Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI KIMIA ORGANIK I

Nama/Nim

:-

Melanie (652015012)

Muhamad Syaiful Ampri ( 652015011)

Desy Getri Gogahu (652015009)

- Alfon Pali (652015033)


Kelompok

: 1 (12.00 16.00)

Tanggal Praktikum

: Jumat / 1 juli 2016

JUDUL

: EKSTRAKSI

A. TUJUAN
o Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi sirkulasi dalam ekstrasi
o Melakukan Ekstraksi Padat-Cair dengan menggunakan alat soxhlet.
o Melakukan Ekstraksi Cair-Cair dengan menggunakan Corong pisah.
o Menentukan % yield kandungan lemak dalam kemiri.
o Menentukan % yield dari Ekstraksi As.benzoat yang diperoleh.
B. DATA FISIK
Senyawa

MW (g/mol)

MP (oC)

BP (oC)

d (g/cm3)

Sifat khas

Asam
Benzoat
(C7H6O2)

122,12

122,4

249,2

1,321

Kloroform

-63.5

61.2

1.49

119.38

Akuades
(H2O)

18,016

100

0,997

- Sebagai bahan
pengawet makanan.
- Mudah menguap.
- Mudah terbakar.
- Beracun dalam
bentuk gas.
-Cairan yang tak
berwarna
-Beracun
-Tidak mudah terbakar
- Tidak berwarna.
- Tidak berbau.
- Tidak berasa.
- Sebagai pelarut.

1|EKSTRAKSI

Hexan

96 to 94

68.5 to 69.1

0.6548

86.18

-Cairan tidak berwarna


-Tidak Larut dalam air

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat

Cawan Petri

Klem

Spatula

Statif

Neraca Analitik

Erlenmeyer

Pembakar Bunsen

Kondensor

Korek Gas

Corong Pemisah

Kolf

1 Set Alat Distilasi

Beaker Glass

Gelas Ukur

Kasa

Kaki tiga

Kertas Saring

Oven

Desikator

Kaca Arloji

2|EKSTRAKSI

2. Bahan

Batu didih

Akuades

Asam Benzoat

Kloroform

Heksan

Kemiri

3.
D. METODE
A. Ekstraksi Cair-Cair
Ditimbang Cawan petri

Ditimbang dengan neracar mettler kurang lebih 0.3 gram asam benzoat

Dimasukkan 7 ml aquades ke dalam asam benzoate

Dimasukkan 7 ml kloroform ke dalam asam benzoate dan aquades kemudian


dimasukkan ke dalam corong pisah

Dikocok larutan didalam corong pisah dan sesekali di putar pada bagian stopper
seperti gambar dibawah ini

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Dilakukan sampai gas dalam corong pisah hilang kemudian dituangkan lapisan
bawah sampai batas ke dalam gelas beaker

Didalam beaker ditambahkan dryingagent sampai kira kira dryingagent dalam


campuran tercampur kemudian dituang ke dalam cawan petri tetapi dryingagent
tidak boleh tertuang dalam cawan petri

Dibilas gelas beaker dengan 2 pipet klorofom kemudian dikocok dan dituangkan
ke dalam cawan petri dengan ketentuan dryingagent tidak boleh tertuang dalam
cawan petri

Dioven selama 10 menit kemudian di densikator 15 menit

Ditimbang cawan petri yang sudah berisi sampel

Dihitung %yield

16.
17.

yield=

massa kristal yang diperoleh


100
massa sampel mulamula

18.
B. Ekstraksi Padat-Cair
Ditimbang Kolf yang berisi batu didih dengan neraca mettler
Disusun Alat Ekstraksi dengan skema seperti dibawah ini
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Diambil 30-50 gram kemiri yang sudah dihaluskan kemudian dimasukkan ke


dalam kertas lalu dimasukkan ke dalam tabung soxhlet

Diisi gelas beaker 250 ml dengan air sampai menutupi labu lemak kemudian alat
alat yag sudah di susun di kencangkan dengan klem kemudian letakkan dibawah

gelas beaker dengan kaki tiga yang telah dilapisi kain kasa kemudian panaskan
Diamati sirkulasi yang terjadi pada proses dan hentikan proses ekstrasi 45

menit
Setelah diekstraksi, lakukan proses distilasi dengan penyusunan alat distilasi
seperti gambar berikut

31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.

