Tugas 04
Nama Filsuf & Alirannya
SRI WAHYUNINGSIH
14B20029
PTK B
Nama
Aliran
Plato
Idealism
pencarian
bersama
atas
pengetahuan
tentang
diri
(self-
knowledge)
dan
tentang
realisasi
diri
(self-
realization),
Immanuel Kant
Idealism
penemuan
discovery of
forma (the
2
b)
pendidikan
didekati
dari
dapat
problem
filosofi
yang
memerlukan jawaban
yang
Al Ghazali
Idealism
Aristoteles
Realisme
keagamaan
dan
akhlak,
dengan titik
penekanannya
pada
perolehan
keutamaan
dan
taqarrub
mencari kedudukan
yang
tinggi
atau mendapatkan
kesesatan dan
kemundaratan.
Agar orang dapat hidup baik, maka ia
harus
mendapatkan pendidikan.
perasaan
arch yang
benar.
Aristoteles
mempunyai
tujuan
mengemukakan
untuk kebahagiaan.
Johan Amos
Francis Bacon
Realisme
pikiran.
Kamar adalah duniayang
eksternal.
John Locke
Realisme
superioritas
manusia
tabula
rasa.
Semua
bersumber
pada
David Hume
Realisme
secara
inderawi
paling
jelas
dan
sempurna.
Metode Menulis tentang Metode
dalam versi rasionalis pertama
Discourseon
9
Rene Descartes
Realism
pada
Meditasi
Cartesianism adalah
Realisme
Ada
dua
sumber pemikiran
bermaksud
mengusahakan
dan
buruk
kalau
bermaksud
menimbulkan
hal yang
menyakitkan atau tidak mengenakkan.
dan Kedua, dasar Psikologi artinya
dalam hakikat manusia berasal dari
Demokritos
Materialisme
gerakan-gerakan
berbagai atom
sebagai
gugusan
Ludwig Feurbach
Materialisme
merupakan
pandangan-dunia
umum
yang bersandar pada pengertian
tertentu
tentang hubungan antara materi
dengan
pikiran.
dengan
bentuk
khusus dalam
Charles sandre
13
Peirce
mana
Pragmatisme
pandangan-dunia
ini
dinyatakan
pada
tingkat
sejarah
tertentu, yaitu
dalam abad ke-18
Sistem ini merupakan bentuk
idealisme
ekstrem
dari
post-kantian
dengan
mengkombinasikan
transendental
analitic
dengan
idealis
Plato. Dari
sini, ia berangkat membuat kategori
dari doktrin Kant tentang Sains
transendental yang mencakup tiga
serangkai klasifikasi ontologis, yaitu :
-
Matter
Kosmologi
(
)
Objek
Mind
Objek Psiokologi)
dapat
berubah
oleh
pengalaman selanjutnya.
Pendidikan tidak lain adalah
15
John Dewey
Pragmatisme
hidup itu
sendiri. Dan hidup ini bukan
hanya
perkara hidup personal tapi
secara luas
menyangkut
kehidupan
masyarakat itu
juga.
16
Heracleitos
Pragmatisme
adanya
Logos.
Logos yang
dimaksud
heraclitus
tidak
didefinisikan
secara
khusus,
artinya
tidak
17
Eksistensialisme
digambarkan
secara
jelas,
tidak dapat
dipahami orang lain karena
logos
adalah pemikiran orang itu
sendiri.
Pernyataan
membuat
inilah
yang
seperti libert
tidak
pengekspresian
eksistensi
19
Martin Buber
Eksistensialisme
dikatakan
ini atau itu. Manusia
merupakan suatu
keberadaan yang berpotensi,
namun
dihadapkan pada
kesemestaan alam
sehingga manusia itu
terbatas. Ini
berarti bahwa apa yang
20
Martin Heidegger
Eksistensialisme
dilakukan tidak
dpat diramalkan.
