Anda di halaman 1dari 10

Proposal SPBU dan SPPBE

CV CITRA BANGUN CEMERLANG


General Trading,Contractor&Suplayer
Corekan Kaliombo Kediri (0354) 7034751
warikhin@yahoo.com
JAWATIMUR 64126
CP : 081330762946
Hal : Penjelasan Umum SPBU&SPPBE .

Berkaitan dengan rencana Bapak untuk mendirikan usaha SPPBE(Stasiun


Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) maka dengan ini Kami sampaikan
sedikit penjelasan sekaligus perbandinganya dengan usaha SPBU(Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum). Sengaja Kami susun dengan format seperti
ini agar praktis dan mudah dipahami khususnya bagi calon pengusaha
pemula dalam bidang ini, dengan harapan semoga bermanfaat.
A .PENDAHULUAN
Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Negeri ini telah berdampak langsung
terhadap kegiatan ekonomi masyarakat Kita khususnya Masyarakat
Pengusaha. Seringnya terjadi fluktuasi atau turun dan naiknya harga atas
berbagai komoditas perdagangan ditambah tersendat-sendatnya suplay
bahan baku mengakibatkan rusaknya mekanisme pasar mulai dari kegiatan
produksi, kegiatan distribusi , hingga ritaeler belum lagi daya beli
Masyarakat Konsumen yang semakin lemah karena tingginya tingkat
kenaikan inflasi dan lain sebagainya dan hal ini telah berlangsung sangat
lama sehingga situasi ini sangat menyulitkan kelangsungan hidup para
Pengusaha Kita bahkan tidak sedikit yang tidak mampu bertahan sehingga
harus menghentikan atau menutup unit Usaha yang telah ditekuninya

selama bertahun-tahun dan hal ini tentu sangatlah disayangkan mengingat


betapa sulitnya merintis sebuah unit Usaha.
Memetik pelajaran dari pengalaman tersebut diatas maka hendaknya Kita
dapat mengambil hikmahnya yaitu dengan cara lebih selektif dalam
berinvestasi terutama dalam memilih sektor Usaha yang akan Kita tekuni
dan jenis komoditas perdaganganya.
B . SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)
SPBU atau yang ditengah Masyarakat disebut juga dengan istilah POM
Bensin merupakan unit Usaha Migas mitra PT.PERTAMINA dengan komoditas
yang sangat strategis, kegiatan utamaya adalah menyalurkan atau menjual
Bahan Bakar Minyak bersubsidi kepada Masyarakat umum khususnya untuk
kebutuhan bahan bakar kendaraan Rakyat/pribadi. Namun Sebagaimana Kita
ketahui bahwa mekanisme perdagangan atas komoditas yang namanya
Minyak dan Gas ini tidaklah sebebas komoditas perdagangan pada umumnya
melainkan tata niaganya diatur oleh Undang-undang migas maka
penyaluranyapun diatur sedemikian rupa sehingga dipisahkan antara Migas
yang bersubsidi dengan Migas yang non subsidi yangmana SPBU ini khusus
menyalurkan/melayani penjualan Bahan bakar minyak yang bersubsidi saja,
sedangkan Bahan Bakar Minyak yang non subsidi yaitu untuk kebutuhan
Industri atau kebutuhan komersial lainnya maka penyaluranya tidak dilayani
oleh SPBU ini melainkan akan dilayani oleh unit Usaha Migas mitra
PT.PERTAMINA lainya.
C . PROSPEK USAHA SPBU
Selain memiliki unit usaha sampingan seperti rumah makan,mini
market,service station, kios Olie,dll maka unit Usaha SPBU ini komoditas
utamanya adalah Bahan bakar minyak antara lain Pertamax, Solar dan
Premium. Demikian strategisnya komoditas Migas ini bahkan merupakan
kebutuhan yang sangat vital ditengah Masyarakat sehingga manakala
komoditas yang satu ini mengalami keterlambatan suplay atau kelangkaan

maka pasti akan terjadi kepanikan bahkan kekacauan ditengah Masyarakat.


