Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TEKS EKSPLANASI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

MUHAMMAD MEISCA ALKAUSAR


KELAS XI MIPA 1
GURU BIDANG STUDI : ERNIATI, S.Pd

SMA NEGERI 1 JAYA


KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA
TAHUN 2016

MEMPRODUKSI TEKS EMSPLANASI


BANJIR BANDANG
No
.

Struktur Teks

Peristiwa

1. Pernyataan Umum

Banjir bandang adalah banjir besar yang datang dengan tiba-tiba dan
mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar atau disebut juga
dengan air bah. Banjir bandang menimbulkan berbagai macam
masalah baik sosial maupun ekonomi. Banjir bandang merusak
berbagai fasilitas maupun sarana dan prasarana yang dilewwati, serta
rumah-rumah warga. Aliran air yang sangat deras dari hulu dengan
membawa berbagai macam material menghantam pemukiman warga.
Hal tersebut menakibatkan rusaknya rumah warga serta sarana dan
prasarana yang ada.

2. Urutan Sebab-Akibat

Penyebab utama banjir adalah terjadinya hujan di daerah pegunungan


yang biasanya menjadi hulu sungai. Hujan yang terjadi di daerah hulu
sungai ini terjadi karena proses orografi. Hujan orografis terjadi
karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal.
Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara yang dingin
meyebabkan terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar
pegunungan. Hujan yang terjadi ini mengakibatkan banjir bandang
bagi daerah-daerah yang berada di sepanjang aliran sungai.

3. Urutan Sebab-Akibat

Penyebab banjir bandang lainya adalah terbentuknya bendungan alami


akibat longsornya tanah dari lereng-lereng di sepanjang aliran sungai.
Bendungan alami ini biasanya terbentuk dari hasil longsoran berupa
batu, tanah, dan kayu hasil penebangan liar sepanjang lereng.
Bendungan alami yang terbentuk karena longsor ini menyebabkan air
hujan dan air yang turun dari lereng-lereng perbukitan tertampung di
atas sehingga terbentuk danau atau tampungan air dalam jumlah besar.
Kian hari air yang terbendung tersebut bertambah banyak dan ketika
bendungan alami tadi tidak sanggup lagi menahan jumlah air tersebut
maka bendungan tersebut akan rusak. Rusaknya bendungan alami ini
menyebabkan tertumpahnya air sekian banyak dan mengalir melalui
lembah dan aliran sungai lama serta menghantam segala yang ada di
depannya.

4. Urutan Sebab-Akibat

Penyebab banjir bandang lainya adalah jebolnya bendungan atau


waduk. Hujan lebat yang mengguyur bumi dalam waktu yang lama
dapat mengakibatkan penambahan debit air pada waduk atu
bendungan. Apabila jumlah air semakin besar dapat mengakibatkan
tanggul tidak kuat menahan debit air yang tertampung. Tanggul
tersebut akan jebol dan mengeluarkan semua air yang ditampung.
Aliran air yang besar ini dapat menggenangi daerah-daerah yang

berada di sekitar waduk. Terutama daerah-daerah yang memilii


ketinggian lebih rendah dari waduk atau bendungan tersebut.
4. Interpretasi

Banjir bandang tidak bisa dianggap sebagai satu persoalan tunggal,


tetapi sesuatu yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang secara
berantai mengundang banjir. Pemerintah dan masyarakat harus bersatu
padu menanggulangi banjir agar dampak negatif bencana alam yang
satu ini dapat diminimalisasi

CONTOH TEKS EKSPLANASI TENTANG FENOMENA GELOMBANG TSUNAMI


TSUNAMI
Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang, terdiri dari dua
katatsu dan nami, yang masing-masing berarti pelabuhan dan gelombang. Sedangkan,
ilmuwan mengartikannya sebagai gelombang pasang (tidal wave) atau gelombang laut akibat
gempa (seismic sea waves). Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan
tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktvitas gempa
atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan
banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan pantai.
Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut permukaannya naik turun di sepanjang
patahan selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya
keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar
pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air lalu surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah
daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan oleh
letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air
laut atau perairan disekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan
yang terjadi saat menghantam pantai.
Kecepatan gelombang tsunami lebih besar dari gelombang normal pada umumnya, yakni
dapat melaju hingga 700 Km/Jam, hampir setara dengan laju pesawat terbang. Kecepatan
tersebut akan menurun saat gelombang tsunami memasuki lautan dangkal, tetapi tinggi
gelombang justru semakin bertambah. Tinggi gelombang tsunami umumnya 50 sampai 100
meter dan menyebar ke segala arah. Selain itu, ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi juga
oleh bentuk pantai dan kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat berpotensi untuk
menciptakan tsunami yang berbahaya bagi manusia.
Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar
bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman
penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada
dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir
karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan
gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.
Keterangan:
Pernyataan umum = Paragraf 1

Deretan Penjelasan (isi) = Paragraf 2 dan 3


Interpretasi (Penutup) = Paragraf 4

ABSTRAKSI TEKS EKSPLANASI


Memperhatikan contoh teks tentang perubahan sosial di bawah ini dengan cermat agar
dapat menentukan pokok-pokok pikiran yang ada dalam teks tersebut, pokok pikiran, dan susun
menjadi sebuah abstraksi.
No
.

Struktur Teks

Peristiwa

1. Pernyataan Umum

Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat merupakan


perubahan dalam struktur masyarakat dan berdampak pada
berubahnya sistem sosial masyarakat seperti nilai, norma dan sikap
perilaku, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
Perubahan ini terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan
sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah
proses seperti proses adaptasi makhluk hidup terhadap seleksi alam.
Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor
internal dan eksternal.

2. Hubungan sebab-akibat

Faktor-faktor Internal
Faktor-faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
masyarakat. Faktor ini didorong oleh motivasi berprestasi dari
individu-individu dalam masyarakat itu. Apabila setiap individu
memiliki motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kelompok tersebut
secara otomatis akan mengalami perubahan. Secara umum faktorfaktor internal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial
adalah:
a) Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan
sosial yang terjadi. Semakin banyak jumlah penduduk maka akan
semakin kompleks. Kompleksitas inilah yang mengakibatkan
cepatnya perubahan sosial yang terjadi. Namun sebaliknya,
perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk
terjadi karena upaya pengisian kekosongan jumlah penduduk dan
ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun
dan perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun
sektor tersier. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sosial pada
pola aktivitas manusia.
b) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan baru dapat mendorong perubahan sosial
dalam masyarakat. Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan

menjadi penemuan dan reka cipta. Penemuan merupakan penemuan


unsur-unsur yang bersifat baru. Sedangkan reka cipta merupakan
penemuan yang bersifat menyempurnakan bentuk penemuan lama,
disebut reka cipta jika masyarakat sudah mengakui, menerima,
bahkan menerapkan penemuan tersebut. Penemuan maupun reka
cipta biasanya terjadi di bidang teknologi. Peran penemuan
teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena
dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan
moda produksi dalam masyarakat.
c) Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial. Pertentanganpertentangan tersebut dapat berupa pertentangan antarindividu,
antara individu dengan kelompok, antarkelompok, serta konflik
antargenerasi. Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah
satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena dalam
konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif dan
mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah.
d) Revolusi
Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena
adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan
yang ada. Perubahan ini terjadi secara cepat khususnya pada tata
penyelenggaraan lembaga masyarakatnya.
3. Hubungan sebab-akibat

Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor Eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar
masyarakat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktorfaktor tersebut antara lain:
a) Kondisi Alam yang Berubah
Kondisi alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut terpaksa berpindah
untuk mencari tempat yang lebih aman. Perpindahan ini serta merta
membawa dampak adanya unsur baru dalam sistem masyarakat di
tempat baru, sehingga perlu adanya proses adaptasi atas lingkungan
yang baru.
b) Peperangan
Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang
satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara, bukan
konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang sama. Dalam
peperangan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang.
Pada pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan
yang signifikan seperti perubahan struktur lembaga negara maupun

perubahan dinamika sosial masyarakatmya.


c) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Interaksi antar masyarakat membawa pengaruh dalam pola
perilaku. Dengan adanya interaksi, maka terjadi hubungan timbal
balik yaitu saling mempengaruhi. Interaksi ini akan mengakibatkan
budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan diserap dalam
kebudayaan masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan secara
damai dapat melalui penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari
satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara langsung ataupun
tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi. Budaya lain yang
terserap pasti akan menghasilkan perubahan.
ABSTRAKSI
Perubahan sosial merupakan perubahan struktur masyarakat yang berdampak berubahnya sistem
sosial. Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktorfaktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Faktor-faktor internal tersebut
antara lain :
1) Semakin banyak jumlah penduduk maka semakin kompleks, kompleksitas inilah yang
mengakibatkan cepatnya perubahan sosial.
2) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi) seperti teknologi baru menyebabkan perubahan
moda produksi dalam masyarakat.
3) Konflik masyarakat berupa pertentangan antarindividu, antara individu dengan
kelompok, antarkelompok, serta konflik antargenerasi menyebabkan masyarakat menjadi
mudah terpengaruh isu negatif dan mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap
menjadi berubah.
4) Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena adanya ketidakpuasan
masyarakat terhadap tata penyelenggaraan lembaga masyarakatnya.
Faktor-faktor Eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat, faktor-faktor
tersebut antara lain:
1) Kondisi Alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan masyarakat berpindah ke
tempat baru, sehingga perlu adanya proses adaptasi atas lingkungan yang baru.
2) Peperangan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas
negara. Dalam peperangan pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan
struktur lembaga negara maupun perubahan dinamika sosial masyarakatmya.
3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, interaksi ini mengakibatkan budaya masyarakat
tersebar dan diserap dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan
dapat melalui akulturasi, maupun asimilasi.

MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI


Teks Eksplanasi Tentang Perubahan Sosial.
No
.

Struktur Teks

Peristiwa

1. Pernyataan Umum

Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat merupakan


perubahan dalam struktur masyarakat dan berdampak pada
berubahnya sistem sosial masyarakat seperti nilai, norma dan sikap
perilaku, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
Perubahan ini terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan
sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah
proses seperti proses adaptasi makhluk hidup terhadap seleksi alam.
Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor
internal dan eksternal.

2. Hubungan sebab-akibat

Faktor-faktor Internal
Faktor-faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
masyarakat. Faktor ini didorong oleh motivasi berprestasi dari
individu-individu dalam masyarakat itu. Apabila setiap individu
memiliki motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kelompok tersebut
secara otomatis akan mengalami perubahan. Secara umum faktorfaktor internal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial
adalah:
a) Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan
sosial yang terjadi. Semakin banyak jumlah penduduk maka akan
semakin kompleks. Kompleksitas inilah yang mengakibatkan
cepatnya perubahan sosial yang terjadi. Namun sebaliknya,
perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk
terjadi karena upaya pengisian kekosongan jumlah penduduk dan
ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun
dan perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun
sektor tersier. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sosial pada
pola aktivitas manusia.
b) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan baru dapat mendorong perubahan sosial

dalam masyarakat. Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan


menjadi penemuan dan reka cipta. Penemuan merupakan penemuan
unsur-unsur yang bersifat baru. Sedangkan reka cipta merupakan
penemuan yang bersifat menyempurnakan bentuk penemuan lama,
disebut reka cipta jika masyarakat sudah mengakui, menerima,
bahkan menerapkan penemuan tersebut. Penemuan maupun reka
cipta biasanya terjadi di bidang teknologi. Peran penemuan
teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena
dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan
moda produksi dalam masyarakat.
c) Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial. Pertentanganpertentangan tersebut dapat berupa pertentangan antarindividu,
antara individu dengan kelompok, antarkelompok, serta konflik
antargenerasi. Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah
satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena dalam
konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif dan
mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah.
d) Revolusi
Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena
adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan
yang ada. Perubahan ini terjadi secara cepat khususnya pada tata
penyelenggaraan lembaga masyarakatnya.
3. Hubungan sebab-akibat

Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor Eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar
masyarakat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktorfaktor tersebut antara lain:
a) Kondisi Alam yang Berubah
Kondisi alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut terpaksa berpindah
untuk mencari tempat yang lebih aman. Perpindahan ini serta merta
membawa dampak adanya unsur baru dalam sistem masyarakat di
tempat baru, sehingga perlu adanya proses adaptasi atas lingkungan
yang baru.
b) Peperangan
Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang
satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara, bukan
konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang sama. Dalam
peperangan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang.
Pada pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan

yang signifikan seperti perubahan struktur lembaga negara maupun


perubahan dinamika sosial masyarakatmya.
c) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Interaksi antar masyarakat membawa pengaruh dalam pola
perilaku. Dengan adanya interaksi, maka terjadi hubungan timbal
balik yaitu saling mempengaruhi. Interaksi ini akan mengakibatkan
budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan diserap dalam
kebudayaan masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan secara
damai dapat melalui penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari
satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara langsung ataupun
tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi. Budaya lain yang
terserap pasti akan menghasilkan perubahan.
KONVERSI TEKS
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat berdampak pada berubahnya sistem sosial
masyarakat seperti nilai norma dan perilaku maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatan.
Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang terjadi dari dalam masyarakat, seperti :jumlah penduduk. penemuan, dan
konflik dalm masyarakat. Sedangkan Faktor faktor eksternal adalah faktor yang terjadi dari
dalam masyarakat, yaitu : kondisi alam yang berubah, peperangan, dan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain.
UNSUR SERAPAN
Bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun bahasa
asing. Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar.
Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur itu
dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih
mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Berikut ini beberapa contoh unsur serapan dalam teks
perubahan sosial.
No.

Istilah

Arti

1. Adaptasi

Cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk


bertahan hidup

2. Kompleksitas

Kerumitan atau keruwetan

3. Konversi

Konversi adalah proses perubahan dari sistem atau jenis instrumen tertentu
menjadi sistem atau instrumen lain

4. Inovasi

Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya.

5. Akulturasi

Akulturasi adalah proses perubahan yang di dalamnya terjadi penyatuan


budaya-budaya yang berbeda.

6. Asimilasi

Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan


hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan
baru.

KONJUNGSI
Teks eksplanasi menggunakan konjungsi eksternal dan konjungsi internal. Konjungsi eksternal
merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di
dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi internal merupakan
konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks
atau dua kelompok klausa.
Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau),
perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah, sebelum, sejak, ketika), dan
sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun).
Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan
(contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya,
sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua ...., kemudian, lalu, berikutnya), dan
sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).
Beberapa contoh penggunaan konjungsi dalam teks perubahan sosial antara lain sebagai berikut.
1) Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat merupakan perubahan dalam struktur
masyarakat dan berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat seperti nilai,
norma dan sikap perilaku, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
2) Perubahan sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah proses seperti
proses adaptasi makhluk hidup terhadap seleksi alam.
3) Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal daneksternal.
4) Namun sebaliknya, perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk
terjadi karena upaya pengisian kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan
konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan sektor primer menjadi
sektor sekunder maupun sektor tersier.
5) Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan sosial yang terjadi.
Semakin banyak jumlah penduduk maka akan semakin kompleks.
6) Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya perubahan sosial.
7) Kondisi alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan masyarakat yang tinggal
di daerah tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman.
8) Penyebaran
kebudayaan
secara
damai
dapat
melalui
penyebaran
kebudayaan ataupengaruh dari satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara langsung
ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi.

9) Peran penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karenadengan
adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan moda produksi dalam
masyarakat.
10) Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya
perubahan sosial karena dalam konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu
negatif dan mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah.
11) Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena adanya ketidakpuasan
masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada.
12) Sedangkan reka cipta merupakan penemuan yang bersifat menyempurnakan bentuk
penemuan lama, disebut reka cipta jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan
menerapkan penemuan tersebut.
MENYUNTING TEKS EKSPLANASI HUJAN ASAM
Hujan asam merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi dewasa ini, faktanya kejadian ini
terjadi karena ulah manusia juga, menusia mengeluarkan gas-gas yang bisa menyebabkan
terjadinya hujan asam baik itu lewat kendaraan bermotor, industri-industri dan masih banyak
lagi. Untuk itu diperlukan peran aktif semua pihak agar bahaya hujan asam ini bisa segera
ditanggulangi misalnya manusia menggunakan alat-alat (mesin atau kendaraan yang ramah
lingkungan), pemerintah mensosialisasikan gerakan untuk cinta lingkungan, dan lain sebagainya.
Berikut ini teks eksplanasi tentan fenomena hujan asam.
HUJAN ASAM
No
.

Struktur Teks

Peristiwa

1. Pernyataan Umum

Hujan asam adalah segala macam hujan yang memiliki kadar


keasaman dibawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam karena
karbondioksida yang larut dalam air hujan membantu melarutkan
mineral dalam tanah yang sangat dibutuhkan tumbuhan dan
binatang. Peristiwa hujan asam ini terjadi karena zat belerang
(sulfur) hasil pembakaran bahan bakar fosil yang ada di atmosfer.
Hujan asam merupakan salah satu dampak pemanasan global yang
terjadinya dibumi ini. Fenomena ini tentu sangat merugikan, karena
hujan asam menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana yang ada
dimuka bumi.

2. Urutan Sebab-Akibat

Hujan asam yang terjadi secara alami disebabkan oleh aktivitas


gunung berapi dan proses-proses biokimia yang terjadi di bumi ini
seperti di rawa-rawa, tanah, dan laut. Namun, saat ini hujan asam
yang terjadi lebih banyak disebabkan campur tangan manusia
seperti dari industri dan kendaraan bermotor. Hujan asam terjadi
karena adanya gas sulfur oksida dikeluarkan dari asap-asap pabrik
dan gas nitrogen oksida yang dihasilkan dari banyaknya kendaraan
bermotor berkumpul menjadi satu dan bereaksi dengan uap air yang

ada di udara. Proses reaksi ini menghasilkan asam sulfat, asam


nitrit dan asam nitrat yang berkondensasi membentuk awan yang
menjadikannya hujan asam.
3. Urutan Sebab-Akibat

Hujan asam mulai terjadi setelah adanya revolusi industri di eropa.


Dampak yang ditimbulkan hujan asam adalah terjadinya penurunan
tingkat keasaman (pH) didaerah kutub dari 6 menjadi 4,5. Dampak
lain adalah matinya organisme-organisme kecil yang disebut
dengan diatom. Hujan asam pertama kali ditemukan pada tahun
1852 oleh seseorang yang bernama Robert Angus Smith di Kota
Manchester. Baru pada tahun 1970-an, para ilmuwan banyak
melakukan penelitian tentang hujan asam yang ternyata
menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan.

4. Hubungan sebab-akibat

Kandungan asam dalam hujan menyebabkan hujan memiliki sifat


sama seperti larutan asam pada umumnya. Namun keasaman yang
ada pada hujan asam ini dapat merusak jaringan hidup. Hujan asam
dengan kadar keasaman tinggi dapat menyebabkan gangguan
pernapasan pada manusia. Kabut yang mengandung asam sulfat
bersama-sama dengan udara terhisap dan masuk ke dalam saluran
pernapasan manusia dapat merusak paru-paru.
Hujan asam dapat mempercepat proses korosi pada beberapa
material yang berasal dari logam. Logam yang mengalami korosi
ini biasanya akan menjadi rapuh dan keropos. Hujan asam yang
larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan
nutrisi dalam tanah sebelum tumbuhan sempat mempergunakannya
untuk tumbuh. Zat kimia beracun seperti aluminium juga akan
terlepas dan bercampur dengan nutrisi. Apabila nutrisi ini diserap
oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat
daun berguguran, kemudian tumbuhan akan terserang penyakit,
kekeringan, dan mati.
Hujan asam yang jatuh pada danau akan meningkatkan keasaman
danau. Keasaman danau yang meningkat menyebabkan beberapa
spesies biota air mati karena tidak mampu bertahan di lingkungan
asam. Meskipun ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup
tetapi karena rantai makanan terganggu maka spesies tersebut dapat
mengalami kematian pula.

UNSUR SERAPAN
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur
asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur itu dipakai dalam
konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing.
Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Beberapa unsur serapan yang ada dalam teks hujan asam antara lain sebagai berikut.

1) pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
2) Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih
padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan.
3) Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki.
4) Nutrisi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya.
5) Sulfur oksida adalah senyawa kimia yang bisa dihasilkan dari pembakaran bensin karena
bensin juga mengandung belerang dan gunung berapi.
KONJUNGSI
Hubungan sebab-akibat yang ditunjukkan dalam teks eksplanasi dapat dengan konjungsi, kata
kerja, dan kata benda. Berdasarkan peran dan fungsi konjungsi, setiap bahasa mempunyai dua
jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan konjungsi internal. Konjungsi eksternal
merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di
dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi internal merupakan
konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks
atau dua kelompok klausa. Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu
penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh:
setelah, sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika,
walaupun, meskipun).
Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan
(contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya,
sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua ...., kemudian, lalu, berikutnya), dan
sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya). Pada teks hujan asam
penggunaan konjungsi antara lain terdapat dalam kalimat.
1) Hujan secara alami bersifat asam karena karbondioksida yang larut dalam air hujan
membantu
melarutkan
mineral
dalam
tanah
yang
sangat
dibutuhkan
tumbuhan danbinatang.
2) Fenomena ini tentu sangat merugikan, karena hujan asam menyebabkan kerusakan
sarana dan prasarana yang ada dimuka bumi.
3) Hujan asam yang terjadi secara alami disebabkan oleh aktivitas gunung berapi dan
proses-proses biokimia yang terjadi di bumi ini seperti di rawa-rawa, tanah, dan laut.
4) Kabut yang mengandung asam sulfat bersama-sama dengan udara terhisap danmasuk ke
dalam saluran pernapasan manusia dapat merusak paru-paru.
5) Logam yang mengalami korosi ini biasanya akan menjadi rapuh dan keropos.
6) Keasaman danau yang meningkat menyebabkan beberapa spesies biota air
matikarena tidak mampu bertahan di lingkungan asam.
7) Meskipun ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup tetapi karena rantai makanan
terganggu maka spesies tersebut dapat mengalami kematian pula.
8) Hujan asam mulai terjadi setelah adanya revolusi industri di eropa.
9) Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan nutrisi
dalam tanah sebelum tumbuhan sempat mempergunakannya untuk tumbuh.

10) Hujan secara alami bersifat asam karena karbondioksida yang larut dalam air hujan
membantu melarutkan mineral dalam tanah yang sangat dibutuhkan tumbuhan dan
binatang.
11) Peristiwa hujan asam ini terjadi karena zat belerang (sulfur) hasil pembakaran bahan
bakar fosil yang ada di atmosfer.
12) Fenomena ini tentu sangat merugikan, karena hujan asam menyebabkan kerusakan
sarana dan prasarana yang ada dimuka bumi.
13) Meskipun ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup tetapi karena rantai makanan
terganggu maka spesies tersebut dapat mengalami kematian pula.
14)
Apabila
nutrisi
ini
diserap
oleh
tumbuhan
akan
menghambat
pertumbuhan danmempercepat daun berguguran, kemudian tumbuhan akan terserang
penyakit, kekeringan, dan mati.

Anda mungkin juga menyukai