Anda di halaman 1dari 23

Fungsi dan Tujuan Matematika (1)

Deret Hitung (2)


Deret Ukur (3)
Fungsi Pangkat Satu (4, 5, 6)
Fungsi Pangkat Dua (7,8)
Limit (9)
Diferensial Fungsi Sederhana (10, 11)
Diferensial Parsial (12)
Integral Tak tentu (13)
Integral Tertentu (14)

Matematika Ekonomi

Anang
Subardjo, SE. MM

Deret

Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun


secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah
tertentu.
Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan
pembentuk sebuah deret dinamakan suku.

Deret hitung

DERET

Deret ukur
Deret harmoni

Matematika Ekonomi

Anang
Subardjo, SE. MM

Deret

Deret hitung (DH)


Deret hitung ialah deret yang perubahan
suku-sukunya berdasarkan penjumlahan
terhadap sebuah bilangan tertentu.
Bilangan yang membedakan suku-suku dari
deret hitung ini dinamakan pembeda, yaitu
selisih antara nilai-nilai dua suku yang
berurutan.

Contoh:
1) 8, 13, 18, 23, 28
(pembeda = 5)
2) 100, 90, 80, 70, 60 (pembeda = - 10)
3) 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15
(pembeda = 2)

Matematika Ekonomi

Anang
Subardjo, SE. MM

Deret

Suku ke-n dari deret hitung

Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah deret


hitung dapat dihitung melalui sebuah rumus.

b : pembeda
n : indeks suku

Sebagai contoh, nilai suku ke-10 (S10) dari


deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 adalah

Sn = a +(na1)b
: suku pertama atau S1

S10
S10
S10
S10

=
=
=
=

a + (n - 1)b
7 + (10 - 1)5
7 + 45
52.

Suku ke-10 dari deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 adalah
52.

Matematika Ekonomi

Anang
Subardjo, SE. MM

Deret

Jumiah n suku deret hitung

Jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku


tertentu adalah jumlah nilai suku-sukunya, sejak suku
pertama (S1 atau a) sampai dengan suku ke-n (Sn) yang
bersangkutan.
Menghitung jumlah sebuah deret hitung sampai dengan
suku tertentu n, terdapat empat bentuk rumus yang
n
bisa digunakan
n

J n Si
i 1

Jn

Jn

2a n - 1 b

n
a S n J n na n n - 1 b
2
2

Jika Sn
belum diketahui

Jumlah deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 sampai suku ke-10
adalah

J 10 = 10/2 (7 + S10)
J10 = 5 (7 + 52)
J10 = 295
Matematika Ekonomi

Anang
Subardjo, SE. MM

Deret

Deret ukur (DU)


Deret ukur ialah deret yang perubahan suku-sukunya
berdasarkan perkalian terhadap sebuah bilangan
tertentu.

Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret


ukur dinamakan pengganda, yakni merupakan hasil bagi
nilai suatu suku terhadap nilai suku di depannya.

Contoh
5, 10, 20, 40, 80,160
(pengganda = 2)
512, 256, 128, 64, 32, 16
(pengganda = 0,5)
2, 8, 32, 128, 512 (pengganda = 4)

Matematika Ekonomi

Anang
Subardjo, SE. MM

Deret

Suku ke-n dari DU


Rumus penghitungan suku tertentu dari sebuah deret ukur:
Sn = apn-1
a : suku pertama
p : pengganda
n : indeks suku

Contoh
Nilai suku ke 10 (S10) dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80,160
adalah
S10 = 5 (2)10-1
S10 = 5 (512)
S10 = 2560
Suku ke 10 dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80,160 adalah
2560

Matematika Ekonomi

Anang
Subardjo, SE. MM

Deret

Jumlah n suku deret ukur


Jumlah sebuah deret ukur sampai suku tertentu adalah
jumlah nilai sukunya sejak suku pertama sampai dengan
suku ke-n yang bersangkutan.
Rumus jumlah deret ukur sampai dengan suku ke-n, yakni:
a(1 p n )
a(p n 1)
Jn
atau J n
1 p
p -1
Jika p <1, penggunaan rumus yang di sebelah kiri akan
lebih mempermudah perhitungan. Jika p >1, menggunakan
rumus yang di sebelah kanan.
Contoh:
Jumlah n suku dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80, 160
adalah
5(210 1)
J10
2 -1
5(1023)
J10
5115
1
Matematika Ekonomi

Anang
Subardjo, SE. MM

Deret dalam Penerapan


Ekonomi
Model Perkembangan Usaha

Model Bunga Majemuk

Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam


kegiatan usaha (produksi, biaya, pendapatan,
penggunaan tenaga kerja, atau penanaman modal)
bertambah secara konstan dari satu periode ke periode
berikutnya.
Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur
dalam kasus simpan-pinjam dan kasus investasi.
Dengan model ini dapat dihitung; misalnya, besarnya
pengembalian kredit di masa datang berdasarkan tingkat
bunganya. Atau sebaliknya, untuk mengukur nilai
sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yang akan
diterima di masa datang.

