Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENSTRUASI


PERTAMA (MENARCHE) PADA SISWI KELAS IV, V
DAN VI DI SDN 1 WATULIMO

Tugas 4 Proposal

Penulis (Kelas A12/ A-2)


Uswatun Khasanah (131211131109)

Program Studi Pendidikan Ners


Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga
Surabaya 2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa
dengan batasan usia remaja menurut WHO tahun 2007 adalah 12 sampai 24
tahun. Remaja juga merupakan tahapan seseorang dimana ia berada di antara
fase anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku,
kognitif, biologis dan emosi (Effendi, 2009).
Ditinjau dari segi pubertas, 100 tahun terakhir usia remaja putri
mendapatkan haid pertama semakin berkurang dari 17,5 tahun menjadi 12
tahun, demikian pula remaja pria (Effendi, 2009). Peristiwa paling penting
dalam masa pubertas anak gadis ialah datangnya menstruasi pertama atau
menarche, yang menjadi pertanda biologis dari kematangan seksual (Suryani
& Widyasih, 2010). Menarche adalah haid yang pertama kali terjadi pada
wanita, dimana hal tersebut merupakan ciri khas dari kedewasaan seorang
wanita yang sehat dan tidak hamil (Yusuf, 2010).
Perasaan remaja saat mengalami menarche adalah takut, kaget,
bingung, bahkan ada juga yang merasa senang (Muriyana, 2008). Semua
remaja memandang menstruasi sebagai tanda maturitas dan merasa sama
dengan anak perempuan seusianya walaupun mereka juga menganggap
menstruasi sebagai hal yang memalukan (Kalman, 2003). Anak-anak
perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi
tubuh normal dapat mengalami rasa malu dan perasaan kotor saat menstruasi
pertama mereka (Suryani & Widyasih, 2010). Anak yang mempunyai sikap
positif akan senang dan bangga karena mereka menggangap sudah dewasa
secara biologis dan anak yang mempunyai sikap negatif tentang menarche
akan menolak dan menganggap menarche sebagai beban baru yang tidak
menyenangkan (Suryani, 2008)
Menurut Hartatin (2013) ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan, dukungan keluarga dan sikap dengan kesiapan remaja putri
dalam menghadapi menarche, tetapi tidak ada hubungan antara lingkungan
dengan kesiapan dalam menghadapi menarche.
1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara pengetahuan anak, sikap dan dukungan social
dengan kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche) pada siswi
kelas IV, V dan VI di SDN 1 Watulimo
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Membuktikan berbagai faktor yang berhubungan dengan kesiapan
menghadapi menstruasi pertama (menarche) pada siswi kelas IV, V dan
1.3.2

VI di SDN 1 Watulimo
Tujuan khusus
1.3.2.1 Menganalisis hubungan antara pengetahuan anak dengan
kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche) pada siswi
kelas IV, V dan VI di SDN 1 Watulimo
1.3.2.2 Menganalisis hubungan antara sikap

dengan

kesiapan

menghadapi menstruasi pertama (menarche) pada siswi kelas IV,


V dan VI di SDN 1 Watulimo
1.3.2.3 Menganalisis hubungan antara dukungan social keluarga (ibu)
dengan kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche)
pada siswi kelas IV, V dan VI di SDN 1 Watulimo
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Diharapkan dapat memberikan masukan terhadap Keperawatan Anak
dan Maternitas dalam membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche) pada siswi kelas
1.4.2

IV, V dan VI di SDN 1 Watulimo


Manfaat praktis
Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan untuk
meminimalkan adanya ketidaksiapan dalam menghadapi menstruasi
pertama (menarche).

