Prinsip Kerja Reverse Osmosis PDF
Prinsip Kerja Reverse Osmosis PDF
Proses Osmosis
Untuk memahami proses reverse osmosis, sebaiknya kita mengkaji terlebih
dahulu proses osmosis. Proses osmosis dapat dijelaskan dengan menggunakan ilustrasi
di bawah ini.
Gambar 1.1 : Proses Reverse Osmosis
OSMOSIS
REVERSE OSMOSIS
Terdapat dua jenis larutan yang berbeda diletakkan secara berdampingan dan
diantara kedua jenis larutan itu diletakan membrane semi permeable sebagai
pembatas. Pada
dengan kadar garam tinggi. Sedangkan pada wadah sebelah kanan disebut dilute
solution, yaitu
lebih tinggi daripada permukaan pada dilute solution. Secara alamiah air akan
memberikan tekanan dari permukaan air yang lebih tinggi ( concentrated solution )
menuju ke permukaan air yang lebih rendah ( dilute solution ). Tekanan yang terjadi
inilah biasa kita disebut sebagai osmotic pressure. Pada ketinggian air tertentu di
concentrated solution), besarnya osmotic pressure ini akan menyebabkan proses
osmosis berhenti.
Proses reverse osmosis pada prinsipnya adalah kebalikan proses osmosis.
Dengan memberikan tekanan larutan dengan kadar garam tinggi (concentrated
solution) supaya terjadi aliran molekul air yang menuju larutan dengan kadar garam
rendah ( dilute solution ). Pada proses ini molekul garam tidak dapat menembus
membrane semipermeable, sehingga yang terjadi hanyalah aliran molekul air saja.
Melalui proses ini, kita akan mendapatkan air murni yang dihasilkan dari larutan
berkadar garam tinggi. Inilah prinsip dasar reverse osmosis.
Berdasarkan penjelasan sederhana diatas, dalam proses reverse osmosis
minimal selalu membutuhkan dua komponen yaitu adanya tekanan tinggi ( high
pressure ) dan membrane semi permeable. Itulah alasan kenapa pada mesin reverse
Osmosis modern, membrane semi permeable dan pompa tekanan tinggi ( high
pressure pump ) menjadi komponen utama yang harus ada.
Gambar 1.2 : Proses Reverse Osmosis
semi permeable.
Scaling
sendiri merupakan
peristiwa
dimana
terbentuknya padatan / endapan yang disebabkan pertemuan antara ion positif dan
ion negatif. Misalnya ion Calsium yang bereaksi dengan ion karbonat, akan
menghasilkan padatan Calsium Carbonat. Pada saat konsentrasi ion Calsium dan
Carbonate di air masih sangat rendah, kedua ion ini tidak bisa bereaksi membentuk
padatan. Tetapi pada saat konsentrasinya meningkat tajam ( karena semakin
berkurangnya jumlah molekul air ), maka terbentuklah endapan. Endapan yang
terbentuk ini bisa menempel pada permukaan membrane, dan menjadi penyebab
terjadinya kebuntuan pada membrane.
Pada sistem Reverse Osmosis masalah utama yang sering terjadi adalah
kebuntuan membrane ( membrane blocked ). Secara umum penyebab terjadinya
kebuntuan membrane dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu Scaling dan Fouling.
Fouling sendiri terjadi disebabkan karena adanya beberapa zat tertentu di dalam air
yang memiliki kecenderungan dapat menempel di permukaan membrane. Misalnya
zat organik, zat
mengatasi permasalahan ini, maka aspek desain system Reverse Osmosis menjadi
sangat penting. Permasalahan ini akan dibahas pada artikel artikel selanjutnya.
( Kontributor : Agung Arief Wijaya, ST, MM penulis merupakan anggota dari SWA Singapore
Water Association dan MASAR USA)