Anda di halaman 1dari 5

Nama

: Michael M. Pandia

NIM

: F1D214020

Program Studi

: Teknik Geologi

Tugas Paleontologi

Reworked Fossils
Fosil batuan dari suatu zaman mungkin sudah terkikis, terangkut, dan
terdeposi ulang dalam sedimen dari zaman yang lebih muda. Oleh karena itu,
reworked fossil ini mungkin dapat bercampur dengan fosil indigenous (asli), atau bisa
juga menjadi satu satunya fosil yang ada dalam sedimen yang lebih muda. Pada
sebagian kasus, reworked fossil dapat segera dibedakan dari fosil indigenous, tetapi
pada kasus lainnya kedua fosil ini tak dapat dibedakan. Pernyataan terakhir tadi
umumnya benar, yaitu pada kasus fosil yang berukuran mikro atau nano, dimana
spesimen fosil dapat berbentuk seperti sebuah butiran dari sedimen dan melewati satu
atau lebih siklus sedimentasi dengan sedikit tanda yang terkikis.

Gambar diatas merupakan contoh fosil gigi yang berasal dari lapisan yang
sama di Carmel Church, dimana kedua fosil ini merupakan gigi dari hiu genus
Galeocerdo. Fosil yang di sebelah kiri merupkan reworked fossil, sedangkan yang di
sebelah kanan merupakan fosil asli atau yang disebut indeginous fossil. Bekas abrasi
pada fosil di sebelah kiri dapat teramati dengan jelas, yang merupakan tanda dari
reworked fossil.
Semua fosil yang sisa, baik itu fosil indigenous atau reworked dapat berada di
lokasi yang berbeda dari sebuah sedimen dan dapat bertindak sebagai dasar dari
zonasi biostratigrafi. Akan tetapi, dikarenakan perbedaan dari karakteristik fosil ini
yang sesuai dengan zaman dan lingkungannya, fosil yang dapat diidentifikasi sebagai
reworked fossil sebaiknya dibedakan dari fosil yang diyakini merupakan fosil
indigenous.

Infiltrated Fossils
Dalam suatu keadaan, batuan mungkin mengandung fosil yang lebih muda
dari material yang menutupinya. Terkadang keadaan ini disebabkan oleh infiltrasi
atau masuknya cairan yang mengandung fosil berukuran mikro atau nano dari suatu
formasi menuju ke ruang yang berlubang atau patahan dari sebuah formasi utama,
atau bisa juga sedimen yang lebih muda tadi menempati gua atau rongga dalam
batuan yang lebih tua. Kejadian ini pun berlangsung bahwa liang hewan atau rongga
akar yang memanjang ke bawah ke suatu formasi bisa saja terisi dengan material
yang mengandung fosil dari formasi yang diatasnya. Sedimen dike atau diapir
mungkin mengkontaminasi sebuah formasi baik dengan material fosil yang lebih
muda atau tua. Infiltrated fossil seperti itu sebaiknya dibedakan dari fosil indigenous
dalam zonasi biostratigrafi.

Macam Macam Fosil Berdasarkan Asal Usulnya Menurut Moebius (1877)


Istilah fosil yang dikemukakan oleh Karl Moebius (1877) adalah Biocenose.
Biocenose adalah sebuah kelompok organisme dalam komunitas yang memenuhi
kecukupan kelompok sendiri, yang secara alami menempati suatu wilayah kecil
dengan lingkungan yang seragam dan seluruhnya akan menjadi area paleontologi.
Kelompok ini adalah satu di antara tiga jenis dari kelompok fosil yang terbentuk
berdasarkan kondisi dan kelengkapan sebuah komunitas ketika ditemukan.
Biocoenose adalah jenis kelompok fosil yang paling terlengkap, dapat memberikan
informasi paling jelas tentang komunitas organisme tersebut ketika masih hidup.
Fosil lain yang dibandingkan dengan fosil biocenose adalah fosil
Thanatocoenose. Thanatocoenose merupakan semua yang berhubungan dengan fosil
yang ditemukan pada satu tempat. Tempat ini bisa dikatakan sebagai sebuah area
dimana organisme tersebut terendapkan. Kelompok yang tersusun dari sisa-sisa
organisme yang tidak pernah saling berhubungan semasa hidupnya, bahkan berasal
dari habitat yang berbeda. Contohnya fosil marin yang sudah tertransport bersama
oleh arus air atau tulang hewan yang dikubur oleh pemangsanya.
Berdasarkan asal usulnya, fosil dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu
displaced fossils, reworked fossils, infiltrated fossils, dan infaunal, epifaunal dan semi
infaunal.

Displaced Fossils
Fosil dari organisme laut yang ditemukan di pegunungan menunjukkan bahwa
batuan yang mengandung fosil tersebut berpindah tempat akibat gaya geologi.
Organisme lautan berada jauh dari puncak pegunungan, tetapi fosil nya
banyak ditemukan di daerah pegunungan, seperti di pegunungan Himalaya,
yang merupakan ribuan kaki di atas permukaan laut. Fenomena seperti inilah

yang disebut dengan displaced fossils.


Reworked Fossils
Reworked fossils adalah fosil dari batuan pada suatu zaman yang sudah
tererosi, tertransportasi dan terdeposit ulang dalam sedimen yang lebih muda.

Infiltrated Fossils
Infiltrated fossils merupakan fosil yang terinfiltrasi atau masuk ke dalam
batuan yang lebih tua atau muda melalui air, melalui liang hewan atau rongga

akar, atau melalui sedimen dike dan diapir.


Infaunal, Epifaunal dan Semi Infaunal
Infaunal merupakan bentik foraminifera yang tinggal di dalam sedimen,
epifaunal adalah bentik foraminifera yang tinggal di atas permukaan sedimen,
dan semi infaunal merupakan bentik foraminifera yang tinggal sebagain di
bawah dan sebagian di atas permukaan sedimen.

DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/kuliah-paleontologi-umum-55b0884552d29.html.
Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.
http://geomagis15.blogspot.co.id/2015/04/perbedaan-antara-fosil-biocoenosisdan.html. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.
http://www.stratigraphy.org/upload/bak/bio.htm. Diakses pada tanggal 27 Oktober
2015.
https://books.google.co.id/books?id=l03YnbnoxzUC&pg=PA54&lpg=PA54&dq=re
worked+fossils+and+infiltrated+fossils&source=bl&ots=RQZWhJUm2h&sig
=hpu7hlsPkcVm1vBubfnToRokxfc&hl=en&sa=X&ved=0CCIQ6AEwAWoV
ChMIoYO96OziyAIVRBSUCh1FigcJ#v=snippet&q=moebius&f=false.
Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.
https://books.google.co.id/books?id=JB4ArbvXXDEC&pg=PA128&lpg=PA128&dq
=displaced+fossils&source=bl&ots=N1fm81XJ8f&sig=PcBeDPDSnx9ONz_
q6tXO95fOwZw&hl=en&sa=X&ved=0CDcQ6AEwBmoVChMIjrb_5YDjyA
IVC6aUCh0-6wNw#v=onepage&q=displaced%20fossils&f=false. Diakses
pada tanggal 27 Oktober 2015.
https://vmnhpaleontology.wordpress.com/2010/09/28/reworked-fossils-part-1/.
Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai