Casing Design With Frictional Consideration ITB
Casing Design With Frictional Consideration ITB
Oleh
Marcel*
Prof. Dr.-Ing. Ir.Rudi Rubiandini R. S.**
Sari
Desain casing pada pemboran berarah berbeda dari pemboran sumur vertikal, meskipun pada prinsipnya
sama yaitu mendesain casing dengan memperhitungkan beban burst, collapse, tension, dan biaksial. Akan tetapi
desain casing pada pemboran berarah perlu memperhitungan pengaruh pertambahan sudut sumur dan pengaruh
friksi yang diakibatkan oleh adanya kontak antara casing dan dinding sumur.
Penentuan beban burst dan collapse merupakan fungsi dari kedalaman vertikal (TVD), sedangkan beban
tension, biaksial, dan drag merupakan fungsi dari panjang casing (MD) sumur.
Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh pertambahan beban tension dan biaxial yang paling besar
terjadi pada bagian melengkung, kemudian vertikal, dan paling kecil pada bagian miring. Sedangkan pada
perhitungan drag, diperoleh beban drag rangkaian casing masih lebih kecil dari beban tension sehingga casing
dapat dimasukkan hingga mencapai target.
Dengan adanya pengaruh friksi dan pertambahan sudut pada casing, maka akan menyebabkan naiknya
beban tension dan menurunnya collapse resistance casing sehingga dalam mendesain diperlukan casing dengan
grade lebih baik.
Setelah membandingkan desain casing hasil perhitungan dengan rangkaian casing pada sumur X, dapat
dikatakan rangkaian casing yang digunakan masih kurang efisien karena menggunakan grade yang tidak optimal,
di mana seharusnya masih dapat digunakan casing dengan grade yang lebih rendah.
Kata Kunci : casing, sumur berarah, TVD, MD, burst, collapse, tension, biaksial, drag, beban pembengkokan,
surface, intermediate, production, tekanan injeksi, tekanan permukaan, well kick, loss, dan grade.
Abstract
Casing Design for a directional well is different from vertical well, although principally both of them are
same, calculating burst load, collapse load, tensile load, and biaxial effect. The difference are in the directional
well casing design, it also has to calculate the effect of bending load and drag load caused by the contact between
casing string and borehole wall.
The determination of the burst and collapse loads are a function of vertical deoth (TVD), while the
determination of tension load, biaxial effect, and drag loads are a function of casing length (MD).
After finishing the calculations, it is concluded that the most increasing tension load and biaxial effect
took place at the curve section, then the vertical section, and the least is at tangent section. In the drag load
calculation, it is obtained that the drag load is smaller than the tension load, thus the casing can be run until reach
the target depth.
With the existence of drag and the increasing angle on the casing, both will cause the tension load
increase and the casing collapse resistance decrease. These will affect the way in designing the casing string,
where a higher grade casing will be needed.
After comparing the results between casing design calculation and casing string used in well X, it can be
concluded that the casing string used is not efficient because it uses non-optimal casing grade. In calculation, there
is still available lower-grade casing that do not violate the casing design parameter, thus making this lower-grade
casing should be the one that used in the casing string design in well X.
Keywords: casing, directional well, TVD, MD, burst, collapse, tension, biaxial, drag, bending load, surface,
intermediate, production, injection pressure, surface pressure, well kick, loss, and grade.
*Mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan ITB
** Dosen Program Studi Teknik Perminyakan ITB
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat pemboran suatu sumur minyak
dan gas bumi mencapai kedalaman tertentu, maka ke
dalam sumur tersebut perlu dipasang casing yang
kemudian dilanjutkan dengan proses penyemenan.
Marcel, 12206083, Semester II 2010-2011
TEORI DASAR
Casing mempunyai fungsi yang sangat
penting dalam program pemboran dan komplesi.
Beberapa fungsi casing antara lain:
Mencegah gugurnya dinding sumur
Mencegah air tanah terkontaminasi oleh lumpur
pemboran
Menutup zona bertekanan abnormal dan zona
lost
Membuat diameter sumur tetap
Mencegah hubungan langsung antar formasi
Tempat kedudukan BOP dan peralatan produksi
METODOLOGI
Beban burst merupakan kriteria pertama
dalam menentukan pemilihan casing. Hasil
sementara perencanaan ini kemudian diuji terhadap
Marcel, 12206083, Semester II 2010-2011
2 = 1 +
(1 2 )( sin 2 sin 1 )
1 + 2 +2 ( cos 2 cos 1 )
Di mana
= 2() 1()
Untuk mendapatkan garis desain tension maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tambahkan pada garis beban tension beban
overpull sebesar 100.000 lbs. Overpull
merupakan faktor keamanan apabila rangkaian
casing terjepit sehingga diperlukan gaya
tambahan untuk melepaskannya.
2. Kalikan garis beban tension dengan design
factor sebesar 1.6.
3. Maka garis design tension dipilih mana yang
memberikan harga lebih besar di antara
keduanya.
4.
+ ( sin 2 sin 1 )]
2700
to
to
2700
11000
2738.19
to
to
2738.19
16005.65
Casing OD (in)
5.5
5.5
Weight (lbm/ft)
20
20
Coupling Type
LTC
LTC
Grade
HC 95
C 75
TVD (ft)
MD (ft)
Burst (psi)
10910
8610
Collapse (psi)
10630
8410
554000
437000
482000
403000
MD (ft)
Casing OD
(in)
Weight (lb/ft)
3000
7000
to
to
to
3000
7000
11000
3079.05
9430.1
to
to
to
3079.05
9430.1
16005.65
5.5
5.5
5.5
20
20
20
Coupling Type
LTC
LTC
LTC
Grade
HC 95
P 110
Q 125
Burst (psi)
10910
12640
14360
Collapse (psi)
Body Yield
(lbf)
Joint Strength
(lbf)
10630
11100
12080
554000
641000
729000
482000
548000
592000
Section 2
2700
to
to
2700
11000
2738.19
to
to
2738.19
16005.65
Casing OD (in)
5.5
5.5
Weight (lbm/ft)
20
20
Coupling Type
LTC
LTC
TVD (ft)
MD (ft)
Grade
HC 95
C 75
Burst (psi)
10910
8610
Collapse (psi)
10630
8410
554000
437000
482000
403000
2700
to
to
2700
11000
2738.19
to
to
2738.19
16005.65
5.5
5.5
TVD (ft)
MD (ft)
Casing OD (in)
Weight (lbm/ft)
20
20
Coupling Type
LTC
LTC
Grade
HC 95
C 75
MD (ft)
Casing OD
(in)
Weight
(lbm/ft)
Coupling
Type
Grade
3000
7000
to
to
to
3000
7000
11000
3079.05
9430.1
to
to
to
3079.05
9430.1
16005.65
5.5
5.5
5.5
20
20
20
LTC
LTC
LTC
HC 95
P 110
Q 125
5.2. Saran
Untuk studi lebih lanjut, perlu dilakukan
analisis dan perhitungan casing desain yang
memperhitungkan drag pada tipe trajektori lainnya
serta melakukan sensitivitas terhadap BUR dan
pounder casing yang digunakan.
