Anda di halaman 1dari 3

STERILISASI

BLUD RUMAH SAKIT


KONAWE SELATAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

1 dari 3

Tgl Terbit

Di Tetapkan Oleh
Direktur

../../2015

Dr. Boni Lambang Pramana M.Kes


NIP:197706192006041015

Adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora


melalui cara fisika atau kimia.
1. Mencegah penyebaran penyakit dan terjadinya infeksi.
2. Mencegah
pembusukan
dan
kerusakan
bahan
oleh
mikroorganisme.
Per. Direktur BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan
Nomor :
02/PER/DIR/RSHB/VI/2012 poin 17 tentang Kebijakan Pelayanan
RSHB (Semua unit terkait harus melaksanakan cara sterilisasi sesuai
panduan yang berlaku)

PROSEDUR
1. Dekontaminasi
Adalah proses kimia atau fisika untuk membersihkan bendabenda yang mungkin terkontaminasi oleh mikroba yang
berbahaya bagi tubuh, sehingga aman untuk proses selanjutnya:
- Memakai sarung tangan (lihat SOP memakai Handscoen).
- Menyiapkan bak perendaman yang diisi dengan larutan klorin
0,5% dengan cara: mencampur 1 sendok makan kaporit
dengan 1 liter air, mengaduk larutan sampai terlarut.
- Memasukkan alat-alat kesehatan atau yang sudah terpakai
kedalam bak perendaman
- Biarkan selama kurang lebih 10 menit.
2. Pencucian
Semua alat-alat yang dipakai ulang harus dicuci hingga benarbenar bersih sebelum didisinfeksi atau disterilkan. Pencucian
dapat dilakukan dengnan cara manual maupun mekanikal.
- Membuka kran air dengan tangan kanan
- Mengambil
peralatan
bekas
pakai
yang
sudah
didekontaminasi
- Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam dengan cara:
1). Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran bersih di semua
permukaan.
2). Membuka alat, gunting atau klem menyikat dengan
seksama terutama pada bagian sambungan dan sudut
peralatan dengan cara menyikat perlahan, searah dan
berulang-ulang di bawah air mengalir sampai tidak tampak
noda darah atau kotoran.
3). Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran yang
tertinggal pada peralatan dengan cara membolak balik
dibawah penerangan yang cukup.
4). Mengulangi prosedur di atas sedikitnya tiga kali atau

lebih dengan air dan sabun.


5). Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih dan
bila perlu dikeringkan lebih dulu sebelum proses sterilisasi
dimulai.
- Melepas sarung tangan dan mencuci tangan dengan sabun
dan air (lihat SOP mencuci tangan).
3. Inspeksi
Pemeriksaan alat, bahan dan lain-lain yang akan dikemasdisterilkan harus diperiksa kondisi dan kelengkapan
alat/bahannya.
4. Pengemasan
a. Prinsip dasar pengemasan
1). Sterilan harus dapat diserap dengan baik dan dapat
menjangkau seluruh permukaan kemasan dan isinya.
2). Harus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan
dibuka.
3). Harus mudah dibuka dan isinya mudah diambil
menyebabkan kontaminasi.
b. Syarat bahan kemasan
1). Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri.
2). Kuat dan tahan lama
3). Mudah digunakan
4). Tidak mengandung racun
5). Segel yang baik
6). Mudah dibuka dan aman
7). Dapat menjaga sterilitas isinya selama dalam kemasan
c. Cara membungkus/mengemas

5. Monitoring Sterilisasi
Ada tiga indikator untuk memonitor fungsi dan efektifitas mesin
sterilisasi yaitu:
a. Indikator mekanik
Adalah bagian dari instrumen mesin sterilisasi yang
mengukur suhu, tekanan, dan parameter yg lain apakah alat
bekerja dengan baik.
b. Indikator kimia
Diproduksi dalam berbagai bentuk (strip, tape, kartu dan
vial).
c. Indikator biologi
Adalah mensterilkan spora hidup mikroorganisme yg non
pathogen dalam jumlah tertentu.
6. Pensterilan
Sterlisasi Suhu Tinggi
a. Sterilisasi Uap (Steam)

- sterilisasi uap tipe gravitasi


- sterilisasi tipe prevakum
Kedua metode ini hanya dapat digunakan untuk barang alat
yang stabil terhadap suhu tinggi.
Suhu >115C : 30 menit
Suhu >121C : 20 menit
Suhu >126C : 15 menit
b. Sterilisasi panas kering (Dry Heat)
Proses sterilisasi panas kering terjadi melalui mekanisme
konduksi panas.
Suhu >170C : 1 jam
Suhu >160C : 2 jam
Suhu >150C : 2,5 jam
Suhu >140C : 3 jam
Sterilisasi Suhu Rendah
a. Sterilisasi menggunakan Gas Etilen Oksida (EtO)
Etilen Oksida membunuh mikroorganisme dengan cara
bereaksi terhadap DNA mikroorganisme melalui
mekanisme alkilasi.EtO hanya digunakan untuk sterilisasi
alat yang tidak dapat disterilkan dgn sterilisasi suhu
tinggi.konsentrasi gas tidak kurang dari 400mg/liter, suhu
tidak lebih dari 60C, kelembaban relatif antara 40%100%.
b. Sterilisasi menggunakan Uap Formaldehid
Sifat bakterisidal gas formaldehid dapat membunuh
mikroorganisme melalui mekanisme alkilasi.
c. Sterilisasi menggunakan plasma/hydrogen peroksida
(H2O2)
Mempunyai aktifitas mematikan mikroorganisme. Fase
ini berlangsung selama 15 menit pada 400 watt.

7. Penyimpanan
Kemasan barang/alat yang telah melalui proses sterilisasi
diletakkan dan disusun sesuai dengan aturan yang berlaku, contoh
diletakkan sesuai dengan bagian/divisi kepemilikan barang/alat
dan disusun menurut waktu (menggunakan sistem FIFO).
8. Pendistribusian
Kemasan alat/bahan yang telah disterilisasi diletakkan pada troli
tertutup apabila akan didistribusikan ke bagian / divisi yang
dituju (untuk menghindari kontaminasi).

Unit Terkait

1.
Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai