Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Uji tarik adalah pengujian yang merusak atau destructive test . Prinsip
uji tarik adalah

pemberian beban tarik pada material dengan kecepatan

pembebanan statis. Uji tarik lebih sering digunakan daripada pengujian


mekanik lain karena dari pengujian tarik dapat diperoleh banyak sifat sifat
mekanik material. Selain itu, pengujian tarik juga dapat digunakan untuk
hampir semua jenis material (logam, keramik, dan polimer).
Informasi yang didapat dari pengujian tarik sangat berguna untuk
pemilihan material, pengembangan paduan, control kualitas dan proses desain
dalam berbagai kondisi. Hasil pengujian tarik suatu spesimen yang diambil
dari satu bagian produk tidak secara total mempresentasikan sifat kekuatan
dan keuletan dari seluruh produk atau karakteristik penggunaannya dalam
lingkungan yang berbeda-beda dengan kondisi saat pengujian.

2. Tujuan :
a. Menentukan nilai :

Ultimate Tensile Strength dari spesimen ST 37

Yield Strength dari spesimen ST 37

Modulus Young dari spesimen ST 37

Persen elongation dari spesimen ST 37

Persen reduction of area dari spesimen ST 37

b. Menentukan nilai:

Strain hardending exponent (n) dari spesimen ST 37

Strength coefficient (K) dari spesimen ST 37

Page 1 of 43

BAB II
TEORI DASAR

Uji tarik adalah pengujian dengan memberikan beban tarik pada material dengan
kecepatan pembebanan statis. Pada uji tarik, spesimen diberi beban gaya tarik
pada satu sumbu yang bertambah secara kontinu, bersamaan dengan itu dilakukan
pengamatan terhadap perpanjangan yang dialami oleh benda uji.

Gambar 2.1. State of Stress Uji Tarik2

Skema Uji Tarik

Gambar 2.2. Skema Alat Uji Tarik2

Page 2 of 43

Pada pengujian tarik uji tarik, spesimen dipasang pada mesin uji tarik dan
dihubungkan ke extensometer. Extensometer digunakan untuk mengukur
perubahan panjang yang dialami spesimen. Crosshead bergerak kebawah
sehingga membuat load cell bergerak. Load cell akan memberikan gaya
dan menimbulkan tegangan tarik pada spesimen. Spesimen yang
menerima tegangan tarik akan mengalami perubahan panjang. Perubahan
panjang yang terjadi pada spesimen tersebut akan terukur oleh
extensometer. Data perubahan panjang dan perubahan gaya yang diterima
oleh spesimen pun diperoleh.

Spesimen uji tarik menurut ASTM E8/E8M

Gambar 2.3 Spesimen Uji Tarik1

A: Reduce Section = 57.15 mm


D: Diameter = 12.7 mm
G: Gage Length = 4D = 50.8 mm
R: Radius Fillet = min 9.525 mm

Berdasarkan standar ASTM E8/E8M untuk jenis material logam, panjang


gage length spesimen adalah 4 kali diameter spesimen.

Page 3 of 43

Ada dua tipe stress-strain, yaitu engineering stress engineering strain dan
true stress true strain. Dari kurva dibawah dapat dilihat perbedaan
diantara keduanya.

Gambar 2.4. Kurva Stress-Strain4

Engineering Stress Engineering Strain adalah nilai dari tegangan dan


regangan yang mengasumsikan bahwa luas penampang untuk setiap
pembebanan adalah sama, yaitu luas penampang awal. Sebenarnya
semakin diberi beban, luas penampang spesimen akan selalu turun.
Sehingga engineering stress engineering strain digunakan untuk
memudahkan perhitungan.

Nilai engineering stress dapat ditentukan melalui persamaan :

Keterangan :
= engineering stress (N/m2)
F = beban yang bekerja pada spesimen (N)
A0 = luas penampang awal spesimen (m2)

Page 4 of 43

Nilai engineering strain dapat ditentukan melalui persamaan :

Keterangan :
= engineering strain
lo = panjang awal spesimen (m)
li = panjang akhir spesimen (m)

True stress true strain adalah nilai tegangan dan regangan yang
sebenarnya, yaitu dimana perubahan luas penampang spesimen seiring
dengan penambahan beban juga diperhitungkan.
Nilai true stress true strain dapat dihitung dengan mengkonversi nilai
dari engineering stress engineering strain dengan persamaan :

a.) Sesaat sebelum necking

Keterangan :
t = true stress (N/m2)
= engineering stress (N/m2)
= engineering strain
t = true strain

Page 5 of 43

b.) Setelah terjadi necking :

Keterangan :
t = true stress (N/m2)
F = beban yang diberikan pada spesimen (N)
Ai = luas penampang spesimen (m2)
t = true strain
Ao = luas penampang awal spesimen (m2)

Kurva Stress- Strain Baja Karbon Tinggi dan Baja Karbon Rendah :

Gambar 2.5 Kurva Stress Strain Baja3

Page 6 of 43

Fenomena yang terjadi pada uji tarik :

1. Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah perubahan bentuk suatu material secara
tidak permanen, dimana material tersebut masih dapat kembali lagi ke
bentuk semula.

2. Deformasi Plastis
Deformasi plastis adalah perubahan bentuk suatu material secara
permanen. Meskipun beban yang diberikan dihilangkan, material tersebut
tidak dapat kembali ke bentuk semula.

3. Luders Band

Gambar 2.6. Luders Band

Luders band adalah fenomena yang terjadi pada baja karbon rendah
dimana nilai yield strengthnya mengalami perpanjangan. Ketika beban
yang diberikan sudah mencapai yield point, tegangan yang akan dialami
material berfluktuasi pada nilai tegangan yang cukup konstan hingga
tegangan yang dialami material tersebut kembali naik.

4. Necking
Necking adalah penyempitan luas penampang setempat yang mulai ada
setelah beban mencapai ultimate tensile strength nya.
Page 7 of 43

Gambar 2.7. perubahan yang terjadi pada material saat uji tarik2

5. Strain Hardening
Strain hardening adalah fenomena dimana material menjadi lebih keras
dan kuat saat mengalami deformasi plastis.

6. Reduction Area
Reduction area adalah pengurangan luas penampang suatu material pada
saat mengalami deformasi plastis.

7. Fracture
Fracture adalah patahnya suatu material karena tidak dapat menahan beban
lagi.

Page 8 of 43

Sifat Mekanik Pada Uji Tarik :

Gambar 2.8. Sifat Mekanik Pada Uji Tarik5

Dari pengujian uji tarik dapat diperoleh sifat mekanik sebagai berikut :

1. Ultimate Tensile Strength


Ultimate tensile strength adalah nilai tegangan maksimum yang dapat
ditahan oleh suatu material.

2. Yielding

Gambar 2.9. Tipe Yielding Pada Material5

Page 9 of 43

Yielding adalah nilai tegangan pada saat material akan terdeformasi


plastis. Tipe yielding ada 4, yaitu :
a. True Elastic Limit
Nilai tegangan minimum dimana adanya pergerakan dislokasi.
b. Proportional Limit
Nilai tegangan maksimum dimana nilai tegangannya sebanding dengan
nilai regangannya.
c. Elastic Limit
Nilai tegangan maksimum yang dapat diterima oleh suatu material
tanpa adanya regangan secara permanen.
d. Offset Yield Strength
Nilai tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan regangan sebesar
0,2 persen pada material. Nilai 0,2 persen ini merupakan suatu
kesepakatan dimana pada regangan sebesar 0,2 persen, suatu material
telah mengalami deformasi plastis.

3. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas atau kekakuan adalah nilai ketahanan suatu material
untuk mengalami deformasi elastis ketika ada gaya diterapkan pada benda
tersebut.

4. Ductility
Keuletan adalah kemampuan suatu material untuk terdeformasi sebelum
mengalami kegagalan.

5. Resilience
Resilience adalah kemampuan suatu material untuk menyerap energi
ketika terdeformasi elastis dan untuk kembali ke bentuk semula.

6. Toughness

Page 10 of 43

Ketangguhan adalah kemampuan suatu material untuk menyerap energi


hingga material mengalami patah.

Jenis patahan yang terjadi :

Ulet

Getas
Gambar 2.10 Jenis Patahan5

Page 11 of 43

BAB III
DATA PERCOBAAN

1. Data

Jenis material: ST-37


Jenis mesin: Universal Testing Machine (Tarno Grocki)
Gage length awal: 25.52 mm
Diameter awal : 6.38 mm
Gage length akhir : 35.13 mm
Diameter akhir : 5.28 mm
Kecepatan : 0.0833 mm / s

Data yang didapatkan secara manual

Beban (N)
0
10000
11000
12000
11000
12000
13000
14000
15000
14000
13000
12000

Diameter (mm)
6.38
6.38
6.38
6.37
6.32
6.31
6.3
6.2
6.07
5.56
5.51
5.28

Tabel 3.1 Beban-Diameter

Page 12 of 43

Hasil yang didapatkan dari komputer :


Waktu (s)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70

Voltage (mV)
0
115
233
330
451
551
711
850
977
1133
1318
1495
1709
1857
2072
2326
2552
2780
2952
3079
2815
2883
2922
2795
2776
2776
2844
2893
2961
3052
3118
3164
3225
3256
3273
3323

Waktu (s)
72
74
76
78
80
82
84
86
88
90
92
94
96
98
100
102
104
106
108
110
112
114
116
118
120
122
124
126
128
130
132
134
136
138
140
142
144

Voltage (mV)
3363
3401
3462
3499
3540
3607
3647
3667
3695
3714
3754
3785
3802
3822
3830
3850
3861
3888
3890
3900
3920
3949
3965
3962
3968
3960
3951
3929
3890
3841
3771
3685
3567
3421
3323
3108
2590

Page 13 of 43

Tabel 3.2 Waktu dan Voltage

2. Pengolahan Data
a. Menentukan kurva F-L

Untuk menentukan F didapatkan dari persamaan


Fi = (Fmaks Vmaks) Vi
Contoh perhitungan : Fmaks = 15100 N
Vmaks = 3968 mV
Vi = 115 mV
Fi = (15100 N / 3968 mV) 115 mV = 437.626

Untuk menentukan L didapatkan dari persamaan


L= vt
Contoh perhitungan : v = 0.0833 mm / s
t=2s
L= 0.0833 mm / s 2 s = 0.1666 mm

