Anda di halaman 1dari 17

Dosen Pengampu : Drs.

Toyama Sitompul

Nama Kelompok :

Aris Labora Simatupang


(5151111007)
Reguler C
Arishak Novanse Ginting
(5151111010)
Reguler C
Harry Jonathan A.P Sitorus(5153111027)
Reguler C
Hendra Fahrozi
(5152111022)
Reguler C
Hilman Suhada Tobing
(5151111026)
Reguler C
Telabta Ely Bahtra Bangun
(5151111056)
Reguler C
Wildan Azhari Nasution
(5151111061)
Reguler C

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2015

KATA PENGANTAR
Penggunaaan fisika dalam dunia teknik sipil dewasa ini sudah sangat
terkenal,dimana salah satunya adalah merupakan pengembangan dan inovasi
dalam dunia teknologi dimana menuntut kita mengerti akan teknologi tersebut.
Perkembangan teknologi pada fisika ini juga hendaknya harus diimbangi
dengan sumber daya manusia yang terampil dan siap pakai serta mampu
mengimbangi perkembangan teknologi tersebut.
Untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia itu sendiri tidak terlepas
dari proses regenerasi dari para pemuda penerus bangsa yang pada akhirnya
merupakan pengganti dari para ahli yang ada sekarang ini,sehingga kemajuan
bangsa dan negara ini terus berlanjut sampai kemasa yang akan datang.
Salah satu wujud nyata adalah dengan pembekalan keterampilan di
bidang teknik bangunan pada generasi muda dan anak didik sejak dini,dari hal
tersebut makakami selaku penyusun berkeinginan untuk menyajikan hal-hal
yang penyusun ketahui tentang kebutuhan fisika saat ini. Secara teoritis dan
praktis sehingga dapat berguna bagi banyak lapisan masyarakat.
Demikian juga bahwa perkembangan teknologi yang ada pada saat
ini,publik juga sudah banyak mengetahui beragam hal tentang teknologiteknologi pada fisika yang ada pada saat ini. Pencapaian dalam hal mengenai
sesuatu yang harus kita pahami sejak dini agar dapat membantu banyak pihak
khususnya bagi para masyarakat agar tetap mengikuti perkembangan teknologi
itu sendiri.
Akhir kata,atas kerja sama berbagai pihak yang telah menginspirasi
dalam penyusunan makalah ini diucapkan banyak terima kasih.

Penyusun,

.ii.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

ii

Daftar Isi.

iii

A . PENDAHULUAN..

C . SISTEM PARTIKEL DAN KEKEKALAN MOMENTUM.

I . SISTEM PARTIKEL

I-1

Pusat Massa...

I-2

Gerakan Pusat Massa suatu sistem

I-3

Energi Kinetik Sistem Partikel..

I I. KEKEKALAN MOMENTUM...

II-1

Momentum...

II-2

Tumbukan..

II-2.1 Tumbukan dalam satu dimensi...

II-2.2 Tumbukan dalam tiga dimensi

II-3

Impuls dan rata-rata waktu sebuah gaya ...

11

II-4

Dorongan Jet..

11

D . PENERAPAN DALAM TEKNIK SIPIL...

12

E . KESIMPULAN..

13

F . DAFTAR PUSTAKA.

14

.iii.

A . PENDAHULUAN

Semua benda di bumi ini terdiri dari banyak partikel. Bahkan debu-pun
terdiri dari partikel-partikel. Semua yang ada di bumi ini dapat ditinjau dengan
mekanika newton. Hukum dasar mekanika terbukti mampu menjelaskan
berbagai fenomena yang berhubungan dengan sistem diskrit (partikel).
Hukum dasar ini tercakup dalam formulasi Hukum Newton tentang
gerak. Pada bagian ini akan dibahas formulasi hukum mekanika pada sistem
partikel dan benda benda yang terdiri dari partikel yang kontinyu (benda tegar).
Perbedaan mendasar antara partikel dan benda tegar adalah bahwa suatu partikel
hanya dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) saja, karena secara logika,
jika suatu partikel bergerak rotasi maka partikel itu tidak akan terlihat bergerak
rotasi melainkan akan tetap terlihat bergerak lurus saja.
Hal ini dikarenakan partikel tersebut sangat kecil. Sedangkan benda tegar
selain dapat mengalami gerak translasi juga dapat bergerak rotasi yaitu gerak
mengelilingi suatu poros ataupun mengalami gerak keduanya secara serempak
yaitu translasi-rotasi.

