Anda di halaman 1dari 47

PENYUSUNAN JADWAL DINAS

RSU SARI MUTIARA


MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juni 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

V. Unit terkait

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara pembuatan jadwal dinas tenaga keperawatan RSU.Sari
Mutiara Medan
Tercapai jadwal dinas yang teratur, efektif, dan merata
sedemikian rupa sehingga Pelayanan Keperawatan terjaga
kualitasnya 24 jam setiap harinya
1. Kepala ruangan membuat jadwal dinas berdasarkan
jumlah ketenagaan kebutuhan ruangan dan pertimbangan
lain
2. Jadwal dinas mulai dibuat / harus selesai 7 hari sebelum
pergantian bulan
3. Kepala ruangan menandatangani jadwal dinas yang telah
di buat dan memberikan kepada kepala instalasi untuk di
pertimbangkan
4. Kepala instalasi melihat kembali jadwal yang telah di
susun oleh kepala ruangan
5. Kepala instalsi menandatangani jadwal dinas yang telah
disetujui
6. Jadwal dinas yang telah disetujui di brikan kepada :
- Kepala Bidang Keperawatan
- Instalasi
- Ruangan Rawatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kepala Bidang Keperawatan


IRJA
IRNA
IBS
IPI
IGD

PERGANTIAN WAKTU DINAS


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I.
II.

Pengertian
Tujuan

III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara pergantian waktu dinas di RSU.Sari Mutiara Medan
Tercapai kesinambungan pelayanan keperawatan selama 24 jam
di RSU.Sari Mutiara Medan
1. 1 hari 24 jam waktu dinas dibagi dalam 3 shift:
shift pagi : waktu dinas jam 07:30 14:30 ( 7 jam )
shift siang : waktu dinas jam 14:00 21:00 ( 7 jam )
shift malam : waktu dinas jam 20:30 08:00 ( 12 jam )
2. Setiap pergantian shift dilakukan transfer informasi antar
perawat:
a. Perawat shift sebelumnya tidak diperkenankan
pulang sebelum melaksanakan seluruh proses
transfer informasi kepada perawat shift
berikutnya.
b. Pelaksanaan proses transfer informasi tidak
diperkenankan dilakukan sebelum semua
perawat shift berikutnya hadir lengkap.
c. Adapun proses transfer informasi tersebut terdiri
dari 2 cara yang wajib dilakukan :
secara lisan dan tulisan.
- Transfer informasi secara lisan dilakukan
langsung di depan pasien.
Perawat shift berikutnya langsunag melihat
-

sendiri & memeriksa pasien.


Tunjukkan kepada pasien siapa yang akan
selanjutnya menjaga sang pasien. Ingatkan

kepada pasien untuk tidak sungkan menghubungi


-

perawat jaga bila membutuhkan bantuan.


Hal-hal yang ditransferkan adalah segala hal
mengenai rencana pengobatan pasien, masalahmasalah di luar pasien yang harus menjadi

perhatian/tugas perawat shift berikutnya.


d. Perawat shift sebelumnya bertanggung jawab
penuh atas
keberhasilan/kegagalan/kekuranglengkapan
informasi yang ditransfer kepada perawat shift
berikutnya

V. Unit terkait

1. Kepala Bidang Keperawatan


2. IRJA
3. IRNA
4. IBS
5. IPI
6. IGD

PERAWAT JAGA TIDAK DAPAT HADIR

RSU SARI MUTIARA


MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I.
II.
III.
IV.

Pengertian
Tujuan

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara pengelolaan waktu dinas apabila perawat jaga tidak
dapat hadir.
Tetap terlaksana kesinambungan pelayanan keperawatan yang
bermutu

Kebijakan
Prosedur
1. Perawat yang tidak dapat hadir memberitahukan kepada
Kepala ruangan tentang ketidakhadirannya dengan
alasan yang jelas.
2. Kepala ruangan berkoordinasi dengan kepala instalasi
untuk menunjuk perawat yang paling mungkin bertukar
jaga dengan perawat yang tak bisa hadir tersebut.
3. Pergantian jaga ini diberitahukan kepada Kepala Bidang
keperawatan

V.

Unit terkait

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kepala Bidang Keperawatan


IRJA
IRNA
IBS
IPI
IGD

TINDAKAN PENYUNTIKAN

RSU SARI MUTIARA


MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/4

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara melakukan beberapa macam tindakan penyuntikan
Obat obatan kepada pasien
Melakukan tindakan penyuntikan obat kepada pasien secara
aman,nyaman dan benar.
1. Intruksi penyuntikan oleh Dokter,yang tertulis lengkap
dan Jelas dalam rekam medik, bila kurang jelas / kurang
mengerti segera tanyakan kepada Dokter yang memberi
instruksi
2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia diatasnya :
2.1 Kapas alkohol 70% dalam wadah tertutup.
2.2 Obat obatan anti histamin atau
setingkatnya,seperti
2.3 Adrenalin,Dexamethasone ,Dypenhydramin.
2.4 Persiapkan resusitasi cairan seperti, IV
catheter,Blood set, Larutan infuse RL/Asering
3. Persiapkan pasien :
3.1 Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan
intruksi penyuntikan
3.2 Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa
akan disuntik,dan tenangkan pasien.
3.3 Cek ulang riwayat alerg
4. Persiapkan obat .
4.1 Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat,cara
pemberian dengan intruksi penyuntikan.
4.2 Cek ulang tanggal kadaluwarsa obat.
4.3 Cek ulang jumlah obat.
5. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
6. Lakukan penyuntikan
7. Cara penyuntikan secara intravena langsung,
7.1 Tentukan vena mana yang akan disuntik.
7.2 Lakukan tindakan aseptik/antiseptik.

7.3 Ligasi bagian vena yang akan disuntik/ditusuk.


7.4 Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri.
7.5 Pastikan tidak ada udara dalam syringe.
7.6 Tusukkan jarum dengan arah jarum sejajar vena,lubang
jarum mengarah keatas dan garis ukur syringe terlihat.
7.7 Isap sedikit untuk melihat apakah jarum benar masuk
vena,bila berhasil masuk, darah dari vena akan masuk ke
dalam syringe.
7.8 Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan area
penyuntikan.
7.9 Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu
cabut jarum. pertahankan kapas alkohol dengan plester.
7.10 Syringe dibuang pada tempat sampah medis
8. Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infuse.
8.1 Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik.
8.2 Pastikan tidak ada gelombang udara pada syringe.
8.3 Tusukkan jarum pada bagian karet pada selang infuse.
8.4 Isap sedikit untuk memastikan jarum benar masuk ke
dalam selang infuse.
8.5 Tutup aliran cairan infuse.
8.6 Suntikkan obat secara perlahan.
8.7 Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan jarum dan
cabut jarum.
8.8 Buka aliran cairan infuse.
8.9 Syringe di buang pada tempat sampah medis
9. Cara penyuntikan secara drip intravena.
9.1 Lakukan tindakan aseptik.
9.2 Pada sediaan larutan infuse tertutup karet obat bisa
langsung disuntikan dengan menusukan jarum pada karet
untuk selanjutnya larutan infuse dikocok sekali dua kali
untuk memastikan meratanya obat larut.
9.3 Pada sediaan larutan infuse tanpa tutup karet,maka selang
infuse harus dipisahkan dulu dari botol cairan infuse.
Jarum ditusukkan pada mulut botol infuse samadengan
lokasi tusukan selang infuse.
9.4 Tetesan cairan infuse sesuai intruksi Dokter
10. Cara penyuntikan secara intra muskuler.
10.1 Tentukan lokasi penyuntikan ,pada 1/3 lateral garis sias
coccygis pada bokong,pada paha atau pangkal
lengan/deltoid.
10.2 Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
10.3 Untuk pasien kurus maka tangan kiri mengangkat otot
pada lokasi suntikan dengan cubitan ringan.Untuk

