Anda di halaman 1dari 12

1.

BIAYA PENGIRIMAN
Biaya transportasi barang dagangan ke lokasi akhir penjualan dapat merupakan unsur
penting bagi harga pokok barang dagangan yang disimpan dan dijual. Atas dasar itu,
biaya transportasi barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang harus dimasukkan
ke dalam pengukuran persediaan dan harga pokok penjualan barang dagangan kantor
cabang. Misalkan barang dagangan dikirim dari kantor pusat ke kantor cabang senilai
125% dari harga pokok kantor pusat Rp 10.000, dan kantor pusat membayar biaya
transportasi sebesar Rp 500. Ayat jurnal kantor pusat dan kantor cabang berikut
diperlukan :
Pembukuan kantor pusat
Kantor cabang
Rp 13.000
Pengiriman ke kantor cabang
Rp 10.000
Jumlah yang ditambahkan ke persediaan cabang
Rp 2.500
Kas
Rp 500
(mencatat pengiriman ke kantor cabang)
Pembukuan kantor cabang
Transportasi pengiriman dari kantor pusat Rp 12.500
Biaya pengiriman
Rp
500
Kantor pusat
Rp 13.000
(untuk mencatat penerimaan barang dagangan dari kantor pusat)
Jika setengah dari barang dagangan tersebut tidak terjual pada akhir tahun, harga
pokok penjualan kantor cabang dilaporkan Rp 6.500, dan persediaan kantor cabang
dihargai Rp 6.250, harga pokok kantor pusat ditambah transportasi Rp 250. Persediaan
dan harga pokok penjualan kantor cabang juga dilaporkan dalam jumlah yang sama jika
yang membayar biaya transportasi adalah kantor cabang, tetapi transaksi transportasi itu
tidak dicatat pada pembukuan kantor pusat.
Jika kantor cabang mengembalikan setengah dari barang dagangan yang diterima dari
kantor pusat karena barang tersebut rusak atau karena kekurangan persediaan di kantor
pusat, harga pokok persediaan kantor pusat tidak boleh memasukkan biaya transportasi ke
atau dari kantor cabang. Asumsikan bahwa kantor cabang membayar Rp 250 untuk
mengembalikan setengah dari barang dagangannya ke kantor pusat, ayat jurnal pada
kantor pusat dan kantor cabang adalah :
Pembukuan kantor cabang
Kantor pusat

Rp 6.750

Pengiriman dari kantor pusat


Rp 6.250
Transportasi pengiriman dari kantor pusat
Rp 250
Kas
Rp 250
(untuk mencatat pengembalian barang dagangan ke kantor pusat)
Pembukuan kantor pusat
Pengiriman ke kantor cabang
Rp 5.000
Jumlah yang ditambahkan ke persediaan cabang
Rp 1.250
Kerugian beban transportasi yang berlebihan
Rp 500
Kantor cabang
Rp 6.750
(untuk mencatat barang dagangan yang dikembalikan dari kantor cabang)
Beban pengiriman total barang dagangan dibebankan ke akun kerugian beban
transportasi kirim yang berlebihan kantor pusat karena beban transportasi tersebut
menunjukkan kesalahan atau inefisiensi manajemen. Oleh karena itu, beban tersebut tidak
dianggap sebagai biaya operasi atau biaya transportasi normal.
2. ALOKASI BIAYA KANTOR PUSAT KANTOR CABANG
Alokasi Beban diantara operasi kantor pusat dan sejumlah kantor cabang biasanya
diperlukan untuk mendapatkan pengukuran yang akurat mengenai laba tiap-tiap unit
terpisah perusahaan bersangkutan. Sebagai contoh pengalokasian beban adalah sebagai
berikut. Jika kantor cabang membayar Rp 5.000 untuk beban iklan yang hubungannya
seimbang dengan penjualan kantor pusat dari kantor cabang, Rp 5.000 itu dapat
dialokasikan sebagai berikut :
Pembukuan kantor cabang
Beban iklan
Rp 2.500
Kantor pusat
Rp 2.500
Kas
Rp 5.000
(untuk mengalokasikan 50% beban iklan ke kantor pusat)
Pembukuan kantor pusat
Beban iklan
Rp 2.500
Kantor cabang
Rp 2.500
(untuk mencatat beban iklan yang dibayar oleh kantor cabang)
Biaya pensiun Rp 50.000 dan biaya umum kantor pusat Rp 120.000 yang dikeluarkan
oleh kantor pusat dan dialokasiakan masing-masing 25% ke kantor cabang A dan B,
dicatat sebagai berikut :
Pembukuan kantor pusat
Kantor cabang A
Rp 42.500