Labu distilast yang berisi hasil ekstrasi kemudian di distilasi sampai larutan
berhenti menetes, kemudian labu distilat yang sudah berisi hanya lemak, di
dinginkan di desikator selama 15 menit kemudian ditimbang

Dihitung %yield

42.
43.

yield=

massa kolf +batu didih+ massa hasil ekstraksi


100
massa kolf + batudidih

44.
45.
46.
B. HASIL PENGAMATAN
A. Ekstraksi Cair-Cair
47. 0,3 gram Asam benzoat

48. Massa cawan


= 49,29 gram
49. Massa cawan+asam benzoat = 49,57gram
50. Asam Benzoat
= 0,28 gram
Asam Benzoat Akhir
yield=
100
51.
Asam Benzoat Awal

52.

0,28
100
0,3

53. 93,33
B. Ekstraksi Padat-Cair
54. Massa Kolf+Batu Didih
= 140,74 gram
55. Massa Kemiri
= 22,57 gram
56. Massa Lemak+Kolf+Batu Didih
= 146,99 gram
57. Massa Lemak
= 6,25 gram
58. Jumlah Sirkulasi
= 11 kali
Lemak Kemiri
yield=
100
59.
Kemiri

60.

6,25
100
22,57

61. 27,69
62.
63.
C. PEMBAHASAN
A. Ekstraksi Cair-Cair
64.

Pada percobaan pertama dilakukan pemindahan suatu bahan zat terlarut

(As.Benzoat ) dari pelarut air/Aquades ( H2O) ke pelarut Kloroform, yakni dengan


mengocok campuran yang terdiri dari 0,3 gram As.Benzoat, 7 ml Aquades/air dan 7 ml
Diklorform. Kemudian campuran ini didiamkan sebentar hingga terbentuk 2 lapisan
pelarut ( Kloroform dan Aquades/air ) terbentuk kembali.didalam campuran ini akan
terbentuk 2 lapisan yakni yang berada pada lapisan bawah adalah Kloroform dan lapisan
atas yakni Aquades/air. Hal ini disebabkan oleh karena Kloroform memiliki Massa jenis
maupun densitas yang lebih besar dari pada Aquades/air (Kloroform,densitas : 119.38 dan
Aquades/air densitas : 0,997 ).
65.

Pada

saat

dilakukan

pengocokan

sebagian

besar

dari

bahan/As.Benzoat berpindah dari pelarut air ke Kloroform ( pada umumnya kelarutan


pelarut organik lebih besar daripada kelarutannya didalam air/Aquades, sehingga

senyawa yang terlarut dalam air dapat berpindah ke pelarut lainnya. Pemindahan akan
lebih sempurna bila campuran dikocok dengan kuat, kemudian didiamkan agar campuran
terpisah kembali dengan menggunakan alat yakni corong pisah ) perlu diperhatikan bila
pengocokan terlalu kuat maka campuran akan menjadi emulsi. Hal ini memerlukan
perlakuan khusus untuk memisahkannya kembali, yakni dengan menambahkan larutan
garam atau dengan Sentrifus. Ketika proses pemindahan bahan ( As.Benzoat ) pada
campuran pelarut (Kloroform dan air/Aquades ) dengan menggunakan corong pisah,
selain perlakuan pengocokan pada corong pisah juga dilakukan pembuangan gas yang
terbentuk akibat perlakuan ini sampai benar-benar tidak ada lagi gas yang tersisa dalam
corong pisah. Setelah lapisan Kloroform dipisahkan dari corong pisah lalu didapatkanlah
campuran (pelarut kloroform + As.Benzoat ) yang tertampung dalam Erlenmeyer.
Kedalam Erlenmeyer ditambahkan Drying Agent yang akan mengikat Air/Aquades
membentuk hidrat. Pada saat penambahan pertama, Drying Agent tersebut menggumpal
( mengikat molekul air/Aquades ) dan kemudian ditambahkan lagi sampai ada drying
Agent yang berbentuk serbuk ( banyak ). Hal ini berarti sudah tidak ada lagi molekul
air/Aquades

yang

dapat

diikat.

Oleh

karena

itu

hasil

Ekstraksinya

adalah

Kloroform+bahan (As.Benzoat ) yang terlarut didalamnya pada Erlenmeyer. Fungsi


Drying Agent yakni untuk mengikat air/aquades yang ikut tertampung bersama
Diklormetan+bahan, sehingga hasil Ekstraksi yang didapat merupakan benar-benar zatzat terlarut yang ingin diekstrak bersamaan pelarutnya ( tanpa adanya air/Aquades ) jenis
lain Drying Agent selain Na2SO4 yakni : CaCl2, CaSO4, MgSO4, dll. Setelah penambahan
drying agent, campuran ( diklormetan+As.Benzoat ) dituangkan pada cawan petri dengan
catatan drying agent tidak ikut dituang, lalu dilakukan pengovenan selama

10 menit

untuk mengeringkan As.benzoat. Didalam oven pelarut Kloroform akan menguap karena
pemanasan yang terjadi dan kloroform akan menjadi habis ( menguap ) sehingga akan
didapatkan bahan terlarutnya ( As.benzoat ). Lalu bahan ini dimasukkan dalam desikator

15 menit dengan tujuan agar menghilangkan uapnya dan menstabilkan berat zat

yang diekstrak (as.benzoat ) diperoleh berat konstan.dan didapatkan berat kering


As,benzoat yakni 0,28 gram dan % yield :

yield=

66.

67.

Asam Benzoat Akhir


100
Asam Benzoat Awal

0,28
100
0,3

68. 93,33
69.

Dari hasil % yield yang diperoleh hanya 93,33% secara teori

seharusnya % yeld yang diperoleh yaitu 100%. Hal ini disebabkan karena kemungkinan
sebagian dari As.benzoat masih terlarut pada pelarut air/Aquades. Kemungkinan yang
lain yakni ketika pengocokan dan pelepasan/pembuangan gas dengan menggunakan
corong pisah, sebagian As.benzoat ikut keluar karena semburan dari gas tersebut karena
ada sebagian As.benzoat yang belum terlarut

sempurna dalam pelarut (pemindahan

bahan dari pelarut Aquades ke Kloroform). Dapat dikatakan dari hasil yang diperoleh
dalam percobaan kali ini cukup baik dan terbukti bahwa As.benzoat memiliki kelarutan
dalam Kloroform yang lebih besar daripada air/Aquades. Dengan demikian pelarut
organik lebih melarutkan dari pada air, hal ini dilihat dari perolehan % yield yang lebih
besar dari 50%.
70.
71.
72.
B. Ekstraksi Padat-Cair
73.
Percobaan kedua dilakukan untuk mengekstraksi pelarut secara padat-cair
dimana sampel yang digunakan adalah kemiri yang telah dihaluskan. Penghalusan
kemiri dilakukan agar proses ekstraksi pelarut dapat berjalan dengan baik sehingga
pelarut dapat mengekstraksi lemak yang terdapat di dalam sel kemiri tersebut. Lemak
dalam buah kemiri diisolasi dengan metode soxhletasi dan dimurnikan dengan metode
destilasi sederhana. Dalam percobaan ini, sampel dimasukkan dalam kertas saring
yang sudah dilipat. Pelarut yang digunakan adalah heksan karena pelarut ini bersifat
mudah menguap dengan titik didih yang rendah dan merupakan pelarut yang dapat
melarutkan minyak atau lemak dengan baik sehingga cocok digunakan pada isolasi
lemak yang terkandung di dalam kemiri. Sebelum melakukan pemanasan, Didalam
kolf sendiri terdapat batu didih yang berfungsi sebagai penyebar/pemerata pemanasan

