Radio Interferensi PDF
Radio Interferensi PDF
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Menganalisis
pengaruh
konfigurasi
kawat
konduktor berkas berupa jumlah berkas, jarak
antar subkonduktor dan diameter subkonduktor
terhadap efisiensi, regulasi tegangan, rugi korona
dan efek korona (audible noise dan radio
interference ) dari Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET).
2. Membandingkan hasil perhitungan audible noise
(AN) dan radio interference (RI) pada SUTET
dengan standar batas maksimal nilai AN dan nilai
RI.
II.
DASAR TEORI
Keterangan :
[9],[13]
2.1
Saluran Transmisi
Saluran udara ataupun saluran bawah tanah yang
berguna menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit ke
pusat beban atau dari pusat beban satu ke pusat beban yang
lain dengan tegangan lebih besar dari 20 kV.
Berdasarkan panjang saluran saluran transmisi daya
listrik dibedakan menjadi tiga yaitu: saluran pendek ( l < 80
km), saluran menengah ( 80 km < l < 250 km) dan saluran
panjang (l > 250 km). Sedangkan menurut jumlah sirkit
yang digunakan dibedakan menjadi dua yaitu : sirkit
tunggal dan sirkit ganda.
Vs
Is
Vr
Ir
Z
Y
Zk
P
(%) R 100%
PS
Z
I S YV R
1 I R
2
Regulasi tegangan
Regulasi tegangan merupakan prosentase penurunan
tegangan pada sisi terima dari kondisi beban nol berubah
menjadi kondisi beban penuh. Regulasi tegangan dapat
dihitung sebagai berikut :
VRe g (%)
2.6
(2.4)
Nominal Phi
(2.5)
(2.6)
3. Saluran Panjang
Vs = VR cosh
Is = IRcosh
ZY l + ZkIRsinh ZY l
ZY l + V R/Zksinh ZY l
VR(FL)
100%
(2.10)
Korona
Pengertian korona berdasarkan American Standards
Association adalah peluahan sebagian (partial discharge)
ditandai dengan timbulnya cahaya violet karena terjadi
ionisasi udara disekitar permukaan konduktor ketika
gradien tegangan permukaan konduktor melebihi nilai kuat
medan kritis disruptifnya. Terjadinya korona juga ditandai
dengan suara mendesis (hissing) dan bau ozone (O3).
Korona makin nyata kelihatan pada bagian yang kasar,
runcing dan kotor. Peristiwa korona semakin sering terjadi
jika pada saluran transmisi diterapkan tegangan yang lebih
tinggi daripada tegangan kritis dan ketika udara yang
lembab serta cuaca buruk. Peristiwa korona menimbulkan
rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasi serta gejala
tegangan tinggi berupa Audible Noise (AN) dan Radio
Interference (RI). Faktor Faktor yang mempengaruhi
terjadinya korona antara lain:
1. Kondisi Atmosfer
2. Diameter konduktor
3. Kondisi permukaan konduktor
4. Jarak konduktor antar fasa
5. Tegangan
Lima faktor diatas menjadi penentu perhitungan
terhadap gradien tegangan permukaan konduktor. Gradien
tegangan permukaan konduktor merupakan faktor yang
mempengaruhi besar nilai rugi korona, Audible Noise (AN)
dan Radio Interference (RI).
(2.3)
ZY 2 ZY
I S
Y
V R
1
IR
VR(NL)- VR(FL)
Keterangan :
V R(NL)= |Vs | = tegangan ujung beban pada beban nol
(no load)
V R(FL)= |VR | = tegangan ujung beban pada beban penuh
(full load)
(2.2)
ZY
VS
1
VR ZI R
2
[2],[9],[10]
2.5
(2.1)
IS = I R
2. Saluran Menengah
Nominal T
2
ZY Z Y
V S
1
V R
Z
IR
4
2
(2.9)
Keterangan:
PR
= daya pada ujung terima (MW)
PS
= daya pada ujung kirim (MW)
[2],[9]
2.4
[4],[8]
2.2
(2.7)
(2.8)
D
r
Pc PFW
0,3606 .K .V . r 2 .ln
1 10E 5
(2.12)
adalah:
(2.13)
2.8
21,1. mo .
Vd
.V
E0m
(2.17)
Keterangan:
Pc
= rugi daya korona per 3 fasa (kW/km)
P FW
= rugi korona pada cuaca baik (kW/km)
=1 -5 kW/km untuk tegangan 500 kV
=3-20 kW/km untuk tegangan 700 kV
K
= 7,04.10-10 untuk 400 kV
- 10
= 5,35. untuk 500 kV sampai dengan 700 kV
[3],[4]
0 ,3921. p
273 t
(2.11)
Keterangan:
= kepadatan udara
p
= tekanan udara ( mmHg )
t
= suhu udara (C )
Tegangan
kritis
disruptif
dengan
mempertimbangkan
pengaruh
faktor
konduktor,
keseragaman permukaan konduktor dan lingkungan
sebagaimana diteliti oleh Peeks adalah sebagai berikut:
Vd E d . m o ..r ln
Rugi-rugi korona
2.10
[4],[8], [18]
(2.14)
[3],[5],[8]
. ln
.r r
(2.15)
Jika kuat medan listrik pada kondisi standar
(tekanan udara 760 mmHg dan 25 C) adalah 21,1 kV
rms/cm maka besar tegangan kritis visual untuk sirkit
tunggal konfigurasi horisontal adalah:
0, 0301
21,1.mv ..
.r
(2.16)
Vv
.V
Eom
Keterangan:
Vd
= tegangan kritis disruptif fasa ke netral (kV rms)
Vv
= tegangan kritis visual fasa ke fasa (kV rms)
V
= tegangan saluran fasa ke fasa (kV rms)
Eom
= gradien tegangan permukaan konduktor pada
konduktor tunggal (kV rms/cm)
mo, m v = faktor keseragaman permukaan konduktor
= 1 untuk konduktor silinder solid dengan
permukaan mulus
665
AN50 (i)
20logn 44logd (i) 10logD(i) 0.02D(i)
g (i)
Kriteria Pendengaran
g c (i )
75,2 7,5
14,2
8, 2
g (i )
Menulikan
Sangat Hiruk
Kuat
Sedang
Tenang
Sangat Tenang
(2.22)
2.
665
AN 50 (i)
20 log n 44 log d (i ) 10 log D(i) 0.02D(i )
g (i )
g c (i )
75. 2 2.6
14,2
8,2
g (i )
2.10.1
3.
665
AN 50(i )
20 log n 44 log d (i ) 10 log D(i) 0.02D(i )
g (i )
67.9 22,9(n 1).
transmisi adalah :
SL 10 .log
gc (i)
AN 50 (i)
SL
g(i)
d(i)
N
D(i)
10
AN
10
Keterangan :
2.10.2
G(i)
Np
SLTL50 (i)
(2.24)
d (i) gc (i)
d (i )
14,2
10,4 8
(n 1).
B(i) g (i)
B
(
i
)
(2.23)
d(i)
N
D(i)
B(i)
2.11
-0,24
= 24,4 (d(i) )
= AN pada konduktor berkas -i pada kondisi
rata-rata hujan L50 (dBA)
= total AN (dBA)
= gradien tegangan permukaan konduktor ratarata pada konduktor (i)
( kV rms/cm) , i = 1,2, 3,n
= diameter subkonduktor (cm)
= jumlah berkas
= jarak fasa (i) ke lokasi yang diamati (m)
= diameter konduktor berkas (cm)
[4],[12],[21]
2.10.3
RI i 3,5. E m 12 .r 33 . log 10 (
Di
) 30
20
(2.25)
Keterangan:
RIi
= RI pada konduktor (i) terhadap antena
(dBV/m)
Em
= gradien tegangan permukaan konduktor berkas
(kV rms/cm)
r
= jari-jari subkonduktor (cm)
Di
= jarak antara konduktor (i) dengan antena (m)
= D ( h R )
2
h
R
, i = 1,2,3,,n
= ketinggian konduktor -i dari tanah (m)
= jarak lateral dari antena ke konduktor -i (m)
(2.26)
2.
Hitung
Efisiensi dan regulasi
tegangan?