Kantor cabang B
Rp 42.500
Beban pensiun
Rp 25.000
Beban umum
Rp 60.000
(untuk mengalokasikan biaya pensiun dan umum ke operasi kantor cabang)

Pembukuan kantor cabang A


Beban pension
Rp 12.500
Beban umum
Rp 30.000
Kantor pusat
Rp 42.500
(untuk mencatat alokasi beban dari kantor pusat)

Pembukuan kantor cabang B


Beban pension
Rp 12.500
Beban umum
Rp 30.000
Kantor pusat
Rp 42.500
(untuk mencatat alokasi beban dari kantor pusat)
3. REKONSILIASI KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG
Pendekatan yang digunakan untuk rekonsiliasi kantor pusat dan kantor cabang sama
dengan pendekatan yang digunakan dalam rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi antara kantor
pusat Empire Corporation dan Kantor Cabang Rochester pada Desember 2001
diilustrasikan dengan asumsi berikut :
a. Saldo 31 Desember 2001 : akun kantor pusat (buku kantor cabang) Rp. 452.300, akun
cabang Rochester (buku kantor pusat) Rp. 492.000.
b. Kantor Cabang Rochester mengirim cek Rp. 12.000 tunai ke kantor pusat pada
tanggal 31 Desember 2001. Kantor pusat baru menerima cek tersebut tanggal 04
Januari 2002.
c. Kantor pusat mengirim barang dagangan senilai Rp. 20.000 ke Kantor Cabang
Rochester pada tanggal 28 Desember 2001 pada harga transfer Rp. 25.000. Barang
dagangan tersebut baru diterima kantor cabang pada tanggal 08 Januari 2002.
d. Beban iklan senilai Rp. 8.500 dialokasikan oleh kantor pusat ke kantor cabang
Rochester. Beban itu dicatat oleh kantor Cabang sebesar Rp. 5.800.
EMPIRE CORPORATION

Ayat
jurnal berikut
ini dibuat
pada
pembukuan
kantor pusat
untuk menggambarkan kas
RELOKASI
KANTOR
PUSAT
KANTOR
CABANG
ROCHESTER
dalam
(Cash In2001
Transit) tanggal 31 Desember 2001 :
PADAperjalanan
31 DESEMBER
Kas Dalam Perjalanan
12.000
Akun KantorRp.
Pusat
Akun Cabang
Rochester
Kantor Cabang Rochester
Rp. 12.000
Kantor2001)
Cabang) (Buku Kantor
(Untuk mencatat Kas dalam perjalanan (Buku
31 Desember
Pusat)
Saldo buku, 31 Desember 2001
Rp. 452.300
Kas dalam perjalanan dari cabang
Rochester ke kantor Pusar
Pengiriman dalam perjalanan ke Kantor
Cabang Rochester
Rp 25.000
Koreksi Kesalahan: Beban Iklan
Rp. 8.500 dicatat Rp. 5.800
Rp. 2.700

Rp. 492.000
(Rp. 12.000)
-

Meskipun lebih mudah untuk menggunakan nama akun Kas dalam Perjalanan
untuk memastikan pencatatan penerimaan kas actual yang benar, tetapi dari sudut
pandang Entitas Gabungan, Kas tersebut tidak dalam perjalanan sehingga dalam laporan
keuangan gabungan harus dilaporkan sebagai kas, bukan kas dalam perjalanan.
Ayat jurnal koreksi pada buku Kantor Cabang Rochester untuk mencatat sejumlah
butir rekonsiliasi :
Pengiriman dari kantor pusat dalam perjalanan
Rp. 25.000
Kantor Pusat
(untuk mencatat barang dagangan dalam perjalanan dari kantor pusat)

Rp. 25.000

Beban Iklan
Rp. 2.700
Kantor Pusat
Rp. 2.700
(untuk mengkoreksi kesalahan pencatatan alokasi beban iklan dari kantor pusat Rp.
5.800 dan bukan Rp 8.500)
Setelah akun-akun diperbaharui atau dikoreksi dalam rangka memperlihatkan
ayat jurnal koreksi , akun kantor pusat dan Kantor cabang akan memiliki saldo yang
resiprokal.
4.

ILUSTRASI AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG


Dasher Corporation di Philadelphia telah mengoperasikan kantor cabang
penjualan di Dot, Rhode Island sejak beberapa tahun lalu. Seluruh barang dagangan yang
dikirimkan ke kantor cabang Dot ditransfer atau dipindahkan dengan harga jual normal,
yaitu 125% dari harga pokok kantor pusat. Kantor cabang Dot juga membeli barang
dagangan dari pemasok luar. Barang barang itu dijual oleh Dot pada mark-up 25% dari

harga pokok yang tertera pada faktur. Neraca untuk Dasher Corporation dan Kantor
Cabang Dot tanggal 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut :
KANTOR PUSAT DASHER CORPORATION DAN CABANG
NERACA PER 31 DESEMBER 2001
KANTOR PUSAT
CABANG
AKTIVA
Kas
Rp. 25.000
Piutang Dagang- neto
42.000
Persediaan
20.000
Aktiva tetap-neto
70.000
Kantor cabang Dot
43.000
Aktiva Total
Rp. 200.000
Kewajiban dan Ekuitas
Hutang Dagang
Kewajiban Lain-Lain
Jumlah yang ditambahkan
Ke persediaan cabang
Kantor Pusat
Modal Saham
Laba Ditahan
Kewajiban dan ekuitas total

Rp. 14.000
Rp. 10.000
Rp. 1.600
Rp. 150.000
Rp. 24.400
Rp. 200.000

KANTOR

Rp. 11.000
23.000
16.000
Rp. 50.000
Rp. 5.000
Ro. 2.000
Rp. 43.000
Rp. 50.000

Ringkasan transaksi antara kantor pusat Dasher dan Kantor Cabang Dot selama tahun
2002 sebagai berikut :
a. Penjualan Dasher Coorporation tahun 2002 sejumlah Rp. 281.750, dimana Rp.
200.000 adalah penjualan kantor pusat dan Rp. 81.750 adalah penjualan oleh kantor
cabang Dot. Seluruh penjualan itu tidak tunai. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut ;
Pembukuan Kantor Pusat
Piutang Dagang
Rp. 200.000
Penjualan
Rp. 200.000
(untuk mencatat penjualan kredit)

Pembukuan Kantor Cabang Dot


Piutang Dagang
Penjualan
(untuk mencatat penjualan kredit)

Rp. 81. 750


Rp. 81.750

b.

Pembelian tidak tunai kantor pusat dan kantor cabang selama 2002 masing-masing
senilai Rp. 205.000 dan Rp. 20.000. kantor pusat mengirimkan barang dagangan ke
kantor cabang Dot senilai Rp. 40.000 dengan harga Rp. 50.000. Ayat jurnalnya
adalah sebagai berikut :

Pembukuan Kantor Pusat


Pembelian
Hutang Dagang
(untuk mencatat pembelian kredit)

Rp. 205.000
Rp. 205.000

Kantor Cabang Dot


Rp. 50.000
Pengiriman Ke Cabang Dot
Rp. 40.000
Jumlah ditambahkan Pers. Cabang
Rp. 10.000
(untuk mentransfer barang dagangan ke kantor cabang Dot pada 125% harga
pokok)

Pembukuan Kantor Cabang Dot


Pembelian
Hutang Dagang
(untuk mencatat pembelian kredit)

Rp. 20.000
Rp. 20.000

Pengiriman dari kantor Pusat


Rp. 50.000
Kantor Pusat
Rp. 50.000
(untuk mencatat penerimaan barang dari kantor pusat)
c. Penagihan selama 2002 yang berhasil dilakukan Kantor Pusat sebesar Rp. 195.000,
sedangkan yang dilakukan Kantor Cabang sebesar Rp. 79.750. Ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut :
Pembukan Kantor Pusat
Kas
Rp. 195.000
Piutang Dagang
Rp. 195.000
(untuk mencatat penagihan piutang dagang)

d.

