Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman Analisis Jurnal

Judul
Identifying Student’s Misconceptions about SALT

Latar Belakang
Salah satu bidang kajian yang belakangan ini sedang ditekuni oleh para peneliti
pendidikan sains adalah tentang bagaimana suatu konsep saintifik dapat diterima oleh siswa
dan apa saja kesulitan maupun miskonsepsi yang dialami siswa mengenai topik-topik materi
yang mereka pelajari. (Novak, 1993; Simpson, 1988; Novak, 1984; Ausubel, 1968; Strauss,
1981; Gilbert, 1977; Bahar, 1999; Griffiths, 1994; Gamelt, 1995; Novick dan Nussbaum,
1978; Novick dan Mannis, 1976; Wheeler dan Kass, 1978; Hesse dan Anderson, 1992;
Kadayifci, et. all., 2000; Calik dan Ayas, 2005; Ayas, dan Costu, 2001; Ayas, dan Demirbas,
1997; Zoller, 1990). Disebutkan dalam penelitian-penelitian tersebut bahwa miskonsepsi
dianggap sulit untuk diperbaiki meskipun berbagai metode pembelajaran telah digunakan
(Gilbert, 1977; Bahar, 1999; Johnstone, 1980).
Menentukan miskonsepsi-miskonsepsi yang dialami siswa merupakan hal yang sangat
penting dilakukan dalam rangka memilih metode pembelajaran yang sesuai. Selain itu
penentuan miskonsepsi dapat pula dijadikan sebagai alat untuk mempersiapkan kurikulum
yang efektif. Berdasarkan pembelajaran psikologis, faktor paling penting dalam
pembelajaran konseptual adalah apa yang sudah siswa ketahui. Oleh sebab itu, penentuan
miskonsepsi menjadi penting dilakukan dalam suatu proses pembelajaran.
Penelitian ini mengambil topik “Garam” sebagai topik interdisipliner, dimana topik ini
berkaitan erat dengan fisika, kimia dan biologi. Penelitian-penelitian terdahulu mengenai
miskonsepsi memang telah banyak dilakukan seperti pemahaman siswa tentang atom dan
struktur atom (Tsaparlis, 1997; Nakiboglu, 2003), sifat partikel materi (Novick, 1978), ikatan
(Peterson, 1989; Taber, 1994; Nicoll, 2001), stoikiometri (Huddle, 1996), kesetimbangan
kimia (Hackling, 1985), dan elektrokimia (Ozkaya, 2002). Beberapa studi juga telah
dilakukan mengenai miskonsepsi asam-basa (Cros and Maurin, 1986; Banerjee, 1991; Ross
dan Munby, 1991; Bradley dan Mosimege, 1998). Namun, hanya sedikit saja penelitian yang
berfokus langsung pada garam sebagai tema utamanya. Padahal, “Garam” merupakan
salah satu topik yang penting dalam pembelajaran kimia. Oleh karena itu,dalam penelitian
ini didiskusikan miskonsepsi-miskonsepsi yang dialami siswa berkaitan dengan topik
“Garam”.

IRA 1
Rangkuman Analisis Jurnal

Masalah
1. Apa saja miskonsepsi yang dialami siswa terkait topik “Garam”?
2. Apa saja alasan dibalik miskonsepsi tersebut sehingga dapat diketahui cara untuk
menghilangkan miskonsepsi tersebut?

Metodologi
Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis buku-buku yang digunakan dalam
pembelajaran kimia di sekolah menengah atas dan perguruan tinggi serta pemberian tes
berupa soal-soal open-ended dan pilihan berganda. Analisis buku dilakukan untuk
mengetahui sumber-sumber yang diperkirakan menjadi penyebab miskonsepsi sedangkan
tes terhadap siswa dilakukan untuk mengungkap miskonsepsi siswa pada topik “Garam”.

Hasil
Berdasarkan pertanyaan yang diajukan terhadap responden, diketahui bahwa
sebagian besar responden beranggapan bahwa garam hanya dapat terjadi melalui reaksi
asam-basa. Hal ini dibuktikan dengan jawaban-jawaban responden yang menuliskan reaksi
pembentukan garam berdasarkan teori asam-basa Bronsted-Lowry. Hampir seluruh
responden tidak dapat mengajukan reaksi lain untuk membentuk garam. Selain itu,
responden memiliki kesulitan lain dalam menentukan contoh-contoh garam selain senyawa-
senyawa yang sering dicontohkan dalam buku pelajaran yang mereka gunakan. Hal ini
terlihat dari semakin kecilnya persentase jawaban responden ketika diberi soal untuk
menuliskan reaksi pembentukan garam yang tidak lazim dicontohkan dalam buku, misalnya
NaH2PO4 dan Na3AsO4. Miskonsepsi-miskonsepsi ini memang disebabkan salah satunya
karena dalam buku-buku yang mereka pelajari, topik “garam” hanya dibahas dalam materi
asam-basa, sehingga siswa mengalami kesulitan untuk mengaitkan hubungan garam dalam
reaksi kimia lain. Selain itu, siswa cenderung untuk menghapalkan contoh-contoh garam
dibandingkan memahaminya, sehingga saat diberikan contoh senyawa yang tidak lazim,
mereka mengalami kesulitan untuk menjelaskan reaksi pembentukan garam-garam
tersebut.

IRA 2
Rangkuman Analisis Jurnal

Komentar
Penelitian ini menyuguhkan inovasi baru dalam hal cara analisis miskonsepsi yang
dialami responden, yaitu melalui studi analisis buku-buku yang digunakan responden dalam
pembelajaran kimia untuk memperkirakan ada atau tidaknya kemungkinan sumber
miskonsepsi yang ditimbulkan oleh buku-buku tersebut, dimana tahapan analisis buku ini
belum banyak diterapkan dalam penelitian-penelitian tentang miskonsepsi. Kebanyakan
penelitian yang telah dilakukan hanya berfokus pada pengungkapan miskonsepsi siswa
melalui tes-tes diagnostik yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengungkap
miskonsepsi, tanpa mempertimbangkan aspek lain yang mungkin menjadi penyebab
munculnya miskonsepsi tersebut.
Namun, analisis data yang disajikan oleh penulis dirasakan tidak menyeluruh, hanya
membahas sebagian hasil data yang diperoleh. Dalam hal ini, hanya data jawaban dari tes
open-ended saja yang disajikan dalam analisisnya. Begitu pula hasil tes pilihan berganda
yang sama sekali tidak disajikan dalam analisi, padahal tes ini telah disebutkan dalam
metodologi penelitiannya. Selain itu, analisisnya dianggap kurang mudah dipahami karena
tidak disajikan dengan sederhana dan bermakna, contohnya dalam analisis perbandingan
persentase jawaban responden yang menjawab persamaan reaksi pembentukan garam
yang lazim dicontohkan dalam buku pembelajaran dan yang tidak lazim. Penulis berusaha
mengajak pembaca untuk menyimpulkan bahwa responden kesulitan menuliskan reaksi
pembentukan garam yang tidak lazim dicontohkan dalam buku, namun penulis tidak
menyajikan data tersebut dalam bentuk perbandingan.
Dalam hal mengantarkan isu-isu yang dianggap penulis menjadi latar belakang
penelitiannya, penulis menyampaikannya dengan sederhana dan cukup lugas. Namun
sayangnya, contoh-contoh penelitian yang dirujuknya bukanlah penelitian-penelitian terbaru,
melainkan penelitian yang sudah lama dilakukan (rentang tahun 1970-2005). Selain itu,
penulis kurang mampu menuliskan urgensi dan keterkaitannya dengan latar belakang yang
ia gunakan dalam memilih topik “Garam” sebagai fokus penelitiannya. Penulis menyebutkan
bahwa garam merupakan topik interdisipliner yang terkait pada fisika, kimia dan biologi,
namun penulis tidak menekankan urgensi mempelajari topik “Garam” dengan benar agar
dapat berpengaruh positif di ketiga bidang sains yang disebutkan di atas.
Secara keseluruhan, bagian-bagian jurnal memiliki keterkaitan sehingga memudahkan
pembaca memahami isi jurnal tersebut secara utuh. Namun ada beberapa bagian penyajian
yang dirasa kurang tepat, misalnya penjelasan materi-materi tentang garam yang terdapat
dalam buku-buku pelajaran yang digunakan responden. Penulis menjelaskannya di bagian
metodologi, sementara menurut reviewer sendiri, bagian itu lebih tepat disajikan dalam

IRA 3
Rangkuman Analisis Jurnal

bagian analisis atau pembahasan. Selain itu, kesimpulan tidak dinyatakan dengan tegas
pada bagian tersendiri, melainkan masih menyatu dengan hasil dan pembahasan, dimana
hal ini cukup disayangkan padahal kesimpulan yang tersirat dalam pembahasan sudah
sesuai dengan poin-poin yang dibahas penulis.
Reasoning yang digunakan penulis dalam pembahasan dianggap sederhana dan
logis, apalagi ditambah dengan variabel lain, yaitu dengan cross-check hasil analisis buku
sehingga pembaca dengan mudah memahami miskonsepsi yang muncul pada responden
dan kemungkinan alasan mengapa miskonsepsi tersebut bisa muncul, meskipun ada
beberapa bagian pembahasan yang tidak disertai dengan jawaban-jawaban yang benar
atas miskonsepsi yang muncul itu. Namun hal ini terbantu dengan rekomendasi yang
diajukan oleh penulis, dimana hal ini merupakan suatu hal yang bagus dan membantu
pembaca untuk mengetahui solusi bagaimana meluruskan miskonsepsi yang mungkin
muncul mengenai topik “Garam” ini.

IRA 4
Rangkuman Analisis Jurnal

Penulis, Tahun, Judul


No Artikel, Nama Jurnal, Fokus Hasil
Volume dan Halaman
1 Seçken, Nilgün. (2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa siswa
Identifying Student’s miskonsepsi pada topik “Garam”. Topik ini dipilih menganggap garam hanya terbentuk dari reaksi
Misconceptions about karena terkait dengan bidang studi sains lain, seperti asam-basa Bronsted Lowry. Hal ini mungkin
SALT. Procedia Social fisika dan biologi. Metode yang digunakan dalam dikarenakan sebagian besar buku hanya
and Behavioral Sciences penelitian ini adalah analisis buku ajar yang sering menjelaskan garam pada topik asam-basa. Selain itu
(2), 234–245) digunakan untuk mengetahui sumber miskonsepsi siswa kesulitan mengaplikasikan konsep pada garam
serta penggunaan tes open-ended dan pilihan yang tidak lazim. Hal ini disebabkan siswa cenderung
berganda untuk mengungkap miskonsepsi. menghapal, bukan memahami apa yang terdapat
dalam buku ajar.

IRA 5

Anda mungkin juga menyukai