pasien gemuk dengan lapisan lemak subkutis tebal tidak


perlu dilakukan.
10.4 Tusukkan jarum pada lokasi suntikan hingga pada kira
kira 3/4 panjang jarum, arah tegak lurus .
10.5 Isap sedikit, bila masuk darah ,maka jarum ditarik
sedikit .Isap ulang untuk mamastikan tidak ada darah
terisap ,menandakan jarum tidak masuk pembuluh
darah.
10.6 Suntikkan obat secara perlahan.
10.7 Tindihkan kapas alcohol pada lokasi suntikan, cabut
jarum, massage lokasi suntikan dengan kapas tadi.
10.8 Syringe dibuang pada tempat medis.
11. Cara penyuntikan secara subkutan.
11.1 Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 atas lengan atas, 1/3
atas paha atas sekitar pusat.
11.2 Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
11.3 Angkat sedikit kulit dengan cubitan.ringan oleh tangan
kiri.
11.4 Tusukan jarum pada lokasi jarum mengarah keatas
sudut suntikan 45 derajat.
11.5 Isap sedikit ,pastikan tak ada darah terhisap.
11.6. Suntikkan obat perlahan lahan.
11.7 Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan, cabut
jarum massage lokasi suntikan dengan kapas alkohol.
11.8 Syringe dibuang pada tempat medis.
12. Cara penyuntikan secara intrakutan.
12.1 Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 tengah volar lengan
kanan deltoiv
12.2 Lakukan tindakan aseptik antiseptik,gunakan jarum no.
27.
12.3 Tegangkan kulit dengan tanggan kiri, tusukkan jarum
dengan perlahan, lubang jarum mengarah keatas.
Dengan sudut jarum 15 20 derajat.
12.4 Suntikkan obat secara perlahan sampai tampak kulit
pada lokasi suntikan menggelembung putih.
12.5 Cabut jarum dengan tidak dilakukan apusan dengan
kapas alkohol.
13. Pasca Penyuntikan.
13.1 Perhatikan adakah keluhan/gejala gatal gatal bercak
merah, bulat bulat kulit, pusing , jantung
berdebar,berkeringat banyak.
13.2 Periksa nadi, apakah ujung tangan dan kaki
dingin/hangat.

13.3 Ukur tekanan darah.


14. Laporkan pada Dokter bila dicurigai ada komplikasi
penyuntikan .
15. Catat tindakan dalam lembar observasi,catat alat,obat
dan pelaksana dalam perincian harian.

V.Unit terkait

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kepala Bidang Keperawatan


IGD
IRNA
IRJA
IPI
IBS

PEMASANGAN INFUSE
RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan

IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan infuse melalui
Pembuluh vena perifer.
Didapatkan jalur pemberian cairan infuse yang aman,aseptik
dan Benar
Pelaksana pemasangan bisa Dokter konsulen, Dokter ruangan,
Para Medik terlatih secara internal RS yang diberi kewenangan
melakukan tindakan yang dibantu satu atau lebih tenaga
medic/Paramedik/pembantu paramedic.
1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan
Jelas pada rekam medik atau secara lisan pada keadaan
darurat bila ada kurang dimenggerti segera tanyakan pada
Dokter yang memberi intruksi.
2. Persiapan :
a. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter
yang akan digunakan.IV catheter cadangan atau wing
needle.Transfusion set/infusion set terbungkus steril, kapas
alkohol 70%,Bethadine, kasa steril, plester/hypafik, spalk,
larutan infuse yang akan diberikan.
b. Standar infuse.
c. Pencahayaan yang baik.
d. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi
e. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan
tenangkan pasien.
f. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukan
bagian tajam infusion set kedalam botol larutan infuse. Buka
saluran hingga cairan infuse memenuhi seluruh selang tanpa
menyisakan udara dalam selang infuse.
3. Lakukan pemasangan infuse.
a. Tentukan lokasi pemasangan ,sesuaikan dengan keperluan
rencana pengobatan, punggung tangan kanan/kiri,kaki
kanan/kiri,1 hari/2 hari. Contoh pasien struma IV line dikaki
kiri/kanan, Tomor mamae IV Line ditangan sisi berlawanan

pasien shock :2 line atau vena sectie, pasien stroke pada sisi
yang tidak lumpuh
b. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk
menggunakan ligator khusus.
c. Lakukan tindakanaseptik dan antiseptik.
d. Lencangkan kulit dengan memegang tangan/kaki dengan
tangan kiri,siapkan IV catheter ditangan kanan.
e. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena dengan
lubang jarum menghadap keatas, sudut tusukan 30-40 derajat
arah jarum sejajar arah vena, lalu dorong.
f. Bila jarum masuk kedalam pembuluh vena,darah akan tampak
masuk kedalam bagian reservoor jarum . hentikan dorongan.
g. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar
bagian jarum sedikit .Lanjutkan mendorong kanul kedalam
vena secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul
masuk.
h. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah
keluar dari kanul . tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.
i. Hubungkan kanul dengan infusan / tranfusion set .buka
saluran infuse perhatikan apakah tetesan lancar.perhatikan
apakah lokasi penusukan membengkak,menandakan
elestravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang dari
awal.
j. Bila tetesan lancar,tak ada ekstravasasi lakukan fiksasi dengan
plester /hypafix dan pada bayi/balita diperkuat dengan spalk ,
k. kompres dengan kasa betadhin pada lokasi penusukan.
l. Atur tetesan infuse sesuai intruksi.
m. Laksanakan proses administrasi ,lengkapi berita acara
pemberian infuse ,catat jumlah cairan masuk dan keluar,catat
balance cairan selama 24 jam setiap harinya,catat dalam
perincian harian ruangan.
4.Bila sudah tidak diperlukan lagi,pemasangan infuse di stop,
IV Catheter dapat dilepas dengan cara:
a. Tutup saluran infuse.
b. Lepaskan plester dengan bantuan kapas alkohol.
c. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan, cabut kanul IV
catheter .
d. Kapas difiksasi dengan plester.
e. Seluruh alat infuse dibuang pada tempat sampah medis.

PENGGANTIAN BALUTAN LUKA


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan

IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara mengganti balutan pada luka yang sudah tertutup
dengan jahitan.
Tidak terjadi infeksi pada luka
Pelaksana tindakan bisa Dokter Konsulen,Dokter Ruangan,
Paramedis Terlatih internal RS yang diberi kewenangan
melaksanakan tindakan Balutan diganti 2 hari sekali atau bila
balutan basah/kotor.
1. Persiapkan trolly intrsumen dengan tersedia diatasnya :
a. Peralatan steril : pinset anatomis,gunting,klem,kapas
steril.duk steril,
b. Peralatan non steril : gunting
verban,plester,disinfektan,bensin,
bengkok dll.
2. Persiapkan pasien :
2.1 Beritahukan pasien tentang rencana penggantian balutan.
2.2 Posisikan pasien sesuai kebutuhan.
3. Persiapkan ruangan :
3.1 Pencahayaan yang cukup.
3.2 tutup ruangan pasien sehingga pasien tidak malu,dan
pelaksana dapat berkonsentrasi.
4. Lepaskan balutan lama dengan melepaskan plester
menggunakan kapas yang dibasahi NaCl 0,19% ,bila balutan
sulit dilepas karena lengket, balutan dibasahi Bethadine atau
NaCl 0,9%
5.Setelah balutan lama lepas,luka bibalur bethadine dari atas
luka melingkar keluar.
6.Gunakan pinset untuk memegang kasa steril, bila luka baik
kasa steril bisa langsung digelar menutupi luka satu demi satu
hingga menutupi seluruh luka. Bila luka masih kurang baik
kasa steril dapat direndam bethadine secukupnya terlebih
dahulu.