C . Sistem Partikel dan kekekalan momentum


Walaupun pembahasan kita tentang hukum-hukum Newton berhubungan
dengan gerakan partikel titik,kebanyakan penerapan yang kita lakukan adalah
untuk benda-benda besar,seperti balok,bola,dan bahkan mobil. Dalam bab
ini,kita akan meninjau benda yang besar sebagai sistem partikel-partikel titik
dan menganggap bahwa hukum newton berlaku untuk tiap partikel.
Akan ditunjukkan bahwa ada satu titik dalam sistem , yang dinamakan
pusat massa,yang bergerak seakan-akan massa sistem terpusat di titik itu dan
gaya eksternal yang bekerja pada system bekerja semata-mata pada titik itu.
Gerakan setiap benda atau sistem,tak perduli betapa pun rumitnya ,dapat
dianggap sebagai gerakan pusat massa(yang dapat dipikirkan sebagai gerakan
keseluruhan sistem itu) ditambah gerakan masing-masing partikel dalam sistem
relative terhadap pusat massa.
Kita juga akan memperkenalkan sebuah besaran baru yang penting
momentum yang merupakan hasil kali massa partikel dengan kecepatannya .
Momentum penting karena momentum total suatu sistem partikel tetap konstan.
Jika gaya eksternal yang bekerja pada system berjumlah nol. Seperti energi
momentum adalah besaran yang tersimpan dalam sistem yang terisolasi.
Kekekalan momentum sangat bermanfaat dalam analisis tumbukan antar bola
biliar,mobil,dan partikel subatomik dalam suatu reaksi nuklir . Momentum juga
berguna dalam analisis gerakan di pesawat jet atau roket dan tolakan senapan.

I . SISTEM PARTIKEL
Sistem Partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak
partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang
dianggap tersebar secara kontinyu pada benda.
I-1 Pusat Massa
Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam
suatu sistem. Istilah pusat massa sering dipersamakan dengan istilah pusat
gravitasi, namun demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang
berbeda. Letak keduanya memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang
sama, akan tetapi ketika gravitasinya tidak sama maka pusat gravitasi merujuk
pada lokasi rerata dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Hal ini
menghasilkan suatu torsi gravitasi, yang kecil tetapi dapat terukur dan harus
diperhitungkan dalam pengoperasian satelit-satelit buatan.
Terlebih dahulu marilah kita perhatikan sistem sederhana dua partikel
dalam satu dimensi. Ambilah

x1

dan

x2

sebagai koordinat partikel relative

terhadap suatu pilihan titik asal sembarang. Koordinat pusat massa

X cm

selanjutnya didefinisikan oleh :


{MX cm=m1 x1 +m2 x 2 }

Dengan : M =

m1+ m2

adalah massa total sistem.

Untuk kasus hanya dua partikel ini,pusat massa terletak di suatu titik pada
garis yang menghubungkan kedua partikel itu. Hal ini dapat dilihat dengan
mudah jika titik asal kita pilih berimpit dengan salah satu partikel.
Untuk partikel-partikel dengan massa yang sama,pusat massa ada di
tengah antara kedua partikel itu. Bila massa tidak sama,pusat massa lebih dekat
ke partikel dengan massa yang lebih besar. Jika dua titik massa dihubungkan
oleh batang ringan yang massanya dapat diabaikan,sistem akan seimbang pada
poros di pusat massa. Ini merupakan akibat dari kenyataan bahwa energi
potensial gravitasi suatu sistem partikel nilainya sama dengan jika massa total
dipusatkan dipusat massa seperti yang akan ditujukan.

