Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RBL (RESEARCH BASED LEARNING)

FI2203
METODE PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA

RANGKAIAN BRIDGE DC TIPE DEFLEKSI SEBAGAI


SENSOR CAHAYA
Ignatius Sebastian/ 10214042
Agri Faturahman/ 10214091
Ahmad Rizqita/ 10214031
Program Studi Fisika, Intitut Teknologi Bandung, Indonesia
Email : sebastianignatiusmualim@gmail.com
Abstrak
Rangkaian bridge merupakan salah satu jenis rangkaian listrik yang mampu berperan
sebagai elemen untuk mengonversi variable dalam sistem pengukuran dengan output berupa
tegangan. Rangkaian bridge juga dapat digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya
dengan menggunakan LDR sebagai Ru dalam rangkaian, sehingga tegangan keluaran
rangkaian dipengaruhi oleh nilai hambatan LDR. Oleh karena itu, rangkaian bridge dapat
digunakan untuk membentuk rangkaian sensor cahaya.
Kata kunci: bridge, intensitas, LDR, tipe defleksi.

1. TUJUAN
a. Menentukan karakteristik Vu meter
terhadap tegangan.
b. Menentukan karakteristik LDR.
c. Menentukan karakteristik sensor
cahaya rangkaian bridge tipe
defleksi.
d. Menentukan error alat ukur.
2. DASAR TEORI
Sensor merupakan suatu alat
atau komponen yang berfungsi untuk
mendeteksi perubahan lingkungan, baik
fisik maupun kimia. Jika variabel input
berupa perubahan lingkungan tersebut
dikonversi menjadi besaran listrik pada
output sensor, maka sensor tersebut
dinamakan transducer. Sensor dan
transduser merupakan peralatan atau
komponen yang mempunyai peranan
penting
dalam
sebuah
sistem
pengukuran atau sistem pengaturan
otomatis. Ketepatan dan kesesuaian
dalam memilih sebuah sensor akan
sangat menentukan kinerja dari sistem
tersebut.[3]
Suatu sensor memiliki sensitivitas
akan menunjukan seberapa jauh
kepekaan sensor terhadap kuantitas
yang diukur. Sensitivitas sering juga
dinyatakan dengan bilangan yang

menunjukan
perubahan
keluaran
dibandingkan
unit
perubahan
masukan.. Linieritas sensor juga
mempengaruhi sensitivitas dari sensor.
Apabila tanggapannya linier, maka
sensitivitasnya juga akan sama untuk
jangkauan pengukuran keseluruhan.[3]
Light Dependent Resistor atau
disingkat dengan LDR adalah jenis
Resistor yang nilai hambatan atau nilai
resistansinya tergantung pada intensitas
cahaya yang diterimanya. Naik turunnya
nilai Hambatan akan sebanding dengan
jumlah cahaya yang diterimanya. Pada
umumnya, nilai Hambatan LDR akan
mencapai 200 Kilo Ohm (k) pada
kondisi gelap dan menurun menjadi 500
Ohm () pada Kondisi Cahaya Terang.[4]
Prinsip kerja LDR adalah sebagai
berikut, pada dasarnya LDR terbuat dari
sebuah cakram semikonduktor yang
mempunyai dua buah elektroda pada
permukaannya. Pada saat gelap atau
intensitas cahaya rendah, bahan
tersebut menghasilkan elektron bebas
dengan jumlah yang relatif kecil.
Sehingga hanya sedikit elektron yang
dihasilkan untuk mengangkut muatan
elektrik. Hal ini berarti, pada saat
keadaan gelap atau intensitas cahaya
rendah, maka LDR akan menjadi
konduktor yang buruk, sehingga LDR

memiliki resistansi yang besar pada saat


gelap
atau
intensitas
cahaya
rendah. Pada saat terang atau intensitas
cahaya tinggi, bahan tersebut lebih
banyak menghasilkan elektron yang
lepas dari atom. Sehingga akan lebih
banyak elektron yang dihasilkan untuk
mengangkut muatan elektrik. Hal ini
berarti, pada saat terang atau intensitas
cahaya tinggi, maka LDR menjadi
konduktor yang baik, sehingga LDR
memiliki resistansi yang kecil pada saat
terang atau intensistas cahaya tinggi. [4]

Gambar 1. Tampilan fisik LDR

Gambar 2. Simbol LDR dalam rangkaian


elektronika

Gambar 3. Grafik hubungan intensitas


cahaya dalam lux dengan resistansi LDR
dalam kiloohm.

Gambar 4. Grafik hubungan antara


intensitas cahaya dengan hambatan LDR
dalam logaritma.

Intensitas cahaya dapat dinyatakan


dengan satuan yang berbeda-beda,
antara lain
Candela
Satuan intensitas cahaya adalah
candela (cd) juga dikenal dengan
international
candle.
Candela
menggambarkan kekuatan emisi
suatu sumber cahaya. Definisi yang
lebih lengkap dari candela adalah
intensitas cahaya, dalam suatu arah,
dari
satu
sumber
yang
memancarkan
radiasi
monokromatik dengan frekuensi
5401012 hertz
dan
yang
mempunyai intensitas radian di arah
1683 watt per steradian.
Lumen
Lumen merupakan satuan flux
cahaya. Secara lebih sederhana
definisi flux adalah intensitas cahaya
yang mengenai suatu daerah
tertentu. Hubungan antara lumen
dengan intensitas cahaya adalah
satu candela (intensitas cahaya yang
dipancarkan ke seluruh ruang) sama
dengan satu Lumen per steradian.
Lux
Merupakan satuan metrik ukuran
cahaya pada suatu permukaan.
Cahaya rata-rata yang dicapai
adalah rata-rata tingkat lux pada
berbagai titik pada area yang sudah
ditentukan. Satu lux setara dengan
satu lumen per meter persegi.
Ketiga satuan tersebut memiliki
hubungan yang dinyatakan pada
gambar berikut

Gambar 5. Hubungan antara lux, candela


dan Lumen

Gambar 6. Keterangan apex angle

Aktivitas
Working areas where
visual tasks are only
occasionally performed
Warehouses, Homes,
Theaters, Archives
Easy Office Work, Classes
Normal Office Work, PC
Work, Study Library,
Groceries, Show Rooms,
Laboratories
Supermarkets,
Mechanical Workshops,
Office Landscapes
Normal Drawing Work,
Detailed Mechanical
Workshops, Operation
Theaters
Detailed Drawing Work,
Very Detailed Mechanical
Works
Performance of visual
tasks of low contrast and
very small size for
prolonged periods of
time
Performance of very
prolonged and exacting
visual tasks
Performance of very
special visual tasks of
extremely low contrast
and small size

Iluminasi (Lux)
100 - 150
150
250
500

750

1000

1500 - 2000

2000 - 5000

5000 - 10000

10000 - 20000

Tabel 1. Data intensitas cahaya untuk


kondisi di dalam ruangan.

Gambar 7. Keterangan candela, lumen


dan Lux.

Kondisi
Sunlight
Full Daylight
Overcast Day
Very Dark Day

Iluminasi (Lux)
107527
10752
1075
107

Tabel 2. Data intensitas cahaya di luar


ruangan

Terdapat suatu rangkaian yang


dapat dimanfaatkan sebagai elemen
konversi
variable
dalam
sistem
pengukuran, yaitu rangkaian bridge.
Output dari rangkaian bridge berupa
tegangan yang ikut berubah seiring
dengan perubahan kuantitas fisik yang
diukur. Rangkaian bridge memberikan
metode yang akurat dalam mengukur
resistansi, induktansi dan kapasitansi.[2]

Rangkaian bridge secara umum


dibagi dua, yaitu rangkaian bridge ac
dan dc. Rangkaian bridge ac biasa
digunakan untuk mengukur besar
kapasitansi dan induktansi sedangkan
rangkaian bridge dc biasa digunakan
untuk mengukur resistansi. Kedua jenis
rangkaian bridge tersebut juga terbagi
menjadi dua tipe, yaitu tipe null dan tipe
defleksi.[2]
Rangkaian bridge dc tipe defleksi
terdiri dari sebuah resistor yang tidak
diketahui nilainya (Ru) dan tiga buah
resistor yang sudah diketahui nilainya
(R1, R2, dan R3). Resistor yang tidak
diketahui nilainya tersebut dapat
diganti dengan sensor yang memiliki
output berupa perubahan tegangan.
Kemudian, output pada rangkaian
tersebut
ditampilkan
dengan
menggunakan voltmeter atau alat
lainnya yang mampu mengukur
tegangan.

Gambar 9. Rangkaian bridge sebagai


sensor cahaya

b. Data karakteristik Vu meter


Rm = 837
Sudut (0)
60
66
75
85
95
105
112
119
125

Tegangan
(mV)
40
65
104
140
186
238
293
363
440

Tabel 3. Data hubungan antara sudut dan


tegangan pada Vu meter

c. Data
hasil
pengukuran
nilai
resistansi terhadap lux cahaya.
Pengukuran
intensitas
cahaya
dilakukan dengan menggunakan
luxmeter sedangkan sumber cahaya
menggunakan
senter
dari
handphone Asus Zenfone Laser 2
ZE500KG. Variasi intensitas cahaya
dilakukan dengan melakukan variasi
jarak handphone terhadap LDR

Gambar 8. Rangkaian bridge tipe defleksi.

Tegangan output pada rangkaian


tersebut
dapat
dihitung
dengan
[2]
menggunakan persamaan

1
(

+
3
1
+ 2 (1)
=
12
3
+
+
1 + 2 ( + 3)
3. DATA
a. Rangkaian bridge sebagai sensor
cahaya

Intensitas
Cahaya (Lux)

Hambatan
(Ohm)

15
33
52
73
106
172
299
323
543
798

11460
7870
6910
5840
4750
3360
2350
2050
1672
1220

Tabel 4. Data intensitas cahaya dengan


hambatan pada LDR

4. ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA


Data pada tabel (3) dapat
ditampilkan dalam bentuk grafik yang
terlampir pada lampiran (a) gambar
(12). Dari grafik tersebut, dapat dibuat
persamaan yang menjelaskan hubungan
antara sudut dengan tegangan , yaitu
sebagai berikut
= 0.0003 2 + 0.3122 + 47.251 (2)
dengan adalah sudut (0) dan V adalah
tegangan (Volt).
Data pada tabel (4) juga dapat
ditampilkan dalam bentuk grafik yang
terlampir pada lampiran (b) gambar
(13). Grafik yang menyatakan hubungan
antara intensitas cahaya dan hambatan
pada LDR dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut
= 62082 0.575 (3)
dengan R adalah hambatan (Ohm) dan I
adalah intensitas cahaya (Lux). Jika
dibandingkan dengan grafik intensitas
cahaya terhadap hambatan secara teori
pada gambar (3), hasilnya tidak berbeda
jauh.
Jika data pada tabel (4) dicari nilai
logaritmanya untuk basis 10, maka akan
didapat
Log I (Lux)

Log R (Ohm)

1.176091

4.059185

1.518514

3.895975

1.716003

3.839478

1.863323

3.766413

2.025306

3.676694

2.235528

3.526339

2.475671

3.371068

2.509203

3.311754

2.7348

3.223236

2.902003

3.08636

Tabel 5. Data intensitas cahaya dengan


hambatan dalam logaritma

Data dari tabel tersebut ditampilkan


dalam bentuk grafik yang terlampir
pada lampiran ( c ) gambar (15). Grafik
tersebut dapat dinyatakan dengan
persamaan
= 0.5754 + 4.793 (4)
dengan R adalah hambatan (Ohm) dan I
adalah intensitas (Lux). Grafik pada
gambar (15) menunjukan hubungan
yang linear antara nilai logaritma
hambatan dan Intensitas. Hal tersebut
sesuai dengan teori pada gambar (4).
Selanjutnya, ditentukan nilai Lux
maksimal dan Lux minimal yang ingin
dicari sebagai adalah 815 Lux dan 150
Lux. Dari persamaan (3), didapat nilai
Ru minimal (ketika intensitas maksimal)
dan Ru minimal (ketika intensitas
minimal) sebagai berikut
min = 1315.376 (5)
= 3481.07 (6)
Nilai lux minimal sebesar 150 lux dipilih
karena ketika menggunakan 0 lux,
dibutuhkan resistor dengan nilai
hambatan yang sangat besar. Selain itu,
jika menggunakan nilai lux 0, maka
percobaan harus dilakukan di tempat
yang benar-benar gelap tanpa adanya
cahaya sehingga sulit untuk mengukur
nilai 0 lux. Nilai 150 lux dan 815 lux
dipilih dengan tujuan agar alat ini dapat
mengukur pencahayaan di dalam
ruangan untuk kegiatan sehari-hari
seperti pada tabel (1). Nilai 150 lux
merupakan intensitas cahaya normal
untuk penerangan gudang, rumah, dan
ruang arsip. Selain itu, 150 lux juga
merupakan penerangan cahaya latar.
Nilai 815 lux merupakan intensitas
cahaya normal untuk supermarket,
bengkel mesin, dan landscape kantor.
Alasan lain untuk pemilihan nilai 150
lux dan 815 lux sebagai nilai minimal
dan maksimal adalah karena rentang
antara kedua nilai tersebut tidak terlalu

jauh sehingga skala yang dibuat dan


pengukuran dapat lebih teliti.
Setelah itu, dibuat rangkaian seperti
pada gambar (8) dengan LDR sebagai Ru
dan tegangan sumber 9 Volt. Ditentukan
pula nilai R1 sebesar 1000 . Dari
persamaan (1) dan nilai Ru minimal dan
maksimal pada persamaan (5) dan (6),
dan dengan mengambil nilai R3 sebesar
5600, maka didapat nilai R2 sebesar
5250,26. Diketahui bahwa semua nilai
R memiliki error masing-masing
sehingga diambil nilai R2 yang terdekat
4700.
Selanjutnya, dari rangkaian tersebut
dicari hubungan antara tegangan output
dengan
intensitas
cahaya
yang
mengenai LDR. Pengukuran intensitas
cahaya dilakukan dengan menggunakan
luxmeter sedangkan sumber cahaya
yang digunakan adalah senter dari
handphone Asus Zenfone Laser 2
ZE500KG. Variasi intensitas cahaya
dilakukan dengan melakukan variasi
jarak handphone terhadap LDR pada
rangkaian.
Jarak
(cm)
30
27
24
22
19.5
19
18.5
18
17.5
17
16.5
16
15.5
15

Intensitas
(Lux)
150
210
252
333
370
450
484
532
564
588
593
640
702
815

Tegangan
(Volt)
0.44
0.355
0.285
0.234
0.186
0.166
0.144
0.118
0.098
0.082
0.061
0.04
0.035
0.02

Tabel 6. Hubungan antara intensitas dan


tegangan pada rangkaian bridge

Data pada tabel (6) ditampilkan


dengan menggunakan grafik yang
terlampir pada lampiran 3. Persamaan
yang menggambarkan grafik tersebut
adalah sebagai berikut
= 0.257 ln() + 1.7211 (6)

dengan V adalah tegangan output (Volt)


dan I adalah intensitas cahaya (Lux).
Kemudian, dengan hubungan yang
didapat dari tabel (4) dan tabel (1),
maka dibuatlah skala display dari
output yang menggunakan Vu meter.

Gambar 10. Skala pada Vu meter.

Selanjutnya, akan dibandingkan


hasil perhitungan teori dengan data
yang tertera pada tabel (6) serta nilai Ru
maks dan Ru min untuk menghitung
nilai tegangan. Dengan menggunakan
persamaan (1), maka nilai Vmaks dan
Vminnya adalah
Intentitas
(Lux)
815
150

Ru ()

V (Volt)

1314.376
3481.07

0.04
0.411

Tabel 7. Nilai teoretis hambatan LDR


terhadap tegangan keluaran

Dari tabel (7) dan tabel (6) dapat


dilihat terdapat sedikit error. Hasil
perhitungan menunjukan bahwa, pada
saat Ru minimum, yaitu ketika
intensitas cahaya maksimum, 815 lux,
tegangan output rangkaian adalah 0.04
Volt
sedangkan
melalui
hasil
pengukuran, ketika cahaya menunjukan
815 lux, tegangan outputnya adalah 0.02
Volt. Hal yang sama berlaku untuk nilai
Ru maksimal, yaitu ketika intensitas
cahaya minimum, 150 Lux. Pada saat
intensitas cahaya minimum, tegangan
output hasil perhitungan besarnya
adalah 0.411 Volt sedangkan tegangan
output melalu hasil pengukuran
besarnya adalah 0.44 Volt. Jadi, antara
hasil
pengukuran
dengan
hasil
perhitungan terdapat galat. Galat dicari
dengan mencari selisih antara tegangan
teori dan tegangan hasil pengukuran.

