Ats Amf
Ats Amf
I. PENDAHULUAN
Proses pengefektifan sumber daya manusia melalui pendidikan
nasional yang berdayaguna dan berhasil perlu didukung oleh seluruh lapisan
masyarakat. Salah satunya usaha PT. Berkah Manunggal Jaya (PT. BMJ)
melalui penerimaan mahasiswa praktek/magang sebagai wujud sumbangsih
dalam rangka memasyarakatkan teknologi industri di Indonesia.
Dengan berkembangnya teknologi dan penggunaan energi
listrik,tempat-tempat tertentu seperti pusat perdagangan, perhotelan,
perbankkan, rumah sakit maupun industri, memerlukan energi listrik yang
terus menerus atau kontinu dan handal dalam menjalankan fungsi maupun
produksinya. Akan tetapi suplai daya utama yang berasal dari PLN tidak
Relay
Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara
mekanis mengontrol penghubungan rangkaian listrik. Relay adalah bagian
yang penting dari banyak sistem kontrol, bermanfaat untuk kontrol jarak jauh
dan pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal kontrol
tegangan dan arus rendah.
Kontroler
Dalam suatu mesin yang diinginkan bekerja secara automatis maka
selain sensor dan aktuator dibutuhkan komponen utama yaitu sebuah
kontroler. Kontroler merupakan otak dari dari suatu sistem kontrol.
Programmable logic controller (PLC) merupakan suatu bentuk khusus
pengontrol berbasis - mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang
dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dan untuk
mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal logika, pewaktuan (timing),
Gambar 1 DSE (Deepsea 4420) PLC, Auto Start & Automains (Utility) Failure
Control Modules
Dalam perkembangannya PLC saat ini diproduksi dalam berbagai
bentuk dan fungsi yang lebih modern dan mudah. Salah satu modul PLC
yang diproduksi oleh Deep Sea Electronics seperti yang terlihat pada gambar
diatas adalah Deepsea 4420. Modul PLC dengan antarmuka yang friendly
dengan pengguna sudah PLC yang di khususkan untuk sistem transfer suplai
daya seperti ATS-AMF.
Tombol Tekan
Tombol tekan atau disebut sakelar ON/OFF banyak digunakan sebagai alat
penghubung atau pemutus rangkaian kontrol. Memiliki dua kontak, yaitu NC
dan NO. Artinya saat sakelar tidak digunakan satu kontak terhubung
Normally Close, dan satu kontak lainnya Normally Open. Ketika kontak
ditekan secara manual kondisinya berbalik posisi menjadi NO dan NC.
Selector Switch
Selector Switch merupakan alat yang di gunakan untuk memilih. Kerja dari
selector switch yaitu menyambung rangkaian sesuai dengan yang ditunjuk
oleh tangkai selector. Banyak sekali type selector switch, tapi biasanya
hanya dua type yang sering di gunakan, yaitu 2 posisi, (ON-OFF/Start-Stop/01, dll) dan 3 posisi (ON-OFF-ON/Auto-Off-Manual,dll)
Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari
kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut
dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, karena kumparan dipasang
pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara
2.2 Komponen Daya
Kontaktor
Kontaktor adalah komponen elektromekanik yang dapat berfungsi
sebagai penyambung dan pemutus rangkaian, yang dapat dikendalikan dari
jarak jauh pergerakan kontak-kontaknya terjadi karena adanya gaya
electromagnet.
inti berbentuk huruf E yang diam, jika koil dialirkan arus listrik akan menjadi
magnet dan menarik inti magnet yang bergerak dan menarik sekaligus
kontak dalam posisi ON. Batang inti yang bergerak menarik paling sedikit 3
kontak utama dan beberapa kontak bantu bisa kontak NC atau NO.
MCCB
MCCB atau Moulded Case Circuit Breaker adalah alat pengaman yang
berfungsi sebagai pengamanan terhadap arus hubung singkat dan arus
beban lebih. MCCB memiliki rating arus yang relatif tinggi dan dapat
disetting sesuai kebutuhan.