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remaja
2.1.1Masa pubertas pada remaja putri
2.1.2 Perubahan fisik remaja
2.1.3 Perubahan psikososial
2.2 Menstruasi

2.2.1 Pengertian menarche


2.2.2 Tanda dan gejala menarche
2.2.3 Siklus menstruasi
2.2.4 Gangguan menstruasi
2.3 Pengetahuan
2.3.1 Konsep Dasar Pengetahuan
2.3.2 Pengertian Pengetahuan
2.3.3 Tingkatan Pengetahuan Dalam Domain Kognitif
2.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
2.3.5 Macam-macam Pengetahuan
2.3.6 Pengukuran Pengetahuan
2.4 Sikap
2.4.1 Pengertian sikap
2.4.2 Komponen sikap
2.4.3 Ciri-ciri sikap
2.4.4 Faktor yang mempengaruhi sikap
2.4.5 Fungsi sikap
2.5 Dukungan social keluarga
2.5.1 Dukungan social ibu
2.5.2 Sumber dukungan social
2.5.3 Jenis dukungan social
2.5.4 Komponen dukungan social
2.5.5 Manfaat dukungan social
2.5.6 Faktor yang mempengaruhi pemberian dukungan
2.6 Kesiapan
2.6.1 Pengertian kesiapan menghadapi menarche
2.6.2 Aspek kesiapan menghadapi menarche
2.6.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan

menghadapi

menarche
2.6.4 Reaksi remaja putri terhadap menarche
2.6 Keaslian Penulisan
Penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan
menghadapi menstruasi pertama (menarche) telah beberapa kali dilakukan
sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut:
No

Judul Karya Ilmiah & Penulis

Variabel

Jenis

Hasil

Penelitian
1.

Faktor-Faktor

yang 1) Kesiapan anak Deskriptif

Berhubungan dengan Kesiapan


Remaja
Putri

dalam

Menghadapi

menghadapi
menarche
2) Pengetahuan

anak
Menarche di SMP Negeri 4 Pare
3) Dukungan
(Hartatin, 2013)

analitik

Ada hubungan yang bermakna


antara

pengetahuan,

dukungan

keluarga dan sikap dengan kesiapan


remaja putri dalam menghadapi
menarche,

tetapi

hubungan

antara

tidak

ada

lingkungan

keluarga
4) Sikap
5) Lingkungan
2.

Deskripsi Faktor-Faktor yang 1) Kesiapan anak


Mempengaruhi Kesiapan Anak

dengan

Deskriptif

menghadapi

informasi dan sikap anak dengan

Kuantitatif,

Ada korelasi positif yang sangat

Ibu-Anak

korelasi

signifikan antara komunikasi ibu-

dengan

Kesiapan

(Menarche) pada Siswi SMP


Muhammadiyah

Banda

Aceh

ibu-anak
2) Kesiapan

kesiapan

dalam

menghadapi

menarche

anak dengan kesiapan menghadapi

menghadapi

menstruasi

menstruasi

pertama

(menarche),

sehingga hipotesis yang diajukan

pertama

(Fajri, 2011)
Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1) Pendidikan

Pra

diterima.
Terdapat

tentang

eksperimen

kesehatan terhadap tingkat kesiapan

Menarche

Kesiapan

terhadap

Menghadapi

Menarche pada Siswi Kelas V


SD

di

SDM

Nginden

Surabaya

Jangkungan
5.

Ada hubungan antara usia, sumber

menarche
2) Usia
SD Negeri 1 Kretek Kecamatan
3) Sumber
Paguyangan Kabupaten Brebes
informasi
(Jayatin, 2011)
4) Sikap
Hubungan antara Komunikasi 1) Komunikasi
Menghadapi Menstruasi Pertama

4.

dalam

menghadapi menarche

dalam Menghadapi Menarche di

3.

kesiapan

(Kumala, 2010)
Emotional
Reactions

kesehatan
tentang

pengaruh

pendidikan

dalam menghadapi menarche.

menarche
2) Kesiapan
menghadapi
menarche

To Sumber informasi Deskriptif

Tidak

ada

perbedaan

Menarche

Among

Mexican

tentang

signifikan

Women

Of

Different

menstruasi

mengenai sumber informasi dari

Generations (Marvan, 2006)

antara

yang

kelompok

mana mereka mendapat informasi


tentang menstruasi pertama kalinya.
Sumber utama informasi adalah ibu
(64%), dan sumber-sumber lain
yang disebutkan adalah saudara
(10%), guru (9%), teman (9%), dan
lain-lain (8%).

BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual
Faktor Predisposisi:
3.2 Hipotesis
Pengetahuan
Sikap

Menarche

3. Kepercayaan
4. Nilai
Remaja awal
Faktor Pendukung:
Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana kesehatan.
Peraturan kesehatan
Proses belajar

Perubahan fisik
Perubahan seks primer
Perubahan seks sekunder

Perubahan Psikososial

KognisiEmosi (+)

Persepsi (+)
Sikap (+)
Koping individu (+)
Stress
Kecemasan
Kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche)
Keterangan :
: Tidak diteliti
: Diteliti
Gambar. Kerangka konseptual faktor-faktor yang berhubungan dengan
kesiapan menghadapi menarche berdasarkan teori Lawrence Green

H1: Ada hubungan faktor pengetahuan, sikap dan dukungan sosial keluarga
dengan kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche)

BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan metode cross
sectional. Cross sectional merupakan suatu metode penelitian yang
menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependent) hanya satu kali pada satu saat
(Nursalam, 2013). Melalui penelitian ini dapat diketahui ada tidaknya
hubungan antara variabel pada suatu suas atau sekelompok subyek
(Notoatmojo, 2005).
4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel, Teknik Sampling
4.2.1 Populasi
Menurut Nursalam (2013) populasi dalam penelitian adalah subyek
yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Populasi
target adalah populasi yang memenuhi kriteria sampling dan menjadi
sasarn akhir penelitian. Populasi target dalam penelitian ini adalah
semua siswi kelas IV, V dan VI di SDN 1 Watulimo. Populasi
terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria dalam penelitian
dan biasanya dapat terjangkau oleh peneliti (Nursalam, 2013). Populasi
terjangkau dalam penelitian ini adalah siswi kelas IV, V dan VI di SDN
1 Watulimo tahun ajaran 2016/ 2017 yang sudah mengalami menstruasi
pertama (menarche).
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan
sebagai subyek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi antara lain:
1. Kriteria inklusi
Karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target
yang terjangkau yang akan diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian
ini adalah:
1)Siswi yang sudah mengalami menarche (dalam kurun 1 - 2 tahun
menstruasi)

2)Usia 10-14 tahun


2. Kriteria eksklusi
Menghilangkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena
berbagai sebab. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
Pada saat pengambilan data responden berhalangan

hadir

dikarenakan ijin atau sakit.


Sampel dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi siswi
yang sudah mengalami menarche. Dalam penelitian ini, peneliti ingin
faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan menghadapi menstruasi
pertama (menarche).
4.2.3 Teknik sampling
Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi atau banyaknya
anggota populasi untuk dapat mewakili populasi yang ada. Teknik
sampling dalam penelitian ini adalah Nonprobability sampling dengan
tipe purposive sampling, yaitu dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah
dalam penelitian) sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik
populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2013). Maka
peneliti memilih sampel dari jumlah siswi yang memenuhi kriteria
inklusi.
4.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
4.3.1 Klasifikasi variable
Variabel bebas (independent) adalah variabel yang nilainya
menentukan variabel lain, variabel terikat (dependent) adalah variabel
yang nilainya ditentukan oleh variabel lain, sedangkan variabel
moderator

(intervening)

adalah

variabel

yang

diangkat

untuk

menentukan apakah ia mempengaruhi hubungan antara variabel bebas


dan variabel terikat (Nursalam, 2013).
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah variabel
yang diduga menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan
dalam

menghadapi

menstruasi

pertama

(menarche),

yaitu

pengetahuan, sikap dan dukungan social.


