Anda di halaman 1dari 15

GAY DILIHAT DALAM PERSPEKTIF MEDIS DAN KEISLAMAN

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan


Pendidikan Program Profesi Dokter Stase Baitul Insan Kamil
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh
1. Anggita Rizki Kusuma, S.Ked

J510145093

2. Alvian Yuta Nugraha, S.Ked

J510145088

3. Dede C. Febri Hertanto, S.Ked

J510145102

4. Ryan Arvisza Falletehan, S.Ked


5. Vivi Purwati, S.Ked

J510145105
J510145091

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

LEMBAR PENGESAHAN

GAY DILIHAT DALAM PERSPEKTIF MEDIS DAN KEISLAMAN

Diajukan oleh:
6. Anggita Rizki Kusuma, S.Ked

J510145093

7. Alvian Yuta Nugraha, S.Ked

J510145088

8. Dede C. Febri Hertanto, S.Ked

J510145102

9. Ryan Arvisza Falletehan, S.Ked


10. Vivi Purwati, S.Ked

J510145105
J510145091

Telah disetujui dan disahkan oleh bagian Program Pendidikan Profesi


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Mengetahui :
Nama : Dr. dr. Em Sutrisna, M. Kes

(...........................)

Nama : Ust. Dodi Alfianto, S. Ag, M. Pdi

(...........................)

KEPANITERAAN KLINIK STASE BAITUL INSAN KAMIL


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................

Halaman Persetujuan...............................................................................

Daftar Isi..................................................................................................

Daftar Gambar dan Tabel........................................................................

Bab I Pendahuluan
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang............................................................................
Rumusan Masalah.......................................................................
Tujuan Penulisan.........................................................................
Manfaat Penulisan.......................................................................

4
4
4
5

Bab II Ilustrasi Kasus


A. Ilustrasi kasus Gay......................................................................

Bab III Tinjauan Pustaka


A. Menurut Pandangan Medis..........................................................
1) Definisi Homoseksual........................................................
2) Faktor penyebab Homoseksual..........................................
3) Macam-macam homoseksual.............................................
4) Bahaya homoseksual secara medis dan Psikologis............
B. Gay dalam Perspektif Islam............................................
1) Gay dalam Islam ..............................................
2) Landasan Hukum mengenai Gay........................................
3) Hukuman bagi Gay........................................................

7
7
7
9
9
11
11
11
13

Bab IV. Penutup


A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran..........................................................................................

14
14

Daftar Pustaka.........................................................................................

15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
3

Sudah sejak lama di indonesia maupun di Internasional gay, lesbian


maupun biseksual sudah ada keberadaannya di tengah-tengah lingkungan
masyarakat. Tetapi, beberapa tahun belakangan ini keberadaan gay mulai menjadi
sorotan media di dunia karena ada beberapa kasus kekerasan seksual yang
melibatkan kaum gay sendiri.
Homoseksual (gay) sudah aja sejak zaman kaum Nabi Luth as. Pada saat
itu Nabi Luth as diutus oleh Allah SWT untuk memberikan dakwah pada Kaum
Sodom yang melakukan liwath (istilah gay dalam islam).7 Homoseksual (gay)
dalam setiap agama hukumnya dilarang. Bagi agama islam sendiri perilaku
homoseksual (gay) hukumnya adalah haram dan dinilai sebagai tindak kejahatan
dan harus di hukum.8
Diperkirakan terdapat 1-3% dari populasi usia 15-59 tahun yang
melakukan seks sesama lelaki, walaupun tidak ada data yang resmi. (unaic/impac
2008) Di Indonesia diperkirakan terdapat 766.390 lelaki seksual lelaki.
Sedangkan, cakupan masih rendah yaitu sekitar 10%, di medan terdapat 1699
Lelaki seks Lelaki menurut KPAK 2011.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Gay ditinjau dari perspektif medis?
2. Bagaimanakah Gay ditinjau dari prespektif islam?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui dan memberikan informasi terkait Gay ditinjau
dari perspektif medis dan islam.

D. Manfaat Penulisan
Dapat memberikan informasi yang bermanfaat mengenai Gay baik
dari perspektif medis maupun islam

BAB II
ILUSTRASI KASUS
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Veri Idham Henyansyah alias
Ryan. Ryan terbukti membunuh bahkan memutilasi Heri Santoso karena merasa
cemburu dan tidak senang kepada korban yang menaruh hati pada pacar sesama

jenisnya Novel. Ryan memukul Heri dengan besi dan menusuknya dengan pisau
kemudian memotong-motong tubuh Heri menjadi tujuh potongan. Hal yang lebih
mengejutkan adalah sebelumnya Ryan juga pernah melakukan pembunuhan dan
mayat korbannya dikubur di belakang rumahnya. Dari kesebelas korbannya,
sembilan orang adalah gay.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Menurut Pandangan Medis
1. Definisi Homoseksual

Homoseksual merupakan ketertarikan seksual berupa disorientasi


pasangan seksualnya. Definisi lain dari homoseksual adalah rasa
ketertarikan secara perasaan (hubungan emosional atau rasa kasih sayang)
dan secara erotik baik secara predominan maupun semata-mata terhadap
orang yang berjenis kelamin sama dengan atau tanpa hubungan fisik. Gay
merupakan homoseksual dimana penderitanya laki-laki.1
2. Faktor Penyebab Homoseksual
Faktor-faktor penyebab terjadinya homoseksual antara lain :1,2,3
Kromosom
Homoseksual dapat dilihat dari kromosomnya. Misal, seorang pria
mendapatkan satu kromoson x dari ibu dan satu kromoson y dari
ayah. Kromoson y adalah penentu seks pria. Jika terdapat
kromoson y sebanyak apapun kromosom x, dia tetap berkelamin
pria. Pada pria penderita sindrom klinefelter yang memiliki tiga

kromosom seks yaitu xxy.


Ketidakseimbangan Hormon
Pada pria memiliki hormon testosteron, tetapi juga memiliki
hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah sedikit. Apabila
kadar estrogen dan progesteron cukup tinggi dalam tubuhnya,

maka perkembanganya mendekati karakteristik wanita.


Struktur Otak
Struktur otak pada pria normal, otak kanan dan otak kiri terpisah
sangat jelas oleh membran yang tebal dan tegas. Struktur otak
wanita normal, batas antara otak kanan dan otak kiri tidak terlalu
jelas. Pada Gay, struktur otaknya sama dengan struktur otak wanita
normal, sedangkan pada lesbi, struktur otaknya sama dengan

struktur otak pria normal.


Budaya atau Adat Istiadat
Adanya adat yang memberlakukan homoseksual dengan alasan
yang tidak benar. Faktor lingkungan yang memungkinkan dan

mendorong hubungan para homoseksual menjadi lebih erat.


Pola Asuh yang Salah
Cara mengasuh seorang anak juga dapat mempengaruhi seseorang
menjadi homoseksual. Sejak dini seorang anak telah dikenalkan

pada identitas mereka sebagai seorang pria atau perempuan.


Perlakuan orang tua yang salah terhadap anak, misalnya ibu yang
menginginkan anak perempuan namun memperlakukan anak laki

laki seperti anak perempuan, begitu juga sebaliknya.


Figur yang berjenis kelamin sama dan relasinya dengan lawan jenis
Dalam proses pembentukan identitas seksual, seorang anak
pertama-tama akan melihat pada orangtua mereka yang berjenis
kelamin sama dengannya terlebih dahulu. Anak laki-laki melihat
pada ayahnya dan anak perempuan melihat pada ibunya. Kemudian
mereka juga melihat pada teman bermain yang berjenis kelamin
sama dengannya. Pada homoseksual, karakteristiknya terbentuk
ketika

anak-anak

ini

gagal

untuk

mengidentifikasi

dan

mengasimilasi bagaimana menjadi dan menjalani peran sesuai


dengan identitas seksual mereka. Kegagalan mengidentifikasi dan
mengasimilasi identitas seksual inilah yang dapat dikarenakan figur
yang dilihat dan menjadi contoh untuknya tidak memerankan peran

identitas seksual mereka sesuai dengan semestinya.


