Anda di halaman 1dari 10

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing

Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING


DALAM MATA KULIAH SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA
MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI
Triana Kartika Santi*
ABSTRAK
Hasil observasi awal permasalahan yang didapatkan adalah kurang
aktifnya mahasiswa dalam pembelajaran Sistematika Hewan Vertebrata dan hasil
belajar yang kurang memuaskan. Untuk meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa dengan memanfaatkan model pembelajaran yang inovatif yaitu
model pembelajaran Snowball Throwing. Target dari penelitilian tindakan kelas ini
70 % dari jumlah mahasiswa terlibat maksimal dalam diskusi juga pada aspek
kognitifnya mencapai nilai 70 ke atas telah terpenuhi. Penelitian Tindakan kelas
ini mengunakan model spiral digambarkan oleh Kemmis dan Tanggart dengan 2
siklus. Hasil penelitian secara keselurahan dapat disimpulkan bahwa pada saat
pembelajaran keaktifan diskusi saat sebelum tindakan yang mencapai kategori
baik hanya 10 mahasiswa (41%), siklus I 13 mahasiswa (54 %), siklus II 19
mahasiswa (79 %). Ditinjau dari hasil belajar (aspek kognitif) sebelum tindakan 9
mahasiswa (37,5 %), siklus I 14 mahasiswa (58 %) dan siklus II 18 mahasiswa
(75 %).
Kata kunci : Model Pembelajaran Snowball Throwing, Vertebrata
PENDAHULUAN
Dalam situasi masyarakat yang
selalu berubah, peran pendidikan
harus dapat menyesuaikan diri
tidak lagi sesuai dengan kebutuhan
zaman.
Pendidikan
hendaknya
melihat jauh ke depan dan memikirkan
apa yang akan dihadapi peserta didik
di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, pembaharuan pendidikan
harus
selalu
dilakukan
untuk
meningkatkan pendidikan nasional.
Kompetensi lulusan pada jenjang
pendidikan dijabarkan sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional yang
mencakup
aspek
pengetahuan,
ketrampilan, kreativitas, sikap dan
nilai. Semua komponen dan tujuan
pendidikan nasional harus tercermin
dalam
kurikulum
dan
sistem
pembelajaran.

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

dengan keadaan, sehingga tidak


ketinggalan
zaman
yang
pada
akhirnya peserta didik yang dihasilkan
menjadi
Berlakunya
kurikulum
2004
Berbasis Kompetensi yang telah
direvisi melalui Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut
perubahan
pendidikan
dan
pembelajaran. Perubahan tersebut
harus pula di ikuti oleh dosen yang
bertanggung
jawab
atas
penyelenggaraan pembelajaran di
Perguruan Tinggi. Pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) sama
dengan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK),
yakni
memposisikan
mahasiswa
lebih
dominan dalam proses pembelajaran.
Hal
ini
didasarkan

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

pada suatu pandangan bahwa


mahasiswa memiliki potensi untuk
berkembang dan berpikir mandiri.
Belajar mengajar adalah suatu
kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang
terjadi antara pendidik dengan peserta
didik. Interaksi yang bernilai edukatif
dikarenakan
kegiatan
belajar
mengajar, diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu sebelum pengajaran
dilakukan. Dosen dengan sadar
merencanakan
kegiatan
pengajarannya
secara
sistematis
dengan
memanfaatkan
segala
sesuatunya
guna
kepentingan
pengajaran.
Dalam
proses
pembelajaran,
mahasiswa harus dapat membangun
sendiri pengetahuan mereka melalui
keterlibatan aktif dalam proses belajar
mengajar, dimana mahasiswa menjadi
pusat kegiatan bukan dosen. Menurut
Nurhadi dan Senduk (2003:34),
belajar lebih dari sekedar mengingat.
Bagi mahasiswa, untuk benar-benar
mengerti dan dapat menerapkan ilmu
pengetahuan, mereka harus bekerja
untuk
memecahkan
masalah,
menemukan sesuatu bagi dirinya
sendiri dan selalu bergulat dengan
ide-ide yang cemerlang.
Tugas pendidik tidak hanya
menuangkan sejumlah informasi ke
dalam benak mahasiswa, tetapi
mengusahakan
bagaimana
agar
konsep-konsep penting dan sangat
berguna tertanam kuat dalam benak
mahasiswa. Untuk itu, tugas seorang
dosen adalah memfasilitasi proses
kegiatan belajar mengajar semenarik
mungkin sehingga mudah di pahami
dan dimengerti oleh mahasiswa.
Harapan yang tidak pernah sirna dan
selalu
dosen
tuntut
adalah,
bagaimana bahan pelajaran yang
disampaikan dosen dapat dikuasai