Fi
0
437.6260081
886.6683468
1255.796371
1716.25504
2096.799395
2705.670363
3234.627016
3717.918347

L
0
0.1666
0.3332
0.4998
0.6664
0.833
0.9996
1.1662
1.3328

Fi
12942.31351
13174.44556
13315.24698
13471.27016
13726.23488
13878.45262
13954.56149
14061.11391
14133.41734

L
6.1642
6.3308
6.4974
6.664
6.8306
6.9972
7.1638
7.3304
7.497

Page 14 of 43

4311.56754
5015.574597
5689.138105
6503.503024
7066.708669
7884.879032
8851.461694
9711.491935
10579.13306
11233.66935
11716.96069
10712.32359
10971.09375
11119.50605
10636.21472
10563.91129
10563.91129
10822.68145
11009.14819
11267.91835
11614.21371
11865.37298
12040.42339
12272.55544
12390.52419
12455.21673
12645.48891
12797.70665

1.4994
1.666
1.8326
1.9992
2.1658
2.3324
2.499
2.6656
2.8322
2.9988
3.1654
3.332
3.4986
3.6652
3.8318
3.9984
4.165
4.3316
4.4982
4.6648
4.8314
4.998
5.1646
5.3312
5.4978
5.6644
5.831
5.9976

14285.63508
14403.60383
14468.29637
14544.40524
14574.84879
14650.95766
14692.81754
14795.56452
14803.1754
14841.22984
14917.33871
15027.69657
15088.58367
15077.16734
15100
15069.55645
15035.30746
14951.5877
14803.1754
14616.70867
14350.32762
14023.05948
13574.01714
13018.42238
12645.48891
11827.31855
9856.09879

7.6636
7.8302
7.9968
8.1634
8.33
8.4966
8.6632
8.8298
8.9964
9.163
9.3296
9.4962
9.6628
9.8294
9.996
10.1626
10.3292
10.4958
10.6624
10.829
10.9956
11.1622
11.3288
11.4954
11.662
11.8286
11.9952

Tabel 3.3 Beban dan Perubahan Panjang

Page 15 of 43

16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0
0.6664
1.3328
1.9992
2.6656
3.332
3.9984
4.6648
5.3312
5.9976
6.664
7.3304
7.9968
8.6632
9.3296
9.996
10.6624
11.3288
11.9952

F(N)

Kurva F-L

L(mm)

Kurva 3.1 Beban dan Perubahan Panjang

b.

Engineering Stress dan Engineering Strain

Engineering stress ditentukan dengan persamaan :


= F/A0.
Contoh perhitungan : F = 437.6260081 N
D0 = 6.38 mm
A0 =

= 13.69592865 MPa

Engineering strain ditentukan dengan persamaan :


e = L/Lo
Contoh perhitungan : L = 0.1666 mm

Page 16 of 43

Lo = 25.52 mm
e =

0
13.69592865
27.74914239
39.30136047
53.7118593
65.62136247
84.67656755
101.230777
116.355846
134.9346709
156.9672518
178.0470724
203.5334092
221.1594739
246.7649057
277.0150438
303.9305209
331.0841882
351.5685336
366.6936027
335.2525143
343.3509764
347.9956827
332.8706136
330.607808
330.607808
338.7062702
344.5419268
352.6403889
363.4780368
371.3383089
376.8166803
384.0814773
387.7734233
389.7980388

e
0
0.006528213
0.013056426
0.019584639
0.026112853
0.032641066
0.039169279
0.045697492
0.052225705
0.058753918
0.065282132
0.071810345
0.078338558
0.084866771
0.091394984
0.097923197
0.104451411
0.110979624
0.117507837
0.12403605
0.130564263
0.137092476
0.14362069
0.150148903
0.156677116
0.163205329
0.169733542
0.176261755
0.182789969
0.189318182
0.195846395
0.202374608
0.208902821
0.215431034
0.221959248

= 0.006528213 %

405.0422029
412.3069998
416.713516
421.5964123
429.5757794
434.3395807
436.7214813
440.0561422
442.3189478
447.0827491
450.774695
452.7993106
455.1812112
456.1339715
458.5158721
459.8259175
463.0414833
463.2796734
464.4706237
466.8525243
470.3062802
472.2118007
471.8545157
472.5690858
471.6163256
470.5444703
467.9243796
463.2796734
457.4440168
449.1073646
438.8651919
424.8119781
407.4241035
395.7527904
370.1473586

e
0.241543887
0.2480721
0.254600313
0.261128527
0.26765674
0.274184953
0.280713166
0.287241379
0.293769592
0.300297806
0.306826019
0.313354232
0.319882445
0.326410658
0.332938871
0.339467085
0.345995298
0.352523511
0.359051724
0.365579937
0.37210815
0.378636364
0.385164577
0.39169279
0.398221003
0.404749216
0.411277429
0.417805643
0.424333856
0.430862069
0.437390282
0.443918495
0.450446708
0.456974922
0.463503135
Page 17 of 43

395.7527904
400.5165917

0.228487461
0.235015674

308.4561321

0.470031348

Tabel 3.4 Engineering Stress dan Engineering Strain

500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0

UTS = 472.57 MPa


yield upper= 351.57 MPa
yield lower = 335.25 MPa

0
0.019584639
0.039169279
0.058753918
0.078338558
0.097923197
0.117507837
0.137092476
0.156677116
0.176261755
0.195846395
0.215431034
0.235015674
0.254600313
0.274184953
0.293769592
0.313354232
0.332938871
0.352523511
0.37210815
0.39169279
0.411277429
0.430862069
0.450446708
0.470031348

Engineering Stress (MPa)

Kurva Engineering Stress- Strain

Engineering Strain (%)

Kurva 3.2 Engineering Stress dan Engineering Strain

Dari kurva diatas dapat ditentukan bahwa Ultimate Tensile Strengthnya


adalah 472,57 MPa, Upper yieldnya = 351,57 MPa, dan Lower yieldnya=
335,25 MPa.

c. True Stress dan True Strain


Dari kurva engineering stress vs. engineering strain, dikonversi menjadi
kurva true stress vs. true strain.

Page 18 of 43

Sebelum terjadi necking menggunakan persamaan :


(

Contoh perhitungan : F = 437.6260081 N


A0 =
e = 0.006528213
=

=13.78533859
= ln (

) = 0.006506997

Setelah terjadi necking menggunakan persamaan :

Contoh perhitungan : F = 14000 N


A0 =
Di = 5.56 mm

Ai =

= 24.267

t=

= 576.91 MPa

et = ln

= 0.27514

Page 19 of 43

t
0
13.78533859
28.11144702
40.07106344
55.11442917
67.76331369
87.99328765
105.8567696
122.4326121
142.8626116
167.2144086
190.8326941
219.477923
239.9285644
269.3179804
304.1412426
335.6764926
367.8277868
392.8805916
412.1768287
379.0245118
390.4218121
397.9750626
382.8507711
382.4064859
384.5647642
396.1960852
405.2714916
417.0995145
432.2910379
444.063578
453.0748084
464.3171815
471.311853
476.3173182

et
0
0.006506997
0.012971926
0.019395328
0.025777734
0.032119662
0.038421624
0.044684119
0.05090764
0.057092668
0.063239676
0.06934913
0.075421484
0.081457188
0.08745668
0.093420393
0.099348751
0.10524217
0.11110106
0.116925824
0.122716856
0.128474545
0.134199273
0.139891415
0.145551339
0.151179409
0.156775981
0.162341406
0.167876028
0.173380186
0.178854215
0.184298442
0.189713189
0.195098775
0.200455511

t
502.877671
514.5888632
522.8089078
531.6872622
544.554632
553.4289582
559.314951
566.4584754
572.2588048
581.3407175
589.0841001
594.6858908
600.78569
605.0209614
611.1736291
615.9216811
623.2516592
626.5966504
631.2396019
637.5244409
645.3110803
651.0083599
653.5961605
657.6709895
659.4238519
660.9969759
660.3711156
656.840535
651.5530003
642.6106929
630.820562
613.3938722
590.9469499
576.6018908
541.7118196

et
0.216355675
0.221600041
0.226817047
0.232006976
0.237170109
0.242306722
0.247417084
0.252501463
0.257560122
0.262593319
0.267601311
0.272584347
0.277542676
0.282476541
0.287386182
0.292271837
0.297133738
0.301972115
0.306787195
0.311579201
0.316348353
0.321094868
0.325818961
0.330520841
0.335200717
0.339858793
0.344495273
0.349110354
0.353704235
0.358277108
0.362829165
0.367360595
0.371871584
0.376362315
0.380832969

Page 20 of 43

486.1773406
494.6442684

0.205783706
0.211083661

453.4401837

0.385283726

Tabel 3.5 True Stress dan True Strain

Kurva True Stress - Strain


True Stress (MPa)

700
600
500
400
300
200
100
0.385283726

0.367360595

0.349110354

0.330520841

0.311579201

0.292271837

0.272584347

0.252501463

0.232006976

0.211083661

0.189713189

0.167876028

0.145551339

0.122716856

0.099348751

0.075421484

0.05090764

0.025777734

True Strain (%)

Kurva 3.3 True Stress dan True Strain

d.

Log Stress dan Log Strain


Selanjutnya dari nilai true stress dan true strain yang telah diperoleh dapat
dihitung nilai koefisien strain hardening dan konstanta kekuatannya melalui
persamaan flow stress.

Untuk memperoleh nilai K dan n maka digunakan persamaan :


