Anda di halaman 1dari 25

2014

Tugas 04
Nama Filsuf & Alirannya

SRI WAHYUNINGSIH
14B20029
PTK B

PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2 014

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


1. Nama filsuf, aliran, serta pandangan terhadap pendidikan!
No

Nama

Aliran

Pandangan dalam Pendidikan


a) pandangannya bahwa filsafat
adalah
sebuah

Plato

Idealism

pencarian

bersama

atas
pengetahuan

tentang

diri
(self-

knowledge)

dan

tentang

realisasi

diri

(self-

realization),
Immanuel Kant

Idealism

penemuan

discovery of

forma (the
2

b)

form), dan c) relasi antara


forma dan nilai.
Filsafat

pendidikan

didekati

dari

dapat

problem

problem pendidikan yang


bersifat

filosofi

yang

memerlukan jawaban

yang

filosofi pula. Kedua, filsafat


pendidikan dapat pula didekati
3

Al Ghazali

Idealism

dari ide - ide filosofi yang


diterapkan untuk memecahkan
masalah.
Tujuan pendidikan menurut alghazali
harus mengarah kepada realisasi
tujuan

Aristoteles

Realisme

keagamaan

dan

akhlak,

dengan titik
penekanannya

pada

perolehan
keutamaan

dan

taqarrub

kepada Allah dan bukan untuk

mencari kedudukan
yang

tinggi

atau mendapatkan

kemegahan dunia. Sebab jika tujuan


pendidikan diarahkan selaim untuk
mendekatkan diri pada Allah, akan
menyebabkan

kesesatan dan

kemundaratan.
Agar orang dapat hidup baik, maka ia
harus

mendapatkan pendidikan.

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


Pendidikan bukanlah soal akal sematamata, akan tetapi soal memberi bimbingan kepada perasaan-perasaan yang lebih tinggi, supaya
mengarah dirt kepada akal, sehingga dapat dipakai akal guna mengatur nafsu-nafsu. Akal sendiri
tidak berdaya, ia memerlukan dukungan-dukungan

perasaan

yang lebih tinggi yang diberikan

arch yang
benar.

Aristoteles

bahwa pendidikan yang baik adalah yang

mempunyai

tujuan

mengemukakan
untuk kebahagiaan.

Kebahagiaan tertinggi adalah hidup spekulatif


Konsepsi menarik dari pemikiran
Comenius adalah realistis yang jelas,
meski keyakinan religiusnya tidak
menyelaraskan dengan hal tersebut.
5
Comenius

Johan Amos

Manusia bagaikan sebuah cermin yang


Realisme

terpenjara dalam sebuah ruangan, yang


merefleksikan gambarangambaran dari
semua yang ada
disekitarnya, dan
menjadi suatu figure hidup
untuk
menggambarkan karakter dari

Francis Bacon

Realisme

pikiran.
Kamar adalah duniayang
eksternal.

John Locke

Realisme

Tujuan dari ilmu adalah


penguasaan
manusia terhadap alam. Ilmu
harus
mempunyai kegunaan
praktis dan
menambah

superioritas
manusia

terhadap alam semesta.


Teori kejiwaan yang mengatakan

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


bahwa jiwa seseorang pada saat
dilahirkan mula-mula masih bersih
seperti

tabula

rasa.

Semua

bersumber

pada

pengetahuan berasal dari indera atau pengalaman.


Pengetahuan
pengalaman, bukan rasio. Pengalaman dapat bersifat lahiriah dan dapat pula
8

David Hume

Realisme

bersifat batiniah. Oleh karena itu


pengenalan

secara

inderawi

merupakan bentuk pengenalan


yang

paling

jelas

dan

sempurna.
Metode Menulis tentang Metode
dalam versi rasionalis pertama
Discourseon
9

Rene Descartes

Realism

Method (Metode Pewacanaan).


Keraguan dan Keberadaan Dia
menulis tentang keraguan dan
keberadaan

pada

Meditasi

Filsafat Pertama. Keseluruhan


Filsafat

Cartesianism adalah

bahwa pikiran terpisah dari


tubuh dan bahwa tubuh dapat
lebih dipahami.
10

John Stuart Mill

Realisme

Ada

dua

sumber pemikiran

utilitarianisme. Pertama, dasar


normatif artinya suatu tindakan
dianggap benar
kalau

bermaksud
mengusahakan

kebahagiaan atau menghindari


hal yang
menyakitkan,

dan

buruk

kalau
bermaksud

menimbulkan

hal yang
menyakitkan atau tidak mengenakkan.
dan Kedua, dasar Psikologi artinya
dalam hakikat manusia berasal dari

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


keyakinannya bahwa kebanyakan, dan
mungkin saja semua, orang punya
keinginan dasar untuk bersatu dan
hidup harmonis dengan sesama
manusia
Prinsip dasar alam semesta adalah atom-atom dan kekosongan. Sehingga segala realitas yang
ada itu dapat dijelaskan dengan mengacu pada
11

Demokritos

Materialisme

gerakan-gerakan

berbagai atom

tersebut. Atom sendiri memiliki


pengertian

sebagai

gugusan

unsur-unsur terkecil yang tidak


dapat dibagi-bagi lagi (a=tidak,
tomos=terbagi)
Mencampurbaurkan
materialisme yang
12

Ludwig Feurbach

Materialisme

merupakan

pandangan-dunia

umum
yang bersandar pada pengertian
tertentu
tentang hubungan antara materi
dengan
pikiran.

dengan

bentuk

khusus dalam
Charles sandre
13
Peirce

mana
Pragmatisme

pandangan-dunia

ini

dinyatakan
pada

tingkat

sejarah

tertentu, yaitu
dalam abad ke-18
Sistem ini merupakan bentuk
idealisme
ekstrem

dari

post-kantian

dengan
mengkombinasikan
transendental

analitic

dengan

idealis

Plato. Dari
sini, ia berangkat membuat kategori
dari doktrin Kant tentang Sains
transendental yang mencakup tiga
serangkai klasifikasi ontologis, yaitu :
-

Matter

Kosmologi

(
)

Objek

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


-

Mind

Objek Psiokologi)

- God ( Objek Teologi )


Tidak ada kebenaran yang mutlak yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri
dan terlepas dari segala akal yang mengenal. Kebenaran
14
wiliam James
Pragmatisme

yang adalah adalah kebenaran plural,


yaitu apa yang benar dalam
pengalaman khusus yang setiap
saat

dapat

berubah

oleh

pengalaman selanjutnya.
Pendidikan tidak lain adalah
15

John Dewey

Pragmatisme

hidup itu
sendiri. Dan hidup ini bukan
hanya
perkara hidup personal tapi
secara luas
menyangkut

kehidupan

masyarakat itu
juga.
16

Heracleitos

Pragmatisme

Alam semesta ini bergerak dan


berubah
karena

adanya

Logos.

Logos yang
dimaksud

heraclitus

tidak

didefinisikan
secara

khusus,

artinya

tidak
17

Jean Paul Satre

Eksistensialisme

digambarkan

secara

jelas,

tidak dapat
dipahami orang lain karena
logos
adalah pemikiran orang itu
sendiri.
Pernyataan
membuat

inilah

yang

Heraclitus dijuluki si Gelap (the


obscure), karena pemikirannya ini tidak
dapat disimpulkan secara pasti.
Eksistensialisme

seperti libert

(kebebasan), engagement (komitmen),


angoisse (kecemasan), responsibilit
(tanggungjawab), subjectivit
(subjektivitas) dan bahwa eksistensi

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


mendahului esensi.
filsafat

tidak

merupakan suatu sistem, tetapi suatu

individual. Di sini terlihat bahwa


18
Soren Kierkegaard
Eksistensialisme

pengekspresian

eksistensi

Kierkegaard memberi suatu reaksi


terhadap idealisme yang sama
sekali
berbeda dari reaksi materialisme.
Hakikat manusia tidak dapat

19

Martin Buber

Eksistensialisme

dikatakan
ini atau itu. Manusia
merupakan suatu
keberadaan yang berpotensi,
namun
dihadapkan pada
kesemestaan alam
sehingga manusia itu
terbatas. Ini
berarti bahwa apa yang

20

Martin Heidegger

Eksistensialisme

dilakukan tidak
dpat diramalkan.
Merupakan
dan

bagian

akar

berasal

filsafat

metodologinya

dari

metodologi

fenomenologi
dikembangkan

yang
oleh

hussel

(1859 -1938). Kemunculan


21

Maxine Greene

Eksistensialisme

eksistensialisme

berawal

dari ahli
filsafat Soren

Kierkegaard

dan
Nietzche. Soren Kierkegaard
ingin

menjawab

bagaimanakah

pertanyaan

aku menjadi seorang diri ?, dasar


pertanyaan tersebut mengemukakan
bahwa kebenaran itu tidak berada pada
suatu sistem yang umum tetapi berada
dalam eksistensi individu yang konkret.
Seorang filosof pendidikan terkenal
yang karyanya didasarkan pada
eksistensialisme kita harus mengetahui
kehidupan kita, menjelaskan situasi-

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


situasi kita jika kita memahami dunia
dari sudut pendirian bersama. Urusan
manusia yang paling berharga yang
mungkin paling bermanfaat dalam
mengangkat pencarian pribadi akan
makna merupakan proses edukatif.
Sekalipun begitu, para guru harus
memberikan kebebasan kepada siswa
memilih

dan

memberi

mereka

pengalaman-pengalaman yang akan


membantu mereka menemukan makna
dari kehidupan mereka.
Bahwa kecemasan dari ketidakberadaan (non-being) (kecemasan eksistensial) itu
dalam pengalaman
22
Paul Tillich

Eksistensialisme

inheren

di

mengada itu sendiri. Secara sederhana,


orang

takut

akan

ketidakberadaan

mereka

sendiri, yakni, kematian.


(1)

pendidikan

seharusnya

adalah hidup
itu sendiri, bukan persiapan
untuk
kehidupan;
23

G. F. Kneller

Progresivisme

(2) belajar harus

langsung
berhubungan

dengan

minat

anak; (3)
belajar

melalui

pemecahan

masalah
hendaknya
diutamakan

daripada

pemberian bahan pelajaran; (4) guru


berperan

sebagai

pemberi

nasihat,
bukan untuk mengarahkan; (5)

sekolah
harus menggerakkan kerja sama
daripada
demokrasilah

kompetisi; dan (6)


satu-satunya yang

memberi tempat dan menggerakkan

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


pribadi-pribadi saling tukar menukar
ide bebas, yang diperlukan untuk pertumbuhan sesungguhnya
metode pemecahan masalah problem
solving

method serta

metode

(inquiry and

penyelidikan penemuan

discovery method). Sehubungan dengan


metode ini, dalam pelaksanaannya
dihutuhkan guru yang memiliki
karakteristik
24

Callahan and Clark

Progresivisme

sebagai berikut:

permissive (pemberi kesempatan),


friendy

(bersahabat),

guide (seorang
open

pembimbing),
minded

terbuka), creative

(berpandangan

social
(sadar

(kreatif)
ware

bermasyarakat), enthusiastic
(antusias), cooperative and
sincere (bekerja sama dan
sungguh-sungguh)
25

Edward J

Progresivisme

bahwa

guru

berperanan

untuk
memimpin

dan

membimbing
pengalaman belajar tanpa ikut
campur terlalu
26

william James

Progresivisme

minat

jauh

atas

kebutuhan peserta

didik. Sedangkan peserta didik


berperanan

sebagai

organisme yang rumit yang


mempunyai

kemampuan luar

biasa untuk tumbuh


James berkeyakinan
otak atau

bahwa

pikiran, seperti juga aspek dari


eksistensi organik, harus mempunyai
fungsi biologis dan nilai kelanjutan
hidup. Dan dia menegaskan agar fungsi

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


otak atau pikiran itu dipelajari sebagai
bagian dari mata pelajaran pokok dari
ilmu pengetahuan alam. Jadi James
menolong untuk membebaskan ilmu
jiwa dari prakonsepsi teologis, dan
menempatkannya di atas dasar ilmu
perilaku
Menurutnya tahu itu hanya mempunyai
arti

praktis.

Persesuaian dengan

obyeknya tidak mungkin dibuktikan;


satu-satunya ukuran bagi berpikir ialah
gunanya (dalam bahasa Yunani
Pragma)
27

Hans Vaihinger

Progresivisme

untuk mempengaruhi

kejadian-kejadian

di

dunia.

