Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara
faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi. Hal inilah yang merupakan
salah satu penyebab perubahan. Suatu ekosistem selalu menunjukan interaksi
antara komunitasnya. Interaksi yang terjadi selalu memberikan pengaruh satu
sama lain. Pada konteks interaksi antara hewan dengan tumbuhan berbagai
pengaruh, baik positif maupun negatif, ditimbulkan oleh keduanya (hewan dan
tumbuhan).
Organisme tidak dapat hidup sendiri di alam, tetapi selalu bersama-sama
dengan spesies lain. Akan tetapi pada beberapa spesies, kehadiran lain tidak
berpengaruh, tetapi pada beberapa kasus spesies-spesies tersebut akan saling
berinteraksi. Keberadaan interaksi ini menuju satu arah yaitu populasi suatu
spesies akan berubah dengan kehadiran spesies kedua.
Istilah relug (niche) pertama kali ikemukakan oleh Joseph Grinnell pada tahun
1917. Menurut Grinner, relung merupakan bagian dari habitat yang disebut
dengan mikrohabitat. Dengan pandangan seperti ini, Grinnel mengatakan bahwa
setiap relung hanya dihuni oleh satu spesies. Relung merupakan fungsi atau
peranan spesies di dalam komunitas. Sedangkan relung ekologi adalah jumlah
total semua pengguna sumber daya biotik dan abiotik oleh organisme di
lingkungannya.
Bila dua spesies bergantung pada sumber tertentu dalam lingkungannya, maka
mereka saling bersaing untuk mendapatkan sumber tersebut. Yang paling sering
terjadi , sumber yang diperebutkan adalah makanan, tetapi dapat pula hal-hal
seperti tempat berlindung , tempat bersarang, sumber air dan lain sebagainya.
Guild (atau ecological guild) adalah setiap kelompok dari species yang
mengeksploitasi suatu sumber (biasanya makanan) yang sama. Spesies dengan
guild yang sama tidak harus menempati niche ekologi yang sama atau bahkan
serupa. Guilds didefenisikan berdasarkan pada lokasi, atribut yang digunakan dan
aktifitas yang dilakukan oleh spesies yang menjadi komponen dari guild tersebut.

Sebagai contoh; yaitu cara spesies tersebut mendapatkan makanannya, cara


pergerakannya dan zonasi dari habitat yang mereka tempati atau yang menjadi
tempat mencari makannya. Sejumlah guild yang menempati suatu ekosistem
diistilahkan dengan disparitas (disparity).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu:
Bagaimana ecological guild menentukan pengelompokan spesies burung?
1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan ini yaitu untuk mengetahui jenis dan bentuk guild yang paling
cocok pada data endemisme inventaris burung.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari laporan ini adalah adanya penelitian dan praktikum
yang lebih intensif mengenai ecological guild..
1.5 Kegunaan
Dari hasil praktikum ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk
mengetahui bentuk-bentuk guild yang menentukan pengelompokan spesies pada
burung.

Anda mungkin juga menyukai