6. SIMBOL
BUR = build up rate ,o/100 ft
TVD = ketinggian vertikal ,ft
H
= Horizontal displacement, ft
MD = Total panjang lintasan lubang bor, ft
KOP = kedalaman Kick Off Point, ft
OD = outer diameter casing, in
BHP = bottom hole pressure, psi
Ps
= surface pressure, psi
Db
Dh
Wm
Fa
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
11
Lampiran
Tabel 1. Pasangan Harga X dan Y
P-internal
5000.00
10113.68
Resultan
5000.00
4998.68
Design
5500.00
5498.55
Depth MD (ft)
P-internal
P-external
Resultan
Design
0.00
4000.00
8500.00
11000.00
0.00
4498.51
11895.95
16005.65
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2080.00
5075.20
7025.20
0.00
2080.00
5075.20
7025.20
0.00
2288.00
5582.72
7727.72
Collapse
Rating (psi)
8410
8410
8410
8410
12
Depth (TVD)
0
2738.19
2738.19
9430.14
9430.14
16005.65
0
2700
2700
7000
7000
11000
Grade
Nominal Weight
HC-95
20
C-75
20
C-75
20
10630
10630
8410
8410
8410
8410
554000
554000
437000
437000
437000
437000
482000
482000
403000
403000
403000
403000
Depth (MD)
16005.65
9430.14
4126.61
2738.19
1500.00
0
Tension (lbs)
0.00
97237.78
175665.81
220803.35
275230.19
300650.04
Tension Criteria
Dipilih (lbf)
482000
482000
403000
403000
403000
403000
Section I
bottom
top
Section II
bottom
top
Section III
bottom
top
Section IV
bottom
top
Section V
bottom
top
Tension Design
100000
197237.78
281065.29
353285.36
440368.31
481040.06
0.000
0.223
1.000
0.919
1
1.000243478
0.223
0.402
0.919
0.817
1.000243403
0.999787945
0.402
0.505
0.817
0.741
0.999977748
0.999921168
0.399
0.497
0.819
0.748
0.999876461
0.999491148
0.497
0.543
0.748
0.711
0.999491148
1.000316086
13
Grade
NW
C-75
20
C-75
20
C-75
20
HC-95
20
HC-95
20
1.000
0.919
0.919
0.817
0.817
0.741
0.819
0.748
0.748
0.711
8410
8410
8410
8410
8410
8410
10630
10630
10630
10630
8410
7728.1
7728.1
6870.7
6871.5
6235.9
8709.0
7950.8
7950.8
7555.7
Depth (MD)
Drag (lbf)
16005.65
0.00
0.00
0.00
9430.14
29481.00
97237.78
38305.26
4126.61
53259.18
175665.81
2738.19
1500.00
0
62280.40
74990.54
74990.54
220803.35
275230.19
300650.04
69200.71
95671.77
130707.59
156127.44
Depth (ft)
0.00
11000.00
Design
5500.00
5498.55
Depth MD (ft)
P-internal
P-external
Resultan
Design
0.00
4000.00
8500.00
11000.00
0.00
4498.51
11895.95
16005.65
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2080.00
5075.20
7025.20
0.00
2080.00
5075.20
7025.20
0.00
2288.00
5582.72
7727.72
Collapse
Rating (psi)
8410
8410
8410
8410
Depth (TVD)
0
3078.70
3078.70
9430.14
9430.14
16005.65
0
3000
3000
7000
7000
11000
Grade
Nominal Weight
HC-95
20
P-110
20
Q-125
20
10630
10630
11100
11100
12080
12080
554000
554000
641000
641000
729000
729000
482000
482000
548000
548000
592000
592000
Depth (MD)
16005.65
9430.14
4126.60
3078.70
1500.00
0
Tension Criteria
Dipilih (lbf)
482000
482000
548000
548000
592000
592000
Tension Design
100000
197237.78
281065.42
333013.08
440368.48
481040.24
0.000
0.133
1.000
0.957
1
0.999983183
0.133
0.274
0.957
0.893
0.999983183
0.99979606
0.274
0.325
0.893
0.865
0.999796992
0.999879118
0.376