Log

Page 21 of 43

log t

log et

log t

log et

2.701462352

-0.664831708

1.139417438

-2.186619416

2.711460383

-0.654430164

1.448883201

-1.88699554

2.718342979

-0.644324309

1.602830868

-1.712302867

2.725656256

-0.634498956

1.741265314

-1.58875527

2.736041457

-0.624940046

1.830994635

-1.493229033

2.74306188

-0.615634538

1.944449544

-1.415424285

2.747656429

-0.606570316

2.024718637

-1.349846797

2.753168079

-0.597736101

2.087897115

-1.293217035

2.757592483

-0.589121378

2.154918585

-1.243419661

2.764430742

-0.580716327

2.223273697

-1.199010361

2.770177301

-0.572511763

2.280652781

-1.158958984

2.774287635

-0.564499087

2.341390842

-1.122504924

2.77871958

-0.556670229

2.380081955

-1.089070587

2.781770421

-0.549017614

2.430265349

-1.058207013

2.786164607

-0.541534117

2.483075316

-1.02955831

2.789525492

-0.534213031

2.525920929

-1.00283759

2.794663443

-0.527048034

2.565644534

-0.977810205

2.796988069

-0.520033159

2.594260575

-0.954281796

2.800194237

-0.513162772

2.615083573

-0.932089561

2.804496839

-0.506431541

2.578667297

-0.911095779

2.809769122

-0.499834422

2.591534073

-0.891182911

2.813586566

-0.493366635

2.59985586

-0.872249837

2.815309492

-0.487023646

2.583029526

-0.854208938

2.818008685

-0.480801151

2.58252525

-0.836983794

2.819164652

-0.474695062

Page 22 of 43

2.584969489

-0.820507356

2.820199473

-0.468701489

2.59791018

-0.804720472

2.819788069

-0.462816733

2.607746055

-0.789570697

2.817459946

-0.45703727

2.620239684

-0.775011315

2.813949749

-0.45135974

2.635776232

-0.761000534

2.807947948

-0.44578094

2.647445154

-0.747500821

2.799905841

-0.44029781

2.656169915

-0.734478337

2.787739433

-0.43490743

2.666814755

-0.721902476

2.771548495

-0.429607007

2.673308362

-0.709745458

2.760876062

-0.424393869

2.677896372

-0.697981999

2.733768312

-0.419265461

2.686794714

-0.686589016

2.656520005

-0.414219335

2.694292981

-0.675545381

Tabel 3.6 Log True Stress dan Log True Strain

Kurva Log t & Log et

3.5

y = 0.9038x + 3.2833
R = 0.9448

3
2.5

Log t

2
1.5
1
0.5
0
-2.5

-2

-1.5

Log et

-1

-0.5

Kurva 3.4 Log True Stress dan Log True Strain

Page 23 of 43

Dari kurva diatas didapatkan data nilai K dan nilai n seperti dibawah
ini
Log K = 3,2833 .
K= 1919,995 MPa
n = 0,9038

Kurva Elastis
400
Engineering Stress (MPa)

350

y = 3010.1x - 23.84
R = 0.9832

300
250
200
150
100
50
0
-50 0

0.02

0.04

0.06
0.08
0.1
Engineering Strain (%)

0.12

0.14

Kurva 3.5 Daerah Elastis

Dari kurva diatas dapat ditentukan Modulus Elastisitas =

= 3010,1 MPa
= 3,01 GPa

Page 24 of 43

Pengolahan data hasil manual dilakukan dengan cara yang sama seperti data
sebelumnya. Kemudian diperoleh tabel seperti berikut :

Beban
(N)

Diameter
(mm)

Ai

Eng Stress

Eng Strain

True stress

True strain

log stress

log strain

6.38

31.952954

10000

2.83

6.38

31.952954

312.9596595

0.110893417

347.6648255

0.105164572

2.541160754

11000

2.99

6.38

31.952954

344.2556254

0.117163009

384.5896505

0.110792444

2.584997593

12000

3.66

6.37

31.8528665

375.5515914

0.143416928

429.4120469

0.134021085

2.632874224

11000

4.49

6.32

31.354784

344.2556254

0.175940439

404.8241113

0.162068201

2.607266371

12000

5.16

6.31

31.2556385

375.5515914

0.202194357

451.4860041

0.184148518

2.654644292

13000

6.33

6.3

31.15665

406.8475573

0.248040752

507.7623316

0.221574924

2.70566048

14000

7.33

6.2

30.1754

438.1435233

0.287225705

563.9896058

0.252489286

2.7512711

15000

9.49

6.07

28.9232465

469.4394892

0.371865204

644.0077006

0.316171276

2.80889106

15100

9.996

28.26

472.5690858

0.39169279

534.3241331

0.122818696

2.72780479

14000

11.16

5.56

24.267176

438.1435233

0.437304075

576.9109681

0.275141418

2.761108796

13000

11.49

5.51

23.8326785

406.8475573

0.45023511

545.4695325

0.293208388

2.736770498

-0.53282361

12000

11.83

5.28

21.884544

375.5515914

0.463557994

548.3321928

0.378485439

2.739043744

0.421950824

Tabel 3.7 Perhitungan Hasil Manual

Page 25 of 43

0.978130543
0.955489856
0.872826872
0.790302189
0.734831772
0.654479392
0.597757045
0.500077587
0.910735518
0.560444029

Log Stress

Kurva Log t & Log et


2.9
2.8
2.7
2.6
2.5
2.4

y = 0.0194x + 2.5615
R = 0.7312

Log Strain

Kurva 3.6 Log True Stress dan Log True Strain (Hasil Manual)

Log K = 2,5615
K= 364.33 MPa
n= 0.0194

Page 26 of 43

Untuk menghitung elongation digunakan persamaan :


% EL =
Lo= 25.52
Lf =35.13 mm
Persen elongation

= 37, 66 %

Untuk menghitung reduction in area digunakan pesamaan :


% RA =

Do=6.38 mm , Ao=
Df=5.28 mm, Af=
Persen reduction in area

31.95
21.88
31,52 %

Page 27 of 43

BAB IV
ANALISIS DATA

Dari percobaan uji tarik ini didapatkan nilai Ultimate Tensile Strength 472,57
MPa. Sedangkan berdasarkan literatur6 ST 37 mempunyai nilai Ultimate Tensile
Strength sebesar 370 MPa. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kesalahan saat
membaca skala beban maksimum pada mesin uji Selain itu, adanya kesalahan dalam
pengukuran diameter spesimen sehingga diameter yang digunakan untuk menghitung
luas penampang kurang akurat.
Dapat diketahui bahwa spesimen ST 37 adalah low carbon steel. Hal itu dapat
dilihat dari kurva engineering stress-strain yang mempunyai luders band. Luders band
adalah fenomena yang terjadi pada baja karbon rendah dimana nilai yield strength
nya mengalami perpanjangan. Jadi ada dua yield strength yaitu upper yield strength
dan lower yield strength . Nilai upper yield strength dari percobaan adalah 351,57
MPa dan lower yield strength = 335,25 MPa. Sedangkan dari literature6 diketahui ST
37 mempunyai yield strength sebesar 298 MPa. Nilai yield strength yang didapat
hampir mendekati dengan literatur. Perbedaan nilai yang didapat dari literature dapat
disebabkan oleh perbedaan

kondisi saat pengujian dengan literatur . Selain itu

perbedaan nilai tersebut disebabkan oleh kesalahan pada pembacaan skala beban dan
kurang akuratnya pengukuran diameter spesimen.
Dari kurva elastis dapat diketahui modulus elastisitasnya yaitu dari tegangan
dibagi regangan. Atau dapat diketahui dari gradien dari kurva stress vs strain pada
daerah elastis. Nilai modulus elastisitas yang didapat dari percobaan adalah 3,01 GPa.
Sedangkan nilai modulus elastisitas ST 37 pada literatur6 adalah sebesar 200 GPa.
Terdapat perbedaan yang sangat jauh nilai modulus elastisitas dari hasil percobaan
jika dibandingkan dengan literatur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh perhitungan
tegangan dan regangan yang tidak akurat, karena nilai tegangan diperoleh beban
dibagi luas area. Sedangkan bebannya dihitung dari beban maksimum dikali voltage
Page 28 of 43

maksimum dibagi dengan voltage pada saat pengukuran. Sedangkan beban


maksimum diperoleh secara manual sehingga memungkinkan kesalahan human error
pada saat pembacaan skala.
Dari kurva log stress vs log strain didapatkan nilai strain hardening exponent
(n) sebesar 0,9038 dan strength coefficient (K) sebesar 1919,995 MPa . Dari hasil
manual didapatkan n= 0.0194 K= 364.33 MPa. Jika dibandingkan dengan hasil
perhitungan manual nilai n dan K yang didapatkan sangat berbeda jauh. Berdasarkan
literatur7 nilai Nilai n = 0.15-0.25 & nilai K = 500-850 MPa. Nilai koefisien strain
hardening dan konstanta kekerasan yang didapat berbeda dengan nilai yang ada pada
literatur karena terdapat kesalahan pada pembacaan nilai beban maksimum, sehingga
mempengaruhi nilai koefisien strain hardening dan konstanta kekerasannya. Selain itu
nilai koefisien strain hardening dan konstanta kekerasan dari ST 37 tidak ditemukan
sehingga menggunakan literature baja secara umum. Dari literatur n dan K yang
didapat berupa rentang yang cukup jauh. Sehingga nilainya tidak akurat.
Fenomena necking tidak terjadi tepat ditengah gage length. Hal ini dapat
disebabkan karena ukuran diameter yang tidak sama pada setiap bagiannya (tidak
homogen) sehingga jika pada diameter yang lebih kecil dibandingkan lainnya akan
terjadi konsentrasi tegangan sehingga menyebabkan necking dan patah pada daerah
tersebut.
Dari bentuk patahan yang terjadi dapat disimpulkan bahwa ST 37 merupakan
patah ulet karena cenderung membentuk sudut 45 .

Page 29 of 43

Pada pengujian tarik, patah ulet disebabkan oleh tegangan geser maksimum sehingga
patahannya membentuk sudut 45. Sedangan patah getas disebabkan oleh tegangan
normal maksimum sehingga patahannnya membentuk sudut 90.

Page 30 of 43

BAB V
KESIMPULAN & SARAN

1. Kesimpulan

Ultimate Tensile Strength dari spesimen ST 37 = 472,57 MPa

Yield Strength dari spesimen ST 37 ada dua yaitu upper yield


strength = 351,57 MPa dan lower yield strength = 335,25 MPa

Modulus Young dari spesimen ST 37 = 3,01 GPa

Persen elongation dari spesimen ST 37 = 37, 66 %

Persen reduction of area dari spesimen ST 37 = 31,52 %

Strain hardending exponent (n) dari spesimen ST 37 = 0,9038

Strength coefficient (K) dari spesimen ST 37 = 1919,995 MPa

2. Saran
Untuk pengujian tarik seharusnya dilakukan pengukuran perubahan
panjang & perubahan diameter pada beban yang berbeda-beda lebih
banyak agar hasil yang didapat lebih akurat.

Page 31 of 43

DAFTAR PUSTAKA

1. ASTM E8/E8M
2. Callister, William D. Materials Science And Engineering An Introduction, 8th
Edition, New York: John Wiley & Sons, Inc. Page 152-187
3. Davis, Joseph R.2004. Tensile Testing. 2nd edition.ASM International. Page
18
4. Dieter, G. E. 1988. Mechanical Metallurgy. SI Metric Edition. UK: Mc
Graw-Hill Book Co. Page 197-203 & 275-324
5. Slide Kuliah Sifat Mekanik Material
6. Kirk, Mark. 1969 Constraint Effects in Fracture Theory and Applications
2nd volume.
7. Groover, MP. "Fundamentals of Modern Manufacturing

Page 32 of 43

LAMPIRAN

Tugas Setelah Praktikum


1. Dari kurva yang anda dapatkan atara F vs L, buat berturut-turut kurva
engineering stress vs. engineering strain, kurva true stress vs. true strain, dan
kurva log true stress vs. log true strain!
2. Tentukan ultimate tensile strength, yield strength, persen elongasi, dan
modulus elastisitas dari spesimen uji tarik ini!
3. Fenomena apa saja yang terjadi dalam pengujian tarik ini?
4. Jelaskan yang dimaksud dengan yield point phenomenon pada baja karbon
rendah!
5. Kenapa necking terjadi di pengujian tarik?

Jawab :
1. Ditunjukkan berturut-turut oleh kurva 3.2, kurva 3.3,dan kurva 3.4
2. UTS =472,57 MPa, upper yield strength = 351,57 MPa dan lower yield
strength = 335,25 MPa, Persen elongation = 37, 66 %, modulus elastistas =
3,01 GPa.
3. Deformasi elastis, deformasi plastis, luders band, reduction area, necking,
strain hardening, dan fracture.
4. Pada baja karbon rendah terdapat fenomena pada yield point dimana ketika
sudah memasuki yield point, yield strength mengalami perpanjangan dan
nilai tegangan yang dialami baja karbon rendah mengalami fluktuasi pada
daerah tegangan yang relatif sama.
5. Necking terjadi pada pengujian tarik karena spesimen sudah tidak dapat
menerima beban lagi sehingga terjadi pengecilan diameter pada daerah

Page 33 of 43

tertentu. Berdasarkan pengujian, necking terjadi karena adanya tegangan


geser maksimum pada spesimen.
.
Tugas Tambahan
1. Sebutkan dan jelaskan 4 kriteria menentukan yield strength!
2. Tuliskan rumus untuk menghitung engineering stress-engineering strain dan
true stress-true strain!
3. Gambarkan kurva stress strain low carbon steel, medium carbon steel dan
high carbon steel!
4. Apakah yang dimaksud dengan strain aging ?
Jawab :
1. 4 kriteria menentukan yield strength :
a. True Elastic Limit
Nilai tegangan minimum dimana adanya pergerakan dislokasi.
b.

Proportional Limit
Nilai tegangan maksimum dimana nilai tegangannya sebanding dengan
nilai regangannya.

c. Elastic Limit
Nilai tegangan maksimum yang dapat diterima oleh suatu material tanpa
adanya regangan secara permanen.
d. Offset Yield Strength
Nilai tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan regangan sebesar 0,2
persen pada material. Nilai 0,2 persen ini merupakan suatu kesepakatan
dimana pada regangan sebesar 0,2 persen, suatu material telah mengalami
deformasi plastis.
2. -Rumus engineering stress
Keterangan :
Page 34 of 43

= engineering stress (N/m2)


F = beban yang bekerja pada spesimen (N)
A0 = luas penampang awal spesimen (m2)
-Rumus engineering strain
Keterangan :
= engineering strain
lo = panjang awal spesimen (m)
li = panjang akhir spesimen (m)
-Rumus true stress true strain
(

* Sesaat sebelum necking


(

Keterangan :
t = true stress (N/m2)
= engineering stress (N/m2)
= engineering strain
t = true strain

* Setelah terjadi necking

Keterangan :
t = true stress (N/m2)
F = beban yang diberikan pada spesimen (N)
Ai = luas penampang spesimen (m2)
t = true strain
Ao = luas penampang awal spesimen (m2)

Page 35 of 43

3. Kurva Low, Medium, High Steel

4. Strain aging biasanya berhubungan dengan fenomena yield point dimana


kekuatan logam naik dan keuletan menurun, melalui pemanasan dari
temperatur relatif rendah setelah cold-working.

Rangkuman (Test Awal)


1. Sebutkan tujuan praktikum uji tarik!
2. Sebutkan prosedur pengujian uji tarik dari persiapan hingga mendapat kurva
F- L!
3. Gambarkan spesimen uji tarik menurut ASTM E8/E8M!
4. Jelaskan pengolahan data uji tarik!
5. Sebutkan dan jelaskan fenomena-fenomena pada uji tarik!
6. Gambarkan state of stress yang terjadi pada uji tarik!
7. Sebutkan dan jelaskan sifat mekanik pada uji tarik!
8. Sebutkan dan jelaskan 4 kriteria menentukan yield strength!

Page 36 of 43

9. Gambarkan kurva stress strain low carbon steel, medium carbon steel dan
high carbon steel!
10. Tuliskan rumus untuk menghitung engineering stress-engineering strain dan
true stress-true strain!
11. Bonus : Apa itu tegangan, regangan, kekuatan & elongation?