Merupakan
dan
bagian
akar
berasal
filsafat
metodologinya
dari
metodologi
fenomenologi
dikembangkan
yang
oleh
hussel
Maxine Greene
Eksistensialisme
eksistensialisme
berawal
dari ahli
filsafat Soren
Kierkegaard
dan
Nietzche. Soren Kierkegaard
ingin
menjawab
bagaimanakah
pertanyaan
dan
memberi
mereka
Eksistensialisme
inheren
di
takut
akan
ketidakberadaan
mereka
pendidikan
seharusnya
adalah hidup
itu sendiri, bukan persiapan
untuk
kehidupan;
23
G. F. Kneller
Progresivisme
langsung
berhubungan
dengan
minat
anak; (3)
belajar
melalui
pemecahan
masalah
hendaknya
diutamakan
daripada
sebagai
pemberi
nasihat,
bukan untuk mengarahkan; (5)
sekolah
harus menggerakkan kerja sama
daripada
demokrasilah
method serta
metode
(inquiry and
penyelidikan penemuan
Progresivisme
sebagai berikut:
(bersahabat),
guide (seorang
open
pembimbing),
minded
terbuka), creative
(berpandangan
social
(sadar
(kreatif)
ware
bermasyarakat), enthusiastic
(antusias), cooperative and
sincere (bekerja sama dan
sungguh-sungguh)
25
Edward J
Progresivisme
bahwa
guru
berperanan
untuk
memimpin
dan
membimbing
pengalaman belajar tanpa ikut
campur terlalu
26
william James
Progresivisme
minat
jauh
atas
kebutuhan peserta
sebagai
kemampuan luar
bahwa
praktis.
Persesuaian dengan
Hans Vaihinger
Progresivisme
untuk mempengaruhi
kejadian-kejadian
di
dunia.
Segala
pengertian
itu
sebenarnya
buatan
semata-mata;
jika
pengertian itu
berguna.
untuk
menguasai
dunia,
Georg Wilhelm
28
Friedrich Hegel
Esensialisme
29
Thomas Aquinas
Perenialisme
pemahaman
menggunakan
landasan spiritual.
yang
proses
menuntun kemampuan-
yang
aktif
atau
dimiliki
seseorang
nyata(real,berwujud,
individu
tersebut.
William Stern
Perenialisme
31
Caroline Pratt
Rekonstruksionisme
perkembangan
anak yang optimal kalau
memang pada
diri anak tidak terdapat
32
George Count
Rekonstruksionisme
bakat yang
diperlukan untuk
mengembangkan itu
mengungkapkan ide-ide dari
33
Harold Rugg
Rekonstruksionisme
Friedrich
Froebel tentang sesuatu yang
dapat
memberikan anak-anak
kesempatan
untuk mewakili dunia mereka
Pendidik
bertekad
mengembangkan
untuk
suatu
novel
Rugg's tentang
pengembangan
kurikulum yang
yang
akurat
dalam
diduplikasi
di
kalangan
akademisi.
2. Uraian singkat analisis kritis dan sistesis pengembangan pendidikan vokasi!
Korelasi antara filsafat pendidikan dan sistem pendidikan :
1. Sistem pendidikan
prasarana,
pelaksanaan teknik-teknik dan/ atau pola-pola proses pendidikan dan pengajaran dengan
makna akan dicapai dan dibina tujuan-tujuan pendidikan.
2. Isi moral pendidikan atau tujuan intermediate adalah perumusan norma-norma atau nilai
spiritual etis yang akan dijadikan sistem nilai pendidikan dan/atau merupakan konsepsi dasar
nilai moral pendidikan, yang berlaku di segala jenis dan tingkat pendidikan.
3. Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi bertugas merumuskan secara normatif
dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hakikat dan sifat hakikat manusia, hakikat dan segi-segi
pendidikan, isi moral pendidikan, sistem pendidikan yang meliputi politik kependidikan,
kepemimpinan pendidikan dan metodologi pengajarannya, pola-pola akulturasi dan peranan
pendidikan dalam pembangunan masyarakat.
Eksistensialisme
manusia,
bukan
merampasnya.
Pragmatisme
berpandangan
bahwa philosophy
pendidikan
kejuruan adalah Matching: what job was need and what wasneeded to do the job. Pendidikan
kejuruan/vokasi harus Real-word situation,contextual and experience, dan Aliran Esensialisme dimana
pendidikan harus bertumpu pada nilai-nilai teruji sepanjang masa(liberal arts) spt bahasa,
gramatika,sastra, filsafat, ilmu
alam,
matematika,
sejarah
dan
seni;
kritik terhadap
philosophy
pragmatismemenyeimbangkan
philosophy
esensialisme
dan
eksistensialisme. Disamping itu philosophy lainnya yang mendasari pendidikan kejuruan/vokasi adalah
philosophyhumanisme
dalam
kaitannya
dengan
personal
growth
dan
philosophy
progressivedalam kaitannya dengan reformasi sosial. Philosophy esensialisme merupakan akar dari
idealisme dan realisme. Idealisme dan realisme adalah aliran filsafat yangmembentuk corak
esensialisme.