Oleh karena itu meskipun Komoditas jenis ini sering kali mengalami kenaikan
harga yang disebabkan karena dikuranginya subsidi atau oleh faktor-faktor
lain maka penyesuaian pasarnya relatif sangat cepat sehingga dalam waktu
yang relatif singkat maka pemasaranyapun akan segera stabil/normal
kembali bahkan kenyataanya dari waktu kewaktu kebutuhan minyak ini
justru semakin meningkat seiring pertumbuhan jumlah kendaraan dan
pertumbuhan ekonomi Masyarakat. Unit usaha SPBU ditunjang oleh perngkat
digital yang cukup canggih,sisimatis dan terproteksi sehingga
pengelolaannya menjadi sangat praktis dan aman, dimana Pengusaha cukup
melihat dan membandingkan total angka meter yang terdapat pada mesin
pompa/dispencernya saja bilamana ingin mengontrol persediaan/stock BBM
sekaligus omzet penjualannya secara berkala/periodik bahkan bisa
memanfaatkan system perangkat lunak/Computerisasi jarak jauh sehingga
bisa diakses secara online setiap saat.
Jangkauan pasarnyapun sangat luas yaitu mencakup semua sekment pasar
dari sekment atas hingga sekment bawah sekaligus. Selain itu Unit Usaha ini
tidak membutuhkan promosi yang berlebihan sehingga relatif lebih efisien
dibanding sektor usaha dibidang lainnya. Oleh karena itu unit Usaha SPBU ini
dapat menjadi alternatif/pilihan Investasi yang cukup baik dalam situasi
ekonomi yang tidak menentu dewasa ini.
D . MEKANISME & PROVIT MARGIN
Mekanisme bisnis SPBU yaitu pihak Pengusaha/Pengelola SPBU harus terlebih
dahulu melakukan pembayaran/penebusan Delivery Order(DO) ke PT
PERTAMINA kemudian barulah Bahan Bakar Minyak(BBM) dikirim melalui
Perusahaan transportir Rekanan PT PERTAMINA menuju SPBU dan proses ini
biasanya memakan waktu antara 1(satu) hingga 3(tiga) hari sehingga ada
baiknya pengelola SPBU dapat mengantisipasinya dengan menyiapkan
cadangan BBM secukupnya agar intensitas penjualan tidak
tersendat/terganggu. Adapun keuntungan unit Usaha SPBU ditentukan oleh

perusahaan induknya PT PERTAMINA selaku franchiesor yaitu untuk SPBU


Standard dengan provit margin Rp 180;(seratus delapan puluh rupiah) per
liternya sedangkan untuk SPBU Way yang telah menerapkan program SPBU
Pastipas maka Provit marginya adalah Rp 205;(dua ratus lima rupiah) per
liternya. Sehingga untuk merencanakan prospeck usaha SPBU ini maka
Pengusaha/calon Pengusaha SPBU perlu memilih lokasi yang strategis serta
menyeleksi/merekrut Manager Pengelola dan tenaga pelayanan yang
berpenampilan baik jujur dan terampil guna menunjang besaran volume
omzet penjualan dengan demikian maka diharapkan terjadi percepatan
BEP(Break Evet Point) yaitu nilai Investasi yang telah ditanamkan dapat
segera kembali yangmana idealnya adalah kurang dari 5(lima) tahun sudah
kembali modal. Dan sebagai gambaran umum dibawah ini Kami berikan
ilustrasi Perhitungan Harga Pokok Penjualan unit Usaha SPBU dalam satu
bulan (30 hari kerja) dengan asumsi omzet penjualan BBM 20(dua puluh)
ton/hari belum termasuk pendapatan dari penjualan dan jasa lainya.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan unit Usaha SPBU perbulan :

NO.
URAIAN
JUMLAH RP
TOTAL RP
1 Penjualan BBM
1 Premium 300.000lt x Rp 4500;
2 Solar 300.000lt x Rp 4.500;
1.350.000.000;
1.350.000.000;
Penjualan BBM 2.700.000.000;
2 Penebusan DO/Baiya Variable
1 Premium 300.000 x Rp 4.295;
2 Solar 300.000 x Rp 4.295;

1.288.500.000;
1.288.500.000;
Biya Variable 2.577.000.000;
3 Biaya Operasional
1 Gaji Karyawan 2shif
2 Tunjangan
3 Askes/Astek
4 Listrik+Air&Telp
5 Penyusutan alat&gedung
6 Perawatan&sosial
6.500.000;
550.000;
1.300.000;
2.000.000;
5.000.000;
500.000;
Biaya Tetap 15.850.000;
Total Biaya 2.592.850.000;
Laba bersih per bulan 107.150.000;
Laba bersih pertahun (sebelum Pph) 1.285.800.000;
Dengan asumsi perhitungan tersebut diatas maka bilamana seluruh dana
yang di Investasikan untuk mendirikan unit Usaha SPBU adalah senilai Rp
5.000.000.000;(lima milyar rupiah) maka dalam jangka waktu antara
4(empat) tahun akan kembali modal atau terjadi BEP(Break Event Point).
E . SPPBE (Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) program
tabung 3kg.