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

oleh peserta didik secara tuntas. Ini


merupakan masalah yang cukup sulit
yang dirasakan oleh seorang dosen.
Kesulitan itu dikarenakan peserta didik
bukan hanya sebagai individu dengan
segala keunikannya, tetapi mereka
juga makhluk sosial dengan latar
belakang yang berbeda.
Pembelajaran Sistematika Hewan
Vertebrata, bukan sekedar transfer
pengetahuan dari dosen sebagai nara
sumber kepada mahasiswa sebagai
peserta
didik.
Pembelajaran
Sistematika
Hewan
Vertebrata
merupakan salah satu cabang Biologi
yang membahas tentang klasifikasi
atau penggolongan makhlukmakhluk
hidup. Hewan Vertebrata adalah
hewan yang bertulang belakang atau
bertulang punggung. Memiliki struktur
yang
jauh
lebih
sempurna
dibandingkan
dengan
hewan
invertebrata. Hewan vertebrata terdiri
dari beberapa kelas yaitu: kelas
pisces (ikan), kelas Amphibi (latin
amphi = dua, bia = hidup), kelas
reptilia (bahasa latin repare =
memerangkak/merayap), kelas aves
(burung), dan kelas mammalian
(bahasa latin mamae artinya kelenjar
buah dada, mamalia artinya hewan
menyusui (Jasin, 2002).
Menurut Nurhadi dan Senduk
(2003:3), belajar akan lebih bermakna
jika anak mengalami sendiri apa yang
dipelajarinya, bukan mengetahuinya.
Dengan
demikian
materi
pembelajaran tidak hanya tersusun
atas hal-hal yang sederhana yang
bersifat hafalan dan pemahaman,
tetapi juga tersusun atas materi yang
kompleks yang memerlukan analisis,
aplikasi dan sintesis.
Berdasarkan observasi awal pada
mahasiswa, ada kejenuhan dalam
proses pembelajaran yang bersifat
ceramah. Pelaksanaan diskusi belum

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

berjalan maksimal, kondisi mahasiswa


banyak yang pasif dan kerjasama atau
bentuk komunikasi sosial antar
mahasiswa belum terbentuk. Hal ini
sangat
mempengaruhi
suasana
proses pemebelajaran
Hasil obsrvasi ini dijadikan dasar
untuk melakukan kegiatan tindakan
kelas, derngan mengunakan model
Snowball
Throwing,
model
pembelajaran ini dapat digunakan
untuk menciptakan pembelajaran
yang efektif, dimana mahasiswa dilatih
untuk
dapat
berinteraksi
dan
bertanggung
jawab
dengan
kelompoknya. Penggunaan model
Snowball Throwing ini tentu dapat
menciptakan situasi dan kondisi kelas
yang kondusif agar proses belajar
mengajar dapat berlangsung sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Menurut Ekowati (2004:20), model
pembelajaran Snowball Throwing
merupakan
salah
satu
model
pembelajaran dimana mahasiswa
melakukan suatu diskusi kelompok
dengan membuat pertanyaan dari apa
yang mereka peroleh dan pahami.
Model pembelajaran ini bagian dari
kegiatan
metode
pembelajaran
kooperatif dengan pendekatan yang
cenderung konstruktivisme. Unsur
menarik dari kegiatan belajar ini
adalah adanya aspek permainan
yaitu aktivitas membuat bola kertas
dan melemparkannya kepada temantemannya. Adanya bentuk permainan
melempar bola kertas ini dengan
sendirinya menjadi sesuatu yang
melibatkan mahasiswa untuk terlibat
langsung
dalam
kegiatan
pembelajaran.
Pada
dasarnya,
dalam
pelaksanaan pembelajaran snow ball,
peserta
didik
terlebih
dahulu
menyiapkan
referensi
sebanyakbanyaknya.
Setelah
proses

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

pengumpulan referensi dilakukan,


dosen mulai membentuk kelompokkelompok. Setiap kelompok terdapat 4
anggota
di
dalamnya.
yang
membahas
tema
yang
sama.
Kemudian, masing-masing kelompok
tersebut mempersiapkan diri dengan
pertanyaan yang akan dilemparkan
pada kelompok lainnya. Dalam hal ini
mereka melakukan aktivitas membaca
dan
pencarian
informasi
yang
mengasyikan. Ada dorongan untuk
membuat pertanyaan yang tersulit
sehingga dapat merepotkan kelompok
lainnya untuk menjawabnya. Bahkan
kalau bisa, kelompok lain memang
tidak dapat menjawab sehingga
mendapatkan
hukuman
yaitu
menyanyi. Jika kelompok sudah
menyiapkan
sebuah
pertanyaan,
mereka lalu membuat kertas yang
berisi pertanyaan menjadi bola kertas
yang bisa dilemparkan pada kelompok
lain.
Bola
kertas itu
sengaja
dilemparkan pada kelompok yang
dituju. Kelompok yang menerima bola
kertas itu harus menjawab dalam
hitungan
menit
yang
sudah
ditentukan.
Berdasarkan pokok permasalahan
di atas, tujuan penelitian ini adalah
:untuk
mengetahui
dampak
penggunaan Model Pembelajaran
Snowball
Throwing
dalam
Pembelajaran Sistematika Hewan
Vertebrata Mahasiswa
Pendidikan
Biologi
UNTAG45
Banyuwangi.
Target dari penelitilian tindakan kelas
ini 70 % dari jumlah mahasiswa
terlibat maksimal dalam diskusi juga
pada aspek kognitifnya mencapai nilai
70 ke atas.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas secara umum alur

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

pelaksanaan tindakan (setiap siklus


terdiri dari tahapan perencanaan
tindakan,
implementasi
tindakan,
observasi
dan
refleksi)
dalam
penelitian ini adalah model spiral
digambarkan oleh Kemmis dan
Tanggart (1990).
Penelitan tindakan kelas ini
dilakukan
dengan
berkolaborasi
dengan dosen serumpun sebagai
observer yang akan terlibat dalam
proses pengamatan pada waktu
pelaksanaan
tindakan
penelitian.
Penelitian ini dirancang dengan terdiri
atas dua siklus yaitu siklus I dan II.
Lokasi penelitian tindakan kelas ini
diambil dengan mengunakan teknik
purposive
sampling.
Purposive
sampling yaitu penentuan daerah
yang telah sengaja ditentukan terlebih
dahulu. Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan di FKIP Program
Pendidikan Biologi Universitas 17
Agustus 1945 Banyuwangi
Subjek
penelitian
adalah
mahasiswa semester IV
Tahun
Akademik 2009/2010 pada Mata
kuliah Sistematika Hewan Vertebrata
dengan jumlah 3 SKS dalam satu
semester. Jumlah Mahasiswa yang
program sebanyak 24 orang.
Untuk mencapai target yang
diharapkan, penelitian tindakan kelas
ini mengimplemetasikan dalam bentuk
siklus yang mencakup empat kegiatan
dalam setiap siklus yaitu : (1)
Perencanaan
tindakan
(2)
Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi,
(4) Evaluasi dan releksi.
Implementasi
tindakan
dilaksanakan dalam waktu 4 minggu
yang terbagi dalam 2 siklus. Setiap
siklus akan dilakukan dalam dua kali
pertemuan.
Rincian
prosedur
penelitian tindakan kelas

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

1) Tahap Perencanaan/persiapan
(1) Observasi .Kegiatan ini
dilakukan untuk mendapatkan
gambaran awal tentang tingkah
laku Mahasiswa pada saat
pembelajaran
Sistematika
Hewan Vertebrata dengan cara
menyiapkan
pertanyaan,
wawancara dengan beberapa
mahasiswa. Pada rancangan ini
proses
belajar
mengajar
dilakukan
dengan
menggunakan model Snowball
Throwing. Dengan model ini
diharapkan partisipasi siswa
dalam membentuk keberanian
menyampaikan pendapat, ide,
gagasan, pertanyaan, kerja
individu, kerja kelompok serta
tanggung jawab terhadap diri
dan kelompoknya meningkat.
2) Pelaksanaan Tindakan
Adapun
langkah-langkah
penelitian
ini
dengan
menggunakan model Snowball
Throwing adalah sebagai berikut :
Fase I
:
- Dosen menyampaikan materi
pembelajaran dan memberikan
motivasi kepada mahasiswa.
- Dosen
menginformasikan
kepada mahasiswa tentang
kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan yaitu mahasiswa
melakukan model pembelajaran
Snowball Throwing.
- Dosen membagi mahasiswa
dalam
kelompok
secara
heterogen yang masing-masing
terdiri dari 4 orang mahasiswa.
Fase II
:
- Dosen menjelaskan kepada
masing-masing ketua kelompok.
- Ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing.

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

- Masing-masing
kelompok
menuliskan pertanyaan pada
kertas
kosong,
kemudian
dibentuk seperti bola.
- Dosen membimbing mahasiswa
jika ada mahasiswa yang
mengalami kesulitan.
Fase III :
- Mahasiswa
yang
terkena
lemparan
bola
menjawab
pertanyaan yang tertulis.
- Diskusi hasil kerja kelompok
masing-masing.
- Penilaian butir soal.
- Mahasiswa diberi post test.
3) Observasi
Melakukan
pemantauan
(observasi)
proses
pelaksanaan
pembelajaran
menerapkan
pelaksanaan pembelajaran Snowball
Throwing dilakukan oleh mitra peneliti
yang terdiri dari 1 orang. Sasaran
observasi
adalah
ketrampilan
pembelajaran dan cara mengevaluasi
perangkat penilaian aktivitas belajar
mahasiswa kegiatan diskusi dan hasil
test
Adapun aspek penilaian ditinjau
dari
kegiatan diskusi
adalah,1)
kesiapan presentasi, 2)kemampuan
menjawab, 3)kemampuan bertanya, 4)
partisipasi dalam diskusi. Dan aspek
hasil test yaitu test tertulis.
4) Analisis data dan Refleksi
Sumber data diperoleh dengan
cara : (1) penilaian hasil observasi
pada
mahasiswa
saat
proses
pembelajaran Snowball Throwing
yaitu peran serta dalam diskusi. (2)
Test yang digunakan berupa test
tertulis untuk mengevaluasi seberapa
besar hasil belajar Mahasiswa yang
diajar
dengan
mengunakan
pembelajaran Snowball Throwing .

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

Data-data
tersebut
dianalisa
dengan
dihitung
prosentase
,
kemudian ditafsirkan dengan kalimat
kualitatif untuk mengetahui kualitas
pembelajaran mahasiswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pertama-tama dilakukan
dalam
penelitian
ini
adalah
melaksanakan
kegiatan
sesuai
dengan desain yang telah dibuat
sebelumnya. Pada tahap ini persiapan
telah dilakukan, baik yang berkaitan
dengan persiapan mengajar (Rencana
Pembelajaran, alat evaluasi dan
perencanaan setting pembelajaran)
lembar
observasi,
panduan
wawancara dan persiapan latihannya.
Pada tahap pelaksanaan, Dosen
mata kuliah Sistematika Hewan
Vertebrata dan satu dosen sebagai
observer
memantapkan
sesuai
rencana yang telah direncanakan,
dosen lebih menekankan pada
motivasi mahasiswa untuk aktif
kegiatan belajar dan hasil diskusi
sehingga berdampak pada evaluasi
hasil belajar.
Langkah-langkah dalam pembelajaran
pertama-tama
dosen
menjelaskan ruang lingkup materi
Sistematika
Hewan
Vertebrata
kemudian dosen menjelaskan garis
besar materi dengan menunjukkan
contoh aplikasi materi , mahasiswa
telah mempersiapkan bahan materi
sesuai dengan tugas yang diberikan
minggu sebelumnya.
Kegiatan observasi dilakukan pada
saat
proses
pembelajaran
berlangsung. Observasi utamanya
dilakukan oleh dosen (sebagai
peneliti) dan dibantu dosen lain,
observasi difokuskan pada proses
berlangsungnya
kegiatan
pembelajaran utamanya berkaitan

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

dengan ketrampilan dosen dalam


mengajarkan materi tersebut.
Observasi juga dilakukan untuk
mengetahui
kegiatan
mahasiswa
selama
mengikuti
proses
pembelajaran yang sudah disiapkan
materi untuk langkah-langkah yang
harus dilakukan, aspek penilaian yang
diobservasi
adalah
kemampuan
mengungkap makna suatu konsep,
yang ditandai dengan kemampuan
menjelaskan arti suatu konsep dengan
kata-kata sendiri dalam bentuk tertulis
atau lisan kegiatan ini dilakukan oleh
peneliti dan pembantu peneliti.
Pada
saat
refleksi
peneliti
mengadakan analisis, interprestasi
dan evaluasi terhadap kegiatankegiatan yang telah dilakukan, seperti
kegiatan observasi, hasil wawancara,
angket dan hasil test. Semua kegiatan
ini dilakukan utamanya adalah untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan
pencapaian tindakan di tinjau dari
aktivitas saat kegiatan presentasi hasil
pengamatan dan hasil prestasi
belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan
pada studi pendahuluan pada saat
pembelajaran diperoleh: kegiatan
keaktifan dalam diskusi 4 mahasiswa
sangat aktif, 6 mahasiswa aktif dan 14
mahasiswa kurang aktif. Dari aspek
hasil evaluasi belajar hanya 5
mahasiswa nilai 80 keatas dan 4
mahasiswa nlai 70-79 dan
15
mahasiswa nilainya kurang dari 69.
Kondisi ini berubah pada proses
pembelajaran
yang
dilaksanakan
dengan
menerapkan
model
prmbelajaran Snowball
Throwing
pada siklus I, untuk kegiatan keaktifan
dalam diskusi 6 sangat aktif, 7 aktif
dan 11 kurang aktif. Dari aspek hasil
evaluasi belajar hanya 8 mahasiswa
nilai 80 keatas dan 5 mahasiswa nlai
70-79 dan 11 mahasiswa nilainya

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

kurang dari 69. Hasil refleksi ini


menunjukkan
kurang
tingkat
keberhasilan suatu tindakan. Untuk
selanjutnya
akan
dilakukan
perencanaan untuk siklus 2 agar lebih
mencapai target yang diinginkan.
Hasil dari siklus ke II. Setelah
menganalisis kegiatan pada siklus
pertama,
maka
perlu diadakan
beberapa perbaikan agar hasil yang
diharapkan lebih baik. Pada tahap ini
semua
persiapan
dilakukan
berdasarkan beberapa kelemahan
yang terjadi pada siklus I untuk itu ada
beberapa perencanaan ulang yang
perlu dilakukan. Hal ini baik yang
terkait dengan aktivitas peneliti, peran
mahasiswa. Mengatasi kelemahan
yang terjadi pada siklus I, selain itu
peneliti
yang
akan
melibatkan
mahasiswa diajak berdiskusi tentang
mahasiswa
dalam
kegiatan
pembelajaran. Hasil pada siklus II,
ada peningkatan untuk kegiatan
keaktifan dalam diskusi 9 sangat aktif,
10 aktif dan 5 kurang aktif. Dari aspek
hasil evaluasi belajar hanya 10
mahasiswa nilai 80 keatas dan 8
mahasiswa nlai 70-79 dan
6
mahasiswa nilainya kurang dari 69.
Hal ini menunjukkan ada peningkatan
yang sangat signifikan dari siklus
pertama dan siklus kedua. Sehingga
dalam hal ini pembelajaran Snowball
Throwing dalam
Pembelajaran
Sistematika Hewan Vertebrata sangat
tepat karena dapat mengembangkan
kemampuan
pengetahuan
dan
ketrampilan mahasiswa sehingga
mahasiswa dapat berfikir secara
ilmiah, berinteraksi serta bertanggung
jawab.
Selanjutnya untuk mendapatkan
mengambarkan
lebih
detail
perbandingan dua aspek yang diamati
dalam
penerapan
Model
Pembelajaran Snowball Throwing

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

dalam Mata Pelajaran Sistematika


Hewan Vertebrata pada mahasiswa
berikut disajikan gambar distribusi
perbandingan
laporan
kegiatan,

diskusi, hasil belajar antara sebelum


penelitian tindakan dilaksanakan ,
penelitian siklus kesatu dan siklus
kedua.

Perbandingan Keaktifan Diskusi selama kegiatan pembelajaran :


14
12
10
8

Sebelum siklus

Siklus I

Siklus II

2
0
Sangat Baik

Baik

Kurang

Perbandingan hasil evaluasi belajar :


16
14
12
10

Sebelum Siklus

Siklus I

6
4

Siklus II

2
0
Sangat Baik

Baik

Kurang

Pada tahap pelaksanaan, dosen


mengajar materi sesuai rencana yang
telah direncanakan dosen lebih
menekankan
pada
keaktifan
mahasiswa saat proses belajar,
berdiskusi dan hasil belajar.
Langkah-langkah dalam pembelajaran
pertama-tama
dosen
menjelaskan ruang lingkup materi
kemudian dosen menjelaskan garis
besar materi tentang Sistematika
Hewan Vertebrata selanjutnya, ketua
kelompok
diberi
materi
untuk
didiskusikan
dan
membuat

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

pertanyaan. Kemudian masing-masing


kelompok
melemparkan
soal/
pertanyaan yang sudah disiapkan
dengan cara melemparkan kepada
kelompok lain untuk menjawab.
Kelompok yang benar mendapat point
untuk mendapat nilai tambahan.
Pada kegiatan observasi ini ada
beberapa yang diamati yaitu aktivitas
dosen, aktivitas mahasiswa selama
mengikuti proses pembelajaran dan
mengamati proses mahasiswa selama
mengerjakan tugas individu maupun
kelompok juga saat mengerjakan test

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

diakhir
kegiatan
pembelajaran.
Peneliti juga membuat catatan untuk
memantau kegiatan yang tidak
tercaver dalam lembar observasi juga
menyebarkan angket dan wawancara
kepada beberapa mahasiswa.
Pada
saat
refleksi
peneliti
mengadakan analisis, interprestasi
dan evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan. Beberapa kegiatan
analisis diketahui aktivitas mahasiswa
atau partisipasi mahasiswa masih
didominasi
mahasiswa
tertentu.
Kurang aktifnya mahasiswa dalam
kegiatan diskusi dari hasil wawancara
mereka masih nampak malu bertanya
bahkan
takut
mengemukakan
pendapat.
Selama kegiatan dosen mudah
pengamatan karena masing-masing
kelompok sudah diacak dan merata

terkait
dengan
kemampuan
mahasiswa
sehingga
suasana
kondusif nampak di masing-masing
kelompok.
Secara
keselurahan
dapat
disimpulkan
bahwa
pada
saat
pembelajaran keaktifan diskusi saat
sebelum tindakan yang mencapai
kategori baik hanya 10 mahasiswa
(41%), siklus I 13 mahasiswa (54 %),
siklus II
19 mahasiswa (79 %).
Ditinjau dari hasil belajar (aspek
kognitif)
sebelum
tindakan
9
mahasiswa (37,5 %), siklus I 14
mahasiswa (58 %) dan siklus II 18
mahasiswa (75 %).
Digambarkan dalam grafik pada
siklus II telah mencapai target kreteria
Baik keatas lebih dari 70% dari jumlah
mahasiswa keseluruhan :

80
70
60
50

Sebelum Siklus

40
30

Siklus I
Siklus II

20
10
0
>Baik

Kurang

Hasil pengamatan akhir adalah


pengamatan global terhadap suatu
peningkatan
tentang
keaktifan
mahasiswa dalam diskusi mencapai
79 % dan hasil belajar dengan
kategori baik 75 %.Dari hasil analisis
data siklus II nampak kondisi
peningkatan
walaupun
belum
mencapai 100% tetapi 79 % dan 75
% ini sesuai target yang diharapkan
minimal
aspek yang diamati
mencapai minimal 70 %.

