Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Branchiura
Branchiura umumnya dikenal sebagai kutu pada ikan, baik pada ikan air
tawar maupun ikan air laut. Menurut Cressey dan Jadwiga (dalam Ernawati, 2002:
32), Branchiura merupakan satu-satunya kelas dari Crustacea yang seluruh
anggotanya bersifat parasit. Hal ini ditegaskan oleh Mclaughlin (dalam Ernawati,
2002: 32), bahwa seluruh anggota Branchiura bersifat ektoparasit. Habitatnya bisa
di laut, payau, ataupun air tawar. Branchiura diperkirakan ada sekitar 130 jenis,
dan terbagi dalam 4 marga yaitu Argulus, Chonopeltis, Dolops, dan Dipteropeltis.
Menurut Moller dan Anders (1986) dari keempat marga yang telah disebutkan di
atas, untuk jenis-jenis yang hidup sebagai parasit di laut, ada sekitar 35 jenis, dan
merupakan anggota dari marga Argulus. Contoh dari jenis marga Argulus adalah
Argulus foliaceus (Linnaeus) yang ditemukan sebagai parasit pada ikan-ikan
tropis (Kollatsch dalam Cressey 1983).
Morfologi dari kelompok ini mempunyai karakteristik yaitu dengan adanya
sepasang alat penghisap (sucker) yang besar dan sepasang mata faset yang besar.
Kepala tertutup oleh karapas yang transparan pada bagian dorsalnya. Tubuh pipih
memanjang, seperti keping, bagian dorsal cembung dan bagian ventral agak
cekung. Tubuh terbagi menjadi cephalothorax dan abdomen, atau cephalon,
pereon, dan abdomen. Bentuk tubuh seperti ini sudah termodifikasi yang
berfungsi untuk memudahkan adaptasi sebagai parasit, untuk melekat pada
permukaan tubuh dan menghisap darah atau cairan tubuh inang.
Jika dilihat pada bagian ventral kepala, didominasi dengan adanya sepasang
alat penghisap, yang merupakan hasil modifikasi dari maksila kedua. Alat ini
terdapat pada semua jenis Branchiura, kecuali Dolops. Pada Dolops, maksila
kedua berkembang sebagai alat pengait. Sebagian besar jenis dari Branchiura,
terdapat sebuah stylet/penyengat di bagian preoral, yang berfungsi untuk menusuk
daging inang. Bagian posterior terdapat sebuah mulut seperti pipa, yang
digunakan untuk menghisap darah atau mengeluarkan cairan tubuh inang dari luka
yang dihasilkan oleh stylet (Cressey dalam Ernawati, 2002: 32).

Thorax dari kelompok ini terbagi menjadi empat segmen. Tiap segmen
terdapat sepasang alat gerak (appendage) yang bercabang (biramous), yang
berfungsi untuk berenang. Branchiura memperlihatkan dimorfisme kelamin
(sexual dimorphisme). Menurut Moosa (dalam Ernawati, 2002: 32), yang
dimaksud dengan sexual dimorphisme adalah apabila terdapat perbedaan antara
individu jantan dan betina, baik dalam bentuk, warna atau corak warna. Pada
jantan, thoracopod kedua sampai keempat mempunyai alat tambahan yang
berfungsi sebagai alat kopulasi.
2.2 Spesies Branchiura
2.2.1 Argulus sp.
Klasifikasi Argulus sp.
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Sub Filum: Crustacea
Kelas: Maxillopoda
Sub kelas: Branchiura
Ordo: Arguloida
Family : Argulidae
Genus : Argulus sp.
Argulus adalah salah satu jenis parasit terbesar yang dapat dilihat dengan
mata telanjang karena ukurannya antara 5 sampai 10 mm. Parasit jenis ini
biasa ditemukan di belakang sirip atau sekitar kepala, atau di lokasi
terlindung. Argulus atau biasa disebut kutu ikan adalah kelompok parasit dari
sub filum krustasea dan masuk dalam kelas Maxillopoda. Parasit ini memiliki
tubuh rata oval mirip kuku, yang hampir seluruhnya ditutupi oleh karapas
lebar, mata majemuk menonjol, dan antenna yang termodifikasi membentuk
mulut, memiliki belalai berduri yang digunakan sebagai senjata untuk
mengisap darah ikan sehingga ikan akan menjadi kurus. Mereka memiliki dua
pasang toraks, yang digunakan untuk berenang antara inang yang berbeda.

Argulus merupakan ancaman yang sangat serius bagi kesehatan ikan, karena
dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Ikan yang
terinfeksi

biasanya

terdapat

bercak

perdarahan

dan

kulit

terjadi

pembengkakan disekitar insang atau sirip.