Seperti halnya SPBU unit usaha SPPBE ini juga merupakan perusahaan
Franchise rekanan dari PT PERTAMINA namun dengan komitment dan
mekanisme yang berbeda, dan perbedaan tersebut antara lain :
Pengusaha SPBU harus melakukan penjualan sendiri terhadap stock BBM nya
sedangkan Pengusaha SPPBE tidak melayani penjualan melainkan cukup
melakukan refill atau jasa isi ulang saja khususnya untuk tabung
3kg(Program konversi minyak tanah) karena stock Elpiji seluruhnya akan
diambil dan didistribusikan oleh agen-agen elpiji rekanan yang telah ditunjuk
oleh PT PERTAMINA.
Pengusaha SPBU diharuskan membeli/menebus Delivery Order (DO) sebelum
mendapat kiriman BBM sedangkan Pengusaha SPPBE tidak perlu melakukan
hal tersebut sehingga Pengusaha SPBU harus menyediakan modal kerja
sedangkan pengusaha SPPBE tidak membutuhkan modal kerja, sebagaimana
Kita maklumi bahwasanya besar/kecilnya modal kerja ini dipengaruhi oleh
fluktuasi atau naik/turunya harga BBM.
Saat ini Provit margin SPBU sebesar Rp205; per liter sedangkan filling fee
SPPBE adalah Rp 300; per kg dan masih ditambah lagi jasa transportasi
yangmana besaranya tergantung jarak tempuh dengan depot pengambilan.
Selain perbedaan komitment Franchise antara SPBU dan SPPBE tersebut ada
perbedaan lainya yaitu yang menyangkut volume lahan dan nilai Investasi,
jika untuk mendirikan SPBU cukup dengan lahan minimal 700(tujuh ratus)m2
dan ivestasi dibawah Rp 5.000.000.000;(lima milyar rupiah) sedangkan
SPPBE membutuhkan lahan minimal 1(satu) hektar dan investasi kisaranya
rata-rata diatas Rp 10.000.000.000;(sepuluh milyar) tergantung kapasitas
dan pemanfaatan kwalitas teknology yang akan digunakan. Dan sebagai
gambaran dengan ini Kami berikan ilustrasi Perhitungan Harga Pokok
Produksi Usaha SPPBE dengan asumsi jatah kuota 30ton/hari dan jarak
tempuh pengambilan dari depot 125km :

NO.
URAIAN
JUMLAH RP
TOTAL RP
1 PENDAPATAN
3 Filling fee 30.000 x Rp 300; x 30
4 Transport fee 3.750** x Rp 835; x 30
270.000.000;
93.937.500;
Pendapatan kotor/bulan 363.937.500;
2 Baiya Variable
3 BBM
4 Listrik
5 Utilities/lain-lain
30.000.000;
15.000.000;
5.000.000;
Biaya variable 50.000.000;.
3 Biaya Operasional/Tetap
7 Gaji tetap
8 Tunjangan
9 Askes/Astek
10 Air&Telp
11 Penyusutan
12 Perawatan&sosial
25.000.000;
4.000.000;

2.000.000;
2.000.000;
10.000.000;
1.000.000;
Biaya Tetap 44.000.000;.
Total Biaya/bulan 94.000.000;
Laba bersih per bulan 269.937.500;
Laba bersih pertahun(sebelum Pph) 3.239.250.000;
(** = dari rumus perbandingan antara jarak X 15 X skid tank)
Dengan asumsi perhitungan tersebut maka bilamana seluruh dana yang di
Investasikan untuk mendirikan unit Usaha SPPBE adalah senilai Rp
15.000.000.000;(lima belas milyar rupiah) maka dalam jangka waktu antara
5(lima) tahun akan kembali modal atau terjadi BEP(Break Event Point).

F . PERSYARATAN
SPBU bisa diajukan atasnama perorangan, Koperasi berbadan hukum atau
Perseroan Terbatas (PT) sedangkan SPPBE hanya bisa diajukan oleh Koperasi
berbadan Hukum dan Perseroan Terbatas(PT) dengan persyaratan awal :
KTP yang masih berlaku.
Akta pendirian Perusahaan.
NPWP Badan Usaha (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Surat tanah (Sertifikat Hak milik/Akta tanah)
Rekening koran.
Sedangkan persyaratan lainya berupa HO,IMB,SIUP,TDP,ijin peruntukan
lahan,dll yang diterbitkan oleh Pemda setempat menyusul setelah turunya

Surat rekomendasi dari PT PERTAMINA.


G . PENUTUP
Demikianlah Proposal ini Kami sampaikan menggunakan bahasa yang
sederhana dengan harapan dapat memberikan gambaran umum mengenai
Usaha SPBU dan SPPBE khususnya bagi calon Pengusaha pemula pada
bidang usaha ini, selebihnya dari hal tersebut diatas dapat Kami
presentasikan secara langsung termasuk pembuatan RAB(Rencana Anggaran
Biaya) lebih rinci setelah dilakukan survey terhadap kondisi lahan nantinya.
Oleh karena itu untuk selanjutnya Kami selalu menunggu berita baik dari
Bapak dan atas perhatianya disampaikan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai