Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM MINERAL OPTIK


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245
Telp/Fax (0411) 580202
Nomor
:1
No. Conto
: ST. 7
Nama Batuan : Basalt andesitik (?)
Zona Ubahan : kalsit aktinolit klorit Mineral Opak
Vein 1 : kuarsa
Vein 2 : prehnit
Petrografi
:
Sayatan batuan basalt andesitik (?) telah mengalami ubahan yang kuat, sehingga batuan
asal sulit ditentukan. Mineral primer ( 5%) seperti plagioklas dan piroksin masih bisa
teridentifikasi meskipun telah terubah oleh mineral karbonat. Mineral ubahan yang
mendominasi adalah kalsit, mengubah masadasar batuan asal. Mineral prehnit pada
umumnya mengisi rekahan ataupun pori pada batuan dan terpotong oleh urat mineral
opak. Mineral ubahan Actinolit kalsit klorit mineral opak tampak mengambang
pada masadasar. Aktinolit merupakan ubahan dari mineral piroksin, yang berasosiasi
dengan mineral klorit. Mineral opak umumnya memperlihatkan tekstur overprint pada
aktinolit.
Kalsit
Mineral Opak
Prehnit
Mineral lempung
Klorit
Aktinolit
Kuarsa

: 35 %
: 25 %
: 10%
: 10 %
: 10%
: 7%
:3%

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM MINERAL OPTIK


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245
Telp/Fax (0411) 580202
Nomor
:2
No. Conto
: ST. 8
Nama Batuan : Andesit
Zona Ubahan : kalsit mineral lempung - kuarsa
Vein : klorit
Petrografi
:
Sayatan batuan andesitik yang terubah kuat oleh mineral ubahan karbonat mineral
lempung kuarsa. Diidentifikasi sebagai batuan andesit, terlihat dari tekstur andesitik
dan mineral primer plagioklas yang berukuran halus sebagai masadasar. Mineral
karbonat pada umumnya mengubah mineral yang berukuran besar (fenokris), sedangkan
mineral lempung dan kuarsa mengubah pada massadasar. Mineralopak berukuran > 0,01
mm hadir tersebar utamanya bersama mineral lempung. Batuan ini terpotong oleh urat
klorit berukuran halus (< 0,001 mm) sebesar 0,01 mm.
Mineral karbonat
Mineral lempung
Kuarsa
Mineral opak
Klorit

: 35%
: 25 %
: 15%
: 18%
: 7%

Mineralogi Bijih
:
A. Kalkopirit; Sayatan poles batuan menunjukkan distribusi mineral kalkopirit yang
tersebar dalam tekstur emulsi. Sebagian Kalkopirit juga terdapat sebagai inklusi pada
mineral sfalerit.
B. Pirit; Dalam pengamatan sayatan poles, mineral pirit hadir dalam bentuk inklusi
pada mineral sfalerit.
C. Sfalerit; Mineral sfalerit merupakan mineral terbanyak yang terdapat pada sayatan
poles ini. Sebagian tepinya digantikan oleh mineral sinnabar yang berwarna merah.
Terdapat pula inklusi mineral-mineral lain seperti kalkopirit yang tersebar halus dan
merata sehingga membentuk tekstur emulsi. Terdapat pula inklusi pirit, sinnabar, dan
inklusi halus emas. Sebagian sfalerit menunjukkan internal reflection berwarna
merah.
D. Emas; Pada sayatan poles ini emas hadir sebagai inklusi halus pada mineral sfalerit
dengan ukuran dan jumlah yang kecil serta tersebar secara setempat-setempat.
E. Sinnabar; Sinnabar sebagian kecil hadir menggantikan bagian tepi sfalerit. Namun
sebagian besar mineral ini hadir sebagai inklusi pada sfalerit dan kalkopirit.

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM MINERAL OPTIK


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245
Telp/Fax (0411) 580202
Nomor
:3
No. Conto
: ST. 9
Nama Batuan : Basalt
Zona Ubahan : klorit epidot kuarsa mineral opak
Vein 1 : mineral opak
Vein 2 : Kuarsa serisit klorit mineral opak
Petrografi
:
Sayatan batuan basalt berukuran kasar (0,2 - 1,5 mm) yang tersusun oleh plagioklas
(15%) dan piroksin yang terdiri dari augit (10%) dan diopsid (5%) dengan tekstur
porfiritik. Batuan ini telah mengalami ubahan oleh mineral klorit epidot serisit kuarsa. Mineral klorit umumnya mengubah piroksin dan plagioklas, dan sebagian kecil
mengisi rekahan halus. Epidot mengubah mineral olivine, berasosiasi dengan klorit.
Mineral opak tersebar pada seluruh sayatan,khususnya pada himpunan mineral ubahan.
Sebagian mineralopak mengisi vein yang berukuran (0,5 0,1 mm). Urat halus (0,1
0,2 mm) tersusun oleh kuarsa serisit klorit - mineral opak memotong himpunan
mineral ubahan sebelumnya.
Mineral opak
Klorit
Kuarsa
Epidot
Serisit

: 30%
: 15 %
: 10%
: 7%
: 7%

Mineralogi Bijih
:
A. Kalkopirit; Pada sayatan poles ini kalkopirit terdapat dalam jumlah yang melimpah.
Sebagian besar diselimuti oleh mineral sfalerit dan mineral non-opak. Terdapat
inklusi mineral lain seperti pirit dan sfalerit. Sebagian mineral ini juga tersebar halus
secara merata dan membentuk tekstur emulsi pada mineral non-opak. Terdapat pula
kalkopirit dalam bentuk memanjang searah dengan urat yang terdapat pada sayatan
poles.
B. Pirit; Dalam pengamatan sayatan poles, mineral pirit hadir dalam bentuk inklusi
pada mineral kalkopirit dan mineral non-opak.
C. Sfalerit; Mineral sfalerit sebagian terdapat menyelimuti kalkopirit dan pirit. Namun
terdapat pula mineral sfalerit dalam bentuk inklusi pada mineral kalkopirit. Sebagian
sfalerit menunjukkan internal reflection berwarna merah dan hijau.
D. Stibnit; Hadir menggantikan bagian tepi sfalerit, namun sebagian besar mineral ini
hadir sebagai inklusi pada sfalerit dan kalkopirit.

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM MINERAL OPTIK


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245
Telp/Fax (0411) 580202
Nomor
No. Conto
Nama Batuan
Zona Ubahan

:4
: ST. 11
: Basalt teralterasi
: Klorit epidot serisit - kuarsa
Vein 1: kuarsa serisit mineral opak
Vein 2: epidot klorit mineral opak
Vein 3 : mineral opak .

Petrografi
:
Sayatan tipis batuan basalt berukuran halus 0,1 -0,6 mm yang dominant tersusun oleh
plagioklas dan piroksin. Batuan ini telah mengalami ubahan namun tekstur batuan asal
masih bisa diidentifikasi. Mineral ubahan terdiri dari klorit, epidot, serisit dan kuarsa.
Mineral ubahan didominasi oleh klorit (30 %) berwarna hijau transparent yang
tersebar mengubah plagioklas. Epidot (10%) mengubah piroksin berasosiasi dengan
klorit. Aktinolit (5%) berasosiasi dengan epidot mengubah mineral piroksin. Mineral
opak (30%) tersebar bersama dengan mineral ubahan dan umumnya berbentuk anhedral
dan berukuran 0,05 0,1 mm. Terdapat urat kuarsa serisit berukuran 0,1 mm
memotong mineral ubahan sebelumnya. Terdapat pula urat epidot klorit mineral
opak berukuran 0,1 0,15 mm.yang terpotong oleh urat mineral opak yang berukuran
0,01 mm.
Mineral ubahan :
Klorit
: 20%
Epidot
: 10%
Aktinolit
: 5%
Kuarsa
: 10%
Serisit
: 10%
Mineral opak : 30%
Mineralogi Bijih
:
A. Kalkopirit; Sayatan poles batuan menunjukkan distribusi mineral kalkopirit yang
tersebar memanjang searah dengan arah urat bersama-sama dengan mineral nonopak. Sebagian pula tersebar halus secara merata membentuk tekstur emulsi pada
mineral non-opak.
B. Pirit; Dalam pengamatan sayatan poles, mineral pirit hadir dalam bentuk inklusi
pada mineral kalkopirit dan mineral non-opak.
C. Stibnit; Mineral terdapat dalam bentuk halus dengan jumlah dan sebaran yang kecil
sebagai inklusi pada mineral non-opak.
D. Emas; Pada sayatan poles ini emas hadir sebagai inklusi halus pada mineral nonopak dengan ukuran dan jumlah yang kecil serta tersebar secara setempat-setempat.
E. Sinnabar; Pada sayatan poles ini sinnabar hadir dalam jumlah dan sebaran kecil
dalam bentuk inklusi pada mineral kalkopirit dan mineral non-opak.

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM MINERAL OPTIK


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245
Telp/Fax (0411) 580202
Nomor
:5
No. Conto
: ST. 22
Nama Batuan : Vein kuarsa
Zona Ubahan : vein 1 : kuarsa mineral opak (zona silisik)
Vein 2 : mineral lempung-klorit-serisit-mineral opak
Petrografi
:
Sayatan batuan dengan urat kuarsa-mineral opak dan urat himpunan mineral lempungklorit-serisit pada batuan basalt (?). Mineral batuan asal yang dapat diidentifikasi yaitu
ortopiroksin Mineral kuarsa membentuk struktur crustiform dan bladed pada urat halus
(0,01 mm) dan urat yang berukuran besar (0,6 mm). Kuarsa yang berukuran halus
terlihat memotong mineral opak. Kuarsa dan mineral opak kemudian menunjukkan
kristalisasi yang simultan. Pada mineral kuarsa terlihat adanya inklusi fluida yang perlu
identifikasi lanjut.
Mineralogi Bijih
:
A. Kalkopirit; Sayatan poles batuan menunjukkan distribusi sebagian besar mineral
kalkopirit tersebar memanjang searah dengan arah urat bersama-sama dengan
mineral pirit dan diselimuti oleh mineral non-opak. Sebagian kalkopirit pada bagian
tepinya digantikan oleh mineral sinnabar membentuk tekstur reaction rims.
B. Pirit; Dalam pengamatan sayatan poles, mineral pirit hadir bersama dengan mineral
kalkopirit, yang tersebar memanjang searah dengan arah urat dan diselimuti oleh
mineral non-opak. Sebagian kecil hadir dalam bentuk inklusi pada mineral kalkopirit
dan mineral non-opak.
C. Stibnit; Pada sayatan poles ini mineral stibnit terdapat dalam bentuk halus dengan
jumlah dan sebaran yang kecil sebagai inklusi pada mineral non-opak.
D. Emas; Pada sayatan poles ini emas hadir sebagai inklusi halus pada mineral nonopak dengan ukuran dan jumlah yang kecil serta tersebar secara setempat-setempat.
E. Sinnabar; Pada sayatan poles ini sinnabar hadir dalam jumlah dan sebaran kecil
dalam bentuk inklusi dan urat pada mineral kalkopirit. Sebagian sinnabar
menggantikan kalkopirit membentuk tekstur reaction rims.

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM MINERAL OPTIK


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245
Telp/Fax (0411) 580202
Nomor
:6
No. Conto
: 12
Nama Batuan : Basalt (?) terubah sangat kuat.
Zona Ubahan : epidot klorit - mineral lempung mineral opak
Petrografi
:
Sayatan batuan basalt (?) yang telah terubah dengan kuat dan memperlihatkan tekstur
porfiri.Mineral ubahan didominasi oleh mineral epidot yang mengubah masadasar yang
diperkirakan berasal dari mineral piroksin dan olivine. Mineral primer yang dapat
didentifikasi adalah piroksin berukuran besar 0,7 mm dan plagioklas berukuran 0,5 mm
yang memperlihatkan zonasi komposisi. Terdapat vein klorit berukuran halus 0,01 mm
yang memotong mineral ubahan sebelumnya. Pada mineralopak terdapat inklusi kuarsa
yang merupakan mineral ubahan fasa selanjutnya.
Epidot
Klorit
Mineral lempung
Kuarsa
Mineralopak
Serisit