7.Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester/hypafix.


8.Catat dalam lembar observasi,catat semua bahan yang
digunakan dalam perincian jasa ruangan

PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara melakukan trasfusi darah pada pasien yang
membutuhkan.
Terlaksana proses tranfusi darah yang aman,bebas dari infeksi
atau komplikasi lainnya.

III. Kebijakan

Kebijakan : RSBL bekerja sama dengan PMI dalam penyediaan


darah untuk keperluan transfuse darah. Pelaksana pemberian
transfuse darah adalah AlcoholAt terlatih internal RSBL yang
diberi wewenang untuk melakukan pemberian transfuse darah .

IV. Prosedur

1. Dokter mengintruksikan transfuse darah,tertulis lengkap dan


jelas dalam lembaran rekam trans atau secara lisan. Bila ada
yang kurang di mengerti segera tanyakan pada Dokter yang
mengintruksikan.
2. Segera diambil contoh darah pasien.
3. Isi formulir permohonan darah sesuai petunjuk
pelaksanaan,kirim ke PMI bersama sample darah.
4. Bila pasien belum dipasang infuse,segera pasang infuse,beri
larutan NaCL 0,9 % atau larutan RL
5. Bila permintaan darah sudah dipenuhi,cek ulang kesesuaian
no labu identitas antara surat permintaan dengan label yang
tertera pada labu darah. Cek ulang waktu kadaluwarsa darah..
6. Segera hangatkan darah sedekat mungkin dengan suhu tubuh
pasien caranya dengan didekap oleh tubuh pasien.
7. Bila sudah siap segera pindahkan selang infuse kedalam labu
darah.
8. Buka saluran infuse,sesuaikan tetesan dengan kebutuhan.
9. Perhatikan reaksi pasien,bila ada komplikasi segera stop dulu
pemberian transfuse. Konsultasikan dengan Dokter yang
mengintruksikan untuk langkah selanjutnya.
10. Selesai Aransfuse selang infuse dihubungkan kembali
dengan botol larutan infuse.
11. Bila kadar Hb sudah terpenuhi dan Dokter menyatakan tidak

perlu transfuse lagi ,maka pemasangan infuse bisa distop


dan dilepaskan sesuai SOP .
12. Bila pemasangan infuse masih diperlukan,transfusion set
diganti dengan yang baru.
13. Segala tindakan pemasangan infuse dean darah dicatat
dalam berita acara infuse secara lengkap.

MENGUKUR TEKANAN DARAH


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara mengukur tekanan darah pasien.
Didapat hasil pengukuran tekanan darah yang akurat
Pelaksana pengukuran tekanan darah adalah para
medis,pembantu Paramedis,Dokter ruangan.
1. Persiapkan alat sphygmomanometer air raksa dan stetoskop.
2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan,bila pasien di infuse
pengukuran Pada ekstremitas yang bebas infuse.
3. Bebaskan area pengukuran dari pakaian.
4. Pasang manset dengan pipa karetnya berada pada sisi
luar/atas.
5. Lakukan perabaan denyut pada arteri yang akan diperiksa :a
branchalis ,a dorsalis pedis.
6. Letakan stetoskop pada arteri yang akan diperiksa.
7. Skup balon pompa ditutup, pengunci air raksa dibuka,balon
kemudian dipompa sampai denyut arteri terdengar,kemudian
menghilang. Buka skup balon sedikit tekanan darah turun,
hingga denyut arteri yang tadi hilang terdengar lagi.
8. Perhatikan tinggi air raksa pada manometer,catat angka mulai
terdengarnya denyut nadi tersebutsebagai tekanan sistolik.
9. Tekanan darah terus diturunkan sedikit sedikit hingga denyut
nadi yang tadi terdengar, hilang kembali, catat angka yang
ditunjukan tinggi air raksa sebagai tekanan AlcoholAt.
10. Ulangi pemeriksaan untuk memastikan kembali.
11. Bila tekanan sudah nol,tutup pengunci air raksa,lepaskan
manset, dan rapikan spygmanometer

MENGHITUNG NADI DAN PERNAFASAN


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV.Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Suatu tata cara menghitung frekwensi nadi dan respirasi.
Didapatkan data frekwensi nadi dan respirasi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Pelaksana pengukuran adalah Dokter,paramedik,pembantu
paramedik
1. Tentukan nadi yag akan kita periksa, umumnya a. radialis
kanan/kiri.
2. Tangan kanan meraba nadi,sambil memperhatikan detik
jarum jam hitunglah nadi yang teraba dalam 15 detik.Ulangi
pemeriksaan untuk memastikan.
3. Jumblah nadi yang teraba dalam 15 detik dikali 4 adalah
frekwensi nadi.
4. Perhatikan gerak napas dada,hitunglah gerak napas dada
dalam 60 detik.
5. Jumlah gerak napas dada dalam 60 detik adalah frekwensi
respirasi
6. Catat frekwensi nadi dan pernapasan

MENGUKUR SUHU BADAN


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO

No.Revisi
0

Tanggal terbit

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

V. Unit Terkait

dr.Tahim Solin, MMR


Suatu tata cara menghitung frekwensi nadi dan respirasi.
Diketahui suhu tubuh pasien.
Pelaksana pengukuran adalah paramedic atau pembantu
paramedik
1. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan
kasa
2. Periksa AlcoholAter , pastikan air raksa pada angka nol.
Bersihkan dengan kapas Alcohol.
3. Letakkan AlcoholAter pada ketiak pasien lalu jepitkan lengan
hingga menjepit AlcoholAter tersebut.
4. Setelah 5 menit AlcoholAter diangkat dan dibaca , hasilnya
dicatat sebagai suhu tubuh pasien.
5. Termometer dibersihkan dengan kapas Alcohol, dikeringkan
dengan kasa steril lalu diletakkan pada tempatnya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bidang Keperawatan
IRNA
IRJA
IGD
IPI
IBS

MENGAMBIL SAMPLE DARAH


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara mengambil contoh untuk keperluan pemeriksaan
Laboratorium
Didapat sample darah tanpa menimbulkan komplikasi tindakan.
Pelaksana pengambilan adalah paramedik atau tenaga
laboratorium
1. Persiapkan alat alat seperti, syringe dengan ukuran
disesuaikan dengan permintaan pemeriksaan,kapas
alkohol, botol sample dan Serbuk EDTA.
2. Identifikasi pasien
3. Tentukan vena yang akan ditusuk
4. Ligasi bagian proximal vena yang ligator.
5. Lakukan tindakan aseptik antiseptic
6. Siapkan syringe,keluarkan udara pada syringe,tarik
sedikit untuk menciptakan tekanan negatif dalan syringe.
7. Tusukkan jarum pada vena yang dipilih dengan lubang
dan garis ukur menghadap keatas sudut tusukan 30
derajat.
8. Bila darah masuk kedalam syringe,berarti jarum masuk
pembuluh vena, isap darah dengan menarik bagian
belakang syringe secara perlahan untuk mencegah
pembuluh kolaps.
9. Isap darah sesuai kebutuhan,bila selesai tindihkan kapas
alkohol padaluka tusukan,cabut syringe,kapas difitasi
dengan plester.
10. Tutup jarum dengan kop jarum ,lepaskan jarum dan
syringe.
11. Masukkan sebagian darah kebotol berisi EDTA dan
goyangkan untuk melarutkannya.
12. Tutup botol dengan karet, tutup syringe dengan jarum
dan kop jarum.
13. Beri label pada keduanya , tuliskan identitas pasien pada
label tersebut.

