Piro Metallurgy
Piro Metallurgy
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi untuk memperoleh
sampai pengolahan logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih
mineral,pemerolehan (ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk
menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu.
Berdasarkan tahapan rangkaian kegiatannya, metalurgi dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu metalurgi ekstraksi dan metalurgi fisika. Metalurgi ekstraksi yang
banyak melibatkan proses-proses kimia, baik yang temperatur rendah dengan cara
pelindian maupun pada temperatur tinggi dengan cara proses peleburan utuk
menghasilkan logam dengan kemurnian tertentu, dinamakan juga metalurgi kimia.
Meskipun sesungguhnya metalurgi kimia itu sendiri mempunyai pengertian yang
luas, antara lain mencakup juga pemaduan logam denagn logam lain atau logam
dengan bahan bukan logam. Beberapa aspek perusakan logam (korosi) dan caracara penanggulangannya, pelapisan logam secara elektrolit,dll. Adapun prosesproses dari ekstraksi metalurgi / ekstraksi logam itu sendiri antara lain adalah
pyrometalurgy (proses
ekstraksi
yang
dilakukan
pada
temperatur
bersangkutan. Khusus untuk batu bara, proses pengolahan itu disebut pencucian
batu bara (coal washing) atau preparasi batu bara (coal preparation).
Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam
sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan
siap untuk dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu
menjalani pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya dapat
ditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan. Keuntungan
yang bisa diperoleh dari proses PBG tersebut antara lain adalah :
1.
2.
3.
4.
untuk memperoleh logam (metal) melalui proses fisika dan kimia serta
mempelajari cara-cara memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia logam murni
maupun paduannya (alloy). Metalurgi ada dua macam atau kelompok utama,
yaitu:
1. Metalurgi ekstraktif (extractive metallurgy).
2.
Metalurgi fisik dan ilmu bahan (physical metallurgy and material
science).
Menurut Kirk-Othmer metalurgi ekstraktif adalah ilmu yang mempelajari
cara-cara pengambilan (ekstraksi) logam dari bijih (ore = naturally occuring
compounds) dan proses pemurniannya, sehingga sesuai dengan syarat-syarat
komersial.
Metalurgi ekstraktif dibagi menjadi 3 (tiga) jalur, yaitu :
1. Piro metalurgi (pyro metallurgy) yang dalam proses ekstraksinya
menggunakan energi panas yang tinggi (bisa sampai 2.000oC).
BAB II
PEMBAHASAN TAHAPAN PROSES EKSTRAKSI
PIROMETALLURGI
PIROMETALURGI (PYROMETALLURGY)
Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang
dicapai ada yang hanya 50o 250o C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi
ada yang mencapai 2.000o C (proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai
hanya berkisar 500o 1.600o C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal atau paduan
metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase gas.
Umpan yang baik adalah konsentrat dengan kadar metal yang tinggi agar
dapat mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat juga
dilakukan dengan memilih dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik
(exothermic).
Sumber energi panas dapat berasal dari :
1. Energi kimia (chemical energy = reaksi kimia eksotermik).
2. Bahan bakar (hydrocarbon fuels) : kokas, gas dan minyak bumi.
3. Energi listrik.
4. Energi terselubung/tersembunyi (conserved energy = sensible heat), panas
buangan dipakai untuk pemanasan awal (preheating process).
Peralatan yang umumnya dipakai adalah :
1. Tanur tiup (blast furnace).
2. Reverberatory furnace.
biasanya
sering
terjadi
oleh
kontak
padatan
lembap
denganpembakaran gas yang panas oleh pembakaran bahan bakar fosil. Pada
beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa disediakan oleh udara panas gas
yang secara tidak langsung memanaskan.
Biasanya suhu pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air
sekitar 120C.pada kasus tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat
larut, suhu pengeringan yang lebih tinggi diperlukan.
2. Calcining (Kalsinasi)
Kalsinasi adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi
hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau
dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diosida dan
atau besi karbonat menjadi besi oksida.Proses kalsinasi membawa dalam
variasi tungku/furnace termasuk shaft furnace, rotary kilns dan fluidized bed
reactor.
3. Roasting (Pemanggangan)
Adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara dihembuskan
pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan pemanasan
ini tidak mencapai titik leleh (didih).
Kegunaan Roasting adalah :
reduktor
Oksida logam ada yang terdapat di alam sebagai bijih tetapi ada juga
logam tersebut.
Pemisahan antara pengotor + logam dapat dilakukan degan mudah
Uap logam yang didapat dikondensikan
ZnS + 3/2 O2 = ZnO + SO2
ZnO + C = Zn + CO
Yang dominan
ZnO+CO = Zn + CO2
Di dalam tanur retort terjadi reaksi
CO2+C=2CO
Dengan demikian gas yang dihasilkan dari proses restoring ini merupakan
campuran uap Zn, gas CO, CO2 dalam jumlah kecil.
Proses Oksidasi :
Proses ini memiliki tujuan untuk mengubah senyawa sulfida (matte) logam
pengotor menjadi oksida masuk ke terak sebagai oksidator digunakan udara.
Contohnya pada proses converting.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi untuk memperoleh
sampai pengolahan logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih
mineral,pemerolehan (ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk
menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu.
Tahapan proses ekstraksi metalurgi pada Pirometalurgi merupakan suatu
proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang dicapai ada yang
hanya 50 - 250 C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi ada yang
mencapai 2.000 C (proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai hanya
berkisar 500 - 1.600 C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal atau paduan metal
sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase gas.