Anda di halaman 1dari 8

CIRI-CIRI & FUNGSI KOMUNIKASI

MASSA

DIBUAT OLEH:

DHIYA ZIELFITA MUNZIER


E31115501

DEPARTEMEN Ilmu komunikasi


Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNIVERSITAS HASANUDDIN

CIRI-CIRI KOMUNIKASI MASSA


1.

Komunikasi massa Berlangsung Satu Arah


Berbeda dengan komunikasi antarpersonal yang
berlangsung dua arah , komunikasi massa berlangsung
satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari
komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain
wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui
tanggapan para pembacanya terhadap pesan ataupun
yang disiarkannya itu.
Sebagai kosenkuensi dari situasi komunikasi seperti itu,
komunikator pada pada komunikasi harus melakukan
perencanaan dan persiapan sedemikiannya kepada
kmunikan harus komunikatif dalam arti kata dapat
diterima secara inderawidan secra rohani pada satu kali
penyiaran.

2.

Komunikator Pada Komunikasi Massa Melembaga


Media massa sebagai saluran komunikasi massa
merupakan lembag, yakni suatu institusi atau organisasi.
Oleh karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam
bahasa
asing
disebut institutionalized
communicator atau organized communicator.

Komunikaor pada komunikasi massa,


misalnya
wartawan surat kabar atau penyiar televise karena media
yang dipergunakannya sebagai suatu lembaga dalam
myebarluaskan pesan komunikasinya bertindak atas
nama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat
kabar dan stasion televise yang di wakilinya. Ia tidak
mempunya kebebasan individual. Ungkapan seperti
kebebasan
mengemukakan
pendapat
merupakan
kebebasan terbatasi.
3.

Pesan Pada Komunikasi Massa Bersifat Umum


Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat
umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai
kepentinga umum.
Jadi tidak
ditujukan kepada
perseorang pun atau kepada sekelompok tertentu.
Media massa tidak akan menyiarkan satu pesan yang
tdak menyangkut kepentingan umum. Media massa aka
menyiarkan berita mengenai seorang menteri yang
meresmikan sebuah proyek pembangunan, tetapi tidak
akan
menyiarkan
berita
seorang
menteri
yang
menyelenggaran kan khitanan anaknya.

4.

Media Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan


Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya
untuk menimbulkan keserampakan pada pihak khalayak
dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal ini
lah merupakan cirri paling hakiki dibandingkan dengan
media komunikasi lainnya. Bandingkan misalnya poster
atau papan pengumuman dengan radio siaran yang
sama-sama merupakan media komunikasi. Poster dan

papan pengumuman adalah media komunikasi, tetapi


bukan media komunikasi massa sebab tidak mengandug
cirri keserempakan, sedangkan radio siaran adalah media
komunikasi massa disebabkan oleh cirri keserempakan
yang dikandungnya.
5.

Komunikan Komunikasi Massa Bersifat Heterogen


Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan
anggota masyarakat yang terlibat dalam proses
komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju
komunikator bersifat heterogen. Hampr semua surat
kabar, radio, dan televise menyajikan rubric atau acara
yang secara khusus di peruntukkan bagi anak-anak,
remaja, dan dewasa.
Demikian cirri-ciri dengan menggunakan media massa
untuk membndingkan dengan komunikasi yang memakai
media nirmassa. Pada akhirnya penggunaan media
massa dan media nirmassa itu saling mengisi
pengoprasiannya, baik secara nasional maupun secara
internasioanl. Hal ini erat sekali kaitannya dengan model
komunikasi multitahap (multistep flow communication)
yang telah di singgung dimuka. Dalam hubungan inilah
pula penting nya strategi komunikasi.

FUNGSI KOMUNIKASI MASSA


Komunikasi massa adalah salah satu aktivitas sosial
yang berfungsi di masyarakat.
Robert K.Merton
mengemukakan bahwa fungsi aktivitas sosial memiliki
dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah
fungsi nyata yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata
atau tersembunyi (latent function), yaitu fungsi tidak
diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial
dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan
disfungsional.
Selain manifest function dan latent function, setiap
aktivitas sosial juga berfungsi melahirkan (beiring
function) fungsi-fungsi sosial lain, bahwa manusia
memiliki
kemampuan
beradaptasi
yang
sangat
sempurna. Sehingga setiap fungsi sosial yang dianggap
membahayakan dirinya, maka ia akan mengubah fungsifungsi sosial yang ada.
Contohnya pemberantasan
korupsi yang dilakukan oleh pemerintah, disatu sisi
adalah untuk membersihkan masyarakat dari praktik
korupsi, namun di sisi lain tindakan pemberantasan
korupsi yang tidak diikuti dengan perbaikan sistem justru
akan menimbulkan ketakutan bagi aparatur pemerintah
secara luas tentang masa depan mereka karena merasa
tindakannya selalu diawasi, ditakuti dan ditindak. Tak
adanya perbaikan sistem yang baik dan ketakutan justru
akan melahirkan (beiring) model-model korupsi baru yang
lebih canggih. Dengan demikian, aktivitas sosial lama itu
ketika mendapat tekanan sosial, kemudian mengalami
metamorfosa dan kemudian melahirkan aktivitas sosial.

Begitu pula dengan fungsi komunikasi media massa,


sebagai aktivitas sosial masyarakat, komunikasi media
massa juga mengalami hal yang serupa.
Seperti
pemberitaan bahaya Tsunami terhadap kehidupan
masyarakat pantai. Di satu sisi pemberitaan tersebut
adalah informasi mengenai bagaimana masyarakat
pantai dapat menghindari bahaya Tsunami ketika
bencana itu datang, tapi pemberitaan itu juga sekaligus
menciptakan ketakutan dan kecemasan yang amat
sangat bagi masyarakat yang hidup di pesisir pantai.
Bahkan pemberitaan itu juga berdampak buruk bagi
orang-orang pegunungan yang akan merencanakan
pindah tempat tinggal ke daerah pesisir.
Harold D.Laswell, pakar komunikasi terkenal yang
namanya
pernah
disebut
dimuka,
juga
telah
menampilkan pendapatnya mengenai fungsi komunikasi
itu. Dikatakan nya bahwa proses komunikasi di
masyarakat menunjukan 3 fungsi:
a)
Pengamatan terhadap lingkungan, penyingkapan
ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai
masyarakat dan bagian-bagian unsure didalam nya.
b)
Korelasi unsure-unsur masyarakat ketika menanggapi
lingkungan.
c)
Penyebaran warisan sosial. Disini berperan para
pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya
maupun disekolah, yang meneruskan warisan sosial
kepada keturunan berikutnya.
Berikut adalah fungsi-fungsi komunikasi massa:
1)

Pengawasan (surveillance)

Dikatakan nya bahwa pengawasan mengacu kepada yang


kita kenal sebagai peranan berita dan informai dari media
massa. Fungsi pengawasan dapat dibagi menjadi 2 jenis:

Pengawasan peringatan, pengawsan jenis ini terjadi


jika media menyampaikan informasi kepada kita
mengenai ancaman taufan, letusan gunung api, kondisi
ekonomi yang mengalami depresi, meningkatnya inflasi
atau serangan militer.

Pengawasan instrumental, pengawasan ini berkaitan


dengan penyebaran informasi yang berguna bagi
kehidupan sehari-hari.
2)

Interprestasi ( interpretation)
Yang erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawsan
adalah fungsi interpretasi. Media massa tidak hanya
menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta
interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu.

3)

Hubungan ( linkage)
Media massa mampu menghubungakan unsur-unsur
yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa
dilakukan secara langsung oleh saluran perseorangan.

4)

Sosialisasi
Sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai yang
mengacu
kepada
cara-cara
dimana
seseorang
mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok
media massa menyajikan penggambaran masyarakat dan
dengan
membaca,
mendengar,
menonton.
Maka
seseorang memperlajari bagaimana khlayak berprilaku
dan nilai-nilai apa yang penting.
5)
Hiburan (intertaiment)

Hiburan memrupakan fungsi media massa. Mengenai


hal ini memang jelas tampak pada televisi, film, dan
rekamana suara.
Dengan demikianlah fungsi-fungsi komunkasi massa.
Jelas kiranya bahwa pernyataan mengenai fungsi
komunikasi massa di masyarakat akan sejajar denga
pernyataan mengenai bagaimana fungsi media pada
taraf individual.

Dari paparan di atas, fungsi-fungsi komunikasi dan


komunikasi massa yang begitu banyak itu dapat di
sederhanakan jadi 4 fungsi saja, yakni :
Menyampaikan informasi ( to inform)
Mendidik ( to educate)
Menghibur ( to entertaint)
Mempengaruhi ( to influence)

DAFTAR PUSAKA
Efendy, Uchjana Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2011.
Suprato, Tommy, Pengantar Teori dan Menjemen Komunikasi, MedPress, Yogyakarta, 2009.
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT Grasindo, Jakarta, 2000.

Anda mungkin juga menyukai