Jawab :
1. Tujuan : Menentukan nilai kekuatan (UTS), modulus elastisitas, yield
strength, elongation, modulus of resilience, ketangguhan, persen pengurangan
luas, strain hardening exponent dan strength coefficient.
2. a. Siapkan specimen uji tarik sesuai standar ASTM E8/E8M
b. Ukur diameter dan panjang specimen serta tentukan gage lengthnya
c. Siapkan mesin uji tarik, catat beban skala penuh dan kecepatan tarik
d. Pasang specimen pada mesin uji tarik dan jalankan mesinnya
e. Catat beban yang diberikan dan perubahan diameter yang terjadi
f. Perhatikam dan catat saat specimen mengalami necking
g. Setelah specimen patah ukur panjang dan diameternya
3. Spesimen uji tarik menurut ASTM E8/E8M

Page 37 of 43

A: Reduce Section = 57.15 mm


D: Diameter = 12.7 mm
G: Gage Length = 4D = 50.8 mm
R: Radius Fillet = min 9.525 mm
4. Pengolahan data uji tarik :
a. Pertama kita memperoleh data voltage dan waktu
b. Lalu voltage diubah menjadi F dan waktu diubah menjadi
c. F diubah menjadi engineering stress dan

diubah menjadi engineering

strain
d. Engineering stress diubah menjadi true stress dan engineering strain
diubah menjadi true strain (dibedakan rumusnya sebelum dan setelah
necking)
e. True stress diubah menjadi log stress dan true strain diubah menjadi log
strain
f. Dari kurva log stress- strain diperoleh nilai n dan K.

5. Fenomena yang terjadi pada uji tarik :

Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah perubahan bentuk suatu material
secara tidak permanen, dimana material tersebut masih dapat
kembali lagi ke bentuk semula.

Deformasi Plastis

Page 38 of 43

Deformasi plastis adalah perubahan bentuk suatu material


secara permanen. Meskipun beban yang diberikan dihilangkan,
material tersebut tidak dapat kembali ke bentuk semula.

Luders Band

Gambar 2.6. Luders Band

Luders band adalah fenomena yang terjadi pada baja karbon


rendah

dimana

nilai

yield

strengthnya

mengalami

perpanjangan. Ketika beban yang diberikan sudah mencapai


yield point, tegangan yang akan dialami material berfluktuasi
pada nilai tegangan yang cukup konstan hingga tegangan yang
dialami material tersebut kembali naik.

Necking
Necking adalah penyempitan luas penampang setempat yang
mulai ada setelah beban mencapai ultimate tensile strengthnya

Strain Hardening
Strain hardening adalah fenomena dimana material menjadi
lebih keras dan kuat saat mengalami deformasi plastis.

Reduction Area
Reduction area adalah pengurangan luas penampang suatu
material pada saat mengalami deformasi plastis.

Page 39 of 43

Fracture
Fracture adalah patahnya suatu material karena tidak dapat
menahan beban lagi.

6. State of stress

7. Sifat Mekanik

Ultimate tensile strength adalah nilai tegangan maksimum


yang dapat ditahan oleh suatu material.

Tegangan Yield adalah nilai tegangan pada saat material akan


terdeformasi plastis

Modulus elastisitas atau kekakuan adalah nilai ketahanan suatu


material untuk mengalami deformasi elastis ketika ada gaya
diterapkan pada benda tersebut.

Ductility / Keuletan adalah kemampuan suatu material untuk


terdeformasi sebelum mengalami kegagalan.

Resilience adalah kemampuan suatu material untuk menyerap


energi ketika terdeformasi elastis dan untuk kembali ke bentuk
semula.

Page 40 of 43

Toughness / Ketangguhan adalah kemampuan suatu material


untuk menyerap energi hingga material mengalami patah.

8. 4 kriteria menentukan yield strength :


h. True Elastic Limit
Nilai tegangan minimum dimana adanya pergerakan dislokasi.
e.

Proportional Limit
Nilai tegangan maksimum dimana nilai tegangannya sebanding dengan
nilai regangannya.

f. Elastic Limit
Nilai tegangan maksimum yang dapat diterima oleh suatu material tanpa
adanya regangan secara permanen.
g. Offset Yield Strength
Nilai tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan regangan sebesar 0,2
persen pada material. Nilai 0,2 persen ini merupakan suatu kesepakatan
dimana pada regangan sebesar 0,2 persen, suatu material telah mengalami
deformasi plastis.

9. Low,medium,high carbon

Page 41 of 43

10. -Rumus engineering stress


Keterangan :
= engineering stress (N/m2)
F = beban yang bekerja pada spesimen (N)
A0 = luas penampang awal spesimen (m2)
-Rumus engineering strain
Keterangan :
= engineering strain
lo = panjang awal spesimen (m)
li = panjang akhir spesimen (m)
-Rumus true stress true strain
(

* Sesaat sebelum necking


(

Keterangan :
t = true stress (N/m2)
= engineering stress (N/m2)
= engineering strain
t = true strain

* Setelah terjadi necking

Keterangan :
t = true stress (N/m2)
F = beban yang diberikan pada spesimen (N)
Ai = luas penampang spesimen (m2)

Page 42 of 43

t = true strain
Ao = luas penampang awal spesimen (m2)

Page 43 of 43

Anda mungkin juga menyukai