V. Unit Terkait

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bidang Keperawatan
IRNA
IRJA
IBS
IPI
IGD
Laboratorium

MENGAMBIL SAMPLE URINE


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO

No.Revisi
0

Tanggal terbit

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

V. Unit Terkait

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara mengambil contoh urine untuk keperluan
pemeriksaan.
Didapat sample urine yang baik
Pelaksana pengambilan sample adalah pasien/keluarga pasien
dengan pengawasan paramedik
1. Persiapkan botol penampung urine dan tutup karet.
2. Identifikasi pasien
3. Paramedik menjelaskan bagai mana cara mengambil
contoh urine bahwa yang di tampung adalah urine
pertengahan.
4. Bila pasien sudah menggerti maka botol diberikan pada
pasien.
5. Bila sample telah didapat botol ditutup dengan tutup
karet.
6. Beri label pada botol , tulis identitas pasien pada label
tersebut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bidang Keperawatan
IGD
IBS
IPI
IRNA
IRJA
Laboratorium

MENGAMBIL SAMPLE FAECES


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO

No.Revisi
0

Tanggal terbit

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

V. Unit Terkait

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara pegambilan contoh faeces untuk keperluan
pemeriksaan
Didapat sample faeces yang cukup
Pelaksana pengambilan faeces adalah pasien,keluarga pasien
dengan pengawasan paramedik
1. Persiapkan botol penampung tutup karet dan lidi wather.
2. Identifikasi pasien
3. Paramedik menjelaskan bagai mana mengambil contoh
faeces dengan lidi watter.
4. Bila pasien mengerti botol diberikan pada pasien
5. Bila sample didapat botol ditutup dengan tutup karet
6. Beri label pada botol , tuliskan identitas pasien pada
label tersebut.
7. Bila pasien kurang kooperatif atau faeces diperlukan
cepat paramedic dapat mengambil sendiri sample
dengan cara rectal touche, menggunakan handschooen
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bidang Keperawatan
IPI
IBS
IRNA
IRJA
IGD
Laboratorium

PENGAMBILAN SAMPLE SPUTUM


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO

No.Revisi
0

Tanggal terbit

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

V. Unit Terkait

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara pengambilan contoh sputum untuk keperluan
pemeriksaan
Didapat sample sputum yang cukup
Sputum diambil pagi sesaat setelah bangun tidur, pelaksana
adalah pasien keluarga pasien dengan pengawasan paramedik
1. Persiapkan botol khusus sputum beserta tutup.
2. Identifikasi pasien
3. Semalam sebelum tidur pasien diminta minum banyak
ditambah glyceril guaiakolat 2 tablet atau acetilcystein 2
tablet ditambah Ambroxol 2 tablet.
4. Paramedik menjelaskan cara pengambilan sample .
5. Bila pasien mengerti botol diberikan kepada pasien
6. Bila sample telah didapat botol ditutup.
7. Beri label pada botol dan tuliskan identitas pasien pada
label tersebut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bidang Keperawatan
IGD
IPI
IRNA
IBS
IRJA
Laboratorium

MEMASANG URINE CATHETER


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara memasang urine catheter
Terpasang urine catheter dengan aman tanpa komplikasi
Pelaksana tindakan adalah Dokter Konsulen,Dokter ruangan,
Paramedik,terlatih internal RS yang diberi kewenangan untuk
Melakukan tindakan
1. Persiapkan alat alat : Urine catheter denga diameter yang
diinginkan Jelly, urine bag, Syringe 5 cc,
Aquabidestilata, lidocaine injeksi bila dibutuhkan,
persiapkan mandrin, bougie.
2. Identifikasi pasien
3. Persiapkan pasien , beritahukan akan dipasang urine
catheter,dan tenangkan pasien.
4. Cara I : Tanpa lidocain tanpa mandrin.
a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
b. Pasang Duk steril.
c. Bila pasien laki laki pegang penis dengan tanggan kiri,
bila pasien wanita lebarkan vulva dengan tangan kiri.
d. Tangan kanan memegang urine catheter,beri jelly
secukupnya.
e. Masukkan urine catheter kedalam meatus uretra
perlahan lahan sampai keluar urine .
f. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.
g. Isi balon dengan larutan NaCL 0,9% atau aquabidest
sesuai kebutuhan pasien.
5. Cara II : Dengan lidocain tanpa mandrin pada pasien
pria.
a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
b. Pasang Duk steril.
c. Pegang penis dengantanggan kiri
d. Persiapkan syringe 5 cc masukan jelly sebanyak 2 cc

kedalam syringe .
e. Hisap lidocain 1 Amp kedalam syringe,lepaskan
jarum. Kocok-kocok hingga merata.
f. Jelly plus lidocain di injeksikan kedalam meatus
secara perlahan sampai keluar urine .
g. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.
h. Isi balon dengan larutan NaCL 0,9% atau aquabides
sesuai kebutuhan
6. Cara III. Menggunakan mandren dengan atau tanpa
lidocain pada pasien pria.
a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
b. Pasang duk steril.
c. Persiapkan madrin beri sedikit jelly masukkan
kedalam urine catheter, jepit agar terfixasi.
d. Dengan atau tanpa lidocain persiapkan penis
ditangan kiri.
e. Dengan tangan kanan urine catheter dimasukkan
kedalam mealus dengan arah cekungan madrin
menghadap tubuh pasien.
f. Masukan perlahan .rasakan ujung mandrin mengikuti
uretra . gerakkan madrin mengikuti dorongan dan
lekukan arah uretra .
g. Bila dirasakan telah masuk kedalam vesica urinaria
atau keluar urine buka jepitan, tangan kiri memegang
urine catheter dan mendorong masuk kedalam,sambil
tanggan kanan kanan menarik madrin keluar
perlahan.
h. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.
i. Isi balon dengan NaCL 0,9% atau aquabides sesuai
kebutuhan.
7. Bila kesulitan dalam pemasangan ,jangan ragu ragu
konsultasi dengan yang lebih ahli.

