 1 tahun adalah sekitar
40%-50%.