Dua aliran ini bertemu sebagai pendukungesensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi
satu dan tidak Secara keseluruhan, jenis-jenis pendidikan di Indonesia diatur dalam UU No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 15. Pasal ini berbunyi:Jenis pendidikan
mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,keagamaan, dan khusus.Dari
pernyataan di atas, maka peran guru adalah memberikandorongan kepada peserta didik untuk
bekerja bersama-sama, menyelidiki danmengamati sendiri, berpikir dan menarik kesimpulan
sendiri sesuai dengan minatyang ada pada dirinya. Melalui cara ini anak akan belajar dengan
bekerja. Lembaga pendidikan merupakan suatu lingkungan khusus, bagian dari lingkungan
manusiayang mempunyai peranan dan fungsi khusus sebagai berikut. Lembaga
pendidikankhususnya sekolah dipandang sebagai sebuah mikrokosmos dari masyarakat
yanglebih luas. Di sini para siswa dapat mengkaji masalah-masalah sosial yang padaumumnya
sering dihadapi masyarakat. Sekolah harus menjadi laboratorium belajar yang hidup dan suatu
model kerja demokrasi.
KESIMPULAN
Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum, maka salam membahas filsafat
pendidikan akamn berangkat dari filsafat. Dalam arti, filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan
cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran
manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.
Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab, aliran-aliran, seperti materialisme, idealisme,
realisme, pragmatisme, dan lain-lain. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat,
sedangkan filsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam filsafat pendidikan pun kita akan
temukan berbagai
aliran,
sekurang-kurnagnya
sebanyak
aliran
filsafat
itu
sendiri.
Brubacher (1950) mengelompokkan filsafat pendidikan pada dua kelompok besar, yaitu filsafat
pendidikan progresif dan filsafat pendidikan Konservatif. Yang pertama didukung oleh filsafat
pragmatisme dari John Dewey, dan romantik naturalisme dari Roousseau. Yang kedua
didsari oleh filsafat idealisme, realisme humanisme (humanisme rasional), dan supernaturalisme atau
realisme religius. Filsafat-filsafat tersebut melahirkan filsafat pendidikan esensialisme, perenialisme,
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anita, 2012. Filsuf Barat Soren AAbye Kierkegaard (1813-1855). http://filsafat.kompasiana
.com/2012/05/11/filsuf-barat-soren-aabye-kierkegaard-1813-1855-461364.html (online)
diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Anonim.
http://
(online)
Fauzia, Amy, 2013. Biografi dan Pemikiran John Stuart Mill. http://amifauzia.blogspot.com
/2013/05/biografi-dan-pemikiran-john-stuart-mill.html
(online) diakses tanggal
Oktober 2014.
17
Hidayat, Sandra Taufik, 2012. Pemikiran Filsafat Pragmatisme (Charles Shander Peirce, John
Dawey, William james, Ferdinand Canning Scott Schiller). http://sandrataufikhidayat
.blogspot.com/2012/03/pemikiran-filsafat-pragmatisme-charles.html (online) diakses
tanggal 18 Oktober 2014.
Jalaluddin dan Idi, Abdullah.2011.Filsafat Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Lutfi, 2011. Rekonstruk. http://lutfihermo.blogspot.com/2011/09/rekonstruksionisme.html (on
line) diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Marsudi Saring dkk.2011. Bahan Ajar Landasan Pendidikan.FKIP UMS 2011.
Munir,
Muhammad,
2013.
Aliran
Pendidikan
Realism.
http://anekailmuilmu.blogspot.com/2013 /01/aliran-pendidikan-realisme.html (online) diakses tanggal 17 Oktober 2014.
2014. Beberapa pemikiran philosopher. http://tirman.wordpress.com/beberapapemikiran-philosopher/ html (online) diakses tanggal 17 Oktober 2014.