Tegangan
teori (Volt)

Tegangan
pengukuran
(Volt)
0.04
0.02
0.411
0.44
Rata-rata

Nilai
mutlak
galat.
0.02
0.029
0.0245

Tabel 8. Nilai galat dari alat ukur.

Kemudian,
dilakukan
suatu
percobaan
sederhana
untuk
membandingkan intensitas cahaya
senter dari 3 jenis handphone yang
berbeda pada jarak 27 cm dari LDR.
Ditemukan bahwa pada jarak 27 cm,
ketiga handphone tersebut memiliki
intensitas cahaya yang berbeda-beda
yaitu handphone Samsung Galaxy J5 /
SM-J500G, Samsung GT-S7500, dan Asus
Zenfone Laser 2 ZE500KG. Hasilnya
adalah sebagai berikut
Jenis Handphone
Samsung Galaxy J5 / SMJ500G
Asus Zenfone Laser 2
ZE500KG
Samsung GT-S7500

Intensitas
Cahaya (Lux)
150
210
484

Tabel 9. Perbandingan intensitas cahaya senter


3 jenis handphone pada jarak 27 cm.

Dapat disimpulkan bahwa ketiga jenis


handphone tersebut memiliki kualitas
lampu senter yang berbeda-beda,
dimulai dengan Samsung GT-S7500
dengan intensitas cahaya senter yang
paling kuat, lalu kedua Asus Zenfone
Laser 2 ZE500KG, dan terakhir Samsung
Galaxy J5 / SM-J500G.

Sudut (0)
60
66
75
85
95
105
112
119
125

Tegangan
(mV)
40
65
104
140
186
238
293
363
440

Tabel 3. Data hubungan antara sudut dan


tegangan pada Vu meter

dan dinyatakan dengan grafik pada


lampiran (1) serta persamaan
= 0.0003 2 + 0.3122 + 47.251 (2)
dengan adalah sudut (0) dan V
adalah tegangan (Volt).
b. Jadi, karakteristik LDR dapat dilihat
pada tabel (2) yaitu
Intensitas
Cahaya (Lux)
15
33
52
73
106
172
299
323
543
798

Hambatan
(Ohm)
11460
7870
6910
5840
4750
3360
2350
2050
1672
1220

Tabel 4. Hubungan antara intensitas


cahaya dengan hambatan pada LDR

dan dinyatakan dalam grafik pada


lampiran 2 dengan persamaan
= 62082 0.575 (3)

Gambar 11. Sensor cahaya dengan


menggunakan rangkaian bridge

5. KESIMPULAN
a. Jadi, karakteristik Vu meter dapat
dilihat pada tabel dibawah ini

Log I (Lux)

Log R (Ohm)

1.176091

4.059185

1.518514

3.895975

1.716003

3.839478

1.863323

3.766413

2.025306

3.676694

2.235528

3.526339

2.475671

3.371068

2.509203

3.311754

2.7348

3.223236

2.902003

3.08636

Tabel 5. Data intensitas cahaya dengan


hambatan dalam logaritma

Dan dinyatakan dengan persamaan


= 0.5754 + 4.793 (4)
c. Jadi, karakteristik sensor cahaya
dengan menggunakan rangkaian
bridge tipe defleksi pada rangkaian
kami dapat dinyatakan dengan
grafik pada lampiran (3) dan
persamaan (6) berdasarkan pada
tabel
Jarak
(cm)
30
27
24
22
19.5
19
18.5
18
17.5
17
16.5
16
15.5
15