3
I-2 . GERAKAN PUSAT MASSA SUATU SISTEM
Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui definisi pusat massa.
Kecepatan pusat massa diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa.
Besaran yang dapat kita anggap sebagai momentum pusat massa, tidak lain
adalah total momentum sistem (jumlahan seluruh momentum partikel dalam
sistem).
Menurut Hukum kedua Newton,massa tiap partikel dikalikan dengan
kecepatannya sama dengan gaya neto yang bekerja pada partikel.
Gaya gaya yang bekerja pada sebuah pertikel dapat dipisahkan menjadi dua
kategori,yaitu:
a) Gaya-gaya internal yang berhubungan dengan interaksi dengan partikelpartikel lain.
b) Gaya-gaya eksternal karena suatu unsur di luar sistem.
Menurut Hukum ketiga Newton,untuk tiap gaya internal yang bekerja
pada suatu partikel,ada gaya yang sama tetapi berlawanan arah yang bekerja
pada partikel lainnya. Gaya-gaya internal terjadi dalam pasangan-pasangan gaya
yang sama dan berlawanan arah. Jika dijumlahkan meliputi semua partikel
dalam sistem,maka gaya-gaya internal saling menghilangkan dan hanya tinggal
gaya eksternal saja.
Pusat massa sebuah sitem bergerak seperti sebuah partikel bermassa
M = m i

dibawah pengaruh gaya eksternal yang bekerja pada sistem.

Teorema ini penting karena menunjukkan pada kita bagaimana


menggambarkan gerakan satu titik,pusat massa,untuk tiap sitem partikel,tak
perduli bagaimanapun besarnya sistem itu. Pusat massa sistem berperilaku
seperti partikel tunggal yang dipengaruhi hanya oleh gaya eksternal. Gerakan
individual partikel-partikel sistem biasanya jauh lebih rumit. Sebagai
contoh,gerakan pasangan massa yang dihubungkan lewat pegas dan
dilemparkan keudara cukup rumit.

4
Kedua massa itu berguling dan berputar ketika bergerak dan berosilasi
sepanjang garis yang menghubungkan keduanya. Akan tetapi pusat massa
bergerak seakan-akan merupakan partikel tunggal titik pusat massa mengikuti
parabolik sederhana.
Teorema untuk gerakan pusat massa ini merupakan pembenaran terhadap
perlakuan kita terdahulu atas benda-benda besar sebagai partikel titik. Semua
benda besar dapat dianggap terdiri dari banyak partikel kecil yang gerakannya
diatur oleh hukum-hukum Newton. Bagaimanapun sulitnya gerakan benda,pusat
massa bergerak seperti partikel sederhana. Gaya gravitasi vertikal yang bekerja
pada tiap partikel diimbangi oleh gaya normal yang dikerjakan oleh benda. Jika
kita mempunyai kedua massa yang tak berhubungan pada benda.
I-3 . ENERGI KINETIK SISTEM PARTIKEL
Ada suatu teorema penting yang menyangkut energi kinetik sistem
partikel yang memungkinkan kita memperlakukan energi sistem yang kompleks
dengan cara yang lebih mudah dan memberi kita pengertian tentang perubahan
energi dalam suatu sistem.
Energi kinetik suatu sistem partikel dapat ditulis sebagai jumlah dua suku:
a) Energi kinetik yang berhubungan dengan gerakan pusat massa,
1
2
MV cm
2

, dengan M adalah massa total sistem.

b) Energi kinetik yang berhubungan dengan gerakan partikel sistem itu


relative terhadap pusat massanya,

2 mi u i2

, dengan

ui

adalah

kecepatan partikel ke-i relative terhadap pusat massa.


Energi kinetik gerakan relative terhadap pusat massa adalah energi kinetik
seperti yang diamati dalam kerangka acuan pusat massa.
Energi suatu sistem partikel adalah jumlah energi kinetik masing-masing
partikel.

