Anda di halaman 1dari 9

28/01/2016

Hubungan antara informasi eksplorasi, sumberdaya,


cadangan dan Perencanaan Penambangan

GEOLOGI BATUBARA
13
SUMBERDAYA DAN CADANGAN

Klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara adalah :


Upaya pengelompokan sumber daya dan cadangan batubara
berdasarkan keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi.
Keyakinan Geologi
Kerapatan titik-titik pengamatan/informasi
Kualitas data pengamatan/ informasi
Keandalan interpretasi geologi

Economic Feasibility
Penambangan batubara (teknis dan biaya)
Pengangkutan batubara (teknis dan biaya)
Harga jual batubara (kualitas batubara)

SUMBERDAYA BATUBARA

ENDAPAN BATUBARA
Endapan Batubara (coal deposit)
Endapan yang mengandung hasil akumulasi material
organik yang berasal dari bekas tumbuhan yang telah
melalui proses penggambutan dan pembatubaraan
untuk membetuk lapisan batubara. Material tersebut
telah mengalami kompaksi, ubahan kimia dan proses
metamorfosis oleh peningkatan panas dan tekanan
selama periode geologis. Bahan-bahan organik yang
terkandung dalam lapisan batubara mempunyai berat
lebih dari 50% atau volume bahan organik tersebut,
temasuk kandungan lengas bawaan (inherent
moisture), lebih dari 70%.
SNI 5015 - 2011

Tabel Aspek Tektonik dan Sedimentasi sebagai Parameter


dalam Pengelompokan Kondisi Geologi
(BSN-SNI 5015 - 2011 )

Sumberdaya Batubara (coal resources)


Bagian dari endapan batubara dalam bentuk dan kuantitas tertentu
serta mempunyai prospek beralasan yang memungkinkan untuk
ditambang secara ekonomis. Lokasi, kuantitas, kualitas, karakteristik
geologi dan kemenerusan dari suatu lapisan batubara yang telah
diketahui, diperkirakan atau diinterpretasikan dari bukti geologi
tertentu. Sumberdaya Batubara dibagi sesuai dengan tingkat
kepercayaan geologi ke dalam kategori Tereka, Tertunjuk dan
Terukur.
SNI 5015 - 2011

28/01/2016

Kriteria dan Klasifikasi Sumber Daya Mineral dan


Cadangan (BSN-SNI 13-4726-1998)

Tabel Jarak Titik Informasi menurut Kondisi Geologi,


(BSN-SNI 5015 - 2011 )

Pemodelan Geologi
Database
Singkapan

DATA GEOLOGI
Database
Pemboran
Database
Lab

Validasi dan Rekonsiliasi


Interpretasi dan Korelasi

KORELASI

Manipulasi dan
Pengolahan Data

PEMODELAN GEOLOGI

PEMODELAN

Sumber diambil
dari SNI 5015 - 2011
9

Database
Geofisika

Model
Kualitas

Model
Geologi

Model
Topografi

10

PERHITUNGAN SUMBERDAYA KLASIK BATUBARA

PERHITUNGAN SUMBERDAYA & CADANGAN


BATUBARA

Metode penampang vertikal (cross-section)


Metode poligon (area of influence)
Metode triangular
Metode Model Blok (Grid)

SUMBERDAYA BATUBARA
1. METODA PERHITUNGAN
SUMBERDAYA HIPOTESA

MODIFIKASI SISTEM USGS/SNI


Panjang Batubara ke arah jurus dibagi
beberapa bagian / segmen berdasarkan
ketebalan & dip singkapan terdekat

RUMUS
SD(1..n) = P(1..n) x(D(1..n) x Sin dip(1..n))xT(1..n) xBJ
SD
P
D
Dip
T
BJ

: Jumlah Sumber Daya


: Panjang ke arah jurus dalam segmen
: Kedalaman pengambilan dari level garis singkapan (50M)
: Sudut Kemiringan Lapisan Batubara
: Ketebalan singkapan batubara
: Berat Jenis dianggap 1,3
12

28/01/2016

METODA PENGHITUNGAN SUMBERDAYA

Metode Perhitungan
sumberdaya Klasik (USGS)

Metode Sayatan Vertikal (Vertical Section)


RUMUS = L x T x P x BJ (1.3)
RESOURCES
Singkapan
s/d250 m
L = (Panjang Jurus)

D = Kedalaman
T (Tebal Batubara)
P (Panjang ke arah down dip)

13

Metode Sayatan Horizontal (Horizontal Section)


1.