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

Hasil perbandingan siklus I dan


sklus
II
dapat
dikaji
Model
Pembelajaran Snowball Throwing
dalam Mata Pelajaran Sistematika
Hewan Vertebrata
sangat cocok
sebagai salah satu alternatif untuk
memecahkan permasalahan dalam
proses pembelajaran karena metode
ini dosen dan mahasiswa langsung
terlibat langsung dalam diskusi dan
mahasiswa lebih aktif bertanya, dosen
sudah mempersiapkan strategi yang

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

membuat
mahasiswa
penasaran
untuk
mencari
jawaban
atas
permasalahan yang di temukan.
Menurut Dimyati dan Mujiono (1999)
bahwa
Strategi
ini
dapat
menumbuhkan partisipasi aktif di
kalangan mahasiswa untuk berani
mengungkapkan pendapat, sikap
menghargai pendapat orang lain,
menentukan pengambilan keputusan,
sehingga tercipta suasana belajar
yang menyenangkan.
Peningkatan hasil belajar yang
dicapai
mahasiwa
yang
diukur
menggunakan tes hasil belajar
meliputi hasil belajar siklus satu dan
siklus dua menunjukkan adanya
peningkatan secara meyakinkan. Hal
ini dapat dipahami karena Model
Pembelajaran Snowball Throwing
dalam Mata Pelajaran Sistematika
Hewan Vertebrata adalah salah satu
strategi
untuk
meningkatkan
keterlibatan
mahasiswa
secara
maksimal dalam proses kegiatan
belajar dimana menurut Gulo (2002)
strategi ini merupakan serangkaian
kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan
mahasiswa
untuk mencari
dan
menyelidiki secara sistematis, kritis,
logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri.

Dari hasil ini dapat dilihat juga


bahwa Model Pembelajaran Snowball
Throwing
mendorong mahasiswa
untuk belajar sebagian besar melalui
keterlibatan aktif mereka sendiri
dengan pemahaman konsep-konsep
dan prinsip-prinsip dari materi yang
diajarkan. Sehingga dalam kegiatan
pembelajaran dan juga hasil belajar
sangat
berpengaruh
terhadap
peningkatan
keberhasilan
pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis di atas dapat
disimpulkan : penerapan Model
Pembelajaran Snowball Throwing
dapat meningkatkan prestasi belajar
Mata Pelajaran Sistematika Hewan
Vertebrata Mahasiswa
Pendidikan
Biologi
UNTAG45
Banyuwangi.
Target dari penelitilian tindakan kelas
ini 70 % dari jumlah mahasiswa
terlibat maksimal dalam diskusi juga
pada aspek kognitifnya mencapai nilai
70 ke atas telah terpenuhi
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disarankan bahwa untuk mengajar
mata kuliah Sistematika Hewan
Vertebrata
dengan
pembelajaran
Snowball
Throwing
hendaknya
dimodifikasi dengan model lain karena
mata kuliah ini harus banyak inovasi
untuk mengaplikasikan di lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Brunner, J.S. 1960. Theproses of Education. Cambridge. Haevard University.
Dahar,R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
Dimyati dan Mujiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Drucker, P.F. 1967. The Efective Executive. London. Heiniman.

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing


Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi

Ekowati, Endang. 2004. Model-model Pembelajaran Inovatif Sebagai Solusi


Mengakhiri Dominasi Pembelajaran Guru. Surabaya : DepDikBud.
Gulo, W. 2002. Strategi belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo.
Jasin, M. 2002. Sistematika Hewan Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Kemmis, S dan R.Mc. Taggart (Editor). 1990. The Action Reseach Planner.
Geelong: Deakin University Press.
Nurhadi dan Senduk. 2003. Pembelajaran Kontektual dan Penerapannya dalam
KBK. Malang : Universitas Negeri Malang.
Sudirman, N. 1991. Ilmu Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda Karya.
Suratno. 2000. Taksonomi dan Kunci Identifikasi taksonomi hewan. Jember: Uned
Press
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang : UM Press.
Soenaryo. 1989. Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Malang :
IKIP Malang.
Winkel, W.S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011

10

Anda mungkin juga menyukai