Intensitas
(Lux)
150
210
252
333
370
450
484
532
564
588
593
640
702
815

Tegangan
(Volt)
0.44
0.355
0.285
0.234
0.186
0.166
0.144
0.118
0.098
0.082
0.061
0.04
0.035
0.02

Tabel 6. Hubungan antara intensitas dan


tegangan pada rangkaian bridge

= 0.257 ln() + 1.7211 (6)

d. Nilai galat alat ukur


Tegangan
teori (Volt)

Tegangan
pengukuran
(Volt)
0.04
0.02
0.411
0.44
Rata-rata

Nilai
mutlak
galat.
0.02
0.029
0.0245

Tabel 8. Nilai galat dari alat ukur.

6. REFERENSI
[1]Anonimus. 2016. Electric Circuit.
Diakses pada tanggal 19 Mei
2016
dari
http://www.sciencetop.org/09electric-circuits.html?page=6
[2]Anonimus. 2014. Definisi-sensor-dantranducer. Diakses pada tanggal
15
Mei
2016,
dari
http://elektronikadasar.web.id/
tag/definisi-sensor-dantranducer/
[3]Anonimus.
Illuminance

Recommended
Light
Level.
Diakses pada tanggal 19 Mei
2016
dari
http://www.engineeringtoolbox
.com/light-level-roomsd_708.html
[4]Anonimus. 2014. LDR 1. Diakses pada
tanggal 15 Mei 2016, dari
http://www.technologystudent.
com/elec1/ldr1.htm
[5]Jojo. 2014. LDR-Light Dependant
Resistor. Diakses pada tanggal 19
Mei 2016 dari
http://www.circuitstoday.com/l
dr-light-dependent-resistors
[6]Kumar, Jeethendra. 2014. LDR
Characteristic.
Bangalore
:
KamalJeet
Intrumentation
Service
&
Unit.
http://kamaljeeth.net/newsite/i
ndex.php?route=product/produ
ct&product_id=184&search=LD
R+characteristics
[7]Morris, alan S. 2001. Measurement &
Instrumentation
Principles.
Oxford : Elsevier ButterworthHeinemann.
[8]Riemersma,
Thiadmer.
2012
.Candela, Lumen, Lux : The

Equations. Diakses pada tanggal


19
Mei
2016
dari
http://www.compuphase.com/e
lectronics/candela_lumen.htm

7. LAMPIRAN
a. Grafik Vu meter
140
120

Sudut (0)

100
y = -0.0003x2 + 0.3122x + 47.251
R = 0.999

80
60
40
20
0
0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

Tegangan (Volt)
Gambar 12. Grafik hubungan antara sudut jarum penunjuk pada Vu meter dengan tegangan

b. Grafik karakteristik LDR

Grafik LDR
14000

Hambatan (Ohm)

12000
10000
y = 62082x-0.575
R = 0.9865

8000
6000
4000
2000
0
0

100

200

300

400

500

600

700

800

Intensitas cahaya (Lux)


Gambar 13. Grafik hubungan antara hambatan dengan intensitas cahaya pada LDR hasil
pengukuran.

900

Gambar 3. Grafik hubungan intensitas cahaya dalam lux dengan resistansi LDR dalam kiloohm.

c. Grafik karakteristik LDR dalam logaritma


4.5
4
3.5

Log R()

3
2.5
2
1.5
y = -0.5754x + 4.793
R = 0.9865

1
0.5
0
0

0.5

1.5

2.5

3.5

Log I (Lux)
Gambar 14. Grafik hubungan antara hambatan dengan intensitas cahaya pada LDR hasil
pengukuran dalam logaritma.

Gambar 4. Grafik hubungan antara intensitas cahaya dengan hambatan LDR dalam logaritma.

d. Grafik karakteristik rangkaian bridge tipe defleksi dengan nilai hambatan R1 = 1000 ,
R2 = 4700 dan R3 = 5600
0.5
0.45
0.4

Tegangan (Volt)

0.35

y = -0.257ln(x) + 1.7211
R = 0.9889

0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
-0.05

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Intensitas (Lux)

Gambar 15. Grafik hubungan antara tegangan output dengan intensitas cahaya pada LDR pada
rangkaian

Anda mungkin juga menyukai