Bab 6. Teknikal - Indikator PDF
Bab 6. Teknikal - Indikator PDF
DENGAN INDIKATOR
6.5.2. RSI
Indikator-indikator momentum menerapkan formula yang bervariasi untuk mengukur
perubahan harga. RSI (suatu indikator momentum) membandingkan rata-rata perubahan
harga periode terkini dengan rata-rata perubahan periode penurunan. Grafik harga saham
IBM pada Gambar 6.2., menunjukkan RSI yang menaik dari Oktober sampai akhir November. Selama periode ini, saham bergerak dari level di atas 60-an sampai level di bawah 80-an.
Ketika saham diperdagangkan dengan arah mendatar pada paruh pertama bulan Desember,
RSI jatuh cukup tajam (garis biru). Konsolidasi semacam ini dalam saham adalah sangat normal dan sebenarnya wajar. Dari level puncak ini (mendekati 70), pergerakan harga yang mendatar diharapkan akan menyebabkan penurunan dalam RSI (dan momentum). Jika RSI
bergerak pada kisaran level 50 dan saham mulai diperdagangkan secara mendatar, indikator
diharapkan tidak menurun. Garis hijau pada grafik menandakan suatu periode perdagangan
arah mendatar dalam saham dan RSI. RSI dimulai dari level yang secara relatif berada di tengah, yakni sekitar 50-an. Pergerakan harga mendatar berikutnya pada saham juga menghasilkan pergerakan yang relatif mendatar pada indikator dan tetap berada di kisaran level 50.
6.5.3. Kelebihan Dan Kekurangan Indikator Leading
Ada beberapa keuntungan yang nyata dalam menggunakan indikator leading. Sinyaling
dini untuk masuk dan keluar adalah keuntungan utama. Indikator leading menghasilkan lebih
banyak sinyal dan memberikan lebih banyak kesempatan untuk bertransaksi. Sinyal dini juga
dapat bertindak sebagai pemberi peringatan awal tentang potensi penguatan dan pelemahan.
Dikarenakan mereka menghasilkan banyak sinyal, indikator-indikator leading adalah yang terbaik untuk digunakan dalam bertransaksi. Indikator-indikator ini dapat digunakan dalam
menilai tren pasar, tetapi biasanya bersama dengan tren utama, bukan dalam arah yang
bertentangan. Pada pasar dengan tren naik, penggunaan terbaiknya adalah untuk membantu
mengidentifikasi kondisi jenuh jual untuk kesempatan aksi beli. Sebaliknya pada pasar dengan tren turun, indikator leading dapat membantu mengidentifikasi situasi jenuh beli untuk
kesempatan jual. Sinyal dini akan memunculkan prospek return yang lebih tinggi, dan return
yang tinggi akan memunculkan juga kenyataan resiko yang lebih besar. Banyaknya dan dininya sinyal berarti juga bahwa kesempatan untuk terjadinya sinyal salah dan tipuan juga
meningkat. Sinyal palsu akan meningkatkan potensi rugi. Tipuan dapat memunculkan komisi
yang dapat menggerus profit dan menguji stamina trading.
digunakan dalam pasar trading, indikator trend-following akan mungkin sekali memberikan banyak sinyal salah (palsu) dan tipuan. Beberapa indikator pengikut tren yang populer meliputi
moving average (exponential, simple, weighted, variabel) dan MACD.
Grafik pada Gambar 6.3. di bawah menunjukkan indeks S&P 500 ($SPX) dengan
kurva simple moving average 20-hari dan 100-hari. Dengan memakai perpotongan 2 kurva moving average untuk menghasilkan sinyal, didapati tujuh sinyal selama periode lebih dari dua
tahun yang tercakup dalam grafik tersebut. Selama dua tahun tersebut, sistem ini terbukti
sangat menguntungkan. Hal ini berkaitan dengan tren kuat yang berkembang sejak Oktober
1997 sampai Agustus 1998 dan dari November 1998 sampai Agustus 1999. Namun demikian, begitu indeks mulai bergerak mendatar dalam satu rentang perdagangan, tipuan dimulai. Sinyal-sinyal pada November 1997 (jual), Agustus 1999 (jual), dan September 1999 (beli)
telah berbalik dalam hitungan hari. Meskipun periode moving average telah diperpanjang (50
dan 200 hari), tetap saja terjadi sedikit tipuan. Apabila periode moving average ini diperpendek
(10 dan 50 hari), maka akan terdapat lebih banyak tipuan, lebih banyak sinyal, dan sinyalsinyal dini.
Kelebihan indikator pengikut tren ini hilang saat sekuritas bergerak dalam suatu gerak
mendatar (trading range). Dalam contoh indeks S&P 500 di atas, pergerakan indeks nampak
berkisar pada batasan rentang sekurang-kurangnya 50% pada selang waktu tersebut. Meski
indeks berkecenderungan lebih tinggi dari tahun 1982 ke tahun 1999, terdapat pula periode
panjang arah pergerakan yang menyamping (sideways). Dari tahun 1964 sampai tahun 1980,
indeks diperdagangkan pada kisaran rentang batas yang besar dari 85 hingga 110. Kekurangan lain dari indikator-indikator pengikut tren adalah bahwa sinyalnya cenderung terlambat.
Pada saat perpotongan moving average terjadi, satu porsi pergerakan yang signifikan telah
terjadi lebih dahulu. Sinyal beli pada November 1998 terjadi di 1.130, sekitar 19% di atas
titik terendah pada Oktober 1998 di 950. Keterlambatan saat masuk dan keluar pasar dapat
menyimpangkan rasio risk/reward.
Average Convergence-Divergence) berfluktuasi di atas dan di bawah nol, dan menyentuh garis nol
18 kali. Juga dapat diperhatikan bahwa setiap kali MACD melampaui level +80, indikatornya
berbalik. Meskipun MACD tidak memiliki batas upper atau lower dalam rentang nilainya,
pergerakannya nampak terbatasi. Di lain pihak, OBV memulai tren naik (uptrend) pada Maret
2003, dan terus berlanjut hingga tahun berikutnya. Pergerakannya tidak terbatasi dalam suatu
rentang dan tren jangka panjangnya dapat terus berkembang.
Terdapat banyak jenis oscillator yang berbeda dan beberapa di antaranya termasuk dalam lebih dari satu kategori. Perincian jenis-jenis oscillator dimulai dengan dua tipe: oscillator
terpusat yang berfluktuasi di atas dan di bawah titik atau garis pusat, dan oscillator terbalut yang berfluktuasi di antara area ekstrem jenuh beli dan jenuh jual. Secara umum,
oscillator terpusat paling baik digunakan untuk menganalisa arah momentum harga, sedangkan oscillator terbalut paling baik digunakan untuk mengidentifikasi level jenuh beli dan jenuh
jual.
menaik dan sekuritas yang mendasarinya menurun. Sedangkan divergensi negatif terjadi pada
saat indikator menurun dan sekuritas yang mendasarinya menaik.
Pada grafik Merrill Lycnh (MER) yang ditunjukkan Gambar 6.5. di bawah, MACD
membentuk divergensi positif pada akhir Oktober. Sementara MER diperdagangkan di bawah pergerakan rendah sebelumnya, MACD telah menembus titik rendah sebelumnya (anak
panah hijau). Namun demikian, MACD tidak berbalik ke atas dan divergensi positif masih
tetap hanya sebagai kemungkinan. Ketika MACD berbalik ke atas dan diperdagangkan di
atas EMA-9 nya, suatu divergensi positif dikonfirmasi. Pada titik ini, sinyal lain datang bersamaan untuk membentuk sinyal beli. Saham tersebut bukan saja mencapai supportnya dan meloncat ke atas, namun di sana terdapat pula divergensi positif MACD dan perpotongan
bullish MACD. Garis tebal adalah MACD dan garis tipis adalah EMA-9 dari MACD yang
berperan sebagai garis pemicu. Perpotongan bullish terjadi saat MACD bergerak di atas
EMA-9 harinya, sedangkan perpotongan bearish terjadi saat MACD bergerak di bawah
EMA-9 harinya. Setelah sinyal MACD ini, saham meloncat ke atas di hari berikutnya pada
volume yang meningkat pesat.
tergantung pada besarnya periode waktu yang digunakan untuk menghitung oscillator. SO
lambat-10 hari akan lebih volatil dari pada 20 hari. Garis hijau tipis mengindikasikan saat
SO menyentuh atau memotong garis jenuh jual pada 20. Garis merah tipis mengindikasikan
saat di mana SO menyentuh atau memotong garis jenuh beli. CSCO berada pada tren naik
yang kuat saat itu dan mengalami sedikit tekanan jual. Oleh karena itu, usaha untuk menjual
saat oscillator memotong balik di bawah 80 akan berarti melawan tren naik dan bukan merupakan strategi yang tepat. Saat saham sedang berada dalam tren naik atau menunjukkan
bias bullish, para trader sebaiknya melihat kondisi jenuh jual untuk mencari kesempatan beli.
Gambar 6.7. Grafik saham Intel Corp. (INTC) dengan MACD & ROC
Grafik saham Intel (INTC) pada Gambar 6.7. di atas dengan indikator MACD dan
ROC, menunjukkan sejumlah sinyal yang dimunculkan dari perpotongan garis pusat. Pada
grafik tersebut terlihat sejumlah sinyal yang sempurna, namun terdapat pula banyak sinyal
palsu dan tipuan. Gambaran tersebut menyoroti beberapa tantangan yang berkaitan dengan
sinyal trading oscillator. Gambaran itu juga menekankan pentingnya kombinasi variasi sinyal
dalam rangka penciptaan sinyal beli dan jual yang lebih kuat. Beberapa trader juga mengkritik
sinyal perpotongan garis pusat sebagai terlalu lambat dan kehilangan terlalu banyak gerak.
Perpotongan garis pusat juga dapat bertindak sebagai sinyal konfirmasi untuk memvalidasi
sinyal sebelumnya atau menguatkan tren saat ini. Jika terdapat divergensi positif dan perpotongan bullish moving average, maka pergerakan selanjutnya di atas garis pusat akan mengkonfirmasi sinyal beli sebelumnya. Kegagalan oscillator untuk bergerak di atas garis pusat dapat
dilihat sebagai non-konfirmasi dan bertindak sebagai peringatan bahwa sesuatu telah keliru.
Gambar 6.8. Grafik saham Intel Corp. (INTC) dengan MACD & Resistensi
Sementara itu, grafik saham Intel dengan MACD pada Gambar 6.8. di atas menunjukkan perpotongan garis pusat bertindak sebagai yang ketiga dari rangkaian sinyal bullish.
Meskipun setelah kemunculan sinyal ketiga, Intel masih memiliki banyak gerak ke samping.
1. Terdapat bentukan puncak di bawah yang menandakan potensi divergensi positif.
2. Terdapat perpotongan bullish moving average untuk mengkonfirmasi divergensi positif.
3. Terdapat perpotongan garis pusat bullish.
Beberapa trader mencemaskan hilangnya terlalu banyak langkah dengan penungguan konfirmasi ketiga dan final. Namun demikian, hal ini dapat menjadi sinyal yang lebih reliabel dan
membantu untuk menghindari tipuan dan sinyal palsu. Memang benar bahwa penungguan
sinyal ketiga akan mengurangi profit, namun hal ini juga akan membantu mengurangi resiko.