Triangulasi (triangle methode)

Perhitungan Volume dengan metode triangulasi dihitung dengan jalan mengalikan luas segitiga dan
ketebalan rata-rata dari ketiga bor pembentuk segitiga (Consiantine C.Propoff,1966).
Ketebalan rata-rata = t rata-rata = (t1 + t2 + t3)/3
Luas Area Segitiga :
Hitungan luas Area segitiga dalam bidang peta (datar), bisa menggunakan hitungan luas poligon, milimeter
blok atau planimeter. Atau bisa menggunakan rumus luas segitiga :

14

Metode Sayatan Horizontal (Horizontal Section)


2. Poligon (Polygon Methode)
Konsep perhitungan dengan metode poligon adalah daerah pengaruh (area of influence), bor sebagai
pusat suatu poligon, masing-masing bor atau data mempunyai wilayah pengaruh yang membagi 2 sama
besar (membagi dengan jarak yang sama) terhadap data yang terdekat.
Data yang dibutuhkan adalah :
a. Lokasi Lubang Bor, data singkapan
b. Ketebalan bahan galian atau bisa juga kadar (kualitas)

Luas Area= (x1y2 + x2y3 + x3y1 x3y2 x2y1 x1y3),


dimana x dan y merupakan koordinat titik data (singkapan/pemboran).
Volume = t rata-rata X Area segitiga

Bore hole

Area

15
Pehitungan Metode Triangular dengan bantuan Software berbasis
triangular akan

Volume = Luas Poligon X tebal


16

mempercepat proses penghitungan.

Estimasi Sumberdaya Batubara


Contoh Metode Blok

Contoh penampang 3 Dimensi


Pemodelan Batubara

Input data :
Block model geologi batubara
Parameter estimasi antara lain:

Metode : Kriging, IDW, Polygon


Searching Radius arah sumbu XYZ (m)
Variogram untuk tiap parameter quality (khusus kriging)
Minimum & maximum jumlah sample penaksir (kriging, IDW)
Sample quality (drillholes data)
Proximate
Ultimate
CV, etc
17

18

28/01/2016

Contoh
Peta sumberdaya
SNI 2011

CADANGAN BATUBARA
Bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk dan terukur yang dapat ditambang secara
ekonomis. Estimasi cadangan batubara harus memasukkan perhitungan dilution dan
losses yang muncul pada saat batubara ditambang. Penentuan cadangan secara tepat
telah dilaksanakan yang mungkin termasuk studi kelayakan. Penentuan tersebut harus
telah mempertimbangkan semua faktor yang berkaitan seperti metode penambangan,
ekonomi, pemasaran, legal, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah. Penentuan ini
harus dapat memperlihatkan bahwa pada saat laporan dibuat, penambangan ekonomis
dapat ditentukan secara memungkinkan.
Cadangan batubara dibagi sesuai dengan tingkat kepercayaannya ke dalam cadangan
batubara terkira dan cadangan batubara terbukti.
(SNI 5015-2011)

19

20

CADANGAN BATUBARA

TAHAPAN PENILAIAN CADANGAN

CADANGAN BATUBARA TERKIRA bisa berasal dari Sumberdaya Tertunjuk


dan atau dari Sumberdaya Terukur
CADANGAN BATUBARA TERBUKTI hanya berasal dari Sumberdaya
terukur dengan faktor-faktor pengubah yang sudah meyakinkan