dalam kolf sehingga pemanasan tidak hanya pada 1 titik fokus saja, melainkan
menyebar kesegala arah pada kolf. Karena batu didih memiliki pori-pori yang begitu
banyak sehingga membantu dalam penyebaran pemanasan yang dilakukan.
Penambahan batu didih juga harus dilakukan terlebih dahulu agar tidak terjadi
bumping pada saat proses pemanasan berlangsung. Dengan dibantu proses pemanasan
yang dilakukan, menyebabkan heksan menjadi menguap lalu terkondensasi
(pendinginan oleh kondensor ) dan menetes pada alat Soxhlet. Fungsi Kondensor
dalam proses Ekstraksi yakni sebagai pendinginan uap heksan oleh air yang mengalir
pada kondensor, pelarut dari heksan ini yang menguap karena pemanasan yang
dilakukan akan mencair kembali. Pemanasan pelarut organik dilakukan selama 45
menit. Dalam pemanasan selama 45 menit didapat 11 sirkulasi. Hasil ini tidak sesuai
dengan teori yang mengatakan bahwa sirkulasi akan terjadi setiap + 10 menit/sirkulasi.
Hal itu disebabkan antara lain :
Karena api yang digunakan terlalu besar sehingga pelarut akan cepat menguap
dan cepat pula menetes setelah mengalami pendinginan oleh kondensor dan

akhirnya sirkulasi akan cepat terjadi dalam selang waktu yang pendek/cepat.
Halus atau tidaknya sempel yang digunakan, karena fungsi dalam

menghaluskan kemiri adalah untuk mempercepat proses ekstraksi


74. Setelah proses Ekstraksi selesai diperoleh ekstrak kemiri (lemak) + heksan yang
masih bercampur dalam kolf ( warna larutan berwarna agak kekuningan ) kemudian
larutan/campuran ini dilakukan distilasi dengan tujuan untuk memisahkan pelarut
heksan dari lemak ( ekstrak kemiri ). Pada proses distilasi ini heksan akan menguap
kembali karena pemanasan yang dilakukan dan akan mengalami kondensasi pada
kondensor ( pendinginan uap diklormetan ) menjadi cair kembali yang tertampung
pada Erlenmeyer. Lemak kemiri akan tetap tertinggal dalam kolf, disebabkan karena
titik didih lemak jauh lebih tinggi daripada heksan, sehingga pada akhir distilasi akan
diperoleh destilat yakni heksan yang murni dan lemak ( ekstrak kemiri ). Hasil ekstrak
kemiri ini lalu dimasukkan dalam desikator selama

15. Pemasukkan pada

desikator ini memiliki tujuan agar menghilangkan uapnya dan menstabilkan berat zat
yang diekstrak ( lemak kemiri ) dan akan diperoleh berat konstan. Dari hasil percobaan
yang telah dilakukan, diperoleh massa lemak sebesar 6,25 gram dan

yield

yield=

75.

Lemak Kemiri
100
Kemiri

6,25
100
22,57

76.

77.

27,69

78.
79. Presentase yield yang didapat cukup kecil. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal :
Adanya lemak kemiri yang masih tertinggal dan belum terekstrak karena

heksan sudah tidak menguap lagi


Saat melakukan ekstraksi api yang digunakan terlalu panas sehingga

mengakibatkan terjadinya bumping pada kondensor.


Waktu saat ekstraksi terlalu cepat (45 menit) sehingga lemak kemiri belum

terekstrak sempurna
Seharusnya dalam proses pemanasan soxhletasi dilakukan minimal 5 jam/
sampai pelarut tidak berwarna lagi yang berarti bahwa pelarut sudah tidak
membawa komponen yang ingin diisolasi.

80.
81.
82.
KESIMPULAN
1. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam ekstraksi adalah pelarut yang dipakai,

D.

lamanya waktu ekstraksi, bahan yang akan di ekstrak dan suhu pemanasan.
2. Metode pemisahan dengan cara ekstraksi pelarut cair-cair dilakukan dengan
menggunakan corong pemisah dimana terdapat dua pelarut yaitu pelarut air
dan pelarut organik dimana pelarut organik yang digunakan adalah kloroform.
3. Cara pemisahan dengan metode ekstraksi soxhlet dilakukan dengan
memasukkan sampel ke dalam kertas saring lalu memanaskan heksan sebagai
pelarut sampai 11 kali sirkulasi.
4. % yield minyak kemiri yang diperoleh dari ekstraksi adalah sebesar 27,69%
5. % yield asam benzoat yang diperoleh dari ekstraksi adalah sebesar 93,33%.
83.
E.

JAWAB PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan,keunggulan ekstraksi cair-cair dan cair-padat dan sertakan
masing masing 1 aplikasi beserta penjelasannya!
84.
85.
Ekstraksi cair-cair :
86.

Alat yang digunakan adalah corong pisah


Bahan yang digunakan adalah bahan yang lunak dan gampang
mengeluarkan cairan.
Langsung mengeluarkan ekstrak kentalnya pada saat dihaluskan dengan
mortar.
Waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi cair-cair lebih singkat
dibandingkan waktu yang dibutuhkan pada ekstraksi padat-cair.

87.
88.
89.

Ektraksi padat-cair :

Alat yang digunakan adalah alat soxhlet


Menggunakan bahan padat seperti biji-bijian dari tanaman yang
mengandung lemak.
Tidak langsung mengeluarkan ekstrak kentalnya, jika tanpa di ekstraksi
terlebih dahulu.
Waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi padat-cair lebih lama
dibandingkan waktu yang dibutuhkan pada ekstraksi cair-cair.

90.
91.
92.
93.
94. Keunggulan :
95.
Ekstraksi cair-cair : metode ini apabila pelarut yang digunakan sedikit akan dapat
diperoleh substansi yang relatif banyak.
96.
Ektraksi padat-cair : apabila pelarut yang digunakan sedikit dan dapat
97.
digunakan berulang-ulang sehingga substansi yang diperoleh relative
98.
besar
99.
100.
101.
102.
103.
Aplikasi nya yaitu:
104.
Metode Padat-Cair : sering disebut operasi leaching dalam industry metalurgi sering
digunakan untuk pemisahan tembaga dari biji-bijian logam.
105.
Metode Cair-Cair : dapat digunakan dalam penelitian obat bahan alam dengan Pengaruh
Cara Fraksinasi Terhadap Rendemen Isolat Alkaloid Trigonelin Dari Biji Kelebet
(Trigonella Foenum-Graecum L.)
106.
107.
108.
2. Jelaskan Proses Ekstraksi dengan metode maserasi

109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127. Prinsip maserasi adalah ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara
merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperature
kamar terlindung dari cahaya, pelaut akan masuk kedalam sel tanaman melewati dididing
sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan didala sel
dengan diluar sel. Larutan yang konentrasinya tinggi akan terdeak keluar dan diganti oleh
pelarut dengan konsentrasi redah (proses difusi). Peristiwa tersebut akan berulang sampai
terjadi keseimbangan antara larutan didalam sel dan larutan diluar sel. Maserasi biasanya
dilakukan pada temperatur 15o-20o C dalam waktu selama 3 hari sampai bahan-bahan
yang larut , melarut . Pada umumnya maserasi dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia
dengan derajat kehalusan yang cocok, dimasukan kedalam bejan kemudian dituangi
dangan 75 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari, terlindung dari
cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 5 hari diserkai, ampas diperas. Pada
ampas ditambah cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai sehingga diperoleh
seluruh sari sebanyak 100 bagian. Bejana ditutup dan dibiarkan ditempat sejuk,
terlindung dari cahaya, selama 2 hari kemudian endapan dipisahkan.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
F.
DAFTAR PUSTAKA
135.
136.
Soetjipto,H. 2001. Petunjuk Praktikum Kimia Organik I. FSM Kimia. UKSW.
Salatiga.
137.
The Merk Indek. Eight Edition. An Encyclopedia of Chemical and Drugs. Merk
and co. Inc. 1968.

138.
http://itheng.blogspot.com/2012/10/kristalisasi-sederhana
139.
https://id.wikipedia.org/wiki/Talk
140.
http://www.slideshare.net/noerazizah2/asam-karboksilat-dan-turunannya-dalamkehidupan
141.
http://www.chem.itb.ac.id/?p=237
142.
G. LAMPIRAN
143.
Laporan Sementara
144.
145.
146.

Anda mungkin juga menyukai