V. Unit Terkait

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bidang Keperawatan
IRNA
IRJA
IPI
IBS
IGD

PEMASANGAN NASAGASTRICTUBE (NGT)


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara pemasangan nasagastric atau feeding tube pada pasien
Untuk keperluan dekompresi atau nutrisi
Terpasang NGT / Feeding tube secara aman tanpa komlikasi
Pelaksana adalah Dokter Konsulen,Dokter ruangan,Paramedik
terlatih yang diberi wewenang untuk melakukan tindakan.
1. Persiapkan peralatan : NGT/Feeding Tube dengan
ukuran yang dibutuhkan ,O2
lembab,kanul,sectionpump,stetoskop,spuit 20 cc duk
steril,jelly.
2. Identifikasi pasien
3. Persiapkan pasien : beritahukan /jelaskan kepada pasien
tentang tujuan tindakan,tentang resiko tindakan,
tenangkan pasien, tanda Tangan persetujuan tindakan
medik,posisi duduk.
4. Pasang O2 pada salah satu lobang hidung pasien, gelar
duk pada dada pasien.
5. Buka NGT , buka urine bag, letakkan pada duk,ukur
jarak Epigastrium bregma telinga dengan NGT
sesuaikan dengan pertanda pada NGT.
6. Bila pasien sadar memulailah memasukkan NGT yang
sudah diberi jelly melalui lubang hidung perlahan lahan .
Bila pasien ingin muntah hentikan dulu dorongan
.Pasien diminta tenang dan mencoba menelan sedikit
dikit sambil NGT didorong. Pada pasien anak bisa
dibantu dengan meminum air sedikit sambil NGT
didorong.
7. Bila pasien tidak sadar ,dorongan NGT harus hati hati
dan perlahan karna pasien tidak bisa diminta menelan
dan ada resiko masuk ke trackea atau timbul reflex vagal
yang fatal.
8. Ujung bebas NGT direndam air ,sebagai petunjuk bila
keluar gelembung udara dan pasien batuk batuk berarti

NGT masuk trachea sehingga NGT harus ditarik sedikit


dan dimulai lagi.
9. NGT terus didorong sampai mencapai pertanda NGT
terletak pada lubang hidung.
10. Lakukan test dengan cara menyuntikkan sejumblah
udara dengan spuit 20cc ,sambil stetoskop diletakkan
pada epigastrum, bila terdengar bunyi semprotan udara
berati NGT masuk lambung lakukan pengisapan dengan
spuit yang sama,bila keluar cairan lambung yang
merubah kertas jadi merah berati NGT masuk kedalam
lambung. hubungkan NGT dengan urine bag.
11. Perhatikan keadaan pasien ,tenangkan pasien ,bersihkan
seluruh kotoran akibat batuk/muntah.
12. Lakukan fixsasi luar dengan plester pada hidung.
13. Catat semua tindakan dalam lembaran rekam medik.
V. Unit Terkait

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bidang Keperawatan
IGD
IPI
IBS
IRNA
IRJA

PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI
(EKG)
RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara melaksanakan pemeriksaan Elektrokardiografi dengan
alat Elektrokardiografi
Didapat hasil pemeriksaan EKG yang baik
Pelaksana tindakan adalah Dokter ruangan,Paramedik terlatih
yang diberi kewenangan melakukan tindakan.
1. Persiapkan peralatan EKG, rentangkan kabel kabel
bersihkan chest Piece dan elektroda dengan kapas
alkohol.
2. Identifikasi pasien
3. Persiapkan pasien ,buka baju pasien dan
tenangkan,bebaskan dari barang barang
logam/elektronik.
4. Pasang elektrode pada pasien dengan cara :
a. Elektrode ekstremitas terdiridari 4 elekrode dengan
warna merah, kuning, hijau, hitam.
b. Pasang pengikat elektrode pada pergelangan tanggan
kanan dan kiri, pergelangan kaki kanan kaki kiri.
c. Pasang elektrode :
L : warna merah pada pengikat dipergelangan tangan kanan.
R : warna kuning pada pengikat dipergelangan tangan kiri.
F : warna hijau pada pengikat dipergelangan kaki kiri.
G : warna hitam pada pengikat dipergelangan kaki kanan.
d. Elektrode dada (chest/C) terdiri dari 6 elektrode
berwarna merah, kuning, hijau, coklat, hitam, ungu.
e. Lekatkankan chest piece pada masing-masing
elektroda dada
- lekatkan elektroda C1 warna merah pada ICS IV garis
sternum kanan
- lekatkan elektroda C2 warna kuning pada ICS IV garis
sternum kiri
- lekatkan elektroda C3 warna hijau diantara C2 dan C4
- lekatkan elektroda C4 warna coklat pada ICS V garis

midclavicula kiri
- lekatkan elektroda C5 warna hitam pada ICS V garis
axilaris anterior kiri.
- lekatkan elektroda C6 warna ungu pada ICS V garis
axilaris media.
5. Beritahukan kepada pasien untuk tidak bergerak ,periksa
ulang seluruh pemasangan elektroda.
6. Nyalakan alat EKG dengan memposisikan tombol dari
off ke on.
7. Tekan start dan EKG akan secara otomatis bekerja.
8. Bila diperlukan maka EKG bisa diperiksa secara manual
caranya:
a. Tekan tombol mode untuk merubah sistem auto
menjadi manual perubahan akan terlihat pada layar
LCD.
b. Tekan tombol lead kekanan atau kekiri untuk memilih
satu satu elektroda .
c. Tekan start /stop untuk memulai atau menghentikan
pemeriksaan .
9. Bila ada gangguan ,maka periksa ulang pelekatan
elektroda pada tubuh adakah tubuh pasien mengenai
bed, adakah benda logam/barang elektronik pada tubuh
semisal HP atau lainnya.
10. Konsultasikan dengn Dokter bila menemui kesulitan.
11. Bila pemeriksaan selesai tuliskan nama pasien no
medrek,ruangan pada lembaran EKG,ditambah data
tekanan darah Heare rate dan selama pemeriksaan.
12. Catat tindakan pemeriksaan dalam lembar rekam medik
yang diperlukan.

PELAKSANAAN LAVEMENT
RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara melaksanakan lavement pada pasien yang
memerlukan.
Terlaksana proses lavement dengan baik.
Pelaksana lavement adalah paramedic atau pembantu
paramedic.
1. Persiapan peralatan : irigator dengan canul recti yang sesui
dengan umurpasien,pispot,baskom,alas bokong/perlak,air
hanggat,NaCL 0,9% 1000cc vaselin/jelly,glyserin.
2. Persiapkan pasien , jelaskan tentang rencana
tindakan,posisikan pasien miring kekiri,tutup ruangan pasien.
3. Pasang alas bokong perlak.
4. Tanggalkan pakaian pasien bagian bawah.
5. Irigator diisi dengan cairan hangat 750 1000cc,kanul
dipasang dalam keadaan terjepit.
6.Irigator dipegang ditangan kiri pada posisi kurang lebih 50 cm
dari atas Kasur ,tangan kanan memasukkan kanul yang sudah
diberi jelly kurang
Lebih 15 cm kedalam rectum.
7. Buka klem selang kanula masukan cairan perlahan.
8. Bila cairan habis klem ditutup,kanula dicabut.
9 . Pasien tetap dalamposisi miring dan diminta untuk menahan
sebentar
10. Pispot dipasang pasienposisi terlengtang dan disiapkan
untuk pengeluaran cairan.
11. Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapikan.
12. Observasi pasien.
13. catat semua kegiatan dalam berita acara lavement dan rekam
medic lain.

MENOLONG PASIEN BAB


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

V. Unit Terkait

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara membantu pasien BAB di tempat tidur
Pasien dapat BAB terlayani dengan baik.
Pelaksana adalah paramedic dan pembantu paramedis
1. Persiapkan ruangan dan tutup ruangan pasien.
2. Persiapkan pasien posisi terlentang,pakaian bawah
dilepaskan.
3. Pasang pispot dibawah bokong.
4. Setelah proses BAB selesai anus dan sekitar genitalia
dibersihkan dengan air dan kertas tisue toilet lalu dibung
kedalam pispot, diulang sampai bersih.
5. Pispot diangkat, amati faeces bila ada kelainan segera
laporkan.
6. Bokong pasien dikeringkan.
7. Bersihkan dan rapikan pasien dan tempat tidurnya.
8. Paramedik mencuci tangan.
9. Catat kegiatan dalam rekam medik pasien
1. Bidang Keperawatan
2. IPI
3. IBS
4. IRNA
5. IRJA
6. IGD

MEMANDIKAN PASIEN DITEMPAT TIDUR


RSU SARI MUTIARA
MEDAN

No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara memandikan pasin di tempat tidur
Pasien terlayani dengan baik.
Pasien dimandikan 2 kali sehari, pagi dan sore, pelaksana adalah
para medis atau pembantu medis shift malam dan sihft sore.
A. Kriteria persiapan .
1. Satu stel pakaian bersih.
2. Waskom mandi 2 buah masing masing berisi air dingin dan
hangat.
3. 1 atau 2 buah handuk bersih.
4. Kain penutup.
5. Tempat tertutup untuk pakaian kotor.
6. sampiran
7. Waslap 2 buah.
8. Sabun pada tempatnya
B. Kriteria pelaksanaan.
1. Pintu,jendela dan gorden ditutup dan digunakan sampiran .
2. Pasien diberi tau akan dimandikan,
3. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur,bila pasien
butuh bantal digunakan seperlunya saja. Perawat berdiri disisi
pasien.
4. Perawat berdiri di sisi kanan atau kiri pasien.
5. Pakaian bagian atas dibuka kemudian ditutup denganselimut
mandi kain penutup,pasien dimandikan dengan urutan sebagai
berikut.
6. Mencuci muka dengan cara :
Handuk dibentangkan dibawah kepala,muka dan telingga
dibersihkan dengan waslap lembablalu dikeringkan dengan
handuk.
Tanyakan pada pasien apakah biasa mengunakan sabun
atau tidak.
7.Mencuci lengan dengan cara :
Selimut mandi atau kain penutup diturunkan

V. Unit Terkait

Kedua tangan pasien dikeataskan


Letakkan handuk diatas dada pasien dan dilebarkan ke
samping kiri Aank e kanan sehingga kedua tangan dapat
diletakkan diatas handuk.
Kedua tangan pasien dibasahi dan disabuni dimulai dari
tangan yang jauh dari perawat, kemudian yang lebih dekat
lalu dibilas sampai bersih dan dikeringkan dengan handuk.
8. Mencuci dada dan perut dengan cara :
pasien bagian bawah dibuka dan selimut atau kain penutup
diturunkan sampai perut bagian bawah.
Pakaian Kedua tangan pasien dikeataskan, handuk diangkat
dan dibentangkan pada sisi pasien.
Ketiak, dada dan perut dibasahi, disabuni dibilas dan
dikeringkan dengan handuk, selanjutnya ditutup dengan
kain penutup atau handuk.
9. Mencuci punggung dengan cara :
Pasien dimiringkan ke kiri atau ke kanan.
Punggung sampai bokong dibasahi, disabuni dibilas dan
selanjutnya dikeringkan dengan handuk.
Pasien dimiringkan ke kanan dan handuk dibentangkan di
bawah punggung.
Punggung kiri dicuci seperti pada punggung kanan.
Pasian di telentangkan, pakaian bagian atas dipasang
dengan rapi.
10. Mencuci kaki dengan cara :
Kaki pasien yang terjauh dari perawat.
Handuk dibentangkan dibawahnya dan lutut ditekuk.
Kaki disabuni, dibilas, selanjutnya dikeringkan. Demikian
juga kaki yang satu lagi.
11. Mencuci daerah lipat paha dan genitalia dengan cara:
Handuk dibentangkan di bawah bokong, dan pakaian
bagian perut dibuka.
Daerah lipatan paha dan genitalia dibasahi, disabuni
dibilas dan keringkan.
Pakaian bagian bawah dikenakan kembali, kain penutup
atau handuk diangkat, selimut pasien dipasangkan
kembali.
Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan dibereskan
dan dibawa ke tempatnya.
12. Observasi respon pasien dan kelainan pada tubuhnya.
13. Hindari tindakan yang menimbulkan dasa malu pada pasien
dan tetap manjaga kesopanan.
14. Bila air sudah kotor agar segera diganti
1. Bidang keperawatan

2. IRNA

MEMBERSIHKAN MULUT PASIEN


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara memandikan pasin di tempat tidur
Pasien terlayani dengan baik.
Pembersihan mulut pasien dilaksanakan bersamaan dengan
memandikan pasien.
A. Kriteria Persiapan:
Baki berisi:
1. Handuk atau kain pengalas.
2. Gelas berisi air bersih
3. Tong spatel yang telah dibungkus kaca.
4. Kapas lidi.
5. Bengkok/nierbekken.
6. Kain kasa.
7. Pinsat.
8. Borax glycarin.
9. Pasien disiapkan.
B. Kriteria Pelaksanaan:
1. Handuk atau kain pengalas diletakkan di bawah dagu dan pipi
pasien.
2. Ujung pinsat dibungkus dengan kain kasa dan dibasahi
dengan air yang telah disediakan.
3. Mulut pasien dibuka dengan tong spatel.
4. Rongga mulut dibersihkan dengan kain kasa yang dibasahi,
sampai bersih.
5. Kain kasa yang kotor dibuang pada bengkok.
6. Bibir dioles dengan borax glycerin.
7. Observasi respon pasien.
8. Catat kelainan pada kelainan pada gigi dan mulut.
9. Pasien dirapihkan dan alat-alat dibereskan.

V. Unit terkait

1. Bidang keperawatan
2. IRNA
3. IPI

MENYISIR RAMBUT PASIEN


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara menyisirkan rambut pasien.
Pasien terlayani dengan baik.
Pergantian alat tenun dilakukan secepat-cepatnya setiap hari
pelaksana adalah paramedic dan pembantu paramedic.
A. Kriteria Persiapan :
1. Sisir.
2. Kain penahan atau handuk.
3. Karet gelang untuk pasien yang berambut panjang
4. Air atau minyak.
5. Kertas untuk membungkus kotoran atau rabut rontok
6. Bengkok berisi larutan disinfektan, khusus untuk pasien yang
berktu/kelainan kulit.
7. Pasien diberi penjelasan
B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi
duduk atau berbaring.
2. Kain penahan atau handuk diletakkan pada bahu atau
dibawah belikat.
3. Rambut panjang dan kusut diberi minyak dan dibelah dua,
kemudian disisir secara bertahap dimulai dari bagian bawah
(ujung rambut) setelah rapi rambut dijalin.
4. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung.
5. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan
kertas, kemudian dibuang ke tempat yang tersedia.
6. Rambut berkutu/ dengan kelainan kulit dimasukkan ke dalam
larutan disinfektan pada bengkok.