Geotechnical
recommendations

Cost Model

BESR

Pit Design

Pit Potential

Mineable
reserves

Coal Price

Resources
Classification

MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR-FAKTOR PENGUBAH (Modifying Factors)


yaitu : Penambangan, Ekonomi, Pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan
peraturan pemerintah

21

Reserves
Classification

22

Penentuan Batas Penambangan Tebuka

Perhitungan BESR
Nisbah pengupasan (stripping ratio) menunjukkan perbandingan antara volume tanah
penutup dengan volume/tonase batubara pada areal yang akan ditambang.
Stripping Ratio = Volume Tanah Penutup (m3) / Volume Batubara (ton)
Break Even Striping Ratio
Break Even Stripping Ratio adalah perbandingan antara selisih biaya penggalian satu ton
batubara secara tambang dalam dan tambang terbuka dibagi dengan biaya pembuangan setiap
ton tanah penutup.
Pengitungan BESR untuk tambang terbuka menggunakan rumus BESR 2.
BESR2 ini disebut sebagai economic stripping ratio yang artinya berapa besar keuntungan yang
dapat diperoleh bila endapan batubara tersebut ditambang secara tambang terbuka.

23

24

28/01/2016

Jenis-Jenis Longsoran

MATERIAL
Geoteknik
Kemantapan Lereng

Hydrologi
Air Permukaan dan air tanah

Longsoran Bidang

Longsoran Busur

Longsoran Baji

Longsoran Guling

25

Geoteknik

Analisis Hidrologi Pertambangan

Contoh simulasi Highwall Stability LEM


Model longsoran Busur

INPUT

Data Hujan
Data Debit
Data Muka Air

Contoh
Model Korelasi Pit Depth vs Overal Slope Pada FoS 1.2

HLL

A
t (jam)
27

Hydrologi

Hidrograf Banjir
Debit Puncak
Kapasitas Tampungan

Karakteristik DAS
Tata guna lahan
Model Hujan-Aliran

I (mm/jam)

Contoh simulasi Lowwall Stability FEM


Model longsoran Bidang

OUTPUT

PROCESS

(m3/dt)

Contoh dokumentasi dan penanganan sampel


geoteknik sebelum dikirim ke laboratorium

26

Hujan

28

Base flow

(jam)
p Hidrograf di A

Optimisasi Penggalian Batubara (contoh)

Ultimate Pit Limit Smoothed Design


30

28/01/2016

Optimisasi Cadangan Batubara ( contoh)

Integrated Mine Planning System

31

Gambar Proses Penambangan

PEMBONGK
ARAN DG
PELEDAKA
N

PEMUATAN
KE
DUMPTRCK

PENGANGKUTAN
HASIL TAMBANG

DOZING

PENUMPAHAN
KEDLM ALAT
PEREMUK

BAHAN
TAMBANG YANG
TLH MENGALAMI
PENGECILAN
UKURAN

PEMBERSIHAN
LAHAN

PEMBONGKARA
N DG
PENGGARUAN

PENGUMPULAN
TANAH PENUTUP
UNTUK REKLAMASI

PENYIRAMAN
JALAN
TAMBANG
UNTUK
MENGURANGI
DEBU

BEKAS LAHAN
TAMBANG YANG
TLH DIREKLAMASI

28/01/2016

LAPORAN HASIL EKSPLORASI

PELAPORAN

LAPORAN HASIL EKSPLORASI


PASAL 18 (Kode-KCMI)
..Semua pernyataan mengenai potensi
kuantitas dan kadar dari target eksplorasi harus di paparkan
sebagai kisaran dan harus termasuk (1) penjelasan rinci
mengenai dasar dari pernyataan tersebut dan (2) pernyataan
estimasi bahwa potensi kuantitas dan kadar dari target
eksplorasi adalah berupa konsep geologi, dan bahwa belum
ada cukup data eksplorasi untuk mendefinisikan sebagai
Sumberdaya Mineral, dan bahwa belum pasti eksplorasi
berikutnya akan menghasilkan Sumberdaya Mineral.