Pembukuan Kantor Cabang Dot


Kas
Rp. 79.750
Piutang Dagang
(Untuk mencatat penagihan piutang dagang)

Rp. 79.50

Kantor Cabang Dot selama tahun 2002 mentransfer kas Rp. 55.000 ke kantor pusat.
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :
Pembukuan Kantor Pusat
Kas
Rp. 55.000
Kantor Cabang Dot
Rp. 55.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari kantor cabang Dot)

Pembukuan Kantor Cabang Dot


Kantor Pusat
Rp. 55.000
Kas
(untuk mencatat penyerahan kas ke kantor pusat )

Rp. 55.000

e. Pembayaran atas pembelian tidak tunai oleh kantor pusat Rp. 210.000 dan kantor
cabang Dot Rp. 21.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :
Pembukuan Kantor Pusat
Hutang Dagang
Rp. 210.000
Kas
Rp. 210.000
(untuk mencatat pembayaran hutang dagang)
Pembukuan Kantor Cabang Dot
Hutang Dagang
Rp. 21.000
Kas
Rp. 21.000
(untuk mencatat pembayaran hutang dagang)
f. Selama 2002 Kantor Pusat membayar beban operasi Rp. 20.000 dan Kantor Cabang
Dot membayar Rp. 2.000. Dari beban operasi yang dibayar kantor pusat, Rp. 1.000
dialokasikan ke cabang Dot. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :
Pembukuan Kantor Pusat
Beban Operasi
Rp. 20.000
Kas
(untuk mencatat pembayaran beban)

Rp. 20.000

Kantor Cabang Dot


Rp. 1.000
Beban Operasi
Rp. 1.000
(untuk mencatat alokasi beban ke kantor cabang Dot)

Pembukuan Kantor Cabang Dot


Beban Operasi
Rp. 2.000
Kas
(untuk mencatat beban pembayaran beban)

Rp. 2.000

Beban Operasi
Rp. 1.000
Kantor Pusat
Rp. 1.000
(untuk mencatat beban yang dialokasikan dari kantor pusat)
g. Beban penyusutan total selama 1 tahun Rp. 8.000, dimana sebesar Rp. 1.500
dialokasikan ke operasi kantor cabang. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

Pembukuan Kantor Pusat


Kantor Cabang Dot

Rp. 1.500

Beban Operasi
Rp. 6.500
Akumulasi Penyusutan
Rp. 8.000
(untuk mencatat penyusutan yang dialokasikan ke kantor cabang)

Pembukuan Kantor Cabang Dot


Beban Operasi
Rp. 1.500
Kantor Pusat
Rp. 1.500
(untuk mencatat alokasi beban penyusutan dari kantor pusat)
Neraca saldo disiapkan pada tanggal 31 Desember 2002, setelah transaksi tersebut
dicatat dan item-item persediaan dikelompokkan kedalam sejumlah kategori harga
pokok penjualan. Neraca saldo itu dibuat sebelum kantor pusat mencatat laba dari
kantor cabang, sehingga akun kantor pusat dan kantor cabang mempunyai saldo
yang resiprokal. Ayat jurnal yang diperlukan untuk menggabungkan akun kantor
pusat dan kantor cabang, dibuat dalam format jurnal umum sebagai berikut :
a. Jumlah yang ditambahkan
ke persediaan Cabang
Rp. 1.600
Harga Pokok Penjualan
Rp. 1.600
(untuk menghapuskan jumlah yang ditambahkan ke persediaan awal cabang
yang sekarang dimasukan ke harga pokok penjualan )
b. Jumlah yang ditambahkan ke pers. Cabang
Rp. 10.000
Harga Pokok Penjualan
Rp. 10.000
(untuk menghapuskan jumlah yang ditambahkan ke cabang tahun berjalan)
c. Harga Pokok Penjualan
Rp. 1.000
Persediaan
Rp. 1.000
(Untuk menghapuskan jumlah yang ditambahkan ke persediaan akhir cabang)
d. Kantor Pusat
Rp. 40.500
Kantor Cabang Dot
Rp. 40.500
(untuk menghapuskan saldo resiprokal kantor pusat dan kantor cabang)

DASHER CORPORATION
KERTAS KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
Kantor
Kantor
Penyesuaian &
Pusat (Rp) Cabang
Penghapusan (Rp)
Dot (Rp)
Debit
Kas
45.000
12.750
Piutang
Dagang 47.000
25.000

Laba rugi
(Rp)

Neraca
(Rp)
57.750
72.000

neto
Persediaan
Aktiva tetap
neto
Kantor
Cabang Dot
Harga
Pokok
Penjualan
Beban
Operasi
Kredit
Hutang
Dagang
Kewajiban
Lain-lain
Jumlah
ditambahkan
ke Pers.
Kantor
cabang
Kantor
Pusat
Modal
Saham
Laba
ditahan
1 Jan 2002
Penjualan

25.000

10.000

c. 1.000

34.000

62.000

62.000

40.500
c. 1.000

d. 40.500
a. 1.600
b. 10.000

160.000

76.000

(225. 400)

25.500

4.500

405.000

128.250

225.750

9.000

4.000

13.000

10.000
11.600

2.000

(30.000)

12.000
a.1.600
b.10.000

40.500

d.40.500

150.000

150.000

24.400

24.400

200.000
405.000

81. 750
128.250

Laba Bersih

281.750
26.350

26.350
225.750

Kertas kerja gabungan

Ayat jurnal penyesuaian dan jurnal penutup untuk Kantor Cabang Dot dan Kantor
Pusatnya adalah :
Ayat jurnal penutup kantor cabang dot
Penjualan
Persediaan 31 Des 2002
Pers. 01 Januari 2002

Rp. 81. 750


Rp. 10.000
Rp. 16.000

Pembelian
Pengiriman dari kantor pusat
Beban Operasi
Kantor Pusat

Rp. 20.000
Rp. 50.000
Rp. 4.500
Rp. 1.250

Ayat jurnal penyesuaian dan jurnal penutup untuk kantor pusat :


Kantor Cabang Dot
Rp. 1.250
Laba Kantor Cabang Dot
Rp. 1.250
Jumlah ditambahkan ke Pers. Kantor Cabang
Rp. 10.600
Laba Kantor cabang Dot
Rp. 10.600
(Laba yang belum direalisasi Rp. 11.600, dikurangi laba yang belum direalisasi pada
persediaan akhir cabang Rp. 1.000 = penyesuaian Rp. 10.600)

Penjualan
Pers. 31 Desember 2002
Pengiriman ke kantor cabang Dot
Laba Kantor Cabang Dot
Pers. 1 Januari 2002
Pembelian
Beban Operasi
Laba Ditahan

Rp. 200.000
Rp. 25.000
Rp. 40.000
Rp. 11.850
Rp. 20.000
Rp. 205.000
Rp. 25.500
Rp. 26.350

DASHER CORPORATION
LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002

Kantor Pusat Cabang Dot


Neraca 31 Desember 2002
Aktiva
Kas
Piutang Dagang-Neto
Persediaan 31 Des 2002
34.000
Kantor Cabang Dot
Aktiva Tetap Neto
Total Aktiva
Kewajiban dan Ekuitas
Hutang Dagang
13.000
Kewajiban lain-lain
Jumlah ditambahkan pers. Cabang
Kantor Pusat
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Kewajiban dan Ekuitas
Laporan Laba rugi untuk 2002
Penjualan
Laba Kantor Cabang Dot
Harga Pokok Penjualan
225.400)
Biaya operasi

Konsolidasi

Rp. 45.000
Rp. 12.750
Rp. 57.750
Rp. 47.000
Rp. 25.000
Rp. 72.000
Rp. 25.000
Rp. 10.000
Rp.
Rp. 41. 750
Rp. 62.000
Rp. 220.750

Rp. 47.750

Rp. 9.000
Rp. 10.000
Rp. 1.000
Rp. Rp. 150.000
Rp. 50.750
Rp. 220. 750

Rp. 62.000
Rp. 225.750

Rp. 4.000

Rp. 2.000
Rp. 41.750
Rp. 47.750

Rp.

Rp. 12.000
Rp.
Rp. 150.000
Rp. 50. 750
Rp. 225. 750

Rp. 200.000 Rp. 81.750


Rp. 281.750
Rp. 11.850
Rp. 211.850 Rp. 81. 750 Rp. 281.750
(Rp. 160.000) (Rp. 76.000) (Rp.
(Rp. 25.500) (Rp. 4.500)

(Rp. 30.000)

Anda mungkin juga menyukai