2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah kesiapan
dalam menghadapi menstruasi pertama (menarche).
4.3.2 Definisi operasional

Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman


untuk melakukan suatu penelitian yang disusun berdasarkan apa yang
akan diteliti oleh peneliti (Widjono, 2011).

Tabel. Definisi Operasional Penelitian Deskriptif Analitik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan dalam Menghadapi Menstruasi

Pertama (Menarche)
Variabel
Independen
1. Pengetahuan anak

2. Sikap

Definisi Operasional

Parameter

Pengetahuan merupakan hasil tahu Pengetahuan anak tentang:


dari anak tentang menstruasi 1. Pengertian menstruasi
pertama (menarche).
2. Usia saat menstruasi
pertama terjadi
3. Perubahan fisik yang
terjadi
sebelum
mengalami menstruasi
pertama
4. Nutrisi
yang
mempengaruhi kejadian
menstruasi
5. Siklus menstruasi
6. Perubahan
mood
menjelang menstruasi
7. Cara untuk mengurangi
stress
menjelang
menstruasi
8. Penyebab nyeri saat
menstruasi
9. Perineal higyene saat
menstruasi
Sikap merupakan kehendak anak Sikap
anak
tentang

Alat Ukur

Skala

Skor

Kuisioner
Ordinal
berbentuk
closed ended
dischotomy
question
(benar
dan
salah)

Untuk
pertanyaan
positif
penilaiannya benar=1, salah= 0,
untuk
pertanyaan
negative
penilaiannya benar=0, salah=1
Penilaian akhir dengan cara
jumlah seluruh item pertanyaan
dikalikan skor tertinggi (15 x 1
=15) kemudian diklasifikasikan
menurut teori Arikunto yaitu:
a. 80-100%= sangat baik
dengan kode tabulasi
data 4
b. 60-79%= baik dengan
kode tabulasi data 3
c. 40-59%= cukup dengan
kode tabulasi data 2
d. <39%= kurang dengan
kode tabulasi data 1

Kuisioner

Untuk

Ordinal

pertanyaan

positif

yang diyakini dalam menentukan


atau memilih tindakan dan diberikan
berdasarkan hasil tahunya terhadap
menstruasi pertama (menarche).

menstruasi pertama:
a. Sikap positif
b. Sikap negative

berbentuk
skala likert

3. Dukungan social Bantuan atau pertolongan dari ibu 1. Dukungan emosional


Kuisioner
keluarga (ibu)
kepada anaknya baik secara materi, 1) Simpati
informasi, dan emosi yang berguna 2) Empati
untuk meningkatkan keadaan fisik 3) Cinta
dan psikologis anak dalam 4) Kepercayaan
menghadapi menstruasi pertama 2. Dukungan penghargaan
(menarche).
1) Pujian
3. Dukungan Instrumental
1) Bantuan nyata
2) Bantuan ekonomi
4. Dukungan informatif
1) Pemberikan informasi
2) Nasehat petunjuk
3) Saran atau umpan
balik.
Kesediaan
remaja
menjelang/
Dependen
1. Aspek
fisik:
ada Kuesioner
skala Tanner
Kesiapan
remaja menyambut menstruasi pertamanya.
perkembangan
menghadapi
payudara.
menstruasi
pertama
Berdasarkan
skala

Ordinal

Ordinal

penilainnnya adalah:
SS: 5, S=4, R=3, TS=2, STS=1
Untuk
pertanyaan
negatif
penilainnnya adalah:
SS: 1, S=2, R=3, TS=4, STS=5
Kategori sikap posistif= T >
mean data
Kategori sikap negative= T <
mean data
Ya = 1
Tidak = 0
Dengan nilai:
1. Dukungan
sosial
baik:
(>75%)
2. Dukungan sosial cukup: (6075%)
3. Dukungan sosial kurang:
(<60%)