KONDISI:
Belum cukup data dan informasi untuk Sumberdaya atau
Cadangan
Laporan Publik atas Hasil Eksplorasi tidak boleh
dipresentasikan sedemikian rupa sehingga memberikan
kesan tidak wajar seolah-olah mineralisasi yang memiliki
potensi ekonomi sudah ditemukan. Jika ketebalan
sebenarnya dari mineralisasi tidak dilaporkan, penjelasan
(kualifikasi) yang mamadai harus tercakup dalam Laporan
Publik tersebut. (Pasal 17 Kode-KCMI)

LAPORAN SUMBERDAYA BATUBARA


PASAL 19 Kode-KCMI

Sumberdaya Mineral adalah suatu konsentrasi atau keterjadian dari material yang
memiliki nilai ekonomi pada atau di atas kerak bumi, dengan bentuk, kualitas dan
kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhirnya
dapat diekstraksi secara ekonomis. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi
dan kemenerusan dari Sumberdaya Mineral harus diketahui, diestimasi atau
diintepretasikan berdasar bukti-bukti dan pengetahuan geologi yang spesifik.
Sumberdaya Mineral dikelompokkan lagi berdasar tingkat keyakinan geologinya,
kedalam kategori Tereka, Tertunjuk dan Terukur.

SNI 5015:2011 (6.1b)

Estimasi tonase dari sumberdaya batubara dipersiapkan dengan menggunakan


batasan-batasan wilayah, ketebalan, densitas insitu, yang ditentukan oleh
estimator yang bersangkutan. Estimator tersebut hendaknya meyakini bahwa
densitas insitu yang digunakan dinyatakan secara jelas dan dapat dibenarkan
berdasarkan landasan-landasan teknis

PELAPORAN
SUMBERDAYA BATUBARA

LAPORAN SUMBERDAYA BATUBARA


SNI 5015:2011 (6.1c)

Sumberdaya batubara hendaknya diestimasi dan dilaporkan untuk masingmasing lapisan batubara tersendiri atau masing-masing kelompok lapisan
batubara dalam suatu endapan batubara. Mereka hendaknya juga dibagi
dan dilaporkan berdasarkan variabel kunci seperti ketebalan, kisaran
kedalaman, SR, paramter-parameter kualitas, batasan-batasan geografis,
dan pertimbangan-pertimbangan geologis dan teknis. Variabel Kunci dan
asumsi-asumsi tersebut untuk setiap endapan seharusnya dinyatakan secara
jelas untuk meyakinkan kejelasan dan transparansi dari laporan.
Pengelompokan lapisan batubara berisi lapisan-lapisan yang terletak
berdeekatan secara stratigrafi yang mungkin dianggap sebagai suatu
kesatuan tunggal untuk keperluan estimasi.

CP perlu menyiapkan dokumen teknis yang menguraikan


secara lengkap proses estimasi dan asumsi-asumsi yang
digunakan. Dokumen tersebut mencakup:

Nama Proyek
Status IUP yang sedang dilaporkan
Pemegang IUP dan/atau Operator
Geologi daerah penyelidikan
Ichtisar dari status database dan
model geologi yang digunakan, serta
langkah-langkah yang diambil oleh CP
untuk memvaldasi database dan
model geologi tersebut
Outline metoda estimasi termasuk
kriteria yang dipakai dalam
membedakan antara Inventory coal
dengan Sumberdaya batubara
Suatu keterangan bagaimana
kategori-kategori keyakinan
ditentukan

Peta-peta dan penampang untuk setiap


lapisan batubara dengan skala yang
cukup memperlihatkan:

Daerah IUP

Lokasi dan pelamparan setiap


kategori, termasuk batas antara
o/c dengan u/g (bila ada)

Faktor-faktor yang dipakai untuk


membatasi estimasi

Titik-titik pengamatan (dengan


lubang bor kualitas batubara
untuk setiap lapisan yang yang
dibedakan secara jelas)

