PENDAHULUAN
Latar belakang
Aplikasi ISM code diberlakukan
untuk semua kapal, tetapi dalam
pelaksanaannya, masih banyak terjadi
kecelakaan pelayaran, dan sesuai
informasi dari Dirjen Perhubungan Laut
yang dimuat di majalah Kemudi, edisi 12,
bulan Agustus 2008 adalah sebagai
berikut:
a. Tahun 2005 terdapat 125 kasus yang
terdiri dari 25 kasus kapal tenggelam,
36 kasus kebakaran, 21 kasus
tubrukan,
32
kasus
yang
menyebabkan terjadinya ancaman
1
kerugian
Manfaat penelitian
a. Keselamatan kapal merupakan tugas
pokok dari seluruh Anak Buah Kapal
termasuk pengaturan muatan di atas
kapal terkait dengan stabilitas kapal.
b. Peduli tentang lingkungan hidup
terkait dengan pencemaran laut,
dengan tidak membuang kotoran ke
laut, mentaati dan melaksanakan
peraturan-peraturan
yang
telah
ditetapkan secara internasional.
LANDASAN TEORI
Pengaruh
pengaturan
muatan
(stowage) di atas kapal terhadap stabilitas
merupakan tugas pokok bagi perwira
deck,
dimana
stabilitas
adalah
kemampuan sebuah kapal untuk kembali
tegak semula, setelah kapal mengalami
kemiringan akibat pengaruh gaya-gaya
dari luar kapal seperti (ombak, angin),
selain itu juga mencegah terjadinya
kemiringan yang diakibatkan gaya-gaya
dari dalam kapal seperti pengaturan
muatan yang menyebabkan kondisi
stabilitas negatif, atau penempatan
muatan yang tidak seimbang terhadap
center
line
seperti
pemuatan
terkonsentrasi di bagian atas ( tambahan
muatan di deck ), atau kelalaian muatan
di kapal tidak diikat kuat (di-lashing),
sehingga bila mengalami cuaca buruk di
laut lepas, maka muatan akan bergeser
dan akan mengalami kemiringan tetap ,
yang
akan
membahayakan
bagi
keselamatan kapal secara keseluruhan.
Di dalam kurikulum mencakup:
fungsi , kompetensi , subyek/mata kuliah,
topik dan sub topik diajarkan sesuai
dengan
lesson
plan/satuan
acara
pembelajaran, dalam penulisan ini adalah
stabilitas kapal, dengan tujuan agar bagi
calon perwira kapal mengerti dan
memahami
sebagai
bekal
untuk
melaksanakan tugas sebagai perwira deck
di kapal, adapun secara garis besar
q.
r.
s.
t.
PEMBAHASAN
Dari kasus kecelakaan kapal tercatat
155 kasus kapal tenggelam, hal ini
disebabkan
antara
lain
tidak
melaksanakan
ISM
Code
secara
konsisten, sedangkan dalam pelaksanaan
ISM Code dibutuhkan suatu organisasi
manajemen yang cocok di perusahaan
Penjelasan
Dua prinsip pokok dalam perhitungan
stabilitas
sesuai
peraturan
load
line/plimsol mark/markah kambangan
adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Kenyamanan
Adalah suatu kondisi yang diinginkan
dimana
sebuah
kapal
dapat
bergerak/mengoleng secara aman dalam
berbagai cuaca, adapun kenyamanan
kapal sangat tergantung nilai GM yang
menyebabkan kapal langsar dan kapal
kaku :
Stabilitas langsar :
a. Stabilitas langsar adalah stabilitas
positif dimana nilai GM terlalu kecil.
b. Penyebab
GM
kecil
karena
penempatan muatan terkonsentrasi di
palkah bagian atas lebih besar dari
pada bagian bawah (muatan berat di
deck).
c. Tandanya adalah sudut olengan kapal
relatif besar, dengan demikian
periode olengan juga relatif besar
meskipun kapal berlayar di laut
tenang.
d. Akibatnya stabilitas kapal bisa
menjadi netral (titik G berimpit
dengan titik M) kemudian bisa
menjadi negatif (titik G di atas titik
M), sehingga sangat berbahaya jika
cuaca buruk seperti ombak/angin
besar.
e. Penanggulangan kapal di tengah laut,
jika memungkinkan isi ballast tangki
bagian bawah yang berukuran kecil,
dan pemakaian air tawar dan MFO,
MDF dari tangki atas.
Stabilitas kaku/stiff:
a. Stabilitas kaku adalah stabilitas
positif, dimana GM terlalu besar .
b. Penyebab
GM
besar
karena
penempatan muatan terkonsentrasi di
palkah bagian bawah lebih besar dari
Gambar 3. Kapal memiliki stabilitas positif, dapat kembali tegak setelah mengalami kemiringan
akibat pengaruh gaya-gaya dari luar
w d
dimana w =
W
bobot, W=displacement, d = jarak.
c. Rumus GG =
11
GZ pada
KG 9 m
(2)
0
0,9
2,08
2,43
1,85
0,77
- 0,40
Tabel
Koreksi
GG Sin Q
(3)
0x2=0
2 x 0,259 = 0,518
2 x 0,500 = 1,000
2 x 0,707 = 1,414
2 x 0,866 = 1,732
2 x 0,966 = 1,932
2 x 1,000 = 2,000
GG = 9-7 = 2
h. Kolom
(2)
dengan
argumen
displacement dapat mengetahui GZ
setiap senget.
i. Kolom (4) untuk melukis lengkung
stabilitas statis sebelum cargo
bergeser.
j. Kolom (6) untuk melukis lengkung
stabilitas statis sesudah cargo
bergeser.
Data untuk melukis lengkung stabilitas
statis sebelum muatan bergeser
Q
GZ
0
0
15
1,418
30
3,080
45
3,844
60
3,582
75
2,702
90
1,600
0
-0,5
15
0,935
30
2,647
45
3,491
60
3,332
75
2,573
90
1,600
G1Z1 pada
KG 7 m
(4)
0
1,418
3,080
3,844
3,582
2,702
1,600
lukis curve
Koreksi
G3Z3 setelah
- 0,5 Cos Q
cargo bergeser
(5)
(6)
-0,5 x 1 = - 0,5
- 0,5
-0,5 x 0,966=-0,483
0,935
-0,5 x 0,866=-0,433
2,647
-0,5 x 0,707=-0,353
3,491
-0,5 x 0,500=-0,250
3,332
-0,5 x 0,259=-0,129
2,573
-0,5 x 0,000=-0,000
1,600
- 0,5 Cos Q
lukis curves
13
Penjelasan
bagaimana
cara
menggambar lengkung stabilitas statis
dengan data GZ
Contoh: displacement 35.000 ton,
cross curve dibuat berdasarkan KG= 9 m.
a. Dengan data GZ yang didapat dari
stability cross curves atau KN curves
dengan argumen displacement.
b. Dengan data GZ dari setiap sudut
kemiringan untuk membuat lengkung
Stabilitas statis dengan 2 (dua) rumus
sebagai berikut :
GZ = KN KG Sin Q dengan
menggunakan KN curves (tabel
dibuat KG = 0)
GZ
0
0,4300
1,3200
2,0000
2,300
2,3200
1,9100
1,200
0,310
-0,60
GZ
0
0,43
1,32
2,00
2,30
2,32
1,91
1,20
0,31
-0,6
CosQ
1
0,9848
0,9397
0,8660
0,7660
0,6428
0,50
0,342
0,1736
0
GZ/CosQ
0
0,4366
1,4047
2,3094
3,0024
3,6093
3,82
3,5086
1,7852
0
GG
3,82
3,82
3,82
3,82
3,82
3,82
3,82
3,82
3,82
3,82
CosQ
1,0
0,9848
0,9397
0,866
0,766
0,6428
0,5
0,342
0,1736
0
GG CosQ
3,82
3,7620
3,5896
3,3082
2,9263
2,4554
1,91
1,3065
0,6633
0
15
GZ
0,00
0,43
1,32
2,00
SM
1
3
3
1
total
AREA
0,00
1,29
3,96
2,00
7,25
Q
0
10
20
30
40
GZ
0,00
0,43
1,32
2,00
2,30
SM
1
4
2
4
1
total
AREA
0,00
1,72
2,64
8,00
2,30
14,66
Ship
condition
0,4745
m rad
0,8528
m rad
0,3783
m rad
2,39
meter
45 derajat
1,51
meter
Load line
rules 1968
> 0,055
m rad
> 0,090
m rad
> 0,030
m rad
> 0,020
meter
Not < 30
derajat
Not < 0,15
meter
Remarks
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
Comply
KESIMPULAN
a. Kejadian di lapangan sering terjadi
Shipper memaksakan agar barangnya
dapat dimuat ke kapal,walaupun
dimuat di atas deck, hal ini akan
berdampak terhadap stabilitas kapal,
semula stabilitas positif akan berubah
menjadi stabilitas Netral, bila terjadi
Free Surface Effect yang diakibatkan
pemakaian bahan bakar dan air tawar
selama dalam pelayaran yang akan
mengurangi nilai GM, dan bisa
menjadi stabilitas Negatif, kapal akan
miring.
SARAN
a. Semua pihak terkait (Pelayaran,
Kapal, Shipper, Instansi terkait)
melaksanakan ISM Code secara
konsisten.
b. Komitmen dari seluruh jajaran:
Pemilik kapal dan Anak Buah Kapal
untuk melaksanakan STCW 78/95,
Marine Pollution, dan SOLAS 1974.
c. Kapal
harus
diawaki
dengan
sempurna sesuai peraturan yang
berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Derrett, D.R. 1990. Ship Stability for
Masters and Mates. 4th ed.
Butterworth-Heinemann.
Capt. Soegiyanto M.M. 2008. Stabilitas
Kapal. Jilid 1 untuk bidang keahlian
Nautika. PIP Semarang.
Capt. Sudiono Djauhari. Bahan Ajar
Stabilitas. Untuk bidang keahlian
Nautika (ANT II). PIP Semarang.
La Dage, John and Lee Van Gemert.
February 1956. Stability and Trim for
The Ships Officer. 2nd ed. United
States Merchant Marine Academy
Kings Point, New York.
17