Anda di halaman 1dari 9

ACARA PRAKTIKUM 2: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

A. Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat mendefinisikan secara tertulis yang dimaksud dengan:

sel

pewarnaan

Alga

aliran

nukleus

Protozoa

sel prokaryotik

Pirenoid

dinding sel

bintik mata

nukleolus

rongga makanan

vokuola

makronukleus

Protista

mikronukleus

silia

bakteri

rongga berdenyut

spora

Eubacteria

senosit

Animalia

sekat sel

sitoplasmik

organe
l sel

sel
eukaryotik

membr
an sel

sitopla
sma

kloropl
as

flagell
um

hifa

fungi

plantae

2. Mahasiswa mampu membedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan


3. Mahasiswa dapat menyebutkan bagian-bagian pada sel tumbuhan dan sel
hewan
4. Mahasiswa dapat membuat awetan basah sel hewan (sel epitel pipi) dan
mewarnainya.
5. Mahasiswa dapat mengamati secara tiga dimensi sel epitel pipi,
paramaecium, euglena dan sel bawang merah, serta dapat menyebutkan
bagian-bagiannya.

B. Pendahuluan
Sel merupakan unit terkecil dari tubuh makhluk hidup, memiliki struktur
dan fungsi yang tertentu. Pada organisme sederhana biasanya hanya terdiri dari
organisme satu sel yang sering disebut sebagai organisme uniseluler. Organisme
yang lebih tinggi tingkatannya terdiri dari banyak sel dan disebut sebagai hewan
multiseluler dan memiliki berbagai bentuk sel yang masing-masing berfungsi
secara khusus pula.
Secara umum sel dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar yaitu
Eubacteria, Archea, dan Eucarya. Eubacteria dan Archaea berukuran sangat kecil
dan sederhana, keduanya tidak memiliki nukleus dan disebut sebagai sel
prokaryotik, sehingga dalam kegiatan ini tidak akan diamati. Eucarya memiliki
nukleus dan organel, tipe sel ini disebut sebagai eukaryotik.
Pada praktikum ini akan diamati sampel dari masing-masing kingdom
yang meliputi, Protista (alga dan protozoa), fungi, tumbuhan dan hewan.
1. Protista, kingdom ini sampel yang akan diamati adalah kelompok alga dan
protozoa.
Kelompok alga yang diamati antara lain adalah Spirogyra, Euglena, Paramaecium,
dan alga lain yang ditemukan di medium air yang dibawa.
Spirogyra, berbentuk silendris menyerupai boxs, hidup pada lingkungan air
tawar berbentuk benang yang terdiri dari gabungan antara ujung akhir sel dengan
sel lainnya. Bagian yang nampak pada saat pengamatan adalah dinding sel,
sitoplasma, vocuole yang besar, kloroplas berbentuk spiral yang di dalamnya
terdapat pirenoid. Pirenoid ini berfungsi sebagai tempat pembentukan tepung. Sel
berbentuk silindris dan memiliki nukleus yang berada pada bagian sentral dan
nampak pada bagian tersebut benang-benang sitoplasma.
Euglena, biasanya nampak selalu bergerak-gerak dan memiliki ciri seperti
berikut: flagelum pada bagian ujung anterior, bintik mata biasanya kelihatan
berwarna merah,

kloroplas, dan membran sel. Euglena, dapat hidup sebagai

ototrof dan terkadang juga heterotrof. Pada saat berada di tempat yang kaya akan
bahan organik maka euglena akan hidup sebagai heterotrof dan apabila berada
pada tempat yang memiliki intensitas cahaya yang cukup akan bersifat sebagai
ototrof (melakukan fotosintesis). Adanya kloroplast pada euglena sering

diklasifikasikan dalam kelompok alga, akan tetapi lebih banyak orang yang
mengelompokkannya ke dalam kelompok protozoa.
Paramaecium, dibanding dengan protozoa yang lain paramaecium memiliki
ukuran yang relatif besar. Bagian yang nampak ketika mengamati paramaecium
adalah membrane sel dilengkapi silia, rongga makanan atau food vocuole, rongga
berdenyut atau contractile vocuole, makronukleus, dan mikronukleus (biasanya
hanya dapat diamati dengan pemberian warna). Silia berfungsi sebagai alat gerak,
pada bagian anterior nampak adanya bentukan seperti corong yang berfungsi
untuk masuknya makanan, dan bagian itu disebut sitofaring. Setelah makanan
sampai di dalam sitofaring akan terbentuk rongga makanan dan selanjutnya
makanan masuk ke dalam rongga makanan kemudian rongga makanan tersebut
beredar dengan gerakan siklosis di dalam sitoplasma, sisa makanan yang tidak
tercerna akan dikeluarkan melalui sitopige yang berperan sebagai anus. Rongga
berdenyut yang nampak pada bagian ujung anterior dan posterior, secara periodik
akan mengeluarkan air mengatur keseimbangan

kadar air di dalam tubuh.

Makronukleus dan mikronukleus berperan untuk mengatur aktivitas sel.


2. Fungi, pada praktikum ini akan diamati beberapa cntoh jamur pada tempe,
jagung dan roti tawar jamur pada bahan tersebut berupa kumpulan halus benangbenang tunggal yang disebut sebagai hifa. Hifa akan berkumpul menjadi suatu
massa yang tidak memiliki

bentuk yang tetap seperti tiga jamur yang telah

disebutkan, akan tetapi pada jenis tertentu memiliki bentuk tetap antara lain jamur
tiram, jamur kancing, dan jamur kuping. Terdapat dua macam hifa yaitu hifa
bersekat dan tidak bersekat, yang hanya dapat diamati melalui pengamatan
mikroskopis. Jamur dibedakan dari organisme lain karena jamur memiliki dinding
sel yang mengandung kitin dan unit selulernya memiliki lebih dari satu yang
disebut sebagai senosit atau coenicitic.
Pada praktikum jamur kali ini akan diamati hifa pada jamur tempe, jamur pada
roti tawar, dan jamur pada jagung. Pengamatan hifa yang memiliki bentuk tetap
diamati pada jamur kuping, jamur tiram, dan jamur kancing. Pada jamur ini
biasanya dapat pula diamati sel reproduksi yang berbentuk telur disebut spora.

3. Sel Tumbuhan, pada praktikum ini akan diamati sel bawang merah atau Rhoea
discolor
Yang mencirikan struktur dari sel tumbuhan yang ditandai adanya dinding sel,
nukleus, nukleolus yang terdapat di dalam nukleus dan berjumlah satu atau lebih,
vokule sentral yang ukurannya hampir memenuhi isi sel, dan sitoplasma.
Nukleus yang teramati biasanya berbentuk seperti telur dan di dalamnya terdapat
struktur kecil-kecil yang disebut nukleolus. Vokuole biasanya sulit diamati,
sedangkan sitoplasmanya biasanya mengandung granuler yang berada didekat
dinding sel. Membran sel atau sering juga disebut plasma membran merupakan
pembatas antara sitoplasma dengan dinding sel. Apabila dicermati maka bentuk
sel ini tidak datar akan tetapi berbentuk seperti kotak sepatu.
4. Sel Epitel Pipi, merupakan salah satu sel hewan yang mudah diamati dan dapat
diperoleh dari bagian dalam mulut. Bagian yang nampak pada sel yang berbentuk
pipih ini adalah membran sel, bentukan seperti bola yaitu nukleus, dan sitoplasma.
C. Cara Kerja
1. Pengamatan mikroskopis
Pengamatan sel tumbuhan (sel bawang merah dan Rhoe discolor)
a. Potong selapis tipis bawang merah dengan ukuran 1cm x 1cm, letakkan
pada kaca benda yang telah diberi setetes air,
b. Tutup dengan kaca penutup, bersihkan air yang meluber pada kaca benda
dengan kertas isap,
c. Amati preparat tersebut di bawah mikroskop dan carilah bagian-bagian
yang disebut (1) dinding sel, (2) nukleus, (3) satu atau dua nukleili yang
ada di dalam nukleus, (4) vokuole pusat, dan (5) sitoplasma,
d. Pewarnaan pada sel bawang merah dilakukan dengan cara meneteskan sisi
kanan cairan Lugol dan pada sisi kirinya diisap dengan kertas hisap, segera
dirasa cukup warna tersebut pemberian Lugol harus dihentikan, dan
e. Gambarlah sel brambang merah tersebut dengan menyebutkan bagianbagiannya (catat pembesaran mikroskop yang digunakan).

Gambar sel bawang merah

Pengamatan sel epitel pipi


a. Bukalah mulutmu, dengan menngunakan tusuk gigi yang bersih kerok bagian
langit-langit mulut secara hati-hati, lalu gesekkan pada kaca benda yang telah
ditetesi air, lalu tutup dengan kaca penutup,
b. Warnai preparat tersebut dengan menggunakan methylen blue dengan cara
meneteskannya di sebelah kanan celah kaca penutup dengan pipet dan tangan
sebelah kiri mengisap dengan kertas isap,
c. Amati di bawah mikroskop dan carilah bagian-bagian yang disebut (1)
membran sel, (2) sitoplasma, dan (3) nukleus. Apabila pada preparat ditemukan
sejumlah titik tipis, diduga itu adalah bakteri.
d. Gambarlah sel epitel pipi lengkap dengan bagian-bagiannya (catat pembesaran
mikroskop yang digunakan).
Cara mengambil sel epitel pipi

Pengamatan fungi

a.

Ambillah jamur yang berasal dari tempe, jagung, atau roti, kemudian ambil
bentukan seperti benang dengan menggunakan tusuk gigi, dan letakkan di
atas kaca benda yang telah diberi setetes air, lalu tutup dengan kaca penutup,

b.

Amati dengan mikroskop benang-benang tersebut kemudian tunjukkan


bagian yang disebut (1) hifa, (2) dinding sel, (3) sekat atau pemisah antar sel,
(4) sitoplasma, dan (5) nukleus (terhadang satu atau dua) yang mungkin akan
nampak pada preparat,

c.

Gambar hasil pengamatanmu dengan dilengkapi bagian-bagian yang telah


disebutkan (catat pembesaran mikroskop yang digunakan).

Gambar jamur

Penicillium sp.

Jamur Amanita muscaria.

Saccharomyces cerevisiae

Aspergillus sp. .

Pengamatan protista
a.

Siapkan air kolam yang ada di sekitarmu, air sawah, atau air rendaman jerami
yang berumur dua minggu,

b.

Teteskan di atas kaca benda air yang telah kamu bawa tersebut dengan
menggunakan pipet, kemudian tutup dengan kaca penutup,

c.

Amati dan protista yang kamu temukan kemudian gambarlah disertai dengan
keterangan gambar yang menunjukkan bagian-bagiannya (catat pembesaran
mikroskop yang digunakan).
1). Spirogyra, bagian yang harus diamati (1) dinding sel, (2) sitoplasma, (3)
vocuole yang besar, (4) kloroplas, dan (5) pirenoid.
2). Euglena, bagian yang harus diamati adalah (1) flagelum, (2) bintik
matakelihatan berwarna merah, (3) kloroplas, dan (4) membran sel
3). Paramaecium, bagian yang harus diamati adalah (1) membrane sel, (2)
rongga makanan/ food vocuole, (3) rongga berdenyut/contractile vocuole dan,
(4) makronukleus.
Gambar protista

Euglena

Paramaecium

Amoeba dan Spirogyra

2. Cara pewarnaan
Pewarnaan pada praktikum ini ditujukan untuk menunjukkan berbagai
makronukleus di dalam sel dan struktur tertentu untuk memperjelas bagianbagiannya. Pada sel hidup pewarnaan diperlukan untuk mengamati silia,

flagela, makronukleus, atau organel lainnya. Organisme mampu


mengabsorbsi zat warna tertentu dan seterusnya dapat melanjutkan fungsinya
pada suatu waktu tertentu. Perlu diperhatikan pada saat melakukan kegiatan
pewarnaan karena zat warna yang digunakan akan dapat mewarnai tangan
dan baju. Gambar berikut menunjukkan tata cara pewarnaan.

Gambar cara pewarnaan

3. Cara menggambar hasil pengamatan


a. Gambarlah hasil pengamatanmu dengan menggunakan pensil agar diperoleh
gambaran yang akurat dan mudah diperbaiki apabila terjadi kesalahan.
b.Beri label secara jelas dan pembesaran yang digunakan, serta beri tanggal secara
lengkap.

D. Bahan Diskusi
8

1.

Sebutkan dan jelaskan perbedaan struktur antara sel eukaryotik dan


prokaryotik!

2.

Jelaskan dua struktur yang membedakan sel hewan dan sel tumbuhan!

3.

Mengapa fungi dapat dimasukkan ke dalam kelompok tumbuhan? Jelaskan,


bahwa faktanya saat ini fungi dibedakan dari tumbuhan?

4.

Pada hasil pengamatan jamur terkadang ditemukan senosit. Apa yang


dimaksud dengan senosit tersebut? Jelaskan!

5.

Sebutkan tiga hal yang membedakan antara sel alga dengan sel tumbuhan!
Jelaskan!

6.

Mengapa alga dan protozoa dikelompokkan menjadi satu yaitu protista!


Jelaskan disertai dengan uraian yang lengkap!

7.

Pada euglena ditemukan adanya bintik mata. Dimana letaknya dan apa
fungsinya! Uraikan jawabanmu disertai dengan contoh yang jelas!

8.

Pada pengamatan paramaecium biasanya akan nampak adanya rongga


berdenyut. Jelaskan apa fungsi rongga tersebut dan dimana letaknya?

9.

Deskripsikan bagaimana ukuran vokuole pada bawang merah! Mengapa


demikian?

10. Pengamatan epitel pipi harus digunakan pewarnaan methylen blue. Jelaskan
mengapa demikian?

Anda mungkin juga menyukai