Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN TMD

Temperomandibular joint atau TMJ merupakan persendian yang


kompleks yang penting untuk proses pengunyahan dengan menggunakan
persendian. TMD dapat disebabkan kombinasi dari pergerakan rahang
yang terbatas/ terkunci, sakit, dan bunyi kliking. Rasa sakit merupakan
penyebab utama dari adanya keterbatasan pergerakan rahang. Hal ini
dapat dikarenakan penyakit pada sendi TMJ atau karena trauma.
Penyebab utama pergerakan rahang menjadi terbatas adalah
1. Pada intracapsular sendi TMJ : infeksi arthritis, Juvenil arthritis,
traumatic dan kerusakan pada sendi, fraktur condylar intracapsular
2. Pada pericapsular sendi TMJ : karena radiasi atau fibrosis, dislokasi,
fraktur pada leher condyle, infeksi dan inflamasi
3. Pada otot : myalgia, hematom karena anastesi lokal blok, tetanus
4. Lainnya : OSF, systemic sclerosis, fraktur pada tulang zygomatic dan
maxilla, obat-obatan, anomali craniofacial yang melibatkan sendi
TMJ
Pada seluruh populasi diperkirakan ada 12% yang mengalaminya,
tetapi hanya 88% dari yang menderita TMD yang menunjukkan gejala dan
25% cukup parah. Hal ini sering terjadi pada usia 20-30 tahun serta lebih
banyak wanita daripada pria.
Faktor predisposisinya adalah adanya trauma dan stres. Penyebab
utamanya adalah multifactorial etiologi terutama karena adanya tekanan
yang meningkat pada otot yang berefek pada otot-otot pengunyahan
terutama otot masseter, pterygoid, dan temporalis.
A. TRAUMA
Trauma dapat disebabkan karena kecelakaan, perkelahian, olahraga,
atau tindakan pencabutan gigi yang memicu menuju adanya TMD.
Tindakan oleh dokter gigi tersebut meliputi terlalu lama membuka
mulut, terlalu lebar membuka mulut, clenching, bruxism dan kebiasaan
buruk.
B. HIPERAKTIF PADA OTOT-OTOT
Hiperaktif pada otot-otot mastikasi disebabkan stres psikologis, dan
depresi
C. MALOKLUSI

Adanya maloklusi dapat menyebabkan terjadinya TMD, hal ini dapat


diperbaiki dengan perawatan ortodontics

Manifestasi klinisnya berupa:


A. Klicking pada TMJ yang berulang saat membuka dan menutup mulut
atau saat terjadi pergerakan rahang mandibula, adanya krepitasi
pada intra articular arthritis saat pergerakan lateral.
B. Pergerakan rahang yang terbatas : rahang yang terkunci atau
keterbatsan membuka mulut sehingga terjadi deviasi , tetapi jarang
sekali merupakan trismus yang parah.
C. Rasa sakit pada sendi TMJ dan sekitar otot-otot pengunyahan yang
terjadi pada daerah sekitar preauricular , menjalar ke belakang
mulut, leher bawah, dan sekitar telinga.
Rasa sakit dapat terjadi baik secara tenderness, dull pain, sampai akut.
Terkadang timbul juga rasa sakit pada kepala, leher dan punggung
Diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
klinis,
pemeriksaan penunjang berupa radiografi (transfaringeal, transcranial
obliqua externa, transorbital condylar) artrografi, computed tomografi,
magnetic resonance imaging. Radiografi direkomendasikan untuk
kasus riwayat trauma, perubahan oklusi, penyakit pada sendi TMJ
Penatalaksanaan bertujuan : mengontrol rasa sakit, treatment stress
psikologi dan mengurangi kerusakan TMJ. Perawatan yang mungkin
diberikan pada TMD : terapi fisik, obat-obatan, psikologi dan
pembedahan.
Terapi Fisik berupa : occlusal adjustment, occlusal reconstruction,
occlusal soft covers, immobilisasi, latihan otot, reposisi mandibula.
Terapi obat-obatan : analgesik, muscle relaxant, antidepressant, injeksi,
lokal analgesik trigger point (peri articular), kortikosteroid intra
articular, transcutaneous electrical nerve stimulation.
Terapi psikologi : psikiater, hinoterapi
Terapi pembedahan : condylotomy, capsular rearrangement, silicon
implants, auriculotemporal nerve section

Anda mungkin juga menyukai