0.497
0.834
0.748
1.000101429
0.999491417
0.497
0.543
0.748
0.711
0.999491417
1.000316369
15
Grade
NW
Q-125
20
P-110
20
P-110
20
HC-95
20
HC-95
20
Collapse Rating
(psi)
Collapse Rating
Biaxial (psi)
1.000
0.957
0.957
0.893
0.893
0.865
0.834
0.748
0.748
0.711
12080
12080
11100
11100
11100
11100
10630
10630
10630
10630
12080
11560.35
10622.50
9912.22
9912.23
9602.51
8868.11
7950.84
7950.84
7555.68
Curve Section
Selain koefisien gesekan, drag pada lubang bor juga dipengaruhi oleh arah dan gaya
normalnya. Gaya normal dan axial yang terjadi pada bagian melengkung dapat dilihat pada
gambar di bawah ini. Berdasarkan diagram bebasnya, gaya normal F n dapat dinyatakan
sebagai berikut:
= 2 cos 90
Di mana:
| |
| |
= 2 sin
2
2
( 1)
16
Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada elemen kecil pada buildup section
Karena /2 sangat kecil dibandingkan R, maka (sin(/2) /2. Oleh karena itu
persamaan (A-1) di atas menghasilkan:
= 2
| |
= | |
2
( 2)
Berdasarkan pertimbangan buildup section secara umumnya, resultan gaya normal casing
ketika ditarik adalah jumlah vektor dari komponen normal gaya berat dan gaya axial unit
section. Oleh karena itu:
= sin + | |
= ( sin + )
(B 3)
17
Di mana:
W
R
Besarnya gaya drag F d di mana gaya ini bekerja pada arah yang berlawanan dengan arah
gerak pipa, dihasilkan dari:
= | |
= | sin + |
(B 4)
(B 5)
Di mana:
fb
(B 6)
Oleh karena itu, pada kondisi keseimbangan, diperoleh persamaan diferensial berikut ini:
= ( + sin )
= sin
( 7)
( 8)
(B 9)
= 0
( 10)
ln = +
= + =
=
(B 11)
18
Sekarang, tinjau solusi partikular persamaan (B8) dengan pengandaian bentuk trigonometri:
(B 12)
= cos + sin
= sin + cos
( 13)
( 14)
(B 15)
cos + cos = 0
(B 16)
(B 17)
(B 18)
(B 19)
( ) =
(B 20)
(B 21)
1 + 2
(B 22)
1 + 2
Maka dengan memasukkan nilai A dan B pada persamaan di atas ke dalam persamaan (B12)
didapat:
=
=
1 +
2 cos
1 + 2
1 + 2
sin
[cos + sin ]
( 23)
( 24)
Dari solusi homogen pada persamaan (B11) dan solusi partikular pada persamaan (B24)
maka dengan mensubstitusikan ke persamaan (B9) diperoleh solusi persamaan diferensial:
( ) =
[cos + sin ]
( 25)
[cos 1 + sin 1 ]
( 26)
1 + 2
1 + 2
19
Mencari nilai C:
= 1 1 +
1
1 + 2
[cos 1 + sin 1 ]
1 + 2
(1 )
1 + 2
[cos 1 + sin 1 ]
[cos 1 + sin 1 ]
( 27)
( 28)
(B 29)
diperoleh:
2 = (21 ) 1 +
(2 1 )
1 + 2
1 + 2
[cos 1 + sin 1 ]
[cos 2 + sin 2 ]
( 30)
2 = 1 +
1 + 2
Pada bagian sumur lurus, gaya-gaya yang bekerja pada unit section dari casing digambarkan
pada gambar di bawah ini. Gaya drag ditentukan dari jenis kegiatannya, apakah pulling-out
(ditarik) ataukah running-in (dimasukkan). Dalam penurunan ini, diasumsikan beban drag
terbesar, yaitu pada saat pulling out. Pada titik keseimbangannya, persamaan diferensialnya
dinyatakan sebagai berikut:
= ( sin )
( 32)
Dengan menyelesaikan persamaan (B32) untuk beban drag pada saat ditarik, maka
diperoleh:
2 = 1 + (1 2 )( sin 1 )
Marcel, 12206083, Semester II 2010-2011
(B 33)
20
Gambar 3. Gaya-gaya yang bekerja pada elemen kecil pada buildup section
21