Segala
pengertian

itu

sebenarnya

buatan
semata-mata;

jika

pengertian itu
berguna.

untuk

menguasai

dunia,
Georg Wilhelm
28
Friedrich Hegel

Esensialisme

bolehlah dianggap benar, asal


orang
tahu saja bahwa kebenaran ini
tidak lain
kecuali kekeliruan yang berguna
saja.

29

Thomas Aquinas

Perenialisme

mengemukakan adanya sintesa


antara
ilmu pengetahuan dan agama
menjadi
suatu

pemahaman

menggunakan
landasan spiritual.

yang

proses

menuntun kemampuan-

kemampuan yang tertidur (bakat


terpendam)
menjadi

yang

aktif

atau

dimiliki

seseorang

nyata(real,berwujud,

aplicated) tergantung pada kesadaran tiaptiap

individu

tersebut.

yang memiliki kemampuan

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


Alhi pendidikan bangsa Jerman yang
berpendapat bahwa anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan
buruk. Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor
pembawaan maupun faktor lingkungna sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting. Bakat
yang dibawa
30

William Stern

Perenialisme

anak pada waktu lahir tidak akan


berkembang dengan baik tanpa
adanya
dukungan lingkungan yang baik
sesuai
untuk perkembangan
bakat itu.
Sebaliknya, lingkungan yang
baik tidak
dapat menghasilkan

31

Caroline Pratt

Rekonstruksionisme

perkembangan
anak yang optimal kalau
memang pada
diri anak tidak terdapat

32

George Count

Rekonstruksionisme

bakat yang
diperlukan untuk
mengembangkan itu
mengungkapkan ide-ide dari

33

Harold Rugg

Rekonstruksionisme

Friedrich
Froebel tentang sesuatu yang
dapat
memberikan anak-anak
kesempatan
untuk mewakili dunia mereka
Pendidik
bertekad
mengembangkan

untuk
suatu

rencana bagi ilmu pendidikan.


ide-ide

novel

Rugg's tentang

pengembangan

kurikulum yang

diterapkan di seri sosialnya 14-volume


studi buku, diterbitkan dengan judul
umum "Nya Mengubah Manusia dan
Masyarakat" antara 1929 dan 1940.

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


Upaya Rugg untuk memberikan
pernyataan

yang

akurat

tentang kekuatan dan kelemahan masyarakat Amerika

dalam

buku pelajaran membawakan tingkat ketenaran yang


jarang

diduplikasi

di

kalangan

akademisi.
2. Uraian singkat analisis kritis dan sistesis pengembangan pendidikan vokasi!
Korelasi antara filsafat pendidikan dan sistem pendidikan :
1. Sistem pendidikan

(science of education) bertugas merumuskan alat-alat,

prasarana,
pelaksanaan teknik-teknik dan/ atau pola-pola proses pendidikan dan pengajaran dengan
makna akan dicapai dan dibina tujuan-tujuan pendidikan.
2. Isi moral pendidikan atau tujuan intermediate adalah perumusan norma-norma atau nilai
spiritual etis yang akan dijadikan sistem nilai pendidikan dan/atau merupakan konsepsi dasar
nilai moral pendidikan, yang berlaku di segala jenis dan tingkat pendidikan.
3. Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi bertugas merumuskan secara normatif
dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hakikat dan sifat hakikat manusia, hakikat dan segi-segi
pendidikan, isi moral pendidikan, sistem pendidikan yang meliputi politik kependidikan,
kepemimpinan pendidikan dan metodologi pengajarannya, pola-pola akulturasi dan peranan
pendidikan dalam pembangunan masyarakat.
Eksistensialisme
manusia,

bukan

berpandangan pendidikan vokasi/kejuruan mengembangkaneksistensi

merampasnya.

Pragmatisme

berpandangan

bahwa philosophy

pendidikan

kejuruan adalah Matching: what job was need and what wasneeded to do the job. Pendidikan
kejuruan/vokasi harus Real-word situation,contextual and experience, dan Aliran Esensialisme dimana
pendidikan harus bertumpu pada nilai-nilai teruji sepanjang masa(liberal arts) spt bahasa,
gramatika,sastra, filsafat, ilmu

alam,

matematika,

sejarah

dan

seni;

kritik terhadap

progresivisme.Mengutip dari pernyataan diatas bahwa pragmatisme merupakan philosophy yang


paling efektif untuk education-for-work.

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


Karena

philosophy

pragmatismemenyeimbangkan

philosophy

esensialisme

dan

eksistensialisme. Disamping itu philosophy lainnya yang mendasari pendidikan kejuruan/vokasi adalah
philosophyhumanisme

dalam

kaitannya

dengan

personal

growth

dan

philosophy

progressivedalam kaitannya dengan reformasi sosial. Philosophy esensialisme merupakan akar dari
idealisme dan realisme. Idealisme dan realisme adalah aliran filsafat yangmembentuk corak
esensialisme.
Dua aliran ini bertemu sebagai pendukungesensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi
satu dan tidak Secara keseluruhan, jenis-jenis pendidikan di Indonesia diatur dalam UU No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 15. Pasal ini berbunyi:Jenis pendidikan
mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,keagamaan, dan khusus.Dari
pernyataan di atas, maka peran guru adalah memberikandorongan kepada peserta didik untuk
bekerja bersama-sama, menyelidiki danmengamati sendiri, berpikir dan menarik kesimpulan
sendiri sesuai dengan minatyang ada pada dirinya. Melalui cara ini anak akan belajar dengan
bekerja. Lembaga pendidikan merupakan suatu lingkungan khusus, bagian dari lingkungan
manusiayang mempunyai peranan dan fungsi khusus sebagai berikut. Lembaga
pendidikankhususnya sekolah dipandang sebagai sebuah mikrokosmos dari masyarakat
yanglebih luas. Di sini para siswa dapat mengkaji masalah-masalah sosial yang padaumumnya
sering dihadapi masyarakat. Sekolah harus menjadi laboratorium belajar yang hidup dan suatu
model kerja demokrasi.

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014

KESIMPULAN
Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum, maka salam membahas filsafat
pendidikan akamn berangkat dari filsafat. Dalam arti, filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan
cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran
manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.
Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab, aliran-aliran, seperti materialisme, idealisme,
realisme, pragmatisme, dan lain-lain. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat,
sedangkan filsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam filsafat pendidikan pun kita akan
temukan berbagai

aliran,

sekurang-kurnagnya

sebanyak

aliran

filsafat

itu

sendiri.

Brubacher (1950) mengelompokkan filsafat pendidikan pada dua kelompok besar, yaitu filsafat
pendidikan progresif dan filsafat pendidikan Konservatif. Yang pertama didukung oleh filsafat
pragmatisme dari John Dewey, dan romantik naturalisme dari Roousseau. Yang kedua
didsari oleh filsafat idealisme, realisme humanisme (humanisme rasional), dan supernaturalisme atau
realisme religius. Filsafat-filsafat tersebut melahirkan filsafat pendidikan esensialisme, perenialisme,
dan sebagainya.

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014

DAFTAR PUSTAKA
Anita, 2012. Filsuf Barat Soren AAbye Kierkegaard (1813-1855). http://filsafat.kompasiana
.com/2012/05/11/filsuf-barat-soren-aabye-kierkegaard-1813-1855-461364.html (online)
diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Anonim.

2014. Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Socrates, Plato Dan Aristoteles.


http://sobat-berbagi.blogspot.com/2012/05/pemikiran-filsafat-pendidikan-menurut.html
(online) diakses tanggal 17 Oktober 2014.

Burhanuddin, Afid, 2013. Filsafat Immanuel Kant. http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013


/09/21/filsafat-immanuel-kant-2/ (online) diakses tanggal 17 Oktober 2014.
Burhanuddin, Afid,
2013. Pemikiran Filosof Heraclitus. http://afidburhanuddin.wordpress.
com/2013/09/21/pemikiran-filosof-heraclitus/ (online) diakses tanggal 18 Oktober 2014.
Cahyono, Yulius Dwi,
historyfileon.blogspot
diakses tanggal 19 Oktober 2014.

