1995: VN
1997: LAO, MYM
1977: PTA
PENDALAMAN
2004: ASN-China
EAFTA Study
2006: ASN-KOR
1999: CAM
CEPEA Study
2008: ASN-JAP
2009: ASN-ANZ;
ASN-India;
ASN-China Investment;
ASN Korea Investment
1995: AFAS
1997: ASEAN Vision 2020
1998: AIA
2003: 3 Pillars of ASEAN Community 2020;
11 Priority Integration Sectors (PIS)
ASEAN Economic
Community 2015
4
Perkembangan ASEAN memasuki babak baru dengan diadopsinya Visi ASEAN 2020
di Kuala Lumpur tahun 1997 yang mencita - citakan ASEAN sebagai Komunitas
negara - negara Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil, sejahtera, saling perduli,
diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020.
Selanjutnya ASEAN juga mengadopsi Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali
tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN.
Pembentukan Komuntas ASEAN ini merupakan bagian dari upaya ASEAN untuk lebih
mempererat integrasi ASEAN.
juga merupakan upaya evolutif ASEAN untuk menyesuaikan cara pandang agar
dapat lebih terbuka dalam membahas permasalahan domestik yang berdampak
pada kawasan tanpa meninggalkan prinsp-prinsip utama ASEAN, yaitu:
saling menghormati (Mutual Respect);
tidak mencampuri urusan dalam negeri (Non-Interfence);
Konsensus;
Diaog; dan
Konsultasi.
Pengalaman kawasan Asia Tenggara semasa krisis keuangan dan ekonomi Tahun
1997-1998 telah memicu kesadaran ASEAN mengenai pentingnya peningkatan dan
perluasan kejasama intra kawasan.
ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (2015)
**
ASEAN SOCIOCULTURE
COMMUNITY
***
Dasar Pembentukan: Declaration of ASEAN Concord II, KTT ke-9 ASEAN, 7 Oktober 2003 di Bali
*
Kerjasama Keamanan: penanganan sengketa antar sesama ASEAN atau dengan non-ASEAN,
mencegah ekskalasi sengketa menjadi konflik
** Kerjasama Ekonomi: membentuk integrasi ekonomi kawasan
*** Kerjasama Sosial-Budaya: masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi (a caring and
sharing community)
Strategic
SINGLE MARKET AND
PRODUCTION BASE
COMPETITIVE
ECONOMIC
REGION
Free flow of
services
Free flow of
investment
Competition policy
Consumer
Protection
Intellectual
Property Rights
Schedule
EQUITABLE
ECONOMIC
DEVELOPMENT
SME development
Initiative for
ASEAN Integration
(IAI)
Coherent
Approach towards
External Economic
Relations
Enhanced
participation in
global supply
networks
Freer flow of
capital
Infrastructure
development
Priority Integration
Sectors
e-Commerce
TRANSAKSI E-COMMRECE
Pada era modern dan digital pada saat ini perdagangan ataupun aktivitas jual beli
dengan menggunakan dunia maya (online) atau yang lebih dikenal dengan sebutan
e-commerce telah menjadi senjata utama yang dapat memudahkan transaksi
perdagangan.
E-commerce dinilai lebih efektif dan efisien dalam memasarkan produk maupun
dalam melakukan transaksi perdagangan.
Perkembangan transaksi online sendiri secara global mengalami pertumbuhan
meningkat. Nilai transaksi bisnis e-commerce secara global telah mencapai 1,25
triliun dolar AS pada tahun 2013. Sedangkan untuk tahun 2014 ini nilai transaksinya
diperkirakan naik menjadi 1,5 triliun dolar AS.
Berdasarkan riset Vela Asia dan Google, total nilai pasar e-commerce Indonesia
pertengahan tahun 2013 hingga Januari 2014 diprediksi mencapai USD 8 miliar,
yang setara dengan Rp 96 triliun. "Angka tersebut diperkirakan akan terus
meningkat hingga mencapai angka USD 24 miliar atau setara dengan Rp 288 triliun,
Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika memprediksi bahwa pasar ecommerce di Indonesia pertumbuhannya diperkirakan naik mencapai 71%, terbesar
di dunia dengan nilai USD 1,8 milar atau setara Rp 18 triliun pada tahun ini.
"Pertumbuhan pasar e-commerce di dalam negeri rata-rata per tahunnya terus naik.
Tahun 2013 mencapai Rp 130 triliun atau kurang lebih 1% pendapatan dunia,
setelah sebelumnya pada 2012 mencapai Rp 69 triliun.
DASAR HUKUM
UU No. 7/2014 tentang Perdagangan, Pasal 66 menyebutkan untuk menerbitkan PP
tentang Transaksi Perdagangan melalui Sistem elektronik.
Ketentuan terkait e-commerce itu tertera dalam pasal 65. Antara lain,
mengatur pelaku usaha yang memperdagangkan barang dan atau jasa
dengan menggunakan sistem elektronik wajib menyediakan data dan atau
informasi secara lengkap dan benar.
Setiap pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa
dengan menggunakan sistem elektronik yang tidak sesuai dengan data
dan/atau informasi," demikian kutipan ayat (2) pasal 65 UU Perdagangan
itu.
Data dan informasi yang dimaksud antara lain: identitas dan legalitas
pelaku usaha sebagai produsen atau pelaku usaha distribusi, persyaratan
teknis barang yang ditawarkan, persyaratan teknis atau kualifikasi jasa
yang ditawarkan, harga dan cara pembayaran barang dan atau jasa, dan
cara penyerahan barang.
PP tentang Transaksi Perdagangan melalui Sistem elektronik sebagaimana diamanatkan
dalam UU tersebut dalam proses penerbitan. Diharapkan tahun ini sudah selesai.
Adapun penggunaan sistem elektronik sebagaimana dimaksud, wajib memenuhi
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
PELUANG:
Pada acara China-ASEAN e-commerce Summit 2014 telah
pembahasan berbagai hal yang terkait dengan transaksi
elektronik dan termasuk juga regulasinya.
Negara -negara di ASEAN dan Tiongkok terus
mempersiapkan diri dalam melakukan antisipasi
pertumbuhan e-commerce seiring dengan kemajuan
teknologi pada saat ini.
Transaksi yang terdapat di dalam jaringan e-commerce
menjadi sebuah peluang bagi Indonesia untuk dapat
memasarkan berbagai produk ke negara tujuan Republik
Rakyat Tiongkok. Seperti diketahui jika negara Tiongkok
menjadi salah satu mitra perdagangan terbesar bagi
Indonesia
PELUANG:
Indonesia adalah pangsa pasar e-Commerce terbesar dunia. Indonesia
juga penyumbang serangan internet terbesar dunia 38% disusul Cina
33%, USA 6,9% Taiwan 2,5%, Turki 2,4% dan sisanya Negara lain.
Pembeli online di Indonesia ada sekitar 7 juta orang atau hampir 20% dari
total netizen Indonesia, Netizen yaitu yang menggunakan internet
minimal 3 jam sehari ada 36 juta orang di Indonesia.
Pengusaha kecil menengah di Indonesia hingga akhir 2013 ada sekitar 56
juta. "5 juta diantaranya telah menyiapkan akses dan membangun
infrastruktur e-Commerce. Hingga akhir 2013, 75 ribu UKM telah
melakukan bisnis e-Commerce,
Kementerian Perdagangan memperkirakan transaksi jual beli barang
melalui internet (e-commerce) dari Indonesia akan menembus angka US$
10,08 miliar. Rata-rata nilai transaksi belanja online tersebut tumbuh 40
persen setiap tahun.
Sementara itu, nilai transaksi e-commerce dunia pada tahun ini
diperkirakan naik 20 persen atau sebesar US$ 1,5 triliun dari pencapaian
2013 US$ 1,25 triliun.
TANTANGAN
Kekuatan e-Commerce ada pada kenyamanan
membeli via Internet, banyak pilihan dengan harga
yang kompetitif,
Potensi besar populasi penduduk Indonesia,
Fleksibilitas akses serta praktis dan mudah
bertransaksi.
Kelemahan e-Commerce terletak pada masih
lemahnya daya beli,
Sedikitnya jumlah pemilik credit card,
Belum meratanya koneksi internet,
Besarnya biaya pengiriman barang, dan
Belum bagusnya kualitas SDM yang ada.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
24
TANTANGAN
PROFIL SDM INDONESIA 2013
JML
(juta)
JML (juta)
Pertanian
39,96 35,05
14,78 12,96
SD ke Bawah
54,62 47,9
Industri
SMP
20,29 17,8
Konstruksi
SMA
17,77 15,9
Perdagangan
SMK
10,18
8,9
5,23
4,59
Diploma (1-3)
3,22
2,8
Universitas
7,94
6,9
Keuangan
3,01
2,64
114,02
100
Jasa Kemasyarakatan
Total
Sumber: BPS Mei 2013
6,89
6,04
24,81 21,76
17,53 15,37
1,81
1,59
25
SANKSI:
UU ITE Indonesia disahkan oleh DPR pada tanggal 25 Maret 2008.
UU ITE terdiri dari 13 Bab dan 54 Pasal yang mengupas secara
mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan transaksi
yang terjadi didalamnya.Perbuatan yang dilarang (cybercrime)
dijelaskan pada Bab VII (pasal 27-37):
o Pasal 27 (Asusila, Perjudian, Penghinaan, Pemerasan)
o Pasal 28 (Berita Bohong dan Menyesatkan, Berita Kebencian dan
Permusuhan)
o Pasal 29 (Ancaman Kekerasan dan Menakut-nakuti)
o Pasal 30 (Akses Komputer Pihak Lain Tanpa Izin, Cracking)
o Pasal 31 (Penyadapan, Perubahan, Penghilangan Informasi)
o Pasal 32 (Pemindahan, Perusakan dan Membuka Informasi
Rahasia)
o Pasal 33 (Virus?, Membuat Sistem Tidak Bekerja (DOS?))
o Pasal 35 (Menjadikan Seolah Dokumen Otentik (phising?))
Cybercrime
Sampai dengan saat ini ada delapan negara ASEAN yang telah memiliki cyberlaw yang
mengatur tentang cybercrime atau kejahatan di internet yaitu Brunei, Malaysia,
Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan termasuk Indonesia melalui UU
ITE yang disahkan Maret 2008 lalu. Ternyata sudah banyak sekali UU ITE ini tersebar
di Negara ASEAN. Tetapi walaupun sudah ada UU ITE masih aja ada para hacker di
negeri ini.
Spam
Spam digunakan sebagai pengiriman informasi atau iklan suatu produk yang tidak
pada tempatnya dan hal ini sangat mengganggu.
Singapura
Di singapura merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang memberlakukan hukum
secara tegas terhadap spammers (Spam Control Act 2007)
Malaysia & Thailand
Spam tersebut masih berupa rancangan.
Indonesia
UU ITE belum menyinggung masalah spam.
www.kemendag.go.id
http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/
34