Model Pertumbuhan Penduduk


Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang
ekonomi adalah dalam hal penaksiran jumlah penduduk.
Sebagaimana pernah dinyatakan oleh Malthus, penduduk
dunia Ekonomi
tumbuh mengikuti pola deret ukur.
Matematika
Anang

Subardjo, SE. MM

Deret dalam Penerapan Ekonomi

Model Perkembangan Usaha


Contoh
Sebuah perusahaan jamu roso" menghasilkan 3.000 bungkus
jamu pada bulan pertama produksinya. Dengan penambahan
tenaga kerja dan peningkatan produktivitas, perusahaan
mampu meningkatkan produksinya sebanyak 500 bungkus
setiap bulan. Jika perkembangan produksinya tetap, berapa
bungkus jamu yang dihasilkannya pada bulan kelima? Berapa
bungkus yang telah dihasilkan sampai dengan bulan tersebut?

Diketahui:
a = 3.000
b = 500
n = 5

Sn = a +(n-1)b

n
J n a Sn
2

S5 = 3.000 + (5 - 1)500 = 5.000

5
J 5 3.000 5.000 20.000
2

Jumlah produksi pada bulan kelima adalah 5.000 bungkus,


sedangkan jumlah seluruh jamu yang dihasilkan sampai
dengan bulan tersebut 20.000 bungkus.
Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

11

Deret dalam Penerapan Ekonomi

Model Bunga Majemuk


Jumlah di masa datang dari suatu jumlah sekarang adalah
Fn = P(1 + i)n
P : jumlah sekarang
i : tingkat bunga per tahun
n : jumlah tahun
Nilai sekarang (present value) dari suatu jumlah uang
tertentu di masa datang adalah:
F : jumlah di masa datang
1
i : tingkat bunga per tahun
P
F
n
1 i
n : jumlah tahun

Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

12

Deret dalam Penerapan Ekonomi

Model Bunga Majemuk


Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp 5 juta untuk
jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga 2% per tahun. Berapa
jumlah seluruh uang yang harus dikembalikannya pada saat
pelunasan?

Dikteahui:
P = 5.000.000
n = 3
i
= 2% = 0,02

Penyelesaian:
F = P (1 + i )n
F = 5.000.000 (1 + 0,02)3
F = 5.000.000 (1,061208)
F = 5.306.040
Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

13

Deret dalam Penerapan Ekonomi

Model Bunga Majemuk


Tabungan seorang mahasiswa akan menjadi sebesar
Rp.532.400 tiga tahun yang akan datang. Jika tingkat
bunga bank yang berlaku 10% per tahun, berapa tabungan
mahasiswa tersebut pada saat sekarang ini?

F = 532.400
n =3
i = 10% = 0,1

1 i

1 0.1

532.400

P = 400.000
Jadi besarnya tabungan sekarang adalah Rp. 400.000,00.
Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

14

Deret dalam Penerapan Ekonomi

Model Pertumbuhan Penduduk


Pt = P1 R t-1
Dimana R = 1 + r

Pi : Jumlah pada tahun pertama (basis)


Pt : Jumlah pada tahun ke-t
r : persentase pertumbuhan per tahun
t : indeks waktu (tahun)

Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

15

Deret dalam Penerapan Ekonomi

Model Pertumbuhan Penduduk


Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991,
tingkat per tumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah
penduduk kota tersebut pada tahun 2006. Jika mulai tahun 2006
pertumbuhannya menurun menjadi 2,5%, berapa jumlahnya 11
tahun kemudian ?

Pt = P1 R t-1
Dimana: R = 1 + r
P1 = 1 juta
P tahun 2006 = P16 = 1 juta (1,04)15
r = 0,04 = 1 juta (1,800943)
R = 1,04 = 1.800.943 jiwa
P1= 1.800.943
P 11 tahun kemudian = P11
r = 0,025
R = 1,025 P11 = 1.800.943 (1,025)10
P11 = 2.305.359 jiwa
Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

16

soal

Pabrik sepatu Nara Group memproduksi


240.000 pasang sepatu pada tahun ke 6
operasinya. karena tingginya persaingan
produksi terus menurun secara konstan
sehingga pada tahun ke 10 hanya
memproduksi 180.000 pasang sepatu

Berapakah pasang sepatu penurunan


produksinya ?
Pada tahun ke berapa pabrik sepatu tidak
berproduksi ?
Berapa sepatu yang dihasilkan selama operasi?

Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

17

soal

A meminjam uang 1 juta rupiah pada B untuk


jangka waktu dua tahun dengan bunga 10%
pertahun, berapakah jumlah uang yang harus
dibayarkan oleh A pada saat jatuh tempo, jika
pembayaran bunganya dilakukan (a)
dibayarkan setiap akhir tahun? (b) pada
setiap akhir semester ? (c) mana yang lebih
menguntungkan, bunga dibayarkan pada
setiap akhir tahun ataukah pada setiap akhir
semester ?
Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

18

Soal

Penduduk surabaya 2,5 juta pada tahun


2006 dan sebesar 3 juta jiwa pada tahun
2010. jika tahun 2004 sebagai tahun dasar:
(a) berapa persen tingkat pertumbuhannya ?
(b) berapa jumlah penduduknya pada tahun
2004? (c) berapakah jumlah pada tahun 2013
? (d) pada tahun berapa penduduknya
berjumlah 6 juta?
Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

19

Anuitas:
adalah pembayaran angsuran atas sejumlah
pokok pinjaman yang besarnya tetap. Besaran
Anuitas = pokok angsuran ditambah bunga
pinjaman.
Besar
Pinjaman

Nilai anuitas
Bunga

Pokok
Angsuran

Sisa Pinjaman

Mo

Bo = i (Mo)

P1 = A iMo

M1 = Mo P1

M1

B1 = i (M1)

P2 = A iM1

M2 = M1 P2

M2

B2 = i(M2)

P3 = A iM2

M3 = M2 P3

Contoh:
Jika Anuitas sebesar Rp 424.313,14 dan pinjaman Rp
2.000.000 akan dilunasi selama 5 kali angsuran dengan
bunga 2% perbulan
Matematika Ekonomi

Anang Subardjo, SE. MM

20

Besar
Pinjaman

Nilai aunitas
Bunga

Sisa Pinjaman

Pokok
Angsuran

2.000.000,0
0

40.000,00

384.313,14

1.615.686,8
6

32.313,74

391.999,40

1.233.687.4
6

24.473,75

399.839,34

823.848.07

16.476,96

407.836,18

1.615.686,86
1.233.687,46
823.848,07
416.011,89

1. Andi adalah seorang pengusaha batik di Madura merencanakan


416.011,89
8.320,24
meyimpan dananya
ke bank x 415.992,96
demi keamanan. Dana yang18,99
akan
disimpan/ditabung sebesar Rp 200.000.000 dengan bunga
tabungan yang diberikan bank adalah 1,2%. Berapakah jumlah
tabungannya setelah 5 tahun?

Matematika Ekonomi

Anang Subardjo, SE. MM

21

2.

3.

Pabrik Roti Narakami menghasilkan 50.000 pcs


roti setiap harinya. Pada hari ke-10 roti yang
diproduksi berjumlah 500.000 pcs . Ditanya :
a.
Berapakah tambahan produksinya per hari
b.
Berapakah roti yang diproduksi pada hari ke 30
c.
Berpakah jumlah produksi selama 30 hari
Nakami meminjam dana di bank sebesar Rp 5 juta
untuk jangka waktu 2 tahun dengan bunga 10%
pertahun. Berapakah jumlah uang yang harus
dibayar oleh Nakami pada saat jatuh tempo, jika
pembayaran bunga dilakukan :
a.
b.
c.

Pada setiap akhir tahun


Pada tiap akhir semester
Mana yang lebih menguntungkan, bunga yang
dibayarkan setiap akhir tahun atau akhir semester?
Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

22

d.

Perusahaan A memulai produksinya dengan


10.000 unit barang dan berkurang 1000 unit
setiap bulannya, sedangkan perusahaan B
mengawali produksinya dengan 5000 unit dan
meningkat 250 perbulan
a.
b.
c.

e.

Pada tahun berapakah produksinya akan sama jumlahnya


Kapan perusahaan A akan memproduksi barang sebesar 0
Berapakah unit barang yang diproduksi Perusahaan B saat
produksi perusahaan A = 0

Damiran adalah seorang pengusaha sikat mesin produksi


pabrik. Karena permintaan akan sikat meningkat, Damiran
berencana meminjam dana dari sebuah bank terkenal
sebesar Rp 200.000.000 dengan besarnya angsuran tetap
perbulan 4.243.678 dengan suku bunga 2% perbulan
d.

e.
f.

Hitunglah besar pokok angsuran pada bulan pertama dan


besarnya bunga pada bulan pertama
Hitunglah besarnya pokok angsuran ke 5
Buatlah tabel angsurannya
Matematika Ekonomi
Anang Subardjo, SE. MM

23

Anda mungkin juga menyukai