: 25%
: 15%
: 20%
: 10%
: 25%
: 5%

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM MINERAL OPTIK


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245
Telp/Fax (0411) 580202
Nomor
:7
No. Conto
: ST. 31
Nama Batuan : filit
Zona Ubahan : 1. mineral lempung kuarsa biotit Mineral Opak
2. klorit talk -muskovit
Vein 1 : kuarsa kasar - mineralopak
Vein 2 : kuarsa halus mineral opak
Petrografi
:
Sayatan batuan metamorf yang telah mengalami ubahan dan terpotong oleh uraturat kuarsa yang berukuran halus dan kasar. Tekstur memperlihatkan foliasi yang dapat
terlihat antara kuarsa halus (0,01) dan kuarsa yang sangat halus ( 0,001). Mineral pada
batuan metamorf yang dapat diidentifikasi adalah kuarsa, biotit, klorit dan feldspar.
Kuarsa yang mendominasi batuan ini berukuran sangat halus sedangkan biotit primer
berukuran 0,05 0,1 mm dan berbentuk subhedral. Berdasarkan komposisi mineral dan
teksturnya, batuan ini diidentifikasi sebagai filit yang telah terubah. Mineral lempung
hadir dominan mengubah batuan primer. Biotit sekunder hadir mengubah biotit primer
dan sebagian berupa bercak pada kuarsa halus. Mineral opak berukuran 0,3 -0,5 mm,
berbentuk subhedral tersebar pada batuan filit.
Di antara batuan filit terdapat mineral feldspar yang berukuran besar (1,0 - 2,0
mm) dan memperlihatkan zoning. Feldpar telah terubah kuat oleh klorit, muskovit, dan
talk. Muskovit pada umumnya terdapat pada bagian tepi dan belahan mineral,
Sedangkan klorit dan talk yang dibedakan dari birefringencenya mengubah pada bagian
tengah. Mineral klorit dan talk sebagian juga terdapat pada batuan filit.
Urat kuarsa berukuran berukuran besar (1,5 - 2,00 mm) tersusun oleh kuarsa
(0,05 0,2) mm dengan struktur comb. Terdapat pula urat kecil (0,01 mm) yang juga
terisi oleh urat kuarsa yang fasanya sama dengan urat yang besar. Pada urat yang besar
terpotong lagi oleh urat kuarsa yang berukuran sangat halus dan berasosiasi dengan
mineral opak.
Mineralogi Bijih
:
A. Kalkopirit; Sayatan poles batuan menunjukkan penyebaran mineral kalkopirit dalam
tekstur emulsi. Sebagian Kalkopirit juga terdapat sebagai inklusi pada mineral
sfalerit.
B. Pirit; Dalam pengamatan sayatan poles, mineral pirit hadir dalam bentuk inklusi
pada mineral sfalerit.
C. Sfalerit; Mineral sfalerit merupakan mineral terbanyak yang terdapat pada sayatan
poles ini. Sebagian tepinya digantikan oleh mineral sinnabar yang berwarna merah.
Terdapat pula inklusi mineral-mineral lain seperti kalkopirit yang tersebar halus dan
merata sehingga membentuk tekstur emulsi. Terdapat pula inklusi pirit, sinnabar, dan
inklusi halus emas. Sebagian sfalerit menunjukkan internal reflection berwarna
merah.

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM MINERAL OPTIK


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Kampus Tamalanrea, Makassar 90245
Telp/Fax (0411) 580202
D. Emas; Pada sayatan poles ini emas hadir sebagai inklusi halus pada mineral sfalerit
dengan ukuran dan jumlah yang kecil serta tersebar secara setempat-setempat.
E. Tetrahedrit; Berwarna hijau, isotrop hadir berukuran halus sebagai inklusi pada
pyrrhotit.
F. Cinnabar; dengan internal reflection berwarna merah, terdapat pada bagian tepi
sfaletrit bersama dengan pirit.
G. Pyrrhotite; berwarna coklat kemerahan, umumnya berbentuk anhedral granular.

Nomor
:8
No. Conto
: ST. 38
Nama Batuan : Batupasir
Zona Ubahan : Mineral lempung karbonat serisit kuarsa - mineral opak
Petrografi
:
Sayatan tipis batupasir halus yang telah mengalami ubahan kuat. Mineral ubahan yang
mendominasi adalah mineral lempung dan karbonat, hadir bersama mineral opak.
Kuarsa sekunder dan serisit umumnya mengubah mineral feldspar. Mineral opak hadir
sekitar 40% tersebar pada seluruh sayatan berukuran 0,01 0,8 mm. Pada beberapa
mineral opak terdapat inklusi kuarsa.

Anda mungkin juga menyukai