Beberapa
dihadapkan dengan komunitas yang berbeda akan dieksplorasi dalam bab ini,
seberapa baik potensi suatu bahasa dalam jangka waktu panjang berhadapan dengan
pilihan pergeseran atau pemuhanan bahasa. Pada bagian akhir bab ini, percobaan
membalikkan konsekuensi
melalui
dideskripsikan.
Pergeseran Bahasa dalam Komunitas yang Berbeda
1. Imigran Minoritas
Contoh kasus 1
Maniben, seorang wanita muda British-Hindu yang tinggal di Coventry. Keluarga
pindah ke Inggris dari Urganda pada 1970, keika dia masih 5 tahun. Dia mulai bekerja
di bagian perbelanjaan di perusahaan sepeda ketika berusia 16 tahun. Di rumahnya,
Maniben berbicara dengan bahasa Gujerati kepada orangtua dan kakek-neneknya.
Meskipun dia sudah belajar bahasa Inggris ketika di sekolah, dia merasa tidak begitu
penting menggunakan bahasa Inggris ketika sedang bekerja. Banyak gadis di tempat
kerjanya yang juga berbahasa Gujerati, jadi jika keadaan tidak terlalu ramai mereka
akan berbicara satu sama lain dengan bahasa daerah mereka. Maniben sangat bagus
dalam pekerjaannya sehingga dia dipromosikan dari bagian perbelanjaan menjadi
Pola
penggunaan
Manibentersebut
ketikakebutuhan
bekerja secara
keseluruhan
supervisor.
Dalambahasa
tugas barunya
berbahasa
Inggrisnyabergeser
bertambah,
meskipun
terkadang
bahasatotal
Gujerati
dengan rekan
lamanya.
dalam periode
10 dia
tahun.
Dalammasih
satu menggunakan
masa dia secara
menggunakan
bahasa
Dia mengambil kelas sore dan belajar mengetik. Kemudian, karena dia tertarik, dia
Gujerati; belajar
sekarang
dia menggunakan
bahasa sebuah
Inggrisprocessor.
dengan Sekarang
nyaris sempurna.
bagaimana
cara mengoperasikan
dia bekerja di
kantor
utama
dan
menggunakan
bahasa
Inggris
sepanjang
waktu
di
kantor.
Pengalaman Maniben adalah tipe kasus bagi mereka yang menggunakan satu bahasa
yang secara umum dalam satu budaya dan lingkungan social. Sesuai wilayahnya,
perubahan bahasa dapat terjadi karena perbedaan individu dan perbedaan kelompok,
tetapi secara keseluruhan bahasa dari lingkungan social yang lebih luas akan
menggantikan bahasa ibu kelompok minoritas. Ada banyak factor perbedaan social
yang dapat mengarahkan suatu komunitas dalam banyak tujuan menggeser
penggunaan satu bahasa ke bahasa yang berbeda, atau untuk menggunakan dua kode
bahasa dalam area yang berbeda, untuk menggunakan variasi yang berbeda dari satu
jenis bahasa untuk kepentingan komunikasi mereka. Keluarga imigran membuktikan
secara jelas contoh dari pergeseran bahasa ini.
Di negara seperti Inggris, Australia, New Zealand, dan Amerika Serikat
merupakan suatu daerah dimana anak-anak dari keluarga imigran bertemu dengan
bahasa Inggris di sekolah. Mereka bertemu bahasa Inggris di sekolah. Mereka
mungkin sudah banyak menonton program TV dalam bahasa Inggris dan mendengar
percakapan dalam bahasa Inggris di pusat perbelanjaan sebelum ke sekolah, tetapi
apabila sudah di sekolah mereka diharapkan mampu berinteraksi dalam bahasa
Inggris. Mereka harus menggunakan bahasa Inggris karena itu satu-satunya cara
berkomunikasi dengan guru dan anak-anak lain. Untuk banyak anak imigran, bahasa
Inggris kemudian menjadi bahasa yang normal (biasa) digunakan ketika
beromunikasi dengan anak-anak lain, termasuk dengan saudara mereka. Karena
kakek-nenek mereka hanya sedikit saya mengetahui bahasa Inggris. Maniben
menggunakan bahasa Gujerati di rumah, meskipun dia sudah belajar bahasa Inggris
di sekolah dan semakin banyak menggunakannnya di tempat kerja. Dalam banyak
keluarga, bagaimanapun, bahasa Inggris secara keseluruhan menginfiltrasi keluarga
melalui anak-anak. Anak-anak ketika belajar di sekolah dan berinteraksi dengan
teman-teman dengan menngunakan bahsa Inggris satu sama lain, dan secara
keseluruhan orang tua mereka mulai menggunakan bahasa Inggris kepada mereka
juga, khususnya bagi mereka bekerja di tempat kerja yang menggunakan bahasa
Inggris.