Selama siklus hidupnya, Argulus menggunakan ikan sebagai inangnya,
mereka menginfeksi jenis ikan air tawar dan ikan laut. Argulus menghabiskan
sebagian besar waktu hidupnya dengan berenang di sekitar inangnya dan pada
saat itulah terjadi perkawinan antara jantan dan betina. Telur yang sudah
dibuahi selanjutnya akan terendam secara aman dalam sisik ikan dan setelah
menetas Argulus tersebut akan bermetamorfosis menuju dewasa. Seluruh
siklus memakan waktu antara 3-10 hari tergantung pada suhu. Setelah
menetas mereka harus menemukan inang baru dalam sekitar 4 hari atau
mereka akan mati.
Argulus sp. merupakan ektoparasit ikan yang menyebabkan penyakit
argulosis. Parasit ini masuk ke dalam tempat pemeliharaan dan menginfeksi
ikan biasanya melalui pergesekan antar kulit ikan yang terinfeksi Argulus sp.
(Dana & Angka, 1990). Sifat parasitik Argulus sp. cenderung temporer yaitu
mencari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh
ikan lain atau bahkan meninggalkannya. Hal ini dapat dilakukan karena
Argulus sp. mampu bertahan hidup selama beberapa hari di luar inang
(Purwakusuma, 2007). Menurut Diani (1995) dalam Prasetya et al. (2004)
serangan parasit lebih sering mematikan pada ikan-ikan muda yang biasanya
berukuran kecil karena system pertahanan tubuhnya belum berkembangnya.
Selain menginfeksi ikan, Argulus sp. juga dapat berperan sebagai vektor bagi
virus atau bakteri yang sering menyebabkan penyakit pada ikan (Afrianto &
Liviawaty, 1995; Yildiz & Kumantas, 2002; Tam, 2005).
Bakteri, virus dan organisme penyakit lainnya dapat masuk ke dalam
tubuh ikan karena integumen sebagai pertahanan pertama ikan telah dirusak
oleh Argulus sp. (Heckmann, 2003). Efek Argulus sp. terhadap inang
tergantung pada derajat infeksi dan ukuran inang (Roberts, 1978 dalam
Walker, 2005). Menurut Lester & Roubal (1995) dalam Walker (2005) 1 atau

2 parasit Argulus sangat berdampak nyata pada juvenile ikan. Derajat infeksi
13 Argulus sp. pada ikan maskoki berukuran 5,2 5,7 cm (juvenile)
termasuk dalam kategori berat walaupun jumlah parasit tersebut sedikit
(Yildiz & Kumantas, 2002). Pada ikan maskoki dewasa jika terdapat 13
Argulus sp. maka infeksi tersebut dikategorikan ringan dan termasuk infeksi
kategori berat jika terdapat 4 atau lebih oleh Argulus sp.
Ciri-ciri umum Argulus sp., yaitu:
Argulus sp ini sejenis udang renik yang termasuk ke dalam famili
Argulidae dan merupakan ektoparasit
Argulus sp memiliki bentuk tubuh bulat pipih seperti kuku.
Tubuh Argulus sp ini dilengkapi dengan alat yang dapat digunakan untuk
mengaitkan tubuhnya pada insang dan mengisap sari makanan.
Serangan parasit ini umumnya tidak menimbulkan kematian pada ikan
Argulus sp ini hanya mengisap darah ikan saja sehingga ikan menjadi
kurus.
Luka bekas alat pengisap ini merupakan bagian yang mudah diserang oleh
bakteri atau jamur.
Infeksi sekunder inilah yang bisa menyebabkan kematian ikan secara
masal.

Ciri-ciri ikan yang terserang argulus adalah :


Tubuhnya terlihat menjadi kurus bahkan sangat lemah karena kekurangan
darah.
Bekas serangan Argulus sp dapat terlihat berwarna kemerah-merahan,
karena terjadi pendarahan.
Jika terjadi serangan secara besar-besaran, maka Argulus sp. akan terlihat
membentuk koloni di sekitar sirip dan insang.

Daftar pustaka
Widyastuti, Ernawati. (2002) Beberapa Catatan Mengenai Parasit
Krustasea.
Oseana.
27,
(2),
32-33.
http://www.coremap.or.id/downloads/1024.pdf, 8 Maret 2014
http://perikananummks.blogspot.com/2012/06/makalah-parasit.html di akses
pada tanggal 7 Maret 2014 pukul 16.27 WIB

NOTES :
TOLONG GAMBARNYA DIKASIH NAMA SAMA
SUMBERNYA KALO GATAU TANYA SITI,
TOLONG FORMATNYA DIRAPIHIN YAA
TERUS KALO UDAH BERES SEMUA COBA
KIRIM KE AKU LAGI SEMUANYA YAA
MAKASIH SEMANGAAAT

Anda mungkin juga menyukai