5
II . KEKEKALAN MOMENTUM
Momentum sebuah partikel didefinisikan sebagai hasil kali massa dan
kecepatannya.
[ P = M.V ]
Dengan :
P = Momentum

(kg m/s)

M = Massa

(kg)

V = Kecepatan

(m/s)

II-1 . MOMENTUM
Momentum adalah besaran vector,sehingga penjumlahan momentum
mengikuti aturan penjumlahan vector. Momentum sebuah partikel dapat
dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan sebuah partikel.
Sebagai contoh sebuah truk besar mempunyai momentum yang lebih besar
dibandingkan dengan mobil ringan yang bergerak dengan kelajuan yang sama.
Gaya yang lebih besar dibutuhkan unyuk menghentikan truk dibandingkan
mobil dalam waktu tertentu.
Gaya netto yang bekerja pada partikel sama dengan laju perubahan
momentum linear partikel terhadap waktu. Pernyataan Newton yang asli tentang
hukum yang kedua sebenarnya adalah dalam bentuk ini.
Konsep momentum penting karena jika tidak ada gaya eksternal neto
bekerja pada sistem partikel, momentum sistem partikel adalah kekal, artinya ia
tetap konstan sepanjang waktu.Ketika gaya eksternal neto yang bekerja pada
sistem partikel nol, maka laju perubahan momentum total adalah nol, dan
momentum total sistem tetap konstan.

6
Hukum Kekekalan Momentum :
Pada peristiwa tumbukan,jumlah momentum benda-benda sebelum
dan sesudah tumbukan adalah tetap,asalkan tidak ada gaya luar yang
bekerja pada benda-benda itu.
Hukum kekekalan momentum secara umum berlaku untuk interaksi
antara dua benda,seperti:
a) Tumbukan dua benda
b) Gerak majunya sebuah roket
c) Peluru yang ditembakkan dari senapan
Hukum ini dalah hukum yang paling penting dalam fisika. Hukum ini
berlaku misalnya untuk tiap sistem yang terisolasi dari sekitarnya sehingga tidak
ada gaya-gaya eksternal yang dikerjakan padanya.
Hukum ini dapat dipakai secara lebih luas bila dibandingkan hukum
kekekalan energi mekanik Karena gaya-gaya internal yang dikerjakan dalam
sebuah partikel dalam sistem pada partikel lainnya seringkali tidak konservatif.
Jadi gaya-gaya internal ini dapat mengubah energi mekanik total sistem, tetapi
karena selalu terjadi berpasangan, gaya-gaya tersebut tidak dapat mengubah
momentum total sistem. Kekekalan momentum sistem sangat berguna dalam
persoalan tumbukan.
II-2 . TUMBUKAN
Yang dimaksud tumbukan dalam ilmu fisika memiliki arti yang lebih luas
dari pada tumbukkan dalam pengertian sehari-hari. Setiap peristiwa yang
berlangsung dalam waktu singkat sehingga kita dapat membedakan situasi
sebelum dan sesudah peristiwa disebut tumbukan.
Misalnya tarikan mobil, pukulan tinju, dan tumbukan pada bola
billiard.Kebanyakan tumbukan terjadi dalam waktu yang sangat singkat,
sehingga gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing bagian terutama
adalahgaya impilsif. Gaya impulsive ini jauh lebih besar dari pada gaya-gaya
luar, karena itu gaya-gaya luar dapat diabaikan selama proses tumbukan terjadi.