Kekerasan Seksual dan Traumatika
Kekerasan seksual dan pengalaman traumatika yang dilakukan oleh
orang yang tidak bertanggung jawab terhadap orang lain yang
berjenis kelamin sama adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

3.

seseorang menjadi homoseksual.


Macam-Macam Homoseksual
Dalam ilmu psikiatri, pada PPDGJ II, homoseksualitas telah
dikeluarkan sebagai gangguan jiwa. Dan dibagi menjadi 2 jenis
antara lain :4
Homoseksual Ego-Sintonik
Disebut juga homoseksual yang sinkron dengan egonya,
dengan kata lain merasa identitas diri mereka sebagai
homoseksual. Sehingga pada jenis ini mereka menerima dan
tidak terganggu oleh orientasi seksualnya, tidak ada dorongan
atau keinginan untuk merubah orientasi seksualnya. Kelompok

homoseks ini dapat menjalankan fungsi sosial secara efektif.


Homoseksual Ego-Distonik
8

Disebut juga homoseksual yang tidak sinkron dengan egonya,


dengan kata lain mereka tidak merasa identitas diri mereka
sebagai homoseks kurang atau tidak cocok. Kelompok ini
sering mengeluh dan merasa terganggu akibat konflik psikis,
sedikit sekali terangsang oleh lawan jenis dan hal itu
menghambatnya

untuk

memulai

dan

mempertahankan

hubungan heteroseksual yang sebetulnya diharapkannya.


Konflik psikis tersebut menyebabkan perasaan bersalah,
kesepian, malu, cemas, dan depresi. Karenanya, homoseksual
macam ini dianggap sebagai gangguan psikoseksual.
4. Bahaya Homoseksual secara medis dan Psikologis
A. Pandangan Medis
Dari segi pandangan medis didapatkan ada beberapa bahaya
yang dapat timbul akibat perilaku homoseksual, antara lain:
1. AIDS
Pelaku homoseksual sangat rentan terhadap penyakit yang
mematikan seperti ini dan belum ada obatnya. Dikarenakan,
perilaku mereka yang sering berkumpul dan berorientasi yang
menyimpang dapat menyebabkan penyebaran AIDS lebih
cepat.
2. Ca Recti
Banyak sekali kasus ca recti karena penyimpangan seksual
yang dilakukan oleh homoseksual dengan seks anal. Seks anal
dengan menggunakan lubrikasi dalam waktu lama akan
menyebabkan ca recti.
3. Sifilis
Biasanya penyakit ini sering terjadi pada perilaku seksual
yang menyimpang yang ditandai munculnya luka di kemaluan.
4. Gonore
Perilaku seksual menyimpang rentan terkena Gonore yang
ditandai dengan kencing bernanah.
B. Pandangan Psikologis
Perbuatan homoseksual dapat merusak jiwa karena pada
kelompok ini merasakan adanya kelainan-kelainan perasaan
terhadap kenyataan dirinya, misalnya ia merasa seperti seorang
9

wanita sementara kenyataannya organ tubuhnya adalah laki-laki,


sehingga ia lebih simpati terhadap orang yang berjenis kelamin
sama untuk memuaskan libido sekusalnya.
Dalam ilmu psikiatri pengaruh homoseksual terhadap
pikiran dapat dijelaskan antara lain :
1. Terjadi suatu sindrom penyakit mental yang disebut penyakit
lemah syaraf atau Neurasthemia.
2. Terjadi depresi mental mengakibatkan jadi penyendiri dan
mudah tersinggung.
3. Terjadi penurunan daya pikir, pada kelainan orientasi seksual,
mereka hanya berpikir secara global, abstraksi berkurang dan
minatnya juga lemah. Sehingga, dapat dikatakan otak menjadi
lemah.
4. Gangguan psikologis lainnya. Antara lain : karena pandangan
negatif dari masyarakat setmepat, mereka tidak dapat
menyalurkan

hobi

dan

kesenangannya.