Tekanan ini berasal dari komunitas yang lebih luas. Imigran yang terlihat dan
terdengar berbeda dianggap ancaman bagi kelompok mayoritas. Ini tekanan yang
mengancam dari banyak sisi. Menggeser bahasa menjadi bahasa Inggris sudah
diharapkan kepada kelompok minoritas dengan monolingual di negara seperti
Inggris, Amerika, Australia, dan New Zealand. Berbahasa inggris yang baik akan
dihargai sebagai tanda kesuksesan percampuran dan ini secara luas berarti ancaman
bagi bahasa kelompok minoritas. Jadi, kebanyakn keluarga imigran secara
keseluruhan menggeser bahasa Gujerati atau Italia atau Vietnam dari waktu ke waktu
menjadi menggunakan bahasa Inggris. Ini mungkin membutuhkan waktu 4 generasi,
tapi terkadang pergeseran bahasa secara komplit sudah terjadi dalam 3 generasi.
Dalam hal ini imigran yang monolingual dengan bahasa ibu mereka, anak mereka
akan menjadi bilingual, dan cucu mereka akan menjadi monolingual dalam bahasa
mayoritas di tempat baru mereka. Kita dapat megobservasi pergeseran dari catatan
pergeseran pola penggunaan bahasa di daerah berbeda sepenjang waktu.
2. Komunitas Nonmigran
Pergeseran bahasa tidak selamanya terjadi karena kaum migrant. Politik,
ekonomi, dan perubahan social yang
German menjadi bahasa kelas atas dalam diglosia yang luas di Oberwart. German
menjadi bahasa di sekolah, transaksi resmi, dan dalam kemajuan ekonomi. Ini
menyatakan keformalan dan jenjang social. Bahasa Hungaria dianggap lebih rendah,
lebih banyak digunakan di rumah dan dalam interaksi dekat antara penduduk kota.
Bahasa Hungaria dianggap sebagai bahasa solidaritas, digunkanan untuk tujuan dan
lingkup social yang tepat. Dalam waktu dekat, akan jelas bahwa menggunakan
bahasa German berarti mempelajari bahasa German dan dengan demikian
pengetahuan tentang German akan menghubungkan kemajuan social dan ekonomi.
Penggunaan bahasa Hungaria menjadi menurun karena dianggap sebagai bahasa
kaum petani dan dianggap sebagai bahasa yang kuno. Pemuda mulai menggunakan
bahasa German dengan teman mereka. Orang tua mulai menggunakan bahasa
German disamping bahasa Hungaria kepada anak-anak mereka. Dengan kata lain,
daerah yang menggunakan bahasa German terus menyesuaikan kapan mereka
memakai bahasa Hungaria.
penggunaan bahasa Hungaria oleh kaum pemuda, mereka hanya menggunaka bahasa
Hungaria ketika berdoa atau ketika di gereja.
Pola penggunaan bahasa oleh individu di Oberwart tergantung pada jaringan
social mereka. Siapa yang menjadi kawan interkasi mereka? Table 3.1 menunjukkan
adanya interaksi antara orang yang lebih tua dan kaum petani tetap berusaha
memelihara bahasa Hungaria. Dalam hal ini bahasa German menjadi dominan. Pola
dalam tabel menunjukkan secara keseluruhan bahasa German akan menggantikan
bahasa Hungaria secara komplit di Oberwart, kecuali apabila sesuatu yang tidak
diperkiraan terjadi.
3. Mingran Mayoritas
Pada diskusi
bahasa banyak dipengaruhi factor politik dan factor ekonomi, seperti kebutuhan
dalam pekerjaan. Orang-orang mungkin akan menggeser penggunaan bahasa mereka
karena dua factor ini untuk beberapa kepentingan. Dalam beberapa tahun terkahir ini,
banyak penutur Irlandia, bahasa Gaelic dan Welsh Skotlandia, sebagai contoh,
bergeser menjadi bahasa Inggris dan akhirnya menggunakan bahasa Inggris
seutuhnya dalam hal mendapatkan pekerjaan. Mereka membutuhkan bahasa Inggris
agar sukses dalam pekerjaan dan diterima dalam lingkungan social. Tetapi hasil atau
keadaan yang sama juga akan terjadi apabila kelompok mayoritas yang berpindah
secara fisik.
Ketika kekuatan colonial menginvasi suatu negara, bahasa mereka menjadi
dominan. Negara seperti Portugal, Spanyol, Prancis, dan Inggris secara keseluruhan
memberi ketetapan menggunakan bahasa sejalan dengan peraturan mereka. Ini tidak
selamanya menghasilkan penaklukan bahasa dan pergeseran bahasa. Multilingual
juga berkembang dengan baik di beberapa negara, seperti india dan Papua New
Guinea (Timor Leste), dan beberapa Negara di Afrika. Bukan tidak mungkin satu
individu asing memasukkan bahasa untuk menggantikan dan menghapuskan bahasa
vernacular asli. Tetapi ketika multilingual sudah digunakan sebelum kelompok
mayoritas datang, bahasa dalam hal ini sudah megalami ancaman. Dalam konteks ini
bahasa Inggris dianggap sebagai pembunuh bahasa. Ketika suatu kelompok social
dengan kekuatan politik menekan bahasa bersaamaan dengan lembaga dan
adminsitrasi pemerintahan mereka, status hukum yang rendah, pendidikan, dan
agama, alasan seperti ini membuat
Contoh kasus 3
Tamati tinggal di Wangalu, sebuah kota yang luas di New Zealand. Dia berusia
10 tahun, dia bicara dan hanya mengerti bahasa Inggris, dia memang juga
mengetahui sedikit kosa kata Maori. Tidak seorangpun temannya mengetahui
bahasa Maori. Kakeknya penutur bahasa Maori. Ketika dalam acara besar,
seperti pemakaman dan acara penting lain, kakeknya menjadi salah satu
pembicara terbaik. Ibu dan ayah Tamati mengerti bahasa Maori, tetapi tidak
lancar dalam menggunakannya. Mereka bisa mengatasi pembicaraan yang
singkat, tapi cukup seperti itu saja. Adik Tamati, Miriama, baru saja memulai
pendidikan pra-sekolah yang menggunakan bahasa Maori, jadi tamati berpikir
mungkin dia akan sedikit mempelajari bahasa Maori dari adiknya.
penggunaan
bahasa
mayor
di
berbagai
domain
akan
menghitung, dan bermimpi. Ada pun jangkauan yang mengalamai penurunan adalah
tata bahasa menjadi lebih tidak kompeks dan pembendaharaan kata semakin sedikit.
Di komunitas berbahasa mayor, bahasa etnik masih dipakai untuk kegiatan
ritual atau upacara tertentu. Akan tetapi, penggunaannya akan sebatas beribadah saja.
Komunitas berbahasa Bahasa Maoridi Selandia Baru, contohnya. Mereka masih
menggunakan bahasa Maori hanya untuk berdoa, berdoa jika ada yang sakit, dan
mungkin berdoa saat membuka rapat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Bahasa
Apa faktor yang menyebabkan sebuah komunitas bergeser dari menggunakan suatu
bahasa menjadi menggunakan bahasa lain? Hal yang paling utama mempengaruhi
adanya pergeseran tersebut adalah komitas tersebut melihat alasan pentingnya
mempelajari bahasa baru. Seringnya, alasan mereka adalah ekonomi, tetapi mungkin
saja ada alasan politikseperti di Israel misalnya. Di negara yang menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa utama, orang akan mempelajari dan menggunakan
bahasa Inggris untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus dan layak. Hasilnya adalah
bilingualisme. Bilingualism selalu menjadi pemicu adanya pergeseran bahasa,
meskipun pada komunitas diglosia tidak selalu memperlihatkan adanya pergeseran
bahasa.
Faktor kedua adalah tidak ada kepentingan untuk mempertahankan bahasa
etnik mereka. Mereka tidak melihat adanya keuntungan untuk anak dan keturunan
mereka, contohnya, atau mereka tidak menyadari adanya bahaya kehilangan bahasa.
Tanpa pemeliharaan bahasa secara aktif, pergeseran bahasa hampir muncul di
berbagai konteks. Contohnya, dimana imigran grup minoritas pindah ke daerah yang
didominasi satu bahasa di berbagai bidangsekolah, TV, radio, koran, administrasi
pemerintah, pekerjaanpergeseran bahasa tidak akan diingkari sampai adanya
penanganan untuk masalah ini. Paling sering, tanpa sadar memutuskan untuk tidak
Faktor Demografi
Faktor demografi juga relevan dalam perhitungan kecepatan pergeseran
minoritas. Jadi, misalnya, karena isolasi sosial mereka relatif, Ukraina di Kanada
yang tinggal di luar kota di peternakan telah mempertahankan bahasa etnis mereka
lebih baik daripada mereka yang berada di kota-kota .
Meskipun beberapa orang perkotaan muda sekarang berbicara bahasa Maori
sebagai bahasa kedua, masyarakat di Selandia Baru di mana bahasa Maori bertahan
sebagai bahasa komunikasi sehari-hari daerah pedesaan relatif tidak dapat diakses,
tercatat hampir seluruhnya oleh orang-orang Maori. Dalam komunitas ini, ada
penutur asli yang lebih tua yang masih menggunakan bahasa untuk berbicara satu
sama lain di rumah mereka dan di jalan-jalan, serta untuk acara pidato berbahasa
Maori formal. Bahkan, sebelum televisi menjadi luas, sekolah adalah satu-satunya
domain di mana bahasa Inggris secara teratur digunakan dalam komunitas ini.
Interaksi sehari-hari antara orang Maori berada dalam bahasa Maori. Bahasa Maori
digunakan di gereja, di toko-toko, untuk pertemuan masyarakat dan di pub.
Peningkatan jalan, juga layanan, televisi di setiap rumahdan setiap pubtelah
mengubah semua itu. Richard Benton, seorang sociolinguis yang telah menyurvei
penggunaan di Selandia Baru, meringkas situasi dengan mengatakan bahwa bahkan
dalam komunitas terisolasi ini bahasa Maori sekarang menjadi bahasa yang hanya
dapat digunakan antara persetujuan orang dewasa!
Contoh kasus 5:
Pada tahun 1974, sebuah keluarga pengungsi dari Chili tinggal di sebuah daerah kecel di
New Zealand di mana tidak ada kesempatan kerja dengan bahasa ibu mereka di sana, bahasa
Spanyol. Anak mereka yang berumur 8 tahun, Crystal, menyadari dengan cepat bahwa
pengetahuan bahasa Spanyol-nya membuatnya aneh di lingkungan teman-teman sekolahnya
Pergeseran
cenderungtermasuk
terjadi lebih
di beberapa
kelompok
dari pada
dan kemudian
dia mengubahnya
tidak cepat
memakainya
di dalam
rumah. Pergeseran
bahasa dari lain.
bahasaKelompok
Spanyol keini
bahasa
Inggris Crystal
terjadipenting.
di usia 13
Dia mengerti
kelompok
kadang-kadang
faktor
Ditahun.
Australia,
daerah
bahasa Spayol, tetapi dia tidak mau menggunakannya di segala situasi, termasuk di rumah.
dengan kelompok terbesar dari penutur bahasa Maltese (Victoria dan New South
Wales) memiliki tingkat terendah dari pergeseran ke arah bahasa Inggris. Bahasa
Spanyol telah bertahan dengan baik di Amerika Serikat karena sebagian untuk
sejumlah besar pembicara. Sebaliknya, anggota keluarga migran di daerah perkotaan
di mana tidak ada orang lain berbicara bahasa ibu mereka, pemeliharaan bahasa jauh
lebih sulit .
Untuk memelihara bahasa, Anda harus memiliki rekan untuk menggunaka
bahasa tersebut dengan secara teratur, keluarga Crystal tidak mempunyai tempat agar
mereka bisa menggunakan bahasa Spanyol kecuali di rumah, dan tidak ada yang bisa
mereka ajak berbicara dalam Spanyol kecuali di kalangan mereka sendiri. Mereka
terisolasi dan 'aneh' di mata orang lain. Mempertahankan bahasa adalah hampir
mustahil di bawah kondisi ini. Solusi untuk masalah Crystal adalah menikah dengan
monolingual Selandia Baru.
secara
formal
pada
marae
di
kemudian
hari.
Tetapi
setelah
pemeliharaan bahasa, asalkan ada komunitas yang kuat untuk mendukung dan
mendorong sikap-sikap ini.
Bagaimana Kaum Minoritas Memelihara Bahasanya?
Contoh kasus 7:
tidak ada manfaat negara lebih dari untuk menghargai bahasa dan budaya dari berbagai
bangsa yang karena dalam melakukannya, hal itu memupuk pemahaman antarkelompok
dan menyadari dividen yang lebih besar dalam bentuk orisinalitas, kreavitas, dan
fleksibilitas.
baru
memberikan
yang
sama
linguistik
baru
untuk
Kebangkitan Bahasa
Kadang-kadang masyarakat menjadi sadar bahwa bahasa adalah dalam
bahaya menghilang dan mengambil langkah-langkah yang disengaja untuk
merevitalisasi itu. Upaya telah dilakukan di Irlandia, Wales, dan Skotlandia,
misalnya, untuk melestarikan bahasa pribumi, dan langkah-langkah Selandia Baru
mereka menganggap diri mereka fasih, dengan 88 per pelaporan persen bahwa
mereka digunakan Welsh harian.
Ini telah mengambil usaha sadar dan bersama pada bagian dari banyak
orang Welsh untuk memperlambat proses penurunan bahasa. Ini sudah termasuk
mendapatkan saluran televisi Welsh-bahasa dan membangun program pendidikan
bilingual sukses yang memperpanjang dari pra-sekolah sampai tingkat tinggi di
bidang-bidang seperti Gwynedd. Pendidikan bilingual yang efektif umumnya
melibatkan proses yang dikenal sebagai 'perendaman'. Anak-anak tenggelam dalam
bahasa (seperti mandi air hangat), dan digunakan untuk mengajar mereka ilmu
pengetahuan, matematika dan studi sosial, misalnya. Mereka tidak 'diajarkan' bahasa.
Hal ini agak digunakan sebagai media pengajaran untuk mengajar mereka kurikulum
sekolah normal. Metode ini telah terbukti sangat sukses di berbagai negara sebagai
sarana belajar bahasa kedua.
Contoh kasus 9:
David adalah seorang penutur bahasa Welsh dan tinggal di Llandudno di Gwynedd. Dia
berumur 14 tahun dan di bersekolah di sekolah berbahasa Welsh khusus untuk laki-laki.
Akan tetapi, pelajaran matematika, fisika, dan kimia diajarkan dalam bahasa Inggris.
Sejarah, geografi, dan sosial diajarkan dalam bahasa Welsh. Seperti kebanyakan laki-laki di
kelasnya, dia berasal dari sekolah sebelumnya yang menggunakan bahasa Welsh
sepenuhnya (untuk semua pelajaran). Orang tuanya berbahasa Welsh, tapi mereka tidak
fasih dan bahkan David lebih banyak tahu kosakata Welsh daripada orang tuannya. Saudara
perempuan David bersekolah di sekolah berbahasa Welsh. Suatu hari, saudaranya mengeluh
karena ada orang-orang asing dari Liverpool di kelasnya yang membuat lelucon tentang
bahasa Welsh. David menawarkan diri untuk ke kelasnya dan member mereka pelajara,
tetapi orang tuanya membuat David mengurungkan niatnya.
townhouse kecil di selatan untuk rumah yang jauh lebih besar dan tanah di Wales.
Anak-anak dari orang-orang Inggris merupakan ancaman bagi keberhasilan program
bilingual karena mereka melihat tidak ada gunanya belajar Welsh. Sekali lagi faktor
ekonomi cenderung menjadi penting dalam menilai hasil jangka panjang upaya
pemeliharaan bahasa dan kebangkitan.
Jelas tidak ada formula ajaib untuk menjamin pemeliharaan bahasa atau
untuk memprediksi pergeseran bahasa atau kematian. Faktor yang berbeda
menggabungkan dengan cara yang berbeda dalam setiap konteks sosial, dan hasilnya
jarang diprediksi. Faktor yang sama rupanya mengakibatkan situasi bilingual stabil
dalam beberapa komunitas, tetapi pergeseran bahasa pada orang lain. Akun ini telah
menekankan pentingnya faktor-faktor ekonomi, sosial, demografi, dan sikap. Faktor
ekonomi yang sangat berpengaruh dan jarang bekerja demi mempertahankan bahasa
kelompok minoritas kecil. Di mana pekerjaan baru diciptakan oleh industrialisasi,
mereka sering diperkenalkan oleh kelompok menggunakan bahasa kelompok
mayoritas dengan status sering bahasa dunia seperti bahasa Inggris, Spanyol, atau
Perancis. Globalisasi juga berkontribusi untuk tren ini. Seiring dengan penyebaran
global konsep, artefak, dan cara melakukan sesuatu, datang bahasa global yang yang
label mereka. Tingkat keberhasilan kelompok memiliki dalam melawan intrusi
bahasa seperti dalam semua domain, dan terutama domain keluarga, umumnya akan
memperhitungkan
kecepatan
pergeseran
bahasa.
Resistensi
yang
sukses