Lampiran 2. Hasil Analisis Petrografi-Mineragrafi
Lampiran 2. Hasil Analisis Petrografi-Mineragrafi
: 35 %
: 25 %
: 10%
: 10 %
: 10%
: 7%
:3%
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
: 35%
: 25 %
: 15%
: 18%
: 7%
Mineralogi Bijih
:
A. Kalkopirit; Sayatan poles batuan menunjukkan distribusi mineral kalkopirit yang
tersebar dalam tekstur emulsi. Sebagian Kalkopirit juga terdapat sebagai inklusi pada
mineral sfalerit.
B. Pirit; Dalam pengamatan sayatan poles, mineral pirit hadir dalam bentuk inklusi
pada mineral sfalerit.
C. Sfalerit; Mineral sfalerit merupakan mineral terbanyak yang terdapat pada sayatan
poles ini. Sebagian tepinya digantikan oleh mineral sinnabar yang berwarna merah.
Terdapat pula inklusi mineral-mineral lain seperti kalkopirit yang tersebar halus dan
merata sehingga membentuk tekstur emulsi. Terdapat pula inklusi pirit, sinnabar, dan
inklusi halus emas. Sebagian sfalerit menunjukkan internal reflection berwarna
merah.
D. Emas; Pada sayatan poles ini emas hadir sebagai inklusi halus pada mineral sfalerit
dengan ukuran dan jumlah yang kecil serta tersebar secara setempat-setempat.
E. Sinnabar; Sinnabar sebagian kecil hadir menggantikan bagian tepi sfalerit. Namun
sebagian besar mineral ini hadir sebagai inklusi pada sfalerit dan kalkopirit.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
: 30%
: 15 %
: 10%
: 7%
: 7%
Mineralogi Bijih
:
A. Kalkopirit; Pada sayatan poles ini kalkopirit terdapat dalam jumlah yang melimpah.
Sebagian besar diselimuti oleh mineral sfalerit dan mineral non-opak. Terdapat
inklusi mineral lain seperti pirit dan sfalerit. Sebagian mineral ini juga tersebar halus
secara merata dan membentuk tekstur emulsi pada mineral non-opak. Terdapat pula
kalkopirit dalam bentuk memanjang searah dengan urat yang terdapat pada sayatan
poles.
B. Pirit; Dalam pengamatan sayatan poles, mineral pirit hadir dalam bentuk inklusi
pada mineral kalkopirit dan mineral non-opak.
C. Sfalerit; Mineral sfalerit sebagian terdapat menyelimuti kalkopirit dan pirit. Namun
terdapat pula mineral sfalerit dalam bentuk inklusi pada mineral kalkopirit. Sebagian
sfalerit menunjukkan internal reflection berwarna merah dan hijau.
D. Stibnit; Hadir menggantikan bagian tepi sfalerit, namun sebagian besar mineral ini
hadir sebagai inklusi pada sfalerit dan kalkopirit.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
:4
: ST. 11
: Basalt teralterasi
: Klorit epidot serisit - kuarsa
Vein 1: kuarsa serisit mineral opak
Vein 2: epidot klorit mineral opak
Vein 3 : mineral opak .
Petrografi
:
Sayatan tipis batuan basalt berukuran halus 0,1 -0,6 mm yang dominant tersusun oleh
plagioklas dan piroksin. Batuan ini telah mengalami ubahan namun tekstur batuan asal
masih bisa diidentifikasi. Mineral ubahan terdiri dari klorit, epidot, serisit dan kuarsa.
Mineral ubahan didominasi oleh klorit (30 %) berwarna hijau transparent yang
tersebar mengubah plagioklas. Epidot (10%) mengubah piroksin berasosiasi dengan
klorit. Aktinolit (5%) berasosiasi dengan epidot mengubah mineral piroksin. Mineral
opak (30%) tersebar bersama dengan mineral ubahan dan umumnya berbentuk anhedral
dan berukuran 0,05 0,1 mm. Terdapat urat kuarsa serisit berukuran 0,1 mm
memotong mineral ubahan sebelumnya. Terdapat pula urat epidot klorit mineral
opak berukuran 0,1 0,15 mm.yang terpotong oleh urat mineral opak yang berukuran
0,01 mm.
Mineral ubahan :
Klorit
: 20%
Epidot
: 10%
Aktinolit
: 5%
Kuarsa
: 10%
Serisit
: 10%
Mineral opak : 30%
Mineralogi Bijih
:
A. Kalkopirit; Sayatan poles batuan menunjukkan distribusi mineral kalkopirit yang
tersebar memanjang searah dengan arah urat bersama-sama dengan mineral nonopak. Sebagian pula tersebar halus secara merata membentuk tekstur emulsi pada
mineral non-opak.
B. Pirit; Dalam pengamatan sayatan poles, mineral pirit hadir dalam bentuk inklusi
pada mineral kalkopirit dan mineral non-opak.
C. Stibnit; Mineral terdapat dalam bentuk halus dengan jumlah dan sebaran yang kecil
sebagai inklusi pada mineral non-opak.
D. Emas; Pada sayatan poles ini emas hadir sebagai inklusi halus pada mineral nonopak dengan ukuran dan jumlah yang kecil serta tersebar secara setempat-setempat.
E. Sinnabar; Pada sayatan poles ini sinnabar hadir dalam jumlah dan sebaran kecil
dalam bentuk inklusi pada mineral kalkopirit dan mineral non-opak.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
: 25%
: 15%
: 20%
: 10%
: 25%
: 5%
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
Nomor
:8
No. Conto
: ST. 38
Nama Batuan : Batupasir
Zona Ubahan : Mineral lempung karbonat serisit kuarsa - mineral opak
Petrografi
:
Sayatan tipis batupasir halus yang telah mengalami ubahan kuat. Mineral ubahan yang
mendominasi adalah mineral lempung dan karbonat, hadir bersama mineral opak.
Kuarsa sekunder dan serisit umumnya mengubah mineral feldspar. Mineral opak hadir
sekitar 40% tersebar pada seluruh sayatan berukuran 0,01 0,8 mm. Pada beberapa
mineral opak terdapat inklusi kuarsa.