NIM
: 55115110266
Program
: Magister Manajemen
Judul :
1. Supply Chain Management from The Perspective of Value Chain Flexibility: an
Exploratory Study1
2. How to Measure The Value in Value Chains 2
Penulis :
1. Quah Hock Soon (Intel Technology Sdn. Bhd., Penang, Malaysia), dan
Zulkifli Mohamed Udin (College of Business, Universiti Utara Malaysia, Sintok,
Malaysia)1
2. Elizabeth Barber (School of Business, University of New South Wales, Canberra,
Australia)2
Penerbit Jurnal :
1. http://www.emeraldinsight.com 1,2 Emerald Group Publishing Limited
SINOPSIS
Tujuan dari kedua jurnal ini adalah untuk menyelidiki praktik manajemen rantai pasokan
yang berkaitan dengan fleksibilitas, rantai nilai dan kapabilitasnya serta penggabungan
antara pengukuran kinerja dari supplai chain. Kedua jurnal menggambarkan studi eksplorasi
untuk meneliti faktor-faktor yang saling terkait untuk mengusulkan kerangka penelitian dari
kedua jurnal. Kedua jurnal tersebut masing-masing memberikan gambaran bagaimana
pendekatan dari metodologi yang dipakai dapat memberikan pembauran dan tingkat
responsibilitas dari segala aspek total rantai nilai, termasuk di dalamnya fleksibilitas inti
rantai nilai suplai chain.
Temuan: Secara umum, semua organisasi ditingkatkan manufaktur komponen fleksibilitas
mereka dengan pasokan dan jaringan logistik agar responsif terhadap pelanggan dan
mendapatkan manfaat yang nyata. Fleksibilitas inti dari rantai nilai dapat didefinisikan dari
operasional, pasokan dan logistik perspektif mana berbagai tingkat strategi integrasi dan
implementasi menawarkan berbagai tingkat respon fleksibilitas untuk volume dan bauran
produk.1 Sedangkan pada jurnal kedua, temuannya adalah terdapat sebuah kerangka yang
disajikan yang menunjukkan pentingnya nilai intangible sebagai penambahaan aspek dari
total rantai nilai.2
KEUNGGULAN
Orisinalitas / nilai: Jurnal pertama menyoroti fakta bahwa produsen lokal menghargai aspek
fleksibilitas rantai pasokan untuk tetap kompetitif selama ketidakpastian permintaan dan
responsif terhadap pelanggan.1 Sedangkan jurnal kedua ini memberikan model kinerja yang
lebih luas daripada balanced scorecard atau kerangka lain yang saat ini digunakan dalam
literatur rantai pasokan.2
Metodologi: Sebuah model konseptual disajikan berdasarkan balanced scorecard. Model
baru yang merumuskan model untuk aspek nyata yang mengukur keberhasilan dari total
rantai yang kemudian diperpanjang untuk menggabungkan nilai intangible serta
menambahkan aspek untuk mengukur keberhasilan total rantai nilai. 1
Berikut adalah kerangka penelitian pada jurnal pertama:
Metodologi: Jurnal kedua mengambil sebuah studi kasus perbandingan yang dilakukan
pada beberapa organisasi manufaktur di industri listrik dan elektronik, menyelidiki driver
bisnis mereka dan efek respon dari rantai nilai yang fleksibel.2
Berikut adalah kerangka penelitian pada jurnal kedua:
KEKURANGAN
Keterbatasan penelitian / implikasi: Penelitian jurnal pertama dilakukan melalui survei kasus
yang memerlukan investigasi empiris lebih lanjut untuk mengukur faktor-faktor penentu dan
pentingnya hubungan teoritis. Namun, temuannya dikonfirmasi bahwa aspek praktis dari
produsen hanya digunakan untuk mempertimbangkan fleksibilitas dalam merancang mereka
rantai nilai dalam industri.1
Keterbatasan penelitian / implikasi: Penelitian di masa depan untuk jurnal kedua mungkin
perlu menyelesaikan atau mengatasi penelitian secara mendalam terkait dengan lima aspek
intangible kunci yang diberikan dalam model saat ini. Implikasi praktisnya pada jurnal kedua
adalah pelaksanaan praktis metrik yang diperlukan di daerah yang dinamis sebagai industri
rantai pasokan perlu difokuskan pada aspek yang paling diperlukan pada waktu tertentu
tergantung pada berbagai tingkat kegiatan pasar.2
SARAN DAN REKOMENDASI
Studi kasus jurnal pertama ini bukan tanpa keterbatasan. Pertama, ukuran sampel kecil
didasarkan pada produsen dipilih yang bersedia untuk berpartisipasi dan memberikan
mendalam informasi pada manajemen rantai pasokan mereka. Produsen yang dipilih adalah
perusahaan multinasional dan produsen kontrak skala besar. Hal ini dapat membatasi
kesempatan untuk menggeneralisasi temuan untuk UKM lokal lainnya dalam pengaturan
industri sejenis.
Kedua, penelitian ini adalah eksploratif di alam dan tanpa validasi empiris; itu kesimpulan
dari hubungan yang tidak akan berlaku. Lebih baik pada tahap ini, dapat menguji setiap
hipotesis yang relevan, itu juga memberikan kontribusi yang menarik.
Unuk jurnal kedua ini telah berusaha untuk memberikan pendekatan yang lebih "seimbang"
untuk mengukur nilai tambah daerah dari rantai nilai. Nilai dapat ditemukan di kedua
berwujud dan tidak berwujud bidang rantai. Ini adalah integrasi daerah-daerah yang telah
diabaikan tetapi perlu pengakuan nilai mereka. Surut dan gelombang operasi dan layanan
yang diberikan oleh total rantai agar harus tetap dijaga cair, fleksibel dan terfokus. Nilai yang
ditambahkan paling berhasil adalah dengan kemitraan kolaboratif yang mengakui semua
bidang berkontribusi termasuk proses, prosedur, informasi dan hubungan keuangan,
pengetahuan manajemen, inovasi, strategi, perubahan dan hubungan.
Penelitian lebih lanjut disarankan untuk memastikan metrik kinerja utama yang sesuai untuk
berbagai aspek intangible dan tangible yang berkontribusi terhadap peserta atau tingkat
kepuasan pemangku kepentingan. Metrik yang bisa disebut benar "bottom line" tidak harus
diukur dengan keuntungan finansial saja, sebanyak kepuasan keseluruhan berasal dari
bisnis yang dilakukan dengan mitra saat ini.