Semua data yang bersifat


interpretatif diatas mana
estimasi berlandaskan

28/01/2016

Tabel-tabel untuk menampilkan hasil


estimasi memperlihatkan:
Daerah IUP
Kategori-kategori ketelitian
Daerah yang digunakan dalam
estimasi
Kisaran ketebal batubara
Density insitu
Kisaran kedalaman dan kisaran
kualitas yang relevan dengan
estimasi setiap lapisan atau
kelompok lapisan-lapisan batubara
Rujukan seharusnya juga dibuat
untuk kemungkinan metoda
penambangan

Basis moisture yang digunakan


dalam estimasi dan faktor
penyesuaian moisture (jika ada)
Uraian tentang semua faktor yang
dipakai untuk membatasi estimasi
Perbandingan antara esimasi
dengan estimasi terdahulu yang
pernah dibuat untuk endapan yang
sama
Perbandingan antara estimasi
dengan estimasi alternatif saat
menggunakan beberapa metoda atau
dengan penelaahan pakar
Pernyataan apakah laporan
merupakan Laporan JORC
Nama dan kualifikasi CP dan
hubungan CP dengan perusahaan
pemegang IUP/operator
Waktu estimasi (bulan dan Tahun)

PELAPORANCADANGAN BATUBARA
CP harus mempersiapkan suatu dokumen teknis yang sepenuhnya menguraikan proses
estimasi dan asumsi-asumsi yang dipakai. Hanya sebagai petunjuk, dokumen tersebut
sebaiknya meliputi:

Nama proyek atau nama endapan


Status IUP/KP/PKP2B yang cadangannya
akan dilaporkan
Pemegang IUP/KP/PKP2B atau Operator
Kategori Sumberdaya dimana Cadangan
ditentukan
Peta-peta dan penampang untuk setiap
lapisan atau kelompok lapisan dalam skala
yang pantas, memperlihatkan: batas-batas
IUP/KP/PKP2B, rencana penambangan,
blok-blok cadangan, penampang kerja, dan
kategori sumberdayanya.
Lapisan-lapisan yang akan ditambang
Metoda-metoda penambangan yang
diusulkan
Kriteria yang digunakan untuk membatasi
cadangan seperti SR dan Cut-off
Faktor-faktor perolehan penambangan dan
dilusi dan turunannya
Basis moisture dari estimasi dan faktor-faktor
penyesuaian moisture (bila ada)
Dasar untuk memperkirakan perolehan
pabrik preparasi

Basis moisture yang digunakan


Spesifikasi kualitas dari produk batubara
Dasar untuk mengelompokkan jenis-jenis
produk batubara
Tabulasi dari cadangan berdasarkan suatu
pit/panel/strip/blok/seam, memperlihatkan
total Cadangan Batubara dan, jika
dilaporkan, Cadangan Batubara Terjual,
volume material pengotor, perolehan pabrik
preparasi, dan kualitas produk
Perbandingan dengan estimasi Cadangan
Batubara terdahulu dari endapan yang sama
Perbandingan dengan riview pakar dari
estimasi tersebut
Status dan atau dampak dari faktor-faktor
pengubah pada Cadangan Batubara
Suatu pernyataan apakah estimasi cadangan
tersebut mematuhi Kode-KCMI
Nama, kualifikasi, dan pengalaman dari CP,
dan hubungan CP dengan perusahaan
tambang atau operator
Waktu estimasi (bulan dan tahun)

PELAPORAN KUALITAS BATUBARA


SNI 5015:2011 (6.3)

UNTUK BATUBARA RANK RENDAH TERMASUK LIGNIT DAN SUBBITUMINUS, NILAI KALORI (CV) SEHARUSNYA DILAPORKAN DALAM
BASIS AS RECEIVED
KEHATI-HATIAN HARUS DITERAPKAN UNTUK MEYAKINKAN BAHWA
MOISTURE AS RECEIVED YANG DILAPORKAN ADALAH BETUL. JIKA
CONTOH BATUBARA MENGERING MOISTURE AS RECEIVED AKAN
MENJADI TERLALU RENDAH, DAN NILAI KALORINYA AKAN MENJADI
TERLALU TINGGI. UNTUK MENCEGAHNYA, CONTOH BATUBARA HARUS
DIAMBIL SECEPATNYA SEBELUM BATUBARA TERSEBUT MENGERING.
CONTOH TERSEBUT SEHARUSNYA DISIMPAN DI DALAM KANTONG
SAMPEL YANG KEDAP AIR DAN DISEGEL AGAR MOISTURE TIDAK BISA
KELUAR.
DATA MOISTURE PERLU DICEK DENGAN DATA MOISTURE HOLDING
CAPACITY

CADANGAN BATUBARA
bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk dan terukur yang dapat ditambang
secara ekonomis. Estimasi cadangan batubara harus memasukkan perhitungan
dilution dan losses yang muncul pada saat batubara ditambang. Penentuan
cadangan secara tepat telah dilaksanakan yang mungkin termasuk studi kelayakan.
Penentuan tersebut harus telah mempertimbangkan semua faktor yang berkaitan
seperti metode penambangan, ekonomi, pemasaran, legal, lingkungan, sosial dan
peraturan pemerintah. Penentuan ini harus dapat memperlihatkan bahwa pada
saat laporan dibuat, penambangan ekonomis dapat ditentukan secara
memungkinkan. Cadangan batubara dibagi sesuai dengan tingkat kepercayaannya
ke dalam cadangan batubara terkira dan cadangan batubara terbukti.

SAAT INI SUDAH DILAKUKAN:


STUDI KELAYAKAN PENAMBANGAN
STUDI PENJUALAN DAN HARGA BATUBARA

Tabel-tabel untuk menampilkan hasil


estimasi memperlihatkan:
Daerah IUP
Kategori-kategori ketelitian
Daerah yang digunakan dalam
estimasi
Kisaran ketebal batubara
Density insitu
Kisaran kedalaman dan kisaran
kualitas yang relevan dengan
estimasi setiap lapisan atau
kelompok lapisan-lapisan batubara
Rujukan seharusnya juga dibuat
untuk kemungkinan metoda
penambangan

Basis moisture yang digunakan


dalam estimasi dan faktor
penyesuaian moisture (jika ada)
Uraian tentang semua faktor yang
dipakai untuk membatasi estimasi
Perbandingan antara esimasi
dengan estimasi terdahulu yang
pernah dibuat untuk endapan yang
sama
Perbandingan antara estimasi
dengan estimasi alternatif saat
menggunakan beberapa metoda atau
dengan penelaahan pakar
Pernyataan apakah laporan
merupakan Laporan JORC
Nama dan kualifikasi CP dan
hubungan CP dengan perusahaan
pemegang IUP/operator
Waktu estimasi (bulan dan Tahun)

ESTIMASI DAN KLASIFIKASI


EVALUASI DATA GEOLOGI
Kecukupan dan Keterwakilan data
Data integrity, mencakup data
struktur/geometri dan kualitas
Penyebaran data secara spatial
Kerapatan data secara spatial
Interpretasi geologi

28/01/2016

ESTIMASI TONASE BATUBARA


DATA KETEBALAN LAPISAN BATUBARA
Kerapatan data
Kualitas data

INTERPRETASI DAN KORELASI

ESTIMASI KUALITAS BATUBARA


DATA KUALITAS BATUBARA

Kerapatan data
Keterwakilan dari contoh batubara (ukuran dan perolehan)
Kualitas hasil analisa batubara (reputasi Lab. Batubara)
Masalah moisture (Low Rank) dan oksidasi (Coking Coal)

Kontinuitas lapisan-lapisan batubara


Struktur geologi
Ketebalan pelapukan

INTERPRETASI

TOPOGRAFI
DENSITAS
DATABASE DAN PENGELOLAAN/PENGOLAHAN DATA
TEKNIK ESTIMASI

DATABASE DAN PENGELOLAAN/PENGOLAHAN DATA


TEKNIK ESTIMASI

Pengaruh geologi pada variasi kualitas


Kontinuitas parameter kualitas

Anda mungkin juga menyukai