7
Tambahan pula waktu tumbukan yang sangat singkat membuat impuls gaya
luar tidak berperan dalam pemgubahan momentum system. Disisi lain gayagaya impulsive muncul secara berpasangan dan merupakan gaya internal, Karen
itu tidak akan mengubah momentum total sistem. Dapat disimpulkan bahwa
dalam setiap proses tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum. Dua buah
benda yang setelah tumbukan selalu menempel menjadi satu biasanya berubah
bentuk. Untuk berubah bentuk diperlukan energi yang diambilnya dari energi
kinetik sistem itu. Sebabnya energi kinetik sistem tidak kekal. Tumbukan yang
mengubah bentuk dan tidak memenuhi hukum kekekalan energi kinetik
merupakan tumbukan tidak lenting, ada tumbukan yang sama sekali tidak
lenting dan ada juga tumbukan yang lenting seebagian. Tumbukan yang bnetuk
akhirnya sama dan energi kinetiknya kekal disebut tumbukan lenting sempurna.
Ada beberapa macam tumbukan, yaitu:
1) Tumbukan satu dimensi
Tumbukan satu dimensi merupakan tumbukan yang semua gerak sebelum
dan sesudah tumbukan terletak pada suatu garis yang sama.
a) Tumbukan tidak lenting sama sekali
Tumbukan tidak lenting sama sekali terjadi ketika l = 0 sehingga ,kecepatan
benda satu setelah tumbukan sama dengan kecepatan benda dua setelah
tumbukan. Pada tumbukan tidak lenting sama sekali,sesudah tumbukan kedua
benda bergabung sehingga berlaku bahwa kecepatan kedua benda sesudah
tumbukan adalah sama. Pada tumbukan ini terjadi pengurangan energy kinetic
sehingga energi kinetik total benda-benda sesudah tumbukan akan lebih kecil
daripada energi kinetik total benda-benda sebelum tumbukan. Dengan kata
lain,pada tumbukan tidak lenting sama sekali tidak berlaku hukum kekekalan
energi kinetik.
b) Tumbukan lenting sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian niali l, v 1 dan v2 ditentukan oleh sifat fisis
kedua benda yang bertumbukan. Sebagian besar tumbukan yang terjadi antara
dua buah benda adalah tumbukan lenting sebagian. Untuk tumbukan lenting
sebagian,koefisien restitusi bernilai antara nol dan satu(0<e<1). Pada tumbukan
lenting sebagian berlaku hukum kekekalan momentum,tetapi tidak berlaku
hukum kekekalan energi kinetik.

8
c) Tumbukan lenting sempurna
Pada tumbukan lenting sebagian didefenisikan suatu parameter koefisien
restitusi (l). untuk tumbukan lenting sempurna l bernilai 1. Pada tumbukan
lenting sempurna,energy kinetic total kedua benda sebelum dan sesudah
tumbukan adalah tetap. Jadi,pada tumbukan ini berlaku :
a) Hukum kekekalan momentum
b) Hukum kekekalan energi kinetik

2) Tumbukan dua dimensi


Bila tumbukan terjadi dalam bidang, masing-masing momentum memilki
komponen dalan arah x dan arah y. jadi ada 4 besaran yang tidak diketahui, v 1x,
v2y, v1y, v2x, sedangkan persamaan yang dimiliki hanyadua persamaan untuk
komponen momentum dan energi. Berarti kita kekurangan satu persamaan
untuk menentukan semua kecepatan akhir, karenanya kita perlu diberi informasi
tambahan mengenai keadaan akhir.
II-2.1 . Tumbukan dalam satu dimensi
Dalam sebuah tumbukan,dua benda saling mendekati,berinteraksi dengan
kuat,dan saling menjauh. Sebelum tumbukan,ketika saling berjauhan,kedua
benda itu bergerak dengan kecepatan konstan. Setelah tumbukan,keduanya
bergerak dengan kecepatan konstan yang berbeda. Biasanya,kita ingin
menemukan kecepatan akhirbenda jika kecepatan-kecepatan awal dan
karateristik tumbukan diketahui.
Sebuah tumbukan dapat berlangsung singkat,seperti beradunya dua bola
billiard,atau dapat berlangsung berabad-abad,seperti ketika dua bintang
bertumbukan diangkasa. Namun,dalam semua tumbukan,benda-benda saling
berinteraksi secara kuat hanya selama waktu tumbukan itu. Jika ada gaya
eksternal,gaya-gaya ini jauh lebih kecil dibandingkan gaya interaksi selama
tumbukan dan dapat diabaikan. Sebagai contoh,bola billiard diperlambat secara
perlahan-lahan oleh gesekan dengan meja,tetapi gaya gesekan dapat diabaikan
dibandingkan dengan gaya interaksi selama tumbukan singkat bola-bola
billiard.