1= Tidak siap
2= Belum siap
3,4, atau 5=Siap

(menarche)

Tanner:
1) Tahap
1
prapubertas: belum
tampaknya
jaringan payudara
2)
Tahap 2 tahap
bakal
payudara:
gundukan
kecil
jarigan payudara
dibawah
putting
susu, pertumbuhan
aerola sedikit yang
bisa diabaikan.
3) Tahap 3 selama
pembesaran
payudara
dan
aerola tapi tidak
terpisah
dari
strukturnya.
4) Tahap 4 bentuk
aerola dan putting
susu
sedikit
terpisah
diatas
posisi payudara.
5) Tahap
5
pematangan
sempurna
payudara dewasa,

Skor per aspek:


0= tidak ada gejala sama sekali
1=1 dari gejala yang ada
2=separuh dari gejala yang ada
3=lebih dari separuh gejala yang
ada
4=semua gejala ada
Penilaian:
0=tidak ada cemas
1-4=kecemasan ringan
5-7=kecemasan sedang

dengan
hanya
proyeksi putting
susu diatas posisi
payudara.
2. Aspek psikis: cemas.
Berdasarkan
Covi
Anxiety Rating Scale
terdiri dari:
1) Respon verbal
2) Sikap
3) Gejala somatik

3. Aspek
kognitif:
berdasarkan
Lips
(2003)
pengetahuan
tentang:
1) Definisi
menstruasi
2) Siklus menstruasi

Kuisioner
skala CARS
Dichotomy
question

Ordinal

8-12=kecemasan berat
Jawaban benar=1
Jawaban salah=0
Penilaian:
Baik=76-100%
Cukup=56-75%
Kurang=<56%
Ya=1
Tidak=0
Penilaian:
>50%=helpful=siap
<50%=unsupport=tidak siap

Kuisioner
Close ended
question:
Multiple
choice

Ordinal

3) Gejala yang tidak


mengenakkan
selama menstruasi
4) Cara
membersihkan
kelamin
4. Aspek
social:
kecenderungan remaja
menceritakan
masalahnya pada ibu
atau teman.
Berdasarkan maternal
response:
1. Helpful
2. Unsupport

Kuisioner
Close Ended
Question:
Dischotomy
question

Nominal

DAFTAR PUSTAKA
Effendi, F. (2009). Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Fajri. (2011). Hubungan anatara Komunikasi Ibu-Anak dengan Kesiapan Menghadapi Menstruasi pertama (Menarche) pada Siswi SMP
Muhammadiyah Banda Aceh. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro , 10.

Hartatin, Y. (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesiapan Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche di SMP Negeri 4 Pare.
Makasar: STIKES Nani Hasanuddin Makasar.
Hasan, I. (2006). Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Jayatin. (2011). Deskripsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Anak dalam Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Kretek
Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Jurnsl Bidan Prada , 13.
Kalman. (2003). Adolescent Girls, Single-Parent Fathers, and Menarche. Holistic Nursing Practice (HNP) , 36-40.
Kumala, R. (2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menarche terhadap Kesiapan Menghadapi Menarche pada Siswi Kelas V SD
di SDM Nginden Jangkungan 1 Surabaya. Surabaya: Skripsi tidak dipublikasikan.
Marvan, L. (2006). Emotional Reactions To Menarche Among Mexican Women Of Different Generations. Springer Link , 323.
Muriyana, S. (2008). Studi kualitatif tantang kesiapan remaja putri sekolah dasar dalam menghadapi menarche pada usia 10-12 tahun.
Semarang: Universitas Muhamadiyah Semarang.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). Metodologi penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika.

Suryani. (2008). Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya.


Suryani, E., & Widyasih, H. (2010). Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya.
Widjono. (2011). Bahasa Indonesia: Mata Kuliahisi Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi edisi rev. Jakarta : Grasindo.
Yusuf, S. (2010). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai