Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PERCOBAAN METACENTRIC HEIGHT


3.1

Tujuan
Untuk mengetahui stabilitas dari benda terapung.

3.2

Waktu Percobaan
Percobaan Metacentric Height dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 7

April 2016, pukul 15.00 17.00 WIB.


3.3

Peralatan dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:

a.

Metacentric Height Apparatus F1-14;

b.

Mistar;

c.

Bak penampungan air;

d.

Alat tulis;

e.

Air.
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.

Ponton;
Skala derajat;
Adjustable mass;
Tiang ponton;
Massa sorong

(sliding mass);
6. Benang pengukur;
7. Skala linear.

Gambar 3.1 Metacentric Height Apparatus F1-14

10

3.4

Jumlah Praktikan
Jumlah praktikan pada percobaan ini empat orang, yang masing-masing

bertugas:
-

1 orang mengukur dimensi ponton dan mengamati derajat kemiringan


ponton;

3.5

1 orang menggeser kedudukan adjustable mass;

2 orang mencatat hasil pengamatan.


Ringkasan Teori

Gambar 3.2 Dimensi Metacentric Height Apparatus

Gambar diatas menunjukkan kapal terapung di air. Pemberat yang dapat


digeser (w), yang diletakkan pada dek kapal dan W adalah berat total kapal
termasuk w. Kapal dalam keadaan seimbang, dek dalam posisi horizontal.
Sekarang w digeser sejarak x tegak lurus dek, oleh karenanya kapal menjadi
miring dengan sudut sebesar . Dalam posisi miring, titik berat G dan titik apung
B berpindah tempat pada posisi tegak lurus garis vertikal. Titik berat G berpindah
ke titik G.

11

wx

= W GG .........................................................................(3.1)

GG

= GM tg ........................................................................ (3.2)

wx

= W G M tg .................................................................. (3.3)

GM

wx
= W tg ...........................................................................(3.4)

BM

I min
1
I Lb 3
12
= V dengan
dan V = L b d .....................(3.5)

Dengan:
L

= panjang kapal;

= lebar kapal;

= bagian kapal yang berada di bawah muka air.


GM = BM BG...........................................................................(3.6)

BG = y

s
2 ................................................................................(3.7)

Kondisi stabilitas benda terapung:


bila M berada di atas G (GM positif)
bila M sama dengan G (GM = 0)
bila M berada di bawah G (GM negatif)
3.6

benda stabil;
benda netral;
benda tidak stabil.

Langkah Kerja
a. Dilakukan pengukuran dimensi ponton (L, b, dan d);
b. Massa sorong (sliding mass) ditempatkan setinggi 155 mm dari dasar
ponton;
c. Adjustable mass diposisikan pada kedudukan nol atau pada posisi netral di
skala ukur (linear scale);
d. Posisi titik berat ponton dari dasar (G) ditentukan dengan menggunakan
seutas benang yang diikatkan pada tiang vertikal (mast) dengan cara

12

menggeser benang tersebut sampai diperoleh kedudukan tiang vertikal


(mast) menjadi horizontal, lalu ukur jarak benang dari dasar ponton (y);
e. Bak penampung diisi air, lalu ponton diapungkan dan pastikan posisi
adjustable mass tetap pada posisi netral. Kedudukan ini digunakan sebagai
referensi keseimbangan antara benang unting-unting (plumb line) dengan
skalanya;
f. Tinggi ponton yang tidak terendam air (r) diukur lalu hitung tinggi ponton
yang terendam air (s) dengan mengurangi tinggi ponton (d) dengan tinggi
ponton yang tidak terendam air;
g. Adjustable mass digeser ke arah kanan dari posisi netralnya untuk setiap
penggeseran 10 mm sampai ke ujung skala dan catat besar sudut yang
terbentuk ();
h. Langkah pada poin g diulang untuk penggeseran adjustable mass ke arah
kiri.
3.7

Analisa Data dan Hasil Perhitungan


Data yang diketahui:
Dimensi ponton:
Panjang (L)

350 mm

Lebar (b)

200 mm

Tinggi (d)

75 mm

Berat movable mass (w)

0,305 kg

Berat ponton terpasang (W)

1,476 kg

Jarak titik berat ponton dari dasar (y)

83 mm

Jarak sliding mass ke dasar ponton (MO)

220 mm

Tinggi ponton yang tidak kena air (r)

50 mm

Tinggi ponton yang terendam air (s)

25 mm

Pergeseran adjustable mass

tiap 10 mm

Perhitungan GM berdasarkan dimensi ponton:


s

= dr

= 75 mm - 50 mm

= 25 mm
13

s
2

25mm
12,5mm
2

1 3
1
lb
(350 mm)( 200 mm)3 233.333.333,3 mm4
12
12

= L . b . s = (350 mm) (200 mm) (25mm) =1.750.000 mm3

BM

233333333,3 mm
I

133,3mm
V
1750000 mm

I
s
y 133,3 (60,5) 72,8mm
2
GM = BM BG = V

Keterangan:
I

= momen inersia (mm4)

= volume ponton yang terendam air (mm3)

GM = tinggi metasentrum (mm)


Tabel 3.1 Hubungan Sudut dan Jarak
Sisi kanan
Sisi kiri
jarak
jarak
moveable
moveable
Sudut
GM
Sudut
mass dari
mass dari
( )
(mm)
( )
ttk pusat x
ttk pusat
(mm)
x (mm)
1.4
1.4
10
84.55
10
2.6
2.6
20
91.01
20
4.0
4.0
30
88.65
30
5.2
5.2
40
90.82
40
6.6
6.5
50
89.30
50
8.0
7.8
60
88.22
60
9.0
9.0
70
91.33
70
10.4
10.2
80
90.07
80

Rata-rata
GM
(mm)

Sudut
rata-rata
()

GM ratarata
(mm)

84.55
91.01
88.65
90.82
90.68
90.51
91.33
91.88

1.278
2.556
3.834
5.112
6.390
7.668
8.946
10.224

92.63
92.58
92.50
92.40
92.26
92.09
91.89
91.66

14

Grafik Hubungan Slope dan Jarak


12.0
10.0

f(x) = 0.13x + 0.12

8.0
6.0
4.0
2.0
0.0
0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Jarak moveable mass


Gambar 3.3 Grafik Hubungan Sudut dan Jarak

Grafik Metasentrum
12
10
8
Sudut

6
4

f(x) = - 6.57x^2 + 1202.03x - 54977.34


Grafik Metasentrum
R = 0.99
Polynomial (Grafik
Metasentrum)

2
0
91.6 91.8 92.0 92.2 92.4 92.6 92.8
GM

Gambar 3.4 Grafik Tinggi Metasentrum

3.8

Kesimpulan

15

Dari grafik analisa data percobaan , diperoleh GM = 92.7 mm (bernilai


positif) setelah memperpanjang garis lengkung kurva, berarti titik metasentrum
(M) berada diatas pusat berat (G), maka kondisi stabilitas benda adalah stabil.
Sedangkan pada perhitungan teori diperoleh GM = 71,205 mm, berarti terjadi
penyimpangan antara hasil percobaan dengan teori. Hal ini dapat terjadi karena
kurangnya ketelitian dalam pelaksanaan setiap langkah kerja dan pembacaan
sudut, juga karena kondisi alat yang sudah kurang baik.

16

Anda mungkin juga menyukai