Kebanyakkan

kelompok ini sering timbul perasaan depresi takut diketahui


identitasnya dan minder.
B. Gay dalam prespektif Islam
1. Gay dalam Islam
Dalam Islam Gay disebut dengan al-Liwath yang berarti orangorang yang berperilaku seperti Kaum Nabi Luth, pelakunya disebut alluthiyyu artinya laki-laki yang melakukan hubungan dengan laki-laki.4
2. Hukum Gay dalam Islam
Homoseksual merupakan perbuatan keji dan termasuk dosa besar, yang
merusak etika, fitrah, agama, dan jiwa manusia. Homoseksual adalah
hubungan biologis antara sesama jenis kelamin, baik pria maupun wanita,
dan dalam islam haram hukumnya.5
Liwath (gay) adalah perbuatan yang dilakukan oleh laki-laki dengan
cara

memasukan dzakar (penis)nya

kedalam

dubur

laki-laki

lain. Liwath adalah suatu kata (penamaan) yang dinisbatkan kepada


kaumnya

Luth Alaihis

salam,

karena

kaum

Nabi

Luth Alaihis

salam adalah kaum yang pertama kali melakukan perbuatan ini. Allah
10

SWT menamakan perbuatan ini dengan perbuatan yang keji (fahisy) dan
melampui batas (musrifun). Sebagaimana Allah terangkan dalam AlQuran: 6

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah)


tatkala dia berkata kepada mereka: Mengapa kamu mengerjakan
perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun
(di dunia ini) sebelummu. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk
melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, bahkan
kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (QS. Al Araf: 80 81)

Senada dengan ayat-ayat tersebut, dan juga disebutkan dalam AlQuran surat Al-Syuara ayat 165 dan 166: 3

Luth berkata kepada kaumnya): mengapa kamu mendatangi


(menggauli jenis laki-laki) di antara manusia. (QS. Al-Syuara: 165).

11

Dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu


untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. (QS.
Al-Syuara: 166)
Ayat-ayat telah disebutkan menerangkan bahwa kaum Nabi Luth yang
hanya melakukan hubungan seksual kepada sesama laki-laki dan
melepaskan syahwatnya hanya kepada laki-laki dan tidak berminat
sekalipun terhadap perempuan yang sebagaimana ditawarkan oleh Nabi
Luth, tetapi mereka tetap melakukan perbuatan homoseksual, dan pada
akhirnya Allah SWT memberikan hukuman kepada mereka dan memutar
balikkan negeri mereka, sehingga penduduk Sodom, termasuk isteri dari
Nabi Luth yang kaum lesbi, tertanam bersamaan dengan terbaliknya negeri
tersebut.4
3. Hukuman bagi Homoseksual
Pemberlakuan hukuman dalam Islam bertujuan untuk menjadikan
manusia selayaknya manusia dan menjaga kelestarian masyarakat. Syariat
Islam telah menetapkan tujuan-tujuan luhur yang dilekatkan pada hukumhukumnya. Tujuan luhur tersebut mencakup antara lain :6
Pemeliharaan atas keturunan (al muhafazhatu ala an nasl)
Pemeliharaan atas akal (al muhafazhatu ala al aql)
Pemeliharaan atas kemuliaan (al muhafazhatu ala al karamah)
Pemeliharaan atas jiwa (al muhafazhatu ala an nafs)
Pemeliharaan atas harta (al muhafazhatu ala an al maal)
Pemeliharaan atas agama (al muhafazhatu ala al diin)
Pemeliharaan atas ketentraman/keamanan (al muhafazhatu ala

al amn)
Pemeliharaan atas negara (al muhafazhatu ala al daulah)

Para ulama fiqh berbeda pendapat tentang hukuman bagi homoseks.


Ada tiga pendapat:5,6
Dibunuh secara mutlak. Baik pelaku (fail) maupun objek
(maful bih) bila keduanya telah baligh.

12

Dihukum sama dengan hukuman zina. Bila pelakunya jejaka


atau selain muhshon harus dicambuk, jika pelakunya muhshon

atau sudah menikah maka harus dihukum rajam


Dikenakan hukuman tazir. Hukuman yang tidak dilakukan
secara fisik tetapi dengan penyuluhan atau terapi psikologis
supaya pelaku dapat pulih kembali.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai Gay dalam prespektif medis dan
keislaman yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, makan
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Gay dalam segi medis dan ilmu psikiatri merupakan suatu gangguan
orientasi seksual dimana didapatkan rasa ketertarikan secara perasaan
dan secara erotik terhadap berjenis kelamin sama. Faktor-faktor
penyebabnya antara lain dari faktor biologis, faktor traumatik
kekerasan seksual dan faktor sosiokultural serta faktor pola asuh
keluarga yang salah.
2. Gay adalah haram hukumnya dalam pandangan islam. Karena
merupakan suatu perbuatan keji dan termasuk dosa besar, yang
merusak etika, fitrah, agama, dan jiwa manusia.
B. Saran
1. Pemerintah dan para ulama hendaknya melarang dan memberikan
sanksi hukuman tegas bagi para pelaku homoseksual. Karena selain
bertentangan dengan norma agama, moral serta merendahkan harkat
dan martabat manusia

13

DAFTAR PUSTAKA
1. Demartoto, A. 2010. Mengerti, Memahami, dan Menerima Fenomena
Homoseksual.

Available

in

http://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/seksualitas-undip.pdf [Accessed :
June 27, 2016]
2. Hidayatulloh, Y. 2015. Strategi Coping terhadap Stress pada Kaum Gay di
Kota Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Phd Thesis.
3. HM Psikoloki FK UNUD. 2016. Kajian Isu LGBT dari Sudut Pandang
Psikologi. Available in : http://hmpsikologi.fkunud.com/lgbt-dari-sudutpandang-psikologi/ [Accessed : June 27, 2016]
4. Adikusumo, A. 2010. Gangguan Psikoseksual. Dalam : Buku Ajar
Psikiatri. FKUI. Hal.325-8. Penyimpangan Seksual (LGBT) dalam
Hukum Pandang Islam. Seminar LGBT bagi Tatanan Sosial Budaya
Bangsa

Indonesia.

Available

in:

http://dpr.go.id/doksetjen/dokumen/minangwan-Seminar-LGBT-bagiTatanan-Sosial-Budaya-Bangsa-Indonesia-1457434598.pdf [Accessed :
June 27, 2016]
5. Rangkuti, R.Y. 2012. Homoseksual dalam Perspektif Hukum Islam. Dalam
: Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum. Vol.46. no.1.hal.191-212.
6. Jaelani, A. 2016. Pandangan Islam Terhadap LBGT. Hizbut Tahrir
Indonesia. Available in: http://hizbut-tahrir.or.id/2016/02/13/pandanganislam-terhadap-lgbt/ [Accessed : June 27, 2016]
7. Ahmad bin Qudamah, Al-Mughni, Juz 2, Beirut-Lebanon : Dar Al-Kutb
AlIlmiyah, t,th .h.348.

14

8. Al-Maliki, Abdurrahman. Nizham Al-Uqubat. Cet. Ke-2. (Beirut : Darul


Ummah).1990.h.21.

15

Anda mungkin juga menyukai