Ue (tegangan kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai
berikut: Ue = 250 V dan 660 V
Ie (arus kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:
Ie = 40 A-2500 A
Icn (kapasitas arus pemutusan), spesifikasi standar MCCB digambarkan
sebagai berikut: Icn = 12 kA-200 kA
Alat Ukur
Pada ATS-AMF digunakan tiga jenis alat ukur untuk menunjukkan secara
langsung besaran yang ingin diketahui. Alat ukur tersebut yaitu ampermeter,
voltmeter dan frekuensi meter. Amperemeter adalah alat untuk mengukur
kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang
secara seri (berderet) dengan elemen listrik.Voltmeter merupakan alat untuk
mengukur beda potensial dalam suatu rangkaian listrik. Untuk mengukur
beda potensial antara dua titik pada suatu komponen, kedua terminal
voltmeter harus dihubungkan dengan dengan kedua titik yang tegangannya
akan diukur sehingga terhubung secara paralel dengan komponen tersebut.
Prinsip kerja dari frekuensi meter ini berdasarkan pada
getaran mekanik sejumlah kepingan plat baja yang tipis membentuk lidahlidah bergetar. Masingmasing memiliki perbedaan frekuensi getar dan relatif
tidak berjauhan satu sama lain. Jika kepingan mendapatkan arus medan
magnet dari arus bolakbalik, maka salah satu lidah akan menimimbulkan
getaran dan beresonansi, memberikan defleksi yang besar sesuai frekuensi
yang ditimbulkan oleh arus bolakbalik tersebut.
kembali maka kontaktor main harus aktif kembali dan kontaktor generator
tidak aktif (putus). Semua kondisi diatas akan dilaksanakan secara otomatis
oleh DSE (Deepsea 4420) PLC yang dipasang pada ATS-AMF yang dirancang.
3.3 Perakitan ATS-AMF Dalam merancang dan merakit ATS-AMF hal pertama
yang harus diperhatikan kapasitas mesin (genset) yang akan digunakan
pada sistem, sehingga selanjutnya pemilihan komponen-komponen pada
ATS-AMF dapat dilakukan dengan pertimbangan teknis dan ekonomis.
Langkah selanjutnya (kedua) adalah melakukan perancangan gambar ATSAMF yang disesuaikan dengan spesifikasi kerja yang diinginkan seperti yang
dijelaskan pada subbab prinsip kerja sebelumnya. Berikut adalah langkahlangkah perakitan ATS-AMF 10 kVA,380 V, 50 Hz:
1. Perancangan dan perakitan Box ATS-AMF 10kVA, 380V, 50 Hz
Box yang digunakan berdimensi panjang 600 cm, lebar 250 cm (box 230 cm
dan pintu 20 cm) dan tinggi 800 cm. Terdiri dari box utama untuk komponenkomponen dalam dan pintu sebagai cover serta tempat peralatan interaksi
dan pemantauan.
2. Pemasangan duck (jalur kabel)
Pemasangan duck dilakukan dengan memperhatikan tata letak dari
komponen yang akan dipasang baik di dalam box utama maupun pada pintu
box. Pembuatan duck ini juga memperhatikan rangkaian sehingga
memudahkan tahap perakitan selanjutnya yaitu tahap wirring.
3. Wirring (Pengkabelan)
Tahap wirring dilaksanakan dengan memperhatikan gambar
rancangan.Wirring yang pertama dilakukan adalah untuk kabel daya sesuai
gambar 9.
4. Pemasangan Komponen
Pemasangan dilakukan sesuai dengan gambar rancangan dan alur wirring
yang dilakukan.
10.
Menunggu Modul DSE (Deepsea 4420) PLC mengaktifkan main
contactor dan beban berhasil dipindah dari sumber genset kembali ke
sumber PLN.
11.
Menunggu Modul DSE (Deepsea 4420) PLC memerintahkan
genset mati, tahap ini disebut cooling down engine.
12.
Memposisikan swicth Genset perangkat penguji pada posisi OFF
sehingga ATS-AMF mengindera Genset seolah-olah telah dimatikan.
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dalam merakit atau membangun sebuah panel ATS-AMF 10kVA, 380V,
50 Hz yang memiliki fungsi otomatis dibutuhkan komponen kontrol dan
komponen daya.
5.2 Saran
1. Dalam perancangan dan perakitan ATS-AMF hendaknya
memperhatikan efisiensi penggunaan kabel.
2. Pengujian pada ATS-AMF yang telah dirakit akan memberikan respon
realisitis sesuai kondisi saat beroperaasi bila dilakukan dengan sumber
dari genset dan PLN
DAFTAR PUSTAKA
1. Aprilawati, Hidayah. 2007. Perancangan Unit Instalasi Genset Di Pt
Aichi Tex Indonesia Design Installation Unit Of Genset At Pt Aichi Tex
Indonesia. Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Bandung, Bandung.
2. http://bmj-power.com
3. http://democlient.yellowpages.co.id/bmj