7. Observasi respon pasien

MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT


TIDUR PASIEN
RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur pasien
tanpa memindahkan pasien.
Pasien terlayani dengan baik.
Penggantian ala tenun dilakukan secepat-cepatnya setiap hari
pelaksana adalah paramedic dan pembantu paramedic.
A. Kriteria Persiapan :
1. Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menurut urutan
penggunanya.
2. Kursi atau bangku.
3. Tempat bertutup untuk kain kotor.
4. Ember berisi larutan disinfektan.
5. Lap kerja sehelai kering dan sehelai basah.
6. Pasien diberi penjelasan.
B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi
atau bangku.
2. Pasien dimiringkan ke sisi tempat tidur.
3. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu
sampai bawah punggung pasien.
4. Sprei kecil dan perlak digulug ke tengah sejauh mungkin.
5. Perlak dibersihkan dengan larutan disinfektan lalu
dikeringkan dan digulung ke tengah sejauh mungkin.
6. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap larutan
disinfektan lalu dikeringkan dengan lap kering.
7. Sprei besar yang digulung setengah bagian, kemudian
gulungannya diletakkan di bawah punggung pasien dan
setengah bagian lagi diratakan serta dipasang pada kasur.
8. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali.
9. Sprei kecil dan perlak digulung sebagai dan diletakkan di

V. Unit Terkait

bawah punggung pasien. Sprei yang sebagian lagi diratakan


di atas perlak lalu dimasukkan bersama-sama ke bawah
kasur.
10. Pasien dimiringkan sebagian yang bersih.
11. Lepaskan alat tenun yang kotor seperti pada butir ke 4.]
12. Alat tenun yang kotor dimasukkan ke dalam tempat tertutup
13. Sarung bantal yang kotor dilepaskan, bantal diratakan isinya
kemudian sarung bantal bersih dipasang.
14. Bantal disusun, pasien dibaringkan pada posisi yang
nyaman.
15. Selimut kotor diganti dengan yang bersih.
16. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula
1. Bidang Keperawatan
2. IRNA
3. IRJA

PENJADWALAN OPERASI
RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO

No.Revisi
0

Tanggal terbit

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur

V. Unit Terkait

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara menjadwalkan operasi pasien.
Terlaksana operasi pada waktunya.
Waktu operasi adalah kesepakatan antara operator dan anastesi.
Pelaksana pengaturan penjadwalan adalah paramedic.
1. Dokter operator menentukan pasien untuk dioperasi,
memberitahukan paramedik tentang waktu operasi.
2. Paramedik melaporkan kepada dokter anestesi untuk meminta
persetujuan waktu operasi.
3. Paramedik mengatur / mengusahakan kesepakatan waktu
antara dokter operator dan dokter anestesi.
4. Jika waktu operasi sudah disepakati, paramedik
memberitahukan staf kamar operasi lainnya.
5. Paramedik mengusahakan staf kamar operasi selengkap
mungkin.
6. Staf kamar operasi segera mempersiapkan operasi.
1.
2.
3.
4.
5.

Bidang Keperawatan
IRNA
IRJA
IBS
IPI

PERSIAPAN AREA OPERASI


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan

IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara mempersiapkan area pada tubuh pasien yang akan
dilakukan operasi.
Menyiapkan area operasi untuk menghindari dari infeksi
nosokomial.
Adanya rencana operasi yang ditentukan oleh dokter
operator yang diketahui oleh dokter ruangan, petugas
ruangan dan bagian keuangan.
Petugas ruangan yang bertanggung jawab atas persiapan
pasien calon operasi ini.
1. Petugas ruangan mengetahui rencana operasi dari pasien
tersebut.
2. Petugas ruangan mengetahui jenis operasi yang akan
dilakukan sehingga bisa mengetahui area mana yang perlu
dipersiapkan.
3. 2 jam sebelum jadwal operasi ditentukan, petugas ruangan
mempersiapkan area operasi.
4. Selain itu diperhatikan higiene pasien : mulut, kuku, rambut
dan kulit.
5. Persiapkan area operasi dengan dilakukan pencukuran di area
operasi yang cukup luas dengan mempertimbangkan
keperluan untuk perluasan luka operasi.
6. Pencukuran menggunakan pisau cukur searah dengan rambut
kemudian dicucidengan sabun sampai bersih.
7. Setelah dilakukan pencukuran, pasien dimandikan dan
dikenakan pakaian khusus dan memakai tutup kepala.
8. Perhiasan, gigi palsu, kontak lens dan lain-lain harus sudah
ditanggalkan dan diserahkan pada keluaga

V. Unit Terkait

1.
2.
3.
4.

Bidang Keperawatan
IRNA
IRJA
IBS

SERAH TERIMA PASIEN PRA & PASCA OPERASI


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan

III. Kebijakan
IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara
perawat ruangan dan staf kamar operasi
Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh
petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi
bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan
pasien.
Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan
khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang
pelaksanaan operasi tersebut.
Petugas ruangan dan petugas kamar operasi bertanggung
jawab atas persiapan pasien calon operasi ini.
1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi
2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur
yang berlaku.
3. Petugas ruangan mengisi berita acara.
4. Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik pasien
termasuk surat izin operasi untuk dibawa bersama pasien ke
ruang operasi.
5. Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang
operasi misalnya : persediaan obat-obatan atau persediaan
darah yang diperlukan saat operasi dilakukan yang akan
dibawa bersama pasien ke kamar operasi.
6. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada
panggilan dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke
kamar operasi dengan memakai tempat tidur yang dipakai di
ruangan.
7. Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.
8. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara
serah terima yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan
petugas kamar operasi dan ditulis dalam buku register kamar
operasi.
9. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara,
kelengkapan identitas, catatan medik pasien, keadaan umum

pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang


lainnya seperti obat-obatan dan persediaan darah.
10. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi
berlangsung dicatat dalam berita acara oleh asisten operasi /
omloop.

V. Unit Terkait

11. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara,


catatan medik pasien.
12. Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas
ruangan.
13. Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar
operasi menyerahkan pasien beserta semua kelengkapannya
yang ditandai dengan penandatanganan berita acara serah
terima pasien pasca operasi.
1. Bidang Keperawatan
2. IBS
3. IPI
4. IRNA

PELAKSANAAN KEGIATAN RAPAT TIM


KEPERAWATAN
RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan

IV. Prosedur

V. Unit Terkait

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara melaksanakan rapat Tim Keperawatan di RSU Sari
Mutiara Medan
Tercipta organisasi keperawatan yang selalu solid, komunikatif,
dan kooperatif secara intern Tim maupun ekstern dengan
seluruh staf RSBL.
Diadakan pertemuan rutin seluruh tim keperawatan satu
bulan satu kali.
Pertemuan dapat diadakan seniri oleh tim atau digaung
dengan Rapat dinas RS
1. Kepala Bidang Keperawatan Menetapkan tanggal kegiatan
pertemuan, waktu dan tema pertemuan
2. Kepala Bidang membuat undangan kepada seluruh staf
Keperawatan serta Direktur
3. Dibuat Notulen dalam setiap pertemuan
4. Sosialisasikan hasil rapat bidang keperawatan kepada anggota
keperawatan
1. Bidang Keperawatan
2. IRJA
3. IRNA
4. IBS
5. IPI
6. IGD