Ya
Tidak
(2.27)
Keterangan:
RIFL50(i) = RI konduktor (i) terhadap antena (dB(uV/m))
G
=Gradien tegangan permukaan konduktor berkas
(kV/cm rms)
d
= diameter subkonduktor (cm)
N
= jumlah berkas
D(i)
= jarak radial antara konduktor (i) dengan antena
(m)
= D ( h 2 R 2 )
, i = 1,2,3,,n
h
= ketinggian konduktor -i dari tanah (m)
R
= jarak lateral dari antena ke konduktor -i (m)
f
= frekuensi alat ukur (MHz)
Tidak
Hitung
Audible
Noise( AN)?
Ya
Menghitung
Audible Noise ( AN)
Tidak
Tidak
Ya
Hitung Radio
Interference
( RI)?
Ya
Tidak
Menghitung
Radio
Interference ( RI)
Selesai
persamaan-
Sirkit Ganda
500 MW
500 MW
500 kV
500 kV
0,85
50 Hz
50 km
12 m
-
0,85
50 Hz
50 km
12 m
14,6 m
Ds
25,76
N
dan
Ds
2
3
4
23,54
25,76
28,62
25,76
23,54
21,78
400
450
457
450
450
99,70
99,70
99,70
99,41
99,53
99,58
99,85
99,85
99,85
99,87
99,89
99,91
99,70
99,76
99,79
1,98
1,95
1,94
2,58
2,25
2,05
0,524
0,515
0,514
0,394
0,377
0,360
0,724
0,621
0,562
var
iasi
Ds
1
2
3
4
6
4
d
(mm)
25,76
25,76
n
dan
d
23,54
25,76
28,62
25,76
3
4
23,54
21,78
Ds
(mm)
450
400
450
457
450
450
Rugi Korona
(kW per-3 fasa/km)
Sirkit
Tunggal
146,528
58,335
29,009
18,217
10,633
17,684
18,217
18,297
58,335
Sirkit
Ganda
331,221
134,413
64,822
38,643
19,862
37,117
38,643
38,872
42,458
35,829
29,683
134,413
34,250
24,084
77,770
53,455
var
iasi
Ds
var
iasi
Ds
1
2
3
4
6
4
d
(mm)
25,76
25,76
Ds
(mm)
450
400
450
457
450
1
2
3
4
6
4
Sirkit
Tunggal
76,708
58,909
45,767
39,697
30,998
39,304
39,697
39,755
58,909
Sirkit
Ganda
80,612
63,515
50,739
44,965
36,762
44,499
44,965
45,034
45,881
44,12
42,117
63,515
n
dan
d
23,54
25,76
28,62
25,76
23,54
47,562
52,513
21,78
43,033
48,266
d
(mm)
25,76
25,76
AN BPA
(dBA)
450
n
dan
d
23,54
25,76
28,62
25,76
3
4
23,54
21,78
Ds
(mm)
450
400
450
457
450
450
RI CIGRE
(dBuV/m)
Sirkit
Tunggal
84,52
51,803
34,339
23,955
12,032
23,558
23,955
24,014
51,803
Sirkit
Ganda
91,102
58,222
40,183
29,416
17,025
34,393
34,812
34,784
31,721
28,679
25,738
58,222
37,975
29,552
44,154
35,607
V. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Tugas Akhir
ini diantaranya adalah
1. Pengaruh perubahan jumlah berkas lebih dominan
terhadap nilai efisiensi, regulasi tegangan, rugi
korona, Audible Noise (AN) dan Radio Interference
(RI) jika dibandingkan dengan pengaruh perubahan
jarak
antar
subkonduktor
atau
diameter
subkonduktor.
2. Penambahan jumlah berkas dapat meningkatkan
efisiensi dan menurunkan regulasi tegangan, rugi
korona, audible noise (AN) serta radio interference
(RI)
3. Rugi korona, Audible Noise (AN) dan Radio
Interference (RI) pada sirkit tunggal lebih rendah
daripada sirkit ganda. Namun, efisiensi dan regulasi
tegangan pada sirkit tunggal lebih kecil daripada
sirkit ganda.
4. Berdasarkan hasil perhitungan Audible Noise (AN),
Nilai AN pada SUTET 500 kV dengan konstruksi
menara dan konfigurasi konduktor berkas yang
sesuai SNI 04-6918-2002 adalah tidak mengganggu
lingkungan sesuai dengan kriteria Perry dan SPLN
[15]
Saran
1. Peneliti yang selanjutnya diharapkan melakukan
perhitungan pengaruh konfigurasi konduktor berkas
terhadap efek medan yaitu medan listrik dan medan
magnet.
2. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan analisis
pengaruh konfigurasi konduktor berkas dengan
berbagai konfigurasi menara saluran transmisi.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4].
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
Pembimbing II
LAMPIRAN I
Tabel 1. Hasil perhitungan Audible Noise (AN)
Jenis
variasi
Jenis
konduktor
Ds
(mm)
Jumlah
berkas
(N)
1
2
3
4
6
2
ACSR Gannet
450
ACSR Gannet
ACSR Gannet
Jenis
Kondukto
r
Jumlah
Berkas
dan Jenis
Kondukto
r
ACSR Dove
ACSR Gannet
ACSR Zebra
ACSR Gannet
400
450
457
500
400
450
457
450
ACSR Dove
47,562
ACSR Hawk
43,033
Jarak
subkondu
ktor (Ds)
450
AN BPA
(dBA)
Sirkit
Sirkit
Tunggal Ganda
76,708
80,612
58,909
63,515
45,767
50,739
39,697
44,965
30,998
36,762
58,668
62,242
58,909
63,515
58,944
63,554
59,161
63,796
39,304
44,499
39,697
44,965
39,755
45,034
45,881
44,12
42,117
58,909
63,515
52,513
48,266
AN TLCALC 2001
(dBA)
Sirkit
Sirkit
Tunggal Ganda
76,163
80,153
57,971
62,673
45,714
50,789
39,261
44,636
30,02
35,898
57,724
62,395
57,971
62,673
58,006
62,713
58,229
62,961
38,859
44,16
39,261
44,636
39,321
44,706
45,573
43,76
41,833
57,971
62,673
AN IEEE
(dBA)
Sirkit
Sirkit
Tunggal Ganda
53,355
73,02
42,67
63,239
51,732
59,068
44,234
52,993
30,024
41,093
42,483
63,309
42,62
63,239
42,697
63,258
42,866
63,446
43,886
52,941
44,234
52,993
44,289
53,013
53,909
52,032
49,588
42,67
63,239
47,453
52,506
53,419
60,342
42,493
47,832
48,368
56,19
Jenis
konduktor
Ds
(mm)
Jumlah berkas
(N)
1
2
3
4
6
2
ACSR Gannet
450
ACSR Gannet
ACSR Gannet
ACSRDove
400
450
457
500
400
450
457
450
ACSR Gannet
ACSR Zebra
ACSR Gannet
3
4
ACSR Dove
ACSR Hawk
Jarak
subkonduktor
(Ds)
Jenis
Konduktor
Jumlah Berkas
dan Jenis
Konduktor
NB:
450
RI CIGRE
(dBV/m)
Sirkit
Sirkit
Tunggal
Ganda
84,52
91,102
51,803
58,222
34,339
40,183
23,955
29,416
12,032
17,025
51,429
55,392
51,803
55,645
51,857
55,681
52,197
55,907
23,558
34,393
23,955
34,812
24,014
34,784
31,721
RI TLCALC 2001
(dBV/m)
Sirkit
Sirkit
Tunggal
Ganda
72,202
74,863
55,645
58,828
43,641
47,095
34,812
38,483
22,252
26,288
57,76
58,552
58,222
58,828
58,288
58,867
58,7
59,1
28,894
38,01
29,416
38,483
29,493
38,553
39,944
51,803
28,679
25,738
58,222
55,645
37,7
35,132
58,828
37,975
29,552
44,154
35,607
45,913
39,039
49,35
42,684
Konfigurasi konduktor berkas sesuai dengan SNI 04-6918-2002 adalah jumlah berkas (n) = 4
dengan jarak antar subkonduktor (Ds) = 450 mm.