2011. Eksistensialisme dalam Pembelajaran.


.com/2012/01/eksistensialisme-dalam-pembelajaran.html

http://
(online)

Efarasti, Tubagus Rangga,


2012. Aliran-aliran dalam Filsafat Pendidikan. http://forum
.indonesiamengajar.org/discussion/115/aliran-aliran-dalam-filsafat-pendidikan/p1
(online) diakses tanggal 17 Oktober 2014.
Farevi,

2013. Filsafat Pendidikan Progresivisme. http://rizukifarevi.blogspot.com/2013/01/


filsafat-pendidikan-progresivisme_12.html (online) diakses tanggal 19 Oktober 2014.

Fauzia, Amy, 2013. Biografi dan Pemikiran John Stuart Mill. http://amifauzia.blogspot.com
/2013/05/biografi-dan-pemikiran-john-stuart-mill.html
(online) diakses tanggal
Oktober 2014.

17

Hidayat, Sandra Taufik, 2012. Pemikiran Filsafat Pragmatisme (Charles Shander Peirce, John
Dawey, William james, Ferdinand Canning Scott Schiller). http://sandrataufikhidayat
.blogspot.com/2012/03/pemikiran-filsafat-pragmatisme-charles.html (online) diakses
tanggal 18 Oktober 2014.
Jalaluddin dan Idi, Abdullah.2011.Filsafat Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Lutfi, 2011. Rekonstruk. http://lutfihermo.blogspot.com/2011/09/rekonstruksionisme.html (on
line) diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Marsudi Saring dkk.2011. Bahan Ajar Landasan Pendidikan.FKIP UMS 2011.
Munir,
Muhammad,
2013.
Aliran
Pendidikan
Realism.
http://anekailmuilmu.blogspot.com/2013 /01/aliran-pendidikan-realisme.html (online) diakses tanggal 17 Oktober 2014.

[SRI WAHYUNINGSIH/14B20029] PPS UNM PTK B 2014


Muthoharoh, Hafiz, 2012. Konsep Pendidikan Islam Menurut Al-Ghazali. http://alhafizh84.
wordpress.com/2012/03/05/konsep-pendidikan-islam-menurut-al-ghazali/(online) diakses
tanggal 17 Oktober 2014.
Nasrun, 2010. Pendidikan Menurut Pandangan Perenialisme. nasrunboys.wordpress.com/2010
/10/28/pendidikan-menurut-pandangan-perenialisme-2/(online) diakses tanggal 17
Oktober 2014.
Nuur, Saperiah An, 2013. Hakikat Anak Didik. http://nadiasidia.blogspot.com/2013/05/hakikatanak-didik.html (online) diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Ratu, Aurelius,
2012. Pendidikan Menurut John Dewey. http://michelaurel.wordpress.com/
2012/09/08/pendidikan-menurut-john-dewey/ (online) diakses tanggal 17 Oktober 2014.
Riebell, Math.
2011. Aliran-Aliran PendidikaN. http://mathriebell.blogspot.com/2011
/05/aliran-aliran-pendidikan.html (online) diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Safaruddin, 2010. Pemikiran Jean-Paul Sartre dalam
Existentialism and Humanism.
http://seemart.wordpress.com/2008/06/09/pemikiran-jean-paul-sartre-dalam-%E2%80%9
Cexistentialism-and-humanism/ (online) diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Sasmito, Teguh, 2014. Democritus. http://teguhsasmitosdp1.wordpress.com/txt/e/g/fisikawandunia/democritus/(online) diakses tanggal 18 Oktober 2014.
Sutirman,

2014. Beberapa pemikiran philosopher. http://tirman.wordpress.com/beberapapemikiran-philosopher/ html (online) diakses tanggal 17 Oktober 2014.

Tim Redaksi Fokus Media.2006.Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Guru


dan
Dosen.Bandung: FOKUSMEDIA.
Wicaksono, Dirgantara, 2013. Plato: Dalam Pendidikan. http://dirgantarawicaksono.blogspot.
com/2013/01/plato-dalam-pendidikan.html (online) diakses tanggal 17 Oktober 2014.
Wikipedia, 2013. Paul Tillich. http://id.wikipedia.org/wiki/Paul_Tillich (online) diakses tanggal
19 Oktober 2014.

Anda mungkin juga menyukai