yang tinggi
Oleh :
Rio ramadhona
102011446
Hidung
Rongga, lubang, ujung rongga hidung.
Septum nasal
Naris eksternal : Kartilago nasal
Tulang hidung :
Tulang Nasal
Vomer dan lempeng pendicular
Lantai rongga nasal
Langit-langit rongga nasal
Konka (turbinatum ) nasalis superior
Meatus superior,medial dan inferior
Faring
o Tabung muscular =12,5 cm
o Tengkorak-esophagus.
o Nasofaring
Dua tuba Eustachius
Amandel (adenoid) faring
o Orofaring
Uvula
Amandel palatiunum
o Laringofaring : mengelilingi
mulut esophagus dan laring
Laring
Menghubungkan Faring dengan
trakea
1. Kartilago tidak berpasangan.
Kartilago tiroid
Kartilago krikoid
Epiglotis
2. Kartilago berpasangan
Kartilago aritenoid
Kartilago kornikulata
Kartilago kuneiform
Trakea
Tuba dengan panjang 10 cm sampai 12 cm dan diameter 2,5
cm.
Diatas permukaan anterior esophagus.
Merentang dari laring pada area vertebra serviks ke-6
sampai area vertebra toraks ke-5 tempatnya membelah
menjadi dua bronkus utama.
Trakea dapat tetap terbuka karena adanya 16 sampai 20
cincin kartilago berbentuk C.
Epithelium respiratorik (kolumnar bertingkat dan bersilia)
yang mengandung banyak sel goblet.
Paru-paru
Piramid
Kanan :3 lobus
Kiri : 2 lobus
Pleura: membran penutup membungkus paru
Pleura parietal
Pleura visceral
Rongga pleura
Resesus pleura
Resesus pleura kostodiafragmatik
Mendapat darah : arteri pulmonalis dan arteri
bronkialis
Otot Pernapasan
Otot inspirasi utama, yaitu:
- M. interkostalis eksternus
- M. interkatilaginus parasternal
- Otot diafragma
Otot inspirasi tambahan, yaitu:
- M. Strenokleidomastoideus
- M. skalenus anterior
- M. skalenus medius
- M. skalenus posterior.
Otot ekspirasi, yaitu:
- M. interkostalis interna
- M. interkartilaginus parastrernal
- M. rektus abdomins
- M. oblikus abdominis eksternus.
Otot-otot untuk ekspirasi juga
berperan untuk mengatur pernapasan
saat berbicara, bernyanyi, batuk,
bersin.
Epitel Respirasi
Hampir seluruh : epitel bertingkat silindris
bersilia yang mengandung sel goblet.
Percabangan bronkus
epitel selapis
gepeng.
Bronkus bercabang = bronkiolus
epitel
selapis kubis.
Sel bersilia di luar sel goblet
mencegah
mukus mengumpul di bagian respirasi.
Sel silindris = sel sikat, banyak mikrovili
Mekanisme Respirasi
Ada tiga langkah dasar:
1. Ventilasi
2. Respirasi eksternal
3. Respirasi internal
Mekanisme pernafasan
Inhalasi
Tenang
kontraksi
diafragma
dan
eksternus
Kuat : kontraksi otot-otot tambahan
Ekhalasi
Tenang : pasif
kuat : kontraksi otot tambahan
M.
interkostalis
Difusi Gas
Difusi : perpindahan molekul dari
konsentrasi tinggi- rendah
Pertukaran O2 & CO2 antara darah
dan dan udara alveolus.
Pasif : tidak memerlukan energi
Difusi gas
Udara atmosfer paru:
bercampur dengan gas yang
ada di alveoli.
O2 berat molekul 32
C02 berat molekul 44.
O2 gerak molekul dan
dikecepatan difusi lebih cepat
Hipoksia
Hipoksia hipoksik PO2 arteri
Hipoksia anemik Hb yang berfungsi normal
(pendarahan, anemia, keracunan CO)
Hipoksia iskemik aliran darah ke jaringan O2
Kesimpulan
Jadi, mekanisme pernapasan sendiri sangat kuat
kaitannya dengan cara kerja transport oksigen
dan karbondioksida di dalam paru. Transpor
oksigen dan karbondioksida ini juga melibatkan
proses difusi pada saat ventilasi di alveoli dan
kapiler darah yang nantinya kapiler darah akan
membawa oksigen ke seluruh jaringan dalam
tubuh. Jika terjadi gangguan di dalam mekanisme
ini maka akan terjadi gangguan dalam bernapas
Terima Kasih