TUGAS ADMINISTRASI TENAGA KEPERAWATAN


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO
Tanggal terbit

No.Revisi
0

Halaman
1/3

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan

IV. Prosedur

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara melaksanakan rapat Tim Keperawatan di RSU Sari
Mutiara Medan
Tugas administrasi dapat dilaksanakn seluruhnya dengan tertib
dan disiplin.
1. Pelaksana tugas administrasi adalah Seluruh tenaga
keperawatan
2. Penanggungjawab seluruh pelaksanaan tugas administrasi
adalah Ketua TimKeperawatan
3. Di setiap Ruang Tim Keperawatan ( UGD, Poliklinik, Rawat
Inap,Watsus, OK, dan VK) disediakan obat-obatan yang jenis
dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan
2. Pengadaan Obat dan Alat dilaksanakan oleh apotek dengan
diketahui direktur
1. Buku Register Pasien Ruangan
a. Tiap ruangan memiliki buku register sesuai kebutuhan:
Buku IGD, IRJA, IRNA, IBS, IPI
b. Paramedik yang sedang bertugas di ruangan tersebut wajib
mengisi buku register ruangan tersebut, setiap kali ada
pasien yang ditangani ruangan tersebut
c. Setiap kali pasien pulang atau keluar ruangan tersebut,
buku register harus sudah terisi lengkap.
2. Form Asuhan Keperawatan
a. Form asuhan keperawatan diisi oleh paramedik setiap kali
ia bertugas.
3. Buku Laporan Jaga
a. Buku laporan jaga ditulis paramedik setiap kali selesai
melaksanakan tugas
4. Inventarisasi
a. Kepala ruangan mencatat semua barang yang menjadi
milik/inventaris ruangan yang dipimpinnya, jenis dan
jumlahnya,serta kondisi dari barang2 tsb di buku inventaris
ruangan masing-masing

b. Pencatatan dan penilaian diulang secara periodik setiap 6


bulan.
c. Kepala ruangan bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan
kondisi, kerusakan, kehilangan barang di ruangannya
d. Kepala ruangan memberi tanda pada barang-barang tsb yang
menunjukan kepemilikan/inventaris ruangan yang
dipimpinnya dan disosialisasikan kepada seluruh staf
keperawatan
e. Bila ada barang yang rusak/ kotor, kepala ruangan
mengajukan permohonan pemeliharaan , ditulis di buku
permintaan ruangan ditujukan kepada Tim Pemeliharaan
f. Bila ada barang yang harus diganti atau harus ditambah,
kepala ruangan menulis permohonan pengadaan barang di
buku permintaan, ditujukan kepada apotik dan Direktur RSU
Sari Mutiara Medan
g. Kepala bidang Keperawatan mengawasi semua ketertiban
proses inventarisasi dan arus barang
5. Pengadaan dan Pemakaian obat dan alat di ruangan
- Tiap Ruangan mengajukan permohonan penyediaan obat dan
atau alat kepada farmasi dengan menuliskan daftar obat/alat
dan jumlahnya di Buku Permintaan yang sudah disediakan.
- Farmasi kemudian menyediakan obat/alat yang diminta
dengan menuliskan berita acara serah terima di Buku
Permintaan tsb, ditanda tangani Apotik dan Kepala Ruangan.
Serta dilaporkan kepada direktur.
- Apotik membuat buku catatan sendiri tentang distribusi obat
tersebut.
- Bila Obat/alat tersebut dipakai, maka jenis, jumlah, tujuan
pemakaian dan pelaksana pemakaian ditulis di Buku
Pemakaian sebagai bukti bila ingin mengajukan kembali
permintaan.
- Bila ingin mengajukan lagi permintaan, Buku Pemakaian
harus disertakan.
- Bila ada peralatan yang rusak dan butuh perbaikan, maka
Kepala Ruangan mengajukan permohonan kepada Tim
Pemeliharaan dengan menuliskan permohonan tersebut di
Buku Permintaan. Hal ini juga Dilaporkan kepada Direktur.
- Tim Pemeliharaan akan berkoordinasi dengan direktur, bagian
keuangan dan farmasi untuk melaksanakan tugasnya sesuai
permohonan Kepala ruangan perawatan.
6. Pemakaian alat canggih di ruangan
- Yang dimaksud alat canggih antara lain EKG, USG, Monitor
EKG
- Setiap alat tersebut memiliki buku pemakaian sendiri

- Setiap kali alat itu dipakai, paramedik yang memakai harus


mencatatnya di buku pemakaian alat tersebut
7. Pengumpulan Data
a. Data kuesioner, kritik dan saran.
- Petugas rekam mdik atau tenaga lain yang bertugas menerima
pasien memasukkan form kuesioner kedalam status rawat inap
bila ada pasien yang dirawat inap
- Paramedik ruangan memberikan form kuesioner tsb kepada
pasien/keluarga pasien sebelum pasien pulang
- Dijelaskan bahwa pengisisn formulir agar dilakukan
sejujurnya, tanpa tekanan, dan tanpa identitas
- Jelaskan juga bahwa setelah selesai diisi, form kuesioner
dimasukkan ke dalam kotak saran yang tersedia oleh
pasien/keluarga
b. Data Indikator Mutu pelayanan di Ruangan dan Pelayanan
Bedah
- Form Pengumpulan data indikator mutu dipajang di ruang jaga
perawat
- Perawat yang bertugas saat menemukan kejadian atau
melaksanakan tindakan yang termasuk dalam variabel, wajib
mengisi kotak yang sesuai antara variabel dan tanggal
kejadian/pelaksanaan tindakan
- Pengisian kotak dengan sistem Turus
- Ketua Tim Keperawatan mengawasi dan menjaga ketertiban
pangisian form
c. Data Indikator Mutu Pelayanan Ibu bersalin dan neonatus
- Form Pengumpulan data indikator mutu dipajang di ruang jaga
perawat
- Perawat yang bertugas saat menemukan kejadian atau
melaksanakan tindakan yang termasuk dalam variabel, wajib
mengisi kotak yang sesuai antara variabel dan tanggal
kejadian/pelaksanaan tindakan
- Pengisian kotak dengan sistem Turus
- Ketua Tim Keperawatan mengawasi dan menjaga ketertiban
pangisian form

ORIENTASI KARYAWAN BARU DI KEPERAWATAN


RSU SARI MUTIARA
MEDAN
No. Dokumen

SPO

No.Revisi
0

Tanggal terbit

Halaman
1/2

Ditetapkan
Direktur

1 Juli 2016
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Kebijakan

III. Prosedur

IV. Unit Terkait

dr.Tahim Solin, MMR


Tata cara melakukan program orientasi bagi karyawan
Terjadi transfer informasi yang efektif, efisien dan menyeluruh
bagi karyawan baru di Tim Keperawatan RSBL.
Program orientasi karyawan baru di Tim Bidang Keperawatan
meliputi:
- Pengenalan struktur organisasi RSU Sari Mutiara & Tim
Keperawatan.
- Pengenalan falsafah & tujuan RSU Sari Mutiara dan Tim
Keperawatan.
- Pengenalan standard asuhan keperawatan RSU Sari Mutiara
Medan.
- Pengenalan hak & kewajiban Tenaga Keperawatan.
- Pelatihan Tindakan Keperawatan.
1. Setelah perawat baru diterima maka Kepala bidang
keperawatan menjelaskan struktur organisasi RSU Sari
Mutiara Medan, struktur Tim Keperawatan, Falsafah &
Tujuan RS & Tim Keperawatan.
2. Diberikan penjelasan kebijakan & prosedur yang berlaku di
RSU Sari Mutiara Medan di bidang keperawatan, hak &
kewajiban Tenaga Keperawatan, standar asuhan keperawatan,
sistem penilaian kinerja karyawan.
3. Orientasi ke ruangan-ruangan selama 3 hari masing-masing :
IRNA, IRJA, IBS, IPI, IGD.
4. Ketua Keperawatan melakukan bimbingan dan penilaian
keterampilan dan penilaian karyawan baru tersebut
dilaporkan kepada Direktur.
5. Evaluasi orientasi dilakukan Kepala Bidang Keperawatan dan
Direktur.
1.
2.
3.
4.

Direktur
Personalia
Ka. Bidang Keperawatan
IRJA

5.
6.
7.
8.

IRNA
IBS
IPI
IGD

Anda mungkin juga menyukai