9
Ketika energi kinetik total kedua benda setelah tumbukan adalah sama
seperti sebelumnya,tumbukan dinamakan tumbukan elastik. Bila energi total
tidak sama setelah tumbukan,tumbukan dikatakan tumbukan tak elastik.
Tumbukan tak elastik terjadi diantara system makroskopik ketika gaya-gaya tak
konservatif yang bekerja mengubah energy mekanik sistem.
Sebuah contoh gumpalan dempul yang dijatuhkan ke lantai. Tumbukan
tak elastik terjadi antar sistem mikroskopik ketika salah satu sisitem dibiarkan
pada keadaan energi internal lain. Sebuah contoh adalah hamburan elektron oleh
atom. Jika energi internal atom tidak diubah,energi kinetik total atom dan
elektron setelah tumbukan sama dengan sebelumnya,dan tumbukannya adalah
elastik. Namun,kadang-kadang energi internal atom berubah (artinya,atom
dieksitasi kekeadaan energi internal yang lebih tinggi),dan energi kinetik total
atom dan elektron lebih kecil setelah tumbukan,dalam kasus itu tumbukan
adalah tak elastik.
Dalam tumbukan tak elastic,energi kinetik relative terhadap pusat massa
berubah,tetapi energi kinetik pusat massa

1
MV 2 cm
2

tetap konstan karena

kecepatan pusat massa tak berubah jika gaya-gaya eksternal yang bekerja pada
sistem dapat diabaikan. Dalam satu kasus istimewa,semua energi relative hilang
dan benda-benda bergerak bersama-sama dengan kecepatan pusat massa.
Tumbukan semacam itu dinamakan tumbukan tak elastik sempurna. Peluru
yang tertanam dalam balok adalah contoh khas tumbukan tak elastik sempurna.
Dalam kebanyakan tumbukan,hanya sebagian yang hilang,tumbukan semacam
ini tidak elastik dan juga bukan tak elastik sempurna.
II-2.2 . Tumbukan dalam tiga dimensi
Dalam tiga dimensi,sifat vektor kekekalan momentum linier adalah
penting. Tumbukan tak elastik sempurna tidak menghasilkan kesulitan khusus.
Momentum total awal didapatkan dengan menjumlahkan vector momentum
awal kedua benda. Karena benda-benda itu melekat menjadi satu dan
momentum akhirnya sama dengan momentum awal,keduanya bergerak dalam
arah momentum total resultan dengan kecepatan yang diberikan oleh
momentum total sistem.

10
II-3 . IMPULS DAN RATA-RATA WAKTU SEBUAH GAYA
Impuls (I) dari gaya adalah vector yang didefinisikan oleh :
tf

I = F dt
ti

Luas dibawah kurva F terhadap t adalah besarnya impuls gaya. Dengan


menganggap bahwa F adalah gaya neto dan dengan menggunakan hukum kedua
Newton F = dp/dt,dapat terlihat bahwa impuls sama dengan perubahan
momentum total selama selang waktu tersebut. Untuk gaya umum F,impuls
bergantung pada waktu

ti

dan

tf

tetapi gaya-gaya yang terjadi dalam

tumbukan adalah nol kecuali selama selang waktu yang sangat singkat. Untuk
gaya-gaya ini,impuls tidak bergantung pada selang waktu asalkan
tiap waktu sebelum tumbukan dan

tf

ti

adalah

adalah sembarang waktu sesudahnya.

Untuk jenis gaya inilah konsep impuls sangat berguna.


Gaya rata-rata adalah gaya konstan yang memberikan impuls yang sama
seperti gaya yang sesungguhnyadalam selang waktu. Seringkali perhitungan
gaya rata-rata pada tumbukan berguna untuk membandingkannya dengan gayagaya lain,seperti gaya gesek atau gaya gravitasi. Gaya rata-rata seringkali dapat
diperkirakan dengan menemukan waktu tumbukan dari suatu taksiran yang
masuk akal tentang jarak yang ditempuh salah satu benda selama tumbukan.
II-4 . DORONGAN JET
Dorongan Jet adalah penerapan menarik hukum ketiga Newton dan
kekekalan momentum. Hal ini,misalnya,adalah cara yang dipakai cumi-cumi
atau gurita untuk mendorong diri mereka. Mereka mengeluarkan air dari tubuh
mereka dengan gaya yang besar,dan air yang dikeluarkan mengerjakan gaya
yang sama dan berlawanan pada cumi-cumi atau gurita,mendorongnya kedepan.
Sebuah roket mendapatkan dorongan dengan membakar bahan bakar dan
membuang gas yang terbentuk lewat belakang.
Roket mengerjakan gaya pada gas buang,dan dari hukum ketiga
Newton,gas mengerjakan gaya yang sama dan berlawanan pada

roket,mendorongnya kedepan. Momentum yang hilang karena gas yang


dikeluarkan sama dengan momentum yang diperoleh roket.
11
Suatu salah pengertian yang sering terjadi sebelum roket diruang angkasa
menjadi hal yang biasa adalah bahwa roket membutuhkan udara untuk
mendorongnya. Ini tidak benar. Roket mendorong melawan gas buangnya
sendiri,yang mendorong kembali melawan roket tersebut. Dorongan Jet malah
lebih efisien diruang kosong yang tak ada hambatan udara.
D . Penerapan Dalam Teknik Sipil
Banyak hal yang menyangkut hal tentang sistem partikel dan kekekalan
momentum dalam bidang teknik sipil. Sistem Partikel merupakan suatu sistem
ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda
yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada
benda. Sama halnya dengan perencanaan sebuah pondasi yang tidak lain
merupakan banyak partikel-partikel didalamnya.
Partikel-partikel tersebut tersebar secara kontinyu yang memanjang diatas
sebuah tembok sebagai penerus beban yang menyalurkan beban dari atas
kebagian yang paling dalam dibawah pondasi tersebut. Tidak hanya
itu,pemasangan sebuah tembok juga menandai terjadinya penerapan sistem
partikel dalam pembuatan sebuah bangunan.
Pemasangan alas lantai yaitu keramik juga merupakan suatu sistem yang
terdiri dari banyak bahan/partikel yang ditata secara menerus dan rapi dalam
setiap perencanaannya. Masih banyak lagi penerapan sistem partikel dalam
teknik sipil yang tersampai pada berbagai kalangan.
Pembuatan bangunan yang didalamnya memerlukan bahan seperti
agregat yang terdiri dari partikel-partikel pasir halus dan kasar,semen yang
didapat dari hasil pengolahan bahan-bahan pengikat,juga yang paling sering
dijumpai yaitu batu bata yang terbuat dari tanah liat yang dipadatkan sehingga
membentuk sebuah bahan batu bata tersebut.
Kekekalan Momentum merupakan ,besaran yang berkaitan dengan benda
yang besarnya sama dengan hasil kali massa benda yang bergerak itu dan
kecepatan gerak kuantitasnya tetap konstan sepanjang waktu.

12
Pada sebuah pembangunan sebuah jembatan,beban yang diperoleh dari
kendaraan-kendaraan yang lewat dalam jangka waktu yang cukup lama
menjadikan kekekalan momentum menjadi prinsip dasar pekerjaan ini.Aksi
daripada beban yang ada, menjadikan suatu reaksi yang dapat
menahan/memikul beban yang ada.
Pada pelaksanaannya pembuatan jembatan tersebut telah dianalisa oleh
tekanan agar dapat mengetahui umur jembatan agar dapat bertahan dari beban
dalam jangka waktu yang cukup lama yang dapat dipakai sepanjang waktu.
E . Kesimpulan
Dalam suatu sistem,termasuk didalamnya menyangkut sistem partikel
dengan keterkaitan pada kekekalan momentum yang disatu padukan kedalam
berbagai macam pusat yang tertuju pada satu titik dimana sistem-sistem tersebut
terdiri dari banyak partikel yang memiliki momentum oleh kesukaran dalam
keseimbanagan sebuah partikel.
Tersebar secara menerus ,titik partikel yang menitikberatkan pada
pengaturan penjumlahan vektor yang dapat diteliti terkait dengan banyaknya
sistem yang terbagi secara merata yang dapat diukur jika perlu penelahaan dari
materi-materi yang akan tersentuh langsung pada dasar tergolong implikasi
yang terdapat pada suatu kekekalan dari sebuah momentum dengan hubungan
oleh sistem partikel.

F . Daftar Pustaka
Paul A. Tipler,1998,Fisika untuk Sains dan Teknik,Edisi Ketiga,Jilid 1 .
Yrama Widya,2006,Fisika untuk SMA/MA,